BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Efek Ftlistrik Pada tahun 1899 J.J Thmsn menemukan bahwa pada beberapa kndisi elektrn terpancar dari permukaan lgam ketika diberikan radiasi elektrmagnetik. Gejala ini sebenarnya pernah ditemukan sebelumnya leh dua rang ilmuwan yaitu H. Hertz 1887 yang menemukan adanya partikel bermuatan yang lepas dari permukaan lgam saat dikenai berkas cahaya, pada saat itu Hertz belum bisa menjelaskan mengenai partikel bermuatan tersebut. Ilmuwan lainnya adalah Lenard yang pada 1898 menemukan bahwa muatan dan massa partikel yang terpancar dari lgam tersebut mirip dengan muatan dan massa elektrn. Fenmena ini kemudian dikenal dengan peristiwa Efek Ftlistrik. Tiga tahun kemudian yaitu 1902 P. Lenard mempelajari bahwa saat keluar dari lgam elektrn memiliki kecepatan tertentu serta energi yang dimiliki elektrn ini tidak bergantung pada intensitas cahaya. Ini adalah hal yang tidak diduga sebelumnya. Peningkatan intensitas hanya mengakibatkan meningkatnya jumlah elektrn yang teremisi, dan sama sekali tidak mengubah energi elektrn 1). Dia juga menemukan bahwa energi maksimum elektrn sangat bergantung pada panjang gelmbang cahaya, dan jika panjang gelmbang lebih pendek (frekuensi cahaya yang lebih besar) akan menghasilkan energi maksimum elektrn yang lebih besar. Fenmena ini tentunya merupakan kenyataan yang sulit dijelaskan leh knsep Fisika Klasik yang memandang cahaya sebagai sebuah gelmbang elektrmagnetik (Maxwell). Beberapa hal dari peristiwa efek ftlistrik ini yang tidak dapat dijelaskan dengan tinjauan Fisika Klasik adalah: 1. Kenyataan bahwa energi kinetik maksimum elektrn yang teremisi tidak bergantung pada intensitas cahaya yang terpancar. Dalam teri Maxwell tentang cahaya sebagai gelmbang elektrmagnetik, energi gelmbang akan berbanding lurus dengan intensitas, artinya saat intensitas cahaya ditingkatkan maka energi gelmbang cahaya pun akan semakin besar. Dalam peristiwa efek

2 ftlistrik hal ini menyebabkan elektrn akan menyerap energi semakin banyak sehingga energi kinetik elektrn semakin besar. Tetapi pada kenyataannya gejala ini tidak ditemukan dalam peristiwa efek ftlistrik. 2. Adanya hubungan linier antara besar energi kinetik elektrn dengan frekuensi cahaya. Dalam teri Fisika Klasik dikatakan bahwa energi suatu gelmbang berbanding lurus dengan kuadrat frekuensinyal, sehingga menurut teri ini semestinya ketika frekuensi cahaya yang dipancarkan ditingkatkan secara linier maka energi cahaya yang diserap elektrn pun akan meningkat secara kuadratik. Tetapi kenyataannya energi kinetik maksimum elektrn dalam peristiwa efek ftlistrik memiliki hubungan yang linier terhadap frekuensi cahaya. 3. Prses pelepasan elektrn dari lgam dengan selang waktu yang relatif spntan, hampir tidak ada selang waktu, yaitu membutuhkan waktu kurang dari 10-9 detik antara prses penyinaran dengan lepasnya elektrn dari lgam. Apabila kita memandang cahaya sebagai gelmbang, maka kita akan memahami bahwa prses pelepasan elektrn dari lgam adalah diawali dengan prses penyerapan energi gelmbang melalui vibrasi, sehingga semestinya peristiwa elektrn yang terpancar dari lgam bukanlah peristiwa yang spntan. Semua misteri ini kemudian mulai terjawab ketika Einstein, 1905, memperkenalkan mengenai sifat cahaya sebagai partikel diskrit yang memiliki energi sebesar E = h? dengan? dalah frekuensi cahaya. Sehingga dengan teri ini, peristiwa efek ftlistrik tidak lagi dijelaskan sebagai interaksi gelmbang dengan partikel tetapi merupakan interaksi partikel dengan partikel. Yaitu partikel cahaya dengan elektrn pada lgam. Partikel cahaya ini kemudia dikenal sebagai ftn, yaitu partikel yang merupakan paket energi cahaya. Jadi sekarang dapat difahami bahwa energi ftn yang diserap elektrn ini digunakan elektrn untuk membebaskan diri dari atm sehingga dia terlepas dari atm dan bergerak dengan sisa energi yang dimilikinya. Pernyataan ini secara matematis dapat ditulis dengan cara berikut:

3 E W E 2-1 ftn kinetik h h 2-2 E K Dimana W 0 h energi ambang lgam emiter, h = knstanta Planck = 6, Js? = frekuensi cahaya dan? = frekuensi ambang, yaitu frekuensi minimum cahaya agar elektrn dapat terlepas dari lgam. Dari persamaan ini dapat kita lihat hubungan linier antara energi kinetik elektrn dengan frekuensi cahaya yang dalam uraian di atas tidak dapat dijelaskan dengan teri Fisika Klasik. Einstein sangat terkenal dengan teri relativitasnya, tetapi justru berhasil mendapatkan hadiah Nbelnya pada tahun 1921 karena penelitiannya tentang efek Ftlistrik. Einstein menyelesaikan paper yang menjelaskan efek ftlistrik ini pada tanggal 17 Maret 1905 dan mengirimkannya ke jurnal Annalen der Physik. Di dalam paper tersebut Einstein untuk pertama kalinya memperkenalkan istilah kuantum (paket) cahaya. Pada pendahuluan paper ia memberikan argumentasi bahwa prses-prses seperti radiasi benda hitam, ftluminesens, dan prduksi sinar katda, hanya dapat dijelaskan jika energi cahaya tersebut tidak terdistribusi secara kntinyu 2). Penemuan teri efek ftlistrik ini ternyata menjadi latar belakang lahirnya fisika mdern yang memiliki beberapa ketidaksesuaian dengan asumsi-asumsi fisika yang selama itu diyakini kebenarannya. Salah satunya adalah teri Maxwell yang berhasil memadukan fenmena listrik-magnet hingga sampai pada kesimpulan bahwa cahaya adalah gelmbang elektrmagnetik. Selanjutnya adalah Rbert Millikan, setelah 11 tahun kemudian yaitu 1916 akhirnya berhasil

4 membuktikan hiptesis Einstein. Bersamaan dengan itu Einstein mempublikasikan papernya berjudul Teri Kuantum Cahaya yang menjelaskan prses emisi dan absrpsi paket cahaya dalam mlekul, serta menghitung peluang emisi spntan dan emisi yang diinduksi yang selanjutnya dikenal sebagai kefisien Einstein A dan B. Kedua kefisien ini bermanfaat dalam menjelaskan secara teretis penemuan laser di kemudian hari. Tujuh tahun kemudian Arthur Cmptn berhasil membuat eksperimen yang membuktikan sifat kuantum cahaya tersebut dengan bantuan teri relativitas khusus. Selain itu, ide Einstein ini juga memicu Luis de Brglie menelurkan knsep gelmbang materi. Knsep ini menyatakan benda yang bergerak dapat dianggap sebagai suatu gelmbang dengan panjang gelmbang berbanding terbalik terhadap mmentumnya. Sederhananya, ide de Brglie ini merupakan kebalikan dari ide Einstein. Kedua ide ini selanjutnya membantu melahirkan mekanika kuantum melalui persamaan Schrdinger yang menandai berakhirnya masa fisika klasik 2). 2.2 Peristiwa Efek Ftlistrik Efek ftlistrik merupakan prses perubahan sifat-sifat knduksi listrik di dalam material karena pengaruh cahaya atau gelmbang elektrmagnetik lain. Efek ini mengakibatkan terciptanya pasangan elektrn dan hle di dalam semiknduktr, atau pancaran elektrn bebas dan in yang tertinggal di dalam metal. Fenmena pertama dikenal sebagai efek ftlistrik internal, sedangkan fenmena kedua disebut efek ftlistrik eksternal 2). Ketika cahaya menumbuk permukaan suatu lgam, hal ini dapat membebaskan elektrn dari permukaan lgam tersebut. Peristiwa ini kita kenal sebagai efek ftlistrik.

5 Gambar II.1 Prses pelepasan elektrn dari atm setelah menerima energi ftn Ketika ftn ditembakan kepada sebuah atm maka energi ftn tersebut akan diserap elektrn sehingga elektrn tersebut mempunyai energi untuk melepaskan diri dari atm Seperti dijelaskan diatas, bahwa energi maksimum yang dimiliki elektrn sangat bergantung pada panjang gelmbang cahaya yang kita gunakan. Semakin kecil panjang gelmbang berarti semakin besar energi ftn, maka energi kinetik elektrn pun semakin besar. Tetapi hal ini sama sekali tidak mempengaruhi pada berapa banyak jumlah elektrn yang teremisikan. Yang cukup menarik juga adalah, jika panjang gelmbang ini tidak cukup pendek untuk nilai tertentu, maka tidak akan satu elektrn pun yang dapat lepas dari permukaan lgam. Seperti ditunjukan leh gambar 2 berikut. Gambar II.2 Energi kinetik elektrn berkaitan dengan panjang gelmbang ftn Pada nilai panjang gelmbang yang besar maka tidak ada elektrn yang lepas. Kecepatan elektrn (sebanding dengan energi kinetik) semakim besar saat lamda semakin pendek. Energi ftn yang menumbuk permukaan lgam (emiter) akan diserap elektrn valensi lgam dan digunakan untuk melepaskan diri kemudian bergerak

6 dengan sisa energi yang didapatkannya. Sehingga dapat dinyatakan seperti dalam persamaan 2-1 diatas. Dengan E ftn W E kinetik W adalah energi ambang (fungsi kerja lgam/energi ikat elektrn valensi terhadap atm). Dapat juga dinyatakan dengan persamaan 2-2. hv hv E K h adalah knstanta Planck yang dari literatur sudah diketahui melalui percbaan efek ftlistrik yang sudah dilakukan adalah sebesar 6,626x10-34 Js. Nilai knstanta ini dapat kita hitung dengan melakukan percbaan menggunakan rangkaiannya akan dibuat dalam Tugas Akhir ini. Dalam ungkapan lain dapat ditulis dalam persamaan: hc hc E K 2-3 Secara umum kita akan mendapat grafik sebagai berikut: E Kinetik (Jule) E Kinetik h 0??(Hz) W Gambar II.3 Grafik Energi Kinetik terhadap frekuensi Energi kinetik elektrn yang teremisi memiliki hubungan linier terhadap frekuensi ftn

7 2.3 Light Emitting Dide (LED) Light Emitting Dide (LED) adalah semiknduktr yang memancarkan cahaya mnkrmatik yang tidak kheren ketika diberi tegangan maju. Seperti layaknya dida biasa, sebuah LED terdiri dari sebuah chip bahan semiknduktr yang diisi penuh dengan ketidakmurnian untuk menciptakan struktur yang disebut p-n junctin. Pembawa muatan elektrn dan hle mengalir ke junctin dari elektrda dengan tegangan berbeda. Ketika elektrn bertemu dengan hle maka elektrn akan turun ketingkat energi yang lebih rendah sambil memancarkan energi. Bahan semiknduktr adalah bahan yang memiliki sifat knduksi antara knduktr dan insulatr. Perbedaan sifat knduksi ini bergantung pada keadaan ikatan antara atm-atm, in-in atau mlekul-mlekul tersebut. Dan ikatanikatan ini sangat dipengaruhi jumlah elektrn valensi atm penyusunnya. Unsur yang paling sering digunakan untuk menggambarkan keadaan mikrskpik suatu semiknduktr adalah silikn. Gambar II.4 Ikatan kvalen pada Silikn Silikn merupakan unsur glngan IVA (mempunyai 4 elektrn valensi) dan berikatan kvalen antar masing-masing atmnya. Ketika elektrn mendapatkan energi thermal atau energi dari sebuah ftn, maka dia akan melepaskan diri dari ikatan inti dan berperan sebagai elektrn bebas pambawa muatan negatif serta meninggalkan hle yang dapat kita sebut sebagai pembawa muatan psitif. Dalam keadaan seperti ini muatan unsur secara keseluruhan tidak berubah (tetap netral).

8 Untuk mendapatkan pembawa muatan yang lebih banyak lagi dalam sebuah unsur, maka biasanya kita mencampur bahan silikn ini dengan unsur lain, yang kemudian semiknduktr ini kita sebut semiknduktr ekstrinsik, terdiri dari type n dan type p. Untuk mendapat semiknduktr tipe n dilakukan dengan cara mencampur silikn dengan atm yang memiliki 5 elektrn valensi (disebut atm dnr). Gambar II.5 Semiknduktr tipe n Dengan adanya sisa elektrn yang bebas ini mengakibatkan semakin banyaknya pembawa muatan negatif, sehingga semiknduktr tipe ini disebut semiknduktr tipe n. Sedangkan untuk mendapat semiknduktr tipe p, silikn biasanya dicampur dengan atm yang memiliki 3 elektrn valensi (disebut atm aseptr). Hal ini mengakibatkan munculkan hle sebagai pembawa muatan negatif. Gambar II.6 Semiknduktr tipe p. Karena atm aseptr ini hanya memiliki 3 elektrn valensi, maka ketika berikatan dengan silikn akan menyisakan elektrn yang tidak berpasangan, dan mengakibatkan munculnya hle sebagai pembawa muatan psitif. LED merupakan kmpnen elektrnik penghasil cahaya yang dihasilkan dari elektrn yang bergerak mengisi hle. Bagian katda pada LED dibuat dari semiknduktr tipe n dan bagian anda dibuat dari semiknduktr tipe p. Pada

9 saat katda diberi arus negatif maka elektrn akan begerak dari katda mengisi hle pada anda sambil memancarkan energi berupa ftn. Energi ftn yang dipancarkan bergantung pada tingkat energi elektrn yang berkaitan dengan jenis unsur yang kita gunakan. Dengan demikian perbedaan unsur yang digunakan sebagai semiknduktr akan berpengaruh pada panjang gelmbang cahaya yang dipancarkan. Dan untuk spektrum cahaya tampak perbedaan panjang gelmbang ini akan terlihat dari perbedaan warna cahaya yang dipancarkan. Gambar II.7 Pita energi dalam semiknduktr Dalam semiknduktr pita valensi dan pita knduksi memiliki beda energi yang tidak terlalu besar, sehingga pada saat diberi arus psitif dengan mudah elektrn akan turun ke tingkat energi lebih rendah sambil memancarkan energi berupa ftn. Rangkaian Light Emitting Dide (LED) Dalam membuat rangkaian LED ada beberapa hal yang harus diperhatikan: 1. Kaki psitif dan negatif LED Kaki-kaki pada LED harus dihubungkan dengan cara yang benar. Kaki katda harus kita berikan tegangan negatif sementara anda kita pasang pada tegangan psitif. Untuk membedakan kaki anda dan katda dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

10 Gambar II.8 Skema LED Anda memiliki kaki yang lebih panjang dari katda. Kaki yang panjang adalah kaki anda sedangkan kaki yang lebih pendek adalah kaki katda. Cara lain untuk membedakan kaki anda dan katda adalah dengan melihat ukuran lgam kedua elektrda ini. Biasanya ukuran lgam katda lebih besar daripada anda. Hal yang tidak kalah penting dalam pemasangan kakikaki LED pada rangkaian adalah mengntrl suhu pada saat prses penylderan, karena apabila suhu telalu tinggi, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada LED. 2. Mengatur tegangan dan arus pada LED Seperti dijelaskan diatas bahwa setiap LED dengan warna berbeda biasanya membutuhkan besar tegangan (V L ) yang berbeda-beda. Sehingga untuk merangkai LED pada sumber tertentu dibutuhkan rangkaian seperti gambar dibawah. Gambar II.9 Merangkai LED Resistr dalam rangkaian ini berfungsi untuk mengatur tegangan LED agar tidak melebihi nilai maksimum Resistr R biasanya dipasang untuk menyesuaikan tegangan yang terima LED agar sesuai dengan tegangan maksimum yang diperblehkan. Untuk menentukan besar resistr yang harus dipasang digunakan persamaan berikut: R V S V I L 2-4

11 Dimana: V s = tegangan sumber V L = tegangan maksimum LED yang diperblehkan I = besar arus LED (harus lebih kecil dari tegangan maksimum yang diperblehkan) 3. Rangkaian seri dan parallel untuk LED Untuk menyalakan beberapa LED pada waktu yang bersamaan, disarankan LED dipasang dalam rangkaian seri seperti pada gambar dibawah ini: Gambar II.10 Rangkaian LED seri Besar resistr disesuaikan dengan tegangan ttal semua LED Hal ini memungkinkan setiap LED mendapatkan besar arus yang sama sehingga semua LED ini akan menyala baik apabila LED-LED ini merupakan type yang sama. Dan tentunya sumber tegangan harus memiliki nilai tegang yang mencukupu semua LED. Untuk menentukan besar resistr yang harus dipasang, dihitung dengan persamaan diatas, tetapi besar V L dalam hal ini merupakan tegangan ttal yang dibutuhkan leh semua LED. V V V V L L1 L2 L3 Merangkai beberapa LED dengan cara parallel dengan hanya memasang satu resistr pada umumnya sangat tidak disarankan, karena dalam keadaan

12 seperti ini LED yang memiliki tegangan V L terkecil akan menyala dengan terang kemudian terbakar disebabkan arus yang mengalir terlalu besar. Apabila yang diperlukan rangkaian yang parallel maka masing-masing LED harus diberi hambatan yang sesuai. Gambar II.11 Rangkaian LED parallel Dalam keadaan ini arus pada LED yang memiliki resistansi rendah akan mendapat arus terbesar sehingga dapat mengakibatkan kerusakan atau terang yang tidak merata

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika BENAR jelaskan mengapa BENAR, dan jika SALAH, berilah alasan atau sanggahannya.

Lebih terperinci

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1

Lebih terperinci

DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL. Oleh: Fahrizal Eko Setiono

DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL. Oleh: Fahrizal Eko Setiono DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL Oleh: Fahrizal Eko Setiono RADIASI BENDA HITAM Benda hitam adalah benda yang yang dapat menyerap semua radiasi yang dikenakan padanya. Radiasi yang dihasilkan oleh benda hitam

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN TEORI FOTON Gelombang Elektromagnetik termasuk cahaya memiliki dwi-sifat (Dualisme)

Lebih terperinci

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM - Perpindahan panas matahari kebumi disebut salah satu contoh peristiwa radiasi - Setiap benda memancarkan radiasi panas - Pada suhu 1 K benda mulai berpijar kemerahan seperti

Lebih terperinci

3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya

3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA : Fisika : XII/I (Satu) Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit ( 4 Pertemuan ) Topik : Fisika Kuantum Standar Kompetensi 3.

Lebih terperinci

Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya. Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya

Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya. Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya Novi Tri Nugraheni 1, Khoirotun Nisa 2, Muhimatul Fadlilah Arfianda 1, Puspita Ningtiyas 2, Ratna Yulia Sari 3 Laboratorium Fisika

Lebih terperinci

Fisika Modern (Teori Atom)

Fisika Modern (Teori Atom) Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan

Lebih terperinci

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya #2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat dualisme partikel dan gelombang

Lebih terperinci

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya #2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat

Lebih terperinci

SAMBUNGAN P-N. Diode Sambungan p-n 63

SAMBUNGAN P-N. Diode Sambungan p-n 63 7 DODE SAMBUNGAN P-N 7.1 Semiknduktr Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari karakteristik bahan semiknduktr beserta kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Berdasarkan tingkat kemurnian atm penyusunnya,

Lebih terperinci

UJIAN MASUK UNIVERSITAS GADJAH MADA (UM UGM) Mata Pelajaran : Fisika Tanggal : 05 April 009 Kde Sal : 9 Daftar knstanta alam sebagai pelengkap sal-sal fisika. g = 0 ms - (kecuali diberitahukan lain) c

Lebih terperinci

Sejarah Teori Kuantum. Efek Fotolistrik

Sejarah Teori Kuantum. Efek Fotolistrik UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Pendidikan Fisika http://pf.uad.ac.id Sejarah Teori Kuantum Kuliah Sejarah Fisika Rachmad Resmiyanto http://rachmadresmi.staff.uad.ac.id Efek Fotolistrik Philip Lenard (1862-1947)

Lebih terperinci

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN XV - 1 XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN 15.1 Pendahuluan. Pada akhir abad ke-xix dan awal abad ke-xx semakin jelas bahwa fisika (konsepkonsep fisika) memerlukan revisi atau perubahan/penyempurnaan. Hal ini

Lebih terperinci

Dualisme Partikel Gelombang

Dualisme Partikel Gelombang Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2 Xpedia Fisika Soal Fismod Doc. Name: XPPHY050 Version: 013-04 halaman 1 01. Peluruhan mana yang menyebabkan jumlah neutron di inti berkurang sebanyak satu? 0. Peluruhan mana yang menyebabkan identitas

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : XII / II Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein

Lebih terperinci

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan 1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan setiap benda akan memancarkan cahaya bila dipanaskan, contoh besi yang dipanaskan warna yang terpancar tidak bergantung pada jenis bahan atau warna asalnya, melainkan

Lebih terperinci

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.

Lebih terperinci

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Efek Fotolistrik Tujuan Instrruksional Khusus : Dapat menjelaskan tetang energi fotoelektron Dapat

Lebih terperinci

BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8

BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8 BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8 Dalam pembelajaran Fisika di SMU, Fisika Modern merupakan salah satu bab yang sangat jarang bahkan bisa dikatakan hampir tidak pernah dilakukan percobaan.

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA NEGERI 3 DUMAI Kelas / Semester : XII / II Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas

Lebih terperinci

Latihan Soal UM Unair 2015 IPA MATEMATIKA. tg15 dan. tg75 adalah.

Latihan Soal UM Unair 2015 IPA MATEMATIKA. tg15 dan. tg75 adalah. Latihan Sal UM Unair 015 IPA ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.cm MATEMATIKA 1. Akar-akar persamaan x 3 4x + x 4 = 0 adalah x 1, x dan x 3. Nilai x 1 + x + x

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam RADIASI BENDA HITAM Kesuksesan yang spektakuler dari teori Maxwell tentang asumsi cahaya, telah memungkinkan dilakukan suatu usaha untuk mengaplikasikan teori tersebut pada percobaan untuk menemukan jawaban

Lebih terperinci

BAB 22. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB 22. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... A. GELOMANG ELEKTROMAGNETIK.... Persamaan Maxwell.... Pembuatan Gel. Elektrmagnetik...3.3 Spektrum Gel. Elektrmagnetik...4.4 Energi Gel. Elektrmaagnetik...5.5 Quis...7 A. GELOMANG

Lebih terperinci

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-14 CAKUPAN MATERI 1. TEORI RELATIVITAS KHUSUS. EFEK FOTOLISTRIK 3. GELOMBANG DE BROGLIE 4. ATOM HIDROGEN 5. DIAGRAM

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN II KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA Oleh : 1. Riyanto H1C004006 2. M. Teguh Sutrisno H1C004007 3. Indri Kurniasih H1C004003 4. Gita Anggit H1C004014 Tanggal

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Konstanta Planck PRAKTIKUM FISIKA MODERN/ANNISA NURUL AINI/

Konstanta Planck PRAKTIKUM FISIKA MODERN/ANNISA NURUL AINI/ Konstanta Planck Annisa Nurul Aini, M. Afif Ismail & Alfian Putra S, Eddy Yahya Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB 1 MANFAAT KULIAH Memberikan pemahaman tentang fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik Fenomena alam yang berkaitan

Lebih terperinci

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2 Latihan Soal UN Fisika SMA 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 ML-1T-2 ML2 T-2 ML-2T-2 2. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini = 2 N, maka resultan kedua gaya tersebut adalah...

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK OLEH : I WAYAN SUPARDI RADIASI KALOR Benda-benda yang dipanasi mengemisikan gelombang yang tidak nampak (sinar ultra ungu dan infra merah). Radiasi dari benda-benda

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XIV ARUS BOLAK BALIK Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan

Lebih terperinci

Ringkasan Efek Fotolistrik

Ringkasan Efek Fotolistrik Ringkasan Eek Fotolistrik A. Pengertian Eek otolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika logam dikenai cahaya. Gejala tersebut dapat dijelaskan oleh Einstein. B. Susunan

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi FENOMENA KUANTUM A. TEORI KUANTUM

FISIKA. Sesi FENOMENA KUANTUM A. TEORI KUANTUM FISIKA KLAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 13 Sesi NGAN FNOMNA KUANTUM A. TORI KUANTUM Teri uantum diemuaan leh Plan terait dengan cahaya. Cahaya merupaan gelmbang eletrmagneti berupa paet-paet energi yang

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Review Model Atom Model Atom Dalton Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Model Atom Thomson Secara garis besar atom berupa bola

Lebih terperinci

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum : MODUL 07 KARAKTERISASI LED OLEH IV-METER Devi Nurhanivah, Audia Faza I., Bram Yohanes S., Filipus Arie W, Hanandi Rahmad, Widya Hastuti 10212071, 10212079, 10212011, 10212051, 10212093, 10212068 Program

Lebih terperinci

MODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM

MODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM 1 MODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM Tujuan instruksional umum : Agar mahasiswa dapat memahami tentang radiasi benda hitam Tujuan instruksional khusus : Dapat menerangkan tentang radiasi termal

Lebih terperinci

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN FISIKA

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN FISIKA KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN FISIKA Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Standar Isi Kognitif Bloom Kompetensi Inti Kompetensi Guru Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Esensial C 1 C 2 C

Lebih terperinci

Fisika UMPTN Tahun 1986

Fisika UMPTN Tahun 1986 Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) 1. Konstanta Planck

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) 1. Konstanta Planck JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (205) 2337-3520 (230-928X Print) Konstanta Planck Puji Kumala Pertiwi, Fitriana, Prof. Dr. Darminto, M.Sc Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

X. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1

X. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1 X - 1 X. GEJALA GELOMBANG 10.1 Pendahuluan Situasi fisis yang ditimbulkan pada suatu titik menjalar dalam medium kemudian dapat dirasakan pada bagian lain, merupakan prses gerakan gelmbang. Beberapa cnth

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1994

Fisika EBTANAS Tahun 1994 Fisika EBTANAS Tahun 1994 EBTANAS-94-01 Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu, momentum, percepatan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12FIS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa

Lebih terperinci

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparn Satira Suparn_satira@yah.cm 1 JENJANG / HIRARKI Falsafah Visi Idelgi / Dktrin Misi Aturan / Knsep Dasar Anggaran Dasar / ART Perumusan dinamika / Gejala Peraturan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK

PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK Ardhy Purwo Nugroho, Alfan Sukrianda, Inda Karsunawati, dan SB. Widia Reza Laboratorium Fisika Radiasi, Departement

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin

Lebih terperinci

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar! Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8

Lebih terperinci

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari efek/gejala fotolistrik secara eksperimen. 2. Menentukan fungsi kerja/work function sel foto (photo cell). 3. Menentukan nilai tetapan Planck

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter maksimum dari pengukuran benda di atas adalah. A. 2,199 cm B. 2,275 cm C. 2,285 cm D. 2,320 cm E. 2,375 cm 2.

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel. Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 November 2015

Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel. Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 November 2015 Lapran Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 Nvember 2015 I. Tujuan : Memahami prinsip rangkaian seri dan paralel II. Dasar Teri Kapasitr adalah dua buah penghantar (knduktr)

Lebih terperinci

Ada berapa jenis materi atau zat? Bagaimanakah struktur materi suatu benda?

Ada berapa jenis materi atau zat? Bagaimanakah struktur materi suatu benda? SUHU DAN KALOR Apersepsi Ada berapa jenis materi atau zat? Bagaimanakah struktur materi suatu benda? Bagaimanakah kndisi atm-atm yang menyusun zat? Jika suatu benda bergerak maka besaran apa sajakah yang

Lebih terperinci

BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK Seperti dijelaskan pada sub bab 2.2 diatas, pada prinsipnya efek fotolistrik terjadi karena elektron pada suatu atom menerima energi dari foton yang dipancarkan

Lebih terperinci

Beranda SK-KD Indikator Materi Latihan Soal Uji Kompetensi Referensi Penyusun. Rela Berbagi Ikhlas Memberi

Beranda SK-KD Indikator Materi Latihan Soal Uji Kompetensi Referensi Penyusun. Rela Berbagi Ikhlas Memberi RADIASI BENDA HITAM SMA Kelas XII Semester 2 Standar Kompetensi 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern

Lebih terperinci

Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik

Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik Intan Masruroh S, Anita susanti, Reza Ruzuqi, dan Zaky alam Laboratorium Fisika Radiasi, Departement Fisika, Fakultas Sains dan Terknologi, Universitas

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

IDE-IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE-IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE-IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM RADIASI BENDA HITAM EFEK FOTOLISTRIK DAN TEORI KUANTUM CAHAYA EFEK COMPTON GELOMBANG MATERI: Relasi de Broglie dan Prinsip Ketidakpastian Heisenbergh. PRINSIP HEISENBERGH

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham Analisis angkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham, Analisis angkaian Listrik () BAB angkaian Pemrses Sinyal (angkaian Dida dan OPAMP) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa

Lebih terperinci

PERCOBAAN FRANCK-HERTZ

PERCOBAAN FRANCK-HERTZ PERCOBAAN FRANCK-HERTZ A. TUJUAN 1. Memperlihatkan secara langsung kebenaran teori kuantum bahwa tenaga elektron atom itu bertingkat-tingkat (terkuantisasi). 2. Mengamati hubungan antara arus anoda Ia

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK OLEH : STEVANUS ARIANTO RADIASI GEM HUKUM WIEN EFEEKFOTO LISTRIK HASIL PERCOBAAN EFFEK FOTO LISTRIK ENERGI KINETIK F O T O N SIFAT KEMBAR CAHAYA HIPOTESA DE BROGLIE

Lebih terperinci

MODEL ATOM DALTON. Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan

MODEL ATOM DALTON. Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan MODEL ATOM MODEL ATOM DALTON Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan MODEL ATOM DALTON Konsep Model Atom Dalton : 1. Setiap benda (zat)

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON 1. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.. Atom suatu unsur serupa semuanya, dan tak

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012

Lebih terperinci

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA DISUSUN OLEH: NAMA: SUBHAN HUSAIN NIM:300014003 JURUSAN: D3 TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini akan muncul ketika cahaya mendorong elektron keluar dari benda tersebut yang jumlahnya dapat diukur

memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini akan muncul ketika cahaya mendorong elektron keluar dari benda tersebut yang jumlahnya dapat diukur A. Latar Belakang Untuk membangkitkan tenaga listrik dari cahaya matahari kita mengenal istilah sel surya. Namun tahukah kita bahwa sel surya itu sebenarnya memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini

Lebih terperinci

UM UGM 2017 Fisika. Soal

UM UGM 2017 Fisika. Soal UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan

Lebih terperinci

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ). PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar

Lebih terperinci

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor ) 1. 2. Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam

Lebih terperinci

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE A. Handjoko Permana *), Ari W., Hadi Nasbey Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta 13220 * ) Email:

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini : 1. Tiga buah vektor gaya masing-masing F 1 = 30 N, F 2 = 70 N, dan F 3 = 30 N, disusun seperti pada gambar di atas. Besar resultan ketiga vektor tersebut adalah... A. 0 N B. 70 N C. 85 N D. 85 N E. 100

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER

UJIAN TENGAH SEMESTER DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Bt : (0331) 334293 Fax.: (0331) 330225 Jember 68121 UJIAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Alokas Waktu : SMA Negeri 78 Jakarta : Fisika 4 (4 sks) : 16 jam pelajaran (8 jam pelajaran tatap muka dan 8 jam pelajaran penugasan terstruktur)

Lebih terperinci

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI Tugas Projek Fisika Lingkungan disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Lingkungan yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M. Si M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

Lebih terperinci

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB) Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kurikulum : IRISAN (994, 2004, 2006) Program : ILMU PENGETAHUAN ALAM KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJI SMA NEGERI DAN SWASTA SA No. Urut 2 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

Bab 1 STRUKTUR ATOM. Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton.

Bab 1 STRUKTUR ATOM. Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton. Bab STRUKTUR ATOM Gambar. Teori Atom Rutherford. Sumber: Ensiklopedia Iptek Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton. Struktur

Lebih terperinci

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di  dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa yang akan terjadi jika sinar-x ditembakkan ke permukaan logam seng? (A) tidak ada elektron

Lebih terperinci

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2 PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2 1. Pada rangkaian berikut, masing - masing hambatan adalah 6. Tegangan baterai 9 Volt, sedangkan hambatan dalam baterai diabai kan. Arus I adalah. a. 0,5 I A b. 1 A c.

Lebih terperinci

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864 TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan

Lebih terperinci

10-3 mk). Hubungan tersebut disebut Hukum pergeseran Wien, yang dinyatakan oleh Wilhelm Wien ( ). (Baca juga : Radiasi Panas)

10-3 mk). Hubungan tersebut disebut Hukum pergeseran Wien, yang dinyatakan oleh Wilhelm Wien ( ). (Baca juga : Radiasi Panas) Hukum Pergeseran Wien, Hukum Radiasi Planck, Bunyi, Rumus, Contoh Soal, Jawaban, Radiasi Benda Hitam, Intensitas, Frekuensi, Teori, Fisika - Berikut ini adalah materi lengkapnya : 1. Hukum Pergeseran Wien

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com

drimbajoe.wordpress.com 1. Suatu bidang berbentuk segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat ukur yang berbeda, diperoleh panjang 5,45 cm, lebar 6,2 cm, maka luas pelat tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah...

Lebih terperinci

BAB FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

BAB FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS BAB FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS Cnth. Jumlah prtn, neutrn dan electrn dalam suatu atm.. 5 Tentukan Jumlah prtn, neutrn dan electrn dalam suatu atm. Fe Dari Lambang nuklida 5 Fe,maka Z dan A 5.. Jumlah

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98

Lebih terperinci

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri 1. Jika bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dengan jari-jari lengkungan 20 cm adalah nyata dan diperbesar dua kali, maka bendanya terletak di muka cermin sejauh : A. 60 cm B. 30 cm C. 20 cm Kunci

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas

1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas 1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : jenis gas suhu gas tekanan gas D. volume gas E. banyak partikel 2. Seorang anak duduk di atas kursi pada roda yang berputar

Lebih terperinci

Pilihlah Jawaban yang Tepat.

Pilihlah Jawaban yang Tepat. Pilihlah Jawaban yang Tepat. 1. Panjang suatu benda yang diukur dengan jangka sorong diperlihatkan gambar di bawah ini. 4 cm 5 cm 0 5 10 Berdasarkan gambar di atas panjang benda adalah : A. 4,56 cm B.

Lebih terperinci

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan) Mekanisme Kerja Devais Sel Surya Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik itu diawali dengan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan [7] 2. Dasar Teori 2.1 Warna Sir Isaac Newton

1. Pendahuluan [7] 2. Dasar Teori 2.1 Warna Sir Isaac Newton 1. Pendahuluan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong manusia untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada perangkat-perangkat manual. Dalam bidang tertentu seperti pada perusahan

Lebih terperinci

Pertanyaan Final (rebutan)

Pertanyaan Final (rebutan) Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena

Lebih terperinci