BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Citilink adalah Strategic Business Unit (SBU) dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang melayani penerbangan point-to-point dengan konsep Low Cost Carrier (LCC) atau penerbangan berbiaya rendah. Citilink berdiri pada tahun 2001, sesuai dengan tujuan awalnya Citilink menggarap pasar menegah ke bawah, sedangkan Garuda Indonesia tetap konsisten dalam menggarap pasar menengah ke atas. Citilink difungsikan sebagai salah satu alternatif penerbangan berbiaya murah di Indonesia. Namun pada tanggal 15 Januari 2008, Citilink menghentikan operasinya untuk sementara waktu dalam rangka menata ulang kebijakan dan strategi baru. Citilink berencana untuk melanjutkan penerbangan dengan format dan layanan baru. Citilink pada awalnya menggunakan lima pesawat Fokker F28 (65-85 tempat duduk) yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Pada Juli 2004 Citilink mengganti pesawat Fokker F28 dengan empat pesawat Boeing B (148 tempat duduk). Pada tahun 2011 sebagai bagian dari program peremajaan, Citilink akan memperkenalkan empat tambahan pesawat A dalam layanan, antara Oktober 2011 hingga Citilink memulai penerbangan komersial dengan Airbus A320 pada 16 September Pesawat A yang baru memiliki 180 tempat duduk dan menawarkan kenyamanan lebih dengan ruang kabin lebih besar bagi penumpang. 59

2 2 Citilink saat ini dalam proses realisasi penambahan jumlah armada Airbus A320 hingga empat kali lipat, dari 5 menjadi 20 buah pesawat dari tahun 2012 sampai Dari sisi total armada, akan ada tambahan 11 pesawat baru di tahun 2012 dan 10 pesawat lagi di tahun Pada tanggal 16 Februari 2012, empat pesawat udara generasi terbaru Airbus A320 Neo akan dikirimkan antara November 2012 dan Februari Pesawat pertama dari keempat pesawat akan tiba di Jakarta pada November mendahului pesanan Airbus A320 yang baru yang akan tiba sejak Citilink saat ini telah mengoperasikan 15 pesawat dengan tipe Boeing (6 pesawat) dan Boeing (1 pesawat) dan Airbus 320 (8 pesawat) yang melayani 11 kota destinasi, Jakarta, Medan, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Lombok, Padang, Bandung, dan Makassar. Citilink diharapkan dapat menjadi SBU yang menguntungkan selain GMF (Garuda Maintanance Facilities) dan Aerowisata yang merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia. Serangkaian kegiatan penyegaran merk telah dilakukan Citilink termasuk transformasi warna corporate yang semula merah lalu fucia dan saat ini menjadi hijau. Warna hijau merupakan warna turunan dari Garuda Indonesia. Hijau merepresentasikan semangat baru Citilink yang dinamis, segar dan muda. Warna corporate baru diaplikasikan pada berbagai materi promosi dan corporate identity Citilink. Warna baru diaplikasikan ke pada warna livery pesawat dan logo baru perusahaan. Tanggal 1 Februari 2012 diluncurkan situs baru dengan tampilan baru dan fitur informatif tambahan untuk meningkatkan

3 3 pelayanan. Situs yang diluncurkan kembali ini memiliki desain tampilan yang lebih sederhana dan lebih mudah digunakan sehingga memungkinkan pelanggan untuk menemukan informasi yang ingin didapatkan semudah memesan kebutuhan perjalanan mereka. Situs baru Citilink juga dilengkapi dengan sistem pembayaran online yang mudah dan cepat. Pada 20 April 2012 dilakukan peresmian penggunaan Seragam Pramugari Baru di seluruh armada Citilink. Seragam pramugari baru merupakan hasil dari kontes yang diadakan di Facebook di tahun lalu, dimana kami mengundang designer muda berbakat di Indonesia untuk merancang seragam baru untuk Citilink. Seragam baru ini sudah dipilih oleh penggemar Facebook Citilink dan pengamat mode, terdapat sebanyak 170 rancangan yang ikut serta dalam kontes tersebut. Seragam baru ini mempunyai tampilan cerdas, modern, menarik serta didominasi oleh warna hijau sesuai dengan warna corporate perusahaan yang baru. Pada bulan yang sama di Gedung Citicon lantai 16, Slipi Jakarta, Citilink mengumumkan proses peluncurannya head office baru serta ticketing office dan training center, menggunakan desain yang modern dan kombinasi warna hijau yang sangat sesuai dengan citra baru Citilink. Kantor baru ini dirancang dengan desain interior yang mewakili lingkungan kerja yang dinamis dan menyenangkan. Kantor ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan fasilitas para pelanggan Citilink untuk membeli tiket Citilink, dan membantu kantor pemasaran lainnya yang terletak di Gunung Sahari dan Soekarno Hatta International Airport, Terminal 1C.

4 4 Pada 5 Juli 2012 Citilink meresmikan penerimaan sertifikat Air Operation Certificate (AOC) dari Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sertifikat ini menandai era baru perubahan dalam manajemen Citilink yang sebelumnya berada di bawah manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., untuk menjadi manajemen yang dinamis dan mandiri. Kini dengan memiliki AOC sendiri, Citilink resmi menjadi maskapai Indonesia yang independen. Pada kesempatan yang sama juga di resmikan logo baru Citilink dan jajaran manajemen baru Citilink. Saat ini Citilink telah mengudara dan beroperasi penuh secara mandiri dengan dua digit nomor identifikasi baru yang semula menggunakan kode penerbangan GA berubah menjadi QG sebagai puncak dari Spin Off Citilink. Perubahan kode penerbangan diikuti proses migrasi web booking sistem untuk mempermudah akses informasi dan mempercepat proses booking tiket dan pembayaran Sejarah Singkat Citilink Citilink adalah Strategic Business Unit dari PT Garuda Indonesia (Garuda) yang melayani penerbangan point-to-point dengan konsep Low Cost Carrier (LCC). Citilink pada awalnya menggunakan lima pesawat Fokker F28 (65-85 tempat duduk) yang dimiliki oleh Garuda. Penerbangan perdana dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2001 dengan rute Surabaya - Balikpapan - Tarakan.

5 5 Dalam perkembangannya, pada Juli 2004 Citilink mengganti pesawat Fokker F28 dengan empat pesawat Boeing B (148 tempat duduk). Namun pada Januari 2008, Manajemen Garuda memutuskan Citilink tidak beroperasi untuk sementara untuk menata ulang kebijakan dan strategi Citilink. Citilink beroperasi kembali pada bulan September 2008 dengan basis operasi di Surabaya, mula-mula dengan dua pesawat Boeing B (148 tempat duduk). Secara bertahap, armada Citilink akan bertambah menjadi lima pesawat Boeing B pada tahun pertama operasinya. Dengan motto Enjoy Simplicity Citilik menawarkan kemudahan dalam proses pemesanan tempat duduk dan pembayaran melalui website Pada awal tahun 2009, persaingan penerbangan tarif murah Low Cost Carrier diantara maskapai penerbangan semakin ketat, terutama pada rute penerbangan dengan tingkat pertumbuhan pasar yang besar, seperti Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Medan. Pada saat itu, Citilink mulai fokus dalam meningkatkan inovasi layanan, kenyamanan, dan keselamatan penerbangan serta menawarkan tarif yang murah. Pada tahun 2010, Citilink mengoperasikan delapan armada tambahan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan, ke rute penerbangan yang pertumbuhannya cukup besar. Tepatnya mulai tanggal 15 Maret 2010, Citilink membuka rute penerbangan baru, yaitu rute Jakarta-Medan

6 6 dua kali sehari. Ini karena rute Jakarta-Medan merupakan rute domestik dengan pasar terbesar kedua setelah rute Jakata Surabaya. Tingkat pertumbuhan pasar untuk rute ini memiliki tren kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Pada tahun 2011 Citilink mulai melakukan serangkaian kegiatan penyegaran merek untuk meningkatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat, pemerintah dan seluruh shareholder. Ditahun yang sama Citilink meraih beberapa penghargaan diantaranya Indonesia Travel and Tourism Foundation untuk kategori Leading Low Cost Airline 2011/2012, kategori Best Overall Marketing Campaign di The Budgies and Travel Awards 2012 dan yang terbaru yaitu penghargan Service To Care Award 2012 untuk Airlines category dari Markplus Insight Kegiatan dan Visi dan Misi Citilink Garuda Indonesia memiliki bisnis unit Citilink yang akan mendukung produk inti dalam meningkatkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan. Maka dari itu, untuk dapat mencapai Arena yang telah dipilih, Citilink, sebagai SBU mempunyai satu visi dan misi yang sama dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Visi merupakan penggambaran perusahaan dimasa depan, didasarkan pada kondisi perusahaan dimasa sekarang. Visi akan mencakup mengenai kinerja perusahaan, kompetensi perusahaan, kesinambungan dan daya saing perusahaan dimasa depan.

7 7 Visi: Perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia dan berdaya saing di Internasional Misi adalah alasan mengapa suatu perusahaan ada dan terbentuk. Misi: A. Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan kepada pengguna jasa yang terpadu dengan industri lainnya melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi. B. Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan. Dapat dilihat bahwa salah satu misi Garuda Indonesia yaitu memperluas jangkauan produk. Maka dari itu, pengoperasian Citilink dimulai dari awal dengan terlebih dahulu mengandalkan produk internal dan pembangunan. Hal ini dilakukan oleh Citilink dengan melakukan layanan transportasi udara yang sederhana kepada semua pelanggan dan penambahan frekuensi dan rute-rute penerbangan yang belum dimasuki. Misalkan, pada Juni 2012, Citilink mendambahkan rute Medan Batam. Pada 2013 rencananya destinasi Citilink akan bertambah secara bertahap ke Yogyakarta, Padang dan Pekan Baru. Seiring dengan penambahan delapan armada, selain membuka rute baru, Citilink yang berpusat di

8 8 Surabaya terus mengembangkan rute domestik dan menambah frekuensi penerbangan Jakarta-Surabaya pulang pergi, dari sebelumnya tujuh kali, menjadi delapan kali sehari. Untuk masa mendatang Citilink selain melayani rute domestic juga merencanakan untuk melayani penerbangan untuk rute asia Pergantian Logo Alasan yang mendasari suatu perusahaan melakukan perubahan logo adalah: 1. Karena menginginkan pasar atau target market yang lebih luas 2. Ingin menyegarkan merek produk yang sudah ditandai ketuaan atau kelelahan (tired brand) 3. Karena ingin menandai proses perubahan yang dilakukan Citilink melakukan perubahan logo dikarenakan adanya komitmen baru dari manajemen untuk meningkatkan standar dan mutu pelayanan. Pada tahun 2008 Citilink memberhentikan sementara operasionalnya untuk menata ulang kebijakan perusahaan. Pada tahun 2011 ketika dilakukan program peremajaan maka logo ikut mengalami pembaruan atau re design. Citilink mengharapkan ada pembaruan logo yang bisa merepresentasikan image baru Citilink yang lebih modern, dinamis dan menyesuaikan dengan warna baru Citilink yaitu hijau. Warna hijau diambil dari salah satu turunan warna livery Garuda Indonesia. Warna hijau juga dipilih karena di antara maskapai penerbangan yang ada saat itu

9 9 belum ada yang mengunakan warna hijau. Perubahan corporate color diharapkan dapat menciptakan suatu identitas baru dan kekhasan diantara pesaing nya. Selain itu warna hijau juga erat kaitannya dengan konsep go green yang di implementaskan Citilink dalam kegiatan operasional yang mendukung konsep ramah lingkungan. Logo baru Citilink di desain untuk meningkatkan brand awareness diantara sesama pemain di model bisnis LCC dan target pangsa pasar yang lebih luas lagi khususnya kalangan muda. Selama pertama kali berdiri di awal tahun 2000 Citilink telah mengganti logo sebanyak 4 kali. Yang pertama, logo berupa tulisan Citilink dengan model signature di gabungkan dengan logo Garuda Indonesia, yang ke dua logo bertuliskan Citilink dengan model signature di gabungkan dengan website dan logo click and fly, yang ketiga logo Citilink dengan tulisan citilink.co.id warna fuchsia, ke empat logo citilink.co.id berwarna hijau dan yang terbaru logo bertuliskan Citilink dengan kombinasi warna livery. Dalam pembuatan logo baru, Citilink melakukan kerjasama dengan Zero Design agency creative yang berlokasi di Singapore. Pembuatan logo memerlukan waktu 3 bulan untuk proses pembuatan design, sebelumnya dilakukan riset mengenai logo dan key word yang didapat dari hasil research tersebut untuk logo Citilink adalah Enjoy Simpicity, Low Cost, Young and Vibrant, dan Safety and Realibility.

10 Sekilas Logo Lama Citilink Sebelum menggunakan logo terbaru dari tahun 2000 sampai dengan 2012 Citilink telah menggunakan 4 logo berbeda. Logo pertama dan kedua yang menggunakan font type dengan konsep signature dirasa tidak sesuai dengan image Citilink yang young, fun dan dynamic dan secara visual kurang jelas terbaca dan kurang memiliki kekhasan. Sedangkan untuk logo ke tiga sudah menggunakan font type yang mudah dibaca dengan warna fuchsia yang berkesan feminin. Untuk logo ke empat sudah mengalami transformasi berupa konsep hijau sebagai corporate color baru Citilink. Gambar 1. Logo lama Citilink Sumber. Dokumetasi Fortune PR Keterangan: Logo Citilink telah mengalami beberapa kali perubahan dari konsep bentuk dan warrna.

11 Logo Baru Citilink Jika dibandingkan dengan logo sebelumnya maka logo baru Citilink lebih terlihat modern dan dinamis. Saat ditanya filosofi logo baru Citilink Aristo Kristandyo menjawab: Logo jika dilihat dari konsep design adalah dynamic & bold, dynamic dari warna dan bold atau strong dari penggunaan font type dan pengguaan motif livery dengan garis yang tegas. Filosofi logo merupakan gambaran dari promise baru Citilink yaitu fun, affordable dan reliable. Warna hijau diambil dari salah satu warna livery Garuda Indonesia, warna hijau tersebut membuat Citilink berbeda atau stand out di bandingkan maskapai penerbangan lain dan warna hijau melambangkan affordable hal ini sesuai dengan konsep Low Cost Carrier (LCC). Perpaduan hijau dan kuning melambangkan pelayanan dan perjalanan yang fun. Garis livery yang mengikuti konsep livery Garuda Indonesia yang diaplikasikan pada huruf K memiliki arti bahwa Citilink merupakan maskapai penerbangan yang bisa diandalkan atau reliable. Gambar 2. Logo Baru Citilink Sumber: dokumentasi Fortune PR Keterangan: Logo baru Citilink memiliki konsep desain yang sesuai dengan filosofi logo baru yaitu fun, affordable & reliable.

12 Struktur Divisi Marketing & Communication Citilink Divisi Marketing Communication Citilink merupakan bagian dari perusahaan yang melakukan perencanaan program komunikasi dan promosi dibantu dengan perusahaa konsultan Public Relation yaitu Fortune PR. Gambar 3. Struktur Divisi Marketing & Communication Citilink Sumber: dokumentasi Citilink Keterangan : Divisi Marketing & Communication Citilink memiliki 5 pilar utama yaitu Marketing Communication, Digital Communication, Marketing & Research Development, Ancillart Revenue & New Distribution Channel dan Public Relations Produk dan Layanan Citilink Citilink menyediakan layanan penerbangan berbiaya murah ke berbagai destinasi menarik di Indonesia. Citilink kini memiliki 70 rute domestik dan 16 rute regional. Citilink belum akan menambahkan rute regional hingga tengah tahun depan. Saat ini Citilink melayani rute dari dan ke: A. Dari Jakarta ke: Balikpapan, Batam, Banjarmasin, Denpasar, Medan,

13 13 Surabaya, Makassar, dan Padang B. Dari Surabaya ke: Jakarta, Balikpapan, Bajarmasin, Denpasar, Makassar, Lombok, dan Batam C. Dari Bandung ke: Denpasar D. Dari Medan ke: Batam E. Dari Padang ke: Batam F. Dari Denpasar ke: Balikpapan Rute baru lainnya sedang direncanakan yaitu rute Yogyakarta, Padang, Semarang, Pekanbaru dan Sorong. Sekarang Citilink mengoperasikan 16 pesawat yaitu 10 buah pesawat Airbus A320 dengan kapasitas 180 kursi, 6 buah pesawat Boeing dengan kapasitas 148 kursi, dan 1 buah pesawat Boeing dengan kapasitas 170 kursi. Citilink melayani 76 frekuensi penerbangan ke Surabaya, Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Medan, Makassar, Padang dan Lombok dari dua hub kami di Jakarta dan Surabaya. Target Citilink adalah memiliki 21 buah pesawat sampai akhir tahun 2012, dan 50 pesawat sampai tahun Untuk melegkapi layanan nya kepada penumpang Citilink juga menyediakan Citilink Shop yang terdiri dari: A. Citilink Merchandise yaitu, layanan pemesanan produk yang menyediakan pemesanan merchandise seperti t-shirt, topi, tas, mainan anak, kosmetik dan aksesories yang berlogo Citilink. B. Citilink Hotels yaitu, layanan pemesanan hotel di seluruh Indonesia yang termasuk dalam jaringan hotel Agoda.com.

14 14 C. Citilink Shield yaitu, asuransi perjalanan untuk penumpang Citilink yang memberikan ganti rugi untuk kondisi tertentu sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku, diantaranya : hour personal of flight accident 2. Medical Reimbursement 3. Overseas hospital income 4. Trip Cancellation and Interruption 5. Travel Postponement 6. Flight delay 7. Evacuation & Repatriation 8. Loss of travel documents 9. Baggage & personal effects hour emergency assistance D. Citilink Kafe yaitu, layanan pemesanan makanan yang dilakukan minimum 48 jam sebelum penerbangan. Terdapat 12 menu makanan utama, berbagai makanan ringan dan minuman dingin maupun hangat. E. Citilink Kiosk yaitu mobile loket pemesanan tiket Citilink yang terseebar di beberapa area utama di Jakarta sebagai salah satu pilihan cara pemesanan tiket yang mudah. 4.2 Hasil Wawancaran Setelah peneliti melakukan wawancara mendalam dengan narasumber untuk mencari data, informasi dan temuan di lapangan maka peneliti melakukan

15 15 analisa dari hasil wawancara melalui metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk dapat mendeskripsikan data dan hasil temuan baik dari narasumber utama maupun nara sumber lain yang berperan dalam perencanaan dan eksekusi publikasi logo baru Citilink. Narasumber yang di wawancara adalah pihak yang berperan aktif dan merupakan pembuat keputusan dalam kegiatan publikasi logo baru Citilink. Kredibilitas narasumber merupakan hal yang penting agar jawaban yang didapat mampu memberikan pemahaman dan sesuai dengan konteks penelitian sehingga peneliti mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Kredibilitas yang diperlukan dari nara sumber tidak hanya terkait dengan perusahaan dan program serta kegiatan yang dibuat tetapi juga pemahaman akan permasalahan dan fokus penelitian yang dimaksud oleh peneliti. Narasumber utama dalam penelitian ini adalah Bapak Aristo Kristandyo sebagai VP Marketing Communication Citilink, Bapak Reno Pellaupessy sebagai Marketing Communication Manager Citilink, dan Bapak Thomas Franky sebagai Konsultan Public Relations dari Fortune PR. Selain itu juga peneliti melakukan wawancara dengan salah satu penumpang Citilink yaitu Lembu Wiworo Jati guna mengetahui pendapat dan tanggapan terhadap keberadaan logo baru Citilink. Dalam perusahaan kegiatan dan program Public Relations berperan penting. Kegiatan Public Relations dapat dilakukan oleh divisi Public Relations internal maupun dengan bantuan konsultan. Public Relations merupakan ujung tombak perusahaan untuk berhubungan dengan publiknya baik dari internal dan eksternal. Begitu pula halnya dengan Citilink sebagai perusahaan yang bergerak

16 16 di bidang penerbangan berbiaya rendah atau LCC (Low Cost Carrier) tentunya membutuhkan pencitraan positif dan dukungan dari publik agar program dan kegiatan yang dilakukan berhasil sesuai dengan tujuan yang ditargetkan. Apalagi sebelumnya Citilink sempat mengalami mati suri sehingga momentum bangkitnya kembali Citilink harus mampu memulihkan kembali kepercayaan publik. Berikut penjelasan dari Thomas Franky mengenai pentingnya peran Public Relations dalam meningkatkan citra Citilink: Public Relations memiliki peran penting dalam meningkatkan citra Citilink terutama saat momentum re-branding Citilink untuk dapat mengkomunikasikan dan memformulasikan program dan kegiatan yang tepat baik untuk internal dan eksternal perusahaan. Kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan efektifitas dan efisiensi terutama karena Citilink merupakan perusahaan penerbangan dengan konsep LCC. Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa kegiatan Public Relations yang diharapkan bukan hanya yang mampu memberikan dampak positif salah satunya citra yang baik saja tetapi juga harus mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas. Jadi kegiatan Public Relations harus dapat terukur hasil dan dampaknya dan sebanding dengan effort yang dikeluarkan, bahkan akan lebih baik jika hasil yang didapatkan lebih besar dari pada effort yang dikeluarkan. Salah satu fungsi Public Relations adalah publikasi yang merupakan aktivitas penyebaran informasi melalui media baik yang internal maupun eksternal. Public Relations harus dapat menyampaikan pesan kepada publik sebanyak dan seinformatif mungkin mengenai kegiatan perusahaan sehingga tercipta mutual understanding dan mendapatkan dukungan dari stake holder.

17 17 Mengenai pentingnya kegiatan publikasi sebagai salah satu fungsi Public Relations Citilink Bapak Reno Pellaupessy menjelaskan: Bagi Citilink, kegiatan publikasi sangat diperlukan untuk penyampaian informasi yang sifatnya tactical dan thematic. Kegiatan publikasi yang dilakukan Citilink saat ini juga untuk mendukung kegiatan re-branding yang dilakukan Mengenai re-branding yang dilakukan Citilink Aristo Kristandyo mengungkapkan : Kegiatan re-branding Citilink dapat dilihat melalui perubahan logo yang diikuti dengan pembaharuan berbagai corporate identity lainnya. Perubahan logo menjadi momentum komitmen baru dan janji Citilink kepada masyarakat terhadap layanan yang diberikan. Logo baru Citilink memiliki filosofi dan komponen yang disesuaikan dengan semangat baru Citilink Strategi Public Relations Tahap 1: Fact Finding Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai strategi yang dilakukan oleh Citilink dalam melakukan kegiatan publikasi untuk mensosialisasikan logo baru. Dalam kegiatan tersebut maka perlu dibuat tahapan strategi agar kegiatan publikasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Tahapan pertama yaitu fact finding yang mendefinisikan problem ataupun peluang. Dalam tahapan ini peneliti akan menguraikan jawaban dari pertanyaan Apa yang sedang terjadi saat ini? dalam konteks strategi Public Relations yang berhubungan dengan program publikasi logo baru Citilink.

18 18 Mengenai latar belakang perubahan logo Citilink Aristo Kristandyo mengutarakan: Perubahan logo Citilink merupakan salah satu dari rangkaian program peremajaan atau re-branding, perubahan logo dikarenakan adanya komitmen baru dan promise perusahaan dalam meningkatkan mutu dan layanan kepada masyarakat. Logo baru Citilink di desain sesuai dengan karakter Citilink baru yang fun, affordable and reliable. Fun merefleksikan personality brand yang dinamis, fresh dan modern. Affordable merujuk pada low cost carrier dengan harga tiket terjangkau sehingga kini jasa penerbangan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas. Reliable untuk pelayanan dan fasilitas yang memiliki standar mutu yang baik untuk penerbangan karena Citilink sebelumnya adalah bisnis unit dari Garuda Indonesia. Beliau juga menuturkan filosofi dari logo baru Citilink: Logo baru Citilink di desain untuk stand out amoung the crowd karena sesuai research yang dilakukan untuk logo perusahaan penerbangan yang ada saat ini, mereka banyak menggunakan warna merah dan biru, sedangkan Citilink berbeda dari yang lain dengan warna hijau. Warna hijau melambangkan freshness dan dynamic yang sesuai karakter Citilink yang fun, sedangkan bentuk font dan adaptasi bentuk livery Garuda Indonesia dengan garis yang tegas merepresentasikan strong commitment dan reliable, warna hijau yang alami juga berarti affordable. Dari keterangan diatas dapat di lihat bahwa komitmen dan promise baru Citilink dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat ditandai dengan dibuatnya logo baru dengan mengedepankan 3 karakter yaitu fun, affordable dan reliable. Sebelumnya Citilink sudah berganti logo sebanyak 4 kali, dalam 12 tahun terakhir ini. Perubahan yang paling signifikan ada di logo baru Citilink saat ini dimana penggunaan warna baru yaitu hijau keluar dari trend dan kebiasaan maskapai penerbangan lainnya, hal ini membuat tampilan logo Citilink berbeda dari maskapai penerbangan lainnya, bahkan dari logo Citilink sebelumnya.

19 19 Siapa saja yang memiliki andil dalam perubahan logo Citilink menurut Aristo Kristandyo adalah: Pertama pihak product owner yaitu Senior VP Citilink saat itu Con Corfiatis kemudian Marcomm division Citilink, BOD Garuda Indonesia, Fortune PR sebagai konsultan Public Relations, dan Zero Design. Saat ditanyakan apa saja yang menjadi tantangan dalam mensosialisasi kan logo baru beliau menjawab: Sosialisasi logo baru Citilink memiliki tantangan tersendiri untuk khalayak eksternal tantangannya yaitu karena brand awareness mengenai Citilink sebelumnya di mata masyarakat sangat kurang dibandingkan maskapai penerbangan lainnya, selain itu terdapat perubahan yang signifikan dalam karakter logo dan warna baru yang keluar dari trend warna airlines yang ada membutuhkan sosialisasi yang komprehensif serta kurangnya publikasi media mengenai Citilink selama ini yang merupakan impact dari kurang dimaksimalkannya hubungan dengan media perlu ditingkatkan lagi untuk mendorong awareness di masyarakat. Sedangkan untuk khalayak internal tantangannya yaitu bagaimana kharakter logo baru yaitu fun, affordable, reliable harus dapat di ejawantahkan kedalam semangat kerja dan pelayanan kepada masyarakat.

20 20 Sebelumnya Citilink telah melakukan research pada tahun 2009 mengenai brand awareness dalam kaitannya dengan re-branding re positioning hasil research dapat dilihat pada grafik sebagai berikut: Gambar 4.Brand Equity Index 78.4 Domestic GA JT RI MZ QZ SJ 7P CT IW Sumber: dokumentasi Fortune PR Keterangan: A. Brand Awareness TOM1&2: 0,5% & 3,3%, jauh dibawah top domestic kompetitor. B. Brand Laverage the same as the cheapest brand (51%) Cukup dikenal sebagai LCC. C. Brand to be considered 8,4% (av GA user and non GA), jauh dibawah top domestic competitors. Dari data diatas maka dari Public Relations melakukan analisa sbb: A. Mendefinisikan masalah, yaitu memahami masalah yang dihadapi

21 21 untuk mencapai tujuan. Masalah yang berhasil di temukan adalah: 1. Rendahnya brand awareness mengenai Citilink di masyarakat 2. Kurang adanya media buzzing mengenai Citilink 3. Sedikit masyarakat yang mengetahui hubungan Garuda Indonesia dengan Citilink 4. Tidak adanya hubungan baik jangka panjang yang berkesinambungan dengan media. B. Mendefinisikan tujuan, yaitu menentukan objective yang dituju agar terarah. Tujuan yang ingin ditargetkan sesuai permasalahan adalah: 1. Meningkatkan brand awareness Citilink di masyarakat 2. Meningkatkan media buzzing mengenai Citilink 3. Mengedukasi keberadaan Citilink sebagai anak perusahaan Garuda Indonesia kepada masyarakat. 4. Menciptakan hubungan yang baik dan berkesinambungan dengan media. 5. Mengidentifikasi khalayak, yaitu menentukan target sasaran dari program yang akan dibuat. Khalayak yang dituju dibagi menjadi dua: a. Internal b. Managemen c. Karyawan d. DSM (District Sales Manager)

22 22 2. Eksternal a. Masyarakat b. Media c. Travel Agent Strategi Public Relations Tahap 2: Planning & Programming Setelah Public Relations mengidentifikasi masalah, tujuan dan khalayak maka langkah selanjutnya praktisi harus menyusun strategi untuk mengatasi masalah, memenuhi tujuan sesuai khalayak sasaran yang dituju. Dalam melakukan perencanaan dan pemograman dihapkan adanya keputusan strategis mendasar tentang apa yang akan dilakukan dan dengan langkah apa, dalam rangka mengantisipasi problem dan peluang. Berbagai temuan riset dipakai sebagai basis perencanan strategis untuk mendapatkan hasil yang effektif dan efisien. Apasaja perencanaan dan program yang dilakukan Citilink dalam mensosialisasikan logo baru, Aristo Kristandyo menyampaikan: Perencanaan dan program sosialisasi logo baru yang dilakukan ditujukan untuk publik internal dan eksternal, untuk itu Citilink melakukan serangkaian program publikasi yang bertujuan untuk memperkenalkan logo baru yang menggantikan logo sebelumnya, selain memperkenalkan bentuk dari logo baru maka perlu juga disosialisasikan filosofi logo baru dan semangat baru Citilink. Dengan upaya tersebut diharapkan awareness target khalayak internal dan eksternal akan meningkat, serta image baru Citilink dapat diterima dengan baik sehingga hasilnya Citilink akan mendapatkan dukungan dari semua pihak. Sesuai dengan arti publikasi yaitu kegiatan memperkenalkan perusahaan sehingga publik dan masyarakat umum dapat mengenalnya.

23 23 Maka kegiatan yang berhubungan dengan publikasi harus memiliki strategi, pengertian strategy of publicity atau strategi publikasi adalah: kegiatan melakukan kampanye untuk penyebaran pesan (message) melalui proses publikasi suatu berita melalui kerjasama dengan berbagai media massa. Aristo Kristandyo menuturkan strategi yang dilakukan dalam publikasi logo baru Citilink yaitu: Strategi publikasi yang Citilink gunakan merupakan strategi double impact, yaitu melakukan serangkaian kerjasama dengan media yang berbayar dan dikombinasikan dengan kegiatan media relations, baik dengan media cetak, elektronik maupun digital. Kedua paduan program tersebut akan lebih menigkatkan awareness khalayak serta meningkatkan citra positif Citilink.

24 24 Selanjutnya berhubungan dengan logo baru Citilink program yang akan dijalankan untuk publikasi adalah sbb: Program Publikasi Gambar 5. Program Publikasi Logo Baru Citilink New Logo Strategy Internal Eksternal E- News Letter Building & Office Branding Pure Publicity Press Conference Free Ride Publicity Sponsorship Paid Publication Printing Material Media OOH NPP Digital TV Advertorial Print Ad Website Social Media Sumber: dokumentasi Fortune PR Keterangan: Strategi publikasi logo baru Citilink did bedakan atas target sasarannya yaitu internal dan eksternal. Pada bagan diatas terlihat bahwa untuk program publikasi logo baru dibagi menjadi dua berdasarkan target khalayak yaitu pihak internal dan eksternal. Untuk eksternal kegiatan dibagi menjadi 3 jenis publikasi yaitu; pure publicity untuk

25 25 peliputan peristiwa yang memanfaatkan ruang untuk publikasi yang memiliki nilai berita, free ride publicity atau publikasi yang menunggangi, dan paid publicity yang menyampaikan publikasi dengan cara berbayar. Untuk pemilihan media TV sisesuaikan dengan target audience dan program TV yang ada. Untuk print media digunakan media nasional dengan rating tertinggi Perencanaan Waktu Perencanaan untuk kegiatan dibuat untuk dapat mengatur periode pemasangan atau penyebaran materi publikasi. Demikian periode waktu publikasi yang dimaksud. Gambar 6. Timeline publikasi No Kegiatan Periode Keterangan Kompas (1/2 hal print ad + 1 Koran 10 Juli 1/2 hal advertorial) 2 Website Juli Citilink.co.id twitter@citilink & 3 Social Media Juli Facebook: citilink 4 Billboard Juli sekarang Bandara 5 Activation 06 Juli Press Conference Event Grand Final BOC 6 Sponsorship 13 Juli MHI 7 Printing Material Juli sekarang POS 8 TV Juli Agustus Antv, Metro Tv, TV One 9 e-newsletter Mei sekarang 10 Perubahan Fisik Juli- sekarang Operational office, airport, ticketing office, travel agent Sumber: Dokumentasi Fortune PR Keterangan: Jadwal penayangan media dan kegiatan publikasi dilakukan secara bersamaan menggunakan media yang berbeda-beda sesuai publik yang ingin dituju

26 26 Pada timeline publikasi dapat dilihat bahwa masing-masing media yang digunakan mulai pada Mei dan Juni. Masih ada kegiatan publikasi yang masih berlangsung sampai sekarang. A. ANTV Gambar 7. Media Placement ANTV PROGRAM DAY TIME FREQ Thu Sun Sun Sun Sun ANTV July ' 12 FILLER ( 3 VERSI ) - 60" ( 6-28 JULI 2012 ) ROS, MON- SUN, SIGN ON - OFF MON-FRI 15:30-16: FRIENDS ( 11 & 25 JULI 2012 ) FILLER - ANY POSITION MON-FRI 8:00-09: RUNNING TEXT MON-FRI 8:00-09: SUPER IMPOSE MON-FRI 8:00-09: BRAND INTEGRATION ON SEGMENT MON-FRI 8:00-09: FILLER - ANY POSITION MON-FRI 8:00-09: LOGO ON TEMPLATE GRAPHICS MON-FRI 8:00-09: NEWS UPDATE - LIPUTAN EVENT ( 2-5 JULI 2012 ) IN BETWEEN PROGRAM SELEB - KOREAN SERIES SIANG SAT-SUN 10:00-11: IN BETWEEN PROGRAM : DUCKULA - WOODPECKER SAT-SUN 10:00-11: TOPIK SIANG ( 15 & 22 JULI 2012 ) FILLER - ANY POSITION MON-SUN 11:30-12: BRAND INTEGRATION ON SEGMENT ( INFO NIAGA ): MON-SUN 11:30-12: BUILT IN CONTENT MON-SUN 11:30-12:00 LOGO ON TEMPLATE GRAPHICS MON-SUN 11:30-12:00 BLOCKING TIME ( 29 JULI Time TBC ) BLOCKING TIME 60" ( TENTATIVE ) MON-FRI 22:00-23: BENEFIT : FILLER - ANY POSITION MON-FRI 10:00-11: OBB - CBB MON-FRI 10:00-11: BUMPER IN - OUT MON-FRI 10:00-11: RUNNING TEXT MON-FRI 10:00-11: SUPER IMPOSE MON-FRI 10:00-11: BUILT IN - THEME MON-FRI 10:00-11: TITLE MON-FRI 10:00-11: RUNNING TEXT PROMO - ROS SIGN ON - OFF TAG ON LOGO 5" MON-FRI 10:00-11: Sumber: Dokumentasi Fortune PR Keterangan: Pada media placement di ANTV selain informasi di tempatkan di segment news, terdapat juga built in program seperti live interview, talk show dan promo material seperti filler, running text, super impose, logo graphics, bumper, dan lainnya dan placement dilakukan pada periode Juli 2012.

27 27 B. Metro TV Gambar 8. Media Placement Metro TV AD. PROGRAM DAY TIME FREQ DUR. METRO TV "EVENT (AOC) 6 JULY 2012" NEWS UPDATE (BIS WIDE SHOT & HEADLINE NEWS) FRI 11:00-17: July ' 12 August ' Thu Sun Sun Sun Sun Wed Sun Sun Sun Sun "PRE-EVENT (SPIN OFF) 10 JULY 2012" BIC 811 SHOW - ON STUDIO METRO TV SUN 8:00-11: RUNNING TEXT MON-SUN 6:00-22: TEMPLATE PROFILE MON-SUN 6:00-22: "POST-EVENT (SPIN OFF) 1 AUG 2012" BIC 811 SHOW - ON LOCATION SUN 8:00-11: ADVERTORIAL (1 VERSI) RATE A & B SUN 8:00-11: CUSTOMIZED SLOT 30" ON A SUN 8:00-11: FILLER LAYANAN & KENYAMANAN MON-SUN 6:00-22: TEMPLATE DESTINASI & PROMO MON-SUN 6:00-22: SPONSORSHIP TRAVELISTA SAT 14:30-15: SPONSORSHIP JALAN JALAN ASYIK SUN 7:05-07: Sumber: dokumentasi Fortune PR Keterangan: Pada media placement di Metro TV lebih banyak masuk ke segment talkshow, dan sponsor acara travel, advertorial, untuk live report dan promotion material seperti filler, running text juga masih digunakan.

28 28 C. TV One Gambar 9. Media Placement TV One "FILLER" PROGRAM TV ONE DAY Thu Sun Sun Sun Sun Wed Sun Sun Sun Sun KABAR PETANG MON-SUN 16:00-19: APA KABAR INDONESIA MALAM, MON-SUN 20:00-22: APA KABAR INDONESIA PAGI MON-SUN 6:30-09: COFFEE BREAK MON-FRI 10:00-11: KABAR SIANG MON-SUN 11:30-13: TIME AD. DUR. FREQ July ' 12 August ' 12 "LIVE REPORT ON CB" APA KABAR INDONESIA PAGI MON-SUN 6:30-09: SUPER IMPOSE MON-SUN 6:30-09: TEMPLATE GRAFIS MON-SUN 6:30-09: KABAR SIANG MON-SUN 11:30-13: SUPER IMPOSE MON-FRI 11:30-13: TEMPLATE GRAFIS MON-SUN 11:30-13: "KABAR PASAR PAGI MON-FRI, 09:30-10:00" SEGMEN MON-FRI 9:30-10: CONTENT / NARA SUMBER MON-FRI 9:30-10: TEMPLATE GRAFIS MON-FRI 9:30-10: SUPER IMPOSE MON-FRI 9:30-10: "KABAR PASAR SORE MON-FRI, 15:30-16:00" SEGMEN MON-FRI 15:30-16: CONTENT / NARA SUMBER MON-FRI 15:30-16: TEMPLATE GRAFIS MON-FRI 15:30-16: SUPER IMPOSE MON-FRI 15:30-16: "KABAR PETANG MON-SUN, 18:56-19:00" BISNIS ANDA MON-SUN 18:56-19: LIPUTAN ADVERTORIAL PERUSAHAAN SEPUTAR PRODUK MON-SUN 18:56-19: RUNNING TEXT MON-SUN 18:56-19: BUMPER IN/OUT MON-SUN 18:56-19: "COFFEE BREAK MON-FRI, 10:00-11:25" SPONSOR KERJASAMA MON-FRI 10:00-11: OBB/CBB - TAG ON 5" MON-FRI 10:00-11: FILLER MON-FRI 10:00-11: TEMPLATE GRAFIS MON-FRI 10:00-11: RUNNING TEXT MON-FRI 10:00-11: SUPER IMPOSE MON-FRI 10:00-11: Sumber: dokumentasi Fortune PR Keterangan: Pada media placement di TV One lebih banyak masuk ke segment news, selain itu talk show, advertorial, untuk live report dan promotion material seperti filler, running text, supper impose, bumper, logo graphis juga masih digunakan.

29 Anggaran Dana Biaya yang dikeluarkan Citilink menurut Pak Aristo jumlahnya harus sebanding dengan image dan liputan yang diberikan media. Diharapkan dari kegiatan yang dilakukan, masyarakat mampu memberikan dukungannya dan memiliki awareness yang tinggi dari masyarakat. Ketika ditanyakan mengenai jumlah budget yang dikeluarkan untuk program logo baru Aristo menjawab: Jumlah budget yag diberikan disesuaikan dengan target yang ingin didapatkan dalam rangka membangun awareness dimasyarakat untuk kegiatan yang berskala nasional, untuk placement media yang mencakup TV dan koran budget yang dialokasikan sebesar Rp 5-6 Milyar Strategi Public Relation Tahap 3: Action and Communication. Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan publikasi yang dilakukan Citilink: A.Publikasi Eksternal Kegiatan publikasi eksternal ditujukan untuk meningkatkan awareness publik terhadap keberadaan logo baru Citilink. Pihak yang terlibat dalam perencanaan dan eksekusi program ini adalah Divisi Marcom Citilink dan Fortune PR, program yang dilakukan adalah: 1. Press Conference Peluncuran Logo Baru Citilink Pada tanggal 05 Juli 2012 logo baru Citilink diperkenalkan kepada media bersamaan dengan penerimaan sertifikat Air Operator Certificate (AOC) dari Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sertifikat ini menandai era baru perubahan dalam manajemen Citilink yang sebelumnya berada di bawah

30 30 manajemen Garuda Indonesia, untuk menjadi manajemen yang dinamis dan mandiri. Press release distribution dilakukan saat event dan setelah event berlangsung agar media memiliki informasi yang cukup untuk penulisan artikel. Dengan diadakannya press conference, media dapat langsung menyaksikan launcing logo baru dan mendapatkan informasi melalui wawancara dengan BOD Garuda Indonesia dan Citilink. Jumlah media yang hadir saat itu adalah 110 media terdiri dari 34 media koran, 29 media online, 32 media majalah, 4 radio dan 4 televisi. Event tersebut mendapat liputan dari media yaitu 66% online media, 32% koran dan 2 % radio, total Public Relations value adalah Rp ,-. Pada saat event juga dilakukan live report di beberapa station televisi yaitu Metro TV, ANTV dan TV One. 2. Program Televisi Serangkaian program acara di station televisi juga digunakan untuk publikasi Citilink dalam kaitannya dengan program re-branding, pemilihan program dan station TV di sesuaikan dengan target audience Citilink dan tujuan publikasi. Melalui publikasi menggunakan media televisi informasi yang ingin disampaikan adalah mengenai re-branding Citilink terutama pergantian logo baru, AOC sebagai momentum Citilink sebagai perusahaan yang mandiri, serta services dan layanan Citilink.

31 31 Station TV yang digunakan dalam rangkaian publikasi re-branding ini adalah : a. ANTV ANTV digunakan sebagai media publikasi dikarenakan profile audience sesuai target Citilink sebagai perusahaan penerbangan LCC. Profile yang dimaksud adalah pria dan wanita usia 15 sampai dengan 40+, SES ABC dan ANTV memiliki Cost Per Rating Point (CPRP) yang kompetitif dan memiliki respond yang baik di daerah. b. Metro TV Metro TV digunakan sebagai media publikasi karena program acara yang dimiliki sangat kuat di program news, hal ini sesuai dengan konsep publikasi yang diperlukan Citilink untuk penyebaran informasi yang sifatnya corporate. Selain itu Metro TV juga memiliki program acara travel yaitu Travelista dan Jalan- Jalan yang juga dimanfaatkan Citilink untuk publikasi sehingga masyarakat juga mendapatkan informasi yang kemasannya entertaining dan mengekplorasi pariwisata di Indonesia sesuai nilai-nilai Citilink sebagai perusahaan lokal yang ikut mendukung perkembangan pariwisata di Indonesia. Profile audience Metro TV adalah pria dan wanita, usia tahun, SES AB.

32 32 c. TV One TV One digunakan untuk lebih meningkatkan penyebaran informasi yang sifatnya corporate dan melakukan kegiatan branding dan promosi yang memanfaatkan program dan spot promosi yang ada. Penayangan publikasi juga dilakukan secara berkelanjutan setelah acara press conference logo baru agar tetap mendapatkan awareness dan perhatian khalayak. Profile audience TV One pria dan wanita, umur tahun, SES ABC. 3. Newspaper Citilink membuat konsep iklan yang khusus memperkenalkan logo baru dengan konsep desain baru yang menggunakan elemen pramugari, hangar, pesawat dengan headline Logo Baru, Semangat Baru. Untuk advertorial penulisan mengenai re-branding, khususnya perubahan logo Citilink yang menandai komitmen baru Citilink serta penerimaan AOC. Placement iklan tersebut untuk Kompas edar tanggal 10 Juli 2012, masing-masing setengah halaman full color untuk iklan dan advertorial.

33 33 Gambar 10. Materi iklan logo baru Citilink Sumber: dokumentasi Fortune PR Keterangan: Billboard dan iklan logo baru Citilink memperlihatkan identitas baru berupa warna, seragam pramugari, desain pesawat dan headline yang menjelaskan semangat baru Citilink dalam melayani masyarakat. Materi iklan mevisualisasikan 3 orang pramugari yang melambangkan karakteristik Citilink yaitu fun, affordable dan reliable. Desain pesawat, logo Citilink, dan logo Garuda Indonesia baru juga ditampilkan untuk menumbuhkan awareness kepada publik. Headline dan sub headline merepresentasikan semangat baru Citilink dan memberikan komitmen peningkatan jasa dan pelayanan. Award, social media, payment

34 34 channel, call center dan info destinasi merupakan mandatory untuk tamplate iklan yang menjadikan pembeda dengan maskapai lain. 4. Billboard Dari materi klan Logo Baru, Semangat Baru maka di buatkan materi versi billboard yang ditempatkan di area jalan masuk Bandara Soekarno Hatta. Penempatan Billboard di bandara tersebut sebagai suatu bentuk branding dan meningkatkan awareness penumpang dan calon penumpang mengenai citra baru Citilink. Penempatan di bandara juga dimaksudkan agar awareness bisa lebih menjurus ke pengguna jasa penerbangan dan pihak-pihak yang bergerak di industri penerbangan. 5. Website Website juga mengalami pembaharuan tamplate dan logo sesuai mandatory baru. Hal ini dilakukan agar semua materi publikasi in line dan konsisten. Website sebagai media digital yang diakses oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi dan melakukan transaksi booking on line, memiliki kesempatan yang besar untuk meningkatkan brand awareness mengenai Citilink karena viewer yang cukup banyak. 6. Social Media Pada saat press conference launching logo Citilink, informasi juga event dan kegiatan Citilink juga ikut di publikasikan secara langsung di social media seperti dan facebook citilink kepada followers social media. Dengan menggunakan social media informasi

35 35 dapat disebar luaskan secara lebih cepat dengan biaya yang lebih efisien, target audience juga mampu menjangkau target dengan usia lebih muda dan pengguna internet. 7. Sponsorship Citilink mensponsori event yang diadakan oleh majalah Mens Health Indonesia yaitu Grand Final Be Our Cover (BOC) & MH Girl 2012 yang diadakan pada tanggal 13 Juli 2012 di Tribecca Park, Central Park. Citilink mendapatkan value berupa pencatuman logo pada promotion material, free artikel dan branding pada saat acara berlangsung seperti pemutaran video looping saat event berlangsung. 8. Printed Material Melalui printed material yang di letakkan atau di pergunakan di tempat atau lokasi tertentu dapat menarik minat khalayak dan memberikan awareness terhadap logo baru Citilink. Printed material diantaranya: a. Kalendar b. Umbul-umbul c. Flyer d. Catalog on board e Roll up banner f. Merchandise

36 36 B. Publikasi Internal Dalam kaitannya dengan perubahan logo maka yang harus disosialisasikan bukan hanya bentuk logo tetapi filosofi logo. Terutama bagi internal perusahaan karakteristik brand yang berimbas kepada prilaku dalam bekerja dan memberikan layanan juga harus dipahami. Untuk publik internal publikasi yang dibuat adalah sbb: 1. E- News Letter E- News Letter dikirimkan kepada karyawan perbulan melalui e mail. Editorial dikemas secara sederhana tetapi memiliki nilai informasi yang baik khususnya untuk karyawan. 2. Perubahan Fisik Perubahan fisik merupakan salah satu upaya publikasi dengan cara mengganti identitas perusahaan yang berada di gedung perkantoran atau materi cetak dan promosi Citilink. Perubahan fisik yang dilakukan adalah: a. Desain tampilan pesawat pada logo dan livery b. Neon box dan papan nama di kantor operational Citilink dan design wall branding. c. Neon sign di area bandara d. Neon Box dan desain ruangan travel agent dan ticketing office yang berada di Jakarta dan di daerah Surabaya, Bandung, Denpasar, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin, Padang, Batam, Medan, dan Makassar.

37 37 e. Car branding yaitu melakukan branding di mobil operasional Citilink f. Seragam kantor yang digunakan pada saat event dan hari tertentu. g. Stationary berupa; ID card, name card, letter head, envelope, stamp, dan tanda terima. Saat ditanya mengenai apa yang sudah dirasa baik atau apakah yang ingin diperbaiki dari program publikasi logo baru Aristo Kristandyo menjawab: Idealnya tag line Citilink di launching bersamaan dengan logo baru Citilink, agar spirit Citilink dapat lebih dikenal masyarakat, tetapi saat itu tagline belum ada. Saat salah satu penumpang yaitu Lembu Wiworo Jati ditanya pendapatnya mengenai logo baru Citilink Ia menjawab: Saya mengetahui perubahan logo Citilink saat melihat billboard di bandara dan iklan di media cetak. Walau tetap terlihat identitas Garuda Indonesia tetapi harga yang ditawarkan terjangkau, penumpangnya juga tidak seperti bayangan saya yang mungkin akan banyak menengah kebawah. Pesawat nya juga baru dan lebih luas sehingga nyaman, pramugari juga terlihat profesional Strategi Public Relations Tahap 4 : Evaluation Tahap evaluasi merupakan tahap pengukuran terhadap keberhasilan program. Apakah hasil yang ingin dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan. Untuk publikasi evaluasi dari program yang dibuat dapat diukur, Citilink membuat riset untuk mengetahui peningkatan brand awareness masyarakat terhadap Citilink.

38 38 Gambar 11. Brand tracking survey Sumber: dokumentasi Fortune PR Keterangan: Terjadi peningkatan terhadap brand awareness did 2012 Citilink dan masih ada yang menyebutkan Citilink bersamaan dengan Garuda Indonesia. Riset dilakukan di 6 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan dan Banjarmasin. Hasil dari survey mengenai brand awareness adalah sbb: A. Diantara penerbangan berbiaya murah Lion Air masih memimpin dalam awareness brand. B. Citilink sendiri mampu meningkatkan brand awareness diposisi ke 4 yaitu brand awareness: 21% TOM, 57% total brand awareness.

39 39 C. Beberapa persen jumlah penumpang masih ada yang menamakan brand Garuda-Citilink dengan brand awareness 2% TOM, 18% Total brand awareness. D. Citilink brand awareness beragam disetiap kotanya. Medan memiliki angka terendah untuk brand awareness, sedangkan Banjarmasin dan Surabaya relative memiliki rate yang tinggi. E. Dalam kaitannya dengan sumber informasi mengenai brand awareness disemua daerah, TV, Travel Agent dan teman merupakan sumber yang penting dalam meningkatkan awareness, walaupun dibeberapa kota kecenderungannya dapat berbeda-beda. F. Sumber utama awareness Citilink adalah travel agent dan websites. Peranan koran dan word of mouth merupakan hal yang signifikan bagi Citilink. 4.3 Pembahasan Citra positif sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan, citra positif dapat dengan mudah dibentuk apabila publik memiliki persepsi positif mengenai perusahaan. Tugas pokok Public Relation adalah menciptakan citra positif bagi perusahaan. Keberadaan logo baru Citilink merupakan salah satu agenda rebranding yang dilakukan oleh Citilink. Re-branding merupakan upaya memperbarui citra perusahaan. Setelah 3 kali mengalami proses reborn dan yang terakhir ini merupakan langkah yang besar dari Citilink karena adanya komitmen dari management dan Garuda Indonesia untuk meningkatkan mutu

40 40 pelayanan serta menjadikan Citilink sebagai maskapai penerbangan dengan konsep LCC yang memiliki karakter fun, affordable dan reliable. Karakter yang mencerminkan filosofi logo tersebut diharapkan selain sebagai refleksi dari layanan Citilink juga dapat di jadikan sebagai semangat dalam services dan layanan dari para karyawan. Momentum keberadaan logo baru dan komitmen Citilink terhadap peningkatan mutu dan pelayanan harus dikomunikasikan kepada khalayak melalui kegiatan publikasi. Publikasi merupakan tugas seorang Public Relations, publikasi berarti kegiatan penyebaran informasi mengenai perusahaan kepada khalayak. Rendahnya brand awareness publik terhadap Citilink merupakan suatu masalah yang harus diatasi. Kegiatan publikasi dirapkan mampu meningkatkan brand awareness. Perencanaan yang baik dalam melakukan program dapat menghasilkan kegiatan yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu kegiatan publikasi harus dijalankan melalui strategi yang handal oleh Public Relations. Strategi yang digunakan adalah 4 tahapan proses Public Relations yang dikemukakan Cultip, Center dan Broom, yaitu: A. Defining Public Relations problem atau mendefinisikan problem (fact finding). Melalui tahap pertama didapatkan masalah yang timbul yaitu rendahnya brand awareness publik terhadap Citilink yang diakibatkan kurangnya publikasi ataupun hubungan baik dengan media. B. Planning and programing atau perencanaan dan pemograman. Pada tahap ini dirancang sistem publikasi yang efektif dan efisien dengan menggunakan publikasi yang menyasar kepada target internal dan

41 41 eksternal untuk menciptakan awareness dan citra positif di kalangan publik. C. Taking action and communicating atau mengambil tindakah dan berkomunikasi. Pada tahap ini merupakan eksekusi dari program yang telah dibuat. D. Evaluating the program atau mengevaluasi program. Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atas hasil dari program yaitu terciptanya awareness dikalangan publik mengenai logo baru bukan hanya bentuk fisiknya saja tetapi juga komitmen Citilink dalam meningkatkan mutu dan layanannya.

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bisnis penerbangan khususnya untuk penerbangan berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan. Untuk di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian signifikan merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi industri transportasi dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa transportasi udara sejak awal berkembang dalam menanggapi peningkatan potensi pergerakan manusia yang tersebar dalam berbagai segmentasi masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Citilink Indonesia Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Citilink

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Citilink Indonesia Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Citilink BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Citilink Indonesia 1.1.1 Profil Perusahaan Citilink adalah Unit Strategi Bisnis (USB) yang mandiri dari PT. Garuda Indonesia Airlines. Citilink lebih ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai BAB I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai maskapai Low Cost Carrier (LCC) dapat dilihat dari keuntungan yang diperoleh setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia Bisnis penerbangan di Indonesia semakin terlihat menjanjikan. Pengguna jasa penerbangan di negara kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 56,5 persen dari total jumlah penduduk (Kelas Menengah dan Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 56,5 persen dari total jumlah penduduk (Kelas Menengah dan Perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2000 setelah melewati krisis ekonomi pada dua tahun sebelumnya, perlahan perekonomian Indonesia tumbuh positif. Pertumbuhan perekonomian yang positif ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebersamaan dengan seseorang. Yakni berbagi informasi, ide atau sikap.

BAB I PENDAHULUAN. kebersamaan dengan seseorang. Yakni berbagi informasi, ide atau sikap. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi berasal dari bahasa latin Common yang berarti umum atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mudah dan terpercaya. Hal ini dapat dirasakan dengan bertambahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mudah dan terpercaya. Hal ini dapat dirasakan dengan bertambahnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kemajuan hidup masyarakat saat ini, kebutuhan akan fasilitas pelayanan yang mudah dan terpercaya. Hal ini dapat dirasakan dengan bertambahnya perusahaan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Peranan pesawat terbang sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di industri penerbangan Indonesia semakin meningkat, ditunjukkan dengan semakin banyak pemain maskapai penerbangan yang masuk ke pasar Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha penerbangan saat ini telah berkembang pesat dengan berbagai perubahan strategi bagi operator dalam menggunakan berbagai model penerbangan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN 162 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam menghadapi era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan bisnis mendorong setiap perusahaan untuk lebih maju serta mampu mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut. Tidak hanya top management

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut. Tidak hanya top management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan faktor penting dalam kehidupan organisasi atau perusahaan karena perusahaan dapat mencapai tujuannya melalui komunikasi yang efektif dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam berkomunikasi. Komunikasi tersebut tidak terbatas hanya dari apa yang diberikan namun juga dari

Lebih terperinci

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. sejarah PT Garuda Indonesia sebagai induk dari SBU Citilink. Sebagai national

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. sejarah PT Garuda Indonesia sebagai induk dari SBU Citilink. Sebagai national 8 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Sebelum masuk ke SBU Citilink yang merupakan unit usaha mandiri yang berada didalam lingkup perusahaan PT Garuda Indonesia maka perlu melihat sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi merupakan kunci untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut digunakan untuk menjalin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Hal itu dapat dilhat dari ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi 3.1.1 Target Khalayak Sasaran Target Sasaran a. Geografis : Wilayah Indonesia, khususnya kota-kota yang sudah terakses bandara penerbangan domestik maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang penelitian Industri penerbangan merupakan salah satu sektor industri yang memiliki pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi kebutuhan masyarakat, mulai dari transportasi lewat darat menggunakan mobil, motor, atau kereta api, transportasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv Sistematika Pembahasan BAB III... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv Sistematika Pembahasan BAB III... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv 1.1 Rumusan Masalah... 5 1.2 Tujuan Penelitian... 5 1.3 Manfaat penelitian... 5 1.2. Sistematika Pembahasan... 6 BAB II... Error!

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Sejarah Perusahaan Gambar 3.1 Logo Citilink sebelum Rebranding Citilink adalah sebuah maskapai penerbangan anak perusahaan Garuda Indonesia. Perusahaan

Lebih terperinci

BOOKLET IKLAN - PROMO MEDIA - BERITA TERKONSEP - PRODUCT KNOWLEDGE

BOOKLET IKLAN - PROMO MEDIA - BERITA TERKONSEP - PRODUCT KNOWLEDGE BOOKLET IKLAN - PROMO MEDIA - BERITA TERKONSEP - PRODUCT KNOWLEDGE Contact person: Dodi Syahputra Official marketing PADEK GRUP 081266551333 PENGANTAR MEDIA MASSA Media massa memberikan kemudahan bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa transportasi udara di era globalisasi ini meningkat pesat. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di Indonesia. Hadirnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh event sponsorship LA. Lights Indiefest terhadap brand image

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain yang dapat berupa individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan meratanya distribusi kebutuhan sandang, pangan dan papan melalui berbagai macam moda transportasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pasar penerbangan di Indonesia adalah pasar yang potensial, hal ini didasarkan pada karakteristik demografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi pada industri penerbangan di Indonesia berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi pada industri penerbangan di Indonesia berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi pada industri penerbangan di Indonesia berkaitan dengan tingkat persaingan pada tahun 2015 antar maskapai penerbangan yang begitu tinggi

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Jasa penerbangan Indonesia saat ini diwarnai dengan munculnya pemain-pemain baru di dalam industri penerbangan domestik. Hal tersebut didukung oleh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan faktor internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan pemilihan terhadap objek setiap orang berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan

Lebih terperinci

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004) I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penumpang angkutan udara dari waktu ke waktu cenderung meningkat, hal ini terlihat dari pengguna Bandara Soekarno-Hatta seperti terlihat dari Gambar 1. orang 1000000 900000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini industri jasa di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi solusi bisnis berikut yang telah diperoleh dari solusi bisnis, akan diterapkan untuk wilayah Bandung, Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam bidang jasa. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Daftar Maskapai Penerbangan di Indonesia Nama Maskapai Penerbangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Daftar Maskapai Penerbangan di Indonesia Nama Maskapai Penerbangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rencana Induk Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengenai Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025, menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan. Dimulai dari penerbangan berbiaya yang cukup tinggi (full service

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan. Dimulai dari penerbangan berbiaya yang cukup tinggi (full service BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata khususnya di Indonesia semakin meningkat pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari sarana infrastruktur yang semakin tertata rapi sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Masalah Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Banyak brand mengeluarkan produk yang sama tetapi pada

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional. Pemerintah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi perpindahan barang dan orang terbesar di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam

Lebih terperinci

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Pertemuan 2 A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Aspek penting yang harus dilakukan dalam menyusun suatu rencana strategi adalah Riset. Mengapa riset? Mengetahui peta pasar Memantau persaingan Melihat posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dahulu, sarana transportasi laut menjadi pilihan utama bagi masyarakat menengah ke

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dahulu, sarana transportasi laut menjadi pilihan utama bagi masyarakat menengah ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia adalah Negara kepulauan, maka membutuhkan banyak sarana transportasi untuk menunjang proses perdagangan, bisnis, dan segala transaksi maupun urusan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang peranan penting dalam perekonomian terutama kebutuhan mobilisasi manusia dari satu tempat ke tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis sangat ketat khususnya pada bisnis jasa penerbangan. Hal ini menuntut setiap perusahaan menempatkan orientasi purchase decision pelanggan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat melakukan perjalanan termasuk jasa penerbangan. Daya beli masyarakat semakin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian teori dan setelah penulis melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja advertising

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan alat transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu dan kecepatan. Terutama

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Citilink adalah Strategic Business Unit (SBU) dari PT. Garuda Indonesia yang melayani penerbangan point-to-point dengan konsep Low Cost Carrier. Citilink

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan globalisasi berjalan dengan sangat pesat dan seiring dengan berjalannya waktu, manusia dituntut lebih aktif baik dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI A. Simpulan 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi diferensiasi Quantum Leap 2011-2015 antara lain adalah: a. Penciptaan Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melepas penat ketika mereka lelah dalam belajar maupun bekerja. Dimana ketika melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produsen yang memprodusi sebuah produk maupun jasa, disitu mereka

BAB I PENDAHULUAN. produsen yang memprodusi sebuah produk maupun jasa, disitu mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia periklanan sedang sangat pesat berkembang saat ini. memang Periklanan tidak bisa dipisahkan dengan sebuah produk. Karena selama ada produsen yang memprodusi sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman telah mendorong manusia untuk terus berkembang, tidak terkecuali dengan dunia penerbangan. Pertumbuhan penduduk yang tergolong cepat dan diringi dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan pembelian, misalnya ketika konsumen mencari informasi tentang produk yang akan dibeli. Dulu, konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA Berdasarkan data dari BPS, jumlah penumpang domestik di Indonesia pada periode Januari-November 2015 mencapai 61,98

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap perusahaan tentunya ingin terus maju dan tetap eksis serta mampu bersaing dengan para kompetitornya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti mengenai strategi public relations PT. Angkasa Pura II (Pesrero) dalam mengkomunikasikan pembangunan Bandara

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya mempertahan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik, BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Mandala Airlines didirikan pada tanggal 17 April 1969 saat negara kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu. I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu. Semua individu membutuhkan pengiriman barang yang cepat dan aman untuk memastikan barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang kurang lebih dari 240 juta jiwa dan termasuk negara yang memiliki banyak pulau.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri jasa penerbangan di Indonesia, khususnya untuk penerbangan komersial berjadwal semakin marak sejak dikeluarkannya deregulasi yang mengatur transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang sangat cepat. Teknologi Informasi adalah salah satu alat yang digunakan para manajer untuk mengatasi perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern saat ini sarana transportasi memiliki peranan yang sangat vital untuk melakukan berbagai kegiatan, terlebih dalam dunia bisnis. Pertumbukan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bersamaan dengan pulihnya perekonomian Indonesia setelah krisis pada tahun 1997, Industri Penerbangan pun mengalami perkembangan yang signifikan. Indikasi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada 2012,seperti yang tercantum pada theglobal-review.com menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS

BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS 4.1 Model Konseptual Gambar 4.1 Model Konseptual Implementasi Solusi Bisnis Dalam pengimplementasian solusi bisnis untuk produk TV Satelit Prabayar Telkomvision ini, solusi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melakukan implementasi MPR dalam kegiatan IMC tidak lepas dari perencanaan yang dilator belakangi

Lebih terperinci

AGBNielsen Newsletter

AGBNielsen Newsletter AGBNielsen Newsletter EDISI 2 Februari 2010 Data Highlights Berita dan Sinetron: Tambah Jam Tayang, Tambah Ditonton Rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) DPR mengenai kasus Bank Century dan persidangan Antasari

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci