Identifikasi Tipe Pertanyaan Asumsi Pengelompokan Tipe Jawaban Lingkungan Implementasi Temu Kembali Jawaban HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Identifikasi Tipe Pertanyaan Asumsi Pengelompokan Tipe Jawaban Lingkungan Implementasi Temu Kembali Jawaban HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 5 Identifikasi Tipe Pertanyaan Ada beberapa tipe pertanyaan yang digunakan dalam Bahasa Indonesia, yaitu: 1 APA, yang menanyakan suatu pengertian, tujuan, manfaat, kata benda, baik abstrak maupun konkret (tidak termasuk di dalamnya yes/no question). 2 SIAPA, yang menanyakan orang atau makhluk hidup lain yang melakukan sesuatu. 3 KAPAN, yang menanyakan waktu terjadinya suatu peristiwa. 4 MANA, yang menanyakan tempat. 5 MENGAPA, yang menanyakan tujuan atau sebab terjadinya sesuatu. Dalam penelitian ini, tipe pertanyaan BAGAIMANA tidak diikutsertakan karena jawabannya adalah suatu penjelasan. Begitu pula dengan tipe pertanyaan MANA yang menanyakan suatu pilihan. Dari lima tipe pertanyaan di atas, akan dilakukan pembelajaran rule yang akan digunakan berdasarkan pola kalimat yang dimiliki dokumen. Pengelompokan Tipe Jawaban Untuk dapat menemukan jawaban yang tepat, perlu dilakukan pembelajaran terhadap sistem, di antaranya adalah pengelompokan tipe jawaban. Tipe jawaban ini disusun dalam suatu kamus yang dibuat secara manual. Temu Kembali Jawaban Tiap petunjuk pada kalimat dalam dokumen akan mendapatkan nilai berdasarkan hasil dari WordMatch dan rule yang ada, sesuai dengan tingkat relevansinya terhadap kueri pertanyaan yang diberikan. Dalam hal ini ada empat tingkatan nilai, yakni (Rillof & Thelen 2000): clue (+3), good_clue (+4), confident (+6), slam_dunk (+20). Kalimat yang ditemukembalikan adalah kalimat yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan nilai kalimat lain. Evaluasi Question Answering System Metode yang digunakan dalam evaluasi Question Answering System ini adalah dengan melihat persentase antara jumlah kalimat relevan yang ditemukembalikan terhadap jumlah seluruh kalimat yang ditemukembalikan. Semakin besar hasil persentase, maka kinerja sistem akan semakin baik. Kalimat jawaban yang ditemukembalikan adalah kalimat yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan kalimat lain. Rumus yang digunakan yaitu Ar Relevansi = 100% A dengan: Relevansi = Persentase hasil relevansi Ar = Jumlah kalimat relevan yang ditemukembalikan A = Jumlah kalimat yang ditemukembalikan Asumsi Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1 Kamus pengelompokan tipe jawaban yang digunakan dibuat secara manual. 2 Rule-rule yang digunakan dibuat dengan memperhatikan dokumen yang digunakan. 3 Tidak dilakukan kajian terhadap hubungan makna semantik dalam dokumen. Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Perangkat lunak: Windows XP Professional SP 2, XAMPP versi (PHP: 5.0.4, MySQL: , dan Apache: ), Macromedia Dreamweaver MX 2004, Internet Explorer 7.0, Netscape versi Perangkat keras: Prosesor Intel Pentium IV 2.8 GHz, RAM 768 MB, harddisk 40 GB, keyboard, mouse, dan monitor. HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Dokumen Pengujian Dokumen pengujian berformat teks (*.txt). Nama dokumen berdasarkan urutan ayat dalam terjemahan surat Al Baqarah. Jumlah digit angka yang digunakan pada nama dokumen adalah tiga, sehingga pemberian nama dokumen pada ayat 2 adalah Ayat 002. Dokumen disimpan dalam satu direktori dan

2 6 tidak terdapat tag-tag tertentu seperti XML atau HTML. Satu dokumen berisi satu terjemahan ayat. Dalam penelitian ini, sebuah kalimat harus diakhiri oleh tanda titik(.). Dalam satu dokumen minimal berisi satu kalimat. Dalam dokumen yang digunakan, terdapat beberapa dokumen yang merupakan gabungan dari dua atau tiga ayat. Penggabungan dilakukan karena terdapat beberapa ayat yang diakhiri oleh tanda koma(,) dan ayat berikutnya merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya. Penggabungan dilakukan secara manual oleh penulis. Ayat 002 dan 003 adalah contoh ayat yang diakhiri oleh tanda koma(,) dan masih berkelanjutan dengan ayat berikutnya, sehingga ayat 002, 003, dan 004 digabungkan menjadi satu dokumen. Contoh dokumen yang demikian dapat dilihat pada Lampiran 1. Untuk ayat yang kalimatnya diakhiri oleh tanda tanya(?) atau tanda seru(!) dan tidak berhubungan dengan ayat selanjutnya, penulis menambahkan tanda titik(.) secara manual di akhir kalimatnya. Contoh ayat yang kalimatnya diakhiri oleh tanda tanya(?) yaitu ayat 044 dan dapat dilihat pada Lampiran 2. Ayat 175 adalah contoh ayat yang kalimatnya diakhiri oleh tanda seru(!) dan dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan jumlah ayat surat Al Baqarah, seharusnya jumlah dokumen yang digunakan sebanyak 286 dokumen. Namun, setelah dilakukan proses penggabungan ayat, jumlah dokumen yang digunakan menjadi 274. Nama dokumen menunjukkan ayat terjemahan. Ayat menunjukkan bahwa dokumen tersebut berisi terjemahan ayat 002, 003, dan 004. Ayat 001 menunjukkan bahwa dokumen tersebut berisi terjemahan ayat 001. Nama dokumen yang digunakan kemudian disimpan dalam tabel tb_dokumen. Jumlah kalimat dalam keseluruhan dokumen adalah 609. Indexing Proses awal dalam indexing yaitu menyimpan nama dokumen yang digunakan sebagai dokumen uji dalam tabel tb_dokumen. Struktur tabel tb_dokumen dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Struktur tabel tb_dokumen Nama Kolom Tipe Keterangan iddokumen SMALL Primary key INT namadokumen TEXT - Field iddokumen merupakan urutan penyimpanan dokumen berdasarkan jumlah dokumen yang digunakan. Proses penyimpanan nama dokumen terurut seperti proses penyimpanan file biasa, misalnya Ayat 001, Ayat 002, Ayat 003, Ayat 004, dan seterusnya. Nama dokumen disimpan dalam field namadokumen. Parsing pada dokumen diawali dengan memisahkan kalimat-kalimat dokumen berdasarkan separator titik(.). Hasil proses ini berupa array kalimat yang kemudian disimpan dalam tabel tb_kalimat. Struktur tabel tb_kalimat dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Struktur tabel tb_kalimat Nama Tipe Keterangan Kolom iddok SMALLINT Primary key idkalimat SMALLINT Primary key kalimat TEXT - score SMALLINT - Field iddok mengacu ke field iddokumen pada tabel tb_dokumen. Field idkalimat menunjukkan urutan kalimat pada dokumen yang bersangkutan. Array kalimat yang dihasilkan disimpan dalam field kalimat. Field score digunakan untuk menyimpan nilai yang diperoleh masing-masing kalimat dari proses Wordmatch dan pembobotan berdasarkan rule dari tipe kueri pengguna. Pada indexing dokumen dan awal proses pengolahan terhadap kueri, field score masing-masing kalimat diberi nilai nol(0). Parsing pada kalimat diawali dengan proses case folding yaitu membuat semua huruf pada teks yang akan di-parsing menjadi huruf kecil. Proses tersebut dilakukan untuk memperkecil ukuran basis data pada indeks (Nadirman 2006). Penelitian ini memanfaatkan algoritma parsing Ikhsani (2006) dengan melakukan penambahan algoritma untuk penghilangan stopwords dalam melakukan parsing dan menciptakan token unik. Stopwords berisi kata-kata umum yang hampir selalu ada pada dokumen. Stopwords yang digunakan mengacu pada stopwords Nadirman (2006) dengan melakukan penyesuaian terhadap daftar kata-kata umum yang terdapat pada dokumen pengujian. Katakata umum yang digunakan sebagai identitas pada rule dan kamus tipe jawaban tidak disertakan dalam stopwords. Contoh kata-kata umum yang digunakan sebagai identitas rules yaitu: adalah, agar, karena, dan pada. Contoh

3 7 kata-kata umum yang digunakan dalam kamus tipe jawaban yaitu: mereka, aku, dan dia. Daftar kata stopwords disimpan dalam kamus k_stopwords.txt dan dapat dilihat pada Lampiran 4. Setelah dilakukan proses penghilangan stopwords dihasilkan tokentoken yang menjadi indeks suatu dokumen. Stemming dilakukan pada setiap token dengan menggunakan algoritma stemming Ridha (2002) dengan melakukan perubahan pada beberapa aturan yang tidak diperlukan terhadap dokumen pengujian. Setelah dilakukan pengkajian terhadap dokumen yang digunakan, tidak ditemukan kata-kata yang menggunakan imbuhan asing, sehingga proses penghilangan imbuhan asing (remove foreign suffixs) tidak digunakan. Kalimat kueri juga mengalami parsing dan stemming seperti pada kalimat dokumen. Hasil parsing dan stemming dari kalimat kueri dimasukkan dalam array, sedangkan hasil parsing dan stemming dari kalimat dokumen disimpan dalam tabel tb_kata. Struktur tabel tb_kata dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Struktur tabel tb_kata Nama Kolom Tipe iddokumen SMALLINT idkalimat SMALLINT kata TINYTEXT Hasil parsing dan stemming untuk masingmasing kalimat dari tb_kalimat disimpan di field kata pada tabel tb_kata. Field iddokumen dan idkalimat mengacu pada field iddok dan idkalimat pada tabel tb_kalimat. Keterhubungan antartabel dapat dilihat pada Gambar 2. tb_dokumen iddokumen namadokumen 1 N tb_kalimat iddok idkalimat namadokumen 1 N tb_kata iddok idkalimat kata score Gambar 2 Keterhubungan antartabel. WordMatch Kalimat dokumen maupun kalimat kueri yang telah dipecah menjadi token-token dan telah di-stemming akan dibandingkan. Algoritma WordMatch dibuat sendiri oleh penulis. Dalam proses perbandingan antara token-token dalam kalimat dokumen dan token-token dalam kalimat kueri, jika terdapat token yang sama akan menambahkan nilai clue (+3) pada kalimat dokumen tersebut. Pengelompokan Tipe Jawaban Untuk dapat menemukan kalimat jawaban yang tepat, perlu dilakukan pembelajaran terhadap sistem, di antaranya dengan melakukan pengelompokan tipe jawaban berdasarkan tipe pertanyaan. Tipe jawaban ini disusun dalam suatu kamus yang dibuat secara manual. Kamus yang dihasilkan yaitu: 1 ORANG, jawaban dari pertanyaan SIAPA, yang dapat diidentifikasi dengan adanya sebutan atas seseorang, Nabi, Allah, dan makhluk lainnya. Beberapa yang termasuk dalam kamus ORANG ini adalah Allah, Kami, Dia, Engkau, manusia, dan syaitan. Tipe jawaban ini disimpan dalam kamus bernama kamus_orang.txt dan dapat dilihat pada Lampiran 5. 2 WAKTU, jawaban dari pertanyaan KAPAN yang mengidentifikasi waktu terjadinya suatu peristiwa. Hari, malam, dan tahun merupakan contoh kata yang tergolong dalam kamus WAKTU. Tipe jawaban ini disimpan dalam kamus bernama kamus_waktu.txt dan dapat dilihat pada Lampiran 6. 3 TEMPAT, jawaban dari pertanyaan MANA, terdiri dari beberapa nama tempat yang terdapat pada dokumen. Nama tempat yang terdapat dalam dokumen misalnya Shafa, neraka, dan surga. Tipe jawaban ini disimpan dalam kamus bernama kamus_tempat.txt dan dapat dilihat pada Lampiran 7. Selain mengelompokkan tipe jawaban, untuk memperoleh jawaban yang akurat tentu saja disertai implementasi rule yang dijelaskan pada sub bab algoritma rule. Untuk jawaban dari pertanyaan MENGAPA langsung diimplementasikan dalam sistem. Caranya adalah dengan mengidentifikasi kata agar, karena, dan supaya dari indeks. Begitu pula dengan jawaban dari pertanyaan APA langsung diimplementasikan dalam sistem dengan mengidentifikasi kata adalah dan yaitu dari indeks.

4 8 Algoritma Rule Dalam penelitian ini digunakan metode rule-based. Setelah dilakukan pengkajian terhadap pola kalimat dokumen yang digunakan dan kemungkinan pola kalimat kueri dengan menggunakan bahasa alami, maka disusun algoritma rule. Algoritma yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 1. APA Q = (Q - {apa}) If(Q,{Allah}) then (Q + {kami}) elseif(q,{kami}) Score(S) += wordmatch (Q,S) If contains (Q,{maksud}) and contains (S,{adalah,yaitu}) then If contains (S,{adalah,yaitu}) then Score(S) += confident 2. MENGAPA Q = (Q - {mengapa}) If(Q,{Allah}) then (Q + {kami}) elseif(q,{kami}) Score(S) += WordMatch(Q,S) If contains (S,{agar,karena,supaya}) then 3. SIAPA Q = (Q - {siapa}) If(Q,{Allah}) then (Q + {kami}) elseif(q,{kami}) Score(S) += wordmatch (Q,S) If ~contains (Q, ORANG) and contains (S, ORANG) then Score(S) += confident If contains (Q, ORANG) and contains (S, ORANG) then 4. KAPAN Q = (Q - {kapan}) If(Q,{kami}) Score(S) += wordmatch(q,s) If contains (S, WAKTU) and contains (S,{pada,selama}) then Score(S) += confident If contains (S,WAKTU) then Score(S) += good_clue 5. MANA Q = (Q - {mana,dimana,kemana}) Score(S) += wordmatch(q,s) If contains (S,TEMPAT) then Keterangan: S = sentence (kalimat dokumen) Q = query (kalimat kueri) Secara umum, algoritma rule yang digunakan berbeda dengan algoritma rule Riloff & Thelen (2000). Setelah parsing kalimat kueri dan penentuan tipe pertanyaan berdasarkan kalimat kueri, kata penunjuk tipe pertanyaan pada kalimat kueri dihilangkan. Pada kueri yang memiliki tipe pertanyaan APA, MENGAPA, dan SIAPA, proses selanjutnya adalah menambahkan kata kami pada kueri yang mengandung kata Allah, menambahkan kata kamu pada kueri yang mengandung kata kami, dan tidak menambahkan kata apapun untuk selainnya. Pada kueri yang memiliki tipe pertanyaan KAPAN, hanya akan ditambahkan kata kamu jika kueri mengandung kata kami. Di lain pihak, untuk kueri yang memiliki tipe pertanyaan MANA, kueri tidak mengalami proses seperti yang telah dijelaskan. Setelah proses manipulasi kueri, kueri akan di-stemming. Dari token-token kueri yang dihasilkan akan dilakukan proses pemberian nilai berdasarkan WordMatch dan rule yang ada. Evaluasi Question Answering System Tujuan dari Question Answering System yaitu menemukembalikan informasi yang relevan dan sedikit mungkin menemukembalikan informasi yang tidak relevan. Menurut Nadirman (2006), relevan atau tidaknya suatu informasi yang ditemukembalikan hanya dapat dilakukan dengan cara membaca dokumen itu satu persatu.

5 9 Menurut Rijsbergen (1979), relevansi merupakan sesuatu yang sifatnya subjektif. Setiap orang mempunyai perbedaan untuk mengartikan bahwa dokumen itu relevan atau tidak terhadap sebuah topik informasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan suatu set dokumen kecil yang membentuk suatu pola kueri yang relevan terhadap sistem dan juga kalimat jawaban yang benar berdasarkan kueri yang diberikan (relevance judgement). Relevance judgement yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 8. Kalimat jawaban yang ditemukembalikan adalah kalimat yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan kalimat lain. Nilai tertinggi dari suatu kalimat jawaban akan selalu berubah berdasarkan kueri yang diberikan. Pada evaluasi Question Answering System ini, digunakan dua macam kueri. Kueri yang pertama adalah kueri yang digunakan dalam penelitian berdasarkan rule yang telah dibuat. Jumlah kueri yang digunakan dalam penelitian sebanyak lima puluh, di mana terdapat sepuluh kueri pada setiap tipe pertanyaan. Kueri yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 9. Kueri kedua adalah kueri yang diberikan oleh pengguna umum tanpa mengetahui rule yang digunakan dalam sistem. Banyak pengguna umum adalah sepuluh orang di mana masing-masing pengguna memberikan satu kueri untuk setiap tipe pertanyaan. Contoh kueri yang diberikan oleh pengguna umum dapat dilihat pada Lampiran 10. Dari kueri yang diberikan akan diketahui jumlah kalimat jawaban yang relevan menurut pengguna. Hasil evaluasi dinyatakan dalam persentase jumlah kalimat jawaban yang relevan menurut pengguna terhadap jumlah kalimat jawaban yang ditemukembalikan berdasarkan tipe pertanyaan. Hasil evaluasi Question Answering System terhadap dua macam kueri dapat dilihat pada Gambar 3. Persentase Relevansi (%) APA MENGAPA SIAPA KAPAN MANA Tipe Pertanyaan Penelitian Pengguna Umum Gambar 3 Evaluasi Question Answering System. Dari Gambar 3, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan persentase hasil evaluasi antara kueri penelitian dengan kueri pengguna umum. Persentase dari kueri penelitian selalu lebih besar daripada persentase dari kueri pengguna umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil evaluasi yaitu: Kurangnya pemahaman pengguna umum terhadap lingkup dokumen pengujian yang berpengaruh pada pola kueri yang diberikan. Contoh kueri di luar lingkup dokumen pengujian yaitu Mengapa umat islam kalah dalam perang uhud?. Perilaku pengguna umum yang lebih ke arah kueri bersifat prosedural daripada kueri bersifat deskriptif. Contoh kueri yang bersifat prosedural adalah Di mana Nabi Adam diciptakan?. Perbedaan tingkat relevansi antara seseorang dengan orang lain. Setiap rule yang dibuat tentunya tidak memiliki kinerja yang sama. Dari seluruh tipe pertanyaan yang ada, baik kueri dari penulis maupun kueri dari pengguna umum, dapat dilihat bahwa rule pada tipe pertanyaan SIAPA mempunyai persentase paling tinggi. Hal ini terjadi karena kecenderungan penggunaan subjek yang unik pada dokumen, sehingga kueri yang diberikan dapat spesifik mengacu terhadap subjek kalimat yang bersangkutan. Tipe pertanyaan SIAPA juga merupakan tipe pertanyaan yang mencari

6 10 deskripsi atas seseorang, makhluk Allah, atau Allah sendiri. Rule pada tipe pertanyaan MANA merupakan rule yang memiliki persentase paling rendah. Hal ini terjadi karena banyaknya variasi pola jawaban pada tipe pertanyaan MANA, sehingga rule yang digunakan hanya dapat mencakup pola kalimat secara umum. Selain itu, tidak adanya kata umum yang dapat dijadikan sebagai identitas rule pada pola jawaban tipe pertanyaan MANA juga mempengaruhi hasil temu kembali. Tabel 4 Evaluasi keseluruhan rule dari kueri penelitian Rule Akurasi APA % MENGAPA 76.25% SIAPA 97.50% KAPAN 90.00% MANA 68.03% Rata-rata 85.69% Secara keseluruhan, dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa akurasi rata-rata rule terhadap kueri yang diberikan oleh penulis adalah 85.69%. Hal ini menunjukkan bahwa peluang relevansi kalimat jawaban yang ditemukembalikan untuk satu kueri yang diberikan oleh penulis yaitu 85.69%. Di sisi lain, nilai akurasi rata-rata rule terhadap kueri yang diberikan oleh pengguna umum dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Evaluasi keseluruhan rule dari kueri pengguna umum Rule Akurasi APA % MENGAPA 43.33% SIAPA 78.33% KAPAN 56.67% MANA 39.94% Rata-rata 53.14% Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa akurasi rata-rata rule terhadap keseluruhan kueri yang diberikan oleh pengguna umum adalah 53.14%. Hal ini menunjukkan bahwa peluang relevansi kalimat jawaban yang ditemukembalikan pada satu kueri yang diberikan oleh pengguna umum yaitu 53.14%. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Question Answering System pada terjemahan Al Qur an surat Al Baqarah yang telah dikembangkan memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: Kelebihan: Sistem yang dibangun berbasis web, sehingga dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Kueri yang digunakan dalam bentuk bahasa alami. Indexing dokumen hanya dilakukan sekali, yaitu indexing di awal pembangunan sistem. Kekurangan: Jika terdapat penambahan dokumen, maka harus dilakukan proses pengindeksan ulang dokumen. Tidak dilakukan kajian terhadap hubungan makna semantik dalam dokumen, sehingga kandungan terjemahan yang bersifat prosedural belum dapat ditemukembalikan. Penelitian ini belum menggunakan thesaurus dan hanya menggunakan simple matching, sehingga hasil dari kueri yang memiliki kata-kata hampir sama dengan kata-kata dalam kalimat dokumen akan menghasilkan jawaban yang lebih spesifik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam penelitian yang telah dilakukan, diperoleh suatu Question Answering System pada terjemahan Al Qur an surat Al Baqarah. Dalam pengembangan sistem digunakan metode rule-based sehingga dihasilkan rule untuk setiap tipe pertanyaan. Dari evaluasi sistem, rule pada tipe pertanyaan SIAPA mempunyai kinerja yang paling tinggi dan rule pada tipe pertanyaan MANA mempunyai kinerja yang paling rendah. Secara keseluruhan, akurasi rata-rata rule terhadap kueri yang diberikan oleh penulis adalah 85.69%, sedangkan akurasi rata-rata rule terhadap kueri yang diberikan pengguna umum adalah 53.14%.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Struktur tabel tb_dokumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Struktur tabel tb_dokumen 6 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi yang digunakan adalah sebagai berikut : Perangkat lunak : Sistem operasi Windows XP Professional Microsoft Visual Basic.NET 2005 SQL Srever 2000 Perangkat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AL BAQARAH MEYNAR DWI ANGGRAENY G64103038 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Menggunakan nilai Mean Reciprocal Rank (MRR) untuk melihat kinerja sistem dalam mengambil passage yang relevan.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Menggunakan nilai Mean Reciprocal Rank (MRR) untuk melihat kinerja sistem dalam mengambil passage yang relevan. 4 dan Thelen (2000) karena disesuaikan terhadap kaidah bahasa Indonesia. Rule yang dibuat Sianturi (2008) dan digunakan oleh Sanur (2011) memiliki notasi S sebagai sentence atau passage serta Q sebagai

Lebih terperinci

2. Ketepatan untuk setiap jawaban.

2. Ketepatan untuk setiap jawaban. dikembalikan sebagai top passage dari kueri pertanyaan yang diberikan. 5. Ekstraksi Jawaban Top passages yang diperoleh dilakukan perhitungan terhadap jarak kata. Entitas yang memiliki jarak terpendek

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED PADA BANYAK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ROMAIDA DOLAROSA SIANTURI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Penelitian yang sudah pernah membuat sistem ini berhasil menciptakan pembangkitan pertanyaan non-factoid secara otomatis dengan menggunakan tiga jenis

Lebih terperinci

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita 6 besar dibandingkan dengan istilah yang berada pada description. Lingkup Implemental Lingkungan implementasi yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Perangkat Lunak : Sistem operasi Windows XP Professional

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Perhitungan recall-precision. ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah q j. p( i q j

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Perhitungan recall-precision. ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah q j. p( i q j 3 p( i j ) adalah peluang kata i dalam dokumen setelah j diketahui (Adisantoso 1996). Hitung Relevansi Kata Pada tahap ini, dilakukan proses perhitungan setiap kata yang dinilai relevan dan tidak relevan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA. Oleh: NAFI IKHSANI G

IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA. Oleh: NAFI IKHSANI G IMPLEMENTASI QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE RULE-BASED UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI BERBAHASA INDONESIA Oleh: NAFI IKHSANI G64102016 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana tahap pertama adalah proses pengumpulan dokumen teks yang akan digunakan data training dan data testing. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN berikut. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai Indentifikasi Masalah Merumuskan Masalah Study Literatur Perancangan : 1. Flat Teks 2. Database

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. diformulasikan digunakan dalam proses temu kembali selanjutnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN. diformulasikan digunakan dalam proses temu kembali selanjutnya. beberapa kata. Menurut Baeza-Yates dan Ribeiro-Neto (1999), tidak semua kata dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah dokumen secara signifikan Pemrosesan teks yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Gambar 3. 1 Desain Penelitian Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 28 29 3.2. Metode Penelitian 1.2.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai

Lebih terperinci

beberapa tag-tag lain yang lebih spesifik di dalamnya.

beberapa tag-tag lain yang lebih spesifik di dalamnya. metode mana yang lebih baik digunakan untuk memilih istilah ekspansi yang akan ditambahkan pada kueri awal. Lingkungan Implementasi Perangkat lunak yang digunakan untuk penelitian yaitu:. Windows Vista

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan tenaga kerja akhir-akhir ini mulai meningkat cukup pesat. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya permintaan lapangan kerja pada perusahaan-perusahaan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi komputer sudah dimanfaatkan dalam berbagai bidang usaha mulai dari usaha kelas besar, kelas menengah, sampai usaha kelas kecil pun sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut adalah gambaran mengenai desain penelitian pencarian nilai siswa dengan menggunakan algoritma genetika: Studi Literatur Data Penelitian Metode

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b 7 dengan nilai σ yang digunakan pada tahap pelatihan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat akurasi SVM terhadap citra yang telah diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model klasifikasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha

1.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap suatu informasi mengakibatkan peningkatan yang besar juga terhadap kecanggihan suatu teknologi. Suatu teknologi dapat dikatakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. sim(, )=

HASIL DAN PEMBAHASAN. sim(, )= 4 untuk dianggap relevan dengan istilah-istilah kueri tertentu dibandingkan dokumendokumen yang lebih pendek. Sehinggavektor dokumen perlu dinormalisasi. Ukuran kesamaan antara kueri Q dan dokumen D i

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahap Pembentukan Knowledge Graph Sekumpulan kata-kata dalam suatu dokumen tidak akan terepresentasi sepenuhnya ke dalam graf. Bagian inti dokumen yang akan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Kebutuhan Sistem Hardware & Software Agar sistem dapat berjalan dengan baik dibutuh kan computer dengan spesifikasi yang mencakup fasilitas multimedia yaitu minimal mencakup

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang pengajuan topik tugas akhir, perumusan masalah berdasarkan latar belakang, tujuan yang merupakan jawaban dari perumusan masalah,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 90 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan tahap dari implementasi program serta implementasi dari setiap proses tahap penelitian. 4.1.2 Persiapan Arsitektur Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Awal Berikut ini adalah tampilan Awal dalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Bank BNI Di Kota Medan Berbasis Web seperti pada gambar IV.1.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan model sekuensial linier. Desain penelitian untuk sistem optimalisasi produksi ini

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan dalam segala bidang. Baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun penelitian. Penggunaan komputer kini tidak lagi terbatas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Membuat suatu situs memerlukan persiapan, perencanaan yang baik, tujuan yang jelas dan percobaan yang berulang-ulang karena menyangkut semua elemen yang

Lebih terperinci

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX Wahyu Hidayat 1 1 Departemen Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University 1 wahyuhidayat@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya. masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk

BAB III PEMBAHASAN. Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya. masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk mengajukan cuti. Pada pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN III. 1 Desain Penelitian Studi Literatur Penentuan Kebutuhan dan Data yang akan digunakan Pengumpulan Data yang dibutuhkan Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Sistem Pembuatan sistem kamus bahasa Sunda online, memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan sistem tersebut. Adapun perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Sistem aplikasi lelang proyek pengadaan barang atau jasa berbasis web pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara umum merupakan alat untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam penerapan aplikasi web penjualan ini pada PD Berkat Cahaya Kontraktor, maka sarana-sarana yang dibutuhkan untuk menjalankannya harus tersedia. Sarana-sarana

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan implementasi aplikasi yang dirancang, spesifikasi sarana yang dibutuhkan, dan contoh cara pengoperasian aplikasi yang dirancang. Bab ini juga menguraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibuktikan dengan semakin canggihnya perangkat keras seperti prosesor,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibuktikan dengan semakin canggihnya perangkat keras seperti prosesor, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini teknologi komputer berkembang dengan pesat. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin canggihnya perangkat keras seperti prosesor, memori, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian tugas akhir ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 3.1: Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Studi Pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik Kencana Ungu merupakan salah satu perusahaan konveksi terbesar yang terletak di ibukota, dimana memiliki cabangcabang berupa toko-toko kelontong/grosir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Sistem yang akan dioperasikan sebaiknya sistem tersebut telah diuji sebelum diterapkan apabila masalah yang ada pada sistem sudah terselesaikan dengan baik dan tanpa

Lebih terperinci

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Dokumen Pengujian Pengolahan Query

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Dokumen Pengujian Pengolahan Query 5 Lingkungan Pengembangan Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ialah: Sistem Operasi Windows 7. Sphinx Search. XAMPP versi 1.7.3. Named Entity Tagger bahasa Indonesia. Perangkat keras yang digunakan

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha

I.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Akur Pratama - Toserba Yogya merupakan perusahaan retail yang berada di Jawa Barat, dimana memiliki cabang-cabang yang tersebar di provinsi Jawa Barat. Oleh karena

Lebih terperinci

PEMBUATAN WEBSITE INFORMASI MUSEUM DI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA DREAMWEAVER 8, PHP DAN MYSQL

PEMBUATAN WEBSITE INFORMASI MUSEUM DI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA DREAMWEAVER 8, PHP DAN MYSQL PEMBUATAN WEBSITE INFORMASI MUSEUM DI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA DREAMWEAVER 8, PHP DAN MYSQL Nama NPM Jurusan Pembimbing : Wawan Fauzi : 1A113720 : Sistem Informasi : Dr. Ana Kurniawati, ST,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat karena sudah merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Dunia pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. lingkungan implementasi, pengkodean, dan interface dari aplikasi sistem tersebut.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. lingkungan implementasi, pengkodean, dan interface dari aplikasi sistem tersebut. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Studi Literatur Pencarian dataset yang cocok Pengembangan Perangkat lunak Data Penelitian Analisis Pengolahan data dengan SQL-Based Frequent Pattern

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan 126 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI 4.1. Kebutuhan Sistem Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan data atau informasi yang terdiri dari prosedur dan pelaksana data.

Lebih terperinci

PEMILIHAN DEPARTEMEN FAKULTAS

PEMILIHAN DEPARTEMEN FAKULTAS PEMILIHAN PASSAGES DALAM QUESTION ANSWEING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BEBAHASA INDONESIA SUCI AMELIA SANU DEPATEMEN ILMU KOMPUTE FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PETANIANN BOGO BOGO 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT S merupakan merupakan salah satu dari perusahaan tekstil yang tergabung dalam PT X, dan sama halnya dengan PT F. Kedua perusahaan ini berada di bawah naungan PT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Studi literatur mengenai decision support system serta beberapa metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan dengan banyak kriteria, yaitu: metode

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain penelitian

Gambar 3.1 Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Berikut adalah gambar metode penelitian yang digunakan: Studi Literatur Penentuan lokasi dan variable penelitian Menetukan kebutuhan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

I.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin ketat. Dalam hal ini, teknologi informasi akan memegang peranan yang sangat menentukan di dalam kompetisi di dunia

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab pertama pada laporan ini merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang sangat luas dan tidak terbatas seiring dengan sumber informasi yang banyak merupakan suatu bukti konkret bahwa informasi sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan tempat koleksi buku berada. Meskipun perpustakaan dapat bertujuan untuk menyediakan koleksi buku untuk perseorangan, namun perpustakaan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tentang jenis-jenis alat yang digunakan, cara-cara membangun jaringan komputer

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tentang jenis-jenis alat yang digunakan, cara-cara membangun jaringan komputer 77 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Piranti Lunak Perangkat ajar membangun jaringan komputer merupakan piranti lunak multimedia yang dibuat dalam bentuk CD dan terdapat perpaduan unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam membangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu : 1. Perangkat keras a. Processor Intel Core

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 81 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Layar Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan layar program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun Pemilihan Kelas Peminatan Pada STMIK Potensi

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui nilai angka kredit guru itu sangat penting, karena untuk menilai mutu atau kualitas kinerja dari setiap guru, selain itu angka kredit juga berguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan komputer maju dengan pesatnya. Seperti diketahui dunia komputer telah mencakup banyak bidang seperti dalam bidang kedokteran, bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memperlancar proses penelitian maka desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Desain penelitian ini meliputi: 1. Tahapan awal penelitian a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. c. Mempersiapkan

Lebih terperinci

Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient

Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient Jurnal Transistor Elektro dan Informatika (TRANSISTOR EI) Vol. 2, No. 1 1 Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient Muhammad Fadelillah, Imam Much Ibnu Subroto,

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan percetakaan terdapat banyak departemen. Salah satu divisi yang cukup penting adalah departemen produksi. Departemen produksi merupakan

Lebih terperinci

Gambar 4.58 Halaman View Materi Sekolah Lain Setelah Pilih Nama Sekolah ( Siswa SMAK 1 )

Gambar 4.58 Halaman View Materi Sekolah Lain Setelah Pilih Nama Sekolah ( Siswa SMAK 1 ) 255 Gambar 4.58 Halaman View Materi Sekolah Lain Setelah Pilih Nama Sekolah ( Siswa SMAK 1 ) Gambar diatas adalah halaman view materi sekolah lain setelah pilih nama sekolah lain untuk siswa SMAK 1. Pada

Lebih terperinci

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1 22 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada pembagunan sistem rekomendasi wisata bernilai sejarah berbasis web menggunakan metode collaborative filtering

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian agar rumusan masalah penelitian dapat terselesaikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat bekerja

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi Sistem Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar program simulasi Tata Letak Tempat Sampah dengan Algoritma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah situs web (website) di Internet berdasarkan hasil survey dari Netcraft (2013) menunjukkan peningkatan pesat dari 18 juta website pada tahun 2000

Lebih terperinci

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000).

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). 3 database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). METODOLOGI Langkah kerja dalam mengembangkan aplikasi

Lebih terperinci

3.1 Desain Penelitian

3.1 Desain Penelitian 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan penulis dalam melakukan penelitian. Tahapan penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Gambar 4.78 Tampilan Layar Menu Petugas

Gambar 4.78 Tampilan Layar Menu Petugas Gambar 4.78 Tampilan Layar Menu Petugas 242 243 Gambar 4.79 Tampilan Layar Pinjam Buku Gambar 4.80 Tampilan Layar Rak 244 Gambar 4.81 Tampilan Layar Lihat Disertasi Gambar 4.82 Tampilan Layar Lihat Booking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendahuluan Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, informasi memegang peranan penting, dikatakan penting karena informasi dibutuhkan oleh semua pihak, baik individu

Lebih terperinci

BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dalam proses penelitian implementasi metode Bisecting K-Means untuk. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu:

BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dalam proses penelitian implementasi metode Bisecting K-Means untuk. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu: BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah toko komputer ingin membangun suatu database yang isinya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah toko komputer ingin membangun suatu database yang isinya tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah toko komputer ingin membangun suatu database yang isinya tidak hanya komponen-komponen dasar komputer, tetapi juga informasi yang dapat membantu dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. kelompok cluster yang sama. Halaman rekomendasi tampak seperti pada Gambar 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN. kelompok cluster yang sama. Halaman rekomendasi tampak seperti pada Gambar 2. 5 b. Penentuan profil minat dan perilaku pengguna. c. Tingkat kesesuain rekomendasi dengan yang diharapkan oleh pengguna. 5. Pemeliharaan (Support) Tahap ini tidak dilakukan dalam penelitian ini. kelompok

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program studi sistem informasi merupakan salah satu program studi yang menggunakan bantuan asisten dosen dalam proses belajar mengajar. Setiap satu semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

c. Rancangan Menu News

c. Rancangan Menu News 199 c. Rancangan Menu News Gambar 4.79 Rancangan UI Halaman Create News Halaman Create News adalah halaman yang dirancang agar Admin dengan mudah dapat memasukkan News baru yang belum terdapat di dalam

Lebih terperinci

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita 261 4.4.47 Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita Halaman ini menampilkan form insert berita. Tersedia tombol Insert, dan Cancel. 262 4.4.48 Rancangan Layar Update Berita

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 13 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian dilakukan dalam lima tahapan utama, yaitu ekstraksi frame video, ekstraksi fitur SIFT dari seluruh frame, pembentukan kantong kata visual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH Pada bab ini akan dibahas bagaimana merancang dan membuat Web budi daya anggrek dengan menggunakan macromedia dreamweaver mx. Pembahasan ini akan dibagi menjadi beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4. 1 Implementasi 4. 1. 1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem pemesanan online di CV. Mega Mulia terdiri dari: perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan sistem yang dikembangkan meliputi arsitektur sistem, perancangan pembuat unit pengindeksan dan perancangan antarmuka. 3.1 Arsitektur Sistem Gambar

Lebih terperinci

Taufiq Hidayat

Taufiq Hidayat Membangun Website Gunadarma Forum Online Dengan Menggunakan PHP dan MYSQL Taufiq Hidayat 11108914 Latar Belakang Perkembangan dunia internet akhir akhir ini sudah kian pesat dan masih akan terus berkembang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 38 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan program aplikasi ini, diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah konfigurasi dari perangkat keras dan yang kedua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Chevron Pasific Indonesia (PT. CPI) wilayah Riau dengan 4 distrik daerah pengelolaan layanan telepon dan internet yaitu

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Bab 4. Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Kebutuhan perangkat keras dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan perangkat keras pada server dan client. Spesifikasi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan), yang jika digabung artinya menjadi Sepak Bola dalam Ruangan. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai berikut: Prosesor Intel Atom 1,6

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah alat yang mampu menjembatani penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa untuk dapat berkomunikasi satu sama lainnya.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab kelima ini berisi uraian hasil implementasi dan pengujian terhadap perangkat lunak yang dibuat pada tugas akhir ini. 5.1 Implementasi Sub bab ini mendeskripsikan hasil

Lebih terperinci