HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Struktur tabel tb_dokumen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Struktur tabel tb_dokumen"

Transkripsi

1 6 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi yang digunakan adalah sebagai berikut : Perangkat lunak : Sistem operasi Windows XP Professional Microsoft Visual Basic.NET 2005 SQL Srever 2000 Perangkat keras : Prosesor AMD Turion, 2.2 GHz RAM 512 MB Harddisk dengan kapasitas 80 GB HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Dokumen Pengujian Dokumen yang digunakan sebagai dokumen uji diambil dari korpus yang sudah tersedia di Laboratorium Temu Kembali Informasi Departemen Ilmu Komputer IPB. Sumbernya adalah media koran, media majalah, media internet, dan lain-lain. Dari 958 dokumen dan 30 topik yang dibicarakan dalam dokumen, penulis hanya mengambil 60 dokumen dan 5 topik (bencana kekeringan, pertanian organik, flu burung, gagal panen dan kelangkaan pupuk) yang dibicarakan di dalamnya sebagai koleksi dokumen. Pengambilan dokumen dan topik dilakukan secara acak atau tidak memiliki aturan tertentu. Dokumen sebagai koleksi memiliki format teks (*.txt) dan terdapat struktur tag XML didalamnya. Dokumen disimpan dalam satu direktori. Nama dokumen berdasarkan sumber data dan tanggal data tersebut diterbitkan, misalnya Gatra txt yang berarti data berasal dari majalah Gatra dan diterbitkan oleh Gatra pada tanggal 07 bulan Februari tahun Satu dokumen dapat berisi beberapa artikel bacaan. Satu dokumen berisi minimal satu kalimat dan sebuah kalimat harus diakhiri dengan tanda titik (.). Sementara untuk kalimat yang diakhiri dengan tanda tanya (?), tanda seru (!) dan tidak berhubungan dengan kalimat sesudahnya maka dilakukan penambahan tanda titik (.) secara manual. Indexing Hal yang pertama dilakukan pada saat Indexing adalah menyimpan nama dokumen yang digunakan sebagai dokumen uji ke tabel tb_dokumen. Struktur tabel tb_dokumen dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Struktur tabel tb_dokumen Nama Tipe Data Keterangan iddok INT Primary key namadok VARCHAR (100) Proses penyimpanan nama dokumen tidak berurutan karena pengambilan nama dokumen oleh sistem dilakukan secara acak. iddok merupakan urutan penyimpanan dokumen berdasarkan jumlah dokumen yang digunakan. Nama dokumen disimpan dalam kolom namadok. Parsing yang dilakukan pada dokumen diawali dengan memisahkan kalimat-kalimat dokumen berdasarkan separator titik (.). Hasil proses ini berupa array kalimat yang kemudian disimpan dalam tabel tb_kalimat. Struktur tabel tb_kalimat dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Struktur tabel tb_kalimat Nama Tipe Data Keterangan idkal INT Primary key iddok INT Primary key kalimat VARCHAR(8000) - score INT - idkal menunjukkan urutan kalimat pada dokumen bersangkutan. iddok mengacu ke kolom iddok pada tabel tb_dokumen. kalimat berisi array kalimat yang dihasilkan oleh proses parsing. score digunakan untuk menyimpan nilai yang diperoleh masing-masing kalimat dari proses WordMatch dan pembobotan berdasarkan rule. Pada Indexing dokumen dan awal proses pengolahan terhadap kueri pengguna, kolom score masing-masing kalimat diberi nilai nol (0). Parsing pada kalimat diawali dengan proses case folding (membuat semua huruf pada teks yang akan diparsing menjadi huruf kecil). Penelitian ini tidak melakukan penghilangan stopwords karena semua kata dianggap penting dan masih akan mengalami proses stemming. Penulis memanfaatkan algoritme parsing Ikhsani (2006). Proses ini akan menghasilkan token-token yang disimpan pada array sementara untuk -

2 7 kemudian dilanjutkan dengan proses stemming. Stemming dilakukan pada setiap token hasil parsing kalimat dengan menggunakan algoritme stemming Ikhsani (2006). Dalam prosesnya, stemming menghasilkan beberapa kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku misalnya kata leta. Proses stemming melakukan penghilangan huruf k di awal dan akhir kata. Sehingga kata letak menjadi leta. Padahal ketika menjadi kata leta, kata tersebut menjadi tidak memiliki makna apaapa. Tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi sistem yang dibangun karena setiap kueri pertanyaan yang akan diproses oleh sistem juga mengalami proses parsing dan stemming. Proses selanjutnya, hasil stemming dimasukkan ke dalam tabel tb_kata. Struktur tabel tb_kata dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Struktur tabel tb_kata Nama Tipe Data Keterangan idkata INT Primary key idkal INT - kata VARCHAR(100) - idkal mengacu pada kolom idkal pada tabel tb_kalimat. Hasil parsing dan stemming untuk masing-masing kalimat pada tabel tb_kalimat disimpan di kolom kata pada tabel tb_kata. Setelah proses Indexing selesai dilakukan diperoleh hasil seperti yang ada di Lampiran 2. Algoritme Rule Mengacu pada algoritme yang dibuat Riloff & Thelen (2000) dan algoritme yang diimplementasikan oleh Ikhsani (2006), penulis membuat algoritme rule dengan melakukan beberapa modifikasi. Algoritme rules yang dibuat dan diimplementasikan ke dalam sistem adalah algoritme APA, SIAPA, KAPAN, MANA dan MENGAPA. Seperti yang dituliskan di bawah. 1 KAPAN If contains(s,{saat, ketika, kala, semenjak, sejak, waktu, setelah, sebelum, sesudah,selama, pada}) and contains(s, TIME) If contains(q,time) Or containss(s, TIME) Score(S) += good_clue If contains(s,{saat, ketika, kala, semenjak, sejak, waktu, setelah, sebelum}) Score(S) +=good_clue Untuk algoritme rule menggunakan kata tanya KAPAN, juga memiliki perbedaan dengan algoritme rule yang sudah dibuat oleh Ikhsani (2006). Selain pada pemberian nilai score, untuk kondisi if yang pertama, penulis menambahkan kata sesudah, selama dan pada. 2 MANA If contains(s,location) and contains(s,{dalam, dari, pada}) If contains(s,{dalam, dari, pada}) Score(S) += clue If contains(s,location) Score(S) += good_clue 3 MENGAPA If contains(s,{karena, sebab, akibat, maka, agar, supaya}) Score(S) += clue Untuk kueri pertanyaan dengan menggunakan kata tanya MANA algoritme rule yang dibuat sama dengan yang sudah dibuat oleh Ikhsani (2006). Sementara untuk kueri pertanyaan dengan menggunakan kata tanya MENGAPA, perbedaannya terletak pada kondisi if yaitu pemberian nilai score untuk dan penambahan kata agar dan supaya. 4 SIAPA If contains(q,human) Berbeda dengan kueri pertanyaan dengan kata tanya APA, algortima rule untuk kueri pertanyaan dengan kata tanya SIAPA yang diimplementasikan pada sistem yang dibangun oleh penulis berbeda dengan algoritme rule yang telah diimplementasikan oleh Ikhsani (2006). Perbedaannya terletak pada pemberian nilai score. 5 APA If contains(q,{tujuan, manfaat}) and contains(s,{untuk, guna})

3 8 Elseif contains(q,{maksud}) and contains(s,{adalah, ialah, yaitu}) Elseif contains(s,{adalah, ialah}) Algortima rule untuk kueri pertanyaan dengan kata tanya APA yang diimplementasikan pada sistem yang dibangun oleh penulis sama dengan algoritme rule yang telah diimplementasikan oleh Ikhsani (2006). Fungsi dan notasi yang digunakan dalam rules tersebut adalah sebagai berikut : Notasi S = sentence (kalimat dokumen). Notasi Q = query (kalimat kueri). Fungsi contains adalah fungsi untuk memeriksa kalimat dokumen dan kalimat kueri pertanyaan, apakah mengandung kata yang telah ditentukan. Fungsi WordMatch adalah fungsi untuk memeriksa kesamaan kata. Fungsi score adalah fungsi pemberian nilai pada kalimat dokumen. Parsing dan WordMatch Algoritme parsing dokumen menjadi kalimat-kalimat berdasarkan separator titik (. ) dibuat sendiri oleh penulis. Namun untuk parsing kalimat-kalimat dokumen dan kalimat kueri menjadi token-token serta algoritme stemming, penulis memanfaatkan algoritme yang sudah ada di Laboratorium Temu Kembali Informasi, Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor (IPB). Algoritme WordMatch memanfaatkan algoritma yang sudah digunakan pada penelitian yang dilakukan oleh Ikhsani (2006). Algoritme WordMatch membandingkan token-token pada setiap kalimat dokumen dengan token-token pada kalimat kueri, yang telah melalui proses stemming. Setiap token yang sama akan menambahkan nilai clue (+3) pada kalimat dokumen tersebut. Hasil Percobaan Percobaan dilakukan pada seluruh dokumen yang ada. Dokumen yang digunakan sebanyak 60 dokumen. Seluruh dokumen diberi lima tipe kueri pertanyaan yang kalimat pertanyaannya menggunakan kata tanya APA, SIAPA, KAPAN, MENGAPA dan MANA. Untuk masing-masing tipe pertanyaan diberikan empat kueri pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya oleh penulis. Antarmuka prototipe Question Answering System dapat dilihat pada Lampiran 3. Penghitungan persentase hasil jawaban yang benar yang berhasil dikembalikan oleh sistem dilakukan untuk masing-masing tipe pertanyaan. Penghitungan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah kalimat yang benar yang ditemukembalikan oleh sistem dengan jumlah keseluruhan kalimat yang ditemukembalikan oleh sistem pada masingmasing nilai ambang batas yang ditentukan. Yang dimaksud dengan hasil yang benar adalah jika ada jawaban yang relevan yang berhasil dikembalikan walaupun tidak memiliki nilai tertinggi. Hasil percobaan berdasarkan nilai ambang batas dapat dilihat pada Gambar 3 dan berdasarkan Recall Precision dapat dilihat pada Gambar 4. Evaluasi Question Answering System Berdasarkan Nilai Ambang Batas Tujuan dari temu kembali informasi yaitu menemukembalikan informasi yang relevan dan sesedikit mungkin menemukembalikan informasi yang tidak relevan. Hasil dari Gambar 3 dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Tipe pertanyaan KAPAN, terlihat bahwa kinerja sistem paling tinggi dicapai saat pemakaian nilai ambang batas 26. Dengan ambang batas 26, persentase hasil yang benar mencapai 94,44 % dan nilai persentase yang paling kecil dicapai saat pemakaian ambang batas 3 yaitu 14,67 %. 2 Tipe pertanyaan MANA, terlihat bahwa kinerja sistem yang tinggi dicapai saat pemakaian nilai ambang batas 13, 15 dan 26. Dengan ambang batas 13, 15, persentase hasil yang benar mencapai 64,95% dan ambang batas 26 mencapai 76,8 %. Nilai persentase yang paling kecil dicapai saat pemakaian ambang batas 3 yaitu 21,55 %. 3 Tipe pertanyaan MENGAPA, terlihat bahwa kinerja sistem paling tinggi dicapai saat pemakaian ambang batas 7. Dengan ambang batas 7, persentase hasil yang benar mencapai 64,19% dan nilai persentase yang paling kecil dicapai saat pemakaian ambang batas 3 yaitu 7,22%. 4 Tipe pertanyaan SIAPA, terlihat bahwa kinerja sistem paling tinggi dicapai saat pemakaian ambang batas 26 dan 29.

4 9 Persentase Relevansi (%) 100,0% 90,0% 80,0% 70,0% 60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0% Treshold of score Gambar 3 Persentase hasil yang benar KAPAN MANA MENGAPA SIAPA APA Precision 1,0 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 KAPAN MANA MENGAPA SIAPA APA Recall Gambar 4 Recall Precision Dengan ambang batas 26 dan 29, persentase hasil yang benar mencapai 50% dan nilai persentase yang paling kecil dicapai saat pemakaian ambang batas 3 yaitu 7,22 %. 5 Tipe pertanyaan APA, terlihat bahwa kinerja sistem kurang baik dengan nilai persentase yang sangat kecil. Nilai tertinggi yaitu sebesar 25,88% dicapai saat pemakaian ambang batas 9. Nilai persentase untuk ambang batas 3 sangat kecil karena sistem mengembalikan sedikit jawaban yang benar dari semua kalimat jawaban yang terdapat pada relevance judgement dan mengembalikan semua kalimat pada basis data yang memiliki score = 3. Evaluasi Sistem Berdasarkan Rule Setiap rule yang dibuat pasti tidak memiliki kinerja yang sama dengan rule yang lain. Gambar 4 menunjukkan perbedaan

5 10 kinerja sistem untuk masing-masing rule menggunakan rumus Recall Precision. Berdasarkan Gambar 3 dan Gambar 4 terlihat bahwa kinerja sistem yang paling buruk adalah kueri pertanyaan dengan menggunakan kata tanya APA. Berbeda dari sistem yang telah diimplementasikan oleh Ikhsani (2007), rule APA memiliki kinerja yang paling baik dibandingkan dengan rules yang lain yaitu mencapai 81,94%. Sementara untuk sistem ini, persentase hasil jawaban yang benar hanya mencapai 25,88% dan nilai Recall Precision tertinggi mencapai Hal ini disebabkan oleh rule APA yang hanya membatasi kalimat jawaban yang dikembalikan mengandung kata ialah, adalah, maksud, untuk, guna, manfaat dan tujuan. Sementara di dokumen yang digunakan sebagai dokumen uji jarang sekali ditemukan kalimat yang mengandung kata-kata tersebut. Dengan demikian sistem akan mengembalikan kalimat jawaban yang relevan lebih sedikit. dibandingkan dengan kalimat jawaban yang tidak relevan. Selain itu koleksi dokumen yang menggunakan bahasa yang tidak baku (tidak sesuai dengan EYD) juga mempengaruhi kinerja rule APA. Kinerja sistem yang paling tinggi dicapai oleh kueri pertanyaan KAPAN. Terlihat bahwa nilai persentase hasil jawaban yang benar mencapai 94,44 % dan nilai Recall Precision mencapai 0,93. Kenaikan cukup drastis dicapai pada nilai ambang batas 26 dan membuat nilai Recall Precision mencapai nilai tertinggi. Hal ini disebabkan oleh karena sistem mengembalikan kalimat jawaban yang relevan lebih banyak dibandingkan dengan kalimat jawaban yang tidak relevan dan rule yang digunakan sudah cukup baik. Kinerja sistem untuk kueri pertanyaan MANA sudah cukup baik dengan nilai Recall Precision tertinggi sebesar 0,88 dan nilai ambang batas tertinggi sebesar 76,86 %. Dengan menggunakan nilai ambang batas tertinggi yaitu 26, sistem mengembalikan cukup banyak kalimat jawaban yang relevan yang membuat nilai Recall Precision cukup tinggi. Untuk kueri pertanyaan MENGAPA, nilai Recall Precision yang dicapai sebesar 0.65 dan dicapai saat pemakaian nilai ambang batas = 7. Kueri pertanyaan SIAPA, nilai Recall Precision yang dicapai sebesar 0,84 dan nilai tersebut dicapai ketika menggunakan nilai ambang batas = 26. Masih banyak kalimat jawaban yang tidak relevan yang dikembalikan oleh sistem. Hal ini mungkin disebabkan rule yang masih belum sempurna. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Kelebihan dan kekurangan Question Answering System (QAS) yang telah dibangun adalah sebagai berikut : Kelebihan: Indexing dokumen hanya dilakukan satu kali yaitu di awal pembangunan sistem. Kueri pertanyaan menggunakan bahasa yang alami. Penggunaan nilai ambang batas yang memudahkan pengguna untuk menentukan sendiri score minimal yang harus dikembalikan dan memutuskan sendiri kalimat jawaban yang relevan menurut pengguna. Kekurangan: Jika terdapat penambahan dokumen, maka harus dilakukan pengindeksan ulang. Tidak dilakukan kajian terhadap makna semantik dalam dokumen. Kamus yang digunakan belum dibuat otomatis tapi secara manual dibuat penulis. Masih harus ada penyempurnaan untuk algoritme rule agar dokumen yang dikembalikan nilai persentasenya lebih bagus. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode rule-based dapat diterapkan untuk implementasi QAS (Question Answering System) untuk temu kembali banyak dokumen berbahasa Indonesia. Kinerja sistem sangat berbeda satu sama lain. Kinerja sistem tertinggi dengan penggunaan nilai ambang batas 23, yang mengembalikan rata rata 0,5 atau sebagian kalimat jawaban yang relevan dari keseluruhan kalimat jawaban yang relevan yang seharusanya dikembalikan oleh sistem. Berdasarkan evaluasi menggunakan KAPAN, MANA, MENGAPA, SIAPA dan APA, rule KAPAN memiliki kinerja tertinggi.

Identifikasi Tipe Pertanyaan Asumsi Pengelompokan Tipe Jawaban Lingkungan Implementasi Temu Kembali Jawaban HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Tipe Pertanyaan Asumsi Pengelompokan Tipe Jawaban Lingkungan Implementasi Temu Kembali Jawaban HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Identifikasi Tipe Pertanyaan Ada beberapa tipe pertanyaan yang digunakan dalam Bahasa Indonesia, yaitu: 1 APA, yang menanyakan suatu pengertian, tujuan, manfaat, kata benda, baik abstrak maupun konkret

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Menggunakan nilai Mean Reciprocal Rank (MRR) untuk melihat kinerja sistem dalam mengambil passage yang relevan.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Menggunakan nilai Mean Reciprocal Rank (MRR) untuk melihat kinerja sistem dalam mengambil passage yang relevan. 4 dan Thelen (2000) karena disesuaikan terhadap kaidah bahasa Indonesia. Rule yang dibuat Sianturi (2008) dan digunakan oleh Sanur (2011) memiliki notasi S sebagai sentence atau passage serta Q sebagai

Lebih terperinci

2. Ketepatan untuk setiap jawaban.

2. Ketepatan untuk setiap jawaban. dikembalikan sebagai top passage dari kueri pertanyaan yang diberikan. 5. Ekstraksi Jawaban Top passages yang diperoleh dilakukan perhitungan terhadap jarak kata. Entitas yang memiliki jarak terpendek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

beberapa tag-tag lain yang lebih spesifik di dalamnya.

beberapa tag-tag lain yang lebih spesifik di dalamnya. metode mana yang lebih baik digunakan untuk memilih istilah ekspansi yang akan ditambahkan pada kueri awal. Lingkungan Implementasi Perangkat lunak yang digunakan untuk penelitian yaitu:. Windows Vista

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G64103038 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PEMILIHAN DEPARTEMEN FAKULTAS

PEMILIHAN DEPARTEMEN FAKULTAS PEMILIHAN PASSAGES DALAM QUESTION ANSWEING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BEBAHASA INDONESIA SUCI AMELIA SANU DEPATEMEN ILMU KOMPUTE FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PETANIANN BOGO BOGO 2011

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. sim(, )=

HASIL DAN PEMBAHASAN. sim(, )= 4 untuk dianggap relevan dengan istilah-istilah kueri tertentu dibandingkan dokumendokumen yang lebih pendek. Sehinggavektor dokumen perlu dinormalisasi. Ukuran kesamaan antara kueri Q dan dokumen D i

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Perhitungan recall-precision. ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah q j. p( i q j

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Perhitungan recall-precision. ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah q j. p( i q j 3 p( i j ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah j diketahui (Adisantoso 1996). Hitung Relevansi Kata Pada tahap ini, dilakukan proses perhitungan setiap kata yang dinilai relevan dan tidak relevan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b 7 dengan nilai σ yang digunakan pada tahap pelatihan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat akurasi SVM terhadap citra yang telah diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model klasifikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang sangat luas dan tidak terbatas seiring dengan sumber informasi yang banyak merupakan suatu bukti konkret bahwa informasi sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. diformulasikan digunakan dalam proses temu kembali selanjutnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN. diformulasikan digunakan dalam proses temu kembali selanjutnya. beberapa kata. Menurut Baeza-Yates dan Ribeiro-Neto (1999), tidak semua kata dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah dokumen secara signifikan Pemrosesan teks yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Aplikasi Question Answering System dengan Metode Rule-Based Question Answering System pada Alkitab

Aplikasi Question Answering System dengan Metode Rule-Based Question Answering System pada Alkitab Aplikasi Question Answering System dengan Metode Rule-Based Question Answering System pada Alkitab Andreas Handojo, Erwin Lie, Rolly Intan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

Code shift Asumsi-asumsi Pengaburan Kode Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Dokumen Perlakuan ( Treatment

Code shift Asumsi-asumsi Pengaburan Kode Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Dokumen Perlakuan ( Treatment 6 dengan FF. Jenis karakter substitusi dapat dilihat pada Tabel 6. Code shift Karakter yang dibuang dari lima bit kode dalam penelitian ini adalah karakter ke dua. Hal ini dengan pertimbangan pengucapan

Lebih terperinci

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita 6 besar dibandingkan dengan istilah yang berada pada description. Lingkup Implemental Lingkungan implementasi yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Perangkat Lunak : Sistem operasi Windows XP Professional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA. Oleh: NAFI IKHSANI G

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA. Oleh: NAFI IKHSANI G IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA Oleh: NAFI IKHSANI G64102016 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Dokumen Pengujian Pengolahan Query

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Dokumen Pengujian Pengolahan Query 5 Lingkungan Pengembangan Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ialah: Sistem Operasi Windows 7. Sphinx Search. XAMPP versi 1.7.3. Named Entity Tagger bahasa Indonesia. Perangkat keras yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana tahap pertama adalah proses pengumpulan dokumen teks yang akan digunakan data training dan data testing. Kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Penelitian yang sudah pernah membuat sistem ini berhasil menciptakan pembangkitan pertanyaan non-factoid secara otomatis dengan menggunakan tiga jenis

Lebih terperinci

Rata-rata token unik tiap dokumen

Rata-rata token unik tiap dokumen Percobaan Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui kinerja algoritme pengoreksian ejaan Damerau Levenshtein. Akan dilihat apakah algoritme tersebut dapat memberikan usulan kata yang cukup baik untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian tugas akhir ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 3.1: Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Studi Pustaka

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahap Pembentukan Knowledge Graph Sekumpulan kata-kata dalam suatu dokumen tidak akan terepresentasi sepenuhnya ke dalam graf. Bagian inti dokumen yang akan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN berikut. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai Indentifikasi Masalah Merumuskan Masalah Study Literatur Perancangan : 1. Flat Teks 2. Database

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dewasa ini telah mendorong permintaan akan kebutuhan informasi ilmu pengetahuan itu sendiri. Cara pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 13 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian dilakukan dalam lima tahapan utama, yaitu ekstraksi frame video, ekstraksi fitur SIFT dari seluruh frame, pembentukan kantong kata visual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian agar rumusan masalah penelitian dapat terselesaikan.

Lebih terperinci

Gambar 4 Ilustrasi bagian dokumen yang digunakan untuk pemrosesan.

Gambar 4 Ilustrasi bagian dokumen yang digunakan untuk pemrosesan. 6 pada akhir, seperti newsipb11111-2.txt yang berarti data berasal dari berita IPB dan diterbitkan pada tanggal 11 bulan Januari tahun 211 urutan ke-2. Dokumen memiliki ukuran terkecil 1 KB dan terbesar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Implementasi sistem merupakan prosedur pemakaian program. Selain itu dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

Lebih terperinci

APLIKASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED QUESTION ANSWERING SYSTEM PADA ALKITAB

APLIKASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED QUESTION ANSWERING SYSTEM PADA ALKITAB APLIKASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED QUESTION ANSWERING SYSTEM PADA ALKITAB Andreas Handojo 1, Erwin Lie 2, dan Rolly Intan 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan dalam segala bidang. Baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun penelitian. Penggunaan komputer kini tidak lagi terbatas

Lebih terperinci

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX Wahyu Hidayat 1 1 Departemen Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University 1 wahyuhidayat@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient

Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient Jurnal Transistor Elektro dan Informatika (TRANSISTOR EI) Vol. 2, No. 1 1 Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient Muhammad Fadelillah, Imam Much Ibnu Subroto,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi. 5 Mulai HASIL DAN PEMBAHASAN Kromosom P = rand [0,1] Ya P < Pm R = random Gen(r) dimutasi Selesai Tidak Gambar 7 Diagram alur proses mutasi. Hasil populasi baru yang terbentuk akan dievaluasi kembali dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama proses pembuatan tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN dalam Rangka Kegiatan SP4 Departemen Ilmu Komputer

LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN dalam Rangka Kegiatan SP4 Departemen Ilmu Komputer LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN dalam Rangka Kegiatan SP4 Departemen Ilmu Komputer CORPUS DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA UNTUK PENGUJIAN EFEKTIVITAS TEMU KEMBALI INFORMASI Oleh: Ir. Julio Adisantoso, M.Kom.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Dengan semakin majunya teknologi komputer, banyak orang tertarik untuk menggunakan komputer. Kemampuan komputer saat ini dirasa dapat memudahkan manusia dalam menjalankan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar belakang

PENDAHULUAN. Latar belakang Latar belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara megabiodiversity yang memiliki kekayaan tumbuhan obat. Indonesia memiliki lebih dari 38.000 spesies tanaman (Bappenas 2003). Sampai tahun 2001 Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, tahapan penelitian, dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 PENDAHULUAN Pada saat kita melakukan pencarian melalui search engine (google.com, yahoo, dsb), kita bisa mendapatkan beberapa hasil, yang berupa dokumen - dokumen yang sama

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah contoh tampilan hasil dari kueri:

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah contoh tampilan hasil dari kueri: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Retrival Berikut ini adalah contoh tampilan hasil dari kueri: 1. Kategori Gajah Gambar 4.1 Hasil kueri kategori gajah dengan histogram biasa 48 Gambar 4.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor penting penunjang globalisasi ialah internet. Semakin majunya teknologi internet menyebabkan banyaknya pengembang perangkat lunak membuat berbagai

Lebih terperinci

QUERY-SENSITIVE SIMILARITY MEASURE DALAM TEMU KEMBALI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ABSTRAK

QUERY-SENSITIVE SIMILARITY MEASURE DALAM TEMU KEMBALI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ABSTRAK QUERY-SENSITIVE SIMILARITY MEASURE DALAM TEMU KEMBALI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA Sri Nurdiati 1, Julio Adisantoso 1, Adam Salnor Akbar 2 1 Staf Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan IPA, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah situs web (website) di Internet berdasarkan hasil survey dari Netcraft (2013) menunjukkan peningkatan pesat dari 18 juta website pada tahun 2000

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF)

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) 1 Dhony Syafe i Harjanto, 2 Sukmawati Nur Endah, dan 2 Nurdin Bahtiar 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, segala sesuatu harus dilakukan secara cepat, begitu juga dengan pembaca yang ingin secara cepat mengetahui keseluruhan infomasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Metodologi penelitian.

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Metodologi penelitian. 4 penelitian i, kata diasosiasikan dengan anotasi citra (kata) dan dokumen diasosiasikan dengan citra. Matriks kata-citra tersebut didekomposisi meadi : A USV T dengan A adalah matriks kata-citra, matriks

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 State of the Art Pada penelitian sebelumnya sudah ada yang menggunakan metode Stemming untuk preprocessing text dalam mengolah data pelatihan dan data uji untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 38 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan program aplikasi ini, diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah konfigurasi dari perangkat keras dan yang kedua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Twitter Twiter adalah sebuah layanan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk menulis maksimal 140 karakter, yang dikenal sebagai Tweet. Twitter didirikan oleh Jack Dorsey

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini komputer berkembang sangat pesat di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ini didukung oleh proses komputasi yang sangat cepat dan juga dukungan pengolahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam bab ini akan dijabarkan analisa, yang meliputi analisa masalah dan gambaran umum masalah yang sedang dibahas, perancangan sistem serta desain antarmuka (user interface)

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN TEMU KEMBALI INFORMASI KOM431

KONTRAK PERKULIAHAN TEMU KEMBALI INFORMASI KOM431 KONTRAK PERKULIAHAN TEMU KEMBALI INFORMASI KOM431 KOORDINATOR MATA AJARAN TEMU KEMBALI INFORMASI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2011/2012 KONTRAK PERKULIAHAN Nama Matakuliah :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 37 BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam tahap implementasi sistem ada beberapa syarat yang harus disiapkan sebelumnya. Syarat-syarat tersebut meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa proses information retrieval dengan menggunakan cosine similarity dan analisa proses rekomendasi buku dengan menggunakan jaccard

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan mengenai tahapan analisis dan perancangan sistem yang akan dikembangkan, yaitu Sistem Identifikasi Buron. Bab ini terbagi atas 5 bagian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut : Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Aplikasi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah alat yang mampu menjembatani penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa untuk dapat berkomunikasi satu sama lainnya.

Lebih terperinci

Ekspansi Kueri pada Sistem Temu Kembali Informasi Berbahasa Indonesia Menggunakan Analisis Konteks Lokal

Ekspansi Kueri pada Sistem Temu Kembali Informasi Berbahasa Indonesia Menggunakan Analisis Konteks Lokal Tersedia secara online di: http://journal.ipb.ac.id/index.php.jika Volume 1 Nomor 1 halaman 22-29 ISSN: 2089-6026 Ekspansi Kueri pada Sistem Temu Kembali Informasi Berbahasa Indonesia Menggunakan Analisis

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap pembangunan perangkat lunak, tahap lanjut dari tahap perancangan sistem. Tahap yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun yang lalu pada umumnya pada perpustakaan masih menggunakan sistem manual. Sistem manual itu menuntut ketelitian dari pihak manajemen perpustakaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan, maka dilakukan implementasi/pengkodean ke dalam bentuk program komputer. Pengkodean

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Aristoteles Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung aristoteles@unila.ac.id Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah meringkas

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab kelima ini berisi uraian hasil implementasi dan pengujian terhadap perangkat lunak yang dibuat pada tugas akhir ini. 5.1 Implementasi Sub bab ini mendeskripsikan hasil

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan sistem yang dikembangkan meliputi arsitektur sistem, perancangan pembuat unit pengindeksan dan perancangan antarmuka. 3.1 Arsitektur Sistem Gambar

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN

Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN Dokumen Penyimpanan yang Terorganisasi Database Mahasiswa Database Buku ID Nama Buku Pengarang 001 Information Retrieval Ricardo baeza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibuktikan dengan semakin canggihnya perangkat keras seperti prosesor,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibuktikan dengan semakin canggihnya perangkat keras seperti prosesor, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini teknologi komputer berkembang dengan pesat. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin canggihnya perangkat keras seperti prosesor, memori, dan sebagainya.

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, setiap orang dituntut untuk bisa memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi dan dapat menggunakan di dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, bisnis restoran semakin diminati. Setiap restoran berusaha menyajikan sesuatu yang baru dan unik kepada pelanggannya. Banyak restoran yang berhasil

Lebih terperinci

ANALISIS PERTANYAAN BERBAHASA INDONESIA PADA QUESTION ANSWERING SYSTEM (QAS) KARTINA

ANALISIS PERTANYAAN BERBAHASA INDONESIA PADA QUESTION ANSWERING SYSTEM (QAS) KARTINA ANALISIS PERTANYAAN BERBAHASA INDONESIA PADA QUESTION ANSWERING SYSTEM (QAS) KARTINA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 1 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan analisis dan perancangan sistem dari aplikasi translator bahasa Indonesia Sunda, Sunda Indonesia berbasis mobile dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan dunia computer dewasa ini sangat cepat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Komputer pada awal mula perkembanganya kebanyakan digunakan untuk

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cat tembok merupakan cat berbahan dasar air atau waterbased yang dapat digunakan pada dinding suatu rumah / bangunan baik interior maupun eksterior. Banyak

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Tahapan Implementasi Tahap implementasi ini dilakukan setalah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Dalam tahap implementasi ini akan dilakukan pengkodingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Rahmatulloh (2016). Penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pencarian Benda Hilang Lost &

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Informasi seakan-akan menjadi mata uang baru yang membuat akurasi menjadi sangat penting ketika mencari

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi dari Sistem Informasi Rekrutmen Karyawan PT. Intidragon Suryatama. 4.1. Konfigurasi Perangkat Keras

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan rangkaian dari langkah-langkah yang diterapkan dalam penelitian, secara umum dan khusus langkah-langkah tersebut tertera pada Gambar flowchart

Lebih terperinci

Lampiran 1 Antarmuka implementasi

Lampiran 1 Antarmuka implementasi LAMPIRAN 16 Lampiran 1 Antarmuka implementasi 17 17 Lampiran 2 Contoh dokumen XML dalam koleksi pengujian indosiar050704-001 SumKa Presiden Megawati Lakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN berikut. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai Identifikasi Masalah Merumuskan Masalah Study Literatur Perancangan Struktur Menu Interface Analisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) merupakan pembuatan rangkuman dari sebuah sumber teks secara

Lebih terperinci

Indexing dan Bahasa Penelusuran

Indexing dan Bahasa Penelusuran LOGO Indexing dan Bahasa Penelusuran Sugeng Priyanto Indexing Definisi : sebuah proses untuk melakukan pengindeksan terhadap kumpulan dokumen yang akan disediakan sebagai informasi kepada pemakai. Proses

Lebih terperinci

APLIKASI INVENTARIS BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB. Sir Kalifatullah Ermaya. Abstrak

APLIKASI INVENTARIS BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB. Sir Kalifatullah Ermaya. Abstrak APLIKASI INVENTARIS BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Sir Kalifatullah Ermaya Abstrak Perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak perubahan dalam bertukar informasi. Pertukaran informasi yang dulunya

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui nilai angka kredit guru itu sangat penting, karena untuk menilai mutu atau kualitas kinerja dari setiap guru, selain itu angka kredit juga berguna

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. yang digunakan untuk menulis program dan membentuk tabel-tabel basis data.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. yang digunakan untuk menulis program dan membentuk tabel-tabel basis data. BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Implementasi Perangkat Lunak.. Lingkungan Implementasi Menjelaskan lingkungan perangkat keras dan perangkat implementasi yang digunakan untuk menulis program dan membentuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. untuk menampilkan ringkasan dari teks yang dimasukkan pengguna. Ringkasan

BAB III PEMBAHASAN. untuk menampilkan ringkasan dari teks yang dimasukkan pengguna. Ringkasan BAB III PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dibuat sistem peringkasan teks. Sistem ini bertujuan untuk menampilkan ringkasan dari teks yang dimasukkan pengguna. Ringkasan yang ditampilkan adalah kalimat-kalimat

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat menyebabkan kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN UKDW

Bab 1 PENDAHULUAN UKDW Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi yang ada pada saat ini telah berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi tersebut dapat dilihat dari perkembangan spesifikasi komputer

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 69 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar prototipe sistem pakar dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap 67 BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan SMA N 14 Surabaya dibutuhkan: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan SMA N 14 Surabaya dibutuhkan: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Untuk dapat menjalankan aplikasi sistem informasi sirkulasi pelayanan perpustakaan SMA N 14 Surabaya dibutuhkan: 5.1.1 Software Pendukung 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktek Dokter Hewan Anton S.A.P. adalah klinik hewan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan untuk hewan. Pelayanan yang diberikan dapat berupa konsultasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN SIMILARITY THESAURUS TERHADAP EKSPANSI KUERI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA

EVALUASI PENGGUNAAN SIMILARITY THESAURUS TERHADAP EKSPANSI KUERI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA EVALUASI PENGGUNAAN SIMILARITY THESAURUS TERHADAP EKSPANSI KUERI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA Fridolin Febrianto Paiki Universitas Papua, Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari ff.paiki@unipa.ac.id

Lebih terperinci

TES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan.

TES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan. LAMPIRAN 1 TES Dengan hormat, Dengan segala kerendahan hati, saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi tes ini yang berkaitan dengan judul penelitian saya Analisis Kemampuan Pustakawan Dalam Pengelolaan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penjualan produk dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penjualan langsung dan penjualan dengan sistem online. Sistem penjualan langsung memiliki keterbatasan

Lebih terperinci