IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA. Oleh: NAFI IKHSANI G

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA. Oleh: NAFI IKHSANI G"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA Oleh: NAFI IKHSANI G DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

2 IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Oleh : NAFI IKHSANI G DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

3 ABSTRAK NAFI IKHSANI. Implementasi Question Answering System dengan Metode Rule-Based untuk Temu Kembali Informasi Berbahasa Indonesia. Dibimbing oleh JULIO ADISANTOSO dan SRI NURDIATI. Question Answering System (QAS) dapat diterapkan untuk membangun sistem temu kembali jawaban atas pertanyaan dalam suatu bacaan (reading comprehension). Dengan memasukkan kueri berupa pertanyaan ke dalam sistem, maka sistem akan mengembalikan sebuah kalimat sebagai jawabannya. Proses penemukembalian jawaban dimulai dengan memecah (parsing) suatu dokumen bacaan menjadi kalimat-kalimat. Kalimat-kalimat tersebut dipecah dan di-stem menjadi token-token. Begitu pula dengan kalimat pertanyaan pada kueri dipecah dan di-stem menjadi token-token. Token-token dari setiap kalimat dokumen maupun kueri diproses dalam rules sesuai dengan tipe pertanyaannya. Dalam penelitian ini tipe pertanyaan yang digunakan hanya lima tipe, yaitu: APA, SIAPA, KAPAN, MANA, dan MENGAPA. Proses di dalam rules itu memberikan nilai (score) untuk masing-masing kalimat dokumen. Kalimat yang memiliki nilai tinggi akan dikembalikan sebagai jawaban. Kalimat yang dikembalikan sebagai jawaban bisa lebih dari satu, karena ada kemungkinan beberapa kalimat yang memiliki nilai yang sama tingginya. Banyaknya kalimat yang ditemukembalikan juga bergantung pada ambang batas nilai (threshold of score) yang digunakan. Threshold of score yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 12. Kinerja sistem tertinggi dicapai saat menggunakan ambang batas 7 dan 8, yang mengembalikan rata-rata tiga kalimat dan banyaknya hasil yang benar mencapai 82,5%. Dari evaluasi berdasarkan rules, rules APA mempunyai kinerja yang paling tinggi, dan akurasi rata-rata rules adalah 74,65%. Namun, akurasi yang cukup tinggi yang dapat dicapai sistem ini hanya berlaku untuk penelitian ini saja dengan berbagai asumsi yang digunakan. Kata kunci: Temu kembali informasi, Question Answering, Rule-based, Reading Comprehension

4 Judul : Implementasi Question Answering System dengan Metode Rule-Based untuk Temu Kembali Informasi Berbahasa Indonesia Nama : Nafi Ikhsani NRP : G Menyetujui: Pembimbing I Pembimbing II Ir. Julio Adisantoso, M.Kom NIP Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc NIP Mengetahui: Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS NIP Tanggal lulus:

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 12 Juli 1984 dari pasangan Sudaryanto dan Mulyani. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pendidikan formal penulis dimulai di SD Negeri II Karanganom, Klaten lulus pada tahun Tahun 1999 penulis lulus dari SLTP Negeri 1 Karanganom, Klaten. Kemudian pendidikan penulis dilanjutkan di SMU Negeri 1 Karanganom, Klaten sampai tahun Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), menjadi mahasiswa program studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun 2005 penulis melaksanakan Praktik Lapang di Bagian Teknis AS/400 PT Informatics O.A.S.E Jakarta Selatan selama kurang lebih dua bulan. Penulis pernah menjadi Ketua Departemen Sosial Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (Himalkom) periode , salah satu graphic designer di Koran Kampus IPB periode , dan juga Ketua Departemen Infokom Keluarga Mahasiswa Klaten (KMK) periode Selama berkuliah di IPB, penulis juga aktif dalam berbagai kepanitiaan.

6 PRAKATA Alhamdulillahi Rabbil alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga tugas akhir ini berhasil diselesaikan. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, antara lain kepada : 1. Bapak dan Ibu tercinta serta seluruh keluarga yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya dan memberikan dukungan serta doa yang tulus. 2. Bapak Ir. Julio Adisantoso, M.Kom dan Ibu Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc selaku pembimbing skripsi, serta Bapak Firman Ardiansyah, S.Kom, M.Si selaku penguji. 3. Bapak Ahmad Ridha, S.Kom atas pengetahuan mengenai Information Retrieval dan saran yang diberikan. 4. Rahman dan Onny yang banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. 5. Teman-teman Laboratorium Temu Kembali Informasi atas bantuan dan dukungannya. 6. Tika dan Lulut yang senantiasa mendengarkan keluh kesah penulis. 7. Fajri, Kelik, dan Yudha, atas kebersamaan dan persahabatan yang terjalin selama ini. 8. Umbu Yudha Prihantoro atas dukungan dan waktu yang terluangkan. 9. Eko Susilo yang telah membantu pelaksanaan seminar dan sidang penulis. 10. Teman-teman ilkomerz 39 atas kebersamaannya selama ini. 11. Teman-teman di Wisma Teratai: Pipit, Irien, Dynna, Wiwien, Mbak Euis, Yani, Arti, Mbak Rahma, Dina Kecil, Lanjar, atas dukungan yang diberikan. 12. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, amin. Bogor, Oktober 2006 Nafi Ikhsani

7 vi DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... vii PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 Ruang Lingkup... 1 TINJAUAN PUSTAKA Temu Kembali Informasi... 1 Question Answering... 1 Quarc (Question Answering for Reading Comprehension)... 2 Parsing... 2 Stemming... 3 METODE PENELITIAN Gambaran Umum Sistem... 3 Koleksi Dokumen Pengujian... 3 Parsing dan WordMatch... 3 Identifikasi Tipe Pertanyaan... 3 Pengelompokan Tipe Jawaban... 4 Algoritma Rules... 4 Temu Kembali Jawaban... 4 Ambang Batas Nilai (Threshold of Score)... 5 Evaluasi Sistem Temu Kembali Informasi... 5 Asumsi-asumsi... 5 Lingkungan Implementasi... 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Dokumen Pengujian... 5 Parsing dan WordMatch... 5 Hasil Percobaan Berdasarkan Ambang Batas Nilai (Threshold of Score)... 5 Evaluasi Sistem Temu Kembali Informasi Berdasarkan Ambang Batas Nilai (Threshold of Score)... 7 Evaluasi Berdasarkan Rules... 7 Kelebihan dan Kelemahan Sistem... 9 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 9 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 11

8 vii DAFTAR GAMBAR Halaman 1 WHO Rules WHEN Rules WHERE Rules WHAT Rules WHY Rules DATELINE Rules Gambaran umum sistem Prosentase hasil yang benar... 6 DAFTAR TABEL Halaman 1 Evaluasi rule APA Evaluasi rule SIAPA Evaluasi rule KAPAN Evaluasi rule MANA Evaluasi rule MENGAPA Evaluasi keseluruhan rules... 9 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Contoh dokumen dalam koleksi Dokumen koleksi, kueri, jawaban yang diharapkan, dan threshold of score yang digunakan... 13

9 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem temu kembali informasi yang ada saat ini sudah banyak yang menggunakan kueri berupa pertanyaan. Hal ini disebabkan karena kueri berupa pertanyaan dapat menspesifikasikan informasi yang dicari oleh pengguna. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya search engine yang memiliki fitur temu kembali informasi dengan kueri pertanyaan, misalnya dan Dalam buku-buku mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SD, SLTP, dan SMA, biasanya terdapat bacaan-bacaan yang disertai dengan pertanyaan-pertanyaan, yang disebut sebagai reading comprehension. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa terhadap suatu bacaan. Para siswa diminta untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada dalam suatu bacaan. Tentunya mereka harus mengetahui aspekaspek penting dalam bacaan tersebut agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dengan baik. Question Answering System (QAS) dapat diterapkan untuk membangun sistem temu kembali jawaban atas pertanyaan dalam suatu bacaan (reading comprehension). Dengan memasukkan kueri berupa pertanyaan, akan diperoleh sebuah kalimat sebagai jawabannya. Misalnya dengan kueri Apa jaringan komputer itu?, kalimat yang mungkin akan dikembalikan sebagai jawaban adalah: Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang menghubungkan lebih dari satu komputer secara bersama-sama. Tentunya sesuai dengan bacaan mana yang dipilih. Dengan bacaan yang berbeda, tentu kalimat yang dikembalikan sebagai jawaban pun akan berbeda. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan sistem temu kembali informasi menggunakan kueri pertanyaan (question answering) untuk dokumendokumen reading comprehension berbahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode rule-based. Tujuan yang kedua adalah menganalisis akurasi sistem ini dalam menemukembalikan jawaban yang benar. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada proses menemukan kalimat jawaban pada suatu dokumen reading comprehension sesuai dengan kueri pertanyaan yang diberikan. Dalam penelitian ini, pertanyaan hanya ditujukan untuk satu dokumen, seperti sistem Quarc (Question Answering for Reading Comprehension) yang telah dikembangkan oleh Riloff dan Thelen (2000). Penelitian ini mengacu pada sistem Quarc tersebut. Bedanya, Quarc adalah sistem yang dikembangkan untuk dokumen berbahasa Inggris, sedangkan penelitian ini dikembangkan untuk dokumen berbahasa Indonesia. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada rules yang disusun, karena struktur bahasa Indonesia berbeda dengan struktur bahasa Inggris. TINJAUAN PUSTAKA Temu Kembali Informasi Temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, pengorganisasian, dan pengaksesan informasi. Sistem temu kembali informasi seharusnya dapat menyediakan kemudahan akses informasi bagi pengguna. Namun, identifikasi kebutuhan informasi bukanlah hal yang sederhana. Pengguna harus menerjemahkan kebutuhan informasinya menjadi sebuah kueri agar dapat diproses oleh sistem temu kembali informasi. Dengan adanya kueri yang diberikan oleh pengguna, tujuan utama dari sistem temu kembali informasi adalah mengembalikan informasi yang relevan dan sesedikit mungkin (atau bahkan tidak sama sekali) mengembalikan informasi yang tidak relevan terhadap yang diinginkan oleh pengguna (Baeza-Yates & Ribeiro-Neto, 1999). Question Answering Question Answering (QA) merupakan aplikasi nyata dari teknologi NLP (Natural Language Processing). Tujuan utama Question Answering (QA) yaitu menampilkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan pengguna. Ide utama QA adalah (Lin, 2004): - menentukan tipe semantik jawaban yang diharapkan. Contoh: Pertanyaan Siapa yang memenangkan nobel perdamaian pada tahun 1991? mencari ORANG. - mengembalikan dokumen-dokumen yang memiliki keywords seperti pada pertanyaan. Contoh: mengembalikan dokumen yang memiliki keywords menang, nobel perdamaian, dan 1991.

10 2 - mencari entitas dengan tipe yang sesuai dengan pertanyaan, yang dekat dengan keywords. Contoh: mencari ORANG yang dekat dengan keywords menang, nobel perdamaian, dan Quarc (Question Answering for Reading Comprehension) Quarc adalah suatu sistem yang dikembangkan oleh Riloff dan Thelen (2000). Cara kerjanya, suatu dokumen diberi kueri pertanyaan, kemudian sistem akan menghitung nilai dari masing-masing kalimat pada dokumen tersebut. Suatu rule dapat memberikan empat kemungkinan besarnya nilai: clue (+3), good_clue (+4), confident (+6), dan slam_dunk (+20). Kalimat yang memiliki nilai terbanyak akan dikembalikan sebagai jawaban atas kueri pertanyaan tadi. Riloff dan Thelen (2000) membagi rules menjadi enam rules, seperti yang tercantum pada Gambar 1 sampai Gambar 6. Menurut Riloff dan Thelen (2000), sistem Quarc yang dikembangkan belum menggunakan pemahaman bahasa yang dalam. Hal ini mengakibatkan secara umum sistem tersebut hanya mampu mencapai akurasi sebesar 40%. Gambar 4 WHAT Rules (Riloff & Thelen, 2000) Gambar 5 WHY Rules (Riloff & Thelen, 2000) Gambar 1 WHO Rules (Riloff & Thelen, 2000) Gambar 2 WHEN Rules (Riloff & Thelen, 2000) Gambar 3 WHERE Rules (Riloff & Thelen, 2000) Gambar 6 DATELINE Rules (Riloff & Thelen, 2000) Parsing Untuk pemrosesan, dokumen dipilah menjadi unit-unit yang lebih kecil misalnya berupa kata, frasa, atau kalimat. Unit pemrosesan tersebut disebut sebagai token. Bagian dasar dalam parsing adalah algoritma pengambil token dari teks yang disebut tokenizer. Proses ini memerlukan pengetahuan bahasa untuk menangani karakter-karakter khusus, serta menentukan batasan satuan unit dalam dokumen. Dalam proses ini biasanya juga digunakan sebuah daftar kata buang (stoplist) yakni daftar kata-kata yang tidak digunakan (dibuang) karena tidak signifikan dalam membedakan dokumen atau kueri, misalnya: yang, hingga, dan dengan (Ridha, 2002).

11 3 Stemming Menurut Porter (1980), stemming adalah proses pemotongan imbuhan dari kata untuk mendapatkan kata dasarnya. Penggunaan utama dari stemming adalah sebagai bagian penting dalam proses normalisasi yang biasanya dilakukan ketika membangun sistem temu kembali informasi. Dengan proses stemming, kata mencanangkan akan dipotong menjadi men-canang-kan, sehingga didapatkan kata dasarnya canang. METODE PENELITIAN Gambaran Umum Sistem Dokumen Parsing Kalimat-kalimat Token-token Parsing Stemming WordMatch Rules Kalimat jawaban Kueri Token-token Gambar 7 Gambaran umum sistem Langkah pertama dalam menggunakan sistem ini adalah dengan mengambil satu buah dokumen berekstensi teks (*.txt). Kemudian, dokumen tersebut dipecah menjadi kalimatkalimat yang dimasukkan ke dalam database. Pengguna memasukkan kueri berupa kalimat tanya. Dalam proses pencarian jawaban yang relevan, setiap kalimat dokumen dan kalimat kueri sama-sama masuk ke dalam proses parsing dan stemming yang akan menghasilkan token-token. Token-token pada setiap kalimat dokumen dan kalimat kueri dibandingkan dalam proses WordMatch, kemudian masuk ke dalam rules sesuai dengan tipe kueri yang diberikan. Kalimatkalimat jawaban akan dikembalikan sesuai dengan ambang batas yang digunakan dan terurut dari yang memiliki nilai paling tinggi. Koleksi Dokumen Pengujian Sesuai dengan tujuan penelitian, dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen untuk reading comprehension. Penulis mengambil bacaanbacaan yang terdapat pada buku mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SD kelas IV. Dokumen-dokumen tersebut dipilih karena struktur dan tata bahasa dalam bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia cukup sederhana dan teratur. Banyaknya dokumen yang digunakan adalah sebanyak 24 dokumen. Masing-masing dokumen tersebut nantinya akan diberi kueri berupa pertanyaan dengan lima tipe pertanyaan. Contoh dokumen yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 1. Parsing dan Wordmatch Setiap dokumen yang diproses dalam sistem dipecah menjadi kalimat-kalimat. Pemecahan (parsing) dokumen ini hanya didasarkan pada adanya separator titik (. ). Kemudian setiap kalimat itu akan kembali dipecah menjadi token-token. Begitu pula dengan kalimat pertanyaan pada kueri akan dipecah menjadi token-token. Token-token dari setiap kalimat dokumen dan token-token dari kueri yang telah di-stem akan dibandingkan. Setiap token yang sama dari suatu kalimat dokumen dan kueri akan memberikan nilai clue (+3) pada kalimat tersebut. Pembandingan inilah yang disebut proses WordMatch. Identifikasi Tipe Pertanyaan Ada beberapa tipe pertanyaan yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu: 1. APA, yang menanyakan suatu definisi, tujuan, manfaat, kata benda, baik abstrak maupun kongkret (tidak termasuk di dalamnya yes/no question) 2. SIAPA, yang menanyakan orang atau makhluk hidup lain yang melakukan sesuatu. 3. KAPAN, yang menanyakan waktu terjadinya suatu peristiwa. 4. MANA, yang menanyakan tempat. 5. MENGAPA, yang menanyakan sebab terjadinya sesuatu.

12 4 Dalam penelitian ini, tipe pertanyaan BAGAIMANA tidak diikutsertakan, karena jawabannya adalah suatu penjelasan. Begitu pula dengan tipe pertanyaan MANA yang menanyakan suatu pilihan. Akhiran KAH juga tidak digunakan dalam hal ini. Pengelompokan Tipe Jawaban Untuk dapat menemukan jawaban yang tepat, perlu dilakukan pembelajaran terhadap sistem, di antaranya adalah pengelompokan tipe jawaban. Tipe jawaban ini disusun dalam suatu kamus. 1. ORANG, jawaban dari pertanyaan SIAPA, yang dapat diidentifikasi dengan adanya titel, panggilan (misalnya Bapak), dapat pula menyatakan suatu pekerjaan (misalnya penulis). Tipe jawaban ini disimpan dalam kamus bernama kamus_orang.txt. 2. WAKTU, jawaban dari pertanyaan KAPAN, terdiri dari hari dan bulan. Tipe jawaban ini disimpan dalam kamus bernama kamus_waktu.txt. 3. TEMPAT, jawaban dari pertanyaan MANA, terdiri dari beberapa nama kota di Indonesia dan beberapa nama negara. Tipe jawaban ini disimpan dalam kamus bernama kamus_tempat.txt. Selain mengelompokkan tipe jawaban, untuk memperoleh jawaban yang akurat tentu saja disertai implementasi rules yang dijelaskan pada sub bab algoritma rules. Untuk jawaban dari pertanyaan MENGAPA langsung diimplementasikan dalam sistem. Caranya adalah dengan mengidentifikasi kata sebab, karena, dan sejenisnya dari proses tokenizer. Begitu pula dengan jawaban dari pertanyaan APA langsung diimplementasikan dalam sistem. Algoritma Rules 1. APA Score(S) += WordMatch (Q,S) If contains (Q, {tujuan,manfaat}) and contains (S,{untuk,guna}) then Score(S) += confident 2. SIAPA Score(S) += WordMatch (Q,S) If ~contains (Q, ORANG) and contains (S, ORANG) then Score(S) += slam_dunk 3. KAPAN Score(S) += WordMatch(Q,S) If contains (S, WAKTU) and contains (S,{saat,ketika,kala,semenjak,sejak,waktu, setelah,sebelum}) then Score(S) += slam_dunk If contains (S,WAKTU) then Score(S) += good_clue If contains (S,{saat,ketika,kala,semenjak, sejak,waktu,setelah,sebelum}) then Score(S) += good_clue 4. MANA Score(S) += WordMatch(Q,S) If contains (S,TEMPAT) and contains (S, {dalam,dari,pada }) then Score(S) += slam_dunk If contains (S,{dalam,dari,pada}) then Score(S) += clue If contains (S,TEMPAT) then Score(S) += good_clue 5. MENGAPA Elseif contains (Q,maksud) and contains (S,{adalah,ialah}) then Score(S) += slam_dunk clue (+3), Elseif contains (S,{adalah,ialah}) then Score(S) +=confident Score(S) += WordMatch(Q,S) If contains (S,{karena,sebab,akibat, maka}) then Score(S) += confident Keterangan: S = sentence (kalimat dokumen) Q = query (kalimat kueri) Temu Kembali Jawaban Dalam WordMatch, setiap token pada kalimat dokumen yang sama dengan token pada kueri akan diberi nilai clue (+3). Tiap petunjuk pada kalimat dalam dokumen akan mendapatkan nilai berdasarkan rules yang ada, sesuai dengan tingkat relevansinya terhadap kueri pertanyaan yang diberikan. Dalam hal ini, ada empat tingkatan nilai, yakni (Rillof & Thelen, 2000): good_clue (+4), confident (+6), slam_dunk (+20).

13 5 Kalimat yang mendapatkan nilai paling banyak akan ditemukembalikan sebagai jawaban dari kueri pertanyaan yang diberikan. Namun kalimat yang ditemukembalikan bisa jadi tidak hanya satu, karena ada kemungkinan beberapa kalimat yang memiliki nilai yang sama tingginya. Banyaknya kalimat yang ditemukembalikan juga bergantung pada ambang batas nilai (threshold of score) yang digunakan. Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Perangkat lunak: Sistem operasi Windows XP Professional Microsoft Visual Basic.NET 2003 Microsoft Access 2003 Perangkat keras: Prosesor Intel Pentium IV 2.4 GHz Ambang Batas Nilai (Threshold of Score) RAM 256 MB Ambang batas ini berguna untuk Harddisk dengan kapasitas 40 GB membatasi nilai terendah dari kalimat-kalimat yang ditemukembalikan. Ambang batas yang HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 12. Jika menggunakan ambang batas 1, maka kalimat-kalimat jawaban yang ditemukembalikan oleh sistem adalah kalimatkalimat yang memiliki nilai lebih dari 1, begitu pula dengan ambang batas yang lainnya. Evaluasi Sistem Temu Kembali Informasi Metode yang digunakan untuk mengevaluasi sistem temu kembali informasi ini adalah dengan melihat banyaknya kalimat jawaban yang ditemukembalikan dan banyaknya hasil yang benar maupun yang salah. Semakin banyak hasil yang benar, tentu kinerja sistem akan semakin tinggi. Setiap kueri hanya memiliki satu kalimat jawaban atau tidak sama sekali, sehingga semakin banyak kalimat yang ditemukembalikan sebagai jawaban dari suatu kueri, justru menurunkan kinerja sistem. Asumsi-asumsi 1. Kueri pertanyaan dibuat sendiri oleh penulis, 2. Kamus yang digunakan dibuat secara manual oleh penulis, 3. Rules yang digunakan dibuat sendiri berdasarkan asumsi penulis dengan mengacu pada rules yang dibuat oleh Riloff dan Thelen (2000), 4. Threshold of score yang digunakan adalah 1 sampai 12, 5. Kalimat jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat atau tidak ada sama sekali. Daftar kueri yang digunakan dan jawaban yang benar (relevance judgement) dapat dilihat pada Lampiran 2. Koleksi Dokumen Pengujian Dokumen-dokumen yang terdapat dalam koleksi disimpan dalam berkas teks (*.txt) dan tidak diberi tag-tag tertentu seperti XML atau HTML, tetapi hanya teks biasa. Hal ini disebabkan karena tag-tag yang biasa digunakan dalam koleksi dokumen (corpus) untuk temu kembali tidak berpengaruh positif dalam sistem ini. Parsing dan WordMatch Algoritma parsing dokumen menjadi kalimat-kalimat berdasarkan separator titik (. ) dibuat sendiri oleh penulis. Namun untuk parsing kalimat-kalimat dokumen dan kalimat kueri menjadi token-token serta algoritma stemming, penulis memanfaatkan algoritma yang sudah ada di laboratorium temu kembali informasi. Algoritma WordMatch juga dibuat sendiri oleh penulis. Algoritma WordMatch membandingkan token-token pada setiap kalimat dokumen dengan token-token pada kalimat kueri, yang telah melalui proses stemming. Setiap token yang sama akan menambahkan nilai clue (+3) pada kalimat dokumen tersebut. Hasil Percobaan Berdasarkan Ambang Batas Nilai (Threshold of Score) Percobaan dilakukan pada setiap dokumen. Dokumen yang digunakan sebanyak 24 dokumen, yang masing-masing diberi lima tipe kueri. Dalam satu ambang batas, percobaan dilakukan sebanyak 120 kali. Dari hasil percobaan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: untuk ambang batas 1: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 1701,

14 6 - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah 14 kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 93 (77,5%). untuk ambang batas 2: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 1701, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah 14 kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 93 (77,5%). untuk ambang batas 3: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 725, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah enam kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 92 (76,667%). untuk ambang batas 4: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 657, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah lima kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 92 (76,667%). untuk ambang batas 5: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 657, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah lima kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 92 (76,667%). untuk ambang batas 6: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 326, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah tiga kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 96 (80%). untuk ambang batas 7: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 300, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah dua kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 99 (82,5%). untuk ambang batas 8: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 300, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah dua kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 99 (82,5%). untuk ambang batas 9: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 171, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah satu kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 84 (70%). untuk ambang batas 10: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 163, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah satu kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 83 (69,167%). untuk ambang batas 11: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 163, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah satu kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 83 (69,167%). untuk ambang batas 12: - total banyaknya jawaban yang ditemukembalikan adalah 130, - rata-rata banyaknya jawaban yang ditemukembalikan dalam satu kali percobaan adalah satu kalimat, - banyaknya hasil yang benar adalah 69 (57,5%). prosentase hasil yang benar threshold of score Gambar 8 Prosentase hasil yang benar

15 7 Yang dimaksud dengan hasil yang benar di sini adalah jika ada jawaban yang relevan dan berhasil ditemukembalikan walaupun mungkin tidak memiliki nilai tertinggi, atau jika jawaban yang relevan itu tidak ada dalam dokumen dan memang tidak ada jawaban yang ditemukembalikan. Yang dimaksud hasil yang salah adalah jika ada jawaban yang relevan tapi tidak berhasil ditemukembalikan, atau jika jawaban yang relevan tidak ada dalam dokumen namun sistem menemukembalikan jawaban yang lain. Evaluasi Sistem Temu Kembali Informasi Berdasarkan Ambang Batas Nilai (Threshold of Score) Tujuan dari temu kembali informasi yaitu menemukembalikan informasi yang relevan dan sesedikit mungkin menemukembalikan informasi yang tidak relevan. Dalam sistem ini, informasi atau jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat saja atau tidak ada sama sekali, sedangkan kalimat-kalimat yang lain ditemukembalikan karena memiliki nilai di atas ambang batas yang telah ditentukan. Dari Gambar 8 di atas, terlihat bahwa kinerja sistem paling tinggi tercapai saat pemakaian ambang batas 7 dan 8. Dengan ambang batas 7 dan 8, banyaknya hasil yang benar mencapai 82,5%, dan banyaknya jawaban yang dikembalikan cukup sedikit yaitu rata-rata hanya dua kalimat. Untuk pemakaian ambang batas 12, kinerja sistemnya paling rendah dalam hal banyaknya hasil yang benar yang hanya 69 (57,5%). Pada pemakaian ambang batas 1 dan 2 mengembalikan jawaban yang paling banyak yaitu rata-rata mencapai 14 kalimat. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja sistem dengan ambang batas 1 dan 2 adalah yang paling rendah dalam hal banyaknya jawaban yang tidak relevan. Tabel 1 Evaluasi rules APA Ambang batas Prosentase hasil yang benar/kali percobaan 1 100% (24/24) 2 100% (24/24) 3 100% (24/24) 4 100% (24/24) 5 100% (24/24) 6 91,67% (22/24) 7 91,67% (22/24) 8 91,67% (22/24) 9 58,33% (14/24) 10 58,33% (14/24) 11 58,33% (14/24) 12 33,33% (8/24) Rata-rata 81,944% Dari Tabel 1 di atas terlihat bahwa rules APA mencapai kinerja paling tinggi saat menggunakan ambang batas 1 sampai 5. Jadi, kalimat jawaban yang relevan rata-rata memiliki nilai kurang dari atau sama dengan 6 (0 < nilai jawaban 6) dan sistem relatif tidak mengembalikan kalimat jika dalam dokumen memang tidak ada jawaban yang relevan. Penurunan kinerja dari penggunaan ambang batas 9 sampai 12 yang cukup drastis disebabkan karena sebagian besar jawaban yang relevan bernilai kurang dari atau sama dengan 12 (0 < nilai jawaban 12), yang masih dapat ditemukembalikan saat penggunaan ambang batas di bawah 9, dan tidak ditemukembalikan saat penggunaan ambang batas 9 sampai 12. Evaluasi Berdasarkan Rules Setiap rules yang dibuat tentunya tidak memiliki kinerja yang sama, sehingga perlu untuk dievaluasi. Hasilnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

16 8 Tabel 2 Evaluasi rules SIAPA Ambang batas Prosentase hasil yang benar/kali percobaan 1 79,17% (19/24) 2 79,17% (19/24) 3 75% (18/24) 4 75% (18/24) 5 75% (18/24) 6 75% (18/24) 7 75% (18/24) 8 75% (18/24) 9 58,33% (14/24) 10 58,33% (14/24) 11 58,33% (14/24) 12 50% (12/24) Rata-rata 69,44% Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa rules SIAPA mencapai kinerja paling tinggi saat menggunakan ambang batas 1 dan 2, dan kinerja paling rendah pada saat menggunakan ambang batas 12. Hal ini berarti kalimat jawaban yang relevan terhadap kueri rata-rata bernilai di bawah 12 (0 < nilai jawaban 12). Penurunan kinerja dengan dinaikkannya ambang batas, terutama pada ambang batas 9 sampai 12, disebabkan karena ada sebagian jawaban yang relevan bernilai kurang dari atau sama dengan 12 (0 < nilai jawaban 12), yang masih dapat ditemukembalikan saat penggunaan ambang batas di bawah 9, dan tidak ditemukembalikan saat penggunaan ambang batas 9 sampai 12. Berbeda dengan rules APA dan rules SIAPA, rules KAPAN justru mengalami peningkatan kinerja saat ambang batas dinaikkan. Hal ini disebabkan karena banyak kueri bertipe kapan yang sebenarnya tidak memiliki jawaban yang relevan dalam dokumen. Sistem tetap mengembalikan kalimat-kalimat jawaban dari kueri itu karena adanya proses WordMatch, di mana setiap token dari setiap kalimat dokumen yang sama dengan token pada kueri akan menghasilkan nilai untuk kalimat dokumen tersebut sebesar 3. Jadi, jika ada satu saja token yang sama, kalimat dokumen itu akan bernilai 3. Dengan adanya ambang batas yang besar (12), maka yang ditemukembalikan oleh sistem hanya kalimat-kalimat yang memiliki nilai lebih dari 12. Jika tidak ada kalimat yang bernilai lebih dari 12, maka tidak ada kalimat jawaban yang ditemukembalikan. Hal ini menjadi hasil yang benar jika kueri yang diberikan memang tidak mempunyai jawaban yang relevan dari dokumen yang diproses. Tabel 3 Evaluasi rules KAPAN Ambang batas Prosentase hasil yang benar/kali percobaan 1 58,33% (14/24) 2 58,33% (14/24) 3 58,33% (14/24) 4 58,33% (14/24) 5 58,33% (14/24) 6 66,67% (16/24) 7 79,167% (19/24) 8 79,167% (19/24) 9 87,5% (21/24) 10 79,167% (19/24) 11 79,167% (19/24) 12 79,167% (19/24) Rata-rata 70,138% Tabel 4 Evaluasi rules MANA Ambang batas Prosentase hasil yang benar/kali percobaan 1 79,17% (19/24) 2 79,17% (19/24) 3 79,17% (19/24) 4 79,17% (19/24) 5 79,17% (19/24) 6 75% (18/24) 7 75% (18/24) 8 75% (18/24) 9 54,167% (13/24) 10 58,33% (14/24) 11 58,33% (14/24) 12 50% (12/24) Rata-rata 70,138%

17 9 Dari Tabel 4 di atas terlihat bahwa pada rules MANA mencapai kinerja paling tinggi pada penggunaan ambang batas 1 sampai 5. Hal ini berarti kalimat jawaban yang relevan rata-rata bernilai kurang atau sama dengan 6 (0 < nilai jawaban 6). Kinerja yang semakin menurun dengan dinaikkannya ambang batas, disebabkan karena ada sebagian jawaban yang relevan bernilai kurang dari atau sama dengan 12 (0 < nilai jawaban 12), yang masih dapat ditemukembalikan saat penggunaan ambang batas di bawah 12, dan tidak ditemukembalikan saat penggunaan ambang batas 12. Tabel 6 Evaluasi keseluruhan rules Rules Akurasi APA 81,944% SIAPA 69,44% KAPAN 70,138% MANA 70,138% MENGAPA 81,597% Rata-rata 74,65% Tabel 5 Evaluasi rules MENGAPA Ambang batas Prosentase hasil yang benar/kali percobaan 1 70,83% (17/24) Secara keseluruhan, dari tabel-tabel di atas dapat dilihat bahwa rules APA mempunyai akurasi yang paling tinggi, sedangkan yang mempunyai akurasi paling rendah adalah rules SIAPA. Akurasi ratarata rules adalah 74,65%. 2 70,83% (17/24) Kelebihan dan Kelemahan Sistem 3 70,83% (17/24) Question Answering System (QAS) untuk 4 70,83% (17/24) temu kembali informasi berbahasa Indonesia belum pernah dibuat sebelumnya. Oleh 5 70,83% (17/24) karena itu, sistem ini dapat digunakan sebagai 6 91,67% (22/24) langkah awal untuk membangun QAS berbahasa Indonesia yang lebih kompleks. 7 91,67% (22/24) Kelemahan dari sistem ini adalah akurasi 8 91,67% (22/24) sistem yang cukup tinggi tersebut hanya berlaku pada penelitian ini saja. Hal ini 9 91,67% (22/24) disebabkan karena: 10 91,67% (22/24) - Penentuan kueri yang subjektif dari penulis sendiri, 11 91,67% (22/24) - Dokumen yang digunakan mengalami 12 75% (18/24) beberapa kali perbaikan seiring Rata-rata 81,6% percobaan-percobaan yang dilakukan, - Kamus dibuat secara manual oleh penulis dan berubah seiring percobaan-percobaan yang dilakukan. Dari Tabel 5 di atas terlihat bahwa rules MENGAPA mencapai kinerja paling tinggi saat penggunaan ambang batas 6 sampai 11. Hal ini berarti sebagian besar kalimat jawaban bernilai lebih dari 6 dan kurang dari atau sama dengan 12 (6 < nilai jawaban 12). Peningkatan kinerja dari pemakaian ambang batas 1 samapi 5 ke 6 sampai 11 disebabkan karena ada kueri yang tidak memiliki jawaban yang relevan namun dengan ambang batas 1 sampai 5 sistem tetap mengembalikan kalimat-kalimat jawaban (walaupun tidak relevan) karena kalimat-kalimat itu bernilai kurang atau sama dengan 6, yang tidak akan dikembalikan saat penggunaan ambang batas 6 sampai 11. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode rule-based dapat diterapkan untuk implementasi question answering system (QAS) untuk temu kembali informasi reading comprehension berbahasa Indonesia. Kinerja sistem tertinggi dicapai saat menggunakan ambang batas 7 dan 8, yang mengembalikan rata-rata tiga kalimat dan banyaknya hasil yang benar mencapai 82,5%. Dari evaluasi berdasarkan rules, rules APA mempunyai kinerja yang paling tinggi, dan akurasi rata-

18 10 rata rules adalah 74,65%. Namun, akurasi yang cukup tinggi yang dapat dicapai sistem ini hanya berlaku untuk penelitian ini saja dengan berbagai asumsi yang digunakan. Saran Untuk penelitian-penelitian selanjutnya disarankan supaya: - Menambahkan Part of Speech Tagging (POS Tagging) untuk mengidentifikasi jenis kata (kata kerja, kata benda, kata sifat, dan sebagainya), agar kinerja sistem dapat ditingkatkan, - Membuat kamus automatis agar hasil yang dicapai lebih objektif, - Membuat sistem dengan masukan lebih dari satu dokumen (multi dokumen) dalam sekali percobaan, - Membuat WordMatch yang tidak hanya simple matching, misalnya dengan matriks kesamaan, - Menyempurnakan rules agar dapat digunakan untuk dokumen-dokumen selain reading comprehension. DAFTAR PUSTAKA Baeza-Yates R, Ribeiro-Neto B Modern Information Retrieval. Addison- Wesley. Lin J An Introduction to Information Retrieval and Question Answering. College of Information Studies University of Maryland. Porter M The Porter Stemming Algorithm. ~martin/ PorterStemmer/ [2 januari 2006]. Ridha A Pengindeksan Otomatis dengan Istilah Tunggal untuk Dokumen Berbahasa Indonesia [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Riloff E, Thelen M A Rule-based Question Answering System for Reading Comprehension Tests. ANLP/NAACL Workshop on Reading Comprehension Tests as Evaluation for Computer-Based Language Understanding Systems.

19 LAMPIRAN

20 12 Lampiran 1 Contoh dokumen dalam koleksi Kegemaran Perlu Dikembangkan. Semua siswa dan guru mengenal Tigor dari segi kegemarannya. Kegemaran Tigor adalah menggambar atau melukis. Kegemarannya itu sering dibicarakan oleh Pak Laode, guru Tigor, dengan orang tuanya. Pembicaraan itu berlangsung setiap pertemuan saat pengambilan rapor. Pak Gultom amat bangga melihat melihat bakat Tigor. Oleh karena itu, untuk mendukung bakat anaknya, Pak Gultom pun sering membelikan Tigor alat-alat lukis, seperti kuas, cat air, krayon, papan penyangga lukisan, dan kanvas. Tigor sedang membaca buku di teras depan rumahnya. Tiba-tiba ia mendengar panggilan ayahnya. "Gor, coba lihat! Apa yang Ayah bawa?" tanya Pak Gultom sambil mengangkat bawaannya. Tigor langsung menyambut ayahnya. Lalu, ia mencium tangan ayahnya dengan sopan. "Wow! Inilah yang saya idam-idamkan selama ini. Terima kasih, Yah!" kata Tigor. Ya, Ayah memberinya seperangkat alat melukis baru. Alat-alat melukis yang baru dibelikan Pak Gultom tidak seperti biasanya. Kualitasnya lebih baik dan harganya cukup mahal. Itulah yang membuat hati Tigor lebih senang dan gembira. Tigor menggunakan alat-alat lukis pemberian ayahnya dengan baik. Setiap hari minggu waktu luang, Tigor selalu melukis. Akhirnya dalam waktu satu bulan, Tigor mampu menghasilkan tiga lukisan yang layak untuk dipajang. Tigor senang melukis pemandangan alam, seperti suasana pantai atau pegunungan. Semuanya ia lukis dengan cat air. Melihat lukisan anaknya cukup bagus, Pak Gultom membelikan tiga buah bingkai. Dua hari kemudian, lukisan-lukisan Tigor sudah dibingkai. Pak Gultom lalu memajang hasil karya anaknya di ruang tamu dan ruang kerjanya. Baginya, rasa lelah hilang setelah memandang lukisan anaknya itu. Kegemaran dan bakat yang dimiliki oleh Tigor ini dimanfaatkan oleh Pak Laode. Ia mengikutsertakan Tigor dalam lomba melukis siswa SD/MI tingkat kecamatan. Tigor sangat senang dapat kesempatan mengikuti lomba tersebut. Dalam hati berkata,"inilah saatnya menguji kemampuanku." Sejak saat itu Tigor pun mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saat lomba berlangsung, Tigor hanya membawa alat-alat lukis yang diperlukan. Ia melukis dengan cepat menggunakan cat air. Hanya dalam waktu 35 menit ia mampu menyelesaikan lukisannya dengan baik. Para juri sangat kagum dengan lukisan Tigor. Akhirya, lukisan Tigor dinyatakan sebagai lukisan terbaik. Tiga hari kemudian Tigor mengikuti lomba melukis di tingkat kabupaten. Ia pun berhasil memperoleh juara pertama. Ia mendapatkan piala, piagam, dan uang tabungan sebesar Rp ,00. Seminggu kemudian Tigor dikirim lagi ke tingkat provinsi. Di sini Tigor bersaing dengan pelukispelukis cilik dari berbagai kabupaten. Semangatnya untuk menang jadi kian bertambah. Dua hari setelah perlombaan usai, Bapak Kepala Sekolah menerima surat pemberitahuan dari kantor gubernur. Isi surat tersebut disampaikan oleh Bapak Kepala Sekolah saat upacara hari Senin. "Anak-anak, kemarin Bapak menerima surat pemberitahuan dari kantor gubernur. Isi surat tersebut sebagai berikut: Siswa Saudara yang bernama Tigor, kelas 4, anak dari Bapak Gultom, dinyatakan sebagai juara pertama lomba melukis tingkat provinsi. Untuk itu, ia berhak mengikuti lomba melukis tingkat nasional di Jakarta." Mendengar pengumuman tersebut, spontan anak-anak pun bersorak. "Hidup Tigor! Hidup Tigor!" Beberapa saat kemudian, Tigor dipersilakan maju untuk menyampaikan sambutan singkat. Tigor berdiri di samping Kepala Sekolah. Matanya tampak berkaca-kaca, tetapi bibirnya tersenyum manis. Setelah mampu menguasai diri, ia pun mulai berbicara.

21 13 Lampiran 2 Dokumen koleksi, kueri, jawaban yang diharapkan, dan threshold of score yang digunakan No. Nama File 1 bbsi- 001.txt Kueri Apa kegemaran Tigor Siapa yang membelikan Tigor alat-alat lukis Kapan Kepala Sekolah menerima surat pemberitahuan dari kantor gubernur Di mana lomba lukis nasional diadakan Mengapa Pak Gultom membelikan alat lukis untuk Tigor Jawaban yang diharapkan Kegemaran Tigor adalah menggambar atau melukis Oleh karena itu, untuk mendukung bakat anaknya, Pak Gultom pun sering membelikan Tigor alat-alat lukis, seperti kuas, cat air, krayon, papan penyangga lukisan, dan kanvas Dua hari setelah perlombaan usai, Bapak Kepala Sekolah menerima surat pemberitahuan dari kantor gubernur Untuk itu, ia berhak mengikuti lomba melukis tingkat nasional di Jakarta Oleh karena itu, untuk mendukung bakat anaknya, Pak Gultom pun sering membelikan Tigor alat-alat lukis, seperti kuas, cat air, krayon, papan penyangga lukisan, dan kanvas Threshold of score yang digunakan untuk mencapai hasil yang optimal bbsi- 002.txt Kemampuan apa yang dimiliki Ular Emas Siapa yang ingin memiliki Ular Emas itu Kapan ular pergi dari istana Di mana ular emas itu hidup Mengapa Ular itu dinamakan Ular Emas Selain itu, ular itu mampu membuat kepingan emas dalam waktu singkat Sang Raja sangat ingin 12 memiliki seekor ular emas yang hidup di sebuah hutan di ujung Pulau Sulawesi (tidak ada) 9-12 Sang Raja sangat ingin memiliki seekor ular emas yang hidup di sebuah hutan di ujung Pulau Sulawesi Ular tersebut dinamakan ular emas karena kulitnya seperti emas

22 14 Lampiran 2 lanjutan No. Nama File 3 bbsi- 003.txt Kueri Apa yang dimaksud prangko Siapa julukan penulis Kapan penulis meraih juara pertama Prangko yang dikumpulkan dimasukkan ke mana Mengapa kita perlu berdisiplin Jawaban yang diharapkan Prangko adalah bea atau ongkos pengiriman surat tersebut Nah, beberapa temanku yang tahu kegemaranku itu kini menjulukiku sebagai "si filetelis muda" Saat di sekolah diadakan lomba fileteli, aku berhasil meraih juara pertama Prangko-prangko tersebut lalu kukumpulkan dan kumasukkan ke dalam album khusus prangko Threshold of score yang digunakan untuk mencapai hasil yang optimal (tidak ada) bbsi- 004.txt Apa tujuan pokok upacara bendera Siapa yang menjadi pembina upacara Kapan upacara bendera dilaksanakan Di mana para guru berdiri saat upacara Mengapa kita harus berperilaku sopan terhadap siapapun Tujuan pokok kegiatan ini adalah melatih dan mendidik para siswa untuk disiplin, berani, dan bertanggung jawab Yang terakhir memasuki lapangan upacara adalah pembina upacara, yaitu Bapak Kepala Sekolah Kegiatan rutin seluruh siswa setiap Senin pagi adalah upacara bendera Tampak di belakang tiang bendera, para guru yang berdiri berjajar bersama kepala sekolah Jadi, dengan berperilaku sopan terhadap siapa pun, akan terbentuk kepribadian yang baik dalam diri kalian yang hidup di tengah masyarakat bbsi- 005.txt Apa disiplin itu Siapa yang harus mematuhi tata tertib sekolah Kapan disiplin nasional dicanangkan Disiplin adalah ketaatan 3-8 pada peraturan atau tata tertib (tidak ada) 6-12 (tidak ada) 7-12

23 15 Lampiran 2 lanjutan No. Nama File Kueri Di mana saja kita harus berdisiplin Mengapa semua tindakan harus dilakukan dengan disiplin Jawaban yang diharapkan Setelah tugas-tugas yang ringan ini dilaksanakan, kita lalu disiplin pada halhal yang lebih luas, misalnya mengikuti semua peraturan di rumah, di sekolah, dan akhirnya peraturan di masyarakat Jika semua pekerjaan dan tindakan dilakukan dengan disiplin, pasti akan selesai dengan sukses Threshold of score yang digunakan untuk mencapai hasil yang optimal bbsi- 006.txt 7 bbsi- 007.txt Apa tujuan okulasi jambu itu Siapa yang diajak Tigor bermain di kebunnya Kapan tukang kebun mulai melakukan okulasi Di mana Tigor mengambil pisau Mengapa mereka pergi ke kebun Pohon apa yang banyak tumbuh di pantai itu Siapa yang mengambil kayu kering Kapan kami pergi memancing Kami memancing di mana Mengapa ikannya banyak Untuk memindahkan tunas jambu air berbuah merah ke pohon jambu air yang berbuah hijau, Pak! jawab Aziz dan Tigor Suatu sore, Tigor 6-11 mengajak Aziz bermain di kebunnya sambil menikmati beberapa jenis buah-buahan Setelah mendapatkan 7-12 penjelasan dari Tigor dan Aziz, Bapak Tukang Kebun mulai melakukan okulasi (tidak ada) 6-12 (tidak ada) 6-12 Kami menikmati 9-12 keindahan pantai yang banyak ditumbuhi pohon bakau itu Setiba di sana, Aziz mengambil dua potong kayu kering Hari Minggu aku dan 7-9 Aziz pergi memancing Kami memilih Pantai Tua 1-2 sebagai tempat tujuan (tidak ada) 6-12

24 16 Lampiran 2 lanjutan No. Nama File 8 bbsi- 008.txt Kueri Kincir air itu terbuat dari apa Siapa nama Kakek Aziz Kapan Kakek membuat kincir Ke mana penduduk mencari air jika kekeringan Mengapa pengairan sawah menjadi lancar Jawaban yang diharapkan Kincir air itu mereka buat dari barang-barang bekas yang ada di sekitar tempat tinggal mereka Kakek Aziz yang bernama Zaenudin adalah pelopor pembuatan kincir air di desanya Threshold of score yang digunakan untuk mencapai hasil yang optimal (tidak ada) 7-8 Penduduk harus mencari air ke sungai atau ke kaki bukit yang jaraknya jauh Jadi, berkat kincir air pengairan sawah menjadi lancar dan padi tumbuh subur bbsi- 009.txt 10 bbsi- 010.txt Dengan apa si pemuda membajak sawah Siapa yang sedang memperhatikan kerbau dan si pemuda Kapan ular itu mati Di mana ular berada Mengapa pemuda itu memecut kerbaunya Dengan cara apa Aziz membeli buku Siapa nama petugas koperasi Kapan Aziz membeli buku Di mana Aziz membeli buku Ia membajak dengan 3-5 kerbaunya yang besar dan kuat Tak jauh dari tempat itu 12 ada seekor ular yang sedang memperhatikan si kerbau dan si pemuda (tidak ada) 6-12 Tak jauh dari tempat itu ada seekor ular yang sedang memperhatikan si kerbau dan si pemuda Kadang-kadang si pemuda memecut kerbaunya jika hewan itu malas-malasan dalam bekerja 9-11 Akhirnya, Aziz dapat 9-11 membeli buku dengan mencicil pembayarannya di koperasi sekolah Tigor pun menghubungi 3-5 Bu Indah, petugas koperasi (tidak ada) 9-12 Akhirnya, Aziz dapat membeli buku dengan mencicil pembayarannya di koperasi sekolah

25 17 Lampiran 2 lanjutan No. Nama File 11 bbsi- 011.txt Kueri Mengapa Aziz berangkat lebih pagi Apa yang terbawa ke dalam jaring Siapa yang berubah menjadi buaya besar Kapan tanda pesan itu muncul Di mana Zaidin menunggu tanda dari orang tuanya Mengapa kampung itu dinamakan Kampung Nelayan Jawaban yang diharapkan Hari itu Aziz berangkat lebih pagi karena ingin meminjam buku Bahasa Indonesia pada Tigor Pada waktu mereka mengangkat jaring untuk kesekian kalinya, dalam jaring itu terlihat sebutir telur yang amat besar Kedua suami istri itu perlahan-lahan berganti rupa menjadi dua ekor buaya besar Tanda itu akan terlihat bila hujan turun pada saat hari panas dan ada pelangi di langit Zaidin termenung di tepi danau menunggu tanda dari kedua orang tuanya Kampung itu bernama Kampung Nelayan karena sebagian besar warganya adalah nelayan Threshold of score yang digunakan untuk mencapai hasil yang optimal bbsi- 012.txt Tempat apa saja yang kami kunjungi saat di Yogya Siapa yang menjelaskan tempat yang dikunjungi Kapan ayah mengambil cuti Di mana kami bergabung dengan keluarga besar ayah Mengapa kami ke gunung Bromo Tempat-tempat yang kami kunjungi selama di Yogya adalah keraton, Museum Yogya Kembali, Jalan Malioboro, dan pusat kerajinan perak di Kota Gede Pemandu wisata pun menjelaskan tiap tempat yang kami lalui 9-12 Saat libur semester 6-12 ayahku mengambil cuti dari kantornya Dari Medan kami lalu bergabung dengan rombongan keluarga besar ayahku (tidak ada) 9-12

26 18 Lampiran 2 lanjutan No. Nama File 13 bbsi- 013.txt Kueri Aziz dan Tigor pernah menang dalam lomba bidang apa Siapa yang membuka lomba Kapan kita memperingati Hari Pendidikan Nasional Di mana lomba itu diselenggarakan Mengapa mereka terharu Jawaban yang diharapkan Sebelumnya, Aziz dan Tigor telah memenangkan lomba di tingkat kelurahan untuk bidang studi Matematika dan Sains Kepala Seksi Pendidikan Dasar membuka lomba Setiap tanggal 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional Threshold of score yang digunakan untuk mencapai hasil yang optimal (tidak ada) 6-12 Keduanya gembira dan terharu karena mereka berhasil bbsi- 014.txt Apa yang diperiksa dengan tensimeter Siapa yang menjengukku Mulut, mata, perut, dan dadaku diperiksa dengan tensimeter Guru dan teman-teman menjengukku Kapan aku sakit (tidak ada) 7-12 Orang tuaku membawaku ke mana Orang tuaku membawaku ke klinik yang tidak jauh dari rumah 6-11 Mengapa aku jatuh sakit (tidak ada) bbsi- 015.txt Apa pekerjaan Paman Toni Siapa yang menemani Tigor Kapan mereka berbincangbincang Orang tua Tigor pergi ke mana Mengapa rumah Tigor sepi Paman Toni adalah seorang dokter Tigor hanya ditemani Paman Toni yang datang dari Medan tadi siang Seusai makan, mereka berbincang-bincang di ruang tamu Malam itu rumah Tigor tampak sepi, karena orang tua Tigor sedang bertugas ke luar kota Malam itu rumah Tigor tampak sepi, karena orang tua Tigor sedang bertugas ke luar kota bbsi- 016.txt Untuk apa mereka mencari kayu bakar Untuk makan sehari-hari saja, mereka harus mencari kayu bakar di hutan 9-12

27 19 Lampiran 2 lanjutan No. Nama File Kueri Siapa nama gadis itu Kapan Wari berpisah dengan ayahnya Di mana Wari mendengar suara yang menakutkan Mengapa mereka tinggal di pinggir hutan Jawaban yang diharapkan Threshold of score yang digunakan untuk mencapai hasil yang optimal 3-5 Wari, demikian nama gadis tersebut (tidak ada) 7-12 Ketika Wari sedang 7-12 berada di hutan, tiba-tiba ia mendengar suara yang menakutkan (tidak ada) lks- 001.txt Apa keuntungan rajin membaca Paman Handoko tinggal dengan siapa Kapan Paman Handoko datang Di mana paman Handoko tinggal Mengapa orang yang malas membaca tergolong orang merugi Jika kita rajin membaca 3-5 kita akan menjadi orang yang pintar kita juga akan menjadi orang yang berhasil dan berguna untuk masa depan kita (tidak ada) 6-12 Pada saat liburan semester 7-12 ganjil lalu Paman Handoko datang (tidak ada) Sebaliknya, orang yang malas membaca tergolong orang yang merugi, tertinggal oleh zaman dan menjadi orang yang buta ilmu pengetahuan," nasihat paman kepadaku lks- 002.txt Semboyan apa yang perlu diingat pemakai jalan Siapa yang mengatur kendaraan Kapan semua orang tampak sibuk Di mana bus kota berhenti ada semboyan yang harus diingat oleh pemakai jalan berbunyi,"lebih baik terlambat tiba di tempat tujuan daripada cepat sampai di rumah sakit" Pak polisi tampak sibuk mengatur kendaraan Pagi hari semua orang tampak sibuk Bus kota harus berhenti di halte dan masih banyak lagi disiplin lain yang harus kita patuhi

28 20 Lampiran 2 lanjutan No. Nama File Kueri Mengapa warga harus memiliki disiplin di jalan Jawaban yang diharapkan Jika semua warga sudah memiliki disiplin yang tinggi, kemacetan dan kecelakaan dapat dihindari Threshold of score yang digunakan untuk mencapai hasil yang optimal 19 lks- 003.txt 20 lks- 004.txt Pak Madi beternak apa Siapa yang tinggal di pedesaan Kapan Dodo berulang tahun Ayam-ayam tidur di mana Mengapa ayam jadi kebingungan Kapas dan padi menggambarkan apa Siapa pembuat lambang koperasi Kapan lambang koperasi diresmikan Dari mana ide lambang itu terbentuk Mengapa manusia wajib berusaha Di samping itu, Pak Madi juga beternak kambing dan ayam kampung Pak Madi sekeluarga 3-12 tinggal di pedesaan (tidak ada) 9-12 Pada malam hari ayamayam tersebut tidur di atas pohon di belakang rumah Ayam kebingungan karena matanya tertutup oleh contong Kapas dan padi 9-11 menggambarkan kemakmuran (tidak ada) 6-12 (tidak ada) 6-12 (tidak ada) 9-12 Dalam memenuhi kebutuhan hidup, manusia wajib berusaha 21 lks- 005.txt Apa ajaran Ki Hajar Dewantara yang terkenal Siapa yang membuka perguruan Taman Siswa Beliau mewariskan ajarannya yang terkenal yaitu Ing ngarso sung tulodho, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani Setelah kembali ke tanah air pada tahun 1919, tanpa rasa takut, beliau melaksanakan niatnya membuka sebuah perguruan yang diberi nama Taman Siswa pada tanggal 3 Juli

Identifikasi Tipe Pertanyaan Asumsi Pengelompokan Tipe Jawaban Lingkungan Implementasi Temu Kembali Jawaban HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Tipe Pertanyaan Asumsi Pengelompokan Tipe Jawaban Lingkungan Implementasi Temu Kembali Jawaban HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Identifikasi Tipe Pertanyaan Ada beberapa tipe pertanyaan yang digunakan dalam Bahasa Indonesia, yaitu: 1 APA, yang menanyakan suatu pengertian, tujuan, manfaat, kata benda, baik abstrak maupun konkret

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Struktur tabel tb_dokumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Struktur tabel tb_dokumen 6 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi yang digunakan adalah sebagai berikut : Perangkat lunak : Sistem operasi Windows XP Professional Microsoft Visual Basic.NET 2005 SQL Srever 2000 Perangkat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Menggunakan nilai Mean Reciprocal Rank (MRR) untuk melihat kinerja sistem dalam mengambil passage yang relevan.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Menggunakan nilai Mean Reciprocal Rank (MRR) untuk melihat kinerja sistem dalam mengambil passage yang relevan. 4 dan Thelen (2000) karena disesuaikan terhadap kaidah bahasa Indonesia. Rule yang dibuat Sianturi (2008) dan digunakan oleh Sanur (2011) memiliki notasi S sebagai sentence atau passage serta Q sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G64103038 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

KATEGORISASI TEKS MENGGUNAKAN N-GRAM UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA

KATEGORISASI TEKS MENGGUNAKAN N-GRAM UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA KATEGORISASI TEKS MENGGUNAKAN N-GRAM UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA Oleh: YUDHA PERMADI G64102064 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

CROSS LANGUAGE QUESTION ANSWERING SYSTEM MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN HEURISTIC DAN RULE BASED SELAMET SUBU

CROSS LANGUAGE QUESTION ANSWERING SYSTEM MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN HEURISTIC DAN RULE BASED SELAMET SUBU CROSS LANGUAGE QUESTION ANSWERING SYSTEM MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN HEURISTIC DAN RULE BASED SELAMET SUBU DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RULE-BASED DENGAN UNSUPERVISED LEARNING UNTUK PELABELAN DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA. M Karibun H S

PENERAPAN METODE RULE-BASED DENGAN UNSUPERVISED LEARNING UNTUK PELABELAN DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA. M Karibun H S PENERAPAN METODE RULE-BASED DENGAN UNSUPERVISED LEARNING UNTUK PELABELAN DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA Oleh: M Karibun H S G64101053 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Bahan ajar Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Apa pernah kamu menulis surat? Apa itu surat? Bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya disebut

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN dalam Rangka Kegiatan SP4 Departemen Ilmu Komputer

LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN dalam Rangka Kegiatan SP4 Departemen Ilmu Komputer LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN dalam Rangka Kegiatan SP4 Departemen Ilmu Komputer CORPUS DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA UNTUK PENGUJIAN EFEKTIVITAS TEMU KEMBALI INFORMASI Oleh: Ir. Julio Adisantoso, M.Kom.

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI

PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Lebih terperinci

Informasi 107. Bab 10. Informasi

Informasi 107. Bab 10. Informasi Informasi 107 Bab 10 Informasi Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menirukan percakapan teks drama yang dibacakan guru; 2) menceritakan peristiwa yang pernah dialami;

Lebih terperinci

2. Ketepatan untuk setiap jawaban.

2. Ketepatan untuk setiap jawaban. dikembalikan sebagai top passage dari kueri pertanyaan yang diberikan. 5. Ekstraksi Jawaban Top passages yang diperoleh dilakukan perhitungan terhadap jarak kata. Entitas yang memiliki jarak terpendek

Lebih terperinci

QUERY-SENSITIVE SIMILARITY MEASURE DALAM TEMU KEMBALI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ABSTRAK

QUERY-SENSITIVE SIMILARITY MEASURE DALAM TEMU KEMBALI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ABSTRAK QUERY-SENSITIVE SIMILARITY MEASURE DALAM TEMU KEMBALI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA Sri Nurdiati 1, Julio Adisantoso 1, Adam Salnor Akbar 2 1 Staf Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan IPA, Institut

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI

PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Aristoteles Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung aristoteles@unila.ac.id Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah meringkas

Lebih terperinci

Arif Rahman

Arif Rahman INT. DESA SANGIA - PAGI HARI Dengan penuh makna hidup, setiap pagi dan bangun lebih cepat. Mereka harus mempersiapkan diri untuk ke sawah demi tetap merawat tanaman mereka agar selalu sehat. Di saat yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE KAWASAN WISATA PANTAI CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE KAWASAN WISATA PANTAI CARITA KABUPATEN PANDEGLANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE KAWASAN WISATA PANTAI CARITA KABUPATEN PANDEGLANG Oleh: RINA MULYANI A14301039 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING

PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING PERLUASAN KALIMAT UNTUK MENYATAKAN CARA, ALAT, KESERTAAN, DAN SALING Kalimat tunggal dapat diperluas dengan menambahkan unsur keterangan. Keterangan tersebut meliputi keterangan cara, alat, kesertaan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahap Pembentukan Knowledge Graph Sekumpulan kata-kata dalam suatu dokumen tidak akan terepresentasi sepenuhnya ke dalam graf. Bagian inti dokumen yang akan menyebabkan

Lebih terperinci

KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH

KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH INTAN KUSUMA JAYANTI SKRIPSI DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR

PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Untuk dapat tetap bisa menjalankan proses bisnisnya dengan baik, suatu instansi harus memenuhi suatu standar dalam melayani keinginan konsumen atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM Oleh: WULAN ANGGRAENI G54101038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

AN ANALISIS RANCANGAN PENAWARAN DISKON DENGAN BANYAK PELANGGAN DAN TITIK IMPAS TUNGGAL

AN ANALISIS RANCANGAN PENAWARAN DISKON DENGAN BANYAK PELANGGAN DAN TITIK IMPAS TUNGGAL AN ANALISIS RANCANGAN PENAWARAN DISKON DENGAN BANYAK PELANGGAN DAN TITIK IMPAS TUNGGAL Oleh: Endang Nurjamil G05497044 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

TEMPORAL QUESTION ANSWERING SYSTEM BAHASA INDONESIA ADI DARLIANSYAH

TEMPORAL QUESTION ANSWERING SYSTEM BAHASA INDONESIA ADI DARLIANSYAH TEMPORAL QUESTION ANSWERING SYSTEM BAHASA INDONESIA ADI DARLIANSYAH DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 TEMPORAL QUESTION ANSWERING

Lebih terperinci

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI Oleh : SITI NURBAITI G14102022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK SITI

Lebih terperinci

beberapa tag-tag lain yang lebih spesifik di dalamnya.

beberapa tag-tag lain yang lebih spesifik di dalamnya. metode mana yang lebih baik digunakan untuk memilih istilah ekspansi yang akan ditambahkan pada kueri awal. Lingkungan Implementasi Perangkat lunak yang digunakan untuk penelitian yaitu:. Windows Vista

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WORDNET BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN WORDNET BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB PENGEMBANGAN WORDNET BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB RIYAN ADI LESMANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PENGEMBANGAN WORDNET BAHASA

Lebih terperinci

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract IMPLEMENTASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Studi Kasus: Dokumen Teks Berbahasa Indonesia (IMPLEMENTATION OF INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM Case Study: Text Document in Indonesian Language) Bernadus Very

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah alat yang mampu menjembatani penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa untuk dapat berkomunikasi satu sama lainnya.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

UJICOBA BEBERAPA WARNA UMPAN TIRUAN PADA PENANGKAPAN IKAN DENGAN HUHATE DI PERAIRAN BONE-BONE, KOTA BAU-BAU, SULAWESI TENGGARA HENDRAWAN SYAFRIE

UJICOBA BEBERAPA WARNA UMPAN TIRUAN PADA PENANGKAPAN IKAN DENGAN HUHATE DI PERAIRAN BONE-BONE, KOTA BAU-BAU, SULAWESI TENGGARA HENDRAWAN SYAFRIE UJICOBA BEBERAPA WARNA UMPAN TIRUAN PADA PENANGKAPAN IKAN DENGAN HUHATE DI PERAIRAN BONE-BONE, KOTA BAU-BAU, SULAWESI TENGGARA HENDRAWAN SYAFRIE SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Indonesian Continuers

Indonesian Continuers 2011 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Continuers (Section I Listening and Responding) Transcript Familiarisation Text FE FE FE FE Ayo, Bapak! Saya akan terlambat! Sebentar, Dinah. Kamu

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 5 Pengalamanku M e n u U t a m a Peta Konsep Pengalamanku dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Menanggapi

Lebih terperinci

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX Wahyu Hidayat 1 1 Departemen Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University 1 wahyuhidayat@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF)

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) 1 Dhony Syafe i Harjanto, 2 Sukmawati Nur Endah, dan 2 Nurdin Bahtiar 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 SOFIYANTI INDRIASARI G

IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 SOFIYANTI INDRIASARI G IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 SOFIYANTI INDRIASARI G64103046 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA

ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BAWANG GORENG di UD Cahaya Tani, Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Oleh : ARWANI AMIN A

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BAWANG GORENG di UD Cahaya Tani, Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Oleh : ARWANI AMIN A ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BAWANG GORENG di UD Cahaya Tani, Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes Oleh : ARWANI AMIN A14103034 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript

Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript 2013 H I G H E R S C H O O L C E R T I F I C A T E E X A M I N A T I O N Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript Familiarisation Text Sudah pindah rumah, Sri? Sudah Joko. Bagaimana rumah

Lebih terperinci

Indonesian Beginners

Indonesian Beginners 2011 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript Familiarisation Text FE FE FE Sudah pindah rumah, Sri? Sudah Joko. Bagaimana rumah barumu? Bagus Joko. Aku

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. sim(, )=

HASIL DAN PEMBAHASAN. sim(, )= 4 untuk dianggap relevan dengan istilah-istilah kueri tertentu dibandingkan dokumendokumen yang lebih pendek. Sehinggavektor dokumen perlu dinormalisasi. Ukuran kesamaan antara kueri Q dan dokumen D i

Lebih terperinci

Code shift Asumsi-asumsi Pengaburan Kode Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Dokumen Perlakuan ( Treatment

Code shift Asumsi-asumsi Pengaburan Kode Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Dokumen Perlakuan ( Treatment 6 dengan FF. Jenis karakter substitusi dapat dilihat pada Tabel 6. Code shift Karakter yang dibuang dari lima bit kode dalam penelitian ini adalah karakter ke dua. Hal ini dengan pertimbangan pengucapan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT)

SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT) SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT) Oleh BUDI HARDIYANTO F14101112 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION. Indonesian Beginners. (Section I Listening) Transcript

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION. Indonesian Beginners. (Section I Listening) Transcript 2014 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript Familiarisation Text Sudah pindah rumah, Sri? Sudah Joko. Bagaimana rumah barumu? Bagus Joko. Aku punya

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

Mengajarkan Budi Pekerti

Mengajarkan Budi Pekerti 4 Mengajarkan Budi Pekerti Sukakah kamu membaca cerita dan dongeng? Banyak cerita dan dongeng anak-anak yang dapat kamu baca. Dalam sebuah cerita, terdapat pelajaran. Belajarlah dari isi cerita dan dongeng.

Lebih terperinci

Oleh A PEMULIAAN

Oleh A PEMULIAAN EVALUASI KERAGAAN PEPAYA (Carica papayaa L.) DI ENAM LOKASI DI BOYOLALI Oleh WULANDARI SURYANING TYAS A34404028 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Perjuangan Meraih Cita-cita

Perjuangan Meraih Cita-cita Perjuangan Meraih Cita-cita Matahari terik membakar ubun-ubun kepala. Senin pagi ini di SMA Negeri 1 Batangan telah berjejer rapi menghadap tiang bendera sekaligus pembina upacara hari ini. Pukul 08.00

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN FASILITAS FISIK USAHA TERNAK PUYUH SKALA KOMERSIAL DI KECAMATAN RANCA BUNGUR, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

SKRIPSI PERANCANGAN FASILITAS FISIK USAHA TERNAK PUYUH SKALA KOMERSIAL DI KECAMATAN RANCA BUNGUR, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI PERANCANGAN FASILITAS FISIK USAHA TERNAK PUYUH SKALA KOMERSIAL DI KECAMATAN RANCA BUNGUR, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Oleh AHMAD SUHAELY F14103065 2008 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Pengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca

Pengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca 4 Pengalaman Sahabatku Pepatah mengatakan, Pengalaman adalah guru kehidupan. Setiap pengalaman baik dan buruk akan tetap bernilai dan menjadi pemicu agar kita lebih hatihati melangkah atau lebih giat lagi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM :

PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM : PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM : 0734010126 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data dan fakta hasil penelitian yang telah dipaparkan di dalam bab IV, maka pada bab V ini akan dirumuskan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran diperlukan sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A34201023 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN YULIANANTO

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SIFAT ANATOMI DAN FISIS SMALL DIAMETER LOG SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) DAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb.

KARAKTERISTIK SIFAT ANATOMI DAN FISIS SMALL DIAMETER LOG SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) DAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb. KARAKTERISTIK SIFAT ANATOMI DAN FISIS SMALL DIAMETER LOG SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) DAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb.) FARIKA DIAN NURALEXA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Perhitungan recall-precision. ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah q j. p( i q j

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Perhitungan recall-precision. ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah q j. p( i q j 3 p( i j ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah j diketahui (Adisantoso 1996). Hitung Relevansi Kata Pada tahap ini, dilakukan proses perhitungan setiap kata yang dinilai relevan dan tidak relevan

Lebih terperinci

STUDI BUDIDAYA DAN PENANGANAN PASCA PANEN SALAK PONDOH (Salacca zalacca Gaertner Voss.) DI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

STUDI BUDIDAYA DAN PENANGANAN PASCA PANEN SALAK PONDOH (Salacca zalacca Gaertner Voss.) DI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN STUDI BUDIDAYA DAN PENANGANAN PASCA PANEN SALAK PONDOH (Salacca zalacca Gaertner Voss.) DI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN Oleh: Oktafianti Kumara Sari A34303035 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

LEONARD DHARMAWAN A

LEONARD DHARMAWAN A ANALISIS PENGARUH PROGRAM PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN MELALUI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DAN RAKSA DESA (Kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4. Menghitung fungsi objektif pada iterasi ke-t, 5. Meng-update derajat keanggotaan. 6. Mengecek kondisi berhenti:

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4. Menghitung fungsi objektif pada iterasi ke-t, 5. Meng-update derajat keanggotaan. 6. Mengecek kondisi berhenti: 2. v kj merupakan centroid term ke-j terhadap cluster ke-k 3. μ ik merupakan derajat keanggotaan dokumen ke-i terhadap cluster ke-k 4. i adalah indeks dokumen 5. j adalah indeks term 6. k adalah indeks

Lebih terperinci

Text Pre-Processing. M. Ali Fauzi

Text Pre-Processing. M. Ali Fauzi Text Pre-Processing M. Ali Fauzi Latar Belakang Latar Belakang Dokumen-dokumen yang ada kebanyakan tidak memiliki struktur yang pasti sehingga informasi di dalamnya tidak bisa diekstrak secara langsung.

Lebih terperinci

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan Pendidikan 97 Bab 9 Pendidikan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) memberikan tanggapan tentang cerita pengalaman teman; 2) melakukan percakapan melalui telepon dengan

Lebih terperinci

Bima MSV. Mimpi Haristo. Penerbit MSVdream

Bima MSV. Mimpi Haristo. Penerbit MSVdream Bima MSV Mimpi Haristo Penerbit MSVdream Mimpi Haristo Oleh: Bima MSV Copyright 2012 by Bima MSV Desain Sampul: Serigalabaik Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2 Kata Pengantar (dari penulis) Cerpen

Lebih terperinci

PEMBUATAN KARAMEL DARI SUSU SAPI (KEMASAN) DAN KARAKTERISASI FISIK SERTA phnya. oleh: EUIS HANDAYANI G

PEMBUATAN KARAMEL DARI SUSU SAPI (KEMASAN) DAN KARAKTERISASI FISIK SERTA phnya. oleh: EUIS HANDAYANI G PEMBUATAN KARAMEL DARI SUSU SAPI (KEMASAN) DAN KARAKTERISASI FISIK SERTA phnya oleh: EUIS HANDAYANI G74103034 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II

Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II semester 2 pelajaran 3 musyawarah tujuan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan manfaat pembelajaran manfaat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR As-Saffat 37:107 Assalamu alaikum! Kitab Suci Al-Qur an memberikan deskripsi ilustrasi mengenai kepatuhan kepada Firman dari Allah di dalam hidup Ibrahim. Kita harus mempertimbangkan

Lebih terperinci

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Tema 4 Pekerjaan Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu: 1. mengenal pentingnya memiliki harga diri; 2.

Lebih terperinci

PENGARUH PEMUASAAN TERHADAP KONSUMSI, BOBOT TUBUH, DAN LAMA HIDUP TIKUS RUMAH (Rattus rattus diardii L.) DAN TIKUS POHON (Rattus tiomanicus Miller)

PENGARUH PEMUASAAN TERHADAP KONSUMSI, BOBOT TUBUH, DAN LAMA HIDUP TIKUS RUMAH (Rattus rattus diardii L.) DAN TIKUS POHON (Rattus tiomanicus Miller) PENGARUH PEMUASAAN TERHADAP KONSUMSI, BOBOT TUBUH, DAN LAMA HIDUP TIKUS RUMAH (Rattus rattus diardii L.) DAN TIKUS POHON (Rattus tiomanicus Miller) NUR RACHMAN A44104056 PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT

Lebih terperinci

Latihan Ulangan Semsester 1 Bahasa Indonesia Kelas V

Latihan Ulangan Semsester 1 Bahasa Indonesia Kelas V Latihan Ulangan Semsester 1 Bahasa Indonesia Kelas V I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat! 1. Pohon kelapa selalu menghina bayam karena pohon kelapa bertubuh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI

HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi) SKRIPSI OCTIASARI H34070084 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ANTI TRANSPIRASI DAN MEDIA TRANSPORTASI TERHADAP MUTU BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SETELAH TRANSPORTASI

PENGARUH PENGGUNAAN ANTI TRANSPIRASI DAN MEDIA TRANSPORTASI TERHADAP MUTU BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SETELAH TRANSPORTASI PENGARUH PENGGUNAAN ANTI TRANSPIRASI DAN MEDIA TRANSPORTASI TERHADAP MUTU BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SETELAH TRANSPORTASI Oleh : ANUM PETALARIFARRDHI A 34303057 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 1. Sesampainya di ladang, Kancil segera mencari tempat yang tersembunyi. Saat itu Pak Tani sedang menanam timun. Kata kerja

Lebih terperinci

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI DAUN MURBEI (Kanva-2) DAN KUALITAS KOKON ULAT SUTERA (Bombyx mori L.) HENDRA EKO SUTEJA

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI DAUN MURBEI (Kanva-2) DAN KUALITAS KOKON ULAT SUTERA (Bombyx mori L.) HENDRA EKO SUTEJA PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI DAUN MURBEI (Kanva-2) DAN KUALITAS KOKON ULAT SUTERA (Bombyx mori L.) HENDRA EKO SUTEJA DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PENGARUH

Lebih terperinci

UJI COBA PENENTUAN FREKUENSI SUARA DALAM PEMIKATAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio ) Oleh : YATNA PRIATNA C

UJI COBA PENENTUAN FREKUENSI SUARA DALAM PEMIKATAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio ) Oleh : YATNA PRIATNA C UJI COBA PENENTUAN FREKUENSI SUARA DALAM PEMIKATAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio ) Oleh : YATNA PRIATNA C54101030 DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT

Lebih terperinci

PEMILIHAN DEPARTEMEN FAKULTAS

PEMILIHAN DEPARTEMEN FAKULTAS PEMILIHAN PASSAGES DALAM QUESTION ANSWEING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BEBAHASA INDONESIA SUCI AMELIA SANU DEPATEMEN ILMU KOMPUTE FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PETANIANN BOGO BOGO 2011

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b 7 dengan nilai σ yang digunakan pada tahap pelatihan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat akurasi SVM terhadap citra yang telah diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model klasifikasi.

Lebih terperinci

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita 6 besar dibandingkan dengan istilah yang berada pada description. Lingkup Implemental Lingkungan implementasi yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Perangkat Lunak : Sistem operasi Windows XP Professional

Lebih terperinci

JUMLAH ERITROSIT, NILAI HEMATOKRIT DAN KADAR HEMOGLOBIN AYAM PEDAGING UMUR 6 MINGGU YANG DIBERI SUPLEMEN KUNYIT, BAWANG PUTIH DAN ZINK

JUMLAH ERITROSIT, NILAI HEMATOKRIT DAN KADAR HEMOGLOBIN AYAM PEDAGING UMUR 6 MINGGU YANG DIBERI SUPLEMEN KUNYIT, BAWANG PUTIH DAN ZINK JUMLAH ERITROSIT, NILAI HEMATOKRIT DAN KADAR HEMOGLOBIN AYAM PEDAGING UMUR 6 MINGGU YANG DIBERI SUPLEMEN KUNYIT, BAWANG PUTIH DAN ZINK RATNA DELIMA NATALIA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR Titik Hidayati A14102584 PROGRAM STUDI SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON INCUMBENT DAN PENDATANG BARU DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus: Tim Kampanye Pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor,

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

PELABELAN OTOMATIS CITRA MENGGUNAKAN FUZZY C MEANS UNTUK SISTEM TEMU KEMBALI CITRA MARSANI ASFI

PELABELAN OTOMATIS CITRA MENGGUNAKAN FUZZY C MEANS UNTUK SISTEM TEMU KEMBALI CITRA MARSANI ASFI PELABELAN OTOMATIS CITRA MENGGUNAKAN FUZZY C MEANS UNTUK SISTEM TEMU KEMBALI CITRA MARSANI ASFI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana tahap pertama adalah proses pengumpulan dokumen teks yang akan digunakan data training dan data testing. Kemudian

Lebih terperinci

STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI

STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A34204018 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

PROPORSI HASIL TANGKAP SAMPINGAN JARING ARAD (MINI TRAWL) YANG BERBASIS DI PESISIR UTARA, KOTA CIREBON. Oleh: Asep Khaerudin C

PROPORSI HASIL TANGKAP SAMPINGAN JARING ARAD (MINI TRAWL) YANG BERBASIS DI PESISIR UTARA, KOTA CIREBON. Oleh: Asep Khaerudin C PROPORSI HASIL TANGKAP SAMPINGAN JARING ARAD (MINI TRAWL) YANG BERBASIS DI PESISIR UTARA, KOTA CIREBON Oleh: Asep Khaerudin C54102009 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 4. LAPORAN DAN SURATLatihan Soal 4.1

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 4. LAPORAN DAN SURATLatihan Soal 4.1 1. Perhatikan penggalan laporan di bawah ini! SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 4. LAPORAN DAN SURATLatihan Soal 4.1 Pak Abdur menuturkan bahwa awalnya usaha tersebut menjual bandeng kuning di Pasar Johar

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 DOLOK MASIHUL DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR IRMA YUNITA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 DOLOK MASIHUL DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR IRMA YUNITA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 DOLOK MASIHUL DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR IRMA YUNITA 082406047 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.9 1. (1) Colbi sangat kesepian. (2) Para Ibu melarang anak-anaknya berteman dengan Colbi. (3) Di sebuah hutan, tinggallah seekor anak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA. 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini.

Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA. 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini. Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini. (a) Tarif dasar listrik naik. (b) 10 = 50 5 (c) Celana Dono berwarna hitam. (d) Semua jenis ikan bertelur. (e)

Lebih terperinci

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON SEORANG TEMAN UNTUK BERBICARA

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON SEORANG TEMAN UNTUK BERBICARA Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON SEORANG TEMAN UNTUK BERBICARA (Seorang Teman Seperti Itu) 22 Desember 2012 SEORANG TEMAN SEPERTI ITU (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 121

LAMPIRAN-LAMPIRAN 121 LAMPIRAN-LAMPIRAN 121 122 A. LAMPIRAN ALAT PENGUMPUL DATA Lampiran 1 PROSEDUR READING WORKSHOP KEGIATAN AWAL Pemanasan Modeling KEGIATAN INTI Membaca nyaring (reading aloud) baik oleh pengajar maupun pembelajar.

Lebih terperinci