PROSES PEMISAHAN SENTRIFUGAL (CENTRIFUGAL SEPARATION PROCESS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSES PEMISAHAN SENTRIFUGAL (CENTRIFUGAL SEPARATION PROCESS)"

Transkripsi

1 PROSES PEMISAHAN SENTRIFUGAL (CENTRIFUGAL SEPARATION PROCESS) Proses pemisahan sentrifugal terdiri atas pengendapan sentrifugal atau sedimentasi, dan filtrasi sentrifugal. 1. Pengendapan sentrifugal atau sedimentasi Sebelumnya telah didiskusikan metode proses dari pengendapan dan sedimentasi di mana partikel dipisahkan dari suatu fluida dengan gaya gravitasi yang terjadi pada partikel. Partikel dapat berupa padatan, gas, atau cairan dan fluidanya dapat berupa cairan ataupun gas. Pada bagian ini kita akan mendiskusikan pengendapan atau pemisahan partikel dari fluida berdasarkan gaya sentrifugal yang terjadi pada partikel. Penggunaan sentrifus meningkatkan gaya pada partikel berlipat ganda. Partikel yang tidak dapat diendapkan dengan mudah atau sama sekali tidak mengendap dalam pengendap gravitasi bisa dipisahkan dari fluida berdasarkan gaya sentrifugal. Gaya pengendapan yang tinggi berarti bahwa kecepatan praktis dari pengendapan bisa diperoleh dengan partikel kecil yang lebih banyak dibanding pada pengendap gravitasi. Gaya sentrifugasi yang tinggi ini tidak mengubah kecepatan relatif pengendapan dari partikel-partikel kecil, namun gaya-gaya ini mengatasi efek gangguan dari gerak Brown dan arus konveksi bebas Kadang pemisahan gravitasi bisa terjadi begitu lambat karena kedekatan densitas partikel dan fluida, atau karena gaya-gaya asosiasi memegang komponen bersamaan, sebagai emulsi. Sebagai contoh dalam industri susu, pemisahan krim dari susu, menghasilkan susu tanpa rum. Pemisahan secara gravitasi membutuhkan waktu berjam-jam, sementara pemisahan sentrifugal dapat dicapai dalam hitungan menit di dalam pemisah krim. Pengendapan sentrifugal atau pemisahan digunakan pada banyak industri makanan, seperti pengolahan minyak sayur, pengolahan protein ikan, pengolahan jus buah dengan menghilangkan bahan selularnya, dan lain-lain.

2 Pemisahan sentrifugal juga digunakan dalam pengeringan kristal dan untuk memisahkan emulsi dari cairannya atau padatan-cairan. 2. Filtrasi sentrifugal Sentrifus juga digunakan dalam filtrasi sentrifugal di mana gaya sentrifugal digunakan berdasarkan perbedaan tekanan untuk membuat aliran slurry pada penyaring di mana ampas padatan terbentuk pada saringan. Ampas padatan granular dari slurry diendapkan pada medium penyaring, terjadi pada rotary basket, dicuci, lalu dikeringkan. Sentrifugasi dan penyaringan sederhana kompetitif di dalam permasalahan pemisahan padatan-cairan B Pengembangan Gaya dalam Pemisahan Sentrifugal 1. Pendahuluan Pemisah sentrifugal memanfaatkan prinsip umum di mana sebuah obyek berputar di sekitar sumbu atau titik pusat pada jarak radial konstan dari titik yang bertindak dengan gaya. Obyek yang berputar terhadap suatu sumbu terus berubah arah secara konstan dan mengalami percepatan, meskipun kecepatan rotasi konstan. Gaya sentripetal ini bertindak dalam arah menuju pusat rotasi. Jika objek yang diputar adalah sebuah wadah silinder, isi cairan dan padatan mengerahkan kekuatan yang sama dan berlawanan, yang disebut gaya sentrifugal, yang keluar ke dinding wadah. Gaya inilah yang menyebabkan pengendapan atau sedimentasi partikel melalui lapisan cair atau filtrasi cairan melalui sebuah bed filter cake di dalam ruang berputar berlubang (perforated rotating chamber). Pada gambar a, mangkuk silinder ditunjukkan berputar dengan umpan slurry partikel padat dan cair yang terdapat di bagian pusat. Umpan masuk dan langsung dibuang ke luar menuju dinding wadah, seperti yang ditunjukkan pada gambar b. Cairan dan padatan sekarang ditindaklanjuti oleh gaya gravitasi vertikal dan gaya sentrifugal horizontal. Gaya sentrifugal biasanya begitu besar sehingga gaya gravitasi bisa diabaikan. Lapisan cairan kemudian mengasumsikan

3 posisi kesetimbangan dengan permukaan yang hampir vertikal. Partikel mengendap horizontal keluar dan menekan dinding mangkuk vertikal Pada gambar c dua cairan yang memiliki densitas berbeda dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Fluida yang densitasnya lebih tinggi akan menempati pinggiran luar karena gaya sentrifugal lebih besar pada fluida dengan densitas lebih tinggi. 2. Persamaan untuk gaya sentrifugal. Pada gerak melingkar, percepatan dari gaya sentrifugal adalah a e = r 2 (14.4-1) di mana a e adalah percepatan dari gaya sentrifugal dalam m/s 2 (ft/s 2 ), r adalah jarak radial dari pusat rotasi dalam m (ft), dan adalah kecepatan melingkar dalam rad/s. Gambar Sketsa pemisahan sentrifugal: (a) awal umpan slurry masuk, (b) pengendapan padatan dari cairan, (c) pemisahan dua fraksi cairan persamaan Gaya sentrifugal F c dalam N (lb f ) yang bertindak pada partikel sesuai

4 F c = ma e = mr 2 (SI) (14.4-2) F c = (mr 2 )/g c (English) di mana g c = lb m.ft/lb f.s 2. Karena = v/r, di mana v merupakan kecepatan tangensial dari partikel dalam m/s (ft/s), F c = mr ( ) = (14.4-3) Kecepatan rotasi diberikan sebagai N rev/min dan = (14.4-4) N = (14.4-5) Substitusi persamaan (14.4-4) ke dalam persamaan (14.4-2), F c newton = mr ( ) = 0,01097 mrn 2 (SI) (14.4-6) F c lb f = ( ) = 0, mrn 2 (English) Dengan persamaan (14.3-2), gaya gravitasional pada partikel adalah F g = mg (14.3-2) di mana g adalah percepatan gravitasi dan nilainya m/s 2. Dalam kondisi gaya gravitasional, gaya sentrifugal dikombinasikan dengan persamaan (14.3-2), (14.4-2), dan (14.4-3). F c /F g = r 2 /g = v 2 /rg = r/g (2 N/60) 2 = rn 2 (SI) (14.4-7) F c /F g = rn 2 (English) di mana gaya dikembangkan dalam sentrifus adalah r 2 /g atau v 2 /rg kali sama besarnya dengan gaya gravitasi. Ini sering dinyatakan seimbang dengan banyak gaya g.

5 EXAMPLE Force in a Centrifuge A centrifuge having a radius of the bowl of m (0.333 ft) is rotating at N = 1000 rev/min. (a) Calculate the centrifugal force developed in terms of gravity forces (b) Compare this force to that for a bowl with a radius of m rotating at the same rev/min Solution: For part (a), r = m and N = Substituting into Eq. (14.4-7) F c /F g = rn 2 = ( m) (1000 rev/min) 2 = gravities or g's For part (b), r = m. Substituting into Eq (14.4-7) F c /F g = rn 2 = ( m) (1000 rev/min) 2 = gravities or g's 14.4C Persamaan Untuk Kecepatan Pengendapan Dalam Sentrifus 1. Persamaan umum untuk pengendapan. Jika sebuah sentrifus digunakan untuk sedimentasi (pemindahan partikel dengan cara pengendapan), partikel dengan ukuran tertentu bisa dipindahkan dari cairan dalam mangkok jika waktu tinggal partikel dalam mangkok tersedia untuk partikel mencapai dinding. Untuk partikel yang berpindah secara radial dengan kecepatan terminal pengendapannya, diameter dari partikel terkecil yang dipindahkan bisa dihitung. Pada gambar skema dari sentrifus tubular-bowl ditunjukkan. Umpan masuk dari bagian bawah dan diasumsikan semua cairan bergerak ke atas pada kecepatan yang sama, membawa partikel padatan bersamanya. Partikel di asumsikan bergerak radial pada kecepatan terminal pengendapan vt. Lintasan atau jalur dari partikel ditunjukkan pada gambar Partikel dengan ukuran tertentu dipindahkan dari cairan jika waktu tinggalnya cukup tersedia untuk partikel mencapai dinding bowl, di mana partikel itu berada. Panjang dari bowl (mangkuk) adalah b m.

6 Gambar Pengendapan partikel dalam sedimentasi tubular-bowl centrifuge Pada akhir waktu tinggal dari partikel dalam fluida, partikel berada pada jarak r B m dari sumbu rotasi. Jika r B < r 2, maka partikel meninggalkan bowl dengan fluida. Jika r B = r 2, partikel melekat pada dinding mangkuk dan secara efektif dipindahkan. Untuk pengendapan pada hukum Stokes, kecepatan terminal pengendapan pada jarak r diperoleh dengan cara substitusi persamaan (14.4-1) untuk percepatan g ke dalam persamaan (14.3-9). (14.4-8) di mana v t adalah kecepatan pengendapan dalam arah radial dalam m/s, D p adalah diameter partikel dalam m, ρ p merupakan densitas partikel dalam kg/m 3, ρ adalah densitas cairan dalam kg/m 3, dan µ adalah viskositas cairan dalam Pa.s. Jika pengendapan terjadi, ruas kanan dari Persamaan (14.4-8) dikalikan dengan faktor (ε 2 Ψ p ) yang diberikan dalam Persamaan ( ). Karena v t = dr/dt, maka Persamaan (14.4-8) menjadi (14.4-9)

7 Integrasi antara limit r = r 1 pada t = 0 dan r = r 2 pada t = t T, ( ) Waktu tinggal t T sama dengan volume cairan V m 3 dalam mangkuk dibagi dengan laju alir volumetrik umpan q dalam m 3 /s. Volume V = πb(r 2 2 -r 1 2 ). Substitusikan ke dalam Persamaan (14,4-10) dan selesaikan untuk nilai q, = π ( ) Partikel yang memiliki diameter yang lebih kecil dari yang dihitung dengan Persamaan ( ) tidak akan mencapai dinding mangkuk dan akan keluar bersama dengan cairan yang keluar. Partikel yang lebih besar akan mencapai dinding dan dihilangkan dari cairan. Sebuah titik potong atau diameter kritis D PC dapat didefinisikan sebagai diameter partikel yang mencapai 1 / 2 jarak antara r 1 dan r 2. Partikel melewati jarak dari setengah lapisan cairan atau (r 2 -r 1 )/2 selama partikel ini berada dalam sentrifus. Integrasi antara r = (r 1 + r 2 )/2 pada t = 0 dan r = r 2 pada t = t T. Kemudian kita memperoleh = π ( ) Pada kecepatan alir q c ini, partikel-partikel dengan diameter yang lebih besar daripada D pc akan mengendap di dinding dan kebanyakan partikel-partikel kecil akan tetap dalam cairan.

8 2. Kasus spesial untuk pengendapan. Untuk kasus spesial di mana ketebalan dari lapisan cairan kecil dibandingkan dengan jari-jari, persamaan (14.4.8) bisa ditulis untuk konstan r r 2 dan D p D pc yang mengikuti: ( ) Waktu pengendapan t T kemudian mengikuti untuk kasus D pc kritis. t T = = ( ) substitusi persamaan ( ) ke persamaan ( ) dan susun kembali ( ) Volume V bisa dirumuskan Gabungkan persamaan ( ) dan ( ) V 2 r 2 (r 2 -r 1 )b ( ) ( ) Analisis di atas agak disederhanakan. Pola aliran dari fluida sebenarnya lebih rumit. Persamaan ini juga bisa digunakan untuk sistem cair-cair di mana tetesan dari cairan bermigrasi menurut persamaan dan bersatu dengan fasa cair lainnya. EXAMPLE Settling in a Centrifuge A viscous solution containing particles with a density p = 1461 kg/m 3 is to be clarified by centrifugation. The solution density = 801 kg/m 3, and its viscosity is 100 cp. The centrifuge has a bowl with r 2 = m, r 1 = , and height b =

9 m. Calculate the critical particle diameter of the largest particles in the exit stream if N = rev/min and the flow rate q = m 3 /h. Solution: Using Eq. (14.4-4) = = = 2410 rad/s The bowl volume V is V = b(r 2 2 -r 2 1 ) = (0.1970) [( ) 2 -( ) 2 ] = x 10-4 m 3 Viscosity µ = 100 x 10-3 = 0,100 Pa.s = kg/m.s. The flow rate q c is q c = = 7.87 x 10-7 m 3 /s Substituting into Eq. ( ) and solving for D pc, q c = 7.87 x 10-7 m 3 /s = ( ) D pc = x 10-6 m or m Substituting into Eq.( ) to obtain v t and then calculating the Reynolds number, the settling in the Stokes law range. 3. Nilai sigma dan peningkatan sentrifuse. Karakteristik fisik yang berguna dari tubular-bowl centrifuge bisa diturunkan dengan mengalikan dan membagi persamaan ( ) dengan 2g dan kemudian disubstitusi ke persamaan (14.3-9) yang ditulis untuk D pc menjadi persamaan ( ) untuk mendapatkan ( ) q c = 2 =2v t. ( ) di mana v t adalah kecepatan terminal pengendapan dari partikel di medan gravitasi dan

10 = = ( ) di mana adalah karakteristik fisik dari sentrifus dan bukan sistem fluida-partikel yang terpisah. Dengan menggunakan persamaan ( ) untuk kasus spesial untuk pengendapan pada lapisan tipis. = ( ) Nilai dari adalah luas dalam m 2 dari gravitational settler yang akan mempunyai karakteristik sedimentasi yang sama sebagai sentrifus untuk laju umpan yang sama. Untuk meningkatkan q1 dari tes labor dan 1 menjadi q 2 (untuk v t1 = v t2 ) = ( ) Prosedur peningkatan ini dapat diandalkan untuk tipe sejenis dan sentrifus geometri dan jika gaya sentrifugal dalam factor 2 dari satu sama lain. Jika konfigurasi yang digunakan berbeda, faktor efisiensi E seharusnya digunakan di mana q 1 / 1 E 1 = q 2 / 2 E 2. Efisiensi ini ditentukan secara eksperimen dan nilai untuk tipe sentrifuse yang berbeda diberikan di lain tempat (F1, P1) 4. Pemisahan cairan-cairan di dalam sentrifus. Pemisahan cair-cair yang mana cairan bercampur tetapi terdispersi dengan baik sebagai sebuah emulsi umumnya beroperasi pada industri makanan dan lainnya. Sebagai contoh industri susu, di mana emulsi susu dipisahkan menjadi skim milk dan krim. Dalam pemisahan cair-cair, posisi dari keluarnya aliran pada sentrifuse itu penting, tidak hanya dalam mengontrol volumetric hold up V di sentrifus tetapi juga menentukan apakah pemisahan sebenarnya terbentuk. Pada gambar tubular-bowl centrifuge yang dilihatkan yang mana sentrifus adalah pemisahan dua fase cair, yang satu cairan berat dengan densitas H kg/m 3 dan yang kedua adalah cairan ringan dengan densitas L. Jarak yang ditunjukkan sebagai berikut: r 1 adalah jari-jari untuk permukaan lapisan cair ringan,

11 r 2 adalah jari-jari antarmuka cair-cair, dan r 4 adalah jari-jari permukaan untuk cairan berat. Untuk melokasikan antarmuka, keseimbangan harus dibuat dari tekanan di dua lapisan. Gaya pada fluida pada jarak r, dengan persamaan (14.4-2): F c = mr 2 (14.4-2) kekuatan diferensial seluruh ketebalan dr adalah df c = d mr 2 ( ) tetapi, dm = [(2 rb) dr] ( ) dimana b adalah tinggi dari mangkuk dalam m dan (2 rb) dr adalah volume fluida. Substitusikan persamaan ( ) ke dalam persamaan ( ) dan bagi kedua sisi dengan luas A = 2 rb dp = df c /A = 2 r dr ( ) dimana P adalah tekanan dalam N/m 2 (lb f /ft 2 ). Integrasi persamaan ( ) antara r 1 dan r 2, P 2 - P 1 = (r 2 2 -r 1 2 ) ( ) Terapkan persamaan ( ) ke gambar dan samakan tekanan yang diberikan oleh fase cahaya dengan ketebalan r 2 -r 1 ke tekanan yang diberikan oleh fase berat dengan ketebalan r 2 -r 4 pada antarmuka cair-cair pada r 2. (r 2 2 -r 42 ) = (r 2 2 -r 1 2 ) ( ) pemecahan untuk r 2 2, posisi antarmuka, r 2 2 = ( ) antarmuka pada r 2 harus dilokasikan pada jarak lebih kecil dai r 3 pada gambar

12 Gambar Tubular bowl centrifuge untuk memisahkan dua fasa liquid EXAMPLE Location of Interface in Centrifuge In a vegetable-oil-refining process, an aqueous phase is being separated from the oil phase in a centrifuge. The density of the oil is kg/m 3 and that of the aqueous phase is kg/m 3. The radius r 1 for overflow of the light liquid has been set at mm and the outlet for the heavy liquid at mm. Calculate the location of the interface in the centrifuge. Solution: The densities are = and = kg/m 3. Substituting into Eq. ( ) and solving for r 2, 2 r 2 = r 2 = mm 14.4D Peralatan Sentrifus untuk Sedimentasi 1. Tubular centrifuge/sentrifus tubular. Skema dari tubular bowl centrifuge (mangkuk sentrifus tubular) ditunjukkan pada gambar Mangkuknya tinggi dan memiliki diameter sempit, 100 sampai

13 150 mm. Sentrifugal tersebut dikenal sebagai supercentrifuges (sentrifus super), mengembangkan kekuatan sekitar kali gaya gravitasi. Beberapa sentrifus sempit berdiameter 75 mm dan kecepatan yang sangat tinggi yaitu atau lebih putaran/menit dikenal sebagai ultracentrifuges (ultrasentrifus). Supercentrifuges ini sering digunakan untuk memisahkan emulsi cair-cair. 2. Disk bowl centrifuge/sentrifus piringan yang berbentuk mangkuk. Disk bowl centrifuge yang ditunjukkan dalam gambar sering digunakan dalam pemisahan cair-cair. Umpan memasuki kompartemen yang sebenarnya di bagian bawah dan naik ke atas melalui lubang-lubang umpan ruang vertikal, mengisi ruang antara piringan. Lubang-lubang itu membagi perakitan vertikal ke bagian dalam, di mana sebagian besar berisi cairan ringan, dan bagian luar, di mana kebanyakan berisi cairan berat. Garis pemisah ini mirip dengan sebuah antarmuka dalam sentrifus tubular. Cairan berat mengalir di bagian bawah piringan ke pinggiran mangkuk. Cairan ringan mengalir melalui sisi atas dari piringan dan menuju outlet dalam. Setiap jumlah kecil padatan berat dibuang ke dinding luar. Pembersihan secara berkala diperlukan untuk menghilangkan padatan yang disimpan. Disk bowl centrifugal digunakan dalam pemisahan pati-gluten, krim, dan konsentrasi getah karet Gambar Skema dari disk bowl centrifuge

14 TUGAS OPERASI TEKNIK KIMIA 1 PROSES PEMISAHAN SENTRIFUGAL (CENTRIFUGAL SEPARATION PROCESS) Oleh: Kelompok 2 Kelas A Muhammad Yahya ( ) Teddy Pratama ( ) Bonita Ester ( ) Rizka Aulia Hardi ( ) Triyana Defi ( ) PROGRAM SARJANA TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS RIAU 2013

PEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations)

PEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations) PEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations) sedimentasi (pengendapan), pemisahan sentrifugal, filtrasi (penyaringan), pengayakan (screening/sieving). Pemisahan mekanis partikel fluida menggunakan gaya yang

Lebih terperinci

Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :

Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain : PENGERTIAN CENTRIFUGE Sentrifus merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya, sentrifus menggunakan prinsip rotasi atau

Lebih terperinci

PBP S1 Sperisa Distantina

PBP S1 Sperisa Distantina PBP S1 Sperisa Distantina Dust collector (lanjutan) Centrifugal separator Pustaka : Coulson, Particle Technology and Separation Processes, Volume, 5 th ed. Coulson, Chem. Engg. Des., Volume 6. Foust. Perry.

Lebih terperinci

INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA

INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA (Indra Wibawa Dwi Sukma_Teknik Kimia_Universitas Lampung) 1 INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA Adapun berikut ini adalah flowsheet Industri pengolahan hasil tambang batubara. Gambar 1. Flowsheet Industri Pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan mineral. Proses-proses pemisahan senantiasa mengalami. pemisahan menjadi semakin menarik untuk dikaji lebih jauh.

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan mineral. Proses-proses pemisahan senantiasa mengalami. pemisahan menjadi semakin menarik untuk dikaji lebih jauh. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemisahan memiliki peran penting dalam industri seperti industri kimia, petrokimia, pengolahan pangan, farmasi, pengolahan minyak bumi, atau pengolahan

Lebih terperinci

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut. HUKUM STOKES I. Pendahuluan Viskositas dan Hukum Stokes - Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin

Lebih terperinci

Rachmat Boedisantoso. Cyclone

Rachmat Boedisantoso. Cyclone Rachmat Boedisantoso Cyclone Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan perbedaan massa jenis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka Ristiyanto (2003) menyelidiki tentang visualisasi aliran dan penurunan tekanan setiap pola aliran dalam perbedaan variasi kecepatan cairan dan kecepatan

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Filtrasi (Penyaringan) Filtrasi (penyaringan) adalah proses pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan melewatkan fluida tersebut melalui suatu medium penyaring

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Misalkan sembarang persamaan fisik melibatkan k variabel seperti berikut. u 1 = f ( u 2, u 3,..., u k )

BAB II DASAR TEORI. Misalkan sembarang persamaan fisik melibatkan k variabel seperti berikut. u 1 = f ( u 2, u 3,..., u k ) BAB II DASAR TEORI 2.1 Analisis Dimensional Analisis dimensi adalah analisis dengan menggunakan parameter dimensi untuk menyelesaikan masalah masalah dalam mekanika fluida yang tidak dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fluida Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir.

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA

KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA Yogyakarta, 3 November 212 KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA Ir. Adullah Kuntaarsa, MT, Ir. Drs. Priyo Waspodo US, MSc, Christine Charismawaty Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Pemahaman tentang operasi-operasi pemisahan bahan pangan yang meliputi pemisahan kontak keseimbangan (absorpsi gas, adsorpsi padatan, ekstraksi dan leaching, distilasi,

Lebih terperinci

DECANTER (D) Sifat Fisis Komponen Beberapa sifat fisis dari komponen-komponen dalam decanter ditampilkan dalam tabel berikut.

DECANTER (D) Sifat Fisis Komponen Beberapa sifat fisis dari komponen-komponen dalam decanter ditampilkan dalam tabel berikut. DECANTER (D) Deskripsi Tugas : Memisahkan benzaldehyde dari campuran keluar reaktor yang mengandung benzaldehyde, cinnamaldehyde, serta NaOH dan katalis 2 HPb-CD terlarut dalam air Suhu : 50 o C (323 K)

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I SEDIMENTASI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I SEDIMENTASI PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I SEDIMENTASI NAMA KELOMPOK : 1. FITRIYATUN NUR JANNAH (5213412006) 2. FERA ARINTA (5213412017) 3. DANI PRASETYA (5213412037) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITTAS

Lebih terperinci

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013 / 2014 MODUL PEMBIMBING : Plate and Frame Filter Press : Iwan Ridwan, ST, MT Tanggal Praktikum : 10 Juni 2014 Tanggal Pengumupulan : 21 Juni

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Kimia I Sedimentasi

Laporan Praktikum Teknik Kimia I Sedimentasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sedimentasi merupakan proses pemisahan larutan suspensi menjadi fluid jernih (supernatant) dan slurry yang mengandung padatan jauh lebih tinggi.larutan suspensi terdiri

Lebih terperinci

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI BAB VI FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI VI.1 Pendahuluan Sebelumnya telah dibahas pengetahuan mengenai konversi reaksi sintesis urea dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m 4. Tegangan Permukaan Tegangan permukaan fluida adalah kecenderungan permukaan fluida untuk meregang sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh selaput karena adanya gaya tarik menarik sesama molekul

Lebih terperinci

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES DISUSUN OLEH Astiya Luxfi Rahmawati 26020115120033 Ajeng Rusmaharani 26020115120034 Annisa Rahma Firdaus 26020115120035 Eko W.P.Tampubolon 26020115120036 Eva Widayanti

Lebih terperinci

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

Aliran Turbulen (Turbulent Flow) Aliran Turbulen (Turbulent Flow) A. Laminer dan Turbulen Laminer adalah aliran fluida yang ditunjukkan dengan gerak partikelpartikel fluidanya sejajar dan garis-garis arusnya halus. Dalam aliran laminer,

Lebih terperinci

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law PENGUKURAN VISKOSITAS RINI YULIANINGSIH Review Viskositas Newtonian Non Newtonian Power Law yz = 0 + k( yz ) n Model Herschel-Bulkley ( yz ) 0.5 = ( 0 ) 0.5 + k( yz ) 0.5 Model Casson Persamaan power law

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

Sistem pengering pilihan

Sistem pengering pilihan Sistem pengering pilihan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan alat pengeringan yang khusus (pilihan) Sub Pokok Bahasan 1.Pengering dua tahap 2.Pengering

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauksit Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mengandung mineral dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al 2 O 3.H 2 O) dan mineral gibsit (Al 2 O 3.3H 2

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Goreng Bekas (Minyak Jelantah) Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan, dan dikategorikan sebagai limbah karena

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar A. Torsi 1. Pengertian Torsi Torsi atau momen gaya, hasil perkalian antara gaya dengan lengan gaya. r F Keterangan: = torsi (Nm) r = lengan gaya (m) F = gaya

Lebih terperinci

Definisi dan Sifat Fluida

Definisi dan Sifat Fluida TKS 4005 HIDROLIKA DASAR / 2 sks Definisi dan Sifat Fluida Ir. Suroso, M.Eng., Dipl.HE Dr. Eng. Alwafi Pujiraharjo Department University of Brawijaya Apakah Fluida itu? Bandingkan antara zat padat dan

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN DAN LAMA SENTRIFUGASI TERHADAP HASIL PEMISAHAN SABUN PADA PROSES SAPONIFIKASI

PENGARUH KECEPATAN DAN LAMA SENTRIFUGASI TERHADAP HASIL PEMISAHAN SABUN PADA PROSES SAPONIFIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH KECEPATAN DAN LAMA SENTRIFUGASI TERHADAP HASIL PEMISAHAN SABUN PADA PROSES SAPONIFIKASI (Effect of Speed and Centrifugation Periode on the Separation Results Soap in Saponification

Lebih terperinci

Laju massa. Laju massa akumulasi dalam sistem. Laju massa masuk sistem. keluar sistem. exit. inlet. system. = m& accumulation.

Laju massa. Laju massa akumulasi dalam sistem. Laju massa masuk sistem. keluar sistem. exit. inlet. system. = m& accumulation. KESETIMBANGAN MASSA landasan KEKEKALAN MASSA Massa tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi komposisi-nya dapat berubah bentuk (ex. Reaksi kimiawi) Massa total suatu materi yang masuk ke pengolahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. KLASIFIKASI FLUIDA Fluida dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, tetapi secara garis besar fluida dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :.1.1 Fluida Newtonian

Lebih terperinci

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum Menentukan koefisien Viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan hukum Stokes 2. WaktuPraktikum Senin, 18 Mei 2015 3. Tempat

Lebih terperinci

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4 REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4 P A R A M I T A V E G A A. T R I S N A W A T I Y U L I N D R A E K A D E F I A N A M U F T I R I Z K A F A D I L L A H S I T I R U K A Y A H FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

FLOWLINE, MANIFOLD DAN SEPARATOR (1)

FLOWLINE, MANIFOLD DAN SEPARATOR (1) FLOWLINE, MANIFOLD DAN SEPARATOR (1) HP: 085269878796 Email: fadhlist_ui@yahoo.com A. FLOWLINE & MANIFOLD Fluida dari sumur dialirkan melalui flowline, manifold dan header selantjutnya menuju ke stasiun

Lebih terperinci

Hal ini akan memberikan kestabilan terhadap sistem koloid.

Hal ini akan memberikan kestabilan terhadap sistem koloid. 1.1 Fenomena Elektrokinetik dan sistem koloid Sistem koloid dibentuk dari suspensi fasa terdispersi dalam suatu sistem pendispersi, dalam sistem ini kedua fasa tidak terpisah. Koloid yang umum adalah suatu

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 RANCANGAN OBSTACLE Pola kecepatan dan jenis aliran di dalam reaktor kolom gelembung sangat berpengaruh terhadap laju reaksi pembentukan biodiesel. Kecepatan aliran yang tinggi

Lebih terperinci

Gambar 1 Open Kettle or Pan

Gambar 1 Open Kettle or Pan JENIS-JENIS EVAPORATOR 1. Open kettle or pan Prinsip kerja: Bentuk evaporator yang paling sederhana adalah bejana/ketel terbuka dimana larutan didihkan. Sebagai pemanas biasanya steam yang mengembun dalam

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kinematika Rotasi Hukum Gravitasi Dinamika Rotasi Kinematika Rotasi Perpindahan Sudut Riview gerak linear: Perpindahan, kecepatan, percepatan r r = r f r i, v =, t a

Lebih terperinci

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut: Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/l) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan

Lebih terperinci

SOAL DINAMIKA ROTASI

SOAL DINAMIKA ROTASI SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena

BAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mekanika Fluida Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinyu yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan gas). Fluida sendiri merupakan zat yang bisa

Lebih terperinci

VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium

VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium A. Strategi perancangan bioreaktor Kinerja bioreaktor ditentukan

Lebih terperinci

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB Pasteurisasi susu, jus, dan lain sebagainya. Pendinginan buah dan sayuran Pembekuan daging Sterilisasi pada makanan kaleng Evaporasi Destilasi Pengeringan Dan lain

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS PERUBAHAN KELENGKUNGAN PARABOLOID PADA FLUIDA YANG DIPUTAR http://www.gunadarma.ac.id/ Disusun Oleh: Yatiman (21401472) Jurusan Teknik Mesin Pembimbing:

Lebih terperinci

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

ULANGAN UMUM SEMESTER 1 ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif

Lebih terperinci

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 4) Dinamika Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar Dinamika Mempelajari pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu

Lebih terperinci

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK VOLUME 10 NO.1, FEBRUARI 2014 SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD A.Husairy 1 dan Benny D Leonanda 2 ABSTRAK Pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1 : Silabus Lampiran 2 : Buku Siswa Lampiran 3 : Soal-soal Lampiran 4 : Angket Lampiran 5 : Script Flash 45

LAMPIRAN Lampiran 1 : Silabus Lampiran 2 : Buku Siswa Lampiran 3 : Soal-soal Lampiran 4 : Angket Lampiran 5 : Script Flash 45 LAMPIRAN Lampiran 1 : Silabus Lampiran 2 : Buku Siswa Lampiran 3 : Soal-soal Lampiran 4 : Angket Lampiran 5 : Script Flash 45 Lampiran 1 SILABUS Sekolah : Kelas/Semester Mata Pelajaran : X (sepuluh)/gasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya,

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya, BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya, antara lain sebagai bahan pangan manusia, pakan ternak, pupuk organik, maupun sebagai bahan baku industri.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Liquid Cylindrical Cyclone (LLCC), LLCC menggunakan prinsip Aliran

BAB 1 PENDAHULUAN. Liquid Cylindrical Cyclone (LLCC), LLCC menggunakan prinsip Aliran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya teknologi, penelitian mengenai pemisahan minyak dan air pun juga semakin berkembang, salah satunya adalah Liquid- Liquid Cylindrical Cyclone (LLCC),

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGESAHAN PRAKATA DEDIKASI RIWAYAT HIDUP PENULIS ABSTRACT

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGESAHAN PRAKATA DEDIKASI RIWAYAT HIDUP PENULIS ABSTRACT DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii PENGESAHAN iii PRAKATA iv DEDIKASI vi RIWAYAT HIDUP PENULIS vii ABSTRAK viii ABSTRACT ix DAFTAR ISI x DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Simulasi Aliran Fluida Crude Palm Oil (CPO) dan Air Pada Pipa Horizontal Menggunakan Metode Volume Hingga Bedry Yuveno Denny 1*), Yoga Satria Putra 1), Joko Sampurno 1), Agato 2) 1) Jurusan Fisika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Fluida Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul

Lebih terperinci

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis

Lebih terperinci

MODUL 1.04 FILTRASI LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

MODUL 1.04 FILTRASI LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN MODUL 1.04 FILTRASI LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.04 FILTRASI I. Tujuan Praktikum: Mahasiswa dapat memahami tentang

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hukum Kekekalan Massa Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov- Lavoiser adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN MASSA Q&A

KESETIMBANGAN MASSA Q&A KESETIMBANGAN MASSA Q&A Soal 1 a. Dalam sebuah pemanas (furnace), 95% karbon diubah menjadi CO 2 & sisanya menjadi CO. Hitung jumlah gas-gas yang keluar dari cerobong b. 20 kg garam ditambahkan ke dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dasar tentang turbin air Turbin berfungsi mengubah energi potensial fluida menjadi energi mekanik yang kemudian diubah lagi menjadi energi listrik pada generator.

Lebih terperinci

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D 9:4:04 Posisi, Kecepatan dan Percepatan Angular 9:4:04 Partikel di titik P bergerak melingkar sejauh θ. Besarnya lintasan partikelp (panjang busur) sebanding sebanding dengan: s = rθ Satu keliling lingkaran

Lebih terperinci

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah Fluida adalah zat aliar, atau dengan kata lain zat yang dapat mengalir. Ilmu yang mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida. Fluida ada 2 macam : cairan dan gas. Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER 4.1 Perhitungan Blower Untuk mengetahui jenis blower yang digunakan dapat dihitung pada penjelasan dibawah ini : Parameter yang diketahui : Q = Kapasitas

Lebih terperinci

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id DINAMIKA FLUIDA nurhidayah@unja.ac.id nurhidayah.staff.unja.ac.id Fluida adalah zat alir, sehingga memiliki kemampuan untuk mengalir. Ada dua jenis aliran fluida : laminar dan turbulensi Aliran laminar

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Separasi Air dan Minyak pada Liquid- Liquid Cylindrical Cyclone (LLCC)

Studi Eksperimental Separasi Air dan Minyak pada Liquid- Liquid Cylindrical Cyclone (LLCC) Studi Eksperimental Separasi Air dan Minyak pada Liquid- Liquid Cylindrical Cyclone (LLCC) Muhamad Hanif Ramadhan 1, Fakhri Ilham Faza 1, Gilang Prasetya Adi 1, Adhika Widyaparaga 1,2 Departemen Teknik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.

Lebih terperinci

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1 1. Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-jari putaran benda adalah 2 meter percepatan sentripetal gerak benda tersebut adalah a. 32π 2 m/s 2 b. 42 π 2 m/s 2 c. 52π

Lebih terperinci

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L) Dinamika Rotasi adalah kajian fisika yang mempelajari tentang gerak rotasi sekaligus mempelajari penyebabnya. Momen gaya adalah besaran yang menyebabkan benda berotasi DINAMIKA ROTASI momen inersia adalah

Lebih terperinci

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2 MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2 Pendidikan S1 Pemintan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Program Studi Imu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

Distribusi Tekanan pada Fluida

Distribusi Tekanan pada Fluida Distribusi Tekanan pada Fluida Ref: White, Frank M., 2011, Fluid Mechanics, 7th edition, Chapter 2, The McGraw-Hill Book Co., New York 2/21/17 1 Tekanan pada Fluida Tekanan fluida (fluid pressure): tegangan

Lebih terperinci

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. MODUL II VISKOSITAS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI

BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI 3.1 KONDISI ALIRAN FLUIDA Sebelum melakukan simulasi, didefinisikan terlebih dahulu kondisi aliran yang akan dipergunakan. Asumsi dasar yang dipakai

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan

Lebih terperinci

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Ray Posdam J Sihombing 1, Syahril Gultom 2 1,2 Departemen

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA SOLID-LIQUID MIXING

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA SOLID-LIQUID MIXING PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA SOLID-LIQUID MIXING I. TUJUAN 1. Mengetahui jenis pola alir dari proses mixing. 2. Mengetahui bilangan Reynolds dari operasi pengadukan campuran tersebut setelah 30 detik

Lebih terperinci

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis 1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 3 CONDENSING VAPOR

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 3 CONDENSING VAPOR PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 3 CONDENSING VAPOR LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA CONDENSING VAPOR

Lebih terperinci

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.

Lebih terperinci

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro PETUNJUK UMUM 1. Tuliskan NAMA dan ID peserta di setiap lembar jawaban dan lembar kerja. 2. Tuliskan jawaban akhir di kotak yang disediakan untuk di lembar Jawaban. Lembar kerja dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Metode Spin Coating

BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Metode Spin Coating BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Spin coating telah digunakan selama beberapa dekade untuk aplikasi film tipin. Sebuah proses khas melibatkan mendopositokan genangan kecil dari cairan resin ke pusat

Lebih terperinci

DENSITAS, POROSITAS, LUAS PERMUKAAN

DENSITAS, POROSITAS, LUAS PERMUKAAN DENSITAS, POROSITAS, LUAS PERMUKAAN dan SHRINKAGE Rini Yulianingsih DENSITAS Diperlukan untuk Proses separasi Densitas cairan : Daya untuk pemompaan Perencanaan sehubungan dengan kapasitas 1 Densitas Cairan

Lebih terperinci

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,

Lebih terperinci

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2 Pembahasan UAS 2014 1. Sebuah cakram homogen berjari-jari 0,3 m pada titik tengahnya terdapat sebuah poros mendatar dan tegak lurus dengan cakram. Seutas tali dililitkan melingkar pada sekeliling cakram

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

TEKNOLOGI AEROSOL Gerak Brown & Difusi. Prof. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS

TEKNOLOGI AEROSOL Gerak Brown & Difusi. Prof. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS TEKNOLOGI AEROSOL Gerak Brown & Difusi Prof. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS Koefisien Difusi Gerak Brown: gerak berkelak-kelok tak beraturan partikel aerosol dalam udara diam yang disebabkan

Lebih terperinci

PENGENDALI DEBU (PARTIKULAT)

PENGENDALI DEBU (PARTIKULAT) Teknologi Pengendalian Emisi 1 PENGENDALI DEBU (PARTIKULAT) Partikulat Apa itu Partikulat? adalah butiran berbentuk padat atau cair Ukuran dinyatakan dalam mikron (µm), 1µm = 10-6 m Contoh 2 > 100µm, cepat

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang

Lebih terperinci

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s². Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabelvariabel

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida :

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida : FLUIDA DINAMIS Dalam fluida dinamis, kita menganalisis fluida ketika fluida tersebut bergerak. Aliran fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias laminar dan aliran

Lebih terperinci

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST)

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST) 2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST) 2.1. PENGERTIAN DASAR Fluida Statis secara prinsip diartikan sebagai situasi dimana antar molekul tidak ada perbedaan kecepatan. Hal ini dapat terjadi dalam keadaan (1)

Lebih terperinci

UKURAN, BENTUK, VOLUME DAN ATRIBUT FISIK LAIN

UKURAN, BENTUK, VOLUME DAN ATRIBUT FISIK LAIN UKURAN, BENTUK, VOLUME DAN ATRIBUT FISIK LAIN Rini Yulianingsih UKURAN Pentingnya sifat fisik Ukuran Screening, Grading, evaluasi kualitas bahan makanan, penghitungan pindah panas dan massa Ukuran partikel

Lebih terperinci