BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
|
|
- Yuliani Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern sekarang ini sudah berkembang budaya eating out, dimana orang-orang lebih memilih makanan diluar dibandingkan memasak dirumah. Hal itu salah satunya disebabkan oleh masuknya budaya luar ke Indonesia dan sudah dianggap sedikit merepotkan apabila harus memasak dirumah. Salah satu studi yang mempelajari tentang budaya eating out ada di Inggris dan dilakukan oleh Alan Warde dan Lydia Martens (2000). Mereka melihat ada beberapa kategori atau golongan kelas masyarakat yang melakukan budaya eating out yaitu, kelas atas, menengah dan pekerja. Berdasarkan survey yang mereka lakukan untuk keperluan studi ini, masyarakat perkotaan di Inggris mendapat sensasi kepuasan dan kesenangan dari kegiatan eating out. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat yang melakukan budaya eating out, ingin mendapat layanan yang menyenangkan disamping produk yang mereka beli. Biasanya eating out dilakukan diluar rumah, contohnya di hotel, restoran dan di tempat-tempat yang menjual makanan. Masyarakat awam mengenal hotel sebagai tempat yang menyediakan kamar untuk menginap. Kata hotel sendiri berasal dari kata hostel yang diambil dari bahasa Perancis, dan memiliki arti yaitu tempat penampungan untuk pendatang atau sebuah bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum, menurut kamus Oxford Advanced Learner s Dictionary (2000), kata hostel adalah bangunan yang menyediakan tempat dengan harga murah dan makanan untuk pelajar, pekerja atau turis, atau sebagai shelter gedung yang dijalankan dari amal, dimana orang-orang yang tidak mempunyai rumah bisa tinggal untuk sementara waktu. Melihat definisi ini, sejatinya hotel dan restoran memang diciptakan untuk melayani masyarakat, dan tidak hanya hotel saja yang termasuk penyedia jasa, tetapi mencakup restoran, motel, dll. Restoran berasal dari bahasa latin yaitu, restaurare, dalam bahasa inggris berarti a public eating place, yaitu rumah makan atau tempat makan umum. Menurut Zain (2001) dalam Narim (2011) restoran berarti rumah makan dan menurut masalahnya mengatakan bahwa, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi 1
2 2 secara komersil, yang menyelenggarakan layanan dengan baik kepada semua tamu baik berupa makan maupun minum. Dari beberapa uraian diatas, dapat dikatakan bahwa arti dari restoran yaitu tempat usaha atau bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dengan memberikan pelayanan yang baik kepada semua pengunjung. Dalam Encyclopedia Britannica, rumah makan pertama kali yang kemudian dikenal dengan nama restoran didirikan pada tahun 1765, oleh A. Boulanger, yaitu makanan berupa sup sayur di Paris. Keberadaan rumah makan ditunjukkan dengan memberikan tanda pada pintu rumahnya dalam bahasa latin. Datanglah pada saya dengan perut buruk kamu (dalam keadaan lapar dan saya akan menyembuhkan kamu) Macam-macam tipe restoran menurut Marsum (1993) dalam Narim (2011) : 1. A la carte restaurant Adalah restoran yang telah mendapat izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi, tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap makanan dalam restoran ini memiliki tarif sendirisendiri. 2. Table d hote restaurant Adalah restoran yang khusus menjual satu susunan menu yang lengkap (hidangan pembuka sampai hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula. 3. Coffee shop atau Brasseire Adalah restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang, dan makan malam secara cepat dengan harga yang pantas. Pada umumnya system pelayanannya adalah american service dimana yang diutamakan adalah kecepatannya, ready on plate service, artinya makanan sudah diatur dan disiapkan diatas piring. Terkadang penyajiannya juga dilakukan dengan buffet prasmanan.
3 3 4. Cafe Adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan kue, sandwich, kopi dan teh. Pilihan makanan terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol. 5. Canteen Adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, atau sekolah, tempat para pekerja dan pelajar bisa mendapatkan makan siang dan coffee break, yaitu minum kopi disertai makanan kecil untuk selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat dan seminar. 6. Continental restaurant Adalah suatu restoran yang menitik beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah. Bersuasana santai, dengan susunan yang cenderung rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai dan rileks. 7. Carvery Adalah restoran yang sering berhubungan dengan hotel dimana para tamu dapat mengiris sendiri hidangan panggan sebanyak yang mereka inginkan dengan harga yang telah ditetapkan. 8. Dining room Dining room yang terdapat dihotel kecil seperti motel atau inn, merupakan tempat yang lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dining room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel yang bersangkutan, namun juga menerima tamu dari luar. 9. Dicotheque Adalah restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil mendengarkan alunan musik, juga menampilkan live band. Bar adalah salah satu fasilitas utama dalam sebuah diskotik, hidangan yang tersedia umumnya berupa snack. 10. Fish and chip shop Adalah restoran yang banyak terdapat di Inggris, pengunjung dapat membeli bermacam-macam keripik dan ikan goreng, biasanya berupa ikan, dibungkus dalam kerta dan dibawa pergi, jadi makanannya tidak dinikmati ditempat itu.
4 4 11. Grill Room Adalah restoran yang menyediakan bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendakidan melihat sendiri proses memasaknya. Grill room terkadang disebut juga dengan steak house. Kata melayani dapat dipahami secara menyeluruh berdasarkan definisinya dari Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2012), Melayani itu berarti membantu, menyiapkan apa-apa yang dibutuhkan seseorang, menerima, dan menyambut. Dalam dunia bisnis sektor jasa terlebih lagi di dunia perhotelan, kualitas pelayanan sudah menjadi suatu keharusan untuk dimengerti. Hal itu disebabkan karena kualitas pelayanan merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia bisnis sektor jasa, dimana perlu dijaga agar tidak mengecewakan pelanggan, selain daripada itu, sektor jasa berperan signifikan dalam perekonomian dunia (Tjiptono, 2013). Dengan memahami definisi ini, sebaiknya setiap perusahaan yang menjual jasa, dapat dianggap mengerti tentang pentingnya menjaga kualitas layanan, karena akan membuat dampak yang besar dalam mencapai kesuksesan perusahaan itu. Salah satu jenis usaha dalam industri jasa adalah restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya, merupakan restoran berkonsep family casual yang pada awalnya buka di jalan Ngagel, Surabaya dengan hanya berupa gerobak tenda. Pada tahun 1994 restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya ini menjadi sukses dan berpindah di Jakarta, di jln. Raya Gading Batavia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, setelah itu berpindah lagi di Jln. Boulevard Raya WA2 No.10 Kelapa Gading, Jakarta Utara, sekaligus menjadi tetap sampai sekarang ini. Restoran yang biasa disingkat dengan restoran AGPS (Ayam Goreng Pemuda Surabaya) ini telah mempunyai cabang di berbagai tempat seperti di MKG Food Temptation, Food Court BSD Summarecon Mall Serpong, dan di BSD City. Restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya ini mempunyai nama yang cukup terkenal, karena disamping harganya yang cukup bersaing dengan restaurant-restaurant lainnya, Ayam Goreng Pemuda Surabaya juga menghidangkan makanan dengan rasa yang cukup nikmat. Namun demikian pemilik restoran AGPS ini melihat bahwa pegawai restoran AGPS ini cenderung kurang baik
5 5 dalam menyampaikan kualitas layanan, dan mengkhawatirkan akan mempengaruhi kepuasan pelanggan restoran AGPS ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik restoran AGPS ini dan didukung oleh observasi peneliti, masalah yang dimaksud adalah para karyawan AGPS ini cenderung takut untuk berinteraksi dengan pelanggan dan sangat fokus terhadap pekerjaan operasional mereka masingmasing, karena mereka khawatir pekerjaan mereka tidak dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini dapat juga disebabkan oleh latar belakang pendidikan mereka yang berkisar lulusan SMA, sehingga para karyawan AGPS ini tidak dibekali oleh keterampilan yang mendukung, penelitian tentang hubungan pendidikan dengan kinerja perusahaan yang telah dilakukan oleh Ginn (2000) dalam Murdiyanto (2011), menemukan bahwa peningkatan kinerja organisasi atau perusahaan ditentukan oleh pendidikan yang dimiliki seseorang. Selain dari pada itu terdapat juga indikasi masalah yang ditemukan oleh peneliti yaitu jumlah pelanggan restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini cenderung tidak mencapai target dimana jumlah kapasitas restoran AGPS ini mencapai 60 pelanggan, namun daripada itu pelanggan yang datang hanya mencapai perharinya, ini membuktikan terdapat indikasi masalah di restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dengan adanya latar belakang dan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian ini: PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI RESTORAN AYAM GORENG PEMUDA SURABAYA, KELAPA GADING, JAKARTA UTARA
6 Rumusan Permasalahan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat rumusan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas layanan di restaurant Ayam Goreng Pemuda Surabaya? 2. Bagaimana kepuasan pelanggan di restaurant Ayam Goreng Pemuda Surabaya? 3. Bagaimana pengaruh kualitas layanan di restaurant Ayam Goreng Pemuda Surabaya terhadap kepuasan pelanggannya? 1.3. Batasan Masalah Dalam Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan, yaitu: 1. Objek : Pelanggan AGPS dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. 2. Topik : Kualitas layanan restoran AGPS dan kepuasan pelanggan. 3. Lokasi : Ayam Goreng Pemuda Surabaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara Tujuan dan Manfaat Penelitian. Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Formal: Untuk memenuhi kriteria kelulusan sebagai mahasiswa D4 Jurusan Hotel Management Bina Nusantara University. 2. Operasional: a) Untuk mengetahui pentingnya Kualitas Layanan di restaurant Ayam Goreng Pemuda Surabaya. b) Untuk mengetahui Kepuasan Pelanggan di restaurant Ayam Goreng Pemuda Surabaya. c) Untuk mengetahui pengaruh atau dampak kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan di restaurant Ayam Goreng Pemuda Surabaya. Manfaat Penelitian yang akan dicapai adalah:
7 7 1. Perusahaan akan mendapatkan saran untuk memperbaiki kualitas layanannya dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan di restaurant Ayam Goreng Pemuda Surabaya. 2. Dapat menjadi acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya Landasan Teori Teori Kualitas Layanan. Menurut Christopher Lovelock (2011) yang mengutip A. Parasuraman (1990) ada empat aspek dalam kualitas layanan, yaitu: a. Tangibility (Penampilan unsur fisik) b. Reliability (Kinerja yang dapat diandalkan dan akurat) c. Responsiveness (Kecepatan dan kegunaan) d. Assurance (Kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan kesopanan) e. Empathy ( Akses mudah, komunikasi yang baik, dan pemahaman pelanggan) Kotler (2009) memaparkan bahwa kualitas pelayanan sebagai suatu tindakan intangible yang ditawarkan dari individu/grup ke individu/grup lainnya yang tidak mengasilkan kepemilikan apapun. Selain daripada itu menurut Solomon (2009) yang mengatakan bahwa kualitas adalah salah satu hal yang pelanggan inginkan dari sebuah tawaran, dimana service adalah salah satunya. Dari beberapa definisi tentang kualitas pelayanan ini, dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan adalah pemberian jasa yang ditawarkan kepada pelanggan, yang diharapkan untuk memenuhi tingkat harapan dari pelanggan tersebut Teori Kepuasan Pelanggan. Kepuasan (Satisfaction) berasal dari bahasa latin satis yang berarti cukup baik, memadai, dan facio, yang artinya melakukan atau membuat, jadi bisa dikatakan kepuasan pelanggan adalah kondisi dimana harapan konsumen telah terpenuhi dengan cukup baik atau memadai oleh si penyedia jasa baik dari segi psikologis ataupun fisik. Menurut Wilson (2008) kualitas pelayanan adalah evaluasi yang fokuskan kepada persepsi konsumen tentang 5 dimensi kualitas pelayanan sedangkan kepuasan lebih dipengaruhi oleh kualitas servis, kualitas jasa, dan harga, juga faktor kondisi, dan faktor individu, Kepuasan (satisfaction) menurut kamus psikologi bisa
8 8 diartikan sebagai perasaan enak subyektif setelah suatu tujuan tercapai baik fisik maupun psikologis. Teori Kepuasan Pelanggan yg menjadi dasar penelitian ini adalah Kotler and Keller (2009) yang mengatakan kualitas layanan yang lebih tinggi mengantarkan kepada kepuasan pelanggan yang lebih tinggi juga, dengan dimensi sebagai berikut: - Tetap setia untuk waktu yang lebih lama - Membeli lagi ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan memperbaharui produk lama. - Memuji perusahaan dan produknya kepada orang lain. - Tidak memerhatikan merek pesaing dan tidak sensitif terhadap harga. - Menawarkan ide produk dan jasa kepada perusahaan Teori Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan. Berdasarkan teori dan definisi yang kita teliti diatas, jelas sekali kualitas pelayanan dapat mempengaruhi kepuasaan dalam skala yang cukup besar. Gera (2011) menginvestigasi hubungan antara kepuasan pelanggan dengan kualitas layanan/jasa disalah satu sektor bank di India, dan mendapatkan hasil yang mengatakan bahwa kualitas pelayanan mempunyai dampak yang besar dengan kepuasan pelanggan dan persepsi nilai, dengan adanya bukti ini, pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas, jika pelanggan sudah terpuaskan akan timbul hubungan yang harmonis antara pelanggan dan perusahaan, memberikan potensi yang baik dalam pembelian ulang dan loyalitas pelanggan, yang membentuk suatu rekomendasi dari pelanggan ke calon pelanggan yang lain (word-of-mouth) yang akan menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri. Seorang penulis mengatakan the foodservice industry is very customersatisfaction sensitive, customers decide while they are still consuming the food product whether they are satisfied with the food and their dining experience and higher level of quality service lead to higher level of customer satisfaction (Kotler and Keller, 2009).
9 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Metode kuantitaif deskriptif adalah metode yang digunakan yang berlandaskan pada sifat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dan teknik pengambilang sampelnya pun dilakukan secara random sekaligus pengumpulan data yang menggunakan instrumen penelitian, analisis data untuk metode ini bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2011) Penelitian deskriptif adalah penilitian yang bersangkutan dengan pertanyaan tentang keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih Jenis Data Jenis data yang akan dikumpulkan adalah: 1. Primer : Adalah data-data yang kita dapat langsung dari hasil kuesioner atau observasi lapangan 2. Sekunder : Adalah data-data yang kita ambil atau kita kutip contohnya data dari buku, website atau jurnal Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah: 1. Kuesioner: Dengan cara memberikan kuesioner kepada orang-orang yang pernah berkunjung ke restaurant Ayam Goreng Pemuda Surabaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. 2. Observasi: Mengobservasi langsung lapangan, dan melihat situasi secara faktual. 3. Dokumentasi: Mendokumentasikan data-data yang sudah didapat. 4. Wawancara: Melakukan tanya jawab mengenai restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya kepada manager, supervisor on duty, atau pemilik restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya. 5. Studi Pustaka: Membaca buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini.
10 Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Sederhana, dimana teknik ini digunakan untuk menentukan hubungan sebabakibat antara satu variable dengan variabel-variabel yang lain Kerangka Penelitian Gambar 1.1 Kerangka Penelitian
11 11 Latar Belakang Penjualan cenderung tidak memenuhi target, dikarenakan oleh beberapa kekurangan dalam pelayanan seperti, kurangnya interaksi antara karyawan dan pelanggan Judul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan di Restoran Ayam Goreng Pemuda Surabaya Variabel X Kualitas Pelayanan Variabel Y Kepuasan Pelanggan Teknik Analisa Data Regresi Linear Sederhana Kesimpulan Kualitas Pelayanan Signifikan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan Saran Saran akan diberikan kepada perusahaan yang bersangkutan untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus kepuasan pelanggan Sumber: Data Peneliti (2013) 1.8. Jadwal Penelitian Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Oktober November December January February Tahap (2013) (2013) (2013) (2014) (2014)
12 12 Persiapan Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Tugas akhir x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Pengumpulan Soft Cover x x 1.9. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab, dengan penjelasan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN: Pada Bab 1 ini akan berisikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, kerangka penelitian, jadwal penelitian, dan sistematikan penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI: Pada Bab ke-2 ini penulis akan menjabarkan landasan-landasan teori yang sudah ada, dan di paparkan oleh orang-orang yang profesional dibidangnya masingmasing, dan digunakan sebagai acuan untuk mendukung penelitian dan perumusan masalah dalam proses penyusunan tugas akhir ini.
13 13 BAB 3 METODE PENELITIAN: Di Bab ke-3 ini penulis mencoba untuk menjelaskan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan dengan jabaran sebagai berikut : Jenis data yang akan penulis gunakan adalah kuantitatif dengan sumber data yang berupa primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui sistem kuesioner dan sekaligus dalam perhitungan melalui SPSS. Teknik yang akan digunakan untuk menganalisi adalah teknil regresi linear sederhana. BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN: Pada bab Ke-4 ini penulis akan membahas tentang analisis dan penjabaran dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, sekaligus penjelasan akan pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang disesuaikan dengan metode penelitian yang telah ditentukan. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN: Pada Bab ke-5 ini akan berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dari metode yang telah ditentukan, dan memberikan saran-saran pengembangan terhadap pokok masalah tersebut.
1. A la Carte Restaurant : adalah restoran yang mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85, restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang sangat berkembang pesat saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang bergerak dalam industri pariwisata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan primer atau biasa yang disebut dengan kebutuhan pokok manusia dibagi menjadi tiga macam, yaitu : sandang, papan dan pangan. Kebutuhan sandang adalah kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Bisnis Retoran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan pesat dunia industri termasuk industri makanan di Indonesia, produk dan jasa yang ditawarkan di pasar pun menjadi semakin banyak dan beragam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun banyak restoran yang gulung tikar. Sebab, hanya restoran yang dikelola secara profesional
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut sebagai restoran. Restoran
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Rumah Makan atau Restoran 2.1.1 Defenisi Rumah Makan atau Restoran Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut sebagai restoran. Restoran merupakan resapan yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, dan masih banyak lagi. Semakin ketatnya persaingan bisnis jasa, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis dalam bidang jasa semakin berkembang, itu terlihat dari bertambahnya jumlah bisnis jasa seperti contohnya penginapan atau indekos, restoran atau cafe,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Efisiensi Menurut Sedarmayanti (2001 : 23), pengertian efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan di dalam sektor jasa pelayanan perhotelan saat ini cukup pesat sehingga membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya teknologi dan bertumbuhnya perekonomian dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin majunya teknologi dan bertumbuhnya perekonomian dapat menyebabkan perubahan pola konsumsi dari masyarakat. Kegiatan makan pada awalnya adalah hanya untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan dalam dunia perhotelan merupakan kegiatan yang mengedepankan standar tentang sikap hospitality yang menjadikan tamu yang datang utuk menginap menjadi nyaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Jasa
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemasaran Pemasaran sangat berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada jaman sekarang ini industri jasa semakin berkembang, begitu pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini industri jasa semakin berkembang, begitu pula dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih. Perkembangan sektor jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis di Indonesia semakin pesat. Dengan adanya globalisasi, segala bentuk dan jenis usaha dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan pada penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran Restoran berasal dari bahasa Prancis yaitu restaurer. Kemudian kata tersebut di serap ke dalam bahasa Inggris menjadi restaurant yang berarti memulihkan atau
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara service
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga banyak diminati pasaran masyarakat era globalisasi. Gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejauh ini bisnis kuliner banyak diminati pelaku bisnis di Indonesia karena bisnis yang bergerak di bidang kuliner ini termasuk bisnis dengan profit yang besar dan juga
Lebih terperinciDesain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan konsep Open kitchen bernuansa Modern Chic
Tugas Akhir Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan konsep Open kitchen bernuansa Modern Chic Dosen Koordinator: Anggri Indraprasti SSn, MDs Dosen Pembimbing : Ir. Budiono, MSn Sayuri Dianita 3409100108
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK
SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Restoran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Marsum (2000), restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup masyarakat Indonesia di Era modern ini mengalami peningkatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat Indonesia di Era modern ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal-hal yang menjadi indikator peningkatan tersebut dapat kita amati melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Analisis Pengaruh Pelayanan Jasa Penginapan Hotel Syariah. Terhadap Kepuasan Konsumen Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk memberikan penjelasan yang baik dan menghindari pngertian yang kurang tepat sehingga dapat mempermudah dalam memahami isi kandungan proposal ini maka terlebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tingkat persaingan bisnis rumah makan semakin besar, Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wikipedia merupakan istilah umum untuk menyebut usaha yang menyajikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arti dari rumah makan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indon esia) adalah kedai tempat makan (menjual makanan). Rumah makan menurut Wikipedia merupakan istilah umum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Perdagangan, Hotel, dan Restoran TAHUN ,28% 8,69% 9,17% 9,98% Sumber :
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya taraf kehidupan pada saat ini, maka dapat mempengaruhi cara mereka dalam memenuhi kebutuhan. Keadaan masyarakat saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak makanan kuliner, Jogjakarta merupakan pasar potensial bagi industri restoran. Jumlah penduduk yang besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era pemasaran moderen saat ini, jumlah merek dan produk yang bersaing dalam pasar menjadi semakin banyak sehingga konsumen memiliki ragam pilihan
Lebih terperinciAla carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri
Ala carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri - - Table d hote menu susunan hidangan lengkap dengan satu harga yang pasti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena perhotelan merupakan salah satu usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kepariwisataan di Indonesia dewasa ini berkembang cukup pesat. Meningkatnya animo wisatawan asing maupun domestik untuk melakukan perjalanan wisata menjadi
Lebih terperinciAdanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil menengah (UKM) adalah salah satu motor penggerak perekonomian di negara kita. Usaha kecil, dan menengah (UKM) merupakan tulang punggung perekonomian di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep makanan siap saji (fast food) dan restoran atau rumah makan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha dalam bidang kuliner di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Baik usaha baru, usaha yang sudah ada kemudian melakukan ekspansi, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi yang kini telah menjadi bagian dari hak azazi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat. Sektor ritel dan pusat perbelanjaan menunjukkan perkembangan yang signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam industri pariwisata, hotel bukan satu-satunya bentuk akomodasi bagi wisatawan akan tetapi masih banyak jenis akomodasi tambahan seperti biro perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini persaingan yang terjadi di dunia pariwisata semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern ini persaingan yang terjadi di dunia pariwisata semakin ketat sehingga semua resort atau hotel berlomba-lomba memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang semakin meningkat, perusahaanperusahaan berupaya untuk menunjukan kemampuan dan kualitas diri diantara para pesaingnya. Perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RESTORAN PORT ER HOUSE
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RESTORAN PORT ER HOUSE Stephanie Jonathan Pluit Putra Raya no.8, stejo2010@hotmail.co.id Dosen Pembimbing : Adeline Agoes, SST., MBA Abstrak.
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Gambaran Umum Food and Beverage Service 2.1.1 Pengertian Service Service Food & Beverage bagi para tamu hotel harus diberikan secara profesional dan semaksimal mungkin. Service
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. 1
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Restoran 2.1.1. Definisi Restoran Pengertian restoran menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 304 Tahun 1989 tentang : Persyaratan Kesehatan Rumah Makan Dan Restoran pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri kuliner semakin pesat di Indonesia. Menurut Tjahjono Haryono sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) cabang Jawa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, bisnis rumah makan merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe shop, main
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat menentukan suatu perusahaan bisnis jasa berjalan dalam jangka panjang. Karena negara Indonesia dipenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan jaman yang semakin pesat tentu saja menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Perkembangan tersebut mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan sandang dan papan. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek bisnis. Jumlah populasi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis makanan mulai berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini. Bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis makanan mulai berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini. Bisnis ini menjamur dari bisnis makanan berskala kecil, berskala menengah sampai bisnis
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran dan Rumah Makan 2.2 Jenis-jenis Restoran atau Rumah Makan
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran dan Rumah Makan Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata telah menjadi bagian penting dan memiliki posisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata telah menjadi bagian penting dan memiliki posisi berarti dalam memperkuat struktur perekonomian negara dan ketahanan bangsa. Kecepatan recovery
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan berbagai menu makanan di Indonesia cukup cepat, khususnya di Surabaya. Berbagai menu makanan ditawarkan kepada masyarakat Surabaya mulai dari makanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena anak muda khususnya yang ada di Surabaya untuk selalu berkumpul dan bersosialisasi di tempat-tempat tertentu adalah hal yang menjadi kebiasaan di kalangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang berkembang di Indonesia. Oleh sebab itu industri pariwisata sangat berkembang di Indonesia. Mengingat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada jaman ini, banyak restoran-restoran yang bersaing untuk membentuk kualitas layanan yang baik dan segala sesuatunya untuk menarik konsumen sehingga tiap konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai. Sehingga makin luas sektor bisnis yang berusaha untuk memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biasanya pemasaran dikenal hanya sebatas pada penawaran produk (barang). Oleh sebab itu, dukungan usaha untuk mengembangkan pemasaran sangatlah dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya berpariwiasata adalah suatu proses berpergian sementara dari seseorang atau lebih untuk menuju tempat lain atau diluar tempat tinggalnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Walaupun umumnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Izzi Pizza adalah sebuah restoran yang mulai berdiri di Jakarta sejak 2002
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Izzi Pizza adalah sebuah restoran yang mulai berdiri di Jakarta sejak 2002 dan berkembang menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN RATA-RATA TENAGA KERJA , , ,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan naiknya pendapatan perkapita masyarakat terutama di kota besar akan berpengaruh pula pada standar hidup masyarakatnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Prilaku modern sekarang membuat sebagian besar orang untuk selalu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Prilaku modern sekarang membuat sebagian besar orang untuk selalu mengikuti trend yang ada, sehingga para pelaku bisnispun tidak akan mau ketinggalan trend tersebut,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, semakin banyaknya industri makanan telah menjadi bagian yang sangat penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis makanan mulai dari yang berskala kecil yaitu bisnis makanan yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis makanan di Surabaya mengalami perkembangan yang sangat pesat khususnya dalam lima tahun terakhir ini, dimana dapat dijumpai menjamurnya bisnis makanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu faktor utama keberlangsungan hidup manusia karena setiap individu membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya (teori Maslow
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kepariwisataan di Indonesia sekarang ini berkembang cukup pesat. Meningkatnya kecendrungan wisatawan asing maupun domestik untuk melakukan perjalanan wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis sekarang ini telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan menjadikan daya tarik bisnis itu tersendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini. Kota Bandung yang masyarakatnya memiliki mobilitas tinggi membutuhkan kepraktisan ini,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaan perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam perubahan yang terjadi. Beberapa unsur penting yang berkaitan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Semakin maraknya usaha bisnis yang berkembang, dapat mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin bertahan untuk tetap menjalankan usahanya harus lebih cermat dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Brand Loyalitas Tamu pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Empiris Menurut penelitian Hartati dan Rini (2006) dengan judul Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Brand Loyalitas Tamu pada Restoran Fastfood
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku usaha untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Persaingan membuat para pelaku
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk peringkat keempat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk peringkat keempat terbanyak di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat periode 2008-2012 (data.worlbank.org).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan kepercayaan dari masyarakat terutama nasabahnya sehingga kelangsungan sektor perbankan sebagai urat nadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berganda dan path analysis adalah customer loyalty dijelaskan sebesar 26,2% oleh
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi berganda dan path analysis adalah customer loyalty dijelaskan sebesar 26,2% oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri yang bergerak di bidang jasa seperti restoran memiliki persaingan yang ketat sedari awal berdirinya perusahaan tersebut, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari waktu ke waktu bisnis di bidang makanan mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari waktu ke waktu bisnis di bidang makanan mempunyai kecenderungan terus meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Faktanya didasarkan pada kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan lain dari seluruh dunia untuk menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dengan perusahaan lain dari seluruh dunia untuk menghadapi globalisasi yang sering
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Asal Usul Restoran Restoran berasal dari bahasa Perancis yaitu restore yang artinya mengembangkan dan pengembalian dari kata restore adalah Restoration, yang kemudian berubah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Café Double dipps dirikan pada tanggal 11 juli 2011 dibawah kepemilikian ibu Lisye Irawati, Café Double dipps merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara maju. Tapi sayangnya banyak hambatan-hambatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan bahan pangan selalu menjadi kebutuhan utama. Pengusaha dapat melihat ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya permintaan dan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Responden yang menjadi mayoritas di Lapis Lapis The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. boga/restoran, transportasi, tempat penukaran mata uang asing, toko cinderamata,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepariwisataan di Negara Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya jumlah akomodasi, jasa boga/restoran, transportasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. konsumen melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini, suatu perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai dan memberi kepuasan kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. besar bagi perkembangan dunia bisnis terutama bisnis restoran, dimana bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti yang terjadi pada saat ini memberikan dampak besar bagi perkembangan dunia bisnis terutama bisnis restoran, dimana bisnis restoran merupakan
Lebih terperinci