ABUBAKAR M. LAHJIE ISMAIL
|
|
- Hamdani Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REVITALISASI INDUSTRI KEHUTANAN DALAM USAHA PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI PLYWOOD DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Diajukan: ISMAIL ABUBAKAR M. LAHJIE 1
2 Latar Belakang Permasalahan v Telah terjadi kelangkaan bahan baku kayu hutan alam akibat dari over exploitasi pada masa lalu v Permintaan produk kayu khususnya kayu lapis masih menjadi primadona di banding industri kayu lainnya v Peluang besar untuk memenuhi supply kayu dengan memberdayakan masyarakat untuk ikut serta mensupply industri kayu ex.sengon dan atau parica v Revitalisasi diperlukan dalam industri kehutanan 2
3 3
4 Permasalahan 1. Seberapa besar riap tegakan sengon dalam usaha revitalisasi pengelolaan hutan tanaman rakyat dalam mendukung industri kehutanan yang dilakukan oleh petani? 2. Seberapa besar skala usaha petani dalam revitalisasi pengelolaan hutan tanaman rakyat dalam mendukung industri kehutanan? 3. Seberapa jauh kelayakan usaha dan analisis sensitivitas industri plywood dalam mendukung revitalisasi pengelolaan hutan tanaman rakyat? 4. Seberapa besar nilai harapan lahan pada masingmasing lahan dalam pengelolaan hutan tanaman rakyat yang dilakukan oleh petani? 4
5 Tujuan 1. Mengkaji volume dan produksi kayu hutan tanaman rakyat dalam mendukung industri kehutanan 2. Mengkaji skala usaha lahan dalam revitalisasi pengelolaan hutan tanaman rakyat dalam mendukung industri kehutanan. 3. Mengkaji analisis finansial dan sensitivitas industri plywood. 4. Mengkaji nilai harapan lahan dalam revitalisasi pengelolaan hutan tanaman rakyat dalam mendukung industri kehutanan. 5
6 VIDIO KAYU 6
7 Ruang Lingkup Penelitian Pelaksanaan Penelitian ini meliputi : v Data tentang alasan pengelolaan hutan tanaman rakyat v Data riap dan volume (produksi) kayu fash growing dan non fash growing v Data dan informasi tentang industri kehutanan yang meliputi faktor produksi atau output, bangunan, mesin, natural timber, plantation timber, bahan baku, perijinan,tenaga kerja dan lainlain. v Data dan informasi tentang lembaga permodalan/perbankan yang memberikan pinjaman kepada petani yang mengelola kayu sengon. v Data dan informasi pendukung seperti potensi kondisi setempat, kondisi geografis, sosial ekonomi, budaya, dll. Lokasi penelitian terletak di PT.Inhutani Desa Longnah, Desa Simpang Pasir Kecamatan Palaran, Desa Makroman, dan Desa Batuah Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. 7
8 oproduksi Kayu Hutan Alam Jumlah produksi Kayu di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan Quota pada tahun 2003 dengan rincian sebagai berikut : No. Tahun Total Produksi/Quota (x m 3 ) Jumlah HPH Efektif 1 < (6 000) (Sertifikasi LPI 9 HPH) Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2007 Luas Hutan Alam Produksi Efektif sekitar: 7 Juta Hektar (AAC luas sekitar: Ha/Thn). Estimasi Potensi Kayu Komersial 30 m 3 /Ha. H P H 1 : : R o t a s i Pertama HPH 2 : : Rotasi Kedua 8
9 Kondisi Industri Perkayuan di Kalimantan Timur Saat Ini v Terjadinya over capacity v Kekurangan pasokan kayu v Over eksploitasi v Rendahnya efisiensi dan daya saing v Tingginya persentase limbah v Ketergantungan yang tinggi terhadap kayu IPK v Beban utang perusahaan v Kurangnya informasi yang akurat dan konsisten Sumber : Ishak,
10 Pengertian Revitalisasi Revitalisasi adalah bentuk kesadaran untuk menempatkan kembali arti penting : Peningkatan riap tanaman hutan rakyat Peningkatan kinerja mesin Peningkatan kualitas produksi plywood Penganekaragaman produk plywood Peningkatan kesejahteraan pekerja Pengembangan industri berbasis kehutanan 10
11 DESKRIPSI WILAYAH KALTIM 11
12 Pengertian Hutan Tanaman Rakyat v Hutan tanaman rakyat yang selanjutnya disebut HTR adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi yang menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan (PP 6/2007 bab 1 pasal 1:19) 12
13 Luas Penggunan Lahan Pertanian di Indonesia No. Provinsi Pekarangan (ha) Kebun (ha) Padang Rumput (ha) Lahan Tidak di usaha kan (ha) Lahan untuk tana man kayu Perkebunan (ha) Total (ha) Persentase Luas pengg unaan lahan 1 Sumatera % 2 Jawa % 3 Bali & Nusa Tenggara % 4 Kalimantan % Kalbar % Kalteng Kalsel Kaltim Sulawesi % 6 Maluku & Papua Total (Indonesia) Sumber : BPS,
14 Alokasi Lahan Untuk HTR Periode di Indonesia NO Tahun Luas Areal ΣKK(15Ha/KK) Jumlah Sumber: Ditjet BPK, Dephut,
15 Tujuan Kebijakan Pembangunan HTR v Mengentaskan kemiskinan (pro-poor) v Menciptakan lapangan kerja baru (projob) v Memperbaiki kualitas pertumbuhan melalui investasi yang proporsional antar pelaku ekonomi (pro-growth) 15
16 INVESTASI YANG DITANAM PADA SEKTOR KEHUTANAN TAHUN 2004 Industri Nilai Investasi (Milyar US$) Persentase HPH 3,28 12% HPHTI 3,00 11% Kayu Lapis 3,30 12% Perekat 0,19 1% Kayu Gergajian & Kayu Olahan 1,03 4% Pulp & Kertas 16,00 58% Mebel 0,80 3% Pertukangan/Pengrajin 0,17 1% Total 27,77 100% Sumber : Asmindo,
17 KEBUTUHAN PANEL KAYU KAWASAN ASIA PASIFIC TAHUN 1990 DAN 2010 (000 M3) Negara Wood- Based Panels Produksi Konsumsi Konsumsi Japan 8,616 12,589 26,999 China 3,396 4,466 15,043 Taiwan 1,329 2,034 4,7 Indonesia 9,617 1,026 3,515 Malaysia 1, ,509 Hongkong ,337 Thailand Europe 37,983 41,76 87,674 Africa/Mild East 3,193 4,119 10,68 The World 126, , ,414 Sumber : Studi FAO,
18 Kurva Pertumbuhan Parica (Schizolobium amazonicum) di Pusrehut 18
19 Volume dan Riap Parica (Schizolobium amazonicum) di PT.Melapi UMUR TV MAI CAI m3/ha/thn , , , , , ,7 20 Sumber : Data olahan,
20 Volume dan Riap Sengon di Indonesia dan Kalimantan Timur INDONESIA KALIMANTAN TIMUR UMUR TV MAI (m3/ha/th n) CAI TV MAI CAI , , ,00 42, ,55 33, ,67 45, ,70 35, ,75 42, ,70 32, ,40 35, ,36 26, ,33 28, ,63 15,00 Sumber : Data olahan,
21 Umur RIAP Shorea leprosula di Long Nah, Km 28 BPN, dan Shorea balangeran Shorea leprosula -Long Nah Vol (m3)/ ha MAI (m3/ha/thn) CAI Vol (m3)/ha Shorea leprosula - Km 14 Balikpapan Shorea balangeran-samboja MAI (m3/ha/thn) CAI Umur Vol (m3)/ha MAI (m3/ha/thn) CAI 5 10,00 2, ,00 0, ,20 0,60 0, ,00 3,00 4,00 21,00 2,10 3,40 3 1,90 0,63 0, ,00 4,00 6,00 48,00 3,20 5,40 5 3,50 0,70 0, ,0 0 5,50 8,00 85,25 4,26 7, ,50 0,85 1, ,0 0 6,48 9,00 130,0 0 5,20 8, ,00 1,40 2, ,0 0 6,70 11,00 180,0 0 6,00 10, ,00 1,80 3, ,0 0 7,00 9,00 217,0 0 6,20 7, ,50 3,18 8,70 280,0 0 7,00 7,00 40 Sumber : Hasil Penelitian Mahasiswa S1, ,0 175,0 248,0 0 6,20 6, ,00 4,23 9,50 21
22 METODA PENELITIAN 1.JENIS, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN v v v Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah revitalisasi pengelolaan hutan tanaman rakyat dalam mendukung industri kehutanan di Provinsi Kalimantan Timur yang digunakan untuk menjawab suatu masalah yang timbul agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik (efisien). Penelitian ini dilaksanakan khususnya di PT.Inhutani I Desa Longnah, Desa Simpang Pasir Kecamatan Palaran, Desa Makroman, dan Desa Batuah Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Pengukuran pertumbuhan tegakan sengon dilaksanakan secara berkesinambungan sejak tahun 2001 yang dikoordinasikan oleh Pembimbing Utama, kemudian dilanjutkan dengan kehadiran penulis tahun 2003 pada saat itu masih mengikuti orientasi Program Doktor Ilmu Kehutanan. Pengumpulan data dilanjutkan setelah penulis memasuki program doktor sampai tahun Adapun waktu keseluruhan pengamatan tegakan sengon di lapangan berumur kurang lebih 7 (tujuh tahun) dan waktu efektif yang digunakan untuk penelitian adalah 24 (dua puluh empat bulan) terhitung sejak bulan September 2007 sampai September
23 Revitalisasi Industri Dan Kehutanan 2. Alur Pikir Penelitian Pengelolaan berasas Kelestarian Ekonomi &Lingkungan Hasil Hutan Tanaman Fast Growing Hasil Hutan tanaman Non fast growing Variabel Pengukuran Variabel Pengukuran Luas Lahan Jarak Tanam Populas Diameter Tinggi Cost Volume/Produksi Kayu Skala Usaha Analisa Finansial dan Sensivitas Nilai harapan lahan Diameter Kualitas Jenis Volume Harga INDUSTRI KEHUTANAN BAHAN BAKU INVESTASI TEKNOLOGI KELAYAKAN USAHA INDUSTRI KEHUTANAN YANG BERKELANJUTAN 23
24 3. Prosedur Penelitian A. PERSIAPAN B. PERENCANAAN C. PELAKSANAAN Tahapan pelaksanaan sebagai berikut: v Orientasi terhadap lokasi penelitian v Studi kepustakaan v Pembuatan proposal penelitian v Pengambilan sampel v Observasi langsung v Pendekatan partisipasi aktif v Wawancara v Kajian penelaahan pustaka v Pengolahan data v Penganalisisan data 24
25 Analisa Revitalisasi Industri Kehutanan dalam Usaha Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat untuk Mendukung Industri Plywood di Provinsi Kalimantan Timur v Analisis Pertumbuhan Riap dengan MAI dan CAI (Ruchaemi, 1988) v Kelayakan suatu industri kehutanan secara finansial dapat diukur dengan menggunakan beberapa kriteria antara lain: Payback period (PP), Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C ratio) Internal Rate Return (IRR) dan Equivalent Annual Annuity (EAA) (Lahjie, 2006) v Analisis Sensitifitas adalah analisis yang melibatkan faktor ketidaktentuan/ketidakpastian (uncertainly). untuk dapat melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis finansial jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya maupun pendapatan (Kadariah, 1978). v Nilai Harapan Lahan (Klemperer, 1996) 25
26 Pengukuran Potensi Pohon Sengon v Pengukuran tinggi pohon menggunakan Clinometer : h P P 2 1 P P 0 0 x Pt Dimana : h : tinggi pohon P2 : bacaan skala dalam persen untuk puncak pohon P1 : bacaan skala dalam persen untuk ujung tongkat P0 : bacaan skala dalam persen untuk dasar pohon Pt : panjang tongkat (4m) v Metode Perhitungan Volume Batang Kayu : V πd 4 2 x h x f Dimana : V : Volume pohon : indeks yang bernilai 3.14 d : diameter setinggi dada h : tinggi pohon f : faktor pembentuk 26
27 v Analisis riap pertumbuhan volume : MAI TV n CAI ΔTV Δn Dimana : MAI : Riap pertumbuhan volume rata-rata tahunan CAI : Riap pertumbuhan volume rata-rata tahunan berjalan TV : Total volume sengon dengan jangka waktu n tahun n : Umur tegakan 27
28 v Pay Back Period, sebagai berikut : PP n 1 (n 2 n 1 ) a 1 a 1 a 2 Dimana : n 1 : Tahun terakhir, dimana akumulatif net benefit bernilai negatif n 2 : Tahun, diamana akumulatif net benefit bernilai positif a 1 : Nilai akumulatif net benefit bernilai negatif (pada n1) a 2 : Nilai akumulatif net benefit bernilai positif (pada n2) 28
29 v Net Present Value, menggunakan formula sebagai berikut : Dimana : n Bt C NPV t (1 i) t -1 B t = Total penerimaan pada tahun t C t = Total pengeluaran pada tahun t n = umur ekonomis proyek i = tingkat diskonto t = 1, 2,,. N t Apabila NPV > 0, berarti usaha tersebut menguntungkan. Sebaliknya jika NPV < 0 berarti usaha tersebut tidak layak diusahakan, dan bila NPV = 0, maka terdapat pengimpasan (break even), artinya tidak untuk dan tidak rugi 29
30 v Net Benefit Cost ration (net B/C), dengan formula sbg: Net B/C t n t 1 t n t 1 B t (1 B t (1 i i C ) C ) t t t t 30
31 v Internal rate of return (IRR), sebagai berikut : dimana : i 1 : tingkat bunga (discount faktor) pertama dimana diperoleh NPV positif tingkat bunga (discount faktor) ke dua di mana diperoleh NPV negatif - i 2 : IRR dimana : i : tingkat bunga n : lamanya periode waktu i NPV NPV NPV 1 i2 -i 1 v Equivalent Annual Annuity (EAA), sebagai berikut : EAA NPV X 1-1 i i n 31
32 v Analisis Sensitifitas 1. Dilakukan simulasi kenaikan biaya total sebesar 10 %, sedangkan faktor-faktor lainnya dianggap tetap 2. Dilakukan simulasi penurunan pendapatan sebesar 10 %, sedangkan faktor-faktor lainnya dianggap tetap 32
33 vnilai Harapan Lahan ty t ty WPL = Ht Ry 1 r Co 1 r Cy1 r a t 1 r 1 r WPL : Nilai harapan lahan, Rp/Ha Ht : Pendapatan bersih pada tahun ke t Ry : Pendapatan bersih pada tahun ke y Co : Biaya pada tahun ke nol Cy : Biaya pada tahun ke y, Rp/Ha a : Pendapatan rutin tahunan, Rp/Ha c : Biaya rutin tahunan, Rp/Ha t : Daur tebangan (tebangan akhir),thn r : Suku bunga public p : Biaya tetap pada tahun ke t y : Indeks untuk tahun ke 0 sampai ke t c 33
34 Shorea balangeran 34
35 Sengon (Paraserianthes falcataria) 35
36 Parica (Schizolobium amazonicum) di Pusrehut 36
37 Parica (Schizolobium amazonicum) di PT.Melapi 37
38 38
BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL SISTEM AGROFORESTRI JATI, SUNGKAI DAN RUMPUT GAJAH DI KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
ANALISIS FINANSIAL SISTEM AGROFORESTRI JATI, SUNGKAI DAN RUMPUT GAJAH DI KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Budi Setiawan dan Abubakar M. Lahjie Laboratorium Politik, Ekonomi dan Sosial Kehutanan,
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi
23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari
47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di
Lebih terperinciBAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI
BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.
Lebih terperinciD. 9. Ahad Fitriadi 1, Abubakar M. Lahjie 2 dan Rochadi Kristiningrum 3
D. 9 Produksi Kayu Bulat dan Nilai Harapan Lahan Hutan Tanaman Rakyat Gaharu (Aquilaria microcarpa) Di Desa Perangat Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara Ahad Fitriadi 1, Abubakar M. Lahjie
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL HUTAN TANAMAN RAKYAT KARET DAN SENGON DI KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI
ANALISIS FINANSIAL HUTAN TANAMAN RAKYAT KARET DAN SENGON DI KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Ahyauddin 1, Abubakar M. Lahjie 2 dan Siti Balkis 3 1 Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sarolangun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)
Lebih terperinciII. KERANGKA PEMIKIRAN
II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota depok yang memiliki 6 kecamatan sebagai sentra produksi Belimbing Dewa. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada 3 kecamatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Tanaman Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dalam Hutan Tanaman adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam Hutan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI
PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri dikenal sebagai hutan tanaman kayu yang dikelola dan diusahakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanfaatan hutan terutama pemanenan kayu sebagai bahan baku industri mengakibatkan perlunya pemanfaatan dan pengelolaan hutan yang lestari. Kurangnya pasokan bahan baku
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data
13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak Candran di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula (Tandjung, 1982 dalam Suprihatin et al,1999). Dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang dinilai prospektif saat ini. Karakteristik investasi dibidang perkebunan kelapa sawit teramat berbeda
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciA. Kerangka Pemikiran
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ
STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan dan Investasi Studi kelayakan diadakan untuk menentukan apakah suatu usaha akan dilaksanakan atau tidak. Dengan kata lain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 6 Lokasi penelitian
METODE PENELITIAN 36 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah : Peta-peta tematik (curah hujan, tanah, peta penggunaan lahan, lereng, administrasi dan RTRW), data-data
Lebih terperinciusaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan
34 Roda Mandala Asia Makmur Trass 2.5 35 Rumpin Satria Bangun Trass 1.3 36 Sirtu Pratama Usaha Andesit 1.8 37 Sumber Alfa Prolindo Pasir 4 38 Tarabatuh Manunggal Andesit 16 39 Wiguna Karya II Trass 2.5
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital
Lebih terperinciBAB IV KERANGKA PEMIKIRAN
23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya
Lebih terperinciPaket ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN FINANSIAL PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN PENGHASIL KAYU
Paket ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN FINANSIAL PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN PENGHASIL KAYU Jenis Bambang Lanang Analisis Ekonomi dan Finansial Pembangunan Hutan Tanaman penghasil kayu Jenis bawang Analisis
Lebih terperinciVII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JABON (Anthocephallus cadamba)
Jurnal Perennial, 2012 Vol. 8 No. 1: 19-24 ISSN: 1412-7784 Tersedia Online: http://journal.unhas.ac.id/index.php/perennial ANALISIS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JABON (Anthocephallus cadamba) Growth and
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya dengan harapan untuk memperoleh hasil dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini berada di Kampung Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa
Lebih terperinciKELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK
Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas 1, Pratikso 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa Program Pasca
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat
Lebih terperinciI. PENDAHUL'CJAN Latar Belakang
I. PENDAHUL'CJAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, sumber daya hutan telah menjadi modal utama pembangunan ekonomi nasional, yang memberi dampak positif terhadap peningkatan devisa, penyerapan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN
Jurnal Ziraa ah Vol. 12 Nomor 1: 12-17, Februari 2005, ISSN 1412-1468 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO
BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO Ukuran Kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah net present value (NPV) dan net benevit cost ratio (net
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi
III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang analisis kelayakan usahatani salak nglumut di Gapoktan Ngudiluhur dilakukan di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG
ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,
Lebih terperinciIX. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sangat strategis bagi pembangunan yang berkelanjutkan di Provinsi
136 IX. KESIMPULAN DAN SARAN 9.1. Kesimpulan Pengembangan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser memiliki peran yang sangat strategis bagi pembangunan yang berkelanjutkan di Provinsi Sumatera Utara dan NAD
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi
Lebih terperinciMetode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan batasan penelitian Penelitian ini berlokasi di proyek perintis TIR Transmigrasi Jawai di Dusun Kalangbahu Desa Jawai Laut Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas Kalimantan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pada potensi hutan rakyat yang terdapat di desa/kelurahan yang bermitra dengan PT. Bina Kayu Lestari Group.
Lebih terperinciAspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11
Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL
MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hutan memiliki banyak fungsi salah satunya fungsi ekonomi. Fungsi hutan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki luas wilayah 750 juta hektar (ha) dengan luas daratan sekitar 187.91 juta ha. Sebesar 70 persen dari daratan tersebut merupakan kawasan hutan. Berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL
VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian
Lebih terperinci