PENGUKURAN FLUTTER MARGIN MODEL JEMBATAN DI UPT-LAGG BPPT. Subagyo 1), Angga Dwi Saputra 2)
|
|
- Dewi Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUKURAN FLUTTER MARGIN MODEL JEMBATAN DI UPT-LAGG BPPT Subagyo 1), Angga Dwi Saputra 2) 1),2) UPT-Laboratorium AeroGasdinamika dan Getaran (LAGG) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Telp , Fax , Kawasan PUSPIPTEK, Setu, Tangerang Selatan, Indonesia INTISARI Pembangunan infrastruktur di Indonesia terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Jembatan sebagai penghubung dua tempat yang terpisahkan oleh sungai besar atau laut merupakan infrastuktur yang penting untuk meningkatkan kelancaran distribusi komuditas. Struktur jembatan yang menghubungkan dua tempat yang jauh memiliki bentang panjang dengan jarak hingga ratusan meter bahkan ribuan meter. Struktur yang demikian akan mempunyai sifat elastis dan rentan terhadap beban angin. Dalam rangka memenuhi kriteria kekuatan terhadap beban angin sebuah jembatan dimodelkan untuk diuji guna mengetahui flutter margin agar jembatan yang dibangun aman terhadap terpaan angin yang terjadi.demikian juga data angin di suatu tempat jembatan dibangun perlu diketahui. Makalah ini membahas system data aquisisi dan intrumentasi yang digunakan dalam pengujian pengukuran flutter margin model jembatan. Hasil yang diperoleh berupa frekuensi flutter yang akan terjadi pada model yang berkaitan pada nilai kisaran kecepatan yang perlu diketahui. Kata Kunci:Infrastruktur, struktur jembatan, bentang panjang, data aquisisi, intrumentasi ABSTRACT Infrastructure development in Indonesia continues to increase along with the growth of the national economy. As a bridge connecting the two places are separated by a large river or ocean is an infrastructure that is essential to improve the smoothness of the distribution of commodities. The structure of the bridge that connects two distant places have long spans a distance of up to hundreds of meters or even thousands of meters. Such a structure will have elastic properties and are vulnerable to wind load. In order to meet the criteria of strength against wind load a bridge is modeled to be tested to determine the flutter margin in order to secure a bridge that was built against the wind that occurs. Similarly, wind data on a need to know where the bridge is built. This paper discusses the data acquisition and instrumentation system used in the test measurement model of bridge flutter margin. The results obtained are reported in the form of frequency flutter will occur in models related to the value range of speeds to know. Keywords: Infrastructure, bridge structure, long-span, acquisition data, instrumentation
2 1 PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi berkembang dengan baik memerlukan fasilitas pendistribusian barang dan jasa secara efisien. Indonesia sebagai Negara kepulauan mempunyai kendala dalam pendistribuasian barang dan jasa sehingga terjadi perbedaan harga yang mencolok antara pulau yang satu dengan yang lainnya. Pembangunan infrastruktur jembatan sebagai penghubung satu tempat ke tempat lainnya atau satu pulau ke pulau lainnya sangatlah diperlukan. Struktur jembatan yang menghubungkan dua tempat yang jauh akan memiliki sifat keelastikan sehingga apabila diterpa oleh angin timbul interaksi yang dapat menyebabkan peristiwa buffeting, resonansi dan flutter[1],[2],[3],[4]. Salah satu penyebab runtuhnya jembatan Tacoma pada tahun 1941 adalah terjadinya flutter sehingga amplitude simpangan bentang jembatan makin membesar. Gambar 1. Pengujian model jembatan di terowongan angin Pengujian model jembatan di terowongan angin dengan kaidah similaritas menjadi sebuah keharusan untuk menghindari bencana flutter. Fasilitas Terowongan angin UPT-LAGG BPPT [5] dapat digunakan untuk melaksanakan pengujian tersebut dengan menambahkan peralatan ukur getaran [6],[7],[8]. Dalam makalah ini diuraikan dasar teori, metoda dan teknik pengukuran, hasil dan pembahasan serta kesimpulan. 2 DASAR TEORI Struktur jembatan bentang panjang dengan perbandingan bentangan dan lebar yang cukup besar menimbulkan sifat keelastikan. Interaksi sifat elastik struktur bentang panjang terhadap terpaan angin dapat menimbulkan fenomena galloping, resonansi maupun flutter. Penyederhanaan permasalahan fenomena ini dapat dijelaskan dengan mengambil irisan melintang dari jembatan [9] yang dibuat sebagai bentuk model dek jembatan seperti terlihat pada gambar 2.
3 Gambar 2. Irisan melintang struktur jembatan dan sistem penopangnya Selanjutnya permodelan seperti gambar 2 dapat didekati dengan persamaan gerak interaksi aliran dan struktur dek jembatan yang dituliskan dalam persaman (1),(2) dan (3). m x x x D D (1) 2 x( 2 x x x ) f b m y y y L L (2) 2 y( 2 y y y ) f b I M M (3) 2 ( 2 ) f b Dengan m=massa sistem, ξ=redaman, ω=konsatanta pegas Persamaan gerak (1) sampai dengan (3) merupakan persamaan dasar getaran dengan kondisi tertentu timbul gerakan yang teredam, terjadi resonansi dan tidak teredam. Sistem persamaan diatas merupakan persamaan dengan dua derajat kebasan ( 2 Degree of Fredom) yaitu heaving dan pitching. Secara analitik respon dinamik struktur terhadap terpaan angin sulit diperoleh solusinya. Pada tulisan ini dipaparkan teknik eksperimen pengukuran untuk memperoleh flutter margin struktur jembatan bentang panjang. 3 METODE DAN TEKNIK PENGUKURAN Metode penelitian yang dipakai dengan mengukur respon dinamik struktur dengan memasang acceloremeter pada dua tempat untuk mengukur respon dinamik yang dihasilkan. Penentuan flutter margin tidak diukur pada saat peristiwa benar-benar terjadi karena amplitude dari sistem akan terus membesar sehingga sangat berbahaya. Teknik pengukuran dengan cara mengektrapolasi syarat terjadinya flutter pada sistem struktur jembatan terhadap kecepatan. Secara garis besar metode pengukuran dapat dijelaskan dengan diagram gambar 3. Kemudian pengukuran menggunakan peralatan yang terintegrasi sehingga berfungsi sesuai dengan yang diharapkan akan dijelaskan satu-persatu dalam tulisan ini.
4 Set Up Model Tuning Model Melakukan uji terowongan angin Analisa Flutter Model Seksional Jembatan Gambar 3. Diagram alir pengujian Set Up Model Model seksional statik jembatan yang diuji adalah replika struktur dek jembatan bagian tengah dengan skala perkecilan 1:40. Dimana kaidah kesetaraan yang harus dipenuhi adalah kesetaraan aerodinamika yang dinyatakan dari kesetaraan bentuk geometry dari desain struktur yang telah dibuat oleh perencana. Gambar 4 merupakan contoh irisan lintang dari desain struktur yang akan dibuat replikanya. Gambar 4. Desain Struktur dek jambatan bentang panjang Untuk mereplika gerakan osilasi jembatan prototype secara dinamik, maka model disangga oleh delapan sistem pegas yang konstanta pegas-nya sama. Frekuensi osilasi heaving dikendalikan oleh rapat masa model dan frekuensi osilasi torsi dikendalikan oleh rapat momen inersia masa dan jarak antar pegas, pegas yang digunakan memiliki konstanta yang sama dan berjumlah 8 seperti ditunjukkan pada gambar 2. Tuning Model Sebelum model diuji, maka pada model berikut sistem penyangga pegas-nya harus dilakukan pengaturan sedemikian rupa sehingga frekuensi natural getarannya memberikan resonansi di daerah operasi terowongan angin. Frekuensi
5 heaving tergantung dari massa model dan konstanta pegas. Frekuensi torsi juga akan dipengaruhi oleh jarak antar pegas.data momen inersia masa prototype jembatan diperoleh dari perencana, sedangkan momen inersia masa model jembatan diperoleh dengan pengukuran langsung. Model tuning atau pengukuran frekuensi natural model dilakukan dengan metoda Model Modal Testing (MMT). Metoda standard yang digunakan untuk model seksional jembatan di LAGG adalah metoda Impact Hammer Alat-alat yang dibutuhkan dalam Impact Hammer maupun pengujian dengan terpaan angin adalah: Sensor accelerometer Gambar 5. Sensor Accelerometer tipe piezoelectric Accelerometer digunakan B&K, tipe 4374 merupakan miniature piezoelectric dengan berat 0.65 gram, dengan sensitivitas 1,5 pc/g. Sensor ini memiliki frekuensi range 1-26 khz, dan maksimum level operasional 5000g Conditioning Amplifier (CA) Gambar 6. Conditioning Amplifier Conditioning Amplifier adalah perangkat yang berfungsi untuk pengkondisian atau penguat sinyal. CA yang digunakan adalah B&K dengan tipe Sinyal yang keluar dari accelorometer berupa charge diubah dan dikuatkan
6 menjadi sinyal tegangan Pada CA ini dapat mengatur sensitivitas yang di inginkan dengan nilai pc/g. Data acquisitions Gambar 7. Dewe 41 T DSA Gambar 7 menunjukkan foto sistem perolehan data dengan instrument Dewe 41 T DSA. Dewetron adalah instrument data akuisisi yang dapat membaca dan mengolah sinyal sensor. Sistem akuisisi data Dewe 41 T DSA memiliki spesifikasi 4 channel simultaneously analog input, dan 1 tachometer input, 24 bit resolution, 52.7 ks/s maksimum sampling rate, ±1-±10 V input range, AC/DC coupling, USB 2.0 Impact Hammer Gambar 8. Foto Impact Hammer diatas model jembatan Impact hammer yang digunakan merupakan produk B&K dengan tipe 8202 yang dilengkapi dengan force tranducer B&K tipe 8200, dengan sensitivitas 3.79 pc/n.
7 Selanjutnya sistem perolehan data secara diagramatis dapat dilihat pada gambar 9. Kemudian gambar 10 menunjukkan foto secara nyata untuk memperoleh data didalam pengujian di terowongan angin. Gambar 9. Diagramatis sistem perolehan data Gambar 10. Foto sistem perolehan data pengujian di terowongan angin
8 Pengujian Terowongan Angin Setelah pengukuran Impact hammer selesai dilakukan pengujian terowongan angin. Pembangkit sinyal Hammer dilepas terlebih dahulu. Kecepatan angin dibaca dari hasil pengukuran langsung disekitar model menggunakan pitot-tube anemometer yang diletakkan di atas model. Akselerasi dan frekuensi getar model dibaca oleh accelerometer. Proses pengorganisasian dan pengolahan data dilakukan dengan Sistem Akuisisi Data (SAD). Sensor accelerometer, yang ditempatkan masing-masing secara vertikal di sisi depan (AC1) dan sisi belakang (AC2) dapat dilihat pada gambar 11, sensor accelerometer yang digunakan adalah B&K tipe Arah Angin Arah Z Gambar 11. Penempatan sensor accelerometer didalam model dek jembatan Pada model jembatan akan dihembuskan angin dengan kecepatan yang bervariasi. Pada saat kecepatan angin diterowongan sudah mulai stabil, pada model jembatan akan diberi gangguan keatas dengan menggunakan tongkat. Alat pemberian gangguan ditunjukkan pada gambar 12. Arah dorongan Gambar 12. Pemberian simpangan awal dengan dorongan tongkat Setelah mendapat gangguan, model jembatan akan mengalami osilasi dan karena pengaruh dari efek redaman, amplitudo osilasi mengalami penurunan. Data time domain dari modus heaving dan torsi akan diekstraksi kemudian juga nilai redaman dan frekuensinya. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Seperti telah diuraikan pada bab 3 perihal metoda dan teknik pengukuran pada bab ini diuraikan hasil-hasil pengukuran. Pertama-tama dari hasil pengukuran frekuensi natural dari sistem dengan menggunakan impact hammer. Hasil pengukuran dengan menggunakan software DeweFRF kita dapat memperoleh dan mengolah data untuk menghasilkan grafik frequency response function (FRF), dan kita dapat melihat modus getar dari setiap frekuensi, sehingga kita dapat menentukan letak frekuensi natural untuk modus heaving dan torsi. Berdasarkan hasil yang diperoleh seperti pada
9 gambar 13 dapat ditentukan frekuensi natural untuk masing-masing gerak heaving dan torsion. - Frekuensi natural pertama dari gerak heaving model adalah 7.75 Hz - Frekuensi natural pertama dari gerak torsion model adalah Hz Gambar 13. Hasil Modal Measurement dari model Selanjutnya dilakukan pengujian dengan variasi kecepatan angin yang ditiupkan didalam terowongan angin. Sebagai contoh hasil pengukuran peristiwa induksi resonansi pada sudut datang angin α=0 o ditunjukkan pada gambar 14. Gambar 14. Grafik Induksi resonansi pada model dek jembatan Dari grafik tersebut diatas dapat diamati terjadinya resonansi gerak heaving pada kecepatan angin 4.4 m/s dan 5.2 m/s sedangkan gerak torsion terjadi pada kecepatan 27 m/s. Tabel 1. Pengukuran Induksi resonansi pada model dek jembatan
10 Kemudian dilakukan pengukuran untuk penentuan kecepatan angin kritis terjadinya flutter yang diprediksi dengan metoda Zimmerman [10]. Metoda ini diperoleh melalui perhitungan langsung dari data pengukuran frekuensi osilasi dan redaman masingmasing mode dari model selama mendapat aliran angin. Dengan metoda Fluter Margin, prediksi kemungkinan timbulnya flutter ditentukan dari ekstrapolasi kurva Flutter Margin (Fm) ke sumbu horizontal (Sumbu q Tekanan dinamik) seperti terlihat pada gambar 14. Gambar 14. Grafik penentuan flutter margin pada model dek jembatan Dari kurva diatas dapat diperoleh perpotongan kurva F terhadap sumbu q sehingga didapat nilai tekanan dinamiknya. Selanjutnya dapat dihitung nilai kecepatan sebagai nilai kecepatan kritis terjadinya flutter. Dari hasil perhitungan nilai kecepatan flutter disajikan dalam table 2. Tabel 2. Pengukuran kecepatan terjadinya flutter pada model dek jembatan 5 KESIMPULAN Pengujian merupakan kebutuhan yang tidak terhindarkan. Penentuan nilai yang diharapkan memerlukan metoda dan teknik pengukuran yang tepat sejalan dengan perkembangan teknologi alat ukur yang tersedia. Teknik pengukuran respon dinamik memungkinkan diterapkan dibidang infrastruktur secara lebih luas.
11 Dalam makalah ini diuraikan metoda dan teknik pengukuran respon dinamik untuk menentukan flutter margin model dek jembatan. Dalam penentuan frekuensi natural digunakan metoda pengukuran impact hammer diikuti dengan pengukuran induksi resonansi dan penentuan flutter margin sistem dek jembatan. Respon dinamik sistem tersebut dengan baik dapat diukur dan ditunjukkan nilai-nilai secara kuantitatif sehingga bermanfaat di bidang keteknikan. Secara umum pengembangan metoda dan teknik pengukuran bidang aeroelastisitas sudah diterapkan dalam mendukung kemajuan pembangunan infrastruktur dan sistem transportasi yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan pengukuran sistem respon dinamik. DAFTAR PUSTAKA [1] Holmes, J.D., 2001, Wind Loading of Structures, Spon Press, London. [2] Simiu, E. And Scanlan, RH., 1996, Wind effects on structures, 3rd. edition, John Wiley and Sons Inc., New York. [3] Scanlan, RH.,1977, Theory of the wind analysis of long span bridges based on data obtainable from sectional model test, Proceedings of the International Conference on Wind Effects on Building and Structures, Cambridges University Press. [4] Bae J et al., 2005, Extension of Flutter Prediction Parameter for Multimode Flutter Systems, Journal of Aircraft, Vol.42, No.1, pp [5] Subagyo 2013, Fasilitas Uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia, Jurnal Energi dan Manufaktur, vol. 6 no.1. [6] Wardlaw, R. L., Tanaka, H. and Utsunomiya, 1983, H.,Wind Tunnel Experiments on the Effects of Turbulence on the Aerodynamic Behavior of Bridge Road Decks, J. Wind Eng. Ind. Aerodyn., Vol. 14, pp. 247_257. [7] Rao, S.S., Mechanical Vibrations, 3rd edition, Addison-Wesley Publishing Company, New York. [8] Subagyo 2014, Studi Parametrik pengaruh roughness terhadap profil kecepatan lapisan batas pada simulasi Atmospheric Boundary Layer di wind tunnel, Jurnal Teknologi Dirgantara, vol. 12 no.2. [9] Sukamta, AJ., 2004, The use of sectional and full aeroelastic models, Personal Communication. [10] Benneth, R.M, Application of Zimmerman Flutter Margin Criterion to A Wind Tunnel Model. NASA TM
Analisis getaran untuk memprediksi batas kecepatan flutter dengan model seksional menggunakan metode ARMA
Analisis getaran untuk memprediksi batas kecepatan flutter dengan model seksional menggunakan metode ARMA Noor Eddy 1,a*, Akbar Dirgantara 2,b, R.Wibawa Purbaya 3,c, Angga 4,d 1,2 Universitas Trisakti
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Kajian Teori ANALISIS KARAKTERISTIK DINAMIK JEMBATAN BENTANG PANJANG TERHADAP INDUKSI GETARAN JEMBATAN AKIBAT BEBAN ANGIN
Prosiding SNaPP 214 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 289-3582 EISSN 233-248 ANALISIS KARAKTERISTIK DINAMIK JEMBATAN BENTANG PANJANG TERHADAP INDUKSI GETARAN JEMBATAN AKIBAT BEBAN ANGIN 1 Sariman, 2
Lebih terperinciAEROCO : SOFTWARE TOOL UNTUK MENENTUKAN KOEFISIEN AERODINAMIKA MODEL JEMBATAN BENTANG PANJANG. Fariduzzaman *
AEROCO : SOFTWARE TOOL UNTUK MENENTUKAN KOEFISIEN AERODINAMIKA MODEL JEMBATAN BENTANG PANJANG Fariduzzaman * ABSTRAK AEROCO : SOFTWARE TOOL UNTUK MENENTUKAN KOEFISIEN AERODINAMIKA MODEL JEMBATAN BENTANG
Lebih terperinciPerencanaan Ketahanan Angin Jembatan Cable Stayed Suramadu
Perencanaan Ketahanan Angin Jembatan Cable Stayed Suramadu Made Suangga & Subagyo 1 PENDAHULUAN Gagasan untuk membangun jembatan menyeberangi selat Madura pertama kali di kemukakan oleh Prof. Sedyatmo
Lebih terperinciPENGUJIAN MODEL CHIMNEY DI DALAM TEROWONGAN ANGIN UNTUK MENENTUKAN BEBAN ANGIN STATIK PADA PONDASI
PENGUJIAN MODEL CHIMNEY DI DALAM TEROWONGAN ANGIN UNTUK MENENTUKAN BEBAN ANGIN STATIK PADA PONDASI Syariefatunnisa 1, Angga Dwi Saputra 2 1,2 Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, dan Aeroakustika
Lebih terperinciMETODA UJI MODEL SEKSIONAL DEK SEBAGAI DASAR ANALISIS AEROELASTIK JEMBATAN BENTANG PANJANG
Metoda Uji Model Seksional Dek sebagai Dasar Analisis Aeroplastik Jembatan Bentang Panjang (Fariduzzaman) METODA UJI MODEL SEKSIONAL DEK SEBAGAI DASAR ANALISIS AEROELASTIK JEMBATAN BENTANG PANJANG TEST
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jembatan kabel (cable stayed bridge) merupakan salah satu jenis jembatan dimana struktur utama berupa gelagar yang ditahan oleh satu atau lebih kabel yang dipasang miring
Lebih terperinciEndang Mugia GS. Peneliti Bidang Teknologi Avionik, Lapan ABSTRACT
Pengaruh Nilai Koefisien Aerodinamika... (Endang Mugia GS.) PENGARUH NILAI KOEFISIEN AERODINAMIKA DAN PADA KESTABILAN TERBANG GERAK PERIODE PENDEK (SHORT PERIOD) RKX-200 LAPAN [EFFECT OF AERODYNAMICS COEFFICIENT
Lebih terperinciBab IV Pengujian dan Analisis
Bab IV Pengujian dan Analisis Pada penelitian ini dilakukan serangkaian pengujian untuk mengetahui unjuk kerja dari perangkat lunak yang telah dikembangkan. Data hasil pengujian tersebut nantinya akan
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Sains dan Teknologi ISSN EISSN Subagyo
Prosiding SNaPP2015 Sains dan Teknologi ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 SIMULASI ALIRAN INTERNAL PADA PEMIPAAN INLET ENGINE TIGA DIMENSI Subagyo UPT-LAGG BPPT Kawasan Puspiptek Gd. 240 Tangerang Selatan
Lebih terperinciKARAKTERISASI TINGKAT GETARAN LATAR RUANGAN KALIBRASI VIBRATION METER
KARAKTERISASI TINGKAT GETARAN LATAR RUANGAN KALIBRASI VIBRATION METER Ninuk Ragil Prasasti, Denny Hermawanto Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK Gedung 420, Setu, Tangerang Selatan, 15314
Lebih terperinciPERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN MODEL AEROELASTIS PENAMPANG JEMBATAN BENTANG PANJANG
PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN MODEL AEROELASTIS PENAMPANG JEMBATAN BENTANG PANJANG TESIS MAGISTER OLEH SENOT SANGADJI 25098088 BIDANG KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari
Lebih terperinciAnalisis Flutter Pada Uji Model Separuh Sayap Pesawat N219 di Terowongan Angin Kecepatan Rendah
WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara Analisis Flutter Pada Uji Model Separuh Sayap Pesawat N219 di Terowongan Angin Kecepatan Rendah The Analysis of Half Wing Flutter Test N219 Aircraft Model in The Low
Lebih terperinciPENGUKURAN FUNGSI RESPON FREKUENSI (FRF) PADA SISTEM POROS-ROTOR
PENGUKURAN FUNGSI RESPON FREKUENSI (FRF) PADA SISTEM POROS-ROTOR Erinofiardi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu E-mail : riyuno.vandi@yahoo.com Abstract Frequency response function (FRF)
Lebih terperinciKAJIAN ALIRAN ANGIN PERMUKAAN TERHADAP STABILITAS AERODINAMIK LANTAI JEMBATAN BENTANG PANJANG (111S)
KAJIAN ALIRAN ANGIN PERMUKAAN TERHADAP STABILITAS AERODINAMIK LANTAI JEMBATAN BENTANG PANJANG (111S) Sukamta 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, email : kamt_id@yahoo.com ABSTRAK Stabilitas
Lebih terperinciPENGUKURAN ACCELEROMETER ADXL105 UNTUK APLIKASI ALARM PENCURI
PENGUKURAN ACCELEROMETER ADXL105 UNTUK APLIKASI ALARM PENCURI Hany Ferdinando Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra, email: hanyf@petra.ac.id Abstrak Alarm mobil merupakan suatu alat yang ditambahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material dan Laboratorium Getaran Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2 Diagram Alir Penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEREKAM DIGITAL DAN PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN METODE STA/LTA PADA SEISMOGRAF TELEMETERI.
PENGEMBANGAN PEREKAM DIGITAL DAN PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN METODE STA/LTA PADA SEISMOGRAF TELEMETERI. T 55I.280 287 SUP ABSTRAK Telah dilakukan pengembangan perangkat perekam digital dan pendeteksi
Lebih terperinciDesain dan Eksperimen Uji Getaran di Tanah dari Model Separuh Sayap Pesawat N219
WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara Desain dan Eksperimen Uji Getaran di Tanah dari Model Separuh Sayap Pesawat N219 The Design and Experiment of Ground Vibration Test of N219 Aircraft Half Wing Model
Lebih terperinciSimulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa
Simulasi Komputer untuk Analisis Larakteristik Model Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (Oegik Soegihardjo) Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa Oegik Soegihardjo
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi
Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi Abdul Rohman 1,*, Harus Laksana Guntur 2 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciArdi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ardi Noerpamoengkas 2106 100 101 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Latar Belakang Teknologi pengembangan potensi energi gelombang laut untuk memecahkan
Lebih terperinciHAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA
GELOMBAG : Gerak Harmonik Sederhana M. Ishaq Pendahuluan Gerak harmonik adalah sebuah kajian yang penting terutama jika anda bergelut dalam bidang teknik, elektronika, geofisika dan lain-lain. Banyak gejala
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INSTRUMENTASI ANALISA PEMANCANGAN PAKU BUMI
PERANCANGAN SISTEM INSTRUMENTASI ANALISA PEMANCANGAN PAKU BUMI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan matakuliah Tugas Akhir 2 oleh REZKI WINDARTA 10202023 PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA 3.1 Alat Uji Kerusakan Bantalan Pada penelitian tugas akhir ini, alat uji yang digunakan adalah alat uji test rig yang digerakkan menggunakan sebuah motor dan
Lebih terperinciSISTEM IDENTIFIKASI STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FREQUENCY DOMAIN DECOMPOSITION-NATURAL EXCITATION TECHNIQUE
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 SISTEM IDENTIFIKASI STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FREQUENCY DOMAIN DECOMPOSITION-NATURAL EXCITATION TECHNIQUE Richard
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : balance performance, massa unbalance, balancing roda mobil, metoda sudut fasa
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERAT RODA PADA PROSENTASE UNJUK KERJA BALANCING RODA MOBIL Harie Satiyadi Jaya *, Suhardjono ** Laboratorium Mesin Perkakas, Jurusan Teknik Mesin FTI ITS, Surabaya. E-mail:
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI SUDUT KONIS TERHADAP POLA GERAK PENDULUM DAN VOLTASE BANGKITAN PADA SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT SISTEM BANDUL (PLTGL SB) KONIS Dosen Pembimbing
Lebih terperinciEFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI. Oleh
EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI Oleh Drs. Defrianto, DEA Jurusan Fisika Fmipa UNRI Abstrak Sistem mekanik yang terdiri dari tabung,
Lebih terperinciiii Banda Aceh, Nopember 2008 Sabri, ST., MT
ii PRAKATA Buku ini menyajikan pembahasan dasar mengenai getaran mekanik dan ditulis untuk mereka yang baru belajar getaran. Getaran yang dibahas di sini adalah getaran linier, yaitu getaran yang persamaan
Lebih terperinciSTUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U
VOLUME 5 NO. 2, OKTOBER 29 STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U Jati Sunaryati 1, Rudy Ferial
Lebih terperinciKajian Eksperimental Parameter Modal Bangunan Dua Lantai dengan Metode Modal Analisis
Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (91-97) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem ISSN: 2302-5255 (p) Kajian Eksperimental Parameter Modal Bangunan Dua Lantai dengan Metode Modal Analisis
Lebih terperinciSimulasi Peredam Getaran TDVA dan DDVA Tersusun Seri terhadap Respon Getaran Translasi Sistem Utama. Aini Lostari 1,a*
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Submitted : 2017-09-15 ISSN: 2527-6212, Vol. 2 No. 1, pp. 11-16 Accepted : 2017-09-21 2017 Pres Univ Press Publication, Indonesia Simulasi Peredam Getaran
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANALISIS KECEPATAN KRITIS ROTOR DINAMIK DENGAN STUDI KASUS EXTERNALLY PRESSURIZED BEARINGS TESIS MAGISTER Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik Oleh FEBLIL HUDA
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET RKN BERTINGKAT PADA KONDISI TERBANG-BEBAS (FREE FLYING)
Karakteristik Dinamik Struktur Roket RKN. (Sugiarmadji HPS) KARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET RKN BERTINGKAT PADA KONDISI TERBANG-BEBAS (FREE FLYING) Sugiarmadji HPS Peneliti Pusat Teknologi Wahana
Lebih terperinciVALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK
VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA G. Bambang Heru K., Ahmad Abtokhi, Ainur Rosidi Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan
Lebih terperinciPemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi Generator
Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 Pemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi Generator Heru Dibyo Laksono,*), M. Revan ), Azano Rabirahim ) ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Lebih terperinciAnalisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan
B-542 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan Hasbulah Zarkasy, Harus Laksana Guntur
Lebih terperinciRANCANGAN DAN ANALISIS STRUKTUR SUDU TURBIN ANGIN LPN E
RANCANGAN DAN ANALISIS STRUKTUR SUDU TURBIN ANGIN LPN 10000 E Sulistyo Atmadi'), Firman Hartono") '(Peneliti Pusat Teknologi Dirgantara Terapan, LAPAN "(Peneliti Teknik Pencrbangan ITB ABSTRACT Structure
Lebih terperinciPENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 213 (593-62) ISSN: 2337-6732 PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT Almey Lolo
Lebih terperinciPENGARUH GETARAN TERHADAP PENUMPANG KENDARAAN. Sutarno. Abstraction
PENGARUH GETARAN TERHADAP PENUMPANG KENDARAAN Sutarno Abstraction Comfortableness going up the motor vehicle in this time very wantek even sometimes become a compulsion. One of way of creating the comfort
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangkit tenaga listrik, kestabilan tegangan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi sistem tegangan. Ketidakstabilan
Lebih terperinciANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK
VOLUME 6 NO., OKTOBER 010 ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK Oscar Fithrah Nur 1, Abdul Hakam ABSTRAK Penggunaan simulasi numerik dalam
Lebih terperinciAnalisis Gerakan Bandul akibat Gerakan Ponton pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bandulan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Gerakan Bandul akibat Gerakan Ponton pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bandulan Sony Junianto
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan dan penjelasannya mengenai pengujian sistem dan dokumuentasi data-data percobaan yang telah direalisasikan sesuai dengan spesifikasi yang
Lebih terperinciBUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR GETARAN MEKANIS. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Getaran Mekanis. Fakultas Teknik Universitas Indonesia Februari 2016
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR GETARAN MEKANIS oleh Tim Dosen Mata Kuliah Getaran Mekanis Fakultas Teknik Universitas Indonesia Februari 2016 DAFTAR ISI hlm. PENGANTAR 4 BAB 1 INFORMASI UMUM 5 BAB
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL
ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL Yeni Yusuf Tonglolangi Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin, UKI Toraja email: yeni.y.tonglolangi@gmail.com Abstrak Pola
Lebih terperinciANALISIS LOSSES PIPA LURUS BERDIAMETER 40 cm PADA TEROWONGAN ANGIN LAPAN
Analisis Losses Pipa Lurus Berdiameter 40 cm... (Ahmad Jamaludin Fitroh) ANALISIS LOSSES PIPA LURUS BERDIAMETER 40 cm PADA TEROWONGAN ANGIN LAPAN Ahmad Jamaludin Fitroh Peneliti Aerodinamika, Kedeputian
Lebih terperinciFasilitas Uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia
Fasilitas Uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Subagyo Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero Gas Dinamika dan Getaran (UPT-LAGG) BPPTeknologi, Kawasan PUSPIPTEK, Setu, Tangerang Selatan, Indonesia
Lebih terperinciANALISIS MODUS NORMAL DAN KEKUATAN STRUKTUR SIRIP MOTOR ROKET-168 DARI BAHAN AL-PLATE
ANALISIS MODUS NORMAL DAN KEKUATAN STRUKTUR SIRIP MOTOR ROKET-168 DARI BAHAN AL-PLATE Sugiarmadji HPS, Seliadi Peneliti Bidang Struktur Puslekwagan-LAPAN ABSTRACT Structural strength analysis on Motor
Lebih terperinciLaboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
2. Sistem Osilasi Pegas 1. Tujuan 2. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 3. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 4. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan 2. Alat
Lebih terperinciBAB V DATA DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN
BAB V DATA DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Sebagaimana yang telah dibahas pada Bab IV, ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan pada kaji eksperimental ini. Tahap pertama diawali dengan pengukuran FRF
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan
III METODOLOGI PENELITIAN A Peralatan dan Bahan Penelitian 1 Alat Untuk melakukan penelitian ini maka dirancang sebuah terowongan angin sistem terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: a Test section
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH MISALIGNMENT TERHADAP VIBRASI DAN KINERJA MOTOR INDUKSI
POLITEKNOLOGI VOL. 10 NO. 3, SEPTEMBER 2011 ANALISIS PENGARUH MISALIGNMENT TERHADAP VIBRASI DAN KINERJA MOTOR INDUKSI ABSTRACT Andi Ulfiana Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta Kampus Baru -
Lebih terperinciPenerapan Metode Multiple Scales untuk Masalah Galloping pada DuaSpans Kabel Transmisi
Penerapan Metode Multiple Scales untuk Masalah Galloping pada DuaSpans Kabel Transmisi Eristia Arfi 1 1 Prodi Matematika terapan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dinamik dari komposit hybrid serat karbon dan serat gelas yang diwakili oleh frekuensi natural dan rasio redaman. Pengujian
Lebih terperinciAnalisa Aplikasi Peredam Getaran Dinamik Pada Model Setengah Mobil Empat Derajat Kebebasan Berbasis Respon Amplitudo
Analisa Aplikasi Peredam Getaran Dinamik Pada Model Setengah Mobil Empat Derajat Kebebasan Berbasis Respon Amplitudo Apriyanto S. 247 1 6 Pembimbing : Ir. Jerri Susatio, M.T. 1954117 1983 1 5 Latar Belakang
Lebih terperinciSimulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan Fitriana Ariesta Dewi dan Ir. Yerri Susatio, MT Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciAPLIKASI METODE FUNGSI TRANSFER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA
APLIKASI METODE UNGSI TRANSER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA Naharuddin, Abdul Muis Laboratorium Bahan Teknik, Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciStudi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF
Studi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF Talifatim Machfuroh 1,*, Harus Laksana Guntur 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciKAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
KAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN Bono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto,
Lebih terperinciKajian Perilaku Dinamik Struktur Jembatan Penyeberangan Orang Dua Lantai Akibat Beban Manusia Yang Bergerak
Available online at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik Teknik, 38 (1), 2017, 1-5 Kajian Perilaku Struktur Jembatan Penyeberangan Orang Dua Lantai Akibat Beban Manusia Yang Bergerak Himawan Indarto
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimen Karakteristik Putaran Pendulum Pada Simulator Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Tiga Pendulum Andini Kusumastuti,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini akan membahas tentang pengujian dan analisa system yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui respon kerja dan system secara keseluruhan.
Lebih terperinciON-BOARD FUNDAMENTAL FREQUENCY ESTIMATION OF ROCKET FLIGHT EXPERIMENTS USING DSP MICROCONTROLLER AND ACCELEROMETER
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 7 No. 1 Juni 29:46-5 ON-BOARD FUNDAMENTAL FREQUENCY ESTIMATION OF ROCKET FLIGHT EXPERIMENTS USING DSP MICROCONTROLLER AND ACCELEROMETER Agus Harno Nurdin Syah, Sri Kliwati,
Lebih terperinciKonsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas. Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto
Konsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto Definisi Gerak periodik adalah gerakan maju dan mundur atau melingkar pada lintasan yang sama untuk
Lebih terperinciIdentifikasi Karateristik Dinamik Struktur Fly Over Dengan Monitoring Getaran
Identifikasi Karateristik Dinamik Struktur Fly Over Dengan Monitoring Getaran Martinus dan Josia Irwan Rastandi Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
Lebih terperinciANALISA GAYA TARIK PADA JEMBATAN KABEL BERDASARKAN NILAI FREKUENSI ALAMIAH KABEL*
ANALISA GAYA TARIK PADA JEMBATAN KABEL BERDASARKAN NILAI FREKUENSI ALAMIAH KABEL* Darwin Julius Bontan Binus University, Jl. KH. Syahdan No. 9 Kemanggisan Jakarta Barat, 5345830, darwin_2a1@yahoo.com Darwin
Lebih terperinciFISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana
MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM
KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM Febrielviyanti*, Maksi Ginting, Zulkarnain Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina
Lebih terperinciANALISA EFEKTIVITAS SUDUT DEFLEKSI AILERON PADA PESAWAT UDARA NIR AWAK (PUNA) ALAP-ALAP
ANALISA EFEKTIVITAS SUDUT DEFLEKSI AILERON PADA PESAWAT UDARA NIR AWAK (PUNA) ALAP-ALAP Gunawan Wijiatmoko 1) 1) TRIE, BBTA3, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kawasan PUSPIPTEK Gedung 240, Tangerang
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK
PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK Ade Oktavia, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis,
Lebih terperinciBAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT
BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT 2.1 KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAN GEMPA Pada umumnya struktur gedung berlantai banyak harus kuat dan stabil terhadap berbagai macam
Lebih terperinciPENGARUH KETEBALAN KAMPAS REM TERHADAP GETARAN SISTEM REM CAKRAM PADA BERBAGAI KONDISI PENGEREMAN
PENGARUH KETEBALAN KAMPAS REM TERHADAP GETARAN SISTEM REM CAKRAM PADA BERBAGAI KONDISI PENGEREMAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : WAHYU UTOMO NIM.
Lebih terperinciTUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI
I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan momen inersia batang. 2. Mempelajari sifat sifat osilasi pada batang. 3. Mempelajari sistem osilasi. 4. Menentukan periode osilasi dengan panjang tali dan jarak antara
Lebih terperinciPENINGKATAN KESTABILAN PENGUKURAN FREKUENSI RUBIDIUM DENGAN PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DISCIPLINED OSCILLATOR
PENINGKATAN KESTABILAN PENGUKURAN FREKUENSI RUBIDIUM DENGAN PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DISCIPLINED OSCILLATOR Windi Kurnia Perangin-angin 1, A. Mohamad Boynawan 2, Ratnaningsih 3 1 Puslit KIM
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM Studi Analitis/Simulasi
PEMBAHASAN UMUM Penelitian dibagi menjadi dua tahapan yang meliputi tahapan persiapan dan tahapan lanjutan. Tahap persiapan dimaksudkan untuk menjamin keberhasilan penelitian sedangkan tahap lanjutan dimaksudkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA PADA ALAT UJI SUSPENSI MODEL SEPEREMPAT KENDARAAN
Sidang Tugas Akhir PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA PADA ALAT UJI SUSPENSI MODEL SEPEREMPAT KENDARAAN Pembimbing: Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. M.Eng. Bagaimana merancang blok diagram untuk dapat
Lebih terperinciPENGARUH PELETAKAN SENSOR ACCELEROMETER TERHADAP HASIL PENGUKURAN FREKWENSI GETARAN
PENGARUH PELETAKAN SENSOR ACCELEROMETER TERHADAP HASIL PENGUKURAN FREKWENSI GETARAN Dedi Suryadi 1, Redo Vanesa 1, Ahmad Fauzan 1, Veky M Fikry 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Bengkulu 2 Balai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA FREKUENSI HASIL PROGRAM AKUISISI
BAB IV ANALISA FREKUENSI HASIL PROGRAM AKUISISI IV.1 UMUM Tujuan utama dari pengujian laboratorium ini adalah untuk mendapatkan data percepatan dari struktur balok sederhana yang dijadikan benda uji. Data-data
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS
BAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Turbin Angin Turbin angin yang telah dirancang, dibuat, dan dirakit perlu diuji untuk mengetahui kinerja turbin angin tersebut. Pengujian yang dilakukan
Lebih terperinciStudi Alternatif Bentuk Rangka Jembatan Canai Dingin Untuk Pejalan Kaki Bentang Kecil Terhadap Rasio Berat dan Lendutan
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Volume 15, Nomor 1, Pebruari 2017 Studi Alternatif Bentuk Rangka Jembatan Canai Dingin Untuk Pejalan Kaki Bentang Kecil Terhadap Rasio Berat dan Afif Navir Refani, Dimas Dibiantara,
Lebih terperinciANALISA GETARAN BEARING BERBASIS VARIASI JARAK PENYANGGA PADA ALAT UJI PUTARAN KRITIS
ANALISA GETARAN BEARING BERBASIS VARIASI JARAK PENYANGGA PADA ALAT UJI PUTARAN KRITIS Abdul Zaki 1, Budi Hartono 1, Edi Sutoyo 1 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Ibn Khladun Bogor
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM ORIENTASI EKOR TURBIN ANGIN 50 kw
RANCANGAN SISTEM ORIENTASI EKOR TURBIN ANGIN 50 kw ' Suiistyo Atmadi, Ahmad Jamaludln Fitroh Penelltl Pusat Teknologi Terapan, LAPAN ABSTRACT A fin orientation system for wind turbine with a maximum capacity
Lebih terperinciPENENTUAN FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK KOMPOSIT DENGAN PENGUAT FIBERGLASS
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: Juli 2011: 163-168 ISSN 2086-3403 PENENTUAN FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK KOMPOSIT DENGAN PENGUAT FIBERGLASS Mustafa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL
Lebih terperinciPENGUKURAN SINYAL GETARAN PADA MESIN BUBUT GALLIC 16N DENGAN MENGGUNAKAN MULTYCHANNEL SPECTRUM ANALYZER
PENUKURAN SINYAL ETARAN PADA MESIN BUBUT ALLIC 6N DENAN MENUNAKAN MULTYCANNEL SPECTRUM ANALYZER endra () () Staf Pengajar Universitas Bengkulu ABSTRACT Design of machine tools is the high stiffness. Stiffness
Lebih terperinciPerancangan dan Analisa Kendali Sistem Eksitasi Generator Tipe Arus Searah dengan Pidtool Model Paralel
Vol. 21 No. 3 Oktober 214 ISSN : 854-8471 Perancangan dan Analisa Kendali Sistem Eksitasi Generator Tipe Arus Searah dengan Pidtool Model Paralel Heru Dibyo Laksono 1,*), M. Revan 1) 1 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan data batimetri semakin meningkat seiring dengan kegunaan data tersebut untuk berbagai aplikasi, seperti perencanaan konstruksi lepas pantai, aplikasi
Lebih terperinciANALISA KEKUATAN BAHAN STEEL 304 TERHADAP KEKUATAN IMPAK BENDA JATUH BEBAS ABSTRAK
ANALISA KEKUATAN BAHAN STEEL 304 TERHADAP KEKUATAN IMPAK BENDA JATUH BEBAS M Bima Syah Alam 1, Din Aswan Amran Ritonga, ST, MT 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 2016 E-mail
Lebih terperinciKAJIAN PENENTUAN INCIDENCE ANGLE EKOR PESAWAT PADA Y-SHAPED TAIL AIRCRAFT
Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2018 ISSN 2085-4218 KAJIAN PENENTUAN INCIDENCE ANGLE EKOR PESAWAT PADA Y-SHAPED TAIL AIRCRAFT Gunawan Wijiatmoko 1) Meedy Kooshartoyo 2) 1,2
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI
a BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Pada pelaksanaan Tugas Akhir ini, kami menggunakan software PLAXIS 3D Tunnel 1.2 dan Group 5.0 sebagai alat bantu perhitungan. Kedua hasil perhitungan software ini akan dibandingkan
Lebih terperinciLaboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)
Lebih terperinciStudi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai
JURNAL TEKNIK POMITS Vol, No, () -6 Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai Anas Khoir, Yerri Susatio, Ridho Hantoro Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 telah menimbulkan banjir aliran lahar dingin dari puncak gunung Merapi yang membawa banyak sedimen padat mengalir melalui
Lebih terperinciStudi Numerik dan Eksperimental Karakteristik Dinamik Model Sistim Suspensi
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No.. April (-5) Studi Numerik dan Eksperimental Karakteristik Dinamik Model Sistim Suspensi Asnawi Lubis (*) dan Zulhendri Hasymi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUKURAN
BAB III METODOLOGI PENGUKURAN Kincir angin merupakan salah satu mesin konversi energi yang dapat merubah energi kinetic dari gerakan angin menjadi energi listrik. Energi ini dibangkitkan oleh generator
Lebih terperinciANALISA DINAMIS PADA JEMBATAN PCI GIRDER
ANALISA DINAMIS PADA JEMBATAN PCI GIRDER Santi JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9 Kemanggisan, Jakarta Barat 11480, Fax. 5300244santilim2601@gmail.com
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN REDAMAN GETARAN TRANSLASI DAN ROTASI DENGAN POSISI SUMBER EKSITASI DVA (DYNAMIC VIBRATION ABSORBER)
STUDI EKSPERIMEN REDAMAN GETARAN TRANSLASI DAN ROTASI DENGAN POSISI SUMBER EKSITASI DVA (DYNAMIC VIBRATION ABSORBER) Abdul Rohman Staf Pengajar Prodi Teknik Mesin, Politeknik Negeri Banyuwangi E-mail :
Lebih terperinci