Modul Perkuliahan VII Ekonomi Politik Media
|
|
- Shinta Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Modul ke: 7 Modul Perkuliahan VII Ekonomi Politik Media Peta Teori Ekonomi Politik Media Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi
2 Judul Sub Bahasan 1. Ekonomi Politik Klasik 2. Ekonomi Politik Neo Klasik 3. Ekonomi Politi Marxisme 4. Ekonomi Politik Neo Marxisme 5. Ekonomi Politik Kontemporer
3 Ekonomi Politik Klasik Secara ringkas ekonomi politik klasik secara spesifik membahas prinsip-prinsip dasar dari produksi, distribusi dan pertukaran kekayaan, serta implikasinya dalam kehidupan bernegara. Dengan focus utama pada isu-isu produksi, distribusi dan pertukaran kekayaan, jelas sekali bahwa pada awal perkembangannya ekonomi politik identik dengan ilmu ekonomi. Ekonomi politik klasik memandang kekayaan sebagai kemakmuran atak kesejahteraan. Kekayaan yang dimaksud di sini adalah semua komoditas yang mempunyai nilai tukar. Agar bisa memperoleh hasil kerja yang efisien dan efektif, Adam Smith, tokoh utama ekonomi politik klasik, menawarkan konsep pembagian kerja.
4 Menurut pemikir ekonomi politik klasik, cara yang yang terbaik untuk memperoleh kekayaan adalah mekanisme pasar. Di pasar masing-masing aktor bersaing satu sama lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Agar pasar berjalan dengan sempurna maka tidak diperlukan intervensi negara mengatur pasar. Ekonomi politik klasik memang tidak berbicara tentang media massa atau komunikasi secara epesifik, namun konsep-konsep ekonomi politik klasik dapat diterapkan dalam berbagai kajian tentang ekonomi media.
5 Dalam pendekatan klasik istilah ekonomi politik merujuk pada sebuah sistem pemenuhan kebutuhan pribadi yang terdiri dari beberapa pelaku pribadi yang independen. Pokok pikiran dari pendekatan klasik ini adalah sebagai berikut: Masyarakat sipil. Dalam masyarakat dimana produksi barangbarang kebutuhan sehari-hari terjadi dalam keluarga atau dalam sebuah kelompok kerabat dan dilakukan berdasarkan pola pembagian kerja dalam keluarga, maka kegiatan produksi itu akan tunduk pada tujuan-tujuan dan hubungan-hubungan yang ada dalam keluarga.
6 Pasar yang mengatur dirinya sendiri. Asumsi dari pernyataan ini bahwa jika sebuah pasar berhasil memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi dari semua pelaku di dalamnya, asalkan kebutuhan dan sarana pemenuhan kebutuhan itu dapat ditentukan secara jelas, maka dapat dikatakan bahwa pasar telah berhasil memenuhi tujuan manusia dan tujuan sosialnya. Kapitalisme. Teori Smith mendorong munculnya kapitalisme. Gambaran normatif dari sistem kapitalisme ini, antara lain gambaran manusia merdeka yang legal secara politis maupun ekonomi. Ada pengakuan akan kenyataan bahwa manusia bersifat merdeka. Didalam kegiatan ekonomi, buruh dan pekerja menjual tenaganya kepada pemilik modal di pasar tenaga kerja dengan kontrak. Ada eksistensi pasar komoditi yang harganya ditentukan oleh mekanisme pasar dan tangan tak terlihat. Setiap invidu bekerja dengan tujuan untuk mencari keuntungan secara maksimal karena faktor kelangkaan sumber daya.
7 Say s Law. Menurur Kaum Klasik di Pasar tidak mungkin terjadi kelebihan produksi atau kekurangan produksi untuk jangka waktu yang lama. Kalau toh ada suatu saat ada kelebihan atau kekurangan produksi, maka mekanisme pasar akan secara otomatis mendorong kembali perekonomian tersebut pada posisi di mana tingkat produksi total masyarakat akan memenuhi kebutuhan total masyarakat atau disebut sebagai full employment level of capacity.
8 Ekonomi Politik Neo Klasik Ekonomi politik neoklasik melihat bahwa konsep-konsep ekonomi politik klasik yang digagas oleh Smith, Ricardo dan Mills. Para penggagas ekonomi politik neoklasik bahwa perekonomian tanpa campur tangan negara itu tidak berjalan mulus menurut aturan alami dan tidak selalu menuju keseimbangan, sebagaimana yang dipersepsikan kaum klasik. Kaum neo klasik berpandangan bahwa untuk mengatasi kelemahan dan ketidaksempurnaan diperlukan campur tangan pemerintah mengatur pasar. Akan tetapi, campur tangan pemerintah hanya diperlukan untuk memperbaiki distorsi yang terjadi dipasar, bukan untuk menggantikan fungsi mekanisme pasar itu sendiri.
9 Salah satu perbedaan pandangan antara kaum klasik dengan neoklasik yakni kaum klasik melihat bahwa pasar harus berjalan dalam mekanisme persaingan sempurna (perfect competition). Kaum neo klasik melihat pasar berjalan dalam mekanisme persaingan tidak sempurna. Ketidak sempurnaan pasar bisa berbentuk monopoli, ologopoli atau kompetisi. Salah satu pemikir neo klasik yang terkenal ialah John M. Keynes (atau lebih popular dengan julukan Keynesian). Keynes menganjurkan berbagain cara untuk meningkatkan permintaan agregat. Salah satu cara yang paling tepat adalah lewat kebijakan fiscal yang ekspansif, misalnya lewat mekanisme penetapan suku bunga dan penetakan kebijakan ubah minimum bagi tenaga kerja.
10 Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat. Apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat (atau opuput yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan terjadi situasi kekurangan produksi. Pada periode berikutnya output akan naik atau harga akan naik, atau keduanya terjadi bersamaan Apabila permintaan agregat lebih kecil daripada penawaran agregat, maka situasi kelebihan produksi terjadi. Pada periode berikutnya out put akan turun atau harga akan turun atau keduanya terjadi bersama-sama. Inti teori Keynes adalah bagaimana pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat agar mendekati posisi full employment
11 Ekonomi Politik Marxisme Konsep ekonomi politik Marxisme dipelopori oleh Karl Marx dan Freidrich Engels. Perbedaan pokok antara ekonomi politik klasik, neoklasik terletak pada cara pandangan pada kapitalisme. Klasik dan neo klasik mengangungkan kapitalisme dan mekanisme pasar, Marxisme justru sebaliknya, menentang dan mengkritik kapitalisme yang mengagungkan mekanisme pasar tersebut. Marx menggunakan berbagai pendekatan untuk menujukkan berbagai kebobrokan kapitalisme. Dari segi moral, Marx menilai kapitalisme mewarisi ketidakadilan sebab tidak peduli pada kepincangan dan kesenjangan sosial dalam masyarakat. Dari segi sosial, kapitalisme merupakan sumber konflik antar kelas, baik antar borjuis dengan proletar, antara tuan tanah dengan butuh tani. Dari segi ekonomi, Marx melihat bahwa kapitalisme digunakan oleh kaum kapitalis untuk mengejar laba sebanyak-banyaknya dengan menekan buruh sekeras mungkin.
12 Marxisme memberikan perhatian kuat pada komunikasi dalam masyarakat. Praktek komunikasi merupakan hasil dari ketegangan antara aktivitas individual dan batasan-batasan sosial terhadap kreativitas tersebut. Kebebasan mengekspresikan diri tidak dapat tercapai dalam masyarakat yang berdasarkan kelas. Marxisme menyakini bahwa kontradiksi, ketegangan dan konflik tidak dapat dihindari dari tatanan sosial dan tidak pernah bisa dihapuskan. Kondisi adalah adanya suatu lingkungan sosial yang mendengarkan semua suara tanpa ada satu kekuatan pun mondominasi yang lain. Marxisme menyakini bahwa kontradiksi, ketegangan dan konflik tidak dapat dihindari dari tatanan sosial dan tidak pernah bisa dihapuskan. Kondisi adalah adanya suatu lingkungan sosial yang mendengarkan semua suara tanpa ada satu kekuatan pun mondominasi yang lain.
13 Salah satu karya Marx yang terkenal ialah determinisme ekonomi. Yakni ia menganggap sistem ekonomilah yang terpenting dan menegaskan bahwa sistem ekonomi menentukan semua sector masyarakat lainnya. Menurut Marxm, kekuatan-kekuatan produksi dalam masyarakat (material, kapasitas teknologi, tingkat pengetahuan, dll) menyediakan kekuatan pemandu untuk perubahan pada relasi-relasi sosial produksi (bentuk-bentuk kepemilikan, apropriasi produk surplus, pembagian kelas, rezim kerja). Bersama-sama, kekuatan dan relasi poduksi (=mode rezim kerja) menjelaskan karakter dan arah bagi seluruh superstruktur yang besar sekali. Pendekatan ini sering pula disebut sebagai base and superstructure. George Ritzer dan Barry Smart, Handbook Teori Sosial. Nusa Media: Bandung, Hal
14 Keterasingan Dalam Pekerjaan (Alienasi). Bagi Marx, buruh adalah sebuah fenemona keterasingan, karena buruh bekerja bukan karena keinginan dan kesenangannya, tetapi terpaksa dilakukan untuk memperoleh upah (uang) untuk membiayai hidup dirinya dan keluarganya. Karena dilakukan dengan terpaksa. Maka bekerja kata Marx adalah bukan sesuatu yang menggairahkan dan mengembangkan martabat mansuai. Inialah yang disebut sebagai keterasingan (alienasi).
15 Kapitalisme dan Kelas Sosial Salah satu butir pemikiran Marx adalah kritik terhadap kapitalisme. Menurut Marx, kapitalisme menjadikan kaum proletar sebagai objek penghisapan. Hakikat masyarakat borjouis adalah uang. Uang membuat manusia menjadi budak, yang tergantung, yang ditentukan dari luar. Ia menjadi komoditi. Kekhasan kapitalisme ialah bahwa semua produk kerja bernilai sebagai komoditi. Dalam terminology Marx disebut sebagai fetishisme komoditi. Frans Magnis-Suseno, Filsafat sebagai Ilmu Kritis, Kanisius; Yogyakarta, Hal
16 Ekonomi Politik Marxisme
17 Ekonomi Politik Neo Marxisme Ekonomi politik neo-marxis biasa disebut juga aliran Frankfurt atau teori-teori kritis. Disebut aliran Frankfurt karena para pemikirnya berasal dari Institut fur Sozialforscung di Frankfurt, Jerman. Disebut teori kritis karena berusaha membebaskan manusia dari pemanipulasian para teknokrat modern. Sedangkan disebut Neo- Marxis karena bertolak belakang dari teori Marx, namun sekaligus melampaui dan meninggalkan Marx serta menghadapi masalahmasalah masyarakat industri maju secara baru dan kreatif. Ajaran-ajaran Marx yang tinggalkan oleh para teorikus aliran ialah, tentang teori nilai pekerjaan. Menurut mereka, dalam masyarakat industri maju, teknik dan ilmu pengetahuan menjadi tenaga produktif pertama, dengan demikian teori nilai pekerjaan yang diagungkan oleh Marx itu kehilangan arti. Hal ini sekaligus pertentangan antara pekerjaan dan modal pun kehilangan pekerjaan.
18 Horkheimer dan Adorno dalam essay-nya yang berjudul The Culture of Industry: Enlightement as Mass Deception. mengungkap bahwa budaya massa berhubungan erat dengan standarisasi produksi budaya melalui film, radio, dan majalah untuk memanipulasi massa. Dengan demikian, secara tidak disadari, khalayak dipaksa untuk membutuhkan dan berusaha memiliki budaya yang serupa, bagaimanapun kondisi mereka. Adorno dan Horkheimer membaca fenomena ini sebagai bencana bagi high culture atau budaya adiluhung.
19 Ekonomi Politik Kontemporer Ekonomi politik ini sebenarnya hanya meneruskan paradigma yang ditinggalkan oleh pemikir aliran Frankfurt sebelumnya. Secara teoritis sesungguhnya tidak ada yang terlalu baru tokoh-tohon disini kelihatannya hanya menyempurnakan padangaan-pandangan kaum Kritis sebelumnya. Ada juga yang menyebut ekonomi politik ini adalah generasi ketiga dari aliran kritis, merujuk pada tokoh-tokoh seperti Axel Honeth (Rush, 2000; dalam Dedi Nurhidayat, ). Namun kini lingkup teori-teori kritis telah makin meluas, mencakup ataupun menjadi dasar rujukan analisis kritis dari pakar seperti Jacques Lacan (psikoanalisis), Roland Barthes (semiotik and linguistik), Peter Golding, Janet Wasko, Noam Chomsky, Douglas Kellner (ekonomi-politik media), hingga berbagai tokoh dalam topik masalah gender, etnisitas dan ras, postkolonialisme, dan hubungan internasional.
20 Referensi Albarian, Alan B, Media Economics: Understanding Markets, Industries, and Concept, Iowa: Iowa State University Press, Alexander, Alison et.al (ed), Media Economics: Theories and Practice, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers, Boediono. Ekonomi Makro, BPFE:Yogyakarta, 1984 Deliarnov, Ekonomi Politik. Erlangga; Jakarta, Didik J. Rachbini. Ekonomi Politik dan Teori Pilihan Publik. Ghalia Indonesia: Bogor, Dimmick dan Rothenbuhler, The Theory of Niche: Quantifing Competition among Media Industry, Jurnal of Communication, Winter Mirza Jan. Globalization of Media: Key Issues and Dimensions. European Journal of Scientific Research. ISSN X Vol.29 No.1 (2009), pp Kansong, Usman. Ekonomi Media : Pengantar Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia Komang Sunarta. Dampak Globalisasi Terhadap Budaya Lokal dan Prilaku Masyarakat. Rabu, 5 Oktober John Theobald, Radical Mass Media Criticism, Sage Publication, 2010
21 Terima Kasih Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Ekonomi Politik Media
MODUL PERKULIAHAN Ekonomi Politik Media Peta Teori Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Pasca Sarjana Magister Ilmu Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Komunikasi PhD & Dr (c) Afdal
Lebih terperinciModul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media
Modul ke: Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media 2 PenSumber-Sumber Ekonomi Media dan Pasar Media Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciModul Perkuliahan V Ekonomi Politik Media
Modul ke: 6 Modul Perkuliahan V Ekonomi Politik Media Kritik radikal Atas Media Massa Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Judul Sub
Lebih terperinciModul Perkuliahan III Ekonomi Politik Media
Modul ke: 3 Modul Perkuliahan III Ekonomi Politik Media Kepemilikan Media Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Judul Sub Bahasan Prinsip,
Lebih terperinciModul Perkuliahan I Ekonomi Politik Media
Modul ke: Modul Perkuliahan I Ekonomi Politik Media 1 Pengantar Ekonomi Media Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciModul Perkuliahan VIII Ekonomi Politik Media
Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VIII Ekonomi Politik Media Ekonomi Industri Media Cetak (Surat Kabar) Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciModul Perkuliahan XIV Ekonomi Politik Media
Modul ke: 14 Modul Perkuliahan XIV Ekonomi Politik Media Ekonomi Industri Periklanan Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciKonflik Politik Karl Marx
Konflik Politik Karl Marx SOSIALISME MARX (MARXISME) Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan
Lebih terperinciModul Perkuliahan VIII Ekonomi Politik Media
Modul ke: 9 Modul Perkuliahan VIII Ekonomi Politik Media Ekonomi Industri Media Televisi Siaran Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciTeori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri dari Institut Marxisme
Studi Media Perspektif Media Krititis MIKOM Universitas Muhammadiyah Jakarta Aminah, M.Si Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri
Lebih terperinciBagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL 1 2 BAB I Memahami Ekonomi Politik Internasional A. Pendahuluan Negara dan pasar dalam perkembangannya menjadi dua komponen yang tidak terpisahkan.
Lebih terperinciCRITICAL THEORIES Bagian II
CRITICAL THEORIES Bagian II 1 MARXISME Jalur Pengaruh Pemikiran Karl Mark & Teori Kritis Hegel Neo Marxisme Teori Kritis II Marks Muda Karl Mark Marks Tua Engels Kautsky Korsch Lukacs Gramsci Hokheimer
Lebih terperinciTidak ada tindakan politik bebas dari kepentingan ekonomi dan tidak ada pula sebuah kebijakan ekonomi terlepas dari kepentingan politik Contoh : Ekspo
KONSEPSI EKONOMI POLITIK Mata kuliah Ekonomi Politik Internasional Universitas Muhammadiyah Jakarta 2010 Aminah, M.Si Tidak ada tindakan politik bebas dari kepentingan ekonomi dan tidak ada pula sebuah
Lebih terperinciBAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara
BAB II Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Teori Klasik mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Mazhab Klasik Pelopornya : Adam Smith (An( Inquiry into
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan manusia menjadi penunjang keberlangsungan hidup manusia. Manusia dengan akal budinya
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik
Lebih terperinciEtika Bisnis dan Globalisasi
Etika Bisnis dan Globalisasi Globalization: the process by which the economic and social systems of nations are connected together so that goods, services, capital, and knowledge move freely between nations.
Lebih terperinciTEORI UTAMA PEMBANGUNAN
TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran
Lebih terperinciModul Perkuliahan X Ekonomi Politik Media
Modul ke: 11 Modul Perkuliahan X Ekonomi Politik Media Ekonomi Industri Media Radio Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciEKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )
EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) Dosen: 1. Dr. Ir. Aceng Hidiayat MT (Koordinator) 2. Dessy Rachmawatie SPt, MSi 3. Prima Gandhi SP, MSi KULIAH 3 : Teori Ekonomi Politik Marxian
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 10 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Model Dampak / Pengaruh Media Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciModul Perkuliahan XI Komunikasi Massa
Modul ke: 12 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Pasar bebas, Audiens Komunikasi Massa dan Model Gatekeeping Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang
134 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Globalisasi ekonomi adalah proses pembentukan pasar tunggal bagi barang, jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang juga sebagai
Lebih terperinciSOSIOLOGI PENDIDIKAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL KONFLIK TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. KARL MARX (1818-1883) 5. JURGEN HABERMAS 2. HEGEL 6. ANTONIO GRAMSCI 3. MAX HORKHEIMER (1895-1973) 7. HERBERT
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, terdapat suatu fenomena yang terjadi yaitu para pemilik modal berlomba-lomba menginvestasikan modal mereka guna mengincar keuntungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan kualitatif ini
Lebih terperinciOleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.
Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,
Lebih terperinciTeori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis
Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis K U L I A H KE- 5: A M I K A W A R D A N A, P H. D A. W A R D A N A @ U N Y. A C. I D T E O R I S O S I O L O G I K O N T E M P O R E R Materi: Fungsionalisme Versus
Lebih terperinciEKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )
EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) Dosen: 1. Dr. Ir. Aceng Hidiayat MT (Koordinator) 2. Dessy Rachmawatie SPt, MSi 3. Prima Gandhi SP, MSi KULIAH 5 : Teori Ekonomi Politik Keynessian
Lebih terperinciModul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU
Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi
Lebih terperinciTEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.
TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN www.aeunike.ub.ac.id TEORI KLASIK 2 Mashab Klasik (dan Neo Klasik) Pelopor : Adam Smith Fenomena ekonomi sbg fenomena alam & selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 7 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Khalayak / Audiens Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan
Lebih terperinci* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik
Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori
Lebih terperinciDenis M c Q u a il. Teori Komunikasi Massa c Q a il
Denis M c Q u a il Teori Komunikasi Massa c Q a il Prakata Bagaimana Menggunakan Buku Ini ix xi BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1 1 Pengenalan terhadap Buku 3 Objek Studi 4 Struktur Buku Tema dan Isu dalam Komunikasi
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PRODI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PRODI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI Nama Mata Kuliah Kode/SKS : KP 404 / 2 : Sejarah Teori-Teori Ekonomi Kelompok Mata Kuliah : MKU/MKDP/MKKP/MKKF/MKKPS/MKPP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mengatur sebuah negara, tentu tidak terlepas dari sistem ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sosial masyarakat di Indonesia hingga saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Dengan berkembangnya berbagai hal diberbagai aspek, selalu
Lebih terperinciTUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara
IDEOLOGI POLITIK TUJUAN NEGARA Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara tersebut MINGGU DEPAN 1. Ideologi : Anarkisme dan Komunisme
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk
Lebih terperinciBAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX. menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat
40 A. Teori Perubahan Sosial BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX Kehidupan sosial itu sendiri tidak pernah bisa terlepas dari adanya suatu proses untuk menuju dalam perkembangan. Sebagaimana perubahan sosial
Lebih terperinciBAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian
Lebih terperinciTeori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan
Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya
Lebih terperinciDisarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan
Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yg erat dg penegakan keadilan dlm masyarakat umumnya dan bisnis khususnya. Tanggung jawab sosial
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Kode Mata Kuliah : KP 404 Nama Mata Kuliah : SEJARAH TEORI-TEORI EKONOMI SKS : 2 SKS Semester : 7 (TUJUH) Dosen : DR. DISMAN, MS YANA ROHMANA, S.Pd SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI Nama Mata Kuliah Pembangunan Kode Mata Kuliah 510 Semester V (sks) 3 Dosen
Lebih terperinciPrinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme
KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI SOSIALISME fakta Sosialisme Muncul Akibat Kezhaliman Kapitalisme thd Masyarakat Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme (1) Mewujudkan Kesamaan (Equity) Secara Riil (2)
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 GARIS-GARIS BESAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.. Hubungan yang dipelajari
Lebih terperinciSosialisme Indonesia
Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai
Lebih terperinciTeori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi
Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi Oleh; Agoes Moh. Moefad (NPM : 170130087012) Hamzah Turmudi (NPM : 170130087004) Zaenal Mukarom (NPM : 170230087001) Feminisme merupakan suatu gerakan emansipasi
Lebih terperinci1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani
Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara
Lebih terperinciBAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF. proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat produksi).
37 BAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF A. Teori Konflik Karl Marx Konflik merupakan pertentangan antara kelas borjuis melawan kelas proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian
Lebih terperinciRealisme dan Neorealisme I. Summary
Realisme dan Neorealisme I. Summary Dalam tulisannya, Realist Thought and Neorealist Theory, Waltz mengemukakan 3 soal, yaitu: 1) pembentukan teori; 2) kaitan studi politik internasional dengan ekonomi;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang menumbuh kembangkan potensi kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Selain itu, dalam UU RI No. 20,
Lebih terperinciBAB 2 Ilmu Ekonomi Makro
BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro Satuan Acara Perkuliahan 2 Tujuan kegiatan belajar ini adalah untuk membahas : Akar Ilmu Ekonomi Makro Definisi Ekonomi Makro Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro Permasalahan
Lebih terperinciPANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.
PANCASILA Modul ke: PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ABSTRACT Menjelaskan ideologi
Lebih terperinciMateri Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 15 Materi Minggu 3 Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara
Lebih terperinciPersoalan Ekonomi dan Sosiologi
SOSIOLOGI EKONOMI Persoalan Ekonomi dan Sosiologi Economics and sociology; Redefining their boundaries: Conversations with economists and sociology (Swedberg:1994) Tiga pembagian kerja ekonomi dengan sosiologi:
Lebih terperinciModul ke: TEORI KOMUNIKASI. Budaya Populer dan Media Massa. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SULHARDI. Program Studi Penyiaran
Modul ke: 13 ADI Fakultas ILMU KOMUNIKASI TEORI KOMUNIKASI Budaya Populer dan Media Massa SULHARDI. Program Studi Penyiaran PENGERTIAN BUDAYA POP Istilah budaya POP dalam bahasa spanyol berarti kebudayaan
Lebih terperinciII. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK
Nuhfil Hanani 1 II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK 2.1. Dasar Filsafat Mazhab Klasik Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan
Lebih terperinciRESUME JURNAL ABSTRAKSI PENDAHULUAN
RESUME JURNAL Judul : Innovation, Entrepreneurship and Economic Growth Penulis : Miguel-Angel Galindo (Applied Economics, University of Castilla-La Mancha, Ciudad Real, Spain) Maria-Teresa Mendez-Picazo
Lebih terperinciPeran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila
PAPER HUBUNGAN INDUSTRIAL Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila Oleh : Agnes Yosephine Saragih (125030207111004) Kelas A PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah
16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat
Lebih terperinciSTRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI, M.A.
STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI, M.A. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu memahami konsep stratifikasi sosial Mahasiswa mampu menganalisa bentuk stratifikasi sosial di lingkungannya KONSEP DASAR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out Indonesia menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada
Lebih terperinciPersoalan Ekonomi dan Sosiologi
SOSIOLOGI EKONOMI Persoalan Ekonomi dan Sosiologi Economics and sociology; Redefining their boundaries: Conversations with economicts and sociology (Swedberg:1994) Tiga pembagian kerja ekonomi dengan sosiologi:
Lebih terperinciBAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN (MEMBANGUN KESADARAN PENGRAJIN BATU MERAH TERHADAP BELENGGU JURAGAN) A. Melepas Belenggu Monopoli Modal Juragan
95 BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN (MEMBANGUN KESADARAN PENGRAJIN BATU MERAH TERHADAP BELENGGU JURAGAN) A. Melepas Belenggu Monopoli Modal Juragan Problem terbesar pengrajin batu merah Pelem adalah terbelenggunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
I.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Media Televisi merupakan media massa yang sangat akrab dengan masyarakat umum. Oleh sebab itu pula, televisi menjadi media yang memiliki penetrasi yang paling
Lebih terperinciTEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME
TEORI PEMBANGUNAN KLASIK Andri Wijanarko,SE,ME EKONOMI PEMBANGUNAN Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang dan mendapatkan cara mengatasi
Lebih terperinciPengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia
Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia Oleh : Indah Astutik Abstrak Globalisasi ekonomi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam sistim ekonomi global yang
Lebih terperinciKritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis
Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Disusun oleh: Riza Anggraeni (054440) Santi Nurbayanti (054449) Yani Oktaviani (054941) Yolanda Avrilia (055153) Wiwin Wina (055237) Sistem Ekonomi Sosialis A. Pengertian
Lebih terperinciPANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK
PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan Hal tersebut berdasarkan pandangan Jean Baptise Say (1767-1832)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciSistem Sistem Ekonomi. Pengantar Ekonomi Julius Nursyamsi
Sistem Sistem Ekonomi Pengantar Ekonomi Julius Nursyamsi Pengertian Sistem Ekonomi Gregory Grossman 1984 Sekumpulan komponen-komponen atau unsurunsur terdiri atas unit-unit atau agen-agen ekonomi serta
Lebih terperinciModul Perkuliahan XIII Komunikasi Massa
Modul ke: 14 Modul Perkuliahan XIII Komunikasi Massa Efek Kehadiran Media Massa, Efek Kognitif, Afektif dan Konatif/Behavioral Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.,
Lebih terperinciPusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Perangkat kelembagaan dimaksud, meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, secara kaidah atau norma yang mengatur
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lain karena mengangkat konsep multikulturalisme di dalam film anak. Sebuah konsep yang jarang dikaji dalam penelitian di media
Lebih terperinciBAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS
17 BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS Landasan teori pada penelitian ini menggunakan teori Ralf Dahendrof. Karena, teori Dahendrof berhubungan dengan fenomena sosial masyarakat salah satunya adalah teori
Lebih terperinciPerubahan Sosial dan Budaya Massa
Perubahan Sosial dan Budaya Massa Perubahan sosial mencakup aspek Perubahan pola pikir masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, perubaan budaya materi Perubahan sosial merupakan proses sosial yang dialami
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI
MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI copyright 2016 Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. e-mail: dosen01066@unpam.ac.id
Lebih terperinciModul Perkuliahan XI Komunikasi Massa
Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciERD GANGAN INTERNA INTERN SIONA SION L
PERDAGANGAN INTERNASIONAL PIEw13 1 KEY QUESTIONS 1. Barang-barang apakah yang hendak dijual dan hendak dibeli oleh suatu negara dalam perdagangan internasional? 2. Atas dasar apakah barang-barang tersebut
Lebih terperinciMatakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 14 MASYARAKAT MATERI: Pengertian Masyarakat Hubungan Individu dengan Masyarakat Masyarakat Menurut Marx Masyarakat Menurut Max Weber
Lebih terperinciMEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi media yang ditargetkan pada khalayak atau konsume
EKONOMI MEDIA MATA KULIAH EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Universitas Muhammadiyah Jakarta Aminah, M.Si MEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi
Lebih terperinciRUANG LINGKUP KAJIAN EKONOMI POLITIK
Tugas Makalah RUANG LINGKUP KAJIAN EKONOMI POLITIK OLEH Nama : Azizah Nim : 08C20201043 Jurusan : ADM 1 FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH TAHUN AKADEMIK 2011/2012 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buruh adalah salah satu bagian sosial dari bangsa yang seharusnya dianggap penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa. Opini masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang sangat ditakuti oleh semua negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan pasca- perang dingin ini juga mempunyai implikasi strategis baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Internasional Runtuhnya Uni Soviet sebagai negara komunis utama pada tahun 1990-an memunculkan corak perkembangan Hubungan Internasional yang khas. Perkembangan pasca-
Lebih terperinciProf. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:
Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran
PEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran Modul ke: Rieke Pernamasari, SE., M.Ak EKONOMI BISNIS Fakultas Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Sistem Ekonomi Saat ini semua Negara
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Pokok Bahasan : Perkembangan teori sosiologi dan antropologi. Pertemuan ke- : 1 dan 2 Mahasiswa memiliki pemahaman dan wawasan mengenai perkembangan teori sosiologi dan antropologi. 1. Menjelaskan pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang. Adapun proses kreatif itu berasal dari pengalaman pengarang sebagai manusia yang hidup di
Lebih terperinciKonstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut
Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro
PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi
Lebih terperinciMK. Ekonomi Kelembagaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 327)
MK. Ekonomi Kelembagaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 327) Departemen Ekonomi Sumber Daya & Lingkungan Fakultas Ekonomi & Manajemen Institut Pertanian Bogor PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN LAMA (OLD
Lebih terperinciSemiotika, Tanda dan Makna
Modul 9 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.3. Saussure: Organisasi Tanda Menurut Saussure, ada dua cara pengoganisasian
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MIKRO
Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN RUANG LINGKUP EKONOMI MIKRO Lela Nurlaela Wati, SE. MM Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro ILMU EKONOMI MIKRO MAKRO
Lebih terperinciKebenaran Manusia Sebagai Kerja : Selayang Pandang Kemanusiaan Menurut Marxisme Klasik
Kebenaran Manusia Sebagai Kerja : Selayang Pandang Kemanusiaan Menurut Marxisme Klasik Sandy Hardian. S.H. Manusia pertama kali harus makan, minum, mempunyai tempat tinggal, dan pakaian sebelum berpolitik,
Lebih terperinci