BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Suparman Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Stok (Persediaan) Stok (persediaan) (Spencer B. Smith, 1989, p. 108) adalah persediaan barang atau secara umum dapat diartikan sebagai sumber daya yang sedang tidak dipakai, yang memiliki nilai ekonomis. Stok (persediaan) (Daniel Sipper dan Robert L. Bulfin, JR., p. 206) adalah sejumlah komoditas dari sebuah perusahaan yang disimpan untuk beberapa waktu untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang. Dua pengertian di atas memiliki suatu persamaan, yaitu suatu barang yang disimpan dalam jangka waktu tertentu. Adapun penyimpanan barang haruslah dikontrol dengan baik. Banyak alasan perusahaan mengadakan persediaan barang, diantaranya adalah untuk menangani lonjakan permintaan terhadap barang yang dijualnya, musim yang akan datang yang dapat menghambat perputaran barang, dan lain sebagainya. Bagi perusahaan, persediaan barang ada 3 macam, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Setiap macam persediaan haruslah dikoordinasikan dengan baik, karena tanpa koordinasi akan muncul hambatan aliran barang. Dalam masalah persediaan atau stok, ada terkait beberapa macam biaya sebagai berikut.
2 8 - Purchasing cost: biaya yang timbul akibat pembelian barang. Biaya ini dipengaruhi oleh besarnya jumlah barang yang dipesan dan juga harga satuan dari barang yang dipesan. - Ordering cost: biaya yang dikeluarkan untuk membawa barang dari luar ke dalam perusahaan. Biaya ini meliputi beberapa biaya, yaitu biaya untuk menentukan pemasok (supplier), pengetikan pesanan, pengiriman pesanan, biaya pengangkutan, biaya penerimaan dan lain sebagainya. Biaya ini diasumsikan konstan untuk setiap kali pesan. - Holding cost: biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penyimpanan barang. Ada beberapa macam biaya yang termasuk di dalam holding cost ini, yaitu biaya memiliki persediaan (modal), biaya gedung (biaya ini merupakan biaya sewa gedung jika perusahaan tidak memiliki ruang gudang sendiri atau merupakan nilai depresiasi jika perusahaan memiliki gudang sendiri), biaya kerusakan dan penyusutan (jika barang disimpan pasti akan mengalami kerusakan maupun penyusutan), biaya administrasi dan pemindahan. - Biaya kekurangan persediaan: biaya ini muncul jika perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk melakukan produksi maupun untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini peusahaan akan kehilangan kesempatan untuk dapat memproduksi barang maupun untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan barang kepada konsumen. Ada beberapa faktor untuk biaya kekurangan persediaan ini, yaitu kuantitas yang tidak dapat terpenuhi, waktu pemenuhan, dan biaya pengadaan darurat.
3 9 2.2 Peramalan (Forecasting) Peramalan adalah suatu metode untuk memprediksi keadaan masa depan. Dalam kasus ini, yang diprediksi adalah keadaan permintaan pada masa depan yang akan mempengaruhi keadaan stok barang yang dimiliki. Ada 3 metode peramalan, yaitu: 1. Metode kualitatif, yang menggunakan opini dari sang ahli untuk meramalkan masa depan. 2. Metode kausal, yang menghubungkan variabel yang akan diramalkan dengan variabel lainnya. 3. Metode rangkaian waktu, yang berusaha meramalkan masa depan dari kejadian pada masa lampau. Ada lima prinsip mengenai peramalan, yaitu: 1. Hasil peramalan mengandung error 2. Error peramalan harus jelas 3. Peramalan untuk jumlah yang besar lebih akurat dibandingkan dengan peramalan untuk jumlah kecil. 4. Peramalan lebih akurat untuk jangka waktu yang lebih pendek dibanding dengan jangka waktu yang lebih panjang. 5. Jika memungkinkan, perhitungan permintaan lebih baik daripada meramalkannya. Dalam skripsi ini, untuk melakukan peramalan data permintaan yang akan terjadi pada masa mendatang dilakukan dengan metode Trend Analysis. Metode ini dapat mengatasi adanya keadaan permintaan yang bersifat periodik. Secara umum, keadaan permintaan yang terjadi dapat dihitung dengan rumus umum:
4 10 y = [trend component] + [seasonal component] + [random component] di mana y adalah jumlah permintaan yang terjadi pada suatu waktu x. Dalam metode ini, terdapat beberapa istilah yang digunakan, yaitu: - Moving Avarage Moving Avarage adalah suatu metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan suatu keadaan pada depan dari datadata historis yang ada. Dengan metode ini juga terjadi penghalusan data, yaitu menghilangkan random component dan periodic component. Moving average yang digunakan adalah Centered Moving Average. Jika ingin dilakukan perhitungan sebanyak n-data untuk dicari rata-ratanya, maka diambil sebanyak (n+1) data untuk dicari rata-ratanya sehingga bisa didapat rumus sebagai berikut. 0.5X i X i1 X i2 n cma n X - Residuals dan Mean Residuals component Residual adalah selisih nilai antara data yang ada dengan hasil perhitungan dari Centered Moving Average pada periode tersebut. in R month y month cma month di mana month adalah bulan atau periode yang bersesuaian. Mean Residual adalah nilai rata-rata dari beberapa nilai residual untuk periode yang sama. MR month R n month di mana month adalah bulan atau periode yang bersesuaian, R adalah residual,
5 11 dan n adalah banyaknya nilai Residual pada bulan yang bersesuaian tersebut. - Seasonal Component Seasonal component memiliki pengertian yang sama dengan Mean Residual. - Seasonally Adjusted Seasonally adjusted adalah komponen yang nilainya didapat dari data yang ada dikurangkan dengan nilai Mean Reasidual pada bulan atau periode yang bersesuaian. SA month y month MR month di mana SA adalah seasonally adjusted dan month adalah bulan atau periode yang bersesuaian. Untuk melakukan peramalan dengan metode Trend Analysis ini juga dibutuhkan bantuan Trend Line yang akan digunakan untuk melakukan langkah pertama peramalan (sebagai trend component). Trend line yang digunakan di sini adalah Least Squares Line. Least Squares Line menggunakan persamaan garis lurus, yang memiliki rumus umum sebagai berikut: y = a + bx di mana y adalah kondisi permintaan pada suatu periode waktu yang ke x. Jika terdapat data seperti berikut: (x 1,y 1 ), (x 2,y 2 ), (x 3,y 3 ), (x 4,y 4 ),..., (x n,y n ), maka nilai dari variabel a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut. n b n i1 n x y n i1 a y bx i i x ( 2 i n x )( i i1 n ( i1 x ) i n i1 2 y ) i
6 12 Untuk mencari nilai a dan b di atas, digunakan nilai y yang adalah komponen seasonally adjusted dan x adalah periode waktu dari data yang ada. Dari rincian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat didapat sebuah rumus untuk melakukan peramalan dengan metode Trend Analysis ini adalah sebagai berikut. y ( a bx) MR month y nilai hasil peramalan pada periode selanjutnya. (a + bx) nilai dari least square dengan x adalah periode yang mau diramalkan nilainya. MR month nilai mean residual pada bulan yang bersesuaian dengan periode bulan yang akan diramalkan nilainya. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode Trend Analysis ini adalah sebagai berikut. 1. Lakukan pencarian nilai dari centered moving average. 2. Lakukan pencarian nilai dari residual pada suatu periode. 3. Lakukan pencarian nilai dari mean residual yang ada. 4. Lakukan pencarian nilai yang telah disesuaikan dengan nilai seasonal, yaitu dengan melakukan pengurangan data permintaan yang ada dengan nilai mean residual pada periode yang sama. 5. Buat persamaan dari Least Squares yang akan digunakan untuk melakukan peramalan dengan mencari nilai a dan b yang sesuai. 6. Lakukan peramalan dengan mencari nilai awal dengan menggunakan persamaan yang didapat dari langkah sebelumnya dengan menggunakan nilai
7 13 x, periode permintaan, yang selanjutnya. Misalkan periode yang terakhir adalah n maka periode selanjutnya adalah (n+1). 7. Lakukan penyesuaian nilai yang didapat dari langkah 6 di atas dengan menjumlahkan nilai tersebut dengan seasonal component yang adalah nilai mean residual. 8. Nilai terakhir tersebut adalah hasil dari peramalan yang dilakukan. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk melakukan peramalan nilai permintaan pada periode selanjutnya dengan nilai x adalah (n+2), (n+3), dan seterusnya. Untuk memperjelas metode peramalan yang digunakan, maka akan diberikan contoh dari penggunaan metode ini. Misalkan ada data penjualan yang terjadi setiap setiap 3 bulanan sebagai berikut. x month Sales (USD$100) y 1 Dec Mar Jun Sep Dec Mar Jun Sep Dec Mar Jun Sep Tabel 2.1 Data penjualan Sumber: Ellery, Strickland, 1998, p. 338 Seperti urutan langkah-langkah di atas, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai cma yang ada dan akan digunakan 4-point cma. Di sini berarti sebagai contoh harus diambil 5 data penjualan pertama
8 14 0.5(6) (6) dan hasil ditempatkan pada periode 3 dikarenakan nilai tengah dari 5 adalah 3 dan begitu seterusnya untuk data-data berikutnya sehingga didapat hasil seperti tabel di bawah ini: x month Sales (USD$100) y 4-point cma Residual y 4-cma Seasonally Adjusted Sales 1 Dec Mar Jun Sep Dec Mar Jun Sep Dec Mar Jun Sep Tabel 2.2 Tabel Perhitungan dengan Metode Trend Analysis Sumber: Ellery, Strickland, 1998, p. 340 Pada tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan nilai cma untuk data-data berikutnya. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai residual. Untuk periode ke-3 didapat nilai residual, ( ) = 4.5 dan begitu juga untuk yang selanjutnya seperti terlihat pada tabel 2.2 di atas. Setelah didapat semua nilai residual yang ada, maka didapat nilai Mean Residual untuk setiap bulannya dan di sini akan didapatkan 4 buah nilai Mean Residual (MR) Nilai MR untuk bulan Juni adalah dan untuk bulan-bulan lainnya dapat dilihat pada tabel berikut.
9 15 Mean Residual Jun 4.25 Sep Dec Mar 0.75 Tabel 2.3 Nilai Mean Residual Sumber: Ellery, Strickland, 1998, p. 341 Setelah didapatkan nilai MR, langkah selanjutnya adalah mencari nilai dari Seasonally Adjusted, untuk bulan Desember 1994 didapat 6 ( ) dan untuk bulan-bulan yang lainnya dapat dilihat pada tabel 2.2. Dari nilai Seasonally Adjusted yang didapat maka dapat segera dibentuk persamaan Least Square yang akan digunakan untuk melakukan peramalan tahap awal dengan mendapatkan nilai a dan b terlebih dahulu. Setelah melakukan perhitungan dengan rumus yang telah diberikan di atas, didapat nilai a dan b secara berurutan adalah dan 0.54 sehingga persamaan Least Square yang terbentuk adalah ~ y x. Setelah didapatkan persamaan Least Square, maka langsung dapat dilakukan peramalan. Misalkan mau dilakukan peramalan terhadap tingkat penjualan pada bulan Desember 1997 yang adalah periode ke-13 dari data yang ada, maka terlebih dahulu didapatkan nilai dari Least Square dengan nilai x = 13, yaitu ~ y (13) (13) Setelah itu, nilai peramalan untuk tingkat penjualan pada bulan Desember 1997 adalah ~ y (13) MR 21.9 ( ) Maka tingkat Dec penjualan pada bulan Desember 1997 yang didapat dari peramalan adalah sebesar $970. Untuk melakukan peramalan bulan selanjutnya, Maret 1998, maka dicari dahulu nilai dari Least Square dengan nilai x = 14 dan kemudian jumlahkan hasil yang didapat tadi dengan MR pada bulan yang bersesuaian dan begitu juga untuk bulan-bulan seterusnya.
10 Dynamic Lot Sizing Models (DLS) DLS adalah suatu model dari permintaan yang terjadi jika permintaan yang ada tidaklah konstan atau permintaan yang terjadi berfluktuatif. Ada 4 teknik untuk model ini. 1. Simple Rules, teknik ini tidak mengacu pada optimasi biaya, tetapi pada hal lainnya. Teknik ini banyak digunakan dalam sistem MRP (Material Requirements Planning). Ada 3 aturan yang umum digunakan, yaitu fixed period demand, period order quantity, dan lot for lot. 2. Heuristic Rules, teknik ini berfokus kepada banyaknya jumlah pemesanan dalam suatu periode dengan biaya terkecil. Ada 3 macam pendekatan secara heuristik ini, yaitu metode Silver-Meal, least unit cost, dan part period balancing. 3. Wagner-Within, suatu teknik pendekatan optimasi untuk lumpy demand. 4. The Peterson-Silver Rules, sebuah tes untuk mengecek apakah suatu permintaan lumpy. 2.4 Metode Silver Meal Metode ini diperkenalkan pada tahun 1973 dan merupakan salah satu dari heuristic rules. Metode ini digunakan untuk mencari besarnya pemesanan yang efektif agar menghasilkan biaya pemesanan yang minimum guna melakukan pemesanan untuk n satuan waktu ke depan sekaligus. Untuk melakukan perhitungan dengan metode ini, harus diketahui dahulu mengenai permintaan yang terjadi di masa mendatang, misalnya permintaan n satuan waktu ke depan. Selain itu, juga harus diketahui holding cost dan ordering cost-nya.
11 17 Jika belum diketahui mengenai keadaan permintaan pada masa mendatang, pada program dalam skripsi ini disediakan fasilitas untuk meramalkan keadaan permintaan masa depan dengan memasukkan keadaan permintaan pada waktu-waktu sebelumnya. Diketahui keadaan permintaan pada masa mendatang untuk n satuan waktu adalah ( D1, D2,..., Dn ) Lalu diambil K(m) yang merupakan variabel biaya rata-rata per periode untuk mengadakan pemesanan m periode ke depan, ordering cost A, dan holding cost h. Untuk melakukan pemesanan untuk permintaan pertama (D 1 ), akan didapat: K(1) A Jika dilakukan pemesanan untuk permintaan pertama dan kedua (D 1 +D 2 ) pada periode pertama, akan diperoleh: 1 K( 2) ( A hd2 ) 2 h adalah holding cost untuk 1 unit di stok untuk 1 periode. Pada rumus tersebut, variabel D 2 dikalikan dengan h karena untuk permintaan D 2 akan terjadi penyimpanan terlebih dahulu sehingga ada holding cost. Untuk mendapatkan biaya rata-ratanya per bulan maka angka tersebut dibagi dua. Untuk melakukan pemesanan untuk 3 permintaan sekaligus pada 1 periode, akan didapatkan: 1 K( 3) ( A hd 2 2hD3) 3 Untuk melakukan pemesanan untuk permintaan ketiga yang dilakukan pada periode pertama akan mengalami 2 kali holding cost karena barang akan berada di gudang
12 18 selama 2 bulan dan baru akan diserahkan pada bulan ketiga. Untuk mencari biaya rataratanya per bulan maka dibagi dengan tiga. Melihat pola yang ada dari beberapa kejadian di atas, maka dapat diperoleh biaya K(m) yang secara umum adalah: 1 K( m) ( A hd 2hD3 m... ( m 1) hd 2 m Perhitungan dimulai dengan nilai m = 1,2,3, dan seterusnya, yang berarti akan dicari terus berapa periode permintaan ke depan. Perhitungan akan berhenti ketika K( m 1) K( m) yang berarti kalau dilakukan pemesanan untuk permintaan selanjutnya dalam 1 periode maka biaya akan bertambah besar dan tidak menjadi efektif. Total pemesanan pada periode ke-i: ) Qi D D D m Perhitungan kembali berlanjut jika masih ada permintaan yang belum terproses. Perhitungan kembali berlanjut dimulai pada permintaan setelah permintaan yang terakhir diproses (m+1). 2.5 Alat Bantu Perancangan State Transition Diagram (STD) State Transition Diagram merupakan salah satu cara untuk menggambarkan jalannya suatu proses. STD ini terdiri dari input/kondisi, state proses, output/aksi yang terjadi dan perubahan statenya. Komponen dasar State Transition Diagram dapat dilihat pada gambar 2.1.
13 19 State X State Sekarang Input Output State Y State Selanjutnya Gambar 2.1 Komponen Dasar State Transition Diagram State menunjukkan satu atau lebih kegiatan atau keadaan atau atribut yang menjelaskan bagian tertentu dari proses. Anak panah berarah,menunjukkan perubahan state yang disebabkan oleh input tertentu (state X ke state Y). Input atau kondisi merupakan suatu kejadian pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem misal sinyal, interupsi atau data. Hal ini menyebabkan perubahan dari satu state ke state yang lainnya atau dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Output atau aksi merupakan hal yang dilakukan oleh sistem jika terjadi perubahan state atau merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi dapat menghasilkan output, tampilan pesanan pada layar, kalkulasi atau kegiatan lannya Pseudocode Pseudocode berasal dari kata pseudo dan code, adalah deskripsi yang informal dan padat dari sebuah algoritma pemrograman komputer yang menggunakan aturan struktural dari bahasa pemrograman, tetapi menghilangkan detail-detail seperti subrutin,
14 20 deklarasi variabel atau syntax bahasa pemrograman tertentu (Anonymous, ). Bahasa pemrograman dalam hal ini digabungkan dengan penjelasan detail dalam bahasa natural agar terlihat lebih umum. Pseudocode bukanlah skeleton program atau dummy code yang masih dapat di-compile tanpa error. Flowchart dapat juga dianggap sebagai salah satu bentuk pseudocode. 2.6 Teori Perancangan Program Perangkat lunak menurut Pressman (2005, p53) didefinisikan sebagai berikut. a. Instruksi-instruksi (program komputer) yang jika dijalankan akan memberikan fungsi dan unjuk kerja yang diinginkan. b. Struktur data yang membuat program mampu memanipulasi suatu informasi. c. Dokumen-dokumen yang menjelaskan operasi dan pemakaian suatu program. Perangkat lunak memiliki perbedaan dengan perangkat keras. Perangkat lunak merupakan suatu elemen sistem yang bersifat logis bukan bersifat fisik dan tidak berbentuk secara nyata. Perangkat lunak memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut. a. Perangkat lunak dikembangkan dan direkayasa, bukan dirakit seperti perangkat keras. Ada persamaan antara pengembangan perangkat lunak dan produksi perangkat keras, namun kedua aktivitas itu pada dasarnya memiliki perbedaan satu sama lainnya.
15 21 b. Perangkat lunak tidak rusak, berbeda dengan perangkat keras. Perangkat keras dapat menjadi rusak karena terkena pengaruh lingkungan dan perangkat keras yang rusak tersebut dapat digantikan dengan yang baru atau diperbaiki. Sedangkan, pada perangkat lunak jika terjadi kegagalan fungsi maka dapat diperbaiki. Oleh karena itu, pemeliharaan perangkat lunak menjadi lebih rumit daripada pemeliharaan perangkat keras. c. Perangkat lunak dibuat mulai dari komponen terkecil kemudian digabungkan sehingga membentuk suatu fungsi tertentu. Berbeda dengan perangkat lunak yang dirakit dari komponen yang sudah ada. Perancangan perangkat lunak adalah penetapan dan penggunaan prinsip-prinsip perancangan untuk mendapatkan perangkat lunak yang ekonomis, handal dan bekerja secara efisien pada mesin yang sesungguhnya (Pressman, 2005, p53). Rekayasa Perangkat Lunak adalah suatu pendekatan aplikasi yang sistematis, disiplin dan mampu mengukur dalam pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan perangkat lunak. Menurut Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak adalah teknologi yang berlayer. Layer-layer tersebut terdiri dari empat elemen yang mampu untuk mengontrol proses pengembangan perangkat lunak sebagai berikut. a. A quality focus Setiap pendekatan teknik harus berdasarkan pada kualitas yang menjadi komitmen suatu organisasi. Hal mendasar yang mendukung suatu teknik perangkat lunak adalah quality focus.
16 22 b. Proses (Process) Merupakan fondasi dari teknik perangkat lunak yang merupakan perekat yang memegang layer-layer teknologi bersama-sama dan mampu secara rasional dan dari waktu ke waktu mengembangkan perangkat lunak komputer. Proses didefinisikan sebagai urutan di dalam metode yang akan digunakan. c. Metode-metode (methods) Menyediakan cara-cara teknis membangun perangkat lunak. Pada metode ini hal-hal yang perlu diperhatikan: 1) Komunikasi 2) Analisis sistem yang diperlukan. 3) Desain model. 4) Konstruksi program. 5) Pengujian. 6) Pendukung untuk proses dan metode. d. Alat-alat Bantu (Tools) Menyediakan pendukung otomatisasi atau semi otomatisasi yang mendukung proses dan metode-metode yang digunakan. Ketika alat-alat bantu diintegrasi, maka informasi yang dibuat oleh satu alat bantu dapat digunakan oleh alat bantu lainnya, sehingga tersedianya suatu sistem untuk mendukung pengembangan perangkat lunak, yang disebut Computer Aided Software Engineering (CASE) yang mengkombinasikan software, hardware, dan software engineering database.
17 23 Untuk membuat suatu perangkat lunak, Pressman (2005, p56) mengusulkan paradigma yang dapat dipakai sebagai pendekatan yang digunakan untuk perancangan perangkat lunak, yaitu siklus hidup klasik (Waterfall Model), yang merupakan paradigma paling kuno dan paling banyak dipakai dalam pembuatan perangkat lunak yang sudah menjadi pola dasar dalam paradigma-paradigma lainnya. Tahapantahapannya adalah sebagai berikut. a. Communication Hal pertama yang dilakukan dalam merancang sebuah perangkat lunak adalah inisialisasi proyek dan mengumpulkan persyaratan-persyaratan yang diperlukan dalam membangun semua elemen sistem suatu perangkat lunak. Sistem disini penting karena perangkat lunak harus berhubungan langsung dengan elemen lainnya seperti hardware, database, dan manusia. Analisis kebutuhan perangkat lunak harus mengetahui karakteristik dasar dari perangkat lunak yang akan dibuat seperti fungsi, bentuk, dan tampilan interface perangkat lunak tersebut. b. Planning Yang termasuk dalam perencanaan perangkat lunak adalah estimasi waktu pembuatan perangkat lunak, jadwal yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pembuatan perangkat lunak, serta pengawasan agar pembuatan perangkat lunak tersebut berjalan pada jalur yang direncanakan. c. Modeling Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap rancangan perangkat lunak dan pembuatan desain untuk tampilan perangkat lunak tersebut.
18 24 d. Construction Setelah pemodelan selesai, maka dilakukan pembuatan perangkat lunak yang direpresentasikan dengan kode-kode program tertentu yang dipakai. Setelah pengkodean selesai, maka dilakukan tes atau uji coba keberhasilan program tersebut dalam mendekati target yang telah direncanakan. e. Deployment Perangkat lunak akan menjalani proses delivery terhadap pemakai yang membutuhkan. Dukungan dan usulan dari pemakai perangkat lunak tersebut juga merupakan salah satu proses dalam pengembangan perangkat lunak tersebut. Proses pengembangan selanjutnya akan menghasilkan suatu perubahan pada perangkat lunak menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Perubahan dapat terjadi antara lain karena kesalahan program, proses adaptasi program untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru atau karena pemakai menginginkan tambahan fungsi. Communication project initiation requirements gathering Planning estimating scheduling tracking Modeling analysis design Construction code test Deployment delivery support feedback Gambar 2.2 Tahapan-tahapan pembuatan perangkat lunak Sumber: Pressman, 2005, hal. 79
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Stok) Persediaan adalah stok yang akan digunakan pada masa yang akan datang (Bronson et al., 1997, p259). Persediaan didefinisikan sebagai bahan baku, barang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT.NTT Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang IT sebagai penyedia jasa layanan internet untuk pelanggan korporasi. Didalamnya terdiri dari beberapa
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan
BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1 Perusahaan Dagang Menurut Marwan dan Suprihanto (2008), perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan mengharapkan
Lebih terperinciMetode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O Perencanaan Persediaan Input data yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan jumlah dan periode siklus waktu antar pemesanan/ pembuatan adalah: Total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang perancangan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak menyimpang
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan ( inventory ) Pada era sebelum tahun 1960 Inventory dianggap sebagai kekayaan dan kemakmuran, sehingga orang orang mengumpulkan, dan menyimpan sebanyak mungkin barang,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development
BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan
Lebih terperinci2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.
2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Chemindo Ekatama didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Anton Widodo. PT. Chemindo Ekatama ini memiliki kantor di Gading Bukit Indah blok O-11, Kelapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT EWINDO merupakan perusahaan milik swasta yang bergerak di bidang manufaktur, memproduksi kabel elektronik, kabel penyusun kendaraan seperti motor dan mobil,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Agarindo Rasa Utama didirikan pada tahun 1989 oleh Bapak Junaidi Tjohjono. PT. Agarindo Rasa Utama ini memiliki kantor di Jl. Imam Bonjol. Kp.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Optimasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum suatu fungsi
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan akan dijelaskan di bawah ini.
BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecah masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk mendukung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Forecasting is the art and science of predicting the events of the future. Forecasting require historical data retrieval and project into the future with some
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 SISTEM PERAMALAN DAN MONITORING PERSEDIAAN OBAT DI RSPG CISARUA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING DAN REORDER POINT Nendang
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di era globalisasi seperti saat ini dunia teknologi dan informasi perkembangannya sangat pesat, khususnya dunia komputer. Komputer saat ini merupakan kebutuhan manusia
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Semester Ganjil 2007/2008 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Semester Ganjil 2007/2008 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Evan Kurnia 0700718632 ABSTRAK Masalah yang dihadapi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi a. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisa Sistem Informasi, pada dasarnya
Lebih terperinciPersyaratan Produk. I.1 Pendahuluan
BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis komputer dewasa ini dirasa sangat pesat dan hal ini berpengruh terhadap aspek pekerjaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Dewan Sport dan Musik merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan alat-alat perlengkapan olah raga dan alat-alat musik. Toko Dewan Sport dan Musik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Deris Package atau yang lebih sering disebut CV. Deris Package adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Wedding Organizer yang berdiri sejak tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah dapat dilihat pada diagram 3.1 Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - Data Produksi - Data Kebutuhan bahan baku - Inventory Master
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kartu kredit merupakan alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat digunakan oleh konsumen untuk ditukarkan dengan barang dan jasa yang diinginkannya di
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan CV. Jati Mulyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu dan masuk dalam kelompok industri penggergajian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bangun Sistem Pemesanan Makanan Berbasis J2ME Pujasera Online yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya yang dijadikan referensi berjudul Rancang Bangun Sistem Pemesanan Makanan Berbasis J2ME Pujasera Online yang disusun oleh Nuswanoto
Lebih terperinciJurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB
PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB Juliana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email : kallya_des @yahoo.com Abstrak Perencanaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda 2004-2005 Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2004/2005 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN CONTINUOUS REVIEW SYSTEM PADA PT SIMBA
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Mulai Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi dan Perumusan Masalah Pengolahan Data valid Analisa dan Pembahasan
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan
BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak CV Belief Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur sepatu. Sepatu yang diproduksi terdiri dari 2 jenis, yaitu sepatu sandal dan sepatu pantofel. Dalam penelitian ini penulis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.
BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi penelitian yang dilakukan. Referensi yang digunakan merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Leman (1998:2), sistem terdiri dari komponen-komponen yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Leman (1998:2), sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Herlambang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Permintaan mengalami penurunan pada periode tertentu dan kenaikan pada periode setelahnya sehingga pola yang dimiliki selalu berubah-ubah (lumpy)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang sangat pesat. Informasi merupakan hal yang dibutuhkan oleh hampir semua orang tak terkecuali dalam pencarian
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan membahas dua poin utama yaitu kesimpulan dan saran. Pada sub bab kesimpulan bisa dijawab pertanyaan yang ada di perumusan masalah. Sedangkan pada saran bisa
Lebih terperinciTOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET
TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET 1) Benny Santoso 2) Liliana 3) Imelda Yapitro Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya Raya Kalirungkut Surabaya 60293 (031) 298 1395 email
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Menurut (Jogiyanto, 2006) aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan bahwa pengertian aplikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup
Lebih terperinci1 BAB II LANDASAN TEORI
7 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perusahaan Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi bahan dan tenaga kerja yang dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa kepada pelanggan.
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang
BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Vaughan(2011,p1), Multimedia adalah kombinasi teks, gambar, suara, animasi dan video yang disampaikan kepada user melalui komputer.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri dari zaman ke zaman semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini. Segala upaya dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi di masa mendatang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan sarana pengolahan data dalam membantu manusia untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Aplikasi
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Teknik Informatika - Matematika Semester Genap 2003/2004
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Teknik Informatika - Matematika Semester Genap 2003/2004 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN ALGORITMA WAGNER WHITIN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Sebelum kita membahas mengenai perancangan aplikasi, terlebih dahulu dijelaskan beberapa definisi yang diperlukan serta beberapa teori yang penting dan diperlukan untuk perancangan
Lebih terperinciReview Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh
Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi
Lebih terperinciAplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya
Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya Rudy Adipranata 1, Tanti Octavia 2, Andi Irawan 1 Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Pendahuluan Pentingnya
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 65 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Tati Harihayati 1, Luthfi Kurnia 2 1,2 Program
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian
BAB II STUDI PUSTAKA Bab ini membahas beberapa literatur yang terkait dengan penelitian. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian kedua membahas penelitian-penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Penilaian atas persediaan akan memberikan akibat langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus kas. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang sangat penting
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. terdapat dalam transportasi dan distribusi serta dalam industri. Sasaran utama proses penjadwalan:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjadwalan Menurut Pinedo (2002), penjadwalan adalah proses pengambilan keputusan yang mempunyai peran penting dala proses manufaktur dan sistem produksi begitu juga dalam lingkungan
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com
REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Materi Perancangan, pembuatan, pengujian dan perawatan perangkat lunak serta pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu (Noviansyah, dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat
Lebih terperinciBAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG
ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001), peramalan merupakan sebuah seni dan sains dalam memprediksi masa yang akan datang. Peramalan melibatkan dara historis dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, manajemen persediaan merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengelompokkan dan mengontrol aktivitas-aktivitas selama proses terbentuknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Excel dalam mencatat aliran data transaksi perusahaan. Penggunaan program
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bhakti Solusindo merupakan perusahaan IT Consultant, yang menyediakan hardware bagi perusahaan lain yang membutuhkan. PT. Bhakti Solusindo bekerja sama dengan berbagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Sistem Informasi, teori
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. NMS SALATIGA) 1) Imanuel Susanto, 2) Agustinus Fritz Wijaya Program Studi Sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (1999) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat
Lebih terperinciTesting dan Implementasi Sistem
dan Dr. Karmilasari Jurusan : S1 Informasi 1 dan Perangkat lunak perangkat lunak pada dasarnya merupakan : Bagaimana dengan kemampuan beradaptasi 1. Aplikasi dari suatu pendekatan yang sistematik, disiplin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Koperasi Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bersatu secara sukarela dan otonom dalam rangka mencukupi kebutuhan dan aspirasi sosial, ekonomi dan budaya secara bersama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjualan Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia industri menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar konsumen terhadap
Lebih terperinciPembangunan Perangkat Lunak Peramalan Penjualan Dan Perencanaan Pemesanan Untuk Membantu Manajemen Persediaan Pada Perusahaan Dagang
Pembangunan Perangkat Lunak Peramalan Penjualan Dan Perencanaan Pemesanan Untuk Membantu Manajemen Persediaan Pada Perusahaan Dagang Diana Rosida NIM: 13502050 Program Studi Teknik Informatika, Institut
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1
PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 Materi #6 Perencanaan Produksi 2 Perencana produksi adalah karyawan yang berinteraksi dengan sistem persediaan dan sales forecast untuk menentukan berapa banyak yang akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa kesehatan yang pelayanannya sudah banyak di gunakan jasanya oleh masyarakat,
Lebih terperinci1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi
1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi mobile pada saat ini semakin pesat. Perkembangan teknologi tersebut tidak lepas dari perkembangan perangkat lunak dan perangkat keras yang ada
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA Fitri Susianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinci