SAMBUNGAN P-N. Diode Sambungan p-n 63

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAMBUNGAN P-N. Diode Sambungan p-n 63"

Transkripsi

1 7 DODE SAMBUNGAN P-N 7.1 Semiknduktr Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari karakteristik bahan semiknduktr beserta kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Berdasarkan tingkat kemurnian atm penyusunnya, terdapat dua kelmpk semiknduktr yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Untuk kelmpk ekstrinsik terdapat dua jenis/tipe semiknduktr yaitu semiknduktr tipe-p dan semiknduktr tipe-n. Bahan semiknduktr yang banyak dipelajari dan secara luas telah dipakai adalah bahan silikn (Si). Semiknduktr tipe-n dibuat dari bahan silikn murni dengan menambahkan sedikit pengtr berupa unsur valensi lima. Empat elektrn terluar dari dnr ini berikatan kvalen dan menyisakan satu elektrn lainnya yang dapat meninggalkan atm induknya sebagai elektrn bebas. Dengan demikian pembawa muatan mayritas pada bahan ini adalah elektrn. Hal yang sama, semiknduktr tipe-p dibuat dengan mengtri silikn murni dengan atm valensi tiga, sehingga meninggalkan kemungkinan untuk menarik elektrn. Pengtr sebagai aseptr menghasilkan prses knduksi dengan lubang (hle) sebagai pembawa muatan mayritas. 7.2 Dide Misalkan kita memiliki septng silikn tipe-p dan septng silikn tipe-n dan secara sempurna terhubung membentuk sambungan p-n seperti diperlihatkan pada gambar 7.1. Sesaat setelah terjadi penyambungan, pada daerah sambungan semiknduktr terjadi perubahan. Pada daerah tipe-n (gambar 7.1, sebelah kanan) memiliki sejumlah elektrn yang akan dengan mudah terlepas dari atm induknya. Pada bagian kiri (tipep), atm aseptr menarik elektrn (atau menghasilkan lubang). Kedua pembawa muatan mayritas tersebut memiliki cukup energi untuk mencapai material pada sisi Dide Sambungan p-n 63

2 l l L L L L ( l l ( ( ( ( L l l C C œ œ œ C C œ œ œ lain sambungan. Pada hal ini terjadi difusi elektrn dari tipe-n ke tipe-p dan difusi lubang dari tipe-p ke tipe-n. Prses difusi ini tidak berlangsung selamanya karena elektrn yang sudah berada di tempatnya akan menlak elektrn yang datang kemudian. Prses difusi berakhir saat tidak ada lagi elektrn yang memiliki cukup energi untuk mengalir. ) * +, -. / * : 8 D A B E A B < = < A B " # $ % & ' ( ; ; ; ; ; ; Gambar 7.1 Sambungan semiknduktr tipe-p dan tipe-n m n p q r s t n u v w x y z { } ~ š ˆ Š Œ Ž ƒ ƒ g h i j k S T U V W X Y Z [ \ W X ] ^ _ ` _ a b c d _ e _ f M N O P Q R ε F G H J K ž Ÿ Gambar 7.2 Mekanisme aliran muatan pada daerah sambungan Kita harus memperhitungkan prses selanjutnya dimana elektrn dapat menyeberang sambungan. Daerah yang sangat tipis dekat sambungan disebut daerah deplesi (depletin regin) atau daerah transisi. Daerah ini dapat membangkitkan pembawa muatan minritas saat terdapat cukup energi termal untuk membangkitkan 64 ELEKTRONKA DASAR

3 ª Ì Ì Ì pasangan lubang-elektrn. Salah satu dari pembawa muatan minritas ini, misalnya elektrn pada tipe-p, akan mengalami pengaruh dari prses penlakan elektrn difusi dari tipe-n. Dengan kata lain elektrn minritas ini akan ikut tertarik ke semiknduktr tipe-n. Gerakan pembawa muatan akibat pembangkitan termal ini lebih dikenal sebagai drift. Situasi akan stabil saat arus difusi sama dengan arus drift. Pada daerah sambungan/daerah diplesi yang sangat tipis terjadi pengsngan pembawa muatan mayritas akibat terjadinya difusi ke sisi yang lain. Hilangnya pembawa muatan mayritas di daerah ini meninggalkan lapisan muatan psitip di daerah tipe-n dan lapisan muatan negatif di daerah tipe-p. Lapisan muatan pada daerah diplesi ini dapat dibandingkan dengan kapasitr keping sejajar yang termuati. Karena terjadi penumpukan muatan yang berlawanan pada masing-masing keping, maka terjadi perbedaan ptensial yang disebut sebagai ptensial kntak atau ptensial penghalang V (lihat gambar 7.3). Keadaan ini disebut dide dalam keadaan rangkaian terbuka. Ó Ô Õ Ö Ô Í Ê É Î Ê Ï È Ç È É Ê Ë É Ç È É Ê Ë Ò «± ¼ ½ ¾ À Á Â Ã Ä Å Â Æ ρ ε ² ³ µ ¹ º» Ð Ñ Gambar 7.3 Dide p-n dalam keadaan hubung-terbuka Dalam keadaan rangkaian terbuka seperti diperlihaatkan pada gambar 7.3, hanya pada daerah deplesi yang terjadi penumpukan muatan pada masing-masing sisi; daerah lainnya dalam keadaan netral. Penumpukan muatan pada daerah deplesi mengakibatkan terjadinya medan listrik ε dalam arah x. Kita dapat menggunakan v = ε dx untuk Dide Sambungan p-n 65

4 Û Ü û ý mendapatkan distribusi ptensial pada daerah deplesi dengan mengambil integral medan listrik. Ptensial kntak/ptensial penghalang V yang terjadi akan menahan terjadinya difusi pembawa muataan mayritas dan memberi kesempataan terjadinya arus drift melalui sambungan seperti telah dijelaskan di atas. Ý Þ ð ñ ò ó ô ò â ã ä å æ ç è ã é ê ë ì í î ï þ õ ö ø ù ñ ð ö ú þ ÿ þ ü û Ø Ù Ú ß à á Gambar 7.4 Dide p-n berpanjar maju (frward bias): a) Rangkaian dasar dan b) Ptensial penghalang mengalami penurunan. 7.3 Panjar Maju (Frward Bias) Besarnya kmpnen arus difusi sangat sensitif terhadap besarnya ptensial penghalang V. Pembawa muatan mayritas yang memiliki energi lebih besar dari melewati ptensial penghalang. berkurangnya ketinggian ptensial penghalang menjadi ev dapat Jika keseimbangan ptensial terganggu leh V V, prbabilitas pembawa muatan mayritas mempunyai cukup energi untuk melewati sambungan akan meningkat dengan drastis. Sebagai akibat turunnya ptensial penghalang, terjadi aliran arus lubang dari material tipe-p ke tipe-n, demikian sebaliknya untuk elektrn. Dengan kata lain menurunnya ptensial penghalang memberi kesempatan pada pembawa muatan untuk mengalir dari daerah mayritas ke daerah minritas. Jika ptensial penghalang diturunkan dengan pemasangan panjar maju eksternal V seperti diperlihatkan pada gambar 7.4, arus f akan mengalir. 66 ELEKTRONKA DASAR

5 & 7.4 Panjar Mundur (Reverse Bias) Jika ptensial penghalang dinaikkan menjadi V + V dengan memasang panjar mundur sebesar V (lihat gambar 7.5), maka prbabilitas pembawa muatan mayritas memiliki cukup energi untuk melewati ptensial penghalang akan turun secara drastis. Jumlah pembawa muatan mayritas yang melewati sambungan praktis turun ke nl dengan memasang panjar mundur sebesar sekitar sepersepuluh vlt.! " # $ % / / 7 8 ' ( ) * +, -,. Gambar 7.5 Dide p-n berpanjar mundur (reverse bias) a) Rangkaian dasar dan b) Ptensial penghalang meninggi. Pada kndisi panjar mundur, terjadi aliran arus mundur ( r ) yang sangat kecil dari pembawa muatan minritas. Pembawa muatan minritas hasil generasi termal di dekat sambungan akan mengalami drift searah medan listrik. Arus mundur akan mencapai harga jenuh - pada harga panjar mundur yang rendah. Harga arus mundur dalam keadaan nrmal cukup rendah dan diukur dalam µa (untuk germanium) dan na (untuk silikn). Secara ideal, arus mundur seharusnya berharga nl, sehingga harga - yang sangat rendah pada silikn merupakan faktr keunggulan silikn dibandingkan germanium. Besarnya berbanding lurus dengan laju generasi termal perubahan temperatur. 2 g = rn i dimana harganya berubah secara ekspnensial terhadap Dide Sambungan p-n 67

6 7.5 Karakteristik Umum Dide Saat dide berpanjar maju, prbabilitas pembawa muatan mayritas yang mempunyai cukup energi untuk melewati ptensial penghalang V V akan tergantung pada faktr: -q(v - V)/ η kt e 9 : ; < : = = > A B C E F G H J G J K F L M N J G G O P Q R S T O U V W X Y Z [ \ [ ] ^ _ ^ ` \ a b ] Jadi arus difusi yang mengalir adalah sebesar V / ηvt = Ae ( V = T kt / q) (7.1) dimana V T = 25 mv pada temperatur ruang, η =1 untuk gemanium dan berharga 2 untuk silikn. Jadi arus ttal yang mengalir adalah sebesar = + Ae V /ηv T (7.2) atau karena = 0 untuk V = 0 diperleh V / ηv ( 1) T = e (7.3) Persamaan 7.3 merupakan karakteristik -V umum dide. Jika V berharga psitif dan bernilai sebesar sekitar sepersepuluh vlt maka persamaan 7.3 menjadi e V / η V T (7.4) dan juga 1 ln = ( V ) + ln (7.5) η V T yaitu akan berupa garis lurus jika diplt pada kertas grafik lg-linier (semilgaritmik). 68 ELEKTRONKA DASAR

7 Sebagai gambaran karakteristik seperti dalam persamaan 7.5, diukur dua jenis dide tipe 1N914 dan 1N5061. Hasil plt karakteristik -V kedua dide seperti terlihat pada gambar 7.6. Untuk dide 1N914 (dide isyarat-kecil) terlihat mempunyai kecckan yang sangat baik dengan persamaan 7.5, kecuali pada arus yang relatif tinggi dimana hambatan dide memberikan penurunan sebesar R dengan adanya kenaikan V. Untuk dide 1N5061 (dide daya 1 amp) juga mempunyai kecckan yang sangat baik dengan persamaan 7.5, kecuali pada arus yang relatif rendah. Perhatikan bagaimana hanya berharga pada rde na untuk dide silikn di atas. Gambar 7.6 Karakteristik -V dide tipe 1N914 dan 1N5061 pada skala semilgaritmik Gambar 7.7 Karakteristik -V dide dalam skala linier Dide Sambungan p-n 69

8 Gambar 7.7 memperlihatkan plt karakteristik -V dide dalam skala linier dengan skala 10mA (A), 1 ma (B), 0,1 ma (C) dan 10µA (D). Terlihat bahwa tegangan cut-in bergeser ke kiri dan juga keseluruhan kurva bergeser ke kiri. ni dapat diharapkan terjadi jika 1 = e V1 / ηv T (7.6) dan 2 = e V2 / ηv T (7.7) maka 1 / 2 ( V1 V2 )/ηvt = e (7.8) Persamaan 7.8 memperlihatkan bahwa diperlukan perubahan tegangan yang sama untuk menaikkan arus dide n kali. Besarnya tergantung pada pembawa muatan hasil generasi termal jadi sangat tergantung pada temperatur. Untuk silikn akan naik menjadi dua kali lipat setiap ada kenaikan temperatur 10 C. Cnth 1 Sebuah dide silikn memiliki karakteristik arus sebesar 1 ma pada tegangan 581 mv pada kedua ujungnya. Perkirakan berapa besarnya tegangan yang diperlukan dide agar memiliki arus sebesar i) 15 ma ii) 1 µa iii) 1 na dan iv) 1 A Jawab exp( V / η ) Untuk arus >> V T karena untuk dide silikn η 2 maka diperleh exp ( 581/ 50) 70 ELEKTRONKA DASAR

9 atau 8, A 3 9 i) ,98 10 exp ( V / 0,05) V 0,716 vlt Untuk memeriksa hasil tersebut; terlihat V naik sebesar 135 mv 2,5 ηvt, sehingga arus seharusnyaa naik sebesar 2,5 ~ e kali 12 kali. 6 9 ii) 10 8,98 10 exp( V / 0,05) V 0,236 vlt iii) Di sini berharga lebih rendah dari, sehingga kita harus menggunakan persamaan karakteristik dide secara utuh 10 9 = 8, ( exp ( V / 0,05) 1) V = 5,3 mv Hasil ini perlu kita curigai karena pada arus yang begitu rendah mungkin η akan mendekati satu. iv) Kita dapat menggunakan pendekatan 1 = 8, exp ( V / 0,05) V = 0,926 vlt Hasil ini juga perlu kita curigai karena pada arus yang begitu besar mungkin dide akan menjadi sangat panas sehingga akan mengubah harga dan V T secara signifikan. Juga hambatan pada daerah tipe-p dan tipe-n akan memberikan kntribusi terhadap penurunan R. Cnth 2 Misalkan dide silikn pada cnth 1 digunakan sebagai dide pelindung pada suatu meter dasar 50 c d dengan hambatan dalam sebesar 2500 Ω seperti terlihat pada gambar 7.8). Perkirakan seberapa sukses usaha tersebut. Dide Sambungan p-n 71

10 k l i j e f g h e f f µ Ω Gambar 7.8 Dide digunakan sebagai pelindung Jawab Kita harus memeriksa apakah dide tidak mengambil arus terlalu besar saat meter melewatkan 50 µa. Tegangan pada meter sebesar 50 µa 2500 Ω = 125 mv Arus yang melalui dide yaitu panjar maju sebesar ( exp( V / ηv ) 1) = T 9 = 8,98 10 ( exp( 125 / 50) 1) = 100 na sedangkan arus mundur dide sebesar. Dengan demikian arus ttal sebesar 109 na = 0,109 µa. ni merupakan harga yang sangat kecil dibandingkan dengan harga arus meter (yaitu 1: 500), sehingga dide tidak mengganggu akurasi meter. Jika arus sebesar 1 ampere melewati rangkaian pada gambar 7.8, kita telah melihat pada cnth 1 bahwa tegangan dide akan berharga sebesar 1 V. Harga ini sebesar 8 kali sensitivitas tegangan meter skala penuh. 7.6 Efek Zener dan Avalanche Di samping terjadinya perubahan ketinggian ptensial penghalang pada dide akibat diberi panjar maju atau mundur, maka juga terjadi perubahan lebar daerah deplesi atau daerah transisi. Pada tegangan panjar maju, ketinggian ptensial penghalang akan menurun dan daerah deplesi akan menipis. Sebaliknya saat diberi panjar mundur daerah deplesi akan melebar. Jika panjar mundur dinaikkan terus, maka pada suatu harga tegangan tertentu terjadi kenaikan arus mundur secara tiba-tiba (lihat gambar 7.9). Keadaan ini terjadi akibat adanya efek Zener atau efek avalanche. Pada patahan Zener (Zener breakdwn), 72 ELEKTRONKA DASAR

11 ~ y medan listrik pada sambungan akan menjadi cukup besar untuk menarik elektrn dari ikatan kvalen secara langsung. Dengan demikian akan terjadi peningkatan jumlah pasangan lubang-elektrn secara tiba-tiba dan menghasilkan kenaikan arus mundur secara tiba-tiba pula. Efek avalanche terjadi pada tegangan di atas tegangan patahan Zener. Pada tegangan tinggi ini, pembawa muatan memiliki cukup energi untuk memisahkan elektrn dari ikatan kvalen. u v w x z { } ƒ ˆ V / ηv ( 1) = T e m n p n q r s t s q m n p n q r n p s Gambar 7.9 Karakteristik -V dide p-n Pada daerah patahan, arus mundur berharga sangat besar dan hampir tidak tergantung pada besarnya tegangan. Penurunan tegangan panjar mundur di bawah V b akan menurunkan arus ke harga. Dengan mengntrl kerapatan dping, kita dapat mendesain dide Zener agar memiliki tegangan patahan pada harga dari beberapa vlt sampai beberapa ratus vlt. Kndisi penting yang dapat dimanfaatkan adalah bagaimana dide ini dapat memberikan tegangan yang relatif knstan saat arus berubahubah. 7.7 Mdel Rangkaian Mdel listrik suatu piranti sering disebut mdel rangkaian yang tersusun atas rangkaian ideal. Kita dapat membuat mdel ideal dari karakteristik nyata dide (lihat gambar 7.10 dan 7.11) dan menggunakannya untuk memprediksi karakteristiknya untuk aplikasi praktis. Dide Sambungan p-n 73

12 ³ Å Ã Ä Æ Ä ³ Å ½ ¾ À Á ¾  ¾ ¹ º» º ¼ Gambar 7.10 Karakteristik nyata dide µ Š š œ ž Ÿ ž Œ Ž ª «± ² Gambar 7.11 Mdel ideal dide Karakteristik penting dide adalah perbedaan yang ekstrem antara panjar maju dan panjar mundur. Dide yang ideal memperlihatkan tidak adanya hambatan aliran arus saat panjar maju dan terdapat hambatan yang besarnya tak terhingga pada panjar mundur. Pada saat panjar mundur, dapat digambarkan seperti saklar yang sedang terbuka (gambar 7.11-b) dan pada saat panjar mundur seperti saklar yang tertutup. Saklar tersebut diilustrasikan seperti pada gambar 7.11-c, dengan segitiga menggambarkan arah arus maju. 74 ELEKTRONKA DASAR

13 é æ æ Ç ó È ê ë ì í ç è î ï ð ñ ò ô õ Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Û Ü Ý Þ ß à á Ù ß Û â ã ä å á É Ê Ë Ì Í Î Ï Ð Ñ Ò Ñ Ò Gambar 7.12 Dide semiknduktr Pada dide semiknduktr, hanya diperlukan tegangan maju sebesar 0,3 V (untuk germanium) atau 0,7 V (untuk silikn) untuk mengalirkan arus. Kmbinasi sebuah dide ideal dan sebuah sumber tegangan (lihar gambar 7.12-b) biasa digunakan untuk menggambarkan kinerja sebuah dide. Jika arus jenuh pada dide berharga cukup besar, maka keadaan ini harus diperhitungkan pada mdel. Salah satu cara untuk menggambarkan keadaan tersebut dapat dibuat mdel dengan menambarkan satu sumber arus dengan besar seperti diperlihatkan pada gambar 7.12-c. Kurva karakteristik -V untuk dide Zener dapat dibuat dengan bentuk linier seperti diperlihatkan pada gambar Pada saat panjar maju, arus mengalir dengan bebas, hambatan maju sangat kecil dan dapat diabaikan. Pada tegangan panjar mundur lebih besar dari tegangan patah, besarnya hambatan dapat diperkirakan dengan melihat kurva pada gambar 7.13-b sebesar R Z v = i = = 200 0,01 0 Pada mdel rangkaian dide terdapat sumber tegangan untuk menggambarkan bahwa arus mundur tidak akan mengalir sampai tegangan negatif pada kaki dide melebihi 10V. Dide Sambungan p-n 75

14 K J S R / > S : +, -.! " # $ % & ) & * & ' ; < = & ( ö ø ù ú û ü ý þ ÿ þ ÿ Gambar 7.13 Representasi mdel dide Zener. G A B C B D E F D L M N O P Q L R Gambar 7.14 Karakteristik dide terwngan 7.8 Dide Terwngan (Tunnel Dide) Jika knsentrasi dping dinaikkan, maka lebar daerah deplesi akan menipis dan karenanya tinggi ptensial penghalang akan menurun. Jika knsentrasi dping dinaikkan lagi sehingga ketebalan darah deplesi menjadi lebih rendah dari 10 nm, maka terjadi mekanisme knduksi listrik baru dan menghasilkan karakteristik piranti elektrnika yang unik. Seperti telah dijelaskan leh Le Esaki pada tahun 1958, bahwa untuk ptensial penghalang yang sangat tipis menurut teri kuantum mekanik, elektrn dapat menerbs melewati ptensial pengahalang (melalui terwngan) tanpa harus memiliki 76 ELEKTRONKA DASAR

15 cukup energi untuk mendaki ptensial tersebut. Karakteristik -V dari Dide Esaki diperlihatkan pada gambar Terlihat bagaimana arus terwngan memberi kntribusi terhadap arus yang mengalir terutama pada tegangan maju relatif rendah. Arus terwngan akan naik dengan adanya kenaikan tegangan sampai efek dari arus maju mulai memberi kntribusi. Setelah puncak arus p dicapai, arus terwngan menurun dengan adanya kenaikan tegangan arus injeksi mulai mendminasi. Arus puncak p dan arus lembah V merupakan titik perasi yang stabil. Karena efek terwngan merupakan penmena gelmbang, transfer elektrn terjadi dengan kecepatan cahaya dan pergantian antara p dan V terjadi dengan cepat sehingga cck untuk aplikasi kmputer. Lebih jauh antara p dan V terdapat daerah dimana hambatan r = dv / d berharga negatif yang dapat digunakan untuk silatr dengan frekuensi sangat tinggi. Dide Sambungan p-n 77

menetapkan olahraga perlu makin ani bagi setiap anggota masyarakat, nasional yaitu memasyarakatkan masyarakat. Tak hanya itu saja

menetapkan olahraga perlu makin ani bagi setiap anggota masyarakat, nasional yaitu memasyarakatkan masyarakat. Tak hanya itu saja ! " # $ $ %! & '! ( ) ) ' * % ) ' # + )! )! ' ),! &! ) % ( - ( " ( # + & ( )! &! ) %. % & ' (! # ' ) + #! ) ' $ ) ( / * * * 0 1 ) ' ( ( ) ( +! +! ' ( % $ ) ( & + / $ & 0 2 3 4 5 6 4 7 8 9 4 5 : ; 4 < =

Lebih terperinci

TRANSISTOR EFEK-MEDAN (FIELD-EFFECT TRANSISTOR)

TRANSISTOR EFEK-MEDAN (FIELD-EFFECT TRANSISTOR) "! # 3 2! 12 TANSISTO EFEK-MEDAN (FIELD-EFFECT TANSISTO) 12.1 Pengatar Fungsi utama dari sebuah penguat adalah untuk menghasilkan penguatan isyarat dengan tingkat penguatan tertentu. Transistor unipolar

Lebih terperinci

TRANSISTOR 9.1 Dasar-dasar Transistor

TRANSISTOR 9.1 Dasar-dasar Transistor 9 TRANSISTOR 9.1 Dasar-dasar Transistor Pada bab sebelumnya telah dikenalkan karakteristik dasar diode, sebuah piranti dua terminal (karenanya disebut di-ode) beserta aplikasinya. Pada bagian ini akan

Lebih terperinci

8 RANGKAIAN PENYEARAH

8 RANGKAIAN PENYEARAH 8 ANGKAIAN PENYEAAH 8.1 Pendahuluan Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar peralatan menggunakan sember daya AC 220 volt - 50Hz. Di dalam peralatan

Lebih terperinci

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda Junction Diode Switching Times Pada saat keadaan dioda berubah dari kondisi reverse-biased ke kondisi forward-biased, terdapat transien (proses peralihan) pada respon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Efek Ftlistrik Pada tahun 1899 J.J Thmsn menemukan bahwa pada beberapa kndisi elektrn terpancar dari permukaan lgam ketika diberikan radiasi elektrmagnetik. Gejala ini

Lebih terperinci

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping Tingkat Energi & Orbit Elektron ANALISIS LANJUTAN Pita Energi Semikonduktor Intrinsik Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping Elektronika 1 23 Irwan Arifin 2004 P-N Junction Elektronika 1 24 Irwan Arifin

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika BENAR jelaskan mengapa BENAR, dan jika SALAH, berilah alasan atau sanggahannya.

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor ELEKTRONIKA Bab 2. Semikonduktor DR. JUSAK Konduktor Konduktor adalah sebuah bahan/elemen yang mempunyai kemampuan menghantarkan listrik. Salah satu contoh bahan koduktor adalah tembaga. Nukleus atom tembaga

Lebih terperinci

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015 Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen

Lebih terperinci

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator Semikonduktor Definisi I: Bahan yang memiliki nilai hambatan jenis (ρ) antara konduktor dan isolator yakni sebesar 10 6 s.d. 10 4 ohm.m Perbandingan hambatan jenis konduktor, semikonduktor, dan isolator:

Lebih terperinci

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat 10 KARAKTRISTIK TRANSISTOR 10.1 Dasar Pengoperasan JT Pada bab sebelumnya telah dbahas dasar pengoperasan JT, utamannya untuk kasus saat sambungan kolektor-bass berpanjar mundur dan sambungan emtor-bass

Lebih terperinci

MODUL 1 GEJALA TRANSIEN

MODUL 1 GEJALA TRANSIEN MODUL GEJALA TRANSIEN Pendahuluan. Deskripsi Singkat Bab ini akan membahas tentang kndisi awal kapasitr dan induktr sebagai elemen pasif penyimpan energi.. Manfaat Memahami gejala transien pada elemen

Lebih terperinci

UJIAN MASUK UNIVERSITAS GADJAH MADA (UM UGM) Mata Pelajaran : Fisika Tanggal : 05 April 009 Kde Sal : 9 Daftar knstanta alam sebagai pelengkap sal-sal fisika. g = 0 ms - (kecuali diberitahukan lain) c

Lebih terperinci

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan) Mekanisme Kerja Devais Sel Surya Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik itu diawali dengan

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER

UJIAN TENGAH SEMESTER DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Bt : (0331) 334293 Fax.: (0331) 330225 Jember 68121 UJIAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto DIODA Pertemuan ke-vii Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu: Menjelaskan cara kerja dan karakteristik dioda Menjelaskan jenis

Lebih terperinci

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

STRUKTUR CRISTAL SILIKON BANDGAP TABEL PERIODIK STRUKTUR CRISTAL SILIKON PITA ENERGI Pita yang ditempati oleh elektron valensi disebut Pita Valensi Pita yang kosong pertama disebut : Pita Konduksi ISOLATOR, KONDUKTOR DAN SEMIKONDUKTOR

Lebih terperinci

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian dan karakteristik dioda semikonduktor 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat menjelaskan keadaan sambunan

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham Analisis angkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham, Analisis angkaian Listrik () BAB angkaian Pemrses Sinyal (angkaian Dida dan OPAMP) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa

Lebih terperinci

Prinsip Semikonduktor

Prinsip Semikonduktor IOA SEMIKONUKTOR Prinsip Semikonduktor PN Junction Tipe-N: Menambahkan Latice Si dengan atom Gol V, menyediakan tambahan elektron (sehingga N untuk negatif) Tipe-P: Menambahakan Latice Si dengan atom Gol

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PENGERTIAN DIODA Dioda merupakan komponenelektronikayang mempunyai dua elektroda(terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Dioda merupakanjunction ( pertemuan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN. Chest freezer EFE EFI EFL

PETUNJUK PENGGUNAAN. Chest freezer EFE EFI EFL PETUNJUK PENGGUNAAN Chest freezer ID 7084 718-00 EFE EFI EFL Indonesia 0 1 2 1 3 0 4 1 -! & & $ & $ ' ' - $ ' 5 6 ' +! $ / " ' 7 / " # $ / # " 8 9 : ; < = : > : < :? > : < : = @ : A : B : C : : =? : :

Lebih terperinci

1. Lapisan Rangkap Listrik

1. Lapisan Rangkap Listrik 1. Lapisan Rangkap Listrik Permukaan lgam yang kntak dengan larutan elektrlit akan memiliki muatan listrik melalui 4 cara: diberi perbedaan ptensial listrik dari luar. absrbsi in pada permukaan lgam atau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai 5 KOMPONEN DAN RANGKAIAN AC 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelmbang yang sangat penting dalam bidang elektrnika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai A sin ( ω t + θ ) dimana A merupakan amplitud

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell 1 Ika Wahyuni, 2 Ahmad Barkati Rojul, 3 Erlin Nasocha, 4 Nindia Fauzia Rosyi, 5 Nurul Khusnia, 6 Oktaviana Retna Ningsih Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur BAB III Rangkaian Doda Dan Aplikasi 3.1 Pendahuluan 3.2 Metoda Grafis 3.2.1 Analisa Rangkaian DC 3.2.2 Analisa Rangkaian AC 3.3 Metoda Dengan Model 3.3.1 Penggunaan Aproksimasi 3.3.2 Contoh-Contoh Penerapan

Lebih terperinci

POTENSIAL LISTRIK. Mengingat integral garis dari medan listrik tidak bergantung pada bentuk lintasan, maka didefinisikan suatu besaran baru, yaitu

POTENSIAL LISTRIK. Mengingat integral garis dari medan listrik tidak bergantung pada bentuk lintasan, maka didefinisikan suatu besaran baru, yaitu POTENSIL LISTRIK Mengingat integral garis dari medan listrik tidak bergantung pada bentuk lintasan, maka didefinisikan suatu besaran baru, yaitu Keterangan: = = ptensial listrik pada suatu titik dengan

Lebih terperinci

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward 1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward C. Karakteristik dioda dibias reverse D. Karakteristik dioda

Lebih terperinci

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR MODUL 1 KULIAH SMIKONDUKTOR I.1. LOGAM, ISOLATOR dan SMIKONDUKTOR. Suatu bahan zat padat apabila dikaitkan dengan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, maka bahan zat padat dibedakan menjadi tiga

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber Pengertian Umum Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan

Lebih terperinci

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto Karakteristik dan Rangkaian Dioda Rudi Susanto 1 Pengantar tentang Dioda Resistor merupakan sebuah piranti linier karena arus berbanding terhadap tegangan. Dalam bentuk grafik, grafik arus terhadap tegangan

Lebih terperinci

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )?

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )? 1. a. Gambarkan rangkaian pengintegral RC (RC Integrator)! b. Mengapa rangkaian RC diatas disebut sebagai pengintegral RC dan bagaimana hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu

Lebih terperinci

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MIKROELEKTRONIKA Gejala Transport dalam Semikonduktor D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MOBILITAS & KONDUKTIVITAS Gambaran gas elektron dari logam Bagian yang gelap menyatakan bagian yang mempunyai

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR Bahan tertentu seperti germanium, silikon, karbon, dan sebagainnya adalah bukan sebagai konduktor seperti tembaga atau bukan sebagai isolator seperti kaca. Dengan kata

Lebih terperinci

KUIS I PROSES TRANSFER Hari, tanggal : Rabu, 3 November 2004 Waktu : 100 menit Sifat : Tabel Terbuka

KUIS I PROSES TRANSFER Hari, tanggal : Rabu, 3 November 2004 Waktu : 100 menit Sifat : Tabel Terbuka KUIS I Hari, tanggal : Rabu, 3 Nvember 2004 Waktu : 100 menit 1. Suatu sistem seperti ditunjukkan pada gambar di bawah. Batangan silinder yang kaksial dengan silendernya bergerak dengan kecepatan V. Tentukan

Lebih terperinci

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA DIODA Dioda dapat digunakan dalam beberapa alat. Sebagai contoh, sebuah perangkat elektronika yang menggunakan baterai sering menggunakan dioda yang fungsinya untuk melindungi perangkat tersebut jika anda

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

INTERKONEKSI IC DIGITAL BERBAHAN GALLIUM ARSENIDE. Andreas Ardian Febrianto. Intisari

INTERKONEKSI IC DIGITAL BERBAHAN GALLIUM ARSENIDE. Andreas Ardian Febrianto. Intisari INTEKONEKSI I DIGITAL BEBAHAN GALLIUM ASENIDE (GaAs) Andreas Ardian Febriant INTEKONEKSI I DIGITAL BEBAHAN GALLIUM ASENIDE (GaAs) Andreas Ardian Febriant Prgram Studi Teknik Elektr Fakultas Teknik Elektrnika

Lebih terperinci

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR Modul - 4 SEMIKONDUKTOR Disusun Sebagai Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam Disusun oleh: Dr. Agus Setiawan, M.Si Dr. Dadi Rusdiana, M.Si Dr. Ida Hamidah, M.Si Dra. Ida Kaniawati,

Lebih terperinci

X. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1

X. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1 X - 1 X. GEJALA GELOMBANG 10.1 Pendahuluan Situasi fisis yang ditimbulkan pada suatu titik menjalar dalam medium kemudian dapat dirasakan pada bagian lain, merupakan prses gerakan gelmbang. Beberapa cnth

Lebih terperinci

Karakteristik Diode. kt q

Karakteristik Diode. kt q Karakteristik iode Karakteristik diode umumnya dinyatakan dengan grafik hubungan antara tegangan pada diode versus arus yang melewatinya sehingga disebut karakteristik tegangan-arus (-) Secara teoritis,

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Gambar 3.1 Struktur Dioda 1 1. TEORI DASAR Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

Lebih terperinci

PHOTODETECTOR. Ref : Keiser

PHOTODETECTOR. Ref : Keiser PHOTODETECTOR Ref : Keiser Detektor Silikon PIN Syarat foto detektor High response atau sensitifitas Noise rendah Respon cepat atau bandwidth lebar Tidak sensitif thd variasi suhu Kompatibel dgn fiber

Lebih terperinci

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Karakterisasi XRD. Pengukuran 11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi

Lebih terperinci

MODEL SISTEM DAN ANALISA PENGERING PRODUK MAKANAN

MODEL SISTEM DAN ANALISA PENGERING PRODUK MAKANAN MODEL SISTEM DAN ANALISA PENGERING PRODUK MAKANAN Abstrak Pengeringan adalah sebuah prses dimana kelembaban dari sebuah prduk makanan dikurangi agar rasa, dan bentuk tetap terjaga dengan meningkatnya kemampuan

Lebih terperinci

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparn Satira Suparn_satira@yah.cm 1 JENJANG / HIRARKI Falsafah Visi Idelgi / Dktrin Misi Aturan / Knsep Dasar Anggaran Dasar / ART Perumusan dinamika / Gejala Peraturan

Lebih terperinci

TINJAUAN SINGKAT KALKULUS

TINJAUAN SINGKAT KALKULUS A TINJAUAN SINGKAT KALKULUS Salah satu syarat yang diperlukan untuk mempelajari komputasi numerik adalah pengetahuan dasar tentang kalkulus, termasuk pengenalan beberapa notasi dalam kalkulus, sifat-sifat

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum

Lebih terperinci

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda 4.4. Dioda Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas

Lebih terperinci

INDUKSI MAGNET B A B B A B

INDUKSI MAGNET B A B B A B nduksi Magnet 77 A A 5 NDUKS MAGNET Sumber: indnetwrk-c.id Di SMP kalian telah dikenalkan dengan magnet batang. Apakah ada sumber lain yang dapat menghasilkan medan magnet selain batang magnet? Jawabnya

Lebih terperinci

Materi 3: Teori Dioda

Materi 3: Teori Dioda Materi 3: Teori Dioda I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Rangkaian dioda dasar Kurva umum dioda Tegangan kaki (knee) Hambatan bulk Current Limiting Diode Disipasi Daya Karakteristik

Lebih terperinci

Latihan Soal UM Unair 2015 IPA MATEMATIKA. tg15 dan. tg75 adalah.

Latihan Soal UM Unair 2015 IPA MATEMATIKA. tg15 dan. tg75 adalah. Latihan Sal UM Unair 015 IPA ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.cm MATEMATIKA 1. Akar-akar persamaan x 3 4x + x 4 = 0 adalah x 1, x dan x 3. Nilai x 1 + x + x

Lebih terperinci

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1) PLATIHAN OSN JAKATA 2016 LISTIK MAGNT (AGIAN 1) 1. Partikel deuterium (1 proton, 1 neutron) dan partikel alpha (2 proton, 2 neutron) saling mendekat dari jarak yang sangat jauh dengan energi kinetik masing-masing

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO... ix DAFTAR ISI PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN TUGAS... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang memancarkan cahaya jika diberi tegangan tertentu. LED terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (pembawa

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII Nada-Nada Pipa Organa dan Dawai Soal No. 1 Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari

Lebih terperinci

Penerapan model matematik melibatkan nilai numerik sehingga menghasilkan nilai angka yang benar

Penerapan model matematik melibatkan nilai numerik sehingga menghasilkan nilai angka yang benar 1 2 Pemdelan matematik diperlukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan rekayasa. Tahapan pemrsesan masalah rekayasa yang secara analitis sulit diselesaikan, selanjutnya dibawa ke bentuk mdel matematik

Lebih terperinci

Rangkuman Listrik Statis

Rangkuman Listrik Statis Nama : Adinda Dwi Putri Kelas : XII MIA 2 Rangkuman Listrik Statis (Hukum Coulomb, Medan Listrik dan Potensial Listrik) Hukum Coulomb Pada tahun 1785, seorang ahli fisika Prancis bernama Charles Augustin

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II KAPASITOR. pada konduktor. +Q -Q

Hand Out Fisika II KAPASITOR. pada konduktor. +Q -Q Kapasitr terdiri dari dua buah knduktr yang diberi muatan berlainan jenis dan sama besar. Kedua knduktr terislasi dalam suatu ruangan. Kapasitr berfungsi sebagai penyimpan muatan atau energi. 1 KAPASITOR

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

- Medan listrik yang terbentuk pada junction akan menolak carrier mayoritas.

- Medan listrik yang terbentuk pada junction akan menolak carrier mayoritas. Efek Photovoltaic Pada gambar 3.21 di atas terlihat bahwa untuk tegangan balik (bias mundur) yang besar, terdapat aliran arus mundur yang hampir konstan. Jika nilai tegangan sedikit diperkecil, barrier

Lebih terperinci

TUGAS DASAR ELEKTRONIKA

TUGAS DASAR ELEKTRONIKA DIODE ZENER TUGAS DASAR ELEKTRONIKA Oleh : 0804405050 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2010 1.1. Pengertian Tentang Diode Diode merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

What Is a Semiconductor?

What Is a Semiconductor? 1 SEMIKONDUKTOR Pengantar 2 What Is a Semiconductor? Istilah Konduktor Insulator Semikonduktor Definisi Semua bahan, sebagian besar logam, yang memungkinkan arus listrik mengalir melalui bahan tersebut

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam) Kumpulan Soal Fisika Dasar II Universitas Pertamina (16-04-2017, 2 jam) Materi Hukum Biot-Savart Hukum Ampere GGL imbas Rangkaian AC 16-04-2017 Tutorial FiDas II [Agus Suroso] 2 Hukum Biot-Savart Hukum

Lebih terperinci

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turbin gas merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turbin gas merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi BAB II INJAUAN USAKA 2.1. Cara Kerja Instalasi urbin Gas urbin gas merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi ptensial gas menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi

Lebih terperinci

BAB 22. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB 22. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... A. GELOMANG ELEKTROMAGNETIK.... Persamaan Maxwell.... Pembuatan Gel. Elektrmagnetik...3.3 Spektrum Gel. Elektrmagnetik...4.4 Energi Gel. Elektrmaagnetik...5.5 Quis...7 A. GELOMANG

Lebih terperinci

DAN TEGANGAN LISTRIK

DAN TEGANGAN LISTRIK 1 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK 1.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current) Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang

Lebih terperinci

EFEK HALL. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya

EFEK HALL. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya EFEK HALL Novi Tri Nugraheni 1,Kiranti Nala Kusuma 1, Ratna Yulia Sari 2, Agung Sugiharto 3, Hanif Roikhatul Janah 4, Khoirotun Nisa 6, Ahmad Zusmi Humam 7. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) ARUS LISTRIK Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) Konduktor terisolasi Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Uji standard yang kita kenal saat ini diadopsi dari: SNI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Uji standard yang kita kenal saat ini diadopsi dari: SNI BAB TINJAUAN PUSTAKA Uji standard yang kita kenal saat ini diadpsi dari: SNI 09-1811-1998 9 (Indnesia); JIS T 8131-1977 (Jepang); ANSI Z 89.1-1997 (USA), dimana menggunakan test rig jatuh bebas yang dalam

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasor

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasor Sudaryatn Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasr ii A 3 Analisis Daya Dengan mempelajari analisis daya di bab ini, kita akan memahami pengertian pengertian daya nyata, daya reaktif, daya kmpleks,

Lebih terperinci

Pembahasan Simak UI Fisika 2012

Pembahasan Simak UI Fisika 2012 Pembahasan Simak UI Fisika 202 PETUNJUK UMUM. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dulu, jumlah soal dan nomor halaman yang terdapat pada naskah soal. Naskah soal ini terdiri dari 0 halaman.

Lebih terperinci

PENERIMA OPTIK OPTICAL RECEIVER

PENERIMA OPTIK OPTICAL RECEIVER PENERIMA OPTIK OPTICAL RECEIVER Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Sinyal input elektrik Transmitter Drive Circuit Sumber Cahaya Regenerator Optical RX connector splice coupler Serat optik Electronic

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL SEMIKONDUKTOR OLEH: KELOMPOK III. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2011/2012

KUMPULAN SOAL SEMIKONDUKTOR OLEH: KELOMPOK III. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2011/2012 Tugas Material Elektro Teknik KUMPULAN SOAL SEMIKONDUKTOR OLEH: KELOMPOK III Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2011/2012 PUTU NOPA GUNAWAN ( D411 10 009) 1. Urutkan unsure semikonduktor

Lebih terperinci

BAB VI RANGKAIAN DIODA

BAB VI RANGKAIAN DIODA BAB VI, Rangkaian Dioda Hal: 97 BAB VI RANGKAIAN DIODA Hubungan P-N Hubungan pn dapat terjadi dengan mendifusi impuritas tipe-p pada salah satu ujung kristal tipe-n. Walaupun ada hubungan antara dua tipe

Lebih terperinci

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Didalam Bab 4.1 telah dijelaskan bahwa gelombang suara di dalam fluida tidak dipengaruhi oleh permukaan luarnya yang sejajar dengan arah suara propagasi. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN Program Studi Fisika Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN Latar Belakang

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel. Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 November 2015

Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel. Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 November 2015 Lapran Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 Nvember 2015 I. Tujuan : Memahami prinsip rangkaian seri dan paralel II. Dasar Teri Kapasitr adalah dua buah penghantar (knduktr)

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

DAN RANGKAIAN AC A B A. Gambar 4.1 Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika

DAN RANGKAIAN AC A B A. Gambar 4.1 Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika + 4 KAPASITOR, INDUKTOR DAN RANGKAIAN A 4. Bentuk Gelombang lsyarat (signal) Isyarat adalah merupakan informasi dalam bentuk perubahan arus atau tegangan. Perubahan bentuk isyarat terhadap fungsi waktu

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 JAKARTA Jl. RA Fadillah Cijantung Jakarta Timur Telp. 840078, Fax 87794718 REMEDIAL ULANGAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2011 Fisika

UN SMA IPA 2011 Fisika UN SMA IPA 2011 Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMAIPA2011FIS999 Doc. Version : 2012-12 halaman 1 1. Sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti grafik berikut : Perpindahan yang dialami benda sebesar.

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnet

Induksi Elektromagnet Induksi Elektromagnet Fluks magnet Sebagaimana fluks listrik, fluks magnet juga dapat diilustrasikan sebagai banyaknya garis medan yang menembus suatu permukaan. n Fluks listrik yang dihasilkan oleh medan

Lebih terperinci

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro PETUNJUK UMUM 1. Tuliskan NAMA dan ID peserta di setiap lembar jawaban dan lembar kerja. 2. Tuliskan jawaban akhir di kotak yang disediakan untuk di lembar Jawaban. Lembar kerja dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

MODUL I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian html

MODUL I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian html MODUL I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian html HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis. Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

Sudaryatno Sudirham. Analisis. Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga Sudaryatn Sudirham Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga ii BAB 4 (dari Bab 7 Analisis Ragkaian Sistem Tenaga) Pembebanan Nnlinier (Analisis Di Kawasan Fasr) 7.1. Pernyataan Sinyal Sinus Dalam

Lebih terperinci

BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK

BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LSTRK 9.1 Bahan Semikonduktor Dalam pengetahuan bahan teknik listrik dikenal tiga jenis material, yaitu bahan konduktor, bahan semikonduktor, dan bahan isolator. Bahan konduktor

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI 1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik

Lebih terperinci

BALIKAN (FEEDBACK) v i. Balikan. Gambar 15.1 Skema rangkaian dasar balikan

BALIKAN (FEEDBACK) v i. Balikan. Gambar 15.1 Skema rangkaian dasar balikan 5 BLIKN (FEEDBCK) 5. Dasar Penguat Balikan Karena sebuah transistr dapat memberikan penguatan > 00 kali, kita hanya memerlukan beberapa transistr (suatu penguatan dikuatkan leh penguat berikutnya) untuk

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012

Lebih terperinci