PENERAPAN SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU SECARA ONLINE DAN REALTIME

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU SECARA ONLINE DAN REALTIME"

Transkripsi

1 PENERAPAN SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU SECARA ONLINE DAN REALTIME Ariyanto A. Setyawan dan Bisma Jayadi PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dan Abstraksi Sejak era reformasi, semangat untuk membangun pemerintahan yang bersih (clean government) dan bebas KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) meningkat di seluruh lapisan institusi pemerintahan RI. Departemen Pendidikan Nasional berikut seluruh jajaran departemen pendidikan di daerah juga termasuk di dalamnya. Sesuai dengan komitmen TELKOM untuk ikut serta dalam usaha mencerdaskan anak bangsa, TELKOM mengadopsi sistem penerimaan siswa baru (PSB) online yang pada awalnya dikembangkan oleh Universitas Brawijaya. Sistem PSB online ini menjamin proses penerimaan siswa baru berlangsung secara jujur, adil (fair), terbuka (transparan), dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel) sesuai dengan aturan dan kebijakan PSB yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan daerah yang menerapkannya. Selama PSB berlangsung, masyarakat bisa memantau langsung proses seleksi dari waktu ke waktu secara realtime melalui media internet dan layanan pesan singkat (SMS). Walaupun diterapkan di banyak daerah, sistem ini bersifat terpusat (centralized) namun tetap adaptif mengikuti aturan dan kebijakan PSB yang berbeda-beda di masing-masing daerah. Hal ini dimungkinkan karena sistem ini sejak awal telah dirancang untuk bisa mengakomodir beragam aturan dan kebijakan PSB dalam satu sistem. Hingga tahun 2007, TELKOM telah berhasil menerapkan sistem ini di 6 (enam) daerah, yaitu: Kota Malang, Propinsi DKI Jakarta, Kota Yogyakarta, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, dan Kota Padang. Seluruh daerah yang menerapkan sistem ini menyatakan kepuasan atas kinerjanya, baik itu masyarakat maupun dinas pendidikan daerah. Kata Kunci: Penerimaan Siswa Baru, PSB Online, Real Time 1. PENDAHULUAN Salah satu semangat era reformasi adalah membangun sebuah pemerintahan yang bersih (clean government). KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) merupakan budaya yang merusak bangsa dan pemerintahan kita. Budaya yang telah hidup begitu lama bahkan seolah telah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia, tentu tidak mudah untuk diberantas begitu saja, apalagi dalam waktu singkat. Perlu sebuah usaha bersama yang sistematis dan berkelanjutan dari seluruh elemen bangsa. TELKOM sebagai perusahaan milik negara tentu turut berpartisipasi dalam usaha bersama ini. TELKOM percaya bahwa salah satu bagian yang perlu dibenahi pada tahap awal adalah dunia pendidikan. Di dunia pendidikan, salah satu aspek yang sarat dengan praktek KKN adalah saat proses penerimaan siswa baru (PSB). Untuk itu, TELKOM bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan institusi pendidikan tinggi dalam hal ini adalah Universitas Brawijaya membangun sebuah sistem PSB berbasis teknologi informasi yang disebut sistem Penerimaan Siswa Baru Realtime Online (PSB RTO). e-indonesia Initiative 2008 (eii2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia Mei 2008, Jakarta Sistem ini diharapkan akan mampu meminimalkan praktek KKN selama proses PSB. 2. PEMBAHASAN Sistem ini berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya bagi orangtua dan calon siswa untuk dapat melaksanakan pendaftaran ke sekolah-sekolah dengan aman dan tertib. Banyak produk sistem PSB lainnya yang menyediakan fitur online namun hanya diterapkan untuk pengumuman hasil PSB di internet saja. Sedangkan proses pendaftaran dan seleksi masih dilakukan secara manual. Cara demikian hanya memudahkan akses informasi saja namun kurang efektif dalam proses mencegah KKN. Sistem yang dibangun TELKOM menyediakan fitur otomasi proses PSB secara langsung menggunakan media internet, mulai dari proses pendaftaran, proses seleksi, hingga pengumuman hasil penerimaan siswa secara langsung nyata melalui internet dan juga SMS. TELKOM menyadari bahwa walaupun kegiatan PSB adalah kegiatan umum yang dilaksanakan di seluruh sekolah setiap tahun, namun setiap daerah memiliki kriteria dan prosedur PSB yang unik dan spesifik sesuai dengan 1

2 kebutuhan di daerah tersebut. Oleh karena itu, sejak awal sistem ini telah dirancang sedemikian hingga bisa mengakomodir dan adaptif terhadap berbagai kebutuhan PSB yang berbeda. Sistem ini mampu menyesuaikan dengan berbagai model aturan pelaksanaan PSB yang unik dan spesifik di setiap daerah. Kriteria dan prosedural PSB RTO dapat disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di masingmasing Dinas Pendidikan Kota/Kab secara sangat fleksibel. Beberapa contoh model aturan yang bisa diterapkan, antara lain: aturan penentuan formula penilaian hasil akhir seleksi, tambahan parameter selain NUAN, penentuan khusus passing grade, pemberlakuan tes khusus, pembobotan penilaian tertentu, prosentase batasan siswa asal luar daerah, prioritas siswa asli daerah, dsb. Beberapa contoh ditunjukkan dalam Tabel 1. Contoh tersebut hanya sebagian kecil saja, pada kenyataannya aturan PSB lebih kompleks dari contoh yang diberikan dalam makalah ini. Dengan kemampuan ini, sistem menjamin proses seleksi siswa baru berjalan dengan jujur dan adil sesuai aturan PSB yang berlaku. Pemanfaatan media internet memastikan hasil seleksi bersifat transparan dan dipertanggungjawabkan. Karena media internet dan SMS yang terbuka dan mudah diakses maka seluruh masyarakat, baik siswa, orangtua, atau pihak yang terkait lainnya, bisa memantau langsung proses seleksi yang berlangsung dari waktu ke waktu. Konfigurasi sistem yang memungkinkan hal di atas terjadi ada dalam Gambar 1. setidaknya sistem ini telah diterapkan di 6 kota, antara lain: Kota Malang, Propinsi DKI Jakarta, Kota Yogyakarta, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, dan Kota Padang. Tabel 1. Contoh perbedaan aturan PSB di beberapa kota, untuk jenjang SMA (dari SMP). Kota / Kab. Kota Malang Jumlah pilihan Sejumlah sekolah yang ada Prioritas pilihan *) Usia tertua Jenis Aturan Pagu luar kota Pengurangan 10% DKI Jakarta 5 sekolah Usia tertua 5% pagu sekolah Kota Yogyakarta Kab. Tuban 10 sekolah 3 sekolah Asal sekolah dalam kota Pendaftar terawal 20% pagu kota Tidak ada Kota Padang 5 sekolah Usia tertua 3% pagu kota *) Jika nilai atau skor NUN sama. Pengakuan prestasi Tidak ada Tidak ada Pembobotan pada NUN Pembobotan pada NUN Pembobotan pada NUN Sejauh ini, TELKOM mendapat respon positif atas sistem ini. Hal ini menunjukkan bahwa sistem bekerja dengan baik serta mampu membawa dampak positif pada masyarakat. Dari masukan berbagai pihak yang terlibat, sistem ini benar-benar mampu meminimalkan praktek KKN yang biasanya terjadi pada proses PSB. Selain itu, bagi masyarakat, sistem ini memberi banyak manfaat, antara lain: Gambar 1. Konfigurasi sistem PSB Realtime Online. Sistem ini pertama kali digunakan di kegiatan PSB Kota Malang pada tahun Waktu itu sistem ini masih sepenuhnya dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya. Kesuksesan penerapan di Kota Malang rupanya terdengar hingga ibukota negara, DKI Jakarta. Setelah melalui fit and proper test yang tidak singkat terhadap sistem ini, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) DKI Jakarta juga menggunakan sistem ini pada kegiatan PSB di tahun Kesuksesan penerapan di ibukota membuat sistem ini diketahui banyak kota lainnya. Hingga tahun 2007 e-indonesia Initiative 2008 (eii2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia Mei 2008, Jakarta Proses pendaftaran jadi lebih mudah, aman, dan tertib. Dengan sistem online, pendaftar tidak perlu pergi ke sekolah yang akan dipilih, cukup ke lokasi sekolah yang terdekat untuk mendaftar. Akses ke informasi baik sebelum, saat, dan setelah proses PSB jadi lebih mudah dan cepat. Informasi terbaru selalu bisa diakses melalui internet atau memanfaatkan layanan SMS. Mendapatkan fasilitas dan kualitas pelayanan yang memuaskan dari Dinas Pendidikan setempat. Layanan yang berbasis TI tidak merepotkan dan banyak memotong jalur-jalur birokrasi yang tidak perlu seperti jika tanpa TI. Meningkatkan ketertiban dan kepercayaan masyarakat pada pelaksanaan proses PSB. Pelayanan PSB yang semula manual menjadi otomatis oleh mesin sehingga tidak ada kemungkinan penyelewengan. Sedangkan bagi pihak dinas pendidikan, manfaat yang diperoleh antara lain: Meningkatkan kepercayaan masyarakat pada instansi pemerintahan, khususnya dinas pendidikan. Kesan 2

3 pemerintah yang KKN selama ini sedikit banyak jadi terkikis. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan PSB karena sebagian besar proses yang rumit telah dilakukan oleh sistem secara otomatis. Dengan adanya sistem ini, sumber daya manusia yang ada di dinas bisa dimaksimalkan untuk pelayanan masyarakat. Efisiensi biaya penyelenggaraan PSB. Hal ini karena sistem PSB RTO tidak mewajibkan dinas harus memiliki infrastruktur (baik jaringan maupun server) sendiri, melainkan cukup memanfaatkan layanan yang telah disediakan oleh TELKOM. Mampu memberikan layanan yang berkualitas berbasis TI pada masyarakat. Sistem ini secara tidak langsung meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di dinas pendidikan dalam bidang TI. [4] Petunjuk Teknis Pelaksanaan PSB Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. [5] Petunjuk Teknis Pelaksanaan PSB Dinas Pendidikan Kota Malang. [6] Petunjuk Teknis Pelaksanaan PSB Dinas Pendidikan Kota Padang. [7] Petunjuk Teknis Pelaksanaan PSB Dinas Pendidikan Kota Tuban. Bahwa sistem ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan dinas pendidikan dibuktikan dengan tetap digunakannya sistem ini selama bertahun-tahun di kota-kota yang telah menerapkannya. 3. PENUTUP TELKOM dengan sistem PSB RTO dalam jangka panjang berusaha membantu menciptakan sebuah tatanan masyakat yang patuh hukum. Dunia pendidikan adalah salah satu target awal dalam proses ini karena dunia pendikan adalah salah satu pembentuk utama manusia-manusia Indonesia. Dan proses penerimaan siswa baru adalah sasaran pertama mengingat dalam kegiatan inilah seringkali terjadi penyelewengan, baik yang dilakukan oleh dinas pendidikan maupun masyarakat. Ke depannya TELKOM berharap akan semakin banyak dinas pendidikan kota atau kabupaten yang berani menerapkan sistem ini. Di sisi lain, TELKOM tentu akan terus membenahi sistem ini agar semakin sempurna dan semakin baik. Dengan demikian manfaat yang dihasilkan akan semakin besar. Tapi TELKOM tidak berhenti hingga sistem ini saja. Selanjutnya TELKOM akan meluncurkan program-program dan sistem-sistem lain yang juga memanfaatkan TI demi kemajuan dunia pendidikan Indonesia. 4. DAFTAR PUSTAKA [1] Situs Pusat Informasi Sistem Penerimaan Siswa Baru Realtime Online. TELKOM, [2] Deskripsi Produk PSB RTO. TELKOM, [3] Petunjuk Teknis (JUKNIS) Pelaksanaan PSB Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta. e-indonesia Initiative 2008 (eii2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia Mei 2008, Jakarta 3

Laporan Komisaris Utama

Laporan Komisaris Utama 32 Sekilas TELKOM/Laporan Komisaris Utama Laporan Komisaris Utama Di tengah kondisi persaingan yang ketat dan turun drastisnya tarif telekomunikasi pada beberapa tahun terakhir ini, TELKOM tetap dapat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 2006-2010 Sambutan Ketua BPK Pengelolaan keuangan negara merupakan suatu kegiatan yang akan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dan bangsa

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN STANDAR

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015 PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI KATA PENGANTAR Sebagai pelengkap program-program

Lebih terperinci

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Seberapa Responsif Terhadap Pasar Kerja?

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Seberapa Responsif Terhadap Pasar Kerja? Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Mei 2014 Policy Brief Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Seberapa Responsif Terhadap Pasar Kerja? Public Disclosure Authorized Public Disclosure

Lebih terperinci

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK)

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) Daftar Isi Sekapur Sirih 3 Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) PPKK & Upaya Penanggulangan Kemiskinan & 8 Kerentanan di Indonesia Kebijakan & Landasan Hukum 15

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Kantor Pengadilan Tinggi Jakarta yang terletak di Jalan Letjen. Suprapto Cempaka Putih Jakarta Pusat diresmikan pada tanggal 26 Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI.

Lebih terperinci

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009 Konsep: PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK PEMBENTUKAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra

Lebih terperinci

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat Di Bidang Perbankan 2007 1. Pendahuluan Bank sebagai lembaga intermediasi dan pelaksana sistem pembayaran memiliki peranan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan untuk mencapai

Lebih terperinci

7 SUMBER DAYA MANUSIA

7 SUMBER DAYA MANUSIA 7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam

Lebih terperinci

No. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital Dalam Rangka Keuangan Inklusif Melalui Agen Layanan Keuangan Digital

Lebih terperinci

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA 2014 KATA PENGANTAR Peningkatan pelayanan publik oleh unit pelayanan yang dikelola oleh pemerintah daerah merupakan mandat yang diamanatkan dalam berbagai peraturan

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia International Labour Organization Jakarta Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Kerjasama dan Usaha yang Sukses Pedoman pelatihan untuk manajer dan pekerja Modul EMPAT SC RE Kesinambungan Daya Saing dan

Lebih terperinci

Governance Brief. Anggaran Berbasis Kinerja: Tantangannya Menuju Tata Kelola Kehutanan yang Baik

Governance Brief. Anggaran Berbasis Kinerja: Tantangannya Menuju Tata Kelola Kehutanan yang Baik C e n t e r f o r I n t e r n a t i o n a l F o r e s t r y R e s e a r c h Forests and Governance Programme Anggaran Berbasis Kinerja: Tantangannya Menuju Tata Kelola Kehutanan yang Baik Nugroho Adi Utomo

Lebih terperinci

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001.

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001. Komite Nasional Kebijakan Governance Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I - Lt.

Lebih terperinci

Mewujudkan Tata Pemerintahan Lokal yang Baik (Local Good Governance) dalam Era Otonomi Daerah 1

Mewujudkan Tata Pemerintahan Lokal yang Baik (Local Good Governance) dalam Era Otonomi Daerah 1 Mewujudkan Tata Pemerintahan Lokal yang Baik (Local Good Governance) dalam Era Otonomi Daerah 1 oleh: Max H. Pohan Kepala Biro Peningkatan Kapasitas Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Pedoman Akreditasi final 06/dir.pedoman dan bodang akred 07 1

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Pedoman Akreditasi final 06/dir.pedoman dan bodang akred 07 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut Undang -undang No.20 tahun 2003 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU ONLINE PADA SMP NEGERI 53 PALEMBANG SKRIPSI SALY TIARA UTAMA 08142111

IMPLEMENTASI SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU ONLINE PADA SMP NEGERI 53 PALEMBANG SKRIPSI SALY TIARA UTAMA 08142111 IMPLEMENTASI SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU ONLINE PADA SMP NEGERI 53 PALEMBANG SKRIPSI Disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer OLEH: SALY TIARA UTAMA 08142111 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI. PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI. PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008 LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI 1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008 URAIAN Reff 2009 2008 ASET 5.1.1 ASET LANCAR 5.1.1.a Kas di

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum

Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Pekerjaan Umum S e k r e t a r i a t J e n d e r a l Satuan Kerja Pusat Kajian Strategis LAPORAN AKHIR Peningkatan Etos Kerja Sumber Daya Manusia PUSTRA Tahun 2010 PT. DDC CONSULTANTS Jl. Masjid

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

Pengguna Narkoba Lebih Baik Direhabilitasi daripada Dipenjara LAKIP BNN Tahun 2013

Pengguna Narkoba Lebih Baik Direhabilitasi daripada Dipenjara LAKIP BNN Tahun 2013 1 KATA PENGANTAR tas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Narkotika Nasional Tahun 2013. Azas akuntabilitas seperti yang tertuang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS) TAHUN

PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS) TAHUN Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 25 TAHUN 2000 (25/2000) Tanggal: 20 NOVEMBER 2000 (JAKARTA) Sumber: LN 2000/206 Tentang: 2000-2004 PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS)

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) BAB I, PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik/Good Corporate Governance (GCG), tetap memperhatikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelestarian

Lebih terperinci