32 bertumbuh dengan sangat baik, sejak tahun 2011 lalu pertumbuhan premi meningkat kurang lebih sebesar 32% setiap tahunnya. PT. Sompo Japan Nipponkoa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "32 bertumbuh dengan sangat baik, sejak tahun 2011 lalu pertumbuhan premi meningkat kurang lebih sebesar 32% setiap tahunnya. PT. Sompo Japan Nipponkoa"

Transkripsi

1 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia atau yang disingkat dengan SJNK adalah hasil penggabungan kedua perusahaan yaitu PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia dan Sompo Japan Insurance Indonesia yang secara resmi didirikan pada tanggal 1 Juni 2013 mengikuti gabungan masing-masing induk perusahaan melalui integrasi pengelolaan Sompo Japan Insurance Inc. dan Nipponkoa Insurance Co. Ltd. Kedua perusahaan tersebut masing-masing sudah memiliki lebih dari 30 tahun sejarah panjang di pasar asuransi Indonesia. PT. Sompo Japan Nipponkoa Indonesia juga merupakan anggota NKSJ Holdings Inc. yang didirikan pada bulan April 2010 di Jepang. Saat ini PT. Sompo Japan Nipponkoa Indonesia sudah memiliki 2 cabang utama dan 11 kantor pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia. PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa lndonesia sebagai penggabungan Perusahaan Asuransi Umum baru bertujuan untuk pertumbuhan dan berkontribusi yang berkelanjutan serta bertekad memberikan pelayanan nyata kepada para kliennya sebagai pemangku kepentingan yang utama. Perusahaan ini juga

2 32 bertumbuh dengan sangat baik, sejak tahun 2011 lalu pertumbuhan premi meningkat kurang lebih sebesar 32% setiap tahunnya. PT. Sompo Japan Nipponkoa Indonesia telah menyiapkan tenaga ahli profesional untuk melakukan survey lapangan guna mengidentifikasi potensi risiko yang tinggi dan memberikan rekomendasi yang dapat meminimalisir risiko. Managemen risik tersebut antara lain : a. Survey Risiko Kebakaran b. Survey Risiko Thermographic c. Survey Risiko Gempa Bumi d. Survey Risiko Kecelakaan Kerja e. Survey Risiko Logistik Visi & Misi Peruhasaan Visi dari PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia adalah selalu manjadi perusahaan dengan pelayanan yang mempunyai nilai pelayanan terbaik. Misi dari PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia adalah memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan terbaik diberbagai kegiatan asuransi untuk memberikan keamanan dan ketenangan pikiran klien.

3 Struktur Organisasi Organisasi perusahaan dipimpin oleh Mr. Daniel Neo sebagai Presiden Director yang ditugaskan di Indonesia. Struktur organisasi dibuat dengan tujuan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dari tiap karyawan serta unit kerja melalui program kerja dan kegiatan operasional yang terperinci serta jelas agar dapat sukses dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Tim Marketing sendiri dikepalai langsung oleh Mr. Washibe yang tugasnya memonitoring setiap tim marketing untuk pencapaian target dan juga kendala-kendala a-kendala yang terjadi di divisi marketing. Setiap GM Marketing seperti Pak Tri Wahyudi dan Pak Brata masing-masing akan memberikan laporan kepada Mr. Washibe setiap minggunya. Berikut adalah struktur organisasi dari PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia: Mr. Daniel Neo President Director Mr. Koji Masugi Vice President Director Ismoyo Subandrio Director Mr. Kanetomo Director Ericson Hutapea Executive Underwriting Nunieng Head Finance Darmajanto GM of IT Mr. Washibe Executive Officer Marketing Tri Wahyudi GM BO/MO Brata GM Broker Team Sumber : Hasil Observasi November 2015

4 Produk PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia PT. Sompo Japan Nipponkoa Indonesia merupakan asuransi kerugian yang memberikan pelayanan dalam jasa asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kesehatan dan juga asuransi umum lainnya seperti kecelakaan diri, kebongkaran, asuransi uang, tanggung jawab hukum dan lain sebagainya. Produk dari PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia adalah: 1. Asuransi Kebakaran Asuransi Kebakaran menggunakan PSAKI (Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia) menjamin kerugian atau kerusakan pada harga benda atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan juga asap. Jaminan tersebut juga dapat diperluas dengan perluasan jaminan khusus seperti : a. RSMDCC-TS Memberikan ganti rugi sehubungan dengan kerugian yang diakibatkan oleh Kerusuhan (Riot), Pemogokan (Strike), Perbuatan Jahat (Malicious Damage), Huru-hara (Civil Commotion), dan Terorisme dan Sabotase (Terrorism and Sabotage) b. EQVET Memberikan ganti rugi sehubungan dengan kerugian yang diakibatkan oleh Gempa Bumi (Earthquake), Letusan Gunung Berapi (Volcanic

5 35 Eruption), dan Tsunami, termasuk kebakaran dan ledakan akibat Gempa Bumi. c. Vehicle Impact Memberikan ganti rugi sehubungan dengan kerugian akibat tertabrak kendaraan, termasuk kendaraan yang dimiliki/digunakan oleh Tertanggung sendiri. d. TSFWD Memberikan ganti rugi sehubungan dengan kerugian akibat Angin Topan (Typhoon), Badai (Storm), Banjir (Flood), dan Kerusakan Akibat Air (Water Damage). 2. Asuransi Kendaraan Bermotor Asuransi kendaraan bermotor ini menjamin kerugian atau kerusakan pada kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara langsung disebabkan oleh : a. Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau terpelosok b. Perbuatan jahat c. Pencurian d. Kebakaran e. Kerugian atau kerusakan selama kendaraan bermotor berada di atas kapal untuk penyebrangan yang berada dibawah pengawasan Dirjen Perhubungan Darat.

6 36 Jenis asuransi kendaraan bermotor ada 2, yaitu: a. Comprehensive (All Risk) Menjamin kerugian dan atau kerusakan, biaya atas kendaraan bermotor sepanjang tidak dikecualikan dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor. b. TLO ( Total Loss Only) Menjamin atas kehilangan kendaraan bermotor sebagai akibat pencuraian atau kerusakan dan atau kerugian karena suatu peristiwa yang dijamin oleh Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor dimana biaya perbaikannya sama dengan atau lebih tinggi dari 75% dari harga sebenarnya kendaraan sesaat sebelum terjadinya peristiwa kejadian tersebut. Perluasan jaminan lainnya yang dapat ditambahkan sebagai pilihan dari asuransi kendaraan bermotor yaitu tunjangan hukum terhadap pihak ketiga, bencana alam (banjir dan gempa bumi), huru-hara, teroris dan sabotase, kecelakaan diri penumpang dan pengemudi, theft by driver, dan juga penjaminan bengkel authorized. 3. Asuransi Pengangkutan Asuransi ini menjamin kerugian, kerusakan, dan tanggung jawab terhadap barang dan atau kepentingan yang dipertanggungjawabkan. Lingkup asuransi pengangkutan barang antara lain Pengangkutan Laut (Marine Cargo), Pengangkutan Darat (Land Transit), Pengankutan Udara (Air Transit).

7 37 4. Asuransi Kecelakaan Diri Asuransi ini menjamin risiko kematian, cacat tetap, biaya perawatan dan atau pengobatan yang secara langsung disebabkan oleh suatu kecelakaan yaitu kejadian atau peristiwa yang mengandung unsur kekerasan baik yang bersifat fisik maupun kimia yang datangnya secara tiba-tiba tidak dikehendaki atau direncanakan, dari luar terlihat, langsung terhadap tertanggung yang seketika itu mengakibatkan luka badanyang sifatnya dapat ditentukan oleh ilmu kedokteran termasuk keracunan, terjangkit virus, mati lemas, atau tenggelam. 5. Asuransi Kesehatan Asuransi kesehatan adalah sebuah produk asuransi yang memberikan jaminan keamanan finansial kepada pemegang polis asuransi kesehatan, pada saat yang bersangkutan mengalami gangguan kesehatan karena sakit atau kecelakaan.secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan, yaitu rawat jalan dan rawat inap. a. Rawat Jalan Jaminan rawat jalan meliputi biaya dokter, diagnosis/lab, dan obat. Besarnya biaya yang ditanggung biasanya ditentukan dengan limit maksimum untuk masing-masing komponen perkunjungan/pertahun dan frekuensi maksimum kunjungan dalam satu tahun. Pembatasan juga dapat diberlakukan dengan mewajibkan rujukan dokter umum sebelum

8 38 kunjungan ke dokter spesialis, atau pertanggungan hanya diberikan bila pelayanan kesehatan dilakukan oleh penyedia layanan yang terdaftar.asuransi rawat jalan biasanya hanya merupakan manfaat tambahan dari asuransi rawat inap. Dengan kata lain, harus menjadi satu dengan asuransi rawat inap. b. Rawat Inap Jaminan rawat inap meliputi biaya rawat inap di rumah sakit, yang meliputi biaya kamar, jasa dokter, obat-obatan, laboratorium/penunjang diagnostik, pembedahan, dll. Penggolongan asuransi rawat inap biasanya dilakukan berdasarkan kelas kamar. 4.2 Hasil Penelitian Bagian ini merupakan deskripsi terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan kan oleh peneliti yaitu mengenai implementasipersonal ip selling dalam meningkatkan penjualan pada PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia. Analisa a ini dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data melalui wawancara dan observasi di lapangan serta berdasarkan data-data perusahaan atau dokumen pendukung lainnya. Narasumber dalam penelitian ini adalah Bapak Ketut Yudhya Sutantha selaku Head of South Jakarta Marketing Office, sebelumnya beliau bertugas di Head Office namun sejak Juni 2015 beliau dipercaya untuk memimpin Kantor Pemasaran di Jakarta Selatan. Kemudia narasumber berikutnya adalahbapak Satriya Bagus Nurcahyo selaku Marketing PT. Asuransi Sompo

9 39 Japan Nipponkoa Indonesia dan Ibu Yovita selaku nasabah dari PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia. Hasil dari penelitian ini yaitu mengenai langkah-langkah dari personal selling yang dilakukan oleh PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia mulai dari Memilih dan Menilai Prospek, Prapendekatan, Pendekatan, Presentasi dan Demostrasi, Mengatasi Keberatan, Penutupan dan Tindak Lanjutberdasarkan teori-teori yang ada pada Bab II (kerangka pemikirian) dan rumusan masalah pada Bab I. Pemaparan mengenai hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, wawancara mendalam tersebut t akan ditujukan kepada narasumber di PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia, selain itu peneliti juga mendapatkan informasi dari data perusahaan. Hasil penelitian ini akan dijabarkan secara sistematis dengan mempresentasikan esentasikan dan menguraikan setiap kategori yang ada didalam fokus penelitian ian adalah sebagai berikut: Implementasi Strategi Personal Selling Persaingan dalam bisnis asuransi kerugian kini semakin ketat, baik perusahaan lokal maupun perusahaan Join Venture kini berlomba memberikan pelayanan yang terbaik. Persaingan yang semakin ketat inilah yang memaksa setiap perusahaan melakukan strategi-strategi untuk meningkatkan penjualan mereka. Pelayanan kepada nasabah juga merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh perusahaan asuransi kerugian. Hal ini juga diutarakan oleh Bapak Ketut:

10 40 Situasi persaingan di pasar asuransi sekarang makin panas. Semua berlomba-lomba untuk dapatin konsumennya dengan berbagai cara. Bagusnya sih sekarang rate asuransi sudah diatur OJK ya...jadi ga terlalu parah persaingannya kaya dulu. Tapi meskipun sekarang sudah diatur OJK, masih aja ada beberapa asuransi yang nakal yang berani mainin rate dan komisi. 45 Dalam pelaksanaan kegiatan personal selling, SJNK selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk konsumennya. Para tenaga penjual atau marketing juga dibekali oleh pengetahuan seputar produk yang akan dijual, sehingga ga calon konsumen dapat dengan mudah mengetahui manfaat serta kelebihan yang dimiliki oleh produk yang akan dibeli. Personal Selling merupakan strategi yang digunakan oleh SJNK dalam memasarkan arkan produk asuransi mereka. Strategi personal selling dikatakan sebagai strategi yang paling efektif digunakan oleh perusahaan jasa khusunya dalam bisnis asuransi si seperti yang dikatakan oleh Bapak Ketut: Ya karena kami perusahaan jasa, sudah pasti hal utama yang dibutuhkan untuk memasarkan produknya ya dengan personal selling. Sejauh ini cukup efektif, sejak merger tahun 2013 lalu kenaikan premi kami cukup significant. Setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan premi, dan memang perusahaan ini sangat fokus dalam mengembangkan sumber daya 45 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember 2015

11 41 manusianya. Jumlah marketing setelah merger kan bertambah karena penggabungan dua perusahaan. Dan menurut saya cukup optimal ya, bertambah personal selling, dan premi kita meningkat jauh. 46 Gambar 1.1 Financial Highlights Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 22 Januari 2016

12 42 Gambar 1.2 Grafik Pertumbuhan Premi Dari jawaban yang telah diungkapkan diatas dan dengan melihat grafik pertumbuhan premi dari SJNK, dapat disimpulkan bahwa sejak Merger tahun 2013 lalu, SJNK mengalami kenaikan premi yang cukup besar. Pada tahun 2013 SJNK mengalami kenaikan premi hampir 200 miliar rupiah dalan setahun. Sedangkan pada tahun 2014 premi SJNK meningkat lebih dari 200 miliar rupiah dalam setahun. Tentu saja hal ini tidak luput dari kerja keras para tenaga penjual dalam memasarkan produk asuransi mereka. Seperti apa yang diungkapkan oleh Bapak Ketut bahwa setelah merger jumlah marketing di SJNK bertambah karena hasil penggabungan dua perusahaan. Dan dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya jumlah tenaga penjual hal itu dapat meningkatkan penjualan. Jawaban ini juga diperkuat oleh pernyataan yang dilontarkan oleh Bapak Bagus saat penulis mewawancarai beliau:

13 43 Personal selling punya peran yang sangat penting dalam perusahaan ini. Ujung tombaknya perusahaan ya ada di marketing. Kalau tenaga penjualnya ga ahli, ga pinter cari klien ya abislah perusahaan karna ga bisa jualan. Makanya menurut saya sumber daya manusia disini memang harus dikelola dengan baik, di berikan training, dan pelatihanpelatihan. 47 Bapak Ketut juga menambahkan mengenai jumlah tenaga penjual di SJNK: Jumlahnya cukup banyak ya, di HO sendiri kurang lebih ada sekitar 60 marketing dan itu belum termasuk dengan yang ada di kantor cabang dan kantor pemasaran kami. 48 Keahlian seorang tenaga penjual sangat berperan penting dalam menjual setiap produk yang dimiliki oleh perusahaan. SJNK memiliki beberapa jelnis asuransi si dan masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Premi yang dihasilkan dari setiap jenis asuransi pun berbeda-beda. Bapak Bagus mengungkapkan mengenai besaran premi yang paling menonjol di SJNK dalam wawancara dengan penulis sebagai berikut: 47 Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22Desember Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 22 Januari 2016

14 44 Sampai dengan saat ini yang terbesar masih di property ya.. Asuransi kebakaran masih cukup banyak peminatnya, karena jangkauannya luas, mulai dari rumah, kantor, toko, gudang, pabrik, hotel, apartemen bisa di asuransikan dan nilai untuk satu industri saja cukup besar. 49 Selain strategi personal selling, SJNK juga menerapkan strategi promosi lainnya yang sifatnya adalah sebagai pendukung atau pelengkap dari strategi personal selling. Hal ini disampaikan oleh Bapak Ketut sebagai berikut: Ohh iya ada, kita sering buat acara gatheting atau event-event CSR juga atau pasang banner. Tapi ya semua itu sifatnya cuma pelengkap aja, tetap yang paling utama ya personal selling. 50 Gambar 1.3 Media Gathering Event 49 Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22 Januari Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember 2015

15 45 Gambar 1.4 Event CSR #SaveTheChildrenWithHelmet Setiap Asuransi pada umumnya mempunyai agen asuransi yang terikat dengan mereka dan mempunyai tugas yang hampir sama dengan marketing yaitu mencari premi sebanyak mungkin. Hal ini juga dijawab oleh bapak Ketut sekawtu wawancara dengan penulis: Untuk agen asuransi sebenarnya SJNK ada, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak, dan kami saat ini tidak menerima agen yang bekerja di bengkel mobil untuk menghindari adanya kecurangan. Karena sebenarnya jika kita menggunakan tenaga penjual yang memang karyawan dari perusahaan kita, rasa tanggung jawabnya pasti lebih tinggi Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 22 Januari 2016

16 46 Penerapan strategi personal selling sejatinya bukan hanya berlaku kepada para konsumen saja, namun sebenarnya membina hubungan yang baik juga berlaku bagi setiap aspek yang berhubungan dengan marketing, seperti halnya agen asuransi. Hal ini di ungkapkan oleh bapak Ketut: Jumlah premi dari agen cukup banyak tapi tidak sebesar yang dihasilkan dari marketing SJNK sendiri, dan sebenarnya personal selling juga berlaku pada intermediary loh. Misalnya saja marketing ya harus pinter untuk melakukan pendekatan ke agen, karna sebenarnya agen bisa saja kasih premi asuransi itu ke asuransi lain karena merasa pelayanan marketing di SJNK kurang baik. 52 Sebagai seorang tenaga penjual atau personal selling, tentu saja ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh setiap individu. Bukan hanya pandai berkomunikasi, namun cara menghadapi konflik juga harus dimiliki oleh seorang personal selling. Bapak Ketut juga mengutarakan hal yang harus dimiliki oleh marketing dalam wawancara dengan penulis: Marketing tentu harus mempunyai keahlian untuk berkomunikasi dengan baik dengan para konsumen kami. Kalau di SJNK sendiri, staf marketingnya kita ambil yang sudah berpengalaman, jadi setidaknya mereka sudah mempunyai pengalaman di bidang yang sama dan tau 52 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 22 Januari 2016

17 47 bagaimana caranya membina hubungan yang baik, pempengaruhi calon konsumen untuk melakukan penutupan, tau juga bagaimana caranya mereka menghadapi konsumen yang komplain. Dan mereka tentu saja harus mempunyai keahlian dalam presentasi, hal ini penting sekali. Karena melalui presentasi yang baik, biasanya akan berujung pada penjualan. 53 SJNK sendiri selalu memberikan pelatihan dan training kepada para marketing di perusahaannya guna memiliki tenaga jual yang ahli dan berprestasi. Hal ini di ungkapkan oleh Bapak Bagus selaku marketing dari SJNK sebagai berikut: Wah tentu saja...kami tim marketing disini benar-benar diperhatikan oleh perusahaan. Kami diberikan training Frontliner, diberikan training untuk presentasi dan negosiasi, dan kami juga diikutsertakan dalam les Bahasa Inggris. Semua itu dilakukan perusahaan untuk menjadikan karyawannya menjadi tenaga ahli yang profesional. Dan saya sebagai marketing, sangat bersyukur karna hal ini sangat membantu saya dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. 54 Ada beberapa tahapan yang akan dilakukan oleh para marketing dalam melaksanakan kegiatan personal selling, yaitu: 53 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22Desember 2015

18 Prospecting and Qualifying Langkah pertama dalam proses penjualan adalah mengidentifikasi calon pembeli. Untuk mengetahui calon pembeli yang potensial, marketing harus mengetahui dengan pasti siapa target pasar dari perusahaan mereka. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Bagus dalam wawancara dengan penulis: Pastinya...Marketing harus benar-benar tahu siapa yang akan mereka dekati dan mereka jadikan prospek. Misalnya kalau mau jual asuransi kendaraan seperti mobil, tentu saja yang harus mereka dekati adalah orang-orang yang mempunyai mobil atau mempunyai daya beli yang cukup tinggi. Atau misalnya mau jual asuransi kesehatan kumpulan, yang harus mereka sasar adalah HRD dari tiap perusahaan. Kalau marketing tidak tahu siapa calon konsumen mereka, bagaimana bisa jualan. Biasanya kami membuat daftar calon pelanggan potensial untuk kami hubungi. 55 Dari jawaban yang telah diutarakan oleh Bapak Bagus, penulis mengambil kesimpulan bahwa langkah awal dalam memilih dan menilai prospek merupakan kemampuan paling utama yang harus dimiliki oleh setiap marketing dan bukanlah hal yang sembarangan. Marketing harus mengetahui apakah calon konsumennya secara finansial mempunyai 55 Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22Desember 2015

19 49 kemampuan untuk membeli dan apakah calon konsumen tersebut benarbenar membutuhkan produk dari PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia? Karena jika marketing salah dalam memilih prospek, maka tidak akan terjadi penutupan. Untuk mempermudah dalam melakukan pemilihan, marketing SJNK melakukan pencatatan daftar konsumen potensial mereka. Dengan melakukan strategi ini, para marketing akan lebih mudah untuk melakukan sales call karena sudah lebih dahulu dilakukan kualifikasi Preapproach Pada tahap prapendekatan (preaproach) tenaga penjual harus belajar sebanyak mungkin tentang calon nasabah atau perusahaan calon pelanggan. Mereka mungkin mencari informasi tentang perusahaan tersebut, berbicara dengan vendor lain, atau mencari tahu lebih banyak tentang industri. Penjual membutuhkan waktu untuk menetapkan tujuan penjualan dan mencoba untuk menentukan waktu terbaik untuk menelepon. 56 Para marketing SJNK sebelum mereka melakukan pendekatan untuk menelepon langsung calon konsumennya, mereka biasanya mencari informasi mengenai perusahaan yang akan mereka jadikan prospek. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Ketut dalam wawancara dengan penulis adalah sebegai berikut: 56 Drs. Agus Hermawan M.Si, MBus. Komunika si Pemasaran. Jakarta : Penerbit Erlangga hal 118

20 50 Biasanya kami sebelum melakukan telemarketing akan mencari informasi mengenai perusahaan tersebut, sehingga pada saat kami melakukan pendekatan akan lebih mudah karena kami sudah mengetahui apa kebutuhannya, bagaimana perusahaannya...ya seperti itulah. 57 Informasi tentunya sangat dibutuhkan dalam mendekati calon konsumen. Setelah mengkualifikasi calon konsumen yang potensial, langkah selanjutnya adalah mencari data-data lain yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh tenaga penjual dalam mendekati calon konsumen. Berikut adalah jawaban dari Bapak Bagus saat penulis menanyakan hal apa yang dilakukan sebelum melakukan pendekatan dengan calon konsumen: Sebelum melakukan pendekatan, kami biasanya cari tau dulu tentang profil perusahaan tersebut. Misalnya kami mau prospek asuransi kendaraan di satu perusahaan, nah kami cari tahu dulu perusahaan itu bergerak dibidang apa, dan apa aja biasanya yang dibutuhkan oleh bidang usaha tersebut. Jadi pada saat kami menawarkan produk kami, kami sudah punya gambaran apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut. Dan terkadang 57 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember 2015

21 51 konsumen akan terkesan, karena kita mengetahui bagaimana profil perusahaan mereka. Tidak hanya untuk perusahaan, konsumen individupun akan kami terapkan hal yang sama. 58 Dari kedua jawaban tersebut, dapat disimpulkan bahwa tahap preapproach juga harus diperhatikan sebelum melakukan pendekatan. Karena pada tahap tersebut, akan memudahkan marketing dalam melakukan pendekatan. Informasi-informasi yang didapatkan bisa menjadi nilai tambah pada saat marketing melakukan pendekatan dengan calon konsumen, karena marketing sudah tahu dengan baik bagaimana latar belakang calon konsumen dan apa kebutuhan dari calon konsumen Approach Tahap pendekatan dimulai ketika marketing menghubungi atau menemui prospek untuk pertama kalinya. Pada tahap ini marketing harus menciptakan kesan yang baik untuk pertama kalinya. Karena jika pertemua pertama sudah berkesan, biasanya akan muncul ketertarikan dari benak prospek dan akan memudahkan marketing untuk melanjutkan tahap berikutnya. Hal ini diutarakan oleh Bapak Ketut mengenai tahap pendekatan sebagai berikut: 58 Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22Desember 2015

22 52 Yang harus diperhatikan marketing pada tahap pendekatan tentu saja penampilan dan juga cara bersikap. Biasanya marketing menggunakan pakaian yang rapih dan menjaga sikap pada saat pertemuan pertama untuk membangun image yang baik bagi perusahaan. Atau pada saat melakukan telemarketing untuk pertama kalinya, bahasa yang digunakan harus sopan dan tertata. Beda lagi kalau sudah dekat, bahasanya kaya ngomong sama teman juga ga masalah. Tapi kesan pertama itu penting. 59 Berdasarkan jawaban dari Bapak Ketut, maka penulis menarik kesimpulan bahwa personal selling harus membuat kesan yang baik pada saat pertama kali bertemu atau pertama kali berkomunikasi melalui telepon. Menurut beliau, kesan pertama merupakan langkah awal mareketing dalam mendapatkan perhatian dari prospek dan kemudian ditindaklanjuti pada tahap berikutnya. Hal lain yang penulis dapatkan adalah ketika mewawancarai nasabah dari SJNK yaitu Ibu Yovita adalah sebegai berikut: Saya rasa mereka melakukannya cukup baik ya...bahasa yang mereka tuturkan juga sopan. Saya senang, karna cara mereka 59 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember 2015

23 53 mendekati kliennya seperti menjadikan kliennya sebagai teman. Good job-lah Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa marketing SJNK selaku personal selling telah melakukan strategi yang benar dalam mendekati kliennya. Tentunya tahap pendekatan ini sangat berpengaruh dalam kelangsungan bisnis kedepannya. Hal ini menjadi perhatian bagi para tenaga penjual, karena keahlian mereka dalam berkomunikasi dalam mendekati prosepek sangat dibutuhkan ditahap pendekatan ini Presentation and Demonstration Setelah hubungan dibangun pada tahap pendekatan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan presentasi penjualan. Pada tahap ini tenaga penjual akan meminta waktu kepada prospek untuk dapat mempresentasikan produk yang akan dijual. Kemampuan presentasi yang baik sangat menentukan hasil akhir dalam penjualan. Tidak hanya materi yang menjadi poin utama dalam melakukan presentasi, cara penyampaian yang baik dan juga kemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar produk dari prospek juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bagi setiap perusahaan kepada para tenaga penjual. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Ketut dalam menjawab pertanyaan seputar presentasi yang ditanyakan oleh penulis: 60 Wawancara dengan Ibu Yovita selaku konsumen pada 11 Januari 2016

24 54 Sudah pasti...saat presentasi itulah kesempatan marketing untuk meyakinkan konsumennya. Pada saat konsumen bertanya mengenai produk dan perusahaan, disitulah saat terbaik bagi marketing untuk meyakinkan calon konsumennya bahwa produk yang ditawarkan merupakan yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Harus ada kemampuan bernegosiasi juga sebenarnya dalam presentasi 61 Hal lain juga disampaikan oleh Bapak Bagus mengenai materi yang akan disampaikan pada saat presentasi dilakukan: Sebenarnya tidak secara khusus dibuatkan format yang baku yaa.. Tapi yang pasti penjelasan awal adalah tentang profil perusahaan, kemudian lanjut ke penghargaan yang diraih, baru kemudian berisi tentang produk yang akan ditawarkan. dan di tiap slide harus menggunakan logo perusahaan. Tapi memang tidak ada format khusus, malah kami yang harus membuat presentasi semenarik mungkin untuk menjadi daya tarik bagi konsumen 62 Berdasarkan jawaban yang diungkapakan oleh Bapak Bagus, dapat diambil kesimpulan bahwa materi yang disajikan pada saat melakukan 61 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22Desember 2015

25 55 presentasi sudah terstruktur dengan baik, sehingga memudahkan prospek dalam menerima informasi yang dibutuhkan. Kemampuan marketing dalam berkomunikasi merupakan kunci sukses dalam kegiatan penjualan. Konsumen akan dengan mudah memahami setiap materi yang dipresentasikan jika cara penyampaian marketing mudah dipahami. Konsumen akan merasa senang jika marketing mau dengan sabar menjelaskan hal-hal yang ditanyakan oleh konsumen dalam suatu presentasi dan mampu memahami dengan baik apa yang diinginkan oleh konsumennya. Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Yovita saat dalam wawancara dengan penulis: Cara mereka presentasi bagus loh... Itu yang membuat saya yakin bahwa produk yang mereka tawarkan memang cukup baik dan sesuai dengan kebutuhan saya, semua pertanyaan saya bisa terjawab dengan memuaskan. 63 Dari pernyataan diatas, penulis menyimpulkan bahwa konsumen dapat dengan mudah meyakinkan dirinya bahwa SJNK merupakan pilihan yang tepat sebagai pelindung dari objek yang akan dipertanggungkan hanya dengan penjelasan dari tim marketing yang cukup jelas dan meyakinkan. 63 Wawancara dengan Ibu Yovita selaku konsumen pada 11 Januari 2016

26 Overcoming Objections Setelah marketing melakukan presentasi kepada prospek, keberatan-keberatan pasti akan selalu ada. Biasanya hal ini terjadi jika prospek bernegosiai harga, atau jika ada hal-hal yang menurut prospek tidak sesuai dengan yang seharusnya ada. Tim marketing SJNK sudah berlatih dalam mengatasi keberatan yang ada. Biasanya jika prospek merasa tidak puas dengan jawaban dari marketing, maka pihak Management SJNK juga akan membantu untuk mengatasi keberatan. Hal ini disampaikan juga oleh Bapak Ketut: Pasti ada...keberatan itu hal biasa. Tergantung bagaimana cara kita menyikapi keberatan yang ada. Sejauh ini sih, hal itu ga menjadi penghalang buat kami. Biasanya kami juga bantu tim marketing kalau mereka ga bisa menghandle sendiri 64 Selain itu, Bapak Bagus juga memberikan tanggapan dari sisi marketing mengenai cara menyikapi keberatan dari prospek: Biasanya saat keberatan itu datang dari prospek, kita akan mengambil sikap untuk menjadi pendengar yang baik dan memposisikan diri dipihak mereka. Baru setelah itu perlahan kita 64 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember 2015

27 57 ubah pola pikir mereka dan berusaha mengambil jalan yang terbaik yang tidak merugikan pihak manapun. 65 Pernyataan yang diungkapkan oleh Bapak Bagus diatas juga dibenarkan oleh Ibu Yovita selaku konsumen saat wawancara dengan penulis: ohh saya pernah waktu awal mengajukan keberatan-keberatan sama pihak asuransi. Waktu itu saya merasa premi yang ditawarkan kenapa mahal sekali, saya minta diskon yang lebih besar tapi tetap ga dikasih. Tapi akhirnya saya dijelasin kalau untuk premi asuransi itu sekarang sudah diatur sama OJK. Jadi pihak asuransi juga ga bisa menyalahi aturan OJK, dan akhirnya saya mengerti. Terus mereka malah kasih saya merchandise waktu kirim polis kerumah seperti buku agenda, pulpen, payung. Wahhh...saya senang sekali. 66 Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa SJNK dalam mengahadapi keberatan mempunyai cara untuk menyikapinya, yaitu dengan menjadi pendengar yang baik bagi prospek dan berusaha memposisikan diri sebagai prospek. Sehingga dengan cara demikian, pihak 65 Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22Desember Wawancara dengan Ibu Yovita selaku konsumen pada 11 Januari 2016

28 58 marketing akan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen dan solusi yang didapatkan juga tidak merugikan kedua belah pihak Closing the Sale Penutupan penjualan merupakan kesepakatan terakhir untuk suatu pembelian. Dalam tahap penutupan, prospek sudah menunjukan ketertarikannya terhadap perusahaan. Marketing harus pandai dalam menangkap isyarat yang diberikan oleh prospek. Bapak Bagus mengutarakan jawabannya selaku marketing dalam melakukan penutupan: Kami biasanya membaca gesture tubuh dari prospek. Misalnya pada saat kami presentasi, mereka mengangguk dan duduknya condong kedepan. Setelah itu mereka mulai bertanya hal-hal dalam perjanjian kerjasama. 67 Ketika prospek sudah menyatakan bahwa mereka telah menyetujui penawaran yang diberikan, marketing harus segera menyiapkan dokumendokumen yang dibutuhkan untuk melakukan penutupan. Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Ketut dalam wawancara dengan penulis: Kalau di bisnis asuransi biasanya kita siapkan yang namanya SPPA atau Surat Permintaan Penutupan Asuransi. Dan tim Risk 67 Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22Desember 2015

29 59 Engineer juga harus siap untuk melakukan survey, karena sebelum penutupan kita diwajibkam melakukan survey. Pokoknya kita harus serba siaplah, karena service harus nomor satu...apalagi sudah terjadi penutupan. 68 Dari jawaban yang telah dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa palayanan harus tetap terjaga meskipun prospek sudah setuju untuk melakukan penutupan. Bahkan menurut Bapak Ketut, service adalah hal yang utama. Selain itu dalam wawancara penulis dengan Ibu Yovita sebagai konsumen loyal dari SJNK, beliau juga mengungkapkan : Iya, cukup mudah kok.marketingnya juga sigap ya terhadap konsumen, jadi ga dipersulit. 69 Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa marketing SJNK selaku tenaga penjual selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumennya.sudah seharusnya sebagai duta perusahaan, seorang marketing menjadi pendamping setia konsumennya.ketika ada keluhan, atau pada saat konsumen membutuhkan sesuatu, seorang marketing harus siap melayani permintaan konsumennya selama masih berkaitan dengan pekerjaan dan tanggung jawab kerja. 68 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember Wawancara dengan Ibu Yovita selaku konsumen pada 11 Januari 2016

30 Follow Up Setelah penutupan terjadi, marketing sebagai tenaga penjual tentu saja harus menjaga hubungan baik dengan konsumennya. Hal ini juga diterapkan oleh SJNK dalam membangun loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Seperti yang dinyatakan oleh Bapak Ketut dalam wawancara dengan penulis adalah: tentu saja ada...marketing kami biasanya selalu menjaga hubungan baik dengan para konsumennya. Bahkan marketing juga ikut membantu konsumen pada saat klaim. Menurut saya, kalau konsumen merasa puas dengan pelayanan kita, pasti mereka akan loyal sama perusahaan. 70 Hal ini juga diakui oleh Bapak Bagus sebagai marketing yang behubungan langsung dengan konsumen dalam wawancara dengan penulis: Pasti ada tindak lanjut dong dari marketing. Kami biasanya setelah polis dikirim akan menelepon konsumen untuk memastikan polis sudah diterima atau belum. Atau kami juga bantu mereka kalau mau klaim untuk followup ke bengkel, supaya pengerjaan mobilnya cepat selesai. Dan setelah itu kami masih lakukan tindak 70 Wawancara dengan Bapak Ketut selaku Head of Marketing Office pada 28Desember 2015

31 61 lanjut, yaitu dengan menanyakan kepuasan mereka pada saat klaim baik atau buruk, menerima kritik dan yang terakhir biasanya kita selalu mengingatkan konsumen kalau polis mereka mau habis masa berlakunya, biasanya kami kirim Renewal Notice satu bulan sebelum periode berakhir. 71 Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa ada hal-hal lain yang tetap harus dilakukan oleh marketing guna menjaga hubungan baik dengan konsumen. Sehingga proses pemasaran tidak hanya berhenti setelah penutupan terjadi. Marketing tetap harus menjadi orang yang dapat diandalkan oleh konsumen pada saat konsumen membutuh bantuan. Hal ini juga disampakan oleh Ibu Yovita ketika penulis bertanya seputar pelayanan dari SJNK : oh iyaa..pasti itu. Mereka tuh tau persis ya gimana cara service konsumennya dengan baik. After sales tuh benar-benar dipikirin sama mereka, bahkan waktu saya ulang tahun mereka kasih ucapan ulang tahun ke saya via sms. Coba? Gimana saya mau pindah ke lain hati kalau pelayananya sudah oke.. 72 Dari pernyataan diatas, penulis menyimpulkan bahwa marketing SJNK melakukan strategi khusus lainnya untuk menjaga hubungan yang 71 Wawancara dengan Bapak Bagus selaku Marketing pada 22Desember Wawancara dengan Ibu Yovita selaku konsumen pada 11 Januari 2016

32 62 baik dengan konsumennya. Bila hubungan sudah terjalin dengan baik, maka konsumen akan loyal pada perusahaan dan bukan tidak mungkin akan merekomendasikannya kepada orang terdekat untuk membeli asuransi di SJNK. 4.3 Pembahasan Menghadapi situasi pasar yang semakin ketat, Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia atau yang disingkat dengan SJNK melakukan beberapa strategi guna meningkatkan penjualan mereka. Namun persaingan dalam bisnis asuransi si kini tidak melulu soal premi yang lebih murah, namun pelayanan yang lebih baik. Otoritas Jasa Keuangan sejak tahun 2014 lalu telah mengatur rate standar untuk asuransi kerugian seperti property dan juga kendaraan bermotor. Dengan n adanya aturan premi yang dibatasi oleh OJK, maka persaingan dalam bisnis asuransi kini kian memanas. Setiap perusahaan asuransi kini bersaing melalui kualitas pelayanan mereka dan juga fasilitas tambahan yang diberikan untuk konsumennya. Dalam melakukan komunikasi pemasaran, PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia sebagai perusahaan jasa menggunakan personal selling sebagai alat komunikasi pemasarannya. Personal selling merupakan metode promosi yang tepat digunakan oleh perusahaan jasa dalam memasarkan produknya. Sebab melalui personal selling komunikasi dua arah antara tenaga penjual dan konsumennya dapat terjalin dengan baik. Komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh marketing terhadap konsumennya merupakan sebuah langkah

33 63 awal dari terciptanya sebuah hubungan yang baik. Hal ini terbukti dari data yang penulis dapatkan bahwa sejak merger tahun 2013 lalu, penjualan asuransi mengalami peningkatan yang cukup besar. Hal ini juga tidak luput dari bertambahnya jumlah tenaga penjual semenjak merger dilakukan dan berdampak pada peningkatan penjualan. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia juga menggunakan agen asuransi si untuk memasarkan produknya namun jumlahnya tidak terlalu banyak dan saat ini perusahaan tersebut sangat meminimalisir pengrekrutan agen yang bekerja di bengkel untuk menghindari adanya kecurangan pada saat pengerjaan klaim. Selain menggunakan personal selling sebagai strategi pemasarannya, SJNK juga melakukan kegiatan lain sebagai penunjang kegiatan promosinya seperti mengadakan event-event t CSR, mengadakan acara Agency Gathering, dan juga memasang banner dalam kegiatan sponsorship. Tentu saja dalam menjaga kualitas pelayanan yang baik, para marketing sebagai tenaga penjual juga dibekali ilmu dan kemampuan yang memadai untuk bersaing mendapatkan prospek dan mempertahankan konsumen mereka. Di SJNK sendiri, para marketing yang bekerja disana adalah orang-orang yang memang kompeten dibidangnya, dan sudah mempunyai pengalaman sebelumnya sebagai marketing di asuransi lain. Mereka tentunya tahu bagaimana cara menghadapi konsumen dengan berbagai macam karakter yang berbeda dan juga mengatasi komplain dari konsumen. Untuk menunjang kualitas dari para tenaga penjual, SJNK memberikan beberapa training khusus kepada marketing-nya seperti Training Frontliner, Training Presentasi dan Negosiasi, dan juga membiayai

34 64 karyawannya untuk mengikuti ujian sertifikasi profesi. Selain itu para marketing juga dibiayai untuk mengambil program kursus Bahasa Inggris guna menambah keahlian dalam berbahasa Internasional. Dalam melaksanakan kegiatan personal selling, ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh SJNK, yaitu : 1. Prospecting and Qualifying Langkah awal yang dilakukan dalam proses penjualan adalah dengan mengidentifikasi calon konsumen atau prospek. Marketing SJNK tentunya sudah mengetahui dengan pasti siapa target mereka, apa segmentasinya dan juga mampu menganalisa bagaimana kemampuan membeli prospek secara finansial. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan memilih prospek, marketing SJNK melakukan pencatatan daftar prospek mereka terlebih dahulu. Pencatatan dilakukan untuk memudahkan marketing dalam melakukan langkah selanjutnya karena sudah dikualifikasi terlebih dahulu. Pencatatan ini juga membantu marketing untuk memberikan tanda bagi prospek yang sudah berhasil dihubungi dan berpotensi untuk membeli maupun yang tidak berhasil dihubungi atau tidak berpotensi untuk membeli. 2. Preapproach Langkah berikutnya yang dilakukan oleh marketing adalah mencari informasi sebanyak mungkin tentang prospek mereka, misalnya bagaimana profil perusahaan tersebut dan begerak dibidang

35 65 apa. Hal ini akan memudahkan marketing dalam melakukan pendekatan nantinya karena marketing sudah dapat menganalisa jaminan apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut. Sehingga akan memudahkan marketing dalam menawarakan produk asuransinya. 3. Approach Setelah pencarian informasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh marketing adalah melakukan pendekatan kepada prospek. Pada tahap ini marketing SJNK mulai melakukan telemarketing atau bertemu dengan klien untuk pertama kalinya. Perusahaan menegaskan bahwa masing-masing marketing harus mampu berbicara dengan baik dan sopan pada saat berbicara dengan prospek. Hal ini dimaksudkan agar prospek merasa nyaman dan tidak terganggu saat berbicara dengan marketing baik melalui telepon maupun langsung. Selain itu pada saat marketing bertemu dengan prospek untuk pertama kalinya, SJNK juga menegaskan marketing untuk dapat berpakaian dengan rapi dan sopan. Marketing harus mampu menciptakan kesan pertama yang baik dibenak prospek. Hal ini bertujuan untuk mempermudah marketing dalam melakukan pendekatan selanjutnya kepada prospek. Dari data yang penulis dapatkan ketika mewawancarai salah satu konsumen loyal SJNK adalah benar bahwa marketing SJNK

36 66 mampu melakukan pendekatan dengan baik dengan bahasa yang teratur dan sopan. Selain itu strategi lain yang digunakan oleh marketing SJNK adalah mampu membangun hubungan dengan konsumen seperti layaknya teman. Sehingga suasana komunikasi yang terjadi dapat dilakukan dengan baik dan menimbulkan rasa nyaman. 4. Presentation and Demonstration Saat melakukan presentasi kepada prospek, materi yang akan dipresentasikan tentu saja harus menarik dan disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Bapak Bagus menjelaskan bahwa untuk materi presentasi, mereka selalu menggunakan tamplate dari SJNK yang menunjukkan logo perusahaan. Materinya juga sudah terstruktur dengan baik mulai dari Profil Perusahaan, Penghargaan yang diraih, kemudian lanjut ke isi dari produk yang akan ditawarkan kepada prospek. Kemampuan presentasi yang baik menjadi tolak ukur kesuksesan proses penjualan. Dari hasil penelitian penulis, marketing SJNK sudah mampu melakukan presentasi dengan baik dan mampu meyakinkan prospek akan produk yang ditawarkan. Mereka juga dibekali oleh product knowledge sehingga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh prospek dengan mudah. 5. Overcoming Objections Dalam melakukan suatu pendekatan untuk menawarkan produk, keberatan akan selalu ada. Tim marketing dari SJNK sendiri sudah

37 67 terlatih dalam mengatasi keberatan yang datang dari prospek. Strategi yang mereka lakukan dalam mengatasi keberatan ini adalah dengan menjadi pendengar yang baik bagi prospek, kemudian berusaha menempatkan diri dipihak prospek dengan mencoba memahami dari sisi prospek, kemudian setelah itu marketing akan mengubah pola pikir prospek secara perlahan dan berusaha mengambil keputusan yang tidak merugikan siapapun. 6. Closing The Sale Saat penutupan akan terjadi, marketing sudah bisa membaca dari gesture tubuh prospek. Biasanya pada saat presentasi terjadi, prospek akan lebih fokus, duduk akan lebih condong kedepan dan mulai menanyakan hal-hal yang ada pada perjanjian kerjasama. Dan setelah prospek memutuskan penutupan, marketing SJNK akan memberikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses pembuatan polis. Dalam hal ini tim dari SJNK juga harus siap jika dibutuhkan untuk melakukan survey, tentu saja waktunya akan disesuaikan dengan ketersediaan prospek. Dalam hal ini Bapak Ketut menegaskan bahwa service adalah hal yang utama, dan kualitas pelayanan harus tetap terjaga meskipun sudah terjadi penutupan. 7. Follow Up Hal terakhir yang dilakukan oleh marketing dalam melakukan mengimplementasikanpersonal selling adalah dengan melakukan tindak lanjut. Dalam tahap ini marketing SJNK melakukan beberapa

38 68 hal guna menjaga hubungan baik dengan konsumennya. Marketing biasanya akan menelepon konsumen setelah polis diantar untuk memastikan polis sudah diterima oleh konsumen, kemudian marketing akan membantu konsumen pada saat melakukan klaim seperti halnya monitoring bengkel agar pengerjaan perbaikan tidak terlalu lama. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas pelayanan perusahaan agar konsumen merasa puas. Hal lain yang lebih membuat konsumen merasa diperhatikan adalah ketika marketing mengirimkan sms ucapan ulang tahun pada saat konsumen loyalnya berulang tahun. Tentu saja hal ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi perusahaan, karena tidak banyak tenaga penjual di asuransi lain yang menerapkan hal itu.

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce 1. Bagaimana keamanan transaksi e commerce Asuransi Bintang? Sangat aman, karena Bintang telah bekerja sama dengan Acquiring Bank, Payment Gateway dan di support

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita ketahui, yang namanya sakit, kecelakaan, dan kematian tidak dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat

Lebih terperinci

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013 MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013 I. Nama Produk : Motor Vehicle Insurance II. Jenis Produk : Asuransi Kendaraan Bermotor III. Nama Penerbit : IV. Data Ringkas Asuransi

Lebih terperinci

2 lebih baik dan lebih memuaskan bagi para nasabahnya. Perusahaan asuransi baik lokal maupun perusahaan asuransi join venture berlomba memberikan prom

2 lebih baik dan lebih memuaskan bagi para nasabahnya. Perusahaan asuransi baik lokal maupun perusahaan asuransi join venture berlomba memberikan prom 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi pasar yang sangat besar di Indonesia membuat para pengusaha, investor dan peruhasaan berlomba lomba untuk mendapatkan keuntungan besar pada pasar Indonesia.Masing

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Umum; dan 2. Direksi Perusahan Asuransi Umum Syariah, di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata

I. PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan,baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Umum; dan 2. Direksi Perusahan Asuransi Umum Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU

Lebih terperinci

2 P a g e ( )

2 P a g e ( ) Pendahuluan Pesatnya perekonomian Indonesia saat ini mendukung ekspansi bisnis. Sebagai pimpinan perusahaan, mempekerjakan dan mempertahankan orang-orang terbaik merupakan tugas yang penting. Karyawan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penilitian berikut pembahasan yang telah dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penilitian berikut pembahasan yang telah dilakukan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penilitian berikut pembahasan yang telah dilakukan pada PT. Asuransi AIA Indonesia cabang Bandung, maka penulis akan mencoba menarik beberapa kesimpulan dan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENULISAN. Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi

III. METODELOGI PENULISAN. Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi III. METODELOGI PENULISAN 3.I Objek Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi Parolamas Lampung yang terletak di jalan W.R. Monginsidi No 122 Bandar Lampung. Penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. LIG Insurance Indonesia merupakan perusahaan asuransi yang berbasis di Korea yang bergerak khusus di bidang asuransi non-jiwa. Berawal pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini pemasaran tidak hanya mengembangkan produk yang baik, Menetapkan harga dan membuat produk itu secara mudah dijangkau oleh konsumen

Lebih terperinci

PENETAPAN TARIF PREMI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014

PENETAPAN TARIF PREMI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014 PENETAPAN TARIF PREMI PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014 I. KETENTUAN UMUM 1. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur

Lebih terperinci

III. KEADAAN DARURAT 1. TEMPERATUR MESIN TERLALU PANAS (OVERHEATING)

III. KEADAAN DARURAT 1. TEMPERATUR MESIN TERLALU PANAS (OVERHEATING) III. KEADAAN DARURAT Emergency Assistant 24 Jam: Solution Center : 500-369 www.assarent.co.id 1. TEMPERATUR MESIN TERLALU PANAS (OVERHEATING) Untuk mengetahui temperatur mesin perhatikan jarum petunjuk

Lebih terperinci

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik Lampiran 1: Panduan Wawancara a. Hasrat atas tanggung jawab 1. Sesesorang yang merintis usaha sendiri umumnya bertanggung jawab tinggi terhadap usahanya. Bagaimanakah cara Anda bertanggung jawab pada keberlangsungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI -1- PEDOMAN PENGISIAN LAPORAN DATA RISIKO ASURANSI HARTA BENDA -2- Kode Laporan Data Profil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Asuransi 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? 5 5 03 Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? 6 7 04 Siapa yang Perlu Melakukan Perlindungan Asuransi? 8 Bagaimana

Lebih terperinci

LAMPIRAN SK NO. 422/AAUI/06

LAMPIRAN SK NO. 422/AAUI/06 KLAUSUL KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DAN ATAU RODA TIGA Dengan ini dicatat dan disepakati, bahwa : 1. Menyimpang dari definisi kendaraan bermotor yang dicantumkan dalam Polis, kata kendaraan bermotor harus

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 DASAR-DASAR ASURANSI Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 RESIKO & PERIL Resiko adalah : Sesuatu yang datangnya tidak terduga dan berdampak pada timbulnya suatu kerugian. Peril adalah : Penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang 37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang efektif. Rekrutmen adalah proses menarik, skrining, dan memilih orang

Lebih terperinci

Informasi Produk Asuransi Allianz

Informasi Produk Asuransi Allianz Informasi Produk Asuransi Allianz Nama Produk Permata Proteksi Ku Permata Proteksi Plus Permata KTA Proteksi Jenis Produk Asuransi jiwa berjangka untuk perlindungan tagihan kartu kredit Asuransi jiwa berjangka

Lebih terperinci

BAB IX ASURANSI ANEKA

BAB IX ASURANSI ANEKA BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersaing, 3) Fasilitas yang disediakan, dan 4) Promosi yang. melirik bisnis ini sebagai sarana berinvestasinya, mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersaing, 3) Fasilitas yang disediakan, dan 4) Promosi yang. melirik bisnis ini sebagai sarana berinvestasinya, mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis properti di Indonesia senantiasa mengalami peningkatan yang cukup signifikan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh REI (Real Estate Indonesia) menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Samryn (2014 : 3) berpendapat bahwa secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan

Lebih terperinci

Direktorat Sales Marketing (lanjutan)

Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Modul ke: Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Direktorat Sales Marketing Direktorat Pemasaran dan Penjualan didalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing mix dengan strategi pemasaran yang mereka miliki dengan matang agar menjadi lebih dimata konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan jasa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan jasa itu sendiri. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan jasa pada saat sekarang telah mengalami perkembangan yang pesat dan mengalami perubahan yang berkelanjutan. Kondisi tersebut membuat perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat, sehingga berpotensi memicu persaingan yang semakin

Lebih terperinci

TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI PADA LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016

TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI PADA LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016 LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR TENTANG /SEOJK.05/2016 PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI PADA LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016 - 1 -

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan memasuki era perdagangan bebas saat ini, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang bermunculan, sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Orientation Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal.

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK

RINGKASAN INFORMASI PRODUK RINGKASAN INFORMASI PRODUK a Nama dan Jenis Produk Asuransi b Nama Penerbit (Perusahaan Asuransi) c Data Ringkas : Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia : PT. KSK Insurance Indonesia : PT. KSK Insurance

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan fungsi dan tujuan PT. Jasaraharja Putera sebagai salah satu

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan fungsi dan tujuan PT. Jasaraharja Putera sebagai salah satu BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan fungsi dan tujuan PT. Jasaraharja Putera sebagai salah satu perusahaan asuransi yang bergerak di bidang jasa memiliki

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 10 Fakultas Ekonomi Bisnis MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Makna pemasaran 2. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KKM

BAB IV PELAKSANAAN KKM digilib.uns.ac.id BAB IV PELAKSANAAN KKM Diawali dari menyeleksi dan mencari tahu latar belakang perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, penulis akhirnya memilih Dini Media Pro sebagai tempat untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai peranan experiential marketing dalam

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT ASURANSI WAHANA TATA (Aswata) adalah perusahaan asuransi umum yang telah hadir melayani nasabah sejak 1964. Kini, Aswata adalah salah satu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus kemampuannya mendapatkan laba. Saat ini perusahaan harus dapat. kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus kemampuannya mendapatkan laba. Saat ini perusahaan harus dapat. kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan kondisi pasar yang semakin terbuka terhadap informasi yang datang dari manapun, menuntut suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri keuangan, selain perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. 2 Berdasarkan wawancara dengan Nia, mahasiwa UKSW pada hari Minggu 11 Desember

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. 2 Berdasarkan wawancara dengan Nia, mahasiwa UKSW pada hari Minggu 11 Desember BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan adanya inovasi-inovasi baru yang dapat ditemukan dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi Underwriting atau juga disebut proses seleksi risiko atau penseleksi risiko adalah proses untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

TIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran

TIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran TIPS-TIPS MENJADI MARKETING Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran Buat Strategi dan Target Konsumen Buatlah kegiatan promosi yang dapat menarik minat pelanggan. Misalnya dengan memberikan potongan harga, menawarkan

Lebih terperinci

Nama Githa Maharani Sembiring NPM : Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :

Nama Githa Maharani Sembiring NPM : Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 : Nama Githa Maharani Sembiring NPM : 093112330050065 Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 : Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

Pernyataan Key- Informan atas pertanyaan wawancara

Pernyataan Key- Informan atas pertanyaan wawancara LAMPIRAN Pernyataan Key- Informan atas pertanyaan wawancara 1. Startegi adalah : sebuah perencanaan dan konsep yang harus dipikirkan dengan matang. Karena konsep tersebut sangat berpengaruh terhadap tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi adalah perusahaan jasa yang melakukan perlindungan finansial (atau

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi adalah perusahaan jasa yang melakukan perlindungan finansial (atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asuransi adalah perusahaan jasa yang melakukan perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk. didirikan pada tanggal 17 Maret 1955, di saat jumlah perusahaan asuransi nasional masih sangat

Lebih terperinci

RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO )

RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO ) RINGKASAN PRODUK ASURANSI PENGANGKUTAN ( MARINE CARGO ) Asuransi Raksa Pratikara didirikan pada tahun 1975 dan menjalankan usahanya berdasarkan semboyan "BIJAKSANA DAN TEPERCAYA. Kami siap memberikan layanan

Lebih terperinci

Asuransi sepeda memberikan ganti rugi atas kerusakan sepeda. yang disebabkan oleh : tabrakan, benturan, jatuh, tergelincir dari

Asuransi sepeda memberikan ganti rugi atas kerusakan sepeda. yang disebabkan oleh : tabrakan, benturan, jatuh, tergelincir dari Simas Sepeda Deskripsi Asuransi sepeda memberikan ganti rugi atas kerusakan sepeda yang disebabkan oleh : tabrakan, benturan, jatuh, tergelincir dari jalan, pencurian, termasuk pencurian yang didahului

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risiko merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. Kemungkinan manusia menghadapi kehilangan atau kerugian itu merupakan suatu risiko.

Lebih terperinci

Lampiran. Lampiran 1 Halaman Home. Lampiran 2 Halaman What s new L1

Lampiran. Lampiran 1 Halaman Home. Lampiran 2 Halaman What s new L1 Lampiran Lampiran 1 Halaman Home Lampiran 2 Halaman What s new L1 Lampiran 3 Halaman Gallery Lampiran 4 Halaman Gallery(Office) L2 Lampiran 5 Halaman Gallery(Residental) Lampiran 6 Halaman Gallery(Retail)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

sangat berpengaruh baik pada image property secara perparkiran tersebut. Dengan sistem pengelolaan parkir yang terintegrasi,

sangat berpengaruh baik pada image property secara perparkiran tersebut. Dengan sistem pengelolaan parkir yang terintegrasi, 2011 Company Profile PT. Ratana Permata Mulia Jl. Taman Teladan No.7, Tangerang 15118 Banten, Indonesia Tel.021-93720 715 Fax.021-552 2657 www.smartparkingindonesia.com Follow us @smart_parking Profil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia usaha sekarang ini. Bisnis di zaman sekarang ini telah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat PT. BDI. PT. BDI yang didirikan tanggal 23 Februari 2006 dan operasi komersil di tahun 1949 sebagai perusahaan pendukung, yang bergerak dalam

Lebih terperinci

TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI PADA LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2017

TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI PADA LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2017 LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2017 TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI PADA LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2017 - 1

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN

BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN A. Sistem Agensi PT. Asuransi Takaful Umum Cabang Surabaya Sistem agensi dirancang dalam sebuah sistem yang melibatkan kedua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Transportasi Menurut Warpani (1990), transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ISNAL FARDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang dapat mempercepat dan memperingan proses transportasi. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan

Lebih terperinci

MANFAAT. Asuransi Alat Berat memberikan ganti rugi atas kerusakan / kecelakaan yang disebabkan antara lain oleh : PENGECUALIAN

MANFAAT. Asuransi Alat Berat memberikan ganti rugi atas kerusakan / kecelakaan yang disebabkan antara lain oleh : PENGECUALIAN Raksa Pratikara Asuransi Alat Berat ( Heavy Equipment ) Asuransi Raksa Pratikara didirikan pada tahun 1975 dan menjalankan usahanya berdasarkan semboyan "BIJAKSANA DAN TEPERCAYA. Asuransi Raksa Pratikara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti atau substitusi kerugian-kerugian besar yang

Lebih terperinci

lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI melalui personal selling dan sales promotion di Aston Tropicana Hotel dapat diambil

lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI melalui personal selling dan sales promotion di Aston Tropicana Hotel dapat diambil 220 lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan path analysis baik secara deskriptif dan verifikatif antara analisis keputusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik.

LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik. LAMPIRAN LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 INTERVIEW GUIDE KEPADA INTERNAL PP I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP 1. Apa visi dan misi perusahaan? - Visi perusahaan: Menjadi Distributor Lampu, Kabel Listrik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Risiko Asuransi Syariah PT. Asuransi Sinar Mas (ASM)

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Risiko Asuransi Syariah PT. Asuransi Sinar Mas (ASM) BAB IV PEMBAHASAN A. Pengelolaan Risiko Asuransi Syariah PT. Asuransi Sinar Mas (ASM) Cabang Pekalongan- Sasaran kebijakan manajemen risiko adalah mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi. sehingga kerugian itu tidak akan pernah terjadi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi. sehingga kerugian itu tidak akan pernah terjadi. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi 1. Pengertian Asuransi Apabila seseorang menginginkan supaya sebuah resiko tidak terjadi, maka seharusnyalah orang tersebut mengusahakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Asuransi Pengertian Asuransi sebagaimana tercantum dalam Buku Kesatu Bab IX Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman yang sangat pesat seperti sekarang ini dan semakin tinggi pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin maju,

Lebih terperinci

Asuransi Kendaraan Bermotor

Asuransi Kendaraan Bermotor (M017c 06/15 EL) Customer Care Centre AXA Tower lt. GF Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.18, Kuningan City Jakarta 12940, Indonesia Tel : 1500 733 Fax : +62 21 3005 9008 Email : customer@axa-insurance.co.id Asuransi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh industri kecil, yaitu pabrik jamu Bisma Sehat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014

PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014 PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014 I. KETENTUAN UMUM 1. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Penelitian ini bersifat deskriptif melalui pendekatan secara kualitatif. Data utama dalam penelitian diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara dengan tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dingin, hujan ) dan juga untuk melindungi manusia dari ancaman luar. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dingin, hujan ) dan juga untuk melindungi manusia dari ancaman luar. Dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan hal yang penting bagi setiap individu atau kelompok. Rumah berguna untuk melindungi manusia dari cuaca yang berubah ubah ( panas, dingin, hujan )

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 1: Pengantar Asuransi Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang berupa perjanjian antara nasabah asuransi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. asuransi non-jiwa. Berawal pada 1997 PT LI merupakan perusahaan joint venture

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. asuransi non-jiwa. Berawal pada 1997 PT LI merupakan perusahaan joint venture BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT LI merupakan perusahaan asuransi yang berbasis di Korea khusus dipasar asuransi non-jiwa. Berawal pada 1997

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk menggali pembelian ulang pelanggan, yaitu dengan memfokuskan pada kepuasan

Lebih terperinci

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI BAB X ASURANSI Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada saat ini sangat memberikan manfaat dan kemudahan bagi kehidupan manusia, dampak positif yang ada sangat mendukung manusia modern

Lebih terperinci

Accidental & Health. Hospital Income& Surgical Benefit

Accidental & Health. Hospital Income& Surgical Benefit Accidental & Health Hospital Income& Surgical Benefit Persiapkan segala sesuatunya dengan Hospital Income & Surgical Benefit Perlindungan lengkap akan biaya finansial atas perawatan di rumah sakit, dari

Lebih terperinci

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR 33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita ketahui bahwa harga dari sebuah mobil tidaklah murah, untuk memenuhi kebutuhan sebuah perusahaan akan operational transportation,khususnya mobil ada dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi", semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian,

Lebih terperinci