UNIT LAYANAN PENGADAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIT LAYANAN PENGADAAN"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Komplek Perkantoran Kabupaten Aceh Tamiang Jl. Ir. H. Juanda Karang Baru ulpacehtamiang@yahoo.com ADDENDUM DOKUMEN PEMBANGUNAN PAGAR SEKOLAH SMA NEGERI 2 PATRA NUSA MANYAK PAYED Nomor : 008.II/DOK/Adendum/POKJA- V/2015 Nama Paket :Pembangunan Pagar Sekolah SMA Negeri 2 Patra nusa Manyak Payed Sumber Dana :OTSUS Tahun Anggaran :2015 Pada hari ini, Jum at tanggal delapan bulan Mei tahun Dua Ribu lima belas, telah dilaksanakan penjelasan dokumen lelang dan dilakukan perubahan (adendum) atas dokumen lelang nomor : 008/POKJA-V/2015 sebagai berikut : A. Addendum Dokumen Lelang Bab IV dan V Dokumen Sebelumnya I. Bab IV Lembar Data Pemilihan (LDP) K. Dokumen Penawaran(angka 1.Data personil inti /tenaga ahli/teknis/ trampil) - Untuk Posisi Site Engginering harus Mempunyai SKT pada Bidang Pelaksanaan Bangunan Gedung (TA022) atau SKT Teknik Bangunan Gedung Dokumen Setelah Perubahan I. Bab IV Lembar Data Pemiliha(LDP) K. Dokumen Penawaran(angka 1.Data Personil inti/tenaga ahli/teknis/ trampil) - Untuk Posisi Site Engginering harus Mempunyai SKT pada Bidang Penata taman/lanscape(ta029) II. Bab V Lembar Data Kualifikasi (LDK) B. Persyaratan Kualifikasi - Sertifikat Badan Usaha(SBU) Jasa Kontruksi Kode BG007(Jasa Pelaksana Untuk Kontruksi Bangunan Pendidikan ) II. Bab V Lembar Data Kualifikasi (LDK) B. Persyaratan Kualifikasi - Sertifikat Badan Usaha(SBU) Pekerjaan Lansekap/Pertamanan Kode SP015 B. Addendum Spesifikasi Teknis Dokumen sebelumya Dokumen sesudahnya Pada Dokumen Lelang Nomor : 008/POKJA-V/2015 yang di Apload Pada Tanggal 04 Mei 2015 oleh POKJA V terdapat hasil apload yang tidak sempurna diakibatkan kegagalan sistem spse sehingga terdapat bagian dokumen yaitu SPESIFIKASI TEKNIS tidak terapload pada sitem spse. Sehingga pada dokumen lelang sebelumnya tidak tercantum spesifikasi teknis SPESIFIKASI TEKNIS Pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah SMA Negeri 2 Nusa Manyak Payed Lokasi : Kecamatan Manyak Payed Sumber Dana : OTSUS Tahun : 2015

2 A. SPESIFIKASI UMUM I. LINGKUP PEKERJAAN Spesifikasi Teknik ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Gedung pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang II. SPESIFIKASI TEKNIK / PERATURAN TEKNIS YANG MENGIKAT. Disamping spesifikasi teknik yang tercantum dalam RKS ini, juga berlaku dan mengikat kepada berbagai ketentuan yang tertera dalam butir-butir ketentuan berikut ini : 2.1 Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene Voor De Uitoening Bij Annneming Van Openbare Werken. 2.2 Surat Edaran bersama Bappenas dan Dirjen Anggaran. No 351 / D.VI/ 1997 tanggal 20 Januari 1997 SE- 39/A Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No. 295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Negara. 2.4 Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( P B I ) Tahun 1991 NI Tata cara pengadukan dan Pengecatan beton, SNI Peraturan Muatan Indonesia Tahun 1972, NI Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI), NI Mutu Kayu Bangunan, SNI Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL), SNI Peraturan Umum Keselamatan Kerja Dari Departemen Tenaga Kerja 2.11 Peraturan Semen Portland Indonesia, NI 8 Tahun Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan, NI 10 Tahun Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Gedung dan Rumah, SNI Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emulsi, SNI Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah Setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan. Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontrakor Wajib mengikuti ketentuan peraturan peraturan yang disebutkan diatas.

3 III. RUANG LINGKUP SPESIFIKASI TEKNIK. Ruang lingkup spesifikasi teknik ini meliputi adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan Persiapan. 2. Pekerjaan Pondasi. 3. Sloof Beton. 4. Pekerjaan Dinding Pasangan Batu bata. 5. Pekerjaan Plasteran. 6. Kolom Beton. 7. Ring Balok Beton. 8. Pekerjaan Cat. 9. Pekerjaan Besi Pagar. Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini. PEKERJAAN PERSIAPAN Lingkup Pekerjaan Meliputi Pekerjaan : 1. Pembersihan lokasi sekeliling Bangunan. 2. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan. 3. Pengadaan alat-alat bantu yang dibutuhkan. 4. Pembuatan WC sementara dan fasilitas lainnya untuk kebutuhan para pekerja Persyaratan Bahan 1. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan alat lain-lain digunakan bahan kayu setempat Pedoman Pelaksana. 1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan, hasil pembersihan tersebut diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan/ditumpukan disuatu tempat lalu dibakar. 2. Pembongkaran pekerjaan sesuai dengan bestek, hasil pembongkaran tersebut diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan / ditumpukan pada suatu tempat. 3. Pengadaan Air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam drumdrum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum

4 dalam PBI 1971 NI Pengukuran / pemasangan bouwplank. 1. Pengukuran untuk menentukan besaran bangunan harus berpedoman kepada gambar bestek yang ada. Pengukuran itu dilakukan untuk menentukan letak, ukuran serta posisi daripada bangunan. 2. Pemasangan bowplank sangat mutlak dilakukan sedemikian rupa dengan tujuan agar dapat menentukan siku-siku serta batasan-batasan dinding daripada bangunan serta elevasi atau ketinggian lantai daripada bangunan. PEKERJAAN PONDASI. Untuk melaksanakan pekerjaan pondasi, hal utama yang perlu dilakukan adalah menentukan rencana ukuran dan kedalaman daripada pondasi itu sendiri. 1. Galian tanah untuk pondasi harus digali sedemikian rapihnya dengan mempertimbangkan ukuran besaran galian dan kedalaman galian dengan mengacu kepada garis bowplank yang telah ditentukan. 2. Sebelum melakukan pengecoran pondasi, dasar daripada tanah galian perlu dipadatkan dan diberi lapisan batu anstamping dengan diameter berkisar 7 10 cm dengan ketebalan 10 cm di dalam dasar galian pondasi. Batu anstamping sebelum dipadatkan perlu dibubuhi pasir yang merata dan padat untuk menjadi landasan kerja pondasi. 3. Sebelum pengecoran pondasi dilakukan perlu terlebih dahulu dipersiapkan cetakan beton dengan ukuran yang disyaratkan yaitu dengan menggunakan bahan daripada kayu atau papan. 4. Dalam pengecoran pondasi perlu dipertimbangkan kemudahan kerja dan kecukupan material serta hal yang sangat penting adalah menetukan komposisi adukan beton seperti yang disyaratkan dalam bestek yaitu campuran 1 : 3 : 6. PEKERJAAN SLOOF BETON BERTULANG Setelah pengecoran pondasi dilakukan, selanjutnya mengerjakan pekerjaan sloof beton bertulang, yang berfungsi sebagai untuk komponen bangunan yang dapat mengantisipasi keretakan pada dinding. 1. Dalam mengerjakan sloof beton bertulang hal yang utama dilaksanakan adalah pengadaan besi beton untuk tulangan pokok dan tulangan beughel, yang mana ukuran besi tulangan sloof yang disyaratkan dalam bestek agar dapat dipedomani dengan sebaik-baiknya.

5 2. Untuk menentukan besaran penampang daripada sloof, perlu adanya dipersiapkan cetakan sedemikian rupa untuk mencapai ukuran sloof yang akurat. 3. Dalam melakukan pengecoran sloof hal yang perlu dipertimbangkan adalah campuran adukan beton serta posisi tulangan beton yang sudah dirakit agar dapat diletakkan sebagaimana mestinya dalam cetakan beton. URAIAN UMUM TENTANG BETON BERTULANG a. Lingkup Pekerjaan 1. Beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat untuk sloof, kolom, kolom praktis dan ring balk. 2. Tempat tempat lain yang mempergunakan beton bertualang sesuai dengan gambar rencana. b. Bahan 1. Semen Digunakan Portland Cement menurut NI. 8 tahun 1972 dan memenuhi S 400 menurut standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI.8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak tidak diperkenankan pemakainnya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan ditumpukan paling 2 m setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. 2. Pasir Beton Pasir Beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI Kerikil Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan yang disyaratkan dalam PBI 1971 Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat. 4. Air Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusakan beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

6 5. Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm). Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokan sesuai dengan gambar dan harus diminta persetujuan direksi terlebih dahulu. Jika pemborong tidak berhasil memperoleh persetujuan diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar maka, dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan ; - Harus ada persetujuan direksi - Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas), Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab pemborong 6. Cetakan dan Acuan Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas batas yang sesuai dengan yang ditunjukan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus memnuhi ketentuanketentuan didalam pasal 5.1 PBI Mutu Beton Mutu Beton yang digunakan adalah perbandingan 1 Pc : 2 PS : 3 Kr c. Bahan 1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai PBI Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada direksi apabila ada perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur. 3. Adukan Beton Pengadukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi yaitu : - Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan - Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang mencolok antar beton yang sudah dicor dan yang akan dicor dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel PBI Pengecoran Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerjaan

7 dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat dicor, Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disejutui oleh direksi. Untuk melanjutkan bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. - Kecuali pada pengecoran kolom adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 15 cm. 5. Perawatan beton. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut: - Dipergunakan karung karung goni yang senantiasa basah bagai penutup beton. - Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton dan lainlain yang tidak memenuhi syarat harus dibongkar kembali sebagaian atau seluruhnya menurut pemerintah direksi. Untuk kelanjutannya atau diperbaiki segera atas resiko pemborong. PEKERJAAN DINDING Lingkup Pekerjaan 1. Dinding ½ bata Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh pembatasan ruangan, bagian tangga selasar bangunan dan septictank seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail Bahan/ Material 1. Batu Bata. Mutu bata yang digunakan dari jenis klas 1 menurut NI 10 dengan berbentuk standard batu bata adalah prisma empat persegi panjang bersudut siku siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga besi direndam air. 2. Pasir Pasir yang layak digunakan untuk adukan pasangan batu bata untuk dinding adalah pasir bersih, hal itu sangat

8 penting diperhatikan unutk mencapai kualitas dinding yang baik. 3. Air Air yang boleh digunakan untuk adukan spesi pasagan dinding adalah air yang bersih dan tidak mengandung kadar garam dan juga tidak mengandung kadar lumpur, pada hakikatnya air yang digunakan untuk adukan spesi pasangan dinding adalah air yang dapat diminum. 4. Semen Mengenai semen yang dipilih untuk berbagai adukan mortar, adalah semen yang standart (Semen Portland). Hal yang sangat penting dipertimbangkan dalam menggunakan semen adalah menjaga kualitas semen agar selalu dalam kondisi baik, semen harus disimpan pada tempat yang teduh dan terhindar dari kelembaban Pedoman Pelaksanaan 1. Pekejaan dinding bata menpunyai dua macam pasangan kedap air (1 Pc : 2 Ps). - Semua pasangan bata mulai diatas sloof sampai 20 cm diatas lantai - Pasangan dinding saluran keliling bangunan. - Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut. 2. Persyaratan adukan Adukan pasangan harus dibuat secara hati hati. Diadukan didalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plsatis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru. 3. Pengukuran Pengukuran (uit zet) harus dilakukan oleh kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat : - Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benar. - Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai. 4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengan panjang bata. Setengan tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan batu bata sudut. 5. Pengakhiran pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari pada tempat tempat tertentu sesuai gambar diberikolom kolom praktis yang ukurannya

9 disesuaikan dengan tebal dinding. 6. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka. Selama waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah pasangannya PEKERJAAN PLASTERAN Lingkup Pekerjaan bata dan beton betulang Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan Persyaratan Bahan Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal beton bertulang Pedoman Pelaksanaan 1. Sebelum plesteran dilakukan, maka : - Dinding dibersihkan dari semua kotoran - Dinding dibasahi dengan air - Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm - Permukaan beton yang diplaster dibuat kasar agar bahan plasteran dapat melekat dengan baik. 2. Adukan plateraan pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc : 2Ps sedangkan plasteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps 3. Ketebalan plasteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperolehkan plasteran terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperoleh berkisar antara 1 cm sampai 1,5 cm untuk mencapai ketebalan plasteran yang rata sebaiknya dadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal. 4. Bilamana terdapat bidang plasteran yang berombak harus diusahakan menperbaiki secara keseluruhan. Bidang - bidang yang harus diperbaiki hendaknya bongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbetuk segi empat) dan plasteran baru harus rata dengan sekitarnya 5. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak permulaan plesteran 6. Pekerjaan plesteran baru harus boleh dilaksanakan

10 setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa- pipa listrik selesai dipasang 3.7. PEKERJAAN KOLOM BETON BERTULANG. Khususnya pada bangunan bagian selasar diadakan pekerjaan kolom beton bertulang. Mengenai ukuran dan bentuk dapat diikuti pada detail Gambar Rencana. Demikian juga halnya untuk pekerjaan kolom praktis, yaitu Kolom Beton Bertulang yang dikerjakan pada sambungan / persimpangan dinding. 1. Langkah langkah kerja untuk mengerjakan konstruksi kolom beton bertulang ini hal yang utama dikerjakan adalah : mempersiapkan rangakaian besi tulangan untuk memperkuat beton. Mengenai penggunaan besi untuk tulangan beton, tulangan pokok, tulangan Begel dapat diikuti pad gambar rencana. 2. Untuk mendapatkan ukuran beton yang direncanakan dapat disesuaikan dengan menggunakan cetakan beton yang terbuat dari bahan papan / kayu. 3. Mengenai adukan beton yang disyaratkan dapat diikuti dalam komposisi yang tertera dalam lampiran analisa pekerjaan (Anl G. 41 dan Anl. Supl V) PEKERJAAN RING BALOK BETON BERTULANG. Ring balok beton sangat vital dalam sebuah bangunan gedung yaitu untuk memperkuat / mengikat dinding secara kesatuan. 1. Setelah selesai pemasangan dinding batu bata dibagian paling atas dinding perlu dikerjakan konstruksi ring balok beton bertulang. 2. Langkah langkah kerja untuk mengerjakan konstruksi ring balok beton bertulang ini hal yang utama dikerjakan adalah : mempersiapkan rangkian besi tulangan untuk memperkuat beton. Mengenai penggunaan besi untuk tulangan beton, tulangan pokok, tulangan Begel dapat diikuti pada gambar rencana. 3. Untuk mendapatkan ukuran beton yang direncanakan dapat disesuaikan dengan menggunakan cetakan beton yang terbuat dari bahan papan / kayu. 4. Mengenai adukan beton yang disyaratkan dapat diikuti dalam komposisi yang tertera dalam lampiran analisa pekerjaan (Anl G. 41 dan Anl. Supl V) PEKERJAAN CAT. 1. Cat Dinding. Sebelum melakukan pengecatan dinding, dinding harus di dibersihkan dengan baik agar didapat kualitas pengecatan menjadi sempurna. Pengecatan perlu diulang beberapa kali dan merata sampai tidak terlihat adanya belang-belang. Pilihan bahan cat yang digunakan untuk pengecatan dinding tidak dibenarkan menggunakan bahan kapur, tetapi yang disyaratkan

11 adalah menggunakan cat tembok standar. 2. Cat Minyak. Untuk pengecatan besi semuanya dicat dengan bahan cat minyak. Sebelum dicat semua bidang harus diamplas dan didempul sedemikian rupa agar mendapat permukaan cat yang merata. Pengecatan harus dilakukan sampai 3 lapis dengan kerataan yang sama 3.13 PEKERJAAN BESI PAGAR. Untuk pekerjaan besi pagar dan pintu pagar menggunakan besi hollow 40 x 40 mm dan 30 x 30 mm dengan ketebalan 2 mm dengan standar SNI. Semua sambungan besi di las dan di amplas sampai halus sehingga menghasilkan permukaan besi yang halus dan licin. Bentuk dan dimensi pagar dan pintu pagar dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana dan telah mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dan Konsultan pengawas PEKERJAAN RELIEF PADA TIANG DAN TOPI KOLOM. Untuk pekerjaan relief pada teras menggunakan semen dan pasir fisihing dicat dengan menggunakan cat air seperti pada spesifikasi pekerjaan pengecatan dengan mengacu pada ketentuan / gambar rencana dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. IV. PEKERJAAN AKHIR. Setelah selesai mengerjakan semua pekerjaan konstruksi tentu adanya sampah-sampah sisa pekerjaan, semua sampah-sampah ini harus dibersihkan secara menyeluruh termasuk rembesan atau percikan cat dilantai dan lainnya mulai dari bangunan itu sendiri sampai halaman dan lingkungan harus dibersihkan dengan baik. Pelaksana harus melakukan serah terima pekerjaan kepada owner dan bersedia melakukan perbaikan-perbaikan apabila diperlukan. Pelaksana juga bersedia memberi jaminan jangka waktu pemeliharaan selama kurun waktu yang disyaratkan. Karang Baru, Maret 2015 Pengguna Angggaran Bertindak Sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, dto Drs. IKHWANUDDIN NIP

12 Demikian addendum II terhadap Dokumen Pengadaan Nomor : 008/POKJA- V/2015 Tanggal 08 Mei 2015 untuk paket pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed ini dibuat untuk diketahui dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari dokumen lelang tersebut. Karang Baru, tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas Ttd, KELOMPOK KERJA V UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN ACEH TAMIANG

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan MTsN 2 Banda Aceh Lokasi : MTsN 2 Banda Aceh Tahun Anggaran : 2013 RUANG

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS Spesifikasi Teknis SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT UNIT) Jl. Jend. A. Yani No. 12 Amuntai Telp/fax : 0527-62471 PENJELASAN TAMBAHAN pertanyaan : Dalam Daftar

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan ( RKB ) TAHUN ANGGARAN 2016 yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.. Perincian bagian dan jenis pekerjaan yang

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN VOLUME = 104,85 M 1

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran; BERITA ACARA ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 16.add/POKJA-DISDIK/2014 Hari/Tanggal : Senin/10 Maret 2014 Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Pagar TK Kasih Ibu (Kuala Umo) Tempat : Laman http://www.lpse.simeuluekab.go.id

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH dengan sistim KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 Proyek : Gedung

Lebih terperinci

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH 1. UMUM A. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi : - Pekerjaan galian, - Pekerjaan Pilecap, Tie beam & Kolom. B. Pengukuran Peil (Levelling) Sebagai patokan tinggi peil (level)

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN (AANWIJZING) NOMOR : 06.B/ULP POKJA 1 / V/ 2012

BERITA ACARA PENJELASAN (AANWIJZING) NOMOR : 06.B/ULP POKJA 1 / V/ 2012 PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU POKJA PENGADAAN BARANG DAN JASA UNIT LAYANAN PENGADAAN JL. T. TAMBUSAI KM. 4 - KOMPLEK PERKANTORAN PEMDA ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN BERITA ACARA PENJELASAN (AANWIJZING)

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja

KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja Pasal 1 JENIS PEKERJAAN KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA 3.1 Pendahuluan Batu bata adalah salah satu jenis bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa bahan lain, yang dibakar pada temperatur yang

Lebih terperinci

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA KONSTRUKSI DINDING BATU BATA Mengambar Rekayasa HSKK 208 Pendahuluan Batu bata adalah salah satu jenis bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa bahan lain, yang dibakar pada

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN Dalam melaksanakan pekerjaan pemborongan harus berpedoman kepada ketentuan yang terdapat di dalam : 1.

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

perencanaan yang umum dilakukan pada proyek pembangunan meliputi berbagai

perencanaan yang umum dilakukan pada proyek pembangunan meliputi berbagai BAB II PERENCANAAN PROYEK 2.1 Tinjauan Umum Perencanaan merupakan penuangan pemikiran dan pandangan dari sebuah konsep untuk dapat diwujudkan dalam bentuk nyata dan sesuai dengan konsep yang diinginkan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN Yang dimaksud dengan Lingkup pekerjaan adalah selesainya satu jenis pekerjaan secara menyeluruh hingga berfungsi sempurna, yang secara umum meliputi : 1. PERBAIKAN

Lebih terperinci

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural SNI 03-3975-1995 Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural ICS Badan Standardisasi Nasional DAFTAR ISI Daftar Isi... Halaman i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1

Lebih terperinci

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

KAJIAN MUTU BANGUNAN PERUMNAS TRIMULYO JETIS BANTUL PASCA GEMPA BUMI YOGYAKARTA MEI 2006

KAJIAN MUTU BANGUNAN PERUMNAS TRIMULYO JETIS BANTUL PASCA GEMPA BUMI YOGYAKARTA MEI 2006 KAJIAN MUTU BANGUNAN PERUMNAS TRIMULYO JETIS BANTUL PASCA GEMPA BUMI YOGYAKARTA MEI 2006 Sehubungan dengan adanya pengaduan warga Blok III dan IV Perumnas Trimulyo, Jetis, Bantul, maka pada hari ini hari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Batako 3.1.1 Pengertian Batako Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland

Lebih terperinci

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN Pasal 1 : Batu Bata 1. Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran yang standar sesuai Peraturan Bahan Bangunan yang berlaku. 2. Batu bata mempunyai dimensi seperti

Lebih terperinci

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan

Lebih terperinci

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) BAB V LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) 5.1. UMUM a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B atau Kelas C yang diberi

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 027 / 017 / ULP.POKJA.KONSTRUKSI IV / / 2012 Tanggal : 28 Mei 2012

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 027 / 017 / ULP.POKJA.KONSTRUKSI IV / / 2012 Tanggal : 28 Mei 2012 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA KELOMPOK KERJA KONSTRUKSI IV Jalan PB. Sudirman No. 1 Telp. (0338) 671161 SITUBONDO 68312 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 027

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

ADDENDUM I. Nomor : 02/Pokja-KK.2/DPKP/2017 Tanggal : 12 Mei atas STANDAR DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

ADDENDUM I. Nomor : 02/Pokja-KK.2/DPKP/2017 Tanggal : 12 Mei atas STANDAR DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI ADDENDUM I Nomor : 02/PokjaKK.2/DPKP/2017 Tanggal : 12 Mei 2017 atas STANDAR DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA BANJARMASIN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013 PRELIMINARIES Pekerjaan ini meliputi : 1. Pekerjaan pembersihan Sebelum pekerjaan ini dimulai dengan kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi pekerjaan, dari kotoran sampah, pohon dan semak belukar

Lebih terperinci

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN JUMLAH HARGA REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

Lebih terperinci

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBERSIHAN a. Lokasi kegiatan harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pekerjaan mencakupi pembuatan drainase pasangan batu, pembuatan cor beton bertulang plat drainase dan timbunan bahu jalan.

SPESIFIKASI TEKNIS. Pekerjaan mencakupi pembuatan drainase pasangan batu, pembuatan cor beton bertulang plat drainase dan timbunan bahu jalan. SPESIFIKASI TEKNIS A. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan mencakupi pembuatan drainase pasangan batu, pembuatan cor beton bertulang plat drainase dan timbunan bahu jalan. B. STANDAR/SPESIFIKASI TEKNIS UMUM PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di 26 BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam penelitian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA KELOMPOK KERJA KONSTRUKSI IV

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA KELOMPOK KERJA KONSTRUKSI IV PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA KELOMPOK KERJA KONSTRUKSI IV Jalan PB. Sudirman No. 1 Telp. (0338) 671161 SITUBONDO 68312 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 027

Lebih terperinci

Revisi SNI T C. Daftar isi

Revisi SNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

Sri Indah Setiyaningsih, Penghitungan Struktur Beton Dan Perbandingan Perhitungan Biaya Menurut SNI

Sri Indah Setiyaningsih, Penghitungan Struktur Beton Dan Perbandingan Perhitungan Biaya Menurut SNI PERHITUNGAN STRUKTUR BETON DAN PERBANDINGAN PERHITUNGAN BIAYA MENURUT SNI DT 91-00008-2007 DAN SK SNI T-15-1991-03 (STUDI KASUS GEDUNG BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BESAR) SRI INDAH SETIYANINGSIH

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan adalah keputusan untuk waktu yang akan datang, apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan. Sekalipun waktu yang akan

Lebih terperinci

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang

Lebih terperinci

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN Pasal 1 PENJELASAN UMUM 1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pemasangan Paving Blok Jalan Lingkungan. 1. Pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan : Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS Pasal 1 S i t u a s i 1.1. Pekerjaan yang dilaksanakan terletak di Kota Cimahi. 1.2. Calon-calon pemborong wajib meneliti medan / lapangan terutama tanah, sifat tanah dan luasnya

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 16 ISSN : 89-8592 PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING Heri Sujatmiko

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal

Lebih terperinci

"The guidelines doc is an initial draft from within PU. It has no official status at this point and is the starting point for discussions with BRR to

The guidelines doc is an initial draft from within PU. It has no official status at this point and is the starting point for discussions with BRR to "The guidelines doc is an initial draft from within PU. It has no official status at this point and is the starting point for discussions with BRR to form a common government draft doc for consultation

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Struktur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana di Kampus Bukit Jimbaran. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan yang menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa Struktur Atas & Pasangan Batu Bata Ferdinand Fassa Tujuan dari akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur atas bangunan sederhana 2. Mahasiswa dapat menggambar bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. xx-200x.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 4: Beton dan Bekisting ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO BENGKEL KERJA BATU BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Material Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

(Ririn Endah Badriani, ST., MT.) A. Umum. B. Acuan Normatif

(Ririn Endah Badriani, ST., MT.) A. Umum. B. Acuan Normatif 1 IINSPEKSII DAN PEMELIIHARAAN DRAIINASE JALAN (Ririn Endah Badriani, ST., MT.) A. Umum Salah satu penyebab utama cepatnya kerusakan saluran samping jalan adalah akibat kurang terpeliharanya sistem drainase

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6-1 BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun jenis dan

Lebih terperinci

Lampiran A...15 Bibliografi...16

Lampiran A...15 Bibliografi...16 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...iii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerja

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Kuat tekan beton yang direncanakan adalah 250 kg/cm 2 dan kuat tekan rencana ditargetkan mencapai 282 kg/cm 2. Menurut hasil percobaan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR LANJUTAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SD NEGERI 58 BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2010 NO A URAIAN PEKERJAAN B JUMLAH HARGA ( ) C I. PEKERJAAN PERSIAPAN II.

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015 OWNERS ESTIMATE Kegiatan : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah Pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat Lokasi Pekerjaan : Jl. Abepura 2 Koya Barat Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI 1 SNI 03-2835-2002 PEKERJAAN PERSIAPAN PA 6,8 1 m² Membersihkan lapangan dan perataan SNI 03-2835-2002 / 6.8 Upah Pekerja 0,100 Oh x Rp 0 = Rp 0,00 Mandor 0,005 Oh x Rp

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN SNI 03-6.13 PERSIAPAN I.1. 1 m3 Bongkaran beton bertulang 6.6670 Oh Pekerja @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Kepala tukang @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Mandor @Rp 0.00 Rp. 0.00 Alat

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Menurut SNI 03-3430-1994, dinding memiliki 2 macam yaitu: dinding pasangan (non-structural) atau dinding yang berperan menopang atap dan sama sekali tidak menggunakan cor

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton menggunakan kapur alam dan menggunakan pasir laut pada campuran beton

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Team ilmu sipil dalam websitenya mengartikan pile cap sebagai bagian dari pondasi bangunan yang digunakan untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur diatasnya

Lebih terperinci