ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN"

Transkripsi

1 Jurnal Ziraa ah Vol. 12 Nomor 1: 12-17, Februari 2005, ISSN ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN FEASIBILITY ANALYSIS OF SIAM ORANGE (Citrus nobilis Lour) FARMING SYSTEM ON UPLAND IN TAPIN DISTRICT, SOUTH KALIMANTAN Ahmad Yousuf Kurniawan ABSTRACT This research s objective was to know financial feasibility of Siam Orange ( Citrus nobilis Lour). The research was done in Tatakan Village, South Tapin District, South Kalimantan. Stratified sampling method was used in this research. The Population was divided into three groups according to the plants age, that were: 0 4 years, 5 10 years and > 10 years. Then, ten farmers were taken from each group. Data were analized with use investation criteria, that are: NPV, IRR, and PBP on discount factor (df) 10%, 12%, 18%, and 24%. The results showed that NPV = Rp 59,999,987.- (df 10%); Rp 51,541,324.- (df 12%); Rp 31,096,245.- (df 18%); and Rp 18,262,531.- (df 24%), with IRR 42.38%. PBP was reached on year 6 th (df 10%, 12%, and 15%) and year 7 th (df 24%). Key word : financial; farming system; siam orange; dryland ABSTRAK Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani jeruk siam (Citrus nobilis Lour). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin. Metode pengambilan contoh dilakukan dengan cara penarikan contoh berlapis (stratified sampling). Populasi dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan umur tanaman yang dimiliki, yaitu umur tanaman 0 4 tahun, 5 10 tahun dan >10 tahun. Kemudian individu contoh diambil dari setiap lapisan dengan penarikan contoh secara sengaja (purposive) sebanyak 10 orang petani contoh. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan kriteria investasi yaitu NPV, IRR, dan PBP pada discount factor (df) 10%, 12%, 18%, dan 24%. Dari perhitungan kriteria investasi diketahui NPV = Rp pada df 10%; Rp ,- pada df 12%; Rp ,- pada df 18%; dan Rp pada df 24%, dengan IRR = 42,38%. PBP tercapai pada tahun ke-6 pada df 10%, 12% dan 15%, serta tahun ke-7 pada df 24%. Kata kunci : finansial; usahatani; jeruk siam; lahan kering Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat

2 2 PENDAHULUAN Kalimantan Selatan memiliki potensi lahan kering yang dapat digunakan untuk pertanian. Dari data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Selatan, lahan kering yang dapat digunakan untuk usaha pertanian adalah ha. Dari jumlah tersebut, baru dimanfaatkan seluas ha atau sekitar 32,5%. Sedang untuk lahan pasang surut, dari ha telah dimanfaatkan seluas ha atau sekitar 46%. Salah satu tujuan pokok pembangunan adalah meningkatkan pendapatan petani yang dicapai melalui pertanian yang efisien, maju dan tangguh. Tujuan ini dapat dicapai apabila seluruh lahan dimanfaatkan secara efisien dan berkelanjutan. Salah satu bentuk dari pemanfaatan lahan ini adalah dengan menanam tanaman hortikultura seperti buah-buahan. Permintaan akan buah-buahan akan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan taraf penghasilan, kesadaran masyarakat akan gizi, serta perkembangan sektor industri dan pariwisata, baik itu dalam hal jumlah, mutu, ataupun ragamnya. Kenyataannya, kesempatan ini belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha buah-buahan di Indonesia. Memang grafik produksi dan ekspor buah-buahan Indonesia relatif meningkat dari tahun ke tahun, tetapi laju peningkatannya jauh dari kesempatan sebenarnya yang dapat diraih. Pada usahatani yang pada umumnya dilakukan di pekarangan kecil menyebabkan rendahnya produksi. Di Indonesia, sekarang ini produktivitas buah rata-rata hanya 7,3 ton/ha sedangkan negara-negara lain sudah mencapai 10 ton/ha (Rahardi et al, 1998). Kalimantan Selatan yang memiliki luas lahan berupa lahan kering dan lahan pasang surut yang relatif luas diharapkan dapat mengembangkan potensi ini. Untuk mengembangkan usahatani ini, petani dihadapkan pada ketebatasan sumberdaya dasar terutama modal. Sehingga modal merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pengambilan keputusan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan usahatani (Soekartawi et al, 1984). Untuk meyakinkan petani serta pengambil kebijakan, maka perlu penelitian tentang kelayakan usahatani ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani jeruk siam ( Citrus nobilis Lour) ditinjau aspek finansial, dilihat dari NPV ( Net Present Value), PBP (Pay Back Period), dan IRR (Internal Rate of Return).

3 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di wilayah Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, yang merupakan sentra produksi jeruk lahan kering di Propinsi Kaliamantan Selatan. Kecamatan ini dipilih secara purposive (sengaja) karena berdasarkan data sekunder Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, kecamatan ini memiliki populasi tanaman jeruk terbanyak. Dari kecamatan tersebut terpilih Desa Tatakan sebagai desa sampel, karena merupakan sentra produksi jeruk dan memiliki sebaran umur tanaman jeruk yang lengkap dengan kisaran umur 1 15 tahun. Pengambilan sampel responden dilakukan dengan cara penarikan contoh berlapis (stratified sampling), yaitu suatu usaha memilih sebagian unsur dari populasi yang telah dikelompokkan (lapisan). Pemilihan unsur dari setiap lapisan dilakukan dengan sengaja (purposive). Pelaksanaan dengan cara ini, populasi dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok (lapisan), yaitu: (1) kelompok 1 (umur tanaman 0 4 tahun); (2) Kelompok 2 (umur tanaman 5 10 tahun); dan (3) Kelompok 3 (umur tanaman >10 tahun). K emudian individu contoh diambil dari setiap lapisan (kelompok) dengan penarikan contoh secara sengaja sebanyak 10 orang petani contoh setiap kelompok. Data yang diperoleh dianalisis secara tabulasi yang meliputi biaya dan penerimaan dan selanjutnya dianalisis dengan analisa finansial. Analisa finansial secara garis besarnya meliputi biaya dan penerimaan pada usaha tersebut. Kelayakan investasi dapat diketahui dengan menggunakan kriteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Pay Back Period (PBP). Ketiga kriteria itu dinyatakan dengan (Kadariah et al, 1978 dan Riyanto (1984)): n Bt Ct NPV t.. (1) (1 i) t 1 Keterangan: B t = penerimaan pada tahun t C t = pengeluaran pada tahun t i = tingkat suku bunga n = waktu pengusahaan Kriteria penilaian: NPV < 0 : investasi masih merugikan NPV = 0 : investasi berada break even point NPV > 0 : investasi menguntungkan

4 4 NPV 1 IRR i (i i ) 2 1 (2) NPV1 NPV2 Pay Back Period diperoleh pada saat NPV = 0, yaitu pada saat perubahan NPV negatif ke NPV positif atau pada saat total penerimaan sama dengan total biaya (Noorginayuwati, 1996). HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisis biaya dan manfaat dari usahatani jeruk di lahan kering ini digunakan data produksi dan pembiayaan yang berasal dari usahatani ini. Dalam menganalisis biaya dan manfaat, luas lahan yang dianalisis adalah seluas satu hektar dengan jumlah pohon 400 batang per hektarnya. Analisis Biaya Dalam usahatani ada beberapa tahap kegiatan yang diperhitungkan sebagai pengeluaran (biaya). Untuk memudahkan dalam analisis, maka biaya -biaya tersebut dibedakan menjadi biaya investasi (biaya yang dikeluarkan sebelum tanaman berproduksi) dan biaya eksploitasi (biaya yang dikeluarkan setelah tanaman berproduksi). Biaya investasi meliputi : biaya pengadaan lahan, pembersihan dan penyiapan lahan, pengadaan bibit, dan pemeliharaan tanaman sebelum tanaman berproduksi. Jumlah biaya investasi yang dikeluarkan dalam penelitian adalah sebesar Rp ,- per hektar. Biaya produksi atas biaya eksploitasi tahun ke-t diperhitungkan mulai tanaman berproduksi, yaitu pada umur tiga tahun sampai umur 13 tahun. Hal ini disebabkan karena tanaman jeruk mulai berproduksi pada umur 3 tahun sampai umur 13 tahun. Biaya produksi ini meliputi biaya pemeliharaan tanaman setelah menghasilkan, yaitu: biaya sarana produksi dan biaya pemeliharaan tanaman. Biaya per per hektar tahun ke-t (C t ) dapat dilihat pada Tabel 1.

5 5 Tabel 1. Biaya total per hektar yang dikeluarkan selama masa ekonomis tanaman jeruk (x Rp 1.000). UMUR TANAH BIBIT PUPUK (Rp) PESTISIDA (Rp) TENAGA ALAT JUMLAH KERJA (tahun) (Rp) (Rp) NPK Kandang Kapur Daun PESTISIDA HERBISIDA (Rp) (Rp) (Rp) Analisis Penerimaan Penerimaan yang diperoleh petani dari usahatani jeruk ini adalah merupakan perkalian antara harga jual ouput per kg dengan jumlah output yang dihasilkan. Jumlah produksi per hektar tanaman jeruk bervariasi tergantung dari umur tanaman. Tanaman jeruk mulai berproduksi pada umur 3 tahun, yaitu sekitar 5 kg/pohon atau kg/ha, kemudian terus mengalami peningkatan sampai jeruk berumur 7 tahun yaitu sekitar 60 kg/pohon atau kg/ha. Mulai umur 8 tahun, tanaman jeruk mengalami penurunan produksi. Untuk lebih jelasnya, lihat Gambar 1 dan Tabel 2. Harga jeruk di tingkat petani bervariasi antara Rp 2.000,-/kg sampai dengan Rp 3.500,-/kg, tergantung dengan mutu buah. (biasanya dilihat dari besar kecilnya buah) dan t ingkat permintaan konsumen. Dalam analisis ini digunakan tingkat harga terendah, yaitu Rp 2.000,-/kg. Penerimaan (R) petani jeruk juga tergantung dari umur tanaman. Penerimaan yang diterima petani berkisar antara Rp ,-/ha sampai dengan Rp ,-/ha dengan rata-rata penerimaan per tahun adalah Rp ,23. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

6 6 Tabel 2. Rata-rata produksi per pohon dan per hektar serta penerimaan per hektar dengan jumlah pohon 400 batang/ha dan harga jual buah jeruk Rp 2.000,-/kg Tahun Produksi Penerimaan kg/pohon kg/ha (Rp/ha) Dalam usahatani ini, penerimaan per hektar tertinggi diperoleh pada waktu tanaman jeruk berumur 7 tahun, yakni Rp per tahun dan setelah itu menurun seiring dengan menurunnya rata-rata produksi jeruk (lihat gambar 1) Rata-rata produksi jeruk per pohon (kg) Umur tanaman (tahun) Gambar 1. Kurva rata-rata produksi jeruk per pohon Analisis Kelayakan Finansial Untuk menganalisis kelayakan finansial usahatani jeruk ini digunakan tingkat bunga (df) 10%, 12%, 18% dan 24%, dengan luasan lahan 1 hektar dan harga buah jeruk Rp 2.000,-/kg.

7 7 Net Present Value sampai tahun ke-5 belum menghasilkan nilai positif, ini berarti bahwa pada tingkat biaya investasi usahatani ini belum menguntungkan. Tetapi pada umur enam tahun (pada tingkat suku bunga (df) 10%, 12%, dan 18%) dan tujuh tahun (pada df 24%), nilai NPV telah bernilai positif atau usahatani ini telah menguntungkan. Setelah arus NPV ditabulasikan, secara langsung dapat dibaca nilai Pay Back Period yaitu saat perubahan nilai NPV dari negatif ke positif. Pada analisis ini masa pengembalian investasi dicapai pada tahun keenam. Rincian yang lebih detail hasil analisis finansial ini disajikan pada tabel 3. Tabel 3. NPV, IRR dan PBP per hektar dalam tingkat bunga 10%, 12%, 18% dan 24% pada tngkat harga jeruk Rp 2.000/kg. Kriteria Analisis Kelayakan Investasi Df 10% Df 12% Df 18% Df 24% NPV (Rp) IRR (%) 42,38 42,38 42,38 42,38 PBP (thn) Keterangan : df = discount factor (tingkat suku bunga). Dari tabel ini dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat bunga maka nilai NPV akan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Gittinger (1982) bahwa NPV dipengaruhi oleh tingkat bunga. Semakin besar tingkat bunga maka nilai NPV akan semakin kecil. Sedangkan besarnya IRR menurut Rajino (1984) ditentukan oleh pendapatan, biaya investasi serta lamanya waktu yang ditentukan dalam penilaian. Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai IRR adalah 42,38%. Pada keadaan ini, usahatani ini dikatakan layak karena nilai NPV positif, PBP lebih kecil dari nilai ekonomi dari tanaman jeruk yakni 6 tahun lebih kecil 13 tahun, dan IRR = 42,38.% adalah lebih besar dari suku bunga 10%, 12%, 18% dan 24%. Kurva pengembangan net present value selama umur tanaman dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

8 8 Arus NPV (x Rp 1,000) Umur Tanaman (tahun) df 10% df 12% df 18% df 24% Gambar 2. Kurva perkembangan NPV kumulatif selama 13 tahun.

9 9 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap kelayakan usahatani jeruk pada lahan kering di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kalimantan Selatan memiliki potensi lahan kering yang dapat digunakan untuk usaha pertanian seluas ha. Salah satu penggunaan lahan tersebut adalah untuk usahatani jeruk siam (Citrus nobilis Lour). 2. Secara finansial, dilihat dari kriteria investasi, usahatani ini layak untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif, yaitu Rp ,00 pada df 10%; Rp ,00 pada df 12%; Rp ,00 pada df 18% dan Rp ,00 pada df 24%. Nilai IRR adalah 42,38 dan Pay Back Period pada tahun ke-6 pada df 10%, 12% dan 18%, dan pada tahun ke-7 pada df 24%. Saran 1. Melihat peluang pengembangan usahatani jeruk ini, maka pemerintah atau pengambil kebijakan di bidang pertanian mensosialisasikannya di daerah lain untuk memacu peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi wilayah. 2. Pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi yang terus menerus dan rinci mengenai usahatani jeruk. Ini untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul dalam pengembangan usahatani ini.

10 10 DAFTAR PUSTAKA Gittinger, J. Price., H. A. Adler Evaluasi Proyek. ESG. Jakarta. Kadariah., Lien Karlina, Clive Gray Pengantar Evaluasi Proyek. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Noorginayuwati Analisis Ekonomi Sistem Surjan dengan Pola Tanam Padi dan Jeruk di Lahan Pasang Surut (Kasus Desa Tandipah, Kec. Sungai Tabuk, Kalsel). Dalam: Maamun, Yusuf Aspek-Aspek Sosial Ekonomi Usahatani Lahan Marjinal di Kalimantan. Balittra. Banjarbaru. Rahardi., Yovita Hety Indriani, Haryono Penebar Swadaya, Jakarta, 1998, Agribisnis Tanaman Buah, cet.viii. Rajino, Anton Yusuf Pengkajian Biaya Manfaat Investasi Modal untuk Peremajaan Teh Perkebunan. Disertasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada. Yogyakarta. Soekartawi., A. Soehardjo, John L. Dillon, J. Brian Hardaker Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Penerbit UI Press. Jakarta.

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN (Studi Kasus : Desa Kubu Simbelang, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Pipihnuraeni01@gmail.com Betty Rofatin 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang analisis kelayakan usahatani salak nglumut di Gapoktan Ngudiluhur dilakukan di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

Jeruk Siam Banjar: Andalan Pendapatan bagi Petani Lahan Rawa Pasang Surut

Jeruk Siam Banjar: Andalan Pendapatan bagi Petani Lahan Rawa Pasang Surut Jeruk Siam Banjar: Andalan Pendapatan bagi Petani Lahan Rawa Pasang Surut Muhammad Noor dan Dedi Nursyamsi Jeruk siam (Citrus suhuensis) merupakan jenis jeruk yang berkembang pesat dalam sepuluh tahun

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia

ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT Vera Anastasia Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl.Prof.A.Sofyan No.3 Medan HP: 85296624812 E-mail:

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHATANI POLA PADI + JERUK DI LAHAN RAWA PASANG SURUT

KELAYAKAN USAHATANI POLA PADI + JERUK DI LAHAN RAWA PASANG SURUT KELAYAKAN USAHATANI POLA PADI + JERUK DI LAHAN RAWA PASANG SURUT Yanti Rina 1, Fakhrina 2 dan SS. Antarlina 3 1 Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Banjarbaru 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 03 September 2014, ISSN

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 03 September 2014, ISSN 251 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA VANILI DI KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN Oleh: Sabrin 1) ABSTRACT The purpose of this study was to assess the investment worthiness in terms of financial

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU

ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU Desy Cahyaning Utami* *Dosen Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan Imail: d2.decy@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU J. Agroland 22 (2) : 70-75, Agustus 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU Analysis of Financial

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai)

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai) ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai) Roni Johannes Sinaga *), Dr. Ir. Salmiah, MS **), Ir. M. Jufri,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN :

AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN : AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: 87 92 ISSN : 1411-1063 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN JERUK DI DESA KARANGCENGIS, KECAMATAN BUKATEJA, KABUPATEN PURBALINGGA Lili Akhwandi, Dumasari, dan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) Ismael Limbong*), Mozart B Darus**), Emalisa**) *) Alumni

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIFITAS FINANSIAL SERAIWANGI

ANALISIS SENSITIFITAS FINANSIAL SERAIWANGI ANALISIS SENSITIFITAS FINANSIAL SERAIWANGI Chandra Indrawanto Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik ABSTRAK Minyak seraiwangi merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Sekitar 40% produksi

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI DAERAH PERTANIAN LAHAN KERING

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI DAERAH PERTANIAN LAHAN KERING Sains Peternakan Vol. 14 (1), Maret 2016: 13-20 ISSN 1693-8828 ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI DAERAH PERTANIAN LAHAN KERING Studi Kasus di Wilayah Kecamatan Semin,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO 71 Buana Sains Vol 11 No 1: 71-76, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman

Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman Sains Peternakan Vol. 6 (2), September 2008: 22-30 ISSN 1693-8828 Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman Shanti Emawati 1), Rini Widiati 2) dan I Gede Suparta

Lebih terperinci

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG 44 BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG (Its Outgrows Chili Contribution Outgrow( Capsicum annum L ) To Rice Farmer Income

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka. IV. METODOLOGI 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Sukahaji merupakan salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHATANI PEMBIBITAN SAPI POTONG DI KABUPATEN SLEMAN TESIS

ANALISIS INVESTASI USAHATANI PEMBIBITAN SAPI POTONG DI KABUPATEN SLEMAN TESIS ANALISIS INVESTASI USAHATANI PEMBIBITAN SAPI POTONG DI KABUPATEN SLEMAN TESIS untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Ilmu Peternakan Kelompok Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian

Lebih terperinci

Oleh: 1 Irma Fitriani Kusmayadi, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Zulfikar Noormasyah

Oleh: 1 Irma Fitriani Kusmayadi, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Zulfikar Noormasyah ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI MANGGIS (Garcinia mangostana L) (Studi kasus pada seorang petani manggis di Desa Cibanten Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Irma Fitriani Kusmayadi,

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian sebagai salah satu sektor yang dapat diandalkan dan memiliki

I. PENDAHULUAN. Pertanian sebagai salah satu sektor yang dapat diandalkan dan memiliki I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian sebagai salah satu sektor yang dapat diandalkan dan memiliki potensi besar untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional. Hal ini karena sektor pertanian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Financial Analysis In Fresh Milk Collecting Unit Of Tani Wilis Dairy Cooperatives At Sendang Sub District

Lebih terperinci

ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman e-issn

ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman e-issn 208 ANALISIS SENSITIVITAS 5 % KELAYAKAN USAHATANI PEMBIBITAN KARET PAYUNG SATU (Hevea brasilliensis) DI DESA BENTOK DARAT KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Sensitivity

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan HKm Desa Margosari Kecamatan Pagelaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan HKm Desa Margosari Kecamatan Pagelaran III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan HKm Desa Margosari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada bulan Agustus 2013. B. Alat dan Objek Penelitian Alat

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

ANALISIS KEAYAKAN FINANSIAL USAHATANI PEPAYA CALINA. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

ANALISIS KEAYAKAN FINANSIAL USAHATANI PEPAYA CALINA. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi ANALISIS KEAYAKAN FINANSIAL USAHATANI PEPAYA CALINA Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Aramita27@gmail.com Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Heryadiday63@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS

ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS Agros Vol. 18 No.2, Juli 216: 149-157 ISSN 1411-172 ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS COMPARATIVE ANALYSIS BETWEEN CASSAVA MONOCULTURE AND INTERCROPPING

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO Ukuran Kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah net present value (NPV) dan net benevit cost ratio (net

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI CENGKEH DI DESA BOUKECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI CENGKEH DI DESA BOUKECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH e-j. Agrotekbis 2 (3) : 325-331, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI CENGKEH DI DESA BOUKECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH Financial Feasibility Analysis

Lebih terperinci

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN M. Handayani, dkk Pendapatan Tenaga Kerja... PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN FAMILY LABOUR INCOME ON CATTLE FARMING IN TOROH SUBDISTRICT

Lebih terperinci

BUSINESS ANALYSIS ENLARGEMENT COMMON CARP (Cyprinus carpio) FLOATING NET CAGES IN TANJUNG ALAI VILLAGE XIII KOTO KAMPAR DISTRICT RIAU PROVINCE

BUSINESS ANALYSIS ENLARGEMENT COMMON CARP (Cyprinus carpio) FLOATING NET CAGES IN TANJUNG ALAI VILLAGE XIII KOTO KAMPAR DISTRICT RIAU PROVINCE BUSINESS ANALYSIS ENLARGEMENT COMMON CARP (Cyprinus carpio) FLOATING NET CAGES IN TANJUNG ALAI VILLAGE XIII KOTO KAMPAR DISTRICT RIAU PROVINCE By Angga Priyetno 1), Hendrik 2), Lamun Bathara 2) ABSTRACK

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA KERAJINAN KALIGRAFI KULIT KAMBING DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS FINANSIAL USAHA KERAJINAN KALIGRAFI KULIT KAMBING DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 77 89 ISSN : 1829-9946 ANALISIS FINANSIAL USAHA KERAJINAN KALIGRAFI KULIT KAMBING DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO Shanti Emawati 1), Endang Siti Rahayu 2),

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI SALAK PONDOH DI DESA WONOHARJO, KECAMATAN SUMBEREJO, KABUPATEN TANGGAMUS (Financial Feasibility of Salak Pondoh Farming in Wonoharjo Village, Sumberejo District,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga Buah naga merupakan tanaman tahunan yang sudah dapat berbuah 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun setelah tanam. Buah naga memiliki usia produktif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Wangunjaya Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama satu

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI ANGGUR PRABU BESTARI (FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF PRABU BESTARI GRAPES FARMING)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI ANGGUR PRABU BESTARI (FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF PRABU BESTARI GRAPES FARMING) AGRISE Volume X No. 3 Bulan Agustus 2010 ISSN: 1412-1425 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI ANGGUR PRABU BESTARI (FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF PRABU BESTARI GRAPES FARMING) Silvana Maulidah 1,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Pada Peternak Ayam Broiler Rosna Ente di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango) JURNAL

Lebih terperinci

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN 22 ANALISIS FINANSIAL USAHATANI PADI CIHERANG PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN SUNGAI TABUKAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN (Financial Analysis Of Ciherang Rice Farming

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang 53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI Refa ul Khairiyakh Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRACT This research aimed to determine farm income and feasibility of papaya

Lebih terperinci

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol.4, No.5, Desember 2015

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol.4, No.5, Desember 2015 Analisis Finansial Usahatani Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis) (Studi Kasus di Kelompok Tani Berkah Naga Desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi) AYUNING TIYAS, I GEDE SETIAWAN

Lebih terperinci

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2009, hlm 1 14 ISSN

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2009, hlm 1 14 ISSN Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2009, hlm 1 14 ISSN 0126-4265 Vol. 37. No.1 1 Berkala The Influence Perikanan Of Terubuk, Injection Februari Ovaprim 2009, hlm 86 92 Berkala Perikanan Terubuk Vol 37

Lebih terperinci

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province By Muhammad Syafii 1), Darwis 2), Hazmi Arief 2) Faculty of Fisheries

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak Candran di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Perbandingan Pendapatan antara Usahatani Kopi dan Usahatani Jeruk di Desa Serai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli

Perbandingan Pendapatan antara Usahatani Kopi dan Usahatani Jeruk di Desa Serai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Perbandingan Pendapatan antara Usahatani Kopi dan Usahatani Jeruk di Desa Serai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli I PUTU AJUS HERYANA, I MADE SUDARMA, I GEDE SETIAWAN ADI PUTRA Prodi Agribisnis, Fakultas

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum. 26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI Silvana Maulidah, SP, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG e-j. Agrotekbis 2 (3) : 337-342, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Feasibility Analysis Of Milkfish Farms

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI (Studi Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan) WANDA ARUAN, ISKANDARINI, MOZART Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara e-mail

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI LADA (Piper nigrum, L) DI DESA KUNDURAN KECAMATAN ULU MUSI KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI LADA (Piper nigrum, L) DI DESA KUNDURAN KECAMATAN ULU MUSI KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN ISSN 1411 0067 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 6, No. 1, 2004, Hlm. 32-42 32 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI LADA (Piper nigrum, L) DI DESA KUNDURAN KECAMATAN ULU MUSI KABUPATEN LAHAT

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

77 ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 1, Pebruari 2017 Halaman e - ISSN

77 ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 1, Pebruari 2017 Halaman e - ISSN 77 KONTRIBUSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza sativa L) DI DESA TAMBAK SIRANG LAUT KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Labouring Contribution

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN MASPARI JOURNAL Januari 2015, 7(1): 29-34 ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN FINANSIAL ANALYSIS OF DRIFT GILL NET IN

Lebih terperinci