Efektif Berlaku Mulai Tahun Disahkan Oleh Direktur Aset

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Efektif Berlaku Mulai Tahun Disahkan Oleh Direktur Aset"

Transkripsi

1 Bidang Sub Bidang mor SOP Nama SOP Instalasi Listrik A. Pemasangan Sambungan Baru Instalasi Listrik UNIVERSITAS GADJAH MADA Disahkan Oleh Direktur Untuk memberikan panduan prosedur pemasangan sambungan baru instalasi listrik. 1. Memenuhi standar penggunaan bahan bahan yang ber- SNI (Standar Nasional Indonesia). 2. Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000 (PUIL 2000). 3. Standar PLN (SPLN) sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pean Umum dan Tenaga Listrik mor 023-PRT-1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik. Pemasangan sambungan baru adalah melakukan penyambungan instalasi listrik baru atas permintaan pemohon. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan surat permohonan: Unit (pemohon) mengajukan surat permohonan kepada Direktur dengan melampirkan gambar instalasi terpasang, berita acara pengukuran tahanan isolasi dan surat jaminan instalasi listrik, (H). 2. Disposisi untuk cek lapangan: Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya berkait dengan jenis permohonan yang diajukan, (H + 1). Melampirkan gambar instalasi terpasang, berita acara pengukuran tahanan isolasi dan surat jaminan instalasi listrik H Cek lapangan: Cek lapangan pada unit (pemohon) menghasilkan informasi yang sebenarnya sebagai dasar surat rekomendasi untuk menerima atau menolak permohonan. Halhal yang di survei adalah, () Sambungan baru dengan mengecek kebenaran gambar instalasi terpasang. 4. Menerima/menolak permohonan: Merupakan surat yang dikeluarkan Direktur aset kepada unit pemohon. Apabila menerima maka dilanjutkan pada langkah berikutnya, bila menolak maka prosedur selesai. Surat jawaban dilengkapi dengan biaya yang harus dibayarkan, langkah-langkah berikut yang harus dilakukan unit pemohon serta perkiraan RAB pelaksanaan pean (apabila diminta oleh pelanggan), (H+3).

2 5. Membayar biaya ke Keuangan: Unit /pemohon membayar ke direktorat keuangan melalui Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang UGM atas nama Rekening Rektor UGM KPU Fee lainnya nomor rekening , sesuai dengan ketentuan Tarif Dasar Listrik 6. Mengeluarkan bukti pembayaran: Keuangan mengeluarkan bukti pembayaran kepada unit /pemohon, sedang copynya diserahkan pada. 7. Melaksanakan pean: Dilakukan oleh unit pemohon dengan menunjuk instalatir listrik sebagai pelaksana dan berkoordinasi dengan dalam pelaksanaannya. 8. Selesai H + 5

3 Bidang Sub Bidang mor SOP Nama SOP Instalasi Listrik B. Pemasangan Sambungan Sementara Instalasi Listrik UNIVERSITAS GADJAH MADA Disahkan Oleh Direktur Untuk memberikan panduan prosedur pemasangan sambungan sementara instalasi listrik. 1. Memenuhi standar penggunaan bahan bahan yang ber- SNI (Standar Nasional Indonesia). 2. Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000 (PUIL 2000). 3. Standar PLN (SPLN) sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pean Umum dan Tenaga Listrik mor 023-PRT-1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik. Pemasangan sambungan sementara adalah melakukan penyambungan instalasi listrik sementara atas permintaan pemohon. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan surat permohonan: Unit (pemohon) mengajukan surat permohonan sambungan sementara kepada Direktur dengan menyebutkan kebutuhan daya yang diperlukan, (H). 2. Disposisi untuk cek lapangan: Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya berkait dengan jenis permohonan yang diajukan, (H + 1). 3. Cek lapangan : Cek lapangan pada unit (pemohon) menghasilkan informasi yang sebenarnya sebagai dasar surat rekomendasi untuk menerima atau menolak permohonan. Halhal yang di survei adalah, (): Mengecek kebutuhan daya dengan kapasitas daya yang tersedia. 4. Menerima/menolak permohonan: Merupakan surat yang dikeluarkan Direktur aset kepada unit pemohon. Apabila menerima maka dilanjutkan pada langkah berikutnya, bila menolak maka prosedur selesai. Surat jawaban dilengkapi dengan biaya yang harus dibayarkan, langkah-langkah berikut yang harus dilakukan unit pemohon serta perkiraan RAB pelaksanaan pean (apabila diminta oleh pelanggan), (H+3). 5. Membayar biaya ke Keuangan: Unit /pemohon membayar ke direktorat keuangan melalui Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang UGM atas nama Rekening Rektor UGM KPU Fee lainnya nomor rekening , Sesuai dengan Tarif Dasar Listrik H + 1

4 6. Mengeluarkan bukti pembayaran: Keuangan mengeluarkan bukti pembayaran kepada unit /pemohon, sedang copynya diserahkan pada. 7. Melaksanakan pean: Dilakukan oleh unit pemohon dengan menunjuk instalatir listrik sebagai pelaksana dan berkoordinasi dengan dalam pelaksanaannya. 8. Selesai H + 5

5 Bidang Sub Bidang mor SOP Nama SOP Instalasi Listrik A. Penambahan Daya Listrik UNIVERSITAS GADJAH MADA Disahkan Oleh Direktur Untuk memberikan panduan prosedur penambahan daya listrik. Menaikkan/menurunkan daya listrik adalah merubah kapasitas daya listrik yang sudah ada sesuai kebutuhan. Memenuhi standar Tarif Daya Listrik Tahun 2013 (TDL 2013). Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan surat permohonan; Menaikkan daya: unit (pemohon) mengajukan surat kepada Direktur dengan melampirkan fotocopy rekening bulan terakhir, dengan menyebutkan kebutuhan daya yang diperlukan, (H). 2. Disposisi untuk cek lapangan; Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya berkait dengan jenis permohonan yang diajukan, (H + 1). melampirkan fotocopy rekening bulan terakhir, dengan menyebutkan kebutuhan daya yang diperlukan H Cek lapangan; Staf yang ditunjuk melakukan cek lapangan pada unit (pemohon) agar menghasilkan informasi yang sebenarnya sebagai dasar surat rekomendasi untuk menerima atau menolak permohonan. Hal-hal yang di survai adalah, (): Menaikkan daya: mengecek kapasitas catu daya pembatas daya, penampang kabel dan kapasitas KWH meter 4. Menerima/menolak permohonan: Merupakan surat yang dikeluarkan Direktur kepada unit pemohon. Apabila menerima maka dilanjutkan pada langkah berikutnya, bila ditolak maka prosedur selesai. Surat jawaban dilengkapi dengan biaya yang harus dibayarkan, langkahlangkah berikut yang harus dilakukan unit pemohon serta perkiraan RAB pelaksanaan pean tersebut, (). 5. Membayar biaya ke Keuangan: Unit /pemohon membayar ke direktorat keuangan sesuai dengan ketentuan Tarif Dasar Listrik

6 6. Mengeluarkan bukti pembayaran; Keuangan dan diserahkan kepada unit pemohon, sedang copynya diserahkan pada. 7. Melaksanakan pean; Dilakukan oleh unit pemohon dengan menunjuk instalatir listrik sebagai pelaksana dan berkoordinasi dengan dalam pelaksanaannya. 8. Selesai H + 5

7 Bidang Sub Bidang mor SOP Nama SOP Instalasi Listrik B. Penurunan Daya Listrik UNIVERSITAS GADJAH MADA Disahkan Oleh Direktur Untuk memberikan panduan prosedur penurunan daya listrik. Menaikkan/menurunkan daya listrik adalah merubah kapasitas daya listrik yang sudah ada, sesuai kebutuhan Memenuhi standar Tarif Daya Listrik Tahun 2013 (TDL 2013). Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan surat permohonan: Menurunkan daya: Unit (pemohon) mengajukan surat kepada Direktur dengan melampirkan fotocopy rekening bulan terakhir, dan menyebutkan kebutuhan daya yang diperlukan, (H). 2. Disposisi untuk cek lapangan; Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya berkait dengan jenis permohonan yang diajukan, (H + 1). 3. Cek lapangan Staf yang ditunjuk melakukan cek lapangan pada unit (pemohon) agar menghasilkan informasi yang sebenarnya sebagai dasar surat rekomendasi untuk menerima atau menolak permohonan. Halhal yang di survai adalah, (): Menurunkan daya: mengecek mengecek pembatas daya dan kapasitas KWH meter. melampirkan fotocopy rekening bulan terakhir, dengan menyebutkan kebutuhan daya yang diperlukan H Menerima/menolak permohonan; Merupakan surat yang dikeluarkan Direktur kepada unit pemohon. Apabila menerima maka dilanjutkan pada langkah berikutnya, bila ditolak maka prosedur selesai. Surat jawaban dilengkapi dengan keterangan pengganti biaya pembatas daya. 5. Menurunkan Daya: pemohon tidak membayar ke keuangan, namun cukup mengganti biaya alat pembatas daya 6. Melaksanakan pean; Dilakukan oleh unit pemohon dengan menunjuk instalatir listrik sebagai pelaksana dan berkoordinasi dengan dalam pelaksanaannya.

8 7. Selesai H + 5

9 Bidang Sub Bidang Instalasi Listrik UNIVERSITAS GADJAH MADA mor SOP Nama SOP Disahkan Oleh Pemasangan dan Perbaikan Instalasi Listrik Terencana di Dalam dan di Luar Gedung Direktur Untuk memberikan panduan prosedur pemasangan dan perbaikan instalasi listrik terencana di dalam dan di luar gedung. 1. Memenuhi standar penggunaan bahan bahan yang ber- SNI (Standar Nasional Indonesia). 2. Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000 (PUIL 2000). 3. Standar PLN (SPLN) sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pean Umum dan Tenaga Listrik mor 023-PRT-1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik. Pemohon mengajukan surat pemasangan atau perbaikan instalasi dalam dan luar gedung sesudah KWH meter. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan surat permohonan; Unit Kerja/pemohon membuat surat permohonan perbaikan kepada Direktur yang memuat keterangan area kerusakan atau penyebab kerusakan, permohonan pemasangan instalasi listrik baru dilampiri dengan kebutuhan daya yang diperlukan dan area penambahan serta alasan kepentingan pemasangan instalasi, (H). - keterangan lokasi area kerusakan atau penyebab kerusakan, -dilam piri dengan kebutuhan daya yang diperlukan 2. Disposisi untuk cek lapangan; Direktur mengeluarkan disposisi ke dan ILA untuk melakukan cek lapangan, (H + 1). H Cek lapangan; Staf yang ditunjuk melakukan cek lapangan untuk mengetahui rencana pemasangan, tingkat kerusakan-kerusakan dan memeriksa daya yang masih tersedia di gardu listrik, (H + 2). 4. Mengeluarkan persetujuan; Direktur memberi persetujuan melaksanakan perbaikan/pemasangan disertai dengan gambar pelaksanaan, solusi perbaikan, RAB dari perbaikan atau pemasangan (apabila diminta pemohon)serta menerbitkan surat tugas pelaksanaan pean, (). 5. Melaksanakan pean; Unit Kerja melaksanakan pean dengan menunjuk instalatir dan melaporkan hasilnya ke dan ILA dengan dilampiri gambar pemasangan instalasi.

10 6. Menerima Gambar Instalasi baru yang diperbaiki/dipasang; dan ILA menerima penyerahan laporan dan gambar perbaikan/ pemasangan Instalasi baru. 7. Selesai

11 Bidang Sub Bidang Instalasi Listrik UNIVERSITAS GADJAH MADA mor SOP Nama SOP Pemasangan dan Perbaikan Instalasi Listrik Darurat di Dalam dan di Luar Gedung Disahkan Oleh Direktur Untuk memberikan panduan prosedur pemasangan dan perbaikan instalasi listrik darurat di dalam dan di luar gedung. 1. Memenuhi standar penggunaan bahan bahan yang ber-sni (Standar Nasional Indonesia). 2. Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000 (PUIL 2000). 3. Standar PLN (SPLN) sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pean Umum dan Tenaga Listrik mor 023-PRT-1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik. Pemohon mengajukan surat pemasangan atau perbaikan instalasi dalam dan luar gedung sesudah KWH meter. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan laporan: Unit Kerja/pelapor menyampaikan laporan terjadinya gangguan instalasi listrik lewat telepon/sms/media sosial lain/datang langsung kepada Direktur / / ILA atau ke petugas piket Listrik melalui telepon gangguan listrik , (H). laporan terjadinya gangguan instalasi listrik 2. Instruksi untuk cek lapangan; Direktur menugaskan ke dan ILA untuk menindaklanjuti laporan untuk cek lapangan, (H). H Cek lapangan; Staf yang ditunjuk melakukan cek lapangan untuk melaksanakan pean perbaikan instalasi listrik, (H). H Melaporan pelaksanaan pean; melaporkan telah selesainya pean perbaikan instalasi listrik ke ILA yang dilanjutkan ke Direktur, (H). H Selesai H + 1

12 Bidang Sub Bidang Instalasi Listrik mor SOP Nama SOP Tagihan Rekening Listrik UNIVERSITAS GADJAH MADA Disahkan Oleh Direktur Untuk memberikan panduan prosedur pengaduan tagihan rekening listrik. Unit Kerja merasa keberatan atas nilai tagihan rekening listrik dikarenakan ada hal-hal yang tidak beres, misal kesalahan baca meter dan kesalahan hitung. Memenuhi standar Tarif Daya Listrik Tahun 2013 (TDL 2013). Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan Surat Pengaduan; Unit Kerja Membuat Surat Pengaduan Tagihan rekening kepada Direktur, dilampiri dengan rekening bulan terakhir dan angka meter terakhir, (H). rekening bulan terakhir dan angka meter terakhir 2. Disposisi cek lapangan; Dir membuat disposisi cek lapangan ke Subdit, (H + 1). H Cek lapangan; Petugas dari Subdit cek lokasi dan membaca angka meter KWH, dan menghitung selisih rekening yang diadukan, bila tidak ada kejanggalan permohonan ditolak, (). 4. Mengeluarkan Tagihan Baru; Bila permohonan diterima maka mengeluarkan tagihan baru ke Unit Kerja pemohon, bila di tolak maka Unit Kerja Pemohon wajib membayar tagihan rekening listrik menurut rekening yang diadukan, (). 5. Mengeluarkan revisi tagihan rekening listrik; Dit. Keuangan mengeluarkan revisi tagihan rekening listrik sesuai rekomendasi dari. 6. Membayar revisi Tagihan rekening listrik; Pemohon membayar revisi tagihan rekening listrik ke Keuangan. 7. Mengeluarkan bukti pembayaran; Dit. Keuangan menerima dan mengeluarkan bukti pembayaran tagihan rekening listrik ke pemohon. 8. Selesai H + 5

13 Bidang Sub Bidang Instalasi Listrik mor SOP Nama SOP Pemasangan Pendingin Ruangan (AC) UNIVERSITAS GADJAH MADA Disahkan Oleh Direktur Untuk memberikan panduan prosedur pemasangan pendingin ruangan (AC). 1. Memenuhi standar penggunaan bahan bahan yang ber- SNI (Standar Nasional Indonesia). 2. Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000 (PUIL 2000). 3. Standar PLN (SPLN) sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pean Umum dan Tenaga Listrik mor 023-PRT-1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik. Pemohon mengajukan surat permohonan pemasangan pendingin Air Conditioner dalam gedung. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan Surat Pengajuan; Unit Kerja Membuat Surat Permohonan pengajuan pemasangan AC kepada Direktur. Surat Permohonan pengajuan pemasangan AC 2. Disposisi cek lapangan; Dir membuat disposisi cek lapangan ke Subdit. H Cek lapangan; Petugas dari Subdit cek lokasi untuk survey kelayakan lapangan dan membuat laporan hasil survey ke direktur, Jika permohonan disetujui, maka unit/pemohon dapat melakukan pemasangan AC sesuai dengan catatan dari. 4. Mengeluarkan persetujuan; Direktur memberi persetujuan melaksanakan pemasangan disertai dengan gambar pelaksanaan, solusi pemasangan, RAB dari pemasangan (apabila diminta pemohon) serta menerbitkan surat tugas pelaksanaan pean. 5. Melaksanakan pean; Unit Kerja melaksanakan pean dengan menunjuk instalatir dan melaporkan hasilnya ke dan ILA dengan dilampiri gambar pemasangan AC. 6. Menerima Gambar Instalasi baru yang dipasang; dan ILA menerima penyerahan laporan dan gambar pemasangan AC baru. 7. Selesai

14

15 UNIVERSITAS GADJAH MADA Bidang Sub Bidang Instalasi Listrik mor SOP Nama SOP Perencanaan Instalasi Listrik Disahkan Oleh Direktur Untuk memberikan panduan prosedur perencanaan instalasi listrik. 1. Memenuhi standar penggunaan bahan bahan yang ber-sni (Standar Nasional Indonesia). 2. Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000 (PUIL 2000). 3. Standar PLN (SPLN) sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pean Umum dan Tenaga Listrik mor 023-PRT-1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik. Pemohon mengajukan surat permohonan perencanaan instalasi listrik didalam/luar gedung. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan Surat Pengajuan; Unit pemohon mengajukan surat permohonan perbaikan instalasi listrik kepada Direktur disertai denah dan kode RKAT. permohonan perbaikan instalasi listrik 2. Disposisi cek lapangan; Direktur menugaskan Ila untuk survey kelayakan lapangan. H Cek lapangan; ILA membuat laporan atas survey lapangan kepada Direktur sebagai dasar pembuatan surat balasan permohonan perencanaan instalasi listrik. 4. Mengeluarkan persetujuan; Direktur memberi persetujuan melaksanakan pemasangan disertai dengan gambar pelaksanaan, solusi pemasangan, RAB dari pemasangan (apabila diminta pemohon) serta menerbitkan surat tugas pelaksanaan pean. Apabila perencanaan disetujui, dan juga memerlukan pembiayaan maka dilakukan pengajuan UMK berdasarkan RKAT yang telah dilampirkan 5. Melaksanakan pean; Unit Kerja melaksanakan pean dengan menunjuk instalatir dan melaporkan hasilnya ke dengan melampirkan gambar pelaksanaan (as built drawing). 6. Menerima Gambar Instalasi baru yang dipasang; dan ILA menerima penyerahan laporan dan

16 gambar perencanaan baru. 7. Selesai

17 UNIVERSITAS GADJAH MADA Bidang Sub Bidang Instalasi Air mor SOP Nama SOP Sambungan Baru Instalasi Air Disahkan Oleh Direktur Untuk pedoman penyambungan instalasi air baru dari instalasi air rumah/unit pemohon ke jaringan instalasi air kampus, baik untuk jaringan air bersih maupun instalasi hidran. Peraturan Bupati Sleman. 28 Tahun 2012, Tentang Tarif Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sleman Pengadaan sambungan baru adalah pengadaan sambungan dari instalasi air rumah/unit pemohon ke jaringan instalasi air kampus, baik untuk jaringan air bersih maupun instalasi hidrant. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Membuat surat permohonan; Pemohon mengajukan surat permohonan kepada Direktur dengan melampirkan gambar situasi rencana penyambungan. (H) 2. Disposisi cek lapangan; Direktur mengeluarkan disposisi ke dan dilanjutkan ke Instalasi Listrik dan Air untuk cek lokasi/lapangan (H+1). gambar situasi rencana penyambu ngan H Cek lapangan; Staf yang ditunjuk melakukan cek lapangan untuk mengetahui keadaan sebenarnya dan melaksanakan hal-hal yang di anggap perlu untuk penyusunan Rencana Anggaran Biaya.(H+2) 4. Menerima/menolak permohonan; Direktur memberi jawaban menerima/menolak permohonan kepada unit pemohon. Apabila menerima maka dilanjutkan pada langkah berikutnya, bila menolak maka prosedur selesai. Bila menerima, surat jawaban lengkap dengan biaya yang harus dibayarkan, langkahlangkah berikutnya yang harus dilakukan unit pemohon serta perhitungan biaya penyambungan.(h+3) 5. Membayar biaya ke Keuangan; Pemohon untuk membayar biaya ijin yang diperlukan sesuai dengan permintaan pemohon dengan ketentuan biaya ijin sebagai berikut : Biaya lain yang diperlukan untuk instalasi yang akan dipasang menjadi tanggungan pemohon.

18 6. Mengeluarkan bukti pembayaran; Keuangan mengeluarkan bukti pembayaran kepada pemohon dan salinannya diserahkan ke. 7. Melaksanakan pean; Pemohon melaksanakan pean sesuai dengan arahan atau berkoordinasi dengan. 8. Selesai H + 5

19 UNIVERSITAS GADJAH MADA Bidang Sub Bidang Instalasi Air mor SOP Nama SOP Perbaikan penggantian Ringan jaringan instalasi air bersih dan air kotor. Disahkan Oleh Direktur Untuk memberi panduan/pedoman perbaikan penggantian jaringan instalasi air bersih dan air kotor. Standar Nasional Indonesia Tata Cara Perencanaan sistem Plumbing (SNI ) Perbaikan penggantian jaringan instalasi air bersih dan air kotor merupakan perbaikan pada bagian yang mengalami kebocoran-kebocoran jaringan instalasi air, kran rusak, saluran sanitasi mampet, kamar mandi bocor dan saluran sanitasi yang kurang bagus (septic tank penuh/mampet), dan lain-lain. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan Laporan; Unit Kerja mengajukan laporan terlebih dahulu kepada melalui telepon, sms, atau media sosial lainya, untuk selanjutnya disusulkan surat permohonan perbaikan dengan melampirkan gambar situasi dan penjelasan penyebab terjadinya kerusakan, (H). gambar situasi dan penjelasan penyebab terjadinya kerusakan 2. Disposisi cek lapangan; Direktur mengeluarkan disposisi ke dan dilanjutkan ke ILA untuk cek lokasi/lapangan H Cek lapangan Staf yang ditunjuk melakukan cek lapangan untuk mengetahui keadaan sebenarnya dan melaksanakan hal-hal yang di anggap perlu untuk penyusunan Rencana Anggaran Biaya perbaikan jaringan yang diperlukan. 4. Menerima/menolak permohonan Direktur memberi jawaban menerima/menolak kepada unit pemohon. Apabila menerima maka dilanjutkan pada langkah berikutnya, bila menolak maka prosedur selesai. 5. Melaksanakan pean Air Melaksanakan Perbaikan Jaringan Instalasi Air 6. Selesai H + 5

20 UNIVERSITAS GADJAH MADA Bidang Sub Bidang Instalasi Listrik mor SOP Nama SOP Pengaduan Tagihan Rekening Air Disahkan Oleh Direktur Untuk memberi pedoman pengaduan rekening air Unit /pemohon mengadukan tagihan rekening air karena ada kejanggalan nominal tagihan. Bidang Sub Bidang Nama SOP 1. Mengajukan surat pengaduan; Pemohon mengajukan surat, bisa via telepon atau datang langsung, pengaduan tagihan rekening air ke Direktur. pengaduan tagihan rekening air 2. Disposisi cek lapangan; Direktur mengeluarkan disposisi ke Subdit untuk cek lokasi/lapangan. H Cek lapangan; Staf yang ditunjuk melaksanakan cek lapangan untuk mengetahui keadaan sebenarnya dan melaksanakan hal-hal yang di anggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi/tidaknya Tagihan Rekening Air. 4. Menerima/menolak permohonan; Merupakan surat yang dikeluarkan Direktur mengeluarkan surat jawaban menerima/menolak permohonan kepada unit pemohon. Apabila menerima karena ada kesalahan pencatatan maka rekening akan diralat, dilanjutkan pada langkah berikutnya. Bila menolak karena tidak ada kesalahan pencatatan, maka dilanjutkan pada langkah berikutnya. 5. Membayar tagihan rekening ke Keuangan; Kewajiban pemohon untuk membayar biaya sesuai tagiahan rekening air hasil revisi/ralat. 6. Menerima dan mengeluarkan Bukti pembayaran; Unit membayar tagihan rekening air (tetap atau hasil revisi) dan keuangan mengeluarkan bukti pembayaran. 7. Selesai

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM "DELTA TIRTA" KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

Nomor SOP : : Ijin Pemasangan Baliho. Efektif Berlaku : Mulai Tahun Disahkan Oleh : Direktur Aset

Nomor SOP : : Ijin Pemasangan Baliho. Efektif Berlaku : Mulai Tahun Disahkan Oleh : Direktur Aset : Pertamanan mor SOP : 04.01.01 : Ijin Pemasangan Baliho Efektif Berlaku : Tahun 2014 1. Menjelaskan detail setiap kegiatan dari proses yang dijalankan 2. Adanya standarisasi kegiatan 3. Memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG 3.1. Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong Pengumpulan data mengenai upaya penanganan komplain PT. PLN Rayon Gombong

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka akan semakin bertambah pula tanggung jawab yang dipikul oleh seorang pemimpin perusahaan. Pimpinan sulit untuk mengawasi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN Daftar Wawancara

LAMPIRAN Daftar Wawancara LAMPIRAN Daftar Wawancara : Bagian misi : 1. Untuk mewujudkan entitas bisnisnya : Sudah menerapkan manajemen kualitas atau belum? Sudah. Sudah menerapkan/mencapai kualitas ISO atau belum? Sudah. 2. Nilai

Lebih terperinci

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014 SERI BUPATI CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014 SERI BUPATI CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR TAHUN 214 SERI BUPATI CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 72 TAHUN 214 TENTANG PENYESUAIAN TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten didirikan berdasar kan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis Nomor 4 Tahun 1994 Tanggal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN :

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan PT. PLN (Persero) Area Bukittinggi merupakan unit pelayanan yang berada dibawah Unit Pelayanan Induk(Wilayah) Sumatera Barat, dengan daerah pelayanan mancakup Bukittinggi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang memiliki peranan penting dalam pembangunan negara khususnya dibidang energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi berlangsung dengan begitu pesat, salah satu buktinya adalah penggunaan teknologi komputer pada berbagai perusahaan, baik

Lebih terperinci

Universitas Nusa Cendana

Universitas Nusa Cendana 1. TUJUAN Menjamin pemeliharaan dan perawatan taman dan lingkungan berjalan dengan baik, sehingga mampu mendukung semua aktivitas di lingkungan Undana. 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini mencakup pemeliharaan

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 18 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 18 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 18 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENGADAAN JARINGAN INSTALASI LISTRIK DAN LISTRIK TENAGA SURYA YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TARIF AIR MINUM DAN PELAYANAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KAYONG UTARA DANGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA,

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan Perusahaan Milik Pemerintah

Lebih terperinci

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PELAYANAN Pasal 1 (Ketentuan Umum) 1. Listrik Prabayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang menggunakan meter elektronik prabayar dengan cara pembayaran

Lebih terperinci

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PONOROGO

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PONOROGO BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 25 TAHUN 200 TENTANG PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PONOROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO, Menimbang

Lebih terperinci

SUB BIDANG PERANCANGAN

SUB BIDANG PERANCANGAN LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA KOTA BANDUNG NOMOR : 937 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA KOTA BANDUNG NOMOR : 937 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA KOTA BANDUNG NOMOR : 937 TAHUN 2009 TENTANG PENGATURAN PELAYANAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTAWENING

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Perusahaan melakukan berbagai kegiatan didalam perusahaan, salah satunya merupakan kegiatan penjualan yang berperan sangat besar bagi kelangsungan hidup perusahaan. Beban-beban yang dikeluarkan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2014 WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MANAJEMEN PENGAMANAN JARINGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar telepon dan disusul pula dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi mengakibatkan

Lebih terperinci

BIAYA PEMASANGAN BARU DAN PERHITUNGAN REKENING LISTRIK GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA

BIAYA PEMASANGAN BARU DAN PERHITUNGAN REKENING LISTRIK GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA BIAYA PEMASANGAN BARU DAN PERHITUNGAN REKENING LISTRIK GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA Baso Mukhlis Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako Email: basomukhlis@gmail.com Abstract -

Lebih terperinci

LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada yang berperan untuk memberikan pelayanan aset bagi seluruh civitas akademika Universitas

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUTAI TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Pengamatan kondisi awal Semakin berkembangnya teknologi komunikasi, maka semakin banyak menara BTS yang dibutuhkan untuk mendukung teknologi ini. Kebutuhan yang meningkat

Lebih terperinci

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. saat thedakan pada tahun Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. saat thedakan pada tahun Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA A. Sejarah PDAM Kota Surakarta Air minum Surakarta terbangun tahun 1929 oleh Paku Buwono X pada saat thedakan pada tahun 1925. Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng 2.1 Struktur Organisasi PLN Area Cengkareng yang diresmikan pada tanggal 7 Juni 2010, merupakan gabungan dari Area

Lebih terperinci

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN KLASIFIKASI PELANGGAN, TARIF DASAR AIR, BIAYA ADMINISTRASI DAN DENDA PADA

Lebih terperinci

SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi

SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi A. SOP Pembacaaan Meter 1. Tujuan Prosedur ini ditetapkan untuk mengendalikan proses pelaksanaan pembacaan meter mulai dari persiapan data hingga rekening

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

JENIS PELAYANAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN AIR TANAH. I. Permohonan Surat Izin Pengeboran (SIP)

JENIS PELAYANAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN AIR TANAH. I. Permohonan Surat Izin Pengeboran (SIP) - 70 - A.2. SUB URUSAN GEOLOGI JENIS PELAYANAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN AIR TANAH 1 Persyaratan Umum 1. Permohonan diajukan secara tertulis diatas kertas dibubuhi materai dan ditanda tangani 2. Permohonan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 50 Tahun 2017 Seri E Nomor 41 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 50 Tahun 2017 Seri E Nomor 41 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 50 Tahun 2017 Seri E Nomor 41 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGHITUNGAN BIAYA PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0 Implementasi sistem merupakan tahap untuk mengimplementasikan sistem. Tahap penggunaan sistem ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Instalasi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS. NOMOR : 3 Tahun 2016 TENTANG

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS. NOMOR : 3 Tahun 2016 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS Jl. Prof. Dr. Suharso No. 52 PURWOKERTO 53114 Telp. 0281-632324 Fax. 0281-641654 Website : www.pdambanyumas.com E-Mail : pdam_banyumas@yahoo.com

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

PELAYANAN PEMASANGAN LAMPU PJU

PELAYANAN PEMASANGAN LAMPU PJU PELAYANAN PEMASANGAN LAMPU PJU PELAKSANA MUTU BAKU NO. KEGIATAN Bidang PJU dan DK Kepala Dinas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT KETERANGAN 1. membuat Surat Permohonan kepada Walikota berkas surat 5 menit berkas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang berada dalam tren positif. Listrik merupakan salah

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 22/PER/M.KOMINFO/10/2005 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 22/PER/M.KOMINFO/10/2005 TENTANG MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 22/PER/M.KOMINFO/10/2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TARIF ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri dan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT PLN Persero merupakan perusahan penyedia layanan listrik bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT PLN Persero merupakan perusahan penyedia layanan listrik bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN Persero merupakan perusahan penyedia layanan listrik bagi masyarakat Indonesia. Wilayah usaha PT PLN (Persero) Distribusi Jawa-Timur dibagi menjadi beberapa

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. PLN (Persero) UPJ Bandung Selatan APJ Bandung yang bergerak pada

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. PLN (Persero) UPJ Bandung Selatan APJ Bandung yang bergerak pada 34 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek PT. PLN (Persero) UPJ Bandung Selatan APJ Bandung yang bergerak pada bidang jasa kelistrikan. Pada perusahaan PT. PLN (Persero)

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO 3.1 Latar Belakang Perusahaan Salah satu tujuan berdirinya kantor PLN tingkat Rayon adalah agar dapat menjangkau dan menjadi suatu wadah bagi masyarakat di

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MEDAL KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN KABUPATEN PEMALANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN KABUPATEN PEMALANG LAMPIRAN V : KEPUTUSAN KEPALA DPPKAD KABUPATEN PEMALANG NOMOR : 971.11/1437/DPPKAD TANGGAL : 16 DESEMBER 2013 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN KABUPATEN PEMALANG I. STANDAR

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Respati Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Operasional Prosedur Teknologi

Lebih terperinci

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN - 563 - E. Biro Umum 1. Standar Pelayanan Penanganan Perbaikan atau Pengembangan Gedung Kantor, Rumah Dinas, Wisma serta Sarana dan Prasarana yang Berada dalam Penguasaan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember Pada saat didirikan,

BAB I PENDAHULUAN. tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember Pada saat didirikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Univesitas Gadjah Mada (UGM) adalah Perguruan Tinggi (Universitas) tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember 1949. Pada saat didirikan, UGM hanya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Analisa teknis pencurian energi listrik pada kwh Meter 1 Phasa dilakukan dalam rangka penertiban pemakaian tenaga listrik oleh PT.PLN (Persero) terhadap konsumen. Pemakaian

Lebih terperinci

V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai

V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai pembahasan hasil kajian digunakan dua aspek, yang meliputi fungsi sosial dan ekonominya. Guna memudahkan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI SPESIFIKASI TEKNIS PERANGKAT TELEKOMUNIKASI PEDOMAN TEKNIS PENGETESAN HASIL PEMASANGAN

Lebih terperinci

Nomor : 01/SOP/DEB.02/2012 Tanggal : 14 Agustus 2012 Unit Eselon II : Direktorat Bioenergi Revisi : 00

Nomor : 01/SOP/DEB.02/2012 Tanggal : 14 Agustus 2012 Unit Eselon II : Direktorat Bioenergi Revisi : 00 STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEMBERIAN IZIN USAHA NIAGA BAHAN BAKAR NABATI (BIOFUEL) Nomor : 01/SOP/DEB.02/2012 Tanggal : 14 Agustus 2012 Unit Eselon II : Direktorat Bioenergi Revisi : 00 I. Tujuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penerapan dan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan. Pajak Sarang Burung Walet di Kabupaten Karawang

BAB IV PEMBAHASAN. Penerapan dan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan. Pajak Sarang Burung Walet di Kabupaten Karawang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan dan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan Pajak Sarang Burung Walet di Kabupaten Karawang IV.1.1 Penerapan dan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Sumber penerimaan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN PEMASANGAN SAMBUNGAN AIR PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BERSUJUD BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 5 BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 2.1 Sejarah Perusahaan Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yaitu pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan

Lebih terperinci

Direktur Aset. Kasubdit Sarana

Direktur Aset. Kasubdit Sarana Bidang SPK3 Sub Bidang Sepeda Kampus mor SOP 02.01.01 Nama SOP Layanan Peminjaman Sepeda Kampus 1. Sebagai pedoman bagi civitas akademika di lingkungan UGM dalam melakukan peminjaman sepeda kampus. 2.

Lebih terperinci

P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK)

P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK) P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK) Anggota Kelompok : Hasbulah Hendra Alam Ariwibowo M. Mandala Putra Wily Silviyanty Kelas : 5 ELC PT. PLN RAYON KENTEN Sampai Oktober 2013: - Memiliki 110.630

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG USAHA KETENAGALISTRIKAN DAN USAHA PENUNJANG TENAGA LISTRIK Dl KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Riky Dwi Puriyanto 1), Sunardi 2), Ahmad Azhari 3) 1 Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Email: rikydp@ee.uad.ac.id

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1404, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Listrik. Penyediaan. Penghitungan. Pembayaran. Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENERIMAAN DANA PNBP

Standard Operating Procedure PENERIMAAN DANA PNBP Standard Operating Procedure PENERIMAAN DANA PNBP FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen : Penerimaan Dana PNBP Kode Dokumen : UN10/F14/HK.01.02.a/804

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mcningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mcningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi BUPAT! ROTE NDAO PERATURAN BUPATI ROTE NDAO NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PETlfNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UANTUAN KEUANGAN JASA PENERANGAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI DESA UNTUK PEMASANGAN KWH METER TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan merupakan bentuk pemberian layanan atau servis yang diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani kebutuhan orang lain. Pelayanan

Lebih terperinci

I. PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL/ PANGKAT/GOLONGAN A. Judul Judul dari manual prosedur ini adalah Prosedur Pengajuan Kenaikan Jabatan

I. PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL/ PANGKAT/GOLONGAN A. Judul Judul dari manual prosedur ini adalah Prosedur Pengajuan Kenaikan Jabatan I. PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL/ PANGKAT/GOLONGAN A. Judul Judul dari manual prosedur ini adalah Prosedur Pengajuan Kenaikan Jabatan Fungsional/Pangkat/Golongan B. Tujuan Tujuan dari prosedur

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS 1 BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

KOP SURAT KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

KOP SURAT KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA 25 2012, 723 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DALAM NEGERI DALAM BENTUK UANG CONTOH DIATAS RP. 50.000.000,- Nomor :... ( tgl,

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : TRY ANDIKA MEGARANI NIM : 2013411022 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mendampingi dan mengarahkan penulisan selama melakukan kegiatan. yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mendampingi dan mengarahkan penulisan selama melakukan kegiatan. yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek. 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelaksanaan praktek kerja industri ini, bidang yang dikaji adalah bidang pelayanan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Tanjung Karang yang dibimbing dan diarahkan oleh salah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 42 TAHUN 2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 42 TAHUN 2000 TENTANG MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA -------------------------------------- KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 42 TAHUN 2000 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TARIF ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGEMBANGAN SMK PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB) SMK SMK...

PROPOSAL PENGEMBANGAN SMK PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB) SMK SMK... PROPOSAL PENGEMBANGAN SMK PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB) SMK SMK................. TAHUN 2015 PAKET KEAHLIAN :............................................................................ PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari 54 BAB IV ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN BERBAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN BERBAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN BERBAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN BERBAH Nomor SOP Tanggal Pembuatan 30 Oktober

Lebih terperinci

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH 216 217 Pekerjaan instalasi listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan dioperasikan, tidak serta merta langsung boleh dioperasikan.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 50 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 50 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 50 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG PERTELAAN, AKTA PEMISAHAN RUMAH SUSUN DAN PENERBITAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN NO. POB/DAP/13 URAIAN Nama Jabatan Tanda Tangan Disusun oleh Subdit. EP 01 Juli 2011 Diperiksa oleh Kasubdit. EP 01 Juli 2011 Disahkan oleh Direktur AP 01 Juli 2011 Status Dokumen No. Distribusi Hal 1

Lebih terperinci

MENTERI PERHUBUNGAN, 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 11, Tambahan Lembaran Nomor 3391) ;

MENTERI PERHUBUNGAN, 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 11, Tambahan Lembaran Nomor 3391) ; KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 42 TAHUN 2000 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TARIF ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI BIAYA SERTIFIKASI DAN PERMOHONAN PENGUJIAN ALAT / PERANGKAT TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT NOMOR 2 1977 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT NOMOR 6 TAHUN 1976 TENTANG PERUBAHAN YANG PERTAMA KALI PERATURAN DAERAH NOMOR 9

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN BAB II SEJARAH PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kampar adalah Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan Surat Keputusan bersama Menteri Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Agar tujuan penelitian ini tercapai, perlu diketahui penggunaan konsumsi daya yang ada di hotel Permai ini, data-data yang akan dicari adalah data-data

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI A. Sejarah Ringkas Setelah Proklamasi RI 17 agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kampar adalah Badan Usaha milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri Pekerjaan

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Nomor SOP DJPT.00.S2.005 Tgl Pembuatan 04 Desember 2012 Tgl Revisi 04 Desember 2013 Tgl Efektif 04 Juli 2013 Disahkan oleh KEMENTERIAN KELAUTAN PERIKANAN 3 4 5 6 7 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

Lebih terperinci

SOP PELAKSANAAN PENGAMBILAN SUMPAH/ PELANTIKAN PEJABAT DAN PNS. S-1 Hukum Islam

SOP PELAKSANAAN PENGAMBILAN SUMPAH/ PELANTIKAN PEJABAT DAN PNS. S-1 Hukum Islam PENGADILAN AGAMA MANNA KELAS II W7-A2/ /OT.01.3/1/2016 Jalan Raya Padang Panjang Manna 24Januari 2016 Telp. : (0739) 22004-22005 Fax. : (0739) 22004 BENGKULU SELATAN 38513 4 Januari 2016 Pengadilan Agama

Lebih terperinci