Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua
|
|
- Herman Yohanes Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN OLAHRAGA SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI KELAS V-B SD NEGERI NO SUKA MAKMUR KEC. DELITUA Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif untuk melihat dampaknya pada aktivitas dan keterampilan psikomotorik siswa pada Bidang Studi Penjaskes. Subjek penelitian ini diambil di kelas V-B SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua dengan jumlah siswa 27 orang. Awal KBM dilakukan tes hasil belajar (Pretes), dengan data rata-rata 27. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata siswa jarang membaca buku sebelum pembelajaran disekolah. Kemudian dilanjutkan KBM, akhir KBM ke II dan KBM ke IV dilakukan tes hasil belajar formatif I dan formatif II hasilnya masing-masing menunjukkan rata-rata 77 dan 84. Melihat data tersebut ada perubahan dan perubahan tersebut akibat tindakan guru selama KBM pada siklus II. Data aktivitas siswa menurut pengamatan pengamat pada siklus I antara lain memperagakan (Praktik) (43% ), bertanya sesama teman (13%), bertanya kepada guru (18%), dan yang tidak relevan dengan KBM (26%). Data aktivitas siswa menurut pengamatan pada siklus II antara lain memperagakan (Praktik) (67% ), bertanya sesama teman (13%), bertanya kepada guru (8%), dan yang tidak relevan dengan KBM (12%). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya selama KBM membuat siswa sangat senang, sangat antusias. Namun demikian masih terdapat keterbatasan dalam penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri No Suka Makmur ini, diantaranya; 1) materi yang dipelajari pada setiap siklus berbeda meskipun pada pokok bahasan yang sama yaitu Rounders. Hal ini memungkinkan pemahaman siswa terhadap materi berbeda-beda, mungkin pada siklus I tingkat pemahaman siswa lebih tinggi dari pada siklus II, atau sebaliknya. Penelitian ini hanya dilakukan dalam satu kelas yakni kelas V-B SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua karena keterbatasan dana dan waktu, hal ini membatasi kesimpulan akhir hanya berlaku pada kelas subjek tersebut dan perlu pembuktian untuk kelas yang lain. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya, Keterampilan Belajar PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembentukan sumber daya manusia yang berperan sangat penting bagi pembangunan nasional. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat paling strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan, tapi pada kenyataannya masih ada kendala yang dihadapi sehingga upaya peningkatan kualitas pendidikan menjadi tidak optimal. Namun demikian peneliti sebagai guru di SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua Bidang Studi Penjaskes masih kesulitan mengupayakan minat belajar siswa terhadap Bidang Studi Penjaskes termasuk dalam permainan 38
2 bola kecil khususnya di V yang akhirnya mengakibatkan aktivitas dan hasil belajar psikomotorik siswa rendah. Selain kurangnya sarana dan prasarana dan juga kondisi lapangan sekolah yang kecil minat belajar siswa pada bidang studi penjaskes juga rendah, khususnya pada kaum siswi. Setiap dilakukan tes psikomotori siswa terhadap pembelajaran sebagai evaluasi baik dalam ulangan harian maupun formatif, hanya 30 % siswa yang mampu mencapai KKM Bidang Studi Penjaskes yang telah ditetapkan. Rata-rata kemampuan siswa dalam Bidang Studi Penjaskes cukup rendah khususnya pada kaum siswi. Banyak sekali siswi yang membuat alasan ketika dilakukan praktik di lapangan, mulai dari tidak enak badan, tidak sarapan dan lain-lain. Bahkan jika peneliti (guru) memberikan kesempatan praktik mandiri pada siswa banyak siswa yang bersembunyi agar tidak dapat di awasi oleh peneliti. Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan tersebut diduga akibat kurang tepatnya guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian terhadap pembelajaran penjaskes dengan mengupayakan model pembelajaran kooperatif. Dengan langkah mengarahkan pembelajaran siswa agar aktif secara kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Selain harapan yang telah disampaikan diatas penelitian ini diharapkan dapat merubah paradigma guru dalam melakukan pembelajaran dari guru sebagai pusat belajar agar beralih ke siswa. Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru, karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2). Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut; 1. Apakah kemampuan bermain Rounders siswa meningkat dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya di kelas V SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua? 2. Apakah aktivitas belajar penjaskes siswa meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya di kelas V SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua? Merujuk pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui apakah kemampuan bermain Rounders siswa meningkat dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya di 39
3 kelas V SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua. 2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar penjaskes siswa meningkat dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya di kelas V SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua Jl. Aman Desa Suka Makmur kecamatan Delitua pelaksanaannya pada bulan Maret 2015 sampai dengan Juli B. SubjekPenelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V-B. Pemilihan kelas B dikarenakan peneliti merupakan guru penjasorkes V-B SD Negeri No Suka Makmur. Banyak subjek penelitian yakni 26 orang siswa. D. Rancangan Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain model Kemmis dan Mc. Taggart (Dewi,2010:122). Penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 4 (empat) komponen utama yaitu: (1) Perencanaan tindakan (planning), (2) Tindakan (acting), (3) Pengamatan tindakan (observing) dan (4) Refleksi tindakan (reflect). E. Teknik Analisis Data Metode Analisis Data Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa setelah tindakan. Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut: 1. Merekapitulasi nilai pretes sebelum tindakan dan nilai tes akhir siklus I dan Siklus II 2. Menghitung nilai rerata atau persentase hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan Siklus II untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar. 3. Penilaian 1. Untuk menilai tes praktik Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperlukan rata-rata tes praktik dapat dirumuskan X X N Dengan X = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa c. Untuk penilaian aktivitas digunakan rumus sebagai berikut: 40
4 (Majid, 2009:268) d. Ketentuan persentase ketuntasan belajar kelas Ketuntasan belajar Sb 100% K kelas ΣSb = Jumlah siswa yang mendapat nilai KKM ΣK = Jumlah siswa dalam sampel Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari: hasil tes, jika hasil belajar siswa mencapai KKM secara individual dan 85% secara klasikal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Awal Penelitian Menurut pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang juga merupakan guru di SD Negeri No Suka Makmur pada kelas I-B dimana sebagian besar peserta didik tampak kurang memperhatikan penjelasan dari guru, kurang memberikan respon terhadap pertanyaan dan penjelasan dari guru, peserta didik juga mengeluh terhadap tugas yang diberikan oleh guru, peserta didik tidak langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Selain itu, anak kurang tertarik dan malas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebelum melakukan siklus I peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data yang berhubungan dengan kondisi awal siswa. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti memberikan ujian pretes yang mencakup seluruh indikator yang akan menjadi bahan ajar untuk 4 KBM (siklus I dan II). Adapun data yang diperoleh seperti pada tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Hasil Pretes Nilai Frekuensi Rata-rata Jumlah 27 Berdasarkan data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa tidak mempersiapkan diri sebelum mengikuti pembelajaran di sekolah. Siswa tidak membaca materi yang akan di pelajari di rumah. Siswa hanya mengharapkan penjelasan guru tanpa mencari tau maupun membekali diri. Hal ini menunjukan aktivitas belajar siswa rendah. Hal ini juga mengindikasikan kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap pola belajar siswa, sehingga siswa tidak belajar di rumah sebelum mengikuti pembelajaran. B. Hasil dan Pembahasan Siklus I Pada Siklus I peneliti melakukan proses pembelajaran dan 41
5 pengamatan terhadap proses pembelajaran tersebut. Pengamatan terhadap data proses dilakukan sesuai dengan indikator keberhasilan proses yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Data yang muncul dalam pelaksanaan tindakan kemudian diamati dan dipaparkan. Data proses yang diamati pada penelitian tindakan kelas ini meliputi : (1) data mengenai ketepatan prosedur pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru atau peneliti, (2) data mengenai keaktifan anak. Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, seperti berikut ini : 1. Perencanaan Hal pertama yang peneliti lakukan yakni memilih materi yang memungkinkan dapat dipelajari siswa secara mandiri. Pada penelitian ini disampaikan materi tentang Permainan Bola Kecil. Setelah memilih materi ajar, peneliti membentuk kelompok belajar siswa. Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada. Jumlah siswa dalam penelitian ini ada 27 siswa. Maka setiap kelompok berjumlah 4 orang siswa, dan banyak kelompok yang terbentu adalah 8 kelompok. Pembentukan kelompok siswa telah dilakukan guru dengan matang, dengan menempatkan 1 siswa berprestasi di setiap kelompok sebagai tutor. Tutor telah dipilih secara selektif oleh guru. Adapun siswa-siswa yang terpilih sebagai tutor yakni: Rama untuk kelompok 1, Sakti untuk kelompok 2, Randi untuk kelompok 3, Nurul untuk kelompok 4,Hikmal untuk kelompok 5, Fiki untuk kelompok 6, Nugrah untuk kelompok 7, dan Mia untuk kelompok 8. Setelah membentuk kelompok belajar siswa maka tahap berikutnya yakni Menyusun RPP. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I memuat materi Melambungkan dan Melempar Bola (KBM 1), Menangkap, Mamukul Bola, Berlari (KBM 2). Tahap berikutnya yakni merencanakan observasi (pengamatan). Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengajak teman sejawat sebagai teman atau pengamat penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas belajar siswa dan kondisi kelas saat pembelajaran melalui dokumentasi dengan dipandu tutor sebayanya, pengamat bertugas mencatat hal-hal yang diterima, baik keadaan siswa maupun keadaan guru serta proses pembelajaran yang ada. Tahap selanjutnya merancang tes hasil belajar, tes yang dilakukan yakni merupakan tes keterampilan siswa yang dilakukan pada akhir siklus I. 2. Pelaksanaan Melaksanakan tindakan pembelajaran ke-1 dan ke-2 sesuai dengan RPP oleh peneliti sebagai guru PKn di kelas I-B SD Negeri No Suka Aktivitas Skor Persentase 1 Mempragakan (Praktik ) % 2 Bertanya pada teman 31 13% 3 Bertanya pada guru 44 18% 4 Yang tidak relevan 61 26% Jumlah % 42
6 Makmur. Selama proses pembelajaran dilakukan observasi oleh observer (guru sejawat) untuk mengamati aktivitas peserta didik dan pengelolaan pembelajaran oleh guru. Diakhir siklus I dilakukan pula tes hasil belajar peserta didik untuk mengetahui pemahaman peserta didik sebagai formatif I., yaitu: KBM 1 dilaksanakan pada Selasa 07 Mei Penjaskes yakni pada les ke 4 dan 5. Saat guru masuk kelas V pada pukul 9.45 suasana kelas sangat ribut. Beberapa anak mondar mandir di depan kelas, ada yang tertawa dan yang lain bercakap-cakap satu sama lainnya. Menyadari gurunya sudah berdiri didepan pintu, seluruh siswa sibuk mencari tempat duduknya, dan siswa yang asik bercerita diam seketika. Guru memberi salam Selamat pagi anak-anak dan siswa menjawab salam guru dengan serentak Selamat pagi Pak. Guru lalu menginformasikan materi ajar kepada siswa dan meminta siswa untuk mengganti pakaian serta berbaris kelapangan, siswa kemudian mengganti pakaian dan berbaris kelapangan. Guru kemudian membariskan siswa dan memimpin siswa untuk melakukan pemanasan. Setelah melakukan pemanasan siswa di minta memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru yakni melambungkan dan melemparkan bola. Setelah guru mendemonstrasikan materi guru menyuruh siswa membentuk 8 kelompok seperti yang telah di bentuk guru. Kemudian siswa diminta untuk melakukan praktek secara berkelompok selama 20 menit. Saat siswa melakukan praktek guru menjadi fasilitator. 10 menit sebelum les penjaskes berakhir guru meminta siswa berbaris dan memimpin siswa melakukan pendinginan. 3. Pengamatan Penilaian aktivitas diperoleh dari lembar observasi aktivitas dilakukan pada saat siswa bekerja dalam kelompok diskusi. Pengamatan dilakukan oleh dua pengamat yakni Salim Ginting, S.Pd. SD dan Maria Beru Barus S.Pd selama 20 menit praktik dalam setiap kegiatan belajar mengajar (KBM). Hasil observasi aktivitas siswa disajikan dalam Tabel 4.2. Tabel 2 Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Diakhir pertemuan 2 diadakan tes formatif 1 untuk melihat hasil belajar peserta didik. Hasil belajar yang diperoleh pada Siklus I selama dua pertemuan disajikan dalam Tabel 3 Distribusi Data Postes 1 Nilai Frekuensi Rata-rata Jumlah Refleksi Berdasarkan data distribusi tabel diatas, nilai terendah formatif I adalah 50 dan tertinggi adalah 100. Merujuk pada KKM sebesar 75 maka hanya 18 dari 27 orang siswa mendapat nilai ketuntasan atau ketuntasan klasikal tercapai sebesar 66,7%. Nilai ini berada di bawah kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85 % sehingga dapat dikatakan KBM siklus I gagal memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari rendahnya aktivitas 43
7 belajar siswa. Rendahnya aktivitas belajar siswa ditandai dengan tingginya aktivitas yang tidak relevan dengan KBM (26 %) dan rendahnya aktivitas memperagakan (praktik) yakni hanya 43%. Dengan demikian maka peneliti berusaha melakukan tindakan perbaikan dalam melaksanakan pembelajaran siklus II yang dirasa perlu. Beberapa kelemahan pada siklus I yang ditemukan dari faktor siswa yaitu: a. Kurangnya sarana dan prasarana seperti jumlah bola kasti yang hanya 2 dan kecilnya lapangan sekolah, sehingga siswa tidak leluasa melakukan praktik dan siswa harus bergantian untuk melakukan praktik. b. Siswa masih banyak yang kurang serius dalam melakukan praktik, terlihat dari tingginya aktivitas yang tidak relevan dengan KBM. c. Siswa masih kurang kooperatif baik dalam pembelajaran maupun praktik secara berkelompok. Berdasarkan refleksi pada pembelajaran pertemuan 1 dan pertemuan 2, dan analisis hasil belajar siklus I maka perlu ada perbaikan pembelajaran berikutnya pada siklus II. C. Hasil dan Pembahasan Siklus II Sama halnya dengan Siklus I, pada Siklus II peneliti (guru) melakukan tahap-tahap proses pembelajaran, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahap-tahap pembelajaran di atas akan dirincikan di bawah ini: 1. Perencanaan Materi yang akan di pelajari pada siklus II masih mengenai permainan bola kecil yang merupakan kelanjutan dari materi siklus I. Kelompok siswa juga masih akan sama. Selanjutnya peneliti merancang 2 RPP untuk KBM 3 dan KBM 4 Adapun materi pokok yakni Bermain Rounders dengan peraturan yang sederhana atau dimodifikasi untuk KBM 3 dan 4, peneliti juga mempersiapkan lembar aktivitas siswa yang akan digunakan observer selama pengamatan, soal tes psikomotorik sebagai formatif II yang mewakili indikator yang dipelajari pada KBM 3 dan KBM 4 serta media pembelajaran. 2. Pelaksanaan Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya, peneliti mempersiapkan diri agar penelitian berlangsung lebih baik. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan yang telah disusun pada RKH. 3. Pengamatan Pengamatan dimulai dengan memperhatikan proses pembelajaran dari pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Peneliti melakukan observasi dibantu dengan observer 44
8 dengan terlebih dahulu mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar. Dari observasi yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa perihal yang dilakukan anak pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, antara lain: No Aktivitas Skor Persentase 1 Mempragakan (Praktik) % 2 Bertanya pada teman 31 13% 3 Bertanya pada guru 19 8% 4 Yang tidak relevan 30 12% Jumlah % Selanjutnya untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus II, maka peneliti mengolah data berdasarkan indikator-indikator yang di dapat dari tabel lembar observasi anak pada Siklus II. Keadaan peningkatan hasil belajar siswa tersebut tercantum di dalam bentuk tabel 5 dibawah ini: Nilai Frekuensi Rata-rata Jumlah 27 Merujuk pada Tabel 4.5, nilai terendah untuk formatif II adalah 63 dan tertinggi adalah 100 dengan 5 orang siswa mendapat nilai dibawah KKM atau ketuntasan klasikal adalah sebesar 89,6 %. Nilai ini berada di atas 85% sehingga dapat dikatakan KBM siklus II telah berhasil memberi ketuntasan belajar pada siswa dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 84 dan telah memenuhi KKM. 3. Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh selama siklus II, maka dapat diperoleh data sebagai berikut: 1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini dilihat dari meningkatnya aktivitas memperagakan dan menyusutnya aktivitas yang tidak relevan dengan KBM. 2. Terjadi peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa yakni 77 menjadi 84 pada siklus II dan ketuntasan klasikal pada siklus I 66,7 % dan pada siklus II menjadi 89,6 %. Dengan demikian hasil formatif II menyatakan bahwa pembelajaran siklus II telah berhasil meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa dan memberikan ketuntasan rata-rata hasil belajar serta mampu memberikan ketuntasan belajar secara klasikal. Aktivitas belajar siswa pada siklus II juga mengalami peningkan yang cukup signifikan. Berdasarkan dari seluruh data siklus II dapat disimpulkan bahwa siklus II berhasil meningkatkan aktivitas yang bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan untuk perbaikan pembelajaran sudah tidak banyak yang harus di revisi. Hanya saja guru harus lebih terampil dalam membagi waktu dan menyiapkan media sebaik dan semanarik mungkin. 45
9 D. Pembahasan Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh selama 2 siklus maka terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa. Perbandingan aktivitas antara siklus I dan siklus II dijabarkan sebagai berikut: Aktivitas memperagakan (praktik) meningkat dari 43% menjadi 67%. Hal ini cukup membuat peneliti senang, karena mengindikasikan siswa lebih serius dan aktif selama pembelajaran. Aktivitas bertanya pada teman tetap yakni 13%. Aktivitas bertanya pada guru menurun dari 18% menjadi 8%. Hal ini mengindikasikan siswa lebih sering bertanya pada temannya dan berpikir secara mandiri. Aktivitas yang tidak relevan dengan KBM menurun dari 26% menjadi 12%. Perbaikan aktivitas belajar siswa bermuara pada peningkatan prestasi belajar siswa/ hasil belajar psikomotorik siswa. Pada siklus I nilai terendah formatif I adalah 50 dan tertinggi adalah 100. Merujuk pada KKM sebesar 70 maka hanya 32 dari 48 orang siswa mendapat nilai ketuntasan atau ketuntasan klasikal tercapai sebesar 66,7 %. Nilai ini berada di bawah kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85 % sehingga dapat dikatakan KBM siklus I gagal memberi ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas adalah 77. Sedangkan nilai terendah untuk formatif II siklus II adalah 63 dan tertinggi adalah 100 dengan 5 orang siswa mendapat nilai dibawah KKM atau ketuntasan klasikal adalah sebesa 89,6 %. Nilai ini berada di atas 85% sehingga dapat dikatakan KBM siklus II telah berhasil memberi ketuntasan belajar pada siswa dalam kelas. Nilai ratarata kelas adalah 84 dan telah memenuhi KKM. Berdasarkan hasil belajar kognitif dan pengamatan siklus I menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan/kekurangan dalam pelaksanaan tindakan yang perlu diperbaiki secara lanjut. Beberapa kelemahan pada siklus I yang ditemukan dari faktor siswa yaitu: a. Kurangnya sarana dan prasarana seperti jumlah bola kasti yang hanya 2 dan kecilnya lapangan sekolah, sehingga siswa tidak leluasa melakukan praktik dan siswa harus bergantian untuk melakukan praktik. b. Siswa masih banyak yang kurang serius dalam melakukan praktik, terlihat dari tingginya aktivitas yang tidak relevan dengan KBM. c. Siswa masih kurang kooperatif baik dalam pembelajaran maupun praktik secara perkelompok. Berdasarkan data yang diperoleh dan juga refleksi yang dilakukan, maka peneliti melakukan diskusi dengan tutor dari UNIMED dan LPMP, teman sejawat dan pengamat peneliti, serta dengan pendamping peneliti dari UNIMED. Adapun yang menjadi tujuan diskusi yakni untuk menentukan tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II untuk memperbaiki 46
10 kekurangan pada siklus I. Berdasarkan diskusi tersebut maka diputuskan tindakan perbaikan sebagai berikut: a. Guru berupaya menambah jumlah bola kasti dengan cara menyuruh setiap kelompok membawa satu buah bola kasti, hal ini dilakukan agar siswa tidak perlu menunggu untuk melakukan praktik. b. Guru menghukum siswa yang tidak serius dalam melakukan praktik, dan guru mengawasi jalannya peraktik dengan cara mendatangi setiap kelompok dan membimbing kelompok melakukan praktik yang benar. c. Guru memotivasi siswa untuk lebih giat dan aktif selama praktik dan untuk lebih kooperatif baik dalam pembelajaran maupun saat belajar (praktik bersama teman). Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya mampu meningkatkan/ memperbaiki hasil belajar psikomotorik siswa dan meningkatkan aktivitas belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Setelah data-data tes hasil belajar, dan aktivitas belajar siswa terkumpul kemudian data tersebut dianalisis. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah, yaitu : 1. Data aktivitas siswa menurut pengamatan pengamat pada siklus I antara lain memperagakan (praktik) (43%), bertanya sesama teman (13 %), bertanya kepada guru (18 %), dan yang tidak relevan dengan KBM (26 %). Data aktivitas siswa menurut pengamatan pada siklus II antara lain mempragakan(praktik) (67 %), bertanya sesama teman (13%), bertanya kepada guru (8 %), dan yang tidak relevan dengan KBM (12 %). 2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan sebesar 66,7% dengan rata-rata 77 dan belum tuntas secara klasikal dan pada siklus II sebesar 89,6 % dengan rata-rata 84 menunjukkan tuntas secara individu dan kelas. Dengan demikian model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar Penjasorkes siswa. B. Saran Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya selama empat kali atau disebut dua siklus maka data-data dianalisis. Selama pengambilan data dengan menerapkan model pembelajaran Tutor Sebaya, masih ada kelemahan- 47
11 kelemahan. Beberapa saran yang dapat peneliti berikan yakni: 1. Untuk memilih siswa yang akan menjadi tutor, guru hendaknya harus memilih siswa tersebut secara selektif, karena keberhasilan pembelajaran akan sangat di pengaruhi oleh siswa tersebut. 2. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya hendaknya di rencanakan dengan matang. Siswa yang bertindak sebagai tutor hendaknya di beri materi terlebih dahulu di luar sekolah sebelum pembelajaran di lakukan di sekolah. 3. Guru harus lebih terampil dalam membagi waktu 4. Guru harus melakukan variasivariasi strategi belajar mengajar, agar siswa lebih aktif selama pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S., (2007), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Aunurrahman., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung. Holil, A,. (2009), Model Pengajaran Langsung, ( t.com /2009/01/model- pengajaran- langsung.html), (diakses Juni 2011). Joyce, Wheil, dan Calhoun, (2010), Model s of Teaching (Model Model Pengajaran), Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Majid, A., (2009), Perencanaan Pembelajaran, Rosda, Bandung. Slameto, (2003), Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sudjana, N., (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung. Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progressif, Kencana Prenada Media Group,Jakarta. Wena, M., (2009), Model Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta. Wilis,R., (1989), Teori-teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta. 48
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DI KELAS V-B SD NEGERI NO
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DI KELAS V-B SD NEGERI NO. 105300 SUKA MAKMUR KEC. DELITUA Salim Ginting Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V-B SD NEGERI MULIOREJO
PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V-B SD NEGERI 106146 MULIOREJO NURHAINI Guru SD Negeri 106146 Muliorejo Email: Nurhaini581@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA IV SD NEGERI 101804 GEDUNG JOHOR Saptariani Br. Purba Surel : fauryhidayati@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN Titisilaniasti Pasaribu Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : titisilaniasti1000@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN
PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rentha Naibaho Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
Lebih terperinciPERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS
PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS IV-b SD NEGERI 104188 MEDAN KRIO INGAN TARIGAN Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV-B PADA BIDANG STUDI IPS DI SD NEGERI 106146 MULIOREJO EFENDI Guru Bidang Studi IPS Di SD Negeri
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN JURIAH SIREGAR Guru SMP Negeri 4 Medan Email : juriah5121@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PUJI DADI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 058112 PUJI DADI Sumarni Elinar Guru SD Negeri 058112 Puji Dadi Surel : sumarni_el@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN
PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciAsniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA BIDANG STUDI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS DI KELAS XI MIA-2 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com
Lebih terperinciAlamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI IRAMA PADA BIDANG STUDI SENI MUSIK DI KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel
Lebih terperinciAisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
IMPLEMENTSI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IX-3 SMP NEGERI 3 BERASTAGI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK RASKEN KARO-KARO Guru SMPN 1 Patumbak Email : toha_alba@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS VIII-10 SMP NEGERI 4 MEDAN T.P 2013/2014 BERTHA LUBIS Guru SMP
Lebih terperinciNurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id
Lebih terperinciAnnan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :
Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk
Lebih terperinciBUDIMAN SIHOMBING Guru SMP Negeri 15 Medan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PKN MATERI POKOK OTONOMI DAERAH DI KELAS IX-4 SMP NEGERI 15 MEDAN BUDIMAN SIHOMBING
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI
Lebih terperinciSinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT PADA MATERI POKOK GERAK BEBAS BERIRAMA DENGAN ARAH BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI KELAS 1 SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Sinar
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PANGKATAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Juriah Purba Guru Mata Pelajaran PKn SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : juriah.purba@yahoo.co.id
Lebih terperinciSuharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Soyem Guru SD Negeri 105300 Sukamakmur Email :
Lebih terperinciLATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan
UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU
Lebih terperinciMuhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN Ukurta Br Sinuraya Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : ukurtasinuraya1990@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciPERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN
PERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN Ida Laila Nasution Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Batahan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI POKOK KESEIMBANGAN EKOSISTEM DI KELAS VI SD NEGERI 041 TANJUNG SIALANG Khairul Anwar Guru
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PAISAH PANGGABEAN Guru SDN 019 Bonandolok Email : paisah@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO. 057752 Eridawati Guru Di SD Negeri No. 057752 Kampung Bali Surel : erida_wati@yahoo.com
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK Suwardi Guru Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 3 Bahorok Surel
Lebih terperinciSarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MELIHAT AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII.A SMP NEGERI 3 BAHOROK Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN PAK SMP NEGERI 2 SIMPANG EMPAT
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN PAK SMP NEGERI 2 SIMPANG EMPAT Nggelem Br. Bukit Guru Mata Pelajaran Agama Kristen Di SMP Negeri
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK Rasken Karo-Karo Guru SMP Neheru 1 Patumbak Surel: Yoanastephani1@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciAntonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi
Lebih terperinciKarolina Br Karo Guru SD Negeri Tigaserangkai Surel:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI 040474 TIGASERANGKAI Karolina Br Karo Guru SD Negeri 040474 Tigaserangkai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. NUR ASYIAH Guru SDN 101 Hutasiantar ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SDN 101 HUTASIANTAR NUR ASYIAH Guru SDN 101 Hutasiantar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 45 Pekanbaru, dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN LKS DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Lebih terperinciLamhot Munthe. menawarkan persoalan-persoalan yang sulit, ditambah dengan kurangnya kerjasama antar siswa
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 101740 TANJUNG SELAMAT Lamhot Munthe ABSTRAK Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinci550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
550 WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PERBAIKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SEGI EMPAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS
Lebih terperinciJurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII-1 SMPN 1 MEREK Oleh : Drs. Herman Purba *) *) Guru SMPN Merek Abstract This study
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan
Lebih terperinciPENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN
PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN Rismauli Syarifah Saragih Guru TK ABA 30 Medan Surel : rismaulisyarifah@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DI KELAS VII-1 SMPN 15 MEDAN
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DI KELAS VII-1 SMPN 15 MEDAN Rusmailina NIP. 19571213 198103
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V-A SD NEGERI 105275 PAYA GELI Ida Mauli Hutagalung Guru SDN 105275 Paya Geli
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN c) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rumiati Purba Guru Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : purbarumiati@yahoo.co.id
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B Habibah Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan Surel : habibah@gmail.com
Lebih terperinciTiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Tiamsa Napitupulu Guru Mata
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DI KELAS IX-5
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DI KELAS IV-A SD NEGERI 060825 KECAMATAN
Lebih terperinciIsak Ritonga Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 4 Medan Surel :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKAKELAS IX-10 SMP NEGERI 4 MEDAN Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran
Lebih terperinciJurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:
Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve the learning outcomes of Civics
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer
Lebih terperinciNaomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENYABUNGAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENYABUNGAN Muhammad Nuh Guru SMA Negeri 1 Panyabungan Surel : muhammad_nuh@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan
69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan awal belajar siswa di kelas kemudian bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan
Lebih terperinci