I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)
|
|
- Agus Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu wadah dalam meningkatkan kemajuan suatu bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menghadapi persaingan global. Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan SDM yang mempunyai karakter dan berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa. Terwujudnya pendidikan yang berkualitas diharapkan Perguruan Tinggi mampu mengantarkan bangsa menuju kesuksesan. Keberhasilan kompetisi pada suatu bangsa ditentukan oleh kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi serta karakteristik lain yang diperlukan dalam bersaing untuk mendapat peluang lebih maju. Menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 pendidikan tinggi berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan tridharma; dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. Semakin banyak tuntutan kualitas SDM dalam bersaing maka tuntutan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi semakin tinggi untuk dapat menyiapkan SDM. Peserta didik diharapkan memiliki kompetensi dan
2 2 kemampuan mengalihgunakan ilmu serta teknologi, sehingga saat menghadapi persaingan di dunia kerja, lulusan Perguruan Tinggi siap bekerja tidak lagi siap latih. Perguruan Tinggi harus mampu menyiapkan diri untuk dapat meningkatkan mutu dalam proses belajar mengajar dan memberikan fasilitas pendukung kepada peserta didik sehingga dapat mengikuti proses belajar dengan baik, selain itu kualitas SDM yaitu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan perlu pula mendapat perhatian khusus supaya mutu SDM juga dapat lebih ditingkatkan. Peningkatkan prestise Perguruan Tinggi, bukan berasal dari hubungan sejarah, sosial, komunitas, atau keberhasilan lulusan, tapi karena banyaknya penolakan pelamar, selektivitas dan rekrutmen mahasiswa berkualitas lebih tinggi (Epstein, 2009). Pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Menurut Kunaefi et al., (2008) sistem pendidikan tinggi dilihat sebagai sebuah proses memiliki empat tahapan pokok yaitu (1) masukan; (2) proses; (3) luaran; dan (4) hasil ikutan (outcome). Kategori masukan antara lain adalah dosen, mahasiswa, buku, staf administrasi dan teknisi, sarana dan prasarana, dana, dokumen kurikulum, dan lingkungan. Kategori proses adalah proses pembelajaran, proses penelitian, proses manajemen. Kategori luaran adalah lulusan, hasil penelitian dan karya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni lainnya, sedang yang termasuk dalam kategori hasil ikutan (outcome) antara lain adalah penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap luaran Perguruan Tinggi, kesinambungan, peningkatan mutu hidup masyarakat dan lingkungan. Calon mahasiswa yang merupakan salah satu kategori masukan dalam sistem Perguruan Tinggi adalah lulusan SMA/SMK/MA yang mendaftarkan diri untuk
3 3 berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang telah ditawarkan. Dalam rangka mendapatkan calon mahasiswa berprestasi maka proses seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dilaksanakan secara tepat, sehingga diharapkan mahasiswa tersebut dapat mengikuti proses pendidikan secara baik yang kemudian dihasilkan lulusan berkualitas yang dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), masa studi, dan predikat kelulusan. Setelah pengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi melalui proses belajar mengajar diharapkan mahasiswa memiliki prestasi belajar yang baik dan pada akhirnya dapat dihasilkan lulusan berkualitas yang mampu bersaing di pasar kerja. Perlu adanya persiapan calon peserta didik dalam menghadapi proses belajar selanjutnya di Perguruan Tinggi. Adanya perbedaan yang nyata pada proses belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, maka perlu adanya perhatian khusus dalam masa transisi tersebut. Rosenbaum et al.,(2011) menyatakan bahwa banyak murid berjuang keras bertransisi dari SMA ke Perguruan Tinggi, maka perlu peran guru SMA dan dosen untuk menciptakan jalur yang jelas dari kelulusan SMA sampai dengan wisuda sarjana. Peran SMA yang berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi sangat penting untuk dapat mengarahkan masa transisi tersebut. Pemerintah mempunyai peranan penting dalam mendukung pelaksanaan ujian masuk di PTN, sehingga terbit Permendiknas Nomor 6 Tahun 2008 tentang pedoman penerimaan mahasiswa baru pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mengakibatkan perubahan sistem PMB pada jenjang sarjana secara terpusat dilaksanakan di bawah koordinasi Direktur Jenderal Perguruan Tinggi yang
4 4 kemudian diperbaharui dengan Permendiknas Nomor 34 Tahun 2010 tentang pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah dimana Perguruan Tinggi dalam penjaringan penerimaan mahasiswa baru wajib menerima paling sedikit 60% mahasiswa baru pada setiap program studi melalui pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional termasuk mahasiswa baru yang tidak mampu secara ekonomi. Seluruh calon peserta didik berbakat di Indonesia yang tidak mampu untuk mengeluarkan biaya seleksi diharapkan tetap dapat mengikuti seleksi ujian masuk di PTN. Hal tersebut sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Akin (2012) berpendapat bahwa pemerintah mempunyai peran dalam melakukan ujian bersama sehingga mahasiswa berprestasi dengan latar belakang ekonomi rendah juga dapat mengikuti tes seleksi penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi. Peran pemerintah dalam menetapkan metode pelaksanaan seleksi PMB dengan tepat akan memberikan dampak positif untuk menunjang kualitas prestasi mahasiswa dalam mengikuti proses belajar di Perguruan Tinggi. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember UGM dituntut untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif dalam membantu memecahkan berbagai persoalan bangsa. Timbulnya suatu dinamika perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut UGM untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan pendidikan, penelitian,
5 5 dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam menjaring peserta didik yang berkualitas, UGM sebagai salah satu PTN terbesar di Indonesia dengan dukungan pemerintah telah melakukan perbaikan dalam menentukan sistem Ujian Masuk (UM) UGM. Mulai tahun 2003 UGM telah menetapkan dua jalur PMB yaitu jalur nasional dan jalur ujian mandiri UGM. Jalur nasional pada tahun melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan tahun melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sistem UM UGM terus melakukan perubahan pola seleksi pada pelaksanaan ujian mandiri UGM dalam rangka mengakomodir calon peserta didik dengan latar belakang yang berbeda dan mendapatkan calon mahasiswa yang lebih berkualitas. Jalur seleksi nasional melalui jalur SPMB maupun SNMPTN merupakan bentuk ujian penerimaan mahasiswa di PTN melalui ujian tulis yang menekankan pada kemampuan kognitif dan merupakan seleksi bersama melibatkan PTN di Indonesia yang dilakukan oleh kepanitiaan dibawah Majelis Rektor Indonesia. Jalur seleksi nasional sangat efektif dalam menciptakan efisiensi biaya maupun waktu dalam seleksi PMB di PTN, namun karena daya tampung UGM tahun 2007 dan 2008 sangat terbatas yaitu sejumlah 7022 dan 5984 mahasiswa dan hanya dapat menerima 3,64% dan 4,32% dari pelamar lulusan SMA/SMK/MA, sehingga terjadi persaingan yang sangat ketat. Sistem UM UGM melalui jalur seleksi nasional tidak memberikan pertimbangan khusus terhadap keberagaman calon peserta didik dari latar belakang, prestasi non akademik dan motivasi. Oleh sebab itu dalam upaya mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas, maka UGM
6 6 sejak tahun 2003 melakukan inovasi dalam penjaringan calon mahasiswa baru melalui jalur ujian mandiri UGM. Menurut Anonim (2008) pokok-pokok pikiran dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu pendidikan melalui sistem UM UGM adalah: 1. UGM memiliki daya tampung terbatas 2. UGM memiliki komitmen pada pengembangan SDM nasional 3. UGM menyadari kemampuan ekonomi masyarakat yang beragam 4. UGM memperhatikan masyarakat tidak mampu 5. UGM memperhatikan pengembangan bibit unggul daerah 6. UGM mendukung pengembangan bakat olahraga dan seni 7. UGM memperhatikan potensi masyarakat yang peduli akan kualitas pendidikan Jalur penerimaan mahasiswa melalui ujian mandiri UGM dibedakan menurut kebutuhan dan cita-cita UGM yang tidak hanya terpaku pada kemampuan akademik saja seperti yang tercermin pada materi tes jalur nasional. Jalur ujian mandiri UGM terus melakukan perbaikan dalam proses seleksinya, pada tahun proses seleksi jalur ujian mandiri UGM meliputi Ujian Tulis (UTUL) dan Penelusuran Bibit Unggul (PBU) yeng terdiri dari Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB), Penelusuran Bibit Unggul Pembangunan Daerah (PBUPD), Penelusuran Bakat Olahraga dan Seni (PBOS), dan Penelusuran Bakat Swadana (PBS). UTUL merupakan seleksi PMB melalui ujian tulis dengan materi tes meliputi kemampuan akademik (kognitif) maupun faktor psikologis (non kognitif) yang
7 7 dilaksanakan setelah pelaksanaan ujian seleksi jalur SPMB berakhir. Jalur UTUL diharapkan dapat mengakomodir calon mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tinggi tetapi belum lolos pada ujian SPMB. PBU merupakan jalur seleksi masuk UGM tanpa melalui ujian tulis, tidak hanya menitikberatkan pada hasil kemampuan akademik hasil belajar saat di SMA/SMK/MA saja namun penilaian terhadap faktor pendukung seleksi pada masing-masing jalur PBU. Jalur PBU diharapkan dapat mengakomodir calon mahasiswa baru berprestasi dari berbagai lapisan masyarakat dan latar belakang yang berbeda. Peserta didik yang dapat memenuhi kualifikasi diberikan kesempatan untuk mengikuti proses pendidikan di UGM dengan harapan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya sekaligus sebagai inspirator bagi peserta didik lainnya guna pencapaian prestasi akademik selama proses belajar. Laporan statistik wisuda program jenjang sarjana dan diploma UGM tahun menyatakan bahwa rata-rata IPK lulusan mencapai 3,26 dengan masa studi 4 tahun 7 bulan. Terlihat bahwa untuk menyelesaikan studi program S1, mahasiswa membutuhkan waktu lebih dari 4 tahun dengan capaian IPK diatas 3,00, sedangkan penelitian Wijayanti (2008) menyatakan bahwa rata-rata IPK mahasiswa jalur SPMB dan UTUL UM UGM tidak berbeda nyata. Seleksi PMB Perguruan Tinggi bertujuan mendapatkan calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Salah satu jenjang pendidikan yang menjadi persyaratan dasar dalam mencari pekerjaan adalah Perguruan Tinggi, dimana Perguruan Tinggi akan mempersiapkan calon
8 8 sarjana yang handal dan mempunyai keterampilan dibidangnya. Pencapaian gelar kesarjanaan (S1) tersebut membutuhkan waktu normal selama 4 tahun, tetapi dalam praktiknya mahasiswa tidak selalu dapat menuntaskan studinya dalam waktu yang tepat. Penetapan metode jalur PMB Perguruan Tinggi dengan tepat diharapkan dapat digunakan sebagai prediksi pencapaian prestasi akademik. Mahasiswa yang berprestasi lebih baik selama periode pra Perguruan Tinggi juga berprestasi lebih baik di universitas. Mahasiswa tersebut memiliki potensi untuk menguasai suasana akademik di universitas dengan lebih mudah dari pada mahasiswa lainnya (Aboma, 2009). Seleksi PMB Perguruan Tinggi digunakan sebagai prediksi hasil proses belajar. Kerlinger (1996) menyatakan bahwa banyak pihak yang mempergunakan tes untuk tujuan-tujuan prediksi guna menjaring serta memilih calon-calon yang berpotensi sukses di bidang pendidikan dan pekerjaan-pekerjaan lain. Penetapan seleksi PMB Perguruan Tinggi dapat memprediksikan keberhasilan siswa dalam setiap perlakuan proses pendidikan yang diterapkan. Pentingnya kecermatan prediksi mengandung arti bahwa hasil seleksi tersebut dapat meramalkan keberhasilan mahasiswa. Keberhasilan mahasiswa tersebut dalam jangka pendek dapat ditunjukkan oleh prestasi belajar. Wijayanti (2008) menyatakan bahwa jalur penerimaan mahasiswa baru UGM memiliki pengaruh pada capaian prestasi akademik mahasiswa. Dengan demikian, maka sistem seleksi PMB mempunyai peranan yang sangat strategis. Sistem seleksi harus dapat mengakomodasikan kepentingan Perguruan Tinggi, SMA, dan masyarakat.
9 9 UGM merupakan Perguruan Tinggi yang ikut berperan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Untuk mampu berperan secara optimal UGM terus melakukan perbaikan dalam kualitas layanan mulai dari input mahasiswa berprestasi hingga proses pendidikannya. Proses input mahasiswa melalui penetapan seleksi jalur PMB yang tepat diharapkan mampu menghasilkan mahasiswa lulusan dengan prestasi akademik yang berkualitas yaitu dengan pencapaian IPK yang tinggi dan penyelesaian masa studi yang relatif cepat. 1.2 Permasalahan Jalur PMB Perguruan Tinggi merupakan pintu utama seleksi kualitas calon peserta didik di PTN, oleh karenanya pemerintah dan PTN terus melakukan tinjauan dan perbaikan terhadap seleksi jalur PMB. Untuk mendapatkan mahasiswa berkualitas yaitu memiliki prestasi akademik baik yang ditunjukkan dengan skor nilai tes seleksi PMB di PTN yang tinggi, siap dan mampu mengikuti proses pendidikan untuk mencetak prestasi akademik yang unggul, mengembangkan peserta didik berprestasi khusus dan pengembangan SDM daerah, maka diharapkan jalur PMB di PTN dapat mengakomodir mahasiswa berprestasi dari berbagai latar belakang yang berbeda. Penetapan jalur PMB di PTN masih mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan kebijakan pemerintah dan PTN. Hal tersebut sengaja dilakukan oleh pemerintah dan PTN untuk perbaikan secara berkelanjutan dan pengembangan SDM daerah. Kondisi ini dapat mengganggu kesiapan calon peserta didik dalam menghadapi tes ujian masuk PTN. Banyak siswa yang berjuang keras bertransisi dari SMA ke
10 10 Perguruan Tinggi, sehingga perlu adanya penetapan jalur yang jelas bagi siswa SMA sampai dengan kelulusan di PTN. Jalur PMB melalui ujian mandiri UGM bertujuan untuk mengakomodir calon peserta didik secara berkelanjutan dengan keberagaman latar belakang potensi akademik, non akademik, ekonomi, prestasi, dan motivasi, sehingga timbul pertanyaan : 1. Apakah terdapat perbedaan pencapaian prestasi akademik yaitu IPK dan masa studi dilihat dari jalur PMB UGM melalui SPMB, UTUL, dan PBU? 2. Apakah jalur PMB melalui ujian mandiri UGM merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan mahasiswa dengan prestasi akademik berupa pencapaian IPK yang tinggi dan masa studi yang relatif lebih cepat? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi akademik yaitu IPK dan masa studi dilihat dari jalur PMB UGM melalui SPMB, UTUL, dan PBU. 2. Untuk mengkaji sistem jalur PMB UGM melalui SPMB, UTUL, dan PBU. 1.4 Manfaat Penelitian UGM sebagai salah satu universitas terbesar di Indonesia dengan visi sebagai Perguruan Tinggi nasional berkelas dunia yang inovatif dan unggul, diharapkan mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan dari input, proses dan output. Dari tiga jalur PMB UGM terlihat adanya perbedaan instrumen tes dan tujuan seleksi. Penelitian ini diharapkan
11 11 dapat memberikan informasi kepada UGM dan masyarakat mengenai pengaruh penetapan jalur PMB terhadap pencapaian prestasi akademik. Selain itu juga memberikan informasi bahwa jalur PMB melalui ujian mandiri UGM dapat menjadi instrumen dalam peningkatan mutu prestasi akademik mahasiswa dari berbagai lapisan masyarakat dan latar belakang yang berbeda guna penanaman kepercayaan kepada masyarakat dan stakeholder terhadap kualitas seleksi PMB di UGM. Pengetahuan tentang pengaruh penetapan jalur PMB terhadap pencapaian prestasi akademik dapat sebagai masukan guna perbaikan manajemen PMB selanjutnya. Penetapan jalur PMB yang tepat diharapkan UGM mampu mendapatkan calon peserta didik yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan prestasi akademik yang baik selama proses belajar.
BAB. I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting dalam kehidupan seseorang. Pendidikan sejatinya bisa didapat dari mana saja dan kapan saja; formal
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur Masuk, Lokasi Asal SMA dan Sumber Dana) terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Pendidikan
Lebih terperinciSmart, Innovative, Professional
email : politeknik@polije.ac.id Smart, Innovative, Professional 8 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4 >> 0 >> 1 >> 2
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2017 TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan
Lebih terperinciPendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul
Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Panduan Penulisan Rencana Implementasi Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Tujuan Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Penyediaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu kesatuan proses terpadu dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah menjadi suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Pendidikan itu sendiri merupakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA
Lebih terperinciFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU
KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut manusia untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengikuti setiap
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Dari pengertian tersebut, dapat
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan hidup manusia di dunia. Oleh sebab itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah bidang ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan adalah Universitas yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah bidang ilmu pendidikan dan
Lebih terperincidan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat strategis di dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia, yaitu manusia yang mampu menghadapi perubahan dan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia ( SDM ) masih relatif rendah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENDAFTARAN MAHASISWA BARU JALUR SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) UNIVERSITAS RIAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENDAFTARAN MAHASISWA BARU JALUR SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI () UNIVERSITAS RIAU Identitas Pembuatan Tanggal Terbit Edisi I : 4 Desember 2017 Tanggal
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS
Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang
PENYUSUN LAPORAN 1. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu : Dr. Ary Susatyo Nugroho, M.Si. 2. Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu : Drs. Djoko Purnomo, MM. 3. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Internal : Endah Rita
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga Negara Indonesia untuk dapat menikmatinya. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia
Lebih terperinciDRAFT RENCANA STRATEGIS
DRAFT RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2012-2017 DISCLAIMER: Draft ini diedarkan dalam mailing list DosenUGM dalam rangka mensukseskan Pemilihan Dekan di lingkungan UGM Tahun 2012. Materi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan keberlangsungan kehidupan bangsa yang beradap, berakhlak, dan berkarakter. Melalui pendidikan diharapkan dapat
Lebih terperinci2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Diponegoro. Statuta. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 170). PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinci2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.16, 2014 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Perguruan Tinggi. Pengelolaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciSEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN
SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN Oleh: Santoso Tri Raharjo 2 UMUM Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial didirikan
Lebih terperinciPENDAFTARAN MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENDAFTARAN MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI UNIVERSITAS RIAU Identitas Pembuatan Tanggal Terbit Edisi I : 4 Desember 2017 Tanggal Terbit Edisi II : - Status Revisi : 00
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 814/P/SK/HT/2010 TENTANG KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN AKADEMIK 2011/2012
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 814/P/SK/HT/2010 TENTANG KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa untuk keseragaman
Lebih terperinci2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah menjadi suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Pendidikan itu sendiri merupakan
Lebih terperinciSTANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA
Lebih terperinciRENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARKAT (RIPkM) STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG
RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARKAT (RIPkM) 2012-2017 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG 2012 RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (RIPkM) TAHUN 2012-2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Tahun dan Relev Ansinya dengan Penyerapan Dunia Kerja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, dunia telah memasuki era globalisasi, era dimana persaingan di dunia akan semakin ketat. Perlu banyak upaya untuk mempertahankan suatu bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal pokok di dalam mendukung serta menunjang demi terciptanya kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan, kualitas dari suatu individu atau
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu hampir
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi
Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.
Lebih terperincimelalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era perkembangan globalisasi seperti sekarang ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang jauh lebih berkualitas dan kompeten menjadi hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciPokok-pokok Pikiran Pengembangan Sistem UM-UGM 2006
Selintas Percepatan Peningkatan Mutu Pendidikan di UGM mulai tahun 2003 Seiring dengan perubahan paradigma Pendidikan Tinggi, UGM meningkatkan mutu pendidikannya dengan : a. Menyediakan 7000-8000 beasiswa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN
RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2017 2020 Strategi: 1. Peningkatan relevansi melalui peningkatan kemampuan pengetahuan, keahlian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. Pendidikan adalah
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I. UMUM Institut Teknologi Bandung, pertama kali dideklarasikan oleh pemerintahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciSTANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,
Lebih terperinciBEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Oleh: Anang Priyanto * Tujuan dikeluarkannya UU Pendidkan Tinggi Meskipun
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 27 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DESA BALUNIJUK KECAMATAN
Lebih terperinciLEADER CLASS SEBUAH ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP. Oleh : ENDRIANA, S.Pd NIP
LEADER CLASS SEBUAH ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP Oleh : ENDRIANA, S.Pd NIP. 19630404 198303 2 008 LEADER CLASS SEBUAH ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia Indonesia yang rendah disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling keterkaitan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut tercermin dalam pembukaan UUD RI 1945 bahwa pendidikan bertujuan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.158, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Pemerintah. Pemerintah Daerah. Swasta. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciStandar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B
Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan
Lebih terperinciPENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS
PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPedoman Kerjasama Institusional Universitas Gadjah Mada Kaliurang, November 2013
Pedoman Kerjasama Institusional Universitas Gadjah Mada Kaliurang, 22-23 November 2013 Perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang inovatif dan unggul, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan,
Lebih terperinciKebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan
Lebih terperinciUNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi BAB I KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENCAPAIAN 1 A. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciProgram Diploma Sekolah Vokasi
Program Diploma Sekolah Vokasi Sekolah Vokasi adalah Lembaga Pendidikan Diploma sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Rumah Tangga UGM yang merupakan pelaksana akademik sederajat dengan politeknik yang menyelenggarakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia menuju ke kehidupan yang lebih baik. Untuk
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang
PENYUSUN LAPORAN 1. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu : Dr. Ary Susatyo Nugroho, M.Si 2. Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu : Drs. Djoko Purnomo, MM 3. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Internal : Endah Rita S.Dewi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat bangsa Indonesia seharusnya tidak mustahil untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari bangsa Indonesia adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki membuat bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:
Lebih terperinciMENYONGSONG 5 TAHUN PERTAMA TRANSISI UPI BHMN (SEBUAH DESKRIPSI ANTARA REALITA DAN HARAPAN) oleh Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd.
MENYONGSONG 5 TAHUN PERTAMA TRANSISI UPI BHMN (SEBUAH DESKRIPSI ANTARA REALITA DAN HARAPAN) oleh Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI Perubahan IKIP Bandung menjadi UPI pada tahun 1999 dan perubahan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara
Lebih terperinciVisi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.
1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No.5510 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Sumatera Utara. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 42) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dinamika dalam aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhannya sangat tinggi, hal ini berdampak kepada persaingan dalam dunia kerja penuh dengan syarat keprofesionalan
Lebih terperinciBUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal
Lebih terperinciUniversitas Gadjah Mada
Profil Kedokteran Perguruan Gadjah Mada Profil PTN Memuat materi : 1) Akreditasi Program Studi 2) Passing Grade Untuk Persiapan Seleksi Kedokteran Oleh Team fk.ujian.com 3) Sekilas Profil 4) Seleksi Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan langkah awal yang diharapkan perusahaan dalam proses pemasaran. Keputusan pembelian
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN SISTEM PENDIDIKAN TINGGI. Kopertis VII Jawa Timur
KEBIJAKAN DAN SISTEM PENDIDIKAN TINGGI Kopertis VII Jawa Timur DASAR HUKUM 1. UUD Tahun 1945 2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas 3. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 4. UU No. 12 Tahun
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ami Ridho Utami, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah salah satu bentuk ujian yang diselenggarakan oleh pemerintah. Ujian ini dilaksanakan serentak di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor ketersediaan jaminan mutu oleh penyelenggara pendidikan. Peran pendidikan dalam membangun terciptanya
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan tertentu. Tentunya dasar
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)
BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) VISI PENDIDIKAN NASIONAL Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinci