KONVERGENSI IFRS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERPAJAKAN: Hasil Penelitian Komprehensif dan Terlengkap atas Seluruh PSAK pasca Konvergensi IFRS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONVERGENSI IFRS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERPAJAKAN: Hasil Penelitian Komprehensif dan Terlengkap atas Seluruh PSAK pasca Konvergensi IFRS"

Transkripsi

1 FA_Konvergenc IFRS Cover.ai 1 10/10/ :28:11 PM

2 KONVERGENSI IFRS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERPAJAKAN: Hasil Penelitian Komprehensif dan Terlengkap atas Seluruh PSAK pasca Konvergensi IFRS Penulis: H. Prianto Budi S., Ak., MBA Penyunting/Tata letak: H. Prianto Budi S., Ak., MBA Desain Sampul: Ari Rusman Diterbitkan pertama kali oleh PT Patama Indomitra Konsultan Cetakan pertama, Oktober 2012 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) H. Prianto Budi S., Ak., MBA. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan: Hasil Penelitian Komprehensif dan Terlengkap atas Seluruh PSAK pasca Konvergensi IFRS - Jakarta: PT Pratama Indomitra Konsultan, xxiv hal.; 21 cm x 26 cm ISBN PT Pratama Indomitra Konsultan PP Plaza lantai 3 Jl. TB Simatupang No. 57 Jakarta Indonesia Telp: (hunting), Faks: publishing@pratamaindomitra.co.id Website: tax.russellbedford.co.id , PT Pratama Indomitra Konsultan Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengutip sebagian seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit ii

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar...iii Kata Sambutan Russell Bedford Indomitra Associates... v Kata Sambutan Kepala Pusdiklat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)...vi Kata Sambutan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)...vii Kata Sambutan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jakarta...viii Kata Sambutan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)...ix Daftar Isi...x Daftar Tabel...xiv Daftar Gambar...xviii Daftar Lampiran...xix Daftar Singkatan...xx Intisari...xxii Abstract...xxiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aspek Akuntansi Pengaruh Utama Konvergensi IFRS terhadap Perpajakan Aspek Perpajakan BAB III METODE PENELITIAN Bahan dan Materi Penelitian Alat/Instrumen Penelitian Tahapan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Komparasi PSAK dan IFRS Pengaruh PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 3 (Revisi 2010): Laporan Keuangan Interim terhadap Perpajakan x Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan

4 Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan 4.5. Pengaruh PSAK 4 (Revisi 2010): Laporan Keuangan Konsolidasian & Laporan Keuangan Tersendiri terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 5 (Revisi 2000): Segmen Operasi terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 8 (Revisi 2010): Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 10 (Revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 12 (Revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 13 (Revisi 2011): Properti Investasi terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 14 (Revisi 2008): Persediaan terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi pada Entitas Asosiasi terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 16 (Revisi 2011): Aset Tetap terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 18 (Revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 19 (Revisi 2010): Aset Tak Berwujud terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi Bisnis terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 23 (Revisi 2010): Pendapatan terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 24 (Revisi 2010): Imbalan Kerja terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan terhadap Perpajakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 26 (Revisi 2011): Biaya Pinjaman terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 28 (Revisi 2011): Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa terhadap Perpajakan Daftar Isi xi

5 Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 33 (Revisi 2011): Akuntansi Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 34 (Revisi 2010): Kontrak Konstruksi terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 36 (Revisi 2011): Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 45 (Revisi 2010): Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 46 (Revisi 2010): Akuntansi Pajak Penghasilan terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 53 (Revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 55 (Revisi 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 56 (Revisi 2010): Laba per Saham terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 57 (Revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 58 (Revisi 2010): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 62: Kontrak Asuransi terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi terhadap Perpajakan xii Daftar Isi

6 Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan Pengaruh PSAK 64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral terhadap Perpajakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Daftar Isi xiii

7 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Ringkasan Dampak IFRS... 2 Tabel I.2 Hubungan Penerapan IFRS terhadap Perpajakan Sesuai UU KUP... 3 Tabel I.3 Perbandingan Standar Akuntansi Menurut IFRS dan SAK... 5 Tabel I.4 Hubungan antara Perlakuan Akuntansi dan Perpajakan... 6 Tabel II.1 Ringkasan Isi IFRS Tabel II.2 Kerangka Pengaruh Utama Konvergensi IFRS terhadap Perpajakan Tabel II.3 Pengertian Subjek Pajak Badan Tabel II.4 Ilustrasi Penghitungan PPh untuk Wajib Pajak Badan Tabel II.5 Objek dan Tarif Pemotongan PPh Pasal Tabel II.6 Objek dan Tarif Pemotongan PPh Pasal Tabel III.1 Klasifikasi Literatur Utama dalam Penelitian Tabel III.2 Hubungan antara Perlakuan Akuntansi dan Perpajakan Tabel IV.1 Perbedaan Laporan Keuangan menurut PSAK dan Perpajakan Tabel IV.2 Karakteristik Umum Laporan Keuangan Tabel IV.3 Syarat Minimal Informasi dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Tabel IV.4 Syarat Minimal Informasi dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Tabel IV.5 Perbandingan Elemen Laporan Keuangan Selain Neraca & Laporan Laba Rugi Tabel IV.6 Aktivitas Arus Kas dalam PSAK 2 (Revisi 2009) Tabel IV.7 Komparasi Unsur Laporan Keuangan Lengkap dan Laporan Keuangan Interim Tabel IV.8 Ilustrasi Perhitungan Angsuran PPh Pasal Tabel IV.9 Syarat Pengendalian Dianggap Ada Menurut PSAK 4 (Revisi 2010) Tabel IV.10 Tabel IV.11 Tabel IV.12 Karakteristik Segmen Operasi dalam PSAK 5 (Revisi 2009) Perbandingan Pengaturan Pihak-pihak Berelasi dalam Akuntansi dan Perpajakan Jenis Pihak-pihak Berelasi dan Pengertiannya Menurut PSAK 7 (Revisi 2010) Tabel IV.13 Pengertian Hubungan Istimewa dalam Perpajakan Tabel IV.14 Metode Penentuan Harga Transfer dalam Perpajakan xiv Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan

8 Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan Tabel IV.15 Contoh Peristiwa Setelah Periode Pelaporan di dalam PSAK 8 (Revisi 2010)...70 Tabel IV.16 Lingkungan Bisnis dan Faktor Penentu Mata Uang Fungsional...72 Tabel IV.17 Wajib Pajak yang Bisa Menggunakan Mata Uang Dolar Amerika Serikat...73 Tabel IV.18 Perlakuan PPh atas Laba (Rugi) Selisih Kurs...75 Tabel IV.19 Ilustrasi Penerapan Perlakuan PPh atas Laba (Rugi) Selisih Kurs...76 Tabel IV.20 Bentuk Ventura Bersama Menurut PSAK 12 (Revisi 2009)...78 Tabel IV.21 Perlakuan Perpajakan untuk Pengendalian Bersama Operasi dan Aset...79 Tabel IV.22 Contoh Properti Investasi dan Non-investasi...83 Tabel IV.23 Ikhtisar Perbedaan Perlakuan Akuntansi dan Pajak untuk Persediaan...85 Tabel IV.24 Pengaruh Signifikan dan Pengendalian dalam PSAK...87 Tabel IV.25 Perbedaan Perlakuan Akuntansi & Pajak atas Investasi pada Entitas Asosiasi...88 Tabel IV.26 Ringkasan Perbedaan Perlakuan Akuntansi dan Pajak untuk Aset Tetap...89 Tabel IV.27 Perbedaan Program Iuran Pasti dan Program Manfaat Pasti...92 Tabel IV.28 Perlakuan PPh untuk Program Manfaat Purnakarya...93 Tabel IV.29 Jenis-jenis Aset Tak Berwujud...96 Tabel IV.30 Ikhtisar Perbedaan Perlakuan Akuntansi & Pajak untuk Aset Tak Berwujud...97 Tabel IV.31 Bentuk-bentuk Kombinasi Bisnis di PSAK 22 (Revisi 2010)...99 Tabel IV.32 Perlakuan Akuntansi untuk Investasi Ekuitas dan Sekuritas Lainnya Tabel IV.33 Penggabungan Usaha Menurut Perpajakan Tabel IV.34 Ilustrasi Penilaian Harta Menurut Perpajakan Tabel IV.35 Perbandingan Metode Pengukuran dalam Perpajakan Tabel IV.36 Penghasilan dalam PSAK 23 (Revisi 2010) dan UU PPh Tabel IV.37 Pembagian Penghasilan dan Jenis PPh Tabel IV.38 Kategori Imbalan Kerja dalam PSAK 24 (Revisi 2010) Tabel IV.39 Ikhtisar Perbedaan Perlakuan Akuntansi & Pajak untuk Imbalan Kerja Tabel IV.40 Contoh Biaya Pinjaman dan Aset Kualifikasian dalam PSAK 26 (Revisi 2011) Daftar Tabel xv

9 Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan Tabel IV.41 Perlakuan Pajak untuk Biaya Bunga Pinjaman Tabel IV.42 Perbedaan Perlakuan Akuntansi & Perpajakan untuk Asuransi Kerugian Tabel IV.43 Pengertian Sewa Menurut PSAK 30 (Revisi 2011) Tabel IV.44 Pembagian Sewa Guna Usaha (SGU) Menurut Perpajakan Tabel IV.45 SGU dalam KepMenkeu No. 1169/KMK.01/1991 yang Tidak Update Tabel IV.46 Perbandingan Perlakuan Perpajakan untuk SGU sesuai KepMenkeu No. 1169/KMK.01/ Tabel IV.47 Ilustrasi Komparasi Perlakuan Akuntansi dan Perpajakan untuk Sewa Pembiayaan Tabel IV.48 Pengertian Pertambangan, Mineral, dan Batubara Tabel IV.49 Tahapan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Tabel IV.50 Komoditas Tambang Mineral dan Batubara Tabel IV.51 Bentuk Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Tabel IV.52 Generasi Kontrak Karya Tabel IV.53 Pembagian dan Penggolongan Kontrak Konstruksi Tabel IV.54 Perbedaan Perlakuan Akuntansi & Perpajakan untuk Asuransi Kerugian Tabel IV.55 Contoh Transaksi dan Bentuk Kombinasi Bisnis dalam PSAK 38 (Revisi 2011) Tabel IV.56 Perbandingan Metode Pengukuran dalam Kombinasi Bisnis Tabel IV.57 Pembagian Instrumen Keuangan sesuai PSAK 50 Tabel IV.58 (Revisi 2010) Jenis Instrumen Keuangan di dalam PSAK 50 (Revisi 2010) Tabel IV.59 Perlakuan PPh atas Pembayaran Berbasis Saham Tabel IV.60 Konsep Pengukuran Aset Keuangan Tabel IV.61 Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas Keuangan Tabel IV.62 Konsep Pengakuan Awal Aset/Liabilitas Keuangan Tabel IV.63 Perbandingan Utang Dagang, Akrual, Provisi, dan Liabilitas Kontinjensi dalam PSAK 57 (Revisi 2009) Tabel IV.64 Definisi Istilah Asuransi dalam PSAK Tabel IV.65 Perlakuan PPh untuk Asuransi Tabel IV.66 Pembentukan Dana Cadangan Asuransi Menurut Perpajakan Tabel IV.67 Pengaruh Konvergensi IFRS dalam PSAK 62 terhadap Perpajakan Tabel IV.68 Karakteristik Ekonomi Hiperinflasi Menurut PSAK xvi Daftar Tabel

10 Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan Tabel IV.69 Jenis dan Pengertian Sumber Daya Mineral Tabel IV.70 Pembagian Kegiatan Usaha di Bidang Minyak dan Gas Bumi Tabel IV.71 Rujukan KKS Sebelum UU No. 22/ Tabel IV.72 Rujukan Penerapan PPh untuk Kegiatan Usaha Hulu Migas Tabel IV.73 Perkembangan Perlakuan Pajak untuk Pertambangan Umum Tabel V.1 Rekapitulasi PSAK pasca konvergensi IFRS Tabel V.2 Hubungan antara Perlakuan Akuntansi dan Perpajakan Daftar Tabel xvii

11 DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Konvergensi IFRS Tidak Hanya Praktik Akuntansi... 4 Gambar II.1 Perbandingan PSAK & IFRS per tanggal 1 Januari Gambar II.2 Adopsi IFRS Tidak Hanya Mempengaruhi Kebijakan Akuntansi, Proses, dan Orang Gambar II.3 Pembukuan Menurut Ketentuan Pajak Gambar II.4 Pembagian Penghasilan Sebagai Objek PPh dan Non Objek PPh Gambar II.5 Jenis PPh Gambar II.6 Mekanisme Pembayaran PPh Badan Gambar II.7 Ilustrasi Transaksi Pengalihan Saham melalui Conduit/Dummy Company Gambar III.1 Proses untuk Memahami Suatu Standar Akuntansi Gambar III.2 Proses untuk Memahami Suatu Ketentuan Perpajakan Gambar III.3 Proses Analisis Komparatif Perlakuan Akuntansi dan Perpajakan Gambar IV.1 Ilustrasi PBA, PBO, dan PBE Gambar IV.2 Klasifikasi, Pengakuan, dan Pengukuran Properti Investasi Gambar IV.3 Cara Menentukan Bentuk Kombinasi Bisnis Gambar IV.4 Transaksi Jual dan Sewa Balik Menurut PSAK Gambar V.1 PSAK pasca konvergensi IFRS dalam Diagram xviii Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pembagian Penghasilan Sebagai Objek Pajak Non Final, Objek Pajak Final dan Non Objek Pajak Lampiran 2 Deductible Expense & Non-Deductible Expense Lampiran 3 Mekanisme Pelunasan PPh Badan Lampiran 4 Objek dan Tarif Pemotongan PPh Pasal Lampiran 5 Objek dan Tarif Pemotongan PPh Pasal Lampiran 6 Ringkasan Pengenaan PPh Pasal 4(2) Lampiran 7 Objek dan Tarif PPh Pasal Lampiran 8 Non Objek PPh Pasal Lampiran 9 Komparasi PSAK Per 1 Juli 2009, PSAK Sesuai IFRS, dan IFRS Lampiran 10 Ilustrasi Perbedaan Definisi Pihak Berelasi Menurut Akuntansi dan Perpajakan Lampiran 11 Perbandingan Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK 25 (Revisi 2009) dan Perlakuan Pajak Lampiran 12 Ringkasan Perlakuan Perpajakan Komparatif untuk Kegiatan Usaha Hulu Migas Lampiran 13 Perlakuan Khusus Perpajakan untuk Pertambangan Mineral dan Batubara Lampiran 14 Ikhtisar Perbedaan Utama Perlakuan Akuntansi & Pajak serta Pengaruh Konvergensi IFRS Terhadap Perpajakan.255 Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan xix

13 INTISARI Adopsi IFRS (International Financial Reporting Standards) akan membuat laporan keuangan disajikan berdasarkan basis yang sama. Banyak negara telah mengubah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mereka dengan cara mengadopsi atau melakukan konvergensi dengan IFRS. IAI sebagai entitas yang diberi wewenang untuk menyusun standar akuntansi menyatakan bahwa konvergensi IFRS di Indonesia berlaku efektif mulai 1 Januari Bagaimanapun juga, adopsi atau konvergensi IFRS di suatu negara akan berimplikasi banyak. Salah satunya adalah pengaruhnya terhadap pajak. Penelitian yang mengambil judul Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan ditujukan untuk (1) mengidentifikasi perbedaan antara perlakuan akuntansi yang baru sesuai IFRS dan peraturan PPh yang berlaku dan (2) mengidentifikasi isu-isu pajak serta pengaruhnya terhadap perpajakan akibat konvergensi IFRS di Indonesia. Untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif terkait pengaruh konvergensi IFRS terhadap perpajakan, di tahap pertama, penelitian dimulai dari identifikasi standar akuntansi. Tahapan ini mencakup (a) identifikasi tujuang dan ruang lingkup suatu standar akuntansi; (b) identifikasi konsep utama suatu standar akuntansi; (c) merangkum perlakuan akuntansi utama. Tahap kedua adalah analisis dan merangkum peraturan perpajakan yang terkait dengan masing-masing standar akuntansi. Peraturan pajak tersebut hanya mencakup Pajak Penghasilan (PPh) dan Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan (KUP). Tahap ketiga adalah (a) mengidentifikasi dan merangkum perbedaan antara perlakuan akuntansi dan perlakuan pajak serta (b) mengidentifikasi pengaruh konvergensi IFRS terhadap perpajakan di setiap PSAK. Langkah terakhir ini dilakukan dengan cara menggali lebih dalam lagi dengan cara presentasi topik-topik IFRS dan dampaknya terhadap perpajakan di banyak seminar/lokakarya. Presentasi ini ditujukan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi yang relevan dengan isi tesis sehingga tesis ini akan semakin komprehensif pada akhirnya. Sebagai kesimpulan, ada enam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang diadopsi dari IFRS dan memberikan pengaruh terhadap perpajakan. PSAK tersebut adalah [1] PSAK 10 (Revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, [2] PSAK 13 (Revisi 2011): Properti Investasi, [3] PSAK 16 (Revisi 2011): Aset Tetap, [4] PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi Bisnis, [5] PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, dan [6] PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa. xxii Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan

14 Konvergensi IFRS & Pengaruhnya terhadap Perpajakan Kata kunci: Konvergensi IFRS, adopsi IFRS, peraturan pajak, implikasi pajak, pengaruh pajak, standar akuntansi. Intisari xxiii

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS)

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS) STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN EFEKTIF PER 1 JANUARI 2017 1 PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 28 Oktober 2015 2 PSAK 2 Laporan Arus Kas 3 PSAK 3 Laporan Keuangan Interim 28 September 2016 4 PSAK 4 Laporan

Lebih terperinci

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 No 1 PSAK 1 (2009) PSAK / ISAK / PPSAK UMUM Penyajian Laporan Keuangan 2 PSAK 2 (2009) Laporan Arus Kas 3 PSAK 3 (2010) Laporan

Lebih terperinci

PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN GLOBAL

ANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN GLOBAL ANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN GLOBAL DISUSUN OLEH : DANNISA APRILIA 21211733 Latar Belakang Arus perkembangan informasi yang

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) Pelatihan APHI 18 MEI 2011 Dwi Martani & Taufik Hidayat Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI Tim Penyusun

Lebih terperinci

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS KELOMPOK GOODWILL: Dwi Rahayu 090462201 098 Dedi Alhamdanis 100462201 362 Larasati Sunarto 100462201 107 FAKULTAS EKONOMI UMRAH 2012 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ED AMANDEMEN PSAK PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Prakarsa Pengungkapan Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng, Jakarta 00 Telp:

Lebih terperinci

Sambutan Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas Indonesia vii. Kata Pengantar Penerbit xi. lg,ioft I '.ftcjohuluoft

Sambutan Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas Indonesia vii. Kata Pengantar Penerbit xi. lg,ioft I '.ftcjohuluoft AKUNTANSI '!!7 ~ Daftar lsi Sambutan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia v Sambutan Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas Indonesia vii Kata Pengantar ix Kata Pengantar Penerbit

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK Ruang Lingkup Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum(general purpose financial statemanet) bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

ED PSAK 46. exposure draft

ED PSAK 46. exposure draft ED PSAK exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan PAJAK PENGHASILAN Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng, Jakarta

Lebih terperinci

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP SAK UMUM vs SAK ETAP No Elemen PSAK SAK ETAP 1 Penyajian Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas

Lebih terperinci

UP DATE KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

UP DATE KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA UP DATE KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA Rosita Uli Sinaga Ketua Dewan Standar Akuntansi Keuangan Plaza Bapindo, Mandiri Tower, Jakarta 13 Maret 2014

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. Kecuali ditentukan lain, entitas harus menerapkan amandemen dalam

Lebih terperinci

PERPAJAKAN II. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

PERPAJAKAN II. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan PERPAJAKAN II Modul ke: Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013

Lebih terperinci

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat

Lebih terperinci

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010 Akuntansi Keuangan serta Workshop PSAK Terbaru" 1 PSAK TERBARU Dr. Dwi Martani Tiga Pilar Standar Akuntansi 2 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK-ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Standar akuntansi

Lebih terperinci

Pedoman Tugas Akhir AKL2

Pedoman Tugas Akhir AKL2 Pedoman Tugas Akhir AKL2 Berikut adalah pedoman dalam penyusunan tugas akhir AKL2: 1. Tugas disusun dalam bentuk format berikut ini: No Perihal LK Emiten Analisis 1 Pengungkapan Pihak Berelasi (PSAK 7)

Lebih terperinci

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved Ikatan Akuntan Indonesia Tiga Pilar Akuntansi Keuangan: Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK ETAP SAK Syariah SAK ETAP digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP). ETAP adalah entitas yang

Lebih terperinci

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi IFRS dan membandingkan laporan keuangan PT Telkom Indonesia yang telah mengadopsi

Lebih terperinci

Koreksi Editorial SAK

Koreksi Editorial SAK Koreksi Editorial SAK Koreksi editorial berisi amandemen yang diperlukan karena adanya kesalahan penulisan atau proses penataan dokumen. Koreksi editorial dapat berisi koreksi atas kesalahan pengejaan

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan

Lebih terperinci

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan?

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan? Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan? Oleh: Tarkosunaryo Paper ini bermaksud untuk menyajikan analisis penggunaan mata uang yang seharusnya digunakan oleh perusahaan dalam menyusun

Lebih terperinci

ED PSAK 70 AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK EXPOSURE DRAFT

ED PSAK 70 AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK EXPOSURE DRAFT ED PSAK 70 EXPOSURE DRAFT AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK Diterbitkan oleh: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA

PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA Agenda 1. 2. 3. 4. Standar Pengaturan Bersama PSAK 66 Pengaturan Bersama Ilustrasi Pengaturan Bersama Diskusi PSAK 39 Kerjasama Operasi BOT BTO Perkembangan PSAK PSAK 12 Pengendalian

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi ED AMANDEMEN PSAK 62 KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi Diterbitkan oleh: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan,

Lebih terperinci

SEMINAR KIA III 2016 DAMPAK PENERAPAN IFRS TERHADAP PERPAJAKAN INDONESIA. oleh: Christine Tjen M.Int.Tax 10 Maret 2016

SEMINAR KIA III 2016 DAMPAK PENERAPAN IFRS TERHADAP PERPAJAKAN INDONESIA. oleh: Christine Tjen M.Int.Tax 10 Maret 2016 SEMINAR KIA III 2016 DAMPAK PENERAPAN IFRS TERHADAP PERPAJAKAN INDONESIA oleh: Christine Tjen M.Int.Tax 10 Maret 2016 OUTLINE Kerangka pelaporan akuntansi komersial vs pelaporan akuntansi pajak di Indonesia

Lebih terperinci

Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan mendatang:

Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan mendatang: AGENDA Pengantar Pengertian dasar Akuntansi Pajak Penghasilan sesuai SAK 46 Implementasi Pajak Kini dan Pajak Tangguhan Penyajian Pajak Kini dan Pajak Tangguhan dalam Laporan Keuangan Komersial Aset dan

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK Pembukuan menurut UU Pajak Dalam Pasal 28 ayat (7) UU KUP disebutkan: Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai

Lebih terperinci

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015 PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015 Perbedaan PSAK 1 Tahun 2013 & 2009 Perihal PSAK 1 (2013) PSAK 1 (2009) Judul laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan

Lebih terperinci

GRAHA ILMU Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

GRAHA ILMU Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. : PAJAK PENGHASILAN JILID I Oleh : Mohammad Yamin Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft ED PSAK exposure draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan penyajian laporan keuangan Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Penghasilan (PPh) adalah Pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi

I. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu adanya lembaga keuangan bank dan non bank yang langsung menyentuh lapisan masyarakat bawah.

Lebih terperinci

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen

Lebih terperinci

KONVERGENSI KETENTUAN PERPAJAKAN KE IFRS. Godang P. Panjaitan

KONVERGENSI KETENTUAN PERPAJAKAN KE IFRS. Godang P. Panjaitan KONVERGENSI KETENTUAN PERPAJAKAN KE IFRS Godang P. Panjaitan Wajib pajak yang hendak melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh Badan) menggunakan laba atau rugi sebelum pajak, dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor. Laporan keuangan merupakan cermin dari kondisi suatu perusahaan, sehingga investor dapat memutuskan

Lebih terperinci

1. UMUM a. Pendirian Koperasi KOPERASI KASIH INDONESIA Koperasi Kasih Indonesia ( Koperasi ), didirikan berdasarkan Akte No. 164 yang dibuat oleh H. Rizul Sudarmadi, SH., Notaris di Jakarta tanggal 31

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Seperti yang kita ketahui sebelumnya konvergensi IFRS hanya terdapat dua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri

Lebih terperinci

DISCUSSION PAPER REVIU KOMPREHENSIF ATAS SAK ETAP

DISCUSSION PAPER REVIU KOMPREHENSIF ATAS SAK ETAP DISCUSSION PAPER REVIU KOMPREHENSIF ATAS SAK ETAP Tanggapan tertulis atas discussion paper paling lambat diterima pada tanggal 1 Februari 2018. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 13 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1. 2. 3. 4. Pajak dalam LK Pajak dan Akuntansi Akt.

Lebih terperinci

PSAK 5 : SEGMEN OPERASI IFRS 8 : Operating Segments. Presented by: Dwi Martani

PSAK 5 : SEGMEN OPERASI IFRS 8 : Operating Segments. Presented by: Dwi Martani PSAK 5 : SEGMEN OPERASI IFRS 8 : Operating Segments Presented by: Dwi Martani Agenda 1 Tujuan dan Ruang Lingkup 2 Kit Kriteriai Segmen 3 Pengungkapan segmen 4 Ilustrasi 2 Perspektif Pemakai Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menguji relevansi nilai pajak tangguhan sebagai dampak perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia. Perubahan PSAK ini terjadi

Lebih terperinci

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK Pembukuan menurut UU Pajak Dalam Pasal 28 ayat (7) UU KUP disebutkan: Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK Nama : Ghea Ditha Harsis Madkan NPM : 23213702 Kelas : 3EB28 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Susanti Usman, SE., MMSI. Latar

Lebih terperinci

Eksplorasi dan Evaluasi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Eksplorasi dan Evaluasi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan ED PSAK No. 64 1 Februari 2011 exposure draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 239

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.04/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.04/2000 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.04/2000 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN DALAM BAHASA ASING DAN MATA UANG SELAIN RUPIAH SERTA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN MENTERI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Setelah dicabutnya PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) mulai tanggal 1 Januari 2012 dalam menyajikan aset keuangan dan

Lebih terperinci

Dalam Ekonomi Hiperinflasi

Dalam Ekonomi Hiperinflasi ED PSAK No. Agustus 0 exposure draft Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

ED PSAK 4. exposure draft

ED PSAK 4. exposure draft ED PSAK 4 exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No.

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM ) Balai Kartini Jakarta, 16 Juni 2016 Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS TERHADAP POS POS LAPORAN KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS TERHADAP POS POS LAPORAN KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS TERHADAP POS POS LAPORAN KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE 2010-2011 Nama : Kiki Purnamasari NPM : 23210900 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA Agenda 1. 2. 3. 4. Perkembangan Standar ISAK 29 Pengupasan Tanah PSAK Terkait Diskusi PSAK Pertambangan Umum Tidak ada standar akuntansi khusus industri pertambangan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP Materi ini dipersiapkan oleh Divisi Teknis IAI sebagai bagian yang takterpisahkan dari Discussion Paper Reviu 1 Ruang lingkup Small and medium entities (SMEs),

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN

ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN 2010-2014 Nama : Rifka Hendrawan Savitri NPM : 26212336 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rofi ah, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT ED Amandemen PSAK 2 EXPOSURE DRAFT LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) Diterbitkan oleh: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ED PSAK No. (revisi 00) Agustus 00 exposure draft Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pajak Penghasilan Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG Suatu entitas dapat melakukan aktivitas yangmenyangkut valuta asing dalam dua cara. Entitas mungkin memiliki transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

Kuartal III 2015 TINS Membukukan Kenaikan Pendapatan 17,95% YoY

Kuartal III 2015 TINS Membukukan Kenaikan Pendapatan 17,95% YoY UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website

Lebih terperinci

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ISAK 33 Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Tanggapan atas Draf Eksposur ini diharapkan dapat diterima

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN

Lebih terperinci

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ISAK 34 Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Tanggapan atas Draf Eksposur ini diharapkan dapat diterima

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. administratif dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. administratif dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1. Definisi Aset Tetap Dalam SAK-ETAP yang diatur oleh IAI (2009: 68), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau

Lebih terperinci

Amendemen PSAK 71 InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan

Amendemen PSAK 71 InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan draf Eksposur Amendemen InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan KomPenSASI negatif Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Tanggapan atas

Lebih terperinci

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN02 KPR BTN

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN02 KPR BTN Laporan Auditor Independen Dan Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31Desember 2011 Daftar Isi Halaman 1. Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan

Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ED ISAK No. Oktober 00 Exposure Draft Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi

Lebih terperinci

Kinerja Operasional TINS Lebih Baik

Kinerja Operasional TINS Lebih Baik UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SASALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-347/BL/2012 TENTANG PENYAJIAN

Lebih terperinci

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI.,

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI., ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LABA LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI PSAK BERBASIS IFRS REVISI 2010 DAN 2015 PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK NAMA : HERU WIDYANTO NPM : 23212456

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENERAPAN PSAK ETAP Oleh : Syarief Basir, CPA, SH, MBA

PERSIAPAN PENERAPAN PSAK ETAP Oleh : Syarief Basir, CPA, SH, MBA Edisi : Juli 2010 PERSIAPAN PENERAPAN PSAK ETAP Oleh : Syarief Basir, CPA, SH, MBA Tidak lama lagi, atau pada 1 Januari 2011, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (PSAK

Lebih terperinci

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Gajah Tunggal, Tbk. : Emilia Fery S NPM :

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Gajah Tunggal, Tbk. : Emilia Fery S NPM : Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Gajah Tunggal, Tbk NAMA : Emilia Fery S NPM : 22212485 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laba Kegiatan Operasional Modal Kerja RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Lebih terperinci

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan PERPAJAKAN II Modul ke: Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA

Lebih terperinci

Amendemen PSAK 15. KePentIngAn JAngKA. Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Amendemen PSAK 15. KePentIngAn JAngKA. Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia draf Eksposur Amendemen InveStASI PAdA entitas ASoSIASI dan ventura BerSAmA: KePentIngAn JAngKA PAnJAng PAdA entitas ASoSIASI dan ventura BerSAmA Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Lebih terperinci

Accounting Standards Update

Accounting Standards Update Accounting Standards Update Dalam edisi ini: 1. PSAK 1 (Revisi 2010): Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas 3. PSAK 3 (Revisi 2010): Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 5 (Revisi

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014

Lebih terperinci

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastucture, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

UPDATE PENGEMBANGAN SAK Simposium Nasional Akuntansi XVIII

UPDATE PENGEMBANGAN SAK Simposium Nasional Akuntansi XVIII IKATAN AKUNTAN INDONESIA UPDATE PENGEMBANGAN SAK Simposium Nasional Akuntansi XVIII Universitas Sumatera Utara Jumat, 18 September 2015 Disampaikan oleh: Aucky Pratama Direktur Teknis IAI Materi ini dipersiapkan

Lebih terperinci

DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR ISAK 33: TRANSAKSI VALUTA ASING DAN IMBALAN DI MUKA

DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR ISAK 33: TRANSAKSI VALUTA ASING DAN IMBALAN DI MUKA DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR ISAK 33: TRANSAKSI VALUTA ASING DAN IMBALAN DI MUKA DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IAI Balai Kartini, Ruang Mawar/ Kamis, 8 Juni 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

Jumlah Aset Lancar 80,278,114,864 69,876,058,857

Jumlah Aset Lancar 80,278,114,864 69,876,058,857 PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2012 31

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PPH BADAN TERKAIT PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN HARTA (SPH) UNTUK PENGAMPUNAN PAJAK

SPT TAHUNAN PPH BADAN TERKAIT PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN HARTA (SPH) UNTUK PENGAMPUNAN PAJAK SPT TAHUNAN PPH BADAN TERKAIT PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN HARTA (SPH) UNTUK PENGAMPUNAN PAJAK Aula KPP Madya Jakarta Utara Lt.3 Selasa, 14 Maret 2017 Pembukuan Undang-Undang KUP Pasal 28 ayat (7) Memori

Lebih terperinci