BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REVENUE CYCLE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REVENUE CYCLE"

Transkripsi

1 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REVENUE CYCLE 3.1 Gambaran Umum Perusahann Sejarah Perusahaan Menurut Profile Perusahaan, sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintahan penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan ( ) BankVan Leening milik pemerintahan dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pedagaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat. Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

2 50 Sejak awal kemerdekaan, Pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian berdasarkan PP. No. 7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang. Kini, usia Pegadaian telah lebih seratus tahu. Manfaatnya makin dirasakan oleh masyarakat menengah dan bawah. Meskipun Perusahaan membawa misi publik service obligation, ternyata masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagian keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lain berada dalam situasi tidak menguntungkan. Kepribadian perusahaan tercermin dari Misi dan Budaya Perusahaan yang dicanangkan. Sejak berdirnya, Pegadaian tetap berjuang untuk menunaikan Misi, yakni Ikut membantu Program Pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan usaha lain yang menguntungkan. Untuk melaksanakan Misi tersebut dicanangkan Budaya Perusahaan Mengatasi Masalah Tanpa Masalah yang diimplementasikan dalam Etos dan Budaya Kerja Si Intan yakni Inovatif, Nilai Moral Tinggi, Terampil, Adi Layanan dan Nuansa Citra. Sejalan dengan perkembangan lingkungan masa depan, Pimpinan dan seluruh Staf Pegadaian bertekad mewujudkan komitmen yang tertuang dalam

3 51 Visinya, yakni : Pada tahun 2010 menjadi Perusahaan yang modern, Dinamis dan Inovatif dengan usaha utama gadai. Adapun juga produk perkreditan yang ditawarkan oleh perusahaan ini seputar usaha gadai yang diberikannya, seperti : 1. Kredit Cepat dan Aman (KCA) Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman, dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi rakyat kecil yang tidak memiliki akses ke dalam perbankan. 2. Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian ini diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling. Layanan ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan permainan para tengkulak. Sistem kredit ini sama dengan gadai biasa. 3. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA) KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan dengan angsuran. 4. Layanan Kredit Angsuran Fidusia (KREASI) KREASI memberikan dana kredit cepat dalam tempo singkat. Pengurusan mudah, dan pasti, serta fleksibel dalam menentukan jangka waktu pengembalian pinjaman sesuai keinginan nasabah.

4 52 5. RAHN (Gadai Syariah) Rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Syariah dengan mengacu pada Sistem Administrasi Modern. Pada sistem Gadai Syariah ini, nasabah hanya akan dibebani biaya administrasi dan jasa simpan barang jaminan. Selain dari produk produk pelayanan kredit diatas, Pegadaian juga mempunyai beberapa produk lainnya, seperti : 1. Usaha Jasa Taksiran/ Sertifikasi Adalah jasa layanan kepada masyarakat yang peduli atas nilai harta perhiasan miliknya. Dengan biaya taksiran yang relatif terjangkau, masyarakat dapat mengetahui kualitas barang miliknya secara pasti, dengan juru tafsir yang berpengalaman dapat melakukan penaksiran barang dengan objektif. 2. Usaha Sewa Gedung Perum Pegadaian juga menyediakan sewa gedung yaitu Gedung Langen Palikrama, Gedung Serba Guna dan Harco Pasar Baru serta Kenari Baru. 3. Usaha Jasa Titipan Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box. Pegadaian menawarkan usaha ini kepada masyarakat untuk melindungi surat atau barang berharga harta benda lainnya bila akan ditinggalkan pemiliknya untuk sementara waktu dengan prosedur yang mudah dan biaya yang murah.

5 Struktur Organisasi Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Utama Senen Perusahaan Umum Pegadaian dalam perjalanan operasi dan berbagai kegiatan lain yang mendukungnya memiliki struktur organisasi perusahaan sebagai berikut : Manajer Cabang Utama Wakil Manajer Cabang Utama Asisten Manajer Operasional Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan Usaha Lain Penaksir Layanan Konsumen Keamanan Kasir Penyimpanan Pemegang Gudang Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perum Pegadaian Cabang Utama Pasar Senen Sumber Profile Perum Pegadaian Tugas dan Wewenang 1). Manajer Cabang mempunyai fungsi merencanakan, mengorganisasikan,menyelenggarakan, dan mengendalikan kegiatan operasional, administrasi dan keuangan Kantor Cabang. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Manajer Cabang Utama dibantu oleh

6 54 seorang Wakil Manajer Cabang Utama dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Cabang Utama. Untuk menyelenggarakan fungsi, manajer cabang mempuyai tugas : a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Kantor Cabang berdasarkan acuan yang telah ditetapkan; b. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan operasional usaha inti; c. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan operasional usaha lain; d. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan penatausahaan barang jaminan bermasalah; e. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan pengelolaan modal kerja; f. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan kebutuhan dan penggunaan sarana prasarana Kantor Cabang; g. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan pemasaran dan pelayanan konsumen; h. Mewakili kepentingan perusahaan baik ke dalam maupun keluar berdasarkan kewenangan yang diberkan oleh atasan. 2). Wakil Manajer Cabang Utama mempunyai fungsi merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengawasi kegiatan operasional, administrasi, kepegawaian, dan keuangan Kantor Cabang

7 55 sesuai dengan kewenangannya. Wakil Manajer Cabang Utama dibantu oleh dua Asisten Manajer : a. Asisten Manajer Operasional; b. Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Wakil Manajer Cabang mempunyai tugas : a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi kegiatan operasional usaha inti sesuai dengan kewenangannya; b. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi kegiatan operasional usaha lain sesuai dengan kewenangannya; c. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi lelang barang jaminan; d. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi pengelolaan modal kerja sesuai dengan kewenangannya; e. Mengkoordinasikan dan mengawasi peklaksanaan pengeloaan barang jaminan bermasalah sesuai dengan kewenangannya; f. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi kebutuhan serta penggunaan sarana dan prasarana Kantor Cabang sesuai dengan kewenangannya; g. Melakukan pengawasan atas kegiatan pemberian uang pinjaman, pelunasan barang jaminan dan administrasinya;

8 56 h. Mewakili Manajer Cabang ke dalam/ ke luar perusahaan apabila Manajer Cabang berhalangan. 3). Asisten Manajer Operasional mempunyai fungsi merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi penetapan taksiran serta penetapan besaran uang pinjaman sesuai dengan kewenangannya. Asisten Manajer Operasional dibantu oleh Petugas Usaha Lain, Penaksir dan Petugas Layanan Konsumen. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Asisten Manajer Operasional mempunyai tugas : a. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan operasional usaha inti; b. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan operasional usaha lain; c. Menangani barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu, dan barang polisi); d. Melaksanakan pengawasan secara uji petik dan terprogram terhadap barang jaminan yang masuk. 4). Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan mempunyai fungsi merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi administrasi, keuangan, keamanan, ketertiban dan kebersihan serta pembuatan laporan kegiatan operasional Kantor Cabang. Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan dibantu oleh Petugas Keamanan (SATPAM), Kasir, Penyimpanan, dan Pemegang Gudang.

9 57 Untuk menyelenggarakan fungsinya, Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas : a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi penerimaan dan pembayaran serta pengelolaan modal kerja; b. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kebutuhan dan penggunaan sarana dan prasarana Kantor Cabang; c. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi administrasi barang jaminan, barang jaminan yang lewat jatuh tempo dan barang jaminan bermasalah; d. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kebersihan, ketertiban dan keamanan Kantor Cabang; e. Mengurus pembayaran gaji dan tunjangan, pajak dan pengeluaran lainnya. 5). Penaksir mempunyai fungsi melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk menentukan mutu dan nilai barang dalam rangka mewujudkan penetapan uang pinjaman yang wajar. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Penaksir mempunyai tugas : a. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk mengetahui mutu dan nilai barang, dalam menentukan dan menetapkan uang kredit gadai; b. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan dilelang, untuk mengetahui mutu dan nilai, dalam menentukan harga dasar barang yang akan dilelang;

10 58 c. Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan disimpan agar terjamin keamanannya. 6). Penyimpan mempunyai fungsi mengurus gudang barang jaminan emas dengan cara menerima, menyimpan, merawat dan mengeluarkan serta mengadministrasikan barang jaminan. Untuk menyeleggarakan fungsi tersebut, Penyimpan mempunyai tugas : a. Secara berkala melakukan pemeriksaan keadaan gudang penyimpanan barang jaminan emas, agar tercipta keamanan dan keutuhan barang jaminan untuk serah terima jabatan; b. Menerima barang jaminan emas dan perhiasan dari Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan atau Wakil Manajer Cabang Utama; c. Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan untuk keperluan pelunasan, pemeriksaan, atasan dan pihak lain; d. Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan, agar barang jaminan dalam keadaan baik dan aman; e. Melakukan pencatatan mutasi penerimaan/ pengeluaran barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya; f. Melakukan penghitungan barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya secara terprogram sehingga keakuratan saldo buku gudang dapar dipertanggungjawabkan. 7). Pemegang Gudang mempunyai fungsi melakukan pemeriksaan, penyimpana, dan pengeluaran barang jaminan selain barang kantong dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan.

11 59 Untuk menyelenggarakan fungsinya, Pemegang Gudang mempunyai tugas : a. Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap keadaan gudang penyimpanan barang jaminan selain barang kantong; b. Menerima barang jaminan selain barang kantong dari Asisten Manajer Administrasi dan Keuangan atau Wakil Manajer Cabang Utama atau Manajer Cabang; c. Melakukan pengelompokan barang jaminan sesuai dengan rubrik dan bulan kreditnya, serta menyusunnya sesuai dengan urutan nomor SBK, dan mengatur penyimpanannya; d. Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan agar barang jaminan baik dan aman; e. Mengeluarkan barang jaminan dari gudang penyimpanan untuk keperluan penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain; f. Melakukan pencatatan dan pengadministrasian mutasi (pemanbahan/pengurangan) barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya; g. Melakukan penghitungan barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya secara terprogram sehingga keakuratan saldo buku gudang dapat dipertanggungjawabkan. 8). Kasir mempunyai fungsi mengurus penerimaan dan pembayaran semua transaksi yang terjadi di Kantor Cabang. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Kasir mempunyai tugas :

12 60 a. Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. Menerima uang dari hasil penjualan barang jaminan yang dilelang; c. Membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; d. Melakukan pembayaran segala pengeluaran yang terjadi di Kantor Cabang. 9). Petugas Layanan Konsumen mempunyai fungsi memberikan informasi dan saran kepada nasabah yang merasa tidak puas terhadap segala kegiatan operasional Kantor Cabang. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Petugas Layanan Konsumen mempunyai tugas : a. Memberikan penjelasan yang sedetail/ sejelas mungkin kepada nasabah dan memberikan informasi lain yang diperlukan; b. Memberikan layanan kepada nasabah yang mengalami ketidakpuasan baik dalam pelaksanaan pelayanan meupun permasalahan lain yang terjadi di Kantor Cabang; c. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemimpin/ atasan. 10).Petugas Keamanan mempunyai fungsi melaksanakan dan mengendalikan ketertiban dan keamanan di dalam lingkungan Kantor Cabang. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Petugas Keamanan mempunyai tugas : a. Melaksanakan ketertiban dan keamanan di lingkungan Kantor Cabang;

13 61 b. Memberikan informasi kepada nasabah sesuai kebutuhan; c. Mengatur dan mengawasi keluar masuknya kendaraan dinas/non dinas dari dan ke dalam lingkungan Kantor Cabang; d. Mengantar Manajer Cabang dan atau pegawai untuk keperluan dinas terutama mengambil atau menyetor uang ke bank. 11).Petugas Usaha Lain mempunyai fungsi merencanakan, mengkoordinasikan, dan menyelenggarakan kegiatan operasional usaha lain yang berada di Kantor Cabang. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Petugas Usaha Lain mempunyai tugas : a. Menyelengarakan kegiatan pemasaran usaha lain yang ada di Kantor Cabang; b. Menyelengarakan kegiatan operasional usaha lain yang ada di Kantor Cabang; c. Mengumpulkan dan mengelola data kegiatan operasional usaha lain yang ada di Kantor Cabang;

14 Siklus Pendapatan Pemberian Kredit pada Perum Pegadaian Klasifikasi Transaksi Penerimaan Kas dan Pandapatan dalam Perum Pegadaian 1). Transaksi Penerimaan Kas/ Bank Transaksi penerimaan kas/ bank adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya saldo kas atau saldo di rekening bank perusahaan. Penerimaan kas/ bank berasal dari : a) Penerimaan kas/ bank yang berasal dari pendapatan usaha, yaitu : 1. Pendapatan sewa modal serta penerimaan piutang atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah. 2. Penerimaan Kas/ Bank yang berasal dari pendapatan bea administrasi 3. Penerimaan Kas/ Bank yang berasal dari penjualan lelang. b) Pendapatan di luar usaha, yang meliputi : 1. Pendapataan bunga deposito dan jasa giro, baik rupiah maupun valuta asing. 2. Pendapatan selisih perhitungan kas dan diskon 3. Pendapatan SBK/ Kartu nasabah hilang 4. Pendapatan hasil penjualan, aktiva tetap, barang percontohan dan barang lelang milik perusahaan 5. Pendapatan sewa, denda angsuran dan lain lain c) Penerimaan piutang non usaha, yang meliputi : 1. Piutang Pegawai 2. Piutang Klaim

15 63 3. Piutang Yayasan Dana Pensiun 4. Piutang Koperasi Perum Pegadaian d) Pencairan pinjaman/ kredit jangka panjang e) Transfer dan mutasi uang antar kantor f) Pencairan deposito g) Penerimaan jaminan tender dan pendapatan diterima dimuka h) Penerimaan dari pemotongan/ pemungutan pajak i) Penerimaan lainnya 2). Transaksi Pendapatan dan Piutang Transaksi pendapatan dan piutang adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya pendapatan usaha sebagai hasil dari kegiatan utama perusahaan berupa pemberian pinjaman untuk nasabah dan usaha lainnya yang menunjang kegiatan utama, serta mengakibatkan timbulnya/ bertambahnya piutang usaha. Trasnsaksi pendapatan tersebut yakni Pendapatan Sewa Modal dari Pinjaman Yang Diberikan (PYD) Definisi Pendapatan Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode dlam bentuk pemasukan atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal dan yag timbul dari aktivitas usaha gadai dan investasi serta aktivitas usaha lainnya yang dilakukan perusahaan selama satu periode. Pendapatan diukur menurut harga yang terjadi dalam transaksi. Jumlah pendapatan akan dikurangi dengan

16 64 begian pendapatan yang batal karena barang anggunannya tersangkut perkara polisi Pengertian Pendapatan Sewa Modal Pendapatan sewa modal adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam usaha pemberian kredit. Besarnya jasa kredit (sewa modal) dan tenggang waktu pelunasan berdasarkan golongannya dapat dilihat pada tabel yang berlaku di bawah ini : Golongan Besarnya Uang Tenggang Waktu Lelang Besarnya Pinjaman xxx) Pelunasan Sewa (Rp) Masa Perhitungan Modal Sewa Modal x) 15 Hari A s/d (empat) bulan Bulan ke 5 1,125 % B s/d (empat) bulan Bulan ke 5 1,625 % C s/d (empat) bulan Bulan ke 5 1,625 % C s/d (empat) bulan Bulan ke 5 1,625 % D s/d (empat) bulan Bulan ke 5 1,625 % D s/d (empat) bulan Bulan Ke 5 1,625 % Tabel 3.1 Tabel Pendapatan Sewa Modal Kredit Gadai Definisi Piutang Pinjaman Yang Diberikan Piutang Pinjaman Yang Diberikan (PYD) adalah jasa yang diberikan kepada pihak lain yang timbul sebagai akibatnya adanya trasaksi gadai, kelayakan usaha, syariah, dan usaha lainnya Definisi Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) adalah penerimaan sejumlah uang yang berasal dari nasabah sebagai pelunasan atas transaksi gadai, usaha

17 65 mikro, marhun-bih, komoditas pertanian dan pinjaman yang diberikan usaha lainnya. Penerimaan dari pelunasan pinjaman yang diberikan diakui dan dicatat pada saat uang diterima oleh kasir. Besarnya nilai atas pinjaman yang diberikan ialah sebesar jumlah pinjaman pokok ditambah sewa modal Definisi Lelang Lelang adalah penjualan barang jaminan milik nasabah sebagai upaya pengembalian uang pinjaman yang diberikan yang tidak dilunasi sampai batas waktu yang telah ditentukan. Lelang dicatat dan diakui pada saat terjadinya lelang Definisi Pengeluaran Barang Pengeluaran barang adalah suatu rangkaian memindahkan barang dan tanggung jawab atas barang tersebut dari suatu tempat penyimpanan kepada nasabah.

18 Prosedur Sistem Berjalan pada Perum Pegadaian Cabang Utama Pasar Senen Prosedur Penerimaan Pengembalian Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Sewa Modal (SM) Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Utama Senen Data Input : 1). Surat Bukti Kredit 2). Slip Pelunasan Proses Yang Berjalan : 1). Bagian kasir menerima Surat Bukti Kredit yang telah diperhitungkan besarnya sewa modal oleh petugas penghitung beserta uang sebagai pembayaran dari nasabah serta membubuhkan paraf dan cap lunas Surat Bukti Kredit asli yang akan didistribusukan kepada bagian asman administrasi dan keuangan/bagian administrasi dan menyerahkan Slip Pelunasan kepada nasabah sebagai tanda untuk pengembalian barang jaminan ke petugas pengeluar barang jaminan serta melakukan pencatatan dalam bentuk Laporan Harian Kas. 2). Bagian asman administrasi dan keuangan/bagian administrasi mencatat setiap transaksi keuangan atas dasar badan Surat Bukti Kredit sesuai dengan golongan dan bulan kreditnya pada Buku Pelunasan, Kas Debet rangkap 2 yang selanjutnya pada akhir jam kerja dibukukan ke dalam Buku Kas rangkap 2, Ikhtisar Kredit dan Pelunasan, dan Rekapitulasi Pelunasan. Pada

19 67 akhir jam kerja Rekapitulasi Keuangan yang sudah dibuat oleh bagian asman administrasi keuangan/bagian adminstrasi dicocokkan dengan Buku Gudang di bagian gudang. Pada akhir minggu, bagian asman administrasi dan keuangan/bagian administrasi menyerahkan : a. Buku Kas lembar 1 dan lampiran Kas Debet lembar 1 ke Kantor Wilayah b. Buku Kas lembar 2 dan lampiran Kas Debet lembar 2 sebagai arsip Kantor Cabang. 3). Bagian gudang mengambil badan Surat Bukti Kredit dari kasir sebagai dasar untuk mengambil barang jaminan yang ditebus. Kemudian bagian gudang mencocokkan Kitir yang dipegang nasabah dengan nomor badan Surat Bukti Kredit yang diambil dari kasir dengan nomor barang jaminan yang ditebus. Apabila telah sesuai, barang jaminan tersebut diserahkan kepada nasabah dan dicatat atas dasar Surat Bukti Kredit tersebut ke dalam Buku Gudang, menyimpan Kitir sebagai arsip dan menyerahkan kembali badan Surat Bukti Kredit ke bagian kasir Laporan Yang Dihasilkan : 1). Laporan Harian Kas 2). Rekapitulasi Pelunasan

20 Prosedur Pemeriksaan Administrasi Barang yang akan Dilelang pada Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Utama Senen Data Input : 1). Surat Bukti Kredit 2). Buku Kredit 3). Buku Pelunasan Proses Yang Berjalan : 1). Sebelum lelang dilaksanakan, bagian asman administrasi dan keuangan/bagian administrasi meneliti dan menginventarisasi nomor-nomor Surat Bukti Kredit yang belum dilunasi pada masing-masing Buku Kredit dari seluruh golongan kredit yang sudah jatuh tempo dan memisahkan dwilipat Surat Bukti Kreditnya. Kemudian bagian asman administrasi dan keuangan/bagian adminstrasi mencatat seluruh nomor Surat Bukti Kredit yang sudah jatuh tempo pada Daftar Rekapitulasi Barang Jaminan yang akan dilelang dan Formulir Penjualan Lelang dan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Barang Jaminan yang Akan Dilelang yang selanjutnya diserahkan kepada panitia pelaksana lelang. 2). Panitia pelaksana lelang meminta seluruh barang jaminan yang akan dilelang dari penyimpan/pemegang gudang sesuai dengan nomor-nomor Surat Bukti Kredit yang telah dicatat pada Daftar Rekapitulasi Barang Jaminan, melakukan pemeriksaan fisik dan menaksir ulang barang jaminan yang akan dilelang

21 69 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mencatat nilai taksiran baru pada bagian belakang Surat Bukti Kredit. Setelah semua barang jaminan yang akan dilelang diserahkan kepada panitia pelaksana lelang, dilakukan penandatanganan Berita Acara Penyerahan Barang ysng Akan Dilelang bersama dengan tandatangan dari petugas bagian penyimpanan/ pemegang gudang Laporan Yang Dihasilkan : 1). Berita Acara Penyerahan Barang yang Akan Dilelang 2). Berita Acara Lelang Prosedur Pelaksana Lelang Sistem Berjalan pada Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Utama Senen Data Input : 1). Berita Acara Penyerahan Barang Lelang 2). Daftar Rekapitulasi Barang Lelang 3). Formulir Penjualan Lelang Proses Yang Berjalan : 1). Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Barang Lelang, Daftar Rekapitulasi Barang Lelang dan Formulir Penjualan Lelang, panitia pelaksana lelang mencocokkan dengan barang jaminan yang akan dilelang dan menetapkan harga penjualan dengan pedoman sebagai berikut :

22 70 a. Apabila taksiran baru lebih rendah dari UP + SM penuh, maka harga minimal lelang harus sebesar UP + SM penuh dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah penuh. b. Apabila taksiran baru lebih tinggi dari UP + SM penuh, maka harga minimal lelang adalah sebesar UP maksimal berdasarkan taksiran baru + SM penuh dari UP taksiran baru dibulatkan menjadi ratusan rupiah penuh. Harga penjualan lelang yang telah disetujui oleh pelaksana lelang langsung dicatat pada Daftar Rincian Penjualan Lelang. Setelah lelang selesai dilaksanakan, panitian lelang menerbitkan Berita Acara Lelang dan menyerahkannya uang pendapatan lelang beserta barang jaminan yang tidak laku dilelang dicatat pada Register Barang Lelang Milik Perusahaan kepada bagian kasir. 2). Bagian kasir menerima Berita Acara Lelang dan Register Barang Lelang Milik Perusahaan dan uang hasil pendapatan lelang yang kemudian dismpan dalam brankas dan melakukan pencatatan ke dalam Laporan Harian Kas. Berita Acara Lelang dan Register Barang Lelang Milik Perusahaan beserta lampirannya diteruskan ke bagian asman administrasi dan keuangan/bagian administrasi. 3). Setelah menerima Berita Acara Lelang dan Register Barang Lelang Milik Perusahaan dari bagian kasir, kemudian bagian asman administrasi dan keuangan/bagian administrasi

23 71 mencatat nomor-nomor Barang Jaminan yang dilelang ke dalam Buku Kredit dan selanjutnya dibuatkan Kas Debet rangkap 2 untuk menerima hasil lelang dan Kas Kredit rangkap 2 untuk pembebanan biaya lelang penjual sesuai ketentuan serta pembelian barang Lelang Milik Perusahaan (bila ada) dan selanjutnya dicatat ke dalam Buku Kas rangkap 2 yang akan didistribusikan kepada : a. Buku Kas lembar satu beserta dengan Kas Debet lembar satu dan Kas Kredit lembar satu diserahkan kepada Kantor Wilayah b. Buku Kas lembar dua beserta Kas Debet lembar 2, Kas Kredit lembar 2, Berita Acara Lelang, dan Register Barang Lelang Perusahaan disimpan sebagai arsip Kantor Cabang Laporan Yang Dihasilkan : 1) Laporan Harian Kas 2) Berita Acara Lelang 3) Ikhtisar Kredit dan Pelunasan 4) Laporan Sisa Uang Kelebihan 5) Laporan Saldo Barang Lelang Milik Perusahaan

24 Prosedur Penerimaan dari Penjualan Lelang Sistem yang Sedang Berjalan Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Utama Senen Data Input : 1). Berita Acara Lelang Proses Yang Berjalan : 1). Setelah proses selesai, panitia pelaksana lelang menyerahkan Berita Acara Lelang yang telah ditandatangani beserta lampirannya bersama sejumlah uang yang terima dari hasil lelang kepada bagian kasir. 2). Bagian kasir yang telah menerima Berita Acara Lelang mencocokkan jumlah uang yang disertakan dalam Berita Acara Lelang tersebut dan mencatatnya dalam Laporan Harian Kas. Uang yang telah diterima disimpan ke dalam brankas dan Berita Acara Lelang diserahkan kepada bagian asman administrasi dan keuangan/bagian administrasi. 3). Setelah menerima Berita Acara Lelang dari bagian kasir, bagian asman administrasi dan keuangan/bagian administrasi mencatat dalam Kas Debet yang dibuat dalam 2 rangkap dan dibukukan dalam Buku Kas rangkap 2, Formulir Penjualan Lelang, dan Buku Uang Kelebihan Lelang yang didistribusikan kepada : a. Buku Kas lembar 1, Kas Debet lembar 1 dan Berita Acara Lelang lembar 1 diserahkan ke Kantor Wilayah

25 73 b. Buku Kas lembar 2, Kas Debet lembar 2 dan Berita Acara Lelang lembar 2 serta Buku Uang Kelebihan Lelang disimpan sebagai arsip Kantor Cabang Laporan Yang Dihasilkan : 1). Laporan Harian Kas 2). Formulir Penjualan Lelang 3.4 Gambaran Sistem Informasi Akuntansi Revenue Cycle yang Berjalan Pada Perusahaan Umum Pedagaian Cabang Utama Senen Gambaran dari sistem informasi akuntansi revenue cycle yang sedang berjalan pada perusahaan umum pegadaian cabang utama senen akan diperlihatkan pada rich picture berikut ini.

26 74 (c) Nasabah (b) (b) P a y $ t BP o FPK $ $ + + $ Uang Cicilan $ SBK asli UP + (b) $ $ Uang Pelunasan (c) (c) + FPK BJ SBK Asli Baru (b) + Besar UP + Printer Computer (b) (c) Peserta Lelang BJ Saat Pengentryan data untuk membuat SBK, sistem sering mengalami error Kasir + FPK FPK + BJ (c) Penyimpan/ Pemegang Gudang (b) BJ (b) Penyimpanan/ Gudang (c) SBK asli (b) (b) + (b) (c) Penaksir Saat pengambilan barang hilang atau rusak Nasabah tidak setuju dengan jumlah kredit yang diberikan data BJ Computer (c) Barang Lelang FPK + BJ (c) Konfirmasi Status BJ (c) Peserta lelang mengajukan harga lelang yang dinali masih dibawah harga yang ditentukan (c) + (b) (c) Negosiasi Harga Barang Lelang (c) Penaksir melakukan salah taksir kredit terhadap barang jaminan Kuasa Pemutus Kredit Manajer/ Wakil manajer Panitia Lelang (c) (c) Kasir Comput er Gambar 3.2 Rich Picture Sistem Berjalan Pada Perum Pegadaian Cabang Utama Pasar Senen

27 Permasalahan yang Dihadapi pada Sistem Informasi Akuntansi Revenue Cycle pada Perum Pegadaian Cabang Utama Senen 1). Tidak adanya fungsi dalam perusahaan yang bertugas melakukan penagihan terhadap nasabah yang belum melakukan pelunasan sampai batas jatuh tempo kredit gadainya. Dalam perusahaan tidak terdapat fungsi yang menangani penagihan terhadap nasabah yang belum melakukan pelunasan sampai batas jatuh tempo kredit gadainya yang selama ini penagihan dilakukan oleh pegawai dari fungsi lain yaitu bagian kasir. Dalam prosedur perusahaan, kasir bertugas sebagai tempat arus masuk dan keluarnya uang. Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menembahkan fungsi pada bagian Asman Administrasi dan Keuangan untuk melakukan fungsi penagihan tersebut. 2). Terjadi perangkapan fungsi pada bagian kasir yaitu sebagai tempat keluar masuknya uang dan penerimaan pendaftaran Karyawan kasir pada perusahaan melakukan fungsi yang tidak sesuai dengan prosedur perusahaan. Dalam prosedur perusahaan terlihat bahwa fungsi kasir adalah melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah, menerima uang dari hasil penjualan barang jaminan yang dilelang, membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah, dan melakukan pembayaran segala pengeluaran yang terjadi di kantor cabang. Dalam hal ini menggambarkan bahwa fungsi kasir adalah sebagai penyalur arus uang masuk dan keluar.

28 76 Pemesahan atas masalah yang terjadi adalah dengan melakukan pemecahan fungsi kasir yaitu a). kasir yang bertugas sebagai tempat penerimaan dan pengeluaran uang b) kasir yang berfungsi sebagai customer service yang menerima pendaftaran calon nasabah. 3). Sistem yang digunakan pada bagian kasir tidak usable, dalam hal ini bagian kasir masih melakukan penghitungan besar uang yang dipinjamkan kepada nasabah secara manual. Sistem yang digunakan oleh bagian kasir tidak menyediakan penghitungan secara komputerisasi, dalam hal ini kasir masih melakukan penghitungan secara manual untuk mengetahui besar uang yang dapat dipinjamkan jika nasabah ingin membuka kredit ataupun melakukan perpanjangankredit gadainya Pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah dengan merancang sistem komputerisasi baru yang dapat diandalkan untuk memudahkan fungsi kasir dalam melakukan penghitungan pemberian ataupun perpanjangan kredit 4). Laporan yang dilaporkan dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan pendapatan dan penerimaan kas tidak mendetail. Dalam kegiatan membuat laporan yang berhubungan dengan pendapatan dan penerimaan kas, Perum Pegadaian dinilai masih kurang dalam melaporkan pendapatan dan penerimaan kas. Laporan dan dokumen yang selama ini digunakan belum dapat menjelaskan secara detail nilai dari transaksi yang terjadi seperti pelaporan detail total pendapatan dari

29 77 pembayaran cicilan, pelunasan kredit, ataupun dari pendapatan bea administrasi atas perpanjangan kredit. Hal ini mengakibatkan kurangnya pengendalian atas nilai dari pendapatan dan penerimaan yang diterima perusahaan. Selain itu juga dapat mengakibatkan kontrol secara internal seperti perubahan status barang jaminan yang semula berstatus barang jaminan menjadi barang gadai menjadi sangat kurang. Bila hal ini terjadi, dapat mengakibatkan adanya kecurangan yang mungkin dapat dilakukan oleh pihak dalam perusahaan. Pemecahan masalah yang dapat diusulkan berdasar pada metode analisis dan perancangan berorientasi objek adalah dengan merancang laporan baru yang dapat memberikan lebih detail laporan yang berhubungan dengan pendapatan dan penerimaan kas, seperti laporan pelaporan detail total pendapatan dari pembayaran cicilan, pelunasan kredit, ataupun dari pendapatan bea administrasi atas perpanjangan kredit serta laporan atas perubahan status barang jaminan. Dengan adanya perancangan laporan yang baru ini diharapkan dapat memenuhi kekurangan atas informasi mengenai pandapatan dan penerimaan kas.

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan BAB III DATA PERUSAHAAN III.1. Sejarah perusahaan Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1976 di Batavia. VOC dibubarkan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Sejarah pegadaian dimulai pada saat pemerintahan penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perum Pegadaian Sejarah Pegadaian di Indonesia berawal dari berdirinya Bank Van Leening di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada saat Inggris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada saat Inggris BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PT. Pegadaian Syariah 2.1 Sejarah Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintahan Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Pegadaian (Persero) 2.1.1 Pendirian Perusahaan Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 27 BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Singkat Perum Pegadaian. Sejarah pegadaian penuh warna. Berawal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Voc

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah pendirian Sejarah PEGADAIAN dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) suatu maskapai perdagangan dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Berdirinya Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Nama Slogan Perusahaan Alamat : PERUM PEGADAIAN JATIWARINGIN : Mengatasi Masalah Tanpa Masalah : Jl. Jatiwaringin Pondok Gede Telp : (021) 84996542

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan dalam periode Januari 2014 - Juni 2014. Selama periode tersebut, penelitian dilakukan di PT. Pegadaian Cabang Salemba,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gadai merupakan salah satu bentuk penjaminan dalam perjanjian pinjam meminjam. Dalam prakteknya penjaminan dalam bentuk gadai merupakan cara pinjam meminjam yang dianggap

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak mulai

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak mulai BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Pegadaian (Persero) Berdasarkan hasil penelitian penulis, terutama melalui penelitian kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Pegadaian (Persero) Lembaga kredit dengan sisten gadai pertama kali hadir di bumi nusantara pada saat VOC berkuasa, adapun institusi yang menjalankan usaha

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) PT Pegadaian ( Perusahaan atau Pegadaian ) berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT CEPAT AMAN (KCA) PADA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN KELAS III BANGIL PASURUAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT CEPAT AMAN (KCA) PADA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN KELAS III BANGIL PASURUAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT CEPAT AMAN (KCA) PADA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN KELAS III BANGIL PASURUAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : FEBRI NAWANG WULAN NIM : 2009410556 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Kredit 2.1.1.1. Pengertian Kredit Lembaga keuangan bank maupun bukan bank tidak pernah lepas dari masalah kredit. Bahkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari merupakan masalah yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah PT Pegadaian Cabang Gorontalo Sejarah Pegadaian di Indonesia berawal dari berdirinya Bank Van Leening di zaman VOC

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang Jakarta).Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak awal berdirinya lembaga

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN. A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN. A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Sejarah Pegadaian dimulai pada zaman era kolonial saat Pemerintah Belanda (VOC)

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung Perkembangan lembaga pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu Negaranegara Italia, Inggris, dan Belanda. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN(PERSERO) CABANG PERAWANG JALAN RAYA PERAWANG KM. 5. Belanda (VOC) yaitu pada sekitar abad ke-19.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN(PERSERO) CABANG PERAWANG JALAN RAYA PERAWANG KM. 5. Belanda (VOC) yaitu pada sekitar abad ke-19. BAB II GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN(PERSERO) CABANG PERAWANG JALAN RAYA PERAWANG KM. 5 A. Sejarah Pegadaian Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai, lembaga semacam ini pada awalnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) ,

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) , BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Nama : PERUM PEGADAIAN PUSAT Slogan Perusahaan : Mengatasi Masalah Tanpa Masalah Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat 10430 Telp : (021) 3155550

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM GADAI BARU DAN PELUNASAN GADAI ULANG PADA PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOTOMO SURAKARTA

EVALUASI SISTEM GADAI BARU DAN PELUNASAN GADAI ULANG PADA PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOTOMO SURAKARTA EVALUASI SISTEM GADAI BARU DAN PELUNASAN GADAI ULANG PADA PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOTOMO SURAKARTA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. AKUNTANSI (119) 2. PERBANKAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan Sistem aplikasi di gunakan menggunakan sistem aplikasi

Lebih terperinci

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketentuan mengenai gadai ini diatur dalam KUHP Buku II Bab XX, Pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Sedangkan pengertian gadai itu sendiri dimuat dalam Pasal

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127 A. PENGERTIAN Pegadaian adalah suatu badan atau organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu barang sebagai jaminannya. Nasabah yang ingin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM BAB IV ANALISIS SISTEM 4.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) PT Pegadaian ( Perusahaan atau Pegadaian ) berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN. saat itu usaha pegadaian mengalami beberapa perubahan sejalan dengan

BAB III METODE PENULISAN. saat itu usaha pegadaian mengalami beberapa perubahan sejalan dengan 24 BAB III METODE PENULISAN 3.1. Sejarah Pegadaian Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai. Pada awalnya pegadaian dimulai saat VOC mendirikan bank van leening pada tahun 1746 sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan era global saat ini semakin ketat, strategi bisnis dan teknologi yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan yang ketat antara

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung 1. Gambaran Umum Pegadaian KC Syariah Radin Intan merupakan salah satu kantor pegadaian yang beroperasi dengan sistem syariah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pegadaian 3 02 Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? 5 5 03 Kapan Masyarakat Menggunakan Jasa Pegadaian? 6 6 04 Siapa yang Menggunakan Jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada 21 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN 2.1 Sejarah PT.Pegadaian Perusahaan jawatan pegadaian Negara, sebagai sebuah lembaga di dalam sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat.

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya tingkat kebutuhan hidup yang harus dipenuhi pada zaman modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat. Terutama bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut :

besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut : besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut : A. Administrasi Pembayaran Kredit Setiap pembayaran angsuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang peranan penting. Dimana untuk kemajuan perekonomian, kita tidak bisa mengandalkan dalam

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kendal 1. Sejarah Singkat Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai untuk pertama kalinya. Sejarah Pegadaian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Astanajapura didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan Astanajapura

Lebih terperinci

PEGADAIAN ATA 2014/2015 M3/IT /NICKY/

PEGADAIAN ATA 2014/2015 M3/IT /NICKY/ PEGADAIAN keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya. 1. PENGERTIAN PEGADAIAN Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Pelaksanaan Kuliah Kerja Preaktek Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara Indonesia Bandung, penulis ditempatkan di Direktorat

Lebih terperinci

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Pegadaian

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Pegadaian Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Pegadaian Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya serta sebagai bahan presentasi Disusun Oleh : 1. Yoganita Rahmadani 15803241009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang perkreditan tidak lepas dari pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang perkreditan tidak lepas dari pengaruhnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perkreditan di Indonesia yang tumbuh amat cepat menimbulkan persaingan yang makin tajam pada bidang bisnis tersebut. Dalam kondisi persaingan semacam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1003, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penagihan. Bea Masuk. Cukai. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PMK 111/PMK.04/2013 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Prosedur Menurut Susanto (2008:264), Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur

BAB I PENDAHULUAN. Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur Jenderal VOC Van Imhoff mendirikan Bank Van Leening. Meskipun demikian, diyakini bahwa praktik gadai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Cakra Supra Aditia didirikan pada tanggal 11 Juni 1998 oleh Ibu Lily Liu sebagai salah satu pemegang saham utama dan beberapa pemegang saham

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awalnya pegadaian sempat menjadi salah satu perusahaan kebanggaan

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awalnya pegadaian sempat menjadi salah satu perusahaan kebanggaan 5 BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada awalnya pegadaian sempat menjadi salah satu perusahaan kebanggaan Indonesia. Peranannya dalam menbantu perekonomian masyarakat sempat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai ) BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL 2.1.1. PENGERTIAN KAS Kata kas atau cash memiliki berbagai pengertian, antara lain : 1. Kas berarti tempat menyimpan uang 2. Kas berarti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Pencairan Dana Pencairan dana yaitu suatu tindakan atau kegiatan menguangkan dana yang telah dianggarkan secara tunai selama satu bulan dan digunakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahann. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. perusahann. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan sangat tergantung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau badan usaha selalu membutuhkan tenaga kerja manusia, dalam hal ini adalah karyawan. Karyawan adalah orang yang digaji oleh perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL 42 BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL A. BMT Citra Keuangan Syariah Comal 1. Sejarah Berdirinya Dengan tujuan untuk membangun ekonomi masyarakat

Lebih terperinci

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA DAN PERUSAHAAN PERGADAIAN -

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten 36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat modern saat ini sudah tidak asing lagi dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu PT. Pegadaian (Persero) adalah salah satu solusinya. dengan mottonya Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. itu PT. Pegadaian (Persero) adalah salah satu solusinya. dengan mottonya Mengatasi Masalah Tanpa Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini perekonomian Indonesia yang tidak stabil membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia. Kebutuhan hidup yang semakin

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanankan kerja praktek di PT.Pegadaian(PERSERO) cpp kopo sayati di bagian Administrasi,penulis ditempatkan di bagian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan

Lebih terperinci

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO 02 Maret 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 28 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU USAHA PERGADAIAN DAN PERUSAHAAN PERGADAIAN - 1 - BENTUK,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang mempunyai fokus usaha

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107 Produk gadai syariah: 1. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi

Lebih terperinci

LAMPIRAN X SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN X SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU LAMPIRAN X SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU USAHA PERGADAIAN DAN PERUSAHAAN PERGADAIAN - 1 - BENTUK,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan al-habs yaitu penetapan dan penahanan. Secara istilah, Rahn

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah ABSTRAKSI LISNAWATI. 2012. Akuntansi Pendapatan Pegadaian pada Perum Pegadaian Makassar. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. ( Pembimbing I: Dr. Darwis Said,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk, BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Wanprestasi Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk, tidak memenuhi, terlambat, ceroboh, atau tidak lengkap memenuhi suatu perikatan. Wanprestasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian Bank Secara umum Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang dalam bentuk

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI. - 2 - e. bahwa dalam rangka penagihan bea masuk dan/atau cukai perlu pengaturan khusus dengan berdasarkan pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KONSEPTUAL DAN APLIKATIF GADAI EMAS (AR-RAHN) PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP

BAB IV ANALISA KONSEPTUAL DAN APLIKATIF GADAI EMAS (AR-RAHN) PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP 66 BAB IV ANALISA KONSEPTUAL DAN APLIKATIF GADAI EMAS (AR-RAHN) PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP A. Analisa Konseptual Gadai Emas (ar-rahn) PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep Analisa konseptual adalah analisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri Palembang Gadai Emas Syariah Menurut Anshori (2007:129) adalah menggadaikan atau menyerahkan hak penguasa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Gambaran Umum Koperasi Koperasi Sari Bhakti adalah koperasi primer yang didirikan oleh pekerja PT Indofood

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Langitan Segi Putera merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pegadaian. PT. Langitan Segi Putera berdiri pada tanggal 15 Februari

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis 31 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis melaksanakan kerja praktek dan penulis ditempatkan di Bagian Operasional.

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya Perum Pegadaian Di Indonesia

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya Perum Pegadaian Di Indonesia 57 BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.. Paparan Data Dari Hasil Penelitian 4... Sejarah Berdirinya Perum Pegadaian Di Indonesia Yang pertama kali melakukan pengkreditan adalah orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN A. Sejarah Singkat PT. Pegadaian (Persero) Pegadaian merupakan Lembaga Keuangan Non-Bank yang menyalurkan kredit kepada masyarakat berdasarkan hukum

Lebih terperinci