LAPORAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN 2016

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya, sehingga dapat tersusun Laporan Kinerja Unit Kerja Eselon I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Tahun Laporan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan ini disusun dalam rangka pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua program kerja yang telah dilaksanakan selama Tahun Anggaran Laporan ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua program kerja yang telah dilaksanakan selama Tahun Anggaran Selain itu, laporan kinerja ini juga berperan sebagai alat kendali dan penilai kualitas kinerja secara terukur, serta alat untuk mendorong peningkatan kinerja demi terwujudnya good governance di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Kinerja tersebut diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja tahun Ucapan terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materiil sehingga selesainya penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan capaian kinerja pada tahun yang akan datang. Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami berharap masukan ataupun saran yang bersifat membangun dari semua pihak khususnya jajaran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan guna lebih menyempurnakan Laporan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Jakarta, Februari 2017 KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN Dr. WAHJU S. UTOMO Pembina Utama (IV/e) NIP Pembina Utama (IV/NIP i

3 RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary) Dalam rangka mewujudkan visi Badan Pengembangan SDM Perhubungan yaitu Terwujudnya Sumber Daya Manusia Perhubungan yang prima, profesional dan beretika dalam menyelenggarakan transportasi yang handal serta berorientasi zero accident, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan berusaha mewujudkan tujuannya, yaitu mencetak tenaga ahli maupun terampil yang siap pakai demi memenuhi standar kompetensi, baik dalam bidang aparatur negara maupun dalam hal penyediaan operator sarana dan prasarana transportasi; maupun sasaran utamanya, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan jasa perhubungan melalui pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia perhubungan. Dalam mencapai tujuan dan sasaran tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan menuangkannya dalam Rencana Strategis. Sasaran strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan pada tahun 2016 ada 10 (sepuluh) Sasaran Strategis yang dilengkapi dengan 16 (enam belas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Berdasarkan Sasaran Startegis yang telah ditetapkan, Badan Pengembangan SDM Perhubungan pada tahun 2016 pencapaian kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan telah tercapai tingkat keberhasilan yang baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat capaian yang berhasil mencapai 100% atau lebih terdapat 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan rata rata tingkat pencapaian sebesar 95,93%, walaupun sudah cukup baik capaiannya tapi masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan. ii

4 Sasaran strategis yang telah mencapai atau melebihi target adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima - Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan sebesar 133,95%; 2. Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika - Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan sebesar 133,48%; 3. Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi - Jumlah sistem informasi yang dibangun sebesar 100,00% 4. Terwujudnya Kurikulum dan Silabi yang berbasis kompetensi Transportasi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfilment Curriculum) dan sesuai dengan perkembangan IPTEK - Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi sebesar 104,29% 5. Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU) - Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sebesar 100,00% iii

5 6. Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership - Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi sebesar 120,63% 7. Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan - Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi sebesar 126,14% Namun ada sasaran strategis yang tingkat capaian kinerjanya di bawah target, yaitu: 1. Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi - Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi sebesar 81,88% 2. Terwujudnya Kurikulum dan Silabi yang berbasis kompetensi Transportasi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfilment Curriculum) dan sesuai dengan perkembangan IPTEK - Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi sebesar 46,67% - Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi sebesar 70,27% 3. Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan - Nilai AKIP BPSDM Perhubungan sebesar 90,40% - Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan sebesar 94,02% iv

6 4. Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Internasional. Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau - Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan sebesar 46,15% 5. Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. - Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir sebesar 91,24% - Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan sebesar 99,84% 6. Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. - Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika sebesar 95,96% Secara keseluruhan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan pada tahun 2016 mencapai tingkat keberhasilan yang sangat baik. Dari 16 (enam belas) Indikator Kinerja Utama, 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama telah dicapai 100% atau lebih, sedangkan 9 (sembilan) Indikator Kinerja Utama lainnya meskipun belum mencapai target tetapi sudah cukup baik. v

7 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... X DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... I 1 A. LATAR BELAKANG... I 1 B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN.. I 2 1. Sekretariat Badan... I 6 2. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat... I 7 3. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut... I 8 4. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Uadara... I 9 5. Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan... I 10 C. VISI, MISI DAN SASARAN PEMBANGUNAN... I 13 D. SUMBER DAYA MANUSIA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN... I 15 E. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI... I Isu Strategis... I Permasalahan... I Arah Kebijakan Dan Strategi... I 17 F. SISTEMATIKA LAPORAN... I 21 BAB II PERENCANAAN KINERJA... II 1 A. RENCANA KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN... II 1 1. Target Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan II 3 vi

8 2. Rencana Kinerja (RKT) Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun II 7 B. PERJANJIAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN TAHUN II 9 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... III 1 A. CAPAIAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN TAHUN III 2 1. Perbandingan Target dan realisasi Kinerja Tahun III 2 2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun III Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Target Jangka Menengah (RENSTRA)... III Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Atau Peningkatan/Penurunan Serta Alternatif Solusi terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU)... III Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya... III Kontribusi Terhadap Capaian IKU Kementerian Perhubungan... III 79 B. REALISASI ANGGARAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN TAHUN III Alokasi Anggaran Tahun III Analisis Kegiatan Yang Tidak Terlaksana Dan Sisa Dana Oleh Unit Kerja Eselon I... III Transito/Sisa Dana Kegiatan... III Sisa Kontrak... III Anggaran Yang Diberi Tanda Bintang/Blokir... III Sisa Dana Badan Layanan Umum... III 97 BAB IV PENUTUP... IV 1 A. KESIMPULAN... IV 1 B. SARAN... IV 1 vii

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Badan Pengembangan SDM Perhubungan Berdasarkan Pendidikan Tahun I 15 Target RENSTRA Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan II 2 Rencana Kinerja Tahun 2016 Badan Pengembangan SDM Perhubungan... II 7 Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan, II 10 Tabel 3.1 Realisasi Capaian Kinerja BPSDM Perhubungan Tahun III 2 Tabel 3.2 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja, III 18 Tabel 3.3 Perbandingan Target RENSTRA Tahun 2016 dengan Capaian Kinerja Tahun III 36 Tabel 3.4 Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan, III 41 Tabel 3.5 Jumlah Lulusan Pendidikan dan Pelatihan, III 43 Tabel 3.6 Realisasi Anggaran BPSDM Perhubungan Tahun 2016 (Setelah Self Blocking)... III 57 Tabel 3.7 Laporan Neraca Barang Mlilik Negara, III 57 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Daftar Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan lainnya, III 59 Jumlah Tenaga Pendidikan dan Kependidikan UPT/Satker BPSDM Perhubungan, III 63 Tabel 3.10 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan, III 71 Tabel 3.11 Nilai Efisiensi Keluaran Sasaran Strategis BPSDM Perhubungan, 2016.III 74 Tabel 3.12 Capaian IKU Terhadap Target PK Kementerian Perhubungan... III 79 Tabel 3.13 Alokasi Pemotongan Anggaran, III 83 viii

10 Tabel 3.14 Penambahan Dana BLU dan PNBP, III 85 Tabel 3.15 Blokir Mandiri (Self Blocking) UPT/Satker BPSDM Perhubungan, III 86 Tabel 3.16 Anggaran Tanda Bintang/Blokir UPT/Satker BPSDM Perhubungan, III 96 ix

11 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1 Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan, II 7 Grafik 3.1 Capaian IKU Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan Tahun 2016 Pertriwulan... III 6 Grafik 3.2 Capaian IKU Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Tahun 2016 Pertriwulan. III 7 Grafik 3.3 Capaian IKU Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi... III 8 Grafik 3.4 Capaian IKU Jumlah sistem informasi yang dibangun... III 8 Grafik 3.5 Capaian IKU Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompeten... III 9 Grafik 3.6 Capaian IKU Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi... III 10 Grafik 3.7 Capaian IKU Jumlah modul/bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi... III 10 Grafik 3.8 Capaian IKU Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU)... III 11 Grafik 3.9 Capaian IKU Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi... III 12 Grafik 3.10 Capaian IKU Nilai AKIP BPSDM Perhubungan... III 12 Grafik 3.11 Capaian IKU Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan.. III 13 Grafik 3.12 Capaian IKU Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventarisasi... III 14 Grafik 3.13 Capaian IKU Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan.. III 15 Grafik 3.14 Capaian IKU Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir... III 16 Grafik 3.15 Capaian IKU Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan... III 16 Grafik 3.16 Capaian IKU Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan x

12 beretika... III 17 Grafik 3.17 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan, III 23 Grafik 3.18 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/ kelulusan, III 24 Grafik 3.19 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi, III 25 Grafik 3.20 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah sistem informasi yang dibangun III 25 Grafik 3.21 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi, III 26 Grafik 3.22 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi, III 27 Grafik 3.23 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah modul/bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi, III 27 Grafik 3.24 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU), III 28 Grafik 3.25 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi, III 29 Grafik 3.26 Perbandingan Kinerja IKU Nilai AKIP BPSDM Perhubungan, III 30 Grafik 3.27 Perbandingan Kinerja IKU Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan, III 31 Grafik 3.28 Perbandingan Kinerja IKU Nilai aset BPSDM Perhubungan, III 31 Grafik 3.29 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan, III 32 Grafik 3.30 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/mutakhir, III 33 Grafik 3.31 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, III 34 xi

13 Grafik 3.32 Perbandingan Kinerja IKU Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika, III 35 xii

14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Susunan Organisasi Kementerian Perhubungan... I 3 Gambar 1.2 Susunan Organisasi BPSDM Perhubungan... I 13 Gambar 1.3 Arah Kebijakan Badan Pengambangan SDM Perhubungan... I 18 xiii

15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka menciptakan kinerja Kementerian Perhubungan yang berdaya guna, berhasil guna serta berstandar internasional, maka Badan Pengembangan SDM Perhubungan melalui pembinaan SDM sektor perhubungan mempunyai tugas utama melaksanakan berbagai macam program pendidikan, pelatihan dan pengembangan, guna mempersiapkan dan meningkatkan SDM perhubungan sesuai standar kompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas operasional perhubungan. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi maka program kerja dan kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan harus dapat dipertanggung jawabkan dalam arti bahwa penggunaan semua sumber daya yang ada harus dapat menghasilkan output yang dapat memberikan kontribusi secara maksimal terhadap kinerja Kementerian Perhubungan. Berbagai program kerja dan kegiatan dilakukan dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan suatu organisasi melalui pelaksanaan manajemen penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan pengembangan di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan berikut jajarannya yang mana harus dapat berjalan secara efektif, efisien, sesuai dengan rencana, standar dan semua ketentuan. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 1

16 sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Bahwa dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 maka disusunlah Laporan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Penyampaian informasi kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan pencapaian kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan selama tahun 2016 dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun Laporan Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2016 disusun sebagai gambaran tolak ukur keberhasilan maupun kekurang berhasilan Badan Pengembangan SDM Perhubungan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya selama Tahun Anggaran Laporan Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2016 adalah gambaran secara transparan pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran 2016 dikaitkan dengan upaya upaya strategis dan operasional yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategisnya dalam rangka memenuhi visi dan Misi yang telah ditetapkan. Visi dan Misi Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, pasal 339 menunjukkan bahwa nomenklatur Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan berubah menjadi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 2

17 Gambar 1. 1 Susunan Organisasi Kementerian Perhubungan Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor: PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, dalam pasal 780 menyatakan bahwa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dipimpin oleh Kepala Badan. Dalam rangka memenuhi ketersediaan SDM Transportasi yang handal, profesional dan berkualitas tersebut diperlukan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan yang terarah, sesuai dengan karakteristik operasional yang dibutuhkan. Untuk itu perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan di bidang perhubungan harus diprioritaskan sesuai amanat dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 52 Tahun 2007 sebagaimana dirubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 64 tahun 2009 tentang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi. Perubahan nomenklatur Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan menjadi Badan Pengembangan SDM Perhubungan di latar belakangi oleh adanya 5 (lima) hal yaitu: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 3

18 1. Adanya 4 (empat) UU Transportasi : a. pemerintah bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengembangan SDM Perhubungan secara merata; b. setiap SDM Perhubungan wajib memiliki kompetensi; c. pendidikan dan pelatihan SDM Perhubungan menjadi tanggung jawab pemerintah dengan melibatkan masyarakat (penyedia dan pengguna jasa); d. dikenakan sanksi pidana penjara bagi mereka yang tidak memiliki kompetensi; 2. Kondisi transportasi nasional; 3. SDM Transportasi (SDM Aparatur, SDM Non Aparatur dan Masyarakat sebagai pengguna dan Penyedia Jasa Transportasi); 4. Komunikasi dan Kordinasi: a. komunikasi dan koordinasi antar sektor belum berjalan baik; b. komunikasi dan koordinasi Kementerian Perhubungan dengan Dinas Perhubungan Propinsi dan Kabupaten/Kota belum berjalan dengan baik; c. komunikasi dengan masyarakat penyedia dan pengguna jasa transportasi belum berjalan dengan efektif. 5. Pendidikan dan pelatihan Transportasi: a. sumber daya yang dimiliki pemerintah dan swasta masih terbatas (sarpras, tenaga pendidik dan anggaran); b. diklat transportasi dan penunjang untuk masyarakat belum merata keseluruh wilayah; c. diklat transportasi dan penunjang untuk aparatur masih sangat terbatas; d. kursil dan metode diklat belum sepenuhnya sesuai dengan pemenuhan kompetensi (knowledge, skill, and attitude). Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan menyelenggarakan fungsi : Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 4

19 a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi; b. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi; d. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. Dalam mengoptimalkan fungsi tersebut diatas, Badan Pengembangan SDM Perhubungan mempunyai 3 (tiga) unsur utama yaitu : 1. Pendidikan : a. Pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan; b. Tenaga kependidikan; c. Kurikulum dan silabus; d. Metode diklat; e. Kerjasama pendidikan dengan universitas/institut di dalam negeri dan luar negeri; f. Bantuan pengembangan pendidikan milik swasta/masyarakat. 2. Pelatihan : a. Sarana dan prasarana pelatihan; b. Tenaga/Instruktur pelatih; c. Materi/bahan pelatihan; d. Metode pelatihan; e. Penyebaran lokasi pelatihan; f. Kerjasama penyelenggaraan pelatihan dengan pemerintah daerah (PEMDA) dan asosiasi asosiasi penyedia jasa dan profesi transportasi. 3. Penyuluhan : a. Materi/bahan penyuluhan; b. Tenaga penyuluh; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 5

20 c. Metode penyuluhan; d. Penyebaran lokasi penyuluhan; e. Kerjasama penyuluhan dengan pemerintah daerah dan assosiasi serta organisasi masyarakat. Yang mana ketiga unsur tersebut di dalam pelaksanaannya harus didukung oleh Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang handal dan terintegrasi yaitu dengan dibentuknya Unit Informasi Teknologi (IT) BPSDM Perhubungan. Sesuai dengan PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, adapun susunan organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan terdiri atas: a. Sekretariat Badan; b. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat; c. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut; d. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara; dan e. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan. 1. Sekretariat Badan Sekretariat Badan adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan pasal 784, Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian pelayanan dukungan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 6

21 Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi : a. Koordinasi dan penyusunan rencana dan program kerja anggaran, perumusan kinerja, pengelolaan data, pelaksanaan analisis dan evaluasi, serta pelaporan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan; b. Pelaksanaan aministrasi kepegawaian dan pengelolaan organisasi dan tata laksana di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan; c. Penyiapan anggaran, perbendaharaan, pengelolaan akuntansi keuangan dan barang milik Negara serta pengelolaan tindak lanjut hasil temuan di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan; dan d. Penyiapan urusan tata usaha, kerumahtanggaan, keprotokolan, penyusunan rancangan peraturan perundang undangan, pelaksanaan advokasi hukum dan penyusunan pertimbangan hukum, kerja sama, pengelolaan teknologi informasi, pelaksanaan kehumasan, penyuluhan dan sosialisai, serta pelayanan informasi publik di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. 2. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Sesuai dengan PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan pasal 803, Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi darat dan perkeretaapian. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 7

22 Dalam melaksanakan tugas tersebut Pengembangan SDM Perhubungan Darat menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program dan anggaran pendidikan, kerja sama, rencana kebutuhan SDM, standarisasi dan akreditasi, pembinaan lembaga pendidikan, pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan, sertifikasi, pelaksanaan penyuluhan, pemantauan, dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan transportasi darat dan perkeretaapian; b. Penyiapan rencana, program dan anggaran pendidikan, kerja sama, rencana kebutuhan SDM, standarisasi dan akreditasi, pembinaan lembaga pelatihan, pembinaan tenaga pendidik dan kepelatihan, sertifikasi, pelaksanaan penyuluhan, pemantauan, dan pelaporan penyelenggaraan pelatihan transportasi darat dan perkeretaapian; dan c. Penyiapan koordinasi rencana, program, dan anggaran, kepegawaian, hukum, kehumasan, pelayanan informasi publik, keuangan, Barang Milik Negara (BMN), perpustakaan, pengelolaan data dan informasi, analisis, evaluasi dan pelaporan kinerja, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan darat. 3. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Sesuai dengan PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan pasal 803 pasal 818, Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi laut. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 8

23 Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program dan anggaran pendidikan, kerja sama, rencana kebutuhan SDM, standarisasi dan akreditasi, pembinaan lembaga pendidikan, pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan, sertifikasi, pelaksanaan penyuluhan, pemantauan, dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan transportasi laut; b. Penyiapan rencana, program dan anggaran pendidikan, kerja sama, rencana kebutuhan SDM, standarisasi dan akreditasi, pembinaan lembaga pelatihan, pembinaan tenaga pendidik dan kepelatihan, sertifikasi, pelaksanaan penyuluhan, pemantauan, dan pelaporan penyelenggaraan pelatihan transportasi laut; dan c. Penyiapan koordinasi rencana, program, dan anggaran, kepegawaian, hukum, kehumasan, pelayanan informasi publik, keuangan, Barang Milik Negara (BMN), perpustakaan, pengelolaan data dan informasi, analisis, evaluasi dan pelaporan kinerja, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut. 4. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Sesuai dengan PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan pasal 834, Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang perhubungan udara. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 9

24 Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program dan anggaran pendidikan, kerja sama, rencana kebutuhan SDM, standarisasi dan akreditasi, pembinaan lembaga pendidikan, pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan, sertifikasi, pelaksanaan penyuluhan, pemantauan, dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan transportasi udara; b. Penyiapan rencana, program dan anggaran pendidikan, kerja sama, rencana kebutuhan SDM, standarisasi dan akreditasi, pembinaan lembaga pelatihan, pembinaan tenaga pendidik dan kepelatihan, sertifikasi, pelaksanaan penyuluhan, pemantauan, dan pelaporan penyelenggaraan pelatihan transportasi udara; dan c. Penyiapan koordinasi rencana, program, dan anggaran, kepegawaian, hukum, kehumasan, pelayanan informasi publik, keuangan, Barang Milik Negara (BMN), perpustakaan, pengelolaan data dan informasi, analisis, evaluasi dan pelaporan kinerja, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara; 5. Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Sesuai dengan PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan pasal 849, Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan manajemen untuk sumber daya manusia aparatur perhubungan. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 10

25 Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan jenis pendidikan dan pelatihan aparatur perhubungan, rencana program dan anggaran, standardisasi, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur perhubungan; b. Penyiapan standardisasi, penjaminan mutu dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, kerjasama, pembinaan widyaiswara, instruktur, dan tenaga manajemen serta sertifikasi pendidikan dan pelatihan prajabatan, struktural dan fungsional aparatur perhubungan; c. Penyiapan standardisasi, penjaminan mutu dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, kerjasama, pembinaan lembaga pendidikan dan pelatihan, pembinaan widyaiswara, instruktur, dan tenaga manajemen serta sertifikasi pendidikan manajerial aparatur perhubungan; dan d. Penyiapan urusan ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, hukum, kehumasan, pelayanan informasi publik, layanan kesehatan, keuangan, Barang Milik Negara (BMN), perpustakaan, pelaporan kinerja serta pengelolaan data dan informasi serta analisa dan pemenuhan kebutuhan pengembangan perangkat teknologi informasi di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan. Sedangkan untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pelaksanaannya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Adapun pembinaannya, dalam aspek teknis administratif dilimpahkan kepada Sekretaris Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Kemudian pembinaan dan bimbingan dalam aspek teknis operasional pendidikan dan pelatihan dilimpahkan kepada Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan masing masing. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 11

26 Adapun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan adalah : 1) Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) di Bekasi; 2) Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta; 3) Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug; 4) Balai Besar Pendidikan, Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) di Jakarta; 5) Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang; 6) Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar; 7) Politeknik Pelayaran (POLTEKPEL) Surabaya 8) Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal; 9) Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan; 10) Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya; 11) Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar; 12) Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun; 13) Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Palembang; 14) Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Bali; 15) Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang; 16) Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong; 17) Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong; 18) Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh Besar; 19) Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran (BP3) Padang Pariaman; 20) Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran (BP3) Minahasa Selatan; 21) Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL) Jakarta; 22) Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Palembang; 23) Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura; 24) Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug; 25) Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi; dan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 12

27 26) Balai Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan Karakter (BP3K) SDM Transportasi. Adapun Bagan Struktur Organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.189 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut : Gambar 1. 2 Susunan Organisasi BPSDM Perhubungan C. VISI, MISI DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional tahun , yaitu Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, dilakukan melalui 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu : 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 13

28 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum; 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim; 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera; 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing; 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Visi dan misi tersebut kemudian dijabarkan menjadi sasaran pembangunan nasional beserta indikator sektor transportasi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun yang dijabarkan dalam 3 aspek yaitu (i) keselamatan dan keamanan, (ii) pelayanan transportasi dan (iii) kapasitas transportasi sesuai tugas pokok dan fungsi Kementerian Perhubungan untuk mewujudkan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah. 1. Handal diindikasi oleh tersedianya layanan transportasi yang aman, selamat, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan dan secara terpadu mampu mengkoneksikan seluruh pelosok tanah air; 2. Berdaya Saing diindikasikan oleh tersedianya layanan transportasi yang efisien, terjangkau dan kompetitif yang dilayani oleh penyedia jasa dan SDM yang berdaya saing internasional, professional, mandiri dan produktif; 3. Nilai Tambah diindikasi oleh penyelenggaraan perhubungan yang mampu mendorong perwujudan kedaulatan, keamanan dan ketahanan nasional (national security dan sovereignty) di segala bidang (ideologi, politik, ekonomi, lingkungan, social, budaya, pertahanan dan keamanan) secara berkesinambungan dan berkelanjutan (sustainable development). Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 14

29 D. SUMBER DAYA MANUSIA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN Dalam menjalankan tugasnya, pada tahun 2016 Badan Pengembangan SDM Perhubungan didukung oleh orang pegawai dari berbagai macam latar pendidikan. Komposisi pegawai Badan Pengembangan SDM Perhubungan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1. 1 Komposisi Pegawai Badan Pengembangan SDM Perhubungan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2016 NO. UNIT KERJA JUMLAH 1 Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat 78 3 Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut 59 4 Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara 74 5 Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan 86 6 Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar Politeknik Pelayaran (POLTEKPEL) Surabaya Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Palembang Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Bali Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong 331 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 15

30 NO. UNIT KERJA JUMLAH 22 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh Besar Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran (BP3) Padang Pariaman Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran (BP3) Minahasa Selatan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL) Jakarta Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Palembang Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug Balai Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Karakter (BP3K) SDM Transportasi 32 JUMLAH Sumber Data: Bagian Kepegawaian Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan E. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI 1. Isu Strategis Dalam Undang Undang dibidang Transportasi (Perkeretaapian, Pelayaran, Penerbangan dan Angkutan Jalan raya), mengamanatkan bahwa Pemerintah (Kementerian Perhubungan) bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia bidang transportasi (profesional, kompeten, disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki integritas) yang memenuhi standar nasional dan internasional, dilain pihak kondisi saat ini SDM Transportasi belum memenuhi kebutuhan baik dari kuantitas maupun kualitas. Sehingga Badan Pengembangan SDM Perhubungan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk dapat memenuhi kebutuhan SDM Perhubungan (operator sarana dan prasarana penyelenggara transportasi, aparatur pemerintah pusat dan daerah). Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 16

31 2. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi Badan Pengembangan SDM Perhubungan antara lain: a. Tidak tersedianya SDM yang mencukupi untuk tenaga pendidik (dosen, instruktur, dan widyaiswara) dan tenaga kependidikan baik dari sisi kuantitas dan kualitas. b. Sarana dan prasarana yang sebagian sudah out of date dan belum mencukupi untuk melaksanakan semua program dan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. c. Sistem diklat yang belum terintegrasi melalui sistem informasi yang terkomputerisasi. d. Belum ada rencana induk pengembangan Sumber Daya Manusia transportasi untuk merencanakan dan mensinergiskan program pengembangan SDM transportasi dalam jangka panjang. e. Manajemen penyelenggaraan pengembangan SDM masih perlu disempurnakan agar koordinasi kegiatan bisa berjalan dengan lebih baik, khususnya untuk kegiatan kegiatan yang strategis. 3. Arah Kebijakan Dan Strategi Berdasarkan sasaran pembangunan infrastruktur transportasi tahun Badan Pengembangan SDM Perhubungan Arah kebijakan Badan Pengembangan SDM Perhubungan yaitu Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas SDM di Bidang Transportasi. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 17

32 Gambar 1. 3 Arah Kebijakan Badan Pengembangan SDM Perhubungan Berdasarkan Arah kebijakan diatas diperoleh strategi Badan Pengembangan SDM Perhubungan sebagai berikut : 1. Menyusun Man Power Planning SDM Transportasi Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang jumlah dan kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia Perhubungan baik sumber daya manusia aparatur maupun non aparatur (masyarakat) yang akan digunakan sebagai data utama dalam penyelenggaraan berbagai program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan guna menyediakan dan mengembangkan sumber daya manusia Perhubungan sesuai dengan kebutuhan. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 18

33 2. Menyusun Training Needs Analysis (TNA) SDM Transportasi; Diklat transportasi yang selama ini dilaksanakan masih belum sepenuhnya terkoordinasi dengan subsektor khususnya dalam menggali kebutuhan SDM baik kompetensi maupun kuantitas yang dibutuhkan, sehingga penyelenggaraan diklat yang dilaksanakan masih belum efektif, efesien dan tepat sasaran. Untuk kedepannya BPSDMP mengharapkan program diklat menjadi salah satu komponen utama dalam penentuan man power planning SDM Pererhubungan, untuk itulah dibutuhkan penyusunan Training Needs Analysis. 3. Mengembangkan kapasitas diklat SDM Transportasi Dalam upaya pengembangan kapasitas diklat dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana diklat melalui perbaikan, pembangunan, modernisasi dan optimalisasi sarana dan prasarana diklat. Perbaikan dan/atau pembangunan prasarana di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan dapat dilakukan secara sistematis, terencana, terukur dan berkelanjutan, dengan indikator terpenuhinya standar sarana prasarana sesuai konvensi nasional dan internasional. Strategi pembangunan sarana dan prasarana diklat dilakukan berdasarkan pertimbangan akan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan di wilayah NKRI baik untuk diklat transportasi darat, laut, udara dan perkeretaapian. Selain pembangunan kampus baru juga dilakukan pembangunan berupa pengembangan kampus di lingkungan UPT Badan Pengembangan SDM Perhubungan guna meningkatkan kapasitas dalam pencapaian target pemenuhan kebutuhan SDM Transportasi. Untuk menunjang terselenggaranya diklat tersebut, BPSDM Perhubungan melakukan pengadaan, peningkatan dan rehabilitasi sarana diklat seperti alat praktek, simulator dan sarana penunjang lainnya yang berbasis IT Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 19

34 khususnya elektronika seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tenaga pengajar dan metode diklat merupakan faktor penting lainnya dalam rangka pengembangan kapasitas diklat SDM Transportasi. Tenaga pengajar di lingkungan BPSDM Perhubungan yang terdiri dari Dosen, Widyaiswara dan Instruktur perlu dilakukan upgrading skill dan kompetensi secara berkala guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan isu isu transportasi dunia sehingga kualitas lulusan yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan perkembangan dunia transportasi. Selain itu, update metode diklat, baik kurikulum dan silabus perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi transportasi. 4. Menata Regulasi penyelenggaraan diklat SDM Transportasi Bentuk, struktur, sistem dan organisasi harus senantiasa menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi. Salah satu upaya penunjang untuk mengembangkan SDM Transportasi yaitu Restrukturisasi Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang disertai dengan penyiapan regulasi penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan SDM transportasi. 5. Meningkatkan tata kelola diklat dan kualitas lulusan Badan Pengembangan SDM Perhubungan merupakan suatu organisasi yang bersifat dinamis, sehingga diperlukan upaya yang senantiasa memperhatikan dan menganalisis dinamika lingkungan strategis yang ada, baik isu strategis nasional dan isu strategis internasional. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 20

35 Salah satu upaya penunjang untuk mengembangkan SDM Transportasi yaitu Restrukturisasi Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang disertai dengan penyiapan regulasi. Restrukturisasi kelembagaan mencakup peningkatan status lembaga pendidikan serta pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) di seluruh UPT Badan Pengembangan SDM Perhubungan, peningkatan Balai Pendidikan dan Pelatihan menjadi Pendidikan Tinggi (Politeknik/Akademi), dan Eselonisasi atau penyempurnaan eselon (peningkatan eselon) untuk beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT), penyempurnaan organisasi Sekolah Tinggi menjadi Institut dan juga harus terbuka terhadap organisasi multimoda transportasi dalam rangka ikut mendukung sistem logistik nasional serta pembentukan unit dalam organisasi yang secara khusus menangani dan mengelola kinerja pegawai BPSDM Perhubungan. 6. Meningkatkan penyerapan lulusan diklat transportasi Peningkatan penyerapan lulusan diklat dapat dilakukan dengan melakukan inventarisasi data lulusan diklat transportasi melalui penyusunan database lulusan diklat di lingkungan BPSDM Perhubungan, serta upaya promosi dan sosialisasi secara optimal dalam skala yang lebih luas. Komitmen bersama dan kerjasama dengan stakeholder, baik dalam skala nasional maupun internasional perlu dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan penyerapan lulusan diklat transportasi. F. SISTEMATIKA LAPORAN Pada dasarnya Laporan Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2016 ini menyajikan pencapaian kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan selama tahun Capaian kinerja (performance results) tahun 2016 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2016 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 21

36 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan tahun 2016 sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Memuat tentang penjelasan umum organisasi, dengan menekankan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi organisasi. 2. BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam Bab II ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam Perencanaan dan Perjanjian Kinerja (Dokumen Perjanjian Kinerja) pada tahun bersangkutan. 3. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA a. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2) Membanidngkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam perencanaan strategis organisasi; 4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 22

37 5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. b. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. 4. BAB IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. 5. LAMPIRAN LAMPIRAN Dalam memperjelas Laporan Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2016, dapat dilampirkan Tabel Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun , Tabel Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2016, Tabel Perjanjian Kinerja (PK) Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2016 dan Tabel Pencapaian Sasaran Strategis Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2016 serta tabel perbandingan capaian kinerja tahun 2012 sampai dengan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 I 23

38 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah di sahkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 85 Tahun 2010 tentang Penetapan Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan telah mengalami perubahan dan telah disahkan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 68 Tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian Perhubungan Dengan adanya perubahan Indikator Kinerja Utama Kementerian Perhubungan sehingga mengakibatkan penyesuaian pada Unit Kerja Eselon I dilingkungan Kementerian Perhubungan termasuk Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Indikator Kinerja Utama yang dipaparkan pada dokumen LAKIP Tahun 2015 ini merupakan Indikator Kinerja Utama yang lebih berorientasi kepada capaian outcome sehingga lebih menggambarkan capaian kinerja Badan Pengembangan SDM perhubungan. 1. Target Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan Target Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang telah di tuangkan dalam dokumen RENSTRA Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 1

39 Tabel 2. 1 Target RENSTRA Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 2

40 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET c Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. Dokumen Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen Dokumen Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 3

41 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 4

42 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. g h Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. Nilai Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. (%) Rp Peraturan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 5

43 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET dan/atau Internasional. i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. Unit M j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Sumber Data: Dokumen Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Orang Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 6

44 2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2016 Rencana Kinerja Tahun 2016 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun yang terdiri dari sasaran, indikator kinerja serta target yang ditetapkan sebelum DIPA tahun anggaran 2016 ditetapkan. Tabel 2. 2 Rencana Kinerja Tahun 2016 Badan Pengembangan SDM Perhubungan NO a SASARAN STARTEGIS Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. TARGET Orang b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang c Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. 64 Dokumen 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. 43 Sistem d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 0 Dokumen Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 7

45 NO SASARAN STARTEGIS Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. TARGET 0 Dokumen 153 Dokumen e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 2 Lembaga f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi 148 Dokumen g Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. 86,5 Nilai 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. 86,00 (%) h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan Rp. 0 Peraturan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 8

46 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. 660 Unit ,960 M 2 j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika Orang Sumber Data: Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Badan Pengembangan SDM Perhubungan, 2016 B. PERJANJIAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN TAHUN 2016 Pada konteks implementasi AKIP, Perjanjian Kinerja adalah rencana kinerja tahunan (annual performance plan) yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun , yang memuat tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan. Penetapan Kinerja ini untuk merinci dan memperjelas target target kinerja yang akan dicapai kurun waktu satu tahun serta untuk mempermudah terkait dengan sumber daya dan anggaran yang telah ditetapkan (pagu definitif). Maksud Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan tahun 2016 adalah untuk mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil. Dalam mewujudkan target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis Badan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 9

47 Pengembangan SDM Perhubungan Tahun , yang memuat 10 (sepuluh) Sasaran Strategis dan 16 (enam belas) Indikator Kinerja Utama. Adapun perincian dari masing masing sasaran strategis adalah sebagai berikut: Tabel 2. 3 Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan, 2016 NO a b SASARN STRATEGIS Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan SATUAN TARGET PK TARGET PK REVISI Orang Orang c Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. Dokumen Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem 8 12 d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen Dokumen Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 10

48 NO SASARN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK TARGET PK REVISI 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga 9 16 f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen g Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. Nilai 87,00 86,00 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. (%) 91,41 95,12 Rp Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 11

49 NO h SASARN STRATEGIS Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. SATUAN TARGET PK TARGET PK REVISI Peraturan i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. Unit M ,20 j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Sumber Data: Dokumen Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan, 2016 Orang Pada tahun 2016 ini Badan Pengembangan SDM Perhubungan melakukan revisi target kinerja, hal ini dikarenakan adanya perubahan anggaran pada DIPA Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang dikarenakan adanya pemotongan anggaran, penambahan PNBP dan BLU serta adanya blokir mandiri (self blocking). Pemotongan anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor: 4 Tahun 2016 tentang Langkah Langkah Penghematan Dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 12

50 Belanja Negara Tahun Anggaran Badan pengembangan SDM Perhubungan mendapatkan potongan anggaran sebesar Rp ,. Pagu Badan Pengembangan SDM Perhubungan juga mendapatkan tambahan anggaran dikarenakan adanya penambahan anggaran PNBP (sebesar Rp , ) dan BLU (sebesar Rp , ). Dalam rangka penghematan belanja Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016, masing masing Kementerian/Lembaga melakukan identifikasi secara mandiri terhadap program/kegiatan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2016, yang akan dihemat dan memastikan anggarannya tidak dicairkan melalui blokir mandiri (self blocking). Badan Pengembangan SDM Perhubungan melakukan self blocking sebesar Rp , Kegiatan strategis Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) pada tahun 2016 meliputi: 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat : Lanjutan Pembangunan BPPTD Mempawah Tahap IV dan Pengadaan peralatan/fasilitas diklat BPPTD Mempawah. 2. Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut : a) Lanjutan Pembangunan BP2IP Padang Pariaman Tahap V, BP2IP Minahasa Selatan Tahap IV; b) Pembangunan Kampus Baru BP2IP Ambon dan NTT; c) Pengadaan peralatan dan fasilitas diklat BP2IP Padang Pariaman dan BP2IP Minahasa Selatan. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 13

51 3. Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara : a) Lanjutan Pembangunan gedung asrama, gedung laboratorium dan pengadaan fasilitas diklat di BPPP Palembang; b) Renovasi Asrama D, pekerjaan konstruksi jalan masuk, talud dan pagar di BPPP Jayapura; c) Lanjutan Pembangunan sarana dan prasarana diklat, pembuatan jalan dan taman di BP3 Curug. 4. Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan : a) Renovasi gedung bangunan di Pusbang SDM Aparatur Perhubungan. b) Lanjutan Pembangunan Balai Diklat Pembangunan Karakter SDM Transportasi Tahap IV dan pengadaan fasilitas diklat. 5. Pendidikan Perhubungan Darat : a) Lanjutan Pembangunan gedung asrama di STTD Bekasi, Laboratorium Nautika dan Teknika di BP2TD Palembang, asrama dan kelas di PKTJ Tegal Tahap V; b) Lanjutan Pembangunan Kampus BP2TD Bali Tahap II dan Kampus Akademi Perkeretaapian Indonesia Madiun Tahap VI. 6. Pendidikan Perhubungan Laut : a) Pengadaan peralatan diklat, GMDSS di STIP dan Renovasi gedung kelas, labotarium dan gedung utama di BP2IP Sorong; b) Lanjutan Pembangunan gedung serba guna, asrama dan kelas di PIP Semarang, Kampus Terpadu PIP Makassar Tahap VII dan gedung asrama, kelas dan talud di BP2IP Malahayati Aceh Besar. c) Lanjutan Pembangunan kapal latih (Multiyears) di STIP, PIP Makassar dan Poltekpel Surabaya. 7. Pendidikan Perhubungan Udara : a) Lanjutan Pengadaan pesawat latih (Multiyears) di STPI dan Pengadaan Peralatan Diklat di ATKP Medan; b) Lanjutan Pembangunan sarana dan prasarana diklat di ATKP Surabaya dan Kampus Terpadu ATKP Makassar Tahap IV. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 14

52 8. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Sekretariat BPSDMP : Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar BPSDMP dan Aparatur Kementerian Perhubungan. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 II 15

53 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah pencapaian kinerja suatu instansi pemerintah dikaitkan dengan sejauh mana organisasi tersebut telah melakukan upaya upaya strategis dan operasional untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pada dokumen Laporan Kinerja Tahun 2016 ini tidak hanya menampilkan capaian kinerja pada tahun 2016, namun mengacu pada Permen PANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dokumen laporan ini juga memuat data capaian kinerja selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu tahun 2012 s.d 2016, hal ini dimaksudkan agar pihak yang berkepentingan terhadap laporan kinerja ini mendapat kelengkapan informasi sebagai bahan evaluasi perbaikan/peningkatan kinerja institusi di masa mendatang. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara menghitung persentase capaian kinerja setiap Indikator Kinerja Utama, dimana realisasi pencapaian semakin tinggi menunjukkan kinerja yang semakin baik, maka perhitungan pengukuran kinerja menggunakan rumus sebagai berikut: Capaian Kinerja = / % Tahapan yang dilakukan dalam pengukuran capaian kinerja adalah: 1. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 terhadap target kinerja tahun 2016; 2. Perbandingan realisasi kinerja tahun terhadap target kinerja periode tahun ; 3. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 terhadap target kinerja pada tahun 2016 dalam dokumen Renstra Kementerian Perhubungan ; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 1

54 4. Analisis penyebab ketercapaian/ketidaktercapaian kinerja; 5. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. A. CAPAIAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN TAHUN Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 Pada awal tahun 2016 telah ditetapkan target yang harus dicapai oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan, namun pada pelaksanaannya ada yang tidak mencapai target, mencapai target, bahkan melebihi target. Pengukuran kinerja dilakukan dengan melihat capaian realisasi dari target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) yang berbasis outcome. Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan untuk tahun 2016 Badan Pengembangan SDM Perhubungan ditargetkan menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Di Bidang Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan dengan realisasi sebagaimana dibawah ini : Tabel 3. 1 Realisasi Capaian Kinerja BPSDM Perhubungan Tahun 2016 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2016 TW I TW II TW III TW IV % CAPAIAN a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang ,95 Rata Rata Capaian Sasaran 133,95 b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap Orang ,48 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 2

55 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2016 TW I TW II TW III TW IV % CAPAIAN tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Rata Rata Capaian Sasaran 133,48 c Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. Dokumen ,88 Sistem ,00 Rata Rata Capaian Sasaran 90,94 d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi ,67 Dokumen ,27 Dokumen ,29 Rata Rata Capaian Sasaran 73,74 e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga ,00 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 3

56 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2016 TW I TW II TW III TW IV % CAPAIAN f g Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Rata Rata Capaian Sasaran 100,00 Dokumen ,63 Rata Rata Capaian Sasaran 120,63 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. Nilai 86, ,74 77,74 90,40 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. (%) 95,12 7,24 24,89 50,11 89,43 94,02 Rp ,14 Rata Rata Capaian Sasaran 103,52 h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peraturan ,15 Rata Rata Capaian Sasaran 46,15 i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. Unit ,24 M , , , , ,20 99,84 Rata Rata Capaian Sasaran 95,54 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 4

57 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2016 TW I TW II TW III TW IV % CAPAIAN j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang ,96 Rata Rata Capaian Sasaran 95,96 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Badan Pengembangan SDM Perhubungan mempunyai 10 (sepuluh) Sasaran Strategis yang terangkum di dalam 1 (satu) program dengan didukung oleh 16 (enam belas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan pada tahun 2016 telah berhasil mencapai 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai dan atau melebihi dengan target yang telah ditetapkan, sedangkan 9 (sembilan) Indikator Kinerja Utama (IKU) walaupun sudah cukup baik capaiannya tapi masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Rata rata pencapaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pengembangan SDM Perhubungan tahun 2016 ini adalah sebesar 96,44%. Rinciannya dapat dilihat sebagaimanan berikut: a. Sasaran Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 5

58 ORANG TW I TW II TW III TW IV Grafik 3. 1 Capaian IKU Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan Tahun 2016 Pertriwulan - Pada indikator kinerja Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar orang dari target sebesar orang atau mencapai 133,95% dari target. b. Sasaran Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 6

59 ORANG TW I TW II TW III TW IV Grafik 3. 2 Capaian IKU Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Tahun 2016 Pertriwulan - Pada indikator kinerja Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar orang dari target sebesar orang atau mencapai 133,48% dari target. c. Sasaran Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 7

60 DOKUMEN Grafik 3. 3 TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi - Pada indikator kinerja Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 113 dokumen dari target sebesar 138 dokumen atau mencapai 81,88% dari target SISTEM Grafik 3. 4 TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Jumlah sistem informasi yang dibangun Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 8

61 - Pada indikator kinerja Jumlah sistem informasi yang dibangun nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 12 sistem dari target sebesar 12 sistem atau mencapai 100,00% dari target. d. Sasaran Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK DOKUMEN Grafik 3. 5 TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompeten - Pada indikator kinerja Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompeten nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 28 dokumen dari target sebesar 60 dokumen atau mencapai 46,67% dari target. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 9

62 DOKUMEN Grafik 3. 6 TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi - Pada indikator kinerja Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 26 dokumen dari target sebesar 37 dokumen atau mencapai 70,27% dari target DOKUMEN Grafik 3. 7 TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Jumlah modul/bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 10

63 - Pada indikator kinerja Jumlah modul/bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 243 dokumen dari target sebesar 233 dokumen atau mencapai 104,29% dari target. e. Sasaran Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU) LEMBAGA Grafik 3. 8 TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU) - Pada indikator kinerja Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU) nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 16 lembaga dari target 16 lembaga atau mencapai 100,00% dari target. f. Sasaran Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 11

64 DOKUMEN Grafik 3. 9 TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi - Pada indikator kinerja Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 228 dokumen dari target sebesar 189 dokumen atau mencapai 120,63% dari target. g. Sasaran Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan ,74 77,74 NILAI TW I TW II TW III TW IV Grafik Capaian IKU Nilai AKIP BPSDM Perhubungan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 12

65 - Pada indikator kinerja Nilai AKIP BPSDM Perhubungan nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 77,74 dari target sebesar 86,00 atau mencapai 90,40% dari target. 100,00 90,00 89,43 PERSENTASE 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 24,89 50,11 20,00 10,00 0,00 Grafik ,24 TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan - Pada indikator kinerja Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 89,43% dari target sebesar 95,12% atau mencapai 94,02% dari target. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 13

66 RUPIAH TW I TW II TW III TW IV Grafik Capaian IKU Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventarisasi - Pada indikator kinerja Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventarisasi nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp , dari target sebesar Rp atau mencapai 126,14% dari target dan nilai tersebut belum dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. h. Sasaran Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 14

67 DOKUMEN TW I TW II TW III TW IV Grafik Capaian IKU Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan - Pada indikator kinerja Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar 12 peraturan dari target sebesar 26 peraturan atau mencapai 46,15% dari target. i. Sasaran Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 15

68 UNIT TW I TW II TW III TW IV Grafik Capaian IKU Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir - Pada indikator kinerja Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar unit dari target sebesar unit atau mencapai 91,24% dari target , , , , , ,00 M , , , , ,00 0, , , ,68 TW I TW II TW III TW IV Grafik Capaian IKU Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 16

69 - Pada indikator kinerja Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar ,20 M 2 dari target sebesar ,20 M 2 atau mencapai 99,84 dari target. j. Sasaran Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika ORANG Grafik TW I TW II TW III TW IV Capaian IKU Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika - Pada indikator kinerja Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika nilai realisasi pada tahun 2016 sebesar orang dari target sebesar orang atau mencapai 95,96% dari target. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 17

70 2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun Perbandingan realisasi dan target kinerja Badan Pengembangan SDM perhubungan selama 5 tahun, yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 berada pada 2 tahap pembangunan nasional, yaitu tahap ke II (Tahun ) dan tahap ke II (Tahun ). Setiap tahapan pembangunan nasional memiliki dokumen perencanaan yang memuat Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mengacu pada visi dan misi Presiden terpilih. Secara umum perbandingan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. 2 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja, NO a b SASARAN STARTEGIS Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. SATUAN T R % T R % T R % T R % T R % Orang , , , , ,95 Rata Rata Capaian Sasaran 111,05 120,12 144,57 158,21 133,95 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar Orang , , , , ,48 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 18

71 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN T R % T R % T R % T R % T R % kompetensi/kelulu san Rata Rata Capaian Sasaran 108,81 116,12 146,94 159,64 133,48 c d Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. Dokum en , , , , ,88 Sistem , , , , ,00 Rata Rata Capaian Sasaran 103,19 91,86 97,37 51,24 90,94 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang Dokum en Dokum en , , , , , , , , , ,27 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 19

72 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) berbasis kompetensi. SATUAN T R % T R % T R % T R % T R % e f Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokum en , , , , ,29 Rata Rata Capaian Sasaran 160,29 292,50 95,83 144,95 73,74 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lemba ga 1 0 0,00 2 0,00 1 0, , ,00 Rata Rata Capaian Sasaran 0,00 0,00 0,00 58,33 100,00 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokum en , , , , ,63 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 20

73 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN T R % T R % T R % T R % T R % International Recognition Serta Public Private Partnership. Rata Rata Capaian Sasaran 950,00 128,57 212,20 276,32 120,63 g h Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. Nilai 89,50 89,50 100,00 94,09 85,19 90,54 85,50 91,75 107,31 87,00 90,46 103,98 86,00 77,74 90,40 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. (%) 82,17 86,38 105,12 92,00 85,96 93,43 92,00 84,74 92,11 89,25 83,19 93,21 95,12 89,43 94,02 Rp , ,84 Rata Rata Capaian Sasaran 102,02 94,94 100,20 99,28 103,52 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peratur an , , , , , , ,15 Rata Rata Capaian Sasaran 166,67 105,00 100,00 233,33 46,15 126,14 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 21

74 NO i j SASARAN STARTEGIS Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. SATUAN T R % T R % T R % T R % T R % Unit , , , , ,24 M , , , ,88 101, , ,22 100, , ,20 99,84 Rata Rata Capaian Sasaran 101,66 99,51 99,03 116,13 95,54 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang , , , , ,96 Rata Rata Capaian Sasaran 88,74 100,24 82,85 72,46 95,96 Keterangan: T = Target; R = Realisasi; % = Persentase Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 22

75 Secara rinci analisis penjelasan hasil evaluasi pelaksanaan pencapaian akuntabilitas kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima; Dapat diketahui selama 5 (lima) tahun terakhir ini ( ), pencapaian IKU Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan mengalami kenaikan rata rata sebesar 32,21%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: TARGET REALISASI ORANG Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan, b. Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika Selama tingkat capaian IKU Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan mengalami kenaikan rata rata sebesar 37,66%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 23

76 TARGET REALISASI ORANG Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan, c. Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi Untuk Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi selama tahun tingkat capaiannya sangat bagus. Hanya pada tahun 2015 dan 2016 saja tidak sesuai target, selebihnya sesuai dengan target/melebihi target. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 24

77 TARGET REALISASI DOKUMEN Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi, Untuk Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah sistem informasi yang dibangun selama tahun ini tidak selalu mencapai target. Meskipun begitu, Badan Pengembangan SDM Perhubungan tetap akan meningkatkan kinerjanya agar kedepan target tersebut dapat tercapai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: TARGET REALISASI SISTEM Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah sistem informasi yang dibangun Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 25

78 d. Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK Grafik capaian kinerja untuk IKU Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi selama tahun adalah sebagai berikut: TARGET REALISASI DOKUMEN Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi, Grafik capaian kinerja untuk IKU Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi selama tahun adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 26

79 TARGET REALISASI DOKUMEN Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi, Grafik capaian kinerja untuk IKU Jumlah modul/bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi selama tahun adalah sebagai berikut: TARGET REALISASI DOKLMEN Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah modul/bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi, Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 27

80 e. Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU) Untuk Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU) mulai tahun tidak tercapai/tidak ada Satker/UPT di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang menjadi BLU. Hal ini dikarenakan adanya penyempurnaan PP 23 Tahun 2005, maka Kementerian Keuangan mengambil kebijakan untuk menunda memproses pembentukan Satker BLU. Berikut grafik capaian kinerja sasaran Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU) selama tahun : 16 TARGET REALISASI LEMBAGA Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU), Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 28

81 f. Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi ini merupakan Jumlah dokumen kerjasama antara lembaga diklat dengan pihak ketiga, selama tahun selalu tercapai targetnya, bahkan mulai tahun 2012 tingkat capaiannya sudah melebihi dari target. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di grafik berikut ini: TARGET REALISASI DOKUMEN Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi, g. Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan Realisasi Indikator Kegiatan Utama (IKU) Nilai AKIP BPSDM Perhubungan merupakan nilai AKIP ini merupakan nilai AKIP Badan Pengembangan SDM Perhubungan periode/tahun sebelumnya. Selama tahun nilai AKIP BPSDM mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan memperoleh nilai sebesar 90,46, Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 29

82 dengan kategori AA, sedangkan pada tahun 2016 ini nilai AKIP BPSDM mengalami penurunan menjadi 77,74. TARGET REALISASI NILAI ,5 89, ,75 90, , , Grafik Perbandingan Kinerja IKU Nilai AKIP BPSDM Perhubungan, Realisasi Indikator Kegiatan Utama (IKU) Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan selama tahun sudah cukup bagus, meskipun tidak mencapai target tetapi tingkat capaiannya sudah di atas 90%. Meskipun demikian Badan Pengembangan SDM Perhubungan akan tetap meningkatkan kinerjanya agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 30

83 TARGET REALISASI PERSENTASE ,12 92, ,25 89,43 86,38 85,96 84,74 82,17 83, Grafik Perbandingan Kinerja IKU Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan, Realisasi Indikator Kegiatan Utama (IKU) Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi selama tahun mengalami peningkatan, dapat dilihat pada grafik berikut ini: TARGET REALISASI Rp Grafik Perbandingan Kinerja IKU Nilai aset BPSDM Perhubungan, Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 31

84 h. Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional Untuk Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan merupakan Jumlah Draft peraturan Menteri Perhubungan yang telah selesai disusun yang ditargetkan akan dikirim kepada Biro Hukum, jumlah SK Kepala BPSDMP yang ditargetkan akan diterbitkan. Selama tahun pencapaian IKU Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan selalu mencapai target/bahkan melebihi dari target. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari grafik berikut ini: TARGET REALISASI PERATIURAN Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan, i. Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional Untuk Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 32

85 berbasis teknologi tinggi/mutakhir sudah cukup baik tingkat capaiannya, meskipun hanya pada tahun 2012 dan 2015 yang telah mencapai target, pada tahun 2012, 2013 dan 2014 tingkat capaianya sudah melebihi 85%. TARGET REALISASI UNIT Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/mutakhir, Untuk Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan selama tahun tingkat capainnya sudah cukup baik. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 33

86 TARGET REALISASI , ,2 M , , , , Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, j. Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika Untuk Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika ini merupakan Jumlah Tenaga Kependidikan yang diperkirakan pada tahun anggaran bersangkutan. Target IKU tersebut sebesar Orang telah terealisasi sebesar Orang atau tingkat capaiannya sebesar 95,96%. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 34

87 TARGET REALISASI ORANG Grafik Perbandingan Kinerja IKU Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika, Bila dibandingkan pada tahun 2015, pada tahun 2016 ini mengalami peningkatan jumlah tenaga kependidikan tetapi dari segi tingkat pencapaian tidak mencapai target yaitu hanya sebesar 95,96%. Hal ini dikarenakan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 ada moratorium/pemberhentian sementara penerimaan Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri : Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 02/SPB/M.PAN RB/8/2011, Tahun 2011 dan 141/PMK,01/2011, tentang Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil, maka Badan Pengembangan SDM Perhubungan tidak dapat melakukan penambahan pegawai baru. 3. Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Target Jangka Menengah (RENSTRA) Untuk melakukan evaluasi kinerja diperlukan Indikator Kinerja Utama (IKU), yang bersifat kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 35

88 pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya Indikator Kinerja Utama (IKU) harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja, baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai atau berfungsi. Evaluasi kinerja ini mencakup: 1. Kinerja Kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat pencapaian) dari masing masing kelompok indikator kinerja kegiatan; 2. Tingkat Pencapaian Sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing masing sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA). Persentase tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Berikut perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2016 dengan target jangka menengah (RENSTRA) tahun 2016: Tabel 3. 3 Perbandingan Target RENSTRA Tahun 2016 dengan Capaian Kinerja Tahun 2016 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET RENSTRA REALISASI % CAPAIAN a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang ,88 b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Rata Rata Capaian Sasaran 206,88 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang ,58 Rata Rata Capaian Sasaran 211,58 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 36

89 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET RENSTRA REALISASI % CAPAIAN c d e f g Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. Dokumen ,35 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem ,97 Rata Rata Capaian Sasaran 25,16 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen ,44 Dokumen ,62 Dokumen ,88 Rata Rata Capaian Sasaran 75,98 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga ,33 Rata Rata Capaian Sasaran 533,33 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen ,70 Rata Rata Capaian Sasaran 274,70 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. Nilai 87,00 77,74 89,36 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. (%) 90,00 89,43 99,37 Rp , ,28 Rata Rata Capaian Sasaran 106,00 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 37

90 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET RENSTRA REALISASI % CAPAIAN h i j Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peraturan ,00 Rata Rata Capaian Sasaran 300,00 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. Unit ,71 M ,61 Rata Rata Capaian Sasaran 42,66 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang ,00 Rata Rata Capaian Sasaran 81,00 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan pada tahun 2016 telah berhasil mencapai 7 (tujuh) dari 16 (enam belas) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sesuai/melebihi dari target jangka menengah (RENSTRA) yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan berbagai kebijakan dan program sampai dengan tahun 2016 Badan Pengembangan SDM Perhubungan masih menghadapi beberapa permasalahan yang perlu ditindaklanjuti. Permasalahan permasalahan tersebut lah yang menjadi sebab utama tidak tercapainya ke 9 (sembilan) IKU Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang telah ditargetkan di dalam RENSTRA. Secara umum beberapa permasalahan tersebut antara lain: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 38

91 a. Tidak tersedianya SDM yang mencukupi untuk tenaga pendidik (dosen, instruktur, dan widyaiswara) dan tenaga kependidikan baik dari sisi kuantitas dan kualitas. b. Sarana dan prasarana yang sebagian sudah out of date dan belum mencukupi untuk melaksanakan semua program dan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. c. Sistem diklat yang belum terintegrasi melalui sistem informasi yang terkomputerisasi. d. Belum ada rencana induk pengembangan Sumber Daya Manusia transportasi untuk merencanakan dan mensinergiskan program pengembangan SDM transportasi dalam jangka panjang. e. Manajemen penyelenggaraan pengembangan SDM masih perlu disempurnakan agar koordinasi kegiatan bisa berjalan dengan lebih baik, khususnya untuk kegiatan kegiatan yang strategis. 4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Atau Peningkatan/Penurunan Serta Alternatif Solusi terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) Analisis dan Evaluasi kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Kementerian Perhubungan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau ketidakberhasilan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 39

92 Secara rinci analisis penjelasan hasil evaluasi pelaksanaan pencapaian akuntabilitas kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima Untuk tercapainya Indikator Kegiatan Utama (IKU) tersebut di atas, maka Badan Pengembangan SDM Perhubungan melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan dibidang Transportasi Darat, Laut, Udara, dan Perkeretaapian baik untuk Aparatrur Perhubungan maupun masyarakat. Badan Pengembangan SDM Perhubungan menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Transportasi tersebut dengan tujuan agar menghasilkan peserta yang berkompeten dibidang Transportasi Darat, Laut, Udara, dan Perkeretaapian. Jumlah peserta yang telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan dilaksanakan melalui kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan pada tahun 2016 dengan target peserta yang telah ditetapkan sebanyak orang. Dari target tersebut, realisasi jumlah peserta yang dicapai sebanyak orang (133,95%). Pencapaian kinerja yang melebihi target untuk peserta pendidikan dan pelatihan ini dikarenakan adanya program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan kerjasama dengan pihak lain, serta program pendidikan dan pelatihan untuk Badan Layanan Umum (BLU) dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masyarakat. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun , pada tahun 2016 ini jumlah peserta dan tingkat pencapainnya telah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 40

93 Berikut rincian jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan selama 5 (lima) tahun terakhir sebagaimana berikut: Tabel 3. 4 Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan, NO URAIAN SATUAN JUMLAH PESERTA SDM TRANSPORTASI DARAT Orang a. Pendidikan Pembentukan Orang b. Pendidikan Penjenjangan Orang c. Pelatihan Teknis (Short Course) Orang d. Pelatihan Lainnya Orang SDM TRANSPORTASI LAUT Orang a. Pendidikan Pembentukan Orang b. Pelatihan Penjenjangan Orang c. Pelatihan Ketrampilan Khusus Pelaut (PKKP)/Pelatihan Teknis (Short Course) Orang d. Pelatihan Lainnya Orang SDM TRANSPORTASI UDARA Orang a. Pendidikan Pembentukan Orang b. Pendidikan Penjenjangan Orang c. Pelatihan Teknis (Short Course) Orang d. Pelatihan Lainnya Orang SDM APARATUR PERHUBUNGAN Orang a. Pelatihan Prajabatan Orang b. Pelatihan Struktural/Kepemimpinan Orang c. Pelatihan Fungsional Orang d. Pelatihan Teknis Manajerial Orang e. Pelatihan Lainnya Orang Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 41

94 NO URAIAN SATUAN JUMLAH PESERTA f. Rintisan Gelar S2/S3 Orang g. h. Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi Pelatihan Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas SDM Orang Orang GRAND TOTAL Orang Sumber Data: Satker/UPT Badan Pengembangan SDM Perhubungan Pencapaian jumlah peserta Pendidikan dan Pendidikan selama 5 (lima) tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi, meskipun masih ada beberapa Jenis Pendidikan/Pelatihan yang mengalami penurunan tetapi secara keseluruhan total jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan ini mengalami peningkatan. Terjadi peningkatan secara signifikan dari tahun 2012 ke tahun Hal ini dikarenakan pembangunan sarana (ruang kelas, Laboratorium, Asrama dll) yang dilakukan selama tahun 2012 sampai dengan 2015 telah selesai dan dapat dipergunakan/dioperasionalkan pada tahun Pembangunan sarana (ruang kelas, Laboratorium, Asrama dll) tersebut meningkatkan jumlah dan kapasitas penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan. b. Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Untuk Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan dengan target lulusan sebanyak orang dan terealisasi sebanyak orang atau tingkat capaiannya sebesar 133,48% dari target. Bila dibandingkan dengan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 42

95 pencapaian tahun , pada tahun 2016 ini jumlah lulusan telah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Ini berarti sasaran ini dapat telah melampaui target yang diharapkan. Kegiatan yang menunjang Indikator Kegiatan Utama (IKU) ini adalah penyelenggaraan Pendidikan Pembentukan/Awal, Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan, Pelatihan Teknis (short course)/pelatihan Ketrampilan Khusus Pelaut, Pelatihan Lainnya, Pelatihan Struktural/Kepemimpinan, Pelatihan Fungsional, Pelatihan Teknis/Manajerial, Rintisan Gelar (S2/S3), Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi dan Pelatihan Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas SDM. Berikut rincian realisasi jumlah lulusan Pendidikan dan Pelatihan yang telah diselenggarakan oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan pada 5 (lima) tahun terakhir: Tabel 3. 5 Jumlah Lulusan Pendidikan dan Pelatihan, NO URAIAN SATUAN JUMLAH LULUSAN SDM PERHUBUNGAN DARAT Orang a. Pendidikan Pembentukan Orang b. Pendidikan Penjenjangan Orang c. Pelatihan Teknis (Short Course) Orang d. Pelatihan Lainnya Orang SDM PERHUBUNGAN LAUT Orang a. Pendidikan Pembentukan Orang b. Pelatihan Penjenjangan Orang c. Pelatihan Ketrampilan Khusus Pelaut (PKKP)/Pelatihan Teknis (Short Course) Orang Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 43

96 JUMLAH LULUSAN NO URAIAN SATUAN d. Pelatihan Lainnya Orang SDM PERHUBUNGAN UDARA Orang a. Pendidikan Pembentukan Orang b. Pendidikan Penjenjangan Orang c. Pelatihan Teknis (Short Course) Orang d. Pelatihan Lainnya Orang PPSDM APARATUR PERHUBUNGAN DAN SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN Orang a. Pelatihan Prajabatan Orang b. Pelatihan Struktural/Kepemimpinan Orang c. Pelatihan Fungsional Orang d. Pelatihan Teknis Manajerial Orang e. Pelatihan Lainnya Orang f. Rintisan Gelar S2/S3 Orang g. h. Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi Pelatihan Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas SDM Orang Orang GRAND TOTAL Orang Sumber Data: Satker/UPT Badan Pengembangan SDM Perhubungan Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan selama 5 (lima) tahun terakhir ini secara rata rata mengalami kenaikan. Peningkatan pencapain target secara signifikan ini terjadi pada SDM Transportasi Laut. Tingginya permintaan diklat dari masyarakat untuk diklat di bidang Transportasi Laut dikarenakan adanya peraturan yang termuat dalam STCW 2010 Manila, bahwa setiap Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 44

97 pelaut pemegang sertifikat STCW 1978 Amandemen 1995 dari tingkat dasar sampai dengan tingkat I, serta Pelatihan Ketrampilan Khusus Pelaut (PKKP) harus menyesuaikan sertifikatnya sehingga memperoleh sertifikat yang sesuai dengan konvensi internasional IMO SCTW 1978 Amandemen 2010, selambat lambatnya tanggal 1 Januari Selain itu juga dikarenakan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masyarakat pada tahun 2016 ini. Perbedaan jumlah Peserta dengan Jumlah Lulusan bukan karena banyak peserta yang tidak lulus, melainkan karena ada beberapa peserta yang masih melanjutkan studi. Khususnya Program Pendidikan Pembentukan yang memiliki masa studi 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun (Program Diploma II, Diploma IIII dan Diploma IV) serta Program Pendidikan/Pelatihan Penjenjangan yang memiliki masa studi 9 (sembilan) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun. Daya serap lulusan untuk SDM Transportasi Darat dan Perkeretaapian, dari total lulusan Pendidikan Pembentukan sebanyak 359 orang, 359 orang (100,00%) telah diterima bekerja dengan komposisi 6 (enam) orang telah diterima di BUMN, dan sisanya sebanyak 353 orang masih magang atau menjadi honorer di Instansi Pemerintah. Daya serap lulusan untuk SDM Transportasi Laut, dari total lulusan Pendidikan Pembentukan sebanyak orang sekitar orang (51,28%) telah bekerja di BUMN dan dibeberapa perusahaan pelayaran Nasional dan Internasional (Maersk Line, Pertamina Shipping, Hanjin Shipping Company, dll) serta di ketatalaksanaan dan kepelabuhanan. Sisanya sebanyak orang sebagian besar masih menunggu terbitnya sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 45

98 Daya serap lulusan untuk SDM Transportasi Udara, dari total lulusan Pendidikan Pembentukan sebanyak 741 orang, sebanyak 245 orang (33,06%) telah bekerja di PT. Angkasa Pura I dan II (Persero) Tbk., Maskapai Penerbangan/Airlines dan di Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). Sisanya sebanyak 496 orang (66,94%) sedang menunggu panggilan untuk bekerja. c. Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi dengan target sebesar 138 Dokumen hanya terealisasi sebesar 113 Dokumen atau telah tercapai 81,88%. Berikut rincian pencapaian IKU: - Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat yang berbasis teknologi informasi target 12 dokumen terealisasi sebanyak 11 dokumen; Pedoman Ketarunaan belum terlaksana sesuai target dikarenakan adanya kebijakan pemerintah terkait dengan penghematan dan blokir mandiri (self blocking). - Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Laut yang berbasis teknologi informasi target 117 dokumen terealisasi sebanyak 93 dokumen; Ada 24 dokumen metode penyelenggaraan diklat yang tidak terlaksanan, hal ini dikarenakan adanya kebijakan pemerintah terkait dengan penghematan dan blokir mandiri (self blocking). Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 46

99 - Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Udara yang berbasis teknologi informasi target 8 dokumen terealisasi sebanyak 8 dokumen; - Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi target 1 dokumen terealisasi sebanyak 1 dokumen; d. Jumlah sistem informasi yang dibangun Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah sistem informasi yang dibangun dengan target sebesar 12 Sistem telah terealisasi sebesar 13 Sistem atau sebesar 108,33% terealisasi. Indikator Kegiatan Utama (IKU) ini merupakan Kegiatan yang berkaitan dengan Sistem Informasi antara lain: up dating Sistem Informasi Manajemen (SIM), workshop pengelolaan SIM, pemeliharaan Server dan penyusunan/pembuatan software. Berikut rincian pencapain IKU: - Jumlah sistem informasi Diklat Transportasi Darat yang dibangun target 1 sistem terealisasi sebanyak 1 sistem; - Jumlah sistem informasi Diklat Transportasi Laut yang dibangun target 8 sistem terealisasi sebanyak 0 sistem; - Jumlah sistem informasi Diklat Transportasi Udara yang dibangun target 3 sistem terealisasi sebanyak 3 sistem; e. Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi Indikator Kinerja Utama Jumlah Kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi dari total target sebesar 60 Dokumen, telah tercapai sebesar 28 Dokumen atau sebesar 46,67%. Pencapaian IKU Jumlah kurikulum Diklat Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 47

100 Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi dengan rincian sebagai berikut: - Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat yang berbasis kompetensi target 4 dokumen terealisasi sebanyak 4 dokumen; - Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Laut yang berbasis kompetensi target 38 dokumen terealisasi sebanyak 3 dokumen; Tidak tercapainya jumlah kurikulum diklat transportasi laut yang disusun dikarenakan masih dalam tahap pembahasan kurikulum dan dikarenakan karena adanya penghematan dan blokir mandiri (self blocking). - Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Udara yang berbasis kompetensi target 18 dokumen terealisasi sebanyak 21 dokumen. Jumlah kurikulum yang disusun telah melebihi dari yang ditargetkan, hal ini dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna kurikulum silabi yang belum di akomodir. Dalam hal ini Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara berkerjasama dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) dalam melaksanakan penyusunan kurikulum silabus dibidang keamanan penerbangan dan komunikasi penerbangan. Adapun kurikulum yang dihasilkan sebanyak 11 dokumen untuk kurikulum dibidang Keamanan Penerbangan dan 10 dokumen untuk kurikulum dibidang Komunikasi Penerbangan. f. Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi Indikator Kinerja Utama Jumlah Silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi dari total target sebesar 37 Dokumen, telah tercapai sebesar 26 Dokumen atau sebesar 70,27%. Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 48

101 Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi adalah 26 dokumen dengan rincian sebagai berikut: - Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat yang berbasis kompetensi target 4 dokumen terealisasi 4 dokumen; - Jumlah silabi Diklat Transportasi Laut yang berbasis kompetensi target 15 dokumen terealisasi 2 dokumen; Tidak tercapainya jumlah kurikulum diklat transportasi laut yang disusun dikarenakan masih dalam tahap pembahasan kurikulum dan dikarenakan karena adanya penghematan dan blokir mandiri (self blocking) - Jumlah silabi Diklat Transportasi Udara yang berbasis kompetensi target 18 dokumen terealisasi 20 dokumen. Jumlah silabi yang disusun telah melebihi dari yang ditargetkan, hal ini dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna silabi silabi yang belum di akomodir. Dalam hal ini Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara berkerjasama dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) dalam melaksanakan penyusunan silabi silabus dibidang keamanan penerbangan dan komunikasi penerbangan. Adapun silabi yang dihasilkan sebanyak 10 dokumen untuk silabi dibidang Keamanan Penerbangan dan 10 dokumen untuk silabi dibidang Komunikasi Penerbangan. g. Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah modul/bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi dari target sebesar 233 Dokumen telah tercapai sebesar 243 Dokumen atau sebesar 104,29%. Jumlah Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 49

102 modul/bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi adalah 243 dokumen dengan rincian sebagai berikut: - Jumlah modul/bahan ajar Diklat Transportasi Darat yang berbasis kompetensi target 4 dokumen terealisasi 4 dokumen; - Jumlah modul/bahan ajar Diklat Transportasi Laut yang berbasis kompetensi target 199 dokumen terealisasi 209 dokumen; - Jumlah modul/bahan ajar Diklat Transportasi Udara yang berbasis kompetensi target 27 dokumen terealisasi 27 dokumen; - Jumlah modul/bahan ajar Diklat Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi target 3 dokumen terealisasi 3 dokumen; h. Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU) Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dengan target sebesar 16 Lembaga, yang artinya sampai dengan tahun 2016 ini ditargetkan ada 16 lembaga (UPT/Satker) yang sudah berstatus BLU dan terealisasi sebanyak 16 lembaga (100%). Ke 16 lembaga tersebut yang ditargetkan untuk menjadi UPT/Satker BLU adalah sebagai berikut: 1) API Madiun; 9) BP3 Curug; 2) BP2TD Bali; 10) BP3 Banyuwangi; 3) BP2TD Palembang; 11) STPI; 4) BP2TL; 12) ATKP Makassar; 5) BP2IP Sorong; 13) ATKP Medan; 6) BP2IP Barombong; 14) BP2IP Tangerang; 7) BP3 Palembang; 15) BP2IP Malahayati Aceh; 8) BP3 Jayapura; 16) STTD Bekasi. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 50

103 Pada tahun 2016 sebanyak 9 lembaga yang disetujui menjadi UPT/Satker BLU oleh Kementerian Keuangan yaitu: 1) BP2TL Jakarta sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 709/KMK.05/2016 tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut Jakarta Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 2) BP2IP Sorong sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 735/KMK.05/2016 tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Sorong Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 3) BP2TD Palembang sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 736/KMK.05/2016 tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Palembang Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 4) BP2TD Bali sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 737/KMK.05/2016 tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Bali Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 5) API Madiun sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 738/KMK.05/2016 tentang Penetapan Akademi Perkeretaapian Indonesia Madiun Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 6) BP3 Jayapura sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 739/KMK.05/2016 tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 51

104 Penerbangan Jayapura Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 7) BP3 Banyuwangi sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 740/KMK.05/2016 tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 8) BP3 Curug sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 830/KMK.05/2016 tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Curug Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 9) BP3 Palembang sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 831/KMK.05/2016 tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Palembang Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. i. Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi ini merupakan Jumlah dokumen kerjasama antara lembaga diklat dengan pihak ketiga. Dari jumlah target sebanyak 189 Dokumen, Badan Pengembangan SDM Perhubungan telah melampaui target tersebut yaitu sebesar 228 Dokumen (120,63%). Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 52

105 Berikut daftar Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama yang dilakukan oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan dengan pihak ketiga pada tahun 2016: - Jumlah dokumen kerjasama diklat transportasi Darat target 36 dokumen kerjasama, terealisasi sebanyak 35 dokumen kerjasama; - Jumlah dokumen kerjasama diklat transportasi Laut target 109 dokumen kerjasama, terealisasi sebanyak 146 dokumen kerjasama; - Jumlah dokumen kerjasama diklat transportasi Udara target 31 dokumen kerjasama, terealisasi sebanyak 37 dokumen kerjasama; - Jumlah dokumen kerjasama diklat transportasi Aparatur Perhubungan target 13 dokumen kerjasama, terealisasi sebanyak 10 dokumen kerjasama. Bila dibandingkan dengan tahun 2015, jumlah kerjasama yang dilakukan oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan pada tahun 2016 ini telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kerjasama yang baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak yang dilaksankan oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan ini semoga tetap terjalin secara berkesinambungan untuk tahun kedepannya. j. Nilai AKIP BPSDM Perhubungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan terus berupaya melakukan perbaikan akuntabilitas kinerjanya setiap tahun. Namun pada tahun 2016 Badan Pengembangan SDM Perhubungan tidak mencapai target yang ditetapkan, hanya 90,40%, yang secara umum disebabkan oleh perubahan bobot penilaian dengan tahun Dengan nilai 77,74 yang dikategorikan BB, Badan Pengembangan SDM Perhubungan akuntabilitas kinerjanya sudah sangat baik yang berarti Badan Pengembangan SDM Perhubungan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 53

106 telah memiliki sistem yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja, namun perlu ditingkatkan. Masing masing komponen tersebut di atas menghadapi permasalahan yang perlu menjadi perhatian untuk meningkatkan penilaian kinerja, meliputi: 1) Perencanaan Kinerja Skor hasil evaluasi atas komponen Perencanaan Kinerja sebesar 25,27 % dari skor maksimal 30 %. Tim Evaluator (Inspektorat Jenderal) merekomendasikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan beserta seluruh jajarannya agar melakukan perbaikan sebagai berikut: a) Perencanaan Strategis (1) Menyusun indikator Kinerja Sasaran dalam RENSTRA menggambarkan outcome; (2) Menyusun target kinerja yang ditetapkan selaras dengan RENSTRA. b) Implementasi RENSTRA (1) Dokumen RENSTRA digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kinerja Tahunan; (2) Menindaklanjuti rekomendasi atas monitor pencapaian RENSTRA; (3) Agar dokumen RENSTRA yang telah direviu secara berkala menunjukan kondisi yang lebih baik (terdapat inovasi). c) Perencanaan Kinerja Tahunan Indikator kinerja Sasaran dan hasil program (outcome) memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik. 2) Pengukuran Kinerja Skor hasil evaluasi atas komponen Pengukuran Kinerja sebesar 15,00 % dari skor maksimal 25 %. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 54

107 Tim Evaluator (Inspektorat Jenderal) merekomendasikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan beserta seluruh jajarannya agar melakukan perbaikan sebagai berikut: a) Pemenuhan pengukuran (1) Ukuran kinerja Eselon III dan Eselon IV (SKP) yang dapat diukur (bukan aktivitas); (2) Menyusun SOP internal terkait mekanisme pengumpulan data kinerja sesuai IKU. b) Kualitas pengukuran (1) Pengukuran IKU dalam RENSTRA dilengkapi dengan meta indikator; IKU yang ditetapkan cukup untuk mengukur sasaran (IKU harus relevan dengan kinerja utama); (2) Pengukuran kinerja supaya dilakukan berjenjang sampai ke tingkat individu staf operasional. c) Implementasi Pengukuran (1) Hasil pengukuran (capaian) kinerja dimanfaatkan sebagai dasar pemberian reward and punishment; (2) Monitoring pengukuran IKU dilaksanakan; (3) Membuat Jadual dan SOP mengenai mekanisme monitoring kinerja secara periodik. 3) Pelaporan Kinerja Skor hasil evaluasi atas komponen Pelaporan Kinerja sebesar 12,08 % dari skor maksimal 15 %. Tim Evaluator (Inspektorat Jenderal) merekomendasikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan beserta seluruh jajarannya agar melakukan perbaikan sebagai berikut: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 55

108 a) Pemenuhan Pelaporan Laporan kinerja 100% menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU. b) Penyajian Informasi Kinerja (1) Laporan kinerja menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome; (2) BPSDM Perhubungan memberikan informasi/respon kepada UPT yang telah menyampaikan laporan dan memberikan penilaian. 4) Pemanfaatan Evaluasi Skor hasil evaluasi atas komponen Evaluasi Kinerja sebesar 9,63 % dari skor maksimal 10 %. Tim Evaluator (Inspektorat Jenderal) merekomendasikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan beserta seluruh jajarannya agar melakukan perbaikan sebagai berikut: - Menindaklanjuti 2 temuan tahun 2014 yang telah direkomendasikan. 5) Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi Skor hasil evaluasi atas komponen Capaian Kinerja sebesar 15,77 % dari skor maksimal 20 %. Tim Evaluator (Inspektorat Jenderal) merekomendasikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan beserta seluruh jajarannya agar melakukan perbaikan sebagai berikut: - Melakukan kajian terhadap target kinerja yang akan dilaksanakan dan hasil kajian dituangkan dalam laporan sebelum menetapkan sasaran/kinerja organisasi terlebih dahulu. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 56

109 k. Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan adalah sebesar 89,43% (unaudited) dari target penyerapan anggaran sebesar 95,12%. Tingkat penyerapan anggaran Badan Pengembangan SDM Perhubungan pada tahun 2016 sebesar Rp , (89,43%) dari total Pagu sebesar Rp , (pagu setelah Self Blocking). Adapaun rincian realisasi perjenis belanja adalah sebagai berikut: Tabel 3. 6 Realisasi Anggaran BPSDM Perhubungan Tahun 2016 (Setelah Self Blocking) JENIS BELANJA PAGU DANA (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSENTASE KEUANGAN Belanja Pegawai ,62 Belanja Barang ,44 Belanja Modal ,71 Total ,43 l. Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi Realisasi Indikator Kegiatan Utama (IKU) Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp , atau tercapai sebesar 126,14% dari target, dengan rincian sebagai berikut ini: Tabel 3. 7 Laporan Neraca Barang Mlilik Negara, 2016 AKUN NERACA JUMLAH KODE URAIAN NILAI BMN AKM. PENYUSUTAN NILAI NETTO Barang Konsumsi Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 57

110 AKUN NERACA JUMLAH KODE URAIAN NILAI BMN AKM. PENYUSUTAN NILAI NETTO Amunisi Bahan untuk Pemeliharaan Suku Cadang Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada Aset Lain Lain untuk diserahkan kepada Masyarakat Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Bahan Baku Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga jaga Persediaan Lainnya Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan dan Jembatan Irigasi Jaringan Aset Tetap dalam Renovasi Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam pengerjaan Hak Cipta Software Lisensi Hasil Kajian/Penelitian Aset Tak Berwujud Lainnya Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan ( 1,883,338,445) J U M L A H Sumber Data: Bagian Keuangan Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 58

111 m. Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan merupakan Jumlah Draft peraturan Menteri Perhubungan yang telah selesai disusun yang ditargetkan akan dikirim kepada Biro Hukum, jumlah SK Kepala BPSDMP yang ditargetkan akan diterbitkan. Dari target sebesar 26 Peraturan, telah terealisasi sebesar 12 Peraturan atau dapat dikatakan sebesar 46,15% dari target. Berikut daftar Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi yang telah dibuat: Tabel 3. 8 Daftar Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan lainnya, 2016 NO. PERATURAN NOMOR 1. Pedoman Seleksi Penerimaan Calon Taruna Diklat Pembentukan di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan 2. Nomenkaltur Unit Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Dalam Bahasa Inggris 3. Penyempurnaan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor PK.06/BPSDMP 2015 tentang Penyempurnaan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor PK.04/BPSDMP 2014 tentang Kurikulum dan Silabus Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi dan Teknis Lainnya di Bidang Penerbangan 4. Kurikulum Program Pendidikan Dan Pelatihan Pembentukan Di Bidang Perkeretaapian PK.01/BPSDMP 2016 PK.02/BPSDMP 2016 PK.03/BPSDMP 2016 PK.04/BPSDMP 2016 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 59

112 NO. PERATURAN NOMOR 5. Kurikulum Program Pendidikan Dan Pelatihan Pembentukan Di Bidang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan 6. Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Nomor SK. 570/X/Diklat 2007 tentang Pakaian Seragam Bagi Taruna dan Taruni Serta Peserta Diklat di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan 7. Kurikulum Program Pendidikan Dan Pelatihan Pembentukan Dan Peningkatan Di Bidang Pelayaran 8. Kurikulum Program Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Di Bidang Sungai, Danau, Dan Penyeberangan 9. Kurikulum Program Pendidikan Dan Pelatihan Pembentukan Di Bidang Penerbangan 10. Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Electro Technical Officer (ETO), Electro Technical Rating (ETR) dan Marine High Voltage (MHV) di Bidang Pelayaran. 11. Penyempurnaan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor PK.04/BPSDMP 2014 Tentang Kurikulum Dan Silabus Pendidikan Dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dan Teknis Lainnya Di Bidang Penerbangan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor PK.03/BPSDMP Penyempurnaan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor PK.04/BPSDMP 2014 Tentang Kurikulum Dan Silabus Pendidikan Dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dan Teknis Lainnya Di Bidang Penerbangan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor PK.11/BPSDMP 2016 PK.05/BPSDMP 2016 PK.06/BPSDMP 2016 PK.07/BPSDMP 2016 PK.08/BPSDMP 2016 PK.09/BPSDMP 2016 PK.10/BPSDMP 2016 PK.11 / BPSDMP 2016 PK.12/BPSDMP 2016 Sumber Data: Bagian Umum Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan n. Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 60

113 Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/mutakhir dengan target sebesar Unit telah terealisasi sebesar Unit atau dapat dikatakan tingkat capaiannya sebesar 91,24%. Berikut rincian pencapaian IKU Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir: - Jumlah sarana diklat transportasi darat yang berbasis teknologi tinggi/mutakhir target 172 unit dan terealisasi sebesar 166 unit; - Jumlah sarana diklat transportasi Laut yang berbasis teknologi tinggi/mutakhir target unit dan terealisasi sebesar 896 unit; - Jumlah sarana diklat transportasi Udara yang berbasis teknologi tinggi/mutakhir target 821 unit dan terealisasi sebesar 824 unit; Tidak tercapainya target IKU Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir dikarenakan adanya kebijakan pemerintah terkait penghematan/pemotongan anggaran dan adanya blokir mandiri (self blocking). o. Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan dengan target sebesar M2 telah terealisasi sebesar M2 atau dapat dikatakan tingkat capaiannya sebesar 99,84%. Berikut rincian pencapain IKU: - Jumlah prasarana diklat transportasi darat dari target sebesar M2 dengan realisasi sebesar M2; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 61

114 - Jumlah prasarana diklat transportasi Laut dari target sebesar M2 dengan realisasi sebesar M2; - Jumlah prasarana diklat transportasi Udara dari target sebesar M2 dengan realisasi sebesar M2; - Jumlah prasarana diklat transportasi Aparatur Perhubungan dari target sebesar M2 dengan realisasi sebesar M2; Tidak tercapainya target IKU Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan dikarenakan adanya kebijakan pemerintah terkait penghematan/pemotongan anggaran dan adanya blokir mandiri (self blocking). p. Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika Indikator Kegiatan Utama (IKU) Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika ini merupakan Jumlah Tenaga Kependidikan yang diperkirakan pada tahun anggaran bersangkutan. Target IKU tersebut sebesar orang telah terealisasi sebesar orang atau tingkat capaiannya sebesar 95,96%. Capaian indikator tersebut tidak sesuai dengan target dikarenakan tidak adanya formasi penerimaan PNS dan adanya mutasi pegawai serta pensiunnya pegawai. Bila dibandingkan pada tahun 2015, pada tahun 2016 ini mengalami peningkatan jumlah tenaga kependidikan tetapi dari segi tingkat pencapaian tidak mencapai target yaitu hanya sebesar 95,96%. Dari total orang tenaga kependidikan, terdapat 503 orang dosen tetap, 125 orang Instruktur tetap dan 23 orang Widyaiswara yang telah Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 62

115 memiliki sertifikat jabatan fungsional khusus. Karena masih kurangnya tenaga pendidik, Badan Pengembangan SDM Perhubungan masih memerlukan Dosen Luar Biasa/Dosen Tidak Tetap dan Instruktur Tidak Tetap. Jumlah Dosen Luar Biasa/Dosen Tidak Tetap sebanyak orang dan Instruktur Tidak Tetap orang. Berikut rincian jumlah Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika berdasarkan unit kerja: Tabel 3. 9 Jumlah Tenaga Pendidikan dan Kependidikan UPT/Satker BPSDM Perhubungan, 2016 NO. UNIT KERJA JUMLAH 1 Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan 86 2 Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar Politeknik Pelayaran (POLTEKPEL) Surabaya Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar 13 Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Palembang Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Bali Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 63

116 NO. UNIT KERJA JUMLAH Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh Besar Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran (BP3) Padang Pariaman Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran (BP3) Minahasa Selatan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL) Jakarta Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Palembang Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug Balai Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Karakter (BP3K) SDM Transportasi JUMLAH Sumber Data: UPT/Satket Badan Pengembangan SDM Perhubungan Rincian berbagai permasalahan tersebut untuk tiap matra sumber daya manusia perhubungan antara lain: a. Pendidikan Dan Pelatihan Transportasi Darat Permasalahan yang dihadapi oleh Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat dalam rangka pengembangan SDM di bidang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian adalah sebagai berikut: 1) Lulusan Diklat Belum Dimanfaatkan Secara Optimal Mekanisme promosi, rotasi dan mutasi jabatan belum berjalan optimal sehingga banyak lulusan diklat yang belum mendapatkan posisi sesuai dengan keahlian dan kompetensinya terutama untuk Diklat Teknis dan belum adanya aturan kualifikasi kompetensi yang jelas yang harus Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 64

117 dipenuhi untuk menunjang tugas dan fungsi, menyebabkan jumlah SDM aparatur daerah yang memiliki kompetensi transportasi darat masih sangat kecil. 2) Diklat Diklat Teknis Belum Seluruhnya Aplikatif Dari keseluruhan pendidikan dan pelatihan teknis dilingkungan Pusdiklat Perhubungan Darat terdapat beberapa diklat yang tidak sepenuhnya aplikatif. Beberapa sebab yang diidentifikasi menyebabkan hal ini adalah sebagai berikut: a) Perbedaan yang cukup besar antara kondisi yang digunakan sebagai bahan ajaran dalam pendidikan dan pelatihan teknis dengan yang ada di daerah peserta diklat. b) Perbedaan kemampuan peserta yang mengikuti diklat dengan kemampuan dasar yang diharapkan dalam mengikuti suatu diklat. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. misalnya : pegawai terlalu lama tidak mengikuti diklat sehingga tidak mampu mengikuti diklat dengan baik. c) Materi diklat akan membutuhkan dana yang cukup besar bagi daerah untuk mengimplementasikan di lapangan. Misalnya diklat Area Traffic Control System (ATCS). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penyelenggaraan Diklat Teknis yang berada di lingkungan UPT/Satker Diklat Perhubungan Darat masih belum menunjukkan kondisi yang optimal. Beberapa indikasi yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut: a) Belum tersusunnya seluruh kompetensi tenaga teknis sub sektor Perhubungan Darat sehingga pola diklat yang dibuat masih banyak yang berorientasi kepada knowledge belum dilengkapi dengan materi skill yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan tugas. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 65

118 b) Belum adanya sinkronisasi pola antara pola Diklat Teknis yang dimiliki oleh Departemen Perhubungan dengan pola pembinaan pegawai yang berada di daerah. Perbedaan struktur organisasi pada beberapa daerah otonom menyebabkan kompetensi yang dibutuhkan beberapa penyesuaian yang diperlukan. c) Kapasitas dan kualitas prasarana, sarana, bahan ajaran, widyaiswara, serta dana yang ada belum berjalan secara optimal. Masing masing unsur membutuhkan peningkatan dan penyesuaian sesuai dengan kondisi dan situasi perubahan yang semakin cepat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan teknologi informasi serta kebutuhan pasar. d) Penyelenggaraan diklat masih banyak mengandalkan pembiayaan dan program dari organisai induk masing masing. Dampaknya adalah bahwa perubahan cepat yang terjadi pada tingkat daerah tidak dapat dengan segera disesuaikan. 3) Bahan dan Alat Pengajaran yang Belum Memadai Bahan dan alat pengajaran merupakan salah satu unsur yang menentukan keberhasilan diklat. Untuk mencapai hasil diklat sesuai dengan tujuan instruksional yang ditetapkan. maka bahan dan alat pelajaran diperlukan untuk memenuhi dan membantu proses pendidikan dan pelatihan antara pengajar dengan peserta diklat. Secara umum kurikulum dan silabi diklat, baik diklat awal maupun penataran perlu ditinjau ulang menyesuaikan perkembangan kelembagaan, teknologi dan globalisasi. 4) Belum Tersusunnya Program Unggulan Setiap UPT Diklat Pembangunan dan penyediaan sarana diklat pada UPT BP2TD Bali dan PKTJ Tegal selama ini dalam pengadaan sarana diklat selalu mempunyai jenis yang sama sehingga masing masing UPT tidak mempunyai karakteristik. ciri khas dan kelebihannya masing masing. Alangkah Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 66

119 baiknya jika Sarana yang dimiliki UPT saling melengkapi dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. 5) Kurang Optimalnya Peran dan Fungsi Tenaga Pengajar Mengingat bahwa sebagian besar para pengajar adalah para pejabat dan tenaga profesional dari berbagai instansi dan organisasi yang mempunyai tugas utama sebagai tenaga birokrasi internal praktisi dan akademisi lembaga eksternal maka tenaga pengajar/pendidik yang khusus mengembangkan bahan ajar mengembangkan praktek/simulasi alat peraga dan alat peraktek diklat belum tersedia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka harus dilakukan beberapa perubahan untuk dapat meningkatkan minat para peserta dalam mengikuti diklat yang akan diselenggarakan UPT Darat, diantaranya dengan: 1) Sosialisasi lebih awal kepada dinas dinas perhubungan dan instansi terkait mengenai program diklat yang akan dilaksanakan. 2) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi baik dengan Pusdiklat Perhubungan Darat maupun Badan Diklat Perhubungan selaku pembina diklat, disamping dengan instansi instansi terkait serta institusi institusi asal peserta diklat guna memenuhi jumlah peserta diklat yang direncanakan. 3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pengajar/dosen pada setiap tahunnya. b. Pendidikan Dan Pelatihan Transportasi Laut Pemetaan permasalahan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut dalam rangka pengembangan diklat kepelautan sesuai amanat UU No. 17 / 2008 tentang Pelayaran. meliputi: 1) Kelembagaan; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 67

120 2) Jalur Jenis dan Jenjang Diklat; 3) Kurikulum dan Metode Diklat; 4) Sarana dan Prasarana Diklat; 5) Tenaga Pendidik dan Pelatih; 6) Peserta Diklat; 7) Standarisasi Diklat; 8) Pembiayaan Diklat; 9) Pengendalian dan Pengawasan Diklat; 10) Hak dan Kewajiban Pendidikan dan Pelatihan Diklat. c. Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Udara Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Diklat Pembentukan/ awal dan Diklat Teknis/Fungsional pada beberapa UPT Perhubungan Udara adalah: 1) Kurangnya lahan untuk pengembangan fasilitas guna menunjang kegiatan pendidikan dan pelatihan. 2) Kekurangan tenaga ahli yang berkompetensi di bidang penerbangan dikarenakan sebagian besar lulusan diklat pembentukan dari UPT tersebut memilih untuk bekerja di perusahaan asing. 3) Kurangnya dosen tetap di instansi masing masingbanyaknya tenaga pengajar yang tidak memiliki status instruktur tetap karena belum adanya Surat Keputusan atau jabatan fungsional instruktur. d. Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan Permasalahan pelaksanaan program/kegiatan yang dananya bersumber dari DIPA Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan Tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1) Peserta Diklat khususnya diklat teknis & fungsional banyak kuota peserta tidak terisi, sehingga menyebabkan anggaran tidak terserap seluruhnya; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 68

121 2) Jumlah Peserta Diklat Prajabatan yang tidak kosisten; 3) Jumlah peserta diklat teknis & fungsional yang tidak terpenuhi; 4) Kekurangan Tenaga Widyaiswara yang tetap pada Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan. e. Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan Keberadaan Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan sebagai motor penggerak bagi unit kerja di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan dan sebagai unit kerja yang merupakan unsur pembantu pimpinan yang melaksanakan tugas pembinaan secara teknis administratif di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan, maka Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan mempunyai tugas utama yaitu melaksanakan pembinaan administratif terhadap semua unit kerja serta melaksanakan berbagai program pendidikan dan pelatihan aparatur guna mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi SDM Perhubungan sesuai standar kompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas operasional bidang Perhubungan. Banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan serta masih kurangnya peralatan kerja mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang belum dapat dilaksanakan secara optimal sehingga capaian sasaran kegiatan selama kurun waktu 5 tahun masih dirasakan belum maksimal, hal ini disebabkan karena terbatasnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dan komposisi pegawai yang belum ideal yang ada pada Sekretariat Badan Pengembangan SDM Perhubungan Perhubungan baik dari segi kualitas dan kuantitas serta masih sering terjadi tumpang tindih tupoksi yang mengakibatkan pelaksanaan beberapa kegiatan menjadi terkendala dan mempengaruhi kegiatan lainnya. Belum optimalnya kinerja tersebut juga disebabkan beberapa Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 69

122 faktor luar seperti masih lemahnya koordinasi dan komunikasi dengan UPT dan pihak lain yang juga menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan. Dalam menyingkapi berbagai permsalahan selama melaksanakan berbagai program dan kebijakan di BPSDM Perhubungan, perlu dilakukan tindak lanjut penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi. - Penambahan SDM tenaga pendidik (dosen, instruktur, dan widyaiswara) dan kependidikan yang sesuai dengan jumlah dan standar kompetensi yang diharapkan. - Penambahan dan pembaharuan sarana dan prasarana untuk melaksanakan semua program dan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. - Pembuatan sistem informasi kepegawaian dan diklat yang terpusat dan terintegrasi antar UPT di bawah BPSDM Perhubungan untuk memudahkan koodinasi antar UPT dan antar bagian. - Pembuatan rencana induk pengembangan Sumber Daya Manusia transportasi untuk merencanakan dan mensinergiskan program pengembangan SDM transportasi dalam jangka panjang melalui Grand Design BPSDM Perhubungan Tahun Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Realisasi penyerapan DIPA T.A posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp , dari total PAGU Badan Pengembangan SDM Perhubungan Rp , dengan rincian sebagai berikut: JENIS BELANJA PAGU DANA (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSENTASE KEUANGAN Belanja Pegawai ,62 Belanja Barang ,70 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 70

123 JENIS BELANJA PAGU DANA (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSENTASE KEUANGAN Belanja Modal ,11 Total ,82 Berdasarkan penyerapan anggaran tahun 2016 dapat ditentukan tingkat penyerapan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % Keterangan: TP RPD bulan ke j RA bulan ke j n : Tingkat Penyerapan : Rencana Penarikan Dana bulan ke j : Realisasi Anggaran bulan ke j : jumlah bulan Dari rumus tersebut dapat diperoleh hasil penghitungan seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan, 2016 NO BULAN RPD RPD KUMULATIF REALISASI ANGGARAN TK (Tingkat Penyerapan) 1 JANUARI ,96% 2 FEBRUARI ,32% 3 MARET ,09% 4 APRIL ,96% 5 MEI ,63% 6 JUNI ,82% 7 JULI ,42% 8 AGUSTUS ,06% 9 SEPTEMBER ,85% 10 OKTOBER ,04% 11 NOVEMBER ,17% Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 71

124 NO BULAN RPD RPD KUMULATIF REALISASI ANGGARAN TK (Tingkat Penyerapan) 12 DESEMBER ,10% Dari pengalokasian anggaran dan penyerapan tersebut dapat diukur konsistensi antara perencanaan dan implementasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : % Keterangan: K RPD bulan ke j RA bulan ke j n : Konsistensi antara perencanaan dan implementasi : Rencana Penarikan Dana bulan ke j : Realisasi Anggaran bulan ke j : jumlah bulan Dari tabel dan rumus diatas pengjitungan pengukuran konsistensi sebagai berikut : 66,96% 86,32% 90,09% 70.04% 74,17% 79,10% 12 80,78% Jadi, nilai pengukuran konsistensi antara perencanaan dan implementasi selama tahun 2016 sebesar 80,78%. Selain nilai pengukuran konsistensi, perlu diketahui efisiensi dan nilai efisiensi terhadap pemanfaatan sumber daya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 72

125 Rumus Efisiensi: / / % Keterangan: E : Eisiensi RAK : Realisasi anggaran per keluaran RVK : Realisasi volume keluaran PAK : Pagu anggaran per keluaran TVK : Target Volume keluaran n : Jumlah jenis keluaran Rumus Nilai Efisiensi: % Keterangan: NE : Nilai Efisiensi E : Efisiensi Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 73

126 Tabel Nilai Efisiensi Keluaran Sasaran Strategis BPSDM Perhubungan, 2016 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI % CAPAIAN PAGU (Rp.) REALISASI (Rp.) RAK/RVK (A) PAK/TVK (B) A/B (1 A/B) x 100% CAPAIAN a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang , , ,06 0,49 50,98 65,66 b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang ,48 c Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang Dokumen , , ,70 1,03 2,86 84,22 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 74

127 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI % CAPAIAN PAGU (Rp.) REALISASI (Rp.) RAK/RVK (A) PAK/TVK (B) A/B (1 A/B) x 100% CAPAIAN Teknologi Informasi berbasis teknologi informasi. 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem , , ,67 0,76 24,12 82,20 d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen ,67 Dokumen , , ,91 0,91 8,85 82,04 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen ,29 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 75

128 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI % CAPAIAN PAGU (Rp.) REALISASI (Rp.) RAK/RVK (A) PAK/TVK (B) A/B (1 A/B) x 100% CAPAIAN e f g Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Lembaga ,00 Dokumen , , ,30 0,21 78,92 25,43 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. Nilai 86, ,40 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. (%) 95, ,02 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 76

129 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI % CAPAIAN PAGU (Rp.) REALISASI (Rp.) RAK/RVK (A) PAK/TVK (B) A/B (1 A/B) x 100% CAPAIAN Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. Rp ,14 h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peraturan , , ,00 0,68 32,25 31,27 i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. Unit , , ,50 0,85 15,16 77,41 M , , , ,74 0,93 6,88 92,97 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 77

130 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI % CAPAIAN PAGU (Rp.) REALISASI (Rp.) RAK/RVK (A) PAK/TVK (B) A/B (1 A/B) x 100% CAPAIAN j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang ,96 Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 78

131 Berdasarkan tabel dan rumus diatas dapat diketahui Efisiensi (E) dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh alokasi anggaran berdasarkan perencaaan pada tahun 2016 sebesar 67,65% dan Nilai Efisiensi (NE) sebesar 219,13%. 6. Kontribusi Terhadap Capaian IKU Kementerian Perhubungan Tabel Capaian IKU Terhadap Target PK Kementerian Perhubungan No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN 4 Terpenuhinya SDM Transportasi Dalam Jumlah dan Kompetensi Sesuai dengan Kebutuhan 7 Peningkatan Jumlah Lulusan SDM Transportasi Bersertifikat: a. SDM Aparatur Kemenhub (Termasuk Berasal Dishub) TARGET PK REALISASI PK % CAPAIAN Orang ,48 Orang ,13 PAGU ANGGARAN REALISASI Rp. % ,82 b. SDM yang Berasal dari Masyarakat Orang ,82 Pada tahun 2016 ini Badan Pengembangan SDM Perhubungan melakukan revisi target kinerja, hal ini dikarenakan adanya perubahan anggaran pada DIPA Badan Pengembanagn SDM Perhubungan yang dikarenakan adanya pemotongan anggaran (Instruksi Presiden Nomor: 4 Tahun 2016), penambahan dana PNBP dan BLU serta adangan blokir mandiri (self blocking) (Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016). Target kinerja untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) Peningkatan Jumlah Lulusan SDM Transportasi Bersertifikat yang semula ditargetkan sebesar orang menjadi orang, dimana ini merupakan keseluruhan pelaksanaan diklat baik yang bersumber dana dari Rupiah Murni (RM) ataupu dari PNBP dan BLU. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Peningkatan Jumlah Lulusan SDM Transportasi Bersertifikat secara keseluruhan telah melampaui dari target, yaitu sebesar orang dari target sebesar orang atau sebesar 133,48% dari target Perjanjian Kinerja (PK) Revisi. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 79

132 Pencapaian IKU Peningkatan Jumlah Lulusan SDM Transportasi Bersertifikat secara keseluruhan telah melebihi target, yaitu sebesar orang dari target sebesar orang atau sebesar 133,48% dari target PK. Hal ini dikarenakan: a. Pencapaian target IKU Peningkatan Jumlah Lulusan SDM Transportasi Bersertifikat SDM Aparatur Kemenhub (termasuk berasal Dishub) yang ditargetkan sebesar orang hanya tercapai orang (86,13 %). Hal ini dikarenakan beberapa permasalahan: Adanya Self Blocking dan pemotongan anggaran perjalanan dinas oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, sehingga beberapa kegiatan diklat tidak dapat diselenggarakan dikarenakan anggaran perjalanan dinas untuk peserta tidak mencukupi; Adanya beberapa jenis diklat yang sama yang diselenggarakan oleh Lembaga atau Kementerian lainnya sehingga para peserta diklat lebih memilih lokasi terdekat; Adanya beberapa peserta diklat yang tidak mendapatkan ijin/rekomendasi dari pimpinan terkait untuk mengikuti diklat dimaksud dikarenakan adanya pekerjaan di kantor yang lebih mendesak; Adanya beberapa diklat yang tidak terlaksana karena adanya kendala teknis, misalnya Diklat Fungsional Pengadaan Barang/Jasa tidak dilaksanakan karena sebagian besar calon peserta yang diusulkan ke LKPP tidak memenuhi persyaratan diklat fungsional pengadaan barang/jasa sehingga tidak memenuhi kuota dari jumlah peserta yang direncanakan. Kalender diklat yang berisi jadwal diklat tahun 2016 belum optimal karena pelaksanaan diklat sebagian besar masih terjadi pada triwulan IV tahun Upaya pemecahan masalah tersebut yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 80

133 Adanya UPT baru di lingkungan PPSDM Aparatur Perhubungan yang rencananya akan dibuka di beberapa lokasi yaitu di Gianyar, Surabaya dan Makassar untuk mengakomodir peserta diklat Aparatur dari wilayah Indonesia Timur dan wilayah Indonesia Tengah. Penyusunan draft surat Kepala BPSDMP kepada para pejabat pembina kepegawaian di semua subsektor dan pendukung agar mendukung pengiriman pegawainya untuk mengikuti diklat di PPSDMAP dan pemberitahuan mengenai jadwal pelaksanaan diklat secara lebih awal sehingga para calon peserta diklat dapat mengatur jadwal kegiatannya. Melakukan koordinasi intensif penyelenggaraan diklat dengan pihak eksternal. Kalender diklat tahun 2017 dilaksanakan pada triwulan I sd. triwulan II sehingga terjadi optimalisasi sumber daya diklat yang berdampak terhadap peningkatan PNBP. b. Pencapaian target IKU Peningkatan Jumlah Lulusan SDM Transportasi Bersertifikat SDM yang berasal Masyarakat telah melampaui target, dari target orang telah tercapai sebesar orang (134,82%). Peningkatan pencapain target secara signifikan ini terjadi pada SDM Transportasi Laut. Tingginya permintaan diklat dari masyarakat untuk diklat di bidang Transportasi Laut dikarenakan adanya peraturan yang termuat dalam STCW 2010 Manila, bahwa setiap pelaut pemegang sertifikat STCW 1978 Amandemen 1995 dari tingkat dasar sampai dengan tingkat I, serta Pelatihan Ketrampilan Khusus Pelaut (PKKP) harus menyesuaikan sertifikatnya sehingga memperoleh sertifikat yang sesuai dengan konvensi internasional IMO SCTW 1978 Amandemen 2010, selambat lambatnya tanggal 1 Januari Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 81

134 B. REALISASI ANGGARAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN TAHUN 2016 Sesuai Dokumen Penetapan Kinerja Badan Pengembangan SDM Perhubungan, pagu yang semula diperoleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan adalah Rp ,. Seiring berjalannya anggaran tersebut, terdapat pengurangan pagu yang berasal dari kegiatan pemotongan/penghematan (berdasarkan INPRES 4 Tahun 2016) dan juga pagu tambahan yang berasal dari pencantuman PNBP dan dana BLU sehingga pagu yang diperoleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan menjadi Rp ,. Disamping itu adanya Instruksi Presiden (INPRES 8 Tahun 2016) untuk melakukan penghematan dengan melakukan blokir mandiri (Self Blocking) sebesar Rp , sehingga pagu akhir setelah Self Blocking menjadi sebesar Rp ,. Dari total anggaran Rp , terserap sebesar Rp , atau sebesar 78,82% (unaudited), tetapi untuk pagu setelah Self Blocking (Rp , ) daya serap Badan Pengembangan SDM Perhubungan sebesar 89,43% (unaudited). 1. Alokasi Anggaran Tahun 2016 Pagu Anggaran Awal TA Total Alokasi dana dalam DIPA TA Badan Pengembangan SDM Perhubungan sebesar Rp , dengan rincian sebagai berikut : Rincian Persumber dana: a. RM : Rp b. PNBP : Rp c. BLU : Rp d. PHLN : Rp. Alokasi perjenis belanja sebagai berikut: a. Belanja Pegawai : Rp Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 82

135 b. Belanja Barang : Rp c. Belanja Modal : Rp RM : Rp PHLN : Rp. Revisi Pagu Anggaran TA Dalam rangka penghematan dan pemotongan belanja tahun anggaran 2016, sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 4 Tahun 2016 tentang Langkah Langkah Penghematan Dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Badan Pengembangan SDM Perhubungan mendapatkan alokasi pemotongan dana sebesar Rp , dengan rincian sebagai berikut: Tabel Alokasi Pemotongan Anggaran, 2016 NO SATKER SISA KONTRAK REVIU ITJEN PENGHEMATAN BELANJA MODAL PERJALANAN DINAS PEMOTONGAN ANGGARAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN I FUNGSI EKONOMI A PENGEMBANGAN SDM PHB DARAT PUSBANG SDM PHB DARAT B PENGEMBANGAN SDM PHB LAUT PUSBANG SDM PHB LAUT BP3IP JAKARTA BPPTL JAKARTA C PENGEMBANGAN SDM PHB UDARA PUSBANG SDM PHB UDARA BPPP PALEMBANG Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 83

136 NO SATKER SISA KONTRAK REVIU ITJEN PENGHEMATAN BELANJA MODAL PERJALANAN DINAS PEMOTONGAN ANGGARAN 3 BPPP JAYAPURA BPPP CURUG D PENGEMBANGAN SDM APARATUR PHB PUSBANG SDM APARATUR PHB E DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA SEKRETARIAT BPSDMP BP3K SDM TRANSPORTASI II FUNGSI PENDIDIKAN F PENDIDIKAN PERHUBUNGAN DARAT STTD BEKASI BPPTD PALEMBANG PKTJ TEGAL BP2TD BALI API MADIUN G PENDIDIKAN PERHUBUNGAN LAUT STIP JAKARTA PIP SEMARANG PIP MAKASSAR BP2IP TANGERANG POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA BP2IP BAROMBONG BP2IP SORONG BP2IP MALAHAYATI ACEH BESAR Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 84

137 NO SATKER SISA KONTRAK REVIU ITJEN PENGHEMATAN BELANJA MODAL PERJALANAN DINAS PEMOTONGAN ANGGARAN 9 BP2P PADANG PARIAMAN BP2P MINAHASA SELATAN H PENDIDIKAN PERHUBUNGAN UDARA STPI CURUG ATKP SURABAYA ATKP MAKASSAR ATKP MEDAN BP3 BANYUWANGI Sumber Data: Bagian Keuangan Sekretariat BPSDM Perhubungan, 2017 Disamping itu pagu anggaran Badan Pengembangan SDM Perhubungan tahun 2016 mengalami penambahan anggaran terkait APBN P, PNBP dan BLU sebesar Rp , dengan rincian sebagai berikut: Tabel Penambahan Dana BLU dan PNBP, 2016 NO SATKER PENAMBAHAN DANA BLU PENAMBAHAN DANA PNBP BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN I FUNGSI EKONOMI E DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA SEKRETARIAT BPSDMP II FUNGSI PENDIDIKAN F PENDIDIKAN PERHUBUNGAN DARAT STTD BEKASI G PENDIDIKAN PERHUBUNGAN LAUT STIP JAKARTA PIP SEMARANG PIP MAKASSAR Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 85

138 NO SATKER PENAMBAHAN DANA BLU PENAMBAHAN DANA PNBP 4 BP2IP TANGERANG POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA BP2IP BAROMBONG BP2IP MALAHAYATI ACEH BESAR BP2P PADANG PARIAMAN BP2P MINAHASA SELATAN H PENDIDIKAN PERHUBUNGAN UDARA STPI CURUG ATKP SURABAYA ATKP MAKASSAR ATKP MEDAN Sumber Data: Bagian Keuangan Sekretariat BPSDM Perhubungan, 2017 Sehingga Total Pagu DIPA Badan Pengembangan SDM Perhubungan TA setelah adanya penghematan/pemotongan dan penambahan pagu APBN P, BLU dan PNBP menjadi sebesar Rp , dengan rincian sebagai berikut : Alokasi perjenis belanja sebagai berikut: a. Belanja Pegawai : Rp b. Belanja Barang : Rp c. Belanja Modal : Rp RM : Rp PHLN : Rp. Disamping itu adanya Instruksi Presiden (INPRES 8 Tahun 2016) untuk melakukan penghematan dengan melakukan blokir mandiri (Self Blocking) sebesar Rp , sehingga pagu akhir setelah Self Blocking menjadi sebesar Rp , dengan rincian sebagai berikut: Tabel Blokir Mandiri (Self Blocking) UPT/Satker BPSDM Perhubungan, 2016 NO SATKER PAGU DIPA AWAL SELF BLOKING BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN PAGU DIPA SETELAH SELF BLOKING Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 86

139 NO SATKER PAGU DIPA AWAL SELF BLOKING PAGU DIPA SETELAH SELF BLOKING I FUNGSI EKONOMI A PENGEMBANGAN SDM PHB DARAT PUSBANG SDM PHB DARAT B PENGEMBANGAN SDM PHB LAUT PUSBANG SDM PHB LAUT BP3IP JAKARTA BPPTL JAKARTA C PENGEMBANGAN SDM PHB UDARA PUSBANG SDM PHB UDARA BPPP PALEMBANG BPPP JAYAPURA BPPP CURUG D PENGEMBANGAN SDM APARATUR PHB E 1 PUSBANG SDM APARATUR PHB BALAI DIKLAT PEMBANGUNAN KARAKTER SDM TRANSPORTASI DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA SEKRETARIAT BPSDMP II FUNGSI PENDIDIKAN F PENDIDIKAN PERHUBUNGAN DARAT STTD BEKASI BPPTD PALEMBANG PKTJ TEGAL BP2TD BALI API MADIUN G PENDIDIKAN PERHUBUNGAN LAUT STIP JAKARTA PIP SEMARANG PIP MAKASSAR Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 87

140 NO SATKER PAGU DIPA AWAL SELF BLOKING PAGU DIPA SETELAH SELF BLOKING 4 BP2IP TANGERANG POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA BP2IP BAROMBONG BP2IP SORONG BP2IP MALAHAYATI ACEH BESAR BP2P PADANG PARIAMAN BP2P MINAHASA SELATAN H PENDIDIKAN PERHUBUNGAN UDARA STPI CURUG ATKP SURABAYA ATKP MAKASSAR ATKP MEDAN BP3 BANYUWANGI Sumber Data: Bagian Keuangan Sekretariat BPSDM Perhubungan, 2017 Rincian Alokasi perjenis belanja sebagai berikut: a. Belanja Pegawai : Rp b. Belanja Barang : Rp c. Belanja Modal : Rp RM : Rp PHLN : Rp. Realisasi Penyerapan Anggaran TA Realisasi penyerapan DIPA T.A 2016 posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp , dengan rincian sebagai berikut: Pagu sebelum Self Blocking Rp , : Keuangan = 78,82% Fisik = 87,29% Adapaun rincian realisasi perjenis belanja adalah Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 88

141 JENIS BELANJA PAGU DANA (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSENTASE KEUANGAN Belanja Pegawai ,62 Belanja Barang ,70 Belanja Modal ,11 Total ,82 Pagu setelah Self Blocking Rp , : Keuangan = 89,43% Fisik = 90,86% Adapaun rincian realisasi perjenis belanja adalah JENIS BELANJA PAGU DANA (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSENTASE KEUANGAN Belanja Pegawai ,62 Belanja Barang ,44 Belanja Modal ,71 Total ,43 2. Analisis Kegiatan Yang Tidak Terlaksana Dan Sisa Dana Oleh Unit Kerja Eselon I Secara garis besar disampaikan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan oleh Satker/UPT di lingkungan Badan pengembangan SDM Perhubungan adalah sebesar Rp , yang terdiri: a. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut - Pengadaaan Kendaraan Opersional/Bus Sedang Roda 6 BP2IP Sulawesi Utara sebesar Rp , dikarenakan proses revisi anggaran dan terbatasnya waktu pelaksanaan. b. Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 89

142 - Pengadaan Kendaraan Operasional Kantor Roda 4 (Minibus) sumber dana PNBP sebesar Rp , dikarenkan target penerimaan PNBP yang tidak tercapai. c. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara - Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi yang bersumber dana dari PNB sebesar Rp , dikarenkan target penerimaan PNB yang tidak tercapai. d. BP2IP Tangerang - Pelaksanaan Diklat Seafarers with Designated Security Duties (SDSD) sebesar Rp , tidak terlaksana dikarenakan tidak adanya peserta; - Pelaksanaan Diklat Basic Liquified Gas Tanker (BLGT) sebesar Rp , tidak terlaksana dikarenakan belum terbitnya approval dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk menyelenggarakan diklat dimaksud; - Pelaksanaan Diklat Global Martime Distress Safety System Course (GMDSS) sebesar Rp , tidak terlaksana dikarenakan belum ada kurikulum diklat karena ada perubahan dari sertifikat keterampilan ke sertifikat kompetensi; e. BP2IP Minahasa Selatan - Pelaksanaan Diklat Basic Safety Training (BST) sebanyak 2 angkatan yang bersumber dana PNBP sebesar Rp , tidak terlaksana dikarenakan target penerimaan PNBP yang tidak tercapai; - Pelaksanaan Diklat Advanced Fire Fighting (AFF) sebanyak 3 angkatan yang bersumber dana PNBP sebesar Rp , tidak terlaksana dikarenakan target penerimaan PNBP yang tidak tercapai; - Pelaksanaan Diklat Security Awareness Training (SAT) sebanyak 3 angkatan yang bersumber dana PNBP sebesar Rp , tidak terlaksana dikarenakan target penerimaan PNBP yang tidak tercapai; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 90

143 f. BP2IP Sorong - Pelaksanaan Diklat Ahli Teknika Tingkat (ATT) IV sebesar Rp , tidak dilaksnakan dikarenakan tidak ada peserta untuk memenuhi kuota satu kelas; - Pelaksanaan Diklat Ahli Teknika Tingkat (ATT) V sebesar Rp , tidak dilaksnakan dikarenakan tidak ada peserta untuk memenuhi kuota satu kelas; g. BP3 Curug - Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Modul dan Bahan Ajar sebesar Rp , tidak dilaksanakan; - Pelaksanaan kegiatan Penyusunan TPM sebesar Rp , tidak dilaksanakan; 3. Transito/Sisa Dana Kegiatan Transito/sisa dana kegiatan selama tahun anggaran 2016 (data sampai dengan 23 Januari 2017) adalah sebesar Rp , yang terdiri dari: a. Belanja Pegawai 1) Sisa dana pegawai sebesar Rp , yang terdiri dari Sisa Tunjangan Kinerja (14 M ), Sisa Tunjangan sertifikasi dosen (9,2 M) karena telah menerima dari tunjangan kinerja dan Efisiensi belanja gaji terhadap penyesuaian jumlah pegawai (31,8 M) karena adanya alih tugas dalam lingkup BPSDM; 2) Belanja Transito sebesar Rp , b. Sisa Kontrak (Setelah Self Blocking) 1) Belanja Barang sebesar Rp , dikarenakan Efisiensi; 2) Belanja Modal sebesar Rp , dikarenakan Efisiensi; c. Kegiatan Tidak Dilaksanakan 1) Belanja Barang sebesar Rp , ; 2) Belanja Modal sebesar Rp ,. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 91

144 Ini dikarenakan Keterbatasan waktu karena proses revisi (563 Juta), Target PNBP yang tidak tercapai (763 Juta) dan permasalahan peserta diklat (963 Juta) d. Sisa Dana 1) Sisa Belanja Barang Sisa Keperluan Perkantoran sebesar Rp , ; Sisa Pengadaan Bahan Makanan sebesar Rp , ; Sisa Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat sebesar Rp , ; Sisa Honor Operasional Satuan Kerja sebesar Rp , ; Sisa Belanja Operasional Lainnya sebesar Rp , ; Sisa Belanja Bahan Diklat sebesar Rp , ; Sisa Honor Output Kegiatan sebesar Rp , ; Sisa Belanja Non Operasional Lainnya sebesar Rp , ; Sisa Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi sebesar Rp , ; Sisa Belanja Barang Persediaan Lainnya sebesar Rp , ; Sisa Belanja Listrik, Telepon, Air, Daya Jasa Lainnya, Pos Giro sebesar Rp , ; Sisa Belanja Jasa Profesi dan Jasa Lainnya sebesar Rp , ; Sisa Pemeliharaan sebesar Rp , ; Sisa Belanja Perjalanan Dinas dan Paket Meeting sebesar Rp , ; 2) Sisa Belanja Modal Modal Lainnya (Pembuatan Sertifikat Tanah, Perjalanan dan Honor Tim Tanah, Adm Lelang) sebesar Rp , ; e. Pekerjaan Yang Melewati tahun Anggaran sebesar Rp , yaitu kegiatan Paket 3 Pembangunan BPPTD Kalimantan; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 92

145 f. Sisa Dana BLU sebesar Rp , (Belanja Barang) dan Rp , (Belanja Modal), ini akan menjadi saldo awal kas tahun berikutnya (Efisiensi) yang akan dialokasikan sebagai belanja remunerasi tahun berikutnya. 4. Sisa Kontrak Kegiatan Badan Pengembangan SDM Perhubungan sepanjang tahun 2016 juga menyisakan kontrak yang terdiri dari: a. Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat 1) Sisa kontrak kegiatan Penyusunan Modul Prodi Diploma III Teknik Bangunan dan Jalur Perkeretaapian belanja barang sebesar Rp , ; 2) Sisa kontrak kegiatan Penyusunan Modul Prodi Diploma III Teknik Mekanika Perkeretaapian belanja barang sebesar Rp , ; 3) Sisa kontrak kegiatan Pembangunan Gedung BPPTD Kalimantan Paket 3 belanja modal sebesar Rp , ; 4) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Kendaraan Operasional PPSDMPD belanja modal sebesar Rp , ; 5) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Mobil Dinas Operasional BPPTD Pontianak belanja modal sebesar Rp , ; 6) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Mobil Dinas Pejabat Eselon III BPPTD Pontianak belanja modal sebesar Rp , ; 7) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Mobil Dinas Pejabat Eselon IV BPPTD Pontianak belanja modal sebesar Rp , ; 8) Sisa kontrak kegiatan Studi Kebutuhan Workshop dan Bengkel BPPTD Pontianak belanja barang sebesar Rp ,. b. ATKP Medan 1) Sisa kontrak kegiatan Buku Bacaan Taruna belanja modal sebesar Rp , ; Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 93

146 2) Sisa kontrak kegiatan Peralatan Fasiltas Perawatan Gigi belanja modal sebesar Rp , ; 3) Sisa kontrak kegiatan Konsultan Perencanaan Jaringan Air Bersih belanja modal sebesar Rp , ; 4) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan ECC REG Dan SSD belanja modal sebesar Rp , ; 5) Sisa kontrak kegiatan Baju Tahan Panas belanja modal sebesar Rp , ; 6) Sisa kontrak kegiatan Konsultan Perencanaan Shelter Penyimpanan Pesawat belanja modal sebesar Rp , ; 7) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Operasional Roda Enam belanja modal sebesar Rp , ; 8) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Operasional Roda Empat belanja modal sebesar Rp , ; 9) Sisa kontrak kegiatan Software CBT AVSEC belanja modal sebesar Rp , ; 10) Sisa kontrak kegiatan Pengawasan Pembangunan Shelter belanja modal sebesar Rp , ; 11) Sisa kontrak kegiatan Konsultan Pengawasan Jaringan Air Bersih belanja modal sebesar Rp , ; 12) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Desk Controller ADC belanja modal sebesar Rp , ; 13) Sisa kontrak kegiatan AC Standing Free belanja modal sebesar Rp , ; 14) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Audio Visual belanja modal sebesar Rp ,. c. BP2TD Bali Sisa kontrak kegiatan Pembangunan 4 Gedung, Pembangunan Gedung Asrama Taruni (1 Unit), Pembangunan Gedung Asrama Taruna (1 Unit), Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 94

147 Pembangunan Gedung Kelas (3 Lantai) dan Pembangunan Gedung Administrasi (3 Lantai) belanja modal sebesar Rp ,. d. BP3 Palembang 1) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Kendaraan Pendukung PKP PK jenis RIV belanja modal sebesar Rp , ; 2) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Aircraft Door Trainer and Overwing Exit belanja modal sebesar Rp , ; 3) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Meubelair dan Perlengkapan Gedung Laboratorium Teknik Bandar Udara belanja modal sebesar Rp , ; 4) Sisa kontrak kegiatan Pembangunan Gedung Poliklinik belanja modal sebesar Rp , ; 5) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Buku Perpustakaan belanja modal sebesar Rp , ; 6) Sisa kontrak kegiatan Pembuatan Automatic Gate System belanja modal sebesar Rp , ; 7) Sisa kontrak kegiatan Pembuatan Neon Sign belanja modal sebesar Rp , ; 8) Sisa kontrak kegiatan Konsultansi Penyusunan Dokumen AMDAL Kawasan BP3 Palembang belanja modal sebesar Rp , ; 9) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Perlengkapan Poliklinik belanja modal sebesar Rp ,. e. PIP Semarang Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Gedung Serbaguna Taruna belanja modal sebesar Rp ,. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 95

148 f. BP2TL Jakarta 1) Sisa kontrak kegiatan Kegiatan Modal peralatan dan mesin (Camera, Jemuran, Kursi, Handy Talky Sarana Diklat) belanja modal sebesar Rp , ; 2) Sisa kontrak kegiatan Kegiatan Gedung dan Bangunan (Renovasi Gedung Atlas) belanja modal sebesar Rp ,. g. BP2IP Sorong 1) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Solar belanja barang sebesar Rp , ; 2) Sisa kontrak kegiatan Pengadaan Permakanan Taruna belanja barang sebesar Rp , ; 3) Sisa kontrak kegiatan Jasa Cleaning Service belanja barang sebesar Rp ,. 5. Anggaran Yang Diberi Tanda Bintang/Blokir Kegiatan Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang diberi tanda bintang/diblokir sepanjang tahun 2016 adalah sejumlah Rp ,, yang meliputi: Tabel Anggaran Tanda Bintang/Blokir UPT/Satker BPSDM Perhubungan, 2016 SATKER BLOKIR BELANJA BARANG BLOKIR BELANJA MODAL I FUNGSI EKONOMI A PENGEMBANGAN SDM PHB DARAT 1 PUSBANG SDM PHB DARAT B PENGEMBANGAN SDM PHB LAUT 1 PUSBANG SDM PHB LAUT BP3IP BPPTL C PENGEMBANGAN SDM PHB UDARA 1 PUSBANG SDM PHB UDARA Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 96

149 SATKER BLOKIR BELANJA BARANG BLOKIR BELANJA MODAL 2 BPPP PALEMBANG BPPP JAYAPURA BPPP CURUG D PENGEMBANGAN SDM APARATUR PHB 1 PUSBANG SDM APARATUR PHB E 2 BP3K SDM TRANSPORTASI DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA 1 SEKRETARIAT BPSDMP II FUNGSI PENDIDIKAN F PENDIDIKAN PERHUBUNGAN DARAT 1 STTD BPPTD PALEMBANG PKTJ TEGAL BP2TD BALI API MADIUN G PENDIDIKAN PERHUBUNGAN LAUT 1 STIP PIP SEMARANG PIP MAKASSAR BP2IP TANGERANG POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA BP2IP BAROMBONG BP2IP SORONG BP2IP MALAHAYATI ACEH BESAR BP2P PADANG PARIAMAN BP2P MINAHASA SELATAN H PENDIDIKAN PERHUBUNGAN UDARA 1 STPI ATKP SURABAYA ATKP MAKASSAR ATKP MEDAN BP3 BANYUWANGI TOTAL Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 97

150 6. Sisa Dana Badan Layanan Umum Sisa dana BLU yang akan menjadi saldo awal kas pada Badan Pengembangan SDM Perhubungan sebesar Rp , yang terdiri dari: a. Sisa dana BLU belanja barang sebesar Rp , ; b. Sisa dana BLU belanja modal sebesar Rp ,. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 III 98

151 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Badan Pengembangan SDM Perhubungan telah menetapkan 10 Sasaran Strategis yang berisikan 16 Indikator Kinerja Utama. Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang telah ditetapkan dengan membandingkan antara realisasi yang dicapai dengan rencana tingkat capaian yang ditetapkan. 2. Secara keseluruhan program/kegiatan Badan Pengembangan SDM Perhubungan tahun 2016 telah dilaksanakan dengan baik hal ini diindikasikan dengan tingkat capaian dari kinerja kegiatan maupun sasaran (sebagaimana yang dijelaskan dalam Bab III). 3. Faktor pendukung keberhasilan pencapaian sasaran adalah tersedianya Sumber Daya Manusia yang memadai, alokasi dana sesuai kebutuhan, tersedianya peralatan pendukung serta koordinasi dan kerja sama yang baik di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan melalui pembinaan secara terus menerus. B. SARAN 1. Agar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah lebih berguna untuk umpan balik bagi pihak pihak yang berkepentingan, format dan isi substansi laporan kinerja perlu dilakukan evaluasi dan penyempurnaan penyempurnaan. 2. Karena Laporan Kinerja merupakan dokumen yang hidup dan berkesinambungan selama periode waktu Rencana Strategis/Renstra 5 (lima) tahunan, maka untuk Tahun Anggaran 2017 agar dilakukan penyusunan secara lebih komprehensif Rencana Strategis 2015 s/d 2019 untuk Badan Pengembangan SDM berikut Unit Kerja di bawahnya. Laporan Kinerja BPSDM Perhubungan 2016 VI 1

152 LAMPIRAN LAMPIRAN - Form Renstra Tahun Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Form Penetapan Kinerja (PK) Tahun Form Pengukuran Kinerja Tahun Form Perbandingan Pengukuran Kinerta Tahun 2012 sampai dengan Form Perbandingan Renstra, RKT, PK dan Capaian Kinerja Tahun 2016

153 LAMPIRAN A MATRIK KINERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN Instansi : Kementerian Perhubungan Unit Eselon I : Badan Pengembangan SDM Perhubungan IKU : 1. Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan per tahun yang sesuai dengan standar kompetensi BPSDM 2. Jumlah lulusan pendidikan dan pelatihan yang dihasilkan BPSDM setiap tahun yang sesuai dengan standar kompetensi BPSDM TARGET NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN a b c Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. Orang Orang Dokumen Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem d e Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum ) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU) Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Dokumen Dokumen Dokumen Lembaga f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen g Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. Nilai Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. (%) Rp

154 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peraturan i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. Unit M j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang

155 FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN Instansi Unit Eselon I : Kementerian Perhubungan : Badan Pengembangan SDM Perhubungan NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan Orang b c Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi Orang 64 Dokumen d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. 43 Sistem 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 0 Dokumen 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 0 Dokumen 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 153 Dokumen e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 2 Lembaga

156 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi 148 Dokumen g Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. 86,50 Nilai 86,00 (%) 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi Rp. h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. 0 Peraturan i j Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi 660 Unit tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan ,960 M2 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika Orang

157 FORMULIR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Instansi Unit Eselon I Tahun Anggaran : Kementerian Perhubungan : Badan Pengembangan SDM Perhubungan : 2016 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK AWAL TARGET PK REVISI a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang c Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. Dokumen Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem 8 12 d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen Dokumen Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga 9 16 f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen

158 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK AWAL TARGET PK REVISI g Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. Nilai 87,00 86,00 (%) 91,41 95,12 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. Rp h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peraturan i j Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi Unit tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. M ,20 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang PROGRAM 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan ANGGARAN : Rp ,00

159 FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016 Instansi Unit Eselon I Tahun Anggaran : Kementerian Perhubungan : Badan Pengembangan SDM Perhubungan : 2016 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI % CAPAIAN a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang ,95 b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang ,48 c Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. Dokumen ,88 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem ,00 d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen , ,27 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen ,29 e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga ,00 f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen ,63

160 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET PK REALISASI % CAPAIAN g Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. Nilai 86,00 77,74 90,40 (%) 95,12 89,43 94,02 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. Rp ,14 h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peraturan ,15 i j Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi Unit ,24 tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. M , ,20 99,84 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang ,96 PROGRAM ANGGARAN Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan 1. Jumlah Anggaran Tahun 2016 : Rp ,00 2. Pagu Revisi Tahun 2016 : Rp ,00 3. Pagu Revisi Tahun 2016 (Setelah Self Blocking ) : Rp ,00 4. Jumlah Realisasi Anggaran Th.2016 : Rp ,00

161 FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016 Instansi Unit Eselon I Tahun Anggaran : Kementerian Perhubungan : Badan Pengembangan SDM Perhubungan : 2016 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. SATUAN TARGET PK REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2014 TW I TW II TW III TW IV % CAPAIAN 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang ,95 b c d Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. Rata - Rata Capaian Sasaran 133,95 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar Orang ,48 kompetensi/kelulusan Rata - Rata Capaian Sasaran 133,48 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang Dokumen ,88 berbasis teknologi informasi. 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem Rata - Rata Capaian Sasaran ,00 90,94 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi ,67 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen ,27 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen ,29 e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Rata - Rata Capaian Sasaran 73,74 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga ,00 f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. Rata - Rata Capaian Sasaran 100,00 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen ,63 g h Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. Rata - Rata Capaian Sasaran Nilai 86, ,74 77,74 90,40 (%) 95,12 7,24 24,89 50,11 89,43 94,02 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. Rp ,14 Rata - Rata Capaian Sasaran 103,52 Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. Peraturan ,15 120,63 Rata - Rata Capaian Sasaran 46,15

162 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. SATUAN TARGET PK REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2014 TW I TW II TW III TW IV % CAPAIAN 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi Unit ,24 tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. M , , , ,20 99,84 j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Rata - Rata Capaian Sasaran 95,54 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang ,96 Rata - Rata Capaian Sasaran 95,96 PROGRAM ANGGARAN Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan 1. Jumlah Anggaran Tahun 2016 : Rp ,00 2. Pagu Revisi Tahun 2016 : Rp ,00 3. Pagu Revisi Tahun 2016 (Setelah Self Blocking ) : Rp ,00 4. Jumlah Realisasi Anggaran Th.2016 : Rp ,00

163 FORMULIR PERBANDINGAN KINERJA TAHUN 2011 s/d 2015 Instansi Unit Eselon I Tahun Anggaran : Kementerian Perhubungan : Badan Pengembangan SDM Perhubungan : 2015 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % Orang , , , , ,95 c b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi Rata Rata Capaian Sasaran 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Rata Rata Capaian Sasaran 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. 111,05 120,12 144,57 158,21 133,95 Orang , , , , ,48 108,81 116,12 146,94 159,64 133,48 Dokumen , , , , ,88 d e Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 4 Jumlah sistem informasi yang dibangun. Rata Rata Capaian Sasaran 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 7 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Rata Rata Capaian Sasaran 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Sistem , , , , ,00 103,19 91,86 97,37 51,24 90,94 Dokumen , , , , ,67 Dokumen , , , , ,27 Dokumen , , , , ,29 160,29 292,50 95,83 144,95 73,74 Lembaga 1 0 0, , , , ,00 f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. Rata Rata Capaian Sasaran 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi 0,00 0,00 0,00 58,33 100,00 Dokumen , , , , ,63 g Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. Rata Rata Capaian Sasaran 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. 950,00 128,57 212,20 276,32 120,63 Nilai 89,50 89,50 100,00 94,09 85,19 90,54 85,50 91,75 107,31 87,00 90,46 103,98 86,00 77,74 90,40 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. (%) 82,17 86,38 105,12 92,00 85,96 93,43 92,00 84,74 92,11 89,25 83,19 93,21 95,12 89,43 94,02 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. Rp , , , , ,14 h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. Rata Rata Capaian Sasaran 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. 102,02 94,94 100,20 99,28 103,52 Peraturan , , , , ,15 i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. Rata Rata Capaian Sasaran 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. 166,67 105,00 100,00 233,33 46,15 Unit , , , , ,24 M , , , ,88 101, , ,22 100, , ,20 99,84 j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Rata Rata Capaian Sasaran 101,66 99,51 99,03 116,13 95,54 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang , , , , ,96 Rata Rata Capaian Sasaran 88,74 100,24 82,85 72,46 95,96

164 FORMULIR PERBANDINGAN RENSTRA, RKT, PK DAN REALISASI Instansi Unit Eselon I Tahun Anggaran : Kementerian Perhubungan : Badan Pengembangan SDM Perhubungan : 2016 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN RENSTRA RKT PK REALISASI a Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. 1 Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang b Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 2 Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang c Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi 3 Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. Dokumen Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem d Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. 5 Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. 6 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen e Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). 8 Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga f Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. 9 Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen

165 NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN RENSTRA RKT PK REALISASI g Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. 10 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. 11 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. Nilai 87,00 86, ,74 (%) 90,00 86, ,43 12 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. Rp h Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. 13 Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peraturan i Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. 14 Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi Unit tinggi/ mutakhir. 15 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. M ,20 j Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. 16 Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang

166

PERJANJIAN KINERJA (REVISI) TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN

PERJANJIAN KINERJA (REVISI) TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN PERJANJIAN KINERJA (REVISI) TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN JL. Medan Merdeka Timur No.5 Jakarta Pusat 1 PERJANJTAN KTNERJA (REVtSt) TAHUN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-22.12-/217 DS4159-116-167-3 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-22.12-/215 DS7746-141-8282-737 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

B A B II PERENCANAAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN

B A B II PERENCANAAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN B A B II PERENCANAAN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN A. RENCANA KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERHUBUNGAN Pusat Pengembangan SDM Perhubungan laut telah menetapkan Visi

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-022.12-0/2013 DS 4105-0456-6406-8058 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI. PADA RAPAT KOORDINASI BIDANG KEPEGAWAIAN Yogyakarta, 29 April 2015

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI. PADA RAPAT KOORDINASI BIDANG KEPEGAWAIAN Yogyakarta, 29 April 2015 DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI PADA RAPAT KOORDINASI BIDANG KEPEGAWAIAN Yogyakarta, 29 April 2015 PRINSIP DALAM UNDANG-UNDANG ASN (UU No. 5 2014) ASN SEBAGAI PROFESI BERLANDASKAN PADA PRINSIP: 1. NILAI DASAR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-022.12-0/AG/2014 DS 0429-8282-0028-9458 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

2Ol9 dan tindak lanjut Reviu Rencana Strategis

2Ol9 dan tindak lanjut Reviu Rencana Strategis KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta 10110 Telp.:(021)345 6585 386 5064 384 7403 384 7519 381 7 401 384 7 539 Fax. : (021) 384

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI LATIHAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg No.1138, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Penetapan IKU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 70 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 63, 2016 KEMENHUB. Badan Penelola Transportasi JABODETABEK. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 3 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Sekretariat Negara

BAB I PENDAHULUAN. B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Sekretariat Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014 A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan kinerja Badan Litbang Perhubungan tahun 2016 ini merupakan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran yang berisi informasi tentang keberhasilan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN 2.1 VISI DAN MISI PRESIDEN Presiden Joko Widodo menetapkan Visi dan Misi pembangunan Tahun 2015-2019 yang secara politik menjadi bagian dari tujuan tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 88 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI DARAT BALI DENGAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur ke Hadirat Illahi Rabbi, karena hanya dengan limpahan rahmat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BADAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN IKATAN DINAS DAN POLA PEMBIBITAN DALAM SELEKSI PENERIMAAN CALON TARUNA (SIPENCATAR) DIKLAT PEMBENTUKAN TA 2018/2019 Jakarta, Maret 2018 AGENDA FORMASI IKATAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN MALAHAYATI

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintah. Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Penyelenggaraan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.208, 2014 ADMINISTRASI. Sumber Daya Manusia. Metereologi. Klimatologi. Geofisika. Pengembangan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tamb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.663, 2017 KEMENHUB. Poltek Penerbangan Surabaya. ORTA. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 32 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 05/BPSDMP-2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 05/BPSDMP-2017 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 05/BPSDMP-2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI BAGI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 86 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR Visi dan Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Datar mengacu pada Visi dan Misi instansi di

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KECAMATAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN TANGERANG

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENYULUHAN DAN PELAYANAN TERPADU PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci