Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah MATEMATIKA DISKRIT Kami mengucapkan terima kasih kepada Pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. VIN

2 Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi 2 Pendahuluan 3 Definisi Pohon 4 Sifat sifat Pohon 4 Pewarnaan Pohon 5 Pohon Merantang 5 Pohon Berakar 9 Termilogi Pada Pohon Berakar 0 Pohon Berakar Terurut Pohon M-ary 2 Pohon Biner 2 Pohon Ekspresi 3 Pohon Keputusan 3 Kode Awalan 4 Kode Huffman 4 Pohon Pencarian 5 Traversal Pohon Biner 6 VIN 2

3 PENDAHULUAN Kirchoff ( ) mengembangkan teori pohon untuk diterapkan dalam jaringan listrik. Selanjutnya Arthur Cayley (82-895) mengembangkan graph jenis ini sewaktu mencacah isomer hidrokarbon jenuh C n H 2n+2. Sekarang pohon digunakan secara luas dalam linguistik dan ilmu komputer. makala ini terdiri dari 2. menguraikan tentang sifat-sifat pohon, pohon rentang, pohon berakar dan pohon jumlah. Sedangkan yg ke 2 akan dijelaskan mengenai algoritma Kruskal, algoritma Prim, dan pohon Biner. VIN 3

4 .Definisi Pohon Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit Beberapa pohon juga dapat membentuk Hutan. Hutan (forest) adalah sekumpulan pohon yang saling lepas. graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Setiap komponen di dalam graf terhubung tersebut adalah pohon. VIN 4

5 2.Sifat Sifat Pohon Misalkan G = (V,E) adalah graf tak-berarah sederhana dan jumlah simpulnya n, maka :. G adalah pohon 2. Setiap pasang simpul di dalam G terhubung dengan lintasan tunggal 3. G terhubung dan memiliki m = n - buah sisi 4. G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n buah sisi 5. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan membuat hanya satu sirkuit 6. G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan (jembatan adalah sisi yang bila dihapus menyebabkan graf terpecah menjadi dua komponen) Jika hutan F dengan k komponen mempunyai m = n buah sisi Contoh Sebuah pohon mempunyai 2n buah simpul berderajat, 3n buah simpul berderajat 2 dan n buah simpul berderajat 3. Tentukan banyaknya simpul dan sisi di dalam pohon tersebut! Penyelesaian : Berdasarkan lemma jabat tangan : jumlah semua simpul di dalam graf adalah 2 kali jumlah sisi di dalam graf tersebut (2n x ) + (3n x 2) + (n x 3) = 2 E n = 2 E () Jumlah sisi pada sebuah pohon adalah jumlah simpul minus satu, sehingga : E = (2n + 3n + ) = 6n (2) Persamaan () dan (2) menjadi : n = 2 (6n ) n = 2n 2 n = 2 Jadi : Jumlah simpul pada pohon 6n = 6 x 2 = 2 buah simpul Jumlah sisi 6n = buah sisi 3. Pewarnaan Pohon Pohon mempunyai bilangan kromatik 2 dengan kata lain, 2 buah warna sudah cukup mewarnai simpul simpul di pohon sedemikian sehingga tidak ada 2 buah simpul bertetangga mempunyai warna sama Pewarnaan pada pohon T dilakukan dengan cara berikut : petakan warna pertama pada sembarang sebuah simpul. Kemudian,petakan warna kedua pada simpul yang bertetangga dengan yg pertama tadi. Selanjutnya, petakan warna VIN 5

6 pertama ke semua yang bertetangga dengan simpul-simpul yang telah diberi warna kedua. Ulangi proses ini sampai semua simpultelah diwarnai. 4. Pohon Merentang Pohon merentang adalah Subgraf dari graf terhubung berbentuk pohon. Graf lengkap G dengan 4 buah pohon merentangnya, T, T 2, T 3 dan T 4 Pohon merentang dari graf terhubung adalah upagraf merentang yang berupa pohon. Pohon merentang diperoleh dengan memutus sirkuit di dalam graf. Setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu buah pohon merentang. Graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah hutan merentang yang disebut hutan merentang (spanning forest). Pohon merantang juga memainkan peranan penting dalam jaringan komputer. Jaringan komputer dapatdimodelkan sebagai graf. Simpul pada graf dapat dinyatakan suatu terminal komputer (work station) atau suatu router. Jika suatu komputer mengirim pesan ke komputer lain, maka komputer tersebut mengirimkannya seluruh simpul simpul di jaringan. Jumlah ruas jalan seminimum mungkin yang menghubungkan semua kota sehingga setiap kota tetap terhubung satu sama lain. Perutean (routing) pesan pada jaringan komputer. b a 25 c e d g 50 h b 5 40 a d c e g h (a) Jaringan komputer, f (b) Pohon merentang multicast f Pohon Merentang Minimum Graf terhubung-berbobot mungkin mempunyai lebih dari pohon merentang. Pohon merentang yang berbobot minimum dinamakan pohon merentang minimum (minimum spanning tree). Pohon Merentang minimum mempunyai terapan luas dalam praktek, misalkan pemerintah akan membangun jalan rel kereta api yg menghubungkan sejumlah kota. membangunkan jalur rel kereta api biayanya mahal, karena itu pembangunan jalur ini tidak perlu menghubungkan lagsung ke 2 kota; tetapi cukup membangun jalur kereta api seperti pohon merentang VIN 6

7 Terdapat dua buah algoritma membangun pohon merentang minimum, yang pertama adalah Algoritma Prim, dan yang kedua adalah Algoritma Kruskal Algoritma Prim Dengan algoritma ini akan ditemukan pohon jumlah minimal (jika ada) untuk sebuah graph berbobot G dengan n titik. Dalam algoritma ini S adalah himpunan titik dan T adalah himpunan sisi. Langkah : ambil sisi dari graf G yang berbobot minimum, masukkan ke dalam T. Langkah 2 : pilih sisi (u, v) yang mempunyai bobot minimum dan bersisian dengan simpul di T, tetapi (u, v) tidak membentuk sirkuit di T. Masukkan (u, v) ke dalam T. Langkah 3 : ulangi langkah 2 sebanyak n 2 kali. Contoh VIN 7

8 Pohon merentang minimum yang dihasilkan: Bobot = = 05 Pohon merentang yang dihasilkan tidak selalu unik meskipun bobotnya tetap sama. Hal ini terjadi jika ada beberapa sisi yang akan dipilih berbobot sama. a 3 b 4 c 2 d e 5 f 4 g 4 h i 6 j 4 k 2 l Contoh: Tiga buah pohon merentang minimumnya: a 3 b c 2 d f g h e a 3 b c 2 d f h e a 3 b 4 c 2 d f g h e i j 4 k 2 l i j 4 k 2 l Bobotnya sama yaitu = 36 i j k 2 l Algoritma Kruskal VIN 8

9 Perbedaan prinsip antara algoritma prim dan kruskal adalah jika pada algoritma prim sisi yang dimasukan ke dalam T harus bersisian dengan sebuah simpul di T, maka lagoritma kruskal sisi yg dipilih tidak perlu bersisian dengan sebuah T asalkan penambahan sisi tersebut tidak membentuk sikruit (siklus)( (Langkah 0: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik berdasarkan bobotnya dari bobot kecil ke bobot besar) Langkah : T masih kosong Langkah 2 : pilih sisi (u, v) dengan bobot minimum yang tidak membentuk sirkuit di T. Tambahkan (u, v) ke dalam T. Langkah 3 : ulangi langkah 2 sebanyak n kali. 5. Pohon Berakar Adalah pohon yang sebuah simpulnya diperlakukan sebagai akar dan sisisisinya diberi arah menjauh dari akar. Akar mempunyai derajat masuk dan derajat keluar sama dengan nol dan simpul-simpul lainnya berderajat masuk sama dengan satu Daun atau simpul terminal adalah : Simpul yang mempunyai derajat keluar sama dengan nol Simpul dalam atau simpul cabang adalah : Simpul yang mempunyai derajat keluar tidak sama dengan nol a a b c d b Sebagai konvensi c d e f g e f g h i j h i j VIN 9

10 Pohon berakar Arah panah pada sisi dapat dibuang Sembarang pohon tak-berakar dapat diubah menjadi pohon berakar dengan memilih sebuah simpul sebagai akar. Pemilihan simpul yang berbeda menjadi akar menghasilkan pohon berakar yang berbeda pula 6. Terminologi Pada Pohon Berakar Child atau children (Anak) dan parent (orangtua) Child dari simpul x jika ada sisi dari simpul x ke y Parent dari simpul y adalah simpul x Pada gambar di samping : Simpul b,c dan d children dari simpul a Simpul e dan f children dari simpul b Simpul a parent dari simpul b,c dan d Simpul b parent dari simpul e dan f Path (lintasan) Lintasan dari simpul v i ke simpul v k adalah runtunan simpul-simpul v, v 2,, v k sedemikian hingga v i adalah parent dari v i+ untuk i k VIN 0

11 Panjang lintasan adalah jumlah sisi yang dilalui dalam suatu lintasan, yaitu k. Pada gambar di samping : Lintasan dari a ke j adalah a,b,e dan j Panjang lintasan dari a ke j adalah 3 Descendant (Keturunan) dan ancestor (leluhur) x adalah ancestor dari simpul y jika terdapat lintasan dari simpul x ke simpul y di dalam pohon Descendant dari simpul x adalah simpul y Pada gambar di samping : Simpul b adalah ancestor dari simpul h Simpul h adalah descendant dari simpul b Sibling (saudara kandung) Sibling satu sama lain adalah simpul yang mempunyai parent sama Pada gambar di samping : Simpul f sibling dari e Simpul g bukan sibling dari e karena parent berbeda Subtree (subpohon) Subtree dengan x sebagai akarnya adalah subgraf T = (V,E ) sedemikian hingga V mengandung x dan semua keturunannya; E mengandung sisi-sisi dalam semua lintasan yang berasal dari x Pada gambar di samping : V = {b,e,f,h,i,j} E = {(b,e), (b,f), (e,h), (e,i), (e,j)} b : simpul akar Degree (derajat) Derajat sebuah simpul pohon berakar adalah jumlah subtree (jumlah child) pada simpul tersebut Derajat pohon berakar merupakan derajat keluar Pada gambar di samping : Derajat simpul a : 3, simpul b : 2, simpul c : 0 dan simpul d : Derajat tertinggi (maksimum) : 3 Leaf (daun) Adalah simpul yang berderajat nol (tidak mempunyai child) Pada gambar di bawah : Merupakan leaf : simpul c,f,h,i,j,l dan m Internal nodes (simpul dalam) Adalah simpul yang mempunyai child Pada gambar di dibawah: Merupakan internal nodes : simpul b,d,e,g dan k Level (tingkat) Akar mempunyai level = 0 Level simpul lainnya = + panjang lintasan dari akar ke simpul tersebut Height (tinggi) atau depth (kedalaman) VIN

12 Adalah level maksimum dari suatu pohon Nama lain : panjang maksimum lintasan dari akar ke daun Pada gambar di dibawah : Pohon mempunyai height atau depth : 4 7. Pohon Berakar Terurut Adalah pohon berakar yang urutan children penting, Sistem universal dalam pengalamatan simpul-simpul pada pohon terurut adalah dengan memberi nomor setiap simpulnya seperti penomoran bab (beserta subbab) di dalam sebuah buku. 8. Pohon M-ary Adalah pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai banyak n buah child (anak), Jika m = 2 Pohon biner (binary tree) Pohon m-ary dikatakan pohon penuh (full) atau pohon teratur jika setiap simpul cabangnya mempunyai tepat m buah child Penggunaan pohon m-ary Penurunan kalimat (dalam bidang bahasa) Direktori arsip di dalam komputer Struktur organisasi Silsilah keluarga (dalam bidang genetika) Struktur bab atau daftar isi di dalam buku VIN 2

13 Bagan pertandingan antara beberapa tim sepak bola Dll 9. Pohon Biner Pohon biner adalah pohon berakar yang setiap titiknya memiliki paling banyak dua anak dan setiap anak ditunjuk sebagai anak kiri atau anak kanan. Jadi, pada pohon biner setiap titik mungkin memiliki 0,, atau 2 anak. Anak kiri digambarkan di sebelah kiri dan di bawah orang tuanya, serta anak kanan di sebelah kanan di bawah orang tuanya. Contoh Untuk pohon biner pada Gambar 4.34 (a), A adalah akarnya. Titik A memiliki dua anak, anak kiri B dan anak kanan C. Titik B memiliki satu anak, anak kiri D. Demikian pula titik C memiliki anak kanan E, tetapi tidak memiliki anak kiri. Pada pohon biner Gambar 4.34 (b), titik A memiliki anak kiri B. Berbeda dengan pohon biner pada Gambar 4.34 (c), di sini B merupakan anak kanan. Gambar 4.34 Pohon biner digunakan dalam ilmu komputer untuk mengolah data. Pohon Biner Seimbang Pada beberapa aplikasi, diinginkan tinggi upapohon kiri dan tinggi upapohon kanan yang seimbang, yaitu berbeda maksimal. VIN 3

14 0. Pohon Ekspresi Adalah pohon biner dengan daun menyatakan operand dan simpul dalam (termasuk akar) menyatakan operator Tanda kurung tidak lagi diperlukan bila suatu ekspresi aritmetik direpresentasikan sebagai pohon biner Pohon ekspresi digunakan oleh compiler bahasa tingkat tinggi untuk mengevaluasi ekspresi yang ditulis dalam notasi : Infix Operator berada di antara 2 buah operand Prefix (polish notation) Operator mendahului 2 buah operand-nya Postfix (inverse polish notation) Kedua operand mendahului operatornya Contoh : (a + b)*(c/(d + e)) infix * + a b / c + d e prefix a b + c d e + / * postfix. Pohon Keputusan Digunakan untuk memodelkan persoalan yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah ke solusi Tiap simpul dalam menyatakan keputusan, dan.daun menyatakan solusi. VIN 4

15 2. Kode Awalan Adalah himpunan kode (misalnya kode biner) sedemikian hingga tidak ada anggota kumpulan yang merupakan awalan dari anggota yang lain, Mempunyai pohon biner yang bersesuaian,sisi diberi label 0 atau, semua sisi kiri diberi label 0 saja (atau saja) sedangkan sisi kanan diberi label saja (atau 0 saja),barisan sisi-sisi yang dilalui oleh lintasan dari akar ke daun menyatakan kode awalan (ditulis di daun) Keguanaan untuk : mengirim pesan pada komunikasi data Setiap karakter di dalam pesan direpresentasikan dengan barisan angka 0 dan Untuk pembentukan kode Huffman dalam pemampatan data (data compression) 3. Kode Huffman Pemampatan data dilakukan dengan mengkodekan setiap karakter di dalam pesan atau di dalam arsip dikodekan dengan kode yang lebih pendek. Sistem kode yang banyak digunakan adalah kode ASCII (setiap karakter dikodekan dalam 8 bit biner) Cara pembentuka kode Huffman dengan membentuk pohon biner (dinamakan dengan pohon Huffman) yaitu : VIN 5

16 . Pilih 2 simbol dengan peluang (probability) paling kecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut 2. Pilih 2 simbol berikutnya termasuk simbol baru yang mempunyai peluang kecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut 3. Prosedur yang sama dilakukan pada 2 simbol berikutnya yang mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut Kode Huffman tidak bersifat unik, artinya kode untuk setiap karakter berbeda-beda pada setiap pesan bergantung pada kekerapan kemunculan karakter tersebut di dalam pesan. Keputusan apakah suatu simpul pada pohon Huffman diletakkan di kiri atau di kanan menentukan kode yang dihasilkan (tetapi tidak mempengaruhi panjang kodenya). 4. Pohon Pencarian Adalah pohon biner yang setiap key diatur dalam suatu urutan tertentu Digunakan untuk melakukan operasi Pencarian Penyisipan Penghapusan elemen Simpul pada pohon pencarian berupa field kunci (key) pada : Data record atau Data itu sendiri Key (kunci) adalah : Nilai yang membedakan setiap simpul dengan simpul yang lainnya Key harus unik, karena itu tidak ada 2 buah simpul atau lebih yang mempunyai kunci yang sama Jika R adalah akar dan semua key yang tersimpan pada setiap simpul tidak ada yang sama maka : : Semua simpul pada subpohon kiri mempunyai key lebih kecil dari key R Semua simpul di subpohon kanan mempunyai key nilai lebih besar dari key R VIN 6

17 5. Travesa Pohon Biner Misalkan T adalah pohon biner, akarnya R, subpohon kiri T dan subpohon kanan T 2 maka ada skema mengunjungi simpul-simpul di dalam pohon biner T : Preorder Kunjungi R (sekaligus memproses simpul R) Kunjungi T secara preorder Kunjungi T 2 secara preorder Inorder Kunjungi T secara inorder Kunjungi R (sekaligus memproses simpul R) Kunjungi T 2 secara inorder Postorder Kunjungi T secara postorder Kunjungi T 2 secara postorder Kunjungi R (sekaligus memproses simpul R) Proses yang dilakukan terhadap simpul yang dikunjungi misalnya mencetak informasi yang disimpan di dalam simpul Memanipulasi nilai, dll VIN 7

TERAPAN POHON BINER 1

TERAPAN POHON BINER 1 TERAPAN POHON BINER 1 Terapan pohon biner di dalam ilmu komputer sangat banyak, diantaranya : 1. Pohon ekspresi 2. Pohon keputusan 3. Kode Prefiks 4. Kode Huffman 5. Pohon pencarian biner 2 Pohon Ekspresi

Lebih terperinci

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan pohon

Lebih terperinci

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Pohon Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Program Studi Teknik Informatika ITB Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a

Lebih terperinci

DEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2

DEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 1 POHON DEFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan

Lebih terperinci

Pohon (TREE) Matematika Deskrit. Hasanuddin Sirait, MT 1

Pohon (TREE) Matematika Deskrit. Hasanuddin Sirait, MT 1 Pohon (TREE) Matematika Deskrit By @Ir. Hasanuddin Sirait, MT 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon

Lebih terperinci

Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon

Lebih terperinci

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung, maka pohon selalu

Lebih terperinci

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk terhubung)

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk terhubung) POHON (TREE) Pohon Definisi Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk

Lebih terperinci

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014 Kode MK/ Nama MK Matematika Diskrit 1 8/29/2014 2 8/29/2014 1 Cakupan Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial Teori graf Pohon (Tree) dan pewarnaan graf 3 8/29/2014 POHON DAN PEWARNAAN GRAF Tujuan Mahasiswa

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM :

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : 13505013 Institut Teknologi Bandung Desember 2006 Penggunaan Struktur Pohon dalam Informatika Dwitiyo Abhirama

Lebih terperinci

P o h o n. Definisi. Oleh: Panca Mudji Rahardjo. Pohon. Adalah graf tak berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

P o h o n. Definisi. Oleh: Panca Mudji Rahardjo. Pohon. Adalah graf tak berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. P o h o n Oleh: Panca Mudji Rahardjo Definisi Pohon Adalah graf tak berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Contoh: G 1 dan G 2 pohon, G 3 dan G 4 bukan pohon. 1 Definisi Hutan (forest) Adalah

Lebih terperinci

B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER

B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z POHON BINER Tinaliah, S.Kom DEFINISI Pohon (dalam struktur data) struktur berisi sekumpulan elemen dimana salah satu elemen adalah akar (root) dan elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

BAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2 iktat lgoritma dan Struktur ata 2 V POON efinisi Pohon Struktur pohon merupakan kumpulan elemen yang salah satu elemennya disebut akar dan sisa elemennya terpecah menjadi sejumlah himpunan yang saling

Lebih terperinci

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER DEFINISI POHON (TREE) Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree)

Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree) Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree) Cilvia Sianora Putri (13512027) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER

STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang saling terkait Istilah istilah Dalam

Lebih terperinci

BAB VII POHON BINAR POHON

BAB VII POHON BINAR POHON BAB VII POHON BINAR POHON Pohon atau tree adalah salah satu bentuk graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graph terhubung, maka pada pohon selalu terdapat path atau jalur yang

Lebih terperinci

Pohon. Modul 4 PENDAHULUAN. alam modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari graph terhubung tanpa sikel, misalnya model graph untuk molekul C 4

Pohon. Modul 4 PENDAHULUAN. alam modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari graph terhubung tanpa sikel, misalnya model graph untuk molekul C 4 Modul 4 Pohon Dr. Nanang Priatna, M.Pd. D PENDAHULUAN alam modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari graph terhubung tanpa sikel, misalnya model graph untuk molekul C 4 H 10, hierarki administrasi

Lebih terperinci

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Stephen (35225) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS) MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS) Rabu, 18.50 20.20 Ruang Hard Disk PERTEMUAN XI, XII RELASI Dosen Lie Jasa 1 Matematika Diskrit Graf (lanjutan) 2 Lintasan dan Sirkuit Euler Lintasan Euler ialah lintasan

Lebih terperinci

Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data

Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 14Fakultas Agus FASILKOM Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data ADT BINARY TREE Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)

Lebih terperinci

METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER

METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER Muqtafi Akhmad (13508059) Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18059@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas tentang

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)

Lebih terperinci

Algoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum

Algoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum Algoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum Made Mahendra Adyatman 13505015 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana

Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Muhammad Fiqri Muthohar NIM : 13506084 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: fiqri@arc.itb.ac.id Abstrak makalah

Lebih terperinci

BAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree

BAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree A VII Tree Tujuan 1. Mempelajari variasi bagian-bagian dari tree sebagai suatu bentuk struktur tak linier 2. Mempelajari beberapa hubungan fakta yang direpresentasikan dalam sebuah tree, sehingga mampu

Lebih terperinci

Sebuah pewarnaan dari graph G adalah sebuah pemetaan warna-warna ke simpulsimpul dari G sedemikian hingga simpul relasinya mempunyai warna warna yang

Sebuah pewarnaan dari graph G adalah sebuah pemetaan warna-warna ke simpulsimpul dari G sedemikian hingga simpul relasinya mempunyai warna warna yang Sebuah pewarnaan dari graph G adalah sebuah pemetaan warna-warna ke simpulsimpul dari G sedemikian hingga simpul relasinya mempunyai warna warna yang berbeda. Bilangan kromatik dari G adalah jumlah warna

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi Jonathan - 13512031 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional

Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional Azby Khilfi M. NIM : 13506018 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail

Lebih terperinci

Pohon (Tree) Contoh :

Pohon (Tree) Contoh : POHON (TREE) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Sedangkan Hutan (Forest) adalah graph yang tidak mengandung sirkuit. Jadi pohon adalah hutan yang terhubung.

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum Gerard Edwin Theodorus - 13507079 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if17079@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Defenisi Graf Suatu graf G adalah suatu himpunan berhingga tak kosong dari objek-objek yang disebut verteks (titik/simpul) dengan suatu himpunan yang anggotanya

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF 1 Sejarah Singkat dan Beberapa Pengertian Dasar Teori Graf Teori graf lahir pada tahun 1736 melalui makalah tulisan Leonard Euler seorang ahli matematika dari Swiss. Euler

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon Keputusan dalam Pemilihan Penerima Beasiswa UKT

Aplikasi Pohon Keputusan dalam Pemilihan Penerima Beasiswa UKT Aplikasi Pohon Keputusan dalam Pemilihan Penerima Beasiswa UKT Renjira Naufhal Dhiaegana 135160141 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik Filman Ferdian - 13507091 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.. Definisi Graf Secara matematis, graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf (Graph) Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E) yang dinotasikan dalam bentuk G = {V(G), E(G)}, dimana V(G) adalah himpunan vertex (simpul) yang tidak kosong

Lebih terperinci

6. TREE / BINARY TREE

6. TREE / BINARY TREE 6. TREE / BINARY TREE TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengenal Struktur data Tree. 2. Praktikan mengenal jenis-jenis tree, seperti binary tree. 3. Praktikan mengenal istilah-istilah yang terdapat didalam

Lebih terperinci

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal Salman Muhammad Ibadurrahman NIM : 13506106 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Modul ke: 10 Fitrianingsih Fakultas FASILKOM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA JENIS-JENIS TREE SKom., MMSI Program Studi Sistem Informasi JENIS-JENIS TREE Pohon (Tree) adalah graf terhubung yang tidak mengandung

Lebih terperinci

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot Vandy Putrandika NIM : 13505001 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15001@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

TREE STRUCTURE (Struktur Pohon)

TREE STRUCTURE (Struktur Pohon) TREE STRUCTURE (Struktur Pohon) Dalam ilmu komputer, tree adalah sebuah struktur data yang secara bentuk menyerupai sebuah pohon, yang terdiri dari serangkaian node (simpul) yang saling berhubungan. Node-node

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian Rita Wijaya/13509098 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Arie Tando (13510018) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Graf adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mencari solusi dari permasalahan diskrit dalam dunia nyata. Dalam kehidupan sehari-hari, graf digunakan untuk

Lebih terperinci

STUDI OPTIMALISASI JUMLAH PELABUHAN TERBUKA DALAM RANGKA EFISIENSI PEREKONOMIAN NASIONAL

STUDI OPTIMALISASI JUMLAH PELABUHAN TERBUKA DALAM RANGKA EFISIENSI PEREKONOMIAN NASIONAL BAB III METODOLOGI 3.1 POLA PIKIR Proses analisis diawali dari identifikasi pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri, meliputi aspek legalitas, penerapan ISPS Code dan manajemen pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, tidak lepas dari peran ilmu matematika, yaitu ilmu yang menjadi solusi secara konseptual dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMAMPATAN DATA DENGAN KODE HUFFMAN (APLIKASI POHON BINER)

PEMAMPATAN DATA DENGAN KODE HUFFMAN (APLIKASI POHON BINER) PEAPATAN DATA DENGAN KODE HUFFAN (APLIKASI POHON BINER) Winda Winanti (350507) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 0, Bandung E-mail : if507@students.if.itb.ac.id Abstraksi

Lebih terperinci

Pohon dan Aplikasinya dalam Bagan Silsilah Keturunan

Pohon dan Aplikasinya dalam Bagan Silsilah Keturunan Pohon dan Aplikasinya dalam Bagan Silsilah Keturunan Edmund Ophie 13512095 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Darwin Prasetio ( 001 ) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Nama : Irwan Kurniawan NIM : 135 06 090 1) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 & 11

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 & 11 . Kompetensi 1. Utama STUN R PERKULIHN (SP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 & 11 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman menggunakan

Lebih terperinci

Buku Ajar Struktur Data

Buku Ajar Struktur Data B a g i a n 5 Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Mahasiswa mampu menjelaskan struktur data nonlinier Tree. Mahasiswa mampu memahami operasi pada struktur data Tree Struktur data Tree secara umum.

Lebih terperinci

Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika

Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika December 31, 2015 0.1 Pendahuluan Figure 1: Contoh Tree. Tree/pohon merupakan struktur data yang tidak linear/non linear yang digunakan

Lebih terperinci

Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T.

Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T. tree Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T Tree Kumpulan node yang saling terhubung satu sama lain dalam suatu kesatuan yang membentuk layakya struktur sebuah pohon. Tree merepresentasikan

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer

Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer Eka Yusrianto Toisutta - NIM : 13504116 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung email: if14116@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang

Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang Tony 13516010 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia buddy90_lost@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dalam Kombinasi Gerakan Karakter Game

Penerapan Pohon dalam Kombinasi Gerakan Karakter Game Penerapan Pohon dalam Kombinasi Gerakan Karakter Game Daniel Christian P. B / 13515020 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Struktur dan Organisasi Data 2 POHON BINAR

Struktur dan Organisasi Data 2 POHON BINAR POHON BINR Pohon (Tree) adalah graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung maka pada pohon selalu terdapat path atau jalur yang menghubungkan kedua simpul di dalam pohon.

Lebih terperinci

I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA-31 Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc

I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA-31 Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA- Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc Tugas ke Pertemuan TIK Soal-soal Tugas. Mendefinisikan Proposisi Membedakan

Lebih terperinci

BAB 7 POHON BINAR R S U

BAB 7 POHON BINAR R S U BAB 7 POHON BINAR Pohon (Tree) adalah graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung maka pada pohon selalu terdapat path atau jalur yang menghubungkan kedua simpul di dalam

Lebih terperinci

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer Membangun Pohon Merentang Minimum Dari Algoritma Prim dengan Strategi Greedy Doni Arzinal 1 Jursan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Labtek V, Jl. Ganesha 10 Bandung 1 if15109@students.if.itb.ac.id,

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Binary Tree & Binary Search Tree (BST)

Algoritma dan Struktur Data. Binary Tree & Binary Search Tree (BST) Algoritma dan Struktur Data Binary Tree & Binary Search Tree (BST) Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Outline Tree Binary tree Istilah pada tree Operasi dasar binary tree BST Definisi

Lebih terperinci

Tree. Perhatikan pula contoh tree di bawah ini : Level. Level 2. Level 3. Level 4. Level 5

Tree. Perhatikan pula contoh tree di bawah ini : Level. Level 2. Level 3. Level 4. Level 5 TR (POHON) Tree/pohon merupakan struktur data yang tidak linear/non linear yang digunakan terutama untuk merepresentasikan hubungan data yang bersifat hierarkis antara elemenelemennya. efinisi tree : Kumpulan

Lebih terperinci

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf Marvin Jerremy Budiman / 13515076 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Graf Definisi 2.1.1 Sebuah graf didefinisikan sebagai pasangan terurut himpunan dimana: 1. adalah sebuah himpunan tidak kosong yang berhingga yang anggotaanggotanya

Lebih terperinci

Tree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT

Tree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT Tree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT Struktur Data Linier 1 5 8 9 2 ARRAY 0 1 2 3 n Head Tail QUEUE O U T 1 2 3 4 STACK 4 3 2 1 I N 10 8 14 LINKED LIST Struktur Tree Struktur Tree adalah struktur

Lebih terperinci

Teori Pohon. Begin at the beginning and go on /ll you come to the end: then stop. Lewis Caroll, Alice s Adventures in Wonderland, 1865

Teori Pohon. Begin at the beginning and go on /ll you come to the end: then stop. Lewis Caroll, Alice s Adventures in Wonderland, 1865 Teori Pohon Begin at the beginning and go on /ll you come to the end: then stop. Lewis Caroll, Alice s Adventures in Wonderland, 1865 1 Pohon Suatu graf tak berarah terhubung yang Hdak memiliki sirkuit

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dan Himpunan dalam Klasifikasi Bahasa

Penerapan Pohon dan Himpunan dalam Klasifikasi Bahasa Penerapan Pohon dan Himpunan dalam Klasifikasi Bahasa Jeremia Jason Lasiman - 13514021 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS R. Raka Angling Dipura NIM : 13505056 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

Soal Pendahuluan Modul 3

Soal Pendahuluan Modul 3 1. Apa yang dimaksud dengan tree? PENGERTIAN TREE Kumpulan node yang saling terhubung satu sama lain dalam suatu kesatuan yang membentuk layakya struktur sebuah pohon. Struktur pohon adalah suatu cara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.. Konsep Dasar Graf Pada bagian ini akan

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon dalam Pengambilan Keputusan oleh Sebuah Perusahaan

Aplikasi Pohon dalam Pengambilan Keputusan oleh Sebuah Perusahaan Aplikasi Pohon dalam Pengambilan Keputusan oleh Sebuah Perusahaan Ahmad Aidin (13513020) Program Sarjana Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf Quad Tree dan Contoh-Contoh Penerapannya Muhammad Reza Mandala Putra - 13509003 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Teknik Pembangkitan Kode Huffman

Teknik Pembangkitan Kode Huffman Teknik Pembangkitan Kode Huffman Muhammad Riza Putra Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 012, email: zha@students.itb.ac.id Abstrak Makalah ini membahas suatu teknik dalam pembangkitan kode Huffman

Lebih terperinci

Pohon dan Pohon Biner

Pohon dan Pohon Biner Pertemuan 14 Pohon dan Pohon Biner P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22 Rencana Kegiatan Perkuliahan Semester # Pokok Bahasan 1 Pengenalan Struktur Data 2 ADT Stack

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori penelitian ini. 2. Konsep Dasar Graf Teori dasar mengenai graf

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM Kodirun 1 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Haluoleo, Kendari e-mail: kodirun_zuhry@yahoo.com Abstrak Masalah yang sering

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Keputusan dalam Mendiagnosa Penyakit Jantung Koroner

Penerapan Pohon Keputusan dalam Mendiagnosa Penyakit Jantung Koroner Penerapan Pohon Keputusan dalam Mendiagnosa Penyakit Jantung Koroner Candy Olivia Mawalim -13513031 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan Mathias Novianto - 13516021 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelabelan graf merupakan suatu topik dalam teori graf. Objek kajiannya berupa graf yang secara umum direpresentasikan oleh titik dan sisi serta himpunan bagian bilangan

Lebih terperinci

KUNJUNGAN PADA POHON BINER

KUNJUNGAN PADA POHON BINER KUNJUNGAN PADA POHON BINER Kunjungan pada Pohon Binar merupakan salah satu operasi yang sering dilakukan pada suatu Pohon Binar tepat satu kali(binary Tree Traversal). Operasi ini terbagi menjadi 3 bentuk:

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graf Definisi Graf Suatu graf G terdiri atas himpunan yang tidak kosong dari elemen elemen yang disebut titik atau simpul (vertex), dan suatu daftar pasangan vertex

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dalam Algoritma Expectiminimax untuk Permainan Stokastik

Penerapan Pohon dalam Algoritma Expectiminimax untuk Permainan Stokastik Penerapan Pohon dalam Algoritma Expectiminimax untuk Permainan Stokastik Jordhy Fernando 13515004 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

POHON CARI BINER (Binary Search Tree)

POHON CARI BINER (Binary Search Tree) POHON CARI BINER (Binary Search Tree) 50 24 70 10 41 61 90 3 12 35 47 55 67 80 99 POHON CARI BINER (Binary Search Tree) Definisi : bila N adalah simpul dari pohon maka nilai semua simpul pada subpohon

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin Jason Jeremy Iman 13514058 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Gambar 6. Graf lengkap K n

Gambar 6. Graf lengkap K n . Jenis-jenis Graf Tertentu Ada beberapa graf khusus yang sering dijumpai. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. a. Graf Lengkap (Graf Komplit) Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap titiknya

Lebih terperinci

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser Dimas Angga 13510046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini. 2.1 Konsep Dasar Graf Pada bagian ini

Lebih terperinci

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing Indra Siregar 13508605 Program Studi Teknik Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Aditya Rizkiadi Chernadi - 13506049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Soal dan Jawaban Materi Graf, Pohon, dan Kompleksitas Algoritma

Soal dan Jawaban Materi Graf, Pohon, dan Kompleksitas Algoritma Soal dan Jawaban Materi Graf, Pohon, dan Kompleksitas Algoritma POHON 1. Ubahlah graf berikut ini dengan menggunakan algoritma prim agar menjadi pohon merentang minimum dan tentukan bobot nya! 2. Diberikan

Lebih terperinci

Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks

Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks Definisi Organisasi Berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sekuensial dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II Pertemuan 13 Waktu : 135 menit Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Tree. Substansi Materi : Tree Tabulasi Kegiatan Perkuliahan No Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar

Lebih terperinci

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) Sifat utama Pohon Berakar ISTILAH-ISTILAH DASAR

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) Sifat utama Pohon Berakar ISTILAH-ISTILAH DASAR ertemuan 9 STUKTU OHON (TEE) ISTILH-ISTILH DS ohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada ohon (Tree) selalu terdapat

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY Latar belakang Masalah Pada setiap awal semester bagian pendidikan fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas

Lebih terperinci

- Tree Adalah graph tak berarah yang terhubung dan tidak memuat cycle. Suatu Tree paling sedikit mengandung satu vertex. Contoh :

- Tree Adalah graph tak berarah yang terhubung dan tidak memuat cycle. Suatu Tree paling sedikit mengandung satu vertex. Contoh : Kuliah 5, 6 MODUL 3 - Tree Adalah graph tak berarah yang terhubung dan tidak memuat cycle. Suatu Tree paling sedikit mengandung satu vertex. Contoh : Tree dgn vertex (a) Tree dgn vertex (b) Tree dgn 3

Lebih terperinci