LAPORAN TAHUNAN 2015 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TAHUNAN 2015 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN"

Transkripsi

1

2

3 LAPORAN TAHUNAN 2015 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2015

4 Tim Penyusun: Penanggung jawab : Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. Kepala Seksi Tata Operasional : Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si. Anggota : Riswanto, S.Kel Agus Arifin Sentosa, S.Pi Kontributor : Kasubbag Tata Usaha Kepala Seksi Pelayanan Teknis Pegawai BP2KSI Seksi Tata Operasional Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Alamat: Jl. Cilalawi No.1 Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat, Indonesia Telp/Fax to.jatiluhur@gmail.com

5 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI), yang selanjutnya disingkat BP2KSI, merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pada tahun 2015, BP2KSI telah menyusun Laporan Tahunan T.A sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Harapan kami, laporan ini dapat merepresentasikan gambaran menyeluruh dari pelaksanaan semua program dan kegiatan BP2KSI selama tahun anggaran Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Purwakarta, Desember 2015 Kepala Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. NIP Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun 2015 ii

6 Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I. PENDAHULUAN... 1 BAB II. VISI, MISI, KEBIJAKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI Visi dan Misi Kebijakan Rencana Strategis Struktur Organisasi... 7 BAB III. LAYANAN PERKANTORAN BAB IV. DOKUMEN DUKUNGAN MANAJERIAL Penyusunan Program dan Anggaran Monitoring, Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan Tata Usaha Pelayanan Teknis BAB V. SARANA DAN PRASARANA BAB VI. DOKUMEN DATA DAN INFOASI PEMULIHAN STOK DAN KONSERVASI SUMBER DAYA PERAIRAN BAB VII. LAYANAN IPTEK BAB VIII. PEASALAHAN DAN TINDAK LANJUT BAB IX. PENUTUP LAMPIRAN Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun 2015 iii

7 Daftar Tabel DAFTAR TABEL Tabel 1. Halaman Keragaan sumber daya manusia di Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan per 31 Desember Tabel 2. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan tingkat umur tahun Tabel 3. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan tingkat pendidikan tahun Tabel 4. Pegawai yang mengikuti tugas belajar dan izin belajar tahun Tabel 5. Komposisi jabatan fungsional peneliti BP2KSI tahun Tabel 6. Komposisi jabatan fungsional teknisi litkayasa BP2KSI tahun Tabel 7. PNS BP2KSI berdasarkan golongan ruang per Desember Tabel 8. Realisasi anggaran BP2KSI masing-masing Program/Kegiatan/Output per 31 Desember Tabel 9. Penetapan Kinerja (TAPJA) BP2KSI 2015 REFOCUSING Tabel 10. Penetapan Kinerja (TAPJA) BP2KSI 2015 APBN-P Tabel 11. Jadwal pelaksanaan Diklatpim Tingkat IV Angkatan XXV Tahun Tabel 12. Ruang lingkup Akreditasi Laboratorium Pengujian BP2KSI Tabel 13. Paket pengadaan barang dan jasa BP2KSI TA Tabel 14. Daftar Pengadaan Perangkat Alat Laboratorium TA Tabel 15. Daftar Pengadaan Perangkat Alat Laboratorium dan Survei TA Tabel 16. Daftar Judul Pengadaan buku identifikasi TA Tabel 17. Spesifikasi pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 4 BP2KSI tahun Tabel 18. Daftar Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi TA Tabel 19. Spesifikasi pengadaan Peralatan dan Fasilitas Kantor/Inventaris BP2KSI tahun Tabel 20. Spesifikasi pengadaan bahan penunjang kegiatan penelitian Waduk Jatiluhur tahun Tabel 21. Spesifikasi pengadaan eksperimental tagging tahun Tabel 22. Spesifikasi pengadaan terumbu karang buatan tahun Tabel 23. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan sarana riset dan kantor BP2KSI TA Tabel 24. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan gedung bertingkat BP2KSI TA Tabel 25. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan halaman gedung kantor BP2KSI TA Tabel 26. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan pagar gedung kantor BP2KSI TA Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun 2015 iv

8 Tabel 27. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan pos satpam BP2KSI TA Tabel 28. Kegiatan penelitian APBN yang dilakukan BP2KSI Tahun Anggaran Tabel 29. Komposisi dan jumlah setasea yang ditemukan selama pengamatan bulan November Tabel 30. Status mutu air Sungai Citarum (Metode STORET) Tabel 31. Perbandingan kumulatif jumlah pakan yang diberikan dengan sisa pakan yang dapat di resirkulasi Tabel 32. Indeks relatif penting untuk struktur komunitas ikan di Danau Matano Tabel 33. Indeks ekologi dari strutur komunitas ikan di Danau Matano Tabel 34. Aktivitas Perpustakaan BP2KSI tahun Tabel 35. Daftar nama mahasiswa UNDIP yang melakukan PKL di BP2KSI pada tanggal 2 20 Februari Tabel 36. Daftar nama peserta Diklat Pra Jabatan Golongan II & III TA 2015 LPPT yang magang di BP2KSI Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun 2015 v

9 Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur Organisasi BP2KSI... 8 Gambar 2. Struktur Organisasi Pengelolaan Anggaran dan Kegiatan Serta Tenaga Pelaksana BP2KSI... 9 Gambar 3. Distribusi pegawai BP2KSI berdasarkan PNS dan non PNS Tahun Gambar 4. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan kelompok umur tahun Gambar 5. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan tingkat pendidikan tahun Gambar 6. Suasana Ujian Terbuka S3 a.n. Lismining P. Astuti (4 Februari 2015) Gambar 7. Suasana Ujian Terbuka S3 a.n. Amula Nurfiarini (26 Februari 2015) Gambar 8. Persentase sebaran jabatan fungsional peneliti BP2KSI tahun Gambar 9. Persentase sebaran fungsional teknisi litkayasa BP2KSI tahun Gambar 10. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan jabatan fungsional Tahun Gambar 11. Cover Dokumen RENSTRA BP2KSI Tahun Gambar 12. Pelaksanaan evaluasi hasil penelitian tahun anggaran 2013 dan pemantapan kegiatan penelitian tahun anggaran Gambar 13. Sertifikat akreditasi Laboratorium Pengujian BP2KSI Gambar 14. Beberapa peralatan pengolah data dan komunikasi Gambar 15. Beberapa peralatan dan fasilitas kantor Gambar 16. Komponen KJA zero waste Gambar 17. Komponen utama eksperimental tagging Gambar 18. Spesifikasi dan aplikasi terumbu karang buatan Gambar 19. Gambar 20. Gambar 21. Gambar 22. Gambar 23. Gambar 24. Lokasi pengambilan sampel di Teluk Gerupuk dan Teluk Bumbang, Lombok Tengah Bentuk dan cara kerja alat tangkap pocong serta benih lobster yang tertangkap di Teluk Gerupuk dan Bumbang Wilayah zona inti dengan bentuk kenampakan dari permukaan perairan Hard Coral dan Walls Distribusi setasea di perairan TNP Laut Sawu dan Perarian Nusa Tenggara Timur (Wiadnyana, dkk., 2005 dan Kahn et al., 2014) Laju tangkap (ekor/nelayan/5 bulan) benih ikan napoleon pada penangkapan bulan Januari hingga Desember 2015 di sekitar perairan dangkal Kabupaten Anambas Laju tangkap (ekor/bulan/nelayan) benih ikan napoleon pada penangkapan bulan September hingga Desember 2014 di sekitar perairan dangkal Kabupaten Anambas Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun 2015 vi

10 Gambar 25. Kegiatan pengukuran benih ikan napoleon yang dipelihara di KJA di sekitar Perairan Airsena, Kabupaten Anambas Gambar 26. Eceng gondok yang kerdil dan pertumbuhan akar yang terhambat/gundul 74 Gambar 27. Ikan koan setelah pemeliharaan Gambar 28. Desain tabung filtrasi air untuk KJA Ramah Lingkungan Gambar 29. Laju pertambahan bobot ikan dan laju pemberian pakan pada KJA dengan sistem biofilter Gambar 30. Sebaran panjang karapas udang windu di Aceh Timur Gambar 31. Sebaran dan kepadatan juvenil udang windu di Aceh Timur Gambar 32. Distribusi spasial horizontal jumlah udang windu (ekor) yang terdeteksi di perairan Aceh Timur Gambar 33. Produksi udang windu per satuan upaya di Aceh Timur Gambar 34. Lokasi penelitian di Danau Matano Gambar 35. Jenis ikan invasif di Danau Matano, ikan lohan/flowerhorn Gambar 36. Edwardsiella ictaluri Gambar 37. Ikan Patin yang terinfeksi ESC Gambar 38. Bangkai ikan yang ditemukan di Pantai Ancol Gambar 39. Sisa-sisa kematian ikan pada salah satu KJA di Waduk Gajah Mungkur Gambar 40. Lokasi penelitian di laguna Segara Anakan, Jawa Tengah (2015) Gambar 41. Perubahan luas laguna Segara Anakan berdasarkan Citra Landsat (Nurfiarini et al., 2015) Gambar 42. Kelimpahan jenis mangrove di Segara Anakan Gambar 43. Gambar 44. Diagram system energy di Ekosistem mangrove Segara Anakan (dimodifikasi dari Odum & Arding, 1991) Hasil Tangkapan dengan Menggunakan Alat Tangkap Jermal di Padang Tikar Gambar 45. Peta Refugia Udang Penaeid di Padang Tikar, Teluk Batang, dan Ketapang 92 Gambar 46. Lokasi survei penelitian hiu tahun Gambar 47. Gambar 48. Persentase sebaran famili hiu yang didaratkan di Tanjung Luar berdasarkan survei lapangan tahun Nisbah kelamin jantan betina spesies hiu yang tertangkap rawai dan didaratkan di Tanjung Luar Tahun Gambar 49. CPUE gabungan rawai apung dan rawai dasar Gambar 50. Lokasi Penelitian Kesesuaian Habitat Restocking Lobster Gambar 51. Hasil Analisis Pemeringkatan Aspek Ekologi-Perikanan bagi Kelayakan Restocking Lobster Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun 2015 vii

11 Gambar 52. Gambar 53. Proses tagging lobster: jenis tag yang digunakan (kiri) dan lobster yang sudah ter-tag (kanan) Kegiatan FNPKSI V di Gedung Rektorat UNPAD, Jatinangor 20 Oktober Gambar 54. Kunjungan pembelajaran lapangan SMP Sekolah Tunas Indonesia (26 Februari 2015) Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun 2015 viii

12 Daftar Lampiran DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Sumber Daya Manusia BP2KSI Tahun 2015 Lampiran 2. Kegiatan Pengembangan Profesional dan Keahlian Pegawai BP2KSI Tahun 2015 Lampiran 3. Kegiatan Penelitian Kelautan dan Perikanan BP2KSI Tahun 2015 Lampiran 4. Kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian BP2KSI Tahun 2015 Lampiran 5. Kegiatan Pertemuan, Koordinasi, dan Sosialiasi BP2KSI Tahun 2015 Lampiran 6. Publikasi Karya Tulis Ilmiah Peneliti dan Teknisi Litkayasa lingkup BP2KSI Tahun 2015 Lampiran 7. Penambahan Koleksi Perpustakaan BP2KSI Tahun 2015 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun 2015 ix

13 Pendahuluan I. PENDAHULUAN Beberapa faktor yang menjadi penyebab terancamnya kelestarian sumber daya ikan di perairan tawar dan laut antara lain adalah pemanfaatan berlebih ( over exploitation) sumber daya hayati, penggunaan teknik dan peralatan penangkap ikan yang merusak lingkungan, perubahan dan degradasi fisik habitat, pencemaran, introduksi spesies asing, konversi kawasan lindung menjadi peruntukan pembangunan dan perubahan iklim global serta bencana alam. Dampak dari semua itu menyebabkan stok ikan pada berbagai kawasan perairan baik di perairan tawar maupun laut telah menurun sehingga memerlukan pemulihan dan konservasi bagi kawasan yang masih memungkinkan untuk dikonservasi. Oleh karena itu, peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting bagi pemulihan dan konservasi sumber daya ikan. Pengelolaan sumber daya ikan secara berkelanjutan harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI) adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut di tingkat nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI) yang saat ini telah berubah nomenklaturnya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan (PUSLITBANGKAN). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan (PUSLITBANGKAN) merupakan salah satu unit organisasi eselon II di bawah Badan Litbang Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan perikanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PEEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan pada 14 Agustus 2015, PUSLITBANGKAN merupakan penggabungan antara Unit Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya (P4B) dan Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (P4KSI) yang telah ada sebelumnya. BP2KSI dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.36/MEN/2011 dengan tugas melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut. Berdasarkan sejarah berdirinya, BP2KSI yang berlokasi di Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat awalnya merupakan suatu unit kerja dengan nama Stasiun Penelitian Perikanan Jatiluhur yang berdiri pada tahun 1967, secara struktural berada di bawah Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. Tahun berubah menjadi Lembaga Penelitian Perikanan Darat (LPPD) cabang Jatiluhur. Sampai dengan tahun 2000, lembaga tersebut mengalami perubahan status unit kerja sebanyak 5 kali Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

14 Pendahuluan dimana perubahan status unit kerja yang terakhir menjadi Instalasi Pemacuan Sumberdaya Perikanan sebagai unit pelaksana teknis di bawah Balai Riset Perikanan Laut, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). Pada tahun lembaga tersebut berubah status menjadi Loka Riset Pemacuan Stok Ikan (LRPSI), secara struktural berada dibawah Pusat Riset Perikanan Tangkap (PRPT), DKP. Pada akhir tahun 2009 berubah status menjadi Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan Jatiluhur (BR PSI). Pada tahun 2011, BRPSI berubah nama menjadi Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI). BP2KSI dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.36/MEN/2011, tanggal 26 September 2011 yang mendapat persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dalam surat Nomor: B/1800/M.PAN-RB/7/2011, tanggal 28 Juli Pada Peraturan Menteri tersebut BP2KSI mempunyai tugas melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut. Monitoring perlu dilakukan untuk mewujudkan penyelenggaraan pembangunan sektor perikanan dan kelautan secara berkelanjutan terhadap potensi sumber daya ikan perairan tawar dan laut dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya tersebut mutlak diperlukan. Berdasarkan kegiatan monitoring tersebut akan diketahui status terkini dari suatu perairan. Perairan yang mengalami kerusakan akibat eksploitasi sumberdaya perairan yang berlebihan tanpa memperhitungkan daya dukung perairan sehingga berdampak pada penurunan stok ikan dan degradasi lingkungan perairan perlu dilakukan pemulihan atau rehabilitasi. Laporan Tahunan BP2KSI 2015 ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan unit kerja secara struktural kepada instansi di atasnya, serta diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

15 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi II. VISI, MISI, KEBIJAKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI 2.1 VISI DAN MISI Dalam struktur organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis/Eselon III-b yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut. BP2KSI memiliki visi sebagai berikut: " Tersedianya IPTEK/ terwujudnya inovasi IPTEK untuk mendukung penyelenggaraan pemulihan habitat dan konservasi SDI yang berkelanjutan" Makna Visi tersebut adalah sebagai berikut, IPTEK terdiri dari 2 (dua) kata yaitu Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 1. Ilmu Pengetahuan, digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis melalui proses penelitian, dan hasilnya disebut naskah ilmiah. Metodologi ilmiah yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif digunakan untuk menerangkan pembuktian gejala atau fenomena alam; 2. Teknologi, dihasilkan dari penerapan atau pemanfatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai tertentu bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia, menjelaskan cara atau metode serta proses atau produk ; 3. Mewujudkan IPTEK mengandung makna bahwa masa depan pembangunan kelautan dan perikanan ditentukan oleh IPTEK ; 4. Mendukung penyelenggaran pemulihan habitat dan konservasi SDI yang berkelanjutan mengandung makna memberi dukungan hasil Litbang (IPTEK & Inovasi IPTEK) yang berkualitas kepada pengguna untuk penyelenggaraan pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan; Misi BP2KSI Tahun adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan litbang untuk menghasilkan penguasaan dan pemanfaatan iptek pemulihan dan konservasi SDI sehingga menjadi pusat acuan dalam pemanfaatan teknologi pemulihan habitat dan konservasi SDI 2. Meningkatkan pengembangan pemanfaatan teknologi pemulihan habitat dan konservasi SDI untuk menghasilkan produk inovasi yang memiliki daya saing tinggi dan menyentuh kepentingan masyarakat luas serta diserap dan dimanfaatkan oleh pengguna akhir. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

16 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi 3. Menumbuhkan jejaring kerjasama dan kemitraan antar lembaga penelitian baik di dalam maupun luar negeri serta membangun kemitraan dengan pelaku usaha untuk peningkatan ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara optimal. 4. Menerapkan sistem manajemen mutu kegiatan manajerial dan litbang pemulihan dan konservasi SDI Tujuan BP2KSI adalah sebagai berikut: " Meningkatkan kapasitas kelembagaan, SDM aparatur, hasil litbang dan inovasi IPTEK pemulihan dan konservasi SDI untuk mendukung program pembangunan kelautan dan perikanan nasional." Tujuan BP2KSI mencerminkan arah pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Litbangrap IPTEK) 5 (lima) tahun kedepan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penjabaran Tujuan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Siap Pakai masa depan dalam rangka menunjang tujuan dan sasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan; 2. Meningkatkan akses stakeholder terhadap pilihan IPTEK siap pakai untuk antisipasi, mitigasi dan pengelolaan perikanan; 3. Meningkatkan kualitas pembinaan dan dukungan administrasi serta manajemen litbang untuk mendukung reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2.2 KEBIJAKAN Kebijakan BP2KSI dalam menjalankan kegiatan selalu berpedoman pada tugas dan fungsi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.36/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan. BP2KSI mempunyai tugas melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut. Dalam menjalankan tugas tersebut, BP2KSI menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan; b. Pelaksanaan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut yang meliputi penelitian pemulihan sumber daya ikan, mencakup restocking Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

17 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi sumber daya ikan, dan rehabilitasi/restorasi habitat, serta konservasi ekosistem dan konservasi jenis sumber daya ikan; c. Pelayanan teknis, jasa informasi, komunikasi dan pengelolaan kerja sama penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut; d. Pengelolaan sarana dan sarana penelitian; e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Motto : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan juga mempunyai kebijakan motto yang disimbolkan dengan BPPKSI (Bashfulness; Persistence; Principle; Knowledge; Sincerity dan Intelligence) yang memiliki arti sebagai berikut : Bashfulness / Perasaan Malu a. Malu karena datang terlambat dan pulang paling awal. b. Malu melihat teman sibuk melakukan aktivitas dan kita hanya berdiam diri. c. Malu jika hanya menuntut hak tapi tidak tahu kewajiban yang harus dilakukan. d. Malu karena kerja selalu salah dalam melakukan sesuatu. e. Malu karena bekerja tidak sesuai dengan aturan atasan. f. Malu karena bekerja tidak berprestasi dari orang lain. g. Malu kerena tugas tidak terlaksana / selesai tepat waktu. h. Malu berprilaku dan berbicara tidak sopan. i. Malu tidak bertegur sapa ke sesama rekan. j. Malu tidak berperan aktif dalam mewujudkan kebersihan dan keindahan lingkungan kantor, Persistence / Ketekunan a. Ketekunan yang berkomitmen merupakan modal seluruh karyawan BP2KSI untuk mencapai hasil pekerjaan yang maksimal. b. Kesuksesan bekerja bukan datang dari orang yang luar biasa, tapi orang yang bisa melakukan hal-hal yang luar biasa secara tekun. Principle / Prinsip a. Perencanaan kerja yang baik dan efektif. b. Penjadwalan yang tepat. c. Pelaksanaan kerja sesuai dengan perencanaan. d. Prinsip rekam jejak perjalanan pelaksanaan perkerjaan. e. Pengembangan diri. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

18 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi Knowledge / Pengetahuan a. Pengelolaan pengetahuan ( knowledge management), menjadi salah satu metode peningkatan produktifitas BP2KSI, hal ini merupakan pemanfaatan sumber daya manusia secara optimal. Pemanfaatan sumber daya manusia melalui potensi kreativitas dan inovasi, agar dapat meningkatkan produktivitas BP2KSI. b. Pemanfaatan potensi pengetahuan ( knowledge) setiap karyawan BP2KSI untuk mengembangan mandate BP2KSI dalam melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan di perairan tawar dan laut. Sincerity / Ketulusan a. Karyawan BP2KSI secara tulus membuat komitmen terhadap diri sendiri, melaksanan semua pekerjaan sebaik mungkin. b. Karyawan BP2KSI bersikap konsisten serta menunjukan sikap profesionalisme. Diaman reputasi profesionalisme kerja akan ternilai tidak hanya dari satu tindakan melainkan dari tindakan-tindakan yang simultan dan dijalankan berkesinambungan. c. Karyawan BP2KSI berusaha bersikap tulus dalam bekerja, sehingga akan datang dengan sendirinya penilaian yang tulus dari rekan kerja maupun pimpinan, dan secara lebih luas akan membantu meningkatkan citra BP2KSI. Intelligence / Kecerdasan a. Bekerja cerdas dengan kekuatan manajement (Management Power). b. Bekerja cerdas dengan kekuatan kreativitas (Creativity Power). c. Bekerja cerdas dengan kekuatan daya ungkit (Leverage Power). 2.3 RENCANA STRATEGIS Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI) mengemban tugas pokok menyelenggarakan penelitian untuk mendukung pengelolaan perikanan tangkap dan konservasi sumber daya ikan. Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya maka telah disusun draft dokumen Rencana Strategis Program dan Kegiatan tahun , yang selanjutnya disebut Renstra BP2KSI Penyusunan Renstra BP2KSI mengacu pada review renstra organisasi diatasnya yaitu Renstra Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI (P4KSDI) yang nanti akan disesuaikan dengan perubahan nomenklatur karena penggabungan dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya (P4B) menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan (Puslitbangkan). Dengan dilaksanakannya penyusunan dokumen renstra ini, diharapkan pencapaian output dapat mencapai kinerja yang lebih Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

19 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi baik dan memenuhi aspek akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta sistem penganggaran berbasis kinerja. Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi SDI (BP2KSI) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Balitbang KP harus dapat mendukung kinerja Direktorat Jenderal Teknis terkait dalam hal penyiapan data dan informasi, paket teknologi dan bahan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan nasional. Kebijakan dan strategi Balitbang KP menetapkan produk litbang memenuhi program prioritas nasional, Kementerian (K/L), Direktif Presiden untuk percepatan pembangunan, serta program kegiatan litbang yang bersifat responsif dan antisipatif terhadap perubahan lingkungan SDI. Untuk mendukung hal tersebut, kegiatan BP2KSI difokuskan untuk mendukung upaya pemulihan dan konservasi SDI maupun permasalahan yang dihadapi dengan ruang lingkup kegiatan sebagai berikut: a. Penyusunan program pelaksanaan, evaluasi dan analisis hasil penelitian dan pengembangan pemulihan dan konservasi SDI b. Pengkajian penerapan teknologi rehabilitasi lingkungan dan konservasi SDI c. Pengumpulan dan pengolahan data pemulihan dan konservasi SDI d. Penilaian kesesuaian dan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi perairan e. Pelaksanaan dan penyiapan saran teknis rehabilitasi populasi SDI, daya dukung dan daya pulih perairan serta konservasi jenis dan genetik f. Standardisasi di bidang penelitian dan pengembangan pemulihan dan konservasi SDI g. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pemulihan dan konservasi SDI Diseminasi dan sosialisasi hasil penelitian pemulihan dan konservasi SDI h. Pengembangan layanan jasa penelitian pemulihan dan konservasi SDI 2.4 STRUKTUR ORGANISASI BP2KSI merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan yang sekarang menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Susunan organisasi dan tata kerja BP2KSI tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.36/MEN/2011, tanggal 26 September 2011 dipimpin oleh seorang Kepala dengan jabatan struktural eselon III-b. Pada Peraturan Menteri tersebut BP2KSI mempunyai tugas melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

20 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi KEPALA BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN Dr. FAYAKUN SATRIA, S.Pi., M.App.Sc. NIP KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA NANANG WIDAANTO,S.Pi. NIP KEPALA SEKSI TATA OPERASIONAL ZULKARNAEN FAHMI, S.PI., M.Si NIP KEPALA SEKSI PELAYANAN TEKNIS MUJIYANTO, S.St.Pi., M.Si. NIP KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1. Struktur Organisasi BP2KSI Susunan organisasi BP2KSI terdiri atas: 1) Subbagian Tata Usaha; 2) Seksi Tata Operasional; 3) Seksi Pelayanan Teknis dan 4) Kelompok Jabatan Fungsional. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evalusi, serta laporan. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

21 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut serta perpustakaan. Struktur organisasi BP2KSI disajikan pada Gambar 1. Selain itu, juga terdapat susunan organisasi BP2KSI berdasarkan kuasa pengguna anggaran. Adapun struktur organisasi pengelolaan anggaran dan kegiatan serta tenaga pelaksana BP2KSI disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Struktur Organisasi Pengelolaan Anggaran dan Kegiatan Serta Tenaga Pelaksana BP2KSI Tugas pembinaan kegiatan penelitian (perencanaan dan evaluasi) dan profesionalisme peneliti dan teknisi litkayasa dilaksanakan oleh Kepala BP2KSI dan dibantu oleh masing-masing ketua kelompok penelitian. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan NOMOR KEP.11.1/BALITBANG KP/2011 tentang Penetapan Kelompok Penelitian Lingkup Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, kelompok penelitian pada BP2KSI dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Kelompok Penelitian Pemulihan dan Rehabilitasi Habitat 2. Kelompok Penelitian Konservasi Ekosistem 3. Kelompok Penelitian Konservasi Jenis dan Genetik Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

22 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia Kondisi sumber daya manusia di BP2KSI per 31 Desember 2015 adalah pegawai BP2KSI berjumlah 66 orang terdiri dari 47 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 19 pegawai kontrak dengan rasio 71,21% dan 28,79% (Gambar 3). Perkembangan jumlah PNS di BP2KSI selama tahun 2015 meningkat karena adanya tambahan jumlah pegawai dari pengadaan CPNS Per tanggal 27 April 2015 BP2KSI menerima kehadiran 2 orang CPNS baru atas nama Indriatmoko, S.Kel (NIP ) sebagai peneliti dan Idat Ikhtafia, A.Md (NIP ) sebagai pengadministrasi umum. Diharapkan dengan bertambahnya 2 orang CPNS tersebut dapat meningkatkan kinerja BP2KSI. Perkembangan tenaga kontrak di BP2KSI selama tahun 2015 mengalami penurunan karena berkurangnya 1 orang tenaga kontrak karena yang bersangkutan meninggal dunia. Secara umum, jumlah total pegawai di BP2KSI pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 1,5% dibanding tahun Jumlah SDM yang terdapat di BP2KSI masih relatif ideal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi instansi. Kondisi sumber daya manusia BP2KSI per Desember 2015 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Keragaan sumber daya manusia di Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan per 31 Desember 2015 No. Staf BP2KSI Pegawai Negeri Sipil Kontrak (Pramubakti) Total 1 Peneliti Teknisi Litkayasa Tenaga Administrasi Pustakawan Pekarya Pengemudi Satpam Jumlah Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

23 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi Gambar 3. Distribusi pegawai BP2KSI berdasarkan PNS dan non PNS Tahun 2015 a. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat umur Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan tingkat umur pada tahun 2015 disajikan pada Tabel 2. Per 31 Desember 2015, jumlah pegawai negeri sipil BP2KSI yang memiliki jumlah paling tinggi terdapat pada dua kelompok umur yaitu dan yaitu 15 orang. Pada kelompok umur memiliki jumlah paling sedikit yaitu 6 orang. Kelompok tahun pada tahun ini terdapat PNS yang akan memasuki masa pensiun pada umur 58 tahun. Oleh karena itu BP2KSI perlu melakukan pemutakhiran analisis beban kerja (ABK) dalam rangka restrukturisasi pegawai agar tidak terjadi kekosongan formasi. Pegawai kontrak BP2KSI didominasi oleh kisaran umur sebanyak 12 orang dan yang paling sedikit pada kelompok umur sebanyak 10 orang. Secara keseluruhan, pegawai BP2KSI pada tahun 2015 didominasi oleh kelompok umur tahun (41%), yang diikuti oleh kelompok umur tahun (24%) (Gambar 4). Tabel 2. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan tingkat umur tahun 2015 No. Tingkat Umur Jumlah (Orang) PNS Kontrak Total Jumlah Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

24 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi Gambar 4. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan kelompok umur tahun 2015 b. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan, secara keseluruhan persentase jumlah pegawai BP2KSI pada tahun 2015 secara umum masih sama dengan tahun 2014 yang didominasi oleh lulusan SMA sebanyak 48%, kemudian diikuti oleh lulusan sarjana S1 sebesar 23% dan magister S2 sebesar 12% (Gambar 5). Secara keseluruhan, komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2015 No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) PNS Kontrak Total 1 S S S D D SMA SMP SD Jumlah Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

25 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi Gambar 5. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2015 Dalam upaya peningkatan kualitas SDM jangka panjang melalui tugas dan izin belajar, terdapat 2 orang pegawai lingkup BP2KSI yang sedang melaksanakan tugas dan izin belajar hingga bulan Desember 2015 dengan keragaan disajikan pada Tabel 4. Pada tahun 2015, dua orang PNS BP2KSI atas nama Amula Nurfiarini, S.P., M.Si. dan Lismining Pujiyani Astuti, S.P., M.Si. telah menyelesaikan tugas belajar S3. Dengan bertambahnya dua orang berkualifikasi S3 (doktor), semoga kinerja dan kontribusi BP2KSI dalam melaksanakan penelitian di bidang pemulihan dan konservasi sumber daya ikan di Indonesia dapat semakin baik dan meningkat. Tabel 4. Pegawai yang mengikuti tugas belajar dan izin belajar tahun 2015 No Nama Program Perguruan Tinggi Beasiswa Tahun Masuk 1 Andri Warsa, S.Si. a) S2 IPB BPSDM KP Yayuk Sugianti, S.St.Pi b) S2 UNPAD Keterangan: a) Tugas Belajar; b) Izin Belajar Lismining Pujiyani Astuti merupakan mahasiswa program doktor (S3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor telah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Intervensi Internal terhadap Biodegradasi Bahan Organik Limbah Karamba Jaring Apung di Waduk Ir. H. Djuanda dalam Upaya Memperbaiki Kualitas Perairan. Disertasi tersebut dibimbing dan dipromotori oleh Komisi Pembimbing yang beranggotakan Dr. Ir. Enan M. Adiwilaga, Prof. Dr. Budi Indra Setiawan dan Dr. Niken T.M. Pratiwi. Ujian tertutup telah dilaksanakan pada Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

26 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi tanggal 24 Desember 2014 dengan penguji luar komisi adalah Dr. Hefni Effendi dan Dr. Majariana Krisanti. Ujian terbuka telah dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2015 dengan penguji luar komisi adalah Prof. (riset) Dr. Krismono dan Dr. Yusli Wardiatno. Amula Nurfiarini merupakan mahasiswa program doktor (S3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor telah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Rancangan Pengembangan Suaka Perikanan (Fish Sanctuary) Estuari Berbasis Sistem Sosial-Ekologis di Segara Anakan Kabupaten Cilacap. Disertasi tersebut dibimbing dan dipromotori oleh Komisi Pembimbing yang beranggotakan Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc., Prof. Dr. Seyo Budi Susilo, M.Sc., dan Dr. M. Mukhlis Kamal, M.Sc. Ujian tertutup telah dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2015 dengan penguji luar komisi adalah Dr. Ario Damar, M.Sc dan Dr. Ir. Majariana Krisanti, M.Si. Ujian terbuka telah dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2015 dengan penguji luar komisi adalah Dr. Sigid Hariyadi, M.Sc. dan Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. Gambar 6. Suasana Ujian Terbuka S3 a.n. Lismining P. Astuti (4 Februari 2015) Gambar 7. Suasana Ujian Terbuka S3 a.n. Amula Nurfiarini (26 Februari 2015) Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

27 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi c. Komposisi pegawai negeri sipil berdasarkan fungsional Komposisi Jabatan Fungsional (jabfung) Peneliti di BP2KSI per 31 Desember 2015 menunjukkan bahwa formasi fungsional didominasi oleh Peneliti Madya sebesar 31%, kemudian diikuti oleh Peneliti Muda (30%). Peneliti Utama, Peneliti Pertama dan Peneliti Non Klasifikasi memiliki presentase yang sama sebesar 13% (Gambar 8). Beberapa peneliti selama tahun 2015 telah mengajukan Pengajuan Angka Kredit (PAK) kepada Tim Penilai Peneliti Instansi (TP2I) dan sedang menunggu proses penerbitan DUPAK dan SK, sehingga komposisi jabfung peneliti BP2KSI pada tahun 2015 akan mengalami perubahan. Komposisi lengkap fungsional peneliti dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Komposisi jabatan fungsional peneliti BP2KSI tahun 2015 No. Jenjang Fungsional Peneliti Jumlah (orang) 1 Peneliti Utama (1 Profesor Riset) 3 2 Peneliti Madya 7 3 Peneliti Muda 7 4 Peneliti Pertama 3 5 Peneliti Non Klasifikasi 3 Jumlah 23 Gambar 8. Persentase sebaran jabatan fungsional peneliti BP2KSI tahun 2015 Secara umum, komposisi peneliti tersebut sudah relatif ideal. Terdapat tiga orang peneliti non klasifikasi dimana yang pertama belum mengajukan PAK karena terkait tugas belajar dan belum mengikuti diklat fungsional peneliti sementara yang kedua masih merupakan CPNS. Jumlah peneliti sebanyak 23 orang sampai saat ini masih belum ideal mengingat bertambahnya tugas dan fungsi BP2KSI di bidang penelitian pemulihan dan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

28 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi konservasi sumber daya ikan. Diharapkan penambahan jumlah peneliti agar tugas dan fungsi BP2KSI di bidang penelitian berjalan dengan baik. Komposisi lengkap fungsional teknisi litkayasa dapat dilihat pada Tabel 6. Pada formasi teknisi litkayasa, jumlah teknisi litkayasa non kelas yang terdapat di BP2KSI hanya tersisa 1 orang. Hal tersebut dikarenakan batas usia yang dipersyaratkan untuk masuk dalam fungsional teknisi litkayasa tidak dapat dipenuhi sehingga statusnya tetap non kelas. Jumlah PNS teknisi sebanyak 9 orang sampai saat ini masih belum ideal mengingat bertambahnya tugas dan fungsi BP2KSI di bidang penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan. Diharapkan segera penambahan jumlah teknisi litkayasa agar tugas dan fungsi BP2KSI di bidang penelitian berjalan dengan baik. Walaupun demikian, sebagian tugas dan fungsi teknisi litkayasa telah dibantu oleh 6 orang tenaga teknisi kontrak. Tabel 6. Komposisi jabatan fungsional teknisi litkayasa BP2KSI tahun 2015 No. Jenjang Fungsional Teknisi Litkayasa Jumlah (orang) 1 Teknisi Litkayasa Penyelia 2 2 Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 2 3 Teknisi Litkayasa Pelaksana 3 4 Teknisi Litkayasa Pemula 1 5 Teknisi Litkayasa Non Kelas 1 Jumlah 9 Gambar 9. Persentase sebaran fungsional teknisi litkayasa BP2KSI tahun 2015 Selain peneliti dan teknisi litkayasa, komposisi pegawai fungsional yang terdapat di BP2KSI adalah fungsional Pustakawan Pertama (1 orang). Rasio antara PNS fungsional dan non fungsional di BP2KSI adalah sebesar 61,70 : 38,30 dengan sebaran komposisi Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

29 Visi, Misi, Kebijakan dan Struktur Organisasi jabatan fungsional PNS disajikan pada Gambar 10. Persentase pegawai non fungsional tersebut merupakan staf pelaksana di BP2KSI dan beberapa fungsional non kelas. Status sebagai sebuah balai memerlukan dukungan pegawai fungsional sehingga diharapkan jumlah pegawai fungsional di tahun ke depan dapat meningkat. Gambar 10. Komposisi pegawai BP2KSI berdasarkan jabatan fungsional Tahun 2015 d. Komposisi pegawai negeri sipil berdasarkan golongan ruang Komposisi PNS BP2KSI berdasarkan golongan ruang per 31 Desember 2015 disajikan pada Tabel 7. Golongan III mendominasi PNS BP2KSI diikuti oleh Golongan II dan Golongan IV. Tabel 7. PNS BP2KSI berdasarkan golongan ruang per Desember 2015 Unit Kerja Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I A B C D E A B C D A B C D A B C D BP2KSI Jumlah Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

30 Layanan Perkantoran III. LAYANAN PERKANTORAN Jumlah anggaran untuk pembiayaan kegiatan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI) pada Tahun Anggaran berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Tahun Anggaran 2015 Nomor: SP DIPA /2015 yang disahkan pada 14 November 2014 adalah sebesar Rp ,-. Dalam rangka refocusing dan akomodasi Program Lanjutan dan Program Prioritas Kabinet Kerja, pada bulan Maret 2015 terjadi revisi DIPA BP2KSI yaitu Revisi I pada tanggal 6 Maret 2015 dengan pagu meningkat menjadi Rp ,- lalu pada tanggal 24 Maret 2015 telah disahkan Revisi II DIPA BP2KSI sehingga pagu untuk tahun anggaran 2015 menjadi sebesar Rp ,- serta Revisi III yang telah disahkan pada tanggal 23 Desember 2015 pagu anggaran BP2KSI Tahun 2015 menjadi sebesar Rp ,-. Pada tanggal 16 Desember 2015 terdapat Revisi IV yang hanya merubah nilai MAK output pada beberapa kegiatan tanpa merubah nilai pagu sebesar Rp ,-. Berdasarkan pagu Revisi ke: 04, maka realisasi capaian anggaran yang terserap per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,- atau 69,22% dari total anggaran. Persentase capaian realisasi anggaran pada bulan Desember 2015 mengalami penurunan karena adanya penambahan pagu anggaran pada Revisi ke 04 DIPA BP2KSI. Realisasi anggaran per 31 Desember 2015 secara rinci disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Realisasi anggaran BP2KSI masing-masing Program/Kegiatan/Output per 31 Desember 2015 No Program/Kegiatan/Output Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Sarana dan Prasarana IPTEK Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan [Base Line] 011 Pengadaan Buku Identifikasi [RKP 01-KP 99-DP 99] 012 Pengadaan alat Laboratorium [RKP 01-KP 99-DP 99] 013 Pengadaan alat laboratorium dan survey [REFOCUSING] Kawasan Konservasi yang Teridentifikasi Kerentanan, Kelangkaan, dan Keterancaman Kelestarian Sumberdaya Ikan dan Habitatnya [Base Line] Pagu Target Realisasi (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%) , , , , , , , , , , , ,57 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

31 Layanan Perkantoran A B Penelitian Pengembangan Kawasan Konservasi Perikanan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat [RKP 09-KP 03-DP 06] Penelitian Kesesuaian Zonasi di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur sebagai Kawasan Konservasi Perairan [RKP 09-KP 01-DP 06] Penelitian Bahan penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan Napoleon [Cheilinus undulatus] di Kepulauan Anambas [RKP 09-KP 03-DP 06] Teknologi Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan [Base Line] Penelitian Pemulihan Populasi dan Rehabilitasi Habitat Sumber Daya Ikan, Daya dukung dan Daya Pulih Perairan di Daerah Aliran Sungai [DAS] Citarum [RKP 09-KP 99- DP 04] Penelitian Pemulihan Populasi dan Rehabilitasi Habitat Sumber Daya Ikan di Daerah Aliran Sungai [DAS] Citarum, Jawa Barat Penelitian Daya Dukung dan Rancang Bangun KJA Ramah Lingkungan di Perairan di Waduk Ir. H. Djuanda-Jawa Barat Karya Tulis Ilmiah (KTI) Bidang Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan [Base Line] Penyusunan KTI Subbidang Pemulihan dan Konservasi SDI [RKP 01-KP 99-DP 99] Data dan Informasi Sumber Daya, Pemulihan Habitat, Konservasi dan Teknologi Penangkapan Ikan [Base Line] Penelitian Kawasan Konservasi Induk Udang [P. monodon] di Pantai Timur Aceh, Kabupaten Aceh Timur [RKP 05-KP -1-DP 06] Penelitian Pengendalian Spesies Ikan Asing Invasif [IAS] Komplek Danau Malili, SUlawesi Selatan [RKP 09- KP 03-DP 06] Kegiatan Crash Program dan Penguatan Data IPTEK Konservasi Sumber Daya Ikan [RKP 09-KP 99-DP 06] , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,57 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

32 Layanan Perkantoran A B C D 011 A B C Kajian Pengembangan Model , ,14 Konservasi Ekosistem Mangrove di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap [RKP 09- KP 99-DP 06] Perencanaan dan Penatalaksanaan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan [Base Line] , ,90 Penyusunan Program dan , ,90 Anggaran [RKP 01-KP 99- DP 99] Penyusunan RKAKL-DIPA , ,09 Penyusunan RKT/KUK/KAK/Proposal teknis Penyusunan rencana kerja (RENSTRA BP2KSI Tahun ) Pertemuan Kelompok Penelitian Pengendalian dan Pelaporan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan [Base Line] Monitoring, Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan [RKP 01-KP 99-DP 99] Evaluasi Hasil Penelitian T.A dan Pemantapan Kegiatan Penelitian T.A Implementasi Sistem Pengawasan Internal Pemerintah [SPIP] Penyusunan Laporan Tahunan dan Implementasi SAKIP Penatausahaan Keuangan, BMN dan Rumah tangga Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan [Base Line] PENATAUSAHAAN KEUANGAN Sistem Akuntansi Instansi [SAI] [RKP 01-KP 99-DP 99] Pengelolaan dan Pelaksanaan Anggaran [RKP 01-KP 99-DP 99] PENATAUSAHAAN BMN DAN RUMAH TANGGA Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) [RKP 01-KP 99-DP 99] Administrasi Rumah Tangga dan Umum [RKP 01-KP 99- DP 99] Pengembangan SDM dan Penataan Organisasi Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,68 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

33 Layanan Perkantoran A B C 011 A B 012 A B A Daya Ikan [Base Line] Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai [RKP 01-KP 99- DP 99] , ,23 Penataan Organisasi , ,47 Instansi [RKP 01-KP 99-DP 99] Administrasi Kepegawaian , ,21 Operasional Pimpinan Satuan Kerja Implementasi Reformasi Birokrasi dan Penguatan Organisasi Layanan Litbang dan Hasil Iptek Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan [Base Line] Pelayanan Teknis Diseminasi Hasil Penelitian [RKP 01-KP 99- DP 99] Diseminasi Hasil Kegiatan penelitian [FNPSI V] Seminar hasil penelitian internal (peneliti dan litkayasa) Penyelenggaraan pelayanan publik dan PIAK [RKP 01-KP 99-DP 99] Penyelenggaraan layanan laboratorium, dokumentasi dan perpustakaan Penyelenggaraan Penilaian Inisiatif anti korupsi [PIAK] Penelitian Perlindungan Jenis dan Konservasi Kawasan Perairan Penerapan Manajemen Fisheries Refugia Udang di Perairan Pesisir Kalimantan Barat [APBNP-PL] Keragaan Upaya Perlindungan dan Konservasi Jenis Hiu di Perairan Nusa Tenggara Barat [APBNP-PL] Ecological Assessment untuk Restocking Benih Lobster di Kawasan Konservasi Perairan Indonesia [APBNP- PP] Layanan Perkantoran [Base Line] GAJI, TUNJANGAN DAN LEMBUR PEGAWAI [RKP 01-KP 99-DP 99] Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pembayaran Gaji dan Tunjangan , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,89 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

34 Layanan Perkantoran 002 A B C D E F G H OPERASIONAL PERKANTORAN [RKP 01- KP 99-DP 99] , ,73 Penyelenggaraan , ,73 Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Pengadaan Penambah Daya , ,85 Tahan Tubuh Pengadaan pakaian , ,00 dinas/kerja Pertemuan/Jamuan tamu , ,28 Pemeliharaan Gedung, Bangunan dan Halaman Kantor , ,87 Pemeliharaan Peralatan , ,86 Kantor Pemeliharaan Kendaraan , ,91 Bermotor Layanan Daya dan Jasa , ,62 Keperluan Perkantoran , ,68 Kendaraan Bermotor [Base Line] Pengadaan Operasional Kendaraan Kantor [RKP 01- KP 99-DP 99] Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi [Base Line] Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi [RKP 01-KP 99- DP 99] Peralatan dan Fasilitas Perkantoran [Base Line] Pengadaan peralatan kantor/inventaris [RKP 01- KP 99-DP 99] , , , , , , , , , , , ,49 Layanan perkantoran pada BP2KSI merupakan kegiatan yang hampir keseluruhan dilaksanakan oleh Subbagian Tata Usaha BP2KSI dengan pagu sebesar Rp ,- atau 23,92% dari pagu total BP2KSI TA Layanan perkantoran ada beberapa kegiatan, yaitu: pembayaran gaji, tunjangan dan lembur pegawai serta operasional perkantoran. 1. Pembayaran gaji dan tunjangan Dari pagu anggaran untuk layanan perkantoran sebesar Rp ,- tersebut, pagu sebesar Rp ,- dipergunakan untuk membiayai kegiatan layanan perkantoran yang berupa belanja pegawai meliputi pembayaran gaji dan tunjangan PNS sebanyak 47 orang. Pembayaran gaji dan tunjangan meliputi belanja gaji pokok PNS, belanja pembulatan gaji PNS, belanja tunjangan suami/istri PNS, belanja tunjangan anak PNS, belanja tunjangan struktural PNS, belanja tunjangan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

35 Layanan Perkantoran fungsional PNS, belanja tunjangan PPh PNS, belanja tunjangan beras PNS, belanja uang makan PNS, belanja tunjangan umum PNS, dan belanja uang lembur serta belanja tunjangan khusus/kegiatan. Realisasi Anggaran belanja pembayaran gaji dan tunjangan pegawai BP2KSI pada per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,- atau sebesar 94,89% dari pagu gaji dan tunjangan. 2. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran Alokasi anggaran Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan pada DIPA BP2KSI TA 2015 yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran adalah sebesar Rp ,-. atau sebesar 94,89% dari pagu operasional dan pemeliharaan perkantoran. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain: - Pengadaan penambah daya tahan tubuh, - Penyediaan pakaian dinas dan pakaian kerja, - Pertemuan/jamuan tamu/konsumsi rapat, - Pemeliharaan gedung, bangunan dan halaman kantor, - Pemeliharaan peralatan kantor, - Pemeliharaan kendaraan bermotor, - Layanan daya dan jasa, dan - Keperluan perkantoran. Realisasi serapan untuk penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran adalah sebesar Rp ,- atau 93,73% dari total pagu layanan perkantoran. Realisasi tersebut tidak mencapai 100% dikarenakan adanya beberapa kegiatan yang tidak mencapai serapan hingga 9i790% seperti kegiatan pertemuan/jamuan tamu/konsumsi rapat dan layanan daya dan jasa. Secara umum, persentase serapan untuk kegiatan layanan perkantoran sebesar 93,73% sudah relatif baik dan menunjukkan kegiatan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran berjalan dengan baik di BP2KSI. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

36 Dokumen Dukungan Manajerial IV. DOKUMEN DUKUNGAN MANAJERIAL Dokumen Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Penelitian IPTEK Pengelolaan Perikanan Tangkap dan Konservasi Sumber Daya Ikan merupakan salah satu output dalam Program/Kegiatan/Output di RKA-KL BP2KSI Tahun Kegiatan tersebut mencakup beberapa kegiatan yang terkait manajerial di BP2KSI, antara lain sebagai berikut: Perencanaan dan Penatalaksanaan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Perencanaan Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan 011 Penyusunan Program dan Anggaran A Penyusunan RKAKL-DIPA B Penyusunan RKT/KUK/KAK/Proposal teknis C Penyusunan rencana kerja (RENSTRA BP2KSI Tahun ) D Pertemuan Kelompok Penelitian Pengendalian dan pelaporan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Pengendalian dan Pelaporan Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan 011 Monitoring, Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan A Evaluasi Hasil Penelitian T.A dan Pemantapan Kegiatan Penelitian T.A B Implementasi Sistem Pengawasan Internal Pemerintah [SPIP] C Penyusunan Laporan Tahunan dan Implementasi SAKIP Penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Penatausahaan Keuangan 011 Sistem Akuntansi Instansi [SAI] 012 Pengelolaan dan Pelaksanaan Anggaran Penatausahaan BMN dan Rumah Tangga 011 Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) 012 Administrasi Rumah Tangga dan Umum Pengembangan SDM dan penataan organisasi Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

37 Dokumen Dukungan Manajerial Pengembangan SDM dan Penataan Organisasi Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan 011 Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai 012 Penataan Organisasi Instansi A Administrasi Kepegawaian B Operasional Pimpinan Satuan Kerja C Implementasi Reformasi Birokrasi dan Penguatan Organisasi Layanan Litbang dan Hasil Iptek Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Layanan Litbang dan Hasil Iptek Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan 011 Pelayanan Teknis Diseminasi Hasil Penelitian A Diseminasi Hasil Kegiatan penelitian [FNPSI V] B Seminar hasil penelitian internal (peneliti dan litkayasa) 012 Penyelenggaraan pelayanan publik dan PIAK A Penyelenggaraan layanan laboratorium, dokumentasi dan perpustakaan B Penyelenggaraan Penilaian Inisiatif anti korupsi [PIAK] 4.1 PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN Kegiatan penyusunan program dan anggaran dilakukan oleh Seksi Tata Operasional sebagaimana Pasal 5 ayat (1) PEEN KP No. PER.36/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan. Dalam dokumen RKA-KL BP2KSI TA 2014 dinyatakan bahwa kegiatan Penyusunan Program dan Anggaran terdiri atas komponen kegiatan penyusunan RKAKL/POK/ROK/DIPA, penyusunan RKT/KUK/KAK/ Proposal Teknis, penyusunan rencana kerja dan pertemuan Kelompok Peneliti a. Penyusunan Anggaran Kegiatan penyusunan anggaran dilakukan dengan penyusunan RKAKL/ROK/DIPA dan penyusunan RKT/KUK/KAK/Proposal Teknis. Kegiatan tersebut dilakukan secara sinergis dimana penyusunan RKA-KL (Rencana Kerja Anggaran-Kementerian/Lembaga), ROK (Rencana Operasional Kegiatan), RKT (Rencana Kerja Tahunan), KUK (Kerangka Umum Kegiatan), KAK (Kerangka Acuan Kerja), RAB (Rinci an Anggaran Biaya), dan data dukung yang diperlukan dilakukan sepanjang tahun berjalan hingga pada akhirnya menjadi DIPA (Daf tar Isian Pelaksanaan Anggaran) untuk Tahun Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

38 Dokumen Dukungan Manajerial Kegiatan penyusunan anggaran dimulai dengan pembagian pagu anggaran indikatif di tingkat eselon II yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan KUK, KAK, RAB dan data dukung yang diperlukan oleh masing-masing penanggung jawab kegiatan. Setelah itu dilakukan penelaahan oleh eselon II (Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan/P4KSI), eselon I (Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan/Balitbang KP dan Biro Perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan/Roren KKP) dan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (DJA). Semua komponen pengangg aran (KUK, KAK, RAB dan data dukung) perlu dilakukan penyesuaian lagi setelah mendapatkan pagu definitif. Penelaahan pagu definitif terakhir dilakukan oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Pengesahan DIPA BP2KSI T.A dilakukan pada tanggal 7 Desember 2015 oleh Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan dengan terbitnya Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Tahun Anggaran 2016 Nomor : DIPA /2016. Penyerahan DIPA BP2KSI T.A dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purwakarta di Kantor Bupati Purwakarta. Selain penyusunan anggaran untuk tahun 2016, selama tahun 2016 juga terdapat kegiatan revisi pagu anggaran DIPA BP2KSI TA Jumlah anggaran untuk pembiayaan kegiatan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI) pada Tahun Anggaran 2015 berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Tahun Anggaran 2015 N omor: SP DIPA /2015 yang disahkan pada 14 November 2014 adalah sebesar Rp ,-. Dalam rangka refocusing dan akomodasi Program Lanjutan dan Program Prioritas Kabinet Kerja, pada bulan Maret 2015 terjadi revisi DIPA BP2KSI yaitu Revisi I pada tanggal 6 Maret 2015 dengan pagu meningkat menjadi Rp ,- lalu pada tanggal 24 Maret 2015 telah disahkan Revisi II DIPA BP2KSI sehingga pagu untuk tahun anggaran 2015 menjadi sebesar Rp ,- serta Revisi III yang telah disahkan pada tanggal 23 Desember 2015 pagu anggaran BP2KSI Tahun 2015 menjadi sebesar Rp ,-. Pada tanggal 16 Desember 2015 terdapat Revisi IV yang hanya merubah nilai MAK output pada beberapa kegiatan tanpa merubah nilai pagu sebesar Rp ,-. b. Penyusunan Program 1) Penyusunan Program dan Rencana Kerja Kegiatan penyusunan program dan rencana kerja dilaksanakan oleh Seksi Tata Operasional (TO) sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) PEEN KP No. PER.36/MEN/2011 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Penelitian Pemulihan Dan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

39 Dokumen Dukungan Manajerial Konservasi Sumber Daya Ikan dimana Seksi TO salah satunya mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana kerja yang diwujudkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) BP2KSI Tahun Gambar 11. Cover Dokumen RENSTRA BP2KSI Tahun Dokumen RENSTRA BP2KSI Tahun tersebut telah selesai disusun yang sistematikanya adalah sebagai berikut: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Umum 1.2. Mandat, Tugas, dan Kewenangan 1.3. Peran Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI) BAB II. KONDISI, ISU DAN TANTANGAN 2.1. Tantangan & Isu Strategis Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2.2. Tantangan dan Isu Strategis IPTEK Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan BAB III. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 3.1. Visi 3.2. Misi 3.3. Tujuan 3.4. Sasaran 3.5. Indikator Kinerja Utama Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

40 Dokumen Dukungan Manajerial BAB IV. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 4.1. Arah Kebijakan 4.2. Strategi Pencapaian BAB V. PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1. Program 5.2. Kegiatan BAB VI. PENUTUP LAMPIRAN 1. Matriks Prioritas Bidang / Unit Kerja 2. Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) 3. Matriks Rencana Strategis (RS) 4. Matriks Rencana Kerja Tahunan (RKT) 5. Matriks Pendanaan 2) Pertemuan kelompok penelitian Pertemuan kelompok penelitian (kelti) dilaksanakan untuk menjabarkan program-program apa saja yang akan dilaksanakan oleh kelompok penelitian. Pertemuan kelompok penelitian dilaksanakan untuk membahas permasalahan yang terjadi dalam kelompok penelitian, terutama terkait dengan keanggotaan dalam lingkup kelti dan isu serta permasalahan penelitian terkait kelti. Pertemuan kelompok penelitian dilaksanakan oleh Kelti yang ada di lingkup BP2KSI, yaitu kelti Rehabilitasi Habitat, Konservasi Ekosistem dan Konservasi Jenis dan Genetik. Jadwal pertemuan dilakukan secara tidak terjadwal, namun jika ada hal yang perlu dibicarakan, ketua kelti akan mengkoordinasikan anggotanya untuk melakukan pertemuan. 4.2 MONITORING, EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan oleh Seksi Tata Operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) PEEN KP No. PER.36/MEN/2011 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Penelitian Pemulihan Dan Konservasi Sumber Daya Ikan dimana Seksi TO juga mempunyai tugas untuk melakukan pemantauan/monitoring dan evaluasi, serta pelaporan. Kegiatan monitoring/evaluasi dan pelaporan yang dilakukan meliputi 4 sub kegiatan, antara lain: a. Evaluasi Hasil Penelitian T.A dan Pemantapan Kegiatan Penelitian T.A b. Implementasi Sistem Pengawasan Internal Pemerintah [SPIP] c. Penyusunan Laporan Tahunan dan Implementasi SAKIP Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

41 Dokumen Dukungan Manajerial Evaluasi Hasil Penelitian T.A dan Pemantapan Kegiatan Penelitian T.A Kegiatan Evaluasi hasil penelitian tahun anggaran 2014 dan pemantapan kegiatan penelitian tahun anggaran 2015 dilakukan dalam rangka untuk memperoleh hasil penelitian yang mampu mendukung tugas dan fungsi pokok BP2KSI. Tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk memperbaiki dan mengevaluasi hasil-hasil penelitian T.A serta menyempurnakan rencana kegiatan penelitian BP2KSI T.A Sasaran kegiatan tersebut adalah terciptanya hasil-hasil penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan yang baik, sehingga pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan penelitian di BP2KSI dapat sesuai dengan target dengan tingkat risiko kegagalan yang dapat diminimalisir. Kegiatan Evaluasi Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2014 dan Pemantapan Kegiatan Penelitian Tahun Anggaran 2015 diselenggarakan selama 2 hari yaitu tanggal Februari 2015 di Aula BP2KSI, Jl. Cilalawi No. 1, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Peserta kegiatan tersebut terdiri dari: 1. Plt. Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (Prof. Dr. Hari Eko Irianto) 2. Kepala Subdit Konservasi Jenis Ikan, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (Ir. Didi Sadili) 3. Kepala Subdit SDI Perairan Umum, Direktorat Sumber Daya Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Hary Christijanto, A.Pi, M.Sc) 4. Kepala Bidang Tata Operasional P4KSI (Ir. Kusno Susanto) 5. Kepala Bidang Monitoring dan Evaluasi P4KSI (Dr. Wijopriono) 6. Kepala Bagian Program Sekretariat Balitbang KP (Minhadi Noer Sjamsu,S.T, M.E.) 7. Prof. Dr. Ir. Ngurah Nyoman Wiadnyana, DEA 8. Prof. Dr. Ir. Endi Setiadi Kartamihardja, M.Sc. 9. Drs. Bambang Sumiono, M.Si 10. Peneliti lingkup BP2KSI. Dalam kegiatan tersebut disampaikan paparan narasumber dari dua institusi yaitu dari KKJI-Ditjen KP3K dengan tema paparan: Kebutuhan penelitian dan pengembangan untuk mendukung program Ditjen KP3K serta arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pengelolaan sumber daya lobster, kepiting, rajungan, napoleon, hiu dan mamalia laut, sedangkan dari SDI-DJPT dengan tema paparan: Kebutuhan penelitian dan pengembangan untuk mendukung program Ditjen Perikanan Tangkap serta arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pengelolaan perikanan perairan umum daratan serta upaya konservasinya. Pada tanggal 17 Februari 2015 disampaikan paparan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

42 Dokumen Dukungan Manajerial hasil penelitian BP2KSI tahun 2014 dan pada hari berikutnya (18 Februari 2015) disampaikan paparan rencana penelitian BP2KSI tahun Gambar 12. Pelaksanaan evaluasi hasil penelitian tahun anggaran 2013 dan pemantapan kegiatan penelitian tahun anggaran 2014 Pelaporan Kegiatan pelaporan mencakup sub kegiatan reviu kegiatan satuan kerja, penyusunan laporan tahunan dan LAKIP, dan implementasi SAKIP satuan kerja. Penyusunan laporan merupakan salah satu tugas dari Seksi Tata Operasional dalam hal monitoring dan evaluasi. Seksi Tata operasional melakukan beberapa laporan rutin sebagai berikut: a. Laporan bulanan Laporan bulanan berisikan uraian ringkas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada satuan kerja, selama satu bulan terakhir. Laporan bulanan BP2KSI selalu diupayakan sudah selesai maksimal tanggal 1 bulan berikutnya untuk selanjutnya dikirim ke P4KSI dan Balitbang KP. b. Laporan triwulan Laporan triwulan berisikan uraian hasil pengamatan perkembangan pelaksanaan rencana kegiatan termasuk identifikasi dan antisipasi permasalahan yang dan/atau akan timbul, serta berisi perbandingan realisasi masukan (input) dan keluaran (output) terhadap rencana kegiatan, selama tiga bulan (t riwulan). Laporan triwulan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

43 Dokumen Dukungan Manajerial BP2KSI selalu diupayakan sudah selesai maksimal tanggal 1 bulan berikutnya untuk selanjutnya dikirim ke P4KSI dan Balitbang KP. c. Laporan tahunan Laporan tahunan adalah laporan intisari kegiatan selama satu tahun yang dilaksanakan oleh satker lingkup Balitbang KP. Laporan tahunan BP2KSI harus selesai sebelum akhir bulan Januari tahun berikutnya untuk selanjutnya dikirim ke P4KSI dan Balitbang KP. d. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berisi gambaran, perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga selama satu tahun. LAKIP BP2KSI harus selesai sebelum akhir bulan Januari tahun berikutnya untuk selanjutnya dikirim ke P4KSI dan Balitbang KP. e. Sistem informasi pelaporan monitoring dan evaluasi (SIPMONEV) Sistem informasi pelaporan monitoring dan evaluasi (SIP MONEV) berisikan input laporan relisasi anggaran setiap satker lingkup Balitbang KP berbasis web yang dilakukan tiap bulan. SIP MONEV BP2KSI selalu diupayakan sudah di input maksimal tanggal 10 bulan berikutnya melalui web SIPMONEV Balitbang KP ( f. Sistem Pengelolaan Aplikasi Online Selain aplikasi SIPMONEV milik Balitbang KP, kegiatan pelaporan dan monitoring capaian kinerja BP2KSI juga dilakukan melalui input aplikasi monev online lainnya dengan periode input perbulan atau triwulanan yang meliputi: 1) Aplikasi KINERJAKU KKP ( 2) Aplikasi e-monev Kinerja Anggaran ( 3) Aplikasi e-monev BAPPENAS ( 4) Aplikasi SIPKINDU ( oleh Bagian Kepegawaian BP2KSI Selain laporan rutin di atas, Seksi Tata Operasional juga membuat laporan-laporan yang bersifat non rutin tergantung dengan permintaan dari Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Reviu kegiatan satuan kerja dilakukan dengan pertemuan antara Kepala BP2KSI dengan pejabat eselon IV dan Ka Kelti secara periodik atau insidental untuk membahas beberapa permasalahan yang terdapat dalam satuan kerja BP2KSI. Reviu kegiatan satuan kerja juga dilakukan dalam pertemuan internal dengan pegawai lingkup BP2KSI. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

44 Dokumen Dukungan Manajerial Implementasi SAKIP satuan kerja dalam rangka peningkatan reformasi birokrasi dan tata kelola disajikan dalam peta strategi BP2KSI dengan menggunakan metode Balanced Score Card (BSC) berisikan pemetaan Sasaran Strategis (SS) k eseluruhan kegiatan strategis ke dalam 3 kelompok perspektif, yaitu customer perspective, internal process perspective dan learn and growth perspective. Kelompok customer perspective terdiri dari, yaitu kuantitas peningkatan pemanfaatan hasil penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi instansi dan meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan. Pada Internal process perspective terdiri dari tiga faktor yang berupa perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan dan pengawasan. Sedangkan pada kelompok learn and growth perspective terdiri dari faktor-faktor pelaksana berupa sumberdaya manusia, informasi dan publikasi, organisasi dan faktor pembiayaan. Dalam mencapai sasaran, BP2KSI telah disusun suatu Penetapan Kinerja ( TAPJA) tahun 2015 yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dan ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahunan (PKT). Penetapan Kinerja tahunan terdiri atas indikator kinerja kegiatan dan rencana tingkat capaian (target), serta uraian output kegiatan. Penetapan Kinerja Tahunan BP2KSI didasarkan pada perjanjian kinerja Balitbang KP secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Selama tahun 2015, BP2KSI mengalami perubahan TAPJA karena adanya prgram REFOCUSING dan APBN-P. Tabel 9. Penetapan Kinerja (TAPJA) BP2KSI 2015 REFOCUSING SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET STAKEHOLDER PERSPECTIVE CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDI INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 2 Tersedianya Rekomendasi dan Masukan Kebijakan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI yang Implementatif Berdasarkan Data dan Informasi Ilmiah 1 Jumlah hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk masyarakat dan industri 2 Jumlah data dan informasi sumber daya, pemulihan habitat, konservasi dan teknologi penangkapan ikan 3 Jumlah karya tulis ilmiah bidang pengelolaan perikanan & konservasi SDI Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

45 Dokumen Dukungan Manajerial 3 Terwujudnya Hasil Litbang yang Inovatif di Bidang Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI 4 Terwujudnya Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI 5 Terselenggaranya Pengendalian Litbang Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE 4 Jumlah kawasan konservasi perikanan yang terindentifikasi kerentanan, kelangkaan, dan keterancaman kelestarian SDI dan habitatnya 5 Jumlah teknologi pengelolaan perikanan SDI 6 Jumlah teknologi perlindungan jenis dan kawasan konservasi kawasan (PL) 7 Proporsi fungsional lingkup BP2KSI dibandingkan total pegawai lingkup BP2KSI (%) 8 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang terfasilitasi 9 Jumlah jejaring dan kerjasama litbang pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang terbentuk (buah) 10 Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan pengelolaan perikanan dan konservasi SDI % Tersedianya ASN Lingkup BP2KSI yang Kompeten dan Profesional 7 Tersedianya Informasi yang Valid, Handal dan Mudah Diakses 11 Jumlah SDM lingkup BP2KSI yang dikembangkan kompetensinya 12 Indeks pemanfaatan informasi KP (%) 13 > 75% 8 Terwujudnya Reformasi Birokrasi 13 Indeks RB BP2KSI BB 14 Nilai/Skor SAKIP BP2KSI A 15 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap 70,1 9 Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien BP2KSI 16 Nilai efisiensi anggaran % Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

46 Dokumen Dukungan Manajerial Tabel 10. Penetapan Kinerja (TAPJA) BP2KSI 2015 APBN-P No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan Iptek Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 2 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan data dan informasi limiah Litbang Penelitian Pemanfaatan Perikanan dan Konservasi SDI 3 Terwujudnya hasil penelitian pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan 4 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan Iptek Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI 1 Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) 2 Jumlah data dan/atau informasi Sumber Daya, Pemulihan Habitat, Konservasi dan Teknologi penangkapan ikan 3 Jumlah karya tulis ilmiah bidang pengelolaan perikanan & konservasi SDI 4 Jumlah kawasan konservasi perikanan yang terindentifikasi kerentanan, kelangkaan, dan keterancaman kelestarian SDI dan habitatnya 5 Jumlah hasil litbang pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Paket teknologi, Inovasi teknologi, Produk Biologi, Komponen teknologi, Jumlah rancang bangun/desain 6 Proporsi fungsional BP2KSI dibandingkan total pegawai BP2KSI (%) 7 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang pengelolan perikanan dan konservasi SDI yang ditingkatkan kapasitasnya Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

47 Dokumen Dukungan Manajerial 5 Terselenggaranya pengendalian Litbang Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 6 Terwujudnya aparatur sipil negara BP2KSI yang kompeten, profesional dan berkepribadian 8 Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI 9 Indeks kompetensi dan integritas BP2KSI Tersedianya manajemen pengetahuan BP2KSI yang handal dan mudah diakses 8 Terwujudnya birokrasi BP2KSI yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 10 Persentase unit kerja BP2KSI yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 11 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BP2KSI 40 BB 9 Terkelolanya anggaran pembangunan BP2KSI secara efisien dan ekuntabel 12 Nilai kinerja anggaran BP2KSI (%) 13 Persentase Kepatuhan terhadap SAP BP2KSI (%) TATA USAHA BP2KSI merupakan entitas akuntansi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan yang berupa Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan Subbagian Tata Usaha dalam rangka mendukung hal tersebut adalah kegiatan Tata Usaha dan Pengembangan Kepegawaian serta Pengelolaan Keuangan dan Pelaksanaan Anggaran. Kegiatan Subbagian Tata Usaha juga melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) PEEN KP No. PER.36/MEN/2011 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Penelitian Pemulihan Dan Konservasi Sumber Daya Ikan. Dalam Tahun Anggaran 2015, kegiatan Tata Usaha di BP2KSI meliputi kegiatan penatausahaan keuangan (Sistem Akuntansi Instansi [SAI] dan Pengelolaan dan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

48 Dokumen Dukungan Manajerial Pelaksanaan Anggaran), Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan administrasi rumah tangga dan umum. Selain itu juga dilakukan kegiatan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pegawai dan penataan organisasi instansi yang meliputi administrasi kepegawaian, operasional pimpinan satuan kerja dan implementasi reformasi birokrasi dan penguatan organisasi. Kegiatan Sistem Akuntansi Instansi terdiri dari Sistem Akuntasi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan dan Barang Milik Negara (SIMAK- BMN). Kegiatan yang dilakukan meliputi input data pagu DIPA, entri data SPM dan SP2D, back up data, melakukan rekonsiliasi kepada KPPN dan UAPPAW secara bulanan dan semesteran dengan UAKPA serta menyusun Laporan Keuangan dan membuat catatan atas Laporan Keuangan secara semesteran. Kegiatan yang dilakukan oleh Sistem Akuntansi Keuangan meliputi input data pagu DIPA, entri data SPM dan SP2D, Back up data, menerima data kirim dari SIMAK-BMN, melakukan rekonsiliasi kepada KPPN dan UAPPAW secara bulan serta menyusun Laporan Keuangan dan membuat Catatan atas Laporan Keuangan secara semesteran. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Pengelolaan Barang Milik Negara dalam SIMAK-BMN meliputi: entri data SPM dan SP2D Belanja Modal, Back up data, melakukan pengiriman data kepada UAKPA setiap bulan, melakukan rekonsiliasi internal secara bulanan dan semesteran dengan UAKPA, melakukan rekonsiliasi secara semesteran dengan KPKNL dan UAPPBW serta penyusunan Laporan Barang Milik Negara secara semesteran dan tahunan. BP2KSI sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) dan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) pada tahun telah membuat Lapoan Keuangan dan Laporan Barang Milik Negara, Semesteran dan Tahunan. Kegiatan Administrasi Kepegawaian dan Umum meliputi kegiatan administrasi kepegawaian, operasional pimpinan satuan kerja dan pengelolaan barang milik negara (BMN). Kegiatan administrasi kepegawaian meliputi input Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), pengurusan kenaikan berkala pangkat/golongan PNS, pengusulan usulan jabatan fungsional peneliti, teknisi litkayasa dan pustakawan, pengisian aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dan Sistem Penilaian Kinerja Individu atau disingkat SIPKINDU. Kegiatan Pengembangan Profesional dan Keahlian Pegawai BP2KSI Tahun 2015 untuk komponen peningkatan kompetensi pegawai adalah sebagai berikut: 1. Pada tanggal Februari 2015, Nanang Widarmanto, S.Pi. dan Ahmad Fahrudin, S.A.N. mengikuti kegiatan bimbingan teknis pengadaan barang dan jasa pemerintah pada tanggal Februari 2015 di Balai Diklat Aparatur Sukamandi, Jl. Raya Sukamandi, Desa Sukamulya Kecamatan Patokbeusi, Subang. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

49 Dokumen Dukungan Manajerial 2. Pada tanggal 6 Februari 2015, Mujiyanto, S.St.Pi, M.Si. dan Dyah Ika Kusumaningtyas, A.Md. mengikuti kegiatan Workshop trend teknologi pengujian kualitas lingkungan di Bandung. 3. Pada tanggal 25 Februari 2015, bendahara BP2KSI (Rajimin., Tatok Priswanto, SE., Agus Koswara) mengikuti Sosialisasi peraturan perbendaharaan dan BIMTEK Sistem Aplikasi Satker (SAS) di KPPN Purwakarta. 4. Pada tanggal 11 Maret 15 April 2015, CPNS BP2KSI TA 2013 a.n. Andika Luky Setiyo Hendrawan, S.Pi mengikuti Diklat Pra Jabatan Golongan III Angkatan III di Balai Diklat Aparatur Sukamandi, Jl. Raya Sukamandi, Desa Sukamulya Kecamatan Patokbeusi, Subang. 5. Pada tanggal 8 10 April 2015, peneliti BP2KSI a.n. Arip Rahman, S.Pi. mengikuti Pelatihan Intensif Penerapan Teknologi Akustik untuk Monitoring Sumberdaya Kelautan dan Lingkungan yang dilaksanakan di Desa Wisata, Komplek Taman Mini Indonesia Indah- Timur. Pelatihan diselenggarakan oleh PT. OCEATEKNO INDONESIA yang dihadiri oleh 24 peserta yang terdiri dari Peneliti, Dosen, Teknisi dan Mahasiswa. Materi pelatihan disampaikan oleh Dr. Frank Reier Knudsen dari KONGSBERG Norwegia. Adapun materi yang disampaikan adalah Operation of the EY60/EK60/EK80 echo sounder yang meliputi: - Echogram interpretation - Basic hydroacoustic theory - Fisheries acoustic terminology - Multifrequency acoustic - Calibration a. Pada tanggal April 2015, peneliti BP2KSI a.n. Yayuk Sugianti, S.St.Pi. mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Lanjutan Gelombang VI Tahun 2015 di Pusbindiklat Peneliti LIPI, Cibinong Science Center, Bogor. b. Pada tanggal Mei 2015, peneliti BP2KSI a.n. Agus Arifin Sentosa, S.Pi. mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Lanjutan Gelombang VII Tahun 2015 di Pusbindiklat Peneliti LIPI, Cibinong Science Center, Bogor. c. Pada tanggal 23 Juni 2015, beberapa peneliti dan teknisi litkayasa BP2KSI: Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc., Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si., Riswanto, S.Kel., Mujiyanto, S.S.T.Pi., M.Si., Arip Rahman, S.Pi., Masayu Rahmia Anwar Putri, S.Si., Aswar Rudi dan Yusup Nugraha mengikuti kegiatan pelatihan Metodologi Survey Terumbu dan Ikan Karang yang diselenggarakan oleh Conservation International (CI) bekerjasama dengan Badan Litbang KP yang berlokasi di IPB International Convention Center Botani Square Building 2 nd Floor, Jalan Pajajaran Bogor.. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

50 Dokumen Dukungan Manajerial d. Pada tanggal Juni 2015, peneliti BP2KSI (Mujiyanto, S.S.T.Pi., M.Si) mengikuti kegiatan Workshop Biotelemetry dan Satellite Tagging yang diselenggarakan oleh Conservation International (CI) bekerjasama dengan Coral Triangle Center (CTC) di Denpasar Bali sebagai kelanjutan dari program Manta Tagging. e. Pada tanggal 21 April 13 Agustus 2015, peneliti BP2KSI a.n. Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si. mengikuti Diklatpim Tingkat IV Angkatan XXV di Balai Diklat Aparatur Sukamandi, Jl. Raya Sukamandi, Desa Sukamulya Kecamatan Patokbeusi, Subang dan unit kerja BP2KSI Jatiluhur dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Tabel 11. Jadwal pelaksanaan Diklatpim Tingkat IV Angkatan XXV Tahun Pada tanggal Agustus 2015, peneliti BP2KSI a.n. Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc., Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si., Agus Arifin Sentosa, S.Pi., dan Dimas Angga Hedianto, S.Pi mengikuti kegiatan Workshop and Training Course on Fisheries Assessment: Training Workshop: Methods for Assessing Data Poor Fisheries yang diselenggarakan oleh Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB bekerjasama dengan P4KSI dan Murdoch University di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat 7. Pada tanggal 1 4 September 2015, Staf Kepegawaian BP2KSI (Ade Kusmayadi dan Idat Ikhtafia, A.Md) mengikuti Diklat Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Aparatur Sukamandi bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Negara. Kegiatan dilaksanakan di Balai Diklat Aparatur Sukamandi, Jalan Raya 2 Sukamandi, Ciasem, Subang, Jawa Barat. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

51 Dokumen Dukungan Manajerial 8. Pada tanggal 7 8 September 2015, staf pengelola sistem data BP2KSI (Arip Rahman, S.Pi) mengikuti workshop Sistem Informasi di. 9. Pada tanggal September 2015, Staf Kepegawaian BP2KSI (Heryana) mengikuti Diklat Membangun Budaya Kerja yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Aparatur Sukamandi, Jalan Raya 2 Sukamandi, Ciasem, Subang, Jawa Barat. 10. Pada tanggal 5 November 2015, Idat Ikhtafia, A.Md. (bagian kepegawaian) mengikuti bimbingan teknis verifikator PUPNS lingkup Balitbang KP di Instalasi Litbang Pengendalian Penyakit Ikan, Depok, Jawa Barat. 11. Pada tanggal 8 12 November 2015, beberapa fungsional teknisi litkayasa BP2KSI (Sumindar dan Aswar Rudi) mengikuti Diklat Dasar Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa Angkatan II yang dilaksanakan di Balai Diklat Aparatur Sukamandi, Jalan Raya 2 Sukamandi, Ciasem, Subang, Jawa Barat. 12. Pada tanggal November 2015, Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc., Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si., dan Indriatmoko, S.Kel. mengikuti kegiatan Pra-workshop dan Workshop Harvest Strategy yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap di Hotel Adhi Jaya, Kuta, Bali. 13. Pada tanggal November 2015, Arip Rahman, S.Pi. (Data dan Informasi) mengikuti kegiatan Workshop Digital Library: Pengembangan Local Content pada KKP Knowledge Repository di Aula BPPBAT Jl. Sempur No. 1 Bogor, Jawa Barat. 14. Pada tanggal November 2015, Peneliti BP2KSI (Ir. Amran Ronny Syam, M.Si dan Masayu Rahmia Anwar Putri, S.Si) mengikuti kegiatan Workshop Penyusunan Dokumen Sea Ranching di Kabupaten Natuna dan Anambas di Hotel Sofyan, Jalan Cut Mutia No. 9, Menteng, Pusat. 15. Pada tanggal Desember, beberapa pegawai BP2KSI (Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si., Agus Arifin Sentosa, S.Pi., Dian Wahono, S.Hum., Dyah Ika K., A.Md., Sumedi, dan Ade Kusmayadi) mengikuti uji kompetensi pejabat eselon IV, eselon V dan staff di Balitbang KP, Ancol,. 16. Pada tanggal 30 Desember 2015, Agus Arifin Sentosa, S.Pi. dan Dyah Ika Kusumaningtyas, A.Md. mengikuti kegiatan Bimbingan teknis penilaian reformasi birokrasi tahun 2015 di Aula Instalasi Penyakit Ikan, Depok. 4.4 PELAYANAN TEKNIS Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.36/MEN/2011 Pasal 3 disebutkan bahwa dalam rangka tugas melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut, maka BP2KSI juga melaksanakan fungsi yang salah satunya adalah pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

52 Dokumen Dukungan Manajerial pengelolaan kerja sama penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut. Pelayanan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di BP2KSI dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan Teknis (Pasal 5 ayat 3). Seksi pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penelitian strategis, kerjasama, penyediaan dan penyebarluasan hasil penelitian serta pelayanan teknis di bidang pemulihan dan konservasi sumber daya ikan di perairan tawar dan laut tingkat nasional. Berdasarkan mandat dan tupoksi BP2KSI maka seksi pelayanan teknis dituntut untuk dapat meningkatkan kerjasama, pelayanan jasa penelitian, pelayanan teknik serta penyebarluasan hasil penelitian melalui kegiatan yang diadakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Seksi Pelayanan Teknis selama tahun 2015 antara lain sebagai berikut 1. Fasilitator dalam seminar persiapan trip dan hasil trip semua kegiatan penelitian BP2KSI. 2. Fasilitator bagi kunjungan konsultasi tim dosen MIPA IPB untuk persiapan praktek lapangan pada bulan Juli-Agustus Fasilitator kunjungan Pustakawan P4KSI dalam rangka pembinaan perpustakaan. 4. Proses maintenance dan survailance akreditasi Laboratorium Pengujian BP2KSI berdasarkan SNI ISO/IEC Rapat Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 25 Februari 2015, KAN telah memutuskan memberikan akreditasi kepada Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI) sebagai Laboratorium Penguji dengan nomor Akreditasi LP-883-IDN.] Tabel 12. Ruang lingkup Akreditasi Laboratorium Pengujian BP2KSI Bidang Pengujian KIMIA Bahan atau produk yang diuji Air Tawar Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang diukur Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang digunakan Nitrit (N-NO2) SNI Fosfat (P-PO4) SNI Untuk selanjutnya Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI) berhak untuk menggunakan logo KAN sesuai dengan yang diatur di dalam KAN-02 tentang Penggunaan Logo KAN atau Pernyataan Diakreditasi oleh KAN untuk Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang telah diakreditasi. Hasil capaian tersebut merupakan pemenuhan target IKU jumlah Laboratorium Penelitian yang terakreditasi (Laboratorium Kimia Air). Pada bulan April 2015, sertifikat akreditasi Laboratorium Akreditasi BP2KSI telah diterima. Dalam rangka peningkatan kualitas mutu hasil penelitian, Balai Penelitian Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

53 Dokumen Dukungan Manajerial Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI) berkomitmen untuk mangajukan akreditasi laboratorium Kimia Air untuk parameter Nitrit dan Fosfat. Proses assesmen laboratorium pengujian oleh pihak KAN dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 dan pihak KAN menyatakan bahwa Lab. BP2KSI telah menjalankan manajemen SNI ISO/IEC 17025: Gambar 13. Sertifikat akreditasi Laboratorium Pengujian BP2KSI 5. Fasilitator beberapa kegiatan Seminar/Diseminasi/Workshop/Fasilitator Kunjungan & Jasa Ilmiah sebagaimana disajikan pada Bab Layanan IPTEK 6. Pemeliharaan Alat Lab & Survey a. Kontroling peralatan laboratorium dan survey. b. Perawatan peralatan laboratorium dan survey. c. Kalibrasi eksternal peralatan laboratorium dan survey. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

54 Sarana dan Prasarana V. SARANA DAN PRASARANA A. PENGADAAN Peningkatan sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi BP2KSI sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut. Pada tahun 2015, BP2KSI telah melakukan peningkatan sarana dan prasarana melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa yang terdiri atas 6 paket sebagaimana disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Paket pengadaan barang dan jasa BP2KSI TA 2015 No Nama Paket Jenis Pengadaan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%) 1 Alat Laboratorium Lelang Alat Laboratorium Lelang dan Survey 3 Buku Identifikasi Pengadaan Langsung 4 Kendaraan Penunjukan Bermotor Roda 4 Langsung 5 Perangkat Pengadaan Pengolah Data dan Komunikasi Langsung 6 Peralatan dan Pengadaan Fasilitas Kantor Langsung Total a. Pengadaan Perangkat Alat Laboratorium Paket pengadaan perangkat alat laboratorium pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem lelang dengan pagu sebesar Rp ,-. Ringkasan kontrak pengadaan peralatan laboratorium adalah sebagaii berikut: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 035/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.410/VIII/2015 Tanggal : 28 Agustus Nama Perusahaan : PT. Serumpun Berkah Mandiri 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- 4. Uraian dan Volume : Pengadaan Perangkat Alat Laboratorium Pekerjaan 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : Jangka waktu penyelesaian pekerjaan pengadaan barang ini adalah selama: 90 (Sembilan puluh) hari kalender. sejak SPK ditandatangani, terhitung mulai tanggal 28 Agustus 2015 s.d 25 November 2015 Adapun rincian spesifikasi pengadaan peralatan laboratorium disajikan pada Tabel 14. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

55 Sarana dan Prasarana Tabel 14. Daftar Pengadaan Perangkat Alat Laboratorium TA 2015 No Spesifikasi Pengadaan Volume 1 Hot Plate Stirrer Lab Companion, TM-14SB 1 Unit Spesifikasi : - Heating control : scale - Stirring speed : 50 to 2000 RPM - Stirring Capasity : 20L 2 Vortex mixer Thermo Scientific, MaxiMix II 1 Unit Spesifikasi : - Speed : 100 to 3000 RPM - Electrical requirements : 230V 50Hz - Certifications : CE marked 3 Autoclave Hirayama, HVP-50 1 Unit Spesifikasi : - Temperature : 105 C to 135 C - Gauge pressure : 3 to 28.4 psi - Timer : sterilization 1 to 250 min, Drying 1 to 90 min 4 Spin down Tomy, Micro One 1 Unit Spesifikasi : - Speed 600 rpm - Rotor : 1.5 ml tubes and 0.2 ml strip tubes - Fuse : 250 V 0.5 A 5 UV-Vis Spectrophotometer Shimadzu, BioSpec Nano 1 Unit Spesifikasi : - Wavelength : 220 to 800 nm - Band width : 3 nm - Accuracy : 1 nm 6 Refrigerator Panasonic, MPR-161D(H) 1 Unit Spesifikasi : - Effective capacity : 158 L - Net weight : 59 Kg - Temp. Range : 2 C to 14 C 7 Pipette set Nichiryo, Nichipet Ex Plus II 1 Unit Spesifikasi : - Autoclavable - Vol range : µl, µl, 2-20 µl - Micropipettes stand included 8 Ultra Pure Water Membrapure, Aquinity P10 1 Unit Spesifikasi : - Feed water : Aquadest - Permeat rate : 10 L/h - Resistivity : 18.2 mohm cm Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

56 Sarana dan Prasarana 9 Deep Freezer Panasonic, MDF-U334 1 Unit Spesifikasi : - Capasity : 274 L - Control range : -20 C to -30 C - Basket : 4 large, 1 small 10 PH and conduct meter laboratorium Thermo Scientific, Orion Star A215 1 Unit Spesifikasi : - Range ph : -2 to 20 - Range mv: ±2000 mv - Range conductivity : 0.01 µs/cm to 3000 ms/cm 11 Water stil Iwaxi, WS-6 1 Unit Spesifikasi : - Output water 4L/h - Power supply : 3 kw - Thermostat : SUNVIC C 12 Dehumidityfire Stadler Form, Albert 45 Pint Dehumidifier 1 Unit Spesifikasi : - Area up to 650 square feet - 3 fans speed - Wattage 420 W 13 Anak Timbangan Analitik Kern, CLASS F1 1 Unit Spesifikasi : - 1mg - 500mg: cylindrical shape - 1g - 5kg: cylindrical shape - Density: 8000 kg/m3 14 Analytical balance Sartorius, BSA-224S 1 Unit Spesifikasi : - Readability (g) : Weighing (g) : Pan size (mm) : Ø90 Jumlah 14 Unit b. Pengadaan Perangkat Alat Laboratorium dan Survey Paket pengadaan perangkat alat laboratorium dan survey pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem lelang dengan pagu sebesar Rp ,-. Ringkasan kontrak pengadaan peralatan laboratorium dan survei adalah sebagai berikut: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 039/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.410/IX/2015 Tanggal : 8 September Nama Perusahaan : CV. Putra Jaya Sakti 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

57 Sarana dan Prasarana 4. Uraian dan Volume Pekerjaan : Pengadaan Perangkat Alat Laboratorium dan Survey 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : Jangka waktu penyelesaian pekerjaan pengadaan barang ini adalah selama: 60 (enam puluh) hari kalender.sejak SPK ditandatangani, terhitung mulai tanggal 8 September 2015 s.d 6 November 2015 Adapun rincian spesifikasi pengadaan peralatan laboratorium dan survei disajikan pada Tabel 15. Tabel 15. Daftar Pengadaan Perangkat Alat Laboratorium dan Survei TA 2015 No. Spesifikasi Pengadaan Volume 1 AGILENT TECHNOLOGIES TYPE AA-240FS 1 Unit Spesifikasi : - Double beam optic fully sealed and mirrors quartz over coated. - Diffraction grating : 1200 lines/mm blazed at 240 mm. - Wavelength range : nm, wide range photomultiplier. 2 Refrigerator MODENA SC 2201L 1 Unit Spesifikasi : - Capacity (liter) : Power Consumption (watt) : Temperature ( celcius) : Turbidimeter HACH 2100Q 1 Unit Spesifikasi : - Accuracy: ± 2 % of reading plus stray light - Certifications: CE certified - Power Requirements: 100 to 240 VAC, 50/60 Hz 4 Current meter VALEPORT 106 CURRENT METER 1 Unit Spesifikasi : - Speed Range: 0.03 to 5m/s - Accuracy: ±1.5% of reading above 0.15m/s - T Range: -5 to 35 C 5 Range finder Bushnell Elite 1600 ARC Black Laser Rangefinders (205110) 1 Unit Spesifikasi : - Magnification x Obj Lens: 7 x26mm - Weight: 12.1 oz/gr - Range: yds 6 GAIN GPSMAP 527 XS 1 Unit Spesifikasi : - Display size, WxH 3.0" x 4.0"; 5.0" diagonal - Antenna Internal with external connection - SiriusXM Weather & Radio compatible Max power usage at 10 Vdc: Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

58 Sarana dan Prasarana 27 W 7 PORTABLE UNDERWATER RECORDING SYSTEM CETACEAN SO26-H1 1 Unit Spesifikasi : - requency Range [khz] to 50 - Transducer Sensitivity* [db, re 1V/µPa] Maximum Operating Depth [m] Brief Case PELICAN Unit Spesifikasi : - Retractable extension handle - Automatic Pressure Equalization Valve - 2 level Pick N Pluck with convoluted lid foam 9 sieve shaker RETSCH, AS 200 DIGIT 1 Unit Spesifikasi : - Measuring range 20 µm - 25 mm Suitable sieve diameters 100 mm / 150 mm / 200 mm / 203 mm - (8") - Protection code IP 54 / IP 20 Jumlah 9 Unit c. Pengadaan Buku Identifikasi Paket pengadaan buku identifikasi pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem pengadaan langsung dengan pagu sebesar Rp ,-. Ringkasan kontrak pengadaan buku identifikasi adalah sebagai berikut: 1 Nomor dan tanggal surat : 14/BalitbangKP.BP2KSI/KU.210/XI/2015 perintah bayar 2 Nama Perusahaan : CV. Terang Jaya (Ir. Anang Wiratno) 3 Alamat : Jl. Kusuma Atmaja No. 40 Cipaisan Purwakarta Jawa Barat 4 Nilai : Rp ,- 5 Tanggal Pembayaran : 25 November 2015 Adapun rincian spesifikasi pengadaan buku identifikasi disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Daftar Judul Pengadaan buku identifikasi TA 2015 No. Spesifikasi Pengadaan Volume 1 Ecological Effects of Water-Level Fluctuations in Lakes buku 2 Case Studies in Fisheries Conservation and Management: Applied Critical Thinking and Problem Solving buku 3 Monitoring and Modeling Lakes and Coastal Environments (New) 1 buku 4 Practical Handbook for Wetland Identification and Delineation buku 5 Cichlids of the World 1 buku Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

59 Sarana dan Prasarana 6 The Cichlid Diversity of Lake Malawi/Nyasa/Niassa : Indentification, Distribution and Taxonomy 1 buku 7 The Biology of Sharks and Rays 1 buku 8 Ichthyology : A Laboratory Manual 1 buku 9 Sharks : Conversation, Governance and Management 1 buku 10 Standard Methods for Sampling North American Freshwater Fishes 1 buku 11 A Pocket Guide to Sharks of the World 1 buku 12 Modeling Our World : The ESRI Guide to Geodatabase Concepts 1 buku 13 Designing Geodatabase : Case Studies in GIS Data Modeling 1 buku 14 Planing for Coastal Resilience : Best Practices for Calamitous Times 1 buku 15 Resilience Thinking : Sustaining Ecosystems and People A Changing World 1 buku 16 Freshwater Fishes of the Fly River, Papua New Guinea 1 buku 17 The Larvae of Indo-Pacific Fishes : An Identification Guide to Marine Fish Larvae 1 buku 18 Trawled Fishes of Southern Indonesia and Northwestern Australia 1 buku 19 Marine Conservation Ecology 1 buku 20 A Guide to Marine Coastal Plankton and Marine Invertebrate Larvae 2 nd edition 1 buku 21 Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik (Vogel) 1 buku 22 Analisis Kimia Kuantitatif (r.a Day, jr & a.l underwood - erlangga) 1 buku 23 Undang-Undang Kepegawaian (PNS) Edisi Lengkap buku 24 Perencanaan Kepegawaian (Harsono-Fokus Media) 1 buku 25 Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia (PPM Management) 1 buku 26 Human Capital Management (PPM Management) 1 buku 27 Wetland Ecology (Principles and Conservation) buku 28 Ecological Connectivity Among Tropical Coastal Ecosystems buku 29 Analysis and Interpretation of Fresh Water Fisheries Data 1 buku d. Pengadaan kendaraan Bermotor Roda 4 Paket pengadaan kendaraan bermotor roda 4 pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem penunjukkan langsung dengan pagu sebesar Rp ,-. Ringkasan kontrak pengadaan kendaraan bermotor roda 4 adalah sebagai berikut: Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 024/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/IV/2015 Tanggal : 30 April 2015 Nama Perusahaan : PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK - TSO Purwakarta Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- Jangka Waktu Pelaksanaan : 12 (dua belas) hari kalender sejak SPK ditandatangani, terhitung mulai tanggal 30 April s.d 11 Mei 2015 Ringkasan spesifikasi pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 4 disajikan pada Tabel 17. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

60 Sarana dan Prasarana Tabel 17. Spesifikasi pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 4 BP2KSI tahun 2015 No Nama Barang Volume 1 Komoditas Kendaraan Bermotor 1 unit Manufaktur Toyota No Produk KDR Nama Produk NEW KIJANG INNOVA J M/T BENSIN VIN 2015 Nama Penyedia PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK - TSO Harga IDR 204,940, (01 Februari 2015) MESIN Tipe 4 Silinder Segaris, 16 Katup, DOHC, VVT-i / 4 Cylinder in-line, 16 Value, VVT-i Sistem Suplai Bahan Bakar Electronic Fuel Injection Diameter x Langkah (mm) 86.0x86.0 Isi Silinder (cc) 1,998 Daya Maksimum kw(ps) / rpm 136 / 5,600 Momen Puntir Maksimum Kg.m(Nm) / rpm 18.6 / 4,000 Transmisi Mesin Perbandingan Gigi 1st Perbandingan Gigi 2nd Perbandingan Gigi 3rd Perbandingan Gigi 4th 1 Perbandingan Gigi 5th Reverse SISTEM KEMUDI Sistem power steering SISTEM SUSPENSI Depan Double Wishbone dengan Pegas Koil dan Stabilizer Belakang 4 Link dengan Pegas Koil dan Lateral Rod SISTEM REM Depan Cakram Berventilasi / Ventilated Disc Belakang Tromol / Drum BAN Ban Steel Black + Wheel Cap, 195 / 70 R14 INTERIOR Audio ya Speakers ya FITUR KESELAMATAN Dual SRS Airbags ya Sabuk Keselamatan Belakang ya Sabuk Keselamatan Depan ya Side Impact Beam ya Struktur Rangka Bodi GOA Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

61 Sarana dan Prasarana DIMENSI / UKURAN Panjang x Lebar x Tinggi (mm) 4,585 x 1,760 x 1,750 Jarak Sumbu Roda (mm) 2,750 Kapasitas Tangki (liter) 55 TOTAL e. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Paket pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem penunjukkan langsung dengan pagu sebesar Rp ,-. Ringkasan kontrak pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 017/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/IV/2015 Tanggal : 16 April Nama Perusahaan : CV. Terang Jaya 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- 4. Uraian dan Volume Pekerjaan : Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 12 (dua belas) hari kalender sejak SPK ditandatangani, terhitung mulai tanggal 16 s.d 27 April 2015 Adapun rincian spesifikasi pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi disajikan pada Tabel 18 dan beberapa dokumentasinya pada Gambar 14. Tabel 18. Daftar Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi TA 2015 No. Spesifikasi Pengadaan Volume 1 Note Book Lenovo K Unit Spesifikasi : - Intel Core i3-4005u, 4GB DDR3, 500GB HDD - VGA Intel HD Graphics 4400, 500GB Serial ATA 5400 Rpm - Fingerprint, Wifi, Bluetooth, camera, 12,5 WXGA 2 Note Book Asus Transformer Book T100TA BING-DK013B 3 Unit Spesifikasi : - Intel Atom Quad Core Z3755, 10.1 WXGA (1,46Ghz, 2M Cache) up to 2,39 Ghz 2GB DDR3 - Intel HD Graphics 4000, 500GB HDD + 32GB MMC - Bluetooth, Wifi, Touchscreen, Microsoft Window 8,1 3 Printer HP Officejet 150 Mobile 1 Unit Spesifikasi : - Multifunction, thermal Inkjet, 22 ppm 18 ppm - Memori 64 MB, A4, HP PCL 3 GUI, up to 50-sheet input tray - USB, 4800x1200 dpi Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

62 Sarana dan Prasarana 4 Printer HP Color LaserJet Pro M177fw MFP [CZ165A] 1 Unit Spesifikasi : - Multifunction, Laser, A4, 16 ppm B/W, 4 ppm color - Memori 128 MB, 600x600 dpi, up to 50 sheet input tray - USB Wireless Jumlah 8 Unit Gambar 14. Beberapa peralatan pengolah data dan komunikasi f. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Kantor Paket pengadaan peralatan dan fasilitas kantor pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem penunjukkan langsung dengan pagu sebesar Rp ,-. Ringkasan kontrak pengadaan peralatan dan fasilitas kantor adalah sebagai berikut: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 011/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/IV/2015 Tanggal: 16 April Nama Perusahaan : CV. Terang Jaya 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- 4. Uraian dan Volume : Pengadaan peralatan dan fasilitas kantor Pekerjaan 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 15 (lima belas) hari kalender sejak SPK ditandatangani, terhitung mulai tanggal 16 s.d 30 April 2015 Adapun rincian spesifikasi pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi disajikan pada Tabel 19 dan beberapa dokumentasinya pada Gambar 15. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

63 Sarana dan Prasarana Tabel 19. Spesifikasi pengadaan Peralatan dan Fasilitas Kantor/Inventaris BP2KSI tahun 2015 No. Spesifikasi Pengadaan Volume 1. Lensa Tele 1 Unit Spesifikasi : - Canon Lensa EF mm F/4-5,6L IS USM - CA189ELAFHSVANID , 27x14x14, focus - 1,5 Kg, hitam 2. A.C. Split 2 PK 2 Unit Spesifikasi : - Sharp 2 PK AH A18NCY Watt, 2-way auto Swing louver, turbo Cooling - Sleep & on/off time, new display indicator 3. A.C. Split 1 PK 3 Unit Spesifikasi : - Sharp 1 PK AH A9PEY Watt, 2 way auto swing Louver - Dual large air intake - Auto Re-start function 4. Kamera Mirrorless 1 Unit Spesifikasi : - Sony Mirrorless Digital Alpha A5100 [ILCE-5100L] - 10,9x6,2x3,5 cm, 3,0, 24,3 megapixel, baterai NPFW50 - Focal Length 16-50mm, Full HD, Wifi 5. Handycam HDD 1 Unit Spesifikasi : - Sony DCR VX ,9x17,8x34,9, 24,0 zoom optic, 12,3 megapixel, baterai Li-ion - 1/3 ClearVid 3CMOS with EXmorTM Technology - 20x G-Lens mm, optical steady shot 6. Tripod Kamera 2 Unit Spesifikasi : - Jusino Tripod X-2340=BT-05-50x11x11, 2Kg, tahan beban 4Kg, alumunium, tinggi 152 cm - Diameter 23 mm Total 10 Unit Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

64 Sarana dan Prasarana Gambar 15. Beberapa peralatan dan fasilitas kantor Selain paket pengadaan sebagaimana disebutkan di atas. Kegiatan pengadaan untuk mendukung kegiatan penelitian juga dilakukan, diantaranya adalah pengadaan bahan penunjang kegiatan Penelitian Daya Dukung dan Rancang Bangun KJA Ramah Lingkungan di Perairan Waduk Ir. H. Djuanda Jawa Barat dan pengadaan eksperimental tagging serta pengadaan terumbu karang buatan pada kegiatan penelitian Ecological Assessment Untuk Restocking Benih Lobster di Kawasan Konservasi Perairan Indonesia. a. Pengadaan bahan penunjang kegiatan Penelitian Daya Dukung dan Rancang Bangun KJA Ramah Lingkungan di Perairan Waduk Ir. H. Djuanda Jawa Barat Paket pengadaan bahan penunjang kegiatan penelitian KJA Ramah Lingkungan pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem penunjukan langsung. Ringkasan kontrak pengadaan bahan penunjang waduk jatiluhur adalah sebagai berikut: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 031/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/VII/2015 tanggal 27 Julili Nama Perusahaan : CV. Fija Victorios 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- 4. Uraian dan Volume : Pengadaan bahan penunjang Waduk Jatiluhur Pekerjaan 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 9 (sembilan) hari Kalender sejak SPK ditandatangani Tanggal 27 Juli s.d 4 Agustus 2015 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

65 Sarana dan Prasarana Adapun rincian spesifikasi pengadaan bahan penunjang kegiatan penelitian Waduk Jatiluhur disajikan pada Tabel 20 dan beberapa dokumentasinya pada Gambar 16. Tabel 20. Spesifikasi pengadaan bahan penunjang kegiatan penelitian Waduk Jatiluhur tahun 2015 No. Uraian Pekerjaan Volume A. Pembuatan Jaring KJA Zero Waste 1 Paket 1. KJA Penelitian - Kayu kaso 5 pcs - Papan (20x3x30) 30 pcs - Paku 7 5 kg - Tambang 7 kg - Kantong jaring bahan korea 1 set - Drum plastik 2 pcs - Toren penampung air 1 pcs - Paralon ½ 15 pcs - Elbow ½ 12 pcs - Lem PVC 1 pcs - Pipa hisap 2 pcs - Plastic bucket 25 kg 1 pcs - Ring 2 pcs - Filter air 1 unit 2. Benih ikan 100 kg 3. Pakan 70 karung B. Alat Tangkap 1 Paket Experimental Gillnet + Tambang jangkar 1 Paket Jumlah 2 Paket Gambar 16. Komponen KJA zero waste Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

66 Sarana dan Prasarana b. Pengadaan eksperimental tagging Paket pengadaan eksperimental tagging pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem penunjukan langsung. Ringkasan kontrak pengadaan eksperimental tagging adalah sebagai berikut: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 103/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/XII/2015, tanggal 2 Desember Nama Perusahaan : CV. Fija Victorios 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp Uraian dan Volume : Pengadaan ekperimental tagging Pekerjaan 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 10 (sepuluh) hari Kalender sejak SPK ditandatangani Tanggal Desember 2015 Adapun rincian spesifikasi pengadaan eksperimental tagging disajikan pada Tabel 21 dan beberapa dokumentasinya pada Gambar 17. Tabel 21. Spesifikasi pengadaan eksperimental tagging tahun 2015 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan 1 Benih lobster ukuran gr 840 Kg 2 Peralatan Peralatan kerja: - Head lamp 20 Buah - Sarung tangan 2 Pak - Lap kain 20 Buah Peralatan kolam: - Pompa air laut 2 DIM 2 Unit - Selang spiral 1,5 Dim 2 Roll - Aerator daya 80 Cm 10 Buah - Filter 20 Buah - Bak untuk menyipon 10 Buah - Ember pakan 10 Buah - Seser/saringan 10 Buah - Paralon 1 Dim 8 Buah - Paralon 2,5 Dim 10 Buah - Kabel putih 2 Roll - Stop kontak 20 Buah - Lampu penerangan 10 Buah 3 Desinfektan (albaju) 3 Pak 4 Pakan 100 kg Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

67 Sarana dan Prasarana Gambar 17. Komponen utama eksperimental tagging c. Pengadaan Terumbu Karang Buatan (TKB) Paket pengadaan terumbu karang buatan pada TA 2015 di BP2KSI dilakukan dengan sistem penunjukkan langsung. Ringkasan kontrak pengadaan terumbu karang buatan adalah sebagai berikut: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 071/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/XI/2015, tanggal 3 November Nama Perusahaan : CV. Tri Pilar 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp Uraian dan Volume : Pengadaan terumbu karang buatan Pekerjaan 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 35 (Tiga Puluh Lima) hari Kalender sejak SPK ditandatangani Tanggal 03 November s.d 07 Desember 2015 Adapun rincian spesifikasi pengadaan terumbu karang buatan disajikan pada Tabel 22 dan beberapa dokumentasinya pada Gambar 18. Tabel 22. Spesifikasi pengadaan terumbu karang buatan tahun 2015 No. Uraian Pekerjaan Volume 1. Bagian dasar: Meja beton ukuran panjang x lebar (1m x 1m), tebal 10cm, berlubang dengan jumlah lubang sebanyak 20 lubang. Kaki meja 2 buah ukuran tinggi 15cm, lebar 100cm, tebal 10cm. Diberi lubang diameter 5cm sebanyak 9 lubang pada tiap kaki. 2. Bagian Tengah: Kubus beton ukuran 60cm x 60cm x 20cm dengan beberapa buah lubang (sesuai gambar). 3. Bagian atas: Meja beton ukuran 60cm x 60cm x 10cm dengan sejumlah (sesuai gambar). 48 Buah 48 Buah 24 Buah Jumlah 120 Buah Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

68 Sarana dan Prasarana Gambar 18. Spesifikasi dan aplikasi terumbu karang buatan B. PEMELIHARAAN Selain pengadaan sarana dan prasarana kantor, kegiatan terkait sarana dan prasarana di BP2KSI TA 2015 juga melakukan beberapa kegiatan pemeliharaan, antara lain sebagai berikut: a. Pemeliharaan Sarana Riset Ringkasan kontrak: 1. Nomor dan tanggal DIPA : /2015, tanggal 24 MARET Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 087/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/XI/2015, tanggal16 November Nama Perusahaan : CV. Pujakarta 4. Alamat Perusahaan : Kaum Kaler No. 40 Cipaisan, Purwakarta 5. Nilai SPK/ Kontrak : Rp Uraian dan Volume : Pemeliharaan Sarana Riset Pekerjaan 7. Cara Pembayaran : Bank BRI Cabang Purwakarta Nomor Rekening a.n CV. Pujakarta 8. Jangka Waktu : 15 (lima belas) Hari Kalender Pelaksanaan 9. Tanggal Penyelesaian Pekerjaan : 30 November 2015 Tabel 23. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan sarana riset dan kantor BP2KSI TA 2015 No. Uraian Pekerjaan Volume A. Perbaikan 1. Water Quality Checker Horiba U10 2 Buah 2. Water Quality Checker Horiba U 50 1 Buah 3. Turbidity Meter Hanna 1 Buah 4. Water Quality Checker YSI 03 1 Buah 5. Lampu Microscope Binokuler 10 Buah 6. Lampu Microscope Stereozoom 9 Buah 7. GPS Extrex Vista 2 Buah Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

69 Sarana dan Prasarana 8. Microscope 12 Buah 9. Lemari Asam 1 Buah 10. Refrigerator 1 Buah B. Kalibrasi 1. Spektrofotometri 1 Buah 2. Water Quality Checker Horiba U10 2 Buah 3. Water Quality Checker Horiba U50 (2m) 1 Buah 4. Water Quality Checker YSI 02 1 Buah 5. Water Quality Checker YSI 03 1 Buah 6. Turbidimeter Hanna 1 Buah 7. Lux meter 1 Buah 8. Software Microscope 1 Buah 9. Micrometer Okuler 2 Buah b. Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Pemeliharaan kendaraan bermotor inventaris BP2KSI dilakukan berdasarkan pemeliharaan rutin (Cuci pakai dan Bahan Bakar Minyak Pertamax) serta kebutuhan service dan perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Pemeliharaan Kendaraan Dinas Bermotor Roda Empat a. No. Pol. T 7005 A (ISUZU ELF): pemeliharaan rutin. b. No. Pol. T 1102 A (DAIHATSU TARUNA): pemeliharaan rutin. c. No. Pol. T 1252 A (TOYOTA AVANZA): pemeliharaan rutin. d. No. Pol. T 1035 A (TOYOTA KIJANG): pemeliharaan rutin. e. No. Pol. T 8250 A (TOYOTA HILUX): pemeliharaan rutin. No. Pol. T 1706 A (TOYOTA INNOVA): pemeliharaan rutin Pemeliharaan Kendaraan Dinas Bermotor Roda Dua a. No. Pol. T 3357 A (HONDA SUPRA): pemeliharaan rutin. b. No.Pol. T 3752 A (HONDA MEGA PRO): pemeliharaan rutin. c. No.Pol. T 4756 A (HONDA VARIO TECHNO CBS): pemeliharaan rutin. d. No.Pol. T 4759 A (HONDA VARIO TECHNO CBS): pemeliharaan rutin. e. No.Pol. T 4764 A (HONDA VARIO TECHNO CBS): pemeliharaan rutin. f. No.Pol. T 4755 A (HONDA BLADE): pemeliharaan rutin Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

70 Sarana dan Prasarana c. Pemeliharaan Gedung Bertingkat Ringkasan kontrak : 1. Nomor dan tanggal DIPA : /2015, tanggal 24 MARET Kode Kegiatan/Sub : Kegiatan/MAK 3. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 079/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/X/2015, tanggal 29 Oktober Nama Perusahaan : CV. Tri Pilar 5. Alamat Perusahaan : Jl. Ipik Gandamanah Terusan Gg. Beringin (Gg. Iok) No. 21 Rt/Rw. 04/07 Kel. Tegalmunjul Kab. Purwakarta 6. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- 7. Uraian dan Volume Pekerjaan : Pemeliharaan Gedung Bertingkat 8. Cara Pembayaran : Pembayaran Langsung melalui Bank Jabar Dan Banten Cabang Purwakarta No. Rekening An. CV. Tri Pilar 9. Jangka Waktu Pelaksanaan : 23 (Dua Puluh Tiga) hari Kalender sejak SPK ditandatangani Tanggal 29 Oktober s.d 20 November Tanggal Penyelesaian Pekerjaan : 20 November 2015 Pemeliharaan gedung dan bangunan selama tahun 2015 meliputi pemeliharaan pengecatan, perbaikan plafond, dan lain-lain sebagaimana dirincikan dalam tabel berikut. Tabel 24. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan gedung bertingkat BP2KSI TA 2015 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan I Pekerjaan Pengecatan 1 Pengecatan dinding R. Peneliti, dapur, Wc. atas 295,90 m 2 2 Pengecatan plapond R. Peneliti, dapur, Wc. Atas 236,75 m 2 3 Pengecatan dinding R. Kepala, Lobby, RK, dan Lab. 316,10 m 2 Data 4 Pengecatan plapond R. Kepala, Lobby, RK, dan Lab. 229,00 m 2 Data 5 Pengecatan plapond Aula Atas 73,83 m 2 6 Bongkaran wool paper dan pembersihan lem pada m 75,60 dinding 7 Pengecatan dinding R. Aula atas 75,60 m 2 8 Pek. Pengecatan dinding bagian luar Gd. Utama + TU 777,50 m 2 9 Pek. Pengecatan plapond + listplank beton luar Gd. 285,95 m 2 Utama + TU 10 Pengecatan plint Cat Glotex hitam 11,80 m 2 II Pekerjaan Plapond KM / WC Bawah 1 Pekerjaan bongkaran gypsump tutup langit-langit + 10,50 m 2 perapihan 2 Penggantian sebagian rangka plapond yang berkarat 1,00 ls parah 3 Pekerjaan pasangan gypsump penutup langit-langit 10,50 m 2 4 Pekerjaan pasangan list gypsum 10 cm 13,00 m 5 Pekerjaan pengecatan plapond 37,90 m 2 6 Pekerjaan pengecatan dinding 55,20 m 2 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

71 Sarana dan Prasarana III Pekerjaan Lain-Lain 1 Perbaikan pintu alumunium R. Transit Laboratorium 1,00 ls 2 Penggantian engsel koboy R. Peneliti 6,00 bh 3 Pas. Geranit yang lepas pada papan nama kantor + 1,00 ls pas. hurup 4 Penggantian kaca jendela yang pecah + Silen (ryben 4,00 lbr 5 mm) 5 Pembersihan halaman + ruangan setiap selesai pekerjaan 1,00 ls d. Pemeliharaan Halaman Gedung Kantor Ringkasan kontrak: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 047/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/IX/2015, tanggal 14 September Nama Perusahaan : CV. Tri Pilar 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- 4. Uraian dan Volume : Pemeliharaan halaman gedung kantor Pekerjaan 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 15 (lima belas) hari kalender sejak SPK ditandatangani Tabel 25. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan halaman gedung kantor BP2KSI TA 2015 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan I PEKERJAAN PENGECATAN KIIR DEPAN KANTOR 1 Pengecatan plesteran ban atas cat anti air Romatex 11,50 m 2 II PEKERJAAN PENGECATAN KIIR SAMPING GARASI 1 Pengecatan batu muka dengan cat minyak Glotex 46,20 m 2 III PEKERJAAN PENGECATAN KIIR BELAKANG GARASI 1 Pengecatan plesteran ban atas cat anti air Romatex 54,30 m 2 2 Pengecatan batu muka dengan cat minyak Glotex 326,90 m 2 IV PEKERJAAN PERBAIKAN KANSTIN 1 Pengecatan kanstin dengan cat minyak Glotex 30,10 m 2 e. Pemeliharaan Pagar Gedung Kantor Ringkasan kontrak: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 055/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/IX/2015, tanggal 14 September Nama Perusahaan : CV. Tri Pilar 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- 4. Uraian dan Volume : Pemeliharaan pagar gedung kantor Pekerjaan 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 15 (lima belas) hari kalender sejak SPK ditandatangani Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

72 Sarana dan Prasarana Tabel 26. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan pagar gedung kantor BP2KSI TA 2015 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan I PAGAR TEMBOK DEPAN 1 Pengecatan pagar tembok depan cat Vinilex 228,00 m 2 2 Pengecatan ban bahaw batu muka cat minyak Glotex 28,30 m 2 3 Penggantian batu alam yang lepas 1,50 m 2 4 Coating dinding batu alam (anti lumut) 42,00 m 2 II PAGAR REALING PEMBATAS TEBING 1 Pengecatan besi realing t. 80 cm cat minyak glotex (Realing area parkir mobil) 94,00 m 2 f. Pemeliharaan Pos Satpam Ringkasan kontrak: 1. Nomor dan tanggal SPK/ Kontrak : 063/BALITBANGKP/BP2KSI/PL.412/IX/2015, tanggal 23 September Nama Perusahaan : CV. Nur 3. Nilai SPK/ Kontrak : Rp ,- 4. Uraian dan Volume : Pemeliharaan pos satpam Pekerjaan 5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 15 (lima belas) hari kalender sejak SPK ditandatangani Tabel 27. Daftar uraian pekerjaan pemeliharaan pos satpam BP2KSI TA 2015 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan 1 Plesteran rabat beton rata-rata t. 3,5 cm + Acian 8,40 m 2 2 Pengecatan dinding 36,50 m 2 3 Coating dinding batu alam 6,00 m 2 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

73 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan VI. DOKUMEN DATA DAN INFOASI PEMULIHAN STOK DAN KONSERVASI SUMBER DAYA PERAIRAN Sebagai institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melakukan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan, Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI) pada tahun 2015 telah melaksanakan 12 (dua belas) kegiatan penelitian sebagaimana disajikan pada Tabel 28. Kegiatan tersebut didanai oleh DIPA BP2KSI Tahun Anggaran Alokasi pagu anggaran kegiatan penelitian tersebut telah mengalami revisi berdasarkan revisi DIPA BP2KSI TA Tabel 28. Kegiatan penelitian APBN yang dilakukan BP2KSI Tahun Anggaran 2015 No Judul Penelitian Indikator Output Lokasi 1 Penelitian Pengembangan Kawasan Konservasi Perikanan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat [RKP 09-KP 03DP 06] Teluk Gerupuk Lanjutan dan Teluk Bumbang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat 2 Penelitian Kesesuaian Zonasi di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur sebagai Kawasan Konservasi Perairan [RKP 09-KP 01-DP 06] Penelitian Bahan Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan Napoleon [Cheilinus undulatus] di Kepulauan Anambas [RKP 09-KP 03-DP 06] Tersedianya data dan informasi kesesuaian perairan untuk kehidupan lobster, keanekaragaman jenis dan habitat, pengelolaan lobster, dan respon masyarakat tenang peluang pengmbangan kawasan konservasi Tersedianya data dan informasi terkait jenis dan kemunculan cetacea dan kondisi oseanografi lingkungan perairan 3 Pagu Anggaran (Rp 000) Status TNP Laut Sawu Lanjutan Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur Tersedianya data dan Kepulauan Lanjutan informasi terkait Anambas, pendugaan populasi Kepulauan Riau benih ikan napoleon, simulasi distribusi larva, respon masyarakat tentang pengembangan konservasi, dan pembaruan dokumentasi data Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

74 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Penelitian Pemulihan Populasi dan Rehabilitasi Habitat Sumber Daya Ikan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat [RKP 09-KP 99DP 04] Penelitian Daya Dukung dan Rancang Bangun KJA Ramah Lingkungan di Perairan di Waduk Ir. H. Djuanda- Jawa Barat [RKP 09-KP 99-DP 04] Penelitian Kawasan Konservasi Induk Udang [Penaeus monodon] di Pantai Timur Aceh, Kabupaten Aceh Timur [RKP 05KP -1-DP 06] Penelitian Pengendalian Spesies Ikan Asing Invasif [IAS] Komplek Danau Malili, Sulawesi Selatan [RKP 09-KP 03-DP 06] Kegiatan Crash Program dan Penguatan Data IPTEK Konservasi Sumber Daya Ikan [RKP 09-KP 99-DP 06] Kajian Pengembangan Model Konservasi Ekosistem Mangrove di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap [RKP 09-KP 99-DP 06] Tersedianya data dan informasi terkait jenis pencemar yang teridentifikasi di DAS Citarum dan pengembangan metode pengendalian gulma air Tersedianya komponen teknologi yang dapat menanggulangi kematian ikan budidaya akibat hypoxia, status daya dukung perairan untuk kegiatan budidaya perikanan. Tersedianya data dan informasi terkait habitat asuhan udang windu, distribusi dan kelimpahan induk udang, data dan informasi penyakit udang, dan respon masyarakat terhadap pengembangan konservasi udang Tersedianya data dan informasi terkait status terkini keanekaragaman SDI di Danau Malili, karakteristik habitat, inventarisasi jenis dan sebaran ikan invasif Tersedianya data dan informasi untuk memenuhi kebutuhan stakeholder terhadap isu terkini Tersedianya data dan informasi terkait kondisi terkini ekosistem mangrove di segara anakan dan pemodelan ekosistem mangrove Jawa Barat Lanjutan Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat Lanjutan Perairan Aceh Timur, NAD Lanjutan Danau Malili, Sulawesi Selatan Baru Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat Baru Segara Anakan, Kabupaten Cilacap Baru Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

75 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan 10 Penerapan Manajemen Fisheries Refugia Udang di Perairan Pesisir Kalimantan Barat [APBNP-PL] Tersedianya data dan Perairan pesisir Baru informasi tingkat kritis Kalimantan penangkapan juvenile Barat udang di lokasi terpilih yang dapat menyebabkan hilangnya recruitment udang Penaeid di pesisir Kalimantan Barat Keragaan Upaya Perlindungan dan Konservasi Jenis Hiu di Perairan Nusa Tenggara Barat [APBNP-PL] Ecological Assessment untuk Restocking Benih Lobster di Kawasan Konservasi Perairan Indonesia [APBNP-PP] Tersedianya data dan Perairan Nusa informasi terkini terkait Tenggara Barat sumber daya dan aspek perikanan hiu di perairan Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya serta Menginventarisasi keragaan upaya perlindungan dan konservasi jenis hiu di perairan Nusa Tenggara Barat Tersedianya data dan informasi terkait karakteristik habitat lobster, indikator pemulihan populasi lobster, sosial ekonomi kelembagaan lokasi restoking, dan tingkat keberhasilan restoking serta pemulihan habitat lobster Total Anggaran Lombok (NTB), Selatan Jawa Tengah (Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul), Selatan Jawa Barat (Pangandaran, dan Simeuleu (NAD). Baru Baru Secara ringkas, hasil ringkas kegiatan penelitian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Penelitian Pengembangan Kawasan Konservasi Perikanan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat [RKP 09-KP 03-DP 06] Kawasan Konservasi Laut Daerah yang ada di Teluk Bumbang merupakan kawasan konservasi yang berada di Kabupaten Lombok Tengah yang difokuskan sebagai zona inti dan zona rehabilitasi dimana kedua zona tersebut merupakan no-take-zone yang diharapkan fungsinya nanti sebagai tempat pemijahan lobster dan hasil laut lainnya Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

76 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan sehingga dapat menyuplai larva lobster dan ikan lainnya ke daerah pemanfaatan. Upaya pengelolaan yang diharapkan belum berjalan secara efektif yang ditandai dengan tidak efektifnya pemanfaatan zona-zona yang sudah ditentukan (pengambilan sumber benih dan indukan dari alam untuk kegiatan budidaya perikanan), dan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan sehingga berdampak pada kerusakan habitat. Kajian ilmiah tentang kondisi oseanografi dan sebaran larva dan juvenil lobster dilakukan pada ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Pengambilan data sekunder dilakukan dengan wawancara kepada nelayan, penangkap dan pengepul benih lobster serta data dukung dari instansi terkait. Data dan informasi dari kajian ilmiah tersebut menjadi dasar dalam penentuan calon kawasan konservasi sumberdaya lobster. Penelitian ini juga difokuskan di kawasan zona inti, hal tersebut dilakukan untuk meihat seberapa besar kontribusi induk yang berada di zona inti terhadap kesedian benih lobster yang ada di Teluk Gerupuk dan Teluk Bumbang. Gambar 19. Lokasi pengambilan sampel di Teluk Gerupuk dan Teluk Bumbang, Lombok Tengah Penelitian di fokuskan pada habitat lobster yang berada di zona inti dan daerah penangkapan benih loster yang ada di Teluk Gerupuk dan Bumbang. Selama survey penelitian dilapangan, kegiatan penyelaman difokuskan pada kedalaman >10 meter sesuai dengan rekomendasi oleh beberapa nelayan kompresor sebagai penunjuk arah terhadap keberadaan Lobster (Panulirus sp.) serta berdasarkan pada beberapa hasil penelitian yang menyebutkan bahwa lobster dapat hidup pada kedalaman 5-30 meter (Rios-Lara, 2007). Lokasi penelitian terpilih untuk mempelajari karakteristik habitat Lobster didapatkan 2 lokasi pertama yaitu wilayah perairan yang merupakan lokasi nelayan melakukan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

77 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan penangkapan benih lobster pada stadia philosoma ataupun puerulus dan juvenile. Lokasi kedua yaitu di zona inti yang merupakan wilayah perairan tempat hidupnya Lobster dewasa dan indukan. Gambar 20. Bentuk dan cara kerja alat tangkap pocong serta benih lobster yang tertangkap di Teluk Gerupuk dan Bumbang Gambar 21. Wilayah zona inti dengan bentuk kenampakan dari permukaan perairan Hard Coral dan Walls Habitat perairan sebagai lokasi pertumbuhan lobster stadia larva yang selama ini dimanfaatkan oleh nelayan di Teluk Gerupuk dan Teluk Bumbang untuk memasang perangkap pada kolom air karena larva lobster pada stadium awal bersifat pelagis. Beberapa dampak dari kegiatan penempatan alat tangkap pocong adalah tingginya hasil tangkapan nelayan baik larva maupun juvenile lobster, akan tetapi dampak negative bagi lingkungan adalah rendahnya persentase kesehatan karang yang ada di dasar perairan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

78 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan penempatan alat tangkap pocong. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sisa-sisa dari alat tangkap serta kondisi karang keras yang berasosiasi dengan pasir halus dapat mengakibatkan lemahnya tingkat pemulihan karang untuk dapat tumbuh kembali. Hasil pengamatan di lokasi yang ditetapkan oleh pihak pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat sebagai zona inti terdominasi bentuk karang keras dengan tipe dinding (walls) dengan kedalaman mencapai ± 45 meter. Kondisi gelombang dan arus di permukaan sangat kuat. Informasi yang didapatkan selama penelitian bahwa, di lokasi tersebut merupakan lumbung bagi lobster dewasa. Melimpahnya benih lobster di perairan Teluk Bumbang merupakan suatu anugerah bagi nelayan yang berada disekitar teluk. Banyaknya penelitian dan berkembangnya usaha pembesaran lobster menjadikan permintaan benih dari perairan Lombok terus meningkat bahkan sampai di kirim ke luar negeri. Hal tersebut menjadikan harga benih lobster hasil tangkapan di perairan Lombok khususnya di perairan Teluk Bumbang terus meningkat hingga mencapai kisaran harga Rp Rp per ekor. (1) Hasil penelitian secara ringkas disajikan sebagai berikut: Kondisi oseanografi di Teluk Gerupuk dan Bumbang menunjukkan masih sesuai untuk kehidupan biota laut (kriteria baku mutu KMNLH), baik salinitas:, oksigen terlarut, suhu, nitrit, nitrat dan orthofosfat. Hal ini berlaku juga untuk kehidupan (2) lobster baik dari fase puerulus hingga mencapai stadia dewasa. Fitoplankton yang ditemukan selama penelitian terdiri dari 2 (dua) kelas fitoplankton yaitu kelas Bacillariophyceae 27 genus dan Dinophyceae 4 genus, dengan kisaran kelimpahan antara sel/m3. Kelimpahan tertinggi terdapat di Stasiun Teluk Bumbang 3 pada bulan April dari kelas Bacillariophyceae. (3) Genus yang paling banyak ditemukan adalah genus Chaetoceros. Kelimpahan zooplankton selama pengamatan berkisar antara ind/l, kelimpahan tertinggi di stasiun Bumbang 2 pada bulan September dengan kelas crustasea. Kelompok zooplankton yang teridentifikasi sebanyak 7 kelas yang terdiri atas kelas Crustase 15 genus, Ciliata 3 genus, Holothuroidea 4 genus, Moluska 2 genus, Rotaria 2 genus, Sagitta 1 genus dan Polychaeta 1 genus. Kelas zooplankton (4) yang paling banyak ditemukan berasal dari kelas crustasea. Larva yang ditemukan selama penelitian terdiri 3 kelompok yaitu: 1) kelompok ikan (ikan dan telur ikan); 2) kelompok udang (famili; Penaidae, Palaemonidae, Luciferidae, Sergestidae, dan Squillidae); dan 3) kelompok lainnya (kepiting, lobster, ubur-ubur, cumi-cumi, Copepoda, Bivalvia, Sagittidae, Gastropoda, Polychaeta, Amphipoda, Porcellanidae, Alpheidae, Isopoda, Ostracoda dan Hippolitidae). Hasil pengamatan menunjukkan kelimpahan kelompok lobster berkisar antara 5-21 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

79 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan ind/m3, ikan berkisar antara ind/1.000 m³, udang ind/1.000 m³ dan kelompok lainnya berkisar antara ind/1.000 m³ dengan (5) kelimpahan tertinggi dari kelas copepoda. Keanekaragaman jenis dan habitat di perairan Teluk Bumbang dan Teluk Gerupuk terdiri dari habitat mangrove, lamun dan terumbu karang. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa habitat lamun dan karang yang mengandung red algae merupakan habitat hidup lobster. Pengelolaan sumberdaya lobster sesuai dengan Penerapan Kep Men 01/ Tahun 2015 telah menciptakan dampak ekonomi dan sosial berupa kehilangan mata pencaharian, penurunan etos kerja dan meningkatnya (6) (7) tindak kejahatan di sekitar kawasan. Aktifitas ekonomi terhadap sumberdaya lobster, berada dalam kategori ancaman tinggi terhadap kelestarian sumberdaya Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap sumberdaya berada dalam kategori sedang. Sedangkan persepsi masyarakat terhadap rencana pengembangan konservasi sumberdaya lobster di Teluk Gerupuk dan Bumbang menggunakan 8 indikator persepsi menunjukan bahwa masyarakat antusias dengan rencana pengembangan kawasan, dengan tetap memperhatikan sinergi dengan kelembagaan lokal dan peibatan masyarakat secara aktif. 2) Penelitian Kesesuaian Zonasi di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur sebagai Kawasan Konservasi Perairan [RKP 09-KP 01-DP 06] Zonasi di TNP laut Sawu mengacu pada pembagian zonasi yang diatur dalam Peraturan Menteri KP Nomor 30 Tahun 2010 dimana zonasi TNP Laut Sawu dibagi dalam 4 tipe zona dengan kriteria, peruntukan dan peraturan-peraturan khusus pada masingmasing zona atau sub zona. Zonasi TNP Laut Sawu yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1) zona inti: zona inti TNP Laut Sawu seluas ,2 ha (2,37%) yang merupakan kawasan dengan kondisi alam (biota dan fisik) masih asli dan/atau belum diganggu oleh aktifitas manusia dan mutlak dilindungi; 2) zona perikanan berkelanjutan: zona perikanan berkelanjutan di TNP Laut Sawu dibagi menjadi 3 sub zona yaitu: a) perikanan berkelanjutan umum ( ,61 ha/41,51%), b) perikanan berkelanjutan tradisional ( ,83 ha/17,34%) dan c) perlindungan setasea ( ,54 ha/36,98%); 3) zona pemanfaatan: zona pemanfatan TNP Laut Sawu didasarkan pada kepentingan penggunaan pariwisata alam perairan dan/atau kondisi/jasa lingkungan serta kegiatan penelitian dan pendidikan dengan total luasan ,14 ha (1,75%); dan 4) Zona Lainnya: zonasi lainnya TNP Laut Sawu ditetapkan karena fungsi dan kondisinya ditetapkan sebagai sona Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

80 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan tertentu, zona ini dibagi menjadi 2 sub zona yaitu: a) zona kearifan lokal (768,72 ha/0,02%) dan b) zona pemanfaatan pariwisata dan budaya (456,36 ha/0,01%). Komposisi jenis setasea yang ditemukan selama pengamatan di wilayah perairan TNP Laut Sawu (Daratan Kupang-Rote Ndao, Sumba Timur, dan Sumba Tengah-Sumba Barat Daya) disajikan pada Tabel 29. Ditemukan 10 jenis setasea yang tersebar di 3 wilayah pengamatan. Tabel 29. Komposisi dan jumlah setasea yang ditemukan selama pengamatan bulan November 2015 No Jenis Setasea Bottlenose dolphin Frazer's dolphin Spinner dolphin Pantropical spotted dolphin Pygmy killer whale Pygmy sperm whale False killer whale Melon whale Dugong UN Daratan KupangRote Ndao Dewasa Anakan Kabupaten Sumba Timur Dewasa Anakan - Sumba TengahSumba Barat Daya Dewasa Anakan Gambar 22. Distribusi setasea di perairan TNP Laut Sawu dan Perarian Nusa Tenggara Timur (Wiadnyana, dkk., 2005 dan Kahn et al., 2014) Berdasarkan survey rapid ecological assessment (REA) setase dan burung laut di TNP Laut Sawu tahun 2013 oleh tim dari BKKPN Kupang, survey visual terhadap setasea di TNP Laut Sawu ditemukan 10 jenis setasea, 3 jenis great whale, 39 sighting dengan total individu (group size) sebanyak individu (Kahn, dkk., 2014). Jenis setasea yang teridentifikasi yaitu paus sperma (Physeter macrocephalus), paus biru (Balaenoptera musculus), paus bongkok (Megaptera novaeangliae), paus pembunuh (Pseudorca Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

81 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan crassidena), paus kepala semangka (Peponocephala electra), lumba-lumba abu-abu (Grampus griseus), lumba-lumba fraser (Lagenodelphis hosel), lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris), lumba-lumba totol (S. ettenuata) dan lumba-lumba hidung botol (Tursiopa truncatua). Hasil pengamatan setasea di Perairan Laut Sawu oleh Khan (2014) menyebutkan bahwa lebih dari 66 persen penampakan paus dan lumba-lumba terdiri dari 3 jenis yaitu spinner dolpin (35,9%), spotted dolpin (18,0%) dan blue whale sebesar 12,8%. Komposisi jenis setasea yang ditemukan selama pengamatan di wilayah perairan TNP Laut Sawu (Daratan Kupang-Rote Ndao, Sumba Timur dan Sumba Tengah-Sumba Barat Daya) ditemukan 4 jenis lumba-lumba, 4 jenis paus, Dugong dan beberapa jenis tidak teridentifikasi dengan jumlah lumba-lumba sebanyak 579 ekor (85,02 %), paus sebanyak 64 ekor (9,40 %), dugong 1 ekor (0,15 %) dan tidak teridentifikasi (UN) sebanyak 37 ekor atau 5,43 %. Jenis setasea yang ditemukan yaitu: 1) lumba-lumba hidung botol (Bottlenose dolphin/turiops truncates); 2) Frazer s dolphin (Lagenodelphis hosei); 3) Spinner dolphin (Stenella longirostis); 4) Pantropical spotted dolphin (Stenella attenuata); 5) Pygmy killer whale (Feresa attenuata); 6) Pygmy sperm whale (Kogia breviceps); 7) False killer whale (Pseudorca crassidens); 8) Melon whale (Peponocephala electra); dan 9) Dugong (Sea cow). Beberapa tingkah laku setasea di permukaan air berupa gerakan: aerials, avoidance, bow reading, feeding, lobtailling, logging dan sphyhopping. Secara umum kemunculan jenis setasea banyak dijumpai pada waktu pagi dan sore hari dengan kedalaman di atas 200 meter dan skala Beaufort 2 sampai 5. 3) Penelitian Bahan Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan Napoleon [Cheilinus undulatus] di Kepulauan Anambas [RKP 09-KP 03-DP 06] Ikan napoleon merupakan ikan target dengan nilai ekonomis tinggi, terutama untuk ekspor. Tingginya tingkat perburuan ikan napoleon dari Indonesia yang disebabkan oleh tingginya pemintaan pasar intemasional ditambah adanya kerusakan habitat terumbu karang sebagai habitat ikan napoleon, menyebabkan tingkat populasi ikan ini turun secara drastis. Populasi ikan napoleon di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, dengan kata lain sudah langka (hampir punah). Penelitian terkini pada tahun di 9 Provinsi, yaitu di Kepulauan Riau, (Kepulauan Natuna), Sumatera Barat (Kepulauan Mentawai), Bangka Belitung (Pulau Belitung), Jawa Tengah (Kepulauan Karimun Jawa), Sulawesi Selatan (Pulau Sembilan - Sinjai), Sulawesi Tenggara (Kepulauan Wakatobi), Sulawesi Tengah (Kepulauan Banggai), Kalimantan Timur (Kepulauan Derawan), dan Nusa Tenggara Timur (Pulau Komodo dan sekitarnya) menyatakan bahwa populasi ikan Napoleon turun drastis (Edrus et al., 2012). Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

82 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Hasil pengamatan selama kurun waktu 1 tahun (Januari-Desember 2015) adalah 1513 ekor benih ikan napoleon berbagai ukuran. Laju tangkap pada masa bulan tersebut mencapai 126 ekor/bulan. Masa ini termasuk bukan musim penangkapan benih ikan napoleon. Pada bulan Januari dan Februari masih tertangkap ukuran larva 0,5 inch yang disebut sebagai ukuran biji beras. Umumnya tertangkap benih ikan napoleon ukuran 2-2,5 inch. Pada masa puncak kemunculan benih (musim penangkapan) ikan napoleon terjadi pada bulan September hingga Desember (Data tahun 2014). Seorang nelayan dapat menjangkau sekitar 12 titik penangkapan selama kurun waktu bulan September hingga Desember 2014 (musim penangkapan benih). Hasil tangkapan dapat mencapai 340 ekor benih/bulan/nelayan. Gambar 23. Laju tangkap (ekor/nelayan/5 bulan) benih ikan napoleon pada penangkapan bulan Januari hingga Desember 2015 di sekitar perairan dangkal Kabupaten Anambas Untuk mengetahui keberhasilan benih ikan napoleon dipelihara di KJA, maka dilakukan pemantauan dan pengukuran benih ikan napoleon yang dipelihara di KJA. Pada bulan April 2015 telah dilakukan pengukuran awal 15 ekor benih ikan napoleon yang dipelihara pada KJA yang salah satu kotak jaring terapung dipakai sebagai wadah uji coba. Ikan benih diambil sebanyak 95 ekor, kemudian di ukur panjang dan berat ikan benih tersebut. Ikan tersebut diberi makan dan selanjutnya diukur kembali setiap bulan. Terdapat 103 data hasil pengukuran panjang dan berat benih ikan napoleon yang dipelihara di KJA sejak April hingga Oktober Dari data tersebut terjadi pertumbuhan panjang rata sebesar 0,7 cm/bulan dan berat sebesar 1,8 g/bulan. Ukuran terkecil ikan yang dipelihara itu 3,4 cm dan 0,88 gram, sedangkan ukuran terbesar adalah 9,2 cm dan 14 gram. Hubungan panjang berat benih ikan napoleon yang diperoleh sebanyak 103 data tersebut dirumuskan dalam persamaan Y=0,0343X - 2,6344 dengan koefisien determinasi Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

83 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan sebesar R2 = 0,9274. Dari 95 ekor yang dipelihara, pada bulan Mei 2015 masih hidup 85 ekor (mati 10 ekor), dengan demikian kelulusan hidup benih ikan napoleon yang dipelihara di KJA adalah 89%. Benih ikan napoleon yang berukuran 1,4 cm dan 2,7 cm. Gambar 24. Laju tangkap (ekor/bulan/nelayan) benih ikan napoleon pada penangkapan bulan September hingga Desember 2014 di sekitar perairan dangkal Kabupaten Anambas. Gambar 25. Kegiatan pengukuran benih ikan napoleon yang dipelihara di KJA di sekitar Perairan Airsena, Kabupaten Anambas. Hasil penelitian secara ringkas disajikan sebagai berikut: (1) Rekruitmen awal (benih napoleon) diduga terjadi pada bulan Januari, pada bulan selanjutnya sebagaian populasi benih tumbuh yang berasal dari rekruitmen tahun sebelumnya. Dari pola arus laut dan ukuran benih dapat diprediksi keberadaan benih napoleon fase awal yang diduga berasal dari perairan sebelah timur laut dari benih yang dijumpai. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

84 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan (2) Populasi ikan napoleon dewasa di perairan sekitar Kabupaten Anambas tergolong rendah, namun kemunculan benih ikan napoleon setiap tahun dapat terjadi terutama pada Bulan Oktober/Nopember. (3) Ketrampilan nelayan dalam membesarkan ikan napoleon dari mulai ukuran post larva (ukuran sangat kecil, yang biasa disebut sebagai ukuran biji beras) hingga berusia 5-6 tahun pemeliharaan. (4) Perlu pembenahan system pemeliharaan/pembesaran ikan napoleon dari ukuran yang sangat kecil. (5) Perlu mengikuti ketentuan NDF seperti disarankan oleh pihak CITES dalam pengelolaan dan pemanfaatan ikan napoleon (6) Perlu persiapan dalam menghadapi pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Napoleon di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna 4) Penelitian pemulihan populasi dan rehabilitasi habitat sumber daya ikan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat [RKP 09-KP 99-DP 04] Pencemaran dan sedimentasi merupakan masalah utama di bagian hulu Sungai Citarum, yaitu dari Situ Cisanti sampai Baleendah sudah terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh berkurangnya fungsi kawasan lindung (hutan maupun non hutan), berkembangnya kawasan pemukiman penduduk yang tidak terencana, pola tanam pertanian yang tidak sesuai untuk lahan kritis yang menyebabkan tingginya tingkat erosi dan sedimentasi yang masuk ke badan sungai dan jaringan prasarana air. Degradasi fungsi konservasi sumber daya air, seperti luas lahan kritis yang mencapai ,47 Ha dengan run off aliran permukaan sebesar 3.632,50 juta m3/thn serta menyebabkan sedimentasi sebesar 7.898,59 ton/ha (Anonim, 2010). Pencemaran limbah lebih didominasi dari limbah permukiman, industri dan kegiatan pertanian serta peternakan. Selain itu eksploitasi pengambilan air tanah untuk kegiatan industri dan rumah tangga mengakibatkan penurunan tanah serta memperbesar potensi daerah rawan banjir. Kualitas air yang buruk ini diakibatkan oleh faktor eksternal (pencemaran dari luar waduk) dan internal (aktifitas budidaya yang tidak ramah lingkungan). Penurunan terjadi sejak awal berkembangnya budidaya ikan dalam KJA yaitu penurunan produksi ikan di perairan Waduk Saguling dari 14,11 kg/ha tahun 1985 menjadi 13,8 kg tahun 1987 disebabkan karena penurunan mutu air (Krismono et al., 1992). Selanjutnya Tjahjo et al. (2010) juga menyatakan bahwa telah terjadi degradasi kualitas air dan disebabkan karena cemaran dari Sungai Citarum serta diperlukan koordinasi pengurangan jumlah Keramba Jaring Apung (KJA). Pada saat ini di Waduk Cirata dan Djuanda Jatiluhur sudah mulai Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

85 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan ditumbuhi oleh gulma air eceng gondok yang perlu segera mendapatkan perhatian. Penyuburan perairan waduk juga didorong oleh adanya ternak sapi yang berlokasi di hulu Sungai Citarum. Gulma air (eceng gondok) di Waduk Cirata juga menimbulkan permasalahan baru di waduk tersebut, seperti mengganggu kegiatan PLTA, perikanan (tangkap maupun budidaya) dan transportasi air. Karakteristik DAS Citarum sangat khas dimana kualitas perairan sungai dipengaruhi berbagai macam asupan limbah, diantaranya pertanian, peternakan, kehutanan, perindustrian, penduduk dan perikanan. Selain hal tersebut di aliran DAS Citarum terdapat 3 waduk yang berfungsi sebagai PLTA, yaitu Waduk Saguling, Cirata dan Djuanda dimana kualitas perairan waduk paling bawah dipengaruhi oleh kualitas perairan waduk di atasnya (Tjahjo et al. 2009). DAS Citarum diperuntukkan sebagai air baku air minum, perikanan dan peternakan, pertanian, industri dan lain-lain yang termasuk ke dalam Golongan B;C;D (Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 39 Tanggal 21 Desember 2000 Tentang Peruntukkan Air dan Baku Mutu pada Sungai Citarum dan Anak-anak Sungainya di Jawa Barat). Peruntukkan baku mutu air pada DAS Citarum disesuaikan dengan peruntukkan baku mutu air Kelas II (PP Nomor 82 Tahun 2001). Hasil perhitungan terhadap sejumlah data kualitas air (fisika dan kimia) di 8 stasiun pengamatan DAS Citarum berdasarkan metode STORET disajikan pada Tabel 30 berikut ini. Tabel 30. Status mutu air Sungai Citarum (Metode STORET) No. Ruas Sungai Citarum Skor Status Keterangan B Cemar ringan D Cemar berat 1 Situ Cisanti Baleendah Sagarawangi Batujajar Rajamandala Outlet W. Cirata Karawang barat Muara Gembong -50 D -48 D D D D D Cemar berat Cemar berat Cemar berat Cemar berat Cemar berat Cemar berat Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan ruas DAS Citarum mulai dari Sagarawangi sampai Muara Gembong sudah mulai tercemar berat akibat adanya limbah domestik, pertanian, industri, fluktuasi aliran sungai, erosi dan sedimentasi serta gulma air. Sedangkan kondisi kualitas air di Situ Cisanti masih baik disebabkan tidak adanya aktivitas manusia yang memanfaatkan sumberdaya air situ tersebut kecuali untuk wisata Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

86 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan alam. Hal tersebut sesuai dengan hasil perhitungan terhadap sejumlah data yang dikumpulkan dari 10 titik pengamatan di Sungai Citarum (Soekarno et al., 2006). Ikan koan (Ctenopharyngodon idella) merupakan ikan herbivora. Penebaran ikan koan dengan kepadatan tinggi pada perairan yang mempunyai kepadatan makrofita tinggi mampu mengkontrol populasi makrofita dan semua unsur di perairan (nutrien, detritus, bentos, plankton dan predator) meningkat juga (Opuszynski & Shireman, 1995). Hasil pengendalian eceng gondok di Waduk Jatiluhur dilakukan pada KJA percobaan berukuran 7 x 7 x 4 m. Jumlah ikan koan yang dipelihara 100 ekor dengan ukuran panjang total 9,7 13,3 cm dengan bobot 10,2 26,18 g. Untuk mengetahui pertumbuhan koan maka sebanyak 20 ekor ditagging. Untuk menilai laju pertumbuhan ikan koan yang merupakan gambaran pertumbuhan ikan dengan memanfaatkan eceng gondok dengan menentukan laju pertumbuhan spesifik (%). Gambar 26. Eceng gondok yang kerdil dan pertumbuhan akar yang terhambat/gundul Pertumbuhan eceng gondok terlihat kerdil (Gambar 26) yang diduga karena sebagian akar telah dimakan oleh ikan koan sehingga penyerapan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang menjadi terhambat. Pada Gambar 26 menunjukkan bahwa akar eceng gondok terlihat gundul karena telah dikonsumsi oleh ikan koan. Gambar 27. Ikan koan setelah pemeliharaan Ikan koan yang dipelihara selama 129 hari dengan pakan hanya eceng gondok mampu tumbuh mencapai panjang total berkisar 13,1 17, 6 cm dan bobot berkisar 31,5 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

87 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan 67,5 g. Laju pertumbuhan spesifik ikan koan berkisar 0,67 0,91%. Peningkatan bobot selama pemeliharaan berkisar 28,26-42,85 g atau setara dengan pertambahan 0,22-0,33 g/hari. Kemampuan grazing ikan koan selama pemeliharaan adalah g atau 117 kg/kolam/ekor (Gambar 21). Prosentase kemampuan makan eceng gondok oleh ikan koan sebesar 58,5% sementara hasil pengamatan Wahyuni (2001) berkisar 5 37% dengan berat ikan berkisar gr. Sedangkan laju konsumsi eceng gondok oleh ikan koan sebesar 9,07 gr eceng gondok/ekor/hari. 5) Penelitian Daya Dukung dan Rancang Bangun KJA Ramah Lingkungan di Perairan di Waduk Ir. H. Djuanda- Jawa Barat [RKP 09-KP 99-DP 04] Prinsip-prinsip ekologis bahwa perairan danau memiliki carrying capacity (daya dukung) dan daya asimilasi terhadap limbah yang terbatas tidak dipahami oleh sebagian besar masyarakat pengguna danau. Pada tahun 2004 jumlah Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Ir H Djuanda sebanyak petak dengan produksi ton/bulan (Sudjana, 2004). Loading total N dan P di waduk ini yang berasal dari kegiatan KJA masing masing sebesar ,3 ton dan ,4 ton (Krismono et al., 2001) sedangkan hasil penelitian Abery et al., (2005) menyatakan bahwa masukkan N dan P yang berasal dari pakan dalam kegiatan budidaya di Waduk Jatiluhur masing masing sebesar 3,1 ton dan 128 kg. Total input pakan ke Waduk Ir. Djuanda untuk aktivitas budidaya ton/bulan. Jika budidaya tidak menggunakan system ganda maka jumlah pakan yang terbuang dapat mencapai % atau berkisar ton (Sukadi, 2010). Dalam kaitannya dengan hal tersebut maka diperlukan suatu upaya untuk mengendalikan pencemaran lingkungan di waduk, sehingga keberlangsungan perikanan di perairan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Untuk itu, diperlukan data dan informasi mengenai kondisi lingkungan perairan waduk untuk merancang teknologi rehabilitasi pengendalian beban pencemar dari KJA sebagai salah satu upaya pengendalian kualitas lingkungan di perairan umum waduk. Uji coba rancang bangun KJA Ramah Lingkungan yang dilakukan pada tahun 2015 merupakan lanjutan dari percobaan yang dilakukan pada tahun Fokus uji coba rancang bangun KJA yang dilakukan adalah untuk mencari komponen teknologi biofilter yang efektif mengurangi beban polutan dari sisa buangan pakan dan sisa metabolisme ikan budidaya di KJA. Desain biofilter yang digunakan menggunakan sistem filter vertical dengan menggunakan beberapa material biofilter seperti arang aktif, pasir kasar (rubble), kapur (zeolite), dan bola keramik sebagai media dekomposisi bakteri. Desain sistem filter vertical ini dapat dilihat pada Gambar 28. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

88 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Gambar 28. Desain tabung filtrasi air untuk KJA Ramah Lingkungan Hasil pengamatan sisa pakan yang dapat diresirkulasi oleh tabung biofilter selama 80 hari pengamatan diperoleh kisaran persentase sisa pakan yang dapat disedot kembali ke permukaan sebesar 16.77%. Perbandingan jumlah total pakan yang diberikan dengan jumlah sisa pakan yang dapat disedot kembali ke permukaan ditampilkan dalam Tabel 31. Tabel 31. Perbandingan kumulatif jumlah pakan yang diberikan dengan sisa pakan yang dapat di resirkulasi Kumulatif Hari Jumlah Pakan (kg) Sisa Pakan (kg) Pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh frekuensi pemberian pakan, dimana frekuensi pemberian dengan jumlah pakan yang sedikit akan mengurangi terbuangnya pakan saat pemberian, meningkatkan efisiensi pemanfatan pakan dan dapat mengoptimalkan pertumbuhan (Azwar et al, 2004). Pada awal pemeliharaan, pertumbuhan ikan berjalan lambat kemudian cepat seiring dengan penambahan jumlah pakan yang diberikan. Pada hari ke-1 ujicoba rancang bangun sistem biofilter KJA, kepadatan ikan yang ditebar sebesar 22 gram/ekor dengan bobot total ikan sebesar 100 kg. Pemberian pakan pada hari ke-1 rata-rata sebanyak 4 kg/hari, hari ke-14 bertambah menjadi 6 kg/hari, hingga pada hari ke-90 mencapai 14 kg/hari. Laju pertumbuhan bobot ikan naik menjadi 36 gram/ekor pada hari ke-21, 88 gram/ekor pada hari ke-70, dan pada saat berakhir uji coba pada hari ke-90, bobot ikan rata-rata mencapai 165 gram/ekor (Gambar 29). Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

89 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Gambar 29. Laju pertambahan bobot ikan dan laju pemberian pakan pada KJA dengan sistem biofilter Laju sintasan ikan merupakan laju yang diukur untuk menghitung ikan yang hidup selama masa pemeliharaan di KJA. Perhitungan laju sintasan ikan selama percobaan penelitian sebesar 73%, dimana pada awal percobaan ikan yang hidup sebanyak ekor, dan ikan yang mati sebanyak 676 ekor. Sedangkan nilai konversi pakan (FCR) yang diperoleh sebesar 4.2, berbeda jauh pada percobaan KJA dengan sistem hidroponik pada tahun 2014 sebesar 2.32 dan pengukuran FCR ikan mas di KJA pada tahun 2005 sebesar 1.79 (BP2KSI, 2014; Utomo et al, 2005). Nilai rata-rata bobot mutlak ikan sebesar 165 gram. Pertambahan biomass ikan selama percobaan sebanyak kg selama 80 hari pengamatan (input pakan 756 kg), dibandingkan dengan percobaan tahun 2014 sebesar selama 100 hari pengamatan (input pakan kg). Hasil penelitian yang dilakukan BP2KSI merekomendasikan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam upaya rehabilitasi perairan di Waduk Ir. H. Djuanda adalah sebagai berikut : a) Jumlah optimum KJA yang boleh beroperasi sesuai kondisi daya dukung perairan Waduk Ir. H. Djuanda tidak boleh melebihi unit. b) Kegiatan penertiban jumlah KJA dengan target unit/tahun dalam waktu 4 tahun tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap penurunan beban pencemar dari usaha budidaya KJA, BP2KSI merekomendasikan pengurangan bertahap sebesar unit KJA/tahun untuk mencapai jumlah optimum KJA yang disarankan. c) Memilih jenis ikan budidaya yang tidak memerlukan pakan buatan, seperti budidaya ikan bandeng di KJA d) Menggunakan KJA yang menggunakan sistem resirkulasi air yang baik sehingga sisa pakan yang terbuang dapat disedot ke permukaan dan dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian di darat (terrestrial farming). Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

90 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Karakteristik perairan Waduk Ir. H. Djuanda yang eutrofik rentan terhadap kesuburan perairan yang memacu booming algae, pertumbuhan gulma air seperti eceng gondok yang tidak terkendali, sehingga perlu dilakukan pengendalian gulma baik secara fisik maupun biologis. 6) Penelitian Kawasan Konservasi Induk Udang [Penaeus monodon] di Pantai Timur Aceh, Kabupaten Aceh Timur [RKP 05-KP -1-DP 06] Perairan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), terutama wilayah Pantai Timur Aceh yang berbatasan dengan Selat Malaka, dikenal sebagai penghasil induk udang windu dengan kualitas yang baik, salah satunya yaitu Kabupaten Aceh Timur. Kualitas induk yang baik ditinjau dari reproduksi dan genetikanya membuat induk udang dari perairan pantai timur Aceh banyak ditangkap untuk dijadikan induk penghasil benih pada panti-panti benih (hatchery) udang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan juga sampai ke luar negeri. Untuk menjamin kelestarian sumberdaya udang windu di alam serta keberlanjutan usaha budidayanya diperlukan upaya konservasi di beberapa perairan sekitar Aceh Timur yang potensial sebagai penghasil induk udang windu yang unggul secara performa dan genetik. Udang windu yang tertangkap dengan kumulatif selama dua tahun ( ) hasil tangkapan langsung menggunakan mini beam trawl, hasil tangkapan nelayan dan data enumerator terkumpul sebanyak ekor dengan kisaran panjang karapas antara mm, panjang total berkisar antara mm, berat tubuh antara 1,42-233,10 gram. Komposisi frekuensi panjang karapas udang windu di Aceh Timur tersaji pada Gambar 30. Gambar 30. Sebaran panjang karapas udang windu di Aceh Timur Sebaran kepadatan juvenil udang windu yang tertangkap di daerah muara/pesisir dapat menentukan posisi daerah asuhan (nursery ground) utama di Aceh Timur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa udang windu tersebar di seluruh daerah pesisir Aceh Timur, mulai dari Madat hingga Rantau Selamat. Daerah-daerah tersebut merupakan ekosistem estuaria dan mangrove yang terdiri atas Kuala Simpang Ulim, Kuala Arakundo, Kuala Geuleumpang, Kuala Peureulak, Kuala Parek dan Kuala Bayeun. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

91 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Kepadatan juvenil udang windu berkisar antara ind/km2 dan biomassa berkisar antara gram/km2. Daerah dengan kepadatan tertinggi terdapat di daerah Kuala Arakundo dan sekitarnya serta Kuala Peureulak. Selain itu, biomassa di kedua lokasi tersebut tergolong tinggi. Lokasi Kuala Parek dan Kuala Bayeun yang berdekatan memiliki kepadatan dan biomassa juvenil udang windu yang tergolong rendah hingga moderat, karena masukan air tawar di kedua daerah tersebut rendah. Juvenil udang windu dan hampir keseluruhan udang Penaeidae membutuhkan masukan air tawar sebagai daerah asuhannya. Gambar 31. Sebaran dan kepadatan juvenil udang windu di Aceh Timur Jumlah transect yang dilalui dalam survey estimasi biomass udang di pantai timur Aceh, dibagi dalam 52 ESDU (elementary single distance unit), dengan jarak antara transect sebesar 2 nm atau setara 3.9 km. Nilai target strength udang yang terdeteksi di perairan Aceh Timur antara db s.d db dengan nilai rerata target strength sebesar db. Distribusi spasial jumlah udang yang terdeteksi di perairan aceh timur berkisar antara 10 ekor ekor dengan nilai rata-rata jumlah udang yang terdeteksi setiap 1 ESDU sebanyak 690 ekor. Jumlah udang yang terdeteksi di bagian utara (sebelah timur Simpang Ulim) jumlah udang yang terdeteksi kurang dari 200 ekor/ ESDU. Jumlah udang yang terdeteksi di sebelah timur Idi Cut (Idi Rayeuk) berkisar antara ekor/esdu. Jumlah udang yang terdeteksi pada daerah pesisir Idi Cut (Idi Rayeuk)berada pada kedalaman 50 meter, sedangkan pada kedalaman meter sebesar ekor/esdu. Jumlah udang Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

92 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan yang terdeteksi di timur Peureulak berkisar antara eko/esdu dimana jumlah udang yang banyak terdeteksi pada kedalaman meter. Hal ini dipengaruhi karena posisi perairan berada pada mulut muara Sungai Peureulak yang disukai sebagai habitat udang windu. Jumlah udang yang terdeteksi di timur Bayeuen berkisar antara ekor/esdu dimana jumlah udang yang terdeteksi banyak ditemukan pada kedalaman meter. Gambar 32. Distribusi spasial horizontal jumlah udang windu (ekor) yang terdeteksi di perairan Aceh Timur Produksi udang windu yang tertangkap oleh pukat langgih/pukat layang yang dioperasikan di daerah estuaria hingga pesisir kurang dari 2 mil dapat menggambarkan pola rekrutmen. Produksi udang windu per satuan upaya di Aceh Timur tersaji pada Gambar 33. Gambar 33. Produksi udang windu per satuan upaya di Aceh Timur Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

93 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Produksi tangkapan udang windu per satuan upaya di Aceh secara temporal bulanan berkisar antara 5,46-53,68 kg/unit. Nilai produksi tertinggi dicapai oleh dua bulan (puncak) dalam satu tahun, yaitu bulan Januari (27,21 kg/unit) dan Agustus (53,68 kg/unit). Pola antara persentase induk bertelur (siap memijah) dan produksi tangkapan dari juvenil berbanding terbalik. Hal ini menunjukkan setelah terjadi proses pemijahan akan meningkatkan proses rekruitmen. Hasil penelitian secara ringkas disajikan sebagai berikut: 1) Daerah Kuala Arakundo dan Kuala Peureulak berpotensi sebagai daerah asuhan utama dan daerah calon suaka bagi udang windu di Perairan Kabupaten Aceh Timur. 2) Kepadatan juvenil udang windu berkisar antara ind/km2 dengan biomassa berkisar antara gram/km2. Kelimpahan post larva udang Penaeidae berkisar antara ind/1.000 m3. Daerah Kuala Arakundo dan Kuala Peureulak memiliki sebaran, kepadatan juvenil dan kelimpahan post larva udang Penaeidae yang tergolong tinggi. Kepadatan induk udang windu di pesisir Aceh Timur berkisar antara ekor/m2, dengan nilai rata-rata sebesar 37 ekor/m2. Biomassa induk udang windu di pesisir Aceh Timur berkisar antara g/ha, dengan nilai rata-rata sebesar g/ha. Pengelolaan sumberdaya udang windu di pesisir Aceh Timur perlu dirumuskan secara bersama antara Kabupaten (kewenangan 4 mil dengan share stock sekitar ±5.433 kg) dan Propinsi (kewenangan 12 mil dengan share stock sebesar ±5.853 kg) sesuai UU Otonomi daerah, karena udang windu merupakan satu unit stok, sehingga pengelolaan sumberdaya tersebut tidak dapat dilakukan secara parsial menurut batas administrasi otonomi daerah. 3) Analisis penyakit menunjukkan bahwa udang windu di daerah Julok terindikasi positif terkena virus IHHNV dan WSSV. Lain halnya untuk dengan di daerah Peudawa yang menunjukkan hasil negatif terkena virus WSSV maupun IHHNV. Adanya penyebaran virus IHHNV pada udang windu di daerah Julok diduga berkaitan dengan adanya aktivitas budidaya udang vanamei (Litopenaeus vannamei), sedangkan di daerah Peudawa tidak ada aktivitas budidaya udang vanamei. 4) Persepsi masyarakat nelayan induk udang windu di Aceh Timur sangat memahami nilai penting dari sumberdaya udang windu, dimana 7,48% dari total responden sangat menggantungkan kehidupannya dari sumberdaya tersebut, 38,46% bersedia mendukung upaya pelestarian melalui penggantian alat tangkap yang merusak, 71,80% menyatakan kesetujuan dengan rencana pengembangan konservasi di kawasan dengan kedalaman m (sekitar ke arah laut), dan dikuatkan dengan pembentukan lembaga pengelola dan pelibatan peran serta masyarakat secara aktif serta kelembagaan lokal. Kondisi masyarakat nelayan induk di kecamatan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

94 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Peudawa memiliki kesiapan modal sosial paling baik dibanding nelayan pada lokasi lain. 7) Penelitian Pengendalian Spesies Ikan Asing Invasif [IAS] Komplek Danau Malili, Sulawesi Selatan [RKP 09-KP 03-DP 06] Spesies asing invasif (Invasive Alien Species atau IAS) adalah hewan, tumbuhan, dan patogen atau mikroba yang masuk kedalam suatu lingkungan yang baru baik secara sengaja maupun tidak disengaja (Helfman, 2007). Spesies asing invasif dapat berupa spesies, subspesies, atau taksonomi yang lebih rendah yang diintroduksi di luar dari habitat alaminya termasuk gamet, benih, telur dan bagian dari spesies yang dapat bertahan dan melakukan proses reproduksi (McNeely et al., 2001). Spesies ikan asing introduksi dapat menyebabkan dampak negatif apabila sifatnya di perairan menjadi invasif (Verbrugge et al., 2011). Spesies ikan asing yang sukses menginvasi suatu ekosistem umumnya memiliki sifat-sifat berikut: 1) tumbuh dengan cepat; 2) memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan perairan; 3) memiliki fekunditas yang besar dan daya dispersal tinggi (Cabal et al., 2006). Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dan Oktober 2015 yang difokuskan di salah satu Kompleks Danau Malili, yaitu Danau Matano yang terletak di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Pengumpulan data dilakukan di 13 titik stasiun yang ditentukan secara acak berlapis (stratified random sampling) (Nielsen & Johnson, 1985) yang ditentukan sebanyak 13 titik stasiun di sepanjang zona litoral Danau Matano. Gambar 34. Lokasi penelitian di Danau Matano Jenis ikan yang tertangkap terdiri atas 7 famili, 9 genera dan 12 spesies. Kumulatif hasil tangkapan (IRI) ikan lohan (famili Cichlidae) sebagai ikan invasif adalah sebesar Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

95 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan 60,55%. Jenis ikan yang dominan tertangkap berdasarkan persentase indeks relatif penting (IRI) selain ikan lohan berturut-turut adalah ikan butini (Glossogobius matanensis) sebesar 21,15%, ikan opudi (Telmatherina spp.) sebesar 10,94% dan ikan nila (Oreochromis niloticus) sebesar 6,55%. Jenis ikan lainnya memiliki kumulatif hasil tangkapan yang rendah (<1%). Tabel 32. Indeks relatif penting untuk struktur komunitas ikan di Danau Matano No. Jenis Ikan Nama Ilmiah Famili W N F IRI Cichlidae 32937, , , ,94 1. Ikan Lohan*) - 3. Ikan Opudi Telmatherina spp. Telmatherinidae Ikan Opudi Telmatherina antoniae Telmatherinidae Ikan Pangkilang Nomorhamphus weberi Ikan Butini Ikan Nila*) Glossogobius matanensis Oreochromis niloticus Ikan Opudi Telmatherina sarasinorum Ikan Gabus*) Channa striata Ikan Gobiidae Mugilogobius latifrons Ikan Patin*) Pangasianodon hypophthalmus Ikan Mas*) Ikan Gobiidae Cyprinus carpio Mugilogobius adeia Gobiidae 24909,90 Cichlidae 11369,07 Telmatherinidae 92,07 Zenarchopteridae 177,11 2, Channidae 712,00 Gobiidae 1, ,78 1 Cyprinidae Gobiidae Pangasiidae 702,4 2,61 Ket: w = biomassa; N = kelimpahan; F = frekuensi tertangkap; IRI = importance relative index; introduksi *) = ikan Jenis ikan lohan di Danau Matano diduga adalah ikan hybrid sehingga tidak dapat ditentukan nama ilmiahnya. Ikan ini memiliki persentase biomassa, kelimpahan dan frekuensi tertangkap yang tinggi dibandingkan jenis ikan lainnya. Perbandingan jumlah jenis antara ikan asing dan ikan introduksi adalah 1,4:1. Namun demikian, secara kumulatif hasil tangkapan perbandingan antara jenis ikan asing dan ikan introduksi sebesar 1:2. Gambar 35. Jenis ikan invasif di Danau Matano, ikan lohan/flowerhorn Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun ,15 6,55 0,33 0,28 0,07 0,07 0,03 0,03 0,02 0,003

96 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Tabel 33. Indeks ekologi dari strutur komunitas ikan di Danau Matano Pantai Impian Pantai Kupu-Kupu Petea Pulau Ontalo Pantai Impian Soroako Tanah Merah Tanjung Singkole Waiso C Otuno E Nuha H' Ensa Indeks Ekologi Desa Matano Stasiun Penelitian Total 1,39 0,05 0,74 1,04 1,27 0,99 1,22 0,25 1,07 0,25 0,22 0,57 1,31 1,33 0,30 0,91 0,60 0,45 0,34 0,54 0,36 0,91 0,43 0,89 0,89 0,72 0,35 0,34 0,77 0,04 0,54 0,65 0,58 0,51 0,63 0,18 0,77 0,23 0,32 0,41 0,73 Indeks keanekaragaman secara total menunjukkan keanekaragaman rendah dengan tekanan ekologis tinggi, sebaran individu antar jenis dengan tingkat moderat dan dominansi yang tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, secara umum tekanan ekologi akibat adanya ikan lohan sebagai ikan invasif pada struktur komunitas ikan di Danau Matano bersifat moderat. Dalam upaya pengelolaan di Danau Matano, untuk menjaga keberadaan jenis-jenis ikan asli dari Danau Matano, perlu ditentukan suatu kawasan konsevasi, agar jenis jenis ikan asli dari Danau Matano dan berkembang dan berkelanjutan. Kawasan yang dapat dijadikan sebagai kawasan konservasi, di calonkan berapa pada Stasiun Pulau Ontalo sekitar 10 ha (untuk perwakilan di Bagian Selatan) dan di stasiun Woiso sekitar 5 ha (Untuk perwakilan di bagian Utara). Segala aktifitas yang diduga dapat mempengaruhi kualitas air di perairan Danau Matano, seperti adanya kegiatan budidaya ikan dalam keramba bambu di pinggiran danau, sebaiknya dihilangkan dan digantikan dengan kegiatan yang menunjang parwisata perikanan, seperti akuarium untuk jenis-jenis ikan asli dari Danau Matano dan kunjungan wisata alam. Ikan lohan yang merupakan jenis ikan yang invasif dapat merugikan kepada populasi jenis ikan asli Danau Matano, perlu dikendalikan populasinya di perairan Danau Matano dengan cara penangkapan menggunakan jaring insang terutama pada ukuran jaring tertentu (kisaran 1,5-2,0 inci) dengan mempertimbangkan pengurangan rekrutmen dan persentase jenis ikan asli yang tertangkap rendah. 8) Kegiatan Crash Program dan Penguatan Data IPTEK Konservasi Sumber Daya Ikan [RKP 09-KP 99-DP 06] Peran badan litbang dalam penyediaan data dan informasi ilmiah sangatlah penting sehingga dapat memberikan informasi bagi stakeholder untuk menentukan arah kebijakan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun ,54

97 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan pengelolaan sumberdaya perikanan di Indonesia. Ketersediaan data dan informasi secara kontinyu dan berkesinambungan melalui program enumerator, merupakan pondasi yang sangat mendasar untuk menentukan arah strategi pengelolaan sumberdaya perikanan jangka panjang. Peran litbang KP dalam menjawab fenomena perubahan alam akibat tekanan eksploitasi, pencemaran serta anomali lingkungan yang berakibat pada penurunan kualitas perairan dan penurunan stok perlu disinkronisasi dengan kebutuhan di lapangan baik untuk pelaku usaha, pemangku kebijakan agar dapat mendukung visi kementerian KP sebagai penyedia produksi perikanan yang handal dan tetap menjunjung tinggi aspek kelestarian dan kesinambungan sumberdaya perikanan yang dikelola (sustainable resources). Peran BP2KSI dalam hal ini adalah menyediakan program kegiatan penelitian untuk dapat merespon secara cepat kebutuhan stakeholder perikanan dalam menjawab fenomena anomali lingkungan sumberdaya perairan, crash program, monitoring rutin badan perairan yang menjadi sentra kegiatan produksi perikanan, serta penyediaan data dan informasi secara kontinyu spesies yang masuk dalam kategori dilindungi (rarespesies) melalui data enumerator. Selama tahun 2015, kegiatan crash program dan penguatan data Iptek SDI telah melakukan kegiatan penelitian dan pengambilan data untuk memenuhi kebutuhan stake holder terkait issyue yang ada diantaranya adalah kasus kematian ikan akibat penyakit di waduk Ir. H. Djuanda, Purwakarta, kematian masal ikan di Pantai Ancol,, dan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, serta enumerasi aktifitas penangkapan lobster di Ujung Genteng, Suka Bumi. Pada tanggal 13 Mei 2015 terjadi kematian akibat penyakit ikan pada zona 3 Waduk Ir. H. Djuanda. Zona 3 terletak di daerah Cilalawi dan merupakan daerah budidaya ikan dalam keramba jaring apung. Tanggal 13 mei 2015 terjadi kematian di dua keramba jaring apung akibat penyakit ikan. Sebanyak 6 sampel ikan diambil dalam keadaan hidup dan dibawa ke Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar untuk dilakukan analisa penyakit ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan patin mengalami serangan bakteri jenis Edwardsiella ictaluri. Edwardsiella ictaluri adalah bagian dari kelas Enterobacteriaceae. Bakteri ini termasuk golongan bakteri gram negative, pendek dan berbentuk batang dengan flagella. Bakteri ini penyebab utama penyakit enteric septicaemia of catfish (ESC) yang dapat menginfeksi berbagai jenis ikan. Kematian masal ikan Pada tanggal November 2015 telah terjadi kematian masal ikan kurang lebih 650 kilogram di sekitar perairan pantai Ancol. Kematian ikan tersebut merupakan peristiwa tahunan yang terjadi pada musim peralihan atau awal musim hujan. Berbagai jenis ikan yang hidup di perairan pesisir ditemukan, diantaranya Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

98 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan ikan kiper (Scatophagus sp.), beronang (Siganidae), petek (Leiognathidae), Sembilang (Plotosidae), rajungan (Portunidae) Gulamah (Scianidae), beseng-beseng (Apogonidae), rajungan (Portunidae) serta ikan berukuran kecil. Gambar 36. Edwardsiella ictaluri Gambar 37. Ikan Patin yang terinfeksi ESC Gambar 38. Bangkai ikan yang ditemukan di Pantai Ancol Kematian ikan di pantai Ancol diduga disebabkan karena rendahnya kandungan oksigen terlarut (<2 mg/l). Beberapa faktor bisa menyebabkan rendahnya kandungan oksigen terlarut diantaranya tingginya konsetrasi bahan organik. Tingginya bahan organik dalam air menyebabkan bakteri pengurai membutuhkan oksigen lebih untuk menguraikan bahan organik (dekomposisi) sehingga ketersediaan oksigen terlarut semakin menurun. Konsentrasi nitrat (N-NO3) dan fosfat (P-PO4) di stasiun penelitian melebihi baku mutu Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

99 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan perairan untuk biota laut. Kondisi tingginya kandungan nutrient dapat menyebabkan pasokan oksigen di perairan terebut berkurang, terutama pada malam hari. Gambar 39. Sisa-sisa kematian ikan pada salah satu KJA di Waduk Gajah Mungkur Kematian massal ikan juga terjadi di Wonogiri pada bulan November Kematian ikan di KJA waduk Gajah Mungkur, Wonogiri disebakan karena terjadi surutnya perairan waduk sehingga tidaka dapat memenuhi kedalaman ideal usaha KJA, Tingginya kandungan TDS dan tingginya tingkat kekeruhan perairan menyebabkan kekurangan oksigen pada badan perairan. Kondisi ini menjadi lebih parah akibat pencemaran dari limbah industri tepung ikan. Kandungan bahan organik dari dasar perairan juga teraduk keatas yang disebabkan oleh gerakan ikan. Fenomena kematian ikan ini terjadi hamper setiap tahun terutama saat air waduk surut. Untuk memperbaiki kondisi ini maka pengelolaan KJA perlu revitalisasi dengan mematuhi tata ruang budidaya ikan di KJA bagi Waduk Wonogiri, sehingga KJA tidak terkonsentrasi di Teluk Cakaran yang dangkal pada saat surut. Sebagai antisipasi kematian ikan tidak hanya terjadi pada saat air surut namun juga dapat terjadi lebih besar lagi pada saat musim puncak penghujan. 9) Kajian Pengembangan Model Konservasi Ekosistem Mangrove di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap [RKP 09-KP 99-DP 06] Segara Anakan terdiri dari laguna yang terisolasi dari Samudera Hindia oleh pulau Nusakambangan, kawasan hutan mangrove, kawasan permukiman, dan areal persawahan. Kompleksitas alam dan manusia telah menciptakan suatu fenomena tidak hanya masalah ekologi tetapi juga konflik sosial dan kerugian secara ekonomi. Ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam dinamika ekosistem pesisir dan laut, terutama perikanan pantai. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

100 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Gambar 40. Lokasi penelitian di laguna Segara Anakan, Jawa Tengah (2015) Estuari Segara Anakan mensuplai 4 kategori jasa ekosistem yaitu jasa penyedia (biodiversitas dan ekonomi), jasa pengaturan (iklim mikro dan retensi tanah), jasa budaya (rekreasi, estetika, spiritual dan pendidikan) serta mensuplai jasa pendukung keberlanjutan hidup (sebagai tempat pemijahan, asuhan dan mencari makan). Tercatat 26 spesies dari 15 famili mangrove yang ditemukan di Segara Anakan. Luas hutan mangrove terus menuerus menurun sebesar 1,4% pertahun selama satu dekade terakhir Berbagai upaya penyelamatan pun pernah dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kawasan Segara Anakan meliputi rehabilitasi hutan mangrove, pembangunan dam pengendali dan penahan, pengerukan sedimen, pembuatan daerah tangkapan atau sumur resapan, hingga penyodetan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rancangan atau model ekosistem mangrove Segara Anakan sebagai dasar pengelolaan Segara Anakan. Kelimpahan masing-masing jenis mangrove di Segara Anakan ditampilkan pada Gambar 41 dimana kelimpahannya berkisar antara ind/ha (Nurfiarini et al., 2015). Pengembangan model ekosistem mangrove Segara Anakan dilakukan dengan mengkaji literatur yang didapatkan dari berbagai publikasi ilmiah, hasil tesis dan disertasi serta laporan penelitian yang telah dilakukan oleh BP2KSI selama 4 tahun ( ). Pengecekan lapangan (ground check) dilakukan untuk mengamati kualitas air dan mengambil contoh air (analisis parameter nutrien dan logam) serta sedimen di laguna Segara Anakan pada bulan Juni dan November 2015 yang mewakili musim hujan dan musim kemarau. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

101 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan 2014 Gambar 41. Perubahan luas laguna Segara Anakan berdasarkan Citra Landsat (Nurfiarini et al., 2015) kelimpahan (ind/ha) zona t imur zona t engah zona barat Aigiceras corniculat um Acant hus ilicifolius L Avicennia alba Avicennia marina Avicennia officinalis At alant ia t rimera oliv Bruguera cilindrica*) Bruguera ghimnorhiza Ceriop t agal Derris t rifolliat e Excoecaria agallocha ficus ret uso Herit era lit oralis nyipa frut icant Rhizopora Apiculat a Rhizopora Mucronat a Sonerat ia alba Sonerat ia caseolaris T erminalia cat t apa*) Xilocarpus granat um Gambar 42. Kelimpahan jenis mangrove di Segara Anakan Telah terjadi perubahan luasan dan struktur komunitas di ekosistem mangrove Segara Anakan. Luas mangrove Segara Anakan mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013, dimana adanya pertambahan luas kawasan mangrove dari jenis asosiasi yaitu Acanthus sp. dan Deris trifoliata yang mulai mengisi daratan tanah timbul akibat proses sedimentasi. Sejak 1983 telah ditemukan 40 jenis mangrove, baik mangrove sejati, semak, perambat, paku-pakuan ataupun herba di ekosistem mangrove Segara Anakan. kepadatan jenis mangrove berkisar antara ind/ha. Ekosistem mangrove Segara Anakan berperan sebagai daerah asuhan bagi berbagai jenis organisme dari kelompok udang, ikan dan kepiting, dimana 60 jenis ikan, udang dan kepiting ditemukan di Segara Anakan. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

102 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Keragaman fauna ikan di Segara Anakan lebih tinggi dibandingkan perairan lainnya, dimana teridentifikasi 85 jenis ikan dari 45 famili ( ikan estuari, laut, anadromus dan ikan air tawar). Jenis ikan yang paling banyak ditemukan adalah Ikan Gobiidae. Model pengelolaan yang dapat diusulkan dalam pengelolaan ekosistem mangrove Segara Anakan adalah pengembangan suaka perikanan. Lokasi yang paling sesuai untuk pengembangan suaka perikanan di Segara Anakan adalah perairan Kutawaru. Nilai total jasa ekosistem mangrove Segara Anakan (sebagai jasa pendukung, jasa sosial budaya, jasa penyedia dan jasa pengaturan) mencapai Rp. 420 milyar/tahun. Sistem energy di ekosistem mangrove Segara Anakan yang berperan sebagai kawasan asuhan dan mencari makan bagi udang digambarkan pada penelitian ini. Gambar 43. Diagram system energy di Ekosistem mangrove Segara Anakan (dimodifikasi dari Odum & Arding, 1991). Diagram system energy untuk ekosistem mangrove Segara Anakan sebagai kawasan asuhan ditampilkan pada Gambar 43. Siklus hidup yang normal bagi udang komersil dimulai dengan melepaskan larva saat reproduksi di laut lepas. Larva yang berukurran mikroskopik dilepaskan pada ekosistem plankton laut lepas berkembang menjadi post larva (makroplankton) yang bergantung pada fitoplankton. Pasang surut, arus dan ombak membawa post larva ke pesisir dan area mangrove. Udang-udang kecil ini kemudian direkrut ke dalam perikanan udang. Area mangrove menghasilkan makanan udang berupa bahan organic dan organisme kecil, dimana kebanyakan dari mereka berasal dari produksi mangrove sehingga perairan mangrove dan perbatasan estuari disebut sebagai Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

103 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan daerah asuhan. Di daerah ini, udang kecil akan menjadi udang muda dalam beberapa bulan dan kemudian dibantu oleh pasut bermigrasi ke lauut lepas, berkembang menjadi udang dewasa, bereproduksi kemudian melepaskan larva kembali. 10) Penerapan Manajemen Fisheries Refugia Udang di Perairan Pesisir Kalimantan Barat [APBNP-PL] Penelitian yang berjudul Teknologi Perlindungan dan Konservasi Kawasan Refugia Udang di Kalimantan Barat dibiayai oleh sumber dana APBN-P Tahun Anggaran 2015 Rp ,- ( Empat Ratus Enam Belas Juta Tiga Puluh Ribu Rupiah) sebagai lanjutan penelitian yang dilakukan tahun dengan sumber dana APBN. Secara nasional udang dari pesisir Kalimantan Barat berkontribusi sebanyak 3-4%, diantara lima (5) kabupaten/kota, kabupaten Kubu Raya merupakan penghasil udang tertinggi, menyumbang 42,67 % dari total produksi udang provinsi. Namun saat ini telah terjadi penurunan produksi udang dari lebih dari ton pada tahun 2010, turun menjadi kurang dari ton pada tahun 2012, yang disebabkan karena eksploitasi dengan menggunakan alat tangkap destruktif serta degradasi habitat mangrove sebagai kawasan asuhan (DKP Provinsi Kalimantan Barat, 2008, 2011 dan 2014).. Gambar 44. Hasil Tangkapan dengan Menggunakan Alat Tangkap Jermal di Padang Tikar. Keragaman udang di pesisir Kalimantan Barat mencapai 17 jenis dan yang 5 jenis memiliki nilai ekonomis tinggi. Penaeid merupakan kelompok udang yang berasosiasi dengan mangrove dan memiliki nilai ekonomi. Kondisi tersebut perlu perhatian yang serius dan segera diupayakan mengembalikan kelimpahan stok sumberdaya udang secara berkelanjutan dan memperbaiki kondisi habitat perairan dimana sumberdaya ikan tersebut hidup dan berkembang. Salah satu model pengelolaan sumberdaya ikan berbasis lifecycle dikenal dengan istilah Fisheries Refugia. Dalam siklus udang Penaeid, fase larva dan juvenil merupakan fase kritis, sehingga fase ini dan habitatnya penting untuk dilindungi. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendapatkan data dan informasi tingkat kritis penangkapan juvenile udang di lokasi terpilih yang dapat menyebabkan hilangnya recruitment udang Penaeid di pesisir Kalimantan Barat. Sasaran dari penelitian ini adalah: Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

104 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan tersedianya data dan informasi ilmiah sebagai bahan rekomendasi penetapan refugia udang Penaeid di pesisir Kalimantan Barat. 1) Mengurangi penangkapan juvenile udang Penaeid di habitat kritis 2) Mengurangi penangkapan udang Penaeid di daerah pemijahan 3) Mengurangi penangkapan udang Penaeid di daerah migrasi 4) Ko-manajement fisheries refugia udang Penaeid sebagai model pengelolaan perikanan di perairan WPP 711 (Selat Karimata dan Kalimantan Barat). Gambar 45. Peta Refugia Udang Penaeid di Padang Tikar, Teluk Batang, dan Ketapang Metode penelitian yang digunakan adalah random sampling di pesisir Kalimantan Barat dengan lokasi Tanjung Tempurung, Tanjung Bunga, Padang Tikar (Kabupaten Kubu Raya), Teluk Batang (Kabupaten Kayong Utara), Ketapang (Kabupaten Ketapang) dan Pemangkat (Kabupaten Sambas). Data yang diambil meliputi parameter Bioekologi (kelimpahan Larva dan Juvenil Penaeid, Tutupan Mangrove dan Substrat dasar perairan serta parameter oceanografi). Untuk menentukan calon refugia udang Penaeid dengan cara analisis data bioekologi secara spasial dengan model inverse distance technique (IDW) Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

105 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan sehingga data bioekeologi di titik koordinat tersebut dapat diintrapolasikan menjadi data raster atau image. Berdasarkan data kelimpahan larva penaeidae di masing-masing stasiun pengamatan di 6 lokasi dibuat rerata kelimpahannya, selanjutnya berdasarkan nilai kelimpahan larva rataan sebesar 60 ind/1000m 3 menjadi acuan refugia udang Penaeid, selanjutnya menganalisis relasi antara kelimpahan larva penaeid dan lingkungannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa calon refugia udang di lokasi Padang Tikar (00 38'08.4" LS dan '46.4" BT; 00 38'40.4" LS '47.9" BT), Teluk Batang (01 03'24.4" LS dan '16.0" BT) dan Ketapang (01 48'56.4" LS dan109 51'20.0" BT). Refugia udang Penaeidae pada kawasan mangrove mengikuti pasang surut pantai wilayah Kalimantan yaitu sekitar 440 m ke arah darat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 201 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku Mutu dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Sedangkan untuk perairan adalah 4 mil kearah laut berdasarkan UU No. 32/2004 dan Peraturan Pemerintah No.60/2007. Dengan ditetapkannya refugia udang pada beberapa lokasi dan pengaturan alat tangkap (jermal, ambai dan togok serta trawl) berbasis masyarakat (co-management refugia udang) maka sasaran mengurangi penangkapan juvenil, udang Penaeid didaerah migrasi dan pemijahan tercapai. 11) Keragaan Upaya Perlindungan dan Konservasi Jenis Hiu di Perairan Nusa Tenggara Barat [APBNP-PL] Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman spesies ikan hiu yang cukup tinggi. Hiu adalah salah satu sumber daya ikan bertulang rawan (Elasmobranchii) yang merupakan salah satu komoditas perikanan penting di Indonesia. Perikanan hiu awalnya hanya sebagai tangkapan sampingan dari perikanan rawai tuna, namun saat ini hiu kemudian menjadi salah satu target tangkapan nelayan di beberapa tempat pendaratan ikan di Indonesia, khususnya pada perikanan artisanal. Salah satu lokasi pendaratan utama bagi perikanan hiu adalah Tanjung Luar yang terletak di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi terkini terkait sumber daya dan aspek perikanan hiu di perairan Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya serta menginventarisasi keragaan upaya perlindungan dan konservasi jenis hiu di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 di Tanjung Luar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mengingat lokasinya yang merupakan salah satu pusat pendaratan ikan hiu utama dan terbesar di Nusa Tenggara Barat dimana komoditas hiu menjadi ikan target utama bagi nelayan setempat. Metode yang digunakan adalah survei lapangan dan pendekatan data enumerator. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

106 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Gambar 46. Lokasi survei penelitian hiu tahun 2015 Gambar 47. Persentase sebaran famili hiu yang didaratkan di Tanjung Luar berdasarkan survei lapangan tahun 2015 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya hiu yang tertangkap di perairan Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya terdiri atas: 53 jenis spesies yang berasal dari 14 famili didominasi oleh Carcharhinidae (57,12%), Sphyrnidae (10,28%), Triakidae (9,86%) dan Squalidae (7,44%) sementara famili lainnya < 4%. Spesies yang dominan tertangkap adalah Carcharhinus falciformis (23,45%) dan Sphyrna lewini (10,04%). Komposisi hiu berdasarkan status konservasinya sebagian besar berstatus Hampir Terancam (35%) diikuti oleh status Rawan (26,32%), jenis yang Langka hanya sebesar 3,51% saja yaitu dari kelompok hiu martil (Sphyrnidae), yaitu Sphyrna lewini dan S. mokarran yang telah termasuk dalam Appendix II CITES. Hiu yang tertangkap secara keseluruhan memiliki Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

107 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan kisaran TL antara cm, FL antara cm dan SL antara cm. Ukuran TL terpanjang dimiiliki oleh Hexanchus griseus (TL= 420 cm). Jenis kelamin hiu yang tertangkap didominasi oleh betina (49,12%). Sebagian besar struktur populasi hiu terdiri atas kelompok populasi dewasa. Diversitas DNA dari 17 spesies ikan hiu yang diamati masih relatif tinggi. Gambar 48. Nisbah kelamin jantan betina spesies hiu yang tertangkap rawai dan didaratkan di Tanjung Luar Tahun Keterangan: (A) Alopiidae; (B) Carcharhinidae; (C) Centrophoridae (D) Ginglymostomatidae; (E) Hemigaleidae; (F) Hemiscyllidae; (G) Hexanchidae; (H) Lamnidae; (I) Pseudotriakidae; (J) Odontaspididae, (K) Orectolobidae; (L) Scyliorhinidae; (M) Sphyrnidae; (N) Squalidae; (O) Stegostomatidae; (P) Triakidae Gambar 49. CPUE gabungan rawai apung dan rawai dasar Produksi hiu yang didaratkan di TPI Tanjung Luar bervariasi setiap bulannya dengan total produksi hiu hingga November 2015 sekitar 237,5 ton dengan rerata Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

108 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan produksi harian sebesar 1441,2 ± 682,7 kg. Puncak musim penangkapan hiu sekitar bulan September-Oktober. CPUE tangkapan hiu oleh rawai apung (baik jumlah maupun biomassa) relatif lebih tinggi dibandingkan CPUE rawa dasar (P<0,05). Keragaan upaya perlindungan dan konservasi jenis hiu di perairan Nusa Tenggara Barat baru terbatas pada sosialisasi peraturan pemerintah terkait perlindungan jenis beberapa hiu yang telah termasuk dalam Appendix II CITES. Beberapa kegiatan lainnya terkait konservasi jenis hiu di NTB antara lain: pemberdayaan masyarakat nelayan dan stakeholder serta monitoring data hasil tangkapan hiu yang didaratkan. 12) Ecological Assessment untuk Restocking Benih Lobster di Kawasan Konservasi Perairan Indonesia [APBNP-PP] Lobster merupakan komoditas perikanan unggulan untuk pasar domestik maupun ekspor. Setiap tahun produksi lobster dunia terus meningkat dan pada tahun 2012 mencapai 10 juta ton, yang menunjukkan pula bahwa eksploitasi lobster terus meningkat (FAO Fistat database, 2015). Tahun 2014, produksi lobster Indonesia berkisar antara 5-10 ton, atau sekitar 72% dari target produksi yang terpenuhi (DJPB, 2014). Indonesia memiliki 6 jenis lobster yang termasuk dalam tropical spiny lobster dari Famili Palinuridae, diantaranya yang dominan adalah jenis Panulirus homarus (Lobster Pasir), dan P. ornatus (Lobster Mutiara) (Tewfik et al., 2009; Phillips, 2006). Di beberapa daerah produksi tangkapan lobster mengalami penurunan seperti di wilayah Selatan Jawa; Gunung Kidul, Pacitan dan Pangandaran (P4KSI-ACIAR, 2012) serta Wonogiri (Sobari et al., 2008). Sementara itu di beberapa lokasi tersedia benih lobster yang cukup melimpah seperti di Teluk Bumbang, Teluk Gerupuk dan Teluk Awang, Nusa Tenggara Barat (NTB). Permintaan pasar benih lobster tersebut cukup tinggi dengan harga berkisar antara rupiah per ekor pada tingkat pengepul lokal di NTB. Permintaan benih lobster terutama untuk kebutuhan ekspor telah menyebabkan eksploitasi benih meningkat dan tidak terkendali. Kondisi ini dapat berdampak memutus rekrutmen sehingga akan membahayakan kelestarian sumberdaya lobster, dan mendorong pemerintah melakukan regulasi kebijakan melalui penerbitan PEEN KP No.1/Permen- KP/2015 tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp), dan Rajungan (Portunus pelagicus), yang bertujuan untuk melindungi dan melestarikan populasi lobster alam dari kepunahan dan meningkatkan nilai tambah untuk peningkatan pendapatan nelayan pengumpul apabila dibesarkan hingga 200 gram (ukuran konsumsi minimum), termasuk dapat digunakan untuk pemulihan stock di kawasan lain yang populasinya sudah menurun melalui kegiatan restocking. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

109 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan Gambar 50. Lokasi Penelitian Kesesuaian Habitat Restocking Lobster Penelitian ini bertujuan untuk memulihkan stok lobster dan meningkatkan produksi tangkapannya di kawasan perairan yang populasinya sudah menurun melalui upaya restocking juvenile lobster yang berasal dari kawasan dengan kelimpahan benih yang cukup tinggi. Gambar 51. Hasil Analisis Pemeringkatan Aspek Ekologi-Perikanan bagi Kelayakan Restocking Lobster Penelitian ini dilaksanakan selama tahun 2015 (bulan Mei Desember), dengan tahapan penelitian meliputi; (1) Kajian ekologi untuk mengetahui status sumberdaya lobster dan menentukan kelayakan habitat bagi penebaran dan penembatan TKB lobster, (2) seleksi lokasi penebaran, (3) percobaan penebaran lobster bertanda serta percobaan penempatan TKB lobster pada lokasi terpilih, dan (4) Sosialisasi program kepada segenap stakeholders terpilih untuk merumuskan model monitoring lobster bertanda. Kajian Ekologi dilakukan pada 9 wilayah perairan Kabupaten sentra penghasil lobster pada sepanjang pesisir barat sumatera dan selatan jawa. Pengumpulan data dilakukan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

110 Dokumen Data dan Informasi Pemulihan Stok dan Konservasi Sumber Daya Perairan ditentukan secara acak berlapis (stratified random sampling) di 28 titik stasiun. Pengamatan penelitian meliputi pengukuran kualitas perairan (parameter fisika, kimia dan biologi), persen tutupan karang, tipe karang, komposisi dan kelimpahan ikan karang, kelimpahan meroplankton, kepadatan lobster, beberapa aspek perikanan terkait perikanan lobster. Seleksi lokasi menggunakan pendekatan multicriteria partisipatory analysis menggunakan metode FGD. Gambar 52. Proses tagging lobster: jenis tag yang digunakan (kiri) dan lobster yang sudah ter-tag (kanan) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sumberdaya perikanan lobster pada seluruh lokasi menunjukkan bahwa produksi lobster sebagian besar menunjukkan trend menurun, khususnya di sepanjang Selatan Jawa. Namun pada sebagian besar lokasi menunjukkan potensi benih yang diduga sebanding bahkan lebih besar dari potensi benih yang dihasilkan oleh kawasan sumber benih. Hasil kajian ekologi menunjukkan bahwa persen tutupan karang hidup di lokasi penelitian berada pada kisaran 5 60,99 %, sebagian besar lokasi, habitat karang terdegradasi oleh sisa alat tangkap yang tidak digunakan (ghost fishing), dan sianida. Lobster pada umumnya menyukai karang dengan tipe encrusting, tabulate, dan massive dibanding yang dominan bertipe branching. Kondisi kualitas perairan cukup mendukung kehidupan lobster, ketersediaan fasilitas tamping benih beradapada kisaran ekor, tingkat akses berada pada kategori mudah memadai-terbatas, dan umumnya lokasi penelitian konservasi/yang dicadangkan sebagai zona konservasi daerah. merupakan zona Hasil seleksi lokasi menggunakan 53 indikator yang terbagi dalam 4 aspek (ekologi, perikanan, kelembagaan dan peraturan, serta sosial ekonomi), diperoleh 2 lokasi dengan tingkat kesesuaian tinggi yaitu perairan Pananjung Barat (Pangandaran) dan Karang Asem (Trenggalek). Selanjutnya pada kedua lokasi tersebut dilakukan penebaran lobster bertanda dan percobaan penempatan TKB lobster. Hasil konsultasi publik dan sosialisasi disepakati bahwa masyarakat bersedia berperan aktif dengan melaporkan lobster bertanda yang tertangkap kepada pihak yang ditunjuk dalam bingkai pengelolaan bersama yang adaptif, dan bersama sama dengan elemen setempat lainnya menjaga lokasi pelaksanaan program. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

111 Layanan IPTEK VII. LAYANAN IPTEK Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.36/MEN/2011 Pasal 3 disebutkan bahwa dalam rangka tugas melaksanakan penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut, maka BP2KSI juga melaksanakan fungsi yang salah satunya adalah pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan pengelolaan kerja sama penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan laut. Pelayanan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di BP2KSI dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan Teknis (Pasal 5 ayat 3). Layanan IPTEK yang dilakukan oleh Seksi Pelayanan Teknis pada tahun 2015 mencakup kegiatan pelayanan jasa dan informasi IPTEK melalui aktivitas perpustakaan, diseminasi hasil penelitian, kerja sama dan publikasi informasi, layanan jasa kepada masyarakat dalam hal penyedia pelatih, pembimbing/studi banding bagi mahasiswa, serta pendamping dalam beberapa kegiatan kunjungan/studi wisata, fasilitator kegiatan magang/skripsi/ penelitian/workshop. 1. Layanan Perpustakaan Perpustakaan BP2KSI secara umum menyelenggarakan kegiatan dan fungsi sebagai berikut : a. Pencatatan pengunjung perpustakaan b. Registrasi koleksi baru perpustakaan c. Klasifikasi koleksi buku d. Penentuan subjek e. Shelving (menyusun koleksi ke dalam rak penyimpanannya) f. Temu kembali informasi g. Entri katalog ke dalam database SENAYAN (BP2KSI on line catalogue) h. Sirkulasi (peminjaman dan pengembalian koleksi) i. Pendataan artikel-artikel jurnal yang ditulis oleh peneliti internal BP2KSI j. Pengumpulan informasi terbaru/kilat k. Penyusunan informasi terseleksi l. Penyusunan kumpulan tulisan bidang-bidang perairan dan perikanan Aktivitas kunjungan yang dilakukan umumnya berupa penelusuran koleksi pustaka, layanan baca di tempat, dan pemijaman koleksi. Tercatat terdapat 116 kali frekuensi peminjaman koleksi perpustakaan BP2KSI. Peminjaman koleksi di Perpustakaan BP2KSI didominasi oleh peminjaman buku sebesar 75,86%, kemudian diikuti peminjaman jurnal atau terbitan berseri sebesar 26,72% dan peminjaman dalam bentuk CD hanya sebesar 1,72% (Tabel 34). Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

112 Layanan IPTEK Tabel 34. Aktivitas Perpustakaan BP2KSI tahun 2015 Jumlah Peminjaman Jurnal Bulan 2015 atau Total Buku CD Terbitan Peminjaman Berseri Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Tercatat beberapa koleksi baru perpustakaan yang masuk selama tahun Beberapa koleksi baru perpustakaan BP2KSI Tahun 2015 disajikan pada Lampiran Diseminasi Hasil Penelitian Sebagai unit pelaksana teknis yang bergerak di bidang penelitian, maka diseminasi hasil penelitian diperlukan agar hasil-hasil penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi khalayak. Penyebarluasan hasil penelitian kegiatan penelitian BP2KSI dilakukan dengan peran aktif peneliti maupun teknisi litkayasa lingkup BP2KSI melalui beberapa tulisan ilmiah dalam seminar-seminar nasional yang diselenggarakan oleh instansi maupun institusi akademik. Penyebarluasan hasil penelitian dilakukan melalui berbagai publikasi ilmiah dan seminar. Beberapa publikasi ilmiah tersebut antara lain: International Fisheries Research Journal (IFRJ), Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI), Widya Riset Perikanan Tangkap (BAWAL), Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia dan lain-lain. Publikasi hasil penelitian melalui kegiatan seminar dihasilkan dalam bentuk dokumen prosiding. Kegiatan seminar yang diikuti oleh peneliti dan teknisi litkayasa selama tahun 2015 antara lain: a. Pada tanggal April 2015, beberapa peneliti BP2KSI yaitu: Dr. Fayakun Satria, S.Pi, M.App.Sc., Mujiyanto, S.St.Pi, M.Si., Masayu Rahmia Anwar Putri, S.Si., Agus Arifin Sentosa, S.Pi mengikuti kegiatan Seminar Hasil Penelitian lingkup P4KSI Tahun 2015 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

113 Layanan IPTEK di Wisma II Sea Molek, Kampus Universitas Terbuka, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. b. Pada tanggal Mei 2015, beberapa teknisi litkayasa BP2KSI, yaitu Soleh Romdon, Dedi Sumarno, A.Md., Aswar Rudi, Tri Muryanto, dan Sumindar mengikuti kegiatan Pertemuan Teknis Teknisi Litkayasa lingkup KKP Tahun 2015 di PP University Kementerian BUMN, Jln Raya Puncak km 77 Cipayung, Bogor, Jawa Barat. c. Pada tanggal Juni 2015, beberapa teknisi litkayasa BP2KSI, yaitu Soleh Romdon, Dedi Sumarno, A.Md., Aswar Rudi, Tri Muryanto, dan Sumindar mengikuti kegiatan Pertemuan Teknis Teknisi Litkayasa lingkup KKP Tahun 2015 di PP University Kementerian BUMN, Jln Raya Puncak km 77 Cipayung, Bogor, Jawa Barat. d. Pada tanggal 6 Agustus 2015, peneliti BP2KSI: Mujiyanto, S.ST.Pi, M.Si mengikuti kegiatan Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang di. e. Pada tanggal 7 8 Agustus 2015, peneliti BP2KSI: Agus Arifin Sentosa, S.Pi mengikuti kegiatan Seminar Nasional Tahunan XII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan 2015 di Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta. f. Pada tanggal September 2015, Prof. Dr. Krismono, MS, mengikuti kegiatan Simposium Internasional 2 th pada produk akuatik pengolahan dan kesehatan dan expo induistri pengolahan ikan di Semarang. g. Pada tanggal 16 Desember 2015, Agus Arifin Sentosa, S.Pi. mengikuti kegiatan Simposium Nasional Ikan Hias 2015 di Depok h. Pelaksanaan kegiatan Forum Nasional Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (FNPKSI) V yang bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD) dan Masyarakat Iktiologi Indonesia (MII) di Gedung Rektorat UNPAD, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada tanggal 20 Oktober Tema FNPKSI V Tahun 2015 adalah Pemulihan dan konservasi sumber daya ikan mendukung ketahanan, keberlanjutan, dan kedaulatan pangan nasional dengan ruang lingkup meliputi bidang: 1) Konservasi kawasan, jenis dan genetik sumber daya ikan 2) Pemulihan sumber daya ikan dan lingkungan 3) Kearifan lokal, kelembagaan, dan aspek sosial ekonomi dalam pemulihan dan konservasi sumber daya ikan. 4) Teknologi pemanfaatan sumber daya ikan yang ramah lingkungan. Peserta FNPKSI V jumlahnya mencapai 250 orang, terdiri dari peneliti, praktisi, dan pemerhati konservasi sumberdaya ikan yang berasal dari lembaga penelitian, instansi pemerintah, perguruan tinggi, swasta, lembaga swadaya masyarakat ( LSM) dan Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

114 Layanan IPTEK pemangku kepentingan lainnya. Jumlah makalah yang lulus seleksi sejumlah 85 buah dimana 46 buah disampaikan secara oral dan 39 buah dalam bentuk poster. Gambar 53. Kegiatan FNPKSI V di Gedung Rektorat UNPAD, Jatinangor 20 Oktober 2015 i. Pada tanggal Oktober 2015, Pustakawan BP2KSI (Dian Wahono, S.Hum) mengikuti Seminar Karya Tulis Ilmiah (KTI) Pustakawan Balitbang KP Tahun 2015 di Aula BPPBAT Jl. Sempur No. 1, Bogor, Jawa Barat. j. Pada tanggal 19 November 2015, peneliti BP2KSI (Sri Endah Purnamaningtyas, A.Pi) mengikuti Seminar Nasional Perikanan Indonesia 2015 bertema Aplikasi Teknologi Sebagai Solusi di Bidang Perikanan Secara Berkelanjutan di Kampus Sekolah Tinggi Perikanan,. Beberapa judul publikasi ilmiah lingkup BP2KSI dapat dilihat pada Lampiran 6. Total jumlah publikasi lingkup BP2KSI di berbagai publikasi ilmiah dan seminar ilmiah berjumlah 34 buah. 3. Layanan Jasa IPTEK Seksi Pelayanan Teknis BP2KSI memberikan layanan jasa kepada masyarakat dalam hal kerja sama dan publikasi informasi, layanan jasa kepada masyarakat dalam hal penyedia pelatih, pembimbing/studi banding bagi mahasiswa, serta pendamping dalam beberapa kegiatan kunjungan/studi wisata, fasilitator kegiatan magang/skripsi/ penelitian/workshop serta pendamping dalam beberapa kegiatan kunjungan kerja atau studi wisata. Beberapa kegiatan layanan jasa IPTEK bagi masyarakat yang dilakukan oleh BP2KSI selama tahun 2015 terkait fasilitator kegiatan magang/skripsi/penelitian/workshop adalah sebagai berikut: a. Pendampingan bimbingan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa S1 program studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta atas nama Cici Nurmaidha Tanjung (NIM: ) pada tanggal Januari 2015 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

115 Layanan IPTEK b. Fasilitator Izin Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi 4 orang mahasiswa S1 program studi Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro pada tanggal 2 20 Februari Adapun nama dan judul proposal PKL keempat mahasiswa UNDIP tersebut disajikan pada Tabel 35. Tabel 35. Daftar nama mahasiswa UNDIP yang melakukan PKL di BP2KSI pada tanggal 2 20 Februari No Nama/NIM Judul PKL 1 Halimatus Sa diyah Pengukuran DO dan Klorofil-a pada Perairan Waduk Wiwi Siti Rohmah Hilda Kumala Dwi Siti Nur Hidayah Jatiluhur di BP2KSI, Purwakarta Pengamatan Metode Pengukuran Produktivitas Primer Perairan Waduk Ir. H. Djuanda Jatiluhur di Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Metode Perhitungan Struktur Komunitas Fitoplankton Waduk Jatiluhur di Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, Purwakarta, Jawa Barat Metode Pengukuran Nitrat dan Orthofosfat pada Perairan Waduk Jatiluhur pada Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, Purwakarta c. Pada bulan Maret 2015, BP2KSI menerima titipan peserta magang peserta Diklat Pra Jabatan Golongan II dan III TA 2015 dari Loka Penelitian Perikanan Tuna (LPPT) Benoa sebanyak 6 orang berdasarkan surat pengantar dari Kepala LPPT Nomor: 94/BALITBANGKP/LP2T/TU.210/ III/2015 tertanggal 9 Maret 2015 (Tabel 35). Pelaksanaan magang tersebut dilaksanakan sebagai pembelajaran non klasikal pelaksanaan Diklat Pra Jabatan dalam rangka penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA). Tabel 36. Daftar nama peserta Diklat Pra Jabatan Golongan II & III TA 2015 LPPT yang magang di BP2KSI No Nama Waktu Pelaksanaan Magang 1 Suciadi Catur Nugroho, S.Pi 14 Maret Maret Roy Kurniawan, S.Pi 14 Maret Maret Novan Setiawan, A.Md. 15 Maret Maret Prawira Atmaja Rintar Pandapotan T., S.Pi 21 Maret April R.A. Mita Setyan Wardhana, S.Pi 21 Maret April Gussasta Levi Arnenda, S.S.T. Pi 4 April April 2015 Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

116 Layanan IPTEK d. Siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Tegal atas nama Indah melaksanakan magang di Laboratorium Kimia Air BP2KSI pada tanggal 25 Juni 9 Juli e. Fasilitator bagi pelaksanaan Studi Lapangan (SL) Departemen Biologi FMIPA-IPB dan menjadi salah satu pemateri pada tanggal Juli 2015 f. Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro atas nama Hario Trenggono (NIM: ) melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Laboratorium Plankton BP2KSI pada tanggal 3 21 Agustus 2015, g. Taruni Sekolah Tinggi Perikanan Program Studi Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Perairan atas nama Hanna Widiawati (NRP: ) melaksanakan kegiatan Praktik Integrasi Taruna di BP2KSI pada tanggal 1 September 14 Oktober 2015 dengan topik Kelimpahan Fitoplankton di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Beberapa kegiatan layanan jasa IPTEK bagi masyarakat yang dilakukan oleh Seksi Pelayanan Teknis BP2KSI terkait kerjasama, publikasi dan informasi adalah sebagai berikut: a. Fasilitator kunjungan PT. Outward Bound Indonesada dalam rangka rangkaian program Power Teen: Go Explore! pada tanggal 17 Juni 2015 dengan memberikan materi terkait sejarah Waduk Ir. Djuanda, jenis-jenis ikan yang pernah dan masih ada serta budidaya di Karamba Jaring Apung, b. Peneliti senior BP2KSI (Dr. Didik Wahju Hendro Tjahjo) menjadi penguji ujian terbuka S3 di FPIK IPB. c. Pada tanggal 8-10 Desember 2015, Ir. Amran Ronny Syam, M.Si menjadi di narasumber pada seminar nasional kebijakan pengelolaan & konservasi sumber daya ikan di WPP NRI 771. d. Pada tanggal 8-9 Desember 2015, Dr. Fayakun Satria, S.Pi, M.App.Sc menjadi reviewer dalam penyusunan rencana pengelolaan napoleon di Indonesia. e. Pada tanggal 15 Desember 2015, Prof. Dr. Krismono menjadi narasumber terkait teknologi rehabilitasi habitat dan pemulihan sumberdaya ikan melalui pengembangan terumbu buatan dalam rangka kegiatan Bimbingan Teknologi Adaptif Kelautan dan Perikanan yang telah direkomendasikan oleh Balai besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. f. Pada tanggal Desember 2015, Dr. Didik WHT. dan Ir. Amran R.S., M.Si menjadi peserta dan narasumber dalam pertemuan penyusunan dokumen sea ranching di Bogor. Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

117 Layanan IPTEK Beberapa kegiatan layanan jasa IPTEK bagi masyarakat yang dilakukan oleh Seksi Pelayanan Teknis BP2KSI terkait kegiatan kunjungan ilmiah/field trip adalah sebagai berikut: a. Fasilitator kunjungan pembelajaran lapangan dari 60 siswa-siswi SMP beserta guru Sekolah Tunas Indonesia (NPSN: Akreditasi A) yang beralamatkan di Bintaro Jaya Sektor IX, Jl. Raya Jombang 18, Tangerang Telp. (021) Fax. (021) e -mail: tunas.indonesia@yahoo.co.id pada hari Kamis, tanggal 26 Februari b. Fasilitator kunjungan dari pihak SMA Islam Terpadu Nurul Fikri Depok dalam rangka kegiatan Science Camp Kelas X yang diikuti oleh 24 siswa dan 1 guru pendamping pada tanggal 23 Oktober 2015 Gambar 54. Kunjungan pembelajaran lapangan SMP Sekolah Tunas Indonesia (26 Februari 2015) Laporan Tahunan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tahun

Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan

Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tim Penyusun: Penanggung jawab : Dr. Joni Haryadi D.,M.Sc. Kepala Seksi Tata Operasional : Agus Arifin Sentosa, S.Pi Anggota : Riswanto, S.Kel Indriatmoko, S.Kel Dwi Cahya Kusuma, S.Si Kontributor : Kasubbag

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN LAPORAN TAHUNAN 204 PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 205 Tim Penyusun:

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN TAHUN 216 Tim Penyusun: Penanggung jawab : Dr. Joni Haryadi D.,M.Sc. Kepala Seksi Tata Operasional

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2013 PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

LAPORAN TAHUNAN 2013 PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN LAPORAN TAHUNAN 2013 PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 Tim Penyusun:

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

: Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. : Riswanto, S.Kel Agus Arifin Sentosa, S.Pi

: Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. : Riswanto, S.Kel Agus Arifin Sentosa, S.Pi LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET PEMULIHAN SUMBER DAYA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

AMaFRaD PRESS. Bekerjasama : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

AMaFRaD PRESS. Bekerjasama : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN AMaFRaD PRESS Bekerjasama : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN 2016 i Karakterisasi Dan Penentuan Refugia Sumber Daya Udang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.11-/217 DS3194-532-4847-285 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PADA PERATURAN NOMOR PER. /BALITBANG kp.3.1/bpol/rc.310/v/2016

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

2017, No Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelaut

2017, No Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelaut No.500, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan. ORTA. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.12-/217 DS551-299-21-3845 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2008 18 Januari 2008 Tentang: ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI PENGANTAR I. Direktorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG.

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG. LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : 20 Oktober 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG. DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. TUGAS POKOK. Dinas

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.11-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM MENTERI KEHUTANAN Menimbang: a. bahwa dalam upaya menyesuaikan misi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 18/MENLHK-II/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT-

Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT- Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT- Direktorat Konservasi dan Taman Nasional laut Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-115.1-/217 DS887-83-754-948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA MOR 10/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PROGRAM LEGISLASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA MOR 13/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PROGRAM LEGISLASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Balai Pemantauan Gunung Api. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Balai Pemantauan Gunung Api. Organisasi. Tata Kerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1023, 2013 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Balai Pemantauan Gunung Api. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA RISET SUMBER DAYA DAN KERENTANAN PESISIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-22.12-/215 DS7746-141-8282-737 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.11-/216 DS795-932-979-37 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana No.490, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. BRBIH. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : 1. Nurhidayat, M.Si. 2. Yulianti, A.Pi., M.Si. 3. Nuryadi, S.Pi. 4. Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M.S. 5. Dr. Ir. Ani Widiyati,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA PERATURAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, DAN PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.08/MEN/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.13/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 27/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET PEMULIHAN SUMBER DAYA IKAN JATILUHUR MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.40/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.40/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.40/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PEREKAYASAAN TEKNOLOGI KELAUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-22.11-/216 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 18/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 18/MEN/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 18/MEN/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.35/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.35/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.35/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN HIAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan No.489, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Balai Riset Pemuliaan Ikan. ORTA. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci