BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Liana Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 UMUM Dalam bab ini akan dibahas tentang dasar teori yang dipergunakan dalam perencanaan pengembangan Dermaga Jamrud Utara di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Perlu diketahui bahwa Dermaga Jamrud Utara ini merupakan dermaga General Cargo yang struktur dermaga lamanya menggunakan pondasi caisson.. PERHITUNGAN STRUKTUR EKSISTING Dalam perhitungan Struktur eksisting ini hanya digunakan perhitungan stabilitas eksternal saja. Perhitungan stabilitas eksternal pondasi Caisson meliputi kontrol terhadap guling (Overturning), geser (Horizontal Displacement), kelongsoran (Sliding), penurunan (Settlement) dan daya dukung (Bearing Capacity). Output dari perhitungan stabilitas eksternal tersebut berupa Safety Factor (SF). Safety factor (SF) adalah angka keamanan terhadap suatu kontrol stabilitas, dalam hal ini adalah kontrol stabilitas pondasi Caisson terhadap guling, geser, kelongsoran, penurunan dan bearing capacity. Pada umunya besarnya angka keamanan adalah > 1,5. Apabila hasil perhitungan didapat < 1,5 maka suatu struktur tersebut dapat dikatakan tidak aman, sehingga harus dilakukan suatu perencanaan ulang. Prinsip dasar perhitungan stabilitas eksternal adalah : (Gambar.1) Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 1
2 q o (t/m ) q l Gambar.1 Gaya gaya yang bekerja pada Caisson..1 Perhitungan Guling (Overturning) MomenPenahan SF = MomenGuling SF 1 W. d H h E h E h 4 P d E h 3 5 E 4 h 6.. Perhitungan Geser (Horizontal Displacement) SF E 1 E G E E 3 4 dengan G = (P + W) tan H..3 Perhitungan Kelongsoran (Sliding) SF Momen penahan Momen penggerak proses perhitungan menggunakan program STABLE, untuk cross check akan diberikan salah satu contoh perhitungan manual. Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II -
3 ..4 Perhitungan Penurunan (Settlement) St = Si + Sc 1 v dengan Si = C f E * q * B Cc * H ; Sc = log1 1 e o o'..5 Perhitungan Daya Dukung (Bearing Capacity) ql SF ( P W )/ luasdasarcaisson dengan ql B B B 1 0, '.. N 1 0, C'. Nc D. ' N L L q Keterangan : 0 ' Ka = Koefisien tekanan tanah aktif = tan 45 tabel-tabel γ sat = Berat volume tanah jenuh air (t/m 3 ) atau dari γ = Berat volume tanah efectif (t/m 3 ), dengan γ = γ sat - γ w γ w = Berat volume air(t/m 3 ) = Sudut geser dalam tanah efectif ( 0 ) = Sudut kontak geser antara dasar Caisson dan tanah ( 0 ). E = Modulus young v = Koefisien poisson B = Lebar pondasi C f Si Sc Cc H e o σ o Δσ = Koefisien bentuk pondasi = Immedeately settlement = Consolidation settlement = Cpresion index = Tebal lapisan compresible = Angka pori awal = Tegangan efektif overbourden = Tegangan yang bekerja di atas permukaan tanah Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 3
4 .3 BANGUNAN ATAS.3.1 Perencanaan Plat Dermaga.3.1.a Perhitungan Momen Plat Asumsi perhitungan-perhitungan yang dipakai adalah perletakan jepit elastis. - Perhitungan momen akibat beban terbagi rata : Mlx = Mtx = q. lx. x Mly = Mty = q. lx. x dimana : Mlx, Mly = momen lentur plat per satuan panjang di lapangan arah bentang lx, ly (tm). Mtx, Mty = momen lentur plat per satuan panjang di tumpuan arah bentang lx, ly (tm). q Lx = beban total terbagi rata pada plat (t/m 1 ). = ukuran bentang terkecil plat, bentang yang memikul plat dalam satu arah (m). x = koefisien pada tabel PBI Perhitungan momen akibat beban terpusat bx by a1x + a x + a 3 lx ly M = bx lx by + + a 4 ly dimana : lx = bentang pendek plat ly = bentang panjang plat bx = ukuran beban w arah bentang pendek (m) Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 4
5 by = ukuran beban w arah bentang panjang Mx = momen positif maksimum arah bentang pendek My = momen positif maksimum arah bentang panjang (m) w = beban terpusat (ton) a 1, a, a 3, a 4 = koefisien yang tergantung dari lx/ly dan derajat jepit masing- masing sisi (Tabel VI KBI Ir. Sutami) Pada beban terpusat yang bergerak, penulangan didimensi berdasarkan momen maksimum yang didapat, diambil tetap sepanjang seluruh pelat (tepi-tepi). Lebar pembesian ini tidak tergantung pada tempat beban dan ditentukan dengan rumus-rumus sebagai berikut : bx by bx. by Sx ( 0.4 C lx lx ly lx. ly Sx = lebar jalur dimana pembesian menahan momen My harus dipasang bx by bx. by Sy ( 0. 4 C lx lx ly lx. ly Sy = lebar jalur dimana pembesian menahan momen Mx harus dipasang bx by bx. by Six ( 0. 6 C lx lx ly lx. ly Six = lebar jalur dimana pembesian menahan momen Miy harus dipasang bx by bx. by Siy ( 0. 6 C lx lx ly lx. ly Siy = lebar jalur dimana pembesian menahan momen Mix harus dipasang Dimana : Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 5
6 C 1 dan C = koefisien yang tergantung pada keadaan derajat jepit dan sisi plat C 1 = 0, jika kedua sisi sejajar lx ditumpu bebas C 1 = 0.1, jika kedua sisi sejajar ly dijepit dan lainnya ditumpu bebas C = 0, jika kedua sisi sejajar lx ditumpu bebas C = 0.1, jika kedua sisi sejajar ly dijepit dan lainnya ditumpu bebas.3.1.b Distribusi Beban Pelat Pada Balok Plat yang membebani balok harus didistribusikan terlebih dahulu sesuai dengan area yang dipikul, distribusi beban pelat dermaga dan trestle terbagi atas : Beban Pelat q Lx ( t/m, Kg/m ) P = ½ q lx Ly Beban Segitiga : q eq P = ½ q lx A B VA P P P VB P = ½.P. ½.lx = ¼ p lx Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 6
7 VA = VB = P = ¼ p lx M max = VA. ½ lx P. 1/3. (1/ lx) = 1/4.p.lx ½ lx ¼.p.lx.1/6lx = ¼.p.lx.1/3lx = 1/1. p. lx = 1/1. ½.q.lx = 1/4.q lx 3 M max eq = M max 1/8. q eq.lx = 1/4.q lx 3 q eq = /3.p Sehingga untuk beban segitiga : Q eq = /3.P = /3 p.q.lx = 1/3.q.lx Beban Trapesium : q eq A B P = ½ lx VA P P P P VB ½ lx ly - lx ½ lx M max P = ½.p.1/.lx = ¼.lx.p = ¼.lx.1/.q.lx = 1/8.q.lx P = ½.p.(ly-lx) = ½.q.lx.(ly-lx) M max = Va.1/.ly P {1/.(ly-lx) + 1/3.1/.lx} P.1/4.(ly-lx) Va = Vb = P + P = ¼.lx.P + ½.p.(ly-lx) = ¼.lx.P + ½.p.lx ½.p.(ly-1/lx) = ½.p.ly ½.p.lx = ½.P.(ly-1/.lx) = ½.P.(ly-1/.lx). ½ ly ¼.P.lx{1/.(ly-lx) + ½ lx} ½.P.(lylx).1/4.(ly-1/.lx)) = ¼.P.ly(ly-1/.lx) ¼.P.lx.(ly-1/.lx) 1/8.P.(ly-1/.lx) M max ed = 1/8.q eq.ly = ¼.P.lx.(1/ly-1/3.lx) 1/8.P.ly 1/8.P.ly.lx + 1/1.P.lx 1/8.P.ly + ¼.ly.lx 1/8.P.lx M max ed = 1/8.q eq ly 1/8.q = 1/8.P.ly 1/4.P.lx eq.ly Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 7
8 1 lx q eq = P{1- } 3 ly Jadi untuk beban trapesium : 1 lx 1 lx q eq = P{1- } = ½.q.lx{1- } 3 ly 3 ly.3.1.c Penulangan Plat Perhitungan tulangan pada plat berdasarkan PBI 1971 : Ca = dengan : h nxm bx ' b a o nx ' b A min = 1 au, dimana : M = momen lentur akibat beban kerja B = lebar penampang balok persegi, lebar badan penampang balok T H = tinggi manfaat penampang ( ht selimut beton Ф sengkang ½ Ф tulangan ) n = angka ekivalen antara satuan luas dengan satuan luas beton ( PBI 1971 Pasal ) Eb = modulus elastisitas beton berdasarkan PBI 1971 pasal ( 6400 ' bk (kg/cm )),untuk beban mati Ea = modulus elastisitas beton menurut PBI 1971 pasal (,1 x 10 6 (kg/cm )) Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 8
9 σ bk = mutu beton (kg/cm ), PBI 1971 tabel 4..1 σ a = tegangan tarik baja yang diijinkan, PBI 1971 tabel ( σ a = 0.33 σ bk ) σ b = tegangan tarik baja yang diijinkan, PBI 1971 tabel Apabila τ b + τ b > τ bm, maka ukuran penampang harus diperbesar sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan sebagai berikut: τ b + τ b < τ bm deng an : τ b D = bx 7 xht 8 τ b D =, b xht 6 3 untuk ht > b ht 0,45 b dimana : D = gaya lintang Mt = momen puntirakibat beban kerja τ b τ b = tegangan geser punter beton akibat beban kerja τ bm = tegangan lentur beton akibat beban kerja = tegangan geser beton yang diijinkan untuk balok dengan tulangan geser, menurut PBI 1971 tabel Sebagai tulangan geser dipakai sengkang dengan luas efektif As dan jarak As dan tulangan miring dengan luas efektif Am. Perumusan yang digunakan untuk menghitung tulangan geser berdasarkan PBI 1971 (rumus ). τ s + τ m > τ t Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 9
10 As a s, a b s m A. ( Sin Cos m a a m b Dimana : τ b τ m Ф = tegangan geser yang dapat dikerahkan oleh sengkang = tegangan geser yang dapat dikerahkan oleh miring = sudut kemiringan tulangan miring terhadap sumbu memanjang Balok.3.1.d Kontrol Retak Lebar retak maksimum untuk beton di luar bangunan yang tidak terlindungi dari hujan dan terik matahari langsung, kontinu berhubungan air dan tanah atau berada dalam lingkungan agresif adalah 0,01 cm Lebar retak pada pembebanan tetap akibat beban kerja, PBI 1971 pasal dapat dihitung dengan rumus dibawah ini : W ( C C C D C ).( a ) 10 p p x dimana : w = lebat retak yang terjadi (cm) α = koefisien yang tergantung pada jenis batang tulangan 1, untuk batang polos ω p, C 3, C 4, C 5 = koefisien retak yang diambil dari table PBI 1971 c = tebal penutup beton d = diameter batang polos, yang harus diganti dengan diameter pengenal d p menurut PBI 1971 pasal apabila dipakai batang yang diprofilkan A = luas tulangan tarik(cm ) σ a = tegangan tarik baja yang bekerja ditempat retak (kg/cm ) h = tinggi manfaat (cm) bo = lebar balok persegi atau lebat balok T (cm) y = jarak garis netral terhadap tepi yang tertekan (cm) Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 10
11 .3. Perencanaan Balok Dermaga Langkah langkah perencanaan balok meliputi : 1) Seperti perencanaan plat lantai yang telah diuraikan diatas, penentuan lay out tipikal harus ditetapkan terlebih dahulu. ) Dihitung pembebanan akibat distribusi beban plat pada balok. 3) Dengan bantuan program bantu SAP 000, akan diperoleh besarnya momen pada balok tersebut 4) Perhitungan penulangan balok dilakukan setelah besarnya momen diperoleh dari langkah no.3, dilanjutkan dengan perhitungan kontrol dimensi balok, perencanaan tulangan geser dan kontrol retak balok tersebut..3.3 Perencanaan Balok Fender Langkah langkah perencanaan balok meliputi : 1. Seperti perencanaan plat lantai yang telah diuraikan diatas, penentuan lay out tipikal harus ditetapkan terlebih dahulu.. Analisa balok fender seperti perhitungan balok kantilever dengan gaya tumbukan kapal pada ujung balok fender sebagai kondisi paling kritis sebagai beban. 3. Pada perhitungan momen, posisi perletakan balok (e), diasumsikan berada pada bidang sejajar poer bagian atas karena diasumsikan tidak monolit dengan poer. 4. Perhitungan penulangan balok dilakukan setelah besarnya momen diperoleh dari langkah no.3, dilanjutkan dengan perhitungan tulangan utama dan geser serta kontrol retak balok tersebut..4 BANGUNAN BAWAH Pada bagian ini, perencanaan meliputi pemilihan tiang pancang, perhitungan daya dukung, kontrol kekuatan bahan dan kalendering. Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 11
12 .4.1 Pemilihan Tiang Pancang Faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan tiang pancang yang dipergunakan di struktur bangunan bawah dermaga adalah Diusahakan dengan harga yang termurah Kemampuan menembus lapisan tanah keras tinggi, untuk menghindari terjadinya tekuk. Mampu menahan pemancangan / pemukulan yang keras, agar tidak hancur ketika pemancangan berlangsung. Dalam Tugas Akhir ini, jenis tiang pancang yang dipergunakan adalah tiang pancang baja. Dengan kriteria pemilihan sebagai berikut : Tabel.1 Kriteria Pemilihan Tiang Pancang No Spesifikasi Tiang Pancang Beton Baja Kayu 1 N-Nilai SPT maksimal yang dapat ditembus < 50 > 50 < 50 Ked. Pemancangan Terbatas Bebas Terbatas 3 Berat Tiang Cukup ringan Lebih ringan Ringan 4 Mobilisasi Mudah Mudah Mudah 5 Pelaksanaan Relatif mudah Relatif mudah Relatif sulit karena terlalu bnyk sambungan 6 7 Pengangkatan Tiang Penyambungan Semakin panjang Relatig mudah Relatif mudah karena Relatig mudah Semakin panjang Relatif sulit yaitu semakin sulit dengan pengelasan cukup ringan dengan pengelasan semakin sulit dengan sambungan baut 8 Harga tiang Cukup murah mahal mahal 9 10 Biaya transportasi Biaya pemeliharaan Cukup mahal karena cukup murah lebih murah karena mahal karena perlu Cukup mahal karena cukup murah dihitung berdasar berat dihitung berdasar volume proteksi anti karat dihitung berdasar berat 11 ketahanan thd korosi baik kurang baik baik 1 Faktor kesalahan teknis ada,yaitu ujung tiang retak Hampir tidak ada ada,yaitu ujung tiang retak pecah saat pemancangan pecah saat pemancangan Momen mak. Yang Terbatas, dari data WIKA Relatif besar terbatas 13 mampu dipikul Piles bahwa ukuran maks. f 60 cm kelas C Mmaks 9 tm.4. Perhitungan Daya Dukung Tiang Perhitungan Daya Dukung Tanah untuk hasil soil test SPT dipergunakan perumusan dari Metode LUCIANO DECORT (Daya Dukung Pondasi Dalam, Dr. Ir. Herman Wahyudi): Q l = Q p + Q s Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 1
13 dimana : Q l = daya dukung tiang maksimum Q p = resistance ultimate di ujung tiang Q s = resistance ultimate akibat lekatan lateral Q Q ad = L SF Q p = q p.a p = (N p K).A p Q s = q s.a s = N s 3 x1. A s Dimana : K : koefisien karakteristik tanah Np : harga rata-rata SPT disekitar 4B diatas hingga 4B dibawah dasar pondasi q p : tegangan diujung tiang A p : luas penampang di ujung tiang = ¼ D A s N s : keliling tiang x panjang tiang yang terbenam =.D.L : harga rata-rata sepanjang tiang yang terbenam dengan batasan 3 N 50 q s : tegangan lekatan lateral (t/m ) SF : angka keamanan.4.3 Kekuatan Bahan Kontol bahan yang dilakukan meliputi kontrol terhadap tegangan, gaya horizontal, tekuk. Berdasarkan Buku Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi oleh Suyono Sosrodarsono, Perumusan yang dipergunakan sebagai berikut : o Kontrol Lendutan y = dimana : Hu ( e zf ) 1EI 3, untuk fixed-headed pile. Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 13
14 Hu E I = gaya horizontal maksimum yang diterima tiang = Elastic modulus dari material tiang pondasi = momen inersia tiang pancang o Kontrol Tekuk Tekuk dapat terjadi pada tiang pancang saat tiang pancang mencapai tanah keras lapisan pertama. Oleh karena itu, perlu dilakukan kontrol tekuk terhadap tiang pancang dengan perumusan sebagai berikut : Hu = x Mu / ( e + Zf), untuk kondisi ujung tiang fixed dengan : Mu = σ x z dimana : σ = Tegangan tiang z = Modulus Elastisitas tiang Zf = Kedalaman titik jepit tiang.4.4 Kalendering Berdasarkan Buku Daya Dukung Pondasi Dalam oleh Dr.Ir.Herman Wahyudi, Perumusan yang dipergunakan adalah formula dari Hiley sebagai berikut :. W. H W n Wp Qu x, R 1. Ru c S W Wp sf dimana : Qu = Daya Dukung Ultimate (Ton) W = Berat Pemukul H = Tinggi jatuh pada ram S = Penurunan tiang rata-rata pada 3 set terakhir dengan 10 pukulan di setiap setnya (cm). α = efesiensi of hammer n = coefisien of restitution Wp = weight of pile Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 14
15 C = Total temporary compression (C1 + C + C3) = 17 mm C1 = Temporary compression of cushion (pile head & cap) C = Temporary compression of pile C3 = Temporary compression of soil Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara II - 15
PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperincid b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek
DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas
Lebih terperinciPERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR
PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR 1. Perhitungan Lantai Kendaraan Direncanakan : Lebar lantai 7 m Tebal lapisan aspal 10 cm Tebal plat beton 20 cm > 16,8 cm (AASTHO LRFD) Jarak gelagar
Lebih terperinciBab 6 DESAIN PENULANGAN
Bab 6 DESAIN PENULANGAN Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan 6.1 Teori Dasar Perhitungan Kapasitas Lentur
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik
Lebih terperinciPerhitungan Struktur Bab IV
Permodelan Struktur Bored pile Perhitungan bore pile dibuat dengan bantuan software SAP2000, dimensi yang diinput sesuai dengan rencana dimensi bore pile yaitu diameter 100 cm dan panjang 20 m. Beban yang
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 6 Penulangan Bab 6 Penulangan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Lebih terperinciANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971
ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-97 Modul-3 Sistem lantai yang memiliki perbandingan bentang panjang terhadap bentang pendek berkisar antara,0 s.d. 2,0 sering ditemui. Ada
Lebih terperinciBAB V PERHITUNGAN STRUKTUR
PERHITUNGAN STRUKTUR V-1 BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR Berdasarkan Manual For Assembly And Erection of Permanent Standart Truss Spans Volume /A Bridges, Direktorat Jenderal Bina Marga, tebal pelat lantai
Lebih terperinciBAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG
GROUP BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG 11. Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Perencanaan pondasi tiang pancang meliputi daya dukung tanah, daya dukung pondasi, penentuan jumlah tiang pondasi, pile
Lebih terperinciModifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak
TUGAS AKHIR RC-09 1380 Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak Penyusun : Made Peri Suriawan 3109.100.094 Dosen Pembimbing : 1. Ir. Djoko Irawan MS, 2.
Lebih terperinciPERENCANAAN SKIDWAY UNTUK PELUNCURAN OFFSHORE STRUCTURE DI PT.PAL SURABAYA
L/O/G/O PERENCANAAN SKIDWAY UNTUK PELUNCURAN OFFSHORE STRUCTURE DI PT.PAL SURABAYA Oleh :Agnis Febiaswari 3109100106 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Herman Wahyudi Ir. Fuddoly, M.Sc Latar Belakang Salah
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperincin ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis
Menghitung As perlu Dari perhitungan didapat nilai ρ = ρ min As = ρ b d perlu As = 0,0033x1700 x1625 perlu Asperlu = 9116, 25mm 2 Menghitung jumlah tulangan yang diperlukan Coba D25 sehingga As perlu 9116,
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG
HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas
Lebih terperinciBeban yang diterima gording : - Berat atap = 7,5 x 1.04 x 6 = kg - Berat gording = 4,51 x 6 =
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA Proyek : PT INDONESIA TRI SEMBILAN Pekerjaan : KANTOR PABRIK Lokasi : NGORO - MOJOKERTO PT TATA BUMI RAYA PERENCANAAN KOLOM WF Profil kolom WF-250.125.5.8 Jarak antar kuda-kuda
Lebih terperinciBAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR
BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 3.. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis merancang suatu struktur bangunan dengan denah seperti berikut : Gambar 3.. Denah bangunan 33 34 Dilihat dari bentuk
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR
BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan
Lebih terperinci1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG
TUGAS AKHIR 1 HALAMAN JUDUL PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciJl. Banyumas Wonosobo
Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-Gorong Jl. Banyumas Wonosobo Oleh : Nasyiin Faqih, ST. MT. Engineering CIVIL Design Juli 2016 Juli 2016 Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-gorong
Lebih terperinciE. PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER 3. PERENCANAAN TRAP TRIBUN DIMENSI
1.20 0.90 0.90 1.20 0.90 0.45 0. E. PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER. PERENCANAAN TRAP TRIUN DIMENSI 0.0 1.20 0.90 0.12 TRAP TRIUN PRACETAK alok L : balok 0cm x 45cm pelat sayap 90cm x 12cm. Panjang bentang
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan
MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR Oleh : Faizal Oky Setyawan 3105100135 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI HASIL PERENCANAAN Latar Belakang Dalam rangka pemenuhan dan penunjang kebutuhan transportasi
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
225 BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisa penetapan tata
Lebih terperinciGambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan
BAB VI ANALISIS STABILITAS BENDUNG 6.1 Uraian Umum Perhitungan Stabilitas pada Perencanaan Modifikasi Bendung Kaligending ini hanya pada bangunan yang mengalami modifikasi atau perbaikan saja, yaitu pada
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK
SEMINAR TUGAS AKHIR JULI 2011 MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK Oleh : SETIYAWAN ADI NUGROHO 3108100520
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG
PERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH, SEMARANG
LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH, SEMARANG (Design of Perum Perhutani Unit I Central Java Building, Semarang ) Disusun Oleh : ADE IBNU MALIK L2A3 02 095 SHINTA WENING
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DETAIL STRUKTUR DAN REKLAMASI PELABUHAN PARIWISATA DI DESA MERTASARI - BALI OLEH : SIMON ROYS TAMBUNAN 3101.100.105 PROGRAM SARJANA (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I. Perencanaan Atap
BAB I Perencanaan Atap 1. Rencana Gording Data perencanaan atap : Penutup atap Kemiringan Rangka Tipe profil gording : Genteng metal : 40 o : Rangka Batang : Kanal C Mutu baja untuk Profil Siku L : BJ
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Lebih terperinciMODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA
MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA Oleh : AULIA MAHARANI PRATIWI 3107100133 Dosen Konsultasi : Ir. KURDIAN SUPRAPTO, MS TAVIO, ST, MS, Ph D I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. referensi data maupun nilai empiris. Nilai-nilai ini yang nantinya akan
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Perencanaan Dalam perencanaan diperlukan asumsi asumsi yang didapat dari referensi data maupun nilai empiris. Nilai-nilai ini yang nantinya akan sangat menentukan hasil
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN
JURUSAN DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL FTSP ITS SURABAYA MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh : M. ZAINUDDIN 3111 040 511 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang
ABSTRAK Dalam tugas akhir ini memuat perancangan struktur atas gedung parkir Universitas Udayana menggunakan struktur baja. Perencanaan dilakukan secara fiktif dengan membahas perencanaan struktur atas
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan
BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010
PRESENTASI TUGAS AKHIR oleh : PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 LATAR BELAKANG SMA Negeri 17 Surabaya merupakan salah
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinci5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul
Sistem Struktur 2ton y Sambungan batang 5ton 5ton 5ton x Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul a Baut Penyambung Profil L.70.70.7 a Potongan a-a DESAIN BATANG TARIK Dari hasil analisis struktur, elemen-elemen
Lebih terperinciPERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR. Putri Arifianti
PERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR Putri Arifianti 3108100046 BAB I Pendahuluan BAB III Analisa Data BAB IV Kriteria Desain BAB V Evaluasi Layout BAB VI Perencanaan Struktur
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON
SEMINAR TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON Oleh : ANTON PRASTOWO 3107 100 066 Dosen Pembimbing : Ir. HEPPY KRISTIJANTO,
Lebih terperinciIntegrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14
Mata Kuliah Kode SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Pondasi Pertemuan 12,13,14 Sub Pokok Bahasan : Pengantar Rekayasa Pondasi Jenis dan Tipe-Tipe Pondasi Daya Dukung Tanah Pondasi Telapak
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:
BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API 3.1. Kerangka Berpikir Dalam melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir, penulis melakukan penelitian berdasarkan pemikiran: LATAR
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI II - 1
BAB II DASAR TEORI 2.1 BATHYMETRI Bathymetri merupakan kegiatan pengumpulan data kedalaman dasar laut dengan untuk menunjukan kontur kedalaman dasar laut diukur dari posisi 0.00 m LWS. Selain itu peta
Lebih terperinci= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan
DAFTAR NOTASI Sci = pemampatan konsolidasi pada lapisan tanah ke-i yang ditinjau Hi = tebal lapisan tanah ke-i e 0 = angka pori awal dari lapisan tanah ke-i Cc = indeks kompresi dari lapisan ke-i Cs =
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciANALISA DIMENSI DAN STRUKTUR ATAP MENGGUNAKAN METODE DAKTILITAS TERBATAS
Analisa Dimensi dan Struktur Atap Menggunakan Metode Daktilitas Terbatas 1 - ANALISA DIMENSI DAN STRUKTUR ATAP MENGGUNAKAN METODE DAKTILITAS TERBATAS M. Ikhsan Setiawan ABSTRAK Sttruktur gedung Akademi
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK
SEMINAR TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK OLEH : FIRENDRA HARI WIARTA 3111 040 507 DOSEN PEMBIMBING : Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO, MS JURUSAN
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4
Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Pondasi Pertemuan - 4 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK : Mahasiswa dapat mendesain penampang
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. xxvii. A cp
A cp Ag An Atp Al Ao Aoh As As At Av b bo bw C C m Cc Cs d DAFTAR NOTASI = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas bruto penampang (mm²) = Luas bersih penampang (mm²) = Luas penampang
Lebih terperinciq Bobot rencana kapal (Gross Tonage) = ton Berdasarkan bobot rencana tersebut, dari tabel "Specifications of Vessels", diperoleh data sbb:
I. DASAR - DASAR PERENCANAAN DERMAGA Direncanakan suatu dermaga dengan data-data sebagai berikut : q Data Tanah Data Sondir 15.00 m Tinggi Tanah Daratan + 1.00 m q Data-data pasang surut Muka air terendah
Lebih terperinciJembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)
Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector) Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University Pendahuluan JEMBATAN GELAGAR BAJA BIASA Untuk bentang sampai dengan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITSM BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITSM BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2 BOEDI WIBOWO 1/3/2011 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, karena dengan
Lebih terperinciEKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS
TUGAS AKHIR PS-180 MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME SYSTEM) EKO PRASETYO DARIYO NRP
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1. Diagram Alir Perencanaan Struktur Atas Baja PENGUMPULAN DATA AWAL PENENTUAN SPESIFIKASI MATERIAL PERHITUNGAN PEMBEBANAN DESAIN PROFIL RENCANA PERMODELAN STRUKTUR DAN
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) 1-6 1 PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK Whisnu Dwi Wiranata, I Gusti Putu
Lebih terperinciL p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi
DAFTAR SIMBOL a tinggi balok tegangan persegi ekuivalen pada diagram tegangan suatu penampang beton bertulang A b luas penampang bruto A c luas penampang beton yang menahan penyaluran geser A cp luasan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN (1) Maria Elizabeth, (2) Bambang Wuritno, (3) Agus Bambang Siswanto (1) Mahasiswa Teknik Sipil, (2)
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi
BAB IV PERENCANAAN PONDASI Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi tiang bor dengan material beton bertulang. Pondasi tersebut akan
Lebih terperinciPERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA
PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA 3107 100 044 LATAR BELAKANG Makin meningkatnya kebutuhan distribusi barang di Indonesia
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai
8 BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Pada Pelat Lantai Dalam penelitian ini pelat lantai merupakan pelat persegi yang diberi pembebanan secara merata pada seluruh bagian permukaannya. Material yang digunakan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR JETTY DAN PERKERASAN TERMINAL MULTIPURPOSE DI MOROKREMBANGAN, SURABAYA
PERENCANAAN STRUKTUR JETTY DAN PERKERASAN TERMINAL MULTIPURPOSE DI MOROKREMBANGAN, SURABAYA Latar Belakang Pelabuhan Tanjung Perak akan mencapai kapasitas maksimumnya (2.545.400 TEU) pada tahun 2011. Diprediksikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi saat ini semakin berkembang pesat, meningkatnya berbagai kebutuhan manusia akan pekerjaan konstruksi menuntut untuk terciptanya inovasi dan kreasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN 4.1 PERHITUNGAN METODE ASD 4.1.1 Perhitungan Gording Data perencanaan: Jenis baja : Bj 41 Jenis atap : genteng Beban atap : 60 kg/m 2 Beban hujan : 20 kg/m 2 Beban hujan : 100
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan merupakan hasil dari perhitungan perencanaan struktur gedung Fakultas Teknik Informatika ITS Surabaya dengan metode SRPMM.
Lebih terperinciPerancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori
BAB II Dasar Teori 2.1 Umum Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya beberapa rintangan seperti lembah yang dalam, alur
Lebih terperinciJurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura Vol. 1 No.2 Desember 2016 ISSN
Analisis Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Metode Statis Metode Dinamis Dan Kekuatan Bahan Berdasarkan Data NSPT (Studi Kasus Pembangunan Hotel Ayola Surabaya) Mila Kusuma Wardani 1 dan Ainur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin kekuatan dan keamanan suatu bangunan, karena inti dari suatu bangunan terletak pada kekuatan bangunan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA
SEMINAR TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA OLEH : AHMAD FARUQ FEBRIYANSYAH 3107100523 DOSEN PEMBIMBING : Ir.
Lebih terperinciσ = 1. Berat pelat (qd) =1,305 t/m 2 2. Beban Hidup Pelat ( ql) = 5,05 t/m 2
6.1. Perencanaan Pelat Sebelum Komposit Pelat pracetak berbentuk half slab dengan tebal 0 cm. Tulangan yang dipasang adalah tulangan bagian bawah. Elemen pelat pracetak harus dikontrol terhadap momen pada
Lebih terperinciPerencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi
Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi Disampaikan Oleh : Habiby Zainul Muttaqin 3110100142 Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Iriani W, M.Sc Ir. Fuddoly,
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan
Bab 7 DAYA DUKUNG TANAH Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On ile di ulau Kalukalukuang rovinsi Sulawesi Selatan 7.1 Daya Dukung Tanah 7.1.1 Dasar Teori erhitungan
Lebih terperinciMENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN
MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN mbaran konstruksi beton untuk keperluan pelaksanaan pembangunan gedung sangat berperan. Untuk itu perlu dikuasai oleh seseorang yang berkecimpung dalam pelaksanaan
Lebih terperinciPERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )
PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB ) [C]2010 : M. Noer Ilham A. DATA BAHAN STRUKTUR PLAT LENTUR DUA ARAH (TWO WAY SLAB ) Kuat tekan beton, f c ' = 20 MPa Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, f y = 240
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan
3 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG PERHOTELAN EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI PACITAN DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL
PERENANAAN GEDUNG PERHOTELAN EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI PAITAN DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S1 Teknik Sipil diajukan oleh
Lebih terperincifc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa
Peraturan dan Standar Perencanaan 1. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa untuk Gedung SNI - PPTGIUG 2000 2. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Gedung SKSNI 02-2847-2002 3. Tata Cara Perencanaan Struktur
Lebih terperinciG. PERENCANAAN STRUKTUR PRIMER
2. PERENCANAAN KOLOM PENGARUH KELANGSINGAN KOLOM KONDISI KOLOM PENDEK KOLOM LANGSING Tak bergoyang (braced).[ SNI 03 2847-2002. pers.29] Bergoyang (unbraced).[ SNI 03 2847-2002. 12.13.2] M1 M1 M 2 M 2
Lebih terperinciPLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder
PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder Dalam penggunaan profil baja tunggal (seperti profil I) sebagai elemen lentur jika ukuran profilnya masih belum cukup memenuhi karena gaya dalam (momen dan gaya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Struktur Perhitungan struktur meliputi perencanaan atap, pelat, balok, kolom dan pondasi. Perhitungan gaya dalam menggunakan bantuan program SAP 2000 versi 14.
Lebih terperinciBAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR
BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR 5.1 Output Penulangan Kolom Dari Program Etabs ( gedung A ) Setelah syarat syarat dalam pemodelan struktur sudah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan SNI, maka
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5
Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Pondasi Pertemuan - 5 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK : Mahasiswa dapat mendesain pondasi telapak
Lebih terperinciDAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR NOTASI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iii v ix xii xiv xvii xviii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)
LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1) PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG B POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG Oleh: Sonny Sucipto (04.12.0008) Robertus Karistama (04.12.0049) Telah diperiksa dan
Lebih terperinciPRAKATA. Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya insan Teknik Sipil.
PRAKATA Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya, karena hanya atas izin-nya tugas akhir yang berjudul Perencanaan Struktur Gedung Bank Mandiri Jalan Veteran
Lebih terperinciKriswan Carlan Harefa NRP : Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
STUDI PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL DUA LANTAI MENGGUNAKAN PONDASI TIANG STRAUZ DENGAN PONDASI SETEMPAT BETON BERTULANG Kriswan Carlan Harefa NRP : 0321015 Pembimbing
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3 Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : FELIX BRAM SAMORA
Lebih terperinciBAB IV ANALISA STRUKTUR
BAB IV ANALISA STRUKTUR 4.1 Data-data Struktur Pada bab ini akan membahas tentang analisa struktur dari struktur bangunan yang direncanakan serta spesifikasi dan material yang digunakan. 1. Bangunan direncanakan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN LANTAI Oleh: Fredy Fidya Saputra I.8505014 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM D III JURUSAN TEKNIK SIPIL SURAKARTA 009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Tinjauan Umum Menurut Supriyadi dan Muntohar (2007) dalam Perencanaan Jembatan Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan mengumpulkan data dan informasi
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL KONSTRUKSI BETON BERTULANG SEMESTER 1
I. Pilih Satu Jawaban Yang Benar KUMPULAN SOAL KONSTRUKSI BETON BERTULANG SEMESTER 1 1. Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik sebagai pembentuknya sudah dimulai sejak zaman Yunani maupun Romawi atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN III.. Gambaran umum Metodologi perencanaan desain struktur atas pada proyek gedung perkantoran yang kami lakukan adalah dengan mempelajari data-data yang ada seperti gambar
Lebih terperinci5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m
5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m pagar pengaman kerb 25 cm lantai kendaraan pile tiang pancang poer tunggal 5.5 Perencanaan Plat untuk Bentang 8m pagar pengaman kerb 25 cm lantai kendaraan pile tiang
Lebih terperincic. Semen, pasta semen, agregat, kerikil
Hal: 1 dari 17 1. Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik sebagai pembentuknya sudah dimulai sejak zaman Yunani maupun Romawi atau bahkan sebelumnya, namun penggunaan beton tersebut baru dapat berkembang
Lebih terperinciRespect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15
Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TS 05 SKS : 3 SKS Kolom ertemuan 14, 15 TIU : Mahasiswa dapat melakukan analisis suatu elemen kolom dengan berbagai kondisi tumpuan ujung TIK : memahami konsep tekuk
Lebih terperinci