Desain Maximum Power Point Tracking (MPPT) pada Panel Surya MenggunakanMetode Sliding Mode Control

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Desain Maximum Power Point Tracking (MPPT) pada Panel Surya MenggunakanMetode Sliding Mode Control"

Transkripsi

1 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline Desain Maximum Pwer Pint racking (MPP) pada Panel Surya MenggunakanMetde Sliding Mde Cntrl Ahmad Faizal, Bagus Setyaji, Jurusan eknik Elektr, Fakultas Sains dan eknlgi, UN Sultan Syarif Kasim Riau Jl. HR. Sebrantas N. 55 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 89 ahmad.faizal@uin-suska.ac.id (Received: 8 Oktber 06; Revised: 0 Desember 06; Accepted: 0 Desember 06) ABSRAK Energi surya merupakan suatu energi alternatif yang tersedia dalam jangka waktu yang lama, sementara sumber energi utama yang digunakan saat ini mempunyai keterbatasan. Maximum Pwer Pint racking (MPP) untuk menjaga titik kerja panel surya, digunakan DC-DC Bst Cnverter sebagai pengatur tegangan keluaran dari panel surya untuk menjaga titik kerja panel surya tetap pada titik MPP. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan sistem yang dirancang berjalan dengan baik. erjadi kenaikan rata-rata nilai tegangan keluaran sebesar 5. %, dari rata-rata sebesar 9.84 Vlt sebelum pemasangan sistem MPP menjadi Vlt setelah pemasangan sistem MPP saat kndisi iradiasi matahari dan temperatur yang berubah-ubah, dan juga dapat mempertahankan tegangan keluaran dari mdul panel surya disekitar nilai maksimum yang diinginkan yaitu sebesar 40 Vlt. Kata Kunci : DC-DC Bst Cnverter,MPP, Panel Surya, Sliding Mde Cntrl ABSRAC Slar energy is an energy alternative that is available in a lng perid f time, while the main energy surce in use tday have limitatins Maximum Pwer Pint racking (MPP) t keep the wrking pint f the slar panels. As a supprter f the MPP system, used DC-DC Bst Cnverter as a regulatr f the utput vltage f the slar panel t keep the wrking pint f the slar panels fixed n MPP. As fr the results f research cnducted system designed. Ging n a rise in the average value f the utput vltage f 5.%, frm an average f 9.84 Vlt MPP system befre installatin be Vlt system after installatin when the MPP slar irradiatin and temperature cnditins are fickle, and can als maintain the utput vltage f the mdule's slar panels arund the desired maximum value i.e. fr 40 vlts. Keywrds : DC-DC Bst Cnverter, MPP, Panel Surya, Sliding Mde Cntrller Crrespnding Authr: Ahmad Faizal Prdi eknik Elektr, Fakultas Sains dan eknlgi, Universitas slam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau ahmad.faizal@uin-suska.ac.id Pendahuluan Energi listrik merupakan energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, kebutuhan energi saat ini sebagai penggerak kehidupan semakin lama semakin meningkat. Hal ini didrng leh lnjakan jumlah ppulasi manusia terutama di Negara berkembang, sementara ketersediaannya paskan daya yang ada juga tidak dapat mencukupi kebutuhan yang terus meningkat tersebut,maka dari itu dibutuhkan suatu sumber energi terbarukan. Energi terbarukan secara umum dapat didefinisikan sebagai energi yang didapat dari sumber yang alami yang ada disekitar manusia dan dapat kita perleh secara gratis. Sebagai salah satu sumber energi yang bersifat terbarukan, sinar matahari atau energi surya ini dirasa tepat untuk menjadi salah satu sumber energi listrik alternatif yang dapat digunakan. Energi Jurnal hmepage:

2 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline surya merupakan suatu energi yang bersih, terbarukan, serta tersedia dalam jangka waktu yang lama. Sumber energi surya ini juga merupakan energi terbarukan yang paling umum dimanfaatkan saat ini dan energi surya ini dapat diknversi menjadi energi listrik. Divais elektrnik yang digunakan untuk mengubah energi yang dihasilkan dari cahaya matahari menjadi energi listrik adalah panel surya. Panel surya adalah kmpnen semiknduktr yang dapat mengknversi energi surya menjadi energi listrik. Namun, karena tingkat penyinaran energi surya yang berbeda-beda pada setiap harinya menyebabkan daya keluaran dari panel surya bervariasi dan tidak maksimal [], maka dari itu diperlukannya mdel yang menyerupai karakteristik sel surya sebenarnya, sehingga kita dapat melakukan percbaan sederhana dari beberapa data untuk mencari tahu bagaimana untuk mendapatkan perfrma semaksimal mungkin dan mempertahankannya. Panel surya memiliki karakteristik yang nn-linear, hal ini membuat kita sulit untuk mendapatkan titik maksimum dari panel surya tersebut, sehingga untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan pemdelan dari panel surya untuk mendesain dan mensimulasikan algritma Maximum Pwer Pint racking (MPP) untuk menjaga titik kerja panel surya tetap pada titik MPP [5]. Pada titik tersebut panel suryaberada pada keadaan ptimal, baik dari tegangan dan arus yang dihasilkan. Ketika tegangan dan arus yang dihasilkan maksimal maka akan mendapatkan keluaran daya yang maksimal []. Pada penelitian-penelitian sebelumya, yaitu dengan judul Matlab Simulink Based Study f Phtvltaic Cells Mdules Array and heir Experimental Verificatin[], kemudian desain dan implementasi maximum pwer pint tracker (MPP) slar PV berbasis Fuzzy Lgic menggunakan mikrkntrler AVR [], dansecnd-order Sliding Mde Cntrl fr Variable Speed Wind urbine Experiment System [4]. Dengan algritma MPP tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan daya maksimal yang mampu dihasilkan dari panel surya. Pada penelitian ini, digunakan metde Sliding Mde Cntrl (SMC). Metde Sliding Mde Cntrl (SMC) digunakan untuk mencari MPP dan mempertahankannya dari panel surya, karena SMC memiliki keuntungan pelacakan kecepatan kinerja yaitu bersifat sangat rbust, dan juga kkh terhadap gangguan [4]. SMC merupakan salah satu metdlgi pengntrlan yang mampu mengatasi perubahan pada sistem, tanpa menyebabkan gangguan pada perfrma sistem itu sendiri. SMC menyediakan pendekatan yang sistematis untuk mengarahkan permasalahan kestabilan dan melacak pencapaian keberhasilan sistem dengan kemungkinan pemdelan yang sangat luas dan memiliki tujuan utama untuk memaksa dan membatasi variabel yang dikntrl berada pada permukaan luncur yang dirancang dan menjaganya agar dapat tetap berada pada keadaan yang diinginkan. Sebagai pendukung sistem MPP, digunakan DC-DC Bst Cnverter sebagai pendukung kntrl tegangan keluaran dari panel surya agar dapat memaksa dan mempertahankan panel surya memperleh tegangan keluaran yang maksimum pada tingkat radiasi dan temperatur yang berubah-ubah. Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan penelitian-penelitian sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yaitu dengan judul Desain Maximum Pwer Pint racking pada panel surya dengan menggunakan metde Sliding Mde Cntrl (SMC). Dasar eri A. Panel Surya Panel surya adalah alat yang terdiri dari suatu sel yang terbuat dari bahan semiknduktr yang dapat melepas elektrn.sel surya diartikan sebagai teknlgi yang membangkitkan suatu daya listrik DC, diukur dalam satuan Watts (W) atau kilwatts (kw), yang berasal dari suatu bahan semiknduktr ketika dipaparkan leh cahaya. Selama cahaya menyinari bahan semiknduktr tersebut maka sel surya akan menghasilkan energi listrik, dan ketika cahaya berhenti menyinari, sel surya berhenti menghasilkan listrik [7]. Sel surya bergantung pada efek panel suryauntuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan, ketika memprduksi panel surya, prdusen harus memastikan bahwa selsel surya saling terhubung secara elektrik antara satu dengan yang lain pada sistem tersebut. Persamaan ekspnensial untuk memdelkan sel surya diturunkan dari hukum fisika untuk pn junctin dan secara umum diterima sebagai representasi karakteristik sel ditunjukkan leh persamaan berikut[]. ( ( ) ) ( ) () Dimana ph adalah arus hubung singkat, s adalah arus reverse saturatin dari dida (A), q adalah muatan elektrn (, C), V adalah tegangan dida (V), K adalah knstanta Bltzman (,8 0- J/K), adalah suhu junctin dalam Kelvin (K), N faktr idealitas dari dida, R s adalah tahanan seri dari dida, Cpyright 06, SEKN, SSN

3 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline R sh adalah tahanan shunt dari dida, Dari persamaan diatas, dapat digambarkan rangkaian pengganti dari sel surya, yaitu seperti ditunjukkan leh Gambar.. Dalam rangkaian bst cnverter sebuah induktr dihubungkan secara seri dengan tegangan suplai, dan transistr terhubung untuk switching paskan di induktr. Sebuah kapasitr terhubung ke beban untuk menghasilkan utput, kemudian bst cnverter berfungsi tergantung pada saklar n dan ff, dan blk dida akan membalikkan arus ketika saklar dihidupkan [4]. Gambar. Rangkaian Pengganti Sel Surya B. Maximum Pwer Pint racking (MPP) Maximum Pwer Pint racking atau yang biasa disingkat MPP, adalah sebuah sistem elektrnis yang mengperasikan mdul phtvltaic (PV) atau mdul sel surya agar dapat menghasilkan daya maksimal yang bisa diprduksi leh mdul sel surya. MPP bukan merupakan sistem tracking mekanis yang secara fisik menggerakkan mdul agar mengarah langsung ke matahari. MPP merupakan sistem elektrnis yang secara keseluruhan mengubah-ubah titik perasi elektrnis mdul sel surya sehingga dapat mengirim daya maksimal yang tersedia. Dari daya tambahan yang terkumpul yang berasal dari mdul sel surya, sehingga arus pengisian baterai dapat ditingkatkan. MPP dapat juga dihubungkan dengan sistem tracking mekanis, tetapi kedua sistem ini benar-benar sangat berbeda [9]. C. DC-DC Bst Cnverter Bst cnverter terdiri dari induktr, dida, kapasitr dan kmpnen pensaklar. Bst cnverter bekerja berdasarkan sinyal pensaklaran, t n dan t ff. Perbandingan waktu hidup (t n ) terhadap jumlah waktu keduanya disebut juga dengan duty cycle. Saat saklar hidup (n), energi disimpan pada induktr menjadi medan magnet, saat saklar mati (ff), energi yang tersimpan pada induktr diubah lagi menjadi listrik dan didrng leh tegangan input menjadi tegangan utput sehingga nilainya menjadi lebih besar[0].karakteristik tersebut membuat bst cnverter digunakan untuk sistem MPP, sebab ketika arus terputus maka tegangan yang terukur akan sama dengan tegangan rangkaian. Rangkaian dari knverter bst cnverter dapat dilihat pada gambar 5. D. Sliding Mde Cntrl SMC merupakan sebuah kntrl umpan balik pensaklaran berkecepatan tinggi yang efektif dan kkh dalam mengendalikan sistem linier maupun nn-linier. Sistem kntrl ini kkh karena menyediakan sebuah metde perancangan sistem yang tidak peka terhadap ketidakpastian parameter lingkungan dan gangguan dari luar. SMC merupakan kntrl yang didesain dengan menyediakan sebuah pendekatan sistematis, dan memiliki perfrma yang knsisten di dalam ketidakpastian mdel parameter. Prinsip dasar SMC merancang permukaan luncur dalam hukum kntrl yang akan membawa variabel menuju ke titik perasi, karena dalam kasus bst cnverter memiliki satu switch, sangat tepat menggunakan hukum kntrl untuk fungsi switching [4], sebagai : u sgn( S) (5) Dimana, u switching untuk cnverter, dan S adalah variabel lintasan. Dalam hal ini, 'S' digambarkan sebagai, S J (6) Dengan [ ] dan dan mewakili kntrl disebut sebagai kefisien geser. x, x, dan x adalah keadaan yang diinginkan variabel umpan balik yang harus dikntrl. Dengan menyamakan S = 0, permukaan luncur dapat diperleh. ujuan dari desainer adalah untuk menentukan keadaan fungsi beralih 'u' dan juga untuk memilih nilai yang sesuai dari dan sehingga kntrl memenuhi hitting, keberadaan sliding mde dan kndisi stabilitas [4]. E. Kndisi Hitting Desain SMC untuk memenuhi kndisi hitting dalam kasus knverter daya. Sekarang variabel permukaan dapat dinyatakan dalam bentuk [4]. x Gambar. Rangkaian Knverter DC-DC Bst. Jurnal hmepage: 4

4 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline V V x dv V x dt x ( V V ) dt (7) Dalam rangka merancang kndisi hitting, tergantung pada keadaan variabel x langsung, yang dminan selama fase mencapai 'S'. fungsi kntrl yang dihasilkan dalam knfigurasi ini adalah, ON, When S 0 (8) u 0 OFF, When S 0 Dan, dimana pemetaan fungsi kntrl ke kntrl duty rati, memberikan hubungan untuk sinyal kntrl V C dan sinyal ramp Vramp dengan, VC 0 d Vramp (9) Dengan demikian, metde ini memastikan penyelesaian kndisi hitting dari SMC, yang hampir terkait dengan cara di mana kntrl switch permukaan dirancang. Metdlgi Penelitian Adapun tahapan penelitian digambarkan seperti pada Gambar. diagram alir penelitian berikut ini : Start Studi Literatur Pemdelan Plant Panel Surya Pemdelan DC-DC Bst Cnverter Pemdelan rangkaian kntrl duty cycle Pemdelan kntrl SMC untuk menentukan nilai duty cycle Pemdelan sistem Panel Surya dengan MPP Pengujian Panel Surya sebelum dan sesudah pemasangan MPP Analisa Hasil Selesai Yes N Gambar. Diagram Alir Penelitian A. Pemdelan Panel Surya Pemdelan matematika padasel surya mengacu pada persamaan() pemdelan sel surya sebelumnya. Namun, untuk menghasilkan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan beban pada umumunya, energi yang dihasilkan leh satu sel surya sangat tidak memadai. maka sel surya dikembangkan lagi menjadi mdul surya yang terdiri dari beberapa sel surya. sehingga persamaan yang digunakan dalam pemdelan sel surya [6] menjadi : K. OP V q d (0) q.( V RS ) s. N p exp N. K. () (. N ) Ph p D SH () [ K ( ) ] ph SH S i OP () V RSH (4) RS RS (5) OP REF [exp RS REF SC RR E g (/. / REF )..exp OP q N. K SC ( q. V OC / KC OP ) (6) P V (7) Dimana : V = egangan thermal (V) V = egangan perasi (V) V J V OC Ph egangan junctin (V) = = egangan rangkaian terbuka = Arus hubung singkat S ] = Saturasi arus balik dari dida SC = Hubungan arus pendek = Sel keluaran arus REF = Referensi perasi temperatur sel = Operasi temperatur sel OP R =ahanan shunt dari dida R E SH S g = ahanan seri dida = Energy Band Gap Cpyright 06, SEKN, SSN

5 Daya (Watt) Arus (Ampere) Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline N = Faktr idealistis dari dida (bernilai untuk dida ideal) K =Knstanta Bltzman (,8x0 J / K) q =Electrn charge (.60x0 9 C) N =Jumlah sel surya yang dihubung seri S N = Jumlah sel surya yang dihubung paralel P G = radiansi (000W / m ) Mdul sel surya yang digunakan jenis BPS60 dengan daya keluaran maksimal dari phtvtaic adalah 60 Watt. Oleh karena itu mdel sel surya dibangun berdasarkan spesifikasi mdul sel surya tersebut. Parameter mdul surya BPS60 ditunjukkan pada abel pada SC. abel. Spesifikasi Mdul Sel Surya BPS60 Spesifikasi Mdul Sel Surya deality dide factr f PN junctin (N) Band gap energy (Eg) Number f parallel-cnnected mdules (n p ) Number f series-cnnected mdules (n s ) Maximum pwer at SC (P MA ) Vltage at the MPP (V MA ) Current at the MPP ( MA ) Nminal Operating Cell emperature (NOC) Shrt-circuit current at SC ( SC ) Open-circuit vltage at SC (V OC ) V OC temperature cefficient (KV) SC temperature cefficient (Ki). 77. ev 6 60 Watt 6.8 Vlt.56 Ampere 47 C.87 A.0 V -80 mv/ C %/ C Mdel dari mdul sel surya ditunjukkan pada gambar4. Masukan dari mdel ini ialah tegangan, irradiasi,temperatur kerja,tahanan seri, tahanan shunt, faktr ideal dida (bernilai untuk dida ideal) dari mdul. Serta adanya rangakain tambahan untuk membantu keluaran dari panel surya [8]. Dari persamaan-persamaan sel surya sebelumnya, digunakan dalam simulasi menggunakan kmputer pada sftware matlab simulink untuk mendapatkan karakteristik keluaran sel surya, seperti pada gambar 5 dan 6. Dari gambar tersebut menunjukkan sangat jelas bahwa karakteristik keluaran sel surya adalah nn linier dan sangat dipengaruhi leh iradiasi sinar matahari dan temperatur. Selain itu, karakteristik -V sel surya adalah nn linier dan juga dipengaruhi leh iradiasi dan temperatur permukaan. Secara umum, terdapat titik yang unik pada kurva -V atau kurva V-P, yang dinamakan Maximum Pwer Pint (MPP). Dimana pada titik tersebut, sel surya menghasilkan daya keluaran paling besar. Pada gambar 5 diperlihatkan pengaruh dari temperatur permukaan sel surya pada kurva -V dan pada gambar 6 juga diperlihatkan pengaruh iradiasi terhadap daya dan tegangan keluaran dari sel surya egangan (V) Gambar 5. Grafik karakteristik V panel surya Grafik diatas merupakan karakteristik arus () tegangan(v) dari mdel simulasi panel surya yang telah dibuat. Sumbu x merupakan variasi tegangan dansumbu y merupakan arus keluaran dari mdul surya, dari grafik diatas dapat dilihat bahwa grafik W / m arus pada intensitas radiasi 000 merupakan arus yang dihasilkan panel surya surya.jadi, mdel yang dibuat telah sesuai dengan teri dimana untuk setiap kenaikan intensitas radiasi matahari, arus yang dihasilkan panel surya mengalami peningkatan. Hal ini pasti berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan dimana setiap kenaikan intensitas radiasi matahari daya yang dihasilkan juga mengalami peningkatan. Hal ini seperti yang ditunjukkan leh grafik dibawah ini V VP egangan (V) Gambar 6 Grafik karakteristik PV panel surya Gambar. 4Blk pemdelan panel surya B. Pemdelan Bst Cnverter Rangkaian bst cnverter digunakan untuk menaikkan level tegangan dc ke level tegangan dc tertentu dengan mengntrl duty cycle pada switchnya. Panel surya dihubungkan dengan rangkaian bst cnverter agar tegangan panel surya dapat dikntrl. Pada matlab simulink kmpnen- Jurnal hmepage: 6

6 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline kmpnen utama penyusun bst cnverter ialah seperti induktr, kapasitr, dide, msfet dan resistr.dalam merancang sebuah bst cnverter dibutuhkan parameter-parameter untuk menentukan besar hambatan, induktansi dan kapasitr yang akan digunakan. Parameter tersebut disesuaikan dengan spesifikasi dari mdul panel surya,bst cnverter yang dimdelkan adalah knverter yang dapat menaikkan tegangan dari 5 - V ke 40 V.. Gambar. 7 Rangkaian Bst Cnverter Untuk lebih jelasnya di bawah ini dijelaskan perhitungannya. Parameter dari bst cnverter adalah sebagai berikut : Nilai-nilai yang sudah ditentukan : egangan masukan (V in ) : 5- Vlt egangan keluaran (V ut ) : 40Vlt Frekuensi (fs) : khz Ripple tegangan keluaran : % Ripple arus keluaran : 5 % Pemdelan bst cnverter diawali dengan perhitungan duty cycle (D) maksimal dengan persamaan yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya : D (8) C. Pemdelan rangkaian kntrl duty cycle knverter Cara paling sederhana untuk membuat sinyal PWMadalah dengan metde intersective. Metde intersective menggunakan sinyal gigi gergaji (saw tth) sebagai gelmbang mdulasi dan kmparatr. Blk pembuat sinyal PWMdibangun untuk menghasilkan sinyal PWMyang dibutuhkan rangkaian bst cnverter. Keluaran dari blk PWM adalah kndisi High dan Lw yang memiliki prprsi tertentu setiap peride. Variabel yang menunjukkan lebar kndisi High dalam satu peride disebut duty cycle (D), leh karena itu masukan pada blk pembuat sinyal PWM yang dibangun adalah duty cycle. Gbr. 8 Blk Pembuat Sinyal PWM D. Perancangan Sliding Mde Cntrl untuk menentukan nilai duty cycle bst cnverter Pemdelan kntrl SM untuk menetukan nilai duty cycle, Di sini C, L, r L, V menunjukkan kapasitansi, induktansi,resistansi beban sesaat dari knverter, dan merasakan tegangan keluaran. ic, il, ir menyatakan kapasitr, induktr, dan arus beban sesaat. V, Vi, V menunjukkan tegangan erensi, masukan, dan tegangan keluaran, β menunjukkan perbandingan umpan balik. u adalah lgika terbalik dari u, adalah 0 atau, yang mewakili tmbl pwer (switch). Pada penelitian ini dibuat sesuai dengan tujuan awal yaitu bagaimana merancang kntrl SM pada bst cnverter, dengan persamaan, x x x x x r C x L V Vi LC u (9) Merancang kntrl SM pada bst cnverter agar dapat menaikkan tegangan dan dapat memaksimalkan tegangan keluaran, di sini tegangan errr, laju perubahan errr tegangan, dan integral tegangan errr, di bawah mde knduksi kntinyu perasi CCM [6], diturunkan dalam persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut : V V (0) V rlc () dt ( V Vi) u dt LC () Mdel subtitusi bst cnverter di bawah CCM dari persamaan (7) menghasilkan kntrl deskripsi variabel berikut, x V V V O ( VO Vi ) u bst x dt rlc LC x V Vdt () Selanjutnya, didapatkan state-space yang dibutuhkan untuk desain kntrl bst cnverter, x 0 0 x + x 0 r L C 0 x 0 0 x x 0 V Vi LC 0 _ u (4) Cpyright 06, SEKN, SSN

7 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline dimana = u adalah lgika terbalik dari u, digunakan untuk pemdelan bst cnverter, dan penyusunan kembali deskripsi dari state-space bst cnverter dalam bentuk, bst Ax bst B Untuk sistem ini, adalah tepat untuk memiliki hukum kntrl sliding mde umum yang menggunakan fungsi switching seperti : ON, When S 0 u 0 OFF, When S 0 (5) u sgn( S) (6) Di mana S adalah seketika suatu variabel lintasan dan digambarkan sebagai S J x (7) dengan, [ ] dimana, dan adalah mewakili kntrl disebut sebagai kefisien geser. Untuk memastika perasi sliding mde dapat dinyatakan sebagai, lim S. S 0 S0 S 0 S J Ax = bst J Bus 0 S = Axbst J Bus 0 S0 u < 0 J > 0 (8) u S 0 Permukaan geser dapat diperleh dengan S = 0, Kndisi untuk keberadaan perasi kntrl SM pada bst cnverter adalah sebagai berikut, Kasus, subtitusi u 0, dari statespace persamaan (4) dan persamaan (8) pada persamaan () memberikan, ic ic C rlc u S 0 u V V 0 Kasus, subtitusi, dan dari state-space persamaan (4) dan persamaan (8) pada persamaan () memberikan, ic ic ( V Vi ) V V 0 C rlc LC Akhirnya, kmbinasi dari kasus diatas memberikan kndisi perasi keberadaan bst cnverter di CCM. 0 L ic LC rlc V V V V i (9) Selanjutnya, desain PWM dalam terdapat dua langkah, pertama sinyal kntrl eq yang setara, yang merupakan fungsi kelancaran input u. Kedua, fungsi kntrl setara dipetakan ke fungsi duty cycle dari mdulatr PWM, untuk PWM berdasarkan sliding mde bst cnverter hal tersebut dapat dinyatakan sebagai, S J A J Bu 0 (0) Menghasilkan setara fungsi kntrl dari persamaan 9 pada persaman 5 dan 7, u eq () J B Dimana, eq L LC x ic V V V V r C V V J Ax eq i L u u kntinyu 0 eq i u. Saat u u dan juga ueq ueq, subtitusi dari persamaan ke dalam persaman memberikan, L LC 0 u eq ic V V V Vi rlc V Vi V memberikan, persamaan dengan V i * 0 ueq L ic LC V V V Vi V Vi rlc () jadi, pemetaan fungsi kntrl setara persamaan ketugas kntrl rasi d,dimana, VC 0 d Vramp memberikan hubungan untuk membawa sinyal kntrl VC dan mempertahan sinyal V ramp untuk pelaksanaan dari PWM berdasarkan kntrl sliding mde, dan persamaan kntrl yang diperlukan untuk pelaksanaan bst cnverter berperasi di CCM, dimana : VC U equ L( ) ( ) ic LC( )( V VO ) ( VO Vi ) rlc V C kp i c kp ( V i kp ( ) ( ) r C dan V U V V ramp n L V ) ( V V ) () dan kp LC( ) (5) i (4) Untuk implementasi praktis dari cntrl sliding mde berbasis PWM dapat ditunjukkan pada gambar berikut, Jurnal hmepage: 8

8 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline abel. Hasil pengujian setelah pemasangan sistem MPP dengan variasi temperatur mdul dan variasi radiasi matahari Gambar 9. Diagram skematik sliding mde bst cnverter Analisa dan Hasil A. Pengujian tal Sistem Pengujian secara keseluruhan pada sistem yang dibuat dengan cara memberikan input berupa panel surya dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.pengujian dilakukan dengan level irradiasi dan temperatur yang bervariasi, dari irradiasi dan temperatur selama jam perhari yang akan selalu disinari matahari [0], dalam setiap bulannya di daerah kta Pekanbaru, data yang digunakan diambil dari suatu aplikasi retscreen 0, yaitu suatu aplikasi yang menyajikan data-data mengenai cuaca yang ada di setiap negara dan kta yang ada di Dunia. Pengujian pertama adalah simulasi panel surya sebelum pemasangan sitem MPP dengan variasi iradiasi matahari dan temperatur, sedangkan pengujian selanjutnya adalah simulasi panel surya setelah pemasangan sistem MPP dengan variasi iradiasi matahari dan temperatur. Adapun hasil simulasi dari panel surya sebelum dan sesudah pemasangan sistem MPP dengan variasi temperatur mdul dan variasi iradiasi matahari dapat dilihat pada abel dan V. abel. Hasil pengujian sebelum pemasangan sistem MPP dengan variasi temperatur mdul dan variasi radiasi matahari radiasi (W/m ) emperatur ( C) V ut (V) ut (A) P ut (Watt) radiasi (W/m ) emperatur ( C) V ut (V) ut (A) P ut (Watt) Dengan melihat hasil pengujian pada abel, pengaruh temperatur mdul terhadap tegangan, arus dan daya yang dihasilkan leh mdul panel surya sangat kecil. Hal ini dapat dilihat dari beberapa variasi temperatur mdul, sedangakan pengaruh iradiasi matahari terhadap tegangan, arus dan daya yang dihasilkan leh mdul panel surya sangat besar. egangan dan arus keluaran yang dihasilkan sangat tidak knstan dan semakin rendah seiring dengan menurunnya nilai iradiasi matahari sehingga berpengaruh kepada daya keluaran yang terus menurun. Hal ini dapat dilihat dari beberapa variasi iradiasi matahari yang diberikan. Nilai intensitas radiasi matahari dan temperatur kerja dari mdul tidak selalu tetap karena bergantung pada energi matahari yang diradiasikan. Perubahan intensitas radiasi matahari dan temperatur kerja akan mempengaruhi tegangan keluaran mdul panel surya menjadi tidak kntinyu. Namun, setelah pemasangan sistem MPP pada kndisi temperatur dan iradiasi matahari yang bervariasi ataupun berubah-ubah, sistem dapat mempertahankan keluaran tegangan dari mdul panel surya pada range yang sesuai dengan perancangan dan sesuai dengan tegangan keluaran yang diinginkan. Hasil pengujian mdul panel surya setelah pemasangan sistem MPP dapat dilihat pada abel sebelumnya. Gambar 0. (a) dan (b) Grafik pengaruh iradiasi matahari dan temperatur pada tegangan dan daya keluaran sebelum dan sesudah pemasangan sistem MPP Cpyright 06, SEKN, SSN

9 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline Dari Gambar 8 (a) dan (b) terlihat bahwa pengaruh dari pemasangan sistem MPP terhadap iradiasi matahari dan temperatur yang berubah-ubah. egangan dan daya keluaran dari mdul panel surya sebelum pemasangan sistem MPP tidak dapat mencapai dan mempertahankan nilai keluaran yang diinginkan ketika kndisi iradiasi matahari dan temperatur berubah. api setelah pemasangan sistem MPP, tegangan dan daya keluaran dari mdul panel surya dapat dicapai dan dipertahankan disekitar nilai maksimum yang telah ditentukan. Secara keseluruhan, dari hasil pengujian yang dilakukan sistem yang dirancang berjalan dengan baik. Selain itu terjadi kenaikan rata-rata nilai dari tegangan keluaran sebesar 5. %, dari rata-rata sebesar 9.84 Vlt sebelum pemasangan sistem MPP menjadi Vlt setelah pemasangan sistem MPP. Hal ini juga terjadi pada daya keluaran dengan kenaikan sebesar 8.9 %, dari ratarata sebesar.85 Watt sebelum pemasangan sistem MPP menjadi 70.6 Watt setelah pemasangan sistem MPP. Penutup Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka diperleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :. Sistem MPP dapat menjaga tegangan dan daya keluaran dari mdul panel surya disekitar nilai maksimumnya saat kndisi iradiasi matahari dan temperatur yang berubah-ubah.. erjadi kenaikan rata-rata nilai tegangan keluaran sebesar 5. % dari rata-rata sebesar 9.84 Vltsebelum pemasangan sistem MPP menjadi Vlt setelah pemasangan sistem MPP saat kndisi iradiasi matahari dan temperatur yang berubah-ubah.. erjadi peningkatan juga pada daya keluaran sebesar 8.9 %, dari rata-rata sebesar.5 Watt sebelum pemasangan sitem MPP menjadi 70.6 Watt setelah pemasangan sistem MPP saat kndisi iradiasi matahari dan temperatur yang berubah-ubah. 4. Pada kndisi iradiasi matahari dan temperatur yang berubah-ubah, sistem MPP dapat mempertahankan tegangan keluaran dari mdul panel surya disekitar nilai maksimum yang diinginkan yaitu sebesar 40 Vlt. Daftar Pustaka [] Kurnia M. Pebriningtyas, Ali Musyafa, Katherin ndriawati.(0). Penelusuran Daya Maksimum Pada Panel Phtvltaic Menggunakan Kntrl Lgika Fuzzy di Kta Surabaya.nstitut eknlgi Sepuluh Nvember. Surabaya. Vl.,N. SSN [] Nema, S., Nema, R.K., & Aghnihtri, G. (00). Matlab Simulink Based Study f Phtvltaic Cells Mdules Array and heir Experimental Verificatin. nternatinal Jurnal f Energy and Envirnment. (), [] Fauzi, Nval. (0). Desain dan mplementasi Maximum Pwer Pint racker (MPP) Slar PV Berbasis Fuzzy Lgic Menggunakan Mikrkntrler AVR. Surabaya : S. [4] A. Merabet, M. A. slam, R. Beguenane, H. brahim. (04). Secnd-Order Sliding Mde Cntrl fr Variable Speed Wind urbine Experiment System. Canada. SSN [5] Fuady, A,(0). Rancang bangun Maximum Pwer Pint racker (MPP) pada panel surya dengan menggunakan metde Fuzzy. nstitut eknlgi Sepuluh Nvember. Surabaya. [6] Siew-Chng an,y. M. Lai, and Chi K. se.(006). A Unified Apprach t the Design f PWM-Based Sliding-Mde Vltage Cntrllers fr Basic DC-DC Cnverters in Cntinuus Cnductin Mde. he authrs are with the Department f Electrnic and nfrmatin Engineering, he Hng Kng Plytechnic University. EEE. [7] Hegedeus, S. & Luque, A. (00). Handbk f Phtvltaic Science and Engineering. West Sussex: Jhn Wiley & Sns. [8] it, B. (0). Metde MPP Baru untuk Sel Surya Berdasarkan Pengendali P. eknik Elektr. Universitas ndnesia. Depk. [9] Richard A. Cullen. (000). What is Maximum Pwer Pint racking (MPP) and Hw Des it Wrk.Blue Sky Energy. [0] Kalmin, A. (0). Simulasi dan Verifikasi Mdul Surya erhubung Dengan Bst Cnverter pada Jaringan Listrik Mikr Arus Searah dengan menggunakan Matlab Simulink. eknik Elektr. Universitas ndnesia. Depk. [] Hart, D. W. (0). Pwer Electrnics. AmerikaNew Yrk: McGraw-Hill. SBN Jurnal hmepage: 0

10 Jurnal Sains, eknlgi dan ndustri, Vl. 4, N., Desember 06, pp. - SSN print/ssn nline [] ia, W., Dunfrd, W. G., Palmer, P. R., & Capel, A. (007). Regulatin f Phtvltaic Vltage. ndustrial Electrnics, EEE ransactins n, 54(), [] W. Ambar, C.. Dedet, dan M. Arif. (04). Rancang Bangun Multilevel Bst Cnverter (MLBC) Sebagai Suplai DC Bus pada nverter. eknik Elektr. nstitut eknlgi Sepuluh Nvember (S). Surabaya. [4] V.R. Klluru, K K Mahapatra, S.S. Sarde, R.K. Patjshi, and B. Subudhi. (04).Design and mplementatin f an Optimized Sliding Mde Cntrllerand Cmpared with a Cnventinal MPP Cntrller fr a Slar System. Natinal nstitute f echnlgy. ndia. E-SSN: [5] Sltine, J.J.E. and Weiping Li (99). Applied Nnlinear Cntrl". Prentince-Hall nternatinal,nc. United States f America. SBN [6] Chandani Sharma, Anamika Jain. (04). Slar Panel Mathematical Mdeling Using Simulink.Electrnics & Cmmunicatin Engg. Graphic Era University, Dehradun Uttrakhand, ndia. SSN : 48-96, Vl. 4, ssue 5. [7] J.A. Rams-Hernanz, J.J. Campay, J. Larranaga, E. Zulueta, O. Barambnes, J. Mtric, U. Fernandez Gamiz, and. Zamra. (0). w Phtvltaic Cell Simulatin Mdels N Matlab/Simulink. nternatinal Organizatin f OPE.Spain. SSN [8] an-virel Banu, and Marcel strate. (0). Mdeling and Simulatin f Phtvltaic Arrays. Gherghe Asachi echnical University f asi. Rmania. [9] Esram,., & Chapman, P. L. (007). Cmparisn f Phtvltaic Array Maximum Pwer Pint rackingechniques. Energy Cnversin, EEE ransactins n, (), [0] P. Ek Yga. (0). Peluang Pemanfaatan Energi Surya didaerah terpencil. eknik Elektr. Universitas Negri Semarang. [] REScreen nternatinal (0). Clean Energy Prjects Analysis Sftware. Canada. ersedia : : 7 Agustus 0] Cpyright 06, SEKN, SSN

Pemodelan dan Simulasi Panel Surya Dengan Teknik MPPT

Pemodelan dan Simulasi Panel Surya Dengan Teknik MPPT Pemdelan dan Simulasi Panel Surya Dengan eknik MPP Mhammad aufik Departemen eknik Elektr FMPA Universitas Padjadjaran e-mail : m.taufik@unpad.ac.id Nendi Suhendi Syafei, Bernard Y umbelaka Departemen eknik

Lebih terperinci

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC 60 TEKNIK KENDAI 5 KONVERTER DC-DC 5. Pendahuluan Pada aplikasi knverter dc-dc sebagai catu daya mde penyaklaran tentunya diinginkan dapat memberikan tegangan keluaran yang tetap pada keadaan mantap ataupun

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI POMPA AIR DC TENAGA SURYA

PEMODELAN DAN SIMULASI POMPA AIR DC TENAGA SURYA PEMODELAN DAN SMULAS POMPA AR DC ENAGA SURYA Mhammad aufik *, aufik ** *) Departemen eknik Elektr Universitas Padjadjaran Bandung, ndnesia **) Electrical Engineering Department Califrnia Plytechnic State

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga

Lebih terperinci

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB Wahyudi Budi Pramono 1, wi Ana Ratna Wati 2, Maryonid Visi Taribat Yadaka 3 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Islam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK-BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : PFC)

RANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK-BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : PFC) RANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK-BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : PFC) Ahmad Arifuz Z. 1, Ir.M. Zaenal Efendi,M.T. 2 Mahasiswa Elektr Industri,

Lebih terperinci

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a) Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a) Abstrak: Energi dari photovoltaic telah menjadi salah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM Pada bab ini perancangan pemodelan sistem kontrol daya synchronous rectifier buck converter dan non-synchronous rectifier buck converter agar mengetahui perbedaan dari

Lebih terperinci

MODUL 1 GEJALA TRANSIEN

MODUL 1 GEJALA TRANSIEN MODUL GEJALA TRANSIEN Pendahuluan. Deskripsi Singkat Bab ini akan membahas tentang kndisi awal kapasitr dan induktr sebagai elemen pasif penyimpan energi.. Manfaat Memahami gejala transien pada elemen

Lebih terperinci

Converter Ac-to-Ac With Additional Free- Wheeling Switches for Improving Power Factor and Reducing Harmonic Distortion

Converter Ac-to-Ac With Additional Free- Wheeling Switches for Improving Power Factor and Reducing Harmonic Distortion IPTEK, The Jurnal fr Technlgy and Science, Vl.9, N., May 8 35 Cnverter Ac-t-Ac With Additinal Free- Wheeling Switches fr Imprving Pwer Factr and Reducing Harmnic Distrtin Mchamad Ashari Abstract This paper

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sel Surya Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh komponen yang disebut sel photovoltaic (sel PV). Sel PV pada dasarnya semikonduktor dioda

Lebih terperinci

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya A18 Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya Gresela Sitorus, Mardlijah, dan Noorman Rinanto Departemen Matematika, Fakultas Matematika Komputer dan Sains Data,

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR Dosen Pembimbing Noval Fauzi 2209 105 086 1. Prof.Dr.Ir.Mochamad Ashari, M.Eng.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino

Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino Nanang Hadi Sodikin 1, Ahmad Saudi Samosir 2, Endah Komalasari

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA SISTEM PANEL SURYA (PHOTOVOLTAIC SOLAR PANEL) MENGGUNAKAN METODE POWER FEEDBACK DAN VOLTAGE FEEDBACK Disusun Oleh: Nama : Yangmulia Tuanov

Lebih terperinci

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Eric Eko Nurcahyo dan Leonardus. H. Pratomo Prog.Di Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

Perancangan Konverter DC ke DC untuk Menstabilkan Tegangan Keluaran Panel Solar Cell Menggunakan Teknologi Boost Converter

Perancangan Konverter DC ke DC untuk Menstabilkan Tegangan Keluaran Panel Solar Cell Menggunakan Teknologi Boost Converter Suwitn,Yusnita R, Rahyul A, Eddy H, Perancangan... ISSN : 2598 1099 (Online) ISSN : 2502 3624 (Cetak) Perancangan Knverter DC ke DC untuk Menstabilkan Tegangan Keluaran Panel Slar Cell Menggunakan Teknlgi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE Istiyo Winarno 1), Marauli 2) 1, 2) Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas

Lebih terperinci

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc. Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control Andi Novian L. 2210 106 027 Dosen Pembimbing : Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Pada peneliatian ini langkah-langkah yang dilakukan mengacu pada diagram alir di bawah ini: Mulai Persiapan Alat dan Bahan Menentukan Sudut Deklinasi,

Lebih terperinci

3/22/2010. rectifier. rectifier. Uncontrolled. rectifier. Controlled. rectifier. inverter. rectifier

3/22/2010. rectifier. rectifier. Uncontrolled. rectifier. Controlled. rectifier. inverter. rectifier Penyearah Dida Pekik Arg Dahn Schl f Electrical Engineering and Infrmatics Institute f Technlgy Bandung ectifier Applicatins AC surce Uncntrlled rectifier DC - DC Cnverter DC Lad (a) Switched - mde dc

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAIAN SENSOR ARUS SENSOR DAYA. Gambar 1. Realisasi alat

LAMPIRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAIAN SENSOR ARUS SENSOR DAYA. Gambar 1. Realisasi alat LAMPRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAAN SENSOR ARUS RANGKAAN SENSOR DAYA Gambar 1. Realisasi alat 46 LAMPRAN 2 Laporan Tugas Akhir ini telah dipublikasikan di Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY Atar Fuady Babgei - 2207100161 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus

Lebih terperinci

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER MEMAKSIMAKAN DAYA PHOTOVOTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROER Felix Yustian Setiono Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro dan Informasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 50234, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING Oleh : FARHAN APRIAN NRP. 2207 100 629 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI ELECTRIC CIRCUITS FEH2B4-4 - Genap 27 Juni

Lebih terperinci

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH : FRANCISCO BOBBY HERMAWAN 06.50.0002 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Efek Ftlistrik Pada tahun 1899 J.J Thmsn menemukan bahwa pada beberapa kndisi elektrn terpancar dari permukaan lgam ketika diberikan radiasi elektrmagnetik. Gejala ini

Lebih terperinci

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul M. Dirgantara 1 *, M. Saputra 2, P. Aulia 3, Z. Deofarana 4,

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control

Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control Danu Bhrama Putra 6..75 Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 6, e-mail : danubrahma@gmail.com Penggunaan motor DC pada

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel. Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 November 2015

Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel. Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 November 2015 Lapran Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 Nvember 2015 I. Tujuan : Memahami prinsip rangkaian seri dan paralel II. Dasar Teri Kapasitr adalah dua buah penghantar (knduktr)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN Program Studi Fisika Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN Latar Belakang

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin Zainul Arifin, Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D dan Heri Suryoatmojo, ST.,

Lebih terperinci

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya 1 Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya Annisa Triandini, Soeprapto, dan Mochammad Rif an Abstrak Energi matahari merupakan energi

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham Analisis angkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham, Analisis angkaian Listrik () BAB angkaian Pemrses Sinyal (angkaian Dida dan OPAMP) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK Jurnal ELTEK, Vol 12 No 02, Oktober 2014 ISSN 1693-4024 78 DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK Achmad Komarudin 1 Abstrak Krisis energi memicu manusia

Lebih terperinci

Dwi Agustina Hery Indrawati

Dwi Agustina Hery Indrawati 1 OPTIMALISASI DAYA PADA INTERKONEKSI PHOTOVOLTAI (PV) DAN JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRAKER (MPPT) METODE PENGUKURAN ARUS HUBUNG SINGKAT Dwi Agustina Hery Indrawati 2206100028

Lebih terperinci

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid 208 Satwiko S / Uji Karakteristik Sel Surya Pada Sistem 24 Volt Dc Sebagai Catudaya Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit

Lebih terperinci

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat Y. Munandar K 1), Eka Firmansyah 2), Suharyanto 3) 1),2),3 ) Departemen Teknik Elektro dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya peradaban manusia yang saat ini tidak lepas dari penggunaan peralatan listrik. Pasokan listrik

Lebih terperinci

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM KENDALI

PENGANTAR SISTEM KENDALI 1 I PENGANTAR SISTEM KENDALI Deskripsi : Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai sistem kendali, definisi-definisi, pengertian sistem kendali lingkar tertutup dan sistem kendali lingkar terbuka,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR I B Kd Surya Negara 1, I Wayan Arta Wijaya 2, A A Gd Maharta Pemayun 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

SAMBUNGAN P-N. Diode Sambungan p-n 63

SAMBUNGAN P-N. Diode Sambungan p-n 63 7 DODE SAMBUNGAN P-N 7.1 Semiknduktr Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari karakteristik bahan semiknduktr beserta kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Berdasarkan tingkat kemurnian atm penyusunnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi maka dibutuhkan pula sumber-sumber energi listrik

Lebih terperinci

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc OPTIMALISASI SEL SURYA MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SEBAGAI CATU DAYA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) Oleh : Aries Pratama Kurniawan 2206 100 114 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad

Lebih terperinci

Kajian Unjuk Kerja Sistem Pneumatic Hydrolic Pada Komponen Katup Kontrol (Control Valve)

Kajian Unjuk Kerja Sistem Pneumatic Hydrolic Pada Komponen Katup Kontrol (Control Valve) 15 Kajian Unjuk Kerja Sistem Pneumatic Hydrlic Pada Kmpnen Katup Kntrl (Cntrl Valve) Ade Elbani Jurusan Teknik Elektr Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pntianak E-mail : adeelbani@yah.cm Abstract

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView JURNAL TEKNK POMTS Vol. 1, No. 1, (12) 1-6 1 Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView Duwi Astuti, Heri Suryoatmojo, ST. MT. Ph.D, dan Prof. Dr. r. Mochamad Ashari, M.Eng. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem photovoltaic merupakan sumber energi terbarukan yang memanfaatkan energi surya dan mengkonversinya menjadi energi listrik arus searah (DC). Sumber energi terbarukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya 4.1.1. Analisis Radiasi Matahari Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang

Lebih terperinci

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN Studi Eksperimental Pengaruh Sudut Kemiringan... (Nabilah dkk.) STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN Inas Nabilah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sel Surya (Photovoltaic) Sel surya merupakan suatu sel yang terbuat dari semikonduktor dan berfungsi untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik.konversi energi

Lebih terperinci

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic KINETIK, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017, Hal. 151-164 ISSN : 2503-2259 E-ISSN : 2503-2267 151 Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

Lebih terperinci

PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA. Skripsi.

PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA. Skripsi. PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA Skripsi Diajukan Oleh ANDA ANDYCKA S NIM. 090821016 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

CHARGER PORTABLE SEBAGAI PENGISIAN BATERAI HANDPHONE DARI SUMBER DAYA DC MENGGUNAKAN METODE BUCK BOOST CONVERTER

CHARGER PORTABLE SEBAGAI PENGISIAN BATERAI HANDPHONE DARI SUMBER DAYA DC MENGGUNAKAN METODE BUCK BOOST CONVERTER CHAGE POABE SEBAGAI PENGISIAN BAEAI HANPHONE AI SUMBE AYA C MENGGUNAKAN MEOE BUCK BOOS CONEE Agus Setyawan 1, Bambang Sumantri, S.,M.Sc 2, Agus Inra Gunawan, S.,M.Sc 2 1 Penulis, Mahasiswa Jurusan eknik

Lebih terperinci

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT ANALISIS INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA PADA SOLAR WATER PUMP Muhamad Fahri Iskandar 24411654 Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT Latar Belakang Konversi energi

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122 DESAIN DAN IMPLEMENTASI MODUL PENGISIAN BATERAI DAN PENYIMPANAN ENERGI POTENSIAL AIR MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. [1] Felix. Y dan Pratomo, H. L, 2009 Memaksimalkan Daya Photovoltaic

DAFTAR PUSTAKA. [1] Felix. Y dan Pratomo, H. L, 2009 Memaksimalkan Daya Photovoltaic DAFTAR PUSTAKA [1] Felix. Y dan Pratomo, H. L, 2009 Memaksimalkan Daya Photovoltaic dengan Korelasi Riak, ES-TS Surabaya [2] Jonathan W. Kimball and Philip T. Krein, Digital Ripple Correlation Control

Lebih terperinci

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah Mudeng, Vicky Vendy Hengki. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Ponco Siwindarto, Ir., MS. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini sebagian besar masih mengandalkan kepada sumber energi yang tidak terbarukan dalam arti untuk mendapatkannya

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika BENAR jelaskan mengapa BENAR, dan jika SALAH, berilah alasan atau sanggahannya.

Lebih terperinci

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2 UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2 Prodi Teknik Elekro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian Terkait Perkembangan teknik pengendalian di dunia industri dewasa ini sangat pesat. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam rangka menemukan teknik kendali baru

Lebih terperinci

EVALUASI PENGARUH CUACA TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI

EVALUASI PENGARUH CUACA TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI Jurnal Ilmiah Fristek Vl.3,., Maret 203 EVALUASI PEGARUH CUACA TERHADAP KEADALA SISTEM DISTRIBUSI Wahri Sunanda ) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektr, Universitas Bangka Belitung Email : wahrisunanda@ubb.ac.id

Lebih terperinci

SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) PANEL SURYA MENGGUNAKAN PERTURB AND OBSERVE SEBAGAI KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER Mochamad Firman Salam

SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) PANEL SURYA MENGGUNAKAN PERTURB AND OBSERVE SEBAGAI KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER Mochamad Firman Salam Simulasi Maximum Power Point Tracking (MPPT) Panel Surya Menggunakan Perturb and Observe Sebagai Kontrol Buck-Boost Converter SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) PANEL SURYA MENGGUNAKAN PERTURB

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem ini terdiri dari 2 bagian besar, yaitu, sistem untuk bagian dari panel surya ke baterai dan sistem untuk bagian dari baterai ke lampu jalan. Blok

Lebih terperinci

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar Made Sucipta1,a*, Faizal Ahmad2,b dan Ketut Astawa3,c 1,2,3 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana,

Lebih terperinci

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Ahmad Fathurachman, Asep Najmurrokhman, Kusnandar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani Jl. Terusan

Lebih terperinci

PENAMBAHAN INDUKTOR SECARA SERI DENGAN EKSITASI KAPASITOR PADA GENERATOR INDUKSI SEKALIGUS MEREDAM HARMONISA

PENAMBAHAN INDUKTOR SECARA SERI DENGAN EKSITASI KAPASITOR PADA GENERATOR INDUKSI SEKALIGUS MEREDAM HARMONISA ISSN:1693-689 PENAMBAHAN INDUKTOR SECARA SERI DENGAN EKSITASI KAPASITOR PADA GENERATOR INDUKSI SEKALIGUS MEREDAM HARMONISA Supri Hardi 1 Jurusan Teknik Elektr Pliteknik Negeri Lhkseumawe Abstrak Pengperasian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PROTEKSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH DIRECT CURRENT

RANCANG BANGUN SISTEM PROTEKSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH DIRECT CURRENT Vit Fauzan, Hadi Suyn, Eka maulana Abstract prtectin system is ne f the factr that make a system has a realibility. This research discuss abut built and design f lw vltage direct current prtectin system,

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ketersediaan energi dibumi saat ini menjadi sebuah permasalahan yang perlu diperhatikan, seperti energi primer misalnya. Sumber energi yang terdiri dari air, termal,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Sutedjo ¹, Zaenal Efendi ², Dina Mursyida 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan

Lebih terperinci

KAPASITOR DAN INDUKTOR

KAPASITOR DAN INDUKTOR KAPASITOR DAN INDUKTOR Oleh : Risa Farrid Christianti, ST.,MT. Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto PENDAHULUAN Kapasitor dan Induktor merupakan komponen/elemen pasif dari rangkaian elektronik

Lebih terperinci

Latar Belakang dan Permasalahan!

Latar Belakang dan Permasalahan! Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda

Lebih terperinci

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino Melzi Ambar Mazta 1, Ahmad Saudi Samosir 2, Abdul Haris 3 Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri Eddy Sulistyono

Lebih terperinci

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control Andi Novian L, Mochamad Ashari, Vita Lystianingrum Jurusan

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC) Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC) Dimas Bagus Saputra, Heri Suryoatmojo, dan Arif Musthofa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE BOOST MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK PANEL SURYA SKRIPSI

SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE BOOST MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK PANEL SURYA SKRIPSI SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE BOOST MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK PANEL SURYA SKRIPSI Oleh Muhammad Iskandar Fauzi NIM 091910201046 PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008.

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008. BAB II SEL SURYA 2.1 PRINSIP KERJA SEL SURYA Sel surya bekerja berdasarkan efek fotoelektrik pada material semikonduktor untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Berdasarkan teori Maxwell tentang

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1 Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1 PERANCANGAN SISTEM HIBRID SOLAR CELL - BATERAI PLN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (DESIGN OF HYBRID SYSTEM SOLAR CELL - BATERRY - PLN USING PROGRAMMABLE

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1. Skema Buck Converter [5]... 7 Gambar 2. 2. Buck Converter: Saklar Tertutup [5]... 7 Gambar 2. 3. Buck Converter: Saklar Terbuka [5]... 8 Gambar 2. 4. Rangkaian Boost Converter

Lebih terperinci

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan konverter daya yang efisien dan berukuran kecil terus berkembang di berbagai bidang. Mulai dari charger baterai, catu daya komputer, hingga

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen

Lebih terperinci

Mesin Pemotong Foil Otomatis

Mesin Pemotong Foil Otomatis Jurnal Teknik Elektr, Vl. 9, N. 1, Maret 2016, 8-12 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.1.8-12 Mesin Pemtng Fil Otmatis Laurensius Nurhadi Wnkusum Prgram Studi Teknik Elektr,Universitas Kristen Petra Jl.Siwalankert

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PEMBATAS ARUS UNTUK SISTEM SEL SURYA DENGAN OPSI DUAL OUTPUT VOLTAGE BATERAI

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PEMBATAS ARUS UNTUK SISTEM SEL SURYA DENGAN OPSI DUAL OUTPUT VOLTAGE BATERAI RANCANG BANGUN RANGKAIAN PEMBATAS ARUS UNTUK SISTEM SEL SURYA DENGAN OPSI DUAL OUTPUT VOLTAGE BATERAI Mohamad Taufik 0706267862 Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND Yahya Dzulqarnain, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D. Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : Benediktus Ryan Gumelar 07.50.0020 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2].

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2]. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari adalah salah satu fenomena alam yang memiliki manfaat bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Intensitas radiasi matahari merupakan salah satu fenomena fisis

Lebih terperinci

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, * Simulasi Penggunaan Filter Pasif, Filter Aktif dan Filter Hybrid Shunt untuk Meredam Meningkatnya Distorsi Harmonisa yang Disebabkan Oleh Munculnya Gangguan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi Listrik merupakan energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah tangga hingga untuk kebutuhan

Lebih terperinci