BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Rangkaian Logika Rangkaian logika terbentuk dari hubungan beberapa gerbang (gate) logika. Rangkaian logika bekerja secara digital. Output dari suatu rangkaian logika ditentukan oleh karakterisitik dan hubungan dari gerbang-gerbang yang digunakan. Berikut ini akan dibahas gerbang logika yang umum digunakan di dalam suatu rangkaian logika Gerbang Logika Gerbang (gate) logika adalah suatu rangkaian digital yang mempunyai satu atau lebih input dan hanya mempunyai satu output (Malvino, 1983, hal:23). Output gerbang logika ini tergantung sinyal yang diberikan pada input-nya. Hal ini dapat kita lihat pada persamaan aljabar Boole dan tabel kebenaran yang dimiliki oleh setiap gerbang logika. Aljabar Boole juga memberikan persamaan untuk setiap gerbang serta memberi simbol untuk operasi gerbang tersebut. Suatu rangkaian digital dapat dibangun dari sejumlah gerbang logika. Dari persamaan untuk setiap gerbang dan tabel kebenaran tiap gerbang logika, maka dengan menggabungkan beberapa gerbang ini akan didapat operasi logika sesuai dengan keinginan dan tujuan yang diharapkan sehingga terbentuklah suatu rangkaian digital yang akan membangun sistem yang diinginkan. Adapun gerbang logika dasar adalah NOT, AND dan OR. Sedangkan gerbang NAND, NOR, XOR, XNOR merupakan gerbang yang dibentuk dari gabungan beberapa gerbang dasar.

2 1. Gerbang NOT Gerbang NOT disebut juga inverter, gerbang ini hanya mempunyai satu input dan satu output. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang NOT adalah Y = A. Jadi output gerbang NOT selalu merupakan kebalikan dari input-nya. Jika input diberikan logika tinggi maka pada output akan dihasilkan logika rendah, dan pada saat input diberikan logika rendah maka pada output akan dihasilkan logika tinggi (Tokheim, 1995). Simbol gerbang NOT diperlihatkan pada Gambar 2.1 dan tabel kebenaran gerbang NOT diperlihatkan pada Tabel 2.1. A Y Y = A (a). Simbol (b). Persamaan Logika Gambar 2.1 Gerbang NOT Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Gerbang NOT A Y = A Dengan menggabungkan dua buah inverter, akan diperoleh suatu penguatan non inverting (tak membalik). Operasi penguat ini akan selalu sama antara input dan output, dimana jika input berlogika tinggi maka output juga berlogika tinggi dan jika input berlogika rendah maka output juga berlogika rendah. Jadi tegangan masukan selalu sama dengan tegangan keluaran. Penggunaaan utama dari penguat tak membalik ini adalah sebagai buffer (penyangga/memberikan isolasi) antara dua rangkaian (Tokheim, 1995, hal:35). Diagram rangkaian inverter ganda ini diperlihatkan pada Gambar 2.2, dan tabel kebenarannya diperlihatkan pada Tabel 2.2.

3 A Y Gambar 2.2 Inverter Ganda Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Inverter Ganda A Y Gerbang AND Gerbang AND adalah gerbang logika yang terdiri dari dua atau lebih input dan hanya memiliki satu output. Output gerbang AND akan tinggi hanya jika semua input tinggi, dan jika salah satu atau lebih input berlogika rendah maka output akan rendah. Persamaan logika aljabar Boole gerbang AND adalah Y=A.B. Pada Aljabar Boole operasi gerbang AND diberi tanda kali atau tanda titik (Malvino, 1983). Simbol gerbang AND ditunjukkan pada Gambar 2.3. Tabel kebenaran diperlihatkan pada Tabel 2.3. A B (a). Simbol Y Q Y = A. B (b). Persamaan Logika Gambar 2.3 Gerbang AND Tabel 2.3 Tabel Kebenaran Gerbang AND A B Y = A.B

4 3. Gerbang OR Gerbang OR adalah gerbang logika dasar yang mempunyai dua atau lebih input dan hanya memiliki satu output. Output gerbang OR akan berlogika tinggi apabila salah satu atau lebih input ada yang berlogika tinggi, dan output akan berlogika rendah hanya pada saat seluruh input berlogika rendah. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang OR adalah Y=A+B. Pada aljabar Boole operasi gerbang OR diberi tanda tambah (Malvino, 1983). Simbol gerbang OR ini ditunjukkan pada Gambar 2.4 dan tabel kebenaran gerbang OR diperlihatkan Tabel 2.4. Y = A+ B (a). Simbol Gambar 2.4 Gerbang OR (b). Persamaan Logika Tabel 2.4 Tabel Kebenaran Gerbang OR A B Y=A+B Gerbang NAND Gerbang NAND merupakan gabungan dari gerbang AND dan NOT. Output gerbang NAND selalu merupakan kebalikan dari output gerbang AND untuk input yang sama. Jadi output akan berlogika tinggi jika salah satu atau lebih input-nya berlogika rendah, dan output akan berlogika rendah hanya pada saat semua input-nya berlogika tinggi. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang NAND adalah Y = A. B (Tokheim, 1995). Simbol gerbang NAND ini ditunjukkan pada Gambar 2.5. Tabel kebenaran gerbang NAND diperlihatkan pada Tabel 2.5.

5 A B Y Y = A. B (a). Simbol Gambar 2.5 Gerbang NAND (b). Persamaan Logika Tabel 2.5 Tabel Kebenaran Gerbang NAND A B Y = A. B Gerbang NOR Gerbang NOR merupakan gabungan dari gerbang OR dan NOT. Output gerbang NOR selalu merupakan kebalikan dari output gerbang OR untuk input yang sama. Jadi output akan berlogika rendah jika salah satu atau lebih input-nya berlogika tinggi, dan output akan berlogika tinggi hanya pada saat semua input berlogika rendah. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang NOR adalah Y = A + B (Tokheim, 1995). Simbol gerbang NOR ini diperlihatkan pada Gambar 2.6 dan tabel kebenaran diperlihatkan pada Tabel 2.6. Y Y = A + B (a). Simbol Gambar 2.6 Gerbang NOR (b). Persamaan Logika Tabel 2.6 Tabel Kebenaran Gerbang NOR A B Y = A + B

6 6. Gerbang XOR Simbol dari gerbang Eksklusif OR (XOR) dengan 2 variabel input dan satu buah output diperlihatkan pada Gambar 2.7. Tabel kebenarannya dapat dilihat pada Tabel 2.7. Dari tabel kebenaran XOR, dapat dilihat bahwa output pada logik 1 jika salah satu input pada keadaan logik 0 atau logik 1, sedangkan output pada keadaan logik 0 apabila kedua logik input sama. (Tokheim, 1995). Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang XOR adalah Y = A B = AB + AB. Y Y = A B = AB + AB (a). Simbol (b). Persamaan Logika Gambar 2.7 Gerbang XOR Tabel 2.7 Tabel Kebenaran Gerbang XOR A B Y = A B = AB + AB Gerbang XNOR Simbol dari gerbang Eksklusif NOR (XNOR) dengan 2 variabel input dan satu buah output diperlihatkan pada Gambar 2.8. Tabel kebenaran gerbang XNOR diperlihatkan pada Tabel 2.8. Dari tabel kebenaran, dapat dilihat bahwa output pada keadaan logik 1 apabila input yang diberikan pada logik yang sama seperti A = 1 dan B = 1 atau input A = 0 dan B = 0. Sedangkan output pada logik 0 jika input yang diberikan berlawanan. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang XOR adalah Y = A B = AB + AB (Tokheim, 1995).

7 Y Y = A B = AB + AB (a). Simbol Gambar 2.8 Gerbang XNOR (b). Persamaan Logika Tabel 2.8 Tabel Kebenaran Gerbang XNOR A B Y = A B = AB + AB Aljabar Boole Aljabar Boole menyatakan ungkapan logika dari hubungan antara masukan dan keluaran dari satu atau kombinasi beberapa buah gerbang logika (Malvino, 1985). Penulisan ekspresi Boolean untuk suatu gerbang, misalnya gerbang AND dituliskan : (A.B) dan untuk gerbang NAND dituliskan : ( A. B) (Tokheim, 1995). Dalam penulisan ekspresi Boolean, simbol yang digunakan untuk masing-masing operator adalah tanda plus (+) untuk operator or, tanda bintang (*) untuk operator and dan tanpa petik tunggal ( ) untuk operator not (Munir, 2007). Aljabar Boole memiliki hubunganhubungan dasar sebagaimana dikenal dalam aljabar biasa, yakni: 1. Hukum Komutatif A + B = B + A A.B = B.A 2. Hukum Assosiatif A + (B + C) = (A + B) + C A.(B.C) = (A.B).C 3. Hukum Distributif A.(B + C) = A.B + A.C Beberapa ketentuan persamaan Boole yang lain adalah: 1. A + 0 = A

8 2. A + A = A 3. A + 1 = 1 4. A + A = 1 5. A 1 = A 6. A A = A 7. A 0 = 0 8. A A = 0 9. A + B = A B 10. A B = A + B 2.3 Struktur Data Struktur data memiliki peran yang penting dalam pembuatan sebuah program. Alokasi memori untuk menampung data yang akan diolah oleh program ditentukan melalui struktur data. Di dalam pemodelan ini beberapa struktur data yang digunakan adalah struktur data tumpukan (stack) dan struktur data pohon biner (binary tree) Tumpukan (Stack) Tumpukan (stack) termasuk struktur data linier dimana elemennya boleh ditambahkan dan dihapus hanya dari satu ujung yang sama. Tumpukan merupakan suatu daftar elemen-elemen dimana elemen hanya boleh disisipkan dan dihapus (diambil) hanya pada satu ujung yang sama. Secara sederhana, tumpukan dapat digambarkan sebagai suatu kumpulan data yang seolah-olah suatu data diletakkan di atas data yang lain. Hal yang perlu diingat tentang tumpukan adalah bahwa data ditambahkan (disisipkan) dan diambil (dihapus) dari ujung yang sama, yang disebut sebagai ujung atas tumpukan (top of stack). Tumpukan dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.9 yakni (a) tumpukan piring, (b) tumpukan kotak. Pada Gambar 2.9 terlihat bahwa kotak B diletakkan di

9 atas kotak A dan kotak C diletakkan di atas kotak B dan seterusnya. Menambah atau mengambil sebuah kotak dapat dilakukan lewat ujung bagian atas. Dengan illustrasi ini dapat dilihat bahwa tumpukan merupakan kumpulan data yang sifatnya dinamis, artinya elemen tumpukan dapat ditambahkan dan dapat dikurangi (diambil). Jika dilihat dari sisi penyisipan dan penghapusan data, maka tumpukan juga dikenal dengan daftar masuk-terakhir-keluar-pertama (Last In First Out (LIFO) List) (Santosa, 1992, hal:72). D C B A (a). Tumpukan piring (b).tumpukan kotak Gambar 2.9 Illustrasi suatu tumpukan Penyajian Tumpukan Penyajian tumpukan dapat dilakukan dengan menggunakan tipe data terstruktur berlarik (array) dengan anggapan bahwa banyaknya elemen tidak boleh melebihi batas maksimum tumpukan. Dengan demikian diperlukan suatu variabel untuk mencatat posisi ujung tumpukan (Top). Nilai variabel ini akan bertambah satu, setiap menambahkan satu selemen dan berkurang satu, setiap penghapusan satu data. Dengan anggapan ini, maka tumpukan dapat dideklarasikan sebagai berikut : const MaxStack = 255 Type TipeStack Info(MaxStack) as String*1 Top as byte End Type Dim Tumpukan as TipeStack Dengan deklarasi di atas, elemen tumpukan tersimpan dalam larik Tumpukan.Info yang bertipe string*1 (menampung 1 karakter). Banyaknya elemen

10 tumpukan maksimum adalah sebesar MaxStack, yang dalam hal ini terdiri dari 255 elemen. Banyak elemen yang terdapat di dalam suatu tumpukan dinyatakan dengan Tumpukan.Top. Tumpukan.Top sekaligus menunjukkan posisi elemen terakhir/teratas dalam tumpukan yang dimaksud. Sebagai contoh, jika Tumpukan.Top = 7, berarti dalam tumpukan terdapat 7 elemen yaitu Tumpukan.Info(1),..., Tumpukan.Info(7). Jika sebuah data yang diambil, maka nilai field Tumpukan.Top dikurangi 1 menjadi 6, yang berarti Tumpukan.Info(6) menjadi elemen teratas setelah pengambilan data. Sebaliknya, jika sebuah data ditambahkan ke tumpukan, maka nilai Tumpukan.Top ditambah dengan 1 menjadi 7, sehingga Tumpukan.Info(8) adalah elemen teratas (Santosa, 1992) Operasi Pada Tumpukan Ada dua operasi dasar yang dapat dilakukan pada sebuah tumpukan yaitu operasi menambahkan data dan menghapus data. Operasi menambahkan data umumnya dikenal dengan istilah push data dan menghapus atau mengambil data dikenal dengan istilah pop data. Berdasarkan deklarasi tumpukan seperti di atas, maka prosedur operasi push, yakni untuk menambahkan data ke tumpukan dijelaskan sebagai berikut. Prosedur PUSH (STACK, TOP, MAXSTACK, ITEM); Prosedur ini digunakan untuk menambahkan ITEM ke STACK (Lipschutz, S. 1986). 1. [Periksa apakah STACK layak diisi] If TOP = MAXSTACK Then PRINT OVERFLOW : RETURN Kondisi OVERFLOW menyatakan STACK telah penuh. 2. [Naikkan nilai TOP dengan 1] TOP = TOP [Sisipkan ITEM ke posisi TOP yang baru] STACK[TOP] = ITEM 4. RETURN

11 Prosedur operasi pop, yakni mengambil data atau menghapus data dari tumpukan, dijelaskan sebagai berikut. Prosedur POP(STACK, TOP, ITEM); Prosedur ini menghapus elemen TOP dari STACK dan menyimpannya ke variabel ITEM (Lipschutz, S. 1986). 1. [Periksa apakah STACK layak diisi] If TOP = 0 Then PRINT UNDERFLOW : RETURN Kondisi UNDERFLOW menyatakan STACK telah kosong. 2. [Simpan elemen TOP ke ITEM] ITEM = STACK[TOP] 3. [Turunkan nilai TOP dengan 1] TOP = TOP 1 4. RETURN Implementasi Tumpukan Tumpukan bisa digunakan untuk menangani pengolahan ungkapan numeris secara umum. Dalam tulisan ini tumpukan akan digunakan untuk menangani pengolahan ungkapan aljabar Boole, yakni untuk mengubah notasi infix menjadi notasi postfix. Selanjutnya tumpukan juga akan digunakan untuk mengevaluasi ungkapan aljabar Boole tersebut, sehingga diperoleh output dari suatu ungkapan. Dimana ungkapan aljabar Boole terbentuk sesuai dengan susunan gerbang logika. Berikut ini adalah algoritma transformasi ekspresi infix ke postfix dengan menggunakan tumpukan, dimana Q adalah eskpresi infix dan P adalah ekspresi postfix. (Lipschutz, S. 1986). 1. Push ( ke stack, dan tambahkan ) ke akhir Q. 2. Telusuri Q dari kiri ke kanan dan ulangi langkah 3 hingga 6 untuk setiap elemen dari Q sampai stack kosong. 3. Jika sebuah operand dijumpai, tambahkan ke P. 4. Jika buka kurung dijumpai, push ke stack. 5. Jika operator :

12 a. Secara berulang pop dari stack dan tambahkan ke P setiap operator (pada puncak stack) yang memiliki preseden sama atau lebih tinggi dari preseden. b. Tambahkan ke stack. [Akhir struktur jika] 6. Jika tutup kurung dijumpai, maka a. Secara berulang pop dari stack dan tambahkan ke P setiap operator (pada puncak stack) hingga buka kurung dijumpai. b. Hapus buka kurung. [Jangan menambahkan buka kurung ke P]. [Akhir struktur jika] [Akhir perulangan pada langkah 2] 7. Keluar. Tumpukan (stack) juga dapat digunakan untuk mengevaluasi ekpresi yang dituliskan dengan notasi postfix. Berikut ini adalah algoritma untuk mengevaluasi ekspresi dengan notasi postfix; P merupakan ekspresi postfix (Lipschutz, S. 1986). 1. Tambahkan buka kurung ) di akhir P. [Hal ini bertindak sebagai sentinel (pembatas)]. 2. Telusuri P dari kiri ke kanan, dan ulangi langkah 3 dan 4 untuk setiap elemen P hingga sentinel ) dicapai. 3. Jika sebuah operand dijumpai, letakkan ke stack. 4. Jika sebuah operator dijumpai, maka: a. Hapus dua buah elemen puncak dari stack, dimana A adalah elemen top, dan B adalah elemen berikutnya (di bawah top). b. Evaluasi B A c. Letakkan hasil b kembali ke stack. [Akhir struktur jika] [Akhir perulangan pada langkah 2] 5. Hasil akhir adalah nilai yang terdapat pada elemen top dari stack. 6. Keluar.

13 Penulisan Ungkapan Numeris Penulisan ungkapan logika menyerupai penulisan ungkapan numeris, hanya saja operator yang digunakan pada penulisan ungkapan logika adalah penjumlahan dan perkalian. Salah satu pemanfaatan tumpukan adalah untuk menulis ungkapan matematika dengan menggunakan notasi tertentu. Seperti kita ketahui, dalam penulisan ungkapan, khususnya ungkapan numerik, kita selalu menggunakan tanda kurung untuk mengelompokkan bagian mana yang harus dikerjakan lebih dahulu (Santosa, 1992). Sebagai contoh ungkapan numeris: (A + B) * (C D) suku (A+B) akan dikerjakan lebih dahulu, kemudian suku (C D), dan terakhir mengalikan hasil yang diperoleh dari dua suku ini. Sedangkan pada ungkapan : A + B * C D maka B * C akan dikerjakan lebih dahulu, diikuti yang lain. Dalam hal ini pemakaian tanda kurung akan sangat mempengaruhi hasil akhir. Cara penulisan ungkapan sering disebut dengan notasi infix, yang artinya adalah operator ditulis di antara dua operand. Dalam ungkapan-ungkapan yang rumit, pemakaian tanda kurung ini tidak bisa dihindari. Semakin rumit suatu ungkapan semakin banyak dibutuhkan tanda kurung. Hal ini membawa suatu konsekwensi bahwa penulisan tanda kurung itupun harus benar-benar terhindar dari kesalahan. Seorang ahli matematika yang bernama Jan Lukasiewicz kemudian mengembangkan satu cara penulisan ungkapan numeris yang selanjutnya disebut notasi polish atau notasi prefix, yang artinya adalah bahwa operator ditulis sebelum kedua operand yang akan disajikan. Berikut disajikan beberapa contoh notasi prefix dari notasi infix (notasi ^ adalah simbol perpangkatan):

14 Infix Prefix A + B + A B A + B C - + A B C (A + B) * (C D) * + A B C D A B / (C * D ^ E) - A / B * C ^ D E Secara sederhana, proses konversi dari infix menjadi prefix dijelaskan sebagai berikut. Misalnya ungkapan yang akan dikonversikan adalah: (A + B) * (C D) Dengan menggunakan tanda kurung bantuan, ungkapan di atas diubah menjadi: [+ A B] * [ - C D] Jika [- A B] dimisalkan P, dan [- C D] dimisalkan Q maka ungkapan di atas bisa ditulis sebagai: P * Q * P Q Selanjutnya, notasi infix di atas diubah menjadi notasi prefix: Dengan mengembalikan P dan Q ke notasi pemisalan sebelumnya dan menghapus tanda kurung bantuan, maka diperoleh notasi prefix dari persamaan (A+B) * (C D), yaitu: * + A B C D. Dari contoh di atas dapat diperhatikan bahwa dalam penulisan ungkapan, bahkan yang rumit sekalipun, tidak pernah menggunakan tanda kurung untuk pengelompokan. Dalam hal ini urutan penulisan operator akan menentukan operasi mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

15 Notasi lain, yang merupakan kebalikan notasi prefix adalah notasi postfix atau notasi suffix atau lebih dikenal dengan notasi Polish terbalik (Reverse Polish Notation atau RPN). Sama halnya dengan notasi prefix, dalam notasi postfix tidak diperlukan adanya tanda kurung pengelompokan. Pada notasi postfix operator diletakkan paling akhir. Sintaks notasi posfix adalah <operand> <operand> <operator>. Proses konversi dari notasi infix ke notasi postfix juga sama dengan konversi dari infix ke prefix. Sebagai contoh ungkapan, (A + B) * (C D) dengan kurung bantuan kita peroleh, [A B +] * [C D -] kemudian dengan memisalkan [A B +] sebagai P, dan [C D -] sebagai Q, maka notasi postfix untuk ungkapan di atas menjadi, PQ* substitusi nilai P dan Q maka diperoleh A B + C D - * Dalam hal inipun urutan penulisan operator juga menentukan operasi mana yang harus dikerjakan lebih dahulu. Pada halaman berikut disajikan beberapa contoh lain hasil konversi notasi infix menjadi postfix Infix Prefix A + B C A B + C - (A + B) * (C D) A B + C D - * A B / (C * D ^ E) A B C D E ^ * / -

16 2.3.2 Pohon (Tree) Struktur data pohon (tree) memegang peranan yang cukup penting, karena struktur ini biasa digunakan terutama untuk menyajikan data yang mengandung hubungan hirarki antara elemen-elemennya. Tree atau pohon adalah salah satu graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graph terhubung, maka pada pohon selalu terdapat jalur (path) yang menghubungkan setiap dua simpul dalam pohon Pohon Biner (Binary Tree) Pohon biner adalah pohon yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak dua buah anak yang disebut anak kiri (left child) dan anak kanan (right child). Pohon yang akarnya adalah anak kiri disebut subpohon kiri (left subtree), sedangkan pohon yang akarnya adalah anak kanan disebut subpohon kanan (right subtree). Subpohon disebut juga cabang. Pohon biner merupakan struktur pohon yang penting dalam ilmu komputer. Terapan pohon biner di dalam ilmu komputer sangat banyak, diantaranya pohon ekspresi (expression tree), pohon keputusan (decision tree), kode prefix (prefix code), kode Huffman (Huffman code) dan pohon pencarian biner (binary search tree). Pada bagian ini akan dibahas bagaimana cara menyusun sebuah pohon biner yang apabila dikunjungi preorder akan menghasilkan notasi prefix, kunjungan inorder akan menghasilkan notasi infix dan kunjungan postorder akan menghasilkan notasi postfix. Melakukan kunjungan juga memerlukan bantuan struktur data tumpukan untuk membentuk pohon biner. Dengan menggunakan pohon biner, operator akan selalu diletakkan sebagai akar dan operand selalu diletakkan sebagai daun. Dengan demikian, simpul yang berisi operator selalu mempunyai dua buah cabang dan simpul yang berisi operand selalu tidak mempunyai cabang, baik cabang kiri ataupun cabang kanan.

17 Karakteristik yang dimiliki oleh pohon biner yaitu bahwa setiap simpul paling banyak hanya mempunyai dua buah anak. Dengan kata lain, derajat tertinggi dari setiap simpul dalam pohon biner adalah dua. Karakteristik lain adalah bahwa dalam pohon biner dimungkinkan tidak mempunyai simpul (Santosa, 1992). Gambar 2.10 menunjukkan contoh suatu pohon biner. A B C D E F G Gambar 2.10 Pohon Biner Pohon Ekspresi Pohon ekspresi adalah pohon biner dengan daun menyatakan operand dan simpul dalam (termasuk akar) menyatakan operator. Tanda kurung tidak lagi diperlukan bila suatu ekspresi aritmatik direpresentasikan sebagai pohon biner. Sebagai contoh, ekspresi (a+b)*(c/(d+e)) dinyatakan dalam pohon biner pada Gambar * + / a b c + d e Gambar 2.11 Pohon Ekspresi

18 Daun menyatakan operand a, b, c, d dan e sedangkan simpul termasuk akar menyatakan operator +, * dan /. Pohon ekspresi digunakan oleh compiler bahasa tingkat tinggi untuk mengevaluasi ekspresi yang ditulis dalam notasi infix, prefix (polish notation) dan postfix (reverse polish notation). Dalam notasi infix, operator berada di antara dua buah operand. Pada notasi prefix, operator mendahului operand dan pada notasi postfix kedua operand mendahului operatornya. Ekspresi (a+b)*(c/(d+e)) adalah notasi dalam bentuk infix, sedangkan ekspresi prefixnya adalah *+ab/c+de dan ekspresi postfix-nya adalah ab+cde+/* (Lipschutz, S. 1986). 2.4 Pemodelan Sistem Model adalah suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata (realitas). Jadi, model adalah representasi dari suatu objek, benda atau ide-ide dalam bentuk yang lain dengan entitasnya. Model berisi informasi tentang suatu sistem yang dibuat dengan tujuan untuk mempelajari perilaku sistem yang sebenarnya. Model dapat berupa tiruan dari suatu benda, sistem atau peristiwa sesungguhnya yang hanya mengandung informasi yang dipandang penting untuk ditelaah (Sridadi. B, hal:5). Sommerville, Ian. (2003. hal: 42), menyatakan dalam proses pembentukan perangkat lunak, terdapat beberapa model proses yang dapat digunakan yakni, 1. Model air terjun (waterfall). Model ini mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya. 2. Pengembangan evolusioner. Pendekatan ini berhimpitan dengan kegiatan spesifikasi, pengembangan dan validasi. Suatu sistem awal dikembangkan dengan cepat dari spesifikasi abstrak, sistem ini kemudian diperbaiki dengan masukan dari

19 pelanggan untuk menghasilkan sistem yang memuaskan bagi kebutuhan pelanggan. 3. Pengembangan sistem formal. Pendekatan ini didasarkan atas pembuatan spesifikasi sistem matematis dan pentransformasian spesifikasi dengan memakai metode matematis untuk membangun program. Verifikasi komponen sistem dilakukan dengan membuat argumen matematis yang disesuaikan dengan spesifikasi. 4. Pengembangan berdasarkan pemakaian ulang. Pendekatan ini didasarkan atas adanya komponen yang dapat dipakai ulang dalam jumlah yang signifikan. Proses pengembangan sistem terfokus pada integrasi komponen-komponen ini ke dalam suatu sistem, dan bukan mengembangkannya dari awal. Berdasarkan uraian di atas, perancangan perangkat lunak penganalisis rangkaian logika ini menggunakan model air terjun (waterfall). Suatu fase perancangan akan diturunkan ke fase berikutnya. Menurut Sommerville, Ian. (2003. hal: 43) tahap-tahap utama dari model air terjun adalah memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan dasar seperti diperlihatkan pada Gambar 2.12, yaitu: 1. Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem. 2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya. 3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

20 4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada pelanggan. 5. Operasi dan pemeliharaan. Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan. Definisi persyaratan Perancangan sistem dan perangkat l k Implementasi dan pengujian unit Integrasi dan pengujian sistem Operasi dan pemeliharaan Gambar 2.12 Siklus Hidup Perangkat Lunak 2.5 Grafika Komputer Grafika komputer (Computer Graphics) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari proses untuk menciptakan suatu gambar berdasarkan deskripsi objek maupun latar belakang yang terkandung pada gambar tersebut. Hal ini meliputi teknik-teknik untuk membuat gambar objek sesuai dengan keberadaan objek tersebut di alam nyata. Grafika komputer mencoba memvisualisasikan suatu informasi menjadi citra. Jadi,

21 input dari grafika komputer adalah informasi atau data deskriptif tentang citra yang akan digambar, sedangkan output-nya adalah berupa citra (Sutoyo et al, 2009, hal:5). Grafika komputer bertujuan menghasilkan citra (lebih tepat disebut grafik atau picture) dengan primitif-primitif geometri seperti garis, lingkaran dan sebagainya. Primitif-primitif geometri tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis elemenelemen gambar. Contoh data deskriptif adalah koordinat titik, panjang garis, jari-jari lingkaran, tebal garis, warna dan sebagainya. Grafika komputer memainkan peranan penting dalam visualisasi dan virtual reality (Munir, R, 2004:hal: 4). Grafika komputer lebih menitikberatkan pada segi rancang bangun yang berorientasi geometri. Kenyataannya, gambar yang dihasilkan oleh grafika komputer memiliki tampilan yang tidak berbeda jauh dari objek sebenarnya. Blok diagram grafika komputer diperlihatkan pada Gambar Data Deskriptif Grafika Komputer Citra Gambar 2.13 Bidang Studi Grafika Komputer 2.6 Pengenalan Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 adalah sebuah bahasa pemrograman untuk windows. Sama halnya seperti Bahasa Pemrograman Basic, Pascal, C dan lain-lain. Tetapi Basic, Pascal dan C ditujukan untuk sistem operasi MS-DOS, sedangkan Visual Basic ditujukan untuk sistem operasi windows (Balena, 1999) Sekilas Tentang Visual Basic Visual Basic adalah bahasa pemrograman Windows yang berbasis grafis (GUI, Graphical User Interface). Visual Basic termasuk bahasa pemrograman yang

22 berorientasi objek (Object Oriented Programming), artinya suatu program aplikasi yang disusun berdasarkan objek-objek. Objek berarti sesuatu yang dapat diamati. Dalam Visual Basic terdapat empat hal yang penting diperhatikan, yaitu Object, Property, Event, dan Method (Yuswanto, 2002). Multiple Document Interface (MDI) adalah fasilitas yang disediakan oleh Visual Basic, yang memungkinkan pemrogram untuk membuat sejumlah form di dalam satu form induk. Dalam hal ini pengguna dapat membuka beberapa dokumen pada waktu yang bersamaan dalam satu form induk. Masing-masing dokumen yang dibuka ditampilkan form/ window tersendiri dan disebut form anak (childform).

Tumpukan(Stack)!! " # $ %&' $ %& ( ) ( * +, / ( (

Tumpukan(Stack)!!  # $ %&' $ %& ( ) ( * +, / ( ( BAB III Tumpukan(Stack) Tujuan: 1. Memahami terminologi yang terkait dengan struktur data stack 2. Memahami operasi-operasi yang ada dalam stack 3. Dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pemrograman

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 4 & 5

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 4 & 5 A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 4 & 5 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer telah membuat ruang batas perangkat lunak dan perangkat keras semakin sempit. Komputer sebagai sistem tidak dapat dipahami tanpa memahami

Lebih terperinci

STACK (TUMPUKAN) Tumpukan uang koin Tumpukan kotak Tumpukan Buku. Gambar 1. Macam-macam tumpukan

STACK (TUMPUKAN) Tumpukan uang koin Tumpukan kotak Tumpukan Buku. Gambar 1. Macam-macam tumpukan STACK (TUMPUKAN) Stack adalah suatu urutan elemen yang elemennya dapat diambil dan ditambah hanya pada posisi akhir (top) saja. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah tumpukan piring di sebuah restoran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tipe Data Abstrak (TDA) Tipe data sebuah variabel adalah kumpulan nilai yang dapat dimuat oleh variabel ini. Misalnya sebuah tipe boolean hanya bernilai TRUE atau FALSE, tidak

Lebih terperinci

BAB II STACK (TUMPUKAN)

BAB II STACK (TUMPUKAN) BAB II STACK (TUMPUKAN) Stack merupakan metode dalam menyimpan atau mengambil data ke dan dari memori. Stack dapat dibratkan sebuah tumpukan barang dalam sebuah tempat yang hanya memiliki satu pintu diatsnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II STACK Atau TUMPUKAN

BAB II STACK Atau TUMPUKAN BAB II STACK Atau TUMPUKAN List Linear (Daftar Linear). List linier adalah sekumpulan elemen bertipe sama, yang mempunyai keterurutan tertentu, yang setiap elemennya disebut simpul (node). Simpul terdiri

Lebih terperinci

Pertemuan 10. Tumpukan (Stack) Dipersiapkan oleh : Boldson Herdianto. S., S.Kom., MMSI.

Pertemuan 10. Tumpukan (Stack) Dipersiapkan oleh : Boldson Herdianto. S., S.Kom., MMSI. Pertemuan 10 Tumpukan (Stack) Dipersiapkan oleh : Boldson Herdianto. S., S.Kom., MMSI. Definisi Tumpukan adalah kumpulan elemen-elemen data yang disimpan dalam satu lajur linier. Kumpulan elemen-elemen

Lebih terperinci

INFIX, POSTFIX, dan PREFIX Bambang Wahyudi

INFIX, POSTFIX, dan PREFIX Bambang Wahyudi INFIX, POSTFIX, dan PREFIX Bambang Wahyudi (bwahyudi@staff.gunadarma.ac.id) Ada tiga bentuk penulisan notasi matematis di komputer, satu bentuk adalah yang umum digunakan manusia (sebagai input di komputer)

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA Pertemuan 4

STRUKTUR DATA Pertemuan 4 STRUKTUR DATA Pertemuan 4 Struktur Data prepared by Suyanto 1 Definisi Stack atau Tumpukan adalah suatu struktur data yang terbentuk dari barisan hingga yang terurut dari satuan data. Pada Stack, penambahan

Lebih terperinci

STACK ATAU TUMPUKAN 3.1 DAFTAR LINEAR

STACK ATAU TUMPUKAN 3.1 DAFTAR LINEAR STACK ATAU TUMPUKAN 3.1 DAFTAR LINEAR Sebuah daftar linear atau linear list, merupakan suatu struktur data umum yang terbentuk dari barisan hingga yang terurut) dari satuan data ataupun dari record. Untuk

Lebih terperinci

B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER

B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z POHON BINER Tinaliah, S.Kom DEFINISI Pohon (dalam struktur data) struktur berisi sekumpulan elemen dimana salah satu elemen adalah akar (root) dan elemen-elemen

Lebih terperinci

4. STACK / TUMPUKAN TEORI PENUNJANG

4. STACK / TUMPUKAN TEORI PENUNJANG 4. TCK / TUMPUKN TUJUN PRKTIKUM 1. Praktikan mengenal tipe khusus dari link list yaitu stack/tumpukan beserta seluruh operasi yang ada padanya. 2. Praktikan diharapkan dapat menerapkan teori mengenai single

Lebih terperinci

STACK (Tumpukan) Tumpukan Koin. Tumpukan Kotak

STACK (Tumpukan) Tumpukan Koin. Tumpukan Kotak STACK (Tumpukan) Tumpukan Koin Tumpukan Kotak Defenisi : Secara sederhana, tumpukan bisa diartikan sebagai suatu kumpulan data yang seolah-olah ada data yang diletakan diatas data yang lain. Satu hal yang

Lebih terperinci

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Pohon Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Program Studi Teknik Informatika ITB Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a

Lebih terperinci

TERAPAN POHON BINER 1

TERAPAN POHON BINER 1 TERAPAN POHON BINER 1 Terapan pohon biner di dalam ilmu komputer sangat banyak, diantaranya : 1. Pohon ekspresi 2. Pohon keputusan 3. Kode Prefiks 4. Kode Huffman 5. Pohon pencarian biner 2 Pohon Ekspresi

Lebih terperinci

Integer (Bilangan Bulat) Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan merupakan bilangan pecahan.

Integer (Bilangan Bulat) Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan merupakan bilangan pecahan. Struktur Data Struktur Data Setiap data memiliki tipe data, apakah merupakan angka bulat, angka pecahan, atau berupa karakter, dan sebagainya. Jadi, tipe data adalah pengelompokan data berdasarkan isi

Lebih terperinci

LIST LINIER & STACK. Pertemuan 6 Yani sugiyani, M.Kom

LIST LINIER & STACK. Pertemuan 6 Yani sugiyani, M.Kom LIST LINIER & STACK Pertemuan 6 Yani sugiyani, M.Kom 1 LIST LINIER Yani Sugiyani, M.Kom 2 LIST LINIER List linier atau daftar linier adalah suatu struktur data umum yang terbentuk dari barisan hingga (yang

Lebih terperinci

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan

Lebih terperinci

BAB 3 STACK (TUMPUKAN)

BAB 3 STACK (TUMPUKAN) BAB 3 STACK (TUMPUKAN) LINIER LIST Suatu struktur data umum yang berisi suatu kumpulan terurut dari elemen; jumlah elemen di dalam list dapat berubah-ubah. Linier list A yang terdiri dari T elemen pada

Lebih terperinci

Pohon (TREE) Matematika Deskrit. Hasanuddin Sirait, MT 1

Pohon (TREE) Matematika Deskrit. Hasanuddin Sirait, MT 1 Pohon (TREE) Matematika Deskrit By @Ir. Hasanuddin Sirait, MT 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM :

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : 13505013 Institut Teknologi Bandung Desember 2006 Penggunaan Struktur Pohon dalam Informatika Dwitiyo Abhirama

Lebih terperinci

S T A C K ( T U M P U K A N )

S T A C K ( T U M P U K A N ) S T A C K T U M P U K A N ) LINIER LIST Suatu struktur data umum yang berisi suatu kumpulan terurut dari elemen; jumlah elemen di dalam list dapat berubah-ubah. Linier list A yang terdiri dari T elemen

Lebih terperinci

KUNJUNGAN PADA POHON BINER

KUNJUNGAN PADA POHON BINER KUNJUNGAN PADA POHON BINER Kunjungan pada Pohon Binar merupakan salah satu operasi yang sering dilakukan pada suatu Pohon Binar tepat satu kali(binary Tree Traversal). Operasi ini terbagi menjadi 3 bentuk:

Lebih terperinci

Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon

Lebih terperinci

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk terhubung)

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk terhubung) POHON (TREE) Pohon Definisi Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk

Lebih terperinci

DEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2

DEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 1 POHON DEFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan

Lebih terperinci

STACK (TUMPUKAN) Tumpukan uang koin Tumpukan kotak Tumpukan Buku. Gambar 1. Macam-macam tumpukan

STACK (TUMPUKAN) Tumpukan uang koin Tumpukan kotak Tumpukan Buku. Gambar 1. Macam-macam tumpukan STACK (TUMPUKAN) adalah suatu urutan elemen yang elemennya dapat diambil dan ditambah hanya pada posisi akhir (top) saja. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah tumpukan piring di sebuah restoran yang

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA ARRAY STACK DAN QUEUE

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA ARRAY STACK DAN QUEUE ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA ARRAY STACK DAN QUEUE STACK = TUMPUKAN SUATU SUSUNAN KOLEKSI DATA DIMANA DATA DAPAT DITAMBAHKAN DAN DIHAPUS SELALU DILAKUKAN PADA BAGIAN AKHIR DATA, YANG DISEBUT DENGAN TOP

Lebih terperinci

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan pohon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM. perancangan dan pembuatan program ini meliputi : dengan konversi notasi infix, prefix, dan postfix.

BAB III METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM. perancangan dan pembuatan program ini meliputi : dengan konversi notasi infix, prefix, dan postfix. 21 BAB III METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan untuk mendukung penyelesaian perancangan dan pembuatan program ini meliputi : 1. Studi literatur

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Ilustrasi Stack

Gambar 2.1 Ilustrasi Stack 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 STRUKTUR DATA Struktur data memiliki peran yang penting dalam pembuatan sebuah program. Alokasi memori untuk menampung data yang akan diolah oleh program ditentukan melalui

Lebih terperinci

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung, maka pohon selalu

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN ANALISIS RANGKAIAN LOGIKA SKRIPSI MANGATUR SITUMORANG

PEMODELAN DAN ANALISIS RANGKAIAN LOGIKA SKRIPSI MANGATUR SITUMORANG PEMODELAN DAN ANALISIS RANGKAIAN LOGIKA SKRIPSI MANGATUR SITUMORANG 081421016 PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Struktur Data Semester : Genap Kode Mata Kuliah : 307 Waktu : 180 Menit Bobot : 4 sks. Jurusan : MI

Mata Kuliah : Struktur Data Semester : Genap Kode Mata Kuliah : 307 Waktu : 180 Menit Bobot : 4 sks. Jurusan : MI 1 Memberi pengetahuan Diharapkan mahasiswa dapat Data & Struktur Data 1. Pengertian Struktur Data Buku 1 1. Ceramah 1. LCD Latihan Tentang konsep dasar membedakan jenis tipe data 2. Tipe data sederhana

Lebih terperinci

Algoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte

Algoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte II KAJIAN PUSTAKA 2! KAJIAN PUSTAKA 2.1! Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam tulisan

Lebih terperinci

Struktur Data. Tumpukan : Definisi & Operasi. Pertemuan 4 PROBLEM ALGORITHM DATA IMPLEMENTATION. Pert. 4b Struktur Data - FMIPA USD

Struktur Data. Tumpukan : Definisi & Operasi. Pertemuan 4 PROBLEM ALGORITHM DATA IMPLEMENTATION. Pert. 4b Struktur Data - FMIPA USD Pertemuan 4 : Definisi & Operasi Disusun oleh : PH. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. Sri Hartati Wijono, S.Si. 2003/2004 Pert. 4b Struktur Data - FMIPA USD - 2003 Hal. 1 Struktur Data PROBLEM ALGORITHM DATA IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

BAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

BAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2 iktat lgoritma dan Struktur ata 2 V POON efinisi Pohon Struktur pohon merupakan kumpulan elemen yang salah satu elemennya disebut akar dan sisa elemennya terpecah menjadi sejumlah himpunan yang saling

Lebih terperinci

Buku Ajar Struktur Data

Buku Ajar Struktur Data B a g i a n 5 Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Mahasiswa mampu menjelaskan struktur data nonlinier Tree. Mahasiswa mampu memahami operasi pada struktur data Tree Struktur data Tree secara umum.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 45 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Dalam mengimplementasikan tugas akhir ini digunakan PC dengan spesifikasi sebagai berikut : 4.1.1. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat keras yang digunakan

Lebih terperinci

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014 Kode MK/ Nama MK Matematika Diskrit 1 8/29/2014 2 8/29/2014 1 Cakupan Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial Teori graf Pohon (Tree) dan pewarnaan graf 3 8/29/2014 POHON DAN PEWARNAAN GRAF Tujuan Mahasiswa

Lebih terperinci

2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan array dan linked list dalam suatu kasus.

2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan array dan linked list dalam suatu kasus. 1 ARRAY & LINKED LIST MODUL 1 Standar kompetensi: 1. Mahasiswa mengetahui perbedaan array dan linked list. 2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan array dan linked list dalam suatu kasus. 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

STACK. Sistem penyimpanan data dengan mekanisme Last In First Out( LIFO).

STACK. Sistem penyimpanan data dengan mekanisme Last In First Out( LIFO). STACK Sistem penyimpanan data dengan mekanisme Last In First Out( LIFO). Stack merupakan tipe data abstrak yang banyak digunakan dalam berbagai algoritma, diantaranya adalah: Algoritma konversi infix ke

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data STACK

Algoritma dan Struktur Data STACK Algoritma dan Struktur Data STACK Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Tujuan Instruksional Mahasiswa mampu : Memahami tentang konsep stack Mengetahui mekanisme pengoperasian sebuah

Lebih terperinci

BAB III STACK ATAU TUMPUKAN

BAB III STACK ATAU TUMPUKAN III STCK TU TUMPUKN LIST LINIER List linier atau daftar linier adalah suatu struktur data umum yang terbentuk dari barisan hingga yang terurut) dari satuan data ataupun dari record. Istilah yang digunakan

Lebih terperinci

S TA C K Sunu Wibirama

S TA C K Sunu Wibirama STACK Sunu Wibirama Jadwal ujian MID Hari Rabu, 6 April 2011 Pkl. 07.30-09.30 WIB Ruangan E3 Open Book, tapi tidak diperkenankan menggunakan internet, membuka laptop, atau handphone Bahan ujian Logika

Lebih terperinci

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Pertemuan 1 STRUKTUR DATA Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Pemakaian Struktur Data yang

Lebih terperinci

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Pertemuan 1 STRUKTUR DATA Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Pemakaian Struktur Data yang

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJAAR OOLEAN Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan

Lebih terperinci

Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data

Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 14Fakultas Agus FASILKOM Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data ADT BINARY TREE Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma dan Struktur Data Algoritma dan Struktur Data Program Program: sederetan perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh komputer untuk menyelesaikan masalah. 3 level bahasa pemrograman: 1. Bahasa tingkat rendah 2. Bahasa

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN. Merupakan prosedur/tata cara penulisan program.

BAHASA PEMROGRAMAN. Merupakan prosedur/tata cara penulisan program. BAHASA PEMROGRAMAN PROGRAM Kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasinya yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan

Lebih terperinci

Struktur Data. PDE - Struktur Data 1

Struktur Data. PDE - Struktur Data 1 Struktur Data Copyright@Ihsan Jatnika PDE - Struktur Data 1 Objektif Mengetahui maksud struktur data dan menjelaskan penggunaannya dalam pemrograman Mengetahui operasi yang terkait dengan struktur data

Lebih terperinci

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya:

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya: ALJABAR BOOLEAN Aljabar Boolean Aljabar Boolean adalah aljabar yang menangani persoalan-persoalan logika. Aljabar Boolean menggunakan beberapa hukum yang sama seperti aljabar biasa untuk fungsi OR (Y =

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)

Lebih terperinci

OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF

OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF Lutfi Hakim (1), Eko Mulyanto Yuniarno (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (1), Dosen Pembimbing (2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS R. Raka Angling Dipura NIM : 13505056 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean 1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf

Lebih terperinci

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 Outline Penjelasan tiga operasi logika dasar dalam sistem digital. Penjelasan Operasi dan Tabel Kebenaran logika AND, OR, NAND, NOR

Lebih terperinci

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tema : Gerbang Logika Dasar 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Definisi Gerbang Logika Dasar 2. Gerbang-gerbang Logika Dasar 3. Tujuan

Lebih terperinci

POHON CARI BINER (Binary Search Tree)

POHON CARI BINER (Binary Search Tree) POHON CARI BINER (Binary Search Tree) 50 24 70 10 41 61 90 3 12 35 47 55 67 80 99 POHON CARI BINER (Binary Search Tree) Definisi : bila N adalah simpul dari pohon maka nilai semua simpul pada subpohon

Lebih terperinci

STACK/TUMPUKAN. R. Denny Ari Wibowo, S.Kom STMIK BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU

STACK/TUMPUKAN. R. Denny Ari Wibowo, S.Kom STMIK BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU STACK/TUMPUKAN R. Denny Ari Wibowo, S.Kom STMIK BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU Penjelasan : STACK Sebagai tumpukan dari benda Sekumpulan data yang seolah-olah diletakkan di atas data yang lain Koleksi

Lebih terperinci

BAB VII POHON BINAR POHON

BAB VII POHON BINAR POHON BAB VII POHON BINAR POHON Pohon atau tree adalah salah satu bentuk graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graph terhubung, maka pada pohon selalu terdapat path atau jalur yang

Lebih terperinci

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

BAB III RANGKAIAN LOGIKA BAB III RANGKAIAN LOGIKA BAB III RANGKAIAN LOGIKA Alat-alat digital dan rangkaian-rangkaian logika bekerja dalam sistem bilangan biner; yaitu, semua variabel-variabel rangkaian adalah salah satu 0 atau

Lebih terperinci

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR 1 PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR Siti Mukaromah, S.Kom TEKNIK PENYAJIAN ALGORITMA Teknik Tulisan Structure English Pseudocode Teknik Gambar Structure Chart HIPO Flowchart 2 PSEUDOCODE Kode

Lebih terperinci

VISUAL BASIC 6.0 PEMROGRAMAN KOMPUTER. Visual Basic

VISUAL BASIC 6.0 PEMROGRAMAN KOMPUTER. Visual Basic PEMROGRAMAN KOMPUTER VISUAL BASIC 6.0 Visual Basic Asal mula VB dari bahasa BASIC (Beginners Allpurpose Symbolic Instruction Code) yang pada awalnya bekerja pada sistem operasi DOS. Kelebihan VB : Sangat

Lebih terperinci

Pendahuluan Struktur Data. Nisa ul Hafidhoh

Pendahuluan Struktur Data. Nisa ul Hafidhoh Pendahuluan Struktur Data Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id 08156114760 Tujuan Mahasiswa dapat melakukan pemrograman dalam skala menengah dengan memanfaatkan struktur data internal yang kompleks dan

Lebih terperinci

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Pertemuan 1 STRUKTUR DATA Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Pemakaian Struktur Data yang

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Modul ke: 05 Desi Fakultas FASILKOM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA OLEH : Ramayanti, S.Kom, MT Program Studi Teknik Informatika APLIKASI SINGLE STACK Infix, Postfix, Prefix Operand & Operator A * ( B + C

Lebih terperinci

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA PERCOBAAN DIGITAL GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA .. TUJUAN PERCOBAAN. Mengenal berbagai jenis gerbang logika 2. Memahami dasar operasi logika untuk gerbang AND, NAND, OR, NOR. 3. Memahami struktur

Lebih terperinci

Kode MK/ Pemrograman Terstruktur 2. ZK Abdurahman Baizal. KK Algoritma dan Komputasi. Stack (Tumpukan)

Kode MK/ Pemrograman Terstruktur 2. ZK Abdurahman Baizal. KK Algoritma dan Komputasi. Stack (Tumpukan) Kode MK/ Pemrograman Terstruktur 2 ZK Abdurahman Baizal KK Algoritma dan Komputasi Stack (Tumpukan) 1 8/25/2015 Pendahuluan Pada bab ini kita akan membahas tentang stack (tumpukan) Struktur data stack

Lebih terperinci

6. TREE / BINARY TREE

6. TREE / BINARY TREE 6. TREE / BINARY TREE TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengenal Struktur data Tree. 2. Praktikan mengenal jenis-jenis tree, seperti binary tree. 3. Praktikan mengenal istilah-istilah yang terdapat didalam

Lebih terperinci

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan theorema dan sifat dasar dari aljabar Boolean. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean II. Tujuan Percobaan 1. Praktikan memahami antara input dan output pada rangkaian logika AND, OR, NOT, XOR, NAND, NOR dan XNOR. 2. Praktikan

Lebih terperinci

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari operasi dari gerbang logika dasar. 2. Untuk membangun rangkaian logika dari persamaan Boolean. 3. Untuk memperkenalkan beberapa konsep dasar dan

Lebih terperinci

BAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree

BAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree A VII Tree Tujuan 1. Mempelajari variasi bagian-bagian dari tree sebagai suatu bentuk struktur tak linier 2. Mempelajari beberapa hubungan fakta yang direpresentasikan dalam sebuah tree, sehingga mampu

Lebih terperinci

Representasi Boolean

Representasi Boolean Aljabar Boolean Boolean Variable dan Tabel Kebenaran Gerbang Logika Aritmatika Boolean Identitas Aljabar Boolean Sifat-sifat Aljabar Boolean Aturan Penyederhanaan Boolean Fungsi Eksklusif OR Teorema De

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN Praktikum 2 Stack (Tumpukan) A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami terminologi yang terkait dengan struktur data stack. 2. Memahami operasi-operasi

Lebih terperinci

Materi. Tipe, Variabel dan Operator Algoritma Pemrograman PENULISAN ALGORITMA PENULISAN ALGORITMA 15/03/2010 NAMA DAN EKSPRESI

Materi. Tipe, Variabel dan Operator Algoritma Pemrograman PENULISAN ALGORITMA PENULISAN ALGORITMA 15/03/2010 NAMA DAN EKSPRESI Materi Tipe, Variabel dan Operator Algoritma Pemrograman TIPE DATA, VARIABEL OPERATOR Agus Sumaryanto, S.Kom mas.anto72@gmail.com NAMA DAN EKSPRESI 1 2 Algoritma ditulis dalam bentuk terstruktur Masing-masing

Lebih terperinci

Struktur Data Array. Rijal Fadilah S.Si

Struktur Data Array. Rijal Fadilah S.Si Struktur Data Array Rijal Fadilah S.Si Array Berdimensi Satu Array Satu dimensi tidak lain adalah kumpulan elemen-elemen identik yang tersusun dalam satu baris. Elemen-elemen tersebut memiliki tipe data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan.

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak atau software engineering adalah sebuah disiplin ilmu yang mencakup segala hal yang berhubungan dengan proses pengembangan

Lebih terperinci

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1 Sistem Digital Dasar Digital -4- Missa Lamsani Hal 1 Materi SAP Gerbang-gerbang sistem digital sistem logika pada gerbang : Inverter Buffer AND NAND OR NOR EXNOR Rangkaian integrasi digital dan aplikasi

Lebih terperinci

Praktikum 4. Tumpukan (Stack)

Praktikum 4. Tumpukan (Stack) Praktikum 4 Tumpukan (Stack) POKOK BAHASAN: Konsep Tumpukan (Stack) Struktur data untuk Tumpukan Algoritma merubah Infix menjadi Postfix Implementasi Tumpukan dalam Bahasa C TUJUAN BELAJAR: Setelah melakukan

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-4 Nilai dan Urutan (sequence) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Nilai Pengisian nilai ke dalam nama peubah Ekspresi Menuliskan Nilai

Lebih terperinci

Masukan Judul... Infotype àsebuah tipe terdefinisi yang menyimpan informasi sebuah elemen list

Masukan Judul... Infotype àsebuah tipe terdefinisi yang menyimpan informasi sebuah elemen list Universitas Muhammadiyah Sukabumi Artikel Struktur Data Oleh : fahmi fauzi Masukan Judul... 1. STACK DAN QUEUE DENGAN LINKED LIST Pengertian Linked list : sekumpulan elemen bertipe sama, yang mempunyai

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II. Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Stack.

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II. Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Stack. Pertemuan 7 Waktu : 135 menit Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Stack. Substansi Materi : Stack Tabulasi Kegiatan Perkuliahan No Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar

Lebih terperinci

I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA-31 Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc

I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA-31 Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA- Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc Tugas ke Pertemuan TIK Soal-soal Tugas. Mendefinisikan Proposisi Membedakan

Lebih terperinci

SOAL TUGAS STRUKTUR DATA

SOAL TUGAS STRUKTUR DATA SOAL TUGAS STRUKTUR DATA Catatan Tugas: - Terdiri dari 15 soal Pilihan berganda dan 3 soal essay yang dapat dipilih. - Tugas ini wajib di kerjakan untuk mahasiswa yang mengerjakan tugas Senarai Berantai

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : Konsep Struktur Data dan Algoritma SEM: Genap KODE: 08030221 SKS: 2 JURUSAN : Teknik Informatika DOSEN:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan dari bagian yang berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Jogiyanto system adalah

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PRAKTIKUM 25 TRAVERSAL BINARY TREE A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep dari pembacaan Binary Tree dengan traversal Inorder, Preorder dan PostOrder 2. Mengimplementasikan pembacaan

Lebih terperinci

PAKET SOFTWARE UNTUK SIMULASI GERBANG LOGIKA DASAR. Bunyamin Dosen Fakultas Teknik Universitas Haluoleo

PAKET SOFTWARE UNTUK SIMULASI GERBANG LOGIKA DASAR. Bunyamin Dosen Fakultas Teknik Universitas Haluoleo PAKET SOFTWARE UNTUK SIMULASI GERBANG LOGIKA DASAR Bunyamin Dosen Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Abstract Object of the research is to create a software that can simulate work principle of the basic

Lebih terperinci

ARNA FARIZA YULIANA SETIOWATI

ARNA FARIZA YULIANA SETIOWATI 02. Stack ARNA FARIZA YULIANA SETIOWATI Capaian Pembelajaran 1. Mahasiswa mengerti konsep stack dan operasi pada stack. 2. Mahasiswa dapat menggunakan stack untuk memecahkan permasalahan pemrograman. 1

Lebih terperinci

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Stephen (35225) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Nama : Irwan Kurniawan NIM : 135 06 090 1) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10,

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-4 (Nilai dan Urutan [Sequence]) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Nilai Pengisian nilai ke dalam nama peubah Ekspresi Menuliskan Nilai

Lebih terperinci

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER DEFINISI POHON (TREE) Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang

Lebih terperinci