Sosiologi. Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sosiologi. Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi"

Transkripsi

1 Modul ke: Sosiologi Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi

2 PENYIMPANGAN SOSIAL

3 PENGERTIAN 1. Pengertian Perilaku menyimpang Menyimpang Menurut Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut Van der Zanden berpendapat bahwa penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi

4 PENGERTIAN Bruce J. Cohen, penyimpangan sosial sebagai perbuatan yang mengabaikan norma dan terjadi jika seseorang atau kelompok tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat (dalam buku Sosiologi : Suatu Pengantar, Terjemahan)

5 PENGERTIAN Teori Pergaulan Berbeda (teori differential association), oleh Edwin H.Sutherland E. H. Sutherland mengemukakan bahwa Penyimpangan bersumber pada pergaulan Sosial. Seseorang yang memilih pergaulan sosial tertentu yang berbeda dengan norma/nilai orang kebanyakan.

6 PENGERTIAN Teori Labelling (pemberian julukan), oleh Edwin M. Lemert E. M. Lemert mengemukakan bahwa seseorang telah melakukan penyimpangan pada tahap primer, Diberi label. Misalnya seorang yang baru mencuri pertama kali lalu masyarakat menjulukinya sebagai pencuri, meskipun ia sudah tidak lagi mencuri, akibatnya karena selalu dijuluki pencuri, maka ia pun terus melakukan penyimpangannya Muncul stigma Teori Fungsi, oleh Emile Durkheim Emile Durkheim mengemukakan bahwa tercapainya kesadaran moral dari Semua anggota masyarakat karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. Ia menegaskan bahwa kejahatan itu akan selalu ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada. Menurut Emile Durkheim kejahatan diperlukan agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal.

7 KATEGORI PENYIMPANGAN KATEGORI Penyimpangan Sosial a. Penyimpangan primer b. Penyimpangan sekunder c. Penyimpangan kelompok d. Penyimpangan individu:

8 Penyimpangan Primer dan Sekunder Penyimpangan Primer: Sementara Baru muncul Hanya sebagian kecil dalam hidupnya Masyarakat masih menolerir : bolos, tidak mengerjakan tugas, terlambat Penyimpangan Sekunder : Sudah dikenal sbg pelaku penyimpangan Sudah berkali-kali menyimpang Masyarakat sudah tidak menolerir : pencurian, perampokan, narkoba,

9 Penyimpangan kelompok : merupakan penyimpangan yang dilakukan secara kolektif dengan cara melakukan kegiatan yang menyimpang dari norma masyarakat yang berlaku: Misalnya komplotan perampok. d. Penyimpangan individu: Penyimpangan individu merupakan bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang dengan melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma-norma yang telah mapan Dan nyata-nyata menolak norma tersebut. Misalnya pencurian yang dilakukan seorang diri.

10 SIFAT PENYIMPANGAN SOSIAL Positif : sesuatu yang terlihat menyimpang tetapi memiliki dampak positif Negatif : pencurian, penyalah- gunaan narkoba, tawuran,

11 Kontrol Sosial Social control refers generally to societal and political mechanisms or processes that regulate individual and group behavior, leading to conformity and compliance to the rules of a given society, state, or social group, Many mechanisms of social control are cross-cultural, if only in the control mechanisms used to prevent the establishment of chaos or anomie Some theorists, such as Émile Durkheim, refer to this form of control as regulation. Sociologists identify two basic forms of social controls:the means to enforce social control can be either formal or informal. Sociologist Edward A. Ross argued that belief systems exert a greater control on human behavior than laws imposed by government, no matter what form the beliefs take.

12 Kontrol Sosial Informal vs Formal Informal 1. Perasaan malu 2. Olok-olokan orang lain 3. Kritik 4. Tidak diterima oleh sekitar 5. Diasingkan Formal 1. Aturan 2. Hukum/Undang-undang 3. Agama (keyakinan yang diformalkan)

PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Standar Kompetensi: Memahami masalah penyimpangan sosial. Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids,

Lebih terperinci

kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku

kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku A. PERILAKU MENYIMPANG 1. Pengertian Perilaku Menyimpang Beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda-beda tentang pengertian perilaku menyimpang. Menurut Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan tindakan

Lebih terperinci

Defenis Menurut Para Pakar

Defenis Menurut Para Pakar Penyimpangan Sosial Pengertian Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut

Lebih terperinci

KASUS PENYIMPANGAN SOSIAL. Dimas Y, Nyalliska W, Priyo Imam, Hilmi A, Fandy A, Prillia N X-8

KASUS PENYIMPANGAN SOSIAL. Dimas Y, Nyalliska W, Priyo Imam, Hilmi A, Fandy A, Prillia N X-8 KASUS PENYIMPANGAN SOSIAL Dimas Y, Nyalliska W, Priyo Imam, Hilmi A, Fandy A, Prillia N X-8 Latar belakang masalah Semua manusia di bumi ini tentunya tidak menginginkan adanya masalah yang timbul disebabkan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 5. PERILAKU MENYIMPANGLATIHAN SOAL BAB 5

SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 5. PERILAKU MENYIMPANGLATIHAN SOAL BAB 5 SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 5. PERILAKU MENYIMPANGLATIHAN SOAL BAB 5 1. Menurut James Vander Zanden, perilaku menyimpang merupakan perilaku yang.... menyalahi aturan yang berlaku menyimpang

Lebih terperinci

Oleh : SAWABI, S.E, M.M

Oleh : SAWABI, S.E, M.M Oleh : SAWABI, S.E, M.M PERILAKU MENYIMPANG 1. Pengertian Perilaku menyimpang Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Institusi Sosial Horton dan Hunt, Robert MZ Lawang, 1986

Lebih terperinci

BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL

BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah

Lebih terperinci

Sosiologi. Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial. Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Sosiologi. Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial. Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Modul ke: Sosiologi Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial Fakultas Psikologi Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi BAGAIMANA PENDAPAT ANDA? DISKUSI KELOMPOK

Lebih terperinci

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL Tidak seperti biologi atau teori-teori psikologi yang, untuk sebagian besar, mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait kejahatan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MIKRO (MICROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYMPANGAN SOSIAL

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MIKRO (MICROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYMPANGAN SOSIAL PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MIKRO (MICROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYMPANGAN SOSIAL 1. Teori Asosiasi Diferensial (differential association Theory) Teori ini dikembangan oleh Edwin Sutherland pada tahun 1930-an,

Lebih terperinci

TEORI KEJAHATAN SECARA SOSIOLOGIS

TEORI KEJAHATAN SECARA SOSIOLOGIS TEORI KEJAHATAN SECARA SOSIOLOGIS A. Dilihat dari penyebab perbedaan angka kejahatan (Topo&Zulfa, 2010) 1.TEORI STRAIN Durkheim : melihat bagian komponen utk mengetahui bagian-bagian komponen berinteraksi.

Lebih terperinci

Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum

Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial Lolytasari, M.Hum Perilaku Menyimpang Adalah suatu perilaku yang buruk dan dapat menimbulkan masalah, penyakit masyarakat, anti sosial, para ahli menyebutnya dengan disfungsi

Lebih terperinci

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA Petunjuk : 1. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang paling tepat diantara huruf a, b, c,d atau e serta mengisi soal essay 2. Lembar

Lebih terperinci

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG 1. Hakekat Perilaku Menyimpang Sebelum masuk ke dalam materi perubahan sosial budaya, saudara dapat menyaksikan video terkait dengan perilaku menyimpang di masyarakat,

Lebih terperinci

GLOBALISASI DAN MODERNISASI

GLOBALISASI DAN MODERNISASI Modul ke: Sosiologi GLOBALISASI DAN MODERNISASI Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MODERNISASI 1. Alex Inkeles : modernisasi adalah

Lebih terperinci

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Filsafat Ilmu Sosial 1 Positivistik (Value free) Fenomenologi (Value Bound) Perbedaan Paradigma dalam Sosiologi 2 3 Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah

Lebih terperinci

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan di dalam masyarakat. Sekolah sebagai organisasi

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar VI. 1. Hakekat, Kriteria, dan Definisi Perilaku Menyimpang

Kegiatan Belajar VI. 1. Hakekat, Kriteria, dan Definisi Perilaku Menyimpang Kegiatan Belajar VI a. Learning Outcome: (1) Standar Kompetensi - Menjelaskan konsep perilaku menyimpang dalam masyarakat (2) Kompetensi Dasar - Menjelaskan latar, kriteria dan definisi perilaku menyimpang

Lebih terperinci

SOSIOLOGI X PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN

SOSIOLOGI X PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) I. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Matakuliah : Sosiologi prilaku Menyimpang 2. Kode/SKS : ISS.392/3 sks 3. Semester : Genap 4. Status : Pilihan

Lebih terperinci

BAB II TEORI KONTROL SOSIAL TRAVIS HIRSCHI. kepada penyesuaian atau ketaatan kepada aturan-aturan masyarakat.

BAB II TEORI KONTROL SOSIAL TRAVIS HIRSCHI. kepada penyesuaian atau ketaatan kepada aturan-aturan masyarakat. BAB II TEORI KONTROL SOSIAL TRAVIS HIRSCHI A. Teori Kontrol Sosial Travis Hirschi Teori kontrol sosial memfokuskan diri pada teknik-teknik dan strategi-strategi yang mengatur tingkah laku manusia dan membawanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja 2.1.1 Pengertian Remaja Remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap individu yang terlibat di dalam pendidikan itu dituntut untuk mampu

Lebih terperinci

Jurnal Equilibrium. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume IV No. 1 Mei 2016 ISSN e p

Jurnal Equilibrium. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume IV No. 1 Mei 2016 ISSN e p Rumah Bernyanyi Sebagai Sarana Penyimpangan Sosial Syamsir Alamsyah Sulfasyah Universitas Muhammadiyah Makassar sulfahsyah@unsimuh.ac.id Mas ud Ibrahim Universitas Muhammadiyah Makassar masudibrahim@unsimuh.ac.id

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi STRATIFIKASI SOSIAL II. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi STRATIFIKASI SOSIAL II. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi STRATIFIKASI SOSIAL II Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id SIFAT STRATIFIKASI SOS Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social

Lebih terperinci

1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN

1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 Pertanyaan: 2 1. Apakah arti psikologi? 2. Apa arti pendidikan? 3. Apa arti Psikologi Pendidikan? PENGERTIAN PSIKOLOGI 3 the scientific study of mind and behavior (or behavior and

Lebih terperinci

BAB II KEDUDLIKAN PERILAKU KRIMINAL DALAM PERILAKU MENYIMPANG

BAB II KEDUDLIKAN PERILAKU KRIMINAL DALAM PERILAKU MENYIMPANG BAB II KEDUDLIKAN PERILAKU KRIMINAL DALAM PERILAKU MENYIMPANG A Pengertian Perilaku Menyimpang Pada bagian ini akan dikemukakan serangkaian uraian mengenai fenomena perilaku yang sejak dahulu hingga saat

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Teori Teori Sosiologi Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Yuliawati, S.Sos, M.IKom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT http://www.mercubuana.ac.id SOSIOLOGI = SOCIOLOGY= Socius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa remaja, terjadi proses pencarian jati diri dimana remaja banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa remaja, terjadi proses pencarian jati diri dimana remaja banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa remaja, terjadi proses pencarian jati diri dimana remaja banyak melakukan interaksi dengan lingkungan sosialnya dan sekolah merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN SOSIAL 1. Pengertian Penyimpangan Sosial

PENYIMPANGAN SOSIAL 1. Pengertian Penyimpangan Sosial PENYIMPANGAN SOSIAL 1. Pengertian Penyimpangan Sosial Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang ada pada dirinya. Tuhan telah memberikan kekurangan dan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang ada pada dirinya. Tuhan telah memberikan kekurangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna dengan segala sesuatu yang ada pada dirinya. Tuhan telah memberikan kekurangan dan kelebihan. Berdasarkan fitrahnya

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: Pendahuluan Fakultas Ilmu Komputer Puji Catur Siswipraptini, ST, MTI 08976757065 pujicatur@yahoo.com Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Penilaian

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan

Lebih terperinci

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum Pelanggaran hukum merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa remaja ini mengalami berbagai konflik yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa. Hal ini tercermin dari semakin

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa. Hal ini tercermin dari semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia kini mengalami krisis moral yang menegaskan terjadinya ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa. Hal ini tercermin dari semakin meningkatnya kriminalitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI (PENDAHULUAN) OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

SOSIOLOGI (PENDAHULUAN) OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI SOSIOLOGI (PENDAHULUAN) OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI POKOK BAHASAN Batasan sosiologi Memahami dan menjelaskan batasan sosiologi Ruang lingkup sosiologi Memahami dan menjelaskan ruang lingkup sosiologi

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Oleh: Suyatno, Ir., MKes. Pendahuluan Tugas seorang tanaga kesehatan sebagai : membantu penyembuhan penyakit meningkatkan derajat

Lebih terperinci

Jurnal Equilibrium. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume IV No. 1 Mei 2016 ISSN e p

Jurnal Equilibrium. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume IV No. 1 Mei 2016 ISSN e p Gantung Diri Sebagai Penyimpangan Sosial Terhadap Norma Agama Nugrawati Nursalam Universitas Muhammadiyah Makassar nursalam@unismuh.ac.id Muhammad Akhir Universitas Muhammadiyah Makassar muhammadakhir@unismuh.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. 2005: 502). Jadi kondisi sosial adalah suatu keadaan yang berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. 2005: 502). Jadi kondisi sosial adalah suatu keadaan yang berkaitan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kondisi Sosial Menurut kamus Bahasa Indonesia kondisi diartikan sebagai suatu keadaan atau situasi. Sedangkan kondisi sosial buruh diartikan sebagai keadaan

Lebih terperinci

PENYULUHAN PERILAKU MENYIMPANG DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PERILAKU MENYIMPANG DI LINGKUNGAN MASYARAKAT PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN PERILAKU MENYIMPANG DI LINGKUNGAN MASYARAKAT Oleh : Nanik Pujiastuti FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA 2015 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara tradisional hubungan masyarakat dan hutan meliputi multi aspek yaitu sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan masyrakat sekitar hutan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Remaja merupakan fase perubahan baik itu dalam bentuk fisik, sifat, sikap, perilaku maupun emosi. Seiring dengan tingkat pertumbuhan fisik yang semakin berkembang,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Ekspresi budaya tradisional, Tarian tradisional, Perlindungan Hukum

Kata Kunci: Ekspresi budaya tradisional, Tarian tradisional, Perlindungan Hukum vi TINJAUAN YURIDIS TARIAN TRADISIONAL DALAM RANGKA EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL YANG DIGUNAKAN WARGA NEGARA ASING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA ABSTRAK Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yan cepat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yan cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan peradaban manusia melahirkan generasi dengan perilaku dan sikapsikap baru. Gaya hidup manusia yang semakin lama semakin berkembang sesuai dengan zaman

Lebih terperinci

2016 POLA ADAPTASI MANTAN NARAPIDANA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

2016 POLA ADAPTASI MANTAN NARAPIDANA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejahatan merupakan suatu bentuk tindakan yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mengambil keuntungan secara sepihak. Kejahatan yang ada di tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan mengenai komunitas anak nakal yang ada Di

Lebih terperinci

KONSTITUSI SEBAGAI LANDASAN POLITIK HUKUM. Muchamad Ali Safa at

KONSTITUSI SEBAGAI LANDASAN POLITIK HUKUM. Muchamad Ali Safa at KONSTITUSI SEBAGAI LANDASAN POLITIK HUKUM Muchamad Ali Safa at KEDAULATAN RAKYAT DAN KONSTITUSI Rakyat Yang Berdaulat Constituent power PERJANJIAN SOSIAL Perjanjian tertinggi, hukum dasa Konstitusi Tiga

Lebih terperinci

PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen PANCASILA Modul ke: Pancasila Sebagai Sistem Etika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id 1. Pengertian Etika Istilah etika sering pula

Lebih terperinci

ETIK UMB. Tindakan Korupsi dan Penyebabnya. Modul ke: 12Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

ETIK UMB. Tindakan Korupsi dan Penyebabnya. Modul ke: 12Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Modul ke: 12Fakultas Gunawan EKONOMI ETIK UMB Tindakan Korupsi dan Penyebabnya Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen DUA FAKTOR PENYEBAB KORUPSI FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL Faktor internal merupakan

Lebih terperinci

KERANGKA TEORI. dilarang. 1 Teori labeling memiliki dua proposisi, pertama, perilaku menyimpang bukan

KERANGKA TEORI. dilarang. 1 Teori labeling memiliki dua proposisi, pertama, perilaku menyimpang bukan I. DESKRIPSI MASALAH Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang

Lebih terperinci

Modul ke: Etik UMB. Tindakan Korupsi dan Penyebabnya - 2. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU.

Modul ke: Etik UMB. Tindakan Korupsi dan Penyebabnya - 2. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU. Modul ke: Etik UMB Tindakan Korupsi dan Penyebabnya - 2 Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU www.mercubuana.ac.id Tindakan Korupsi dan Penyebabnya - 2 Etik UMB Abstract:Korupsi di Indonesia

Lebih terperinci

Materi 2 Sosiologi Kelas X Semester 2

Materi 2 Sosiologi Kelas X Semester 2 Materi 2 Sosiologi Kelas X Semester 2 PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL Standar Kompetensi: 2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian Kompetensi Dasar: 2.2 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik melalui proses pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh berbagai ilmu berupa pengetahuan,

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 1. Istilah sosiologi berasal dari kata. a. socius dan logos b. society dan logous c. social dan logo d. sosio dan

Lebih terperinci

INDIVIDU DAN MASYARAKAT OLEH : NUR HIDAYAH

INDIVIDU DAN MASYARAKAT OLEH : NUR HIDAYAH INDIVIDU DAN MASYARAKAT OLEH : NUR HIDAYAH A. DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT PETER L. BERGER Sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat dan individu. Sifat hakikat Sosiologi : 1. Empiris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melanggar peraturan hukum dan perundangan berdasarkan perspektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melanggar peraturan hukum dan perundangan berdasarkan perspektif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah banyak teori yang dibuat untuk menjelaskan perilaku yang melanggar peraturan hukum dan perundangan berdasarkan perspektif sosial-ekonomi, misalnya, konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan wujud gagasan seseorang, mengenai pandangannya terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan wujud gagasan seseorang, mengenai pandangannya terhadap BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan wujud gagasan seseorang, mengenai pandangannya terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra

Lebih terperinci

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) 1. Jawaban: C Fungsi sosiologi diantaranya: Penelitian/menyediakan data Pembangunan/pengembangan Solusi pemecahan masalah 2. Jawaban: C Objek kajian sosiologi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN SISWA DI SEKOLAH DENGAN PELANGGARAN TATA TERTIB DI SMP NEGERI 20 BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN SISWA DI SEKOLAH DENGAN PELANGGARAN TATA TERTIB DI SMP NEGERI 20 BANDAR LAMPUNG ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN SISWA DI SEKOLAH DENGAN PELANGGARAN TATA TERTIB DI SMP NEGERI 20 BANDAR LAMPUNG Oleh (Novita Hariyani, Adelina Hasyim, Hermi Yanzi)

Lebih terperinci

Psikometri. Analisis Item 1

Psikometri. Analisis Item 1 Psikometri Modul ke: Analisis Item 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Test items are the units that make up a test and the means through which

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar kita. Termaksud kerabat. Mereka itu yang disebut significant others.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar kita. Termaksud kerabat. Mereka itu yang disebut significant others. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap manusia pasti melakukan interaksi dan memainkan peran dalam aktifitas komunikasi. Komunikasi yang telah terbina sesungguhnya juga menjadi acuan

Lebih terperinci

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL) LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL) Oleh: Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail : suyatnofkmundip@gmail.com Blog : suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp : 08122815730 / 024-70251915 IKM/Sosiologi 1 Pengertian

Lebih terperinci

ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Fakultas FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id INTRODUCTION Etika adalah refleksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting di dalam suatu kehidupan. manusia. Teori Erikson memberikan pandangan perkembangan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting di dalam suatu kehidupan. manusia. Teori Erikson memberikan pandangan perkembangan mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa yang penting di dalam suatu kehidupan manusia. Teori Erikson memberikan pandangan perkembangan mengenai kehidupan manusia dalam beberapa

Lebih terperinci

TEORI ANOMI/KETEGANGAN (Robert K. Merton)

TEORI ANOMI/KETEGANGAN (Robert K. Merton) TEORI ANOMI/KETEGANGAN (Robert K. Merton) Berangkat dari ketidakpuasan Merton terhadap teori psikoanalisanya Freud tentang Perilaku Menyimpang. Menurut Freud perilaku menyimpang disebabkan faktor psikologis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan. Pemerintah berusaha untuk mewujudkan pendidikan yang kedepan diharapkan muncul

Lebih terperinci

MEMAHAMI SOSIOLOGI. Drs. Yulius Slamet, MSc PhD. Universitas Sebelas Maret

MEMAHAMI SOSIOLOGI. Drs. Yulius Slamet, MSc PhD. Universitas Sebelas Maret MEMAHAMI SOSIOLOGI Drs. Yulius Slamet, MSc PhD Universitas Sebelas Maret Di dalam filsafat ilmu pengetahuan kita mengenal tiga perkara: 1. Ontologi 2. Epistemologi 3. Aksiologi PENGERTIAN ONTOLOGI Didalam

Lebih terperinci

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM Melihat kondisi solidaritas dan berdasarkan observasi, serta wawancara dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN SOSIAL PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH

ANALISIS PENGENDALIAN SOSIAL PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH ANALISIS PENGENDALIAN SOSIAL PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH Sri Eva Indriani, Yohanes Bahari, Imran Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP UNTAN Email : srievaindriani71@gmail.com Abstrak:Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan apa yang telah disampaikan dalam rumusan masalah.

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan apa yang telah disampaikan dalam rumusan masalah. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara teoretis. Teori-teori yang

Lebih terperinci

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES Pert.9,10(1) NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES Institutionalization ( proses pelembagaan ), yakni suatu proses yang dilewati oleh sesuatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS A. Teori Fungsionalisme Struktural Untuk menjelaskan fenomena yang diangkat oleh peneliti yaitu Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Penyimpangan Perilaku dalam Kajian Sosiologi. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Penyimpangan Perilaku dalam Kajian Sosiologi. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penyimpangan Perilaku dalam Kajian Sosiologi Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan aturan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra terbentuk dari hasil cipta rasa, dan karsa manusia atau pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil pemikirannya mengenai

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI Pertemuan 1 Defri Kurniawan Pengertian Etika Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting bagi kemajuan peradaban suatu bangsa. Dalam proses pendidikan di sekolah, peserta didik memperoleh informasi dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama sekolah : Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas/semester : X/ 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Standar Kompetensi : 2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA Oleh : Pande I Putu Cahya Widyantara A. A. Sri Indrawati Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Assessing criminal law,

Lebih terperinci

Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial

Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pokok materi Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengertian Pengendalian sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengertian & jenis-jenisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6).

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa yang meliputi

Lebih terperinci

V PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN

V PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN V PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN Tindakan Sosial berdasarkan sfatnya; tindakan yang sesuai dengan norma-norma yang diterima oleh masyarakat banyak atau norma umum (konformitas) tindakan yang berlawanan

Lebih terperinci

BAB III BERBAGAI MACAM PERSPEKTIF DAN TEORI PERILAKU KRIMINAL

BAB III BERBAGAI MACAM PERSPEKTIF DAN TEORI PERILAKU KRIMINAL BAB III BERBAGAI MACAM PERSPEKTIF DAN TEORI PERILAKU KRIMINAL Telah diutarakan di muka, bahwa perilaku kriminal, merupakan salah satu jenis dari perilaku menyimpang. Oleh karena itu sejumlah faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini, laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini, laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan tejadinya suatu kehidupan yang dinamis. Secara tidak langsung semua orang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komunikasi berkembang secara cepat seiring dengan globalisasi sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan berkembang dengan cepat.

Lebih terperinci

KENAKALAN REMAJA : PENYEBAB & SOLUSINYA. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

KENAKALAN REMAJA : PENYEBAB & SOLUSINYA. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd KENAKALAN REMAJA : PENYEBAB & SOLUSINYA Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd A. PENDAHULUAN Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani prosesproses perkembangan jiwanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Mereka bukan lagi anak-anak, baik bentuk jasmani, sikap, cara

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Mereka bukan lagi anak-anak, baik bentuk jasmani, sikap, cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja (adolesensi) adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, anak-anak mengalami pertumbuhan cepat di segala bidang. Mereka bukan lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat. Kehidupan remaja sangat menarik untuk diperbincangkan. Remaja merupakan generasi penerus serta calon

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI. Sikap dan Kepuasan Kerja. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1.

PERILAKU ORGANISASI. Sikap dan Kepuasan Kerja. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1. Modul ke: PERILAKU ORGANISASI Sikap dan Kepuasan Kerja Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi MANAJEMEN S1 www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran: 1. Membedakan tiga komponen sikap. 2. Menelaah peran

Lebih terperinci

JURNAL REHABILITASI SOSIAL TERHADAP PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

JURNAL REHABILITASI SOSIAL TERHADAP PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA JURNAL REHABILITASI SOSIAL TERHADAP PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Diajukan oleh: Deonesia Endri Septa NPM : 110510714 Program Studi Program Kekhususan : Ilmu Hukum : Peradilan Pidana

Lebih terperinci

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi Faktor Penyebab Korupsi 1 Bab 02 FAKTOR PENYEBAB Fight Corruption: be the one who helps build a better society. KORUPSI Faktor Penyebab Korupsi 2 Kompetensi

Lebih terperinci

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak. Imaniar Purbasari PGSD FKIP Universitas Muria Kudus

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak. Imaniar Purbasari PGSD FKIP Universitas Muria Kudus FENOMENA GANG ANAK DALAM PERKEMBANGAN PROSES SOSIALISASI DI LINGKUNGAN BELAJAR Imaniar Purbasari PGSD FKIP Universitas Muria Kudus imaniar_purbasari@yahoo.com Abstrak Suatu kelompok dengan kesatuan atas

Lebih terperinci

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Questions 1. Apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain. Untuk mewujudkannya digunakanlah media

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain. Untuk mewujudkannya digunakanlah media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterikatan antarmanusia adalah wujud harfiah yang telah ditetapkan sebagai makhluk hidup. Hal demikian ditunjukkan dengan sifat ketergantungan antara satu individu

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

IV SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

IV SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Sosialisasi IV SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN sebagai proses belajar bagi seseorang atau sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola hidup, nilai-nilai dan norma sosial agar ia

Lebih terperinci