BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI 3.1 Gambaran Umum Koperasi Gambaran Umum Koperasi Koperasi Sari Bhakti adalah koperasi primer yang didirikan oleh pekerja PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills yang berkedudukan di daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, Jalan Raya Cilincing, Tanjung Priok Jakarta Utara. Koperasi Sari Bhakti disahkan menjadi badan hukum pada tanggal 23 Agustus 1982 dan saat ini beranggotakan lebih dari 2000 orang. Koperasi Sari Bhakti berazaskan kekeluargaan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar Untuk mencapai tujuan tersebut, Koperasi Sari Bhakti menjalankan usaha simpan pinjam. Jenis simpanan yang ada adalah sebagai berikut: - Simpanan pokok, merupakan simpanan yang wajib dibayarkan oleh anggota pada saat yang bersangkutan terdaftar sebagai anggota koperasi. Besarnya simpanan pokok ditentukan oleh Rapat Anggota. Simpanan pokok tidak diberikan bunga. Simpanan pokok hanya dapat diambil pada saat keluar dari keanggotaan ataupun pensiun.

2 51 - Simpanan wajib, adalah simpanan yang wajib dibayarkan anggota setiap bulannya sejak yang bersangkutan terdaftar sebagai anggota koperasi. Pembayaran simpanan wajib dilakukan dengan cara pemotongan langsung dari gaji anggota. Besarnya simpanan wajib ditentukan oleh Rapat Anggota. Simpanan wajib tidak diberikan bunga. Simpanan wajib hanya dapat diambil pada saat keluar dari keanggotaan ataupun pensiun. - Simpanan sukarela, merupakan simpanan yang dilakukan anggota secara sukarela tanpa suatu batas waktu tertentu dengan besar jasa simpanan ditentukan oleh surat keputusan pengurus dan wajib diumumkan kepada anggota. Simpanan sukarela diberikan bunga simpanan sukarela. - Simpanan deposito, merupakan simpanan anggota yang disimpan dalam jangka waktu tertentu dan besar jasa simpanan ditentukan oleh surat keputusan pengurus dan wajib diumumkan kepada anggota. Simpanan deposito diberikan bunga deposito. Jenis pinjaman yang ada adalah sebagai berikut: - Pinjaman darurat, merupakan pinjaman anggota untuk keperluan darurat dan tidak terencana. Besar maksimal pinjaman darurat setiap anggota adalah Rp (empat ratus ribu Rupiah). Pinjaman darurat akan ditagihkan pada bulan berikutnya dengan langsung memotong gaji tanpa dikenakan bunga pinjaman. Setiap anggota hanya boleh mendapatkan pinjaman darurat 1x setiap bulannya.

3 52 - Pinjaman terencana, merupakan pinjaman anggota yang mempunyai jangka waktu pengembalian dan rumus besar maksimal pinjaman yang ditentukan oleh surat keputusan pengurus dan wajib diumumkan kepada anggota. Besar maksimal pinjaman terencana adalah 24 x 30% dari gaji bersih. Setiap anggota hanya boleh mendapatkan pinjaman darurat 1x setiap bulannya. Pinjaman terencana dikenakan bunga pinjaman terencana. Pinjaman terencana diberikan tanggal 15 setiap bulannya. Kebijakan lainnya terkait dengan simpan pinjam Koperasi Sari Bhakti adalah: - Tagihan dibuat sebelum tanggal 22 setiap bulannya dan akan ditagihkan kepada PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills. PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills akan memotong gaji dari masing-masing anggota berdasarkan tagihan yang diberikan Koperasi Sari Bhakti. - Jika anggota tidak bisa melunasi pinjamannya karena hal-hal seperti PHK, meninggal, dan lain-lain, maka pembayaran pinjaman akan diambil dari tunjangan Jamsostek, kemudian dari dana pension. Jika masih belum mencukupi juga untuk melunasi pinjaman, maka Pengurus akan mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan.

4 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur organisasi dari sistem yang sedang berjalan (Sumber: Koperasi Sari Bhakti) Tugas dan Wewenang Pengurus a. Ketua Umum - Bertanggung jawab atas pengelolaan koperasi dan usahanya - Membentuk dan menetapkan struktur organisasi pengurus dan pengelola koperasi - Menetapkan tugas dan wewenang pengurus dan pengelola koperasi - Menetapkan kebijakan dan strategi usaha koperasi - Menetapkan anggaran tahunan koperasi - Menetapkan perubahan pada sistem pengendalian manajemen dan keuangan

5 54 - Memberikan persetujuan atas pihak penandatangan pada alat pembayaran - Melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga yang bertujuan memajukan kesejahteraan anggota - Menetapkan perubahan tingkat suku bunga baik simpanan maupun pinjaman b. Sekretaris Umum - Bertanggung jawab kepada Ketua Umum - Melakukan kegiatan surat menyurat baik dengan pihak internal maupun eksternal - Melakukan kegiatan pengarsipan atas dokumen resmi koperasi, seperti surat keputusan pengurus, kontrak perjanjian kerja sama, dan lain-lain - Menyiapkan rapat bulanan pengurus, rapat koordinasi pengurus dan pengawas, rapat tahunan anggota c. Pengurus Bidang Simpan Pinjam - Bertanggung jawab kepada Ketua Umum - Bertanggung jawab atas simpanan dan pinjaman anggota - Memberikan persetujuan atas pemberian pinjaman kepada anggota - Melakukan koordinasi dengan Pengurus Bidang Keuangan dan Akuntansi dalam hal penerimaan dan pengeluaran kas yang berkaitan dengan simpan pinjam

6 55 - Mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan simpan pinjam - Memeriksa dan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan Pengelola Bidang Simpan Pinjam d. Pengurus Bidang Keuangan dan Akuntansi - Bertanggung jawab kepada Ketua Umum - Bertanggung jawab atas laporan keuangan koperasi - Bertanggung jawab atas keuangan koperasi - Mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan keuangan dan akuntansi - Mengusulkan perubahan pada sistem pengendalian manajemen dan keuangan - Menyiapkan anggaran tahunan koperasi - Melakukan transfer pembayaran kas - Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kondisi kas koperasi baik kas masuk maupun kas keluar - Melakukan analisa atas hasil laporan keuangan - Melakukan koordinasi dengan Pengurus Bidang lain e. Pengurus Bidang Pengelolaan Usaha - Bertanggung jawab kepada Ketua Umum - Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha koperasi

7 56 - Mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan usaha - Melakukan pengawasan terhadap bidang usaha yang dijalankan - Melakukan koordinasi dengan Pengurus Bidang Keuangan dan Akuntansi dalam hal yang berkaitan dengan keuangan pengelolaan usaha f. Pengurus Bidang Pembinaan Organisasi dan Pendidikan - Bertanggung jawab kepada Ketua Umum - Mengusulkan perubahan struktur organisasi pengurus dan pengelola - Memberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan koperasi kepada anggota, pengelola, pengurus dan pengawas - Melakukan studi banding ke koperasi-koperasi yang lain dengan tujuan untuk pengembangan Koperasi Sari Bhakti - Melakukan koordinasi dengan Pengurus Bidang yang lain terkait dengan kebutuhan pelatihan dan pendidikan Pengelola a. Pengelola Bidang Simpan Pinjam - Bertanggung jawab kepada Kepala / Wakil Kepala Bidang Simpan Pinjam - Bertanggung jawab atas isi database Simpan Pinjam - Melakukan tugas operasional harian bidang Simpan Pinjam - Melakukan penginputan atas transaksi simpanan - Melakukan penginputan atas transaksi pinjaman

8 57 - Menerima pengajuan pinjaman anggota - Menerima pengajuan simpanan anggota - Menyiapkan Request For Payment yang berkaitan dengan transaksi pinjaman maupun simpanan - Menyiapkan laporan tagihan anggota - Menyiapkan laporan Simpan Pinjam - Melakukan koordinasi dengan pengelola bidang lainnya b. Pengelola Bidang Pengelolaan Usaha - Bertanggung jawab kepada Kepala / Wakil Kepala Bidang Pengelolaan Usaha - Menjalankan operasional harian bidang usaha koperasi - Menyiapkan laporan pengeluaran usaha - Menyiapkan Request For Payment yang berkaitan dengan transaksi pengelolaan usaha - Melakukan transaksi pembelian barang dagangan - Melakukan koordinasi dengan pengelola bidang lainnya c. Pengelola Bidang Keuangan - Bertanggung jawab kepada Kepala / Wakil Kepala Bidang Keuangan - Menyiapkan laporan buku bank harian - Bertanggung jawab atas kesesuaian saldo antara buku bank dengan rekening Koran - Menyiapkan formulir Bank Keluar

9 58 - Melakukan tugas operasional harian bidang keuangan - Melakukan koordinasi dengan pengelola bidang lainnya d. Pengelola Bidang Akuntansi - Bertanggung jawab kepada Kepala / Wakil Kepala Bidang Akuntansi - Menyiapkan laporan keuangan - Bertanggung jawab atas isi database Akuntansi - Membuat jurnal atas setiap transaksi keuangan - Menyiapkan data-data keuangan yang diperlukan oleh Pengurus - Melakukan pengarsipan atas dokumen-dokumen keuangan - Melakukan koordinasi dengan pengelola bidang lainnya 3.2 Sistem Yang Berjalan Prosedur Setoran Simpanan Sukarela dan Simpanan Deposito Prosedur simpanan sukarela dan simpanan deposito yang sedang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Anggota mengisi Formulir Setoran Simpanan, melampirkan bukti transfer dan menyerahkan ke Pengelola Bidang Simpan Pinjam. 2. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menginput simpanan ke database Simpan Pinjam. 3. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menyerahkan Formulir Setoran Simpanan dan bukti transfer kepada Pengelola Bidang Keuangan.

10 59 4. Pengelola Bidang Keuangan memeriksa buku bank berdasarkan bukti transfer dan menyerahkan Formulir Setoran Simpanan dan bukti transfer kepada Pengelola Bidang Akuntansi. 5. Pengelola Bidang Akuntansi menjurnal dan membukukan penerimaan kas ke database Akuntansi. 6. Pengelola Bidang Akuntansi mengarsip Formulir Setoran Simpanan dan bukti transfer. Untuk simpanan deposito dilanjutkan dengan: 7. Pengelola Bidang Simpan membuat sertifikat untuk simpanan deposito. 8. Pengurus Bidang Simpan Pinjam (Kepala Bidang) menandatangani sertifikat deposito. 9. Pengurus Bidang Keuangan & Administrasi (Kepala Bidang) menandatangani sertifikat deposito. 10. Sertifikat deposito diberikan kepada Anggota yang bersangkutan Prosedur Perhitungan Bunga Simpanan Sukarela dan Simpanan Deposito Prosedur perhitungan bunga simpanan sukarela dan simpanan deposito yang sedang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menghitung bunga simpanan untuk periode tertentu secara otomatis melalui aplikasi. 2. Pengelola Bidang Simpan Pinjam mencetak daftar bunga simpanan dan menyerahkannya kepada Pengelola Bidang Akuntansi.

11 60 3. Pengelola Bidang Akuntansi menjurnal bunga simpanan dan membukukannya ke database Akuntansi. 4. Pengelola Bidang Akuntansi mengarsip daftar bunga simpanan. Untuk bunga deposito ditransfer ke rekening masing-masing anggota, sehingga dilanjutkan dengan prosedur pengeluaran uang sebagai berikut: 5. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menyiapkan Request For Payment (RFP) dan menandatangani RFP di kolom Payment Requested By kemudian menyerahkan RFP beserta daftar bunga simpanan deposito kepada Pengurus Bidang Simpan Pinjam. 6. Pengurus Bidang Simpan Pinjam menerima RFP beserta daftar bunga simpanan deposito, memeriksa dan menandatangani RFP di kolom Checked By. 7. Pengurus Bidang Simpan Pinjam menyerahkan RFP beserta daftar bunga simpanan deposito kepada Ketua Umum. 8. Ketua Umum menandatangani RFP di kolom Recommended For Payment By dan menyerahkan RFP beserta daftar bunga simpanan deposito kepada Pengelola Bidang Keuangan. 9. Pengelola Bidang Keuangan menerima RFP beserta daftar bunga simpanan deposito dan menandatangani RFP di kolom Document Received By, kemudian menyerahkan RFP beserta daftar bunga simpanan deposito kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 10. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi memeriksa saldo buku bank dan menandatangani RFP di kolom Attested By.

12 Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menyerahkan RFP beserta daftar bunga simpanan deposito kepada Pengurus Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 12. Pengurus Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menerima RFP beserta daftar bunga simpanan deposito dan menandatangani RFP pada kolom Endorsed For Approval By, kemudian menyerahkannya kepada Pengelola Bidang Keuangan. 13. Pengelola Bidang Keuangan menyiapkan formulir Bank Keluar dan menandatanganinya di kolom Disiapkan oleh, kemudian menyerahkan formulir Bank Keluar beserta RFP dan daftar bunga simpanan deposito kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 14. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi memeriksa formulir Bank Keluar dan menandatanganinya di kolom Diperiksa oleh:. 15. Ketua Umum menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Disetujui oleh: dan menyerahkan formulir Bank Keluar beserta RFP dan daftar bunga simpanan deposito kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 16. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi melakukan transfer berdasarkan formulir Bank Keluar yang telah disetujui dan mencetak bukti transfer. 17. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menyerahkan formulir Bank Keluar beserta bukti transfer, RFP dan daftar bunga simpanan deposito kepada Pengelola Bidang Keuangan.

13 Pengelola Bidang Keuangan menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Diterima oleh kemudian menyerahkan formulir Bank Keluar beserta bukti transfer, RFP dan daftar bunga simpanan deposito kepada Pengelola Bidang Akuntansi. 19. Pengelola Bidang Akuntansi menjurnal dan membukukan bunga simpanan deposito ke database Akuntansi dan menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Dibukukan oleh. 20. Pengelola Bidang Akuntansi mengarsip formulir Bank Keluar, bukti transfer, RFP dan daftar bunga simpanan deposito Prosedur Penarikan Simpanan Sukarela dan Simpanan Deposito Prosedur penarikan simpanan sukarela dan simpanan deposito yang sedang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Anggota mengisi Slip Penarikan untuk simpanan sukarela atau menandatangani Sertifikat dan menyerahkan Slip Penarikan kepada Pengelola Bidang Simpan Pinjam. 2. Pengelola Bidang Simpan Pinjam memeriksa saldo simpanan sukarela atau deposito dan menginput tarikan simpanan sukarela atau deposito ke dalam database Simpan Pinjam. 3. Pengelola Bidang Simpan Pinjam mencetak rekening simpanan sukarela atau deposito anggota dan menyiapkan RFP berdasarkan Slip Penarikan, menandatangani RFP di kolom Payment Requested By.

14 63 4. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menyerahkan RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengurus Bidang Simpan Pinjam. 5. Pengurus Bidang Simpan Pinjam menerima RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota, memeriksa dan menandatangani RFP di kolom Checked By. 6. Pengurus Bidang Simpan Pinjam menyerahkan RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Ketua Umum. 7. Ketua Umum menandatangani RFP di kolom Recommended For Payment By dan menyerahkan RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengelola Bidang Keuangan. 8. Pengelola Bidang Keuangan menerima RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota dan menandatangani RFP di kolom Document Received By, kemudian menyerahkan RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 9. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi memeriksa saldo buku bank dan menandatangani RFP di kolom Attested By. 10. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menyerahkan RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengurus Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 11. Pengurus Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menerima RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito dan menandatangani RFP di kolom Endorsed For Approval By, kemudian

15 64 menyerahkan RFP beserta Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengelola Bidang Keuangan. 12. Pengelola Bidang Keuangan menyiapkan formulir Bank Keluar dan menandatanganinya di kolom Disiapkan oleh, kemudian menyerahkan formulir Bank Keluar beserta RFP, Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 13. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi memeriksa formulir Bank Keluar dan menandatanganinya di kolom Diperiksa oleh:. 14. Ketua Umum menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Disetujui oleh: dan menyerahkan formulir Bank Keluar, RFP, Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 15. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi melakukan transfer berdasarkan formulir Bank Keluar yang telah disetujui dan mencetak bukti transfer. 16. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menyerahkan formulir Bank Keluar beserta bukti transfer, RFP, Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengelola Bidang Keuangan. 17. Pengelola Bidang Keuangan menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Diterima oleh kemudian menyerahkan formulir Bank Keluar beserta bukti transfer, RFP, Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota kepada Pengelola Bidang Akuntansi.

16 Pengelola Bidang Akuntansi menjurnal dan membukukan bunga simpanan deposito ke database Akuntansi dan menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Dibukukan oleh. 19. Pengelola Bidang Akuntansi mengarsip formulir Bank Keluar, bukti transfer, RFP, Slip Penarikan dan rekening simpanan sukarela atau deposito anggota Prosedur Pengajuan Pinjaman Darurat dan Terencana Prosedur pengajuan pinjaman darurat dan terencana yang sedang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Anggota mengisi Formulir Pengajuan Pinjaman Uang (FPPU) dan menyerahkan ke Pengelola Bidang Simpan Pinjam dengan melampirkan syarat-syaratnya, yaitu: slip gaji, fotocopy KTP suami/ istri. 2. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menganalisa plafon pinjaman, kemudian menandatangani FPPU di kolom Diperiksa oleh. 3. Pengelola Bidang Simpan Pinjam kemudian menyerahkan FPPU kepada Pengurus Bidang Simpan Pinjam beserta lampiran. 4. Pengurus Bidang Simpan Pinjam menandatangani FPPU di kolom Disetujui oleh dan menyerahkan FPPU beserta lampiran kepada Pengelola Bidang Simpan Pinjam. 5. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menginput pinjaman yang telah disetujui ke database simpan pinjam dan menandatangani di kolom Dibukukan oleh. 6. Pengelola Bidang Simpan Pinjam memberikan uang secara tunai kepada Anggota untuk pinjaman darurat.

17 66 7. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menyiapkan RFP untuk pinjaman terencana berdasarkan FPPU dan menandatangani RFP di kolom Payment Requested By. 8. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menyerahkan RFP beserta FPPU dan lampiran kepada Pengurus Bidang Simpan Pinjam. 9. Pengurus Bidang Simpan Pinjam menerima RFP beserta FPPU dan lampiran, memeriksa dan menandatangani RFP di kolom Checked By. 10. Pengurus Bidang Simpan Pinjam menyerahkan RFP beserta FPPU dan lampiran kepada Ketua Umum. 11. Ketua Umum menandatangani RFP di kolom Recommended For Payment By dan menyerahkan RFP beserta FPPU dan lampiran kepada Pengelola Bidang Keuangan. 12. Pengelola Bidang Keuangan menerima RFP beserta FPPU dan lampiran, dan menandatangani RFP di kolom Document Received By, kemudian menyerahkan RFP beserta FPPU dan lampiran kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 13. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi memeriksa saldo buku bank dan menandatangani RFP di kolom Attested By. 14. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menyerahkan RFP beserta FPPU dan lampiran kepada Pengurus Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 15. Pengurus Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menerima RFP beserta FPPU dan lampiran, dan menandatangani RFP di kolom Endorsed For

18 67 Approval By, kemudian menyerahkan RFP beserta FPPU dan lampiran kepada Pengelola Bidang Keuangan. 16. Pengelola Bidang Keuangan menyiapkan formulir Bank Keluar dan menandatanganinya di kolom Disiapkan oleh, kemudian menyerahkan formulir Bank Keluar beserta RFP, FPPU dan lampiran kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 17. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi memeriksa formulir Bank Keluar dan menandatanganinya di kolom Diperiksa oleh:. 18. Ketua Umum menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Disetujui oleh: dan menyerahkan formulir Bank Keluar, RFP, FPPU dan lampiran kepada Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi. 19. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi melakukan transfer berdasarkan formulir Bank Keluar yang telah disetujui dan mencetak bukti transfer. 20. Pengurus Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi menyerahkan formulir Bank Keluar beserta bukti transfer, RFP, FPPU dan lampiran kepada Pengelola Bidang Keuangan. 21. Pengelola Bidang Keuangan menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Diterima oleh kemudian menyerahkan formulir Bank Keluar beserta bukti transfer, RFP, FPPU dan lampiran kepada Pengelola Bidang Akuntansi. 22. Pengelola Bidang Akuntansi menjurnal dan membukukan bunga simpanan deposito ke database Akuntansi dan menandatangani formulir Bank Keluar di kolom Dibukukan oleh.

19 Pengelola Bidang Akuntansi mengarsip formulir Bank Keluar, bukti transfer, RFP, FPPU dan lampiran Prosedur Penagihan Pinjaman Darurat dan Terencana Prosedur penagihan pinjaman darurat dan terencana yang sedang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menghitung tagihan pinjaman (pokok dan bunga) untuk periode tertentu secara otomatis. 2. Pengelola Bidang Simpan Pinjam memberikan daftar tagihan pinjaman tersebut kepada Departemen Payroll PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills (PT. ISM Bogasari Flour Mills). 3. Departemen Payroll PT. ISM Bogasari Flour Mills memberikan daftar hasil tagihan pinjaman kepada Pengelola Bidang Simpan Pinjam. 4. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menginput hasil tagihan pinjaman ke dalam database Simpan Pinjam, kemudian memberikan daftar hasil tagihan pinjaman kepada Pengelola Bidang Keuangan. 5. Pengelola Bidang Keuangan memeriksa buku bank berdasarkan daftar hasil tagihan pinjaman dan menyerahkannya kepada Pengelola Bidang Akuntansi untuk dijurnal dan dibukukan di database Akuntansi.

20 Prosedur Pembayaran Pinjaman Terencana Prosedur pembayaran pinjaman terencana yang sedang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Anggota menyerahkan bukti transfer pembayaran pinjaman terencana beserta rekening pinjaman terencana anggota kepada Pengelola Bidang Simpan Pinjam. 2. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menginput pembayaran pinjaman ke database Simpan Pinjam. 3. Pengelola Bidang Simpan Pinjam menyerahkan bukti transfer pembayaran pinjaman terencana beserta rekening pinjaman terencana anggota kepada Pengelola Bidang Keuangan. 4. Pengelola Bidang Keuangan memeriksa penerimaan kas pada buku bank berdasarkan bukti transfer pembayaran pinjaman terencana. 5. Pengelola Bidang Keuangan menyerahkan bukti transfer pembayaran pinjaman terencana beserta rekening pinjaman terencana anggota kepada Pengelola Bidang Akuntansi. 6. Pengelola Bidang Akuntansi menjurnal dan membukukan penerimaan kas ke database Akuntansi. 7. Pengelola Bidang Akuntansi mengarsip bukti transfer pembayaran pinjaman terencana beserta rekening pinjaman terencana anggota

21 Rich Picture Dari Sistem Yang Berjalan Sistem Simpan Gambar 3.2 Rich Picture Sistem Simpan

22 Sistem Pinjam Gambar 3.3 Rich Picture Sistem Pinjam

23 Temuan Masalah Masalah-masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah: 1. Tidak adanya koordinasi antar bidang dalam Koperasi Kegiatan operasional sehari-hari dilakukan oleh Pengelola (karyawan koperasi) dan Pengurus. Meskipun demikian koordinasi antara Pengelola dengan Pengurus masih sangat kurang. Pengurus pada dasarnya tidak terlibat dalam kegiatan operasional sehari-hari. Kriteria yang umumnya berlaku adalah koperasi sebaiknya memiliki seorang manajer koperasi untuk mengkoordinasi kegiatan operasional para Pengelola. Manajer koperasi ini bertanggung jawab kepada Pengurus atas segala kegiatan operasional koperasi. Belum adanya manajer koperasi ini disebabkan karena belum dirasa perlu dan belum adanya kepercayaan Pengurus terhadap manajer koperasi. Pengurus koperasi merupakan karyawan PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Mills yang memiliki tingkat kerja yang tinggi. Tidak adanya manajer koperasi menyebabkan Pengurus harus melakukan kegiatan operasional koperasi sehari-hari. Hal ini membuat kadangkala kegiatan operasional koperasi tidak dilakukan dengan maksimal karena Pengurus memiliki tugas dan tanggung jawab di PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Mills yang menuntut perhatian maksimal. 2. Proses otorisasi untuk pengeluaran uang terlalu panjang Saat Formulir Pengajuan Peminjaman Uang (FPPU) telah disetujui, maka Pengelola Bidang Simpan Pinjam akan menyiapkan Request For Payment (RFP).

24 73 Dalam RFP ini terdapat 6 kolom yang harus ditandatangani, yaitu Payment Requested by, Checked by, Recommended for Payment by, Document Received by, Attested by, dan Endorsed for Approval by. Tingkat otorisasi yang berlaku saat ini dirasa terlalu banyak dan tidak efisien. Kriteria yang umumnya berlaku adalah perancangan formulir didasarkan pada prosedur dan kebutuhan otorisasi terhadap prosedur. Setelah menentukan prosedur dan kebutuhan informasi barulah dirancang formulirnya. Tingkat otorisasi yang digunakan harus cukup untuk menjaga aset dan kewajiban perusahaan. Masalah ini muncul karena formulir RFP yang digunakan merupakan formulir RFP dari PT. Bogasari. Maka prosedur juga dibuat menyesuaikan dengan formulir RFP tersebut. Perancangan prosedur otorisasi berdasarkan formulir seharusnya tidak dilakukan. Permasalahan ini menyebabkan munculnya tugas-tugas otorisasi redudansi sehingga menambah beban kerja pengurus dan juga memperpanjang waktu untuk memproses pengeluaran uang. 3. Pemberian pinjaman seringkali melebihi limit pinjaman yang seharusnya Pengelola melakukan perhitungan plafon dengan menggunakan aplikasi yang ada. Hasil perhitungan tersebut disalin ke dalam kolom analisa dalam FPPU. Tetapi kemudian pengambil keputusan tidak memperhatikan limit pinjaman yang ada.

25 74 Kriteria yang berlaku adalah pemberian pinjaman harus memperhatikan limit pinjaman untuk menjaga kontrol terhadap aset. Pengendalian intern terhadap limit dalam pemberian pinjaman masih lemah. Banyak anggota yang memanfaatkan kedekatan atau relasinya dengan pengambil keputusan untuk mendapatkan pinjaman yang lebih banyak dari seharusnya. Akibatnya adalah pinjaman seringkali tidak tertagih karena gaji anggota tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran pinjaman. 4. Kesalahan pencatatan oleh bidang akuntansi Saat ini modul simpan pinjam memiliki database tersendiri yang terpisah dengan database modul akuntansi. Setelah proses di modul simpan pinjam selesai dilakukan, Pengelola Bidang Simpan Pinjam akan mencetak atau membuat formulir untuk diberikan kepada Pengelola Bidang Keuangan & Administrasi. Database modul simpan pinjam dapat diintegrasikan dengan database modul akuntansi. Dengan adanya integrasi dapat mengurangi kegiatan manual sehingga mempercepat waktu kerja dan mengurangi beban kerja. Kesalahan pencatatan terjadi karena tidak adanya integrasi dari modul simpan pinjam dengan modul akuntansi. Akibat dari hal ini adalah data akuntansi yang tidak akurat. 5. Proses membuat Daftar Kas Keluar yang lama Saat Kas Keluar sudah disetujui, maka dana akan ditransfer. Daftar kas keluar yang berisi nomor rekening beserta jumlah yang harus ditransfer dibuat secara manual.

26 75 Kriteria yang berlaku adalah aplikasi simpan pinjam yang digunakan dapat membuat laporan sesuai dengan kebutuhan user. Saat ini setelah Kas Keluar disetujui maka Pengelola menyusun laporan Kas Keluar yang berisi nomor rekening dan jumlah secara manual. Aplikasi yang ada saat ini belum bisa membuat daftar Kas Keluar Akibatnya pembuatan laporan Kas Keluar masih membutuhkan waktu yang lebih lama, serta memungkinkan adanya kesalahan manusia. 6. Tidak adanya master tabel yang menyimpan data master suku bunga Jika ada perubahan suku bunga, maka Pengelola koperasi harus melakukan penyesuaian atas suku bunga yang berlaku pada seluruh simpanan dan pinjaman yang sudah terjadi secara satu per satu. Kriteria yang berlaku adalah simpanan dan pinjaman harus dikenakan suku bunga yang sesuai dengan kebijakan manajemen. Aplikasi harus bisa memudahkan user untuk melakukan proses updating data. Aplikasi yang ada saat ini belum dilengkapi dengan menu untuk merubah suku bunga secara otomatis. Akibatnya adalah proses perubahan suku bunga membutuhkan waktu yang lama dan memungkinkan kesalahan manusia.

27 Rekomendasi Perbaikan Rekomendasi perbaikan atas masalah-masalah tersebut adalah: 1. Struktur organisasi koperasi yang menggunakan Manajer Koperasi. Struktur organisasi koperasi harus dirubah dengan menambahkan jabatan Manajer Koperasi. Manajer Koperasi akan berfungsi sebagai koordinator dan pengambil keputusan penuh terhadap kegiatan operasional sehari-hari. Manajer Koperasi akan menentukan persetujuan atas pengajuan pinjaman, serta mengkoordinasi Pengelola. Manajer Koperasi juga memegang kendali penuh terhadap otorisasi pengeluaran uang dari kegiatan operasional sehari-hari yang mencakup juga pengeluaran uang untuk pemberian pinjaman. 2. Permintaan kas keluar yang terbuat secara otomatis oleh aplikasi Permintaan kas keluar dihasilkan berdasarkan data pengajuan pinjaman dan tarikan simpanan yang sudah dientry sebelumnya ke dalam aplikasi. Setelah itu otorisasi yang dibutuhkan hanya dari Manajer Koperasi. Hal ini mengurangi waktu untuk memproses pengeluaran kas tanpa mengurangi tingkat kendali. 3. Aplikasi yang dapat memberikan batasan atas pengajuan pinjaman Selain menghitung limit pinjaman yang layak diberikan, aplikasi dapat memberikan batasan atas pengajuan pinjaman sehingga pemberian pinjaman tidak melebihi limit tersebut. Pemberian pinjaman melebihi limit masih dapat dilakukan dalam keadaan khusus, tetapi merupakan kewenangan Pengurus yang lebih tinggi.

28 77 4. Integrasi database Simpan Pinjam dengan database Keuangan & Akuntansi Setiap transaksi harus dicatat oleh bagian akuntansi. Dengan adanya integrasi database tidak diperlukan lagi input manual, melainkan hanya otorisasi dari Pengelola Akuntansi. 5. Aplikasi dapat membuat daftar Kas Keluar secara otomatis User tidak perlu lagi membuat daftar Kas Keluar secara manual, melainkan aplikasi dapat membuat daftar Kas Keluar secara otomatis berdasarkan periode tertentu. 6. Aplikasi yang dapat mengubah suku bunga secara otomatis sesuai kebutuhan User dapat menentukan suku bunga pada periode yang akan datang dengan aplikasi. Kemudian aplikasi secara otomatis menggunakan suku bunga yang telah baru untuk menghitung bunga dari semua simpanan sukarela dan pinjaman terencana yang ada.

BAB 1 PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Begitu juga di dalam dunia bisnis, teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Begitu juga di dalam dunia bisnis, teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi saat ini sudah menjadi bagian yang sulit terpisahkan dari kehidupan manusia. Begitu juga di dalam dunia bisnis, teknologi informasi telah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang mata uang asing. Perusahaan ini didirikan sejak tanggal 6 Maret

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang mata uang asing. Perusahaan ini didirikan sejak tanggal 6 Maret BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan yang akan dianalisis adalah PT International Valas yang bergerak di bidang mata uang asing. Perusahaan ini didirikan sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem. Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem. Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi Surya Mandiri setiap proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN L1 LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN Lampiran 1 Gambar Login Lampiran 2 Gambar Form Pendaftaran Anggota L2 Lampiran 3 Gambar Form Permohonan kredit L3 Lampiran 4 Gambar Form Persyaratan Kredit

Lebih terperinci

PROSEDUR PENJUALAN UNIT PRIMER PADA KOPERASI PT. SUZUKI MANUFACTURING PLANT CAKUNG. Nama : Errika Muharrani NPM : Pembimbing : Dr.

PROSEDUR PENJUALAN UNIT PRIMER PADA KOPERASI PT. SUZUKI MANUFACTURING PLANT CAKUNG. Nama : Errika Muharrani NPM : Pembimbing : Dr. PROSEDUR PENJUALAN UNIT PRIMER PADA KOPERASI PT. SUZUKI MANUFACTURING PLANT CAKUNG Nama : Errika Muharrani NPM : 42211478 Pembimbing : Dr. MISDIYONO PENDAHULUAN Latar Belakang Koperasi mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 618 TAHUN 2010 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DANA INVESTASI DAERAH NON PERMANEN UNTUK

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA A. Pelaksanaan Simpan Pinjam yang Dilakukan oleh Pihak Koperasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten 36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS: KOPERASI MITRA ABADI PANGALENGAN) Novrini Hasti, S.Si, MT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS: KOPERASI MITRA ABADI PANGALENGAN) Novrini Hasti, S.Si, MT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS: KOPERASI MITRA ABADI PANGALENGAN) Novrini Hasti, S.Si, MT Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : /UN18/KS/2013 Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) NON PAYROLL

Lebih terperinci

CONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan

CONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan CONTOH Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 1. Profil Organisasi 2. Tujuan, Struktur, Revisi Manual 2. STRUKTUR 1. Bagan Organisasi Yayasan 2. Uraian Tugas. PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat 42 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasi 3.1.1 Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat Koperasi Pegawai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 2. Tagihan UKM Kolom Tanda Tangan Sebagai Catatan Realisasi Lampiran 3. Standard Operating Procedure (SOP) Prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi sistem informasi akuntansi pendapatan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan membutuhkan banyak faktor untuk dapat menjalankan usahanya dengan sempurna. Faktor tenaga manusia dalam hal ini adalah salah satu faktor penting

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BAB III METODE PENULISAN 3.1 Gambar Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi Tenggara ) awal mula Bapak Muzain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi KOPERASI... Badan Hukum No. : Alamat :... KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi 1. Menimbang : a. Perlu terus dikembangkan unit simpan pinjam

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) adalah Koperasi Pegawai RI UPT-Laboratorium Uji Konstruksi (KOSUPALUK) didirikan di Tangerang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi sebagai suatu badan hukum yang mengumpulkan dan mengelola modal para anggota, memiliki beberapa tujuan seperti memajukan kesejahteraan anggota khususnya dibidang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Simpanan Giro pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tanjung Priok Dalam pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Simpanan Giro, Bank

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem 49 3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem penggajian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. slip khususnya pada unit Simpan Pinjam.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. slip khususnya pada unit Simpan Pinjam. BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Investigasi Awal 4.1.1 Informasi dan Data 4.1.1.1. Input Proses penginputan data pada Koperasi Simpan Pinjam Wahana Arta Nugraha masih menggunakan alat bantu tulis dan hanya

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan KOPERASI SEJAHTERA ABADI merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang peminjaman uang, hal ini ditegaskan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh Technologies Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PANDUAN SETOR DEPOSIT SALDO ATAU PLAFON

PANDUAN SETOR DEPOSIT SALDO ATAU PLAFON PANDUAN SETOR DEPOSIT SALDO ATAU PLAFON Update 04/April/2017 Deposit Saldo atau Plafon Untuk dapat mulai bertransaksi, Deposit Saldo atau Plafon harus segera diisi dengan cara menyetorkan dana deposit

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR 9 BAB II GAMBARAN UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR A. Sejarah Berdirinya PD. BPR Rokan Hilir PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Usaha Sejahtera merupakan salah satu lembaga keuangan non-profit yang beranggotakan para pegawai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak.

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah meneliti, mempelajari dan menganalisa. pengendalian akuntansi pada pengolahan data elektronik

KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah meneliti, mempelajari dan menganalisa. pengendalian akuntansi pada pengolahan data elektronik B A B IV KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIHPULAN Setelah meneliti, mempelajari dan menganalisa sistem pengendalian akuntansi pada pengolahan data elektronik PT. X" penulis dapat menyimpulkan : 1. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Dalam pengembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM IV. 1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Bernofarm. PT. Bernofarm merupakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDAPATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING PADA LBPP LIA KELAPA GADING PERIODE 2010

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDAPATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING PADA LBPP LIA KELAPA GADING PERIODE 2010 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDAPATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING PADA LBPP LIA KELAPA GADING PERIODE 2010 Imelda Febrianti 1, M. Hasbi Saleh 2 1,2 Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuaransi jiwa nasional milik bangsa Indonesia yang pertama. Ia didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab.

POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab. POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI 2010-2011 Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab. Ketapang VISI Persatuan Keuangan Masyarakat Pesisir Pantai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi

Lebih terperinci

PANDUAN PLAFON SALDO ATAU SETOR DEPOSIT

PANDUAN PLAFON SALDO ATAU SETOR DEPOSIT PANDUAN SETOR DEPOSIT SALDO ATAU PLAFON Update 04/April/2017 Deposit Saldo atau Plafon Untuk dapat mulai bertransaksi, Deposit Saldo atau Plafon harus segera diisi dengan cara menyetorkan dana deposit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

UNISKA TABUNGAN

UNISKA TABUNGAN UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Koperasi PT PLN Persero Penyalur dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali atau yang disingkat dengan nama KPK PLN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH I. ORGANISASI 1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. 2. Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan satu kali dalam setahun. 3. Rapat

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan program / alat Gambar 4.58 User Interface Form Login Karyawan

Prosedur Menjalankan program / alat Gambar 4.58 User Interface Form Login Karyawan Prosedur Menjalankan program / alat Gambar 4.58 User Interface Form Login Karyawan Pada Login form ini, karyawan melakukan absensi dengan cara login dengan memasukan karyawan id dan password lalu pilh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan dan hambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di zaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka Indonesia harus mampu

Lebih terperinci

UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian di Pasal 44 sebagai dasar dan kekuatan hukum untuk melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam menyatakan:

UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian di Pasal 44 sebagai dasar dan kekuatan hukum untuk melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam menyatakan: 1 November 2016 Koperasi merupakan suatu entitas pelaku sistem ekonomi khas yang dikelola dengan memegang teguh Prinsip & Nilai Koperasi sebagai ciri identitas fundamental, dapat menjalankan kegiatan usaha

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi. Begitu pula dengan perusahaan, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi. Begitu pula dengan perusahaan, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini semakin pesat, kini setiap aspek kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh teknologi komunikasi dan informasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak diterapkan. Hal ini merupakan salah satu yang dapat memicu semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak diterapkan. Hal ini merupakan salah satu yang dapat memicu semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat Teknologi Informasi semakin banyak diterapkan. Hal ini merupakan salah satu yang dapat memicu semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUM LKBN ANTARA. Nama : Crystel Tara Ariyanthi NPM : Jurusan : Akuntansi

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUM LKBN ANTARA. Nama : Crystel Tara Ariyanthi NPM : Jurusan : Akuntansi ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUM LKBN ANTARA Nama : Crystel Tara Ariyanthi NPM : 24209387 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG Di era globalisasi dewasa ini, kebutuhan akan adanya

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Disusun oleh : N a m a : A n d i G u n a w a n N P M : 4 0 2 1 1 7 3 3 Jurusan : D I I I A k t. K o m p u t e r P e

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.1 Prosedur Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Prosedur realisasi anggaran khusus belanja tidak langsung adalah sebagai berikut: 1. Daftar

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 No. Urut: 05 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. ibu jari tangan pada mesin finger scanning. mentransfer gaji setiap karyawan.

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. ibu jari tangan pada mesin finger scanning. mentransfer gaji setiap karyawan. BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Penggajian melakukan pengisian daftar hadir karyawan dengan cara menscanning ibu jari tangan pada mesin finger scanning. Berdasarkan data hadir karyawan,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi yang terkomputerisasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi PT. BPR Multi Paramindo Abadi (PT. BPR MPA) didirikan pada tanggal 11 Maret 1992

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra 46 BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra Rakyat Riau Bank Perkreditan Rakyat Mitra Rakyat Riau adalah perusahaan dagang Bank Perkreditan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku Timber didirikan oleh Sutan Jati. PT. Maluku Timber bergerak

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA Raisah Azizah Jl. Kota Bambu Selatan 6 No. 19 RT 007 RW 005 Palmerah, Jakarta Barat 021-5608050 raisah0692@gmail.com

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH Alamat Kantor Pusat : JL. Pejuangan No. 14, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. 021-53676484 Fax. 021-53676946 Website : www.cupadatasih.org E-mail :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada

BAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Koperasi Jala Bhakti Sedana merupakan koperasi yang berada di sekitar area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada Koperasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 15

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 15 LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTAWENING KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik

Lebih terperinci

Prosedur menjalankan program

Prosedur menjalankan program Prosedur menjalankan program Saat pertama kali user membuka sistem, user harus melakukan login terlebih dahulu. Dengan memasukan username dan password, pada saat username dan password sudah benar maka

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Lebih terperinci

Cara input. 1. Klik Start------Pilih Data Master----Pilih Form Tenor. 2. Isi Nama Tenor. 3. Lalu isi jumlah bulan. 4. Klik Simpan

Cara input. 1. Klik Start------Pilih Data Master----Pilih Form Tenor. 2. Isi Nama Tenor. 3. Lalu isi jumlah bulan. 4. Klik Simpan 1. Klik Start------Pilih Data Master----Pilih Form Tenor 2. Isi Nama Tenor 3. Lalu isi jumlah bulan 4. Klik Simpan 5. Lihat di colom data tenor bila sudah tersimpan maka akan muncul data yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Perubahan informasi yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.

Lebih terperinci

1. User Interface Menu Utama

1. User Interface Menu Utama 1. User Interface Menu Utama Gambar 4.41 : User Interface Menu Utama 2. User Interface Login User Interface tampilan menu dasar untuk petugas merupakan tampilan awal yang akan disajikan oleh sistem ketika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Aplikasi

Prosedur Menjalankan Aplikasi Prosedur Menjalankan Aplikasi Hak Akses Setiap User Pada Sistem Informasi Akuntansi Penggajian User Acsess Pegawai 1. Gaji 2. Profile 3. Data potongan gaji 4. Data tunjangan gaji 5. Form lembur 6. Form

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura. BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN A. Sejarah Singkat Koperasi Serai Serumpun Koperasi Serai Serumpun didirikan pada tanggal 17 September 1989. Koperasi ini berdiri berdasarkan hasil dari kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas). KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY 80 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY Berdasarkan teori yang telah dibahas pada bab sebelumnya,dan hasil survey yang telah dilakukan ke

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kesinambungan karyawan Yayasan LIA setelah

Lebih terperinci