SEKOLAH TINGGI TEOLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEKOLAH TINGGI TEOLOGI"

Transkripsi

1 Meng eksresi kan pikiran dalam ekspresi kata nan ekspresif KRISTUS DAN KEBUDAYAAN Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Misi Lintas Budaya Dosen Pengampu : Pdt. Sanon, M.Th Di Susun Oleh : Hariyanti Lia Afriliani SEKOLAH TINGGI TEOLOGI GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS BANJARMASIN, FEBRUARI

2 KRISTUS DAN KEBUDAYAAN RICHARD NIEBUHR Perjumpaan antara Kristus (orang Kristen dan gereja) dan adalah suatu perjumpaan yang terus berlangsung sepanjang masa dan di setiap tempat. Ada beragam sikap yang ditunjukkan oleh orang Kristen ketika mereka diperhadapkan dengan suatu. Dalam buku Kristus dan, Richard Niebuhr menuliskan lima model dalam rangka memahami hubungan antara Kristus dengan. Lima model ini adalah sikap-sikap orang Kristen dalam memandang budaya. Pada dasarnya, tidak ada model yang benar dan juga tidak ada model yang salah. Kesemuanya itu merupakan suatu kebenaran dalam perspektif yang berbeda-beda dari setiap orang Kristen dalam rangka mereka memahami imannya. Sifat Pandangan mengenai Kristus Kelompok Kiri Kelompok Kanan Kelompok Tengah Kristus Lawan Radikal Konfrontasi penentang Kristus dari Budaya Konfirmasi pahlawan dari segala Kristus Di atas Kristus dan dalam Paradoks Kristus Pembaharu Sintesis Dualis Konversionis pemulih Rekonstruksi pemilik kemurahan yang melimpah dalam dan sekaligus pemilik kemurkaan terhadap ketidakbenaran yang menobatkan manusia dalam 1

3 Pandangan mengenai Sikap Orang Kristen Kelebihan Kelemahan sebagai sesuatu yang jahat dituntut untuk menolak Tegas menolak menarik diri, tetapi tampak bahwa mereka sendiri sebagai sesuatu yang positif menerima sebagai cara untuk memahami Kristus 1. Terbuka terhadap 2. Bersifat kontekstual dengan budaya setempat 1. Karena semua budaya diterima, maka akan ada bukan lingkup yang tak bertuhan karena adalah bagian dari dunia yang diciptakan oleh Tuhan menjalankan dengan tetap mempertahankan kehidupan Kristianinya 1. Kesetiaan kepada Kristus adalah pengutamaan 2. Penitikberatan pada upaya untuk menjaga dan memelihara nilai Kristen lebih dari 1. Dalam beberapa hal, sintesa yang terjadi kurang. dipandang sebagai sesuatu yang ditentang tetapi juga tetap dipertahankan hidup dalam yang diterima sekaligus ditolak Otoritas dan oposisi antara Kristus dan diterima sekaligus Terdapat ketegangan antara sikap penerimaan dan sikap sebagai sesuatu yang berada di bawah pengadilan Allah, sehingga harus diperbaharui memperbaharui dalam ketaatan kepada Tuhan Budaya yang terus diperbaharui mampu memberikan arah baru bagi kehidupan manusia 1. Budaya diterima tetapi tetap harus diperbaharui 2

4 tidak bisa melepaskan diri mereka sendiri dari kemungkinan budaya yang tidak baik pun akan ikut diterima 2. Terbuka peluang terjadinya sinkretisme konsisten 2. Dalam prakteknya, kadangkala Kristus kurang mampu mengatasi penolakan terhadap 2. Pembaharuan budaya dilakukan secara terus menerus 3

5 Meng eksresi kan pikiran dalam ekspresi kata nan ekspresif Lima sikap diatas merupakan sikap orang Kristen dalam rangka memandang. yang memandang bahwa Kristus adalah lawan memiliki pandangan yang bersifat radikal dan konfrontatif. Segala sesuatu yang berkenaan dengan harus ditolak. Sikap ini sangat bertentangan dengan sikap orang Kristen budaya. Dimana setiap orang Kristen budaya menerima setiap. Orang yang memandang Kristus diatas berusaha untuk meletakkan yang mendominasi manusia. Setiap diterima dengan tetap mengutamakan sifat kristiani didalamnya. Kelompok tengah lainnya adalah orang-orang yang berpandangan dualis. Kelompok ini hampir sama seperti kelompok radikal dan kelompok budaya, hanya saja mereka hidup diantara keduanya. Sehingga mereka berada di dalam suatu ketegangan antara menerima otoritas dan mengakui oposisi diantara dan Kristus. Kelompok yang terakhir adalah kelompok yang memilih untuk memperbaharui. Setiap bisa diterima jika ia diperbaharui terlebih dahulu. Sebagaimana yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa tidak ada sikap atau model yang benar ataupun salah. Sikap dan model tersebut berlaku sesuai dengan perspektif dan konteks masing-masing. Diakui pula, setiap model dan sikap tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Walaupun demikian, sampai saat ini kelima sikap ini masih terus relevan dan menjadi sikap orang-orang Kristen. 4

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI Dalam bab ini berisi tentang analisa penulis terhadap hasil penelitian pada bab III dengan dibantu oleh teori-teori yang ada pada bab II. Analisa yang dilakukan akan

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan dan Refleksi Upacara slametan sebagai salah satu tradisi yang dilaksanakan jemaat GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus sebagai juruslamat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian tentang teologi kontekstual berbasis budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata peribadahan GKJ di dalam menanamkan

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 LATAR BELAKANG MASALAH Peristiwa kematian pada umumnya menimbulkan luka bagi kehidupan. Sebuah peristiwa kematian orang yang dikasihi biasanya diikuti oleh rasa kehilangan dan dukacita

Lebih terperinci

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th. Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14 Pdt. Andi Halim, S.Th. Ayat 1. Orang-orang kudus bukan orang yang sama sekali tidak ada cacatnya. Di dunia ini semua orang berdosa, tanpa kecuali, temasuk bunda Maria, santo-santa

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A Jl. Proklamasi 7, Jakarta 00, Indonesia [] Nama Sekolah: STT GKST TENTENA Berdiri sejak tahun: 99 Narasi singkat : STT GKST adalah milik GKST. Lembaga ini lahir dari Sekolah Guru Injil + 00 tahun yang

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah 1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Kekristenan di tanah air tidak bisa dilepaskan dari peran badanbadan zending yang bekerja mengabarkan Injil kepada masyarakat. Untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. II. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. II. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN II. 1. Latar Belakang Permasalahan Kekristenan dan kebudayaan merupakan dua identitas yang melekat erat pada saat yang sama dalam diri orang Kristen. Untuk menjadi orang Kristen, seseorang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. sosial-politik yang melingkupinya. Demikian pula dengan Islamisasi dan

BAB VI KESIMPULAN. sosial-politik yang melingkupinya. Demikian pula dengan Islamisasi dan 1 BAB VI KESIMPULAN Sebagaimana proses sosial lainnya, proselitisasi agama bukanlah sebuah proses yang berlangsung di ruang hampa. Ia tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial-politik yang melingkupinya.

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL Lenda Dabora Sagala STT Simpson Ungaran Abstrak Menghadapi perubahan sosial, Pendidikan Agama Kristen berperan dengan meresponi perubahan

Lebih terperinci

WAWASAN DUNIA KRISTEN. Dosen Pengampu: Amirrudin Zalukhu, M.Th

WAWASAN DUNIA KRISTEN. Dosen Pengampu: Amirrudin Zalukhu, M.Th WAWASAN DUNIA KRISTEN Dosen Pengampu: Amirrudin Zalukhu, M.Th Baca Buku EFESUS 6:10-11 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata

Lebih terperinci

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP 32. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 21 Maret 2006, bertempat di Jakarta ditetapkanlah sebuah peraturan pemerintah yang baru, yang dikenal sebagai Peraturan Bersama dua Menteri (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman sekarang, kekristenan hampir selalu diperhadapkan pada berbagai tekanan dan tantangan.

Lebih terperinci

KONSEP SPIRITUALITAS MAHASISWA/I FAKULTAS TEOLOGI UKSW

KONSEP SPIRITUALITAS MAHASISWA/I FAKULTAS TEOLOGI UKSW KONSEP SPIRITUALITAS MAHASISWA/I FAKULTAS TEOLOGI UKSW Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teologi untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sains dalam Ilmu Teologi (S.Si-Teol) disusun

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi

Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teologi Dalam Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. BAB V PENUTUP Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. Kesimpulan Teologi pluralisme agama memang simpatik karena ingin membangun teologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Gereja adalah persekutuan umat Tuhan Allah yang baru. Ungkapan ini erat hubungannya dengan konsep tentang gereja adalah tubuh Kristus. Dalam konsep ini

Lebih terperinci

UKDW. Bab I Pendahuluan

UKDW. Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan I. A. Latar Belakang Perbedaan merupakan hal yang selalu dapat kita temukan hampir di setiap aspek kehidupan. Beberapa perbedaan yang seringkali ditemukan misalnya perbedaan suku bangsa,

Lebih terperinci

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana PASTORAL DIALOGAL Erik Wahju Tjahjana Pendahuluan Konsili Vatikan II yang dijiwai oleh semangat aggiornamento 1 merupakan momentum yang telah menghantar Gereja Katolik memasuki Abad Pencerahan di mana

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan UKDW

BAB I Pendahuluan UKDW BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Permasalahan: Dalam nyanyian Kidung Jemaat (KJ) No. 415, yang berjudul Gembala Baik Bersuling nan Merdu, Allah diibaratkan sebagai seorang Gembala yang penuh kasih merawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbedaan pandangan mengenai masalah iman dan perbuatan dalam hubungannya dengan keselamatan memang sudah ada sejak dulu kala 1. Pada satu pihak, ada orang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. penonton Tuli (DAC Jogja) dan komunitas penonton non-tuli (MM Kine

BAB IV PENUTUP. penonton Tuli (DAC Jogja) dan komunitas penonton non-tuli (MM Kine BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pada bagian ini peneliti akan menyimpulkan penerimaan penonton terhadap diskriminasi Tuli dalam Film Silenced, terhadap dua komunitas penonton Tuli (DAC Jogja) dan komunitas

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Katekisasi merupakan salah satu bentuk pelayanan pendidikan kristiani yang dilakukan oleh gereja. Istilah katekisasi berasal dari kerja bahasa Yunani: katekhein yang

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci

OTORITAS PAULUS DAN INJIL

OTORITAS PAULUS DAN INJIL OTORITAS PAULUS DAN INJIL Lesson 2 for July 8, 2017 Banyak orang yang percaya bahwa surat-surat Paulus diinspirasikan oleh Allah, namun yang lain tidak. Beberapa orang di Galatia menipu orangorang Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tentunya memiliki masalah dan pergumulannya masing-masing. Persoalan-persoalan ini mungkin berkaitan dengan masalah orang per

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup Menggereja Kontekstual, (Yogyakarta : 2001), p. 28.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup Menggereja Kontekstual, (Yogyakarta : 2001), p. 28. BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 PERMASALAHAN 1. 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di Indonesia, pada umumnya konteks yang sekarang ini sedang dihadapi adalah konteks kemiskinan yang parah dan keberagaman agama.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan BAB V PENUTUP Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan keluarga di Jemaat GPIB Immanuel Semarang, maka penulis membuat suatu kesimpulan berdasarkan pembahasan-pembahasan

Lebih terperinci

Memberi dengan Murah Hati. Di Jemaat Makedonia

Memberi dengan Murah Hati. Di Jemaat Makedonia Memberi dengan Murah Hati Di Jemaat Makedonia Orang-orang percaya di Yerusalem sedang menderita. Mungkin karena dikucilkan, sebagian dari mereka kehilangan pekerjaan setelah menjadi orang Kristen. Mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam proses penyebarluasan firman Tuhan, pekabaran Injil selalu berlangsung dalam konteks adat-istiadat dan budaya tertentu, seperti halnya Gereja gereja di

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria Dalam pengertian khusus, Kristus memberikan karuniakarunia rohani ini kepada jemaat-nya pada waktu Pentakosta (Ef. 4:8, 7). TUJUAN PEMBERIAN KARUNIA ROH 1. Keselarasan Dalam Jemaat. Karena pemberian-pemberian

Lebih terperinci

PENALARAN MORAL ANAK USIA 8 HINGGA 11 TAHUN DI SEKOLAH MINGGU LINGKUNGAN KANA JEMAAT EPPATA GKE BANJARMASIN

PENALARAN MORAL ANAK USIA 8 HINGGA 11 TAHUN DI SEKOLAH MINGGU LINGKUNGAN KANA JEMAAT EPPATA GKE BANJARMASIN PENALARAN MORAL ANAK USIA 8 HINGGA 11 TAHUN DI SEKOLAH MINGGU LINGKUNGAN KANA JEMAAT EPPATA GKE BANJARMASIN (Suatu Tinjauan Psikologi Terhadap Penalaran Moral Anak Dari Perspektif Lawrence Kohlberg ) Tesis

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Kemiskinan, yang hadir bersama dengan pluralitas agama, adalah konteks kehidupan gerejagereja di Indonesia secara umum, dan gereja-gereja di Jakarta,

Lebih terperinci

Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler Terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang. Oleh, Jenifer Ehiliani Nonitana

Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler Terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang. Oleh, Jenifer Ehiliani Nonitana Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler Terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang Oleh, Jenifer Ehiliani Nonitana NIM: 712012008 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi: Teologi,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Awal dari sebuah kehidupan adalah sebuah penciptaan. Tanpa adanya sebuah penciptaan maka kehidupan di muka bumi tidak akan pernah ada. Adanya Sang Pencipta yang akhirnya berkarya untuk

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari beragam budaya dan ragam bahasa daerah yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Nabeel Jabbour menepis pemahaman tentang gereja hanya sebatas bangunan, gedung dan persekutuan yang institusional. Berangkat dari pengalaman hidup Nabeel Jabbour selama

Lebih terperinci

MAKNA DAN ARTI KATA EVANGELIS 1

MAKNA DAN ARTI KATA EVANGELIS 1 MAKNA DAN ARTI KATA EVANGELIS 1 Abstrak Diskusi tentang arti kata Evangelis dalam sejarah pembentukan nama gereja Kalimantan Evangelis cukup menyita banyak waktu. Studi yang konsen atas pemakaian nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Pada masa sekarang ini sangat jarang dijumpai ada suatu

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A [1] Nama Sekolah: Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis Berdiri sejak tahun: 1932 Narasi singkat : STT GKE berdiri pertama kali dengan nama Sekolah Pendeta yang didirikan tahun 1932. Setelah

Lebih terperinci

Belajar dari Kristus

Belajar dari Kristus SAAT TEDUH HARI KE-2 Belajar dari Kristus Bacaan Alkitab: Mazmur 33; Roma 6:5-11 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah

Lebih terperinci

Pola Tuhan Bagi Para Pekerja

Pola Tuhan Bagi Para Pekerja Pola Tuhan Bagi Para Pekerja Kim mempelajari alasan-alasan bagi perkumpulan orang percaya dalam gereja yang mula-mula. Ia melihat adanya bermacam-macam keperluan yang mempersatukan mereka - keperluan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 1999, hlm 30

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 1999, hlm 30 1 BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan A.1. Latar belakang permasalahan Harus diakui bahwa salah satu faktor penting di dalam kehidupan masyarakat termasuk kehidupan bergereja adalah masalah kepemimpinan.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

AKU DATANG SEGERA (JANGAN BERHENTI BERITAKAN INJIL)

AKU DATANG SEGERA (JANGAN BERHENTI BERITAKAN INJIL) AKU DATANG SEGERA (JANGAN BERHENTI BERITAKAN INJIL) Minggu I Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Secara umum masyarakat Karo menganggap bahwa agama Hindu-Karo adalah agama Pemena (Agama Pertama/Awal). Dalam agama Pemena, terdapat pencampuran konsep

Lebih terperinci

1 Wawancara dengan bpk sumarsono dan remaja di panti asuhan Yakobus

1 Wawancara dengan bpk sumarsono dan remaja di panti asuhan Yakobus BAGIAN IV TINJAUAN KRITIS ATAS UPAYA PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN BAGI REMAJA YANG BERAGAMA KRISTEN DAN NON KRISTEN DIPANTI ASUHAN YAKOBUS YANG SESUAI DENGAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL. 4.1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota Magelang dengan anggota jemaat awal sebesar 26 jiwa. Saat ini jumlah jemaat yang

Lebih terperinci

PENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI

PENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI PENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah a) Gambaran GKP Dan Konteksnya Secara Umum Gereja Kristen Pasundan atau disingkat GKP melaksanakan panggilan dan pelayanannya di wilayah Jawa

Lebih terperinci

Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri. (Galatia 6:11)

Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri. (Galatia 6:11) Lesson 14 for September 30, 2017 Kata-kata penutup dari Paulus sebenarnya merupakan seruan bagi orang-orang Galatia. Paulus seperti seorang gembala yang merawat kawanan ternaknya. Dia ingin menanamkan

Lebih terperinci

SILABUS ES. WAKT U PEMBELAJARAN. KEPUSTAKAA N 1 Mahasiswa mampu memahami pentingnya Pendidikan Agama Kristen, 3 X 45 LCD,WHI TEBOAR D

SILABUS ES. WAKT U PEMBELAJARAN. KEPUSTAKAA N 1 Mahasiswa mampu memahami pentingnya Pendidikan Agama Kristen, 3 X 45 LCD,WHI TEBOAR D SILABUS JUDUL MATA KULIAH : AGAMA KRISTEN NOMOR KODE/SKS : 00005301/ 3 SKS SEMESTER : 1 DOSEN : DESKRIPSI SINGKAT : STANDAR KOMPETENSI :Mahasiswa memahami pentingnya Pendidikan Agama Kristen NO KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Permasalahan Jean Paul Sartre seorang filsuf eksistensialis dari Perancis mengatakan bahwa manusia dilahirkan begitu saja ke dalam dunia ini, dan ia harus segera menanggung

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN KONTRAK PERKULIAHAN : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Kode & Nama Mata Kuliah: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Jumlah sks: Fasilitator: Kontak: Waktu kuliah : Waktu Konsultasi: 2 sks

Lebih terperinci

Gereja dan Toleransi Beragama (Usaha GBKP Semarang dalam mewujudkan Toleransi antar umat beragama) FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Gereja dan Toleransi Beragama (Usaha GBKP Semarang dalam mewujudkan Toleransi antar umat beragama) FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA _ Gereja dan Toleransi Beragama (Usaha GBKP Semarang dalam mewujudkan Toleransi antar umat beragama) Oleh : Ruth Dwi Rimina br Ginting 712007058

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Seperti diketahui bersama bahwa dalam kehidupan orang Kristen saat ini, gereja adalah sebuah identitas yang sangat penting bagi orang-orang percaya kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Tidak seorangpun ingin dilahirkan tanpa dekapan lembut seorang ibu dan perlindungan seorang ayah. Sebuah kehidupan baru yang telah hadir membutuhkan kasih untuk bertahan

Lebih terperinci

Surat-surat Petrus adalah surat-surat praktis. Ada lima tema utama di dalamnya: Bagaimanakah kita harus hidup?

Surat-surat Petrus adalah surat-surat praktis. Ada lima tema utama di dalamnya: Bagaimanakah kita harus hidup? Lesson 13 for June 24, 2017 Surat-surat Petrus adalah surat-surat praktis. Ada lima tema utama di dalamnya: Bagaimanakah kita harus hidup? Yesus Juruselamat kita yang menderita. Harapan pada Kedatangan

Lebih terperinci

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 7

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 7 PENGANTAR STATISTIK JR113 Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI 2008 Pertemuan 7 HIPOTESIS Asal kata: hupo thesis = sementara = pernyataan/teori Beberapa definisi hipotesis: asumsi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

BAB V PENUTUP. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: BAB V PENUTUP Pada bagian ini penulisan akan dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. 5.1.KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Gereja adalah persekutuan orang percaya

Lebih terperinci

Iman Kristen dan Kebudayaan

Iman Kristen dan Kebudayaan Iman Kristen dan Kebudayaan Oleh: Ricky A.A Dumbela 682014088 Menuha Calvin 672014159 Hani Sandi Aji 562014054 Candrayani Sugiono 672014001 Yohana Dimara 672012186 Rodi 672014221 Yonas Sagita Adi C 682014046

Lebih terperinci

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri Pasal 1 1 Salah. 1 Salah. 3 Salah. 4 Benar. 5 Benar. 6 Benar. 8 Salah. 9 Benar. 10 Benar. U Salah. 13 a 2) Maksud berbuah. b 3) Syarat-syarat berbuah. el) Cara untuk

Lebih terperinci

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman jemaat Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus. Salam

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1 2. Kisah 17: 1 5 bukan sebuah permulaan yang menjanjikan

1 Tesalonika 1 2. Kisah 17: 1 5 bukan sebuah permulaan yang menjanjikan 1 Tesalonika 1 2 Kisah yang lain. Kelihatannya seperti kegagalan; keberhasilan sejati. Keberhasilan yang dicatat dalam 1 Tesalonika adalah kisah yang akan kita bahas pagi ini, tetapi kisahnya tidak dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia secara hakiki adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya senantiasa membutuhkan bantuan atau pertolongan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak

Lebih terperinci

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI

BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI Permasalahan hidup yang dihadapi oleh warga jemaat Pola Tribuana Kalabahi meliputi beberapa aspek, yaitu aspek fisik, sosial,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus

BAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus BAB V KESIMPULAN 5.1. Refleksi Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus hadir dalam tiga kesempatan yang berbeda: (1) Yesus membangkitkan anak Yairus (Matius 9:18-26, Markus

Lebih terperinci

PENELAAHAN ALKITAB. Persiapan, Penyusunan dan Penyampaiannya. Pdt. Stephen Sihombing, MTh

PENELAAHAN ALKITAB. Persiapan, Penyusunan dan Penyampaiannya. Pdt. Stephen Sihombing, MTh PENELAAHAN ALKITAB Persiapan, Penyusunan dan Penyampaiannya Pdt. Stephen Sihombing, MTh Materi Bina Pelkat GP GPIB 2 Menikah dengan 2 orang putri Sarjana Teologi dari STT Jakarta Vikaris di GPIB Mangamaseang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2000, p.11

BAB I PENDAHULUAN. 2000, p.11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Pandangan tradisional yang mengatakan bahwa keluarga yang ideal adalah keluarga dimana suami berperan sebagai pencari nafkah dan istri menjalankan fungsi pengasuhan

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Defenisi Gereja menurut Alkitab Di terjemahkan dari bahasa Yunani ekklesia, yang berarti dipanggil keluar. Ungkapan ini pada umumnya digunakan untuk orang yang mengadakan pertemuan apa saja. Di Perjanjian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memerlukan orang lain untuk saling memberi dan menerima. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial sekaligus

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

RESENSI BUKU Jesus Behaving Badly: The Puzzling Paradoxes of the Man from Galilee

RESENSI BUKU Jesus Behaving Badly: The Puzzling Paradoxes of the Man from Galilee RESENSI BUKU Judul : Jesus Behaving Badly: The Puzzling Paradoxes of the Man from Galilee Penulis : Mark L. Strauss Penerbit : Inter-Varsity Tahun : 2015 Halaman : 221 halaman Sekitar tahun 1990-an muncul

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Ada beberapa definisi untuk kata gereja. Jika kita amati, definisi pertama

Bab I PENDAHULUAN. Ada beberapa definisi untuk kata gereja. Jika kita amati, definisi pertama Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Ada beberapa definisi untuk kata gereja. Jika kita amati, definisi pertama kata gereja yang diberikan oleh banyak kamus, khususnya kamus daring (online),

Lebih terperinci

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA - 1230 - B. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS: I disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS PENGUDUSAN PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG

KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS PENGUDUSAN PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS PENGUDUSAN PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG Apa yang harus saya lakukan sebagai orang yang telah diselamatkan oleh Allah berhubungan dengan perbuatan yang masih saja

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Nama Kursus   : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab untuk Hidup Benar dan Menggunakan                 Karunia-karunia

Lebih terperinci

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung

Lebih terperinci

itu dijadikan sebagai panglima yang mengatur dan mengontrol kehidupan bersama.

itu dijadikan sebagai panglima yang mengatur dan mengontrol kehidupan bersama. Ebenhaizer Nuban Timo manusia yang berbhineka dan terus berubah itu tanpa merusak atau menghancurkan budaya-budaya itu, tetapi pada saat yang sama membawa pembaharuan dan perubahan terhadap budaya-budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Keberadaan para penyandang cacat sudah tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat. Mereka dapat dijumpai di pinggir jalan, panti-panti yang menampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Dalam bab ini, penulis melihat hal penting yang harus dilakukan dalam upaya

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Dalam bab ini, penulis melihat hal penting yang harus dilakukan dalam upaya BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS IV. 1. Analisa Dalam bab ini, penulis melihat hal penting yang harus dilakukan dalam upaya untuk menganalisis panggilan Yehezkiel sebagai penjaga berdasarkan teori

Lebih terperinci

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #28 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #28 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH. File Ketua STT 2017 : Yonas Muanley

PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH. File Ketua STT 2017 : Yonas Muanley PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH File Ketua STT 2017 : Yonas Muanley PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH Status: Terakreditasi BAN PT S1 Teologi dan Pendidikan Kristen: No. 003/SK/BAN-PT/Akred/S/1/2014

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia tak dapat dilepaskan dari spiritualitas. Spiritualitas melekat dalam diri setiap manusia dan merupakan ekspresi iman kepada Sang Ilahi. Sisi spiritualitas

Lebih terperinci

Status Rohani Seorang Anak

Status Rohani Seorang Anak Status Rohani Seorang Anak PENDAHULUAN Kita yang melayani anak-anak di gereja atau di yayasan gerejawi perlu memiliki keyakinan tentang status rohani seorang anak di hadapan Tuhan, berdasarkan Firman Tuhan.

Lebih terperinci