TINJAUAN LITERATUR. Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak
|
|
- Glenna Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN LITERATUR Jeruk Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak digemari oleh masyarakat kita. Oleh karena itu tidaklah mengherankan, jika perkembangan tanaman jeruk pada dekade 1970 hingga 1980 mengalami perubahan populasi yang cukup tajam. Pada saat itu sebagian besar petani buah menyadari, bahwa komoditas buah jeruk memang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Disamping itu buah jeruk banyak mengandung jenis vitamin, terutama vitamin C dan vitamin A (AKK, 1994). Sehubungan dengan tingginya kadar vitamin C pada buah jeruk, maka buah jeruk dapat diolah menjadi tablet-tablet vitamin C atau dimakan langsung untuk menyembuhkan penyakit ging givatis (gusi berdarah) dan penyakit influensa. Tabel 1 di bawah ini merupakan kandungan kadar vitamin dan zat mineral lainnya, pada setiap 100 gram buah jeruk. Tabel 1. Kandungan Vitamin dan Zat Mineral Lainnya Setiap 100 gram Buah Jeruk Kandungan Jenis Jeruk Kadar Keprok Manis Nipis Grape Fruit Vitamin A (I. U.) Vitamin B (I. U.) Vitamin C (I. U.) Protein (gram) Lemak (gram) Hidrat arang (gram) Besi (mgr) Kapur (mgr) Phosphor (mgr) 400,0 60,0 60,0 0,5 0,1 8,0-40,0 20,0 200,0 60,0 30,0 0,5 0,1 10,0 0,3 40,0 20,0-60,0 40,0 0,5-3,0 0,1 10,0 10,0-60,0 50,0 0,5-4,0 0,1 20,0 20,0 Menurut AKK (1994) jenis-jenis jeruk yang ada di Indonesia cukup banyak, antara lain sebagai berikut : 15
2 Jenis jeruk manis (Citrus aurantium L) Jenis jeruk keprok (Citrus reticula B. atau Citrus nobilis) Jenis jeruk besar (Citrus maxima M., Citrus grandis O.) Jenis jeruk lemon (Citrus limon L.) Jenis jeruk lime (Citrus aurantifolia S.) Jenis jeruk sitrun (Citrus medica L.) Jenis jeruk grape fruit (Citrus paradisi M.) Jenis jeruk hybrid. Jeruk manis disebut juga jeruk peras, mempunyai nama ilmiah Citrus auratium L. Menurut ilmu tumbuh-tumbuhan (botani) jeruk diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut : Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae (tumbuh-tumbuhan) : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) : Angiospermae (berbiji tertutup) : Dycotiledonae (biji berkeping satu) : Rutales : Rutaceae : Citrus Species : Citrus aurantium L. (AKK, 1994). Menurut Akk (1994) jenis-jenis jeruk manis dapat dibagi lagi menjadi : Untuk dataran rendah : Kwatt 22 dari Suriname, Blod Orange, Rubby. Jenis-jenis jeruk ini dagingnya tidak berbintik-bintik.
3 Untuk daerah basah dan pegunungan: Valencia Late Orange, Pineapple, jeruk manis Betawi, Washington Navel Orange, Jeruk Punten, Valensia Itali (di Jawa Barat dikenal dengan nama jeruk Palangsia) Khusus Jeruk Kerotan (Citrus unshu) : Berasal dari Jepang yang dikembangkan di tanah Karo (Sumatera Utara) pada tahun 1985, yakni di desa Getaran, Kabanjahe, kabupaten Karo. Pada saat masih muda buahnya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning agak kemerahan. Kulit jeruk ini mulus sehingga mirip sekali dengan jeruk sunkist. Kulitnya tebal, kurang lebih 3 mm, tetapi mudah sekali dipisahkan dari daging buahnya. Gambar 1. Buah jeruk manis Jeruk Jepang ini termasik jenis jeruk genjah. Berbuah pada umur 3 tahun, ketinggian pohon hanya 1,5-2 meter dengan garis tengah batang sekitar 6-7 cm.
4 Percabangannya cenderung ke samping dan cabang terbawah hanya setinggi cm dari tanah. Setiap cabang ada yang dapat menghasilkan sekitar buah jeruk. Karena itu penanaman jenis jeruk ini perlu diadakan penjarangan supaya buahnya dapat berkembang baik. Mulai terbentuknya buah siap petik (matang) hanya memerlukan waktu 5-6 bulan. Setiap pohon dapat menghasilkan rata-rata 35 kilogram. Dalam satu tahun jeruk ini dapat berbuah dua kali. Menurut Hadiwiyoto dan Soehardi (1980) penanganan buah jeruk, seperti halnya pada buah yang lain, melewati tahap-tahap sebagai berikut: Pemanenan Pengangkutan Pembersihan/sortasi Pengepakan/pengemasan Penyimpanan Gambar 2. Diagram alir tahapan penanganan buah jeruk Pemungutan Hasil (Pemanenan) Mutu baik akan diperoleh jika pemanenan dilakukan pada tingkat kematangan buah yang tepat. Panen buah jeruk yang belum matang akan menghasilkan mutu jelek dan proses pematangan yang salah. Sebaliknya penundaan waktu panen yang terlalu lama akan menghasilkan kepekaan buah jeruk terhadap pembusukan. Akibatnya mutu dan nilai jualnya rendah. Pemetikan buah jeruk harus dilakukan dengan baik dan pada saat yang tepat. Setiap kelompok buah jeruk tidak semuanya dapat dipetik sekaligus, sebab diantaranya pasti ada buah yang belum siap untuk dipetik. Oleh karena itu, harus
5 dipetik pada gelombang berikutnya. Hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam pemetikan buah jeruk adalah sebagai berikut : Kulit buah harus sudah berubah warna, yaitu kulit buah sudah orange atau agak kekuningan. Buah sudah tidak terasa terlalu keras lagi bila dipegang. Buah bagian bawah sudah agak empuk dan jika dijentik dengan jari sudah tidak berbunyi nyaring lagi. Buah yang masih muda jangan dipetik, sebab rasanya masih masam dan akan lekas berkerut-kerut jika disimpan terlalu lama (AKK, 1994). Pemenan dapat dilakukan baik dengan merenggut atau memotong dari pohon. Perenggutan berlangsung lebih cepat dan kurang memacu terjadinya pembusukan ujung batang. Buah dipuntir sampai sudut tertentu dan direnggut ke bawah untuk melepaskannya. Kelopak buahnya tertinggal di pohon. Jeruk-jeruk manis dengan kulit yang mudah lepas (loose-skined) mungkin mudah koyak bila direnggut dengan tangan. Bila dipotong, digunakan gunting kecil atau gunting besar. Untuk ini yang paling sesuai adalah gunting pendek yang agak melengkung (Pantastico, 1993). Sortasi dan Penggolongan Mutu Sesudah panen lalu diadakan seleksi, yang sudah busuk atau sakit jangan dicampur karena bisa menular. Jeruk yang terlalu tua atau muda dipisahkan, dibuat seragam besarnya dan kemasakannya. Seleksi bisa dilakukan di kebun atau sesudah dibawa ke gudang. Seleksi di kebun lebih baik karena buah yang terkena penyakit tidak akan terbawa (Pracaya, 2000).
6 Buah jeruk biasanya diperdagangkan dengan dikelompokkan menurut ukuran dan warna buah. Untuk mendapatkan buah yang seragam, perlu dilakukan sortasi baik menurut ukuran fisik maupun kualitasnya (persentase kematangan dan kerusakan) (Anonim, 2004). Petani di indonesia jarang melakukan sortasi dan penggolongan mutu terhadap hasil panen buahnya. Hal ini disebabkan umumnya petani menjual buah dengan cara borongan. Kegiatan sortasi dan penggolongan mutu umumnya dilakukan oleh pedagang pengumpul, atau petani yang merangkap sebagai pedagang pengumpul, dan pedagang grosir. Dengan melakukan penggolongan mutu sebenarnya akan diperoleh nilai tambah karena buah dan sayur dapat dijual dengan harga yang tidak sama tergantung pada jenisnya masing-masing (Satuhu, 1996 ). Sortasi diperlukan apabila hasil panen akan dijual. Sortasi dilakukan berdasarkan keseragaman ukuran, kematangan buah, kesehatan, bentuk, dan kerusakan. Buah-buah bermutu akan dapat dipasarkan ke pasar luar negeri atau ke pasar swalayan. Sebaliknya golongan buah yang kurang bermutu hanya dapat dipasarkan di pasar tradisional (Prihmantoro dan Indriani, 1999). Sortasi dan penggolongan mutu sangat diperlukan untuk menggolongkan buah sesuai dengan ukuran dan ada tidaknya yang cacat. Penggolongan mutu atau grading adalah klasifikasi mutu komoditi ke dalam kelompok menurut standard yang secara komersil dapat diterima. Proses penggolongan mutu dalam suatu bangsal pengemasan meliputi kegiatan utama berikut, yakni : 1. Memisahkan hasil buah yang berkualitas tinggi, sedang dan rendah. 2. Melakukan klasifikasi dari hasil tersebut.
7 Menurut Satuhu (1996) tujuan dilakukannya penggolongan mutu adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan buah yang mempunyai keseragaman baik dalam ukuran maupun kualitas. 2. Mempermudah penyusunan dalam kemasan. 3. Mendapatkan harga yang tinggi di pasaran. 4. Mempermudah dalam perhitungan, dan 5. Mempermudah pembeli untuk mendapatkan buah seperti yang diinginkan juga dalam upaya perlindungan konsumen. Pada dasarnya penggolongan mutu dimaksud untuk memudahkan informasi pasar, memberikan pengertian antara pembeli dan penjual sehingga memudahkan pemasarannya, juga memudahkan konsumen untuk membeli buah sesuai dengan kualitas yang disenangi dan kemampuan daya beli. Hal ini berdampak positif karena itu merangsang petani untuk meningkatkan buah yang dihasilkan. Mutu buah untuk pasar lokal, swalayan, dan untuk ekspor tidak sama. Mutu buah ekspor harus baik dan standar yang diinginkan umumnya ditentukan negara tujuan. Standar ini bisa berbeda antara satu dengan negara lain (Satuhu, 1996). Mutu buah jeruk dibedakan menjadi empat kelas, diantaranya : 1. Kelas A, yaitu jeruk yang memiliki diameter 4-5 cm 2. Kelas B, yaitu jeruk yang memiliki diameter 5,1-6 cm 3. Kelas C, yaitu jeruk yang memiliki diameter 6,1-7 cm 4. Kelas D, yaitu jeruk yang memiliki diameter >7 cm (Anonim, 2005).
8 Alat Sortasi Buah Jeruk Pada dewasa ini alat sortasi buah sudah dikembangkan oleh PT. Argo Surya Perdana yaitu berupa mesin sortasi jeruk yang memisahkan jeruk berdasarkan ukuran jeruk (4 kelas), dimana tingkat ukuran tiap grade dapat diatur. Mesin sortasi terdiri dari beberapa bagian yaitu hopper, meja sortasi, 4 outlet, penggerak dan transmisi serta frame. Meja sortasi diputar oleh motor, dan disekeliling meja sortasi terdapat lubang yang dibatasi oleh strip ss (statis) dengan jarak lubang yang dapat diatur. Jeruk yang memiliki ukuran kecil akan keluar terlebih dahulu pada outlet pertama lalu diikuti oleh jeruk untuk grade berikutnya. Alat ini memiliki kapasitas sebesar 450 kg/jam ( Anonim, 2006). Untuk keperluan sortasi buah jeruk, Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong, Tanggerang, telah merancang bangun prototipe alat/mesin (alsin) sortasi buah berdasarkan bobot tipe BSM 1 yang dibuat dari rangka besi dan digerakkan oleh motor listrik sebagai sumber tenaga. Alat ini dapat menyortir jeruk menjadi 4 kelas atau sesuai dengan kebutuhan dengan kapasitas alat sebesar 400 kg/jam. Bagian utamanya terdiri dari kerangka utama, penampung (hopper), meja sortasi, power supply dan kotak penampung (Anonim, 2004). Alat sortasi lain juga telah dirancang oleh Mahasiswa Teknik Pertanian berupa Alat Sortasi Jeruk Tipe Meja Ayakan Bertingkat yang menggunakan motor bakar. Alat ini memiliki kapasitas sebesar 580,38 kg/jam. Namun secara teknis operasional, alat ini sebaiknya dioperasikan oleh orang yang memahami kelistrikan dan elemen mesin agar jika alat ini mengalami gangguan kerusakan, alat ini dapat diperbaiki (Yohanes, 2006).
9 Maka dengan itu dikembangkan lagi alat sortasi untuk buah jeruk yang memiliki sistem yang sama dengan alat sortasi jeruk yang dikembangkan oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong. Namun tanpa menggunakan motor bakar sebagai sumber tenaga. Alat penyortir buah jeruk yang ramah lingkungan ini merupakan Alat Sortasi Jeruk Tipe Gravitasi. Berdasarkan penelitian dari Roland (2010) bahwa alat ini terdiri dari bagian penting yaitu kerangka (beam), saluran bahan, bak tempat bahan (hopper) dan bak penampungan bahan hasil sortasi. Prinsip Kerja Alat Sortir Buah Jeruk Alat sortir buah jeruk ini bekerja berdasarkan prinsip gravitasi. Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap pakai, buah jeruk dicurahkan pada bak paling atas tempat bahan yang akan disortir. Buah jeruk tadi akan menggelinding dengan posisi diameter vertikal buah jeruk sejajar dengan permukaan saluran bahan. Buah menggelinding menyusuri saluran bahan sampai berakhir pada bak tempat penampungan bahan hasil sortasi. Buah jeruk yang diameter vertikalnya lebih kecil dari diameter lubang saluran akan lolos atau jatuh akibat beratnya sendiri menuju saluran bahan yang terdapat di bawahnya. Sedangkan buah jeruk yang diameternya lebih besar akan terus menggeliding ke bawah sampai jatuh pada bak penampungan akhir. Begitu pula hal yang terjadi pada buah yang jatuh pada saluran bagian bawah akan disortir lagi mengikuti sistem yang pertama, dimana buah yang diameter vertikalnya lebih kecil dari diameter lubang saluran akan lolos atau jatuh akibat beratnya sendiri dan menuju ke tempat atau bak penampungan bahan akhir.
10 Kemiringan Alat Menurut Daryanto (2000), benda seberat W di atas bidang miring dengan sudut kemiringan diuraikan menjadi Wsinα dan Wcosα. Yang menyebabkan benda bergerak adalah gaya yang sejajar bidang miring, yaitu Wsinα. Dari Hukum Newton kedua didapatkan: a = F/m = Wsinα/m a = g sinα dimana : α = sudut yang dibentuk antara bidang miring dengan bidang datar g = gaya gravitasi (980 cm/detik 2 ) gaya yang mendorong adalah : F = mg sin α Waktu yang dibutuhkan benda bergerak pada bidang miring dipengaruhi oleh jarak dan besarnya sudut kemiringan bidang. Semakin besar sudut kemiringan bidang maka waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh jarak tertentu semakin kecil. Menurut Sanlohat (2008), besar sudut (θ) pada bidang miring sama di semua titik di sepanjang lintasan, sehingga percepatan grafitasi (g cos θ) yang bekerja pada bidang miring tersebut sama besar. Karena terdapat percepatan grafitasi yang sama di sepanjang lintasan (g cos θ), maka kecepatan benda bertambah secara teratur. Perubahan kecepatan benda tersebut sama dengan g cos θ. Dapat disimpulkan bahwa benda yang bergerak pada bidang miring menunjukkan kecepatan meningkat secara teratur dan percepatannya tetap.
11 Gambar 3. Kecepatan benda pada bidang miring Menurut Anonim (2009), ketika sebuah benda berada pada bidang miring di ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan mendapatkan gaya sebesar berat benda tersebut dikalikan dengan sin dari sudut kemiringan bidang. Ketika gaya tersebut lebih besar dari gaya gesek yang terjadi antara permukaan benda dan permukaan bidang miring maka benda tersebut akan meluncur dengan mendapatkan percepatan tertentu. Semakin lama kecepatan benda tersebut akan semakin besar. Benda bergerak pada bidang miring diakibatkan oleh adanya komponen gaya berat yang sejajar dengan permukaan bidang miring (W sin θ). Sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Semakin besar sudut kemiringan bidang (θ), maka gaya berat benda akan semakin besar.
12 Gambar 4. Besar gaya berat benda pada bidang miring Lebar Lubang Saluran Menurut Anonim (2005), mutu buah jeruk dapat dibedakan menjadi empat kelas (grade) yaitu kejas A, kelas B, kelas C dan kelas D. Sesuai dengan literatur tersebut maka lebar lubang saluran yang digunakan untuk menentukan diameter jeruk berdasarkan kelas (grade) yang ditentukan adalah sebagai berikut: Kelas A memiliki lebar lubang saluran 4-5 cm Kelas B memiliki lebar lubang saluran 5,1-6 cm Kelas C memiliki lebar lubang saluran 6,1-7 cm Kelas D memiliki lebar lubang saluran 7,1-8 cm.
TINJAUAN PUSTAKA. Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak
TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak digemari oleh masyarakat kita. Buah jeruk selalu tersedia sepanjang tahun, karena tanaman jeruk tidak mengenal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot manusia. Berabadabad
PENDAHULUAN Latar Belakang Pada mulanya semua tanaman budidaya untuk kebutuhan pangan manusia dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot manusia. Berabadabad lalu tenaga hewan digunakan untuk
Lebih terperinciPOSITRON, Vol. IV, No. 1 (2014), Hal ISSN :
Model Efisiensi Mesin Sortasi Jeruk (Citrus nobilis) Tipe Rotasi dengan Pendekatan Analisis Dimensi Budi Setiawan 1), Suhendra 1) 1) Politeknik Negeri Sambas Email : setiawanbudi5379@yahoo.com Email :
Lebih terperinciTeknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk
Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan keadaan iklim, Indonesia hanya memiliki dua musim. yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau terjadi pada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan keadaan iklim, Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai dengan September sedangkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk buah eksotik yang digemari oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen
4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan mampu bertahan di habitat tumbuhnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. cokelat berasal dari hutan di Amerika Serikat. Jenis tanaman kakao ada berbagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Kakao Tanaman kakao (Theobroma cacao, L) atau lebih dikenal dengan nama cokelat berasal dari hutan di Amerika Serikat. Jenis tanaman kakao ada berbagai macam tetapi
Lebih terperinciJERUK SIAM PONTIANAK DAN KEPROK TERIGAS UNTUK MENINGKATKAN. E.M.Rachmat S., Titik Purbiati, John David H, Tomy Purba dan Melia Puspitasari
TEKNOLOGI PEMETIKAN, PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN JERUK SIAM PONTIANAK DAN KEPROK TERIGAS UNTUK MENINGKATKAN UMUR DAYA SIMPAN >15 HARI O l e h : E.M.Rachmat S., Titik Purbiati, John David H, Tomy Purba dan
Lebih terperinciII. PASCA PANEN KAYU MANIS
1 I. PENDAHULUAN Kayu manis (Cinnamomum burmanii) merupakan komoditas perkebunan yang telah lama dimanfaatkan oleh manusia sebagai bumbu penyedap masakan (Anonim, 2010). Di Indonesia, produk kayu manis
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU
PENANGANAN PENDAHULUAN Instruksi kerja merupakan dokumen pengendali yang menyediakan perintah-perintah untuk pekerjaan atau tugas tertentu dalam penanganan pascapanen mangga Gedong Gincu. 1. Struktur kerja
Lebih terperinciJURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :
JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Uji Kinerja Mesin Sortasi Jeruk Sistem Rotasi untuk Penyortiran Jeruk Siam Pontianak (Citrus nobilis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Cochin Cina (daerah sekitar Vietnam). Konon, yang membudidayakan pertama
TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Jeruk manis berasal dari India Timur Laut, Cina Selatan, Birma Utara, dan Cochin Cina (daerah sekitar Vietnam). Konon, yang membudidayakan pertama kali adalah orang Cina bagian Selatan.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Biologi Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) termasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah
Lebih terperinci(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Taksonomi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung mulai bulan Januari hingga April 2012 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Lebih terperinciTANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao
TANAMAN PERKEBUNAN Kelapa Melinjo Kakao 1. KELAPA Di Sumatera Barat di tanam 3 (tiga) jenis varietas kelapa, yaitu (a) kelapa dalam, (b) kelapa genyah, (c) kelapa hibrida. Masing-masing mempunyai karakteristik
Lebih terperinciGambar. Diagram tahapan pengolahan kakao
PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).
Lebih terperinci: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
I ndonesia merupakan salah satu negara produsen pisang yang penting di dunia, dengan beberapa daerah sentra produksi terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan N TB. Daerah-daerah ini beriklim hangat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
PENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Permasalahan umum yang dihadapi dalam pemanfaatan biji
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat),
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Waluh Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat), pumpkin (Inggris) merupakan jenis buah sayur-sayuran yang berwarna kuning dan berbentuk lonjong
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) termasuk dalam klasifikasi kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, sub-divisi Angiospermae, kelas Dicotiledonae, ordo Asterales,
Lebih terperinciPANEN DAN PASCA PANEN DURIAN
PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN Oleh : drh. Linda Hadju Widyaiswara Madya BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN Oleh : drh. Linda Hadju Widyaiswara Madya BALAI PELATIHAN PERTANIAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal
PENDAHULUAN Latar Belakang Peluang berkebun buah selalu berangkat dari adanya peluang pasar. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal pokok inilah yang paling menentukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
36 HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Pemilihan Bucket Elevator sebagai Mesin Pemindah Bahan Dasar pemilihan mesin pemindah bahan secara umum selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian
III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian bertempat di peternakan kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Lampung
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya
TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Siam Jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var Microcarpa) merupakan salah satu dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI VARIETAS JERUK
IDENTIFIKASI VARIETAS JERUK 1. DNA 2. MORFOLOGI Hadi Mulyanto IDENTIFIKASI VARIETAS JERUK Sub genera Citrus( 7 spesies ) Citrus sinensis Osbeck (jeruk manis), Citrus reticulatablanco (jeruk keprok), Citrus
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi tanaman jeruk nipis 1. Klasifikasi Klasifikasi jeruk nipis menurut (Sarwono,2001) adalah sebagai berikut : Regnum Devisi Sub Divisi Class Subclass Ordo Family Genus
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciKAJIAN PRA PANEN JERUK SIAM (Citrus suhuiensis Tan) UNTUK EKSPOR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 KAJIAN PRA PANEN JERUK SIAM (Citrus suhuiensis Tan) UNTUK EKSPOR Retna Qomariah, Agus Hasbianto, Susi Lesmayati, dan Hikmah Hasan Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Famili Rutaceae memiliki
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Klasifikasi dan Ciri Botani Jeruk Siam Jeruk siam hanya merupakan bagian kecil dari sekian banyak spesies dan varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Famili Rutaceae
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN DESAIN
IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Di Indonesia, dikenal cukup banyak ragam varietas belimbing. Diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak kapur, Demak kunir,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciSISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS
SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS Perancangan dan pembuatan mekanik mesin sortasi manggis telah selesai dilakukan. Mesin sortasi manggis ini terdiri dari rangka mesin, unit penggerak, unit pengangkut,
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi
Lebih terperinciTEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS
TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pembuatan alat yang dilaksanakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo)
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo) Tanaman jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) termasuk ke dalam famili Rutaceae. Famili Rutaceae memiliki sekitar 1 300 spesies yang dikelompokkan
Lebih terperinciANALISA PERANCANGAN. Maju. Penugalan lahan. Sensor magnet. Mikrokontroler. Motor driver. Metering device berputar. Open Gate
IV. ANALISA PERANCANGAN Alat tanam jagung ini menggunakan aki sebagai sumber tenaga penggerak elektronika dan tenaga manusia sebagai penggerak alat. Alat ini direncanakan menggunakan jarak tanam 80 x 20
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu semenanjung Malaysia, Thailand, Myanmar dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh
3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.
Lebih terperinciBAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA
1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana
TINJAUAN PUSTAKA Kopi Kopi merupakan suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau pada daerah-daerah
Lebih terperinci2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung merupakan mesin yang berfungsi sebagai perontok dan pemisah antara biji jagung dengan tongkol dalam jumlah yang banyak dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Buah Naga
TINJAUAN PUSTAKA 4 Botani Buah Naga Buah naga termasuk famili Cactaceae dengan biji berkeping dua (dikotil). Famili ini meliputi 120-200 genera yang terdiri atas 1 500-2 000 spesies yang ditemukan khususnya
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN MEKANIKA
DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Tanaman Gandum Tanaman gandum (Triticum aestivum L) merupakan jenis dari tanaman serealia yang mempunyai tektur biji yang keras dan bijinya terdiri dari
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tabel 5. Sentra Produksi Jeruk Di Indonesia Tahun 2009
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Jeruk Tanaman jeruk adalah tanaman buah yang berasal dari Asia. Negara China adalah tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Buah-buahan merupakan salah satu kelompok komoditas pertanian yang penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi. Permintaan domestik terhadap
Lebih terperinciKOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)
KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kultivar Fuji merupakan hasil persilangan antara Ralls janet (Kakko)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Buah Apel Fuji Sun Moon Kultivar Fuji merupakan hasil persilangan antara Ralls janet (Kakko) dengan Red Delicious yang dikembangkan oleh The Fruit Tree Research Station.
Lebih terperinciIV. ANALISA PERANCANGAN
IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).
Lebih terperinciBAB VI. PRAKTEK PANEN DAN PASCA PANEN
BAB VI. PRAKTEK PANEN DAN PASCA PANEN Deskripsi Singkat Pokok Bahasan : Praktek Panen dan Pasca Panen Waktu : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan Tujuan : Agar Praja mampu menjelaskan dan mempraktekkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian dengan topik Pengaruh Perlakuan Pengemasan Belimbing (Averrhoa carambola L) dengan Penggunaan Bahan Pengisi terhadap Mutu Fisik Belimbing selama Transportasi
Lebih terperinci1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.
1. Translasi dan rotasi 1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 2. Alat dan ahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. eban tambahan @ 200 gram
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya Brasil dan Paraguay.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Singkong atau ketela pohon Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya Brasil dan Paraguay. Penyebarannya hampir ke seluruh negara termasuk Indonesia.. Singkong ditanam di
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan
24 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan Stroberi mulai berbuah pada umur 4 5 bulan setelah tanam. Buah stroberi yang bisa dipanen ditandai dengan kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan, hingga kuning
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di Green House Laboratorium Lapangan Terpadu dan Laboratorium Teknik Sumber Daya Air
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174
IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG Roswita Sela 14.I1.0174 OUTLINE PROFIL PERUSAHAAN PROSES PRODUKSI SANITASI KESIMPULAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017
7 PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS Nafi Ananda Utama Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 Pengantar Manggis merupakan salah satu komoditas buah tropika eksotik yang mempunyai
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN Malang, 13 Desember 2005 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Jeruk Keprok Garut
TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Keprok Garut Tanaman jeruk secara garis besar terdiri atas 2 jenis yaitu eucitrus dan papeda. Jenis eucitrus paling banyak dan paling luas dibudidayakan karena buahnya enak dimakan,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh
3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Tanaman Teh Klasifikasi tanaman teh yang dikutip dari Nazaruddin dan Paimin (1993) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae
Lebih terperinciSoal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal
Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Jeruk Menurut Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (2006), mengatakan bahwa tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciCONTOH SOAL & PEMBAHASAN
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2
Lebih terperinciFORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :
FORM D A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: 1. Pemanenan jeruk kisar yang dilakukan petani di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) masih tradisional, diantaranya tingkat kematangan,
Lebih terperinci(D) 40 (E) 10 (A) (B) 8/5 (D) 5/8
1. Benda 10 kg pada bidang datar kasar (koef. gesek statik 0,40; koef gesek kinetik 0,35) diberi gaya mendatar sebesar 30 N. Besar gaya gesekan pada benda tersebut adalah N (A) 20 (C) 30 (E) 40 (B) 25
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu produk pertanian yang memiliki potensi cukup tinggi untuk ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura. Komoditas hortikultura
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium
14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) adalah tanaman yang berasal dari daerah Amerika tropis. Tanaman ini termasuk dalam ordo Caricales, famili Caricaceae, dan genus Carica
Lebih terperinciVII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU
VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu komoditas dan produk sawit ditentukan berdasarkan urutan rantai pasok dan produk yang dihasilkan. Faktor-faktor
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian Pengaruh Perlakuan Bahan Pengisi Kemasan terhadap Mutu Fisik Buah Pepaya Varietas IPB 9 (Callina) Selama Transportasi dilakukan pada
Lebih terperinciDairi merupakan salah satu daerah
Produksi Kopi Sidikalang di Sumatera Utara Novie Pranata Erdiansyah 1), Djoko Soemarno 1), dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Kopi Sidikalang
Lebih terperinciDinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Biji Kemiri Sumber : Wikipedia, Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu tanaman tahunan yang
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kemiri Gambar 1. Biji Kemiri Sumber : Wikipedia, 2016 Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu tanaman tahunan yang termasuk dalam famili Euphorbiaceae (jarak-jarakan).
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain singkong,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Singkong Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain singkong, ubi kayu atau cassava. Klasifikasi tanaman singkong adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SKRIPSI PENGARUH BERBAGAI JENIS KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN MUTU FISIK MENTIMUN (Cucumis sativus L.) SELAMA TRANSPORTASI Oleh : ERY SUCIARI KUSUMAH F14102081 2007 DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman jagung Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika Tengah (Meksiko Bagian Selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini, lalu teknologi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Pengupasan Pengupasan merupakan pra-proses dalam pengolahan agar didapatkan bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang sangat penting,
Lebih terperinciBEDAH SNI PRODUK UNGGULAN DAERAH
BEDAH SNI PRODUK UNGGULAN DAERAH SNI 6128:2015 BERAS Ruang lingkup : SNI ini menetapkan ketentuan tentang persyaratan mutu, penandaan dan pengemasan semua jenis beras yang diperdagangkan untuk konsumsi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Definisi dan Manfaat Vertikultur Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture). Menurut Nitisapto (1993) vertikultur
Lebih terperinciWardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College
Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika
Lebih terperinci