UNIT 2 PRINSIP & LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIT 2 PRINSIP & LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM"

Transkripsi

1 UNIT 2 PRINSIP & LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDAHULUAN Haaaiii! apa kabar para mahasiswa, semoga Anda selalu dalam keadaan sehat walafiat. Pernahkah Anda menyaksikan atau mendengar berita suatu bangunan SD yang baru beberapa tahun dibangun sudah roboh lagi. Jika itu terjadi mungkin dapat disimpulkan bahwa bangunan tersebut dibangun tidak memperhatikan Prinsip dan landasan yang kuat ketika membangunnya. Oleh karenanya ketika mendapat getaran sedikit saja sudah hancur. Prinsip dan Landasan merupakan ketentuan utama yang harus diperhatikan ketika mengembangkan kurikulum oleh para guru di sekolah. Kalau tidak diperhatikan dampak kerugian yang akan ditanggung lebih besar dari pada sekedar robohnya bangunan fisik gedung sekolah. Pengembangan kurikulum sekolah berhubungan dengan program pendidikan yaitu upaya untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu ketika mengembangkan kurikulum harus mengacu pada prinsip-prinsip dasar dan landasan yang sesuai dengan unsur-unsur kemanusiaan dengan berbagai dinamikanya, dan itulah Prinsip dan Landasan pengembangan kurikulum. Untuk lebih memahami beberapa ketentuan pokok apa saja yang harus diperhatikan oleh guru ketika mengembangkan kurikulum, berikut ini akan disajikan pembahasan mengenai Landasan dan Prinsip pengembangan kurikulum meliputi dua sub topik pembahasan yaitu: 1) Prinsip Pengembangan kurikulum, 2) Landasan Pengembangan kurikulum. Setelah mempelajari materi di atas Anda diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi jenis-jenis prinisip pengembangan kurikulum 2. Mengidentifikasi landasan pengembangan kurikulum Selamat belajar, semoga Sukses 23

2 Subunit 2.1 Prinsip Pengembangan Kurikulum Silahkan perhatikan gambar berikut ini, yaitu di satu sisi suasana kehidupan sekolah dan disisi yang satu lagi adalah kehidupan di masyarakat. Setelah mengamati gambar di atas, kemudian coba berikan komentar Anda secara tertulis menyangkut dengan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apa yang terjadai dengan proses pendidikan/pembelajaran di sekolah kita saat ini, kemudian hubungkan dengan kehidupan nyata di masysrakat. 2. Sebaliknya analisis kehidupan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini, kemudian bagaimana hubungannya dengan program pendidikan/ pembelajaran di sekolah. 3. Membandingkan kedua sisi kehidupan tersebut (kehidupan di sekolah dan di masyarakat), menurut Anda seharusnya bagaimana agar saling melengkapi. 24

3 Ketiga permasalahan di atas ingin menunjukkan bahwa terdapat beberapa ketentuan pokok, hukum atau kaidah yang harus dijadikan dasar pengembangan kurikulum. Ketentuan, hukum, kaidah tersebut merupakan prinsip yang bisa diambil dari berbagai sumber seperti dari dinamika kehidupan di masyarakat, kajian terhadap bidang keilmuan kurikulum, dari temuan penelitian dan lain sebagainya. Dari berbagai sumber yang berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang menjadi yang menjadi prinsip pengembangan kurikulum dapat disarikan kedalam empat jenis, yaitu. 1. Relevansi Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah harus memiliki kesesuaian (relevansi), sehingga kurikulum tersebut bisa bermanfaat berbagai pihak yang terkait. Ada dua relevansi yang harus diperhatikan: pertama relevansi internal, yaitu kesesuaian antara setiap komponen (anatomi) kurikulum yang dikembangkan (tujuan, isi, metode, evaluasi) harus saling terkait; kedua relevansi eksternal, yaitu program kurikulum yang dikembangkan sekolah harus sesuai dan mampu menjawab terhadap tuntutan dan perkembangan kehidupan masyarakat dimana siswa nanti akan hidup (lokal, regional, maupun global) 2. Fleksibilitas Setiap siswa memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda, lokasi sekolah berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang berbedabeda pula. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang bisa diterapkan secara lentur disesuaikan dengan karakteristik dan potensi setiap siswa, disesuaikan dengan dinamika kehidupan masyarakat. Isi kurikulum secara nasional boleh sama (standar isi), namun penerapannya di sekolah, harus dikelola secara kreatif, inovatif dengan 25

4 menggunakan pendekatan yang luwes (fleksibel) sehingga kurikulum tersebut bisa diterima dan memberi dampak positi terhadap kehidupan yang lebih baik (internal maupu eksternal). 3. Kontinuitas Isi program dan penerapan kurikulum di setiap lembaga pendidikan harus memberi bekal bagi setiap siswa untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya secara berkesinambungan dan berkelanjutan (kontinuitas). Perkembangan anak dan proses belajarnya terus berjalan tanpa batas. Oleh karena itu program dan pengalaman belajar di setiap sekolah harus memberi inspirasi bagi setiap anak untuk maju keberlanjutan sehingga mencapai ketuntasan. Keberlanjutan harus terjadi secara paralel antar kelas pada satu jenjang pendidikan, keberlanjutan antar jenjang pendidikan, maupun keberlanjutan antara jenjang pendidikan dengan tugas-tugas kehidupan di masyarakat (life skill). Oleh karena itu ketika setiap satuan pendidikan mengembangkan kurikulum, harus membaca dan mengetahui bagaimana program kurikulum di satuan pendidikan yang lainnya (horizontal maupun vertikal). 4. Efisiensi dan Efektivitas Kurikulum harus memungkinkan setiap personil (sesuai dengan fungsi dan perannya) masing-masing untuk menerapkannya secara mudah dengan menggunakan biaya secara proporsional dan itulah efisien. Hal ini perlu disadari bahwa walaupun kurikulum yang dikembangkan sangat baik, akan tetapi sulit untuk diterapkan karena memerlukan peralatan yang langka dan biaya yang sangat mahal, maka tentu saja kurikulum tersebut tidak akan 26

5 memberi dampak positif terhadap peningkatan kulaitas pendidikan. Penggunaan seluruh sumber daya baik piranti kurikulum, sumber daya manusia maupun sumber finansial harus menjamin bagi tercapainya tujuan atau membawa hasil secara optimal dan itulah makna dari prinsip efektivitas. LATIHAN Untuk menerapkan keempat prinisp pengembangan kurikulum SD, seperti telah diuraikan di atas, buatkan masing-masing prinsip satu contoh penarapannya dalam kehidupan/kenyataan sehari-hari dengan mengisi tabel berikut ini: Prinsip Contoh Penerapan dalam Konteks Pembelajaran RELEVANSI FLEKSIBILITAS KONTINUITAS EFISIENSI & EFEKTIVITAS PETUNJUK PENGERJAAN LATIHAN Agar lebih jelas ketika Anda mengerjakan membuat contoh penerapan dari setiap prinisp pengembangan kurikulum di atas, perhatikan beberapa petunjuk berikut ini. 1. Contoh penerapan dari keempat prinisp pengembangan kurikulum di atas batasi dalam kegiatan atau kontek pembelajaran. 27

6 2. Buat contoh konkrit penerapan prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi dan efektivitas dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. RANGKUMAN Setiap kurikulum memiliki prinsip-prinsip pokok yang harus menjadi acuan oleh para pengembang kurikulum baik pada lingkup mikro (sekolah) maupun lingkup makro (pemerintah pusat) Prinsip pengembangan kurikulum pada dasarnya adalah beberapa ketentuan pokok, kaidah, hukum baik yang terdapat dalam kehidupan nyata, dari kajian teori, maupun hasil yang diperoleh melalui hasil penelitian yang harus dijadikan acuan dalam mengembangkan kurikulum. Pada pokoknya ada empat jenis prinsip kurikulum, yaitu: relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi dan efektivitas. TES FORMATIF Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf yang dianggap paling tepat. 1. Manakah pernyataan berikut yang tidak bisa dijadikan sumber prinsip dalam pengembangan kurikulum A. Kehidupan masyarakat B. Hasil kajian dari bidang keilmuan C. Informasi dari mimpi 28

7 D. Temuan dari hasil penelitian 2. Pengembangan kurikulum dengan memperhatikan kesesuaian antara setiap komponen kurikulum, termasuk jenis relevansi A. Internal C. Eksternal B. Isi D. Proses 3. Pengembangan setiap komponen kurikulum yang disesuaikan dengan potensi, kebutuhan, daya dukung yang ada di daerah sangat dimungkinkan sesuai dengan prinsip A. Relevansi C. Fleksibilitas B. Kontinuitas D. Efisiensi dan efektivitas 4. Pengembangan setiap komponen kurikulum yang disesuaikan dengan potensi, kebutuhan, daya dukung yang ada di daerah, sangat dimungkinkan sesuai dengan penerapan prinisp relevansi A. Internal C. Ekternal B. Metodologis D. Evaluasi 5. Pada saat mengajar Bu Elly tidak menggunakan metode diskusi sesuai dengan RPP yang telah dibuatnya, melainkan metode lain yang lebih memungkinkan pada saat itu. Tindakan guru tersebut diperbolehkan sesuai dengan prinsip A. Relevansi C. Efisiensi & Efektivitas B. Fleksibilitas D. Kontinuitas 6. Setiap materi yang dipelajari siswa SD kelas III harus menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan di kelas IV dan yang lebih tingginya lagi. Hal ini merupakan penerapan dari prinsip pengembangan kurikulum A. Relevansi C. Efisiensi & Efektivitas B. Fleksibilitas D. Kontinuitas 7. Kurikulum yang dikembangkan sekolah sangat sulit diterapkan, karena memerlukan sarana dan prasarana yang sangat mahal dan tidak tersedia di sekolah. Hal ini berarti pengembangan kurikulum tidak memenuhi prinisp 29

8 A. Relevansi C. Efisiensi & Efektivitas B. Fleksibilitas D. Kontinuitas 8. Metode dan media pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP tidak menunjang terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini berarti pengembangan kurikulum tidak memenuhi prinsip A. Relevansi C. Fleksibilitas B. Kontinuitas D. Efiensi dan efektivitas 9. Manakah penyataan berikut yang bukan contoh penerapan prinisp efisiensi dan efektivitas A. Pa Dino guru kelas V SDN Payakumbuh selalu datang tepat waktu B. Bu Elly selalu mengulang pertanyaan yang sudah dimengerti siswa C. Jumlah indikator pembelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia D. Seluruh komponen pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan waktu 10. Kurikulum yang dikembangkan di SD menjadi dasar untuk kurikulum yang dikembangkan pada jenjang SMP. Pengembangan di dua lembaga tersebut berarti telah menerapkan prinsip A. Relevansi C. Kontinuitas B. Fleksibilitas D. Efisiensi & Efektivitas Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar. 30

9 Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan = x Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = Baik sekali % = Baik % = Cukup 70 % = Kurang 31

10 Landasan Pengembangan Kurikulum Subunit 2.2 Sebelum membahas lebih rinci landasan pengembangan kurikulum, coba terlebih dahulu perhatikan gambar bangunan megah ini kelihatan indah dan berdiri tegak walaupun usianya sudah berabad-abad. Setelah Anda mengamati gedung di atas, mungkin Anda akan sepakat bahwa yang menjadi salah satu penentu gedung itu tetap berdiri tegak, karena dibangun di atas Fondasi yang kuat dan tepat. Fondasi merupakan landasan bagi berpijaknya gedung sehingga mampu berdiri kokoh. Dengan demikian agar kurikulum mampu berdiri tegak, yaitu kurikulum yang dikembangkan mampu mengembangkan potensi peserta didik, menciptakan para siswa agar bisa hidup (life skill), sesuai dengan harapan masyarakat (user), dapat menjadi inspirasi bagi pembaharuan (inovasi) kearah yang lebih baik, maka kurikulum harus dikembangkan dengan menggunakan fondasi (Landasan) yang kuat dan tepat, bahkan harus lebih kuat dan tepat dibandingkan dengan landasan yang dipakai membangun sebuah gedung. Apabila gedung roboh karena diakibatkan tidak 32

11 menggunakan landasan yang kuat, kerugiannya tidak seberapa karena hanya menyangkut dengan materi saja. Akan tetapi apabila kurikulum pendidikan rusak karena tidak berpijak pada landasan yang kuat dan tepat, kerugiannya tidak ternilai karena menyangkut dengan pembentukan siswa (manusia), dan berarti kegagalan memanusiakan manusia. Oleh karena itu landasan yang digunakan untuk mengembangkankan kurikulum harus dicari dengan seleksi yang ketat agar menghasilkan landasan yang kuat dan tepat. Adapun beberapa landasan yang harus dijadikan acuan dalam mengembangkan kurikulum, sekurang-kurangnya adalah seperti tertera pada bagan sebagai berikut: KURIKULUM FILOSOFIS PSIKOLOG SOSIOLOG IPTEK IS IS Gambar Landasan Filosofis Semua aspek yang terkait dengan pengelolaan program pendidikan, seperti Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus ikut terlibat, rumusan tujuan pendidikan, isi pendidikn, proses pelaksanaan dan bagaimana cara untuk mengetahui hasil yang dicapai dari program pendidikan, semuanya harus didasarkan pada hasil berpikir secara sistematis, logis dan mendalam. Pemikiran tersebut dalam filsafat disebut sebagai pemikiran radikal (radic), yaitu hasil berpikir secara mendalam sampai keakarakarnya. 33

12 Menurut Donald Butler dalam Nana Syaodih Filsafat memberikan arah dan metodologi terhadap praktik pendidikan, sedangkan praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan-pertimbangan filofofis. Secara rinci menurut Nasution bahwa filsafat pendidikan berfungsi: a. Menentukan arah akan kemana siswa harus dibawa (Tujuan) b. Mendapatkan gambaran yang jelas hasil pendidikan yang harus dicapai c. Menentukan isi yang akurat yang harus dipelajari oleh para siswa d. Menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan e. Memungkinkan untuk menilai hasil yang telah dicapai secara akurat 2. Landasan Psikologis Pendidikan adalah proses interaksi antara individu manusia dengan manusia lain dan lingkungannya. Manusia sebagai mahluk individu dan sosial memiliki aspek psikologis yang komplek dan taraf lebih tinggi dibandingkan dengan mahluk lain yang memiliki aspek psikologis. Berkat aspek psikologis yang tinggi inilah, maka manusia lebih maju dan modern dibandingkan mahluk lain. Menurut Nana Syaodih kondisi psikologis merupakan karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Perilaku tersebut mencakup perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap individu siswa berbeda dan setiap siswa sedang berada dalam proses perkembangan yang pesat. Oleh karena itu melalui landasan psikologis, program pendidikan harus mampu memberikan layanan sesuai dengan perilaku psikologisnya, sehingga dapat potensi para siswa secara optimal. mengembangkan 34

13 3. Landasan Sosiologis Pendidikan diarahkan untuk mempersiapkan para siswa agar menjadi bagian dari anggota masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat terdapat norma-norma yang harus diakomodasi oleh program pendidikan, sehingga dapat melahirkan lulusan yang siap beradaptasi dengan kehidupan masyarakat. Menurut Nana Syaodih ada tiga alasan penting program pendidikan menggunalan landasan Sosiologis, yaitu. a. Pendidikan mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai yang ada dan diharapkan masyarakat b. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi menyiapkan anak untuk kehidupan dalam masyarakat c. Pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan berlangsung. 4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) IPTEK adalah dua bidang kajian yang saling melengkapi dan menyempurnakan. Orang bijak sering mengatakan bahwa ilmu bukan sekedar untuk ilmu, ilmu pengetahuan diharapkan dapat memberikan 35

14 sumbangan kepada kehidupan lain yang lebih luas dan praktis, antara lain disebut teknologi. Menurut Iskandar Alisyahbana Teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kehidupan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software), sehingga sekan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindera, dan otak manusia (1980). IPTEK berkembang dengan pesat, kuikulum yang dikembangkan harus peka dan mampu beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi. Misalnya dalam menentukan isi kurikulum harus relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi, bahkan idealnya dari pengembangan kurikulum yang dilakukan harus mampu melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Dengan demikian landasan IPTEK memiliki dua sisi yang samasama penting, yaitu: pertama sebagai masukan (raw-input) bagi kebijakan dalam menentukan isi kurikulum, dan kedua untuk melahirkan perkembangan IPTEK yang lebih maju (produk). PETUNJUK PENGERJAAN LATIHAN Agar lebih jelas ketika Anda mengerjakan membuat contoh penerapan dari setiap landasan pengembangan kurikulum di atas, perhatikan beberapa petunjuk berikut ini. 1. Contoh penerapan dari keempat landasan pengembangan kurikulum di atas batasi dalam kegiatan atau kontek pembelajaran. 2. Buat contoh konkrit penerapan landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan IPTEK dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. 36

15 RANGKUMAN Kurikulum memiliki peran yang sangat vital dalam suatu lembaga pendidikan. Mengingat sangat menentukannya peranan kurikulum, maka ketika mengembangkannya (merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi) harus didasarkan pada sejumlah landasan yang kuat dan tepat. Pada pokoknya ada empat landasan utama dan bersifat umum berlaku dalam setiap mengembangkan kurikulum, yaitu: landasan Filosofis, Psikologis, Sosiologis, dan landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Penerapan setiap landasan pengembangan kurikulum, bukan hanya pada saat kurikulum dirancang atau di buat, tetapi yang lebih penting penerapan setiap landasan pada pelaksanaan kurikulum yaitu pada setiap pembelajaran. Penerapan pada setiap pembelajaran tersebut adalah setiap guru ketika melaksanakan proses pembelajaran harus menjiwai makna dan fungsi masingmasing landasan terhadap setiap mata pelajaran yang diajarkannya. TES FORMATIF Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf yang dianggap paling tepat. 1. Filsafat sebagai salah satu landasan pengembangan kurikulum memiliki arti sebagai berikut, kecuali A. Berfikir secara logis C. Berfikir secara menyeluruh B. Berfikir secara muluk D. Berfikir secara radikal 2. Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum terutama berfungsi untuk, kecuali A. Menentukan isi kurikulum C. Menentukan pengelolaan B. Menentukan evaluasi D. Menentukan tujuan 3. Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum terutama berfungsi untuk A. Menyelaraskan program kurikulum dengan hakekat siswa B. Membuat kurikulum agar bisa diterima oleh siswa 37

16 C. Kurikulum yang dirancang bisa menyenangkan siswa D. Kurikulum yang di buat menjamin keberhasilan belajar siswa 4. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata yang dimaksud kondisi psikologis adalah A. Perbedaan kondisi psikologis setiap siswa B. Karakteristik psiko-fisik seseorang C. Keadaan psiko-fisik seseorang D. Perilaku yang nampak dari seseorang 5. Masyarakat harus menjadi pertimbangan sebagai landasan pengembangan kurikulum, karena A. Masyarakat yang akan menerima lulusan hasil pendidikan di sekolah B. Pendidikan adalah upaya untuk memanusiakan manusia yang bernilai C. Pendidikan memberikan pertimbangan nilai yang diharapkan masyarakat D. Masyarakat yang menitipkan putra-putrinya untuk dididk dehingga menjadi manusia yang bernilai 6. Implementasi dari penerapan landasan sosiologis antara lain bahwa kurikulum mampu menerapkan peran Konservatif, artinya A. Kurikulum harus mengembangkan sesuatu yang baru B. Kurikulum harus mengawetkan budaya masa lalu yang masih relevan C. Kurikulum harus dapat memberikan penilaian terhadap budaya D. Kurikulum harus memberikan rasa aman bagi setiap siswa 7. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat penting sebagai landasan pengembangan kurikulum dengan alasan, kecuali A. Kurikulum harus peka dan mampu beradaptasi dengan perkembangan IPTEK B. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu melahirkan perkembangan IPTEK C. Kurikulum berfungsi untuk membuktikan kebenaran dari hasil perkembangan IPTEK 38

17 D. Kurikulum harus mampu mempersiapkan siswa untuk memahami perkembangan IPTEK 8. IPTEK memiliki dua peran yang sangat penting bagi pengembangan kurikulum, yaitu A. Menentukan hasil dan perkembangan IPTEK B. Menentukan masukan dan melahirkan perkembangan IPTEK C. Menentukan proses dan hasil perkembangan IPTEK D. Menentukan metodologi dan hasil perkembangan IPTEK 9. Berikut ini contoh konkrit penerapan landasan Sosiologis dalam pengembangan kurikulum, kecuali A. Memasukan muatan lokal menjadi bagian dari isi kurikulum sekolah B. Contoh dan ilustrasi pembelajaran disesuaikan dengan kondisi lingkungan C. Program sekolah mengawetkan budaya lama yang sudah tidak sesuai D. Media pembelajarn menggunakan bahan yang ada di daerah 10. Pengembangan isi kurikulum kelas I sd tingkat kesulitannya dibedakan dengan kelas V. Hal ini sebagai perwujudan dari penerapan landasan A. Filosofis C. Psikologis B. Sosiologis D. IPTEK Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar. 39

18 Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan = x Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: % = Baik sekali % = Baik % = Cukup 70 % = Kurang DAFTAR PUSTAKA Hadiwijono, H Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Kanisius. Jogjakarta. Jujun S, Suriasumantri Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Power, E. J Philosphy of Education: Studies in Philosophies, Schooling, and educational Policies. Prentice-Hall Inc. Englewood Clifs, New Jersey. Syaripudin, Tatang, Kurniasih Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu. GLOSARIUM Prinsip Relevansi Fleksibel Kontinuitas Filosofis : merupakan kaidah atau ketentuan yang harus diterapkan dalam mengembangkan kurikulum : suatu prinsip kesesuaian dalam mengembangkan kurikulum : suatu prinsip keluwesan dalam mengembangkan kurikulum : suatu prinsip keberlanjutan dalam mengembangkan kurikulum : suatu sistem nilai, kebenaran, dan hasil berfikir secara komprehensif yang dijadikan sebagai dasar dalam mengembangkan kurikulum 40

19 Psikologis Sosiologis IPTEK : ilmu tentang kejiwaan untuk memahami hakikat peserta didik sebagai bahan untuk dijadikan landasan pengembagan kurikulum : ilmu tentang kemasyarakatan, upaya untuk mamahami sosial kemasayrakatan untuk dijadikan landasan pengembagan kurikulum : perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dijadikan landasan pengembagan kurikulum 41

20 KUNCI JAWABAN Subunit C 2. A 3. A 4. C 5. B 6. D 7. C 8. D 9. B 10. C Subunit B 2. C 3. D 4. B 5. A 6. B 7. C 8. B 9. A 10. C 42

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam

Lebih terperinci

Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum

Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum A. Landasan Pengembangan Kurikulum Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang

Lebih terperinci

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum a. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

Lebih terperinci

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM I. PENDAHULUAN Kurikulum merupakan alat untuk mencapai pendidikan yang dinamis. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan disempurnakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, latihan, proses,

Lebih terperinci

Selamat belajar, semoga sukses

Selamat belajar, semoga sukses PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN SD Unit-8 PENDAHULUAN Dalam membuat suatu program kadang-kadang dibedakan atas dua jenis kegiatan yaitu pertama program umum dan kedua program yang lebih khusus. Misalnya

Lebih terperinci

Selamat belajar, semoga sukses

Selamat belajar, semoga sukses HAKIKAT KURIKULUM Unit-1 PENDAHULUAN Selamat berjumpa lagi para mahasiswa. Tahukan Anda bahwa setiap aktivitas yang baik selalu ada Rencana atau Program yang telah dibuat sebelumnya, yang dapat digunakan

Lebih terperinci

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM. Oleh : Muhammad Syamsul Arifin/

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM. Oleh : Muhammad Syamsul Arifin/ LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM Oleh : Muhammad Syamsul Arifin/15105241047 Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat di mulainya suatu perbuatan. Dalam bahasa Inggris, landasan disebut dengan

Lebih terperinci

Landasan Pengembangan Kurikulum

Landasan Pengembangan Kurikulum Landasan Pengembangan Kurikulum Oleh: Putri Siti Nadhiroh Hakikat Pengembangan Kurikulum Pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana dan pengaturan mengenai

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN MODUL PEMBELAJARAN PENGERTIAN MODUL PEMBELAJARAN Merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: KONSEP DASAR FILSAFAT PEMERINTAHAN 1.1 Pengertian Filsafat Pemerintahan... 1.2 Latihan... 1.4 Rangkuman.... 1.5 Tes Formatif 1... 1.5 Menelusuri Jejak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan 138 BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan berikutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelitian akan dibahas dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan dalam pendidikan nasional (pendidikan menengah) yang mempersiapkan peserta didik terutama

Lebih terperinci

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDAHULUAN Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran karena adanya rancangan pembelajaran yang dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi kewajiban bagi para guru termasuk

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI Kurikulum 13 Penulis: Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si Penelaah: Prof. Dr. rer. nat. Sadjidan, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu diupayakan. Salah satu

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS 1.1 Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman.... 1.17 Tes Formatif 1.....

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Proses perkembangan suatu bangsa disegala bidang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kini kita telah memasuki abad 21, abad dimana berbagai informasi dapat diperoleh oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Lebih terperinci

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan, sehingga menjadi

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: LANDASAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR... 1.1 Kegiatan Belajar 1: Landasan Filosofis, Psikologis-Pedagogis, dan Sosiologis-Antropologis Pendidikan Sekolah Dasar...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berwawasan yang diharapkan mampu untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Quisumbing (Kunandar, 2011:10), pendidikan memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3). 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan formal (persekolahan),

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: ESENSI DAN TUJUAN KURIKULUM PKn SLTP DAN SLTA 1.1 Esensi dan Tujuan PKn SLTP dan SLTA... 1.3 Latihan... 1.8 Rangkuman.... 1.10 Tes Formatif 1..... 1.10

Lebih terperinci

Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa : 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang sangat berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui proses pendidikan manusia dididik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum dalam pendidikan memiliki kedudukan penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum dalam pendidikan memiliki kedudukan penting, karena BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Kurikulum dalam pendidikan memiliki kedudukan penting, karena kurikulum berkaitan dengan penentuan arah/tujuan, isi, dan proses pendidikan yang memberikan pegangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan pada umumnya dilaksanakan disetiap jenjang pendidikan melalui pembelajaran. Oleh karena itu, ada beberapa komponen yang menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP TUJUAN : Setelah mengikuti kegiatan bimtek diharapkan peserta mampu Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perkembangan di bidang ilmu pendidikan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat di berbagai bidang. Untuk itu

Lebih terperinci

pendidikan dasar, yaitu pendidikan di SD dan SMP. Prinsip dasar filosofis, sosiologis, anthropologis, psikologis, pedagogis, yuridis, ideologis, dan

pendidikan dasar, yaitu pendidikan di SD dan SMP. Prinsip dasar filosofis, sosiologis, anthropologis, psikologis, pedagogis, yuridis, ideologis, dan ix S Tinjauan Mata Kuliah ebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, ayat 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan siswa diharapkan memiliki kecakapan baik intelektual,

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN APLIKASI PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan) MODEL RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN 2006-2007 HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA PEMBELAJARAN DAN INTENSITAS BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UMS TAHUN AJARAN 2009/2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Sebagaimana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia atau lazim disebut sebagai proses humanisasi. Proses humanisasi ini diperoleh melalui berbagai pengalaman

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi memberikan dampak yang besar dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Munculnya berbagai macam teknologi hasil karya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1..1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang di ikuti melalui syarat-syarat yang jelas dan ketat ( Hasbullah,2003

BAB I PENDAHULUAN. yang di ikuti melalui syarat-syarat yang jelas dan ketat ( Hasbullah,2003 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan suatu tempat berkumpul sejumlah siswa, dimana sekolah digunakan sebagai tempat menimba ilmu dan memperoleh segala wawasan ilmu pengetahuan. Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Dimana biasanya anak mulai memasuki dunia

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... ix MODUL 1: MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 1.1 Hakikat Matematika... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman... 1.19 Tes Formatif 1..... 1.20 Matematika Sekolah/Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat ditingkatkan melalui bidang pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk mewujudkan, mengembangkan

Lebih terperinci

UNIT 2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS. Pendahuluan

UNIT 2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS. Pendahuluan UNIT 2 Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS Pendahuluan Para mahasiswa sekalian, tentu Andamasih ingat bahwa salah satu peran guru adalah pengembang kurikulum (curriculum developer) pada pada tingkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dipelajari oleh pembelajar. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dipelajari oleh pembelajar. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Hasil Belajar 2.1.1.1 Definisi Hasil Belajar Secara umum hasil adalah segala sesuatu yang diperoleh setelah melakukan suatu

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) DAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

PENGKAJIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) DAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) PENGKAJIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) DAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) I. CTL: A. Pengertian: Pendekatan pembelajaran yg membantu guru mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kemajuan iptek ini tidak lepas dari perubahan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kemajuan iptek ini tidak lepas dari perubahan yang ada dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada peradaban modern yang makin berkembang pesat sekarang ini, negara kita mengalami persaingan yang luar biasa dalam berbagai kehidupan. Dalam persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu acuan dasar sebuah ilmu pengetahuan dikatakan berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN Oleh : LOEKISNO CHOIRIL WARSITO A. ORIENTASI KURIKULUM 2004 Kurikulum 2004 yang lazim dinamakan sebagai kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada dasarnya berorientasi pada kompetensi

Lebih terperinci

PRINSIP PRINSIP KURIKULUM

PRINSIP PRINSIP KURIKULUM PRINSIP PRINSIP KURIKULUM KELOMPOK 4 ARYANTI (0806906) NENI TRIANA (0505058) ROFVINI S. (0800680) ROSSE S. H. (0806913) PENGERTIAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM MACAM-MACAM SUMBER

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. Nety Rustikayanti 2016 materi didownload di dosen.stikesdhb/nety/ Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi, dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka

Lebih terperinci

SUMBER-SUMBER PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM KTSP. Oleh: Estu Miyarso

SUMBER-SUMBER PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM KTSP. Oleh: Estu Miyarso SUMBER-SUMBER PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM KTSP Oleh: Estu Miyarso A. PENDAHULUAN Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Itulah bunyi dari salah satu teori sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan untuk meningkatkan mutu pendidikan sangat bergantung pada berbagai unsur, antara lain program pendidikan, guru, siswa, sarana dan prasarana pendidikan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di tengah kehidupan kita berbangsa dan bernegara didasari bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam kehidupan, terlebih di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan perubahan yang terjadi kian cepat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum pendidikan harus disusun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama kemajuan suatu bangsa, yaitu untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang berpotensi. Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan

Lebih terperinci

MASALAH & TANTANGAN. 6. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK.

MASALAH & TANTANGAN. 6. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. MASALAH & TANTANGAN 1. Tingkat pendidikan masyarakat relatif masih rendah. 2. Dinamika perubahan struktur penduduk belum sepenuhnya terakomodasi dalam pembangunan pendidikan. 3. Kesenjangan tingkat pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita telah memasuki abad ke-21. Abad 21 merupakan abad dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Dalam setiap bidang kehidupan di masyarakat terdapat proses pendidikan, baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan

Lebih terperinci

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Kompetensi yang diharapkan: 1. Menjelaskan pengertian prinsip pengembangan kurikulum 2. Menjelaskan sumber-sumber prinsip pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi memberikan kepada siswa bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dasar, yang dewasa ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan negara. Di negara-negara maju, pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan negara. Di negara-negara maju, pendidikan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan penting dalam kemajuan dan kelangsungan suatu bangsa dan negara. Di negara-negara maju, pendidikan sangat diperhatikan sehingga banyak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori-Teori Belajar yang Relevan 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. segala perubahan yang terjadi dilingkungannya. Tanpa pendidikan, manusia tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. segala perubahan yang terjadi dilingkungannya. Tanpa pendidikan, manusia tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan atau proses yang dilaksanakan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri setiap manusia sehingga mampu menciptakan insan yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (STUDI DI SMP NEGERI 3 PETERONGAN JOMBANG)

PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (STUDI DI SMP NEGERI 3 PETERONGAN JOMBANG) 1 PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (STUDI DI SMP NEGERI 3 PETERONGAN JOMBANG) Laily Syarifah Era globalisasi menuntut kualitas manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam perbaikan mutu sumber daya alam manusia sebagai gambaran kualitas pendidikan memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam sekolah adalah Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan ditingkat pendidikan dasar dan tingkat menengah. Menurut kurikulum 2006 (Depdiknas,

Lebih terperinci

BAHAN PENYERTA (BP) MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PROGRAM S1 PGSD JARAK JAUH

BAHAN PENYERTA (BP) MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PROGRAM S1 PGSD JARAK JAUH BAHAN PENYERTA (BP) MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PROGRAM S1 PGSD JARAK JAUH Mata kuliah Materi pokok : Kependidikan : Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum: 1. Prinsip berorientasi pada tujuan 2. Prinsip

Lebih terperinci

Pengembangan Kurikulum. Dr. Sri Winarni, M.Pd

Pengembangan Kurikulum. Dr. Sri Winarni, M.Pd Pengembangan Kurikulum Dr. Sri Winarni, M.Pd Pendekatan Pengembangan Kurikulum Proses pengemb kur melibatkan berbagai pihak dengan kepentingan masing-masing, mempertimbangkan berbagai prinsip dan faktor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar para siswa disetiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar para siswa disetiap jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan lembaga sosial yang harus menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan berperan penting dalam pembangunan nasional Indonesia terutama sebagai Negara yang sedang berkembang, Tujuan dari pendidikan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, matematika diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2 : Prinsip, Pendekatan, dan Langkah-langkah dalam Pengembangan Kurikulum Modul 3 : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kegiatan Belajar 2 : Prinsip, Pendekatan, dan Langkah-langkah dalam Pengembangan Kurikulum Modul 3 : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Biologi (PEBI4303) merupakan mata kuliah dengan bobot 3 sks yang diperuntukkan bagi Anda mahasiswa S1 Pendidikan Biologi. Mata

Lebih terperinci

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. Oleh. Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd. Dian Budiana, M.Pd.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. Oleh. Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd. Dian Budiana, M.Pd. SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Oleh Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd. Dian Budiana, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan agar peserta didik lebih siap bersaing dalam persaingan global nantinya. Usaha peningkatan pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Ketersediaan sarana dan prasarana serta pemanfaatannya secara optimal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Ketersediaan sarana dan prasarana serta pemanfaatannya secara optimal 180 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut berikut: 1. Ketersediaan sarana dan prasarana serta pemanfaatannya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN 1 2 1 ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh ternyata hasil belajar siswa rata-rata masih rendah dan sebagian kecil siswa sudah tuntas belajarnya. Penggunaan metode demonstrasi yang

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P. Oleh: Marojahan Hutabarat

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P. Oleh: Marojahan Hutabarat Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN:2085-4951 9772085495156 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P Oleh: Marojahan Hutabarat Abstrak KTSP dan Silabus yang penulis susun adalah hasil dari pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap peserta didik perlu memiliki kemampuan matematis pada tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap peserta didik perlu memiliki kemampuan matematis pada tingkatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap peserta didik perlu memiliki kemampuan matematis pada tingkatan tertentu yang merupakan penguasaan kecakapan matematis untuk dapat memahami dunia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal utama terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa, karena pendidikan mengacu pada suatu wawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan salah satu lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas individu yang mempunyai kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu wadah dalam meningkatkan kemajuan suatu bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menghadapi persaingan global.

Lebih terperinci

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa memahami konsep dasar perencanaan pembelajaran PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan

Lebih terperinci