lancar, sehingga investasi pada persediaan memerlukan dana yang cukup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "lancar, sehingga investasi pada persediaan memerlukan dana yang cukup"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan dan Perputaran Persediaan Sumber penghasilan yang utama dari sebuah perusahaan adalah penjualan atas barang - barang atau jasa yang dihasilkan. Harga jual barang - barang atau jasa itu haruslah Iebih besar dari seluruh biaya - biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung agar perusahaan tersebut dapat menghasilkan keuntungan atas kegiatan usaha produksinya. Bagi perusahaan yang menghasilkan suatu produk atau barang bukan jasa, harga pokok barang - barang yang akan dijual dan barang - barang yang akan disimpan untuk dijual di masa yang akan datang, merupakan unsur yang mempunyai arti penting untuk mengukur pendapatan dan menentukan posisi keuntungan perusahaan tersebut. Persediaan dalam perusahaan mempunyai kedudukan yang sangat penting baik dalam jumlah maupun dalam peranannya. Jumlah ( nilai ) persediaan pada umumnya relatif besar diantara unsur - unsur aktiva lancar, sehingga investasi pada persediaan memerlukan dana yang cukup besar. Sedangkan peranan persediaan adalah sebagai sumber utama pendapatan perusahaan melalui penjualan barang.

2 Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan perdagangan, industri maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya perusahaan, para pengusaha akan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan langganan yang memerlujcan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal ini mungkin terjadi, karena tidak selamanya barang - barang atau jasa - jasa tersisa pada setiap saat. Hal ini berarti, perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Jadi, persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan. Sebelum membicarakan persediaan lebih jauh lagi penulis akan menyampaikan pengertian persediaan. Persediaan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14, paragraf 03 ( 2004 : 14.1 ) disebutkan : Persediaan adalah aktiva : 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan ( supplies ) untuk digunakan dalam produksi atau pemberiaan jasa Kemudian dijelaskan juga pada paragraf 04 ( 2004 : 14.2 ): Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali misalnya ; barang yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang telah diproduksi perusahaan dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.

3 Tujuan pemilik persediaan pada dasarnya adalah untuk dijual kepada pihak luar perusahaan ( konsumen ) dalam usaha normal perusahaan atau untuk digunakan dalam proses produksi dalam rangka menghasilkan barang siap jual. Bentuk persediaan yang berwujud dapat dibedakan menajadi bahan baku (raw material), bahan penolong (supplies ), barang dalam proses {work in process) dan barang jadi {finished goods). Selanjutnya pengertian persediaan dapat dikemukakan oleh beberapa pendapat yaitu : " Persediaan adalah pos - pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis normal alau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual " (Kieso et al : 444). " Persediaan adalah merupakan aktiva yang penting untuk kebanyakan bisnis dan biasanya berupa akliva lancar ierbesar dari perusahaan manufaktur danpengecer (retail) "(Dyckmanet al : 376). " Persediaan adalah merupakan simpanan atau persediaan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi yang digunakan sebagai sarana produksi atau untuk memuaskan dan memenuhi permintaan pelanggan " ( Lula Sumayang 2003 : 197 ). Kemudian pengertian Persediaan menurut ( Warren et al : 440 ) adalah sebagai berikut: 1. Barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal 2. Bahan yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu.

4 Pengertian persediaan menurut Sofjan Assauri ( 1999 : 169 ) adalah sebagai berikut: Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang - barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang yang masih pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Dari berbagai macam pendapat telah dikemukakan di atas tentang arti atau pengertian persediaan. Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut - turut untuk memproduksi barang - barang yang selanjutnya disampaikan kepada konsumen. Tetapi walau bagaimanapun pentingnya persediaan yang dibutuhkan oleh perusahaan persediaan harus dikendalikan sesuai dengan kebutuhan yang sesuai dikarenakan persediaan juga merupakan salah satu bagian dari harta perusahaan yang memerlukan investasi yang cukup besar. Dalam iklim ekonomi yang kompetitif saat ini, metode akuntansi persediaan dan praktek manajemen telah dijadikan alat untuk memperbaiki nilai laba. Sistem persediaan laba yang lebih baik dapat meningkatkan profitabilitas, sementara sistem yang buruk dapat mengikis laba dan menjadikan bisnis kurang kompetitif. Pengaruh persediaan terhadap laba lebih mudah terlihat ketika kagiatan bisnis berfluktuasi. Selama iklim usaha sedang baik, penjualan menjadi tinggi dan persediaan bergerak lebih cepat dari pembelian ke penjualan. Namun ketika kondisi ekonomi menurun, tingkat penjualan turun, persediaan bertumpuk dan mungkin perlu dijual

5 walaupun rugi. Dalam hal ini manajemen harus memantau jenis dan tingkat persediaan secara terus - menerus jika ingin menjaga kinerja iabanya. Sehingga peranan persediaan yang dilakukan di dalam perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Menjaga kontinuitas usahanya 2. Menjaga agar jangan sampai terjadi kerugian sebagai akibat tidak tepatnya waktu proses produksi dan penyerahaan barang yang telah jadi kepada pelanggan 3. Menghindari kerugian - kerugian yang mungkin terjadi karena kenaikkan harga yang tidak dapat diduga oleh manajemen perusahaan 4. Memperkecil biaya pemesanan dan biaya pengangkutannya Persediaan merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, di mana secara terus - menerus mengalami perubahan, karena persediaan selalu mengalami perubahan, maka perusahaan perlu mangadakan evaluasi persediaan yang dimiliki. Evaluasi ini akan membantu pihak perusahaan dalam melakukan menganalisa persediaan dengan tingkat perputarannya. Banyak pendapat tentang bagaimana cara mengukur tingkat perputaran persediaan yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama. Untuk memperjeias pengertian perputaran persediaan, berikut disajikan pendapat diantaranya : Menurut Sofjan Assauri ( 2004 ; 203 ), adalah : Perputaran persediaan merupakan angka yang menunjukkan kecepatan penggantian persediaan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Angka ini diperoleh dengan membagi semua harga persediaan

6 yang terdiri dari bahan - bahan dan barang - barang yang di pergunakan selama setahun dengan jumlah nilai rata - rata persediaan. " Perputaran persediaan adalah merupakan rasio antara jumlah harga pokok penjualan dengan nilai rata - rata sediaan yang mengukur efisiensi penggunaan persediaan " (Agus Sartono 1997: 23). Perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tidak mempertahankan persediaan yang berlebihan. Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan Rata - rata Persediaan Rata - rata Persediaan Persediaan Awal + Persediaan Akhir B. Klasifikasi Persediaan Jenis persediaan sering juga disebut dengan istilah keluaran produk (product output), di mana hampir setiap orang mengidentifikasikan secara cepat sebagai persediaan. Setiap jenis persediaan mempunyai karakteristik khusus tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda. Hal tersebut dapat dijelaskan dari beberapa pendapat antara lain : Menurut Zaki Baridwan ( 1999 ; 150 ). Dalam perusahaan dagang hanya ada satu persediaan yaitu barang dagangan (merchandise inventory), sedangkan dalam perusahaan manufaktur jenis persediaannya sebagai berikut;

7 12 1. Bahan baku dan penolong Bahan baku adalah barang - barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi yang dengan mudah cepat dapat diikuti biaya. Sedangkan bahan penolong adalah barang - barang yang juga menjadi bagian dan produk jadi tetapi jumlahnya relati kecil atau sulit diikuti biaya. 2. Supplies pabrik Adalah barang - barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses produksi. 3. Barang dalam proses Adalah barang - barang yang sedang dikerjakan ( diproses ) tetapi ada tanggal neraca barang - barang tadi belum selesai dikerjakan. 4. Produk selesai Adalah barang - barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan menunggu saat penjualannya. Sedangkan menurut Earl K. et al. ( 2004 : 654 ), jenis persediaan dapat dibedakan menjadi : 1. Bahan baku Adalah barang - barang yang dibeli untuk digunakan dalam proses produksi sebagian bahan baku diambii langsung dari sumber aslinya, namun lebih sering bahan baku dibeli dari perusahaan lain yang merupakan barang jadi dari sisi pemasok. Misalnya : kertas bebas asam. 2. Barang dalam proses

8 13 Adalah bahan - bahan yang telah diproses namun masih membutuhkan pengerjaan lebih lanjut sebelum dapat dijual. Persediaan terdiri dari tiga (3) komponen biaya, yaitu : a. Bahan baku langsung adalah biaya bahan baku yang secara Iangsung dapat diidentifikasikan dalam barang yang diproduksi. b. Tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang secara langsung dapat difdentifikasikan dengan barang yang diproduksi. c. Overhead pabrik adalah bagian dari overhead pabrik yang dibebankan atas barang yang diproduksi. 3. Barangjadi Adalah barang yang sudah selesai diproduksi dan menunggu untuk dijual, setelah produk selesai diproduksi, biaya yang diakumulasikan dalam proses produksi di transfer dari akun persediaan barang dalam proses ke akun persediaan barangjadi. Dari pendapat - pendapat di atas, dapat disimpulkan persediaan dapat dibedakan menurut jenisnya dilihat dari bentuk perusahaannya, yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan manufakture ( indusin utau pahnkan ), jenis persediaannya : a. Bahan mentah b. Barang dalam proses c. Barangjadi

9 14 2. Perusahaan dagangjenis persediaannya : a. Barangjadi b. Barang konsinyasi C. Sistem Pencatatan Persediaan Pencatatan memegang peranan penting dalam sistem pencatatan persediaan, karena pencatatan merupakan bentuk dokumentasi tertulis dari suatu transaksi yang akan memberikan informasi untuk perusahaan masalah dalam pengelolaan persediaan. Di samping itu berguna pula dalam membantu kegiatan yang dilakukan manajemen untuk mempermudah pekerjaannya menjadi efektif dan eftsien berdasarkan laporan yang tersusun dengan baik dan relevan. Menurut K. Fred Skousen ( 2001: 364 ), ada dua metode untuk mengetahui kuantitas persediaan yang belum terjual pada akhir periode yaitu : 1. Sistem periodik ( berkala ) Adalah suatu sistem akuntansi untuk persediaan yang harga pokok penjualan ditentukan dan persediaan dikoreksi pada akhir periode akuntansi bulan pada saat persediaan tersebut dibeli. 2. Sistem perpetual ( metode buku ) Adalah sistem akuntansi untuk persediaan yang merinci Catalan dari jumlah unit dan biaya darai setiap transaksi pembelian dan penjualan yang dibuat selama periode akuntansi.

10 15 Dalam metode sistem perpetual ini terdapat beberapa karakterisitik, diantaranya adalah : a. Pembelian barang dagangan untuk dijuai atau pembelian bahan baku untuk produksi didebet ke persediaan dan bukan ke pembelian. b. Biaya transportasi masuk, retur pembelian dan pengurangan harga, serta diskon pembelian dicatat dalam persediaan bukan dalam akun terpisah. c. Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun harga pokok penjualan, dan mengkredit persediaan. Dari penjelasan diatas didapat bahwa pemakai metode ini jauh lebih menguntungkan dari pada pemakaian periodik, karena dengan metode ini harga pokok penjualan dapat diketahui sewaktu - waktu bila dibutuhkan. Metode perpetual ini merupakan cara yang lebih baik untuk mencatat persediaan yang dapat membantu memudahkan penyusunan dan laporan keuangan, juga dapat digunakan untuk mengawasi barang - barang dalam gudang. D. Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan Dalam penentuan harga pokok persediaan ini terdapat tiga metode yang umum digunakan untuk mengalokasikan biaya produk kepada barang yang dijuai, yaitu : 1. Metode First In First Out ( FIFO )

11 16 Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli adalah barang yang akan digunakan ( untuk perusahaan manufaktur ) atau dijual (untuk perusahaan dagang ), sehingga harga pokok barang yang digunakan akan dibebani dengan harga satuan pembelian yang mula - mula dibeli, sedangkan persediaan akhir akan dinilai dengan harga satuan pembelian yang terakhir. Penggunaan metode ini mempunyai keuntungan dan kelemahannya, antara lain : a. Keuntungannya adalah persediaan akhir mencerminkan nilai akurat karena dinilai dengan harga satuan yang terakhir masuk. b. Kelemahannya adalah kurang mencerminkan laba operasi berjalan, karena penghasilan dibandingkan dengan biaya lama ( oldest cost). Dalam metode FIFO, harga pokok dari pembelian bamg persediaan terakhir akan dilaporkan dalam neraca sebagai persediaan. Jadi dalam hal ini persediaan dalam neraca akan mencerminkan harga pokok mendekati harga ganti (replacement cost ). Sedangkan harga pokok pembelian terdahulu yang mula - mula terjadi akan dibebankan ke harga pokok penjualan dalam laporan laba - rugi (income statement). Apabila digunakan metode FIFO, dalam masa kenaikan harga (inflasi), maka terdapat kecendrungan untuk terlalu membesarkan laba, karena biasanya perusahaan akan terus menaikan harga jualnya, padahal persediaan yang terjual tersebut dibelinya dengan harga yang lebih rendah sebelum harga naik.

12 17 2. Metode Last In first Out ( LIFO ) Metode ini adalah merupakan kebalikan dari metode FIFO yang mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli merupakan barang yang pertama kali digunakan atau dijual, harga pokok barang yang digunakan atau dijual akan dibebani dengan harga satuan yang terakhir masuk, sedangkan barang yang belum terjual akan dinilai dengan harga satuan pembelian pertama masuk. Penggunaan metode ini mempunyai keuntungan dan kelemahannya, antara Iain : a. Keuntungannya adalah mencerminkan laba operasi berjalan karena penghasilan yang diperoleh ditandingkan dengan biaya saat ini (current cost). b. Kelemahannya adalah mencerminkan nilai persediaan akhir yang tidak mutakhir karena dinilai dengan harga satuan pembelian yang mula - mula masuk tidak memberikan arti saat ini apabila harga satuannya menrngkat tajam. Karena daiam metode LIFO harga pokok terakhir memperoleh persediaan barang adalah harga pokok yang akan dibebankan sebagai harga pokok penjualan, maka dalam keadaan harga - harga cenderung meningkat ( inflasi ), harga pokok paling mutakhir yang sudah tinggi atau naik harganya akan dipertemukan dengan harga jual yang paling mutakhir yang tinggi harganya pula. Begitu juga dalam keadaan harga cenderung menurun (deflasi\ harga jual paling mutakhir yang sudah

13 turun harganya. Jadi dapat dikatakan penerapan metode FIFO dalam keadaan inflasi dan deflasi tetap akan memberikan gambaran pendapatan yang relitis dan wajar. Pada metode ini, persediaan barang dalam neraca dinilai dengan harga pokok yang mula - mula terjadi, sehingga dalam keadaan inflasi nilai persediaan dalam neraca akan dinyatakan dengan harga pembelian yang lama ( rendah harganya ) dan tidak mutakhir, sebagaimana telah dijelaskan di atas. Pada keadaan deflasi, nilai persediaan dalam neraca akan dinyatakan dengan harga pembelian yang lama (tinggi harganya ) dan juga tidak mutakhir. Jadi dapat dikatakan bahwa penerapan metode LIFO dalam inflasi nilai persediaan yang tercantum dalam neraca tidak mencerminkan nilai persediaan yang logis dan sewajamya pada tanggal neraca. 3. Metode Harga Pokok Rata - Rata {Average Cost Metohd) Metode ini menggunakan suatu harga pokok tunggal yang akan digunakan untuk menghitung harga pokok barang yang dijual atau yang masih ada dalam persediaan. Metode ini bersifat netral terhadap penentuan pendapat maupun penialian persediaan akhir dineraca, karena tidak membandingkan biaya sekarang dengan penghasilan dan tidak pula mencerminkan penilaian persediaan dengan harga saat ini. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang - barang yang dipakai untuk produksi atau dijual atau dibebani dengan harga pokok

14 rata - rata, untuk persediaan akhir juga dengan harga pokok rata - rata. Untuk menentukan harga pokok rata -rata ini dapat di tempuh dengan beberapa cara, yaitu : a. Dengan tidak memperhatikan kuantitas atau dikenal sebagai perhitungan rata - rata sederhana tak tertimbang {simple unweighted average). Dalam metode ini rata - rata dihitung tanpa di perhatikan besarnya partai barang masing - masing, metode ini dirasakan tidak memuaskan dan hanya dapat digunakan dalam prakteknya apabila barang - barang yang dibeli dalam tiap - tiap partai adalah sama atau kira - kira sama. b. Dengan memperhatikan kuantitas atau rata - rata tertimbang {weighted average ) yang dalam hal ini ada pada pula variasinya, yaitu: 1) Secara sederhana ( simple weight average ) yang biasanya ditentukan pada akhir suatu periode. Metode ini disebut juga end of period weighted average, karerta dalam metode ini harga rata - rata dihitung pada akhir periode yang bersangkutan. 2} Secara bergerak ( moving weighted average ) yang ditentukan selama periode berjalan yaitu setelah penerimaan barang. Metode ini disebut juga during the period weighted average, karena harga rata - rata dihitung sepanjang suatu periode.

15 20 E. Metode Harga Pokok atau Harga Pasar Yang Lebih Rend ah Menurut ( Kieso et ai : 508 ) pada umumnya persediaan dinilai dan dinyatakan dineraca sebesar harga pokok atau harga perolehan, tetapi dalam keadaan tertentu, misalnya karena kerusakan fisik, susut, perubahan tingkat harga atau sebab-sebab lain, persediaan dinilai pada harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar ( lower of cost market ). Apabila persediaan dinilai berdasarkan harga terendah antara harga pokok dan harga pasar, maka harga pokok persediaan dibandingkan dengan harga pasarnya. Harga yang terendah diantara keduanya, dipitih untuk penilaian dan digunakan untuk penyajian dilaporan keuangan. Pada dasarnya, yang dimaksud dengan harga pasar adalah harga untuk mengganti barang yang bersangkutan pada tannggal persediaan, kadang-kadang istilah untuk ini adalah nilai ganti persediaan. Agar lebih praktis, harga pasar biasanya diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh perusahaan pada tanggal neraca apabila dibeli sejumlah tertentu dari sumber yang biasa didapat. Ada tiga prosedur yang dapat digunakan untuk mencatat aturan harga pokok yang lebih rendah. 1. Metode pengurangan persediaan langsung, dimana kerugian penurunan harga persediaan tidak dilaporkan tersendiri. 2. Metode pengurangan persediaan langsung, dimanan hanya kerugian penurunan harga persediaan akhir yang dilaporkan tersendiri. 3. Metode cadangan persediaan-persediaan, di mana kerugian penurunan harga persediaan awal dan akhir dilaporkan.

16 2! F. Pclaporan Persediaan Saiah satu manfaat di adakannya pencatatan akuntansi perediaan adalah menghasilkan laporan yang berguna bagi para pengambil keputusan, mudah dipahami dan disediakan tepat pada waktunya. Hal Iain yang dimaksud adatah agar informasi Persediaan diikhtisarkan menurut tanggung jawab dan diukur terhadap sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Data persediaan biasanya berjumlah banyak, sehingga ada baiknya untuk membuat ikhtisar informasi da dalam kebanyakan hal menggunakan cara pelaporan yang hanya melaporkan penyimpangannya saja, yang terkadang juga bisa menyisipkan tabel persediaan itu sendiri. Beberapa contoh dari sekian iaporan keuangan untuk persediaan diantaranya : 1. Ikhtisar persediaan menurut katergori 2. Laporan analisa nilai persediaan 3. Laporan khusus tentang barang yang tinggi niiai per unitnya 4. Laporan tentang kelebihan atau kekurangan persediaan Dalam PSAK No. 14 ( 2004 : 14.7 ), dijelaskan pula dalam bahwa laporan keuangan mengenai persediaan harus mengungkapkan : a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk rum us biaya yang dipakai. b. Total jumlah tcrcatat pcrscdiaan dan jumlah dalam nilai tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi perusahaan. c. Jumlah tercatat persediaan yang dicatat sebcsar nilai realisasi bersih. d. Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap pcnurunan nilai yang diakui sebagai penghasilan selama periode. e. Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yng diturunkan.

17 22 f. Nilai tercatat persediaan yang diperuntukan sebagai jam in an kewajiban. Fakta - fakta yang telah dicatat akan menjadi kurang berguna untuk mengambil keputusan apabila tidak dilaporkan secara memadai sehingga laporan tersebut perlu didukung oleh ikhtisar laporan ataupun catatan laporan keuangan. G. Akibat Kesalahan Pencatatan Persediaan Terhadap Laporan Keuangan Dalam proses penilaian dan pencatatan persediaan mungkin saja terjadi kesalahan dalam proses perhitungannya, berikut inr akan drsajrkan bentuk kesalahan pencatatan persediaan, serta pengaruhnya terhadap neraca dan laporan laba-rugi yang merupakan bagian dari laporan keuangan. Untuk masalah ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Persediaan akhir dinilai terlalu tinggi karena kesalahan perhitungan persediaan, kesalahan penetapan barang, atau barang yang bukan milik atau telah dijual termasuk dalam persediaan. Tahun berjalan : dalam perhitungan laba-rugi penjualan tahun sebelumnya diakui tahun ini dalam bentuk penjualan dan harga pokok penjualan, oleh sebab itu laba kotor dan laba bersih dinilai terlalu tinggi sebesar laba kotor atas penjualan tersebut. Sedangkan dalam neraca persediaan dan ekuitas pemilik akan dinilai terlaju tinggi.

18 23 Tahun berikutnya : dalam perhitungan laba-rugi persediaan awal dinilai terlaiu tinggi akan menyebabkan harga pokok penjualan dinilai terlalu tinggi dan laba bersih terlalu rendah. 2. Persediaan akhir dinilai terlalu rendah karena kesalahan perhitungan persediaan, kesalahn penetapan harga ataun tidak memasukkan barang persediaan yang telah dibeli atau barang yang telah dikirim tetapi belum dijual. H. Pengertian Laba dan Pertumbuhan Laba 1. Pengertian Laba Laba adalah pengembalian atau return yang melebihi investasi. Menurut Henry Simamora ( 2000 : 25 ), pengertian laba adalah : Laba adalah merupakan kenaikan aktiva bersih perusahaan yang berasal dari transaksi - transaksi sampingan atau insidentil dan semua kejadian lainnya selama periode tertcntu, kecuali kejadian - kejadian yang berasal dari pendapat atau investasi oleh pemilik. Kemudian menurut Sofyan Syafri H. ( 2002 : 60 ), pengertian laba adalah : Laba adalah naiknya nilai equity yang dari transaksi yang sifatnya insidentil dan buka kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama satu periode tertentu, kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik.

19 24 " Laba dapat herupa pemherian atau hibah yang diterima diperusahaan maupun dari penjualan atau pertukaran asset yang bukan inventory " (TheodorusM. Tuanakota 2001 : 177). " Laba adalah jumlah yang dihonsumsi tanpa menunggu modal, baik modal letap maupun modal kerja " ( Eldon S, Hendriksen 2001 : 143). "Laba adalah selisih bersih antara pendapaian dan biaya atau dikurangi selisih hasil pengukuran pendapaian, biaya dan rugi (Suwardjono 2003 : 53). Selanjutnya menurut Zaki Baridwan ( 1999 : 31 ), pengertian laba adalah : Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi olch pemilik. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Per 1 April 2004 adalah : Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja sebagai dasar bagi ukuran Iain seperti imbalan investasi {return on investment) atau penghasilan per saham (earning per share). Unsur yang berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. Laba dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan jumlah aktiva (baik aktiva tetap maupun lancar) dimana dapat diperoleh melalui

20 25 modal sendiri ataupun melalui pinjaman (jangka pendek maupun jangka panjang) pemakaian hutang jangka pendek cenderung menghasilkan keuntungan yamg lebih tinggi. Laba ini mempunyai beberapa komponen - komponen diantaranya, yaitu : a. Pendapatan ( income ) adalah arus masuk atau penambahan lain atas aktiva suatu entitas penyesuaian atau kewajiban - kewajibannya atau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi bagi pemberi jasa atau aktivitas - aktivitas lain merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas. b. Beban ( Expenses ) adalah arus keiuar atau pemakaian lain aktiva terjadinya kewajiban atau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau atau produksi barang pemberi jasa atau pelaksanaan aktivitas - aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas. c. Keuntungan ( Gains ) adalah kenaikan ekuitas ( aktiva bersih ) yang berasal dari transaksi periferal ( menyatakan sesuatu yang bersifat sampingan tidak merupakan hal yang utama atau inti ) atau insidentil pada suatu entitas dan dari semua transaksi lain dan kejadian serta situasi Iain yang mempengaruhi entitas kecuah yang dihasilakan dari pendapatan atau investasi pemilik. d. Kerugian ( Losses ) adalah penurunan ekuitas ( aktiva bersih ) yang berasal dari transaksi periferal atau insidentil pada suatu entitas

21 26 dari semua transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari beban distribusi kepada pemilik. 2. Pengertian Pertumbuhan Laba Pertumbuhan laba menurut Zainuddin et.al (1999 : 72), adafah : " Pertumbuhan laba dihitung dari selisih laba tahun t dengan laba tahun t-1 dibagi laba tahun t-1". Perhitungan tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kenaikan atau penurunan laba dari suatu periode ke periode lain.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Menurut (Jerry J.Weygandt 2007:5) pengertian akuntansi adalah : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Dalam perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur, persediaan sangat penting dan termasuk bagian aktiva lancar yang aktif. Persediaan (inventory) adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Pengertian Akuntansi menurut Rudiyanto ( 2012 : 4 ) akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan Persediaan dalam perusahaan mempunyai kedudukan yang sangat penting baik dalam jumlah maupun dalam peranannya. Jumlah (nilai) persediaan pada umumnya relatif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Keiso, Weygandt dan Warfield (2007:402) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan dan Jenis-jenis Persediaan 2.1.1 Persediaan Barang Menurut Zaki Baridwan (2000:149) pengertian persediaan (inventory) adalah: pos-pos aktiva yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Persediaan Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan, tanpa adanya persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan ditujukan pada bahan baku yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal dan dalam kasus perusahaan manufaktur, yaitu barang dalam proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Evaluasi dan Kebijakan Pengertian evaluasi menurut Syahrul dan Nizar (2000:58) adalah sebagai berikut: Penilaian atau proses penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. This page was created using BCL ALLPDF demo software. To purchase, go to

BAB I PENDAHULUAN. This page was created using BCL ALLPDF demo software. To purchase, go to BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan era globalisasi yang juga mempengaruhi kemajuan perkembangan dunia usaha, Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang menggalakkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASANTEORI

BAB II LANDASANTEORI BAB II LANDASANTEORI A. Persediaan 1. Pengertian Persediaao Secara umum pengertian persediaan menunjuk pada barang-barang yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan operasi normal perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Persediaan 1. Peneliti Terdahulu Fransiska Simorangkir (2008) meneliti tentang Analisis Penerapan Metode Laba Kotor Dalam Penilaian Persediaan Pada Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan 2.1.1 Definisi atau Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011;14.5), persediaan dapat diartikan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Pada umumnya, persediaan (inventory) merupakan barang dagangan yang utama dalam perusahaan dagang. Persediaan termasuk dalam golongan aset lancar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan, tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis I. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan. usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan. usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sangat sensitif bagi perkembangan financial perusahaan. Dalam akuntansi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sangat sensitif bagi perkembangan financial perusahaan. Dalam akuntansi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan asset perusahaan yang mempunyai pengaruh yang sangat sensitif bagi perkembangan financial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Berbagai teori yang berhubungan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam penjelasan di bawah ini: 1. Persediaan a. Pengertian persediaan Persediaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.14 (2009:14.5), persediaan diartikan sebagai berikut: Persediaan adalah aset : a.

Lebih terperinci

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi; Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar terbesar dari perusahaan manufaktur maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan PSAK No.14 (2012), paragraf 06, Persediaan adalah Aset yang dimiliki dan tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Secara umum akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari proses akuntansi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal; dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; dalam bentuk bahan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek pada umumnya adalah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan Yang dimaksud dengan persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.

BAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa. BAB II LANDASAN TEORI A. Piutang 1. Pengertian Piutang Menurut Skousen (2005 : 286), Piutang dapat di defenisikan dalam arti luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan adalah suatu aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri

Lebih terperinci

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

Akuntansi Persediaan (INVENTORY) Akuntansi Persediaan (INVENTORY) PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah barangbarang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barangbarang yang akan dijual. Klasifikasi Persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan adalah barang yang dibeli/diproduksi/dimiliki oleh perusahaan yang akan dijual kembali sebagai aktivitas atau kegiatan normal perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan adalah barang - barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antarperusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan Pada hakekatnya persediaan merupakan faktor-faktor yang penting bagi setiap perusahaan industri maupun perusahaan dagang. Persediaan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: 05 Akuntansi Pajak Persediaan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com

Lebih terperinci

BAB PERSEDIAAN. Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 1

BAB PERSEDIAAN. Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 1 BAB PERSEDIAAN PENGERTIAN PERSEDIAAN Persediaan merupakan salah satu aset yang paling penting bagi banyak perusahaan. PSAK 14 mendefinisikan persediaan sebagai aset yang: a) Tersedia untuk dijual dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Zaki Baridwan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Zaki Baridwan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Zaki Baridwan (2000:1) akuntansi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan harus dimiliki sebuah perusahaan karena merupakan produk perusahaan yang harus dijual sebagai sumber pendapatan perusahaan. Persediaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Sebelum membahas tentang judul di atas maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Handri Mulya, (2010:214) Persediaan dalam sebuah perusahaan merupakan aset yang cukup besar nilainya. Keberadaannya dalam sebuah perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mengharapkan mendapat keuntungan untuk mencapai hal tersebut manajemen harus dapat mengelola faktor-faktor produksi dimana dalam

Lebih terperinci

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan dan Jenis-jenis Persediaan 2.1.2 Pengertian Persediaan Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan sering kali merupakan perkiraan yang nilainya cukup

Lebih terperinci

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan)

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan) Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan. 2. Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Persediaan

Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Muhammad Rizal Satria, SE., M.Ak., Ak. Program Studi Akuntansi, Politeknik Pos Indonesia rizalstr@gmail.com ABSTRACT Inventories are covering all goods owned by the

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Pengertian Akuntansi Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 )

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Pengertian Akuntansi Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 ) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Tinjauan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 ) adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, ( sesudah mempelajari, menyelidiki

Lebih terperinci

BAB 4 Persediaan (inventory)

BAB 4 Persediaan (inventory) BAB 4 Persediaan (inventory) Akuntansi Dasar 2 Modul Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian persediaan 2. Menjelaskan sistem akuntansi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dagangan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis. mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba rugi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dagangan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis. mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba rugi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian persediaan Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Tidak bisa dipungkiri bahwa di dalam kehidupan sehari-hari, seluruh kegiatan membutuhkan jasa akuntansi. Karena informasi akuntansi berguna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kinerja Perusahaan. Kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh setiap

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kinerja Perusahaan. Kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh setiap 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kinerja Perusahaan 1. Pengertian Kinerja Perusahaan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002) Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitassetiap

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitassetiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitassetiap perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur.persediaan juga mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keakuratan data dan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. keakuratan data dan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam penelitian 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai refrensi dalam menunjang keakuratan data dan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klassifikasi Piutang. mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klassifikasi Piutang. mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Piutang Usaha 2.1.1. Pengertian dan Klassifikasi Piutang Penjualan kredit merupakan strategi yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan akuntansi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan akuntansi dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif merupakan teori yang dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan elemen yang penting bagi keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan elemen yang penting bagi keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Persediaan merupakan elemen yang penting bagi keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Perbedaan

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tentang Persediaan disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian Persediaan Dalam Ikatan Akuntansi Indonesia (1999:14), persediaan didefinisikan sebagai Persediaan adalah aktiva (1) tersedia untuk dijual dalam

Lebih terperinci

Analisis Sistem Persediaan dalam Akuntansi Mina Sari dan Muhammad Dahria

Analisis Sistem Persediaan dalam Akuntansi Mina Sari dan Muhammad Dahria Analisis Sistem Persediaan dalam Akuntansi Mina Sari dan Muhammad Dahria Abstrak Persediaan (inventory) adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk kegiatan bisnis untuk dijual tanpa perubahan bentuk atau untuk diproses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk kegiatan bisnis untuk dijual tanpa perubahan bentuk atau untuk diproses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan asset perusahaan yang mempunyai pengaruh yang sangat sensitif bagi perkembangan financial

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

didefinisikan sebagai jumlah kas pembelian atau kas konversi, termasuk kas lain untuk

didefinisikan sebagai jumlah kas pembelian atau kas konversi, termasuk kas lain untuk 1. Penilaian IAS 2 mendiskripsikan bahwa basis utama akuntansi persediaan adalah kas, dan kas didefinisikan sebagai jumlah kas pembelian atau kas konversi, termasuk kas lain untuk membuat persediaan ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang a. Pengertian Menurut Warren (2005 : 392) Piutang (receivables) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 1.1 Tinjauan Teori Pengertian Aset

BAB III PEMBAHASAN 1.1 Tinjauan Teori Pengertian Aset BAB III PEMBAHASAN Dalam bab pembahasan ini akan disajikan beberapa hal secara tinjauan teori maupun tinjauan praktik mengenai persediaan. Diantaranya pada tinjuan teori akan dibahas mengenai pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tetapi laba yang besar belum merupakan ukuran perusahaan itu telah bekerja secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tetapi laba yang besar belum merupakan ukuran perusahaan itu telah bekerja secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan untuk memperoleh laba. Akan tetapi laba yang besar belum merupakan ukuran perusahaan itu telah bekerja secara efesein.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yang dimiliki dan digunakan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yang dimiliki dan digunakan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yang dimiliki dan digunakan atau diproses untuk menghasilkan barang atau jasa yang memberikan nilai tambah dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Pesediaan pada umumnya merupakan barang-barang yang tersedia untuk dijual yaitu jika perusahaan itu berbentuk perusahaan dagang, jika perusahaan berbentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Menurut kamus akuntansi edisi kedua oleh Abdullah (1993:176), laporan keuangan adalah laporan-laporan

Lebih terperinci

itu harus dicatat, dikelompokan dan diikhtisarkan selama periode

itu harus dicatat, dikelompokan dan diikhtisarkan selama periode BAB II LANDASAN TEORI A. PERSEDIAAN 1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, yang secara continu diperoleh atau diproduksi dan dijual.

Lebih terperinci

Biaya persediaan = Rp ,-

Biaya persediaan = Rp ,- BAB 5 PERSEDIAAN A. Pengertian Salah satu aset lancar yang umumnya memiliki nilai yang besar diantara aset-aset lancar lainnya adalah persediaan. Persediaan merupakan jenis aset produktif yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar

Lebih terperinci

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok) PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok) Karakteristik Persediaan Di dalam akuntansi, persediaan meliputi semua barang yang dimiliki oleh perusahaan pada saat tertentu dengan tujuan untuk dijual, dikonsumsi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Fungsi, dan Jenis Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi kegiatan perusahaan dagang. Sebagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini telah didefinisikan atau diuraikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku merupakan aset perusahaan yang sangat vital. Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi pasti memerlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Piutang 1) Pengertian Piutang Piutang merupakan keringanan kepada langganan-langganannya pada waktu melakukan pembayaran atas penjualan barang. Menurut Warren et al (2008: 404)

Lebih terperinci

PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA

PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA Dosen : Christian Ramos Kurniawan PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA Intermediate Accounting 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Persediaan

Lebih terperinci

Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN)

Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN) Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN) 2 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Membandingkan dan membedakan penggunaan ketiga metode biaya tersebut. 2. Menghitung penilaian persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola

Lebih terperinci

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Keuangan Manajemen sebuah perusahaan harus dapat menjaga agar kinerja keuangan perusahaannya selalu dalam kondisi yang sehat agar mampu mengantisipasi setiap keadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,

Lebih terperinci

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok) PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok) Karakteristik Persediaan Di dalam akuntansi, persediaan meliputi semua barang yang dimiliki oleh perusahaan pada saat tertentu dengan tujuan untuk dijual, dikonsumsi,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. dimiliki, agar tujuan usaha perusahaan dapat tercapai. Aktiva merupakan

LANDASAN TEORITIS. dimiliki, agar tujuan usaha perusahaan dapat tercapai. Aktiva merupakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Hakikat Aktiva Dalam menjalankan usahanya, perusahaan menggunakan modal yang dimiliki, agar tujuan usaha perusahaan dapat tercapai. Aktiva merupakan modal yang ada dalam perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI CABANG SEKAYU

ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI CABANG SEKAYU ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI CABANG SEKAYU Dian Ofasari Program Studi Akuntansi Politeknik Sekayu dheyan.theone@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam operasi suatu perusahaan baik perusahaan profit maupun perusahaan non profit (nirlaba)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya. ABSTRAK Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Modal kerja baik berupa uang maupun dana lainnya yang telah dikeluarkan diharapkan dapat kembali lagi dalam

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang membahas sistem informasi persediaan telah banyak dipublikasikan, salah satunya adalah penelitian yang berjudul Perancangan dan Implementasi

Lebih terperinci