HUBUNGAN ANTARA GAMBARAN ULTRASONOGRAFI TIROID BERDASARKAN KLASIFIKASI TIRADS DENGAN KLASIFIKASI SITOPATOLOGI BETHESDA PADA NODUL TIROID
|
|
- Teguh Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA GAMBARAN ULTRASONOGRAFI TIROID BERDASARKAN KLASIFIKASI DENGAN KLASIFIKASI SITOPATOLOGI BETHESDA PADA NODUL TIROID The Relationship between Thyroid Nodular Ultrasonography based on and Cytopathology BETHESDA classifications in Nodular Goitre Patients Ramlah Massing 1, Nurlaily idris 1, Muhammad Ilyas 1, Frans Liyadi 1, Cahyono Kaelan 2, Arifin Seweng 3 1. Bagian Ilmu Radiologi fakultas kedokteran, Universitas Hasanuddin 2. Bagian Ilmu Patologi Anatomi fakultas kedokteran, Universitas Hasanuddin 3. Bagian statistik fakultas kesehatan masyarakat, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: dr. Ramlah Massing Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, HP: ramlahmasssing@yahoo.co.id 1
2 ABSTRAK Ultrasonografi tiroid merupakan modalitas radiologik utama dalam mengevaluasi nodul tiroid berbagai penelitian melaporkan variabilitas dalam akurasi diagnostik dalam menentukan nodul tiroid ganas atau jinak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ultrasonografi tiroid berdasarkan klasifikasi dengan klasifikasi sitopatologi BETHESDA tiroid pada nodul tiroid. Penelitian ini dilakukan di Bagian Radiologi RS dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Metode penelitian bersifat cross sectional, dilakukan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus Total sampel 73 orang dengan gejala klinis nodul tiroid, berumur antara tahun. Pemeriksaan USG tiroid digunakan untuk menilai nodul tiroid dan menentukan risiko keganasan berdasarkan klasifikasi kemudian dibandingkan dengan klasifikasi sitopatologi BETHESDA tiroid. Pada penelitian ini pula dinilai korelasi antara umur, jenis kelamin, klasifikasi serta klasifikasi sitopatologi BETHESDA tiroid. Analisis statistik yang dilakukan berdasarkan skala pengukuran yaitu Uji Chi- Square dan uji Korelasi spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang bermakna antara ultrasonografi tiroid berdasarkan klasifikasi dengan klasifikasi sitopatologi BETHESDA tiroid. Pada penelitian ini pula ditemukan hasil korelasi yang tidak bermakna antara umur dengan klasifikasi, umur dengan klasifikasi BETHESDA tiroid, jenis kelamin dengan klasifikasi,jenis kelamin dengan klasifikasi BETHESDA tiroid. Kata kunci : USG tiroid, Klasifikasi, Klasifikasi sitopatologi BETHESDA tiroid, nodul tiroid ABSTRACT This study aims to find out the relationship between thyroid nodular ultrasonography based on and Cytopathology BETHESDA classifications in nodular goitre patients. The research was conducted in the Radiology Departement of dr. Wahidin Sudirohusodo hospital, Makassar from May to August 2013 by using the cross-sectional method. There were 73 samples of people with clinical symptoms of thyroid nodules, aged between years old. The Ultrasonography thyroid examination was used to assess the thyroid nodules to determine the risk of malignancy based on the classification. The results were then compared with the thyroid Cytopathology BETHESDA classification. There was also an assessment of the correlation between age, gender, classification, and thyroid Cytopathology BETHESDA classification. The statistical analysis was conducted based on the measurement scale of Chi-Square and Spearman correlations test. The results reveal that there is significant relationship between Thyroid Nodular Ultrasonography based on classifications and the one based on thyroid Cytopathology BETHESDa classification. There is also an insignificant correlation between age, and classification, between age and thyroid Cytopathology BETHESDA classification, between age and classification, and between gender and thyroid Cytopathology BETHESDA classification Keywords: Thyroid ultrasonography, classification, Thyroid Cytopathology BETHESDA classification, thyroid nodule. 2
3 PENDAHULUAN Nodul tiroid adalah pembesaran yang teraba pada kelenjar tiroid di daerah leher. Nodul tiroid merupakan suatu pertumbuhan sederhana yang cepat dari jaringan tiroid normal, kista berisi cairan, inflamasi (tiroiditis), atau tumor (salah satu dari jinak atau ganas). Nodul tiroid diindikasikan dengan adanya satu atau beberapa nodul yang berada di dalam kelenjar tiroid. (Welker MJ dkk. 2003; Hedegus L, 2004) Nodul tiroid dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, yaitu berdasarkan jumlah nodul yaitu uninoduler dan multinoduler. berdasarkan kemampuan menangkap yodium radioaktif, dikenal 3 bentuk nodul tiroid yaitu : nodul dingin, nodul hangat dan nodul panas serta berdasarkan konsistensinya : nodul lunak, kistik, keras dan sangat keras.(masjhur JS, 2006; Hong CY dkk, 2003) Nodul tiroid merupakan kasus yang sering ditemukan dan dapat disebabkan oleh berbagai jenis gangguan pada kelenjar tiroid. Meskipun kebanyakan nodul jinak, tetapi sekitar 5% dari nodul yang teraba adalah nodul ganas. (Brennan, 2007; Welker dkk, 2003). Nodul tiroid umumnya dapat dideteksi dengan menggunakan ultrasonografi sampai 60% dari seluruh populasi. Data dari the Surveillance Epidemiology and End Results (SEER) terlihat adanya peningkatan prevalensi differensiasi kanker tiroid diseluruh dunia dimana jumlah terbanyak yang terdeteksi adalah small pappilary carsinoma. Sebagai evaluasi awal pada pasien dengan nodul tiroid dilakukan selain dengan USG leher sebagai gold standar dilakukan FNA yang memberikan hasil diagnostik cepat, murah, dan aman. Peningkatan diagnosis prevalensi karsinoma tiroid dengan menggunakan USG juga meningkatkan prosedur diagnostik sitologi (Ries LAG dkk, 2007; Hassell LA, 2011;Ross DS, 2006). Ultrasonografi tiroid merupakan modalitas utama dalam mengevaluasi nodul tiroid. Dengan menggunakkan ultrasonografi, nodul tiroid tampak sebagai lesi noduler didalam kelenjar tiroid yang dapat dibedakan dengan parenkim sekitarnya. Beberapa gambaran ultrasonografi seperti hipoechogenitas, tepi ireguler, mikrokalsifikasi dan bentuk taller than wide telah diajukan sebagai prediktor keberadaan malignansi tiroid. Meskipun demikian, berbagai penelitian melaporkan variabilitas dalam akurasi diagnostik yang kemungkinan saling tumpang tindih dalam menentukan nodul tiroid ganas atau jinak, tanpa memperhatikan apakah nodul tiroid tersebut memiliki gambaran nodul solid atau kistik (Popli dkk, 2012; Lee dkk, 2011). Sebagian peneliti menggunakan USG grey scale seperti Yoon dkk menggunakan kriteria kalsifikasi perifer (Yoon dkk, 2007) Kim MJ dkk., dengan makrokalsifikasi (Kim dkk, 2008). Beberapa peneliti lainnya menggunakan mikrokalsifikasi, tepi yang ireguler, 3
4 hipogenitas, halo sign dan limfadenopati regional seperti pada Hoang dkk(hoang dkk., 2007). Algin O dkk (Algin O dkk, 2010), Iannuccilli JD (Iannuccilli dkk, 2004). Secara khusus, Horvath dkk, mengajukan Thyroid Imaging Reporting and Data System () untuk mengembangkan karakteristik ultrasonografi standar dan sistem pelaporan data untuk lesi tiroid. Meskipun demikian, tidak ada penelitian yang secara berkesinambungan memanfaatkan klasifikasi ultrasonografi untuk nodul tiroid. (Lee dkk, 2011). Sistem pelaporan untuk FNA tiroid efektif untuk memfasilitasi komunikasi antar Sitopatolog, ahli endokrin, ahli bedah, ahli radiologi, dan petugas kesehatan lainnya. Saat ini ada beberapa klasifikasi tumor tiroid diantaranya yang berdasarkan WHO, AFIP (Armed Forces of Institute Pathology), maupun BETHESDA. Sehingga untuk menyamakan komunikasi, sistem pelaporan sitopatologi tiroid klasifikasi BETHESDA digunakan sebagai pelaporan dengan kategori diagnostik. Klasifikasi BETHESDA merupakan sistem pelaporan hasil dari sitopatologi yang dapat dinilai validitasnya. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk menentukan hubungan antara gambaran ultrasonografi tiroid berdasarkan klasifikasi dengan klasifikasi sitopatologi BETHESDA pada nodul tiroid. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan penelitian Penelitian ini dilakukan di bagian Radiologi RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Merupakan penelitian uji korelasi, desain penelitian adalah cross sectional, sampel diambil dengan menggunakan metode consecutive sampling, analisis data menggunakan uji Chi-square dan uji korelasi Spearman. Populasi dan sampel Populasi adalah pasien nodul tiroid yang dikirim ke Bagian Radiologi untuk dilakukan pemeriksaan ultrasonografi tiroid. Sampel sebanyak 73 sampel dari penderita nodul tiroid, berumur antara tahun yang memenuhi kriteria penelitian. Sampel penelitaian diperoleh dengan cara consecutive sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah seluruh pasien nodul tiroid berdasarkan pemeriksaan USG dan bersedia ikut dalam penelitian dengan mengisi dan menandatangani informed consent. Pasien dengan limfoma leher, pernah mendapatkan terapi ablasi tiroid (bedah/ radionuklir), terdapat infeksi atau luka di permukaan kulit leher di atas dan sekitar kelenjar tiroid yang menyulitkan pemeriksaan USG leher akan dieksklusi. 4
5 Metode pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Biodata pasien dicatat pada formulir kuesioner penelitian. Setiap subjek dilakukan pemeriksaan USG tiroid dengan menggunakan USG transduser linier frekuensi 7,5-12 MHz. Pasien dalam posisi terlentang dengan leher diekstensikan. Hasil pemeriksaan USG leher kemudian di klasifikasikan berdasarkan dan dibawa ke dokter yang mengirim selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan sitopatologi dari bagian Patologi Anatomi selanjutnya di klasifikasikan berdasarkan BETHESDA. Analisis data Semua data yang diperoleh dicatat dan dilakukan analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi Chi-square dan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan (p=0,000). HASIL PENELITIAN Karakteristik sampel Penelitian ini mengikutkan total sampel : 73 sampel penderita nodul tiroid dari 73 responden ( 13 laki-laki dan 60 perempuan) dengan usia dan jenis kelamin disesuaikan, dan hasilnya terbanyak pada umur > 40 tahun yaitu 63% dan pada perempuan 82,2%. Tabel 1 memperlihatkan karakteristik sampel untuk tiap kelompok. Frekuensi dan persentase sampel berdasarkan umur pada keseluruhan sampel. Hasilnya menunjukkan 27 sampel atau 37% berusia sampai 40 tahun, dan 46 sampel atau 63% berusia di atas 40 tahun. Frekuensi dan persentase sampel berdasarkan jenis kelamin. Hasilnya menunjukkan jumlah sampel terbanyak adalah perempuan dengan jumlah 60 sampel atau 82,2%, sedangkan laki-laki dengan jumlah 13 sampel atau 17,8%. Frekuensi dan persentase sampel berdasarkan hasil USG nodul tiroid. Hasilnya menunjukkan jumlah sampel terbanyak adalah Jinak dengan jumlah 50 sampel atau 68,5%, sedangkan ganas dengan jumlah 23 sampel atau 31,5%. Frekuensi dan persentase sampel berdasarkan Klasifikasi. Hasilnya menunjukkan jumlah sampel terbanyak adalah 2 dengan jumlah 28 sampel atau 38,4%. 4B dengan jumlah sampel 17 atau 23,33%, 3 dengan jumlah sampel 11 atau 15,1% serta 4A dengan jumlah sampel 9 atau 12,3%. 5 dengan jumlah sampel 8 atau 11%. Frekuensi dan persentase sampel berdasarkan hasil pemeriksaan sitopatologi BETHESDA. Hasilnya menunjukkan jumlah sampel terbanyak adalah hasil sitopatologi BETHESDA jinak dengan jumlah sampel 44 atau 60,3%, sedangkan hasil sitopatologi 5
6 BETHESDA ganas jumlah sampel 29 atau 39,7%. Frekuensi dan persentase sampel berdasarkan Klasifikasi BETHESDA. Hasilnya menunjukkan jumlah sampel terbanyak adalah BETHESDA 2 dengan jumlah 40 sampel atau 54,8%. BETHESDA 6 dengan jumlah sampel 19 atau 26%, BETHESDA 4 dengan jumlah sampel 9 atau 12,3% serta BETHESDA 3 dengan jumlah sampel 3 atau 4,1%. BETHESDA 5 dengan jumlah sampel 2 atau 2,7%. Analisis statistik Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square dan uji korelasi Spearman pada tabel 2 analisis kesesuaian Klasifikasi dengan BETHESDA menunjukkan jumlah sampel yang sesuai antara klasifikasi dan BETHESDA yaitu 34 sampel atau 46,6%, Ada kesesuaian hasil yang signifikan antara klasifikasi dengan klasifikasi BETHESDA (p<0,001). Walaupun terlihat bahwa tingkat kesesuaian cukup rendah (46,6%). Secara statistik, pada tabel 3 terdapat kesesuaian hasil antara dengan BETHESDA. Hasil perbandingan dengan BETHESDA (sebagai Gold Standard), menunjukkan bahwa mempunyai nilai sensitivitas 75,9%, spesifisitas 97,7%, nilai prediksi positif 95,7%, nilai predikasi negatif 86,0%, dan akurasinya 89,0%. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara hasil USG leher dengan hasil pemeriksaan sitopatologi BETHESDA. Analisis hubungan antara gambaran USG nodul tiroid dengan hasil sitopatologi di mana merupakan jenis variabel kategorikal (ordinal) dan hasil sitopatologi yang merupakan jenis variabel ordinal dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi spearman dengan nilai p=0,000 (probabilitas kemaknaan). Dari hasil analisis ini diperoleh kesesuaian hasil yang signifikan antara Klasifikasi dengan Klasifikasi BETHESDA (p<0,001). Walaupun terlihat bahwa tingkat kesesuaian cukup rendah (46,6%). Penelitian yang dilakukan oleh Horvath dkk tahun 2009 diperoleh hasil sensitivitas 88%, spesifitas 49%, PPV 88%, NPV 49% dan akurasi 94%.Pada penelitian oleh Russ dkk pada tahun 2011 didapatkan hasil sensitivitas 95%, spesifitas 68%, dan odds ratio 40%. Kwak dkk serta Lee dkk. menilai berdasarkan komponen penilaian USG masingmasing. Kwak dkk mendapatkan kesimpulan bila angka kecurigaan pada gambaran USG meningkat, maka probabilitas serta risiko keganasan akan meningkat juga. Penelitian oleh Young dkk, mendapatkan hasil senstivitas, spesifitas, PPV, NPV dan akurasi yaitu 86%, 95%, 91%, 92% dan 92%. 6
7 Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah diutarakan di atas, oleh karena menghadapi kendala waktu penelitian yang pendek, sehingga jumlah sampel yang diperoleh sedikit dan sebaran sampel yang tidak merata, sehingga hanya dilakukan uji korelasi antara Klasifikasi dengan hasil sitopatologi Klasisfikasi BETHESDA. Pada penelitian ini didapatkan beberapa sampel yang berbeda antara hasil penilaian klasifikasi dengan klasifikasi BETHESDA, yang mana pada penilaian merupakan nodul ganas, tetapi pada pemeriksaan sitopatologi merupakan nodul tidak ganas. Hal ini dapat disebabkan oleh karena pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan yang operator-dependent, artinya hasil pemeriksaan USG sangat tergantung pada kemampuan, keahlian serta keterampilan operator yang melaksanakan pemeriksaan. Apabila operator yang melakukan pemeriksaan USG memiliki kemampuan, keahlian dan keterampilan yang mencukupi, maka hasil yang diperoleh dapat menjadi maksimal, demikian pula sebaliknya. Selain itu, hal lain yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan adalah kemampuan pemeriksa dalam menilai nodul tiroid, yang akan mempengaruhi hasil penilaian klasifikasi. Hal lain yang dapat menimbulkan perbedaan antara klasifikasi dengan sitopatologi klasifikasi BETHESDA adalah adanya kemungkinan pada saat dilakukan pemeriksaan sitopatologi, irisan sampel jaringan yang diambil sangat tipis, sehingga memungkinkan bagian dari nodul yang diamati bukan bagian nodul yang dinilai pada pemeriksaan USG. Pada beberapa kasus struma multinoduler, kemungkinan perbedaan juga bisa terjadi apabila sampel yang diambil oleh bagian Patologi Anatomi tidak sama dengan yang pernah dinilai oleh operator USG. Pada akhirnya, keterampilan dan pengetahuan tentang USG secara umum dan khususnya tentang tiroid dan harus dimiliki oleh setiap operator USG untuk memudahkan pelaksanaan klasifikasi, serta kerjasama yang baik antara bagian radiologi, bedah dan patologi anatomi sangat dibutuhkan untuk menentukan risiko keganasan nodul tiroid. Pemeriksaan dapat dipilih untuk deteksi dini dan sebagai pemeriksaan rutin pada penderita nodul tiroid karena USG tidak bersifat radiatif, sehingga seharusnya semua klinisi mengirim setiap lesi tiroid ke bagian radiologi untuk USG sehingga ahli patologi dapat mengarahkan FNAB lebih tepat. 7
8 KESIMPULAN DAN SARAN Terdapat kesesuaian hasil yang signifikan antara klasifikasi berdasarkan pemeriksaan ultrasonografi dengan klasifikasi BETHESDA berdasarkan pemeriksaan sitopatologi (p<0,001). Walaupun terlihat bahwa tingkat kesesuaian cukup rendah (46,6%). Tidak berbeda signifikan antara umur, jenis kelamin, klasifikasi serta hasil sitopatologi BETHESDA. Klasifikasi yang paling banyak ditemukan adalah 2 (38,4%), 4B (23,3%), 3 (15,1%), 4A (12,3%) serta 5 (11%). Klasifikasi BETHESDA yang paling banyak ditemukan adalah BETHESDA 2 (54,8%), BETHESDA 6 (26%), BETHESDA 4 (12,3%), BETHESDA 3 (4,1%) serta BETHESDA 5 (2,7%). Hasil perbandingan dengan BETHESDA (sebagai Gold Standard), menunjukkan bahwa mempunyai Sensitivitas 75,9%, Spesifisitas 97,7%, Nilai Prediksi Positif 95,7%, Nilai Predikasi Negatif 86,0% dan akurasi 89,0%. berdasarkan pemeriksaan USG leher dapat digunakan sebagai pemeriksaan radiologik untuk menilai risiko keganasan pada nodul tiroid. Perlu dibuat format pelaporan hasil USG leher yang lebih lengkap dan harus selalu dilakukan dalam penilaian kelainan pada kelenjar tiroid. Perlu kerjasama antara bagian radiologi, bagian bedah dan bagian patologi untuk menentukan bagian sampel yang akan dilakukan pemeriksaan sitopatologi maupun histopatologi. DAFTAR PUSTAKA Algin O., Algin E., Gokalp G., Erdogan C., Saraydaroglu O., Tuncel E. (2010). Role of duplex power doppler ultrasound in differentiation between malignant and benign thyroid nodules; Korean J Radiol,11: Brennan M., Franch J. (2007). Thyroid lumps and bumps. Australian Family Phycisisan Vol. 36, No.7. Hassell LA., Gillies EM., Dunn ST. (2011). Cytologic and molecular diagnosis of thyroid cancers: Is it time for routine reflex testing? Cancer Cytopathol 2011; 120: 7 17). Hedegus L.(2004). The Thyroid Nodule. [serials on the internet]. Available from: [cited December 2012] Hoang JK., Lee WK., Lee M., Johnson D., Farrell S. (2007). US features of thyroid malignancy; pearls and pitfalls. RadioGraphics; 27: Hong CY., Mei TC. (2003). Disease of the thyroid, parathyroid and salivary glands and cervical lymph nodes. Chapter 16. In: CG Peh W., Hiramatsu Y., editors. Textbook of radiologi. Singapore: TTG Asia Media; p: Iannuccilli JD., Cronan JJ., Monchik JM. (2004). Risk of malignancy of thyroid nodules as assessed by sonographic criteria. J Ultrasound Med; 23: Kim MJ., Kim EK., Park SI., Kim BM., Kwak JY., Kim SJ., Youk JH., Park SH. (2008). USguided fine-needle aspiration of thyroid nodules: indication, techniques, results. RadioGraphics: 28: Lee YH., Kim DW., In HS., Park JS., Kim SH., Eom JW., Kim B., Lee EJ., Rho MH. (2011). Differentiation between benign and malignant solid thyroid nodules using an US classification system. Korean J Radiology; 12(5):
9 Masjhur JS., Nodul tiroid. Dalam : Sudoyo AW., Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M., Setiati S., editors. Buku ajar penyakit dalam. Jakarta: Balai penerbit FKUI; hal Popli MB., Rastogi A., Bhalla PJS., Solanki Y. (2012). Utility of grayscale ultrasound to differentiate benign from malignant thyroid nodules. Indian J Radol Imaging; 22:63-68 Ries LAG., Melbert D., Krapcho M., et al. SEER Cancer Statistics Review, Bethesda, National Cancer Institute.(2007). Chen AY., Jemal A., Ward EM: Increasing incidenceof differentiated thyroid cancer inthe United States, Cancer 2009;115: ) Ross DS. (2006). Predicting thyroid malignancy (editorial). J Clin Endocrinol Metabol 2006; 91: ). Yoon DY., Lee JW., Chang SK., Choi CS., Seo YL., Kim KH et al.(2007). Peripheral calcification in thyroid nodules. J. Ultrasound Med 2007; 26: Welker & Orlov Welker., MJ and Orlov D. (2003). Thyroid Nodules. [cited on December 2012]. Available from : Lampiran Daftar Tabel Tabel 1. Sebaran sampel berdasarkan karakteristik VARIABEL N % Jenis Kelamin Laki-laki 13 17,8 Perempuan 60 82,2 Umur <=40 tahun 27 37,0 >40 tahun 46 63,0 Ganas 23 31,5 Jinak 50 68,5 Klasif , ,1 4A 9 12,3 4B 17 23, ,0 BETHESDA Cenderung Ganas 29 39,7 Cenderung Jinak 44 60,3 Klasif.BETHESDA BETHESDA ,8 BETHESDA 3 3 4,1 BETHESDA ,3 BETHESDA 5 2 2,7 BETHESDA ,0 Keterangan, % = persentase, n = jumlah sampel 9
10 Klasifikasi Tabel 2. Analisis Kesesuaian Klasifikasi dengan BETHESDA 2 3 4A Klasifikasi BETHESDA BETHESDA 2 BETHESDA 3 BETHESDA 4 BETHESDA 5 BETHESDA 6 Total N % 34,2% 1,4% 0,0% 2,7% 0,0% 38,4% N % 15,1% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 15,1% N % 2,7% 2,7% 4,1% 0,0% 2,7% 12,3% N % 2,7% 0,0% 5,5% 0,0% 15,1% 23,3% N % 0,0% 0,0% 2,7% 0,0% 8,2% 11,0% 4B 5 Total N % 54,8% 4,1% 12,3% 2,7% 26,0% 100,0% Keterangan, % = persentase, n = jumlah sampel Tabel 3. Sensitivitas dan Spesifisitas dibandingkan dengan BETHESDA BETHESDA Cenderung Ganas Cenderung Jinak Total Ganas Jinak Total Keterangan, n = jumlah sampel 10
KORELASI ULTRASONOGRAFI NODUL TIROID TIRADS DENGAN HASIL HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA STRUMA NODULER
KORELASI ULTRASONOGRAFI NODUL TIROID TIRADS DENGAN HASIL HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA STRUMA NODULER CORRELATION THYROID NODULAR ULTRASONOGRAPHY TIRADS WITH HISTOPATHOLOGY RESULT ON NODULAR GOITRE PATIENTS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin pada tubuh manusia yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triodotironin
Lebih terperinciABSTRAK KARAKTERISTIK ULTRASONOGRAFI PADA KECURIGAAN KLINIS KANKER TIROID DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015
ABSTRAK KARAKTERISTIK ULTRASONOGRAFI PADA KECURIGAAN KLINIS KANKER TIROID DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015 Gangguan yang cukup sering ditemukan pada kelenjar tiroid adalah munculnya
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG. American Thyroid Association (2014) mendefinisikan. nodul tiroid sebagai benjolan yang terbentuk karena
BAB I. PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG American Thyroid Association (2014) mendefinisikan nodul tiroid sebagai benjolan yang terbentuk karena pertumbuhan abnormal jaringan tiroid. Nodul tiroid merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tiroid ditemukan pada 4-8% dari populasi umum dengan pemeriksaan palpasi, 10-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nodul tiroid adalah masalah klinis umum pada masyarakat dan kejadian nodul tiroid telah meningkat seiring dengan peningkatan penggunaan ultrasonografi tiroid
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KLINIS DAN DIAGNOSIS SITOLOGI PASIEN DENGAN NODUL TIROID YANG DILAKUKAN PEMERIKSAAN FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY
ABSTRAK KARAKTERISTIK KLINIS DAN DIAGNOSIS SITOLOGI PASIEN DENGAN NODUL TIROID YANG DILAKUKAN PEMERIKSAAN FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY (FNAB) DI INSTALASI PATOLOGI ANATOMI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah cross sectional
55 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah cross sectional dengan kekhususan pada penelitian uji diagnostik. Sumber data penelitian menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 23.500 kasus karsinoma tiroid terdiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Kejadian penyakit lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Sebuah penelitian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang sering, insidennya masih belum diketahui dengan pasti. Massa pada leher dapat terjadi pada semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Nodul tiroid merupakan neoplasia endokrin yang paling sering ditemukan di klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu dan sensitivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum adalah 4-8 %, nodul yang ditemukan pada saat palpasi adalah %,
BAB I PENDAHULUAN Nodul tiroid merupakan permasalahan yang sering dijumpai dalam masyarakat dengan angka kejadian yang semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Pada banyak penelitian dikemukan bahwa
Lebih terperinciMajalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015
Akurasi Diagnosa FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Dibandingkan dengan Pemeriksaan Histopatologi pada Tumor Tiroid (Studi Kasus di Instalasi Patologi Anatomi RS dr. Saiful Anwar Malang Periode 2008-2010)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara merupakan keluhan yang paling sering ditemui pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang bersifat jinak mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan diagnosis penyakit pasien. Penegakkan diagnosis ini berperan penting
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI PADA PASIEN KELUHAN BERAK DARAH DENGAN KEJADIAN TUMOR KOLOREKTAL DI RSUP DR.
HUBUNGAN ANTARA PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI PADA PASIEN KELUHAN BERAK DARAH DENGAN KEJADIAN TUMOR KOLOREKTAL DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusununtuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada wanita di dunia. Angka kejadian kanker payudara meningkat lebih dari 20% sejak tahun 2008.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Karsinoma tiroid merupakan keganasan pada kelenjar tiroid dan merupakan keganasan kelenjar endokrin yang paling sering ditemukan. Di Indonesia insiden karsinoma tiroid
Lebih terperinciUJI DIAGNOSTIK ULTRASONOGRAFI DIBANDINGKAN DENGAN BIOPSI PATOLOGI ANATOMI DALAM MENDIAGNOSIS KARSINOMA TIROID JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
UJI DIAGNOSTIK ULTRASONOGRAFI DIBANDINGKAN DENGAN BIOPSI PATOLOGI ANATOMI DALAM MENDIAGNOSIS KARSINOMA TIROID JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat
Lebih terperinciUJI DIAGNOSTIK FNAB (FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY) DIBANDINGKAN DENGAN BIOPSI PATOLOGI ANATOMI DALAM MENDIAGNOSIS KARSINOMA TIROID
UJI DIAGNOSTIK FNAB (FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY) DIBANDINGKAN DENGAN BIOPSI PATOLOGI ANATOMI DALAM MENDIAGNOSIS KARSINOMA TIROID JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara
1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 20-50 TAHUN TENTANG SADARI SEBAGAI SALAH SATU DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN TANJUNG REJO MEDAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh:
Lebih terperinciKETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS (Si-BAJAH) DAN ULTRASONOGRAFI PADA NODUL TIROID DI RSUP H.
KETEPATAN PEMERIKSAAN TERPADU SITOLOGI BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS (Si-BAJAH) DAN ULTRASONOGRAFI PADA NODUL TIROID DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TESIS OLEH : JULIANA LINA No.Reg. : 15.437 Diajukan Untuk
Lebih terperinci5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi
DAFTAR ISI Halaman COVER... i LEMBAR PENGESAHAN... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.3.1
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran NURUL FADILAH G FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
HUBUNGAN ANTARA DERAJAT LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS (LUTS) DENGAN DERAJAT DISFUNGSI EREKSI PADA PASIEN BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) DI RSUD MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciNILAI DIAGNOSTIK KARAKTERISTIK KLINIS DIBANDINGKAN DENGAN BIOPSI PATOLOGI ANATOMI DALAM MENDIAGNOSIS KARSINOMA TIROID JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
NILAI DIAGNOSTIK KARAKTERISTIK KLINIS DIBANDINGKAN DENGAN BIOPSI PATOLOGI ANATOMI DALAM MENDIAGNOSIS KARSINOMA TIROID JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. maupun ganas atau disebut dengan kanker paru. Tumor paru dapat bersifat primer
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Tumor paru adalah tumor pada jaringan paru yang dapat bersifat jinak maupun ganas atau disebut dengan kanker paru. Tumor paru dapat bersifat primer maupun sekunder.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbesar penyebab kematian antara lain kanker paru, payudara, kolorektal, prostat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Lima jenis kanker
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Jennifer Christy Kurniawan, 1210134 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes.,
Lebih terperinciABSTRAK. Wilianto, 2010 Pembimbing I :dr. July Ivone.,M.K.K.,M.Pd.Ked Pembimbing II :dr. Sri Nadya S., M.Kes
ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA PROSTAT BERDASARKAN UMUR, KADAR PSA,DIAGNOSIS AWAL, DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI DI RUMAH IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2007-31 DESEMBER 2009 Wilianto, 2010 Pembimbing I
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. multipara dengan Pap smear sebagai baku emas yang diukur pada waktu yang. bersamaan saat penelitian berlangsung.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui akurasi diagnostik
Lebih terperinciCIRI CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA NODUL TIROID DI POLIKLINIK ENDOKRIN DAN POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
CIRI CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA NODUL TIROID DI POLIKLINIK ENDOKRIN DAN POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG Characteristics of Thyroid Nodules Patients in Endocrine and Surgical Policlinic dr.
Lebih terperinciCIRI CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA NODUL TIROID DI POLIKLINIK ENDOKRIN DAN POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
CIRI CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA NODUL TIROID DI POLIKLINIK ENDOKRIN DAN POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program
Lebih terperinciSeminar Hasil Tugas Akhir
Seminar Hasil Tugas Akhir Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada pasien Kanker Tiroid Sri Hartati Selviani Handayani 1311106007 Pembimbing :
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG Dwirama Ivan Prakoso Rahmadi, 1110062 Pembimbing I : dr. Sri Nadya J Saanin, M.Kes Pembimbing
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN
KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2009-2012 I Gusti Ayu M Prita Dewi 1, Putu Anda Tusta Adiputra 2 1 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2 Sub
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional).
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional). 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan
Lebih terperinciUji Diagnostik Utrasonografi Gray Scale Dibandingkan dengan Histopatologi pada Karsinoma Payudara Tipe Invasif di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
ARTIKEL PENELITIAN Uji Diagnostik Utrasonografi Gray Scale Dibandingkan dengan Histopatologi pada Karsinoma Payudara Tipe Invasif di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung HARI SOEKERSI, ERNY RAFIQAH Departemen/SMF
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE 2011 2013 Kasus kusta di Indonesia tergolong tinggi dibandingkan Negara lain. Angka kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan. sebagai massa yang teraba pada payudara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan sebagai massa yang teraba pada payudara. Penyakit pada payudara biasanya ditunjukkan dengan adanya massa pada payudara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. banyak pada wanita dan frekuensi paling sering kedua yang menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Kanker payudara merupakan masalah kesehatan pada wanita di seluruh dunia. Di Amerika, kanker payudara merupakan kanker dengan frekuensi paling banyak pada wanita dan
Lebih terperinciPERBEDAAN DERAJAT DIFERENSIASI ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL PADA GOLONGAN USIA MUDA, BAYA, DAN TUA DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
PERBEDAAN DERAJAT DIFERENSIASI ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL PADA GOLONGAN USIA MUDA, BAYA, DAN TUA DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciIndira Suluh Paramita Andreas Makmur Effif Syofra Tripriadi ABSTRACT
KESESUAIAN HASIL PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI DAN HISTOPATOLOGI PADA PASIEN TUMOR PAYUDARA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PERIODE 1 OKTOBER 2013-30 SEPTEMBER 2014 Indira Suluh Paramita Andreas Makmur Effif Syofra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Arief, 2008).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross-sectional, variabel bebas dan variabel terikat diobservasi hanya
Lebih terperinciHubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi
Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi 1 Rian Panelewen 2 Janette M. Rumbajan 2 Lusiana Satiawati 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT
ABSTRAK HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT (% BF) YANG DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN BOD POD DAN WAIST CIRCUMFERENCE (WC) SERTA CUT OFF POINT (COP) DAN ODDS RATIO (OR) COP WC PADA OBESITAS Dhaifina Alkatirie, 2010
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015
ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015 Laurentia Cindy Gani Wijaya, 1310129, Pembimbing I : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA. Pembimbing II
Lebih terperinciKANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS
KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker
Lebih terperinciAKURASI ULTRASONOGRAFI TRANSABDOMINAL DALAM MENILAI MALIGNITAS TUMOR OVARIUM
AKURASI ULTRASONOGRAFI TRANSABDOMINAL DALAM MENILAI MALIGNITAS TUMOR OVARIUM THE ACCURACY OF TRANSABDOMINAL ULTRASOUND IN ASSESSING OVARIAN TUMOR MALIGNITY Andi Pabengngari 1, Bachtiar Murtala 1, Frans
Lebih terperinciHUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 13-14 TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA PADA USIA ANTARA 50-59 TAHUN DENGAN USIA DIATAS 60 TAHUN PADA PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI DI RS. PKU (PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT) MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Gambaran Merokok sebagai Faktor Risiko Pada Penderita Karsinoma Laring di RSUP. H. Adam Malik Medan
KARYA TULIS ILMIAH Gambaran Merokok sebagai Faktor Risiko Pada Penderita Karsinoma Laring di RSUP. H. Adam Malik Medan Oleh : Todoan P Pardede 090100350 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M
Lebih terperinciHUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK ORANG TUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN LEUKEMIA PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH.
HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK ORANG TUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN LEUKEMIA PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh : IRSYADIL FIKRI 100100007 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditemukan di seluruh dunia dewasa ini (12.6% dari seluruh kasus baru. kanker, 17.8% dari kematian karena kanker).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker paru merupakan kasus keganasan yang paling sering ditemukan di seluruh dunia dewasa ini (12.6% dari seluruh kasus baru kanker, 17.8% dari kematian karena kanker).
Lebih terperinciGAMBARAN HISTOPATOLOGI PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING TAHUN DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN. Oleh : FATHIMAH NURUL WAFA
GAMBARAN HISTOPATOLOGI PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING TAHUN 2012-2014 DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Oleh : FATHIMAH NURUL WAFA 120100414 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 GAMBARAN
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini
ABSTRAK Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini Stephen Iskandar, 2010; Pembimbing pertama : Freddy T. Andries,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu observasional, analitik, studi kasus kontrol untuk melihat perbandingan akurasi skor wells dengan skor padua dalam memprediksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non melanoma. Kelompok non melanoma dibedakan atas karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...
DAFTAR ISI Sampul Dalam... i Lembar Persetujuan... ii Penetapan Panitia Penguji... iii Kata Pengantar... iv Pernyataan Keaslian Penelitian... v Abstrak... vi Abstract...... vii Ringkasan.... viii Summary...
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Algoritma Pengujian algoritma dalam penelitian ini dilakukan melalui tingkat akurasi sistem pakar dalam mendeteksi penyakit thyroid. Pengujian algoritma akan memperlihatkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KANKER SERVIKS UTERI DENGAN FAKTOR RISIKO MENIKAH USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KANKER SERVIKS UTERI DENGAN FAKTOR RISIKO MENIKAH USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1
Lebih terperinciABSTRAK. UJI DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN TUBEX-TF DAN WIDAL TERHADAP BAKU EMAS KULTUR Salmonella typhi PADA PENDERITA TERSANGKA DEMAM TIFOID
ABSTRAK UJI DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN TUBEX-TF DAN WIDAL TERHADAP BAKU EMAS KULTUR Salmonella typhi PADA PENDERITA TERSANGKA DEMAM TIFOID Melisa, 2010, Pembimbing I : Penny S.M., dr., Sp.PK., M.Kes Pembimbing
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.
HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA THE RELATIONSHIP BETWEEN WOMEN AGE RELATED COITARCHE AND THE LENGTH OF
Lebih terperinciPerbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah
Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Sulistyani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Correspondence to : Sulistyani Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciTingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.
Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015 Oleh : VINOSHINI A/P VIGNESVARAN 120100475 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PROFIL PENDERITA TUMOR PAYUDARA YANG DILAKUKAN TINDAKAN BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS DI LABORATORIUM SENTRA DIAGNOSTIK PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JANUARI 2009 MEI 2011
Lebih terperinciAnalysis of Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) and Matrix Metalloproteinase-9. (MMP-9) Levels in Breast Cancer Patients
Analysis of Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) and Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) Levels in Breast Cancer Patients Uleng Bahrun 1, Besse Rosmiati 1, Wildana 1, Mansyur Arif 1, Ruland DN. Pakasi 1,
Lebih terperinciHUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B
HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ELSY NASIHA ALKASINA G0014082 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung
ABSTRAK Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung Ananda D. Putri, 2010 ; Pembimbing I : H. Edwin S., dr, Sp.PD-KKV FINASIM
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PERBANDINGAN TINGKAT KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR DAN ADEKUASI HASIL APUSAN PAP SMEAR
KARYA TULIS ILMIAH PERBANDINGAN TINGKAT KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR DAN ADEKUASI HASIL APUSAN PAP SMEAR ANTARA PERAWAT DENGAN DOKTER SPESIALIS OBSTETRI-GINEKOLOGI DI LABORATORIUM CITO YOGYAKARTA Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang muncul membingungkan (Axelsson et al., 1978). Kebingungan ini tampaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kendala yang sering dijumpai dalam menentukan diagnosis peradangan sinus paranasal. Gejala dan tandanya sangat mirip dengan gejala dan tanda akibat infeksi saluran
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan suatu metode analitik-korelasi dengan pendekatan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan suatu metode analitik-korelasi dengan pendekatan cross-sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut (Lester, 2004 ;
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karsinoma mammae / kanker payudara merupakan jenis keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita. Di Indonesia angka kesakitan dan kematian kanker payudara
Lebih terperinciABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010
ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER 2010 Stevanus, 2011; Pembimbing I : dr. Hartini Tiono, M.Kes. Pembimbing II : dr. Sri Nadya J Saanin,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan menggunakan metode cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009
ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009 Ervina, 2011 Pembimbing I : dr. July Ivone, MKK, Mpd Ked Pembimbing II : dr. Sri Nadya Saanin M.Kes
Lebih terperinciJURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
NILAI DIAGNOSTIK OSTEOPOROSIS SELF-ASSESMENT TOOL FOR ASIANS TERHADAP DUAL ENERGY X-RAY ABSORBTIOMETRY DALAM PENAPISAN OSTEOPOROSIS STUDI PADA WANITA POST MENOPAUSE Daniel Yoga Kurniawan 1, Tanti Ajoe
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013
ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013 Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.. Kanker serviks
Lebih terperinciPERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DRY EYE SYNDROME PADA WANITA USIA SUBUR DAN WANITA MENOPAUSE DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DRY EYE SYNDROME PADA WANITA USIA SUBUR DAN WANITA MENOPAUSE DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran GYANITA WINDY
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI HIPERPLASIA PROSTAT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2004 DESEMBER 2006
ABSTRAK PREVALENSI HIPERPLASIA PROSTAT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2004 DESEMBER 2006 Mayasari Indrajaya, 2007. Pembimbing : Penny Setyawati M.,dr.,Sp.PK.,M.Kes. Benign Prostatic Hyperplasia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan menggunakan metode
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian cross sectio dengan menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Sub Bagian Neurologi dan Sub Bagian Infeksi dan Penyakit Tropik. 3.2. Tempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciHUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI. Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM
HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM 080100410 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ABSTRACT Introduction.
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011 Christone Yehezkiel P, 2013 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II :
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS EKONOMI TERHADAP RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG DI APOTEK X KOTA PANGKALPINANG
ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS EKONOMI TERHADAP RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG DI APOTEK X KOTA PANGKALPINANG Aditya Yanuardi, 1210224 Pembimbing I: Cindra Paskaria,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi kasus-kontrol (case control) yaitu suatu penelitian untuk menelaah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan tindakan pembedahan. Keterlambatan dalam penanganan kasus apendisitis akut sering
Lebih terperinciABSTRAK KORELASI ANTARA TEKANAN VENA SENTRAL
ABSTRAK KORELASI ANTARA TEKANAN VENA SENTRAL DENGAN COLLAPSIBILITY INDEX VENA KAVA INFERIOR PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG TERAPI INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR Latar belakang: Status
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembesaran prostat jinak (PPJ) atau disebut juga benign prostatic
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran prostat jinak (PPJ) atau disebut juga benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah hiperplasia kelenjar periuretral prostat yang akan mendesak jaringan prostat
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN HEMORRHOID PADA USIA TAHUN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HEMORRHOID PADA USIA 21-30 TAHUN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum BIFIRDA
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA
ABSTRAK HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA Wilson Susilo, 2016 Pembimbing I : Yenny Limyati, dr., SpKFR, M.Kes Pembimbing II: Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO Latar Belakang
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA UMUR TAHUN YANG BERADA DI KELURAHAN SEI RENGAS I MEDAN MENGENAI SADARI KELVIN YUWANDA
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA UMUR 20-65 TAHUN YANG BERADA DI KELURAHAN SEI RENGAS I MEDAN MENGENAI SADARI Oleh : KELVIN YUWANDA 070100048 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
Lebih terperinciABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah
ABSTRAK Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah Dini Nur Muharromah Yuniati Diabetes melitus (DM) merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciKESESUAIAN GAMBARAN CT SCAN TORAKS DENGAN SITOLOGI CAIRAN PLEURA DALAM MENILAI MALIGNITAS EFUSI PLEURA
KESESUAIAN GAMBARAN CT SCAN TORAKS DENGAN SITOLOGI CAIRAN PLEURA DALAM MENILAI MALIGNITAS EFUSI PLEURA SUITABILITY OF THORACIC CT SCAN IMAGE WITH PLEURAL FLUID CYTOLOGY IN PLEURAL EFFUSIONS ASSESSING MALIGNITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat bersifat jinak atau ganas. Neoplasma jinak sejati (lipoma, tumor karsinoid, dan leiomioma) jarang terjadi
Lebih terperinciPERBANDINGAN VOLUME PROSTAT ANTARA PASIEN BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA
PERBANDINGAN VOLUME PROSTAT ANTARA PASIEN BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA DENGAN DIABETES MELLITUS DAN TANPA DIABETES MELLITUS DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinci