BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan dalam melakukan produksinya akan
|
|
- Sonny Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dalam melakukan produksinya akan membutuhkan barang/jasa, tidak terkecuali PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap yang merupakan unit pengolahan terbesar milik PT Pertamina (Persero). Barang/jasa akan diperoleh dengan pengadaan barang/jasa yang pada dasarnya dilaksanakan secara kompetitif dan terbuka dengan mengikutsertakan calon Penyedia Barang/jasa yang memenuhi syarat berdasarkan kemampuan dan kinerja yang sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa metode yang digunakan PT Pertamina (Persero) antara lain: Pelelangan, Pemilihan Langsung, Penunjukan Langsung, Strategic Sourcing, Pembelian Langsung (Cash & Carry), dan Swakelola. Area luas yang dimiliki RU IV membuat setiap kegiatan produksinya menjadi lebih berhati-hati. Oleh karena itu pengadaan barang/jasa yang dilakukan pun harus efektif dan efisien. Dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa perusahaan yang efektif dan efisien, RU IV memenuhi biaya operasionalnya melalui Uang Muka Kerja (UMK). Uang Muka Kerja (UMK) adalah pembayaran kepada penerima UMK sebagai dana yang akan digunakan untuk keperluan pelaksanaan operasional Perusahaan. 1
2 Uang Muka Kerja (UMK) di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap sendiri dibagi menjadi dua yaitu secara Swakelola dan Pengadaan Barang/jasa secara Cash & Carry. Swakelola merupakan pelaksanaan pengadaan barang/pekerjaan jasa yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah borongan kerja. Sedangkan Cash & Carry merupakan merupakan pelaksanaan pengadaan/pekerjaan jasa yang pengadaannya atau pekerjaannya dilaksanakan oleh Fungsi Pengadan dengan volume nilai uang sesuai ketentuan yang berlaku. Pembayaran Uang Muka Kerja (UMK) yang dilakukan PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap antara lain pembelian sparepart, pengadaan workshop, gathering, jamuan tamu, dan lain-lain. Kegiatan yang dilakukan dengan Uang Muka Kerja ini memiliki anggaran sebesar Rp ,-. Jika ada kelebihan dana di akhir kegiatan, maka dana harus dikembalikan ke perusahaan. Sistem pembayaran Uang Muka Kerja (UMK) di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dilakukan berdasarkan Tata Kelola Organisasi Permintaan Uang Muka Kerja dan Pertanggunggjawaban secara Swakelola serta Pengadaan Barang/jasa secara Cash & Carry dan Tata Kelola Organisasi Pemotongan Kompensasi Pekerja atas Uang Muka Kerja yang Belum Dipertanggungjawabkan. Tata Kelola Organisasi ini dikeluarkan oleh PT Pertamina (Persero). 2
3 Sistem pembayaran Uang Muka Kerja (UMK) di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dapat dibagi menjadi 2 prosedur, yaitu Prosedur Permintaan, dan Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja (UMK). Permintaan Uang Muka Kerja (UMK) dilakukan dengan penyerahan dokumen-dokumen syarat oleh penerima UMK yang kemudian akan diverifikasi oleh Fungsi Account Payables (AP). Setelah lolos verifikasi, Fungsi Account Payables (AP) akan memberikan perintah pada Fungsi Cash untuk mengirim/mentransfer uang atau memberikan cek pada penerima Uang Muka Kerja (UMK) serta mengirimkan request pembukuan UMK pada Fungsi Shared Processing Center (SPC). Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja (UMK) dilakukan dengan menyerahkan dokumen pertanggungjawaban UMK, pungutan pajak, dokumen pendukung antara lain: PO, invoice atau kuitansi bermaterai cukup, bukti pembayaran sah lainnya dan faktur pajak (jika ada) kepada Fungsi Account Payables (AP). Fungsi Account Payables (AP) akan melakukan verifikasi dokumen Pertanggungjawaban UMK. Kemudian meneruskannya ke Fungsi Cash dan Fungsi Tax, serta mengirim request pembukuan ke Fungsi Shared Processing Center (SPC). Indikator dan ukuran keberhasilan Proses Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja pada PT Pertamina Pertanggungjawaban UMK telah tertulis dalam TKO Permintaan Uang Muka Kerja dan Pertanggunggjawaban secara Swakelola serta Pengadaan Barang/jasa secara Cash & Carry. 3
4 Pertanggungjawaban UMK hendaknya dilakukan dengan tepat waktu guna kelancaran operasional perusahaan. Pertanggungjawaban UMK memiliki batas waktu maksimal 10 hari setelah kegiatan/pengadaan barang/jasa dilaksanakan. Akan tetapi berdasarkan rekap data UMK tahun yang dilakukan penulis pada saat melaksanakan kerja praktik/magang, cukup banyak kasus UMK yang belum dipertanggungjawabkan hingga batas waktu maksimal yang telah ditentukan di RU IV. Selain itu kemungkinan penyerahan dokumen pertanggungjawaban yang salah (Nominal di PO tidak sesuai dengan bukti bayar, tidak adanya otorisasi) serta kesalahan input oleh Penerima UMK juga memicu keterlambatan Proses Pertanggungjawaban UMK. Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan melakukan analisis mengenai keterlambatan proses pertanggungjawaban UMK pada PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap dan membahas masalah diatas untuk tugas akhir dengan judul Analisis Keterlambatan Proses Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja pada PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 4
5 Bagaimana kesesuaian pelaksanaan pertanggungjawaban Uang Muka Kerja PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap terhadap kebijakan pertanggungjawaban Uang Muka Kerja pada Pedoman Permintaan Uang Muka Kerja PT Pertamina (Persero)? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini : Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan pertanggungjawaban Uang Muka Kerja PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap terhadap kebijakan pertanggungjawaban Uang Muka Kerja pada Pedoman Permintaan Uang Muka Kerja PT Pertamina (Persero) 1.4 Manfaat Penulisan Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, antara lain sebagai berikut : Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mengenai pertanggungjawaban Uang Muka Kerja Dapat digunakan sebagai referensi bagi berbagai pihak untuk mengadakan penulisan lebih lanjut mengenai pertanggungjawaban Uang Muka Kerja (UMK). 5
6 1.5 Kerangka Pemikiran Kerangka penelitian Tugas Akhir merupakan garis besar penyusunan yang dimaksudkan sebagai perantara yang mengungkapkan jalan pikiran penulis dalam memahami penyusunan Tugas Akhir secara keseluruhan. Berikut ini adalah gambaran alur berpikir penulis: 6
7 Keterlambatan pertanggungjawaban Uang Muka Kerja Observasi dan Pengamatan Tata Kerja Organisasi Permintaan Uang Muka Kerja dan Pertanggungjawaban secara Swakelola serta pengadaan barang/jasa secara Cash and carry Pedoman Permintaan Uang Muka Kerja Prosedur Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja Kebijakan Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja Membuat bagan alir dari keseluruhan prosedur sehingga dapat dipahami dengan lebih jelas Kesesuaian Pelaksanaan Pertanggungjawaban UMK terhadap Kebijakan Terkait Observasi dan Pengamatan Wawancara Melakukan analisis berdasarkan observasi dan wawancara Kesimpulan Saran Gambar 1. Kerangka Pemikiran 7
8 1.6 Sistematika Penulisan Bagian Awal 1. Halaman Sampul 2. Halaman Persetujuan 3. Halaman Pernyataan Orisinalitas (Keaslian Penulisan TA) 4. Halaman Kata Pengantar 5. Halaman Daftar Isi 6. Halaman Daftar Tabel 7. Halaman Daftar Gambar/Grafik 8. Halaman Daftar Lampiran 9. Halaman Intisari/Abstrak Bagian Inti 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan kerangka penulisan. 2. BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN Dalam bab ini dibahas tentang kondisi umum, tinjauan pustaka, metodologi penulisan, dan data dan/atau sumber data. 3. BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN 8
9 Dalam bab ketiga ini membahas mengenai analisis keterlambatan proses pertanggungjawaban UMK pada PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. 4. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir ini dibahas tentang kesimpulan dari penulisan tugas akhir dan saran Bagian Akhir 1. DAFTAR PUSTAKA 2. LAMPIRAN 9
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis dan operasional perusahaan yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam aktivitas bisnis suatu perusahaan terdapat rangkaian kegiatan bisnis dan operasional perusahaan yang berhubungan dengan pembayaran biaya operasional serta pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang terjadi saat ini membuat perusahaan swasta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi yang terjadi saat ini membuat perusahaan swasta, pemerintah, bahkan perusahaan milik negara yang ada di Indonesia saling bersaing secara kuat. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak digolongkan menjadi dua yaitu pajak untuk pemerintah pusat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak digolongkan menjadi dua yaitu pajak untuk pemerintah pusat dan pajak untuk pemerintah daerah. Menurut Mardiasmo, (2002:5), Pajak daerah adalah iuran wajib yang
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN CARA PENGADAAN LANGSUNG oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN CARA PENGADAAN LANGSUNG oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Merek/tipe barang, Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Bukti transaksi,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek yang dilaksanakan selama satu
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek yang dilaksanakan selama satu bulan penuh yaitu penulis ditempatkan pada keuangan PT. PERTAMINA
Lebih terperinciKebijakan Pengadaan Barang dan/atau Jasa PT Indofarma (Persero) Tbk
Kebijakan Pengadaan Barang dan/atau Jasa PT Indofarma (Persero) Tbk Sebagai Badan Usaha Milik Negara, pembiayaan untuk Pengadaan Barang dan/atau Jasa di PT Indofarma (Persero) Tbk bersumber dari anggaran
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG BELANJA BANTUAN KEUANGAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Barang Material
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Hasil Penelitian. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Barang Material Sistem pembelian barang material di PT. Madubaru pada umumnya dilakukan secara kredit, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Pertamina (Persero) merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. PT. Pertamina
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur
Lebih terperinciDIR Instruksi Kerja : Metode Pemilihan Penyedia
1/8 1. Tujuan Memastikan metode pengadaan sesuai dengan peraturan pemerintah. 2. Alat dan Bahan 1. - 2. - 3. Kualifikasi Pelaksana 1. PPK 2. Pejabat pengadaan 3. Panitia pengadaan 4. Input/Ouput 1. Input
Lebih terperinciPENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang
PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Perencanaan pengadaan, Pelaksanaan pengadaan,
Lebih terperinciSOP Penagihan (Account Receivable) START. 6.1 Menerima Laporan Kerja. 6.2 Memverifikasi Dokumen. 6.3 Sesuai? 6.4 Menerbitkan Invoice
SOP Penagihan (Account Receivable) START Delivery Order Berita Acara Serah Terima 6.1 Menerima Laporan Kerja 6.2 Memverifikasi Dokumen N 6.3 Sesuai? Y 6.4 Menerbitkan Invoice Invoice Faktur Pajak 6.5 Meminta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur
Lebih terperinciPROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1
1 PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN 2010 Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1 A. PELAKSANAAN, OBJEK DAN PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengadaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengeluaran Kas Imprest Fund Pada PT. Telekomunikasi
51 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Imprest Fund Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Yogyakarta. Pengeluaran Kas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk secara garis besar dibagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini, menuntut suatu perusahaan untuk semakin ketat bersaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan industri dan pembangunan di Indonesia pada era globalisasi saat ini, menuntut suatu perusahaan untuk semakin ketat bersaing antar perusahaan
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI
[B.7] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung Belanja Pegawai adalah sistem dan prosedur dalam rangka
Lebih terperinciMengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.353, 2016 KEMENPU-PR. Pertanggungjawaban Anggaran. Verifikasi. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG JENJANG NILAI PENGADAAN BARANG/JASA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C KABUPATEN CIAMIS SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSTART. 6.1 Menerima Tagihan. 6.2 Memverifikasi Dokumen. 6.3 Sesuai? 6.5 Mencatat ke Sistem. 6.6 Melakukan Closing AP. 6.7 Menyiapkan Voucher
Faktur Pajak Invoice START 6.1 Menerima Tagihan 6.2 Memverifikasi Dokumen Purchase Order Delivery Order Faktur Pajak Invoice SOP Pembayaran (Account Payable) 6.4 Mengembalikan ke Supplier N 6.3 Sesuai?
Lebih terperincigaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang
gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang ditetapkan dan dibayarkan sekali dalam sebulan) upah merupakan
Lebih terperinciDIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS GADJAH MADA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Kode Pos 55281 Halaman 2 dari 12 Subkegiatan dan waktu penyelesaian: 1. Penelaahan materi dan peraturan terkait : 1 minggu 2. Penyusunan draf prosedur : 1 minggu 3. Uji materi draf prosedur : 4 hari 4.
Lebih terperinciKebijakan Pengadaan Barang dan/atau Jasa PT Indofarma (Persero) Tbk
Kebijakan Pengadaan Barang dan/atau Jasa PT Indofarma (Persero) Tbk Sebagai Badan Usaha Milik Negara, pembiayaan untuk Pengadaan Barang dan/atau Jasa di PT Indofarma (Persero) Tbk bersumber dari anggaran
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jenis-jenis Uang Muka Dalam Transaksi Pembelian di PT. Kereta Api. Indonesia (Persero) DAOP IV Semarang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Jenis-jenis Uang Muka Dalam Transaksi Pembelian di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP IV Semarang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP IV Semarang akan melakukan pembelian
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN 20155 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang a. bahwa
Lebih terperinciLampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA
Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23
LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA CETAK DOKUMEN LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 25 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010
. BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG/JASA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang:a. bahwa
Lebih terperinciPT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. PSM/JKO-SAR/01 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal 1 dari 13 SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (BUMN) Multinasional Company pertama di Indonesia. PT Semen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Multinasional Company pertama di Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang dulunya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Definisi Prosedur dan Upah Kata prosedur sering kita temui dalam keseharian. Ada prosedur kerja, prosedur pengupahan dan sebagainya. Simamora (006) didalam manajemen sumber daya
Lebih terperinciPROSES PEMBAYARAN HUTANG AKTIVA TETAP DI PT HEXINDO ADIPERKASA TBK
PROSES PEMBAYARAN HUTANG AKTIVA TETAP DI PT HEXINDO ADIPERKASA TBK Nama :Novieta Hardiyant NPM :56213552 Program Studi :Manajemen Keuangan Pembimbing :Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM Latar Belakang BAB
Lebih terperinciSistem Pengadaan. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Sistem Pengadaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Landasan Hukum Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki
BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan
Lebih terperinciBUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R L J S T A H U N
BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R L J S T A H U N 2 0 1 5 T E N T A N G P E R U B A H A N K E D U A ATAS P E R A T U R A N BUPATI B A T
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CILEGON
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 29 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Prosedur 2.1.1.1 Pengertian Prosedur Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 39 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 39 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI
Lebih terperinciANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA PT. CISARUA MOUNTAIN DAIRY. : Aulia Rahma NPM :
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA PT. CISARUA MOUNTAIN DAIRY Nama : Aulia Rahma NPM : 21213506 Kelas : 3EB17 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing :
Lebih terperinci5. PELAKSANAAN PENGADAAN JASA LAINNYA MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG DAN PENGADAAN LANGSUNG
5. PELAKSANAAN PENGADAAN JASA LAINNYA MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG DAN PENGADAAN LANGSUNG a. Pelaksanaan Pengadaan Jasa Lainnya Melalui Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat 1) Setelah adanya pernyataan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS
BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Instansi Pemerintah yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, LEMIGAS
Lebih terperinci[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)
[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pengesahan Penggunaan Uang Persediaan (GU) adalah sistem dam prosedur dalam
Lebih terperinciPenalti Lazada Indonesia
Penalti Lazada Indonesia Agenda Alasan Penalti 1. Pembatalan dikarenakan kelalaian Penjual. 2. Penjemputan namun Gagal. 3. Pengembalian / Pengiriman Gagal dengan alasan tidak dapat diterima oleh Customer.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.746, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Millenium Challenge Corporation. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/PMK.05/2012 TENTANG MEKANISME
Lebih terperinciGUBERNUR BENGKULU. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang Keuangan. 3. Undang-Undalg Nomor 36 Tahun 2OO9 tentang Kesehatan
GUBERNUR BENGKULU PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG JENJANG NILAI PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH POLITEKNIK KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU DENGAN
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR I -E TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR I -E TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/ PRT/M/2016 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/ PRT/M/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. CIPTADRA SOFTINDO. Intan Vantimi / Pembimbing: Ira Phajar Lestari, SE, MM
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. CIPTADRA SOFTINDO Intan Vantimi / 23211638 Pembimbing: Ira Phajar Lestari, SE, MM Latar Belakang Masalah Penelitian dilakukan terhadap sistem akuntansi penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government) adalah seluruh aspek yang terkait dengan kontrol dan pengawasan terhadap
Lebih terperinciTENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan
Lebih terperinciBUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI
BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.
22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Di dalam kehidupan sehari-hari sering terdapat aspek pengaturan dan pengorganisasian dari berbagai prosedur sedemikian rupa untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)
SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN III.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN
Lebih terperinciDOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN MOBIL AMBULANCE
DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN MOBIL AMBULANCE TIM PENGADAAN MOBIL AMBULANCE TAHUN 2018 BAB I SYARAT UMUM & ADMINISTRASI Dokumen pelelangan ini terdiri dari bagian yang tersebut dibawah ini dan berlaku sebagai
Lebih terperinciCandidasa, 15 Juni 2017
Candidasa, 15 Juni 2017 DASAR HUKUM Perka LKPP No 13 Th 2013 ttg Pedoman Tata Cara Pengadaan barang/jasa di Desa Perbup No 57 tahun 2014 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa Yang Pembiayaannya
Lebih terperinciPENGADAAN LANGSUNG YANG BERTANGGUNG JAWAB. (Abu Sopian/Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan cara Pengadaan Langsung dilakukan oleh Pejabat Pengadaan dengan cara membeli barang atau membayar jasa secara langsung kepada penyedia barang/jasa, tanpa melalui
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Kas dan Pengeluaran Kas. Indra Bastian:2011 menjelaskan bahwa :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kas dan Pengeluaran Kas 2.1.1. Kas Indra Bastian:2011 menjelaskan bahwa : Kas adalah uang tunai dan yang setara dengan uang tunai serta saldo rekening giro yang tidak
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKepabeanan Barang Operasi Perminyakan
Kepabeanan Barang Operasi Perminyakan 27 Juli 2017 Vendor s Day Bersama East Java 2017 Fasilitas Impor Barang Operasi Perminyakan Peraturan Menteri ESDM 037 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN RENCANA
Lebih terperinciPenalti Lazada Indonesia
Penalti Lazada Indonesia Agenda Alasan Penalti 1. Pembatalan dikarenakan kelalaian Penjual. 2. Penjemputan namun Gagal. 3. Pengembalian / Pengiriman Gagal dengan alasan tidak dapat diterima oleh Customer.
Lebih terperinciPANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN ATAS DANA HIBAH PENELITIAN TUJUAN MENJAMIN KETERTIBAN DAN KELANCARAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN; PERLU DISUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ)
Lebih terperinciPEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA
PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA PENGAJUAN DANA Permohonan dana diajukan ke Direktorat Keuangan melalui DRPM dengan melampirkan: TERMIN I : TERMIN II dst : Asli Kontrak/Perjanjian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metode Pemilihan Kontraktor Dalam industri konstruksi, ada dua pihak yang sangat berperanan penting, yaitu owner dan kontraktor. Dimana owner adalah orang atau badan hukum
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh
Lebih terperinciPDF created with pdffactory Pro trial version
Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus
Lebih terperinciPermintaan Dana Operasional & Pertanggungjawaban. Pundu Learning Centre
Permintaan Dana Operasional & Pertanggungjawaban Permintaan Dana Operasional Pundu Learning Centre PERMINTAAN DANA OPERASIONAL Pundu Learning Centre LATAR BELAKANG Permintaan Dana Operasional (PDO) adalah
Lebih terperinciPEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)
PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam pengadaan barang/jasa pemerintah jika nilai pengadaan barang, pekerjaan konstruksi,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG JENJANG NILAI PENGADAAN BARANG/JASA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG JENJANG NILAI PENGADAAN BARANG/JASA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK Analisis Aplikasi Pajak di PT. PDSI Onshore Drilling Area Jawa
54 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Aplikasi Pajak di PT. PDSI Onshore Drilling Area Jawa 4.1.1. Analisis Dokumen Pengertian SPT (Surat Pemberitahuan Pajak) menurut Undang- Undang no 16 tahun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor pusat PT. Pertamina (Persero) yang terletak
70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor pusat PT. Pertamina (Persero) yang terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta Pusat. Penelitian
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA
[B.6] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung (LS) Barang dan Jasa adalah sistem dan prosedur dalam rangka
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. didalamnya Akuntansi atau Keuangan. Pada pelaksanaan kerja praktek,
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam PT PJB Badan Pengelola Waduk Cirata terdapat bagian didalamnya Akuntansi atau Keuangan. Pada pelaksanaan kerja praktek, penulis
Lebih terperinci12. PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG ATAU PENGADAAN LANGSUNG
12. PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG ATAU PENGADAAN LANGSUNG a. Pelaksanaan Pengadaan Melalui Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat 1) Setelah adanya pernyataan darurat dari
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 15 TAHUN
SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis yang dijalankan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) ialah pengolahan. berpengaruh terhadap laju perekonomian negara Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan besar BUMN di Indonesia. Perusahaan BUMN ini bergerak dibidang perminyakan. Bisnis yang dijalankan oleh PT PERTAMINA
Lebih terperinci[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)
[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GU) adalah dalam rangka mengisi kembali uang persediaan di Bendahara
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 563/KMK.03/2003 TENTANG PENUNJUKAN BENDAHARAWAN PEMERINTAH DAN KANTOR PERBENDAHARAAN DAN KAS NEGARA UNTUK MEMUNGUT, MENYETOR, DAN MELAPORKAN PAJAK PERTAMBAHAN
Lebih terperincigovernance) dan pemerintahan yang bersih (clean government) tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan barang dan jasa pemerintah memiliki posisi yang strategis, bukan hanya dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin berkembangnya kebutuhan pengelolaan keuangan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya kebutuhan pengelolaan keuangan negara dirasakan pula semakin pentingnya fungsi pengendalian internal suatu instansi. Pengendalian internal bertujuan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG
SALINAN NOMOR 33, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
Lebih terperinciKEPALA DESA BANGOREJO KECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN KEPALA DESA BANGOREJO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG
KEPALA DESA BANGOREJO KECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN KEPALA DESA BANGOREJO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis di Surabaya yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur bertumbuh pesat. Surabaya, yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta, telah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan
Lebih terperinciPROSEDUR EDELIVERY. Prosedur edelivery. Revisi : 00 Tanggal Terbit : : Perpres 54/2010 dan perubahannya, Perwali 73/2012 dan perubahannya
Halaman 1 dari 18 PROSEDUR EDELIVERY No Dokumen Revisi : 00 Tanggal Terbit : Ref. Regulasi : P04/ GRMS /BP.Sby : Perpres 54/2010 dan perubahannya, Perwali 73/2012 dan perubahannya Disetujui oleh: Koordinator
Lebih terperinciStandard Operating Procedure Pengadaan Barang/Jasa
Standard Operating Procedure Pengadaan Barang/Jasa Biro Umum Dan Kepegawaian Universitas Brawijaya Malang LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pengadaan Barang/Jasa UN10/B20/HK.01.02.a/7 Revisi ke
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak
BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar
Lebih terperinciSAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART I
LOGISTICS PART I Logistics Logistik adalah seluruh proses yang melibatkan barang / jasa yang diproduksi kemudian dijual oleh perusahaan tersebut Mulai dari persiapan sebelum produksi, proses produksi itu
Lebih terperinciBUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS
L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI MEKANISME PEMBAYARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI MEKANISME PEMBAYARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017 MEKANISME PEMBAYARAN SPM Uang Persediaan (UP) Uang Muka Kerja Maksimal 20% dari total pagu SPM Ganti
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan
Lebih terperinci