Recognition of Prior Learning
|
|
- Farida Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Recognition of Prior Learning Dipresentasikan pada Pertemuan Sosialisasi RPL PPSDM Kementerian Kesehatan Jakarta, April 2017 Dr. Ir. Ahmad Rifandi, MSc. Cert IV
2 What Is? 2
3 What Is? Pembelajaran (CP). Capaian 3
4 Kerangka Kualifikasi (Qualifications Framework) Kerangka kualifikasi Pembelajaran (CP). Masing-masing jenjang kualifikasi didefinisikan dengan suatu ungkapan berupa descriptors yang menunjukkan capaian pembelajaran suatu kualifikasi pada level tersebut dalam suatu sistem kualifikasi Level descriptors act as a tool for mapping skills and other curriculum component Capaian Qualification Frameworks Level Descriptors Learning Outcomes 4
5 What Is? SMA/ MA/SMK SM P D 1 D 2 D 3 Sp - S1/D4 U S3/S p
6 Bagaimana Lulusan dari satu negara diakui oleh negara lain, padahal levelnya berbeda? 6
7 S3 S2 S1 General High School LEARNING PROGRESS IN SCIENCE DEVELOPMENT S3(T) S2(T) DIV DIII DII DI Vocational High School SPECIALIST PROFESSION LEARNING PROGRESS IN SKILLS AND PROFESSIONS DEVELOPMNET EXPERT TECHNICIAN/ ANALYST OPERATOR OCCUPATION UPGRADING OR JOB CAREER PATHWAYS IN TRAINING / NON FORMAL EDUCATION PROGRAMS 7
8 8
9 The first essential element of NQF development is to develop a set of levels of learning to be achieved (i.e. learning outcomes, competencies) and assign qualifications to the levels. The second essential element of an NQF is quality assurance 9
10 (deskripsi umum) (alinea 1 disetiap level) (alinea 3 disetiap level) (alinea 2 disetiap level) 10
11 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERMENRISTEKDIKTI NO 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Undang-Undang Ketenagakerjaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Permeristekdikti Standar kompetensi lulusan (SKL) merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran Pelatihan Pendidikan 11
12 Standar Kompetensi Kerja Suatu kualifikasi terdiri atas beberrapa unit kompetensi Kriteria unjuk kerja yang menunjukkan ketercapaian kompetensi diuraikan pada setiap unit kompetensi 12
13 BSB50407 Diploma of Business Administration NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN INDIKATOR KINERJA 1 Manage meetings 1. Prepare for meetings 2. Conduct meetings 3. Follow up meetings 2 Manage payroll 1. Establish procedures for the management of payroll 2. Prepare payroll data 3. Authorise payment of salaries 4. Administer salary records 1.1.Develop agenda in line with stated meeting purpose 1.2. Ensure style and structure of meeting are appropriate to its purpose 1.3. Identify meeting participants and notify them in accordance with organisational procedures 1.4. Confirm meeting arrangements in accordance with requirements of meeting 1.5. Despatch meeting papers to participants within designated time lines 2.1. Chair meetings in accordance with organisational requirements, agreed conventions for type of meeting and legal and ethical requirements 2.2 Conduct meetings to ensure they are focused, time efficient and achieve outcomes 2.3. Ensure meeting facilitation enables participation, discussion, problem-solving and resolution of issues 2.4. Brief minute taker on method for recording meeting notes in accordance with organisational requirements and conventions for type of meeting Dst. 3.1; 3.2; Indikator kinerja unit ini diuraikan juga seperti di atas 13
14 BSB50407 Diploma of Business Administration NO OVERVIEW OF ASSESSMENT RANGE STATEMENT 1 Evidence of the following is essential: applying conventions and procedures for formal and informal meetings chairing meetings in relation to agreed agendas. Assessment must ensure: access to reference material in regard to meeting venues, catering, transport suppliers access to names and contacts for meeting participants access to office supplies and equipment access to computers and relevant software. A range of assessment methods should be used to assess practical skills and knowledge. The following examples are appropriate for this unit: analysis of responses to case studies and scenarios demonstration of techniques direct questioning combined with review of portfolios of evidence and third party workplace reports of on-the-job performance by the candidate review of minutes, agendas and other communication review of testimony from team members, colleagues, supervisors or managers. 2 Manage payroll Agendas may include: correspondence date, time and location of meeting date of next meeting general business major agenda items matters or business arising from the minutes minutes of the previous meeting reports statement of the meeting's purpose welcome Meeting purpose may include: discussion forum for internal or external clients planning and development of a project progress of a project range of business items setting of enterprise or team goals Meeting arrangements may include: booking an appropriate venue deciding on process for recording of meeting establishing costs and operating within a budget identifying any specific needs of participants organising accommodation and transport organising appropriate communication technology organising catering 14
15 BSB50407 Diploma of Business Administration NO REQUIRED SKILLS REQUIRED KNOWLEDGE 1 communication skills to: participate in sustained complex interpersonal exchanges and to interact with others listen to, incorporate and encourage feedback conduct oral presentations to a group, to consult participants and to answer questions manage and work with a group to construct an action plan chair meetings literacy skills to: categorise and organise information assess information for relevance and accuracy identify and elaborate on key agenda items and source additional information numeracy and time management skills to allow for sufficient meeting preparation problem-solving skills to choose appropriate solutions from available options. culturally appropriate techniques to communicate with people from diverse backgrounds and people with diverse abilities key provisions of relevant legislation from all forms of government, standards and codes that may affect aspects of business operations, such as: - anti-discrimination legislation - ethical principles - codes of practice - privacy laws - copyright - occupational health and safety formats for minutes and agendas group dynamics meeting terminology, structures, arrangements and responsibilities of chairperson organisational procedures and policies regarding meetings, chairing and minutes. 2 Manage payroll 4 Dan seterusnya (ada 8 unit kompetensi) 15
16 Kompetensi dan Capaian Pembelajaran didasarkan atas asumsi mengenai sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki seseorang (individual atribute) broaden concept task analysis performance sebagai elemen discrete atau elemen content Model ini didasarkan kepada standar input yang sempit yang menekankan deskripsi tugas dan ketrampilan kepada prosedur narrower concept 16
17 Standar Kompetensi Kerja dan Standar Kompetensi Lulusan Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan dirumuskan pada setiap jenjang kualifikasi (Diploma III, Diploma IV, Sarjana dst.), bukan dirumuskan pada setiap mata kuliah assesment criteria : grading (A, B, C, D dst) SKKNI merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakur dirumuskan pada setiap unit kompetensi (identik dengan mata kuliah), bukan dirumuskan pada setiap jenjang kualifikasi (Operator, Teknisi, Supervisor dst) assesment criteria : treshold (competent or not competent) 17
18 Curriculum Design 1. Focused around the needs of discipline. In physics, for example, the area of mechanics is often divided up among, scalars and vectors, force and acceleration etc.... Pendekatan klasik 2. Focused on the workplace practice (Competence Based Approach). What does a competent person need to be able to do in the workplace and what skills are needed for worker to be able to do those things?... Pendekatan utk VET (CBET) 3. Focused on the Individual attribute (Outcome Based Approach). What student to be known, to be understood, and be able to do (knowledge, skills and attitude to be acquaired)... Pendekatan HE (OBE) 18
19 Curriculum Shape 19
20 What Is? 20
21 21
22 Beberapa istilah lain untuk RPL 22
23 23
24 A Reflective Inquiry into RPL Practice in Canada 24
25 RPL (PERMENRISTEKDIKTI NO 26 TH 2016) Pasal 1 ayat 1: Rekognisi Pembelajaran Lampau yang selanjutnya disingkat RPL adalah pengakuan atas Capaian Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal. 25
26 MODEL REKOGNISI (PERMENRISTEKDIKTI NO 26 TH 2016) Pasal 6: 1) Pengakuan CP untuk melanjutkan pendidikan formal yang diperoleh melalui pendidikan formal dilakukan oleh perguruan tinggi pada program studi sesuai dengan kewenangan akademik unit pengelola program studi dan perguruan tinggi; 2) Pengakuan CP untuk melanjutkan pendidikan formal yang diperoleh melalui pendidikan nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja dilakukan oleh perguruan tinggi pada program studi dengan peringkat terakreditasi paling rendah B atau sebutan lain sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. 26
27 MODEL REKOGNISI (PERMENRISTEKDIKTI NO 26 TH 2016) Pasal 6: 3) Pengakuan CP untuk disetarakan dengan kualifikasi tertentu dilakukan oleh perguruan tinggi pada program studi dengan peringkat terakreditasi paling rendah B atau sebutan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 4) Pengakuan CP untuk disetarakan dengan kualifikasi tertentu untuk menjalankan profesi dosen dilakukan oleh perguruan tinggi dan diusulkan kepada Menteri untuk ditetapkan. RPL bukan cara mudah Tetapi cara lain memperoleh Ijazah 27
28 RPL (PERMENRISTEKDIKTI NO 26 TH 2016) UU No, 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan pasal 9 yang menyatakan bahwa Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga 28
29 TUJUAN RPL (PERMENRISTEKDIKTI NO 26 TH 2016) RPL untuk pengakuan sebagian SKS -> melanjutkan ke Perguruan Tinggi -> memperoleh IJAZAH RPL Tipe A RPL untuk mendapatkan PENGAKUAN KESETARAAN dengan kualifikasi KKNI tertentu RPL Tipe B 29
30 MODEL REKOGNISI Tipe A A RPL untuk melanjutkan ke Pendidikan Formal Pemohon (Perorangan) B RPL untuk memperoleh Pengakuan Kesetaraan level KKNI tertentu Perguruan Tinggi Tipe B Melakukan konsultasi dengan Tim RPL pada PT yang dituju PT menetapkan kriteria calon dosen Calon menyiapkan kelengkapan dokumen portofolio yang membuktikan bahwa pemohon telah memiliki pengetahuan/keahlian tertentu yang relevan dengan kualifikasi yang dituju. PT melakukan kajian tentang kualifikasi dosen, keperluan dosen, instruktur, atau tutor yang memiliki keahlian tertentu atau keahlian langka yang diperlukan oleh program studi dokumen portofolio yang membuk-tikan bahwa pemohon telah memiliki pengetahuan/keahlian tertentu yang relevan dengan kualifikasi yang dituju. PT melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas dokumen dan penilaian CP PT melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas dokumen dan penilaian CP Calon memenuhi CP yang setara dengan Level KKNI? tida k PT menetapkan jumlah SKS/Mata Kuliah yang diakui dan yang harus ditempuh oleh calon ya Penetapan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi I J A Z A H S K PENYETARAAN 30
31 Tujuan RPL 1. Pengakuan CP untuk melanjutkan pendidikan formal (RPL Gelar) MODEL REKOGNISI (PERMENRISTEKDIKTI NO 26 TH 2016) Perolehan CP sebelumnya Pendidikan formal pada jenjang pendidikan tinggi Pendidikan nonformal, informal dan pengalaman kerja Metoda Pengakuan Hasil Pengakuan Alih Kredit dan Alih kredit asesmen jika diperlukan Asesmen dan Rekognisi 2. Pengakuan CP untuk penyetaraan kualifikasi (RPL Non Gelar): Perolehan kredit dan pembebasan mata kuliah tertentu Penyelenggara PT sesuai kewenangan PT sesuai kewenangan pada program studi minimal terkreditasi B atau sebutan lain Luaran Pengakuan Ijazah setelah mengikuti proses belajar mengajar di PT penyelenggara RPL A1 A2 1. Pengakuan CP untuk penyetaraan kualifikasi tertentu untuk menjalankan profesi dosen (RPL Non Gelar Profesi Dosen) Pendidikan formal pada jenjang pendidikan tinggi Pendidikan nonformal, informal dan pengalaman kerja Alih Kredit dan asesmen jika diperlukan Asesmen dan Rekognisi Perolehan kredit setara kualifikasi tertentu (kualifikasi akademik setara S2 pada bidang sesuai prodi + kompetensi pedagogik ) PT sesuai kewenangan setelah memperoleh penetapan oleh Menteri Penyetaraan kualifikasi sesuai jenjang KKNI B1 1. Pengakuan CP untuk penyetaraan kualifikasi tertentu untuk menjalankan profesi selain dosen (RPL Non Gelar selain Profesi Dosen) Pendidikan formal pada jenjang pendidikan tinggi Pendidikan nonformal, informal dan pengalaman kerja Alih Kredit dan asesmen jika diperlukan Asesmen dan Rekognisi Perolehan kredit setara kualifikasi tertentu PT sesuai kewenangan pada Program Studi minimal terakreditasi B dan dapat bekerjasama dengan organisasi profesi [1] Dalam hal terdapat kebutuhan khusus, Menteri dapat menugaskan perguruan tinggi tertentu untuk menyelenggarakan RPL Penyetaraan kualifikasi sesuai jenjang KKNI 31 B2
32 MODEL REKOGNISI CP (PERMENRISTEKDIKTI NO 26 TH 2016) Dalam pengakuan capaian pembelajaran yang bertujuan untuk melanjutkan pendidikan formal terdapat dua jenis pengakuan, yaitu : a. Alih Kredit (credit transfer), yaitu pengakuan capaian pembelajaran yang diperoleh calon dari pendidikan formal pada institusi pendidikan formal sebelumnya melalui proses evaluasi berdasarkan transkrip dan silabus dengan membuat ekivalensi dari isi dan jenjang kualifikasi untuk masing masing mata kuliah, dan b. Asesmen dan rekognisi, yaitu pengakuan capaian pembelajaran yang diperoleh calon dari pendidikan nonformal, informal dan/atau dari pengalaman kerja ke dalam bentuk pengakuan kredit mata kuliah tertentu pada pendidikan formal melaluiproses asesmen. 32
33 SKEMA MODEL REKOGNISI MELANJUTKAN PENDIDIKAN FORMAL (TIPE A) 33
34 TAHAPAN PELAKSANAAN RPL TIPE A Konsultasi Aplikasi KONSULTASI Penyelenggara harus menyiapkan informasi yang cukup kepada pelamar perihal proses asesmen yang akan ditempuh. Informasi tersebut harus memberikan arahan tentang hal-hal sebagai berikut; Mata kuliah mata kuliah apa saja yang dapat dilamar dengan proses RPL, Indikator indikator kinerja atau deskriptor capaian pembelajaran yang diharapkan dari mata kuliah mata kuliah yang dapat dilamar dengan proses RPL, Dengan cara bagaimana peserta dapat menunjukkan hasil pembelajaran / kompetensi yang telah diperolehnya Bukti bukti dokumen apa saja yang harus disampaikan oleh pelamar untuk melengkapi lamaran yang disampaikan. Menyerahkan Formulir Aplikasi Meyerahkan Formulir Asesme Mandiri Menyerahkan bukti portofolio sesuai dengan yang diperlukan mengacu kepada Formulir Asssmen Mandiri. Untuk alih kredit menyerahkan ijazah, transkrip dan silabus dari PT asal Menjelaskan rencana dan pengorganisasian asesmen Menyepakati waktu, tempat asesmen, dan persiapan/perlengkapan asesmen sesuai metoda asesmen dan persyaratan perusahaan Menandata Formulir persetujuan asesmen Asesmen Asesmen dan Rekognisi: Portofolio, bertanya, observasi dll Alih Kredit: Ekivalensi Isi dan Capaian pembelajaran MK Rekognisi Rekognisi: Pengakuan mata kuliah hasil rekognisi(jlh SKS) Alih kredit: Pengakuan mata kuliah hasil alih kredit(jlh SKS) 34
35 TAHAPAN PELAKSANAAN RPL TIPE A KONSULTASI Penyelenggara harus menyiapkan informasi yang cukup kepada pelamar perihal proses asesmen yang akan ditempuh. Informasi tersebut harus memberikan arahan tentang hal-hal sebagai berikut; a) Mata kuliah mata kuliah apa saja yang dapat dilamar dengan proses RPL, b) Indikator indikator kinerja atau deskriptor capaian pembelajaran yang diharapkan dari mata kuliah mata kuliah yang dapat dilamar dengan proses RPL, c) Dengan cara bagaimana peserta dapat menunjukkan hasil pembelajaran / kompetensi yang telah diperolehnya d) Bukti bukti dokumen apa saja yang harus disampaikan oleh pelamar untuk melengkapi lamaran yang disampaikan. 35
36 TAHAPAN PELAKSANAAN RPL TIPE A A1: APLIKASI ALIH KREDIT Pada tahap ini pemohon harus mengisi formulir aplikasi yang telah disediakan oleh perguruan tinggi, disertai dengan pengumpulan bukti pendukung. Jenis dokumen/bukti pendukung yang diperlukan untuk mengajukan aplikasi Alih Kredit adalah transkrip nilai dari perguruan tinggi asal disertai keterangan uraian isi masing masing mata kuliah. 36
37 TAHAPAN PELAKSANAAN RPL TIPE A ASESMEN ALIH KREDIT Pemeriksaan dan penilaian berkas alih kredit oleh Asesor meliputi: a) Pemeriksaan keotentikan transkrip akademik dari perguruan tinggi asal dan status dari perguruan tinggi asal. b) Penilaian ekivalensi mata kuliah untuk menilai ekivalensi isi dan level capaian pembelajaran mata kuliah dari perguruan tinggi asal dan perguruan tinggi yang dituju. Penilaian ekivalensi isi didasarkan pada pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh yang tercakup dalam suatu mata kuliah, dan penilaian level, didasarkan kepada keluasan dan kekinian pengetahuan, pemahaman berpikir kritis, penyelesaian masalah, relevansi dengan praktek, kemampuan bekerja secara independen, kepedulian terhadap masalah sosial dan etika, dan inovasi 37
38 TAHAPAN PELAKSANAAN RPL TIPE A PENGAKUAN ALIH KREDIT Hasil ekivalensi alih kredit adalah pengakuan mata kuliah yang diperoleh pada jenjang perguruan tinggi sebelumnya ke dalam mata kuliah di Program Studi yang dituju. Kriteria hasil asesmen untuk pengakuan CP yang diperoleh melalui Alih Kredit dinyatakan dengan ungkapan Alih Kredit, 38
39 TAHAPAN PELAKSANAAN RPL TIPE A A2: APLIKASI ASESMEN DAN REKOGNISI Pada tahap ini pemohon harus mengisi formulir aplikasi dan formulir asesmen mandiri yang telah disediakan oleh perguruan tinggi, disertai dengan pengumpulan bukti pendukung. Jenis dokumen bukti pendukung yang diperlukan untuk mengajukan aplikasi RPL terdiri atas (tetapi tidak terbatas): a) Daftar Riwayat Hidup; b) Sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi/Lembaga Sertifikasi Profesi/Lembaga Pelatihan lainnya yang diakui secara nasional atau internasional, baik yang diterbitkan di dalam negeri maupun di luar negeri dilengkapi dengan daftar unit kompetensi yang telah dicapai; c) Sertifikat kursus/pelatihan yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi dilengkapi dengan tujuan kursus/pelatihan atau jadwal kursus/ pelatihan; 39
40 TAHAPAN PELAKSANAAN RPL TIPE A A2: APLIKASI ASESMEN DAN REKOGNISI (lanjutan) d) Sertifikat kehadiran workshops, seminar, simposium dll. Dilengkapi jadwal workshop/seminar/simposium dll.; e) Penghargaan dari industri atau lembaga lainnya yang kredibel; f) Keanggotaan dalam asosiasi profesi dengan rincian kegiatannya; g) Pernyataan tertulis dari Pemohon; h) Laporan tertulis dari penyelia/supervisor/ pembimbing; i) Catatan harian aktivitas pekerjaan (log book); j) Contoh laporan atau dokumen yang dibuat oleh Pemohon ketika pemohon bekerja; k) Dokumen lainnya yang membuktikan bahwa pemohon telah memiliki pengalaman/keakhlian/pengetahuan tertentu yang relevan dengan standar capaian pembelajaran/kompetensi yang diharapkan 40
41 Proses Penilaian/Asesmen ASESMEN Asesmen adalah proses mengumpulkan bukti dan membuat penilaian apakah seseorang telah mencapai kompetensi tertentu atau belum. Hal ini menegaskan bahwa seorang individu setelah belajar dapat mencapai standar tertentu (kompetensi tertentu) sebagaimana yang diharapkan di tempat kerja, dinyatakan dalam standar kompetensi nasional, atau standar kompetensi yang dikembangkan oleh industri yang relevan, kelompok perusahaan, masyarakat atau profesional. 41
42 SKEMA MODEL REKOGNISI UTK NAKES (KHUSUS) Prosedur penyelenggaraan RPL khusus untuk pengakuan kualifikasi tenaga kesehatan adalah RPL Tipe A2. Model pembelajaran khusus 42
43 Proses Penilaian/Asesmen ASESMEN Penilaian/asesmen meliputi rekam jejak calon selama bekerja sebagai tenaga kesehatan di Rumah Sakit, Poliklinik, Puskesmas atau tempat kerja lainnya di bidang pelayanan kesehatan sesuai bukti yang disampaikan oleh calon. Capaian pembelajaran dari pendidikan nonformal, informal dan pengalaman kerja calon kemudian disandingkan dan disetarakan dengan capaian pembelajaran yang harus didapat pada jenjang kualifikasi Diploma Tiga masing masing program studi. Calon yang pada saat melamar telah memiliki kualifikasi pendidikan formal pada jenjang pendidikan tinggi (saat ini sedang mengikuti kuliah pada suatu program studi di Perguruan Tinggi) dapat mengajukan bukti transkrip kelulusan atau bukti lainnya yang syah untuk dilakukan asesmen dan rekognisi dengan cara alih kredit, sedangkan untuk Tenaga Kesehatan lulusan Diploma 1, apabila mata kuliah pada Program Diploma 1 yang pernah ditempuh masih relevan dengan mata kuliah pada Program Diploma 3, maka proses pengakuan dapat dilakukan dengan cara alih kredit tetapi apabila tidak maka proses pengakuan dilakukan dengan cara asesmen dan rekognisi 43
44 Proses Penilaian/Asesmen Secara teknis, proses penilaian RPL meliputi tahapan berikut: a) Menyiapkan, memahami, dan mematuhi panduan penilaian yang baku; b) Mengidentifikasi bukti bukti yang diperlukan; c) Menggunakan bukti bukti yang relevan; d) Menginterpretasikan bukti bukti yang relevan dan membuat keputusan penilaian; e) Mencatat hasil dan melaporkan kepada pimpinan perguruan tinggi; f) Melakukan wawancara dengan peserta RPL dan atau pemberi rekomendasi; g) Menguji pengetahuan atau keterampilan secara langsung; h) Apabila diperlukan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan; i) Mengkompilasi hasil penilaian dari semua aspek dan menghitung kredit yang diakui; j) Mengumumkan hasilnya kepada pelamar. 44
45 Proses Penilaian/Asesmen Prinsip penilaian/asesmen terhadap bukti pendukung atau ujian untuk perolehan capaian pembelajaran melalui RPL harus bersifat: - Sahih (valid); yaitu mengacu pada sejauh mana interpretasi dan penggunaan hasil penilaian dapat didukung oleh bukti. Sebuah penilaian dinyatakan sah jika metode penilaian dan bahan yang digunakan mencerminkan elemen, kriteria kinerja dan aspek bukti kritis kompetensi atau capaian pembelajaran yang diuji, dan hasil penilaian tersebut sepenuhnya didukung oleh bukti yang dikumpulkan. - Reliabel (reliable); yaitu mengacu pada tingkat konsistensi dan akurasi dari hasil penilaian. Artinya, sejauh mana penilaian akan memberikan hasil yang sama untuk calon dengan kompetensi yang sama pada waktu atau tempat yang berbeda, terlepas dari kapan dan siapa penilai yang melakukan penilaian. 45
46 Proses Penilaian/Asesmen - Fleksibel (flexible); mengacu pada kesempatan bagi kandidat untuk menegosiasikan aspek-aspek tertentu dari penilaian mereka (misalnya, waktu) dengan asesor mereka. Semua calon harus sepenuhnya diinformasikan (melalui Rencana Penilaian) dari tujuan penilaian, kriteria penilaian, metode dan alat yang digunakan, dan konteks dan waktu penilaian. - Adil (fair); penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik tertentu atau kelompok peserta didik. Ini mungkin berarti bahwa metode penilaian yang disesuaikan untuk penerima tertentu (seperti orang-orang cacat atau perbedaan budaya) untuk memastikan bahwa metode tersebut tidak merugikan mereka karena situasi mereka. 46
47 Proses Penilaian/Asesmen JENIS BUKTI PENDUKUNG Langsung, misal: Observasi langsung Ujian lisan Mendemontrasi kan ketrampilannya Tidak langsung, misal: Tambahan, misal: Penilaian terhadap hasil pekerjaan Kajian terhadap pekerjaan yang telah dilakukan Tes tertulis terhadap pengetahuan teoritis yang relevan Pernyataan tertulis dari pelamar Laporan tertulis dari penyelia/supervisor/ pembimbing Catatan harian aktivitas pekerjaan (log book) Contoh laporan atau dokumen yang dibuat oleh pelamar ketika pelamar bekerja 47
48 Metoda Penilaian/Asesmen Bukti-bukti pendukung RPL harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Valid: yaitu terdapat hubungan yang jelas antara bukti yang diperlukan dengan indikator hasil pembelajaran yang akan dinilai; Cukup/Mencukupi: bukti yang disampaikan harus menunjukkan kinerja indikator hasil pembelajaran yang cukup untuk dinilai; Terkini: bukti yang disampaikan mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan terkini yang dimiliki calon pada saat melamar; Otentik/Asli: bukti yang disampaikan dapat diverifikasi di tempat kerja pelamar atau ditempat lainnya yang relevan dengan bukti tersebut. 48
49 Metoda Penilaian/Asesmen Metoda Contoh Observasi langsung Pekerjaan yang dilakukan pelamar di tempat kerja pada saat bekerja Aktivitas kerja di tempat simulasi kerja Kegiatan penilaian terstruktur Latihan di tempat simulasi kerja Proyek Presentasi Lembar kegiatan yang dilakukan Bertanya Pertanyaan tertulis Interviu Penilaian diri sendiri Pertanyaan lisan Pertanyaan lisan dan tertulis Bukti yang dikumpulkan oleh Portofolio Kumpulan contoh hasil pekerjaan pelamar Produk dilengkapi dokumentasi Bukti sejarah Riwayat hidup Catatan harian aktivitas pekerjaan di tempat kerja (log book) Reviu hasil pekerjaan Hasil pekerjaan dari suatu proyek Contoh produk Referensi pihak ketiga Pernyataan dari atasan/pimpinan tempat bekerja Bukti pelatihan Bukti pencapaian kompetensi Interviu dengan atasan langsung tempat pelamar bekerja 49
50 Perguruan Tinggi Penyelenggara RPL PENGAKUAN CP ASESMEN DAN REKOGNISI Hasil asesmen berupa pembebasan beberapa mata kuliah dan jumlah SKS yang diperoleh. Kriteria pengakuan CP melalui Asesmen dan Rekognisi dinyatakan dengan nilai ambang batas, yaitu kompeten/lulus atau tidak kompeten/tidak lulus 50
51 Proses Penilaian/Asesmen Penilaian/asesmen dilakukan minimal oleh 3 (tiga) orang asesor yang terdiri dari 2 (dua) orang dosen dan 1 (satu) orang atasan langsung calon peserta. Syarat Dosen sebagai Asesor RPL: - Latar Belakang Pendidikan S2 sesuai dengan bidang keahlian; - Memiliki jabatan fungsional minimal lektor atau telah bekerja sebagai dosen minimal 5 tahun; - Pengajar mata kuliah yang yang memiliki keahlian dalam menilai capaian pembelajaran atau kompetensi suatu mata kuliah dan memiliki pengetahuan/ pengalaman dalam melakukan suatau proses RPL Atasan langsung calon peserta adalah pimpinan yang mengetahui secara langsung kinerja peserta dan menjamin kompetensi yang dimilikinya serta keberlangsungan pendidikan yang bersangkutan 51
52 Model Pengakuan Hasil Asesmen RPL Kualifikasi DIII Bidang Kesehatan Untuk Peserta yang memiliki kualifikasi DIPLOMA I Model Asesmen RPL Daftar Mata Kuliah D I Daftar Mata Kuliah DIII A B C D E 1 XX 2 XXX 3 XX 4 X 5 XX 6 X 7 X Dst. Total XX XXXX X XX XXX Model Asesmen RPL Daftar Mata Kuliah DIII A B C D E Pelatihan X X 2 3 X X Pengalaman Kerja* X 2 6 X Dst. Total XX XX X X 52
53 Model Pengakuan Hasil Asesmen RPL Kualifikasi DIII Bidang Kesehatan Untuk Peserta yang memiliki kualifikasi Model Asesmen RPL Daftar Mata Kuliah DIII A B C D E Pelatihan X X 2 3 X X Pengalaman Kerja* X 2 6 X Dst. Total XX XX X X 53
54 Proses Pengakuan Kredit Pengakuan kredit sebagai bukti kelulusan RPL meliputi: a. Kredit untuk suatu mata kuliah, modul atau sekelompok mata kuliah, sehingga peserta dibebaskan dari kuliah dan ujian untuk mata kuliah atau kelompok mata kuliah tersebut; b. Blok kredit, peserta dibebaskan dari kuliah dan ujian satu blok mata kuliah dari suatu jenjang kualifikasi (contoh, dibebaskan dari kuliah semester 1 atau semester 2. Pengakuan kredit didasarkan pada kombinasi perolehan kredit melalui kredit transfer dan penilaian RPL. Apabila peserta telah memperoleh pengakuan kredit melalui RPL pada suatu institusi, kemudian peserta tersebut pindah ke institusi lainnya, maka transfer kredit untuk mata kuliah yang diperoleh melalui RPL tidak perlu dinilai kembali dengan penilaian RPL tetapi dapat dilakukan dengan surat keterangan tentang transfer kredit diantara kedua institusi tersebut. 54
55 Perguruan Tinggi Penyelenggara RPL Penyelenggaraan RPL merupakan kewenangan perguruan tinggi, yang pelaksanaannya mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan RPL yang disusun oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DitjenBELMAWA). Perguruan tinggi penyelenggara RPL wajib memenuhi hal-hal sebagaiberikut; DokumenPenyelenggaraan Perguruan tinggi penyelenggara harus menyediakan informasi sahih yang menunjukkan kesiapan dan akuntabilitas sebagai penyelenggara RPL, meliputi: a) Standar pendidikan tinggi yang mencakup RPL dan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi; b) Informasi yang cukup dan dapat diakses dengan mudah oleh pemohon mengenai prosedur RPL dan proses asesmen yang akan ditempuh; 55
56 Perguruan Tinggi Penyelenggara RPL DokumenPenyelenggaraan c) Prosedur operasional baku penyelenggaraan RPL sesuai dengan kebutuhan yang ada di perguruan tinggi yang bersangkutan dan ditetapkan sebagai peraturan institusi serta disetujui oleh senat perguruan tinggi.prosedur operasional tersebut minimum meliputi proses rekrutmen, asesmen, pengakuan, kelanjutan proses pembelajaran, dan pembiayaan; d) Peraturan akademik yang telah disetujui senat yang mencakup prosedur penerimaan mahasiswa melalui jalur RPL,termasuk jumlah maksimum kredit/sks yang bisa diakui; e) Manual mutu yang menjadi landasan operasional Unit Informasi yang cukup dan dapat diakses dengan mudah oleh pemohon mengenai prosedur RPL dan proses asesmen yang akan ditempuh; 56
57 Perguruan Tinggi Penyelenggara RPL Kelembagaan Perguruan tinggi penyelenggara menyediakan informasi yang sahih tentang kelembagaan dalam institusinya, meliputi a) Senat Perguruan tinggi telah berfungsi dan berperan dengan baik; b) Unit Penjaminan Mutu Internal pada Perguruan Tinggi telah berfungsi dengan baik; c) Tim penyelenggara RPL yang dibentuk pada tingkat Perguruan Tinggi/Fakultas/Departemen/Jurusan yang dapat bersifat ad hoc atau tetap. Tim sekurang kurangnya terdiri atas (a) Penasehat Akademik khusus RPLyang memahami konsep, paradigma, peraturan dan mekanisme pelaksanaan RPL dan (b) Asesor yang memahami konsep, paradigma, peraturan dan mekanisme pelaksanaan asesmen dan area pengetahuan (body of knowledge)sesuai program studi dimana pengakuan capaian pembelajaran akan dilaksanakan. 57
58 Prinsip Penyelenggaraan RPL 1. Aksesibilitas: Menjamin setiap individu dalam mengakses kesempatan belajar secara berkeadilan dan inklusifitas. Setiap individu memiliki hak untuk mengakses dan terlibat dalam segala bentuk pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhannya dengan capaian pembelajaran yang diakui oleh pengguna atau pemangku kepentingan yang relevan. 2. Kesetaraan pengakuan (equivalence): Memberikan penilaian yang setara atas capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan formal, non-formal, informal, dan/atau pengalaman kerja. Bahwa akumulasi capaian pembelajaran setiap individu yang diperoleh dari pendidikan non-formal, informal, dan/atau pengalaman kerja harus diperlakukan setara dengan mereka yang diperoleh melalui pembelajaran formal. 58
59 Prinsip Penyelenggaraan RPL 4. Jaminan mutu: Seluruh pelaksanaan RPL harus dijamin mutunya. Kriteria dan prosedur untuk menilai dan memvalidasi capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan non-formal, informal, dan/atau pengalaman kerja harus relevan, terpercaya, adil dan transparan. Kebijakan, prosedur dan proses penjaminan mutu RPL dibuat eksplisit dan terbuka untuk publik. 5. Legalitas: Perguruan tinggi sebagai penyelenggara RPL harus memiliki legalitas sebagai pendidikan tinggi sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500). 59
60 Prinsip Penyelenggaraan RPL 3. Transparan: Informasi mengenai RPL diumumkan secara luas dan terbuka dengan menggunakan bahasa yang jelas dan eksplisit agar dapat dipahami oleh semua pemangku kepentingan (pemohon, perguruan tinggi penyelenggara, lembaga akreditasi, dan pengguna lulusan). Kebijakan, proses, dan kriteria sepenuhnya diungkapkan secara lengkap akurat, dan terbuka bagi publik. Sebagai contoh: langkah-langkah proses RPL dinyatakan secara jelas, sederhana dan dapat dengan mudah diikuti. Setiap tindakan proses harus dilandasi oleh alasan yang jelas. Metode asesmen dan kriteria capaian pembelajaran dinyatakan secara jelas. Hasil asesmen RPL disampaikan kepada pemohon, termasuk kesenjangan dan pencapaiannya, secara transparan. 60
61 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL Informasi untuk peserta Formulir Aplikasi Formulir Asesmen mandiri 61
62 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL FR-2: FORMAT CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI Sikap a)... b)... c)... d) dst Penguasaan Pengetahuan a)... b)... c)... dst Keterampilan Umum a)... b)... c)... dst Keterampilan Khusus a)... b)... c)... dst 62
63 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL FR-3: FORMAT MATA KULIAH_CAPAIAN PEMBELAJARAN Deskripsi CP MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 Dst. Sikap: - Elemen 1 - Elemen 2 - dst Keterampilan Umum: - Elemen 1 - Elemen 2 - dst Keterampilan Khusus: - Elemen 1 - Elemen 2 - dst Pengetahuan: - Elemen 1 - Elemen 2 - dst 63
64 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL FR-3a: FORMAT MATA KULIAH_INDIKATOR KINERJA No Kode Matakuliah Matakuliah Hasil Pembelajaran Bahan kajian Indikator Performance 64
65 Observasi Demonstrasi Verifikasi PortoFolio Tes Lisan Tes Tertulis Wawancara Verifikasi Pihak Ketiga Studi Kasus Lainnya. Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL FR 4: FORMAT RENCANA ASESMEN PERANGKAT ASESMEN Indikator Performance atau elemen kompetensi sesuai area kompetensi pada masing masing PRODI JENIS BUKTI L TL T CLO : Ceklis Observasi, CLP : Ceklis Portofolio, VPK: Verifikasi Pihak Ketiga, DPL: Daftar Pertanyaan Lisan, DPT : Daftar Pertanyaan Tertulis, SK : Studi Kasus, PW: Pertanyaan Wawancara METODE dst 65
66 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL FR-7: FORMULIR ASESMEN MANDIRI No 1 Pertanyaan Indikator Performance atau elemen kompetensi Level Profesiensi Diisi Pelamar Kode dan NOMOR BUKTI Diisi Asesor V A T M dst V: Valid, yaitu terdapat hubungan yang jelas antara bukti yang diperlukan dengan indikator capaian pembelajaran yang akan dinilai; A: Asli/Otentik, bukti yang disampaikan dapat diverifikasi di tempat kerja pelamar atau ditempat lainnya yang relevan dengan bukti tersebut; T: Terkini, bukti yang disampaikan mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan terkini yang dimiliki calon pada saat melamar; M: Mencukupi, bukti yang disampaikanharus menunjukkan kinerja indikator capaian pembelajaran yang cukup untuk dinilai; 66
67 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL FR-12: REKAP REKOMENDASI KEPUTUSAN PENILAIAN RPL Program Studi :. Jenjang :. Mata Kuliah Tanggal Penilaian Hasil Penilaian L TL Keterangan [1] Penilaian Kelulusan Mata Kuliah dihitung berdasarkan penilaian indikator performance atau kompetensi/sub kompetensi yang terkait dengan Mata Kuliah [2] Hasilpenilaian portofolio atau gabungan antara portofolio dan wawancara, ujian tulis atau demonstrasi 67
68 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL FR-13: Tabel Pemetaan Konversi Mata Kuliah Melalui Alih Kredit Mata Kuliah pada Program Pendidikan sebelumnya (Tuliskan Kode dan Nama Mata Kuliah) Mata Kuliah pada Program Diploma 3 (Tuliskan Kode dan Nama Mata Kuliah) Hasil Penilaian Kesetaraan Nilai SKS yang Dikonversi 68
69 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL FR-14: REKAP ASSESOR TERHADAP HASIL PENILAIAN PELAMAR Program Studi Jenjang :. :. Mata Kuliah Rekognisi diperoleh melalui Alih Kredit /Asesmen dan Rekognisi L Hasil Penilaian TL SKS 69
70 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL 70
71 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL 71
72 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL 72
73 Contoh Formulir Penyelenggaraan RPL 73
74 Desain Pembelajaran Hasil Uji Coba 74
75 Prodi Kesehatan Lingkungan Uraian Kurikulum Prodi 108 Kurikulum Inti 86 Kurikulum Institusional 22 Kurikulum wajib tempuh15% 17 Jumlah SKS Mata kuliah bebas hasil RPL (RS) 53(23+30) Mata kuliah bebas hasil RPL(PKM) 53(23+30) Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (RS) 16 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (PKM) 16 Mata kuliah RPL hasil Alih Kredit Mata kuliah wajib tempuh total maksimal 33 (ekivalen 2 semester) belum termasuk 22 SKS kur intitusi 75
76 Prodi Keperawatan Gigi Uraian Kurikulum Prodi 108 Kurikulum Inti 96 Kurikulum Institusional 12 Kurikulum wajib tempuh15% 26 Mata kuliah bebas hasil RPL (RS) 70 Mata kuliah bebas hasil RPL(PKM) 70 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (RS) Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (PKM) Mata kuliah RPL hasil Alih Kredit Jumlah SKS Mata kuliah wajib tempuh total maksimal 26 (ekivalen 2 semester) belum termasuk 10 SKS kur intitusi 76
77 Prodi Gizi Uraian Kurikulum Prodi 110 Kurikulum Int 81 Kurikulum Institusional 29 Kurikulum wajib tempuh15% 20 Mata kuliah bebas hasil RPL (RS) Mata kuliah bebas hasil RPL(PKM) Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (RS) 10 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (PKM) Mata kuliah RPL hasil Alih Kredit Jumlah SKS Mata kuliah wajib tempuh total maksimal 30 (ekivalen 2 semester) Sudah termasuk kur inti 77
78 Prodi Keperawatan Uraian Kurikulum Prodi 108 Kurikulum Inti 76 Kurikulum Institusional 32 Kurikulum wajib tempuh15% 15 Mata kuliah bebas hasil RPL (RS) 29 Mata kuliah bebas hasil RPL(PKM) 22 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (RS) Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (PKM) Mata kuliah RPL hasil Alih Kredit Jumlah SKS Mata kuliah wajib tempuh total maksimal 44 (ekivalen 2 semester/pkm) 37 (ekivalen 2 semester/rs) 78
79 Prodi Rekam Medik Uraian Kurikulum Prodi 115 Kurikulum Inti 96 Kurikulum Institusional 19 Kurikulum wajib tempuh15% 21 Mata kuliah bebas hasil RPL (RS) 41 Mata kuliah bebas hasil RPL(PKM) 41 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (RS) 53 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (PKM) 53 Mata kuliah RPL hasil Alih Kredit Jumlah SKS Mata kuliah wajib tempuh total maksimal 74 (ekivalen 4 semesterr) sudah termasuk kur Inst 79
80 Prodi Farmasi Uraian Jumlah SKS Kurikulum Prodi Kurikulum Inti 80 Kurikulum Institusional Kurikulum wajib tempuh15% 22 Mata kuliah bebas hasil RPL (RS) Mata kuliah bebas hasil RPL(PKM) Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (RS) 42 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (PKM) 42 Mata kuliah RPL hasil Alih Kredit Mata kuliah wajib tempuh total maksimal 62 (ekivalen 3 semester) 80
81 Prodi Kebidanan Uraian Kurikulum Prodi 108 Kurikulum Inti 92 Kurikulum Institusional 16 Kurikulum wajib tempuh 15% 17 Mata kuliah bebas hasil RPL (RS) 68 Mata kuliah bebas hasil RPL(PKM) 68 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (RS) 23 Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (PKM) 23 Mata kuliah RPL hasil Alih Kredit Jumlah SKS Mata kuliah wajib tempuh total maksimal 40 (ekivalen 2 semester) sudah termasuk kur inst 81
82 Prodi Teknik Lab Medik Uraian Kurikulum Prodi 110 Kurikulum Inti 102 Kurikulum Institusional 8 Kurikulum wajib tempuh 15% Mata kuliah bebas hasil RPL (RS) Mata kuliah bebas hasil RPL(PKM) Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (RS) Mata kuliah tdk lulus hasi RPL (PKM) Mata kuliah RPL hasil Alih Kredit Jumlah SKS Mata kuliah wajib tempuh total maksimal 31 (ekivalen 2 semester) diluar kur inst 82
83 Curriculum Design PERMENRISTEKDIKTI NO. 14 TAHUN 2015 (1) Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: a. standar kompetensi lulusan; b. standar isi pembelajaran; c. standar proses pembelajaran; d. standar penilaian pembelajaran; e. standar dosen dan tenaga kependidikan; f. standar sarana dan prasarana pembelajaran; g. standar pengelolaan pembelajaran; dan h. standar pembiayaan pembelajaran. Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada capaian pembelajaran lulusan 83
84 Curriculum Design Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Standar proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup: a. karakteristik proses pembelajaran; b. perencanaan proses pembelajaran; c. pelaksanaan proses pembelajaran; dan d. beban belajar mahasiswa Karakteristik proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf a terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. 84
85 Curriculum Design 1) Interaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. 2) Holistik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. 3) Integratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin. 85
86 Curriculum Design 4) Saintifik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan. 5) Kontekstual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. 6) Tematik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. 86
87 Curriculum Design 7) Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. 8) Kolaboratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 9) Berpusat pada mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan. 87
88 Curriculum Design 1) Perencanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain. 2) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi. 3) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain paling sedikit memuat: a. nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; 88
89 Curriculum Design c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e. metode pembelajaran; f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar referensi yang digunakan. 1) Pelaksanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. 2) Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau istilah lain dengan karakteristik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
90 Curriculum Design 1) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur. 2) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. 3) Metode pembelajaran sebagaimana dinyatakan pada ayat (2) yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. 90
91 Curriculum Design 4) Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran. 5) Bentuk pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat berupa: a. kuliah; b. responsi dan tutorial; c. seminar; dan d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan. 1) Beban belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf d, dinyatakan dalam besaran sks. 2) Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. 91
92 Curriculum Design 3) Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan perguruan tinggi dapat menyelenggarakan semester antara. 4) Semester antara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diselenggarakan: a. selama paling sedikit 8 (delapan) minggu; b. beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks; c. sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. 5) Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara. 92
93 Curriculum Design (1) Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan: a) paling lama 2 (dua) tahun akademik untuk program diploma satu, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks; b) paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program diploma dua, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 72 (tujuh puluh dua) sks; c) paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program diploma tiga, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks; d) paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks; e) paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program profesi setelah menyelesaikan program sarjana, atau program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks; 93
94 Curriculum Design 1) Perguruan tinggi dapat menetapkan masa penyelenggaraan program pendidikan kurang dari batas maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 2) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas: a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. 1) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester. 94
95 Curriculum Design 1) Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran. 2) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester. (1) Beban belajar mahasiswa program diploma dua, program diploma tiga, program diploma empat/sarjana terapan, dan program sarjana yang berprestasi akademik tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) sks per semester pada semester berikut. 95
96 Curriculum Design Pasal 25 (1) Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol). (5) Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh: a. ijazah, bagi lulusan program diploma, program sarjana, program magister, program magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan; b. sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi; c. sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya; d. gelar; dan e. surat keterangan pendamping ijazah, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. 96
97 Curriculum Design 7) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf c diterbitkan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi Ketentuan tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk pendidikan program studi di luar domisili, pendidikan jarak jauh, akademi komunitas, dan program pendidikan yang memerlukan pengaturan khusus diatur dengan Peraturan Menteri. KETENTUAN LAIN Pasal 65 Ketentuan tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk pendidikan program studi di luar domisi, pendidikan jarak jauh, akademi komunitas, dan program pendidikan yang memerlukan pengaturan khusus diatur dengan Peraturan Menteri. 97
98 Terimakasih If you do not know what the future situation will be, then teach students some fundamental skills which they can apply to any situation 98
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU IMPLEMENTASI
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU IMPLEMENTASI TIPE RPL RPL TYPE A1 RPL terhadap hasil belajar yang berasal dari pendidikan formal Tujuan : untuk memfasilitasi mahasiswa yang pindah dari satu program studi
Lebih terperinciRecognition of Prior Learning
Recognition of Prior Learning Dipresentasikan pada Pertemuan Koordinasi Nasional PPSDM Kementerian Kesehatan Jakarta, 22-23 Maret 2017 Dr. Ir. Ahmad Rifandi, MSc. Cert IV What Is? 2 What Is? Pembelajaran
Lebih terperinciTata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Bagian IV: Prosedur Asesmen & Rekognisi
Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Bagian IV: Prosedur Asesmen & Rekognisi Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciTata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) Bagian IV: Prosedur Asesmen & Rekognisi
Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) Bagian IV: Prosedur Asesmen & Rekognisi Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciTata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE A1 DAN A2
Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE A1 DAN A2 Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: 388/B/STMIK Ketua/V/2016 A. Dasar 1. Undang undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Peraturan Menteri Riset,
Lebih terperinciUNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Standar Proses Pembelajaran adalah acuan proses pembelajaran, yang merupakan kriteria minimal pelaksanaan
Lebih terperinciStandar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain
Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai
Lebih terperinciTata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS
Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciSKL: Pasal 5 26/03/2015
1 SKL: Pasal 5 1) Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015
PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 12/8/2016 3:54 PM 1 SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2017
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2017 PENDAHULUAN Dasar: Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciSALINAN I. PENDAHULUAN
SALINAN LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN NOMOR 123/B/SK/2017 TANGGAL 30 Maret 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU PEDOMAN TATA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciStandar Proses dan Penilaian Pembelajaran (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Standar Proses dan (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi) Leon Andretti Abdillah Assoc. Prof. Information Systems BPM, Academic & Information Systems Monday, Contents
Lebih terperinciUNIVERSITAS ISLAM MALANG
UNIVERSITAS ISLAM MALANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN No : 03/STD-PEND/PPM/IX/2016 Tanggal : 8 September 2016 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Penanggungjawab
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015
PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 26-May-16 08:49 1 Keterkaitan SN Dikti
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Standar yang diatur dilingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria
Lebih terperinciWORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair
WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara
Lebih terperinciRAPIMNAS PII 10 Oktober 2016
RENCANA PENYELENGGARAAN PS PPI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN JOHANNES ADHIJOSO TJONDRO RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 LEGALITAS DAN LEMBAGA PENGELOLA TENAGA PENGAJAR KERJASAMA DENGAN KEMENTRIAN TERKAIT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID
NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Bab I Ketentuan Umum Bab II Standar Nasional
Lebih terperinciMatriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Lampiran Surat Nomor : 390 / B / HK / 2015 Tanggal : 07 September 2015 Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi No Permendikbud No.
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Gedung D, Jakarta Pusat 10270 Telepon (021) 5796073 Laman
Lebih terperinciCAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN
I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA 2017 1 I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN MANAJEMEN
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi
Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Standar yang diatur di lingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4.
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi
Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Kementerian
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi
Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prof.Dr. Johannes
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN 3/24/2015 9:53 AM PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1 SISTEMATIKA PERMENDIKBUD NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PERMENDIKBUD
Lebih terperinciPenyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan OUTLINE Pendahuluan Program Yang Dikembangkan Pendidikan Formal setelah RPL Peta
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN
SPM.Pol//03/2017 Halaman 1 dari 15 SPM.Pol//03/2017 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014
NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014 Doktor (S3) Doktor (S3) Terapan 9 Magister (S2) Magister (S2) Terapan 8 7 Sarjana (S1) Diploma 4 (D4) 6 Fokus
Lebih terperinciPedoman Penyelenggaraan. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Rekognisi Pembelajaran Lampau
Pedoman Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Rekognisi Pembelajaran Lampau KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat
Lebih terperinciDRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA
DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA TIM FARMASI Draf Rancangan PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI,
Lebih terperinciTata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 1: UMUM
Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 1: UMUM Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 9 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.03/03/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015 REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEDOMAN KHUSUS PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK TENAGA KESEHATAN DALAM JABATAN MELALUI REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU
PEDOMAN KHUSUS PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK TENAGA KESEHATAN DALAM JABATAN MELALUI REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU R P L Berlaku TH 2016-2020 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi
Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prof.Dr. Johannes
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan, baik secara
Lebih terperinciPROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD
PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id
Lebih terperinci1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo
Digunakan sebagai standar acuan dalam pelaksanaan Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kemahasiswaan dan Alumni, serta Kerja Sama di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo 1 Standar Mutu Universitas
Lebih terperinciPEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED
PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED.05-002 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 031/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN MONITORING
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)
Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) Berdasarkan Permenristekdikti RI Nomor 44 tahun 2015 UU Nomor12 tahun 2012 Tentang Dikti Pasal 52 ayat(3)
Lebih terperinciPenomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran
Lebih terperinciPANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih
PANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih Landasan Hukum Permenristekdikti No 44 Tahun 2015, tentang: STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Peraturan Akademik ITS Tahun 2014 Landasan
Lebih terperinciPerubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar
Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 18 (1) Beban belajar mahasiswa program diploma dua, program diploma tiga, program diploma
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tim Pengembang SPMI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN DAN MONEV PEMBELAJARAN
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN MONEV PEMBELAJARAN POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 07 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga Pedoman
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciPembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
ELMEN UTAMA PENGEMBANGAN KURIKULUM Nama :Feri dwi haryanto NIM :15105241029 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan
Lebih terperinciSTANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU LEMBAGA PENGAMBANGAN PENDIDIKAN DAN KONTROL MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2015 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum dan
Lebih terperinciSTANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu
STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI No Standar Mutu Sasaran Mutu 1 Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi lulusan dirumuskan dalam capaian pembelajaran lulusan (CPL) mengacu
Lebih terperinciUNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA Lembaga Penjaminan Mutu Jalan TB. Simatupang No. 152 Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530, Telp:021-789 064 789 0965 782 9919 788 31 838 Email :info@jagakras.sc.id Website: http//www.jagakarsaac.id
Lebih terperinciPRODI D IV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PEMINATAN PERAWATAN DIABETES MELITUS POLTEKKES DENPASAR
PRODI D IV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PEMINATAN PERAWATAN DIABETES MELITUS POLTEKKES DENPASAR DASAR PEMIKIRAN Lima poltekkes yaitu Poltekkes Malang, Denpasar, Tanjung Karang dan Palangkaraya menandatangani
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN Kode Dokumen : Revisi ke : Tanggal : 15 April 2015 Diajukan Oleh Disetujui oleh : Tim Penjaminan Mutu : Direktur Naproni, S. T., M. Kom. NIK. 0106003 SISTEM PENJAMINAN MUTU
Lebih terperinciPEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
TAHAPAN PENYUSUNAN PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Nemuel Daniel Pah nemuelpah@staff.ubaya.ac.id BUKU PEDOMAN AKADEMIK Buku yang memberikan informasi
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciKonsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi
Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi I Made Supartha Utama TIM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DITJEN BELMAWA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Permenristekdikti
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2017 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kode Dokumen : SPMI-FT/TS/A/001-3
Lebih terperinciCAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO
UNSURYA - SPMI III/01/IPPB/01/Rev.3 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA 2017 1 UNSURYA - SPMI III/01/IPPB/01/Rev.3 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN TEKNIK
Lebih terperinciPengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri
Surabaya, 15 September 2016 Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT EDARAN HK.01.01/1/ OO!OZ.8 /2017 TENT ANG KETENTUAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2017
LAMPIRAN SURAT EDARAN HK.01.01/1/ OO!OZ.8 /2017 TENT ANG KETENTUAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2017 A. UMUM Untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta mengantisipasi
Lebih terperinciRancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI
Lebih terperinciAKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI
BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI PELATIHAN SISTEM PENJAMINAN MUTU DAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI 2016 BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI KESETARAAN KUALIFIKASI JENIS DAN
Lebih terperinciSTANDAR MUTU UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA
STANDAR MUTU UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang:
Lebih terperinciImplementasi Kurikulum
Implementasi Kurikulum Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Apa itu Implementasi Kurikulum? Implementasi Kurikulum merupakan wujud nyata atau real dari pelaksanaan
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 15 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 15 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciMENGENAL KEHIDUPAN AKADEMIK UNIVERSITAS NASIONAL
PENGENALAN CHARACTER BUILDING PCB UNAS 2018 MENGENAL KEHIDUPAN AKADEMIK UNIVERSITAS NASIONAL TIM MATERI PCB UNAS 2018 JAKARTA, 22-24 Februari 2018 MATERI Pendidikan Tinggi Sistim Pendidikan: Status Mahasiswa
Lebih terperinciProgram Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran
Program Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran Dharnita Chandra Kepala Sub Direktorat PENGAKUAN KUALIFIKASI DIREKTORAT PEMBELAJARAN, DITJEN BELMAWA 1 1 Pengakuan Capaian Pembelajaran 2 Pengakuan
Lebih terperinciFORMULIR APLIKASI REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL) Untuk Tenaga Kesehatan Jenjang Pendidikan Menengah/Diploma I. Politeknik Kesehatan Kemenkes :
FORMULIR APLIKASI REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL) Untuk Tenaga Kesehatan Jenjang Pendidikan Menengah/Diploma I Program Studi : Diploma Tiga Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes : Bagian 1 : Rincian
Lebih terperinciPengakuan Capaian Pembelajaran
Program Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran Dharnita Chandra Kepala Sub Direktorat PENGAKUAN KUALIFIKASI DIREKTORAT PEMBELAJARAN, DITJEN BELMAWA 1 1 Pengakuan Capaian Pembelajaran 2 Pengakuan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2017 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Karunia dan Hidayah-
Lebih terperinciKurikulum Berbasis KKNI
Kurikulum Berbasis KKNI D3 Manajemen Informatika LintangYuniar Banowosari Kurikulum Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta
Lebih terperinciPermenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP
Visi dan Misi Visi: Menjadi penyelenggara program Pascasarjana berperingkat di tingkat nasional dan internasional yang mengusung nilai kesundaan dan keislaman pada tahun 2021 Misi - Menyelenggarakan pendidikan
Lebih terperinciPanduan Pengusulan Ijin Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT dalam rangka Penerapan KKNI bidang
Panduan Pengusulan Ijin Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT dalam rangka Penerapan KKNI bidang Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 02 UNGARAN Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 90012008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. POB/STK-PP/03 Disiapkan oleh Tanda Tangan
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN PENDIDIKAN PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3/7/2016 6:01 PM 1 SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dewasa ini pendekatan Pelatihan dan Penilaian Berbasis Kompetensi telah berkembang
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI, UNGGAH KARYA TULIS ILMIAH dan PLAGIASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII Jl. Dr. Ir. H. Soekarno 177, Surabaya 60117 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI, UNGGAH KARYA TULIS ILMIAH dan PLAGIASI Prof.
Lebih terperinciKURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER
KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER UUPT (UU DIKTI) no 12/2012 KKNI Perpres no 8/2012 PERGURUAN TINGGI PRODI PRODI SNPT (SN DIKTI) Permen no 49/2014 Penjenjangan Penyetaraan Deskripsi KURIKULUM
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH SKPI
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH SKPI UU-PT & KKNI DIKTI (BELMAWA) BSNP BAN PT/ LAM BNSP SN-DIKTI Indikator penilaian PT Sertifikasi Peraturan Menteri : Penerapan KKNI SKPI RPL Nomen klatur Panduan-panduan
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH Sosialisasi Implementasi ZULFAHMI ALWI_LPM_UINAM
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH Sosialisasi Implementasi ZULFAHMI ALWI_LPM_UINAM Harapan Baru Pada PT 1. PT Harus Menjadi Cermin Pendidikan Karakter Bangsa 2. PT Harus Menjadi Sumber Penghasil Sdm Unggul
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMENTAN/SM.220/5/2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMENTAN/SM.220/5/2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 DOI: doi.org/10.21009/jpd.091.09 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU
Lebih terperinciPERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015: TENTANG SN-DIKTI
PERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015: TENTANG SN-DIKTI PERMENRISTEKDIKTI PERMENDIKBUD No.44 49/2014 Tahun 2015 PENDIDIKTAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BAB I KETENTUAN UMUM BAB II STANDAR NASIONAL
Lebih terperinciMODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono
8/22/2016 Workshop PKL-FT-UNNES-edy cahyono 1 MODEL PKL TERPADU Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS 2016 Edy Cahyono Materi 1. SEKILAS PENGEMBANGAN KURIKULUM 2. REKONSTRUKSI
Lebih terperinciJENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI
JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JABATAN PANGKAT GOLONGAN ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI Asisten Ahli Penata Muda Penata Muda Tk Gol. III/a Gol. III/b 100
Lebih terperinciKKNI sebagai TRANSLATION DEVICE
KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE SERTIFIKAT KOMPETENSI SERTIFIKAT PENGHARGAAN IJASAH DIPLOMA SUPPLEMENT SERTIFKAT ASOSIASI SERTIFIKAT PENGHARGAAN SERTIFIKAT JENJANG KARIR SERTIFIKAT KOMPETENSI SERTIFIKAT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENDIDKAN KESEHATAN MASYARAAT. Sabarinah Prasetyo, DR., dr., M.Sc. Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
PENGEMBANGAN PENDIDKAN KESEHATAN MASYARAAT Sabarinah Prasetyo, DR., dr., M.Sc. Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Disampaikan dalam Kongres Nasional Ikatan Ahli Kesehatan
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
UNIVERSITAS ISLAM MALANG STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN No : 04/STD-PEND/PPM/IX/2016 Tanggal : 8 September 2016 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 6 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Penanggungjawab
Lebih terperinci