PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN

Transkripsi

1 PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN Oleh AGUSTINUS HERYANTO BIDANG KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Disampaikan pada Rakor Pangan Se Kalimantan Timur tanggal 28 Februari 2016

2 Program dan Kegiatan Program dan kegiatan strategis lingkup BKP tahun yang dilaksanakan di Kabupaten/kota, antara lain : (1) Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan, (2) Peningkatan Pengawasan Pangan Segar, (3) Toko Tani Indonesia (TTI), (4) Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat, (5) Penguatan Kapasitas Cadangan Pangan Masyarakat dan Pemerintah, (6) Penguatan Kapasitas Produksi Masyarakat melalui Kawasan Mandiri Pangan, dan (7) Penanganan Kerawanan Pangan Kronis dan Transien. 2

3 RENCANA KEGIATAN BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI 2018 NO KEGIATAN SUB KEGIATAN YANG DIUSULKAN 1 Pengembangan Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan Panel Harga Pangan Nasional dan Pemantauan Harga dan Pasokan Pangan (HBKN) Hasil Analisis Neraca Bahan Makanan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dukungan Manajemen Dan Teknis Lainnya Penguatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi Penyusunan Peta Kerentanan dan Kerawanan Pangan (Peta FSVA) Pemantauan Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Pemantauan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Gerakan Diversifikasi Pangan Hasil Analisis Pola dan Kebutuhan Konsumsi Pangan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Penyusunan rencana program, anggaran dan kerja sama Keuangan dan Perlengkapan Pemantauan dan Evaluasi Program Administrasi Daerah 3

4 RENCANA KEGIATAN BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA 2018 NO KEGIATAN SUB KEGIATAN YANG DIUSULKAN Pengembangan Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dukungan Manajemen Dan Teknis Lainnya 1. Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat 2. Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat 3. Lumbung Pangan Masyarakat 4. Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) 5. Toko Tani Indonesia 1. Kawasan Mandiri Pangan yang Diberdayakan 2. Peningkatan Akses Pangan Masyarakat 1. Pemberdayaan Pekaragan Pangan (KRPL) 2. Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) 3. Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan 1. Manajemen dan Adminstrasi Kelembagaan Ketahanan Pangan Daerah 4

5 1. CADANGAN PANGAN KEGIATAN TAHUN 2017 UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2012 PASAL 23 DAN 27 CADANGAN PANGAN NASIONAL CADANGAN PEMERINTAH CADANGAN PEMERINTAH DAERAH CADANGAN MASYARAKAT CADANGAN PEMERINTAH PROVINSI CADANGAN PEMERINTAH KAB/KOTA CADANGAN PEMERINTAH DESA 5

6 Pentingnya Cadangan Pangan Masih banyak penduduk miskin (6,11% data BPS, 2016 ) dan sangat rawan pangan (< 70 % AKG 20,51% data triwulan II thn. 2015) banyaknya kejadian darurat memerlukan adanya cadangan pangan untuk penanganan pasca bencana, penanganan rawan pangan, dan bantuan pangan wilayah. Masa panen tidak merata antar waktu dan daerah mengharuskan adanya cadangan pangan; 4. Dampak Anomali Iklim yang sulit diprediksi, berpotensi menimbulkan ketidakpastian produksi (gagal panen, banjir, kemarau panjang) dan kejadian bencana. 6

7 PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor 65 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota Tersedianya cadangan pangan pemerintah : Provinsi minimal 200 ton ekuivalen beras. Kabupaten minimal sebesar 100 ton ekuivalen beras Adanya lembaga cadangan pangan pemerintah pada setiap provinsi dan kabupaten/kota 7

8 PENGADAAN CPP PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA Perpres No. 54 Th Junto Perpres No. 70 Th ttg Pengadaan Barang dan Jasa APBD PROVINSI, KABUPATEN/ KOTA Cadangan Provinsi (CPP) sampai tahun 2016 sebesar 212 ton beras Dapat melalui penunjukan langsung ke Perum Divre Bulog, sebagaimana surat LKPP No. B-2686/LKPP/D- IV.11/05/2013 8

9 PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH (CPP) PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA (1). Penyaluran CPP dilakukan untuk menanggulangi : a. Kekurangan pangan/rawan pangan transien. b. Gejolak harga pangan. c. Bencana alam pasca bencana. d. Menghadapi keadaan darurat. (2). Penyaluran CPP dapat disalurkan untuk masyarakat miskin di luar Rumah Tangga Sasaran (RTS) Raskin, berdasarkan data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) 9

10 MEKANISME PENYALURAN CPP PROVINSI KERAWANAN PANGAN Proposal Pengajuan Bantuan Pasca Bencana dari Desa/Kelurahan Investigasi dan Verifikasi Jernis Bencana / Keadaan darurat Jenis bencana/keadaan darurat, lokasi, luas lahan pertanian yang rusak, jlh korban/calon penerima sasaran per jiwa, perhitungan indeks kebutuhan konsumsi pangan per jiwa Tim Pelaksanan Penanggulangan Kerawanan Pangan Pasca Bencana akibat bencana alam atau keadaan darurat Kabupaten/Kota BUPATI/WALIKOTA GUBERNUR PROV. KALTIM CQ. DINAS PANGAN TPH PROV. KALTIM 10

11 2. PENGEMBANGAN LUMBUNG PANGAN PENGISIAN LUMBUNG PANGAN KABUPATEN BERAU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KABUPATEN KUTAI TIMUR KABUPATEN KUTAI BARAT KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA KABUPATEN PASER KOTA SAMARINDA : 7 UNIT : 6 UNIT : 3 UNIT : 3 UNIT : 5 UNIT : 3 UNIT : 2 UNIT PENGISIAN LUMBUNG PANGAN 2017 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA : 2 UNIT 11

12 3. PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) MELALUI TOKO TANI INDONESIA (TTI) MENYERAP PRODUK PETANI DENGAN HARGA YANG LAYAK DAN MENGUNTUNGKAN PETANI POSISI TAWAR PETANI MENINGKAT TERBENTUKNYA JARINGAN PEMASARAN BAGI PETANI/PRODUSEN MENDUKUNG STABILISASI PASOKAN DAN HARGA PANGAN POKOK DAN STRATEGIS STABILISASI PASOKAN DAN HARGA PANGAN YANG DIPERJUALBELIKAN DI JARINGAN TTI TERCAPAINYA STABILISASI HARGA BERAS DENGAN KOEFISIEN VARIAN (CV) < 10 % MEMBERIKAN KEMUDAHAN AKSES KONSUMEN/MASYARAKAT TERHADAP BAHAN PANGAN POKOK DAN STRATEGIS DENGAN HARGA YANG TERJANGKAU DAN WAJAR KONSUMEN MEMPEROLEH HARGA PANGAN YANG WAJAR KEMUDAHAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PANGAN 12

13 DANA BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN PUPM 2016 Sebesar Rp (dua ratus juta rupiah) diberikan kepada Gapoktan/LUPM yang akan dipergunakan untuk penguatan modal dan biaya operasional; Dicairkan secara bertahap dengan mempertimbangkan kebutuhan dan waktu pelaksanaan sesuai usulan rencana kegiatan (RUK) yang telah disetujui oleh Tim Teknis Kabupaten dan Tim Pembina. Tahap pertama dicairkan maksimal 60% dan sisanya sebesar 40% setelah penggunaan dana tahap pertama sebesar minimal 50% yang dibuktikan dengan laporan pemanfaatan dana. Untuk penguatan modal digunakan untuk pembelian bahan pangan pokok berupa GABAH dari petani/mitra dan memasok/menyalurkan kepada TTI sebesar 70% dari dana bantuan (Rp. 140 juta). Dana Operasional sebesar 30% (Rp. 60 juta) dipergunakan untuk biaya transportasi, sortasi, kemasan dan biaya operasional lain. Dana Operasional akan dikembalikan pada kas negara jika pada akhir tahun tidak habis dipergunakan sesuai dengan PMK 173/

14 A. KETENTUAN GAPOKTAN/LUPM MEMILIKI LEGALITAS (BUPATI/WALIKOTA/CAMAT/LURAH/KADES) BERORIENTASI BISNIS DAN BERPENGALAMAN MIN 3 TAHUN MEMILIKI AD/ART DAN STRUKTUR ORGANISASI MEMILIKI PENGGILINGAN ( RMU ) DAN DIUTAMAKAN MEMILIKI PENGERING (DRYER) MENYEDIAKAN GUDANG DAN MEMILIKI JEJARING PEMASARAN TIDAK SEDANG MENERIMA BANTUAN LAIN DARI KEMENTAN PADA TAHUN BERJALAN SANGGUP MEMASOK PANGAN SECARA KONTINYU DAN MENJAGA KUALITAS MINIMAL KE 2 TTI YANG DINYATAKAN DALAM KONTRAK KERJA SAMA BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN DAN KEUANGAN DAN SANGGUP MEMBUAT PEMBUKUAN SERTA PELAPORAN SECARA TERTIB DAN PRIODIK 14

15 B. KETENTUAN PEDAGANG TTI PEDAGANG TETAP MEMILIKI TEMPAT USAHA ATAU SEWA LOKASI STARTEGIS DAN MUDAH DIJANGKAU KONSUMEN MEMILIKI SIUP/NPWP (MIN SURAT IZIN DARI DESA) BERPENGALAMAN SEBAGAI PEDAGANG MIN 1 TAHUN TIDAK BERMASALAH DALAM HUTANG/PIUTANG SANGGUP MELAKUKAN KONTRAK DENGAN GAPOKTAN/LUPM SANGGUP MEMBUAT PEMBUKUAN DAN PELAPORAN SECARA TERTIB DAN TERATUR LOKASI TTI BERADA DI DAERAH KONSUMEN 15

16 LAPORAN REALISASI PEMBELIAN GABAH DAN PASOKAN BERAS KE TTI PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NO. KABUPATEN GAPOKTAN PEMBELIAN GABAH (KG) NILAI PEMBELIAN GABAH (RP) PASOKAN KE TTI (KG) NILAI PENJUALAN (RP) KETERANGAN 1. PENAJAM PASER UTARA (PPU) SUKARAJA Stok di Gap = kg beras CV. Cahaya Tani/Syahril UD. Borneo Tani 2. PENAJAM PASER UTARA (PPU) HARAPAN BERSAMA Stok di Gap = 24,72 GKG Toko Nafit Jaya/M. Tinuju Toko Maju Jaya/Darinah 3. PENAJAM PASER UTARA (PPU) SUMBER BARU Stok di Gap = Toko Amira/Samsia Toko Marwiyah/Hj. Thamrin 4. PASER WAHANA TANI Stok di Gap = kg beras Toko Mila/Rusmini Toko NN/Nunuk 5. PASER BUKIT KENCANA Stok di Gap = Toko Supri/Supriyadi UD. Kontak Tani/Busran 6. KUTAI TIMUR ABADI JAYA Stok di Gap = Toko Kayan/Ifan Ifung Toko Ragil/Joko S *). Kondisi sampai dengan 31 Desember

17 DANAOPERASIONAL KEGIATAN PUPM PENUMBUHAN TA GAPOKTAN/LUPM 12 TTI BANTUAN OPERASIONAL RP 60 JUTA KRITERIA : a. Gapoktan/LUPM memanfaatkan dana modal Rp 140 juta untuk membeli gabah minimal satu kali putaran atau membeli gabah sebesar 30 ton GKP; b. Gapoktan/LUPM memasok beras 10 ton ke TTI atau TTI sudah menjual beras 10 ton; c. Organisasi kelembagaannya masih aktif; 17

18 4. PENANGANAN DAERAH PANGAN A. SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI (SKPG). Analisis SKPG bertujuan untuk DETEKSI DINI daerah rawan pangan, dengan 3 Indikator : a. Luas Tanam dan Puso pada bulan berjalan dibandingkan dengan rata-rata selama 5 tahun. b. Harga Pangan, berdasarkan : rata-rata 3 bulan berjalan; c. Data Kesehatan, berdasarkan : jumlah bayi terdaftar, jumlah balita ditimbang, jumlah Balitan naik BB, jumlah Balita BGM dan jumlah Balita tidak naik BB. Analisis SKPG tingkat Provinsi dipergunakan untuk DETEKSI DINI kondisi rawan pangan di tingkat Kabupaten/Kota, namun analisis SKPG untuk Kabupaten/Kota dapat dipergunakan untuk DETEKSI DINI kondisi rawan pangan sampai tingkat kecamatan bahkan sampai tingkat desa. 18

19 B. PETA KERENTANAN DAN KERAWANAN PANGAN/ FOOD SECURITY AND VULNERABILITY ATLAS (FSVA) Peta FSVA adalah untuk membuat program dalam rangka penangulangan daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan. Indikator peta FSVA 2016 ada 9 indikator, diantaranya adalah : 1). Rasio jumlah warung per RT. 2). Rasio jumlah toko per RT. 3). Rasio jumlah penduduk tidak sejahtera. 4). Rasio jumlah RT tidak ada listrik. 5). Akses roda empat. 6). Rasio anak tidak sekolah. 7). Rasio RT tidak memiliki air bersih. 8). Rasio jumlah tenaga kesehatan. 9). Rasio RT tidak ada fasilitas BAB. 19

20 REKAPITULASI KABUPATEN, KECAMATAN DAN DESA BERDASARKAN ANALISIS KOMPOSITE FSVA No. Kabupaten/Kota Jumlah Kecamatan Jumlah Desa Prioritas Paser Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Penajam Paser Utara Mahakam Ulu Jumlah Prioritas 1 : Sangat rentan terhadap kerawanan pangan Prioritas 2 : rentan terhadap kerawanan pangan 20

21 5. NERACA BAHAN MAKANAN (NBM) Tujuan : 1. Melihat perubahan jenis pangan tersedia/dikonsumsi dari tahun ke tahun; 2. Melihat kecukupan pangan dibandingkan AKG; 3. Melihat situasi pangan suatu daerah; 4. Mengestimasi ketersediaan (surplus/minus) 5. Mengevaluasi kebijakan pangan dan gizi; 6. Melihat jika terjadi kasus kekurangan pangan dan gizi; 7. Melihat ketergantungan pangan terhadap import; 21

22 PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN ENERGI Tahun Ketersediaan Energi (Kkal/kap/hari) Pangan Hewani Pangan Nabati Total Rata-rata

23 PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN PROTEIN Tahun Ketersediaan Protein (Kkal/kap/hari) Pangan Hewani Pangan Nabati Total Rata-rata

24 PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN LEMAK Tahun Ketersediaan Lemak (Kkal/Kap/Hari) Pangan Hewani Pangan Nabati Total Rata-rata ,98 24

25 A. Tujuan : 1). Menyediakan data/informasi yang cepat dan akurat ttg pasokan pangan dan harga; 2). Menyediakan hasil analisis ttg harga dan pasokan pangan secara periodik (minggu, bulan dan tahun). B. Tugas : Pengumpulan data harga dan/ atau pasokan pangan strategis di tingkat pedagang (grosir dan eceran); Waktu: Januari - Desember 2017; Tingkat Pedagang (Harga dan Stok): Beras (Premium, Medium, Termurah), Jagung, Kedelai, Bawang Merah, Cabe Merah Keriting, Minyak Goreng, Gula Pasir, Daging Sapi, Daging Ayam Ras, Telur Ayam Ras, dan Terigu. Jenis dan Lokasi Kegiatan Panel : > Panel Mingguan (Pedagang): di 10 kab/kota, dengan 11 enumerator; 25

26 Pengolahan Data Setiap hari Senin dan Kamis Pengumpulan Data Setiap Hari Senin dan Kamis DISPAN TPH PROV. KALTIM 26

27 Wassalamuallaikum Warahmatullahhiwabarakatuh TERIMA KASIH 27

28 28

29 Tabel. Konsumsi Energi (kkal/kapita/hari), Konsumsi Protein (gram/kapita/hari) dan PPH Konsunsi JENIS BAHAN MAKANAN Energi (Kalori/hari) PROTEIN (gram/hari) PADI- PADIAN , , ,50 24,20 23,30 22,60 22,60 26,20 2 UMBI-UMBIAN 30 34, ,65 36,70 0,30 0,30 0,20 0,20 0,30 3 PANGAN HEWANI , ,60 252,60 23,00 22,60 21,30 21,60 22,40 4 MINYAK DAN LEMAK , ,90 212,30 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5 BUAH/BIJI BERLEMAK 22 17, ,50 17,20 0,30 0,30 0,20 0,20 0,20 6 KACANG-KACANGAN 39 42, ,30 44,20 3,60 3,90 3,70 3,70 4,50 7 GULA , ,30 88,80 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8 SAYURAN DAN BUAH 82 84, ,70 82,50 3,00 3,00 3,00 3,00 2,90 9 LAIN-LAIN 27 31, ,60 31,90 1,20 1,40 1,20 1,20 1,00 JUMLAH , , ,70 % AKE 90,80 87,60 82,10 84,30 96,90 %AKP 55,60 54,80 52,20 52,50 57,50 PPH 82,20 82,50 74,00 79,90 82,60 Ket. Angka Kecukupan Energi Angka Kecukupan Protein kkal/kapita/hari 52 gram/kapita/hari 29

30 PERKEMBANGAN ANGKA RAWAN PANGAN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NO. < 70% AKG 70-89,9% AKG 90% AKG < 70% AKG 70-89,9% AKG 90% AKG 1 PASER 35,92 47,88 39,51 42,34 35,82 30,78 21,74 16,30 29,71 7,91-14,73 28,62 2 KUTAI BARAT 26,32 28,38 15,28 38,77 33,28 33,28 34,91 38,34 51,44-19,17-7,08 22,00 3 KUTAI KARTANEGARA 42,64 38,14 21,98 35,92 33,57 36,18 21,44 28,29 41,84-26,46 0,62 39,92 4 KUTAI TIMUR 29,55 31,69 13,43 32,28 30,53 27,74 38,17 37,78 58,83-25,19-7,28 27,35 5 BERAU 12,40 9,32 13,51 33,76 37,61 26,00 53,83 53,07 60,49 10,06-9,73 6,28 6 PENAJAM PASER UTARA 18,66 21,40 15,79 32,26 38,87 28,74 49,08 39,73 55,47-5,77-2,79 10,28 7. MAHAKAM ULU , , ,59 PERTUMBUHAN 7 BALIKPAPAN 28,11 25,77 13,11 33,97 31,74 31,93 37,92 42,49 54,96-28,73-2,98 20,70 8 SAMARINDA 22,37 35,33 21,13 43,87 39,86 S 33,76 24,81 42,54 8,87 #VALUE! 22,48 9 BONTANG 28,01 14,74 18,44 35,29 38,77 29,45 36,70 46,50 52,11-11,14-7,09 19,38 RATA-RATA 27,11 28,07 20,51 36,50 35,56 29,26 36,39 32,73 46,60 Sumber : BADAN PUSAT STATISTIK Sangat rawan : < 70% AKG Rawan Pangan : 70% - 89,9% Tahan Pangan : >= 90% 30

31 WIDYAKARYA NASIONAL PANGAN DAN GIZI (WNPG) 2012 KETERSEDIAAN ENERGI KETERSEDIAAN PROTEIN KONSUMSI ENERGI KONSUMSI PROTEIN : KKAL/KAP/HR : 63 GR/KAP/HR : KKAL/KAP/HR : 57 GR/KAP/HARI 31

32 JUMLAH DESA PRIORITAS KERENTANAN DAN KERAWANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2016 No. Nama Kabupaten Nama Kecamatan Jumlah Desa Prioritas Total 1 PASER BATU SOPANG PASER MUARA SAMU PASER BATU ENGAU PASER TANJUNG HARAPAN PASER PASIR BELENGKONG PASER TANAH GROGOT PASER KUARO PASER LONG IKIS PASER MUARA KOMAM PASER LONG KALI KUTAI BARAT BONGAN KUTAI BARAT JEMPANG KUTAI BARAT PENYINGGAHAN KUTAI BARAT MUARA PAHU KUTAI BARAT SILUQ NGURAI KUTAI BARAT MUARA LAWA KUTAI BARAT BENTIAN BESAR KUTAI BARAT DAMAI KUTAI BARAT NYUATAN KUTAI BARAT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT LINGGANG BIGUNG KUTAI BARAT MELAK KUTAI BARAT SEKOLAQ DARAT KUTAI BARAT MANOR BULATN KUTAI BARAT LONG IRAM KUTAI BARAT TERING

33 27 KUTAI KARTANEGARA SEMBOJA KUTAI KARTANEGARA MUARA JAWA KUTAI KARTANEGARA SANGA-SANGA KUTAI KARTANEGARA LOA JANAN KUTAI KARTANEGARA LOA KULU KUTAI KARTANEGARA MUARA MUNTAI KUTAI KARTANEGARA MUARA WIS KUTAI KARTANEGARA KOTABANGUN KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG KUTAI KARTANEGARA SEBULU KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG SEBERANG KUTAI KARTANEGARA ANGGANA KUTAI KARTANEGARA MUARA BADAK KUTAI KARTANEGARA MARANG KAYU KUTAI KARTANEGARA MUARA KAMAN KUTAI KARTANEGARA KENOHAN KUTAI KARTANEGARA KEMBANG JANGGUT KUTAI KARTANEGARA TABANG KUTAI TIMUR MUARA ANCALONG KUTAI TIMUR BUSANG KUTAI TIMUR LONG MESANGAT KUTAI TIMUR MUARA WAHAU KUTAI TIMUR TELEN KUTAI TIMUR KONGBENG KUTAI TIMUR MUARA BENGKAL KUTAI TIMUR BATU AMPAR KUTAI TIMUR SANGATTA UTARA KUTAI TIMUR BENGALON KUTAI TIMUR TELUK PANDAN KUTAI TIMUR SANGATTA SELATAN KUTAI TIMUR RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR SANGKULIRANG KUTAI TIMUR KALIORANG KUTAI TIMUR SANDARAN KUTAI TIMUR KAUBUN KUTAI TIMUR KARANGAN

34 63 BERAU KELAY BERAU TALISAYAN BERAU TABALAR BERAU BIDUK BIDUK BERAU PULAU DERAWAN BERAU MARATUA BERAU SAMBALIUNG BERAU TANJUNG REDEB BERAU GUNUNG TABUR BERAU SEGAH BERAU TELUK BAYUR BERAU BATU PUTIH BERAU BIATAN PENAJAM PASER UTARA BABULU PENAJAM PASER UTARA WARU PENAJAM PASER UTARA PENAJAM PENAJAM PASER UTARA SEPAKU MAHAKAM HULU LAHAM MAHAKAM HULU LONG HUBUNG MAHAKAM HULU LONG BAGUN MAHAKAM HULU LONG PAHANGAI MAHAKAM HULU LONG APARI BALIKPAPAN BALIKPAPAN SELATAN BALIKPAPAN BALIKPAPAN KOTA BALIKPAPAN BALIKPAPAN TIMUR BALIKPAPAN BALIKPAPAN UTARA BALIKPAPAN BALIKPAPAN TENGAH BALIKPAPAN BALIKPAPAN BARAT

35 91 SAMARINDA PALARAN SAMARINDA SAMARINDA ILIR SAMARINDA SAMARINDA KOTA SAMARINDA SAMBUTAN SAMARINDA SAMARINDA SEBERANG SAMARINDA LOA JANAN ILIR SAMARINDA SUNGAI KUNJANG SAMARINDA SAMARINDA ULU SAMARINDA SAMARINDA UTARA SAMARINDA SUNGAI PINANG BONTANG BONTANG SELATAN BONTANG BONTANG UTARA BONTANG BONTANG BARAT JUMLAH PROSENTASE Ket. 1 = Sangat Rawan Pangan 2 = Rawan Pangan 3 = Aman Pangan 4 = Sangat Aman Pangan = desa ,80 17,64 21,54 57,02 100,00 35

36 Peta Komposite Kerentanan dan Kerawanan Pangan (FSVA)

37 PERKEMBANGAN ANGKA RAWAN PANGAN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NO. < 70% AKG 70-89,9% AKG 90% AKG < 70% AKG 70-89,9% AKG 90% AKG 1 PASER 35,92 47,88 39,51 42,34 35,82 30,78 21,74 16,30 29,71 7,91-14,73 28,62 2 KUTAI BARAT 26,32 28,38 15,28 38,77 33,28 33,28 34,91 38,34 51,44-19,17-7,08 22,00 3 KUTAI KARTANEGARA 42,64 38,14 21,98 35,92 33,57 36,18 21,44 28,29 41,84-26,46 0,62 39,92 4 KUTAI TIMUR 29,55 31,69 13,43 32,28 30,53 27,74 38,17 37,78 58,83-25,19-7,28 27,35 5 BERAU 12,40 9,32 13,51 33,76 37,61 26,00 53,83 53,07 60,49 10,06-9,73 6,28 6 PENAJAM PASER UTARA 18,66 21,40 15,79 32,26 38,87 28,74 49,08 39,73 55,47-5,77-2,79 10,28 7. MAHAKAM ULU , , ,59 PERTUMBUHAN 7 BALIKPAPAN 28,11 25,77 13,11 33,97 31,74 31,93 37,92 42,49 54,96-28,73-2,98 20,70 8 SAMARINDA 22,37 35,33 21,13 43,87 39,86 S 33,76 24,81 42,54 8,87 #VALUE! 22,48 9 BONTANG 28,01 14,74 18,44 35,29 38,77 29,45 36,70 46,50 52,11-11,14-7,09 19,38 RATA-RATA 27,11 28,07 20,51 36,50 35,56 29,26 36,39 32,73 46,60 Sumber : BADAN PUSAT STATISTIK Sangat rawan : < 70% AKG Rawan Pangan : 70% - 89,9% Tahan Pangan : >= 90% 37

38 38

39 Cara Menghitung persentase AKG dalam rangka mengetahui tingkat kerawanan pangan Persentase <70% AKG (Sangat Rawan) Persentase 70%-89.9% AKG (Rawan) Persentase >90% AKG (Tahan Pangan) 39