WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :"

Transkripsi

1 WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN LKS DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA DI KELAS VII-4 SMPN 15 MEDAN Irianna NIP Guru SMP Negeri 15 Medan Jl. M. Nawi Harahap Gang Suka, Medan ABSTRAK Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif. Namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa itu rendah, antara lain : (1) Sistem pengajaran yang kurang efektif, kurang efisien, dan kurang membangkitkan gairah siswa untuk belajar (2) Aktivitas siswa rendah, karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan informasi yang diberikan guru (3) Kualitas rancangan pengajaran yang kurang menarik minat siswa untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat rendahnya hasil belajar disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran konvensional. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar PKn siswa yaitu dengan mengubah suasana pembelajaran yang lebih menekankan siswa aktif dalam proses belajar mengajar bukan sekedar menghafal dan mengerjakan soal. Guru harus memilih model pembelajaran yang tepat dan inovatif yang dapat mengaktifkan dan memberi semangat bagi siswa untuk belajar. Salah satunya adalah Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar PKn siswa. Hasil analisis menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS di Kelas VII-4 SMPN 15 Medan. Data aktivitas siswa menurut pengamatan pengamat pada Siklus I antara lain menulis/membaca (47,0%), mengerjakan LKS (23,0%), bertanya sesama teman (17,0%), bertanya kepada guru (9,5%), dan yang tidak relevan dengan KBM (3,5%). Data aktivitas siswa menurut pengamatan pada Siklus II antara lain menulis/membaca (23,0%), mengerjakan LKS (53,0%), bertanya sesama teman (12,0%), bertanya kepada guru (11,0%), dan yang tidak relevan dengan KBM (1%). Dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share hasil belajar siswa dari Siklus ke Siklus berikutnya mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada Formatif I dan Formatif II menunjukkan 18 orang siswa tuntas secara individu, sedangkan kelas tidak tuntas. Pada Siklus II, tuntas secara individu sebanyak 34 orang siswa, sedangkan kelas adalah tuntas dengan ratarata siklus I dan siklus II adalah 73,4 dan 82,4. Kata Kunci : Tipe Think Pair Share, Hasil Belajar PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secaraa seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

2 352 Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif. Namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar di SMP Negeri 15 Medan ditemukan beberapa masalah yaitu hasil belajar PKn siswa yang rendah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa itu rendah, antara lain : (1) Sistem pengajaran yang kurang efektif, kurang efisien, dan kurang membangkitkan gairah siswa untuk belajar (2) Aktivitas siswa rendah, karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan informasi yang diberikan guru (3) Kualitas rancangan pengajaran yang kurang menarik minat siswa untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat rendahnya hasil belajar disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif (Trianto, 2007:6). Dari pendapat ini maka perlu dilakukan perbaikan terhadap rancangan pengajaran di kelas, seperti menerapkan model pembelajaran yang dapat menjadikan pembelajaran student centered. Pembelajaran PKn tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000:24). Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru, karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2). Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar PKn siswa yaitu dengan mengubah suasana pembelajaran yang lebih menekankan siswa aktif dalam proses belajar mengajar bukan sekedar menghafal dan mengerjakan soal. Guru harus memilih model pembelajaran yang tepat dan inovatif yang dapat mengaktifkan dan memberi semangat bagi siswa untuk belajar. Salah satunya adalah Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar PKn siswa. Johnson & Johnson (dalam Trianto : 2009) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan hasil akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Pada model pembelajaran kooperatif Tipe think-pair-share siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit karena mereka saling berdiskusi dengan temannya. Arends (2009 : 351) menyatakan bahwa: Model Pembelajaran Kooperatif dikembangkan untuk mencapai sekurangkurangnya tiga tujuan instruksional penting yaitu: hasil akademik, toleransi dan penerimaan perbedaan, serta perkembangan keterampilan sosial. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 15 Medan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi Kasus-kasus pelngaaran HAM dan upaya penegakan HAM. Dalam hal ini, penulis akan menggunakan instrumen tes hasil belajar dan observasi untuk memperoleh data penelitian. Selanjutnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbantuan LKS Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Di Kelas VII-4 SMPN 15 Medan. 2. Identifikasi masalah Berdasarkan judul penelitian, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam meningkatkan aktivitas belajar PKn ber-

3 353 dasarkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Shareditetapkan: 1. Minat belajar siswa rendah. 2. Aktivitas siswa rendah, karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan informasi yang diberikan guru. 3. Guru kurang maksimal dalam menggunakan model pembelajaran. 4. Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah. 3. Batasan Masalah Untuk menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapi siswa, maka peneliti membatasi permasalahan sesuai dengan kemampuan peneliti antara lain: 1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. 2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-4 semester genap SMP Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2012/ Materi pokok yang diterapkan selama pengambilan data adalah Hak Asasi Manusia. 4. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP 4. Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think- Pair-Share. Dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. 5. Rumusan Masalah Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas, maka yang menjadi rumusan-rumusan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah aktivitas siswa meningkat saat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedi kelas VII-4 SMP Negeri 15 Medan? 2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan Model Pebelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedi kelas VII- 4 SMP Negeri 15 Medan? 6. Tujuan Penelitian Setelah menetapkan rumusan masalah di atas maka, dapat ditentukan tujuan penelitian ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa saat bekerja dalam kelompok saat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share di kelas VII-4 SMP Negeri 15 Medan. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan Model Pebelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedi kelas VII-4 SMP Negeri 15 Medan. 7. Manfaat Penelitian Hasil-hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh: 1. Bagi siswa: a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa. b. Mengembangkan kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kreatif, objektif, dan logis. c. kerja kelompok lebih menguntungkan dari pada kerja individu. d. Menumbuh kembangkan kemampuan bekerjasama antar siswa dan memecahkan masalah dalam proses pembelajaran bagi siswa di sekolah. e. Membangun kecakapan siswa untuk berfikir dalam proses belajarnya dengan memecahkan masalah melalui percobaan dan situasi kehidupan nyata yang dihadapinya 2. Bagi guru a. Sebagai alternatif bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. b. Diharapkan setelah penelitian ini, guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran PKn, tetapi menjadi perannya sebagai fasilitator dan mediator. 3. Bagi Sekolah a. Khususnya bagi Kepala sekolah sebagai bahan pertim-

4 354 bangan bagaimana pentingnya model pembelajaran Kooperatif tipe TPS. Gg Suka Medan dan pelaksanaannya pada bulan Februari sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2012/ Definisi Operasional Definisi Operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think-pair-share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. 2. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam individu seutuhnya 3. Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. METODE PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Medan Jl. M. Nawi Harahap, 2. Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 15 Medan. Dengan mempertimbangkan perolehan nilai terendah untuk seluruh kelas VII adalah pada kelas VII-4, maka subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-4 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa yang terikut dalam penelitian sebanyak 38 orang. 3. Siklus Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam 2 siklus, sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, yakni 4 jam pelajaran untuk pokok bahasan sebagai berikut : 1. Materi pembelajaran siklus 1 : indikator dan kasus pelanggaran HAM 2. Materi Pembelajaran siklus 2 : Cara-cara penanganan pelanggaran HAM 3. Pada tiap putaran terdiri atas 4 tahap, yaitu : 1. Rancangan 2. Kegiatan dan pengamatan 3. Refleksi 4. Revisi Adapun putaran dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :

5 355 Perencanaan Revisi Refleksi Siklus 1 Kegiatan dan Pengamatan Perencanaan Revisi Refleksi Siklus 2 Kegiatan dan Pengamatan Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas (Tim PGSM, 1999) 4. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ditempuh dalam 2 (dua) siklus kegiatan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: A. Siklus I Kegiatan pada Siklus I meliputi: 1) Perencanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti berdiskusi secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran sejenis dan pembimbing serta nara sumber dari UNIMED dan LPMP SUMUT dengan kegiatan perencanaan meliputi: a) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kegiatan siswa yang telah dibuat oleh guru tentang sub materi Indikator dan Kasus-kasus pelanggaran HAM untuk KBM 1 dengan sub materi cara-cara penanganan pelanggaran HAM untuk KBM 2. Selanjutnya diubah atau ditambah sesuai dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. b) Penyusunan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa serta pengelolaan guru terhadap proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan tes pemahaman siswa tentang hasil belajar siswa. 2) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (Action and Observation) Melaksanakan tindakan pembelajaran ke-1 dan ke-2 sesuai dengan RPP oleh peneliti sebagai guru di kelas VII- 4. Selama proses pembelajaran dilakukan observasi oleh observer (guru sejawat) untuk mengamati aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh guru. Diakhir Siklus I dilakukan

6 356 pula tes hasil belajar siswa untuk mengetahui pemahaman siswa tentang kasus pelanggaran HAM dan upaya penegakan HAM sebagai Formatif I. 3) Refleksi (Reflective) Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti dengan kolaborator berdasarkan hasil observasi dan evaluasi hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. Dari hasil refleksi kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran sejenis dan pembimbing serta nara sumber dari UNIMED dan LPMP SUMUT untuk memperbaiki dan menguatkan rencana tindakan Siklus II. B. Siklus II Kegiatan pada Siklus II meliputi: 1) Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi terhadap proses pembelajaran pada Siklus I maka pada Siklus II disusun skenario model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan revisi tindakan untuk memperbaiki proses. Peneliti berdiskusi secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran sejenis dan pembimbing serta nara sumber dari UNIMED dan LPMP SUMUT dengan kegiatan perencanaan meliputi: a) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kegiatan siswa yang telah dibuat oleh guru tentang sub materi Peranan lembaga perlindungan HAM untuk KBM 3 dengan sub materi Sikap positif terhadap upaya penegakan HAM untuk KBM 4. b) Penyusunan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa serta pengelolaan guru terhadap proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan tes pemahaman siswa tentang hasil-hasil amandemen UUD 1945 siswa. 2) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (Action and Observation) Melaksanakan tindakan pembelajaran ke-3 dan ke-4 sesuai dengan RPP model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan topik peranan lembaga perlindungan HAM dan sikap positif terhadap upaya penegakan HAM oleh peneliti sebagai guru Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas VII-4 Selama proses pembelajaran dilakukan observasi oleh observer (guru sejawat) untuk mengamati aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh guru. Diakhir Siklus II dilakukan pula tes hasil belajar untuk mengahui pemahaman siswa tentang peranan lembaga perlindungan HAM dan sikap positif terhadap upaya penegakan HAM sebagai Formatif II. 3) Refleksi (Reflective) Setelah kegiatan pembelajaran Siklus II dilaksanakan, dilanjutkan dengan kegiatan refleksi oleh peneliti berkolaborasi guru mata pelajaran sejenis dan pembimbing serta nara sumber dari UNIMED dan LPMP SUMUT. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dan ketuntasan hasil belajar siswa ditelaah. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian disusun melalui diskusi kolaborasi antara peneliti dengan guru sejawat, pembimbing, dan nara sumber dari LPMP SUMUT dan UNIMED. Perangkat Siklus I disusun dalam perencanaan Siklus I. Sementara dalam Siklus II perangkat disusun dalam perencanaan Siklus II, ini dimaksudkan agar teridentifikasi kelemahan pembelajaran dan tersusun rencana yang direvisi terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap siklus. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. 2. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Istrumen ini terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran, untuk melihataktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tiap siklus.

7 Tes formatif Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model Kooperatif Tipe Think Pair Share. Tes disusun dalam bentuk pilihan ganda yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SMP kelas VII bidang studi Pendidikan kewarganegaraan. Tes yang digunakan sebanyak 20 item dengan 4 option. Tes tersebut dituangkan dalam bentuk Tabel spesifikasi seperti tercantum pada Tabel 1 di bawah ini. No Tabel 1. Tabel Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Bentuk No Soal Indikator Soal Tingkat Kognitif 1. Menjelaskan indicator pelanggaran HAM dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam kehidupan sehari-hari Menguraikan upaya-upaya penanganan 3. pelanggaran HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Menguraikan pengadilan HAM dan fungsi 4. perannya dalam upaya perlindungan dan penegakkan HAM 5. Menguraikan lembaga perlindungan HAM dan perannnya di Indonesia 6. Menunjukkan sikap positif terhadap upaya perlindungan HAM yang dilakukan lembaga perlindungan HAM Keterangan : C1 : Pengetahuan C2 : Pemahaman C3 : Aplikasi PG 1,2,3 C1, C2, C3 PG 4,5,6 C4, C3,C2 PG 7,8,9 C2 C2,C3 PG 10,11,12 C4, C1 C3 PG PG C4 : Analisis C5 : Sintesis C6 : Evaluasi 13,14,15,2 0 16,17,18,1 9 C4, C1 C2 C3 C4,C3,C2 C3 6. Teknik Analisis Data Metode Analisis Data Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa setelah tindakan. Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut: 1. Merekapitulasi nilai pretes sebelum tindakan dan nilai tes akhir Siklus I dan Siklus II 2. Menghitung nilai rerata atau persentase hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada Siklus I dan Siklus II untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar. 3. Penilaian a. Data nilai hasil belajar (kognitif) diperoleh dengan menggunakan rumus: jumlah jawaban benar nilai siswa = x100 jumlah seluruh soal b. Nilai rata-rata siswa dicari dengan rumus sebagai berikut: X X N Keterangan : X = Nilai rata-rata Σ = Jumlah nilai X N = Jumlah peserta tes c. Untuk penilaian aktivitas digunakan rumus sebagai berikut: %ProporsiAktivitas = jumlahskorygdiperoleh x100% jumlahskorideal (Majid, 2009:268) d. Ketentuan persentase ketuntasan belajar kelas Ketuntasanbelajarkelas = S b K x100% Keterangan: ΣSb = Jumlah siswa yang mendapat nilai KKM ΣK = Jumlah siswa dalam sampel Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari: hasil tes, jika hasil belajar siswa

8 358 mencapai KKM secara individual dan 85% secara klasikal. 7. Indikator Ketercapaian Penelitian menggunakan indikator ketercapaian yakni KKM Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas VII di SMP Negeri 15 Medan sebesar 75 untuk individu siswa. Artinya siswa dikatakan tuntas belajar jika nilainya dalam formatif mencapai KKM ini. Sedangkan kelas dikatakan tuntas atau penelitian berhasil jika paling tidak 85% dari jumlah siswa dalam kelas subjek memperoleh nilai mencapai KKM. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Data penelitian diperoleh dari data observasi berupa pengamatan pengelolaan model pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dan pengamatan aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus. Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan model pembelajaran Kooperatif Tipe TPS yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan data pengamatan aktivitas guru dan siswa. Data tes formatif untuk mengetahui peneingkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Kooperatif Tipe TPS. Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar maka dilakukan tes hasil belajar atau disebut Pretes. Análisis data menunjukan hasil pretes siswa rata-rata adalah 30,0. A. Diskripsi Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan Pra Tindakan a. Identifikasi permasalahan pembelajaran Sebelum proses penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan pra survei pada bulan Januari Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan menyampaikan maksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Shareuntuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. b. Perencanaan kegiatan sebelum penelitian 1) Urutan tindakan a) Survei dan penjajakan Survei dan penjajakan dilakukan secara langsung untuk mengetahui kemungkinan dan ketersediaan sekolah yang bersangkutan untuk dijadikan tempat penelitian. Tujuan survei yang lain adalah untuk mendapatkan informasi baik fisik maupun non fisik keadaan sekolah dan sarana pembelajaran. b) Penyusunan proposal Penyusunan proposal atau rencana tindakan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan tutor pembimbing. c) Perijinan Perijinan diperoleh dengan prosedur yang ada dengan ijin dan rekomendasi lembaga terkait untuk perijinan ke lapangan. 2) Pelaksanaan Penelitian Untuk melaksanakan penelitian, diperlukan suatu rancangan yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran. Rencana penelitian ini merupakan suatu rancangan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedengan upaya meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum Model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Tugas guru selama proses pembelajaran berlangsung adalah menyampaikan tujuan pembelajaran sejelas-jelasnya, memantau aktivitas siswa dan memberi bantuan kepada siswa untuk memaksimalkan proses pembelajaran, mengevaluasi kerja siswa, menerangkan materi pelajaran. Dalam desain pembelajaran ini peran guru selain sebagai fasilitator juga sebagai koordinator dan konsultan dalam memperdayakan siswa, artinya guru mempunyai kewajiban untuk mengamati siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu siswa dituntut untuk lebih aktif dalam menganalisa permasalahan dengan penuh tanggung jawab. 2. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus/putaran dan masing-masing siklus dilaksanakan selama 2 x pertemuan. Jadi penelitian ini dilaksanakan selama 4 x pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

9 359 a. Siklus I 1) Pertemuan 1 a) Perencanaan Tindakan Standar Kompetensi : Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakkan Hak Azasi Manusia (HAM) Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kasus pelanggaran dan upaya penegakkan HAM Materi :Indikator dan kasus pelanggaran HAM b) Pelaksanaan tindakan Pertemuan 1 Ketika guru masuk kelas, pada jam ke 3 pelajaran, hari Selasa pada tanggal 26 Maret 2013, siswa kelas VII-4 mereka sedang asyik bercerita sambil tertawa, ada yang duduk berkelompok, ada juga yang masih berjalan-jalan, sadar gurunya sudah datang, semua siswa duduk di meja masing-masing. Setelah siswa diam guru memberi salam Selamat pagi anak-anak Selamat pagi Bu Siapa yang tidak hadir hari ini? siswa menjawab Tidak ada, Bu. Jawab Nurul Fauzih selaku sekretaris kelas. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, dan menjelaskan materi mengenai Indikator pelanggaran HAM dan kasus pelanggaran HAM. Guru menjelaskan kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan negara. Setelah guru selesai menjelaskan materi pelajaran, Pada tahap pertama, think, Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada seluruh siswa. Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu, kemudian Siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya. Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai jawaban tugas yang telah dikerjakan. Setelah tahapan think selesai, guru meminta siswa berpasangan dengan temannya (kelompok) untuk mendiskusikan hasil jawabannya. Jawaban hasil diskusi ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Tahapan ini disebut dengan pair (berpasangan). Ketika berpasangan dalam kelompok, peneliti memeriksa pelaksanaan pair (berpasangan) dari kelompok satu ke kelompok yang lain dan membantu jika ada kesulitan yang dihadapi ketika diskusi serta mengkondisikan agar diskusi dalam kelompok berjalan sesuai harapan. Setelah selesai Selanjutnya tahap share (berbagi) perwakilan tiap kelompok dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat, membacakannya secara bergantian dengan intonasi yang tepat. Setelah dipersentasikan secara kelompok dan waktu sudah habis maka diskusi diakhiri. Guru memberi kesimpulan. Karena waktu tinggal 10 menit lagi, guru memberi siswa tugas PR kemudian menjelaskan cara mengerjakan tugas tersebut dan menutup pelajaran dan memberi salam. Gambar 1. Vignette Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII-4 SMP Negeri 15 Medan Skenario Pertemuan 2 Setelah bel pertukaran jam belajar guru masuk kelas tanggal 2 April 2013 hari Selasa, di kelas VII-4 dan mengatakan Selamat pagi anak-anak!. Sebelum guru memulai pelajaran terlebih mengabsen siswa. Kemudian guru memberikan Tanya jawab pelajaran yang lalu selama lima menit. Guru bertanya, coba sebutkan contoh pelanggaran HAM di lingkungan sehari-hari? salah seorang siswa menjawab memberikan kesempatan orang lain untuk beribadah dengan khusuk bu jawab Mutiara. Bagus jawab Guru. Baiklah pada hari ini materi kita Cara-cara penangangan HAM. Kemudian guru menjelaskan Upaya menangani pelanggaran HAM dan Pengadilan HAM tentang kedudukan dan wewenangnya sesuai UU No 26 tahun Guru menyuruh siswa membentuk kelompok dan membagi LKS. Setelah diberi penjelasan tersebut, guru mengadakan Tanya jawab silih berganti. Sebelum masuk ke tahapan Pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif dngan metode TPS (Think-Pair-Sare) kepada siswa. Selanjutnya, masuk ke pembelajaran TPS (Think-Pair-Share). Pada tahap pertama, think, guru memberikan siswa soal Guru memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara individu pada lembar kerja yang telah disediakan dan menuliskan upaya menangani pelanggaran HAM tersebut dalam bentuk diskusi kelompok. Setelah tahapan think selesai, guru meminta siswa berpasangan dengan temannya (kelompok) untuk mendiskusikan hasil jawabannya. Jawaban hasil diskusi ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Tahapan ini disebut dengan pair (berpasangan). Ketika berpasangan dalam kelompok, peneliti memeriksa pelaksanaan pair (berpasangan) dari kelompok satu ke kelompok yang lain dan membantu jika ada kesulitan yang dihadapi ketika diskusi serta mengkondisikan agar diskusi dalam kelompok berjalan sesuai harapan. Setelah selesai Selanjutnya tahap share (berbagi) perwakilan tiap kelompok dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat, membacakannya secara bergantian dengan intonasi yang tepat. Setelah dipersentasikan secara kelompok dan waktu sudah habis maka diskusi diakhiri. Guru memberi kesimpulan. Gambar 2. Vignette Pembelajaran PKnKelas VII-4 SMPN 15 Medan

10 360 Seperti dapat dilihat dalam Gambar 1 dan 2, Peneliti yang memulai kegiatan pembelajaran. Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Selanjutnya guru melakukan presensi. Setelah pelaksanaan presensi, guru menjelaskan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar, dan tujuan pembelajaran. Guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang lalu. Sebelum masuk ke tahapan Pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan metode TPS (Think- Pair-Sare) kepada siswa. Selanjutnya, masuk ke pembelajaran TPS (Think-Pair- Share). Pada tahap pertama, think, guru memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara individu pada lembar kerja yang telah disediakan. Setelah tahapan think selesai, guru meminta siswa berpasangan dengan temannya (kelompok) untuk mendiskusikan hasil jawabannya. Jawaban hasil diskusi ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Tahapan ini disebut dengan pair (berpasangan). Ketika berpasangan dalam kelompok, peneliti memeriksa pelaksanaan pair (berpasangan) dari kelompok satu ke kelompok yang lain dan membantu jika ada kesulitan yang dihadapi ketika diskusi serta mengkondisikan agar diskusi dalam kelompok berjalan sesuai harapan. Selanjutnya tahap share (berbagi) masing-masing kelompok di suruh mempresentasikan hasil diskusinya ke depan. guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Namun, pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi, siswa dari kelompok lain belum begitu antusias dalam memberikan tanggapannya maupun pertanyaannya kepada kelompok yang maju. Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama kolaboratornya dalam suasana terbuka dimana setiap peserta penelitian mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan mengajukan pendapatnya. c) Tahap Observasi Data aktivitas belajar siswa Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung dengan bantuan dua orang guru untuk mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktifitas siswa. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa diperoleh data aktivitas yang disajikan dalam Tabel 3. Tabel 2. Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Siklus I No Aktivitas Jumlah Rata-Rata Proporsi 1 Menulis,membaca % 2 Mengerjakan % 3 Bertanya pada teman % 4 Bertanya pada guru % 5 Yang tidak relevan % Jumlah % Data Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus I dilakukan tes hasil belajar atau disebut Formatif I, dengan data dapat dilihat Pada Tabel 3. Merujuk pada kesimpulan ini guru sebagai peneliti berusaha memperbaiki proses dan hasil belajar siswa Melalui Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Hasil belajar yang diperoleh pada Siklus I selama dua pertemuan disajikan dalam Tabel berikut:

11 361 Nilai Tabel 3. Distribusi Hasil Formatif I Tuntas Tuntas Frekuensi Individu Kelas % % Jumlah % Nilai ratarata 73,4 Pada Tabel 3 tersebut, nilai terendah Formatif I adalah 60 sebanyak 7 orang dan nilai tertinggi adalah 90 sebanyak 2 orang, dengan 20 orang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan atau ketuntasan klasikal adalah sebesar 47%. Dengan nilai KMM sebesar 75. Nilai ini berada sedikit di bawah kriteria keberhasilan klasikal sehingga dapat dikatakan KBM Siklus I kurang berhasil memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Nilai ratarata kelas adalah 73,4. d) Refleksi dan Revisi Siklus I Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kerjasama siswa dalam kelompok masih belum optimal, masih banyak siswa yang pasif. Mereka memang terlihat seperti mengerjakan, tetapi sebenarnya hanya sebagian kecil saja dari mereka yang mengerjakan, yang lainnya hanya bergantung pada temannya. Hal ini dikarenakan siswa kurang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Keaktifan kinerja siswa masih kurang 23,0%. 3) Beberapa orang siswa mengganggu dalam pelaksanaan think dengan aktivitas tidak relevan yang tinggi (3,5%) 4) Sebagian besar siswa aktif bekerja sama dan berdiskusi, dan hanya sebagian kecil siswa yang dapat menjawab pertanyaan soal yang ada I LKS 5) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung, hal ini terlihat ketika guru bertanya, hanya sebagian kecil siswa yang menjawab pertanyaan guru. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1) Sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif dengan metode TPS (Think-Pair-Share), peneliti memberikan pengarahan secara detail kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan penerapan pembelajaran TPS (Think-Pair- Share) serta tujuan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa tidak bingung dalam pelaksanaan pembelajaran dan mudah untuk mengikuti pembelajaran. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. 2) Untuk meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa dalam kelompok, Peneliti memberikan peringatan bahwa, jika terdapat siswa yang membuat gaduh, tidak mengikuti pelaksanaan dengan seksama, maka akan dicatat dan akan mempengaruhi nilai siswa (semua siswa dalam kelas mendengarkan informasi dari guru dan tenang). 3) Sebelum LKS dibagi, siswa diberi pertanyaan agar siswa dapat berpikir (Think). 4) Guru juga menggunakan media power point yang ditampilkan melalui infocus untuk membantu siswa mengamati dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran.

12 362 b. Siklus II a) Perencanaan tindakan Standar Kompetensi : Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakkan Hak Azasi Manusia (HAM) Kompetensi Dasar : Menghargai upaya perlindungan HAM Materi : Peranan lembaga perlindungan HAM dan sikap positif terhadap upaya penegakan HAM. b) Pelaksanaan tindakan Pertemuan 3 Pada saat guru masuk kelas, pada jam 09.00, hari Selasa tanggal 9 April 2013 siswa kelas VII-4 suara ribut, beberapa siswa masih asyik mengerjakan PRnya, ada yang mondar mandir di depan kelas, ada yang masih bercerita dengan asyiknya. Melihat gurunya datang, siswa pun sadar lalu mereka menuju masing-masing. Guru memberi salam, Selamat pagi, anak-anak, Apa kabar? siswa menjawab Baik Bu, Apakah ada yang tidak hadir hari ini?, Tidak Bu, jawab Ahmad Fauzi selaku ketua kelas. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian Guru mengarahkan para siswa kepada materi yang akan mereka pelajari dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan dengan Cara-cara penangangan HAM. Guru lebih memberikan motivasi kepada siswa. Selanjutnya Guru menjelaskan peranan perlindungan HAM dengan menggunankan media power point. Setelah diberi penjelasan tersebut, guru mengadakan Tanya jawab silih berganti. Sebelum masuk ke tahapan Pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif dngan metode TPS (Think-Pair-Sare) kepada siswa. Selanjutnya, masuk ke pembelajaran TPS (Think-Pair-Share). Pada tahap pertama, think, guru memberikan siswa soal. Guru memberi tugas kepada siswa menjelaskan peranan perlindungan HAM yang diberikan guru dalam bentuk LKS. Setelah tahapan think selesai, guru meminta siswa berpasangan dengan temannya (kelompok) untuk mendiskusikan hasil jawabannya. Jawaban hasil diskusi ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Tahapan ini disebut dengan pair (berpasangan). Ketika berpasangan dalam kelompok, peneliti memeriksa pelaksanaan pair (berpasangan) dari kelompok satu ke kelompok yang lain dan membantu jika ada kesulitan yang dihadapi ketika diskusi serta mengkondisikan agar diskusi dalam kelompok berjalan sesuai harapan. Setelah selesai Selanjutnya tahap share (berbagi) perwakilan tiap kelompok dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat. Guru Menyuruh siswa menampilkan hasil kerja nya di papan tulis. Siswa yang lain menanggapi penjelasan yang disampaikan teman. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Pada iur pendapat, hamper semua siswa ikut berpartisipasi. Guru memberikan soal-soal sebagai latihan untuk siswa. guru membimbing siswa untuk menuliskan kembali materi yang telah didapatkan dalam bentuk rangkuman. Karena waktu sudah mau habis, guru memberi tugas PR dan menutup pelajaran dan memberi salam. Gambar 3. Vignette Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII-4 SMP Negeri 15 Medan Skenario Pertemuan 4 Pada saat guru masuk kelas, hari Selasa pagi tanggal 19 April 2013 siswa baru saja selesai pergantian jam pelajaran, siswa sudah menunggu pergantian. Sadar guru sudah datang merekapun diam dan duduk dengan baik. Guru memberi salam dan mengumpulkan PR siswa masing-masing. Guru memberikan motivasi dan Apersepsi. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Guru memotivasi siswa. Guru menjelaskan Sikap positif terhadap upaya penegakan HAM. Setelah diberi penjelasan tersebut, guru mengadakan Tanya jawab silih berganti. Sebelum masuk ke tahapan Pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif dngan metode TPS (Think-Pair-Sare) kepada siswa. Selanjutnya, masuk ke pembelajaran TPS (Think-Pair-Share). Pada tahap pertama, think, guru memberikan LKS mengidentifikasi sikap positif terhadap upaya penegakan HAM. Setelah tahapan think selesai, guru meminta siswa berpasangan dengan temannya (kelompok) untuk mendiskusikan hasil jawabannya. Jawaban hasil diskusi ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Tahapan ini disebut dengan pair (berpasangan). Ketika berpasangan dalam kelompok, peneliti memeriksa pelaksanaan pair (berpasangan) dari kelompok satu ke kelompok yang lain dan membantu jika ada kesulitan yang dihadapi ketika diskusi serta mengkondisikan agar diskusi dalam kelompok berjalan sesuai harapan. Setelah selesai Selanjutnya tahap share (berbagi) perwakilan tiap kelompok dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat, membacakannya secara bergantian dengan intonasi yang tepat. Guru Menyuruh siswa menampilkan hasil kerja nya di papan tulis. Siswa yang lain menanggapi penjelasan yang disampaikan teman. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Setelah diskusi selesai, guru menyuruh siswa menampilkan hasil kerja nya di papan tulis. Siswa yang lain menanggapi penjelasan tentang sikap positif terhadap upaya penegakan HAM. Karena jam pelajaran sudah mau habis, lalu guru memberi tugas PR dan memberi salam dan siswa bersalaman dengan guru sambil keluar. Gambar 4. Vignette Pembelajaran PKn Kelas VII-4 SMPN 15 Medan

13 363 Seperti dapat dilihat dalam Gambar 3 dan 4, peneliti telah melaksanakan KBM sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Sebelum masuk ketahapan pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan metode TPS (Think- Pair-Sare) kepada siswa. Selanjutnya, masuk ke pembelajaran TPS (Think-Pair- Share). Guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari. Masing-masing kelompok di suruh mempresentasikan hasil diskusinya ke depan. guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada saat siswa presentasi, siswa sudah mulai aktif bertanya dan memberi tanggapannya kepada kelompok yang persentasi. Dari Data tersebut dalam beberapa vignette yang dicermati bersama kolaboratornya dalam suasana terbuka dimana setiap peserta penelitian mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan mengajukan pendapatnya. c) Tahap Observasi Data aktivitas belajar siswa Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung dengan bantuan dua orang guru untuk mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktifitas siswa. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa Siklus II diperoleh data aktivitas yang disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Siklus II No Aktivitas Jumlah Rata-Rata Proporsi 1 Menulis,membaca % 2 Mengerjakan % 3 Bertanya pada teman % 4 Bertanya pada guru % 5 Yang tidak relevan % Jumlah % Data Hasil Belajar Siswa Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II datanya dapat dilihat Pada Tabel 5 adalah sebagai berikut. Nilai Tabel 5. Distribusi Hasil Formatif II Tuntas Tuntas Frekuensi Individu Kelas % % % Jumlah % Ratarata 82,4 Merujuk pada Tabel 5, nilai terendah untuk Formatif II adalah 70 sebanyak 4 orang dan tertinggi adalah 100 sebanyak 2 orang. Dengan 4 orang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan atau ketuntasan klasikal adalah sebesar 89%. Nilai ini berada di atas kriteria keberhasilan sehingga dapat dikatakan KBM Siklus II berhasil memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 82,4. d) Refleksi dan Revisi Siklus II Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

14 364 Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagi berikut : Beberapa hal yang dapat dicatat dalam refleksi pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut 1. Siswa mulai aktif dalam diskusi dengan ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas belajarnya yang sedikit lebih baik dari pada Siklus I. peningkatan aktivitas siswa ini disajikan dalam Gambar 5. Grafik Aktivitas siklus I dan II 6.0% 5.0% 4.0% 3.0% 2.0% 1.0% 0.0% Siklus 1 4.7% 2.3% 1.7% 1.0% 0.4% Siklus 2 2.3% 5.3% 1.2% 1.1% 0.1% Keterangan: 1. Menulis,membaca 2. Mengerjakan 3. Bertanya pada teman 4. Bertanya pada guru 5. Yang tidak relevan Gambar 5. Grafik Aktivitas siswa Siklus I dan Siklus II 2. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari 37,5 % atau gagal menjadi 90,0% atau dalam ketogori berhasil. Secara keseluruhan peningkatan hasil bbelajar siswa disajikan dalam Gambar Grafik Prestasi Belajar Nilai Tertinggi Nilai terendah Rata-rata nilai tes Ketuntasan klasikal (%) Data Awal Siklus siklus Gambar 6. Grafik Hasil Belajar Kognitif

15 Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 4. Berdasarkan data Hasil pengamatan, diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. Ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan bekerja secara kelompok. 5. Siswa mulai aktif dan tahu akan tugasnya sehingga tidak menggantungkan permasalahan yang dihadapi kepada teman dalam kelompoknya. Revisi Pada siklus II guru telah menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlau banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2. Pembahasan Pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dalam pelaksanaannya berupa diskusi kelompok untuk menginvestigasi bahan yang diajarkan kelompok yang selanjutnya diadakan presentasi kelompok. Instrumen yang disiapkan untuk pembelajaran adalah silabus PKn, RPP, lembar pengamatan aktivitas, lembar kerja siswa, dan Instrumen Tes hasil belajar. Instrument tersebut dihasilkan dari diskusi antara peneliti bersama dengan tutor pembimbing penelitian dan pendamping penelitian. Sebelum melaksanakan silkus I terlebih dahulu dilakukan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. diperolah nilai rata-rata sebesar 30,0 belum tuntas dan semua siswa tidak memperoleh nilai tuntas atau ketuntasan klasikal 0%. Berdasarkan Hasil data yang dikumpulkan, dapat dikemukakan dua hal pokok yang perlu diatasi, yaitu meningkatkan aktivitas siswa dan Hasil belajar PKn dengan cara mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang dibuat, siklus I direncanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 2 x 45 menit. Untuk pertemuan pertama, guru mulai menerapkan model pembelajaran kooperatif Kooperatif Tipe Think Pair Share. Untuk diskusi pada siklus I setiap kelompok diberikan soal yang sama. Hal ini bertujuan agar pada saat dipresentasikan salah satu kelompok kedepan, kelompok yang lain dapat memperhatikan jawaban yang benar. Setiap kelompok berdiskusi dan mencari jawaban masingmasing. Guru memberikan waktu untuk masing-masing kelompok berdiskusi, setelah selesai kemudian jawaban dikumpulkan kedepan. Guru menyuruh salah satu kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya, seluruh siswa fokus pada pekerjaan yang dikerjakan didepan kelas. Selanjutnya setiap siswa pada setiap kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk mengajukan pertanyaan, pendapat ataupun tanggapan atas hal-hal yang belum dipahami. Pembelajaran pada pertemuan pertama diakhiri dengan refleksi dan menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan bersama-sama antara guru dan siswa. Dengan begitu siswa akan lebih paham apa saja yang telah dipelajari pada pertemuan pertama ini. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai RPP yang telah disusun untuk siklus I. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I ini guru sebagai peneliti dibantu dua guru sejawat yang bertindak sebagai observer yang membantu peneliti mengamati aktivitas belajar siswa. Pertemuan kedua, dimulai dengan fase yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Sebelum berakhirnya pertemuan kedua, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang masih belum paham mengenai pelajaran yang didiskusikan

16 366 kemarin. Setelah sudah tidak ada yang bertanya, guru melakunan formatif I setelah dilakukan proses pembelajaran dengan metode Kooperatif Tipe Think Pair Share. Tes yang diberikan adalah sebagian dari pretes yang indikatornya telah dipelajari pada siklus I. Alokasi waktu untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 20 menit dengan soal pilihan berganda. Setelah waktu tes selesai, guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan lembar jawaban. Pembelajaran pada pertemuan kedua diakhiri dengan refleksi yang bertujuan untuk memberikan penguatan kepada siswa didalam memahami materi. Merujuk pada Tabel 4, nilai rata-rata formatif I adalah 73,4 dengan ketuntasan klasikal adalah sebesar 47%. Kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan adalah 85% siswa memperoleh nilai dibawah KKM PKn. Sehingga nilai ini berada di atas kriteria keberhasilan sehingga dapat dikatakan KBM siklus I belum berhasil memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Hasil observasi dan analisis data siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa dalam melaksanakan diskusi belum maksimal terlihat dari Tanya jawab antar siswa yang belum begitu menonjol (17,0%). Dalam segi penyampaian kurang jelas karena rasa kepercayaan diri yang rendah, hal ini membuat teman yang lain kurang memperhatikan terlihat dari dokumentasi penelitian dan kurang memahami tugas kerja terlihat dari aktivitas menulis dan membaca yang cukup menonjol (47,0%), sehingga mempengaruhi tingkat pengkuasaan materi dan proses pembelajaran kurang optimal. Kondisi kelas kurang kondusif dengan aktivitas tidak relevan yang cukup tinggi (3,5%). Ini dapat dilihat dari pencapaian indikator dan Hasil observasi yang belum mencapai batas minimal. Upaya yang dilakukan adalah mengadakan perbaikan pada siklus II agar pembelajaran lebih optimal. Berdasarkan Hasil refleksi pasca siklus I dan diskusi bersama pembimbing penelitian dan pendamping penelitian, maka revisi tindakan yang dapat dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kerjasama siswa dalam kelompok masih belum optimal, masih banyak siswa yang pasif. Mereka memang terlihat seperti mengerjakan, tetapi sebenarnya hanya sebagian kecil saja dari mereka yang mengerjakan, yang lainnya hanya bergantung pada temannya. Hal ini dikarenakan siswa kurang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Keaktifan kinerja siswa masih kurang 23,0%. 3) Beberapa orang siswa menggangu dalam pelaksanaan think dengan aktivitas tidak relevan yang tinggi (3,5%) 4) Sebagian besar siswa aktif bekerja sama dan berdiskusi, dan hanya sebagian kecil siswa yang dapat menjawab pertanyaan soal yang ada I LKS. 5) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung, hal ini terlihat ketika guru bertanya, hanya sebagian kecil siswa yang menjawab pertanyaan guru. Kekurangan-kekurangan pada putaran I yang berhubungan dengan minat belajar siswa dan kemandirian siswa dalam belajar dibenahi guru pada pembelajaran putaran II ini. Dalam pembahasan materi ajar, guru menggunakan aturan seperti pada pertemuan sebelumnya, tetapi pada pembelajaran kali ini guru membenahi gaya mengajarnya seperti melakukan pendekatan kepada siswa yang kurang perhatian pada saat pelajaran berlangsung. Di samping itu guru juga menggunakan media chart berupa gambar-gambar dengan jumlah karakter yang berlainan untuk dihitung unuk membantu siswa mengamati dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Selain itu guru juga berkeliling memantau dan memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menangkap inti pelajaran serta yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Pada akhirnya, pertemuan ini, guru memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa memahami materi sebagai Formatif II. Siklus II juga dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, setelah berakhirnya siklus II dilakukan tes Hasil belajar sebagai formatif II. Nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 82,4 nilai ini meningkat

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Soyem Guru SD Negeri 105300 Sukamakmur Email :

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DI KELAS VII-1 SMPN 15 MEDAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DI KELAS VII-1 SMPN 15 MEDAN WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DI KELAS VII-1 SMPN 15 MEDAN Rusmailina NIP. 19571213 198103

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com

Lebih terperinci

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI IRAMA PADA BIDANG STUDI SENI MUSIK DI KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK

BERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS VIII-10 SMP NEGERI 4 MEDAN T.P 2013/2014 BERTHA LUBIS Guru SMP

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing

Lebih terperinci

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 550 WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PERBAIKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PAISAH PANGGABEAN Guru SDN 019 Bonandolok Email : paisah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

Lamhot Munthe. menawarkan persoalan-persoalan yang sulit, ditambah dengan kurangnya kerjasama antar siswa

Lamhot Munthe. menawarkan persoalan-persoalan yang sulit, ditambah dengan kurangnya kerjasama antar siswa PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 101740 TANJUNG SELAMAT Lamhot Munthe ABSTRAK Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua

Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN OLAHRAGA SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI KELAS V-B SD NEGERI NO. 105300 SUKA MAKMUR KEC. DELITUA Martinus Gutu SD

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve learning outcomes Civics Elementary

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan

Lebih terperinci

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PANGKATAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Asliana Guru SD Negeri 034 Pintupadang Julu Surel :

Asliana Guru SD Negeri 034 Pintupadang Julu Surel : PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) KELAS VI SD NEGERI 034 PINTUPADANG JULU Asliana Guru SD Negeri 034 Pintupadang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan proses pembelajaran sebelum diterapkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DI KELAS IX-5

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DI KELAS IV-A SD NEGERI 060825 KECAMATAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA IV SD NEGERI 101804 GEDUNG JOHOR Saptariani Br. Purba Surel : fauryhidayati@gmail.com

Lebih terperinci

Aisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Aisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel : IMPLEMENTSI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IX-3 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve the learning outcomes of Civics

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

Pargugunan Guru SMP Negeri 1 Tambangan Surel :

Pargugunan Guru SMP Negeri 1 Tambangan Surel : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 TAMBANGAN Pargugunan Guru SMP Negeri 1 Tambangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN Titisilaniasti Pasaribu Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : titisilaniasti1000@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Secara geografis SD Negeri 2 Plosoharjo terletak di Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berada di

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK SISWA KELAS XII

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN RIDHA HARNI HASIBUAN Guru SMP Negeri 29 kota Medan Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang 0 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang Bagian Tubuh Tumbuhan menggunakan alat peraga alamiah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SEGI EMPAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN JURIAH SIREGAR Guru SMP Negeri 4 Medan Email : juriah5121@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian SMK Batik Perbaik Purworejo terletak di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 14 telp./fax 0275-321407, Purworejo,

Lebih terperinci

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Juriah Purba Guru Mata Pelajaran PKn SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : juriah.purba@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gg.V Baru Waru Sidoarjo. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gg.V Baru Waru Sidoarjo. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MINU WARU 2 Jl. Jend. S.Parman Gg.V Baru Waru Sidoarjo. Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kewarganegaraan (PKn). Dari observasi awal yang telah dilakukan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kewarganegaraan (PKn). Dari observasi awal yang telah dilakukan, 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian 1. Deskripsi Awal Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu dilakukan observasi terhadap guru mata pelajaran Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Agustin Eka Ariestari Universitas Negeri Malang Abstrak Hasil observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatuddiniyah yang beralamat Jalan Jambu Burung Keramat RT. 7 Desa Jambu Burung

Lebih terperinci

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini diawali dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN Mardiana Guru SMA Negeri 1 Panyabungan Surel : mardiana@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Anjir Muara KM20. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.

Lebih terperinci