SISTEM GRADING BUNGA MAWAR POTONG PADA KELOMPOK TANI BOEMI NURSERY LEMBANG JAWA BARAT. Ainol Abinra Irsa 1 Raeza Firsta Wisra 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM GRADING BUNGA MAWAR POTONG PADA KELOMPOK TANI BOEMI NURSERY LEMBANG JAWA BARAT. Ainol Abinra Irsa 1 Raeza Firsta Wisra 2"

Transkripsi

1 SISTEM GRADING BUNGA MAWAR POTONG PADA KELOMPOK TANI BOEMI NURSERY LEMBANG JAWA BARAT Ainol Abinra Irsa 1 Raeza Firsta Wisra 2 Abstrak Grading atau pengelompokkan mutu merupakan tahapan awal yang dilalui setelah penerimaan hasil panen dan penyortiran. Produk dikelompokkan ke dalam kelas mutu berdasarkan pada standar tertentu.tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui dan memahami budidaya bunga mawar potong sampai pascapanen dan menganalisis sistem grading mawar potong yang dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Boemi Nursery beralamat dilembang Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat. Waktu pelaksanaan dimulai dari 01 April sampai 04 Juni Ruang lingkup mencakup kegiatan budidaya mawar potong dan sistem grading dengan data dan sumber data berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi. Kelompok Tani Boemi Nursery bergerak dalam bidang usaha budidaya hingga pemasaran bunga dan daun potong. Pelanggan adalah para dekorator, perhotelan, floris dan rumah tangga yang terbagi menjadi pelanggan tetap dan tidak tetap. Saluran pemasaran produk yaitu saluran langsung dan tidak langsung. Sistem grading mawar potong terbagi empat kelas mutu dengan panjang tangkai grade AA > 55 cm, grade A 50 cm 55 cm, grade B 40 cm 50 cm, dan grade C 25 cm 35 cm. Kesimpulan:1) Tahapan budidaya mawar potong pada Kelompok Tani Boemi Nursery dimulai dari kegiatan penyiapan rumah lindung, penyiapan lahan, penyediaan, penanaman, pemeliharaan (penyulaman, pemupukan, pemangkasan, perundukan, penyiangan, perlindungan tanaman, dan pengairan), panen dan pascapanen, 2) Sistem grading mawar potong Kelompok Tani Boemi Nursery terbagi menjadi empat yaitu grade AA, grade A, grade B, dan grade C dengan harga jual yang berbeda. Kata Kunci : Grading, Mawar potong, Kelompok Tani Boemi Nursery 1 Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 2 Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 1

2 a. Latar Belakang PENDAHULUAN Komoditas tanaman hias berdasarkan bentuk produk yang dipasarkan dibagi atas beberapa kelompok, yaitu (1) tanaman hias bunga potong, (2) tanaman hias daun potong, (3) tanaman hias pot, dan (4) tanaman lanskap. Diantara keempat komoditas tersebut, bunga potong merupakan tanaman hias dengan permintaan produk yang cukup tinggi (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2015). Menurut Sari (2008), tanaman hias bunga potong menempati urutan pertama paling dicari dan banyak digunakan untuk rangkaian bunga di berbagai acara seperti acara pernikahan, keagamaan, kematian dan kelahiran. Di Indonesia saat ini dapat dilihat pertumbuhan industri tanaman hias (florikultura) berkembang cukup pesat ditandai dengan banyaknya pelaku-pelaku usaha florikultura. Kebutuhan masyarakat terhadap tanaman hias khususnya bunga potong mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Data Departemen Pertanian (2015), menunjukan dari tahun 2013 ke tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah produksi tanaman hias bunga potong. Pada tahun 2014, produksi meningkat sekitar 8,30 % dari sebesar tangkai menjadi tangkai. Tanaman hias bunga potong cukup populer dan diminati dari berbagai kalangan di mulai dari kalangan menengah atas sampai menengah bawah. Data Statistik Produksi Hortikultura (2014),menjelaskan ada lima jenis bunga potong yang paling popular di Indonesia diantaranya gerbera, anggrek,sedap malam, krisan dan mawar. Di pasaran mawar merupakan bunga yang diminati konsumen dibandingkan krisan. Alasannya varietas mawar memberikan pilihan yang lebih beragam dibanding krisan yang varietasnya sedikit.lebih lanjut Statistik Produksi Hortikultura menambahkan bahwa mawar memberikan kontribusi produksi sebesar 23,36% terhadap total produksi bunga potong di Indonesia. Urutan pertama diduduki krisan sekitar 56,60 % dari total produksi bunga potong, diikuti sedap malam (14,12 %), anggrek (2,66 %) dan gerbera (1,01 %). Jawa Barat merupakan kawasan yang memiliki potensi besar dalam pengembangan bunga dan daun potong dan dikenal sebagai KABUDAPO (Kawasan Bunga dan Daun Potong). Kawasan ini sebagai pemasok utama (sekitar 80 %) ke Pusat Pasar Florikultura ke Rawa Belong DKI Jakarta sebagai pasar bunga dan daun potong terbesar di Indonesia. Transaksi yang terjadi mencapai Rp. 65 milyar/tahun. Daerah sentra produksi bunga dan daun potong terbesar di Jawa Barat adalah Kabupaten Cianjur, Bogor, Sukabumi dan Bandung Barat (Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura, 2011). Tahun 2010 produksi tanaman hias di kabupaten Bandung Barat meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk bunga mawar produksi tahun 2010 mencapai tangkai dengan luas panen m 2. Sementara produksi mawar tahun 2009 hanya tangkai dengan luas panen m 2. Komoditas tanaman hias yang berasal dari kabupaten ini telah dipercaya dan selalu dipakai oleh para pelaku pasar yang telah menjadi konsumen (Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura, 2011). Kualitas bunga potong sebenarnya merupakan hasil dari serangkaian tahapan budidaya yang dilakukan sejak awal penanaman hingga pemanenan. Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian (2012), menyatakan pemeliharaan intensif di lahan merupakan modal dasar untuk memperoleh kualitas bunga segar terbaik. Selain tahapan panen, penanganan pascapanen adalah tahapan berikut yang juga berperan penting dalam menjaga kualitas produk dan menekan 2

3 kerusakan/kehilangan hasil. Grading adalah kegiatan pengelompokan produk ke dalam kelas mutu atau kelompok kualitas dengan berdasarkan pada standar tertentu. Kelompok Tani Boemi Nurseryyang berlokasi di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu penyuplai atau produsen berbagai jenis bungadan daun potong khususnya mawar. Berdasarkan data dari Kelompok Tani Boemi Nursery, permintaan pasar terhadap bunga mawar potong segar setiap minggunya mencapai 1500 hingga 2000 tangkai.permintaan ini bahkan bisa lebih tinggi saat memperingati peristiwa-peristiwa tertentu seperti : hari raya keagamaan, hari kemerdekaan, kasih sayang (valentine day), perkawinan dan hari besar lainnya. Secara keseluruhan jenis tanaman hias bunga mawar potong yang dibudidayakan oleh Kelompok Tani Boemi Nursery ada 6 jenis mawar. Setiap jenis bunga mawar yang dibudidayakan disesuaikan dengan permintaan konsumen atau pasar dengan beragam keperluan. Keperluan keperluan tersebut antara lain bunga untuk Wedding Organization (WO), florist, dekorator, perhotelan dan perkantoran, rumah tangga hingga permintaan yang datang dari konsumen antar daerah seperti dari daerah Semarang, Surabaya dan Bali. Sistem grading yang dilakukan oleh Kelompok Tani Boemi Nursery berdasarkan kepada standar mutu yang telah ditetapkan. Parameter yang dijadikan ukuran dalam menentukan kelas mutu bunga mawar potong diantaranya panjang tangkai, warna bunga, keseragaman dan kesegaran bunga. Setiap konsumen mempunyai kepentingan yang berbeda terhadap bunga potong yang akan dibeli. Sehingga untuk dapat memenuhi hal tersebut diperlukan produk dengan pilihan yang beragam. b. Tujuan Adapun tujuan dari Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) ini adalah : 1. Mengetahui dan memahami budidaya bunga mawar potong sampai pasca panen yang dilakukan oleh Kelompok Tani Boemi Nursery. 2. Menganalisis sistem grading bunga mawar potong yang dilakukan oleh Kelompok Tani Boemi Nursery. a. Waktu dan Tempat METODE PELAKSANAAN Kegiatan PKPM (Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa)dilaksanakan selama 9 minggu dari tanggal 01 April 2016 sampai tanggal 04 Juni 2016.Pelaksanaan kegiatanini bertempat di Kelompok Tani Boemi Nursery Jalan Manoko No.11 Rt 01 Rw 03 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Propinsi Jawa Barat, Phone/Fax (022) , Kode pos b. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penulisan laporan tugas akhir ini mencakup kegiatan budidaya bunga mawar potong dan penerapan sistem grading yang dilakukan oleh salah satu anggota Kelompok Tani Boemi Nursery. c. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan adalah berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan diantaranya :1) data tentang tahapan proses produksi bunga mawar potong, 2) data tentang gambaran mengenai kegiatandi Kelompok Tani Boemi Nursery, 3) data tentang penerapan sistem grading yang dilakukan perusahaan. Data sekunder diperoleh dari literatur literatur atau studi pustaka seperti buku-buku, jurnal, laporan, penelusuran internet dan atau langsung dari instansi yang berwenang berkaitan dengan judul yang diangkat. 3

4 d. Metode Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan cara: 1. Wawancara kepada pihak-pihak terkait seperti pemilik perusahaan, para pekerja perusahaan dan masyarakat sekitar mengenai gambaran umum perusahaan, pemberian upah/gaji dan dampak perusahaan bagi lingkungan sosial. 2. Observasi dilakukan langsung dengan mengamati setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan atau peristiwa yang ditemukan di lokasi. 3. Dokumentasi yang diambil adalah foto foto perusahaan, produk, kegiatan- kegiatan dan lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1) Sejarah Perusahaan Umumnya petani yang terdapat didesa Cikahuripan Lembang bermata pencaharian sebagai petani sayuran. Topografi daerah ini memiliki ketinggian tempat 1200 meter dpl (dari permukaan laut) dan beriklim sejuk, sehingga mendukung untuk budidaya tanaman sayuran. Seiring waktu timbul permasalahan, kondisi lahan untuk pertanian sayuran beralih fungsi sebagai daerah pemukiman rumah penduduk sehingga terjadi penyempitan luas lahan. Bertani tanaman sayuran juga membutuhkan modal yang besar dan resiko kegagalan panen yang cukup tinggi. Melihat kondisi tersebut, maka sebagian besar petani di desa Cikahuripan mulai beralih profesi menjadi petani bunga potong. Budidaya bunga potong tidak perlu menggunakan lahan yang terlalu luas, tetapi dari segi hasil produksi masih berimbang dengan pertanian sayuran bahkan dapat melebihi hasil produksi sayuran. Kondisi inilah yang melatarbelakangi berdirinya Kelompok Tani Boemi Nursery. Kelompok Tani Boemi Nursery mulai dirintis pada tanggal 19 Januari 2005 yang berfungsi sebagai wadah informasi dan pemasaran bunga potong yang saat itu beranggotakan 5 orang petani bunga potong. Pengelolaan masih bersifat kumaha ceuk sorangan yang artinya semua informasi dan teknologi budidaya tanaman dikembangkan secara individu, terbatas dan sederhana. Tahun 2009, Kelompok Tani Boemi Nurserydiresmikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Barat sebagai salah satu kelompok tani bunga potong di daerah Lembang. Peresmian ini terjadi pada hari Sabtu tanggal 21 Maret 2009 dengan SK pendirian No. 107/BBPP/POKTAN/KEP/2009 dengan anggota 25 orang petani bunga potong yang bertempat didesa Cikahuripan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Salah satu anggota kelompok tani ini adalah bapak Rachmat Hidayat Muchlis, S.Pd yang dahulu berprofesi sebagai karyawan perhotelan di daerah tersebut. Selama bekerja sebagai karyawan perhotelan beliau sering kali bertanggung jawab dalam dekorasi dan penggadaan bunga segar untuk keperluan hotel. Melihat permintaan bunga segar yang tinggi, sekitar akhir tahun 2004 beliau memutuskan untuk berhenti bekerja. Pengalaman yang didapat selama bekerja menjadi peluang untuk membuka usaha budidaya bunga potong. Selama tahun 2010 sampai tahun 2012, berusaha memperkenalkan produk bunga hasil budidaya melalui pameran pameran, kerjasama dengan pihak perhotelan, florist dan lembaga lembaga terkait. Pada tahun 2013 produk bunga Kelompok Tani Boemi Nursery melalui Lembaga Pendidikan Merangkai Bunga Herasri dapat diperkenalkan dan diterima oleh Istana Negara. Kelompok tani ini juga sering di panggil sebagai narasumber pada berbagai acara tentang budidaya tanaman hias dan sering menjadi pemenang pada berbagai acara pameran, perlombaan merangkai bunga dan lainnya. Tahun 2015, beberapa anggota berdiri sendiri dengan nama kelompok yang baru dan 4

5 memperluas usaha ke bidang yang lain seperti usaha peternakan sapi, usaha pembuatan pupuk organik, usaha jamur tiram dan lainnya. Tahun 2016 Kelompok Tani Boemi Nurseryberanggotakan 3 petani bunga hias dan melakukan perkembangan usaha. Tidak hanya menghasilkan bunga potong segar, tetapi juga menyediakan daun potong, bibit (nursery), pemasok (supplier) dan jasa dekorasi (decoration) untuk berbagai kegiatan. 2) Sumberdaya Manusia Perusahaan Sumberdaya perusahaan untuk bagian manajemen berjumlah 3 orang yaitu ketua, sekretaris, dan bendahara. Kegiatan operasionalnya sehari hari memiliki 4 orang tenaga kerja tetap yaitu bagian pemasaran dari 1 orang dan bagian budidaya/produksi 3 orang. Upahtenaga kerja tetap wanita sebesar Rp ,-dan upah untuk tenaga kerja tetap pria adalah Rp ,-. Pemberian upah dilakukan perusahaan adalah setiap satu minggu sekali. 3) Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang diterapkan dapat dilihat sebagai berikut: Ketua Rachmat H. M, S.Pd sebesar Rp , dan laba bersih yang diperoleh untuk satu bulan adalah Rp Sumber dana perusahaan terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.luas lahan yang dimiliki seluas 3,5 Ha dan merupakan milik sendiri, dimana untuk kegiatan budidaya tanaman mawar seluas 1,5 Ha dan lahan garbera seluas 0,5 Ha. Sisanya seluas 1,5 Ha untuk sarana penunjang atau bangunan fisik seperti rumah kemas dan rumah tempat tinggal pimpinan. 5) Deskripsi Kegiatan Bisnis Perusahaan a. Deskripsi Produksi Proses produksi budidaya tanaman mawar yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat dalam alur berikut : Penyiapan Rumah Lindung Penyiapan Lahan Penyediaan Bibit Penanaman Penyulaman Pemupukan Pemangkasan Perundukan Bendahara Nur Aprilia, S.Pd Sekretaris Yetti, S.Pd Penyiangan Perlindungan Tanaman P E M E L I H A R A A N Pengairan Bagian Pemasaran Rudi Rukmana Bagian Budidaya Kang Bolang Gambar1. Struktur organisasi 4) Kondisi Keuangan Perusahaan Perusahaan dalam keadaan normal setiap bulannya memperoleh penghasilan minimal Panen Gambar 2. Proses produksi mawar 1. Penyiapan Rumah Lindung Kegiatan produksi mawardilakukan didalam rumah lindung. Tujuan untuk mempermudah dalam pengontrolan selama kegiatan produksi. Luas bangunan rumah lindung diukur sesuai luas lahan yang tersedia. 5

6 Bambu/kayu dolken dipasang sebagai tiang bangunan dengan tinggi pinggir 3,5 meter dan tengah 5 meter. Pasangkan plastik UV sebagai atap tebal 150 μm dan plastik UV dengan tebal 100 μm sebagai dinding. Gunakan screen yang terbuat dari plastik ultraviolet dengan tinggi 2 meter dari permukaan tanah. Kegiatan penyiapan lahan dan penyiapan rumah lindung perusahaan biasanya mengupahkan pada jasa khusus dari pekerja yang mempunyai keahlian dalam pembuatan bangunan ini. 2. Penyiapan Lahan Lahan dibersihkan dari gulma, sisa sisa tanaman dan dikumpulkan kedalam bak penampungan yang disediakan. Bedengan tanaman mawar dibuat dengan tinggi 70 cm, lebar 50 cm dan panjang 12 m atau disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. Jarak/alur antar bedengan adalah 60 cm. Bedengan mawar menghadap dari selatan ke utara karena intensitas dan penyinaran cahaya matahari akan lebih optimal. Sediakan bambu sebagai tiang penyangga bedengan dengan diameter 10 cm dan panjang 1 meter, kawat besi sebagai pengikat, rangka bambu belahan sebagai penahan plastik terpal dan terpal berwarna hitam ataupun putih sebagai wadah media tanam.pasang tiang bambu sebagai penyangga utama tancapkan ke tanah kedalaman minimal 20 cm, jarak antar tiang 1 meter dan 60 cm pada ujung batang.kerangka bambu belahan dipasang dengan tinggi 1 meter tancapkan ± 20 cm dengan jarak antar rangka ± 20 cm.pasangkan terpal ke dalam kerangka bambu yang telah dipasang dan masukkan media tanam yang terdiri dari tanah : pupuk kandang (1 : 1), lapisan pertama tanah ± 20 cm dan lapisan kedua pupuk kandang setebal 60 cm.pasangkan dua batangan bambu diatas bedengan dengan jarak ± 20 cm dari dinding bedengan untuk landasan bending tanaman mawar. Kering anginkan bedengan selama ± 3 hari, hal ini bertujuan untuk membuang gas gas dan racun yang terdapat dalam media tanam. Pupuk dasar NPK seperti merk Yara ditambahkan 30 kg/ha. Pemberian pupuk dilakukan sedikit demi sedikit saat tanaman mawar telah ditanamkan ke bedengan dalam kurun waktu pemberian selama seminggu. 3. Penyediaan Bibit Perusahaan lebih memilih untuk memesan bibit mawar dari penangkar benih. Pemesanan bibit kepada penangkar dapat menghindari resiko kegagalan dan biaya, diantaranya biaya perawatan. Kelebihan lain dari memesan benih ke penangkar, perusahaan dapat memesan bibit mawar dengan varietas dan jumlah yang diinginkan, waktu yang relatif cepat serta harga yang lebih murah.bibit mawar yang dipesan adalah varietas Holland dan di pesan 1 bulan kepada penangkar sebelum kegiatan penanaman dilakukan. Kelompok Tani Boemi Nursery memesan benih mawar dengan teknik perbanyakan yang dilakukan secara okulasi karena benih yang dihasilkan memiliki peluang tumbuh yang lebih baik. 4. Penanaman Bibit yang siap ditanam telah berumur minimal 1,5 bulan dari okulasi. Lubang tanam dengan diameter 10 cm dan kedalaman 20 cm dibuat jarak antar barisan 30 cm, jarak antar tanaman 15 cm dan setiap bedengan dibuat dua barisan tanaman dengan sistem penanaman yang sejajar. Sistem penanaman yang sejajar tidak jauh berbeda dari sistem zigzag. Kelebihan sistem penanaman sejajar unggul dalam hal pemeliharaan tanaman dan memberikan kesan tanaman terlihat lebih rapi. Penanaman harus dilakukan secara hati hati dan lubang tanam ditutup dengan tanah setebal 2 cm. Setelah ditanam lakukan penyiraman ditengah barisan tanaman yang ditanam dengan menggunakan gembor. 5. Penyulaman Penyulaman dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam agar bibit sulaman dapat tumbuh seragam. Lubang tanam dibersihkan dari tanaman lama, kemudian diisi benih 6

7 dengan varietas sama ditimbun dengan tanah tipis sekitar 2 cm. Kegiatan penyulaman boleh dilakukan pada saat pagi hari ataupun sore hari. 6. Pemupukan Pupuk anorganik yang digunakan adalah pupuk NPK berimbang pada perbandingan 16:16:16. Pemberian pupuk NPK dilakukan seminggu setelah tanam dengan dosis 5 gr/tanaman/minggu, diberikan dengan cara ditabur larikan ditengah bedengan atau mengikuti barisan tanaman mawar.untuk pupuk buatan lainnya menggunakan pupuk daun Grow More.Pemberian pupuk organik dilakukan dengan dua cara yakni pupuk organik padat dan pupuk organik cair (larutan). Pupuk organik padat dengan campuran pupuk kandang dan sekam adalah 2:1. Pupuk ini diberikan pada awal penanaman dengan dosis 60 ton/ha, dan penambahan setiap 6 bulan sekali selama 3 tahun dengan dosis sekitar 8 ton/ha.pupuk organik cair yang digunakan dibuat oleh perusahaan sendiri dan diberikan setiap 2-3 bulan sekali. Dosis pupuk cair yang diberikan untuk satu pohon mawar adalah sebanyak 220 ml. 7. Pemangkasan Pemangkasan tanaman mawar yang dilakukanantara lain : 1) pemangkasan berat (75 80 %) dilakukan pada tanaman dengan batang dan cabang cabang yang sudah tua dipangkas atau untuk umur tanaman yang lebih dari dua tahun, 2) pemangkasan sedang (50%) dilakuan dengan memangkas cabang cabang atau pucuk tetapi tidak boleh terlalu panjang, dan 3) pemangkasan ringan (30%) dilakukan dengan memangkas sedikit pucuk pucuk dari semak mawar dengan tujuan agar dapat menghasilkan kuntum bunga yang banyak. Pemangkasan yang dilakukan rutin setiap 1 1,5 bulan. Pemangkasan menggunakan gunting stek dengan jarak 0,5 cm diatas mata tunas yang sehat.batang tanaman mawar tua yang sudah berumur lebih dari 2 tahun dipangkas. 8. Perundukan/pembendingan Perundukan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 1 1,5 bulan ditanam, tujuan perundukan ini adalah untuk membuang tunas liar dan merangsang pembentukan tunas produktif. Perundukan kedua dilakukan saat umur tanaman 2 3 bulan setelah tanam dan perundukan ketiga dilakukan saat tanaman berumur 5 bulan setelah tanam. Perundukan dilakukan secara berurutan kegiatan ini akan menghasilkan 4 tunas produktif hasil rundukan. Keempat tunas inilah yang menjadi tunas utama yang akan menghasilkan kuntum kuntum bunga mawar. 9. Penyiangan Tujuannya untuk mengurangi perebutan unsur hara dan air dengan tanaman pokok. Penyiangan yang dilakukan secara manual menggunakan peralatan seperti kored, parang atau sabit. Penyiangan pertama dilakukan pada waktu tanaman berumur 1 bulan. Penyiangan rutin dilakukan setiap 1 2 minggu sekali atau tergantung keadaan pertumbuhan gulma. 10. Pengairan Pengairan tanaman mawar pada bulan pertama hingga kedua setelah tanam, harus disiram setiap hari dengan frekuensi penyiraman dua kali dalam sehari. Tanaman yang berumur lebih dari dua bulan penyiraman dapat dikurangi tergantung cuaca dan jenis tanah yang ditanami. Penyiraman yang dilakukan menggunakan sprinkler atau disiram dengan selang, sehingga penyiraman dilakukan pagi hari dan saat sore atau malam harinya daun dan batang tanaman mawar sudah kering. 11. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara rutin satu kali dalam satu minggu.adapun hama dan penyakit yang 7

8 yang menganggu pertumbuhan tanaman mawar antara lain : Kutu daun, menyerang bagian pucuk, daun daun bunga dan kuncup.pengendalian yang dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan sabun ke tanaman yang terserang. Insektisida yang digunakan adalah Decis dan Spontan. Thrips, hama ini menyerang mawar yang bunganya berwarna kuning, merah atau warna terang lainnya. Pengendalian yang dilakukan adalah memangkas bagian tanaman yang diserang dan menggunakan insektisida misalkan Spontan. Embun tepung, penyakit ini terjadi saat lingkungan tumbuh kelembabannya tinggi. Dikendalikan dengan memetik daun yang terserang dan disemprotkan fungisida Benomyl dengan dicampur belerang. Bercak hitam, terdapat bercak hitam pekat daun daun yang terserang akan mudah berguguran. Pengendalian dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang sakit dan memperhatikan kebersihan kebun. Pengendalian kimia dilakukan dengan menyemprotkan fungisida berbahan aktif propineb dan mankozeb. Busuk bunga, bagian yang diserang adalah kuntum bunga. Pengendalian dilakukan dengan cara membungkus bunga yang mulai mekar dengan plastik. Cara kimia dilakukan dengan cara penyemprotan fungisida merk Benomyl. 12. Pemanenan Pemanenan tanaman mawar dilakukan 3 kali dalam seminggu atau sesuai dengan permintaan. Pemanenan dilakukan pada saat pagi hari pukul atau saat intensitas cahaya tidak terlalu tinggi. Mawar yang dipanen adalah mawar umur 4 bulan setelah okulasi. Bunga yang akan dipanen ditandai dengan bunga mekar 70 % atau sudah mekar paling sedikit dua helai. Batang yang disiap dipanen dipotong miring diatas 2 3 mata tunas bawah dengan gunting yang tajam. 13. Pascapanen Penanganan pascapanen dimulai dari 1) Pengumpulan hasil panen, bunga yang dipanen dikumpulkan dan dilakukan pencatatan hasil panen, 2) Penyortiran, hasil panen mawar yang baik dan yang rusak atau cacat dipisahkan, 3) Pengkelasan (grading), dikelompokkan berdasarkan grade masingmasing, 4) Pengikatan, mawar diikat dengan menggunakan karet gelang masing masing ikatan berjumlah 20 tangkai bunga, 5) Pembungkusan, dengan kertas karton berwarna putih ukuran setengah panjang tangkai bunga tujuannya agar bunga terhindar dari kerusakan, 6) Penyimpanan, dilakukan saat terdapat kelebihan hasil panen atau kelebihan permintaan maka bunga akan dijadikan persediaan dan direndam didalam air, dan 7) Pengiriman sesuai tempat tujuan. b. Deskripsi Produk Produk yang diproduksi ada dua jenis yaitu produk barang dan produk jasa. Produk barang yang diproduksi antara lain bunga potong (mawar, gerbera dan anthurium) dan daun potong(ruskus, philodendron, leatherleaf, ivy dan aspidistra).produk jasa yang dihasilkan adalah jasa dekorasi (decoration) ruangan untuk berbagai keperluan acara seperti pernikahan, acara gereja, dan lainnya. c. Deskripsi Pelanggan Pelanggan terbagi menjadi 2 yaitu pelanggan tetap dan pelanggan tidak tetap. Pelanggan tetap perusahaan adalah orang orang yang sebelumnya sudah bekerjasama dengan perusahaan dalam memasarkan produk, contohnya Sekar Dwi Putri yaitu produsen bunga potong yang memasarkan produk perusahaan rutin setiap minggunya dengan jumlah mencapai kodi mawar (1 kodi = 20 tangkai). Pelanggan tetap lainnya adalah pedagang besar, pengecer dan Asosiasi 8

9 gereja yang berasal dari daerah Subang dengan jumlah pesanan setiap minggu mencapai 5 8 kodi mawar potong.pelanggan tidak tetap perusahaan adalah pelanggan secara tiba tiba melakukan pembelian produk secara langsung dalam jumlah dan waktu yang tidak tetap. Adapun pelanggan tidak tetap perusahaan adalah masyarakat lokal dalam daerah yang memerlukan bunga mawar untuk berbagai keperluan. Sementara pelanggan tidak tetap dari luar daerah seperi Semarang, Surabaya dan Bali. d. Deskripsi Pemasok Bahan Baku Bahan baku berupa bibit dipasok dari mitra petani yaitu penangkar bibit yang telah lama bekerjasama dalam penyediaan bibit. Sementara untuk kebutuhan pupuk dan obat obatan dipasok dari toko toko pertanian yang berada di Lembang diantaranya pupuk, obat, tali majun, plastik UV, dan peralatan lainnya. Kebutuhan bunga dan daun potong dipasok dari kebun sendiri, akan tetapi juga dipasok dari petani sekitar perusahaan jika hasil produksi dalam perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan. e. Deskripsi Kegiatan Pemasaran Kelompok Tani Boemi Nursery mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) kepada konsumennya. Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan media cetak berupa kartu nama yang berisikan profil perusahaan. Perusahaan juga memanfaatkan acara acara yang diadakan oleh instansi pertanian terkait untuk memperkenalkan produknya. Konsumen yang menginginkan produk produk perusahaan dapat langsung datang ke lokasi perusahaan yang berada di desa Cikahuripan Lembang. Selain itu untuk daerah daerah yang berada dikawasan produksi, sistem pemasaran langsung ini juga dilakukan melalui pesan antar (delivery order). Konsumen memesan produk dengan cara via telpon, massenger atau sarana komunikasi lainnya. Setelah produk diorder, maka pihak perusahaan akan melakukan mengecekkan produk dan mengantar langsung pada alamat yang dituju. Sistem pemasaran ini akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan jarak dimana konsumen yang memesan berada. Sementara untuk pemasaran tidak langsung perusahaan menjalin kerjasama dengan pedagang besar dan pengecer yang mengambil produk dan memasarkannya ke konsumen. Biasanya saluran pemasaran tidak langsung ini akan menjual bunga yang dikumpulkan pada pasar bunga yang terdapat didaerah terdekat seperti Pasar Bunga Wastu Kencana dan Pasar Bunga Tegal Lega. B. Analisis Tentang Sistem Grading Bunga Mawar Potong Pada Kelompok Tani Boemi Nursery Klasifikasi dan standar mutu yang diterapkan perusahaan untuk bunga mawar adalah sebagai berikut : 1. Grade AA Bunga mawar ini ditujukan untuk konsumen eksportir, perkantoran dan perhotelan yakni hotel hotel berbintang yang terdapat di daerah Bandung maupun daerah luar lainnya. Mawar potong dengan grade ini membutuhkan penanganan yang intensif dalam pembudidayaannya. Spesifikasi syarat mutu mawar grade AA memiliki panjang tangkai > 55 cm (tipe standar) berdiameter sama, jumlah kuntum bunga ½ mekar per tangkai > 5 kuntum bunga sempurna tidak cacat fisik, segar dan ukuran bunga mendekati seragam, tangkai kuat, lurus dan tidak pecah, daun pada 2/3 bagian tangkai lengkap, hijau dan bersih. Harga jual/kodi berkisar dari Rp Rp Grade A Mawar ini ditujukan kepada pedagang grosir (wholesaler). Pedagang ini membeli bunga dalam jumlah yang cukup besar dan kemudian dijual kembali kepada para 9

10 pengecer atau floris. Permintaan terhadap bunga grade ini cukup besar dan peluang produksi yang dihasilkan sekitar % dari hasil produksi total. Spesifikasi syarat mutu mawar grade A memiliki panjang tangkai > cm (tipe standar) berdiameter sama, jumlah kuntum bunga ½ mekar per tangkai > 4 kuntum bunga sempurna tidak cacat fisik, segar dan ukuran bunga mendekati seragam, tangkai kuat, lurus dan tidak pecah, daun pada 2/3 bagian tangkai lengkap, hijau dan bersih. Harga jual/kodi berkisar dari Rp Rp Grade B Konsumen yang dituju untuk bunga mawar potong dengan grade ini cukup luas dimulai dari para floris, dekorator hingga pengelola jasa catering. Permintaan bunga grade B sangat tinggi, hal ini dikarenakan harganya yang relatif terjangkau dan mudah didapat. Peluang produksi dari mawar potong grade ini juga cukup tinggi yakni berkisar 35 % dari hasil produksi total.spesifikasi syarat mutu mawar grade B memiliki panjang tangkai > cm (tipe standar) berdiameter sama, jumlah kuntum bunga ½ mekar per tangkai > 4 kuntum bunga sempurna tidak cacat fisik, segar dan ukuran bunga mendekati seragam, tangkai kuat, lurus dan tidak pecah, daun pada 2/3 bagian tangkai lengkap, hijau dan bersih. Harga jual/kodi berkisar dari Rp Rp Grade C Dikenal sebagai mawar ecek, kualitas bunga yang dihasilkan pada grade ini rendah dan memiliki vase life yang singkat dan cepat (2 3 hari). Konsumen dari bunga ini adalah lebih banyak para rumah tangga yang menggunakannya sebagai bunga tabur. Bunga grade ini juga digunakan para floris dan dekorator untuk hiasan tata ruang suatu acara disesuaikan dengan permintaan atau budget konsumennya. Spesifikasi syarat mutu mawar grade C memiliki panjang tangkai > cm (tipe standar) berdiameter sama, jumlah kuntum bunga ½ mekar per tangkai < 4 kuntum bunga sempurna tidak cacat fisik, segar dan ukuran bunga mendekati seragam, tangkai kurang kuat/lurus dan tidak pecah, daun pada 2/3 bagian tangkai kurang lengkap. Harga jual/kodi berkisar dari Rp KESIMPULAN 1) Tahapan budidaya mawar potong Kelompok Tani Boemi Nursery dimulai dari kegiatan penyiapan rumah lindung, penyiapan lahan, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan (penyulaman, pemupukan, pemangkasan, perundukan, penyiangan, perlindungan tanaman, dan pengairan), panen dan pascapanen. 2) Penerapan sistem grading mawar potong pada Kelompok Tani Boemi Nursery terbagi menjadi empat yaitu grade AA, gradea, grade B, dan grade C dengan harga jual yang berbeda. Konsumen yang melakukan pembelian mawar potong diantaranya adalah para floris, dekorator, perhotelan hingga para rumah tangga. DAFTAR PUSTAKA Afniati, Sari Analisis kelayakan pengusahaan bunga potong mawar. IPB Press. Bogor. 103 hal. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura Profil kawasan bunga dan daun potong (KABUDAPO) Propinsi Jawa Barat. Kementerian Pertanian. Jakarta. 152 hal. Direktorat Jenderal Hortikultura Informasi teknis seri ragam bunga dan daun potong. Kementerian Pertanian. Jakarta. 135 hal. Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian, Info standarisasi bunga potong mawar (Rosa hybrida). Dinas Kelautan dan Pertanian. Jakarta. 94 hal. 10

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S.

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S. PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KRISAN POTONG DENGAN PEMANFAATAN SISTEM TUNAS DAN SISTEM TANAM AWAL DI P4S ASTUTI LESTARI PARONGPONG BANDUNG BARAT Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, 23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Unit Pelayanan Teknis (UPT), Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah di laksanakan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Jalan Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berada

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG 5.1. Pasar Bunga Rawabelong 5.1.1. Sejarah Pasar Bunga Rawabelong Pasar Bunga Rawabelong merupakan salah satu pasar yang dijadikan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di UPT-Kebun Bibit Dinas di Desa Krasak Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat berada 96

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT. Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2

ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT. Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2 ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2 RINGKASAN Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM GRADING PADA TANAMAN BUNGA MAWAR DI LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

PENERAPAN SISTEM GRADING PADA TANAMAN BUNGA MAWAR DI LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT PENERAPAN SISTEM GRADING PADA TANAMAN BUNGA MAWAR DI LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT Medi Mera Jingga 1 Hasan Ibrahim 2 ABSTRAK Perusahaan Liebe adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, Jalan Kolam No.1 Medan Estate kecamatan Percut Sei

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. 21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan

Lebih terperinci

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam memasarkan sebuah

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang KM 18.5, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pakembinangun

Lebih terperinci

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula. PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar Lampung dengan kondisi iklim tropis, memiliki curah hujan 2000 mm/th dan

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial

Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial Krisan merupakan salahsatu bunga potong dengan nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan

Lebih terperinci

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09 Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Green house Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret 2016. B. Penyiapan

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sondi Raya Chrysanth Farm merupakan usaha kecil perseorangan yang dimiliki oleh Ibu Hj. Rosmala Saragih. Usaha ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan yang berlokasi di Jalan Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,

Lebih terperinci

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

Lebih terperinci

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah

Lebih terperinci

PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN)

PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN) PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN) Post 04 Desember 2014, By Ir. Elvina Herdiani, MP. bbpplbungapotperkembangan bisnis bunga potong meningkat dengan cukup pesat dari waktu ke waktu, hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA Ir Sitawati, MS Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan Pengembangan Model Pemasaran Tanaman Hias/Bunga di Kota Batu

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, dan penanaman dilakukan di

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV, 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV, Gedung Meneng Bandar Lampung dari bulan Desember 2011 sampai bulan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 39 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Budidaya tanaman pare ini dilakukan dari mulai pengolahan lahan manual dengan menggunakan cangkul, kemudian pembuatan bedengan menjadi 18 bedengan yang

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian 15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R. Soebrantas No.

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,

Lebih terperinci

Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006

Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006 Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006 MEMPELAJARI ASPEK KETEKNIKAN PERTANIAN PADA BUDIDAYA BUNGA HEBRAS DALAM GREENHOUSE ROHMAT FARM, CISARUA KAB. BANDUNG Disusun oleh: Anne Noor Inayah

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usahatani yang dijalankan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,

Lebih terperinci

3. METODE DAN PELAKSANAAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN 3. METODE DAN PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UKSW Salaran, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 17 BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Kuliah Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Karangtaji Rt 02 Rw 04 Kecamatan Karangpandan Kabupaten

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Seroja Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. Analisis bahan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempatdan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, JalanH.R. Soebrantas No.155

Lebih terperinci

Dairi merupakan salah satu daerah

Dairi merupakan salah satu daerah Produksi Kopi Sidikalang di Sumatera Utara Novie Pranata Erdiansyah 1), Djoko Soemarno 1), dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Kopi Sidikalang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN Peningkatan produksi karet yang optimal harus dimulai dengan pemilihan klon yang unggul, penggunaan bibit yang berkualitas sebagai batang bawah dan batang atas serta pemeliharaan yang

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN Oleh : Sri Lestari Utami, Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Madya Abdul Mutholib A. selaku Petani

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan kebun Desa Pujon (1200 meter di atas permukaan laut) Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman hias mempunyai peran sangat penting dalam perdagangan komoditas pertanian dan akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut Sari (2008), komoditas agribisnis

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN No. 011, Juli 2016 (Tanggal diunggah 20 Juli 2016) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar PENINGKATAN

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah dan Keadaan Alam Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paya Besar Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Daerah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Percobaan lapangan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

BAB III METODE PENELITIAN. Percobaan lapangan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Percobaan lapangan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial 3 x 2 dimana 3 perlakuan jenis tanaman (Faktor A) dan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan H.R. Soebrantas

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan 47 PEMBAHASAN Pemangkasan merupakan salah satu teknik budidaya yang penting dilakukan dalam pemeliharaan tanaman kakao dengan cara membuang tunastunas liar seperti cabang-cabang yang tidak produktif, cabang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pengamatan setelah panen dilanjutkan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Lembang, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan September hingga November 2016.

Lebih terperinci

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI, II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI, Kecamatan Tanjung Karang Barat. Kota Bandar Lampung, mulai bulan Mei sampai

Lebih terperinci

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

I. GAMBARAN UMUM SL PHT HASIL MONITORING PUG PADA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2012 SL PHT PADA KELOMPOK TANI BUNGA MEKAR KABUPATEN BANDUNG BARAT DAN KELOMPOK TANI PASIR KELIKI KABUPATEN SUMEDANG I. GAMBARAN UMUM SL

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi sebagai bahan tanam (benih). Pemanfaatan umbi sebagai benih memiliki beberapa kelemahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu subsektor unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia. Perkembangan hortikultura di Indonesia dapat dilihat dari perkembangan produksi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan mulai April sampai Juni 2010 di Vegetable Garden, Unit Lapangan Darmaga, University Farm, IPB Darmaga, Bogor. Lokasi penelitian berada pada ketinggian

Lebih terperinci

VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI

VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI 6.1. Keragaan Usahatani Jambu biji Usahatani jambu biji di Desa Cimanggis merupakan usaha yang dapat dikatakan masih baru. Hal ini dilihat dari pengalaman bertani jambu

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun 16 BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu 9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Segunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tempat

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Tanah

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lebih terperinci

Tata Cara penelitian

Tata Cara penelitian III. Tata Cara penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Percobaan, Labaratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman herbal atau tanaman obat sekarang ini sudah diterima masyarakat sebagai obat alternatif dan pemelihara kesehatan yang

Lebih terperinci