JIMVET. 01(3): (2017) ISSN : GAMBARAN HISTOLOGIS BURSA FABRICIUS AYAM KAMPUNG (Gallus gallus domesticus) PADA UMUR BERBEDA

Transkripsi

1 GAMBARAN HISTOLOGIS BURSA FABRICIUS AYAM KAMPUNG (Gallus gallus domesticus) PADA UMUR BERBEDA Histological Finding of Bursa Fabricius of Local Chicken (Gallus gallus domesticus) at Different Ages Hasnita 1, Dian Masyitha 2, Hamdani Budiman 3 1 Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala 2 Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 3 Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Nitahas13073@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran histologis bursa Fabricius ayam kampung (Gallus gallus domesticus) pada umur berbeda. Hewan yang digunakan adalah ayam kampung jantan berumur 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan masing-masing 3 ekor. Bursa Fabricius masingmasing hewan diambil dan diproses secara mikroteknik dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE), kemudian diamati di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan struktur bursa Fabricius dari ketiga umur ayam kampung tersebut. Folikel bursa Fabricius pada ayam kampung umur 3 bulan berbentuk panjang, jaringan limfoid tampak lebih padat dibandingkan ayam kampung umur 1 bulan dan 2 bulan. Bagian korteks pada ayam umur 3 bulan tampak lebih tebal dan bagian medula lebih panjang, pada umur 2 bulan lapisan korteks terlihat tipis dan daerah medula terlihat lebih pendek, sedangkan pada umur 1 bulan lapisan korteks tampak semakin tipis dan daerah medula tampak semakin pendek. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin bertambah umur ayam kampung maka semakin panjang folikel bursa Fabricius, sedangkan jumlah folikel semakin berkurang. Kata kunci: ayam kampung, bursa Fabricius, folikel bursa, korteks, medula ABSTRACT This study aims to determine the histological finding of bursa Fabricius of local chicken (Gallus gallus domesticus) at different ages. Animal used were local chicken age 1 month, 2 months and 3 months, three chicken each. Bursa of Fabricius tissue of each chicken were taken and processed in microtechnique with Hematoxylin-Eosin (HE) stain, and then observed under microscope. This results showed there were differences in bursa of Fabricius structure among three age difference. Bursa of Fabricius follicles in 3 months chicken were long formed, lymphoid tissue looked thicker compared to1 and 2 months age chicken. Cortex of 3 months looked thicker and medulla formed longer, in 2 months chickens the cortex looked thinner and medulla looked shorter, while in 1 month chickens the cortex thinnest and medulla looked shortest. The conclusion of this study is along with age, older chickens had a longer bursa of Fabricius while the follicles decreased. Keywords: local chicken, bursa of Fabricius, folicle bursa, cortex, medulla PENDAHULUAN Perkembangan perunggasan di Indonesia sekarang ini sangat pesat. Salah satu jenis unggas yang dibudidayakan adalah ayam kampung. Peternakan unggas cenderung menghadapi banyak kendala seperti mudahnya terjangkit penyakit serta memiliki faktor stres yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Sifat bawaan tersebut mengakibatkan banyak dampak yang ditimbulkan seperti produksi yang buruk dan tingginya angka mortalitas (Hussan dkk., 2009). 398

2 Menurut Yuwanta (2004), unggas adalah ternak bersayap dari kelas Aves, cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan untuk mendapatkan nilai ekonomi, yaitu dalam bentuk daging dan telur. Ayam kampung adalah ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam buras merah yang telah berhasil dijinakkan. Akibat dari proses evolusi dan domestikasi, maka terciptalah ayam kampung yang telah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991). Penyebaran ayam kampung hampir merata di seluruh pelosok Indonesia (Agriflo, 2012). Sistem imun pada hewan vertebrata termasuk spesies ayam terbagi ke dalam dua segmen yaitu sistem imun humoral dan sistem imun selular. Sistem imun humoral ditandai dengan sekresi imunoglobulin (antibodi) oleh limfosit B. Limfosit sendiri diproduksi dan didewasakan oleh bursa Fabricius. Selain itu bursa Fabricius juga dapat dipakai untuk membedakan gen imunoglobulin. Imunoglobulin (Ig) adalah glikloprotein yang mempunyai antibodi aktif serta ditemukan dalam darah, limpa dan jaringan vaskuler. Imunoglobulin ini dibentuk oleh empat rantai dasar yang terdiri dari dua rantai berat dan dua rantai ringan. Terdapat tiga kelas atau isotipe Ig yang ditemukan dalam sistem imun unggas yaitu IgM, IgY(G) dan IgA. IgM pada unggas mempunyai struktur dan fungsi yang sama dengan IgM pada mamalia. Pada unggas, ada dua organ tubuh yang berhubungan dengan sistem kebal, yakni bursa Fabricius dan timus (Cheville, 1967). Bursa Fabricius merupakan organ limfoid yang hanya dimiliki oleh unggas dan berfungsi sebagai penghasil dan tempat pendewasaan limfosit serta berisi makrofag dan sel plasma. Sel-sel ini memegang peranan sangat penting dalam respon pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh (Tizzard, 1987). Proliferasi sel-sel epitel terjadi dan diinfiltrasi oleh stem cell yang berasal dari mesenkim embrio, sehingga terbentuk folikel-folikel limfoid. Setiap folikel terdiri atas medula dan korteks. Pada pewarnaan umum yaitu Hematoksilin-Eosin (HE) bagian korteks mengambil warna lebih kuat di bandingkan medula, sama seperti kandungannya yang relatif lebih banyak mengandung limfosit kecil (Olah dan Glick, 1978). Terdapat keragaman umur saat bursa Fabricius mencapai ukuran maksimum dari tiap galur dan jenis kelamin ayam. Pada ayam jantan perkembangan bursa Fabricius sangat terhambat oleh hormon testosteron, sedangkan hormon estrogen pada ayam betina tidak menghambat perkembangan bursa Fabricius (Rohyati, 2002). Penelitian terhadap gambaran histologis bursa Fabricius ayam kampung (Gallus gallus domesticus) pada umur berbeda dilakukan untuk mengetahui perbedaan struktur dari organ tersebut. MATERIAL DAN METODE Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bursa Fabricius yang diperoleh dari 9 ekor ayam kampung (Gallus gallus domesticus) jantan yang dibagi ke dalam tiga kelompok umur yaitu ayam berumur 1 bulan, 2 bulan, dan 3 399

3 bulan. Bursa Fabricius diambil dan dipisahkan dari tubuh ayam kampung kemudian dicuci dengan NaCl fisiologis 0,95% dan dimasukkan dalam larutan fiksatif NBF 10% selama 24 jam. Organ-organ tersebut kemudian diproses hingga menjadi sediaan histologis dan dipotong dengan ketebalan 4-5 µm serta diwarnai dengan pewarna Hematoksilin-Eosin, kemudian diamati di bawah mikroskop. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian histologis bursa Fabricius ayam kampung (Gallus gallus domesticus) dengan umur 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan diamati secara histologis meliputi bagian korteks, medula, jumlah, dan diameter folikel serta zona epitelial disajikan pada Tabel dibawah ini. Tabel. Perbandingan histologis bursa Fabricius ayam kampung (Gallus gallus domesticus) pada umur 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. Parameter yang diamati Umur ayam kampung Korteks Medula Jumlah folikel Diameter folikel (µm) Zona epitelial 1 Bulan Tipis Lebar Epitel tinggi 2 Bulan Tipis Lebar Epitel rendah 3 Bulan Tebal Sempit Epitel rendah Pada Tabel di atas terlihat perbedaan secara histologis bahwa pada ayam kampung umur 1 bulan bagian korteks terlihat tipis dan bagian medula terlihat lebar, batas antara korteks dan medula masih terlihat jelas. Pada umur 2 bulan, bagian korteks tipis daripada umur 1 bulan, dan pada bagian medula tampak lebih lebar dan sel limfosit semakin padat, sedangkan pada umur 3 bulan bagian korteks terlihat semakin tebal dan banyak terdapat sel limfosit, pada bagian medula sel limfosit terlihat semakin rapat serta batas antara korteks dan medula terlihat sangat jelas. Hal ini diduga semakin bertambahnya umur ayam sehingga bagian korteks pada folikel semakin tebal karena terdiri atas sel-sel limfosit, sel plasma dan makrofag, sedangkan bagian medula hanya berisi sel limfosit (Rohyati, 2002). Limfosit yang diproduksi bursa Fabricius terdiri atas antibodi yang memproduksi sel B. Sel B yang matang diangkut melalui sirkulasi darah ke organ limfoid sekunder, untuk menghadapi dan menanggapi antigen asing, sehingga mengatur respon imun humoral. Jumlah folikel bursa Fabricius ayam umur 1 bulan yaitu 84 folikel dalam 5 lapang pandang dan sel limfoid yang terdapat di dalam folikel tampak jarang, terdapat adanya ruang kosong antar folikel. Pada ayam umur 2 bulan jumlah 400

4 folikel menurun menjadi 62 folikel dan sel limfoid tampak padat, dan tidak terdapat ruang kosong antar folikel, sedangkan pada umur 3 bulan jumlah folikel menurun yaitu 53 folikel, sel limfoid tampak semakin padat, tidak ditemukan ruang kosong antar folikel (Gambar 2). Penelitian ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Rohyati (2002), semakin bertambah umur ayam sehingga bagian korteks pada folikel semakin tebal dan sel limfosit semakin banyak. Penurunan jumlah folikel pada hasil penelitian ini dikarenakan bursa Fabricius mengalami involusi. Involusi bursa Fabricius merupakan kembalinya ukuran bursa Fabricius ke ukuran normal setelah organ tersebut mengalami pertumbuhan maksimal untuk menghasilkan limfosit. Pertumbuhan maksimum bursa Fabricius pada ayam White leghorn tercapai pada umur 4,5-6 minggu, 8-11 minggu pada Rhode island red dan minggu pada Barred cross. Pada ayam jantan perkembangan bursa Fabricius sangat terhambat oleh hormon testosteron, sedangkan hormon estrogen pada ayam betina tidak menghambat perkembangan bursa Fabricius (Glick at al., 1956). Bursa Fabricius akan mengalami regresi dan involusi secara lengkap pada saat ayam mencapai kematangan seksual yaitu pada umur minggu (Glick, 1956) dan minggu (Rohyati, 2002). Setelah mengalami involusi, bursa Fabricius akan mengalami atrofi, dimana folikel dari bursa Fabricius akan mengecil dari ukuran normal dan dilanjutkan dengan regresi. Bursa Fabricius mengalami regresi folikel selama fase aktif reproduksi, jumlah yang relatif lebih rendah dan mengalami penurunan folikel selama fase regresif, dan jumlah folikel bursa Fabricius dengan kepadatan limfosit yang tinggi diamati di medula dan korteks dari bursa Fabricius (Akbar dkk., 2012). Setiap lobus pada bursa Fabricius dilapisi oleh kapsula yang terdiri atas epitel kolumnar semu berlapis yang bervariasi ukurannya. Limfosit menghilang dari korteks dan medula dan komponen epitel menjadi lebih menonjol (Payne, 1971). 401

5 Gambar 2. Bursa Fabricius ayam kampung umur 1 bulan (A), umur 2 bulan (B), umur 3 bulan (C). Terdiri atas (F) folikel, (Tr) trabekula yang memisahkan antar folikel, (K) korteks, dan (M) medula (HE. 10x10). Zona epitelial pada bursa Fabricius ayam kampung umur 1 bulan (D), umur 2 bulan (E) dan umur 3 bulan (F) (HE. 10x40) Di dalam lobus bursa Fabricius terdapat folikel yang bervariasi ukuran dan jumlahnya. Masing-masing folikel dipisahkan oleh jaringan ikat atau yang disebut trabekule. Pada ayam kampung umur 1 bulan terdapat ruang kosong antar folikel, sedangkan pada umur 2 bulan dan 3 bulan tidak terdapat ruang kosong antar folikel. Hal tersebut dikarenakan adanya proliferasi sel limfosit pada folikel bursa Fabricius yang mengakibatkan ukuran diameter folikel semakin besar sehingga ruang kosong yang terdapat di sekitar folikel tertutupi. Pernyataan tersebut diperkuat oleh (Hidayah, 2015), jumlah dan diameter folikel bursa Fabricius akan semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan umur pada unggas. Setiap folikel memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pada ayam kampung umur 1 bulan ukuran folikel rata-rata 293 µm, pada umur 2 bulan memiliki ukuran 498 µm, sedangkan pada umur 3 bulan berukuran 531 µm. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan maksimal bursa Fabricius terjadi pada minggu ke-10 sehingga ukuran folikel menjadi semakin panjang, penelitian ini sejalan dengan yang dilaporkan oleh Alloui dkk., (2005). Folikel yang dibentuk oleh jaringan limfoid terdiri atas medula dan korteks yang dipisahkan oleh jaringan retikular (cortico-medullary arch-forming cell) Romano dkk., (1996), di perbatasan antara medula dan korteks terdapat sel-sel yang membentuk lengkungan di sisi medula dan terdapat sel limfoblas. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah umur ayam kampung (Gallus gallus domesticus), maka semakin panjang ukuran folikel bursa Fabricius, sedangkan jumlah folikel semakin berkurang. 402

6 DAFTAR PUSTAKA Agriflo Ayam Kampung Agribisnis Pedaging dan Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta. Akbar, Z., A.S. Qureshi, and S.U. Rahman Effects of Seasonal Variation in Different Reproductive Phases on the Cellular Response of Bursa and Testes in Japanese Quail (Coturnix japonica). Pakistan Veterinary Journal. 32 (4): Alloui, M.N., S.Sellaoui and S.Djaaba Morphometrical and Anatomopathological Survey of The bursa of Fabricius in Broiler Chickens. Warsaw, Poland Vol. 2. Cheville, N. F Studies on pathogenesis of Gumboro disease in the bursa of Fabricius, spleen and thymus of the chicken. Am. Journal pathology. 51: Glick, B, T.S. Chang, and R.G. Jaap The bursa of Fabricius and antibody production. Poultry Science. 35: 224. Hidayah, N Gambaran histologis bursa Fabricius itik tegal (Anas jafanicus) pada tiga tingkatan umur sebelum dewasa kelamin. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Hussan, M.T., M.Z.I. Khan, and N.S. Lucky Immunohistochemical study of the postnatal development of lymphoid tissue and mucosa of broilers. Bangl.J.Vet.Med. 7 (1): Olah, I. and B. Glick The number and size of the folicular epithelium (FE) and follicles in the bursa of Fabricius. Poult. Sci, 5 (7): Payne, L. N The Lymphoid Sistem. In: Bell, D.T and B.M. Freeman. Physiologi and Biochemistry of the Domestic Fowl. Academic Press: London- New York. Rohyati, N Pengaruh pemberian probiotik B-mix dan infeksi Salmonella enteritidis terhadap gambaran mikroskopis bursa Fabrisius pada ayam broiler. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Romano, N., M. Rbaldassini., L. Abelli., M. Aita, and L. Mastrolia Ultrastructural study on the plical epithelium of the bursa Fabricius in chick embryos : influence of partial decerebration and hypophyseal allograft. J. Anat. 188: Sarwono, B Beternak Ayam BurasEdisi I. Penerbit Penebar Swadaya: Jakarta. Tizzard, I. R Veterinary Immunology an Introduction. 3 td. Philadelphia. Yuwanta, T Dasar Ternak Unggas. Kanisius: Yogyakarta. 403