Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Spline Bootstrap Aggregating (MARS Bagging)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Spline Bootstrap Aggregating (MARS Bagging)"

Transkripsi

1 Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Spline Bootstrap Aggregating (MARS Bagging) Dimas Arvian Pandu Pratama 1 ( ), dan Bambang Widjanarko Otok 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika, ITS, Surabaya 2 Dosen Pembimbing, Jurusan Statistika, ITS, Surabaya dimaspratama90@gmail.com; bambang_wo@statistika.its.ac.id Abstrak Kemiskinan telah menjadi permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini, baik di Indonesia umumnya, maupun di Jawa Timur khususnya, dan hal ini berkaitan erat dengan kesejahteraan rumah tangga. Begitu banyak faktor yang mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi faktor yang paling berpengaruh agar nantinya dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan sehingga pembangunan lebih terarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dibuat suatu klasifikasi berdasarkan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, dilakukan klasifikasi kesejahteraan rumah tangga di provinsi Jawa Timur dengan pendekatan MARS bagging. Didapatkan empat belas faktor yang mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga di Jawa Timur, faktor-faktor tersebut adalah variabel-variabel yang berkontribusi pada fungsi klasifikasi. Lima variabel di antaranya yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi adalah jumlah anggota rumah tangga (X5), adanya anggota rumah tangga yang menggunakan telepon selular (X16), bahan bakar utama untuk memasak (X13), pengalaman membeli beras raskin selama tiga bulan terakhir (X15) dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga (X4) dengan tingkat kepentingan masing-masing 100%, 57.04%, 45.11%, 29.18%, dan 26.29%. Pendekatan bagging dengan tiga puluh replikasi dataset berhasil menunjukkan akurasi klasifikasi dari klasifikasi model MARS dengan dataset tunggal. Tingkat kesalahan dan ketepatan klasifikasi yang diberikan adalah sebesar 13.51% dan 86.49%. Kata kunci: Kesejahteraan rumah tangga, klasifikasi, MARS bagging 1. Pendahuluan Kesejahteraan masyarakat merupakan tanggung jawab pemerintah negara. Sejak berlakunya desentralisasi kebijakan pemerintahan, pemerintah daerah mendapatkan kesempatan besar untuk menangani secara langsung upaya penyejahteraan masyarakat, khususnya dalam upaya penanggulangan permasalahan kesejahteraan sosial. Salah satu permasalahan kesejahteraan sosial yang telah lama menjadi permasalahan yang belum dapat diatasi sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia adalah kemiskinan (Sutaat, 2006). Jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan 2.43 juta pada tahun 2009 dari jumlah semula juta jiwa pada tahun 2008 (Badan Pusat Statistik, 2009). Hal tersebut menunjukkan bahwa kemiskinan belum benar-benar terselesaikan walaupun telah banyak program pemerintah yang telah dilaksanakan. Telah banyak dilakukan kajian mengenai kesejahteraan dan kemiskinan, di antaranya Suryadarma dkk (2005), yang menentukan ukuran obyektif kesejahtraan rumah tangga untuk penargetan kemiskinan, dan juga Faturokhman dkk (1995), yang telah melakukan analisis data Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga sehingga perlu dilakukan identifikasi faktor yang paling berpengaruh supaya nantinya dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan yang terarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendeskripsikan karakteristik kesejahteraan rumah tangga dan melihat faktor yang paling berpengaruh, perlu dibuat suatu klasifikasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Propinsi Jawa Timur, sebagai propinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia, dihuni sekitar 6.02 juta penduduk miskin. Jumlah tersebut merupakan angka terbesar dibandingkan dengan propinsi lainnya di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2009). Sebuah kontradiksi di mana seharusnya jumlah penduduk yang besar di Jawa Timur dapat menjadi potensi dalam pembangunan daerah, namun permasalahan kesejahteraan sosial, salah satunya kemiskinan, masih belum dapat teratasi sampai tuntas. 1

2 Penelitian-penelitian mengenai klasifikasi kesejahteraan rumah tangga pernah dilakukan sebelumnya. Salah satunya pernah dilakukan Een (2009) tentang klasifikasi kesejahteraan rumah tangga di Propinsi Jawa Tengah dengan pendekatan CART Arcing, hasilnya merupakan gambaran karakteristik rumah tangga miskin di Jawa Tengah sebagai masukan perancanaan pembangunan daerah Jawa Tengah. Dalam penelitian ini, untuk mengklasifikasi kesejahteraan rumah tangga di Propinsi Jawa Timur, digunakan metode multivariate adaptive regression spline (MARS) yang dipadukan dengan salah satu pendekatan nonparametrik bootstrap aggegrating (bagging). Model MARS berguna untuk mengatasi permasalahan data berdimensi tinggi, sedangkan bagging yang dapat memperbaiki akurasi klsifikasi dari model MARS. 2. Kesejahteraan Berdasarkan Rancangan Undang- Undang tentang Sistem Kesejahteraan Sosial Nasional (RUU SKSN), kesejahteraan sosial adalah kondisi sosial ekonomi yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk dapat memenuhi kebutuhan yang bersifat jasmani, rohani dan sosial sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Kesejahteraan menurut Cahyat et al (2007) merupakan kondisi dapat memenuhi kebutuhan dasar baik material maupun non-material yang mencakup aspek gizi dan kesehatan, pengetahuan, dan kekayaan materi. Kemiskinan sendiri merupakan bentuk ketidakmampuan untuk meraih kesejahteraan dipandang dari sisi ekonomi - dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan- yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan (GK) (BPS, 2009). Selain itu, kemiskinan juga dijelaskan sebagai suatu situasi dimana seseorang atau rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar, sementara lingkungan pendukungnya kurang memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan secara berkesinambungan atau untuk keluar dari kerentanan (Cahyat et al, 2007). Tingkat kesejahteraan masyarakat antara lain dapat diukur melalui besarnya pendapatan/pengeluaran. Pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi dapat mencerminkan tingkat kemampuan ekonomi masyarakat, dan kemampuan daya beli masyarakat dapat memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi daya beli masyarakat menunjukkan meningkatnya kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan selanjutnya akan berdampak meningkatnya kesejahteraan masyarakat (BPS, 2009). Dalam mengukur kesejahteraan rumah tangga diperlukan indikator moneter, indikator yang banyak digunakan adalah pendapatan dan pengeluaran (BPS, 2009, dan The World Bank, 2007). Indikator pengeluaran, dalam hal ini disebut juga konsumsi, dipilih karena sifatnya tetap dan relatif stabil terhadap berfluktuasinya pendapatan dari tahun ke tahun. Suryadarma (2005) mengungkapkan variabel-variabel yang menjadi ciri kesejahteraan suatu keluarga antara lain: kepemilikan asset, kepemilikan binatang ternak, status perkawinan kepala rumah tangga, jenis kelamin kepala rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumah tangga dan pasangannya, anggota rumah tangga yang bekerja, sektor pekerjaan, akses terhadap rumah tangga, konsumsi makanan dan indikator kesehatan, indikator kesejahteraan lainnya serta partisipasi politik dan akses kepada informasi. Jumlah anggota rumah tangga diduga mempunyai keterkaitan erat dengan kesejahteraan rumah tangga karena kemiskinan dihitung berdasar pengeluaran dan jumlah anggota rumah tangga. Makin besar jumlah anggota rumah tangga akan makin besar pula resiko untuk menjadi miskin apabila pendapatannya tidak meningkat (Faturochman dan Molo, 1995). Umur kepala rumah tangga juga berkaitan dengan kesejahteraan rumah tangga walaupun hubungannya tidak begitu jelas, akan tetapi ada kecenderungan bahwa kepala rumah tangga yang lebih sejahtera lebih tua dibandingkan kepala rumah tangga yang kurang sejahtera. Jenis karakteristik lain adalah karakteristik jenis pekerjaan. Kemampuan mayoritas rumah tangga untuk keluar dari 2

3 kemiskinan akan bergantung pada upah mereka dari pekerjaan yang dilakukan. Jadi penting untuk menguji hubungan antara kesejahteraan dengan jenis pekerjaan anggota rumah tangga yang berada dalam usia kerja. Dillon dan Hermanto dalam Faturochman dan Molo (1995) mengungkapkan bahwa kenyataannya, sebagian penduduk atau rumah tangga miskin di desa masih mengandalkan pertanian sebagai pekerjaan utamanya akan tetapi usaha-usaha di luar pertanian tetap menjadi sumber pendapatan komplementer dan alternatif bagi keluarga. Sedangkan rumah tangga miskin di kota lebih banyak mengandalkan penghasilan dari sektor-sektor jasa atau lebih dikenal dengan sektor informal. Sedangkan karakteristik umum penduduk miskin menurut Rusastra dan Togar, 2007 adalah sebagian besar tinggal di desa, bekerja di sektor pertanian, sifat pekerjaan adalah informal serta status pekerjaan sebagai pekerja keluarga yang tidak di bayar. Salah satu karakteristik umum penduduk miskin lainnya menurut The World Bank (2006) adalah sifat pekerjaan yang bersifat informal serta status pekerjaan sebagai pekerja keluarga yang tidak dibayar. 3. MARS MARS diperkenalkan pada tahun 1991 oleh Friedman. Model MARS berguna untuk mengatasi permasalahan data berdimensi tinggi dan menghasilkan prediksi variabel respon yang akurat, dan menghasilkan model yang kontinu dalam knot berdasarkan nilai GCV terkecil (Friedman, 1991). Model umum persamaan MARS dapat ditulis sebagai berikut (Friedman, 1991): M m=1 K m k=1 f(x) = α 0 + α m s km. x v(k,m) t km + + ε i di mana, α 0 α m M K m s km (1) = fungsi basis induk (constant basis function), = koefisien dari fungsi basis ke-m, = fungsi basis maksimum (nonconstant basis function), = derajat interaksi, = bernilai 1 jika data berada di sebelah kanan titik knot, atau bernilai -1 jika data berada di sebelah kiri titik knot, x v(k,m) = variabel prediktor, dan t km = nilai knot dari variabel prediktor x v(k,m). MARS dapat menemukan letak dan jumlah knot yang diperlukan dalam suatu langkah forward/bacward stepwise (Otok, 2010). Forward stepwise dilakukan untuk mendapatkan fungsi dengan jumlah fungsi basis maksimum. Kriteria pemilihan fungsi basis pada forward stepwise adalah dengan meminimumkan Average Sum Of Square Residual (ASR). Sedangkan, untuk memenuhi konsep parsimoni (model yang sesederhana mungkin dengan variabel seminimal mungkin) dilakukan backward stepwise, bertujuan untuk memilih fungsi basis yang dihasilkan dari forward stepwise dengan meminimumkan nilai GCV (Friedman dan Silverman, 1989). Menentukan model MARS yang optimal di antara model-model yang lain adalah dengan memilih model yang memiliki nilai GCV terendah. Kriteria GCV diperkenalkan oleh Wahba pada tahun 1979 (Otok, 2010). Fungsi GCV minimum didefinisikan sebagai: 1 GCV (M) = ASR = [1 C(M) n ]2 n n i=1 [y i f K (x i )] 2 [1 C(M) n ]2 (2) dimana: K =jumlah basis fungsi (nonconstant basis fungsi) yang ditentukan pada tahap forward x i = variabel prediktor y i = variabel respon n = banyaknya pengamatan C(K) = C(K) + dk C(K) = Trace [B(B T B) -1 B T ]+1 d = nilai ketika setiap fungsi basis mencapai optimasi (2 d 4) Klasifikasi pada model MARS didasarkan pada pendekatan analisis regresi. Jika variabel respon terdiri dari dua nilai, maka dikatakan sebagai regresi dengan binary response (Cox dan Snell, 1989) sehingga dapat digunakan model probabilitas dengan ef (x) 1+e f (x) persamaan sebagai berikut : π (x) = dan {1 π(x)} = 1 dengan 1+e f (x) f (x) = logit π(x) sehingga prob(y = 1) = π (x) dan prob(y = 2) = 1 π (x). Variabel respon Y merupakan variabel respon biner (0 dan 1) dengan m banyaknya variabel prediktor, x = ( x1,..., xm ), sehingga model MARS untuk klasifikasi dapat dinyatakan sebagai berikut (Otok, 2008): 3

4 ln π(x) = α 1 π(x) 0 + K L α k k k=1 s kl x i(k,l) x i(k,l) m l=1 + + ε i (3) Pada prinsipnya, klasifikasi dilakukan untuk melihat seberapa besar ketepatan pengelompokkan sekumpulan data untuk digolongkan dengan tepat pada kelompoknya. Metode klasifikasi yang baik akan menghasilkan sedikit kesalahan klasifikasi atau akan menghasilkan peluang kesalahan klasifikasi (alokasi) yang kecil (Agresti, 1990). Untuk menghitung ketepatan klasifikasi digunakan alat ukur apparent error rate (APER). Nilai APER menyatakan representasi proporsi sampel yang salah diklasifikasikan oleh fungsi klasifikasi (Johnson dan Wichern, 1992). Jika subjek hanya diklasifikasikan menjadi dua kelompok y 1 dan y 2, maka penentuan kesalahan pengklasifikasian dapat diketahui melalui tabel klasifikasi berikut. Tabel 1 Tabel klasifikasi hasil Taksiran observasi y 1 y 2 y 1 n 11 n 12 y 2 n 21 n 22 di mana: n 11 : Jumlah subjek dari y 1 tepat diklasifikasikan sebagai y 1 n 12 : Jumlah subjek dari y 1 salah diklasifikasikan sebagai y 2 n 21 : Jumlah subjek dari y 2 salah diklasifikasikan sebagai y 1 n 22 : Jumlah subjek dari y 2 tepat diklasifikasikan sebagai y 2 APER(%) = n 12 +n 21 n 11 +n 12 +n 21 +n 22 (4) 4. Bagging Metode bagging pertama kali digunakan oleh Breiman (1994) sebagai alat untuk membentuk classifier yang lebih stabil. Bagging predictor adalah metode untuk membangkitkan multiple version dari prediktor dan menggunakannya untuk aggregate prediktor. Multiple versions dibentuk dengan replikasi bootstrap dari sebuah data set. Pada beberapa kasus bagging pada data set real dapat meningkatkan akurasi. Jika perubahan dalam data set menyebabkan perubahan yang signifikan maka bagging dapat meningkatkan akurasi. Ide dasar dari bagging adalah menggunakan bootstrap resampling untuk membangkitkan prediktor dengan banyak versi, dimana ketika dikombinasikan seharusnya hasilnya lebih baik dibandingkan dengan prediktor tunggal yang dibangun untuk menyelesaikan masalah yang sama. Sebuah data set terdiri dari {(y i, x i ), i = 1,2,, n}. Dilakukan replikasi bootstrap sehingga didapatkan i = (y i, x i ), i = 1,2,, n. Replikasi bootstrap dilakukan sebanyak B kali, sehingga didapatkan { (B) } dari. { (B) } adalah resampling dengan pengembalian. Penentuan besarnya jumlah replikasi B sangat variatif, karena besar kecilnya B dapat memberikan hasil yang berbeda pada setiap tahapan analisis. Sutton (2005) merekomendasikan replikasi sebanyak 25 atau lima puluh kali, namun Hastie dkk (2001) menyatakan bahwa peningkatan akurasi akan terjadi jika banyaknya replikasi ditingkatkan dari lima puluh ke seratus kali, sedangkan jika banyaknya ditingkatkan hingga lebih dari seratus kali akan menghasilkan akurasi yang tidak lebih besar dari akurasi replikasi seratus kali. Sementara itu, Efron dan Tibshirani (1993) merekomendasikan nilai B yang kecil, misalnya 25 kali. Algoritma bagging untuk MARS adalah sebagai berikut. 1. Mengambil sampel bootstrap sebanyak n dari data set dengan pengulangan sebanyak n. 2. Memodelkan MARS dari data set hasil sampel bootstrap (B). 3. Menghitung nilai misklasifikasi dari langkah 2. Nilai misklasifikasi pada langkah ini disebut misklasifikasi B 4. Mengulang langkah 1-4 sebanyak B kali (replikasi bootstrap). 5. Memperoleh misklasifikasi bagging dari rata-rata misklasifikasi pada setiap pengambilan sampel sampai B. 4

5 5. Sumber Data dan Variabel Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, diambil dari hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2009 Jawa Timur. Variabel respon dan variabel prediktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 2 Variabel penelitian (1) variabel keterangan kategori skala kelompok rumah tangga berdasarkan 1: rumah tangga miskin y pengeluaran per kapita yang sudah 2: rumah tangga tidak miskin dikonversikan berdasarkan garis kemiskinan x1 jenis kelamin kepala rumah tangga 1: laki-laki 2: perempuan x2 umur kepala rumah tangga, dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir - interval x3 status perkawinan kepala rumah tangga 1: kawin 2: lainnya 1: tidak punya ijazah 2: tamat SD x4 5: tamat di atas SLTA 6: tidak pernah sekolah ijazah tertinggi yang dimiliki kepala rumah 3: tamat SLTP/Sederajat tangga 4: tamat SLTA/Sederajat ordinal jumlah anggota rumah tangga, merupakan semua orang yang biasanya bertempat tinggal x5 di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah tangga maupun sementara tidak ada saat pendataan - interval x6 kegiatan utama kepala rumah tangga 1: bekerja 2: tidak bekerja 1: pertanian x7 lapangan usaha utama kepala rumah tangga 2: non pertanian 3: tidak bekerja 1: buruh/karyawan x8 status pekerjaan utama kepala rumah tangga 2: pengusaha 3: lainnya 1: milik sendiri x9 status penguasaan bangunan tempat tinggal 2: kontrak/sewa 3: bebas sewa 4: dinas 5: lainnya 1: air kemasan bermerek x10 sumber air minum 2: air isi ulang 3: leding meteran/leding eceran 4: sumur bor/pompa/sumur terlindung/sumur tidak terlindung 5: mata air terlidung/mata air tidak terlindung 6: lainnya x11 cara memperoleh air minum 1: membeli 2: tidak membeli 1: listrik PLN x12 sumber penerangan 2: listrik non PLN 3: lainnya 5

6 Tabel 3 Variabel penelitian (2) variabel keterangan kategori skala 1: listrik x13 bahan bakar energi utama untuk memasak 2: gas/elpiji 3: minyak tanah 4: arang/briket/kayu bakar 5: lainnya x14 pengalaman mendapatkan pelayanan kesehatan 1: pernah gratis selama enam bulan terakhir 2: tidak pernah x15 pengalaman membeli beras raskin selama tiga 1: pernah bulan terakhir 2: tidak pernah x16 ada anggota rumah tangga yang dapat 1: ya menggunakan telepon selular 2: tidak x17 ada anggota rumah tangga yang menguasai 1: ya penggunaan komputer desktop 2: tidak 6. Metode Analisis Data Langkah pertama, untuk mendapatkan deskripsi karaketeristik kesejahteraan rumah tangga, dilakukan analisis statistik deskriptif terhadap variabel-veriabel perdiktor. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga dengan kesejahteraan rumah tangga di Jawa Timur, bagaimana pola hubungannya, dan bagaimana ketepatan klasifikasinya, dilakukan prosedur berikut. 1. Pembentukan model MARS untuk data set awal: (1) menentukan BF; (2) menentukan MI; (3) menentukan MO di antara knot.. 2. Mendapatkan model MARS terbaik untuk dataset tunggal berdasarkan nilai GCV terkecil. 3. Mendapatkan variabel yang signifikan berpengaruh dari model MARS terbaik untuk dataset tunggal. 4. Melakukan bagging dari pasangan variabel respon dan variabel prediktor yang signifikan dari model MARS terbaik untuk data set tunggal dengan lima belas, dua puluh, 25, dan tiga puluh replikasi bootstrap. 5. Melakukan pemodelan MARS pada setiap pengambilan sampel B replikasi bootstrap dengan jumlah BF, MI dan MO di antara knot sama dengan jumlah BF, MI dan MO di antara knot pada model MARS terbaik untuk data set tunggal. 6. Mendapatkan nilai tingkat misklasifikasi pada setiap pengambilan sampel B replikasi bootstrap. 7. Mendapatkan nilai tingkat misklasifikasi bagging dari rata-rata misklasifikasi pada setiap pengambilan sampel sampai B. Model MARS bagging yang didapatkan adalah model MARS terbaik untuk data set tunggal. Hal ini dikarenakan nilai knot yang berubah-ubah untuk setiap replikasi sehingga estimasi parameternya tidak bisa dirata-rata. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai APER berdasarkan informasi yang didapat dari tabel klasifikasi untuk memverifikasi tingkat misklasifikasi dan tingkat ketepatan klasifikasi. 7. Hasil dan Pembahasan Karakteristik kesejahteraan rumah tangga di Jawa Timur ditampilkan pada tabel berikut. 6

7 Tabel 4 Statistik deskriptif (1) aspek kependudukan pendidikan perumahan karakterstik RT miskin RT tidak miskin mean st.dev mean st.dev jumlah anggota rumah tangga 4, , umur kepala rumah tangga 50, , jenis kelamin kepala rumah tangga status perkawinan kepala rumah tangga total n p(%) n p(%) n p(%) laki-laki perempuan total kawin lainnya total tidak pernah sekolah tidak mempunyai ijazah tamat SD tamat SLTP/Sederajat tamat SLTA/Sederajat tamat di atas SLTA status penguasaan tempat tinggal sumber air minum cara memperoleh air minum sumber penerangan bahan bakar memasak milik sendiri kontrak/sewa bebas sewa dinas lainnya total air kemasan bermerek air isi ulang leding sumur mata air lainnya membeli* tidak membeli** listrik PLN listrik non PLN lainnya listrik gas/elpiji minyak tanah arang/briket/kayu bakar lainnya

8 Tabel 5 Statistik deskriptif (2) aspek karakterstik ketenagakerjaan RT miskin RT tidak miskin total n p(%) n p(%) n p(%) bekerja* kegiatan utama KRT tidak bekerja** pertanian* lapangan usaha utama non pertanian** tidak bekerja buruh/karyawan pengusaha status pekerjaan lainnya tidak bekerja sosial ekonomi rumah tangga pengalaman mendapatkan pelayanan kesehatan gratis pengalaman membeli beras raskin pernah* tidak pernah** pernah* tidak pernah** teknologi informasi dan komunikasi kemampuan ART menggunakan telepon genggam penguasaan ART menggunakan komputer desktop *) signifikan berbeda pada α=0.05; α=0.01; α=0.001 **) signifikan berbeda pada α=0.05; α=0.01; α=0.001 ya* tidak** ya* tidak** Karakteristik di atas merupakan deskripsi dari setiap variabel prediktor x i berdasarkan kelompok pada variabel respon y, yaitu rumah tangga miskin dan rumah tangga tidak miskin. Selanjutnya, dilakukan pemodelan dengan MARS terhadap y dan x i dengan cara trial and error, dengan mengombinasikan beberapa kriteria model MARS, yaitu BF, MI, dan MO sampai diperoleh model terbaik dengan GCV minimum. Rincian kriteriakriteria model MARS tersebut adalah: BF yang nilainya -dua hingga empat kali jumlah variabel- 34, 51, dan 68; MI yang bernilai 1, 2, dan 3; dan MO yang bernilai 0, 10, 20, 50, dan 100. Tabel 6 Trial and error penentuan model terbaik MARS no BF MI MO GCV R 2 Misclassification rate * *) model terbaik Lima model yang ditampilkan pada tabel 1 adalah lima model dengan GCV minimum dari 45 kombinasi model MARS yang lain. Cara menentukan model terbaik adalah dengan mempertimbangkan GCV terkecil, bila bernilai sama, pertimbangan selanjutnya adalah memilih model dengan R 2 terbesar, bila ternyata beberapa model tersebut memiliki R 2 yang sama, pertimbangan beralih kepada ketepatan klasifikasi (total corect) 8

9 terbesar, bila masih belum dapat dipilih, pertimbangan beralih kepada kombinasi BF/MI/MO terkecil. Kelima model tersebut memiliki GCV dan R 2 yang sama. Penyeleksian mengerucut kepada model nomor tiga dan empat yang memiliki tingkat kesalahan klasifikasi terkecil, yaitu 13.51%. Di antara model nomor tiga dan empat yang memiliki MO paling sedikit adalah model nomor tiga, sehingga model nomor tiga dengan kombinasi BF=68, MI=3, MO=20 dipilih sebagai model terbaik. Model terbaik MARS untuk memodelkan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan dengan tingkat kesejahteraan di Jawa Timur dapat ditulis sebagai berikut: f (x) = BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF BF E 03BF 67 (4) dengan: BF 1 = (X 13 = 4) BF 4 = max(0,6.000 X 5 ) BF 1 ; BF 5 = (X 16 = 1) BF 1 ; BF 6 = (X 16 = 2) BF 1 ; BF 7 = (X 15 = 1); BF 9 = (X 4 = 6) BF 1 ; BF 10 = ( X 4 = 1 or X 4 = 2 or X 4 = 3 or X 4 = 4 or X 4 = 5) BF 1 ; BF 12 = max(0, X 5 ) BF 7 ; BF 13 = (X 16 = 1) BF 7 ; BF 15 = max(0, X ) BF 13 ; BF 17 = (X 11 = 1) BF 7 ; BF 19 = max(0, X ) BF 7 ; BF 20 = max(0, X 2 ) BF 7 ; BF 21 = (X 7 = 1); BF 23 = max(0, X ) BF 21 ; BF 24 = max(0, X 5 ) BF 21 ; BF 25 = (X 4 = 1 or X 4 = 6); BF 27 = max(0, X ) BF 23 ; BF 28 = max(0, X 2 ) BF 23 ; BF 29 = (X 12 = 3); BF 31 = max(0, X ); BF 33 = (X 16 = 1) BF 31 ; BF 34 = (X 16 = 2) BF 31 ; BF 35 = (X 10 = 5) BF 1 ; BF 37 = max(0, X ) BF 6 ; BF 38 = max(0, X 5 ) BF 6 ; BF 40 = max(0, X 2 ) BF 31 ; BF 41 = ( X 4 = 3 or X 4 = 4 or X 4 = 5) BF 31 ; BF 43 = (X 1 = 1) BF 20 ; BF 45 = ( X 10 = 1 or X 10 = 2 or X 10 = 3 or X 10 = 6) BF 23 ; BF 48 = max(0, X 2 ) BF 4 ; BF 49 = (X 17 = 1) BF 1 ; BF 51 = (X 14 = 1) BF 10 ; BF 53 = ( X 4 = 4 or X 4 = 5) BF 34 ; BF 55 = (X 8 = 2) BF 21 ; BF 57 = (X 11 = 1) BF 35 ; BF 60 = max(0, X 2 ) BF 6 ; BF 62 = max(0, X 5 ) BF 19 ; BF 63 = ( X 4 = 2 or X 4 = 3 or X 4 = 5) BF 19 ; BF 65 = ( X 10 = 4 or X 10 = 5) BF 17 ; BF 67 = (X 11 = 1) BF 40 Berkurang atau bertambahnya nilai f (x) akibat bermaknanya kontribusi setiap BF terhadap model MARS (ditunjukkan oleh tanda negatif atau positif dari setipa koefisien BF) dapat diartikan pula sebagai berkurang atau bertambahnya kecenderungan suatu rumah tangga untuk diklasifikasikan ke dalam kelompok rumah tangga tidak miskin. Model MARS terbaik pada persamaan (4) dibentuk oleh empat belas variabel yang secara signifikan memberikan kontribusi pada model. Tingkat kepentingan dari masingmasing variabel tersebut terhadap model ditampilkan pada Tabel 7. Tabel 7 tingkat kepentingan variabel Variable Importance - GCV X X X X X X X X X X X X X X X X X

10 Tingkat kepentingan dari setiap variabel ditaksir oleh kenaikan nilai GCV. Nilai - GCV menunjukkan besarnya GCV yang berkurang apabila variabel tersebut dimasukkan dalam model. Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa lima variabel dengan tingkat kepentingan tertinggi adalah X5, x16, x13, x15, dan X4, dengan tingkat kepentingan masing-masing 100%, 57.04%, %, %, dan %. Variabel selanjutnya adalah X2 dengan tingkat kepentingan %. Peringkat selanjutnya adalah variabel X7 dengan tingkat kepentingan %. Kemudian diikuti X11 dengan tingkat %. Selanjutnya variabel X10 dengan tingkat kepentingan %. Lima variabel terakhir yang memberikan kontribusi adalah X12, X1, X8, X17, dan X14 dengan tingkat kepentingan masing-masing 9.534%, 7.341%, 5.884%, 5.679%, dan 5.448%. Sedangkan variabel X3, X6 dan X9 tidak memberikan kontribusi pada model. Dengan diketahuinya variabel mana saja yang berkontibusi pada model MARS - yang merupakan fungsi klasifikasi kesejahteraan rumah tangga- maka dapat didefinisikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi klasifikasi kesejahteraan rumah tangga. Sehingga pemerintah Jawa Timur dapat menggunakan model ini untuk dijadikan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan rumah tangga. Evaluasi klasifikasi dengan menghitung nilai APER dimulai dengan membuat tabel klasifikasi. Tabel 8 Klasifikasi kesejahteraan rumah tangga miskin dan tidak miskin kelas aktual kelas prediksi total 1 2 aktual total prediksi Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa dari 4422 rumah tangga miskin, 1207 di antaranya tepat diklasifikasikan ke dalam kategori rumah tangga miskin, sedangkan 3215 rumah tangga lainnya salah diklasifikasikan ke dalam kategori rumah tangga tidak miskin. Begitu juga dari rumah tangga tidak miskin, di antaranya tepat dikalsifikasikan ke dalam kategori rumah tangga miskin, sedangkan 832 lainnya salah diklasifikasikan ke dalam kategori rumah tangga miskin. Berdasarkan informasi tersebut dapat dihitung tingkat ketepatan klasifikasi dan nilai APER sebagai berikut, ketepatan klasifikasi = ( ) x100% ketepatan klasifikasi = 86.49% sedangkan: APER = 100% ketepatan klasifikasi APER = 100% 86.49% APER = 13.51%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketepatan klasifikasi dengan pendekatan MARS adalah sebesar 86.49% dengan tingkat kesalahan 13.51%. Selanjutnya dilakukan pendekatan bagging untuk mengetahui akurasi klasifikasi dari model MARS. Bagging dengan tiga puluh replikasi terbukti dapat menunjukkan akurasi klasifikasi model MARS dengan dataset tunggal, perbandingan hasil klasifikasi untuk setiap { (B) } dengan hasil klasifikasi model MARS dataset tunggal beserta penurunan tingkat kesalahan klasifikasinya ditampilkan pada tabel 9. 10

11 Tabel 9 Perbandingan tingat kesalahan klasifikasi dari bagging dan dataset tunggal dan pemurunan klasifikasinya { (B) } misclassification B misclassification rate model MARS dataset tunggal penurunan misclassification rate { (15) } { (20) } { (25) } { (30) }* { (35) } *) replikasi terbaik Tabel 9 menunjukkan bahwa { (15) }, { (20) }, { (25) }, dan { (35) } belum berhasil memberikan akurasi klasifikasi yang lebih baik daripada klasifikasi model MARS dengan dataset tunggal. Penurunan tingkat kesalahan klasifikasi yang benilai nagatif menunjukkan bahwa tingkat kesalahan klasifikasi bagging lebih besar daripada tingkat kesalahan klasifikasi dengan dataset tunggal. Namun { (30) } dapat memberikan akurasi klasifikasi, dengan memberikan tingkat misklasifikasi yang konvergen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bagging dengan tiga puluh replikasi dataset berhasil menunjukkan akurasi klasifikasi dari MARS dengan dataset tunggal.. 8. Kesimpulan dan Saran Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel prediktor x i berdasarkan kelompok variabel respon y menunjukkan adanya perbedaan karakteristik kesejahteraan rumah tangga pada rumah tangga miskin dan tidak miskin berdasarkan beberapa aspek, di antaranya juga telah terbukti perbedaannya secara signifikan pada pada α=0.05; α=0.01; α= Dari ketujuh belas variabel prediktor, didapati hanya empat belas variabel prediktor yang memberikan kontribusi terhadap model yang menggambarkan hubungan kesejahteraan rumah tangga di Jawa Timur dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang ditulis pada persamaan (4). Lima variabel dengan tingkat kontribusi tertinggi adalah jumlah anggota rumah tangga (X5), adanya anggota rumah tangga yang menggunakan telepon selular (X16), bahan bakar utama untuk memasak (X13), pengalaman membeli beras raskin selama tiga bulan terakhir (X15) dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga (X4) dengan tingkat kepentingan masing-masing 100%, 57.04%, 45.11%, 29.18%, dan 26.29%. Klasifikasi kesejahteraan rumah tangga di Jawa Timur dengan pendekatan MARS bagging dengan tiga puluh replikasi dataset terbukti dapat menunjukkan akurasi klasifikasi dari model MARS dengan dataset tunggal. Pendekatan tersebut memberikan nilai kesalahan klasifikasi yang konvergen, yaitu 13.51%, dengan tingkat ketepatan klasifikasi sebesar 86.49%. Daftar Pustaka Aeni, Een Q.. (2009). Pendekatan CART Arcing untuk Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Tengah [Thesis]. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Agresti, A.. (1990). Categorical Data Analysis. John Wiley and Sons. New York. Anonim. (2011). Scatter Plot. (11 Pebruari 2011).. (2011). Matrix Plot. (11 Pebruari 2011). Badan Pusat Statistik. (2009). Berita Resmi Statistik: Profil Kemiskinan di Indonesia Maret BPS. Jakarta.. (2009). Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2008 Provinsi Jawa Timur. BPS Provinsi Jawa Timur. Surabaya.. (2009). Meta Data Subdit Statistik Kerawanan Sosial. (3 Maret 2011). (2009). Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2008 Propinsi Jawa Timur. BPS Jawa Timur. Surabaya. dan The World Bank Institute. (2002). Dasar-dasar Analisis Kemiskinan. Jakarta. 11

12 Breiman, L. (1994). Bagging Predictor. Technical Report No Department of Statistics University of California. Budiantara, I.N., Suryadi, F., Otok, B.W., Guritno, S.. (2006). Pemodelan B-Spline dan MARS Pada Nilai Ujian Masuk terhadap IPK Mahasiswa Jurusan Disain Komunikasi Visual UK. Petra Surabaya. Jurnal Teknik Industri, Vol 8 No. 1, Surabaya. Bühlman, P. dan Yu, B.. (2002). Analyzing Bagging, The Annals of Statistics, Vol. 30 no. 4, hal Cahyat, A., Gonner, C., dan Haug, M.. (2007). Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan Rumah Tangga : Sebuah Panduan dengan Contoh dari Kutai Barat, Indonesia. CIFOR. Bogor. Cox, D.R. dan Snell, E.J.. (1989). Analysis of Binary Data. Second Edition. Chapman & Hall. London. Djumena, Erlangga. (2011). BPS: Angka Kemiskinan Turun Terus Sejak (22 Pebruari 2011). Efron, B. dan Tibshirani, R.J.. (1993). An Introduction to the Bootstrap. Chapman Hall, New York. Faturokhman, Molo dan Marcelinus. (1995). Kemiskinan dan Kependudukan di Pedesaan Jawa: Analisis data Susenas Yogyakarta : Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada. Friedman, J.H.. (1991). Multivariate Adaptive Regression Splines. The Annals of Statistics, Vol. 19 No. 1 (Maret 1991).. dan Silverman, B.W. (1989). Flexible Parsimony Smoothing and Additive Modelling. Technometrics, 31. Hastie, T., Tibshirani, R., Friedman, J.. (2001). The Elements of Statistical Learning: Data Mining, Inference and Prediction. Springer-Verlag, New York. Johnson, R. A., Wichern, D. W.. (1992). Applied Multivariate Statistical Analysis. Prentice Hall. New Jersey. Mandaku, Fentje. (2009). Pemodelan terhadap Kelulusan Siswa Masuk Kelas Akselerasi menggunakan Analisis Regresi Logistik dan Multivariate Adaptive Regression Spline [Thesis]. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Nash, M.S., Bradford, D.F.. (2001). Parametric and Non Parametric Logistic regression for Prediction of Precense/Absence of an Amphibian. Las Vegas, Nevada. Otok, B.W.. (2008). Multivariate Adaptive Regression Spline. Pelatihan MARS. Surabaya.. (2010). Multivariate Adaptive Regression Spline. FMIPA ITS: Surabaya., Guritno, S., Subanar, Haryatmi, S.. (2006). Bootstrap dalam MARS untuk Klasifikasi Perbankan. Inferensi Jurnal Statistik, Volume 2, N0. 1, Januari FMIPA ITS Surabaya. Rahmawati, D.I.. (1999). Analisis Kesempatan Kerja Penduduk Miskin di Provinsi DKI Jakarta [Skripsi]. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Jakarta. Rusastra, IW dan Togar AN 2007 Karakteristik Wilayah dan Keluarga Miskin di Perdesaan: Basis Perumusan dan Intervensi Kebijakan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor Suryadarma, D., Akhmad, H., dan Nina, T.. (2005). Ukuran Obyektif Kesejahteraan Keluarga untuk Penargetan Kemiskinan : Hasil Uji Coba Sistem Pemantauan Kesejahteraan oleh Masyarakat di Indonesia. SMERU. Jakarta. Sutaat. (2006). Hasil-hasil Penelitian Tahun 2006 Puslitbang Kesejahteraan Sosial. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Badan Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial Republik Indonesia. Jakarta. Sutton, C.D.. (2005). Classification and Regression Trees, Bagging, and Boosting, Handbook of Statistics, Vol. 24. hal

13 Tanur, Erwin. (2009), Model Kesejahteraan Rumah Tangga Di Propinsi DKI Jakarta Dengan Metode MARS. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. The World Bank. (2006). Making The New Indonesia Work For The Poor. The World Bank. Jakarta.. (2007). Understanding Poverty. The World Bank. Jakarta. Wahyuningrum, S., Pendekatan MARS untuk Ketepatan Klasifikasi Desa/Kelurahan Miskin di Kalimantan Timur Tahun. Tesis Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Walpole, R.E.. (1993). Pengantar Statistika- Edisi ke-3. Jakarta: PT. Garmedia Pustaka Utama. 13

Kata Kunci: Penciri Tingkat Kesejahteraan, Kemiskinan, bagging MARS

Kata Kunci: Penciri Tingkat Kesejahteraan, Kemiskinan, bagging MARS Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 4 Hal. 34 42 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENCIRI TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGREGATING

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Metode klasifikasi merupakan salah satu metode statistika untuk mengelompok atau mengklasifikasi suatu data yang disusun secara sistematis ke dalam suatu kelompok sehingga

Lebih terperinci

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN

Lebih terperinci

Hary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M.

Hary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M. KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN BOOTSTRAP AGGREGATTING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES Hary Mega Gancar Prakosa 1307 100 077 Dosen Pembimbing Dr. Suhartono,

Lebih terperinci

SEMINAR HASIL TESIS. Disusun oleh : EKO WIYONO NRP : DOSEN PEMBIMBING Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si.

SEMINAR HASIL TESIS. Disusun oleh : EKO WIYONO NRP : DOSEN PEMBIMBING Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si. SEMINAR HASIL TESIS Disusun oleh : EKO WIYONO NRP : 39 7 DOSEN PEMBIMBING Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si. PROGRAM MAGISTER JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM -113 Kualifikasi Dan Mapping Kualitas Sekolah Menengah Swasta Di Tulungagung Berdasarkan Faktor Dominan Yang Berpengaruh Dengan Metode

Lebih terperinci

Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si

Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si Pemodelan Angka Kejadian Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) di Kabupaten Aceh Timur Menggunakan Multivariate Adaptive Regression Splines (MARS) Oleh: Yustiva Drisma Kurniasari 1307100034 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK Kishartini 1, Diah Safitri 2, Dwi Ispriyanti 3

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK Kishartini 1, Diah Safitri 2, Dwi Ispriyanti 3 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 711-718 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KELOMPOK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BLORA MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR (FK-NN)

KLASIFIKASI KELOMPOK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BLORA MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR (FK-NN) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 1077-1085 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI KELOMPOK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BLORA MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Memodelkan regresi logistik biner data set hasil sampel bootstrap B.

Memodelkan regresi logistik biner data set hasil sampel bootstrap B. B O O T S T R A P A G G R E G A T I N G 1 2 3 4 5 6 7 Tinjauan Pustaka Algoritma Bagging Regresi Logistik Biner Mengambil sampel bootstrap sebanyak n dari data set dengan pengulangan sebanyak n. Pengambilan

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 6 (1) 2017 UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm KETEPATAN KLASIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) PADA DATA KELOMPOK

Lebih terperinci

BAGGING MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI PASIEN HASIL PAP TEST PENYAKIT KANKER SERVIKS (STUDI KASUS DI RS X SURABAYA)

BAGGING MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI PASIEN HASIL PAP TEST PENYAKIT KANKER SERVIKS (STUDI KASUS DI RS X SURABAYA) BAGGING MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI PASIEN HASIL PAP TEST PENYAKIT KANKER SERVIKS (STUDI KASUS DI RS X SURABAYA) Hartini Yastuti 1 dan Bambang Widjanarko Otok 2 1

Lebih terperinci

Kata Kunci: Komponen Akreditasi, Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS)

Kata Kunci: Komponen Akreditasi, Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS) Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 2 Hal. 44 53 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN METODE MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) UNTUK MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN YANG BERPENGARUH

Lebih terperinci

Bootstrap Aggregating Multivariate Adaptive Regression Splines (Bagging MARS) untuk Mengklasifikasikan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang

Bootstrap Aggregating Multivariate Adaptive Regression Splines (Bagging MARS) untuk Mengklasifikasikan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) D-91 Bootstrap Aggregating Multivariate Adaptive Regression Splines (Bagging MARS) untuk Mengklasifikasikan Rumah Tangga Miskin

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 839-848 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING. Surabaya, Juli 2011

Seminar Tugas Akhir. Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING. Surabaya, Juli 2011 Surabaya, Juli 2011 Seminar Tugas Akhir Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING Ibrahim Widyandono 1307 100 001 Pembimbing : Dr. Bambang Widjanarko

Lebih terperinci

METODE ENSEMBLE PADA CART UNTUK PERBAIKAN KLASIFIKASI KEMISKINAN DI KABUPATEN JOMBANG

METODE ENSEMBLE PADA CART UNTUK PERBAIKAN KLASIFIKASI KEMISKINAN DI KABUPATEN JOMBANG METODE ENSEMBLE PADA CART UNTUK PERBAIKAN KLASIFIKASI KEMISKINAN DI KABUPATEN JOMBANG MUHAMMAD JAMAL MUTTAQIN 1311 201 205 PEMBIMBING DR. BAMBANG WIDJANARKO OTOK, M.SI. SANTI PUTERI RAHAYU, M.SI., PH.D.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Analisis Regresi Salah satu metode statistik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan ataupun pengaruh antara variabel prediktor dan variabel respon. Mengatasi kurva

Lebih terperinci

Maylita Hasyim Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Maylita Hasyim Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) DENGAN BINARY RESPONSE UNTUK MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NILAI UN SMA PENDAHULUAN Maylita Hasyim Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN PENGKLASIFIKASIAN KABUPATEN TERTINGGAL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) Abstrak

PEMODELAN DAN PENGKLASIFIKASIAN KABUPATEN TERTINGGAL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) Abstrak PEMODELAN DAN PENGKLASIFIKASIAN KABUPATEN TERTINGGAL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) Siskarossa Ika Oktora, Prof. DR. Sutawanir Darwis, Drs. Gatot Riwi Setyanto,

Lebih terperinci

RANDOM FOREST DAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) BINARY RESPONSE UNTUK KLASIFIKASI PENDERITA HIV/AIDS DI SURABAYA

RANDOM FOREST DAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) BINARY RESPONSE UNTUK KLASIFIKASI PENDERITA HIV/AIDS DI SURABAYA RANDOM FOREST DAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) BINARY RESPONSE UNTUK KLASIFIKASI PENDERITA HIV/AIDS DI SURABAYA 1 Nidhomuddin, 2 Bambang Widjanarko Otok 1,2 Jurusan Statistika,Fakultas

Lebih terperinci

α 0, j = 1,2,,m (1) dengan,

α 0, j = 1,2,,m (1) dengan, PEMODELAN ANGKA KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) DI KABUPATEN SORONG SELATAN (PROVINSI PAPUA BARAT) DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) Nama : Maylita

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI KEJADIAN KONSTIPASI TERHADAP PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PEMBERIAN AIR SUSU FORMULA

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI KEJADIAN KONSTIPASI TERHADAP PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PEMBERIAN AIR SUSU FORMULA MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI KEJADIAN KONSTIPASI TERHADAP PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PEMBERIAN AIR SUSU FORMULA 1 Ria Muslikah, Moh. Yamin Darsyah 1,,3 Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL RAMALAN PRODUKSI PADI DENGAN PENDEKATAN BAGGING MARS

PENGEMBANGAN MODEL RAMALAN PRODUKSI PADI DENGAN PENDEKATAN BAGGING MARS PENGEMBANGAN MODEL RAMALAN PRODUKSI PADI DENGAN PENDEKATAN BAGGING MARS Alif Yuanita 1, Bambang Widjanarko Otok 2, dan Sutikno 3 1 Mahasiswa Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2,3 Dosen Statistika,

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 339-541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 014, Halaman 313-3 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE MARS DAN FK-NNC

KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE MARS DAN FK-NNC ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 341-349 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KELOMPOK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BLORA MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR (FK-NN)

KLASIFIKASI KELOMPOK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BLORA MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR (FK-NN) KLASIFIKASI KELOMPOK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BLORA MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR (FK-NN) SKRIPSI Oleh : YANI PUSPITA KRISTIANI 24010211120018

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA MALANG DENGAN PENDEKATAN BAGGING REGRESI LOGISTIK

KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA MALANG DENGAN PENDEKATAN BAGGING REGRESI LOGISTIK KLSIFIKSI KSJHTRN RUMH TNGG DI KOT MLNG DNGN PNDKTN BGGING RGRSI LOGISTIK Oleh : ry Surya Ningrum (1308 100 107) Pembimbing : Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si Seminar Hasil Tugas khir Selasa, 13 Desember

Lebih terperinci

PERFORMANSI MODEL-MODEL CREDIT SCORING PADA DATA DEBITUR KREDIT PRODUKTIF PT. BANK X

PERFORMANSI MODEL-MODEL CREDIT SCORING PADA DATA DEBITUR KREDIT PRODUKTIF PT. BANK X PERFORMANSI MODEL-MODEL CREDIT SCORING PADA DATA DEBITUR KREDIT PRODUKTIF PT. BANK X Astri Afrilia Universitas Padjadjaran Program Pendidikan Magister Program Studi Statistika Terapan, Konsentrasi Statistika

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE Annita Nur Kusumastuti, Sri Sulistijowati Handajani, dan Respatiwulan Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Inflasi identik

Lebih terperinci

Pemodelan Kemiskinan di kabupaten Jombang dengan Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Splines (MARS)

Pemodelan Kemiskinan di kabupaten Jombang dengan Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Splines (MARS) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (214) 2337-352 (231-928X Print) D-32 Pemodelan Kemiskinan di kabupaten Jombang dengan Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Splines (MARS) Millatur Rodliyah,

Lebih terperinci

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R. REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R Tiani Wahyu Utami 1), Alan Prahutama 2) 1 Program studi Statistika, FMIPA, Universitas Mumammadiyah Semarang email: tianiutami@unimus.ac.id 2 Departemen

Lebih terperinci

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE)

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE) Natural Vol. 11, No. 2, Mei 2007, hal. 112-118. PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE) A. Efendi dan H. Kusdarwati Program Studi

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif. Perumahan. Seminar Hasil Tugas Akhir

Statistik Deskriptif. Perumahan. Seminar Hasil Tugas Akhir Statistik Deskriptif Perumahan Sebagian besar status penguasaan bangunan tempat tinggal rumah tangga miskin dan tidak miskin di Kota Malang tahun 2009 adalah milik sendiri dengan persentase jauh lebih

Lebih terperinci

Pengembangan Indikator Rumah Tangga Miskin Provinsi Jawa Timur Menggunakan Structural Equation Modelling Bootstrap Aggregating (SEM BAGGING)

Pengembangan Indikator Rumah Tangga Miskin Provinsi Jawa Timur Menggunakan Structural Equation Modelling Bootstrap Aggregating (SEM BAGGING) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) D-89 Pengembangan Indikator Rumah Tangga Miskin Provinsi Jawa Timur Menggunakan Structural Equation Modelling Bootstrap Aggregating

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 987-996 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN METODE REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTIVARIATE

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 11-20 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapatkan model dan faktor-faktornya, terlebih dahulu akan dibahas. bagaimana mendapatkan sampel dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapatkan model dan faktor-faktornya, terlebih dahulu akan dibahas. bagaimana mendapatkan sampel dalam penelitian ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari penelitian yang meliputi model terbaik dari indeks prestasi kumulatif mahasiswa dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

Pendekatan Multivariate Adaptive Regression SPLINES (MARS) pada Pemodelan Penduduk Miskin di Indonesia Tahun

Pendekatan Multivariate Adaptive Regression SPLINES (MARS) pada Pemodelan Penduduk Miskin di Indonesia Tahun Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 214 175 Pendekatan Multivariate Adaptive Regression SPLINES (MARS) pada Pemodelan Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 28-212 (Multivariate

Lebih terperinci

BAGGING MARS UNTUK PENGEMBANGAN MODEL RAMALAN ANOMALI LUAS PANEN PADI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAGGING MARS UNTUK PENGEMBANGAN MODEL RAMALAN ANOMALI LUAS PANEN PADI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, November 00 BAGGING MARS UNTUK PENGEMBANGAN MODEL RAMALAN ANOMALI LUAS PANEN PADI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Alif Yuanita, Bambang Widjanarko

Lebih terperinci

METODE POHON GABUNGAN PADA CART UNTUK ANALISA KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI BANJARMASIN

METODE POHON GABUNGAN PADA CART UNTUK ANALISA KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI BANJARMASIN Technologia Vol 7, No.1, Januari Maret 2016 15 METODE POHON GABUNGAN PADA CART UNTUK ANALISA KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI BANJARMASIN Galih Mahalisa, S.Kom, M.Kom (galih.mahalisa@gmail.com) ABSTRAK Kemiskinan

Lebih terperinci

Jurnal Matematika Vol. 3 No. 1, Juli ISSN :

Jurnal Matematika Vol. 3 No. 1, Juli ISSN : Jurnal Matematika Vol. 3 No. 1, Juli 2013. ISSN : 1693-1394 Pemodelan Angka Harapan Hidup di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 dan 2011 Berdasarkan Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, dan Pengeluaran

Lebih terperinci

Volume II No. 2, Juni 2017 ISSN

Volume II No. 2, Juni 2017 ISSN Volume II No., Juni 7 ISSN 5-74 MODEL PREDIKSI TIMELINESS PELAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE ( Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public di BEI) Erna Hayati

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Disusun oleh KISHARTINI 24010210141008 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Penerapan Metode Multivariate Adaptive Regression Splines

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Penerapan Metode Multivariate Adaptive Regression Splines BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian tentang MARS telah banyak dilakukan. Salah satunya yaitu penelitian yang berjudul Penerapan Metode Multivariate Adaptive Regression Splines

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA Febriani Astuti, Kartiko, Sri Sulistijowati Handajani Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Kata kunci: Kemiskinan, Regresi Logistik, MARS. Keywords: Poverty, Logistic Regression, MARS

Kata kunci: Kemiskinan, Regresi Logistik, MARS. Keywords: Poverty, Logistic Regression, MARS PEMODELAN MARS DAN REGRESI LOGISTIK RUMAH TANGGA MISKIN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016 (MARS AND LOGISTIC REGRESSION MODELING FOR HOUSEHOLD POVERTY IN CENTRAL BORNEO 2016) Ananto Wibowo 1, Ellen Lelian Mehrani

Lebih terperinci

MODEL KELELAHAN MATA PENGRAJIN KERAWANG BERDASARKAN PENGUKURAN VISUS MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

MODEL KELELAHAN MATA PENGRAJIN KERAWANG BERDASARKAN PENGUKURAN VISUS MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) MODEL KELELAHAN MATA PENGRAJIN KERAWANG BERDASARKAN PENGUKURAN VISUS MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) Reni Hiola 1, Bambang Widjanarko Otok 2, Rama Hiola 3 1,3 Faculty Science

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN CART ARCING

KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN CART ARCING KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN CART ARCING 1 Ibrahim Widyandono 2 Bambang Widjanarko Otok 3 Jerry Dwi Trijoyo Purnomo 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM) II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode Regresi Analisis regresi merupakan bagian dalam analisis statistika yang digunakan untuk memodelkan hubungan antara peubah tidak bebas (respon) dengan satu atau beberapa peubah

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Surabaya dengan Pendekatan Bagging Regresi Logistik Ordinal

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Surabaya dengan Pendekatan Bagging Regresi Logistik Ordinal JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X D-253 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Surabaya dengan Pendekatan Bagging Regresi Logistik

Lebih terperinci

RMSE = dimana : y = nilai observasi ke-i V PEMBAHASAN. = Jenis kelamin responden (GENDER) X. = Pendidikan responden (EDU) X

RMSE = dimana : y = nilai observasi ke-i V PEMBAHASAN. = Jenis kelamin responden (GENDER) X. = Pendidikan responden (EDU) X pembilang persamaan (3) adalah rataan jumlah kuadrat galat, N jumlah pengamatan dan M jumlah himpunan bagian. Penyebutnya merupakan fungsi nilai kompleks, dengan C(M) adalah nilai kompleksitas model yang

Lebih terperinci

PEMODELAN TERHADAP KELULUSAN SISWA MASUK KELAS AKSELERASI MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK DAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

PEMODELAN TERHADAP KELULUSAN SISWA MASUK KELAS AKSELERASI MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK DAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) ARIKA, Vol. 04, No. 2 Agustus 2010 ISSN: 1978-1105 PEMODELAN TERHADAP KELULUSAN SISWA MASUK KELAS AKSELERASI MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK DAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) Fentje

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 229-238 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian Ketepatan Klasiikasi Status Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Menggunakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR Neser Ike Cahyaningrum 1307100012 Dosen Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si AGENDA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR (K-NN) DAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) PADA DATA AKREDITASI SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA SEMARANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAGGING CART PADA KLASIFIKASI ANAK PUTUS SEKOLAH

BAGGING CART PADA KLASIFIKASI ANAK PUTUS SEKOLAH Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 XVI-1 BAGGING CART PADA KLASIFIKASI ANAK PUTUS SEKOLAH Oleh: Bambang Widjanarko Otok 1) & Sumarmi 2) 1) Jurusan Statistika,FMIPA-ITS,

Lebih terperinci

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 11-20 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI

Lebih terperinci

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Vol. 6, No.1, 0-8, Juli 009 Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Wahidah Sanusi Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi model pertumbuhan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE ANALISIS DISKRIMINAN, REGRESI LOGISTIK, NEURAL NETWORK, DAN MARS UNTUK ANALISIS PERMASALAHAN KLASIFIKASI DATA HBAT DAN DATA IRIS

PENGGUNAAN METODE ANALISIS DISKRIMINAN, REGRESI LOGISTIK, NEURAL NETWORK, DAN MARS UNTUK ANALISIS PERMASALAHAN KLASIFIKASI DATA HBAT DAN DATA IRIS Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal 47 51 (2013) PENGGUNAAN METODE ANALISIS DISKRIMINAN, REGRESI LOGISTIK, NEURAL NETWORK, DAN MARS UNTUK ANALISIS PERMASALAHAN KLASIFIKASI DATA HBAT DAN DATA IRIS The Applications

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN Amalia Ma rufa, Sri Subanti, Titin Sri Martini Program Studi Matematika FMIPA UNS

Lebih terperinci

Metode Ensemble pada CART untuk Perbaikan Klasifikasi Kemiskinan di Kabupaten Jombang

Metode Ensemble pada CART untuk Perbaikan Klasifikasi Kemiskinan di Kabupaten Jombang 1 Metode Ensemble pada CART untuk Perbaikan Klasifikasi Kean di Kabupaten Jombang Muhammad Jamal Muttaqin, Bambang W. Otok, dan Santi Puteri Rahayu Jurusan Statistika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si LOGO Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si PENDAHULUAN 1 2 3 4 Latar Belakang Tujuan Manfaat Batasan Masalah Latar Belakang Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan prioritas utama

Lebih terperinci

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur M.Fariz Fadillah Mardianto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang dihadapi seluruh Negara di dunia terutama Negara berkembang seperti Indonesia adalah kemiskinan. Kemiskinan atau tingkat kesejahteraan yang rendah menjadi

Lebih terperinci

BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI

BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI SKRIPSI Disusun oleh: RIDHA RAMANDHANI 24010212140071 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP PADA DATA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN YOGYAKARTA Fransiska Grase S.W, Sri Sulistijowati H.,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, 1. Karakteristik perempuan yang bekerja di bidang informal mayoritas pada perempuan

Lebih terperinci

Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees)

Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees) 1 Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees) Sharfina Widyandini dan Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logistik didasarkan pada pendekatan analisis regresi linear merupakan metode yang

BAB I PENDAHULUAN. logistik didasarkan pada pendekatan analisis regresi linear merupakan metode yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klasifikasi merupakan suatu metode statistika untuk mengelompokkan sekumpulan objek yang disusun secara sistematis ke dalam suatu kelompokkelompok baru yang lebih kecil

Lebih terperinci

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 2 (2013), hal 121 126. PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Yuyun

Lebih terperinci

PREDIKSI LUAS AREA KEBAKARAN HUTAN BERDASARKAN DATA METEOROLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS)

PREDIKSI LUAS AREA KEBAKARAN HUTAN BERDASARKAN DATA METEOROLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) PREDIKSI LUAS AREA KEBAKARAN HUTAN BERDASARKAN DATA METEOROLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) Winalia Agwil 1, Izzati Rahmi HG 2, Hazmira Yozza 2 Program

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA Kornelius Ronald Demu, Dewi Retno Sari Saputro, Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika FMIPA

Lebih terperinci

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2. ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2 1) Program Studi Statistika, FMIPA Universitas Diponegoro 2) Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Nama : Margareth G. Shari NRP : 1307 100 026 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR UNIVERSITAS DIPONEGORO 01 ISBN: -0-1-0-1 MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR Alan Prahutama Dosen Jurusan Statistika Undip

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASA STUDI MAHASISWA FPMIPA UPI

PENERAPAN METODE MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASA STUDI MAHASISWA FPMIPA UPI PENERAPAN METODE MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASA STUDI MAHASISWA FPMIPA UPI Mardiah Annur, Jarnawi Afgani Dahlan, Fitriani Agustina Departemen

Lebih terperinci

BOOSTING MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) BINARY RESPONSE UNTUK KLASIFIKASI KEMISKINAN DI KABUPATEN JOMBANG

BOOSTING MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) BINARY RESPONSE UNTUK KLASIFIKASI KEMISKINAN DI KABUPATEN JOMBANG BOOSTING MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) BINARY RESPONSE UNTUK KLASIFIKASI KEMISKINAN DI KABUPATEN JOMBANG Anna Apriana Hidayanti Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram Email : anna.apriana89@gmail.com

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal

Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal Oleh: DELTA ARLINTHA PURBASARI 1311030086 Dosen Pembimbing: Dr. Vita

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : YUSUF ARIFKA RAHMAN

SKRIPSI. Disusun Oleh : YUSUF ARIFKA RAHMAN Ketepatan Klasifikasi Status Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Menggunakan Multivariate Adaptive Regression Splines (MARS) dan Algoritma C4.5 di Kabupaten Sragen SKRIPSI Disusun Oleh : YUSUF ARIFKA RAHMAN 24010211120011

Lebih terperinci

Perbandingan Analisis Diskriminan dan Analisis Regresi Logistik Ordinal dalam Prediksi Klasifikasi Kondisi Kesehatan Bank

Perbandingan Analisis Diskriminan dan Analisis Regresi Logistik Ordinal dalam Prediksi Klasifikasi Kondisi Kesehatan Bank Perbandingan Analisis Diskriminan dan Analisis Regresi Logistik Ordinal dalam Prediksi Klasifikasi Kondisi Kesehatan Bank Fajri Zufa Alumni Program Studi Statistika, FMIPA, Universitas Bengkulu e-mail

Lebih terperinci

Analisis dan Pembahsan. Statistika Deskriptif. Regresi Logistik Biner. Uji Independensi

Analisis dan Pembahsan. Statistika Deskriptif. Regresi Logistik Biner. Uji Independensi Analisis dan Pembahsan Statistika Deskriptif Regresi Logistik Biner Uji Independensi H 0 : Tidak ada hubungan antara variabel prediktor dengan variabel respon H 1 : Ada hubungan antara variabel prediktor

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) SKRIPSI Disusun oleh : RIZAL YUNIANTO GHOFAR 240102101410029

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK Oleh: Agista Dyah Prabawati (1308 100 026) Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum,

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER Kimmy Octavian Yongharto Binus University, DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Konferensi Nasional Sistem & Informatika 7 STMIK STIKOM Bali, Agustus 7 Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Luh Putu Safitri Pratiwi Program Studi Sistem Informasi STMIK STIKOM

Lebih terperinci

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 9 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK

Lebih terperinci

ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART)

ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 81-90 Online di: http://eournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN BOOTSTRAP RESIDUAL UNTUK JUMLAH SAMPEL YANG BERVARIASI M a r zu k i, H i zi r S o f y a n Universitas Syiah Kuala marz_ukie@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Regresi Logistik Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) tujuan melakukan analisis data kategori menggunakan regresi logistik adalah mendapatkan model terbaik dan sederhana untuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 17 4 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T HOTELLING KLASIK DENGAN T HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis statistika pada dasarnya merupakan suatu analisis terhadap sampel yang kemudian hasilnya akan digeneralisasi untuk menggambarkan suatu karakteristik populasi.

Lebih terperinci

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( ) Analisis kepuasan karyawan pt. x dengan pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih (1308 030 059) Pembimbing : Wibawati, S.Si, M.Si 1 2 Latar belakang permasalahan Tujuan manfaat Batasan penelitian

Lebih terperinci

Analisis CART (Classification And Regression Trees) pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepala Rumah Tangga di Jawa Timur Melakukan Urbanisasi

Analisis CART (Classification And Regression Trees) pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepala Rumah Tangga di Jawa Timur Melakukan Urbanisasi JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X D-100 Analisis CART (Classification And Regression Trees) pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepala Rumah Tangga di Jawa Timur Melakukan

Lebih terperinci

Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang

Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang Oleh : Renanthera Puspita N. Pembimbing : Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si. 1

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 111-120 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi

Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi Statistika, Vol. No., Mei Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi MARZUKI, HIZIR SOFYAN, ASEP RUSYANA Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala Jl.

Lebih terperinci