KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL BERBAHASA PRANCIS. Skripsi. Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL BERBAHASA PRANCIS. Skripsi. Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk"

Transkripsi

1 KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL BERBAHASA PRANCIS Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk mencapai Gelar Sarjana Sastra Disusun oleh: Nama : Wulan Daru Agustina Nim : Prodi : Sastra Prancis Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i

2 ii PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Jumat Tanggal : 23 Agustus 2013 Panitia Ujian : Ketua, Sekretaris, Drs. Agus Yuwono, M.Si, M.Pd. Ai Sumirah Setiawati, S.Pd, M.Pd. NIP NIP Penguji I, Dra. Anastasia Pudjitriherwati, M.Hum. NIP Penguji II/ Pembimbing II, Penguji III/ Pembimbing I, Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum. Dr. B. Wahyudi Joko Santoso, M.Hum. NIP NIP ii

3 iii PERNYATAAN Dengan ini, saya: Nama : Wulan Daru Agustina Nim : Prodi Jurusan Fakultas : Sastra Perancis : Bahasa dan Sastra Asing : Bahasa dan seni, Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL BERBAHASA PRANCIS yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah melalui penelitian, pembimbingan, diskusi, dan pemaparan atau ujian. Semua kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya telah disertai identitas sumbernya dengan cara yang sebagaimana lazimnya dalam penulisan karya ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing skripsi ini membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjafi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan ketidakberesan, saya bersedia menerima akibatnya. Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya. Semarang, 23 Agustus 2013 Wulan Daru Agustina Nim iii

4 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Belajarlah di mana ada kearifan, dimana ada kekuatan dan di mana ada pengertian, supaya sekaligus kau ketahui tempat umur panjang dan kehidupan tempat cahaya mata dan damai sejahtera (Barukh 3:14) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6) PERSEMBAHAN : Kupersembahkan karya ini buat : 1. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan dan doanya selalu 2. Almamater FBS UNNES iv

5 v PRAKATA Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang maha baik, yang telah melimpahkan kasih dan anugerah-nya, sehingga penulisan skripsi ini pada akhirnya dapat diselesaikan. Skripsi ini adalah perwujudan kemurahan hati puluhan orang, karena penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan serta saran-saran dari berbagai pihak, baik yang berbentuk moral maupun material sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dari lubuk hati yang terdalam, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan FBS yang telah memberikan kesempatan untuk menulis skripsi ini. 2. Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag, M.Ag., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah menyetujui tema skripsi ini. 3. Dra. Anastasia Pudjitriherwati, M.Hum., selaku penguji utama yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis. 4. Dr. Bernadus Wahyudi Joko Santoso, M.Hum., selaku pembimbing I dan Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., selaku pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 5. Seluruh dosen jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 6. Bapak dan Ibu, Mas Candra, adikku Nia, Budhe, Pakdhe, Mas Puput yang selalu mendoakan aku dan yang selalu menyokong baik semangat maupun finansial selama ini. v

6 vi 7. Mas Andreas terima kasih buat motivasinya. 8. Teman-teman sastra Prancis yang tak akan pernah kulupakan. Terima kasih atas warna-warna indah yang telah kalian torehkan di dalam hatiku. 9. Semua orang terdekatku yang selalu ada pada saat aku memerlukannya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Senyum kalian telah membesarkan hati dan membangkitkan semangatku. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semarang, 23 Agustus 2013 Penulis vi

7 vii SARI Agustina, Wulan Daru Kohesi Leksikal pada Iklan Komersial Berbahasa Prancis. Skripsi. Bahasa dan Sastra Asing. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1. Dr. Bernadus Wahyudi Joko Santoso, M.Hum 2. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum. Kata kunci: Kohesi leksikal, iklan. Salah satu bentuk alat komunikasi tidak langsung adalah iklan. Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu (Liliveri dalam Widyatama 2007:15). Dalam penyampaiannya, iklan dapat ditampilkan dalam berbagai media, salah satunya adalah media cetak seperti surat kabar dan majalah. Kata atau kalimat dalam iklan media cetak memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan itu sendiri, sehingga antar kalimat yang satu dengan kalimat yang lain harus saling berpadu. Kepaduan tersebut dibentuk oleh kohesi. Kohesi merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan makna yang dimiliki teks. Oleh karena kepaduan makna memegang peranan penting dalam bahasa iklan untuk menyampaikan maksud iklan itu sendiri, maka penelitian ini memfokuskan untuk meneliti penanda atau pemarkah leksikal apa saja yang mampu menunjang terbentuknya kepaduan makna dalam wacana-wacana iklan yang terdapat dalam majalah Femme Actuelle. Penulis mengambil data dari majalah Femme Actuelle edisi 30 Oktober sampai dengan 5 November Pengambilan sumber data yang berupa majalah Femme Actuelle ini oleh penulis dikarenakan majalah tersebut adalah majalah yang di dalamnya banyak ditemukan iklan komersial, selain itu karena majalah ini mudah ditemukan di Indonesia dibanding majalah-majalah Prancis lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan korpus data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik dasar yang disebut teknik pilah unsur penentu (PUP). Korpus data terdiri dari 8 iklan yang mengandung kohesi leksikal yang terdapat dalam majalah Femme Actuelle. Data yang diperoleh dicatat dalam kartu data, kemudian dianalisis menggunakan teknik Pilah Unsur Penentu. Berdasarkan analisis di atas, penulis menyimpulkan bahwa bentuk kohesi leksikal yang ditemukan pada wacana iklan dalam majalah Femme Actuelle, yaitu 7 repetisi, 2 sinonimi, 2 metonimi, dan 8 kolokasi. Dalam sebuah iklan ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal. Penggunaan bentuk hiponimi dan antonimi tidak ditemukan. vii

8 viii LA COHÉSION AUX PUBLICITÉ COMERCIALES EN LANGUE FRANÇAISE Wulan Daru Agustina, Bernadus Wahyudi Joko Santoso, Sri Rejeki Urip. Prodi Sastra Perancis Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan melalui saluran tertentu. Iklan dapat ditampilkan dalam berbagai media, salah satunya adalah media cetak seperti surat kabar dan majalah. Kata atau kalimat dalam iklan media cetak memegang peranan penting dalam penyampaian pesan itu sendiri, sehingga antar kalimat yang satu dengan yang lain harus saling berpadu. Kepaduan tersebut dibentuk oleh kohesi. Kohesi merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan makna yang dimiliki teks. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemarkah atau penanda kohesi leksikal pada majalah komersial berbahasa Prancis. Korpus data penelitian ini adalah wacana iklan yang terdapat pada majalah Femme Actuelle. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, sedangkan teknik analisis data digunakan teknik dasar unsur penentu (PUP). Dari hasil analisis disimpulkan, bahwa yang pertama wacana cenderung menggunakan kohesi, baik berupa reiterasi dan kolokasi. Kedua, dari kohesi leksikal ditemukan ada 3 bentuk reiterasi, yakni 7 repetisi, 2 sinonimi, 2 metonimi dan 2 kolokasi. Ketiga, ternyata 8 dari wacana yang lain semuanya mengandung kolokasi, karena unsur-unsur pembentuk wacana saling berkaitan. Kata kunci: kohesil leksikal, iklan. viii

9 ix ABSTRAIT La publicitée est un processus de communication qui a pouvoir est très important comme un outil de marketing pour aider les biens de vendre, donner le service. La publicité peut être présentée dans une variété de medias, dont l un média d impression est les journaux et les magazine. Les mots ou les phrases jouent un rôle essentiel en transmettant le message de cette publicité, il faut que les phrases soient liées l une à l autre pour que les lecteurs puissent le comprendre. La cohésion est une condition nécessaire pour parvenir à une unité de sens qui possède. L objectif majeur de cette recherche est de décrire les marqueurs de cohésion lexicale aux publicités commerciales en langue française. Le corpus de cette recherche est les discours publicité dans le magazine Femme Actuelle. La méthode utilisée dans cette recherche est la méthode de distribution. La méthode de recherche est l'approche descriptive qualitative, et enfin la technique de l analyse des donnée utilisée la technique Triage de Constituen Déterminant PUP. Le résultat de cette analyse montre qu il y a des 7 répétitions, 2 synonymies, 2 métonymies, et 8 collocations. On peut en conclure que le premier des discours de la publicié ont tendance à utiliser la cohésion lexicale, que ce soit sous la forme réitération et collocation. Deuxième, à parti de cohésion lexicale il y a 3 forme, à savoir la répétition, la synonymie, et la métonymie. Troisième, tous les discours contiennent la collocation, paece que les éléments constitutifs du discours ont une sémantique et tous interdépendants (cohérent). Mots clés: la cohésion lexicale, publicité I. INTRODUCTION La publicité est une méthode pour faire connaître un produit au public (Larousse 1988 :337). La publicité peut être présentée dans les médias : dans le journal, la revue, la télévision, la radio. Cette recherche se limite aux publicités qui se trouvent dans un magazine. Les mots ou les phrases jouent un rôle essentiel en transmettant le message de cette publicité. Il faut que les phrases soient bien liées l une à l autre pour que les lecteurs puissent le comprendre. ix

10 x C est la cohésion qui a une fonction afin que des phrases aient un crochet sémantique. Elle est partagée en deux parties, ce sont la cohésion grammaticale et la cohésion lexicale. La cohésion lexicale est un lien du sens entre des phrases dans les discours. Puisque l unité du sens a un rôle vital dans la langue publicitaire pour transmettre le message de cette publicité donc j ai envie de connaître les types de la cohésion lexicale dans les publicistes de Femme Actuelle. J ai choisi Femme Actuelle parce qu elle est un magazine hebdomadaire qui contient beaucoup de publicités commerciales et on la trouve plus facilement que les autres. II. LA COHÉSION Dans le discours, la cohésion est l unité de forme structurale qui crée un crochet sémantique (Mulyana 2005 :132). La cohésion est ensuite analysée en deux types et suivant deux directions les types opposent d une part une cohésion grammaticale, subdivisée en quatre catégories : référence, substitution, ellipse et conjonction, d autre part une cohésion lexical. Elle est subdivisée en deux catégorie : réitération et collocation (Halliday et Hasan dans Baylon 2005 :201). La cohésion lexicale est une relation entre deux éléments dans un texte qui a un crochet sémantique pour prendre l effet de l intensité de sens, pour expliquer l information et la beauté de la langue (Nunan 1992 :14). Les formes de la cohésion lexicale D après Halliday et Hasan dans Baylon (2005 :201) cohésion lexicale est subdivisée en deux catégories : réitération et collocation. Selon Yuwono (2005 :98), la cohésion lexicale est formée d une partie la réitération, x

11 xi recouvrant la répétition, la synonymie, l hyponymie, la métonymie et l antonymie, et la collocation. a. La réitération La réitération est la forme de la cohésion lexicale qui se réalise à la répétition de l élément lexicale. La réitération est divisée en 5, ce sont (1) répétition, (2) synonymie, (3) hypunymie, (4) métonymie, (5) antonymie. 1) Répétition La répétition est la réitération d une même action. Elle est utilisée pour mettre l accent sur le mot principal. Exemple : MINCEUR 24 Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. Parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la Recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories. Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acides linoléique conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus. Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. (Femme Actuelle, N 1153 pg 31) 2) Synonymie La synonymie désigne une relation entre deux mots ou deux expressions qui ont le même sens ou des sens très voisins. xi

12 xii Des mots sons dits synonymes lorsqu ils peuvent être remplacés l un par l autre dans un contexte, sans modification majeure de sens ( Example : Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. Parce qu on ne mincit pas de la même façon le jour et la nuit, la Recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories (Femme Actuelle, N 1153 pg 31) 3) Hyponymie L hyponymie est un mot dont le sens est compris le sens d autres mots au sens moins restreints ( Exemple : Armoire est un hyponyme de meuble, car une armoire est un meuble mais qui a des spécificités (taille, forme, utilité). 4) Métonymie La métonymie est une figure très courante, qui consiste à remplacer le terme propre par un autre qui lui est proche ou qui en représente une qualité cause, possession, partie, et qui a avec lui une relation logique. Exemple : Je regarde la télé tous les soirs. Ici, la télé dans phrase ci-dessus est l émission de la télé. xii

13 xiii 5) Antonymie On dit de deux mots que ce sont des antonymies lorsqu ils ont un sens contraire. Deux antonymes doivent être de même nature. Example : Calme et anxieuse sont des antonymes. Cela signifie par exemple que calme et anxieuse ne le sont pas car calme est un adjectif qualificatif et anxieusement est un adverbe : ce sont deux natures (ou classes grammaticale) différentes. b. La collocation Collocation est l association attendue d un mot à un autre au sein d un texte, sur le même domaine. Exemple : À Palembang, l échec de la moisson menace les paysans. Ses rizières ont inondé depuis deux jours. Dans exemple, dont les paysans sont exactement la collocation avec ses rizières, l échec de la moisson. III. LES TYPES DE MOT Le type de mots est un groupe de mots dans une unité de langue par catégorie de forme, la fonction et le sens de l'unité de système grammatical. Selon de caractéristique, le mot est partagé en plusieurs types, c est-à-dire : xiii

14 xiv a. Nom Selon Mauger (1968:1) le nom désigne (ou nomme) les êtres animés (personnes, animaux) et les choses (objets, actions, idées, sentiments). b. Article Selon Mauger (1968:211) L article est un des éléments les plus remarquables du français. Précédant le nom (ou l adjectif épithète) et il lui permet de se manifester dans la phrase. c. Pronoms Selon Mauger (Les pronoms sont des représentants lorsqu ils reprennent (se substituent à), un terme présent dans la phrase, terme souvent placé avant. d. Verbe Menurut Mauger (1968:603) un verbe est à la forme pronominale quand il a pour complement d objet formal un pronom renvoyant au sujet. e. Adjectifs On appelle adjectif une catégorie de mot qui s adjoint au nom pour exprimer une qualité (adjectif qualitatif), une relation (adjectif relationnel) au pour permettre à celui-ci d être actualisé dans une phrase (adjectif déterminatif). f. Adverbe Selon Mauger (1968:830) on désigne sous le nom d adverbes des termes invariables. g. Préposition Selon Mauger (1968:329) la préposition est une partie du discours qui appartient à la catégorie des mots de liaision. xiv

15 xv h. Conjonctions Les conjonctions est une catégorie qui a une fonction à développer autres unité de la hipotaksis de construction et rilie toujours deux ou plusieur autre unités dans la construction. ( IV. UNITÉ GRAMMATICALE Unité grammaticale est des unités qui contiennent un sens, tant le sens lexical que grammaticale. Unité grammaticale sous forme : a. Syntagme b. Proposition c. Phrase V. MÉTHODE DE LA RECHERCHE La méthode utilisée dans cette recherche est l approche descriptive qualitative car cette recherche a pour but de décrire les types de la cohésion lexicale dans la publicité de Femme Actuelle. Les données trouvées ont été analysée en utilisant la technique Triage de Constituen Déterminant PUP. VI. L ANALYSE J ai analysé la cohésion lexicale dans la publicité et j ai relève un exemple pour chaque type. Ci-dessous sont les exemples des analyses de données : A. La réitération 1. Répétition La donnée : 3 xv

16 xvi La source: FA, Nº 1153 page 41 (1)Femme 24, pour passer le cap en douceur. (2) nous sommes nombreuse à subir des désagréments liés à la ménopause. (3) En associant deux formules spécifique, Femme 24 vous aide de jour comme de nuit à soulager bouffes de chaleur, sueurs nocturnes, irritabilité et favorise un sommeil réparateur. Le syntagme nominale Femme 24 dans la phrase (1) a été fait la répétition dans la phrase (3). Ceci indique que le syntagme nominal qui édifié discours publicitaire sont interdépendantes cohérent. 2. Synonymie La donne : 2 La source: FA, Nº 1153 page 31 (1)MINCEUR 24 mincissez le jour et la nuit. (2) Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. (3) parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la Recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. (4) Sa formule jour combine 6 ingrédients phytoactifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories. (5) Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acide des linoléique conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus. (6) Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. Il ya deux synonymie, le syntagme nominal Minceur 24 de la phrase (1) et le syntagme nominal programme Minceur jour et nuit : Minceur 24 de la phrase (3) sont synonymies. Ensuite, le syntagme le jour et la nuit de la phrase (1) et le syntagme 24 heures sur 24 de la phrase (6) sont synonymies parce qu ils ont le sens très voisins. L utilisation de la synonymie a pour but de donner la beauté de la langue à publicité de supplément Minceur 24 de sorte que la publicité soit plus variée et intéressante. 3. Métonymie xvi

17 xvii La donnée : 6 La source: FA, Nº 1153 page 70 (1)Habillez-vous de fraîcheur. (2) Dash 2en1 source de Fraîcheur. (3) La combinaison harmonieuse d une lessive, d un adoucissant naturel et de minéraux essentiels. (4) Laissez-vous toucher par la nature. Sur les données (6), Laissez-vous toucher par la nature s associer avec le agrément de l utilisée Dash. L utilisation de mot Laissez-vous toucher par la nature pour trouver la beauté de la langue. B. La collocation La donne : 2 La source: FA, Nº 1153 page 31 (1)MINCEUR 24 mincissez le jour et la nuit. (2) Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. (3) parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la Recherche Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. (4) Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories. (5) Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acides linoléique conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus. (6) Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. Les mots du dessus en épais forment de collocation, parce que tous les éléments du discours ont des relations sémantiques. VII. CONCLUSION Le résultat montre qu il y a 7 répétitions, 2 synonymies, 2 métonymies, et 8 collocations. On peut en conclure que le premier des discours de la publicité ont tendance à utiliser la cohésion lexicale, que ce soit sous la forme réitération et collocation. Deuxième, à parti de cohésion xvii

18 xviii lexicale il y a 3 formes à savoir la répétition, la synonimie, et la métonymie. Troisième, tous les discours contiennent la collocation, parce que les éléments constitutifs du discours ont une sémantique et tous interdépendants (cohérent). xviii

19 xix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... i ii PENGESAHAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v SARI... vii RÉSUMÉ... viii DAFTAR ISI... xx BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kohesi Pengertian Kohesi Pengertian Kohesi Gramatikal Pengertian Kohesi Leksikal Bentuk Kohesi Leksikal Reiterasi ) Repetisi ) Sinonimi ) Hiponimi ) Metonimi xix

20 xx 5) Antonimi Kolokasi Jenis Kata a) Nomina b) Artikel c) Pronomina d) Verba e) Adjektiva f) Adverbia g) Preposisi h) Konjungsi Satuan Gramatikal a) Frasa b) Klausa c) Kalimat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Data dan Sumber Data Metode dan Teknik Penyediaan Data Metode Analisis Data Metode dan Teknik penyajian Hasil Analisis Data BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Reiterasi Repetisi Sinonimi Metonimi Kolokasi xx

21 xxi BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xxi

22 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media) yang bertujuan mengubah sikap, pandangan dan perilaku (Efendy dalam bensi 2002:1). Salah satu bentuk alat komunikasi tidak langsung adalah iklan. Dalam penyampaiannya, iklan dapat ditampilkan dalam berbagai media, salah satunya adalah media cetak seperti surat kabar, dan majalah. Menurut Kasali (1995: 9) iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media dan iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Untuk tujuan tersebut iklan dibuat semenarik mungkin. Iklan di media cetak selain mengandung aspek verbal yaitu aspek kebahasaan juga mengandung aspek non verbal, yaitu berupa ilustrasi (foto, gambar dengan berbagai pose, aksesoris, warna dan sebagainya). Iklan yang dipasang di media cetak memiliki keungulan dibandingkan dengan iklan di media elektronik. Iklan di media cetak dapat dibaca setiap saat, bisa dilihat berulang-ulang dan terdokumentasi sehingga dapat dijadikan bukti autentik untuk suatu keperluan, sementara iklan di media elektronik seperti di radio atau televisi hanya didengar dan dipandang sekilas. 1

23 2 Iklan cetak tidak mungkin memunculkan suara atau musik. Oleh karena itu, kekuatan iklan media cetak terletak pada kata-kata, yaitu bahasa yang dipakai serta gambar atau foto (Sudiono 1986: 34). Sebagai bentuk wacana, bahasa iklan memiliki ciri dan karakter tertentu. Dalam iklan, penggunaan bahasa menjadi salah satu aspek penting bagi keberhasilan iklan. Oleh karena itu, bahasa iklan harus mampu menjadi manifestasi atau presentasi dari hal yang diinginkan pihak pengiklanan kepada masyarakat luas. Tujuannya ialah mempengaruhi masyarakat agar tertarik dengan sesuatu yang diiklankan. Bahasa iklan memegang peranan sangat vital dalam menyampaikan maksud iklan itu sendiri. Berkaitan dengan hal itu, maka informasi yang dinyatakan dalam kalimat yang satu berhubungan erat dengan informasi yang dinyatakan dalam kalimat lain, atau dengan kata lain informasi-informasi yang dinyatakan dalam sejumlah kalimat yang membentuk paragraf itu berhubungan erat atau sangat padu (Ramlan 1993: 9). Kepaduan itu merupakan syarat keberhasilan suatu paragraf atau wacana, dalam hal ini wacana iklan. Seperti halnya Ramlan, Alwi (2003: 41) juga mengungkapkan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat itu. Kepaduan yang menunjuk pada keterkaitan antarproposisi yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan disebut kohesi (Alwi 2003: 41). Menurut Halliday dan Hasan (1976: 4) kohesi adalah kaitan semantis antara satu unsur bahasa dengan unsur lainnya dalam paragraf, baik secara leksikal maupun gramatikal. Kohesi terdiri atas dua tipe, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal adalah perpaduan bentuk antarkalimat yang diwujudkan dalam sistem gramatikal, sedangkan kohesi leksikal adalah

24 3 perpaduan bentuk antarkalimat yang diwujudkan dalam sistem leksikal. Yuwono (2005:98) menjelaskan kriteria kohesi leksikal dibagi ke dalam reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonim, hiponim, metonimi, dan antonimi) dan kolokasi. Oleh karena kepaduan makna memegang peranan penting dalam bahasa iklan untuk menyampaikan maksud iklan itu sendiri, maka penelitian ini memfokuskan untuk meneliti penanda atau pemarkah leksikal apa saja yang mampu menunjang terbentuknya kepaduan makna dalam wacana-wacana iklan yang terdapat dalam majalah Femme Actuelle (FA) edisi bulan Oktober dan November. Kajian penelitian ini difokuskan pada wacana iklan komersial, karena di dalam majalah tersebut banyak ditemukan iklan komersial, seperti mempromosikan produk kecantikan dan sebagainya, majalah ini juga mudah ditemukan di Indonesia dibandingkan majalah-majalah Prancis yang lainnya. Adapun iklan yang mengandung penanda kohesi leksikal pada majalah FA tersebut dapat dilihat pada contoh berikut. MINCEUR 24 (1)Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. (2)Parce qu on ne mincit pas de la même façon le jour et la nuit, la Recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. (3)Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories.(4) Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acides linoléique conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus.(5)une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. (FA, N 1153 pg 31). MINCEUR 24 Membantu mengeluarkan kalori di siang hari, mengencangkan jaringan kulit di malam hari. Karena orang tidak langsing dengan cara yang sama di siang dan di malam hari, nutrisi ini bisa dicari di beberapa Laboratorium Forté Pharma yang telah menggunakan program Minceur jour et nuit : Minceur 24. Formula siang hari mengkombinasikan 6 bahan phyto-aktip yang memudahkan pembuangan dan merangsang pembakaran kalori.

25 4 Formula malam hari berisi Oxylia, sebuah bahan khusus, 100% alami dan beberapa asam linoleat untuk memperpanjang metabolisme pelangsingan malam hari serta mengencangkan jaringan kulit. Keampuhan Minceur global dibuktikan oleh dua studi melawan placebo, semua berkumpul memakai Minceur 24 yang aman sampai 24 jam. Contoh di atas menunjukkan penggunaan repetisi dan sinonimi. Penggunaan repetisi ada 4, yaitu pertama pada frasa nominal le jour (kalimat 1) yang diulang pada frasa nominal le jour pada kalimat (2). Kedua, terdapat pada frasa nominal la nuit kalimat (1) yang diulang pada frasa nominal la nuit kalimat (2). Ketiga, frasa nominal minceur 24 pada judul diulang pada frasa nominal minceur pada kalimat (2), (4), dan (5). Penggunaan repetisi yang terakhir, yaitu terdapat pada frasa nominal des calories pada kalimat (1) yang diulang pada frasa nominal des calories kalimat (3). Adapun penggunaan sinonimi ada 2, yaitu terdapat pada frasa nominal le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24 pada kalimat (2) yang bersinonim dengan frasa nominal minceur pada judul, dan terdapat pada frasa nominal le jour et la nuit kalimat (2) yang bersinonim dengan frasa nominal 24 heures sur 24 (kalimat 5). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji adalah: 1. Bentuk kohesi leksikal apa sajakah yang digunakan pada iklan komersial dalam majalah FA edisi bulan Oktober dan November? 2. Apa saja kategori (kata atau frasa) yang digunakan pada iklan komersial majalah FA edisi bulan Oktober dan November?

26 5 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan bentuk kohesi leksikal yang digunakan pada iklan komersial dalam majalah FA edisi bulan Oktober dan November. 2. Mendeskripsikan kategori (kata atau frasa) yang digunakan pada iklan komersial majalah FA edisi bulan Oktober dan November. 1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pembelajar bahasa Prancis dalam mempelajari bentuk-bentuk kohesi, jenis kata, dan satuan-satuan gramatikal, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami maknanya. Selain itu, penelitian ini mampu membantu pembelajar bahasa Prancis meningkatkan keterampilan membaca pesan yang tersirat pada wacana iklan. 1.5 Sistematika Penelitian Secara garis besar, skripsi ini terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bab I adalah Pendahuluan. Bab ini menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. Bab II adalah Landasan Teori. Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan sebagai pedoman dalam skripsi ini, yang meliputi : kohesi leksikal

27 6 yang mencakup pengertian kohesi dan bentuk-bentuk kohesi, meliputi reiterasi dan kolokasi, teori kedua tentang jenis kata dan satuan-satuan gramatikal. Bab III berisi pembahasan Metode Penelitian yang meliputi atas : pendekatan penelitian, data dan sumber data, metode dan teknik penyediaan data, metode dan teknik analisis data, metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Bab IV adalah Analisis Data. Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang berisi tentang analisis kohesi leksikal yang terdapat dalam majalah FA. Bab V berisi Penutup, yang meliputi simpulan, saran, kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

28 BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah: (1) kohesi, (2) jenis kata, dan (3) satuan-satuan gramatikal. Satu per satu teori-teori tersebut di bahas di bawah ini: 2.1 Kohesi Pengertian Kohesi Terdapat beberapa konsep yang membahas pengertian kohesi, Halliday dan Hasan yang dikutip oleh Himawati (2007:8) menyatakan bahwa kohesi adalah keterkaitan semantis antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu teks. Kohesi merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan makna yang dimiliki teks. Dalam konteks wacana, Mulyana (2005:132) mengartikan kohesi sebagai kepaduan bentuk yang secara struktural membentuk suatu ikatan sintaksis. Dalam penjelasannya tentang konsep kohesi, Mulyana (2005:133) mengatakan bahwa konsep kohesi mengacu pada hubungan bentuk. Artinya, unsur-unsur (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan yang padu dan utuh. Dengan kata lain, kohesi adalah aspek internal dari struktur wacana. Mulyana yang mengutip Moeliono kemudian dikutip lagi oleh Yuwono (2005:133) menegaskan bahwa wacana yang baik dan utuh adalah jika kalimatkalimatnya bersifat kohesif. Hanya melalui hubungan yang kohesif, maka suatu unsur dalam wacana dapat diinterpretasikan sesuai dengan ketergantungannya pada unsur-unsur lainnya. Kohesi tidak datang dengan sendirinya, tetapi 7

29 8 diciptakan secara formal oleh bahasa, yang disebut pemarkah kohesi (2005:96). Hubungan kohesif dalam wacana sering ditandai oleh pemarkah (penanda) khusus yang bersifat lingual-formal Selanjutnya Baylon (2005:201) mengemukakan bahwa La cohésion est ensuite analysée en deux types et suivant deux directions. Les types opposent d une part une cohésion grammaticale, subdivisée en quatre catégories: référence, substitution, ellipse et conjunction, d autre part une cohésion lexicale, à son tour subdivisée en deux catégories: réiteration et collocation. Kohesi dianalisis dalam dua jenis dan dua arah. Jenis kohesi gramatikal, dibagi menjadi empat kategori: referensi, substitusi, elipsis dan konjungsi, sedangkan kohesi leksikal, dibagi dua kategori: reiterasi dan kolokasi Pengertian Kohesi Gramatikal Kohesi gramatikal adalah hubungan semantis antarunsur yang dimarkahi alat gramatikal atau alat bahasa yang digunakan dalam kaitannya dengan tata bahasa (Yuwono, 2005:96). Kohesi gramatikal ini meliputi referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi Pengertian Kohesi Leksikal Kohesi leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif (Mulyana 2005:134). Kohesi leksikal terjadi apabila dua unsur dalam suatu teks dihubungkan melalui satu kriteria semantik (Nunan 1992:14). Mulyana (2005:134) mengungkapkan tujuan digunakannya aspek-aspek leksikal itu diantaranya ialah untuk mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi dan keindahan bahasa lainnya.

30 9 Secara garis besar, kohesi leksikal adalah adanya dua unsur dalam suatu teks yang dihubungkan melalui satu kriteria semantik guna mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi dan keindahan bahasa Bentuk-bentuk Kohesi Leksikal Menurut Yuwono (2005:98) kohesi leksikal dapat diwujudkan dengan reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi dan antonimi), dan kolokasi. Halliday dan Hasan dalam Nunan (1992:14) menyatakan bahwa kriteria kohesi leksikal dibagi ke dalam reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonim, superordinat dan unsur umum), dan kolokasi. Pada dasarnya superordinat dan unsur umum mempunyai pengertian makna yang sama yaitu tentang bentuk umum dan bentuk khusus pada kata. Halliday dan Hasan (1976:275) mengemukakan bahwa bagian yang mengacu pada kelas yang umum disebut superordinat, sedangkan bagian yang mengacu pada sub-kelasnya dikenal dengan hiponim. Hubungan unsur umum ini juga ditandai oleh munculnya kata khusus dan kata umum. Hanya saja kata khusus menjadi acuan pada kata umum dalam kalimat selanjutnya (Himawati 2007:18). Maka dari itu, penulis memakai teori Yuwono karena perwujudan tentang pemarkah kohesi leksikal ini lebih luas penjabarannya. Adapun pemarkah kohesi leksikal diwujudkan sebagai berikut : Reiterasi Menurut Halliday dan Hasan (1976:278) reiterasi adalah sebuah bentuk kohesi leksikal yang melibatkan pengulangan item leksikal pada sejumlah benda di antaranya penggunaan sinonim, baik sinonimi dekat maupun sinonimi

31 10 superordinat. Sejalan dengan Halliday dan Hasan, Yuwono (2005:99) mengungkapkan reiterasi adalah pengulangan kata-kata pada kalimat berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. 1) Repetisi (Pengulangan) Menurut Yuwono (2005:99), repetisi merupakan pengulangan kata yang sama. Pengulangan kata yang sama pada peristiwa tertentu dalam sebuah wacana menunjukkan bahwa kalimat-kalimat dalam wacana tersebut saling berkaitan untuk membangun wacana yang utuh (koheren). Repetisi dilakukan untuk menandai kata yang dipentingkan. Penggunaan repetisi dapat terlihat pada contoh berikut ini. MINCEUR 24 (1)Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. (2) parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la Recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. (3) Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories. (4) Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acides linoléique conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus. (5) Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. (6) Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. (FA, N 1153 pg 31) Membantu mengeluarkan kalori di siang hari, mengencangkan jaringan kulit di malam hari. Karena orang tidak langsing dengan cara yang sama di siang dan di malam hari, penelitian Laboratorium Forté Pharma menyempurnakan program Minceur jour et nuit: Minceur 24. Formula siang hari mengkombinasikan 6 bahan phyto-aktip yang memudahkan pembuangan dan merangsang pembakaran kalori. Formula malam hari berisi Oxylia, sebuah bahan khusus, 100% alami dan beberapa asam linoleat untuk memperpanjang metabolisme pelangsingan malam hari serta mengencangkan jaringan kulit. Keampuhan Minceur global dibuktikan

32 11 oleh dua studi melawan placebo, semua berkumpul memakai Minceur 24 yang aman sampai 24 jam. Pada contoh di atas terdapat 4 repetisi, yaitu pertama pada frasa nominal le jour (kalimat 1) yang diulang pada frasa nominal le jour pada kalimat (2). Kedua, terdapat pada frasa nominal la nuit kalimat (1) yang diulang pada frasa nominal la nuit kalimat (2). Ketiga, frasa nominal minceur pada judul diulang pada frasa nominal minceur pada kalimat (2), (4), (5), dan (6). Penggunaan repetisi yang terakhir, yaitu terdapat pada frasa nominal des calories pada kalimat (1) yang diulang pada frasa nominal des calories kalimat (3). 2) Sinonimi Kohesi leksikal juga dapat terjadi dengan adanya pilihan kata yang secara semantik mempunyai makna yang sama atau hampir sama dengan kata yang telah digunakan sebelumnya. Menurut Pougeoise (1996:417) synonyme est un mot de même sens qu un autre (ou de sens très voisin) mais qui peut cependant comporter des particularités au niveau de sa valeur expressive, de son sens contextuel, des connotations qu il suggère, etc. Sinonimi adalah kata yang maknanya sama dengan kata yang lain (kata yang maknanya hampir sama atau berdekatan) tetapi yang mengandung ciri-ciri yang sejajar dengan nilai kata yang diungkapkan, dengan makna kontekstualnya, atau dengan konotasi-konotasinya. Sejalan dengan Pougeoise, Baylon (2005 :109) mengungkapkan sinonimi sebagai berikut : La synonymie désigne une relation entre deux mots ou deux expressions qui ont le même sens ou des sens très voisins.

33 12 Sinonimi menggambarkan sebuah hubungan antara dua kata atau dua pernyataan yang mempunyai makna sama atau hampir sama. Des mots sont dits synonymes lorsqu ils peuvent etre replacés l un par l autre dans un contexte, sans modification majeure du sens ( Beberapa kata dikatakan sinonim apabila kata dapat digantikan oleh kata yang lain dalam sebuah konteks, tanpa mengubah makna yang sebenarnya. Penggunaan sinonimi dapat dilihat pada contoh berikut ini. MINCEUR 24, (2) Parce qu on ne mincit pas de la même façon le jour et la nuit, la Recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. (5) Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. (6) Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. (FA, N 1153 pg 31), Karena orang tidak langsing dengan cara yang sama di siang dan di malam hari, nutrisi ini bisa dicari di beberapa Laboratorium Forté Pharma yang telah menggunakan program Minceur jour et nuit : Minceur 24. Keampuhan Minceur global dibuktikan oleh dua studi melawan placebo, semua berkumpul memakai Minceur 24 yang aman sampai 24 jam. Pada contoh di atas menunjukkan sinonimi, yaitu terdapat pada frasa nominal Minceur jour et nuit : Minceur 24 pada kalimat (2) yang bersinonim dengan frasa nominal minceur pada judul, dan terdapat pada frasa nominal le jour et la nuit kalimat (2) yang bersinonim dengan frasa nominal 24 heures sur 24 (kalimat 6). 3) Hiponimi Yuwono (2005 :99) mengungkapkan bahwa hiponimi adalah hubungan antara kata yang bermakna spesifik dan kata yang bermakna generik.

34 13 Un hyponyme est un mot dont le sens est compris le sens d autres mots au sens mois restreints. ( et hyponymes) Hiponimi adalah sebuah kata yang maknanya tercakupi dengan makna kata lain yang lebih terbatas. Penggunaan hiponimi dapat dilihat pada contoh berikut ini. Armoire adalah hyponimi dari meuble, karena makna dari. armoire tercakupi di dalam meuble. 4) Metonimi Metonimi adalah hubungan antara nama untuk benda yang lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya. (Yuwono 2005 :99). Menurut situs la métonymie est une figure très courante, qui consiste à remplacer le terme propre par un autre qui lui est proche ou qui en représente une qualité (cause, possession, partie ) et qui avec lui une relation logique. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metonimi adalah penggantian nama dengan istilah lain yang maknanya dekat, yang bisa merepresentasikan kualitas melalui hubungan yang bersifat logis. Penggunaan metonimi dapat dilihat pada contoh berikut ini. Je regarde la télé tous les soirs. Saya menonton televisi setiap malam Dalam contoh di atas yang diambil dari sebenarnya bukan televisi yang ditonton akan tetapi siaran atau acara televisi. Jadi, yang menjadi acuan dari kata la télé televisi pada kalimat di atas adalah siaran televisi.

35 14 5) Antonimi Menurut Baylon (2005 :109) l antonymie, qui indique que par rapport à un mot (ou à sens d un mot), on a affaire au mot de sens opposé (ou à un sens opposé). Dua kata dikatakan antonim apabila mempunyai makna yang berlawanan tetapi mempunyai jenis kata yang sama. Penggunaan antonimi dapat dilihat pada contoh berikut ini: Kata calme (tenang) merupakan antonim dari kata anxieuse (cemas), karena memiliki makna yang berlawanan dan kedua kata tersebut mempunyai jenis kata yang sama yaitu adjectif Kolokasi Kolokasi adalah asosiasi yang tetap antara kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat (Kridalaksana 1992 :113). Menurut Tallei (1988 :31) kolokasi adalah penggunaan kata yang masih berada dalam lingkungan yang sama. Kolokasi menunjuk pada hubungan sintagmatik yang terdapat antara kata-kata atau unsur-unsur leksikal itu. Contohnya, cabai, bawang, trasi, garam, mrica, dan lada, berada dalam satu kolokasi, yaitu bumbu dapur. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yuwono (2005 :100) bahwa kolokasi adalah hubungan antarkata yang berada pada lingkungan atau bidang yang sama. Selain itu, kolokasi juga merupakan alat kohesi leksikal yang sangat kompleks cakupannya karena meliputi semua unsur dalam teks yang mempunyai hubungan semantik (Nunan 1993:29) Berikut ini adalah contoh penggunaan kata-kata yang berkolokasi: Préparation: Peler les bananes et couper-les en rondelles. Mettre la farine tamisée dans un saladier, creuser un puits au centre, ajouter les oeufs battus, le sucre, l'huile, le sucre vanillé, le sel, bien mélanger, ajouter graduellement le lait et pétrir jusqu'à l'obtention d'une pâte lisse

36 15 et sans grumeaux. Enrober chaque rondelle avec la pâte, les faire plonger au fur et à mesure dans un bain d'huile chaud jusqu'à ce qu'ils soient dorés de tous les cotés, les égoutter sur du papier absorbant, saupoudrer de sucre glacé et cannelle. Cara kerja: Kupas pisang dan potong-potong menjadi irisan. Masukkan tepung ke dalam mangkuk, buat cekungan di tengahnya, tambahkan telur kocok, gula, minyak, gula beraroma vanili, garam, aduk rata, tambahkan susu secara bertahap dan uleni sampai adonan kalis dan tidak menggumpal. Lapisi setiap irisan dengan adonan, masukkan ke dalam minyak panas sampai setiap sisinya berwarna kecoklatan, tiriskan di atas tisu, taburi dengan gula glasir dan kayu manis. Pada contoh terdapat kata-kata yang berkolokasi yaitu bananes pisang, farine tepung, oeufs telur, sucre gula, huile minyak, sel garam, lait susu, pâte adonan, dan cannelle kayu manis. 2.2 Jenis Kata a. Nom Menurut Mauger (1968:1) le nom désigne (ou nomme) les êtres animés (personnes, animaux) et les choses (objets, actions, idées, sentiments). Nomina mengacu pada (nama) makhluk hidup (manusia, hewan) dan sesuatu hal (benda, tindakan, gagasan, dan perasaan). Berikut ini contoh nomina: b. Article C est un table. Ini adalah meja Menurut Mauger (1968:211) L article est un des éléments les plus remarquables du français. Précédant le nom (ou l adjectif épithète) et il lui permet de se manifester dans la phrase. Artikel adalah elemen-elemen yang patut diperhatikan dalam bahasa Prancis. Nama sebelumnya (kata sifat) dan memungkinkan untuk terwujud dalam kalimat.

37 16 Berikut ini contoh artikel: c. Pronoms J ai cassè un chaise rouge. saya telah menghancurkan sebuah kursi bewarna merah Menurut Mauger (1968:418) Les pronoms sont des représentants lorsqu ils reprennent (se substituent à), un terme présent dans la phrase, terme souvent placé avant. kata ganti adalah perwakilan ketika pronomina kembali (untuk mengganti) sebuah istilah bentuk waktu sekarang dalam kalimat, istilah sering ditempatkan sebelumnya. Berikut contoh pronom: d. Verbe J ai vu une lionne, elle était avec ses petits. saya melihat singa, dia bersama anak-anaknya. ( Menurut Mauger (1968:603) un verbe est à la forme pronominale quand il a pour complement d objet formal un pronom renvoyant au sujet. Verba adalah dari bentuk pronominal ketika memiliki objek pelengkap kata ganti formal yang mengacu pada subjek. Berikut ini contoh verba: e. Adjectifs Elle se voit Dia melihat On appelle adjectif une catégorie de mot qui s adjoint au nom pour exprimer une qualité (adjectif qualitatif), une relation (adjectif relationnel) au pour permettre à celui-ci d être actualisé dans une phrase (adjectif déterminatif). ( Disebut adjektif sebuah kategori kata yang mewakili nama untuk mengekspresikan kualitas (adjektif kualitatif), relasi (adjektif relasional)

38 17 untuk membiarkan itu telah diaktualisasikan dalam kalimat ( kata sifat determinatif). Berikut ini contoh adjektiva.: f. Adverbe Le beau de cette image est sa simplicite. yang indah dari gambar ini adalah kesederhanaannya ( Menurut Mauger (1968:830) on désigne sous le nom d adverbes des termes invariables. Hal ini mengacu pada kata keterangan yang tidak berubah-ubah. Berikut ini contoh adverbia: J ai tant de chargin. saya telah begitu banyak menderita g. Préposition ( Mauger (1968:329) la préposition est une partie du discours qui appartient à la catégorie des mots de liaision. Préposisi merupakan bagian dari wacana yang termasuk kategori yang menghubungkan kata-kata.berikut ini contoh preposisi: Elle va à la boulangerie. dia pergi ke toko roti ( h. Conjunctions Menurut situs les conjonctions est une catégorie qui a une fonction à développer autres unité de la hipotaksis de construction et rilie toujours deux ou plusieur autre unités dans la construction. Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam kontruksi hipotaksis dan selalu menghubungkan dua satuan atau lebih dalam konstruksi.

39 18 Berikut ini contoh konjungsi: Je veux le faire, mais je n ai pas d argent. saya ingin melakukannya, tetapi saya tidak mempunyai uang 2.3 Satuan Gramatikal Menurut situs Phrase, unité grammaticale composée d éléments ordonnés, capable de porter l énonce complet d un proposition. Satuan gramatikal terdiri dari elemen-elemen penyusun, mampu membawa pernyataan komplek dalam sebuah klausa. Berikut pembagian satuan gramatikal: a. Syntagme On appelle syntagme, l unitévsyntagme plus ou moins complexe située entre la limite supérieure de la syntagme, constituée par la phrase, et la limite inférieure, constituée par simple (unité de base indissociable, ou élément terminal). ( Disebut frasa, satuan sintaksis lebih atau kurang komplek terletak antara batas atas sntak, yang terdiri dari kalimat, dan batas bawah, terdiri dari satuan dasar yang tidak dapat dipisahkan dan elemen terminal. Berikut ini contoh frasa: Un home seorang pria b. Proposition Menurut Mauger (1968) une proposition est dite indépendante quand elle forme, à seule une phrase. klausa bisa berdiri sendiri ketika membentuk satu kalimat. Berikut ini contoh klausa: Il est m édecin dia seorang dokter (

40 19 c. Phrase Menurut mauger (1968) La phrase est l'expression, plus ou moins complexe, mais offrant un sens complet, d'une pensée, d'un sentiment, d'une volonté. Kalimat adalah ekspresi, kurang atau lebih komplek, tetapi dengan penuh rasa, pikiran, perasaan, keinginan. Berikut ini contoh kalimat: Je suis étudiant saya seorang mahasiswa Manfaat teori jenis kata dan satuan gramatikal ini, digunakan untuk mengetahui kategori kata atau frasa yang digunakan pada iklan komersial majalah Femme Actuelle tersebut.

41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab metodologi penelitian ini akan dibicarakan pendekatan penelitian, data dan sumber data, metode dan teknik penyediaan data, metode dan teknik analisis data, serta metode dan teknik penyajian hasil analisis data. 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomena pada penuturnya (Sudaryanto, 1992:62). Adapun pengertian penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian terhadap suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prodesur statistik (Subroto, 1992:5). Jadi penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan serta memaparkan data yang berdasarkan fakta yang ada, kemudian dilanjutkan dengan analisis data. 3.2 Data dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah majalah Femme Actuelle (FA) edisi Oktober dan November, sedangkan data yang diambil dalam penelitian ini adalah iklan komersial yang menggunakan pemarkah kohesi leksikal. 20

42 Metode dan Teknik Penyediaan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik dasar yang disebut teknik sadap dan teknik lanjutan yang disebut teknik catat. Teknik sadap ini digunakan untuk mencari kohesi leksikal, jenis kata, dan satuan gramatikal yang terdapat pada sumber data, kemudian mengidentifikasi bentuk kohesi leksikal, jenis kata, dan satuan gramatikal yang ditemukan dalam sumber data yang diteliti. Selanjutnya, data-data dari sumber data dikumpulkan dengan menggunakan teknik catat, yaitu dengan mencatat data yang diperoleh ke kartu data. Berikut adalah contoh kartu data: NO.DATA : Sumber data : A B IklanKomersial C Analisis D Repetisi Sinonimi Hiponimi Metonimi Antonimi Kolokasi

43 22 Keterangan Kartu data dibagi menjadi empat bagian yang diuraukan sebagai berikut: A. Bagian pertama berisi nomor data yang diperoleh. B. Bagian kedua berisi sumber data. C. Bagian ketiga berupa bentuk iklan seutuhnya. D. Bagian keempat berisi analisis data atau analisis yang dijabarkan menjadi: - Penggalan kalimat yang mengandung kohesi leksikal - Kolom bentuk kohesi leksikal yang terdiri dari kolom repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi, antonimi, dan kolokasi. 3.4 Metode dan Teknik Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode distribusional, yaitu metode yang digunakan untuk tujuan-tujuan analisis wacana secara internal. Biasanya analisis ini mengabaikan aspek eksternal wacana (konteks). Alasannya, karena yang dipentingkan adalah membuat pemahaman tentang struktur wacana sebagai satuan lingual yang tidak terkait dengan konteks situasional. Adapun teknik yang digunakan untuk mengalisis data yang diteliti adalah teknik dasar yang disebut teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP, yaitu teknik yang alatnya berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Sudaryanto 1993:21). Adapun teknik lanjutannya adalah teknik substitusi atau teknik ganti. Teknik substitusi adalah teknik analisis kalimat dengan cara mengganti bagian atau unsur kalimat tertentu dengan unsur lain di luar kalimat yang bersangkutan (Sudaryanto, 1985:27). Teknik ini diterapkan untuk mengetahui dan menguji keserasian tautan makna dari suatu unsur dengan konteks internalnya.

44 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Penyajian hasil analisis data ini merupakan langkah selanjutnya setelah menganalisis data. Penyajian hasil analisis ini berisi segala hal yang ditemukan dalam penelitian. Menurut Sudaryanto (1999:145) penyajian hasil penelitian dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan menggunakan metode formal dan informal. Metode formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang-lambang. Metode penyajian hasil analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode informal yaitu perumusan dengan kata-kata biasa. Contoh analisis data: NO.DATA :31 Sumber data : Femme Actuelle, N 1153 pg 31 A B MINCEUR 24 C (1)Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. (2)Parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24.(3) Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories. (4)Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acides linoléiques conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus.(5)une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo, tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. Analisis D (2) Parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit :Minceur 2. (5) Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo, tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24.

45 24 Karena orang tidak langsing dengan cara yang sama di siang dan di malam hari, nutrisi ini bisa dicari di beberapa Laboratorium Forté Pharma yang telah menggunakan program Minceur siang dan malam: Minceur 24. Keampuhan Minceur global dibuktikan oleh dua studi melawan placebo, semua berkumpul memakai Minceur 24 yang aman sampai 24 jam. Frasa nominal pada kalimat (2) bersinonim dengan frasa nomina pada kalimat (5) karena keduanya mempunyai makna yang hampir sama. Penggunaan kedua frasa nominal «jour et nuit» dan «24 heures sur 24» bertujuan untuk mendapatkan keindahan bahasa pada iklan nutrisi pelangsingan. frasa nomina pada kalimat (2) bepadu padan makna dengan frasa nomina pada kalimat (5), sehingga dengan sinonimi wacana lebih bervariasi dan menarik. Repetisi Sinonimi Hiponimi Metonimi Antonimi kolokasi

46 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan hasil analisis kohesi leksikal dalam iklan komersial berbahasa Prancis yang terdapat dalam majalah Femme Actuelle edisi 30 Oktober sampai dengan 5 November Dari hasil analisis, ditemukan data sebanyak 12 data. Data tersebut terdiri dari suplemen wanita, sabun cuci, sepatu, vitamin rambut, dan nutrisi hewan. Berikut ini adalah data yang ditemukan yang terdiri atas : 4.1. Reiterasi Reiterasi adalah satu unsur leksikal yang mengacu kembali antara satu dengan yang lainnya yang dikaitkan oleh keberadaan acuan yang umum (Halliday dan Hasan 1976 :278). Menurut Yuwono (2005 :99) reiterasi adalah pengulangan kata, frasa, atau klausa pada kalimat berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata, frasa, atau klausa tersebut merupakan fokus pembicaraan. Reiterasi mencakup (1) repetisi, (2) sinonimi, (3) hiponimi, (4) metonimi, dan (5) antonimi Repetisi Menurut Yuwono (2005:99), repetisi merupakan pengulangan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang sama. Pengulangan yang sama pada peristiwa tertentu dalam sebuah wacana menunjukkan bahwa kalimat-kalimat dalam wacana tersebut saling berkaitan untuk membangun wacana yang utuh (koheren). Repetisi dilakukan untuk menandai kata yang dipentingkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan data berikut ini. 25

47 26 (1) (1)On peut les repousser de l intérieur. (2)LIFTACTIV PRO Soin profibrant anti-rides et fermeté. (3) Recharge la peau en fibres pour repousser les rides incrustées. (4) Jusqu à 43 % d amélioration clinique sur rides et fermeté. (5) Au Fibrocyclamide, 1 er complexe actif capable de reconstituer le stock de fibres pour renforcer la poussée dynamique exercée sous la peau. (6) Comme regonflée de l intérieur, la peau se retend, les rides, même incrustées, se lissent. (7)Hypoallergénique. (8) A l eau thermale de Vichy. (FA, N 1153 pg 3). (1) Kita dapat menolak keriput dari dalam. (2) LIFTACTIV PRO merawat pro fibrant anti keriput dan kepadatan. (3) Kulit berisi dari serat-serat untuk menolak keriput yang tertanam. (4) Sampai perbaikan klinis 43% pada keriput dan kepadatan. (5) Dalam Fibrocyclamide, kompleks aktif pertama dapat menyusun kembali serat untuk memperkuat dorongan dinamis yang diberikan di bawah kulit. (6) Seperti menepuk-nepuk dari dalam, merentangkan kulit, keriput, bahkan bertatahkan, bersolek. (7) Hypoallergenik. (8) Sebuah air termal dari Vichy. Pada wacana LIFTACTIV PRO di atas terjadi beberapa repetisi atau pengulangan, yaitu frasa preposisional de l intérieur dari dalam pada kalimat (1) mengalami pengulangan de l intérieur pada kalimat (6). Kata rides keriput pada kalimat (2) mengalami pengulangan yang berupa kata rides pada kalimat (3), (4), dan (6). Frasa nominal la peau kulit pada kalimat (3) mengalami pengulangan frasa nominal la peau pada kalimat (5) dan (6). Adjektif fermeté kepadatan pada kalimat (2) mengalami pengulangan berupa adjektif fermeté pada kalimat (4). Kemudian kata incrustées bertatahkan pada kalimat (3) mengalami pengulangan, yakni kata incrustées pada kalimat (6). Hal ini menunjukkan bahwa kata/frasa/klausa/kalimat yang membangun wacana iklan tersebut saling berkaitan dengan padu atau kohesif. Wacana yang kohesif selalu menunjukkan kesatuan makna (koheren), apalagi didukung dengan kecukupan informasi dalam wacana seperti komposisi yang digunakan dan keungulan produk LIFTACTIV PRO, sehingga pesan wacana tersebut (kemungkinan besar) dapat ditangkap dengan

48 27 baik oleh pembaca yang disasar (pemakai produk LIFTACTIV PRO yang potensial). (2) (1)MINCEUR 24 mincissez le jour et la nuit. (2)Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. (3) parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la Recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. (4) Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories. (5) Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acides linoléique conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus. (6) Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. (FA, N 1153 pg 31). (1) MINCEUR 24 langsing siang hari dan malam hari. (2) Membantu mengeluarkan kalori di siang hari, mengencangkan jaringan kulit di malam hari. (3) Karena orang tidak langsing dengan cara yang sama di siang dan di malam hari, penelitian Laboratorium Forté Pharma menyempurnakan program Minceur jour et nuit: Minceur 24. (3) Formula siang hari mengkombinasikan 6 bahan phyto-aktip yang memudahkan pembuangan dan merangsang pembakaran kalori. (4) Formula malam hari berisi Oxylia, sebuah bahan khusus, 100% alami dan beberapa asam linoleat untuk memperpanjang metabolisme pelangsingan malam hari serta mengencangkan jaringan kulit. (6) Keampuhan Minceur global dibuktikan oleh dua studi melawan placebo, semua berkumpul memakai Minceur 24 yang aman sampai 24 jam. Pada data (2) di atas, terdapat beberapa repetisi atau pengulangan. Repetisi yang pertama yaitu frasa nominal minceur 24 pada kalimat (1) mengalami pengulangan frasa nominal minceur 24 pada kalimat (3), (5), dan (6). Kedua, frasa nominal le jour siang hari pada kalimat (1) mengalami pengulangan, yakni frasa nominal le jour pada kalimat (2), dan (3). Ketiga, frasa nominal la nuit malam hari pada kalimat (1) mengalami pengulangan frasa nominal nuit pada kalimat (2), dan (3). Keempat, kata jour siang pada kalimat (3) mengalami pengulangan, yakni kata jour pada kalimat (4). Kelima, kata nuit malam pada kalimat (3)

49 28 mengalami pengulangan berupa kata nuit pada kalimat (5). Keenam frasa nominal sa formule formula mengalami pengulangan, yakni frasa nominal sa formule pada kalimat (5). Ketujuh, frasa nominal des calories kalori pada kalimat (2) mengalami pengulangan penuh, yakni frasa nominal des calories pada kalimat (4). Penggunaan repetisi yang terakhir, yaitu frasa nominal les tissus jaringan pada kalimat (2) mengalami pengulangan frasa nominal les tissus pada kalimat (5). Hal ini menunjukkan bahwa frasa nominal yang membangun wacana iklan tersebut saling berkaitan dengan padu atau kohesif, kemudian didukung dengan kecukupan informasi, yakni komposisi yang digunakan dalam pembuatan nutrisi minceur 24 yang berupa oxylia dan asam linoleat, kemudiam manfaat setelah menggunakan produk tersebut, seperti memudahkan pembuangan dan merangsang pembakaran kalori. Dengan seperti ini, pesan wacana pada iklan dapat dimengerti dengan baik oleh pembaca. (3) (1)Femme 24, pour passer le cap en douceur. (2) nous sommes nombreuse à subir des désagréments liés à la ménopause. (3) En associant deux formules spécifique, Femme 24 vous aide de jour comme de nuit à soulager bouffes de chaleur, sueurs nocturnes, irritabilité et favorise un sommeil réparateur. (FA, N 1153 pg 41). (1) Femme 24, untuk mengatasi masa yang berat dengan kenyamanan. (2) Banyak dari kita menderita ketidaknyamanan yang terkait dengan menopause. (3) Dengan mencampur dua ramuan, Femme 24 membantu anda siang dan malam seperti malam hari mengurangi rasa panas pada muka, keringat di malam hari, mudah marah dan membantu tidur untuk memulihkan tenaga. Pada data (3) di atas, frasa nominal Femme 24 pada kalimat (1) mengalami pengulangan berupa frasa nominal Femme 24 pada kalimat (3). Hal ini menunjukkan bahwa frasa nominal yang membangun wacana iklan tersebut saling berkaitan dengan kohesif dan telah dijelaskan kebaikan penggunaan Femme 24,

50 29 diantaranya pada malam hari memudahkan tidur untuk memulihkan tenaga. Hal ini diharapkan agar pesan wacana dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca yang disasar, yaitu para wanita yang sudah menopause. (4) (1)VITALITÉ FEMME votre partenaire anti-fatigue. (2) Parce que les femmes ont souvent un rythme de vie soutenu qui engendre stress et fatigue, la recherche Forté Pharma a mis au point un véritable concentré de tonus au féminin : Vitalité Femme. (3) L association du ginseng, du thé vert et de l acérola aide à combattre immédiatement les états de fatigue passagère. (4) Un complexe de vitamines et minéraux contribue à rééquilibrer l organisme. (5) Vitalité Femme, pour effet "anti-coup de pompe"! (FA, N 1153 pg 41). (1) VITALITÉ FEMME sahabat melawan lelah. (2) Karena wanita seringkali memiliki irama hidup yang menimbulkan stres dan kelelahan, penelitian Forte Pharma telah mengembangkan fokus nyata pada energi wanita yaitu VITALITÉ FEMME. (3) Kombinasi ginseng, teh hijau dan acerola membantu memerangi keadaan lelah yang tibatiba. (4) Sebuah vitamin kompleks dan mineral membantu untuk menyeimbangkan tubuh. (5) VITALITÉ FEMME, untuk menghilangkan rasa lelah yang tiba-tiba. Pada data (4) di atas, frasa nominal Vitalité Femme pada kalimat (1) mengalami pengulangan yang berupa frasa nominal Vitalité Femme pada kalimat (2) dan (5). Kemudian adjektif fatigue lelah pada kalimat (1) mengalami pengulangan, yakni adjektif fatigue pada kalimat (2) dan (3). Hal ini menunjukkan bahwa adjektif, kata atau frasa yang membangun wacana iklan tersebut saling berkaitan dengan padu. Hal itu juga didukung dengan kecukupan informasi seperti informasi komposisi yang digunakan dalam pembuatan suplemen Vitalité Femme, yakni ginseng, teh hijau, acerola, dan dijelaskan juga manfaatnya, seperti membantu memerangi keadaan lelah yang tiba-tiba, sehingga pesan wacana pada iklan tersebut dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca yang disasar khususnya wanita yang aktifitasnya tinggi.

51 30 Dalam wacana iklan Vitalité Femme ini juga ditemukan bentuk reiterasi sinonimi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. (5) (1)BREVET INTERNATIONAL. (2) Grâce à la combinaison d une semelle gomme perforée et d une membrane respirante et imperméable, Le système GEOX élimine la transpiration à travers la semelle, gardant ainsi le pied toujours sec. (FA, N 1153 pg 47). (1) BREVET INTERNASIONAL. (2) Berkat kombinasi dari sol karet berlubang dan yang membuat kulit bernafas dan tahan air, sistem GEOX menghilangkan keringat melalui sol karet, sehingga selalu menjaga kaki tetap kering. Pada data (5) di atas, frasa preposisional d une semelle sol karet pada kalimat (2 baris pertama) mengalami pengulangan yang berupa frasa preposisional à travers semelle pada kalimat (2 baris kedua). Pada wacana iklan tersebut terlihat sangat singkat dan jelas, walaupun dengan demikian kecukupan informasi tetap dicantumkan, yakni keungulan memakai sepatu BREVET yang selalu menjaga kaki tetap kering. Hal ini diharapkan agar pembaca dapat menangkap pesan wacana dengan baik. (6) (1)Habillez-vous de fraîcheur. (2) Dash 2en1 source de Fraîcheur. (3) La combinaison harmonieuse d une lessive, d un adoucissant naturel et de minéraux essentiels. (4) Laissez-vous toucher par la nature. (FA, N 1153 pg 70). (1) Kesejukan pakaian anda. (2) Dash 2in1 sumber kesejukan, (3) Dengan kombinasi yang harmonis dari deterjen, pelembut alami dan mineral penting. (4) Rasakan sentuhan alami. Pada data (6) di atas, frasa preposisional de fraîcheur kesejukan pada kalimat (1) mengalami pengulangan, yakni frasa preposisional de fraîcheur pada kalimat (2). Hal ini menandakan bahwa wacana pada iklan saling berkaitan dan

52 31 dijelaskan juga komposisi dari deterjen Dash, sehingga pesan wacana tersebut dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca. (7) (1)Elabore par nos vétérinaires, Purina One une nutrition optimale pour la santé et l énergie de votre chat. (2) Enrichi en vitamine E et antioxydants, sa formule maintient votre chat en pleine forme année après année, en s adaptant à son âge et à son style de vie. (3) Purina One, des Résultats visibles aujourd hui et demain. (4) ONE.fr. (FA, N 1153 pg 78). (1) Dikembangkan oleh dokter hewan kami, Purina One nutrisi optimal untuk kesehatan dan energi untuk kucing anda. (2) Diperkaya dengan vitamin E dan antioksidan, ramuan yang membuat kucing anda dalam keadaan prima tahun demi tahun, dengan menyesuaikan usia dan gaya hidup mereka. (3) Purina One, hasil terlihat hari ini dan besok. (4) Pada data (7) di atas, frasa nominal Purina One pada kalimat (1) mengalami pengulangan penuh, yakni frasa preposisional Purina One pada kalimat (3). Hal ini menunjukkan bahwa frasa yang membangun wacana iklan tersebut saling berkaitan dengan padu atau kohesif. Kemudian terdapat kecukupan informasi, diantaranya komposisi yang terdapat pada nutrisi Purina One, yakni diperkaya dengan vitamin E dan antioksidan yang membuat kucing dalam keadaan prima tahun demi tahun, dicantumkan juga situs dari produk tersebut, sehingga pesan wacana tersebut (kemungkinan besar) dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca yang disasar, yaitu khususnya orang-orang yang memelihara kucing Sinonimi Sinonimi adalah kata yang maknanya sama dengan kata yang lain (kata yang maknanya hampir sama atau berdekatan) tetapi yang mengandung ciri-ciri

53 32 yang sejajar dengan nilai kata yang diungkapkan, dengan makna kontekstualnya, atau dengan konotasi-konotasinya. Beberapa kata dikatakan sinonim apabila kata dapat digantikan oleh kata yang lain dalam sebuah konteks, tanpa mengubah makna kata yang disinonimkan. Untuk lebih jelasnya, data (2) dan (4) dihadirkan kembali berikut ini. (2) (1)MINCEUR 24 mincissez le jour et la nuit. (2) Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. (3) parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la Recherche des Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. (4) Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories. (5) Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acides linoléique conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus. (6) Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. (FA, N 1153 pg 31). (1) MINCEUR 24 langsing siang hari dan malam hari. (2) Membantu mengeluarkan kalori di siang hari, mengencangkan jaringan kulit di malam hari. (3) Karena orang tidak langsing dengan cara yang sama di siang dan di malam hari, penelitian Laboratorium Forté Pharma menyempurnakan program Minceur jour et nuit: Minceur 24. (4) Formula siang hari mengkombinasikan 6 bahan phyto-aktip yang memudahkan pembuangan dan merangsang pembakaran kalori. (5) Formula malam hari berisi Oxylia, sebuah bahan khusus, 100% alami dan beberapa asam linoleat untuk memperpanjang metabolisme pelangsingan malam hari serta mengencangkan jaringan kulit. (6) Keampuhan Minceur global dibuktikan oleh dua studi melawan placebo, semua berkumpul memakai Minceur 24 yang aman sampai 24 jam. Pada data di atas terdapat dua sinonimi, yaitu pada frasa nominal MINCEUR 24 pada kalimat (1) bersinonim dengan frasa nominal Minceur jour et nuit : Minceur 24 program pertama Minceur siang dan malam : Minceur 24 pada kalimat (3). Kemudian frasa nominal le jour et la nuit siang hari dan malam hari pada kalimat (1) bersinonim dengan frasa nominal 24 heures sur 24 sampai 24

54 33 jam pada kalimat (6). Penggunaan sinonimi pada frasa ini bertujuan untuk menghindari kebosanan dari pengulangan frasa yang sama dalam satu wacana. Sinonimi juga dapat menjadikan wacana pada iklan lebih variasi dan menarik, sehingga dengan sinonimi wacana tidak akan monoton. (4) (1)VITALITÉ FEMME votre partenaire anti-fatigue. (2) Parce que les femmes ont souvent un rythme de vie soutenu qui engendre stress et fatigue, la recherche Forté Pharma a mis au point un véritable concentré de tonus au féminin : Vitalité Femme. (3) L association du ginseng, du thé vert et de l acérola aide à combattre immédiatement les états de fatigue passagère. (4) Un complexe de vitamines et minéraux contribue à rééquilibrer l organisme. (5) Vitalité Femme, pour effet "anti-coup de pompe"! (FA, N 1153 pg 41). (1) VITALITÉ FEMME sahabat melawan lelah. (2) Karena wanita seringkali dengan gaya hidup yang menimbulkan stres dan kelelahan, penelitian Forte Pharma telah mengembangkan fokus nyata pada energi wanita yaitu VITALITÉ FEMME. (3) Kombinasi ginseng, teh hijau dan acerola membantu memerangi keadaan lelah yang tiba-tiba. (4) Sebuah vitamin kompleks dan mineral membantu untuk menyeimbangkan tubuh. (5) VITALITÉ FEMME, untuk menghilangkan kecapekan yang tiba-tiba. Pada data di atas, juga terdapat dua sinonimi, yakni pada adjektif antifatigue melawan lelah pada kalimat (1) bersinonim dengan adjektif anti-coup de pompe anti capek yang tiba-tiba pada kalimat (5). Kemudian pada kalimat (2) terbentuk sinonimi antara frasa nominal tonus au feminin irama wanita dengan Vitalité Femme vitalitas wanita karena keduanya mempunyai makna yang sama. Penggunaan sinonimi pada adjektif dan frasa tersebut bertujuan agar wacana lebih menarik dan variasi, sehingga pembaca akan tertarik dengan iklan tersebut.

55 Metonimi Metonimi adalah hubungan antara nama benda yang lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya (Yuwono 2005 :99). Untuk lebih jelasnya, perhatikan data berikut ini. (8) (1)MOUSSE DE COIFFAGE BOUCLES SCULP. (2)Découvres le secret de Dessange pour des boucles tonique, brillantes et parfaitement dessinées : le mouse de coiffage professionnel Boucles Sculpt. (3) Sa formule exclusive enrichi en pro-vitamine B5 discipline les frisottis et redonne ressort, définition et légèreté aux boucles tous en laissant vos cheveux naturellement soyeux. (4) Résultant : des boucles sculptées, brillantes, au toucher soyeux unique. (FA, N 1153 pg 33). (1) Busa rambut ikal yang tertata. (2) Temukan rahasia pada Dessange untuk menguatkan rambut ikal, bersinar dan berbentuk sempurna: busa profesional untuk rambut ikal yang tertata, (3) Formula eksklusif yang diperkaya dengan pro-vitamin B5 disiplin keriting dan memberikan kekuatan, ringan pada rambut ikal membiarkan rambut anda halus alami. (4) Hasilnya : ikal yang tertata, bersinar, bagaikan menyentuh sutera yang unik. Pada data (8) di atas, Mouse De Coiffage Boucles Sculp berasosiasi dengan Dessange sejenis shampo untuk rambut ikal dan mempunyai sifat keindahan. Hal ini bertujuan agar wacana pada iklan mendapatkan keindahan bahasa dan membuat wacana lebih menarik, sehingga pembaca tertarik untuk menggunakan produk tersebut. (6) (1)Habillez-vous de fraîcheur. (2) Dash 2en1 source de Fraîcheur. (3) La combinaison harmonieuse d une lessive, d un adoucissant naturel et de minéraux essentiels. (4) Laissez-vous toucher par la nature. (FA, N 1153 pg 70). (1) Kesejukan pakaian anda. (2) Dash 2in1 sumber kesejukan, (3) Dengan kombinasi yang harmonis dari deterjen, pelembut alami dan mineral penting. (4) Rasakan sentuhan alami.

56 35 Pada data (6) di atas, un adoucissant naturel ini berasosiasi dengan Dash (sejenis deterjen). Hal ini bertujuan untuk mendapatkan keindahan bahasa dan membuat wacana lebih menarik dan ekonomis karena mampu menunjukkan ekspresi yang lebih singkat dan nampak jelas dalam memperindah bentuk keunggulan deterjen Dash Kolokasi Kolokasi adalah hubungan antarkata yang sering muncul bersamaan dalam lingkungan yang sama. Kolokasi juga disebabkan oleh kedua kata atau lebih yang sering bersamaan dalam suatu konstruksi bahasa atau konteks wacana yang sama (Halliday dan Hasan, 1976 :287). Hubungan antarkata tersebut biasanya diasosiasikan sebagai satu kesatuan dalam bidang yang sama berdasarkan latar belakang pengetahuan seseorang. Nunan juga mengatakan bahwa dalam mengetahui hubungan kolokasi suatu teks bergantung/ditentukan oleh latar belakang pengetahuan seseorang (1993 :31). Selain itu, kolokasi juga merupakan alat kohesi yang sangat komplek cakupannya karena meliputi semua unsur dalam teks yang mempunyai hubungan semantik (Nunan, 1993:29). Untuk lebih jelasnya, data (2) dan (4) dihadirkan kembali berikut ini. (2) (1)MINCEUR 24 mincissez le jour et la nuit. (2) Favorise l élimination des calories le jour, raffermit les tissus la nuit. (3) parce qu on ne mincit pas de la façon le jour et la nuit, la Recherche Laboratoires Forté Pharma a mis au point le 1 er programme Minceur jour et nuit : Minceur 24. (4) Sa formule jour combine 6 ingrédients phyto-actifs qui favorisent le drainage et stimulent la combustion des calories. (5) Sa formule nuit contient de L Oxylia, un principe exclusif, 100% naturel et des CLA (acides linoléique conjugués) pour prolonger le métabolisme minceur la nuit tout en raffermissant les tissus. (6) Une efficacité Minceur globale prouvée par deux études versus placebo. Tout est réuni pour faire de Minceur 24 votre atout le plus sûr 24 heures sur 24. (FA, N 1153 pg 31).

57 36 (1) MINCEUR 24 langsing siang hari dan malam hari. (2) Membantu mengeluarkan kalori di siang hari, mengencangkan jaringan kulit di malam hari. (3) Karena orang tidak langsing dengan cara yang sama di siang dan di malam hari, nutrisi ini bisa dicari di beberapa Laboratorium Forté Pharma yang telah menggunakan program Minceur jour et nuit: Minceur 24. (3) Formula siang hari mengkombinasikan 6 bahan phyto-aktip yang memudahkan pembuangan dan merangsang pembakaran kalori. (4) Formula malam hari berisi Oxylia, sebuah bahan khusus, 100% alami dan beberapa asam linoleat untuk memperpanjang metabolisme pelangsingan malam hari serta mengencangkan jaringan kulit. (6) Keampuhan Minceur global dibuktikan oleh dua studi melawan placebo, semua berkumpul memakai Minceur 24 yang aman sampai 24 jam. Pada data (2) di atas, kata-kata yang dicetak tebal merupakan sifat kolokatif, karena kata-kata tersebut meliputi semua unsur dalam wacana yang mempunyai hubungan semantik. Adapun kata-kata dapat juga digolongkan ke dalam bentuk kategori masing-masing, yakni yang tergolong dalam frasa nominal yaitu Minceur, le jour, la nuit, l élimination, les tissus, la recherche, sa formule, une efficacité, et 24 heures sur 24. Kemudian des calories termasuk dalam kategori frasa preposisional, dan yang tergolong verba, yaitu mincissez, favorise, et raffermit. (4)(1)VITALITÉ FEMME votre partenaire anti-fatigue. (2) Parce que les femmes ont souvent un rythme de vie soutenu qui engendre stress et fatigue, la recherche Forté Pharma a mis au point un véritable concentré de tonus au féminin : Vitalité Femme. (3) L association du ginseng, du thé vert et de l acérola aide à combattre immédiatement les états de fatigue passagère. (4) Un complexe de vitamines et minéraux contribue à rééquilibrer l organisme. (5) Vitalité Femme, pour effet "anti-coup de pompe"! (FA, N 1153 pg 41). (1) VITALITÉ FEMME teman anda anti lelah. (2) Karena perempuan seringkali dengan gaya hidup yang menimbulkan stres dan kelelahan, penelitian Forte Pharma telah mengembangkan fokus nyata pada energi wanita yaitu VITALITÉ FEMME. (3) Kombinasi ginseng, teh hijau dan acerola membantu memerangi keadaan lelah yang tiba-tiba. (4) Sebuah vitamin kompleks dan mineral membantu untuk

58 37 menyeimbangkan tubuh. (5) VITALITÉ FEMME, untuk anti kecapekan yang tiba-tiba. Pada data (4) di atas, kata-kata yang dicetak tebal merupakan sifat kolokatif, karena kata-kata tersebut meliputi semua unsur dalam wacana yang mempunyai hubungan semantik. Adapun kata-kata dapat juga digolongkan ke dalam bentuk kategori masing-masing, yakni yang tergolong dalam frasa nominal yaitu Vitalité Femme, l association, un complexe. Kemudian anti-fatigue, fatigue, anti-coup de pompe termasuk adjektif, dan yang tegolong frasa preposisi yaitu de vitamines et mineraux.

59 BAB 5 PENUTUP Sebagai penutup penelitian ini, penulis akan menyimpulkan beberapa simpulan dan sekaligus memberikan beberapa saran kepada berbagai pihak Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab sebelumnya, yakni Bab 4 di atas ditemukan korpus data yang berjumlah 8 wacana iklan komersial pada majalah Femme Actuelle edisi 30 Oktober sampai dengan 5 November Berdasarkan hasil analisis diperoleh 13 data, data tersebut terdiri dari 7 repetisi, 2 sinonimi, 2 metonimi, dan 2 kolokasi. Pada prinsipnya 8 wacana tersebut mengandung bentuk kolokasi, tetapi penulis hanya menghadirkan 2 contoh bentuk kolokasi dalam analisis. Dengan demikian dapat disimpulkan, yang pertama wacana iklan cenderung menggunakan kohesi leksikal, baik yang berupa reiterasi dan kolokasi. Kedua, dari kohesi leksikal, hanya ditemukan 3 repetisi, yakni repetisi, sinonimi, dan metonimi. Ketiga, ternyata dari 8 wacana iklan tersebut, semuanya mengandung kolokasi, karena unsur-unsur pembentuk wacana tersebut mempunyai hubungan semantik dan saling berkaitan utuh (koheren). Dari sudut kategori dapat disimpulkan, bahwa kohesi leksikal tersebut menggunakan verba dan adjektiva yang berbentuk kata dan frasa Saran Berdasarkan hasil pembahasan yang terdapat pada majalah Femme Actuelle 2006, maka diharapkan, yang pertama penelitian ini dapat dimanfaatkan mahasiswa sebagai pengetahuan penting mengenai pembelajaran dan model 38

60 39 penelitian kohesi leksikal pada wacana. Kedua, hasil temuan ini diharapkan dapat digunakan untuk meneliti wacana-wacana lain berbahasa Prancis. Ketiga, jurusan diharapkan dapat menyediakan buku atau majalah Prancis yang terbaru yang mrmbahas kohesi leksikal yang dapat digunakan sebagai sarana belajar dan penunjang dalam penulisan skripsi.

61 DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arifin, E. Zaenal dkk Pemakaian Bahasa dan Iklan Berita dan Papan Reklame. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud. Baylon, Christian dan Xavier MIGNOT Initation à la Sémantigue du langage. Paris: Armand Colin. Bensi, Dini Alifia F Aposisi dalam Iklan Media Cetak Prancis. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Chaer, Abdul Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Halliday, M. A. K dan Ruqaiya Hasan Cohesion in English. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Himawati, Nunik Anafora Leksikal dalam Rubrik Faits Divers pada Surat Kabar Berbahasa Prancis. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Kridalaksana, Harimurti Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia. Larousse Dictionnaire des Noms Communs, des Noms Propres, Precis de Grammaire. Canada: Librairie Larousse. MAUGER, G. (1968). Grammaire Pratigue du Français D aujourd hui. Paris: Librairie Hachette. Mulyana Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Nunan, David Teori dan Praktik. Terj: Elly W. Silangen. Jakarta: Rebia Indah Prakarsa. Pateda, Mansoer Semantik Leksikal. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Peugeoise, Michel Dictionnaire Didactique de la Langue Française. Paris : Armand Colin. Ramlan, M Paragraf. : Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset. Subroto, D. Edi Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sudaryanto Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sudiana, Dendi Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: CV. Remaja Karya. Tallei Analisis Wacana. Manado: Bina Patra Manado. Widyatama Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Yuwono, Untung Wacana. Dalam Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMT Lauder (Peny). Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. et hyponymes. 40

62 LAMPIRAN 41

63 41

64 41

65 41

66 41

67 41

68 41

69 41

70 41

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran BAB IV KESIMPULAN Gérondif banyak digunakan baik dalam bp lisan maupun tulis, sedangkan bi tidak memiliki bentuk ini, sehingga menimbulkan permasalahan dalam penerjamahan. Permasalahan itu antara lain

Lebih terperinci

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan.

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan. ii iii iv MOTTTO Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan. Jangan biarkan kekurangan yang kau miliki mengalahkan dan menghentikan

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA DALAM KOMUNIKASI MELALUI FACEBOOK : STUDI KASUS MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar terlebih dahulu harus memahami kaidah-kaidah tata bahasa, seperti membuat kalimat yang

Lebih terperinci

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI OLEH: RADIK BABAROSA NIM. 105110301111005 PROGRAM STUDI BAHASA

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL SKRIPSI OLEH: GAZI ADAM NIM. 105110300111010 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan BENTUK DAN POLA HEADLINE IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI MAJALAH FEMME ACTUELLE EDISI JANUARI DESEMBER 2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Satuan dibawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis. : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis. : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : Latifah Ulfah NIM : 07204241040 Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta menyatakan bahwa

Lebih terperinci

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE II Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2010

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan ekspresi bahasa. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat dikatakan menulis jika tidak

Lebih terperinci

INTERTEKSTUALITAS DALAM STRUKTUR KOMIK DAN FILM PETUALANGAN TINTIN EDISI LE SECRET DE LA LICORNE SKRIPSI OLEH: RISZKY ALLA SAPUTRA NIM

INTERTEKSTUALITAS DALAM STRUKTUR KOMIK DAN FILM PETUALANGAN TINTIN EDISI LE SECRET DE LA LICORNE SKRIPSI OLEH: RISZKY ALLA SAPUTRA NIM INTERTEKSTUALITAS DALAM STRUKTUR KOMIK DAN FILM PETUALANGAN TINTIN EDISI LE SECRET DE LA LICORNE SKRIPSI OLEH: RISZKY ALLA SAPUTRA NIM 0811130023 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS PROGRAM BAHASA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Muchsin Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Muchsin Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa 65 DAFTAR PUSTAKA Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Anas, Sudijono. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Arifin,

Lebih terperinci

REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI OLEH: LUISIANA INDRAWATI NIM. 105110300111013 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Membaca : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ Oleh Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Dante Darmawangsa, M.Pd. Publik (pembelajar) Mahasiswa

Lebih terperinci

KAJIAN PRAGMATIK DALAM CERITA ANAK JOURNÉE POUBELLE POUR GAËLLE KARYA JO HOESTLANT DAN FRÉDÉRIC JOOS SKRIPSI OLEH: CONNY COURTESSY NIM

KAJIAN PRAGMATIK DALAM CERITA ANAK JOURNÉE POUBELLE POUR GAËLLE KARYA JO HOESTLANT DAN FRÉDÉRIC JOOS SKRIPSI OLEH: CONNY COURTESSY NIM KAJIAN PRAGMATIK DALAM CERITA ANAK JOURNÉE POUBELLE POUR GAËLLE KARYA JO HOESTLANT DAN FRÉDÉRIC JOOS SKRIPSI OLEH: CONNY COURTESSY NIM 0811130006 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA

Lebih terperinci

KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG

KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG SKRIPSI OLEH: CICILIA TRAPSIWI RESTI PALUPI NIM. 105110301111012 PROGRAM

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET KELAS XII SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Lebih terperinci

MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI

MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. yang cukup unik karena banyak ditemukan kosakata bahasa argot yang digunakan

BAB III KESIMPULAN. yang cukup unik karena banyak ditemukan kosakata bahasa argot yang digunakan BAB III KESIMPULAN Titeuf merupakan komik berbahasa Prancis yang dikenal sebagai komik yang cukup unik karena banyak ditemukan kosakata bahasa argot yang digunakan para tokoh dalam percakapan sehari-hari.

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI 0911130026 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan sesamanya. Alat komunikasi ini merupakan hal yang vital bagi manusia karena digunakan setiap hari. Alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya telah dilakukan sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Pada

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya telah dilakukan sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari iklan selalu mewarnai kehidupan manusia. Kegiatan periklanan sebenarnya telah dilakukan sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Pada masa itu iklan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Alat-alat kohesi..., Astri Yuniati, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Alat-alat kohesi..., Astri Yuniati, FIB UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu fungsi bahasa yang terpenting bagi manusia adalah untuk berkomunikasi. Sebagaimana yang dikatakan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF PEMBERITAAN DAN BENTUK EKSPRESI BAHASA PADA BERITA KRIMINAL DI SITUS (KAJIAN WACANA KRITIS) SKRIPSI

PERSPEKTIF PEMBERITAAN DAN BENTUK EKSPRESI BAHASA PADA BERITA KRIMINAL DI SITUS  (KAJIAN WACANA KRITIS) SKRIPSI PERSPEKTIF PEMBERITAAN DAN BENTUK EKSPRESI BAHASA PADA BERITA KRIMINAL DI SITUS WWW.BFMTV.COM (KAJIAN WACANA KRITIS) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untukmemenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa maupun pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Berbicara : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE. Comme cela a été dit dans le site

CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE. Comme cela a été dit dans le site CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE La Fiche pédagogique est importante pour l'enseignement. Il est un plan pour enseigner et pour aider l'enseignant à gérer l'enseignement qui se passe comme prévu et atteindre

Lebih terperinci

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kosa kata dan sistem tata bahasa Prancis memiliki keunikan dan kesederhaan yang

Lebih terperinci

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis oleh Neneng Ulwiyati

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis oleh Neneng Ulwiyati P KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER ATAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DALAM MENGGUNAKAN LES PRONOMS RELATIFS COMPOSÉS skripsi disajikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ideasional (ideational function), fungsi interpersonal (interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ideasional (ideational function), fungsi interpersonal (interpersonal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,

Lebih terperinci

ANALYSE CONTRASTIVE DE LA FONCTION DE L IDIOME FRANÇAIS ET INDONÉSIEN EN UTILISANT LES ELEMENT DES ANIMAUX. Evi Permata Dara Damanik

ANALYSE CONTRASTIVE DE LA FONCTION DE L IDIOME FRANÇAIS ET INDONÉSIEN EN UTILISANT LES ELEMENT DES ANIMAUX. Evi Permata Dara Damanik 1 ANALYSE CONTRASTIVE DE LA FONCTION DE L IDIOME FRANÇAIS ET INDONÉSIEN EN UTILISANT LES ELEMENT DES ANIMAUX Evi Permata Dara Damanik Section française Département des langues étrangères Faculté des lettres

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire IV : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd.

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd. No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS GRAMMAIRE II PR114 Farida Amalia, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 PR114 GRAMMAIRE II, S1,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Pada bab ini akan dijabarkan pendapat para ahli sehubungan dengan topik penelitian. Mengenai alat-alat kohesi, penulis menggunakan pendapat M.A.K. Halliday dan Ruqaiya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs yang merupakan model

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs  yang merupakan model BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab lima ini, peneliti akan menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah pada bab satu dan hasil penelitian pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN ACARA

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE V PR304. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum.

SILABUS GRAMMAIRE V PR304. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. SILABUS GRAMMAIRE V PR304 Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 DESKRIPSI

Lebih terperinci

PENANDA L EXPRESSION DE L OPPOSITION BAHASA PRANCIS PADA BUKU AJAR ECHO 2 DAN ECHO 3: MÉTHODE DE FRANÇAIS KE DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI

PENANDA L EXPRESSION DE L OPPOSITION BAHASA PRANCIS PADA BUKU AJAR ECHO 2 DAN ECHO 3: MÉTHODE DE FRANÇAIS KE DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI PENANDA L EXPRESSION DE L OPPOSITION BAHASA PRANCIS PADA BUKU AJAR ECHO 2 DAN : MÉTHODE DE FRANÇAIS KE DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN I. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Expression Ecrite III Kode Mata Kuliah : PRC 219 Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis Pengampu : Dian Swandayani, M.Hum. Jumlah SKS

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Kelas/ Semester Mata pelajaran Tema Aspek/ Keterampilan Alokasi Waktu : SMA N 1 Sanden : XI/2 : Bahasa Perancis : La Famille : Expression Écrite (Menulis)

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: PRADITYA DIAN TAMI ANGGARA NIM

SKRIPSI OLEH: PRADITYA DIAN TAMI ANGGARA NIM PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS DAN KONFLIK BERPASANGAN TOKOH DALAM CERITA PENDEK LE TAILLEUR NOIR SKRIPSI OLEH: PRADITYA DIAN TAMI ANGGARA NIM. 0911130007 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kalimat yang ada pada suatu bahasa bukanlah satuan sintaksis yang tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan yang tertinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan tersebut dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin di dalam suatu organisasi kewacanaan.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN Matakuliah : Expression Ecrite 3 Kode Mata kuliah : prc 46013 Kredit Semester : 3 SKS Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis Semester/Tahun Ajaran : Ganjil/ 2015-2016

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. dapat membentuk konjugasi di setiap verbanya sesuai dengan subjek tuturan

BAB III KESIMPULAN. dapat membentuk konjugasi di setiap verbanya sesuai dengan subjek tuturan 50 BAB III KESIMPULAN Kalimat imperatif atau disebut juga kalimat perintah banyak ditemukan pada naskah karya komik. Hal itu disebabkan bentuk tuturan di dalam komik identik dengan karakteristik tuturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan

Lebih terperinci

Kritik Molière Terhadap Profesi Dokter Dalam Lakon Le Médecin Malgré Lui SKRIPSI OLEH : AHMED HASAN KURNIA NIM

Kritik Molière Terhadap Profesi Dokter Dalam Lakon Le Médecin Malgré Lui SKRIPSI OLEH : AHMED HASAN KURNIA NIM Kritik Molière Terhadap Profesi Dokter Dalam Lakon Le Médecin Malgré Lui SKRIPSI OLEH : AHMED HASAN KURNIA NIM 0811130002 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM.

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. 115110300111015 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik

BAB IV KESIMPULAN. Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik BAB IV KESIMPULAN Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik Animaux memiliki progresivitas informasi jenis Progression Linéaire (PL), Topique Constant (TC), dan Enchaînement à

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki kedudukan sebagai penunjang aktualisasi pesan, ide, gagasan, nilai, dan tingkah laku manusia, baik dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bahasa

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis BAB III KESIMPULAN Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis menggunakan teori semiotika menurut Danesi. Hewan-hewan yang ada dalam tiga dongeng ini disebut sebagai penanda (signifier).

Lebih terperinci

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI

ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Yunita

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Nama : Triana Mardi Astuti NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis

SKRIPSI. Disusun guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Nama : Triana Mardi Astuti NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis SKRIPSI KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS TAHUN AJARAN 2008/2009 DALAM MEMAHAMI DAN MENGGUNAKAN PARONIM DALAM KALIMAT BAHASA PRANCIS Disusun guna meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

TEMA MELANCHOLIA DALAM ANTOLOGI POÈMES SATURNIENS KARYA PAUL VERLAINE Analisis Puisi Berdasarkan Strata Norma SKRIPSI

TEMA MELANCHOLIA DALAM ANTOLOGI POÈMES SATURNIENS KARYA PAUL VERLAINE Analisis Puisi Berdasarkan Strata Norma SKRIPSI TEMA MELANCHOLIA DALAM ANTOLOGI POÈMES SATURNIENS KARYA PAUL VERLAINE Analisis Puisi Berdasarkan Strata Norma SKRIPSI Oleh : Feri Andika Prasetya NIM. 105110300111009 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan peneliti. Metode penelitian merupakan cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Tes Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali tes. Setelah hasil tes terkumpul, data tes tersebut diperiksa

Lebih terperinci

L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN. Raulina Simbolon. Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum.

L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN. Raulina Simbolon. Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum. L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN Raulina Simbolon Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum Résumé Le but de cette recherche est de trouver les ressemblances

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS HUMANIORA VOLUME 15 Analisis Kesalahan No. 3 Oktober Sintaksis 2003 Bahasa Prancis Halaman 327-335 ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS Roswita

Lebih terperinci

KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI

KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE I Silabus Deskripsi Mata Kuliah Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 DESKRIPSI MATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan gagasan atau ide yang awalnya abstrak menjadi konkret. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi diperlukan sarana berupa bahasa untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

L Analyse du Discours Publicitaire de la Santé dans le Magazine Femme. Actuelle par l Approche de Micro et Macrostructurale. Par Luluk Krisnawati

L Analyse du Discours Publicitaire de la Santé dans le Magazine Femme. Actuelle par l Approche de Micro et Macrostructurale. Par Luluk Krisnawati L Analyse du Discours Publicitaire de la Santé dans le Magazine Femme Actuelle par l Approche de Micro et Macrostructurale Par Luluk Krisnawati NIM 06204241001 RÉSUMÉ A. L introduction Le discours publicitaire

Lebih terperinci

KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NASKAH DRAMA LA LEÇON KARYA EUGÈNE IONESCO SKRIPSI

KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NASKAH DRAMA LA LEÇON KARYA EUGÈNE IONESCO SKRIPSI KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NASKAH DRAMA LA LEÇON KARYA EUGÈNE IONESCO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukannya penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun 2011 terdapat kesimpulan dan saran sebagai

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

LA MODULATION DU CHAMP LEXICAL DANS LA TRADUCTION DE BANDE DESSINÉE TINTIN AU CONGO (DU FRANÇAIS EN INDONÉSIEN)

LA MODULATION DU CHAMP LEXICAL DANS LA TRADUCTION DE BANDE DESSINÉE TINTIN AU CONGO (DU FRANÇAIS EN INDONÉSIEN) 1 LA MODULATION DU CHAMP LEXICAL DANS LA TRADUCTION DE BANDE DESSINÉE TINTIN AU CONGO (DU FRANÇAIS EN INDONÉSIEN) Kristin Waruwu Drs. Balduin Pakpahan, M.Hum Dr. Marice, M.Hum Nurilam Harianja, S.Pd.,

Lebih terperinci

ROMANTISME DALAM CERITA PENDEK VÉRA KARYA AUGUSTE VILLIERS DE L ISLE ADAM SKRIPSI OLEH: ACHMAD DWI MUNTAHA NIM

ROMANTISME DALAM CERITA PENDEK VÉRA KARYA AUGUSTE VILLIERS DE L ISLE ADAM SKRIPSI OLEH: ACHMAD DWI MUNTAHA NIM ROMANTISME DALAM CERITA PENDEK VÉRA KARYA AUGUSTE VILLIERS DE L ISLE ADAM SKRIPSI OLEH: ACHMAD DWI MUNTAHA NIM 0811130001 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembicaraan tentang kohesi tidak akan terlepas dari masalah wacana karena kohesi memang merupakan bagian dari wacana. Wacana merupakan tataran yang paling besar dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam media podcast LFWA berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Di dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan tahapan-tahapan kerja yang benar dan sesuai agar tercapainya tujuan dari penelitian tersebut. Tahapan

Lebih terperinci

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd.

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI Skripsi ini diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

REPRESENTASI KONSEP KEPRIBADIAN ID, EGO, SUPEREGO DAN MEKANISME PERTAHANANNYA DALAM FILM LES CHORISTES SKRIPSI OLEH: SHEILA INTAN

REPRESENTASI KONSEP KEPRIBADIAN ID, EGO, SUPEREGO DAN MEKANISME PERTAHANANNYA DALAM FILM LES CHORISTES SKRIPSI OLEH: SHEILA INTAN REPRESENTASI KONSEP KEPRIBADIAN ID, EGO, SUPEREGO DAN MEKANISME PERTAHANANNYA DALAM FILM LES CHORISTES SKRIPSI OLEH: SHEILA INTAN 0811133003 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd.

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 0 SILABUS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.  dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini 118 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian mengenai kesesuaian materi pembelajaran dalam situs www.polarfle.com dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini akhirnya mengarah pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa menjadi bagian penting bagi manusia secara mayoritas dan menjadi milik masyarakat pemakainya. Salah satu aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan

Lebih terperinci

INTERFERENSI LEKSIKAL BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH MIMBAR SKRIPSI. Oleh Ahmad Syaifuddin Zuhri NIM

INTERFERENSI LEKSIKAL BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH MIMBAR SKRIPSI. Oleh Ahmad Syaifuddin Zuhri NIM INTERFERENSI LEKSIKAL BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH MIMBAR SKRIPSI Oleh Ahmad Syaifuddin Zuhri NIM 060210402143 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat penting untuk menyampaikan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK LIRIK LAGU LA VIE EN ROSE DAN L HYMNE À L AMOUR KARYA ÉDITH PIAF SKRIPSI

ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK LIRIK LAGU LA VIE EN ROSE DAN L HYMNE À L AMOUR KARYA ÉDITH PIAF SKRIPSI ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK LIRIK LAGU LA VIE EN ROSE DAN L HYMNE À L AMOUR KARYA ÉDITH PIAF SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA KREOL PRANCIS DALAM LIRIK LAGU MUSIK TRADISIONAL KALIPSO DI TRINIDAD SKRIPSI DISUSUN OLEH: SUCI DIAH RAHMAWATI

PENGGUNAAN BAHASA KREOL PRANCIS DALAM LIRIK LAGU MUSIK TRADISIONAL KALIPSO DI TRINIDAD SKRIPSI DISUSUN OLEH: SUCI DIAH RAHMAWATI PENGGUNAAN BAHASA KREOL PRANCIS DALAM LIRIK LAGU MUSIK TRADISIONAL KALIPSO DI TRINIDAD SKRIPSI DISUSUN OLEH: SUCI DIAH RAHMAWATI 10511030111023 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009 PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I PEndidikan

Lebih terperinci