V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sondi Raya Chrysanth Farm merupakan usaha kecil perseorangan yang dimiliki oleh Ibu Hj. Rosmala Saragih. Usaha ini bergerak dibidang agribisnis tepatnya sebagai produsen bunga potong krisan. Pada awalnya usaha bunga potong krisan ini didirikan oleh Bapak Randi Saragih yang merupakan anak dari Ibu Rosmala Saragih tahun Latar belakang didirikannya usaha ini yaitu dikarenakan keinginan pribadi Bapak Randi yang melihat adanya peluang usaha untuk bunga potong krisan dan juga adanya lahan yang belum dimanfaatkan di sekitar villa keluarga. Usaha kebun bunga krisan yang dijalankan oleh Bapak Randi pada waktu itu hanya memiliki empat buah bedengan green house yang terletak disamping depan halaman villa. Usaha ini hanya dikelola selama satu tahun oleh Bapak Randi dikarenakan belum adanya perencanaan dan pengelolaan usaha yang baik dikarenakan kesibukan Bapak Randi yang bekerja sebagai pengacara. Kemudian usaha kebun bunga krisan ini pengelolaannya diberikan dan diambil alih oleh Ibu Rosmala pada tahun 2006, dan diberi nama Sondi Raya Chrysanth Farm atau biasa disebut Sondi Farm. Sebelum menjalankan usaha bunga potong krisan ini, Ibu Rosmala pun memiliki usaha kebun sayuran yang terletak di halaman belakang villa. Setelah adanya pengalihan pengelolaan usaha bunga potong krisan kepada Ibu Rosmala, akhirnya usaha kebun sayuran yang sebelumnya dijalankan diganti oleh bunga potong krisan. Keputusan Ibu Rosmala untuk lebih meneruskan usaha bunga potong dibandingkan usaha kebun sayuran didasarkan hobi terhadap bunga dan tanaman hias, harga bunga potong yang cenderung stabil dan lebih tinggi dibandingkan harga sayuran, selain itu Ibu Rosmala juga telah sering mengikuti pelatihan tentang bunga dan tanaman hias. Pemilihan krisan sebagai komoditas yang diusahakan karena budidaya dan perawatan tanaman krisan yang cukup mudah, beragamnya jenis dan warna bunga, kesesuaian kondisi iklim tempat usaha yang cocok untuk budidaya, dan juga melimpahnya ketersediaan bibit tanaman yang bagus dan berkualitas. Saat ini Sondi Farm telah mengalami perkembangan usaha yang cukup baik, dimana green house yang dimiliki saat ini sudah bertambah menjadi 15 58

2 green house dan terdiri dari 3 blok wilayah (Blok A, B, dan R). Harga jual bunga potong krisan Sondi Farm pun juga semakin tinggi, yang dahulu hanya Rp 7500 per ikat sekarang telah menjadi Rp 9000 per ikat. Jumlah pelanggan tetap yang dimiliki juga semakin bertambah menjadi 15 florist. Meskipun usaha ini sudah berjalan selama empat tahun akan tetapi usaha ini belum memiliki badan hukum. Hal ini dikarenakan aktivitas dari pemilik yang terlalu padat sehingga belum sempat mengurus ijin usaha Lokasi dan Kondisi Perusahaan Sondi Farm berlokasi di Kampung Jawa, Desa Megamendung No. 56 Rt 01 Rw 05, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Total luas lahan yang dimiliki oleh Sondi Farm yaitu 2,7 Ha. Luas lahan yang digunakan untuk produksi bunga potong krisan ini hanya 7000 m 2. Sedangkan sisanya digunakan untuk areal parkir, lahan kosong, taman, jalan dan paving. Lokasi usaha ini masih merupakan bagian dari lahan villa keluarga. Kondisi iklim merupakan faktor yang paling penting untuk budidaya tanaman krisan karena krisan merupakan jenis tanaman subtropis yang sangat cocok apabila dibudidayakan di dataran tinggi. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dramaga Bogor, Sondi Farm berada pada ketinggian kurang lebih m dpl (diatas permukaan laut) dengan suhu rata-rata minimum adalah 19,1 C sedangkan suhu rata-rata maksimum adalah 26,4 C. Sedangkan kelembabannya yaitu 75,4-94 persen. Kondisi iklim tersebut sangat cocok untuk tanaman krisan mampu tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Hal inilah yang menunjang perusahaan untuk mengembangkan bunga potong khususnya bunga potong krisan. Sondi Farm berada pada dua kondisi lingkungan yang berbeda. Letak kebun Sondi Farm yang terdapat di villa keluarga di kawasan Megamendung merupakan lokasi yang sebagian besar berupa villa-villa mewah milik perusahaan maupun perseorangan. Akan tetapi di sisi lain, di kawasan tersebut juga terdapat perkampungan yang sebagian besar masyarakat setempat termasuk golongan menengah kebawah. Keberadaan Sondi Farm ini mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat bahwa pekerja kebunnya sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar sehingga secara tidak langsung Sondi Farm dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. 59

3 Bunga potong krisan yang diusahakan oleh Sondi Farm sebagian besar diproduksi dalam green house sederhana yang atapnya terbuat dari plastik ultra violet (UV) 14 persen. Green house yang ada selain digunakan untuk penanaman juga digunakan untuk pembibitan. Rangka untuk bangunan tanam yang digunakan berasal dari bambu-bambu besar. Penggunaan green house tipe ini, dikarenakan harga pembuatan yang lebih murah dibandingkan dengan penggunaan green house besi. Di dalam green house terdiri dari bedengan-bedengan yang berupa guludan tanah sebagai areal penanaman, dan disetiap bedengan dipasang pipa paralon sprinkler untuk penyiraman tanaman. Diantara dua buah bedengan juga diberi lampu penerangan yang dipasang dengan ketinggian 1,5 m dari permukaan tanah. Penambahan lampu ini bertujuan agar tanaman krisan tetap pada fase vegetatif selama waktu tertentu hingga tanaman mencapai tinggi tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena sifat unik tanaman krisan yang merupakan tanaman berhari panjang memerlukan penyinaran lebih lama sehingga tanaman memiliki batang yang tinggi, kokoh dan bunga yang indah Visi dan Misi Perusahaan Visi, misi dan tujuan perusahaan merupakan arahan perusahaan dalam melaksakan kegiatannya. Secara ringkas, visi merupakan arah yang ingin dituju, dan misi merupakan cara-cara yang ditempuh untuk mencapai visi tersebut. Sedangkan tujuan organisasi merefleksikan target yang akan dicapai oleh organisasi tersebut dalam rentang waktu tertentu. Sondi Farm belum memiliki pernyataan secara tertulis mengenai visi, misi dan tujuan, namun ketiga hal tersebut secara tersirat telah ada dan dikemukakan pada saat wawancara dengan pemilik. Berdasarkan hasil wawancara adapun pernyataan visi Sondi Farm yaitu mampu menjadi pemasok bunga potong krisan ke beberapa daerah di Indonesia. Misi usaha ini yaitu melakukan pembibitan yang mampu menghasilkan kualitas bunga yang bagus dan melakukan pengelolaan secara baik melalui pelaksanaan GAP. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh saat ini oleh Sondi Farm yaitu mampu memenuhi permintaan bunga potong florist-florist di Jakarta. 60

4 5.4. Sistem Agribisnis Bunga Potong Krisan Sondi Farm Aktivitas bisnis dalam Sondi Farm tidak terlepas dari sebuah rangkaian subsistem agribisnis. Rangkaian subsistem tersebut meliputi Subsistem pengadaan input dan sarana produksi (subsistem hulu), subsistem usahatani (subsistem on farm), subsistem pemasaran (subsistem hilir) dan subsistem kemitraan (subsistem penunjang). Masing-masing subsistem tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: Subsistem Pengadaan Input dan Sarana Produksi Pengadaan sarana produksi merupakan kegiatan awal sebelum melaksanakan proses produksi. Input dan sarana produksi yang dibutuhkan dalam usaha Sondi Farm ini meliputi bibit bunga krisan, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian (alsintan) serta bangunan tanam. a. Bibit Pengadaan bibit bunga krisan Sondi Farm saat ini dilakukan sendiri melalui perbanyakan dari tanaman induk (mother stock) dengan cara stek pucuk. Tanaman induk ini kemudian ditanam dalam green house tersendiri. Tujuan penanaman tanaman induk ini adalah untuk memproduksi bagian vegetatif tanaman yang nantinya akan diambil untuk stek pucuk. Tanaman induk Sondi Farm diperoleh dari pengusaha bibit sekaligus petani bunga yang berasal dari Cipanas yang bernama Bapak Udin. Sondi Farm juga pernah mendatangkan bibit tanaman induk yang berasal dari Subang milik Bapak Desrizal. Bibit milik Pak Desrizal ini merupakan bibit impor yang berasal dari Malaysia dengan kualitas yang baik. Tanaman induk yang dimiliki oleh Sondi Farm dilakukan penggantian setiap enam bulan sekali tujuannya adalah untuk tetap menjaga kualitas tanaman dan bunga yang dihasilkan. b. Pupuk Pupuk yang digunakan dalam kegiatan budidaya bunga potong Sondi Farm terdiri dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi dan kambing. Penggunaan pupuk kandang ini sebagai campuran utama pada tanah saat sedang dilakukan pengolahan awal lahan sebelum ditanami bunga. Pupuk kandang ini diperoleh dari pengusaha ternak sapi yang berasal dari daerah Cilember. Pupuk anorganik yang digunakan yaitu pupuk buatan terdiri dari NPK mutiara, KCl dan 61

5 ZA. Selain itu Sondi Farm juga menggunakan pupuk daun untuk nutrisi pertumbuhan daun dan bunga serta menggunakan EM4 yang berfungsi unuk meningkatkan mikroorganisme dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih subur. Pupuk anorganik ini diperoleh dari toko-toko pertanian yang menyediakan sarana produksi pertanian. c. Pestisida dan Obat-obatan Pestisida dan obat-obatan yang digunakan oleh Sondi Farm yaitu jenis fungisida dan insektisida kimia. Pestisida ini diperoleh dari toko-toko pertanian yang ada di Bogor. d. Bangunan Tanam Bangunan tanam atau green house yang digunakan merupakan green house yang rangkanya terbuat dari bambu dan atapnya menggunakan plastik UV 14 persen. Penggunaan plastik UV 14 persen ini dikarenakan penyinaran yang sudah cukup didapatkan di daerah Megamendung. Green house (GH) yang dimiliki oleh Sondi Farm saat ini berjumlah 15 buah GH. Green house yang ada dibagi menjadi tiga blok yaitu Blok Atas (A), Blok Bawah (B) dan Blok R. Setiap blok terdiri dari 5 buah GH Subsistem Usahatani Subsistem usahatani merupakan kegiatan budidaya pertanian (on farm). Kegiatan budidaya ini meliputi persiapan tanam, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. a. Persiapan Tanam Persiapan tanam merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum tanaman ditanam di lahan. Persiapan tanam pada tanaman krisan meliputi perbanyakan bibit dan persemaian (propagasi). Perbanyakan bibit dilakukan dengan melakukan stek pucuk batang tanaman induk (mother stock). Pucuk batang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam larutan hormon pertumbuhan akar sehingga mempercepat tumbuhnya akar pada tanaman stek. Kegiatan perbanyakan ini dilakukan sekitar tiga minggu sebelum tanam. Setelah dilakukan perbanyakan dan pemberian hormon tambahan, kemudian stek ditanam di dalam tempat persemaian (tray propagasi) selama 21 hari. Tujuan dilakukan persemaian ini adalah untuk menumbuhkan akar pada bibit 62

6 stek, selain itu dengan dilakukan persemaian maka akan meningkatkan daya adaptasi tanaman ketika nantinya ditanam di lahan sehingga mampu mengurangi tingkat kematian tanaman di lahan. b. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan dilakukan sekitar tiga minggu sebelum tanaman ditanam. Pengolahan lahan meliputi pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, rumput dan gulma lainnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Kemudian tanah diolah dengan hanya proses pencangkulan hingga tanah menjadi gembur. Setelah itu tanah ditaburi dengan pupuk kandang serta EM4 dan diaduk kembali hingga rata. Tanah yang telah tercampur rata kemudian dibuat bedengan dan dilakukan pemberaan selama dua minggu hingga bibit siap ditanam. c. Penanaman Satu hari sebelum penanaman bedengan diukur untuk pembuatan alur dan jarak tanam. Pada saat pembuatan alur dan jarak tanam, juga dilakukan pemberian furadan pada setiap bedengan. Tujuan pemberian furadan ini agar mencegah tanaman terserang serangga pada saat umur tanaman masih muda. Jarak tanam yang digunakan untuk budidaya krisan di Sondi Farm yaitu 10 cm x 10 cm. Penggunaan jarak tanam ini dimaksudkan agar memudahkan dalam perhitungan jumlah tangkai tanaman untuk setiap bedengan. Waktu pelaksanaan penanaman umumnya pagi hingga siang hari. Pola tanam yang digunakan yaitu dalam setiap green house terdapat krisan jenis spray dan krisan jenis standar, dimana bagian bedengan pinggir ditanami krisan jenis spray sedangkan bedengan bagian dalam ditanami krisan jenis standar. Setelah seluruh bedengan ditanami krisan maka dilakukan penyiraman menggunakan sprinkler. d. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman meliputi aktivitas pemberian penopang, penyiraman, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemberian pencahayaan buatan, serta pemandulan. 63

7 i. Pemberian Penopang Kegiatan pemeliharaan yang pertama setelah penanaman adalah pemberian penopang. Penopang yang umumnya digunakan di lapang yaitu berupa jala yang terbuat dari tambang atau plastik. Tujuan pemberian penopang yaitu agar tanaman dapat tumbuh tegak dan tidak roboh. ii. Penyiraman Penyiraman dilakukan setiap hari pada saat pagi hari. Penyiraman dilakukan secara manual dan semi otomatis. Penyiraman secara manual masih menggunakan selang dan gembor, sedangkan penyiraman secara semi otomatis menggunakan sprinkler. Penyiraman manual dilakukan apabila kondisi air pada bak penampungan tidak mencukupi dan untuk green house yang berada di Blok R yang terletak disisi lereng villa. iii. Pemupukan Pemupukan awal diberikan pada saat tanaman berusia 10 hari setelah tanam (HST). Jenis pupuk yang diberikan pada saat awal yaitu berupa campuran dari pupuk NPK Mutiara, KCl, dan ZA dengan perbandingan 1:1:1. Pemupukan dilaksanakan secara rutin setiap 10 hari sekali selama 1 bulan tanam. iv. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Selain pemberian pupuk, Sondi Farm juga melakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Kegiatan pengendalian ini dilakukan dengan cara pemberian obat-obatan dan pestisida. Pemberian obat-obatan dan pestisida awal yaitu pada saat satu minggu setelah tanam. Jenis pestisida dan obat yang diberikan yaitu marshall, antracol, trubus, roundup, amistar dan agrimex. Dosis pemberian pestisida dan obat tergantung dengan tingkat penyebaran hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Untuk menanggulangi gulma dan tanaman yang terserang penyakit, umumnya dilakukan pembersihan secara berkala setiap 2 minggu sekali. v. Pemberian Pencahayaan Buatan. Krisan merupakan tanaman hari pendek fakultatif dengan batas kritis panjang hari sekitar 13,5 16 jam. Apabila panjang hari yang diterima krisan kurang dari batas kritisnya maka krisan akan cepat terinduksi dari fase vegetatif 64

8 ke fase generatif, dan menyebabkan bunga yang dihasilkan memiliki kualitas yang rendah. Indonesia yang merupakan daerah tropis mempunyai panjang hari 12 jam maka krisan yang ditanam di Indonesia perlu ditambah pencahayaannya dengan lampu pada malam hari. Hal ini menunjukkan kebutuhan cahaya matahari untuk krisan mutlak diperlukan. Pemberian cahaya tambahan dilakukan untuk memperoleh bunga krisan dengan kualitas yang bagus. Penyinaran tambahan ini dilakukan dengan menggunakan cahaya dari lampu pijar dengan lama penyinaran 4 jam setiap malamnya mulai jam Sistem Pencahayaan ini dimulai sejak awal tanam hingga tanaman berusia satu bulan atau sampai tinggi tanaman mencapai 40 cm. vi. Pemandulan (Disbudding) Setelah tanaman berusia satu bulan lebih maka kegiatan pemeliharaan berikutnya adalah pemandulan tanaman (disbudding atau pinching). Disbudding yaitu proses membuang tunas samping yang mungkin tumbuh dan menghasilkan bunga pada tanaman krisan. Tujuan dari disbudding adalah untuk mendapatkan bunga krisan tunggal dalam satu tanaman. e. Panen Tanaman krisan sudah berbunga pada saat masa tanam sudah mencapai dua bulan. Pada usia tanaman tiga bulan bunga krisan rentan terkena serangan hama maka untuk pencegahannya dilakukan dengan memberikan agrimex. Bunga krisan dapat dipanen setelah berusia 3,5 bulan. Kriteria bunga siap panen untuk krisan tipe spray apabila 3-4 kuntum bunga telah mekar, sedangkan krisan tipe standar apabila bunga telah mekar dengan permukaan bunga yang rata. Cara pemanenan di Sondi Farm yaitu dengan mencabut seluruh batang bunga hingga keseluruh akarnya. Setelah itu bunga dibawa ketempat pengumpulan untuk dilakukan sortasi dan grading Subsistem Pemasaran a. Pasca Panen Kegiatan pasca panen meliputi sortasi dan grading. Sortasi dilakukan setelah tanaman dipanen dan berada ditempat pengumpulan. Kegiatan sortasi ini meliputi pemotongan batang dan akar tanaman, pembersihan daun-daun yang 65

9 jelek dan terkena penyakit, pengelompokan warna bunga, serta seleksi panjang tangkai. Pada usaha Sondi Farm, Kegiatan grading hanya ditentukan berdasarkan panjang tangkai bunga. Grade yang digunakan yaitu grade AA dengan panjang tangkai > 75 cm, Grade B dengan tangkai bunga 70 cm > x > 60 cm, dan Grade C tangkai bunga < 60 cm. Bunga yang telah digrading kemudian diikat menjadi satu setiap sepuluh tangkai bunga. Pengemasan bunga krisan Sondi Farm hanya menggunakan kertas koran, dimana bunga dikemas setiap lima ikat. Untuk tetap menjaga kesegaran bunga sebelum diantar ke pelanggan tangkai bunga direndam di dalam air bersih. Selain itu pada saat mengantar bunga, bunga ditempatkan didalam mobil tertutup yang memiliki pendingin AC (air conditioner). b. Pemasaran Segmen pasar Sondi Farm hanya dikhususkan pada florist dan dekorator. Pemasaran bunga krisan Sondi Farm dilakukan secara langsung dengan mengantarkan bunga langsung ke tempat tujuan. Hal ini dilakukan karena pemilik Sondi Farm telah memiliki kendaraan operasional pribadi, selain itu juga karena prinsip pemasaran Sondi Farm adalah bunga langsung petik dan langsung antar Subsistem Penunjang Subsistem penunjang diperlukan untuk mendukung kegiatan usahatani yang dilakukan oleh pemilik. Sondi Farm saat ini telah bekerjasama dengan pihak Bank Perkreditan Rakyat dalam hal peminjaman modal usaha. Peminjaman ini dilakukan untuk mengembangkan usahanya. Besar pinjaman yang diberikan oleh pihak BPR Wingsati sebanyak 200 juta dengan bunga yang ditetapkan sebesar 20 persen dan cicilan selama 1 tahun. Saat ini pihak Sondi Farm belum memiliki kerjasama dengan lembaga penunjang lainnya selain BPR Wingsati Sumber Daya Perusahaan Sumber daya internal perusahaan berdasarkan konsep pandangan berbasis sumber daya dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya organisasional (David, 2009). Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan ini dapat membantu perusahaan dalam menangkap peluang dan menetralkan ancaman. 66

10 Sumber Daya Fisik Sumber daya fisik yang dimiliki oleh Sondi Farm yaitu berupa sarana dan prasarana yang mendukung usahanya tersebut. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki meliputi sarana-prasarana bagian produksi, pemasaran dan administrasi. Sarana dan prasarana bagian produksi terdiri dari pompa air, instalasi irigasi, sprinkler, peralatan budidaya (ember, cangkul, kored, gunting pemotong, tray persemaian dan gembor), bangunan tanam, instalasi listrik, hand sprayer, peralatan pertukangan (gergaji, paku, palu). Dibagian pemasaran terdiri dari kertas koran, karet gelang, tali rafia, ember, mobil, dan telepon. Sedangkan untuk administrasi prasarana yang digunakan berupa perlengkapan kantor seperti buku nota, buku kas, buku catatan produksi, pensil, pulpen, kalkulator dan telepon. Irigasi yang digunakan ada dua tipe yaitu irigasi secara manual dan irigasi semi otomatis. Irigasi secara manual dilakukan dengan menggunakan selang air dan gembor, hal ini dilakukan apabila persediaan air di bak penampungan sedikit dan untuk green house yang terletak di blok R. Sedangkan irigasi semi otomatis menggunakan sprinkler terpasang disetiap bedengan dalam green house di blok A dan blok B. Air untuk irigasi alirannya diperoleh dari sungai yang berada dipegunungan sekitar yang kemudian ditampung dalam bak penampungan air dan dialirkan ke green house dengan bantuan pompa air listrik. Bangunan tanam yang dimiliki 15 buah green house untuk penanaman, satu buah green house untuk pembibitan dan satu buah net house untuk persemaian. Instalasi lampu tambahan dipasang diseluruh green house dengan penempatan setiap dua jalur bedengan terdapat satu lajur lampu tambahan yang berada di tengah-tengah. Daftar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Sondi Farm dapat dilihat pada Lampiran Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan aset terpenting yang dimiliki dan dibutuhkan oleh setiap usaha. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Sondi Farm berjumlah enam orang pekerja dan keseluruhan tenaga kerja yang dimiliki merupakan tenaga kerja tetap. Tingkat pendidikan tenaga kerja di kebun Sondi Farm pada umumnya adalah SD, hanya satu orang yang memiliki tingkat pendidikan SMP, dan satu orang lagi yang mempunyai tingkat pendidikan SMA. 67

11 Saat ini tingkat pengetahuan pekerja terhadap bunga potong krisan sudah cukup baik dibandingkan saat mereka pertama kali direkrut, hal ini dikarenakan pengalaman selama bekerja di kebun. Pada awalnya para pekerja tidak memiliki pengetahuan tentang bunga potong krisan, kemudian pada saat masuk mereka diberikan pelatihan singkat serta pendampingan tentang bunga potong oleh kepala kebun. Selain pelatihan singkat tersebut pekerja tidak mendapatkan training atau pelatihan dari pihak luar Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Struktur organisasi Sondi Farm sangat sederhana, dikarenakan usaha ini merupakan usaha kecil. Sondi Farm dipimpin oleh seorang pemilik yang sekaligus merangkap sebagai seorang manajer. Pemilik yaitu Ibu Hj Rosmala Saragih sebagai pengelola utama yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan baik pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan dalam perusahaan. Hal-hal yang dilakukan meliputi mengatur dan mengawasi kegiatan keuangan perusahaan, berhubungan dengan berbagai pemasok sarana produksi pertanian, ikut serta dalam mengatur kegiatan produksi tanaman serta pemasaran produk. Pemilik perusahaan dibantu oleh kepala kebun dan bagian pemasaran. Kepala kebun yaitu Bapak Dahlan bertanggungjawab untuk mengelola dan mengawasi bagian budidaya tanaman krisan, pembibitan dan bagian propagasi. Bagian pemasaran dan distribusi bertanggungjawab untuk memasarkan produk yang dihasilkan serta menghubungi pelanggan baik dalam hal pemesanan produk maupun pembayaran produk. Kepala kebun dibantu oleh empat orang pekerja yang bertugas dalam penanaman, perawatan tanaman, penyiraman, pemberian pupuk, perawatan green house, pemanenan, dan pengangkutan. Sedangkan bagian pemasaran dibantu oleh satu orang pekerja yang sekaligus merupakan penjaga villa untuk bertugas pengelolaan pasca panen meliputi grading dan pengemasan. Struktur organisasi Sondi Farm saat ini memang belum tertulis secara jelas, namun telah terdapat pembagian tugas dan wewenang yang cukup jelas. Apabila digambarkan struktur organisasi yang ada saat ini berdasarkan wawancara dan pertimbangan dari pemilik yaitu sebagai berikut dijelaskan dalam Gambar 7. 68

12 Pimpinan Perusahaan (Pemilik) Kepala Kebun Bagian Pemasaran 2 orang pekerja wanita 2 orang pekerja pria 1 orang pekerja wanita Gambar 6. Struktur Organisasi Sondi Farm Adapun tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi Sondi Farm adalah sebagai berikut: 1) Pimpinan Perusahaan Pimpinan perusahaan merupakan pemilik perusahaan yang berperan sekaligus sebagai manajer perusahaan. Pemilik bertanggungjawab untuk berperan langsung dalam kegiatan operasional dan manajerial perusahaan, sebagai berikut: 1. Pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan perusahaan. 2. Membuat perencanaan umum kegiatan di kebun (proses produksi). 3. Berhubungan dengan berbagai pemasok dan pelanggan. 4. Mencatat laporan kas perusahaan, data penjualan, dan seluruh data keuangan. 5. Menerima pesanann dari konsumen. 2) Kepala kebun Kepala kebun secara umum bertugas melaksanakan, mengelola dan mengawasi kegiatan operasional produksi bunga krisan. Berikut tugas-tugas kepala kebun meliputi: 1. tanaman dan propagasi Mengadakan pembibitan 2. Melakukan pemandulan tanaman untuk jenis krisan standar. 3. Melakukan pemupukan, pemberian obat pada tanaman, dan penanggulangan hama dan penyakit. 4. Melakukan kegiatan pemanenan.

13 Kepala kebun dibantu oleh empat orang pekerja, yang terdiri dari dua orang pekerja wanita, dan dua orang pekerja laki-laki. Pekerja wanita umumnya melakukan tugas seperti persemaian bibit, mengkored dan membuat alur tanam, menanam tanaman dalam bedengan, menyiram dan merawat tanaman, serta memanen bunga. Untuk pekerja laki-laki melakukan tugas seperti mencangkul tanah, membuat guludan tanah atau bedengan, memupuk dan merawat tanaman, memperbaiki green house yang rusak serta memanen bunga. 3) Bagian Pemasaran dan distribusi Bagian pemasaran juga merangkap sebagai supir pribadi keluarga. Tugastugas bagian pemasaran dan distribusi adalah sebagai berikut: 1. Melakukan grading dan pengemasan. 2. Mengepak bunga sesuai dengan pesanan pelanggan. 3. Memasarkan dan mendistribusikan produk ke pelanggan. 4. Menghubungi calon pelanggan. Berdasarkan struktur perusahaan Sondi Farm, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi yang coba diterapkan oleh Sondi Farm yaitu struktur fungsional (tersentralisasi). Hal ini sesuai dengan teori tujuh struktur organisasi dasar (David, 2009) yang menyebutkan bahwa pada perusahaan kecil cenderung terstruktur secara fungsional (tersentralisasi). Struktur ini merupakan bentuk struktur yang paling sederhana dan murah dikarenakan mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis. Sondi Farm mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi produksi/operasi dan fungsi pemasaran. Perbaikan yang mungkin dilakukan terhadap struktur Sondi Farm saat ini yaitu dengan menambahkan beberapa fungsi kedalam struktur yang sudah ada. Fungsi yang dapat ditambahkan dalam struktur tersebut yaitu fungsi penelitian dan pengembangan serta fungsi keuangan/akuntansi. Dasar pertimbangan terhadap penambahan struktur ini yaitu terkait dengan rencana dari pihak pemilik Sondi Farm yang ingin memiliki bagian penelitian dan pengembangan untuk pengembangan perbanyakan benih/bibit dan pembuatan pupuk kompos organik sendiri. Sedangkan untuk penambahan fungsi keuangan/akuntansi dalam struktur perusahaan Sondi Farm yaitu didasarkan pada perlunya pengaturan keuangan yang lebih baik dengan semakin berkembangnya usaha Sondi Farm. 70

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S.

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S. PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KRISAN POTONG DENGAN PEMANFAATAN SISTEM TUNAS DAN SISTEM TANAM AWAL DI P4S ASTUTI LESTARI PARONGPONG BANDUNG BARAT Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Vin s Berry Park Vin s Berry Park adalah sebuah merek dagang milik PT Putra Agro Tunas Harapan yang berada di bawah Yayasan PATUHA. Vin s Berry Park bergerak di bidang budidaya,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial

Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial Krisan merupakan salahsatu bunga potong dengan nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *) Jurnal KIAT Universitas Alkhairaat 8 (1) Juni 2016 e-issn : 2527-7367 PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN KOMPETENSI KEAHLIAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV, 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV, Gedung Meneng Bandar Lampung dari bulan Desember 2011 sampai bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN Oleh : Sri Lestari Utami, Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Madya Abdul Mutholib A. selaku Petani

Lebih terperinci

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian, Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, 23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari 2012 di Jalan Palapa VI, Bandar Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan

Lebih terperinci

Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006

Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006 Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006 MEMPELAJARI ASPEK KETEKNIKAN PERTANIAN PADA BUDIDAYA BUNGA HEBRAS DALAM GREENHOUSE ROHMAT FARM, CISARUA KAB. BANDUNG Disusun oleh: Anne Noor Inayah

Lebih terperinci

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM 5.1. Sejarah Singkat Wahana Farm Wahana Farm didirikan pada tahun 2007 di Darmaga, Bogor. Wahana Farm bergerak di bidang pertanian organik dengan komoditas utama rosela.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Unit Pelayanan Teknis (UPT), Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di UPT-Kebun Bibit Dinas di Desa Krasak Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat berada 96

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 39 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Budidaya tanaman pare ini dilakukan dari mulai pengolahan lahan manual dengan menggunakan cangkul, kemudian pembuatan bedengan menjadi 18 bedengan yang

Lebih terperinci

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara. Penyulaman Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya. Penyiangan Penyiangan terhadap gulma dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg

Lebih terperinci

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP

RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP Jurnal Ilmiah UNKLAB Vol. 18, No. 1, Juni, 214, hal. 1-9 ISSN: 1411-4372 RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP Max Sahetapy 1 Marki S.

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek Teknis

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek Teknis 23 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Aspek teknis yang dikerjakan dalam budidaya bunga potong gerbera meliputi: persiapan lahan dan media tanam, persiapan bahan tanam, persiapan tanam dan penanaman,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, 20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi Benih cabai hibrida sebenarnya dapat saja disemaikan dengan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara 30 sampai lebih dari 60 tahun. Umur petani berpengaruh langsung terhadap

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah dan Keadaan Alam Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paya Besar Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Daerah ini

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 17 BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Kuliah Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Karangtaji Rt 02 Rw 04 Kecamatan Karangpandan Kabupaten

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : 10.11.3688 S1TI2C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha: Berkebun Organik Kultur hidup sehat saat

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pengamatan setelah panen dilanjutkan di Laboratorium

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH (Camellia sinensis L.) Disusun Oleh: Danni Ramadhan H0712052 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Pakcoy Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Keadaan Geografis Kelompok Tani Pondok Menteng merupakan salah satu dari tujuh anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani yang sebagian besar

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian 15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak

Lebih terperinci

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Latar Belakang Di antara pola tanam ganda (multiple cropping) yang sering digunakan adalah tumpang sari (intercropping) dan tanam sisip (relay

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar Lampung dengan kondisi iklim tropis, memiliki curah hujan 2000 mm/th dan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. MANAJEMEN PRODUKSI BAYAM (Amaranthus sp.) SECARA OPTIMUM DAN KONTINU

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. MANAJEMEN PRODUKSI BAYAM (Amaranthus sp.) SECARA OPTIMUM DAN KONTINU PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MANAJEMEN PRODUKSI BAYAM (Amaranthus sp.) SECARA OPTIMUM DAN KONTINU BIDANG KEGIATAN: Program Kreativitas Mahasiswa- Artikel Ilmiah (PKM AI) Diusulkan oleh: Rina Ekawati Mutiara

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1 Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani sayuran per hektar yang dikelola oleh petani di Kelompok Tani

Lebih terperinci

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama

Lebih terperinci

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa @ 2012 Penyusun: 1. Ujang S. Irawan, Senior Staff Operation Wallacea Trust

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan identifikasi dari kondisi internal perusahaan diperoleh kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berikut faktor-faktor yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

I. GAMBARAN UMUM SL PHT HASIL MONITORING PUG PADA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2012 SL PHT PADA KELOMPOK TANI BUNGA MEKAR KABUPATEN BANDUNG BARAT DAN KELOMPOK TANI PASIR KELIKI KABUPATEN SUMEDANG I. GAMBARAN UMUM SL

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung 25 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung dengan dua kali percobaan yaitu Percobaan I dan Percobaan II. Percobaan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang KM 18.5, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pakembinangun

Lebih terperinci

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU 1. Pemilihan Lokasi Tanah gembur, rata dan subur. Bukan endemik hama atau penyakit. Aman dari gangguan ternak dan pencurian. Bukan merupakan lahan bekas pertanaman ubi kayu.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PERBANDINGAN HASIL BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG SECARA HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL (Kevin Marta Wijaya 10712020) PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih BUDIDAYA SUKUN Sukun merupakan tanaman tropis sehingga hampir disemua daerah di Indonesia ini dapat tumbuh. Sukun dapat tumbuh di dataran rendah (0 m) hingga dataran tinggi (700 m dpl). Pertumbuhan optimal

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Seroja Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. Analisis bahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09 Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Secara geografis Kota Sepang Jaya terletak pada koordinat antara 105 15 23 dan

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R. Soebrantas No.

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Faktor umur adalah salah satu hal yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Semakin produktif umur seseorang maka curahan tenaga yang dikeluarkan

Lebih terperinci

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. Menyempitnya lahan-lahan pertanian ternyata bukan suatu halangan untuk mengusahakan budidaya tanaman sayuran. Sistem vertikultur

Lebih terperinci

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Pengolahan Tanah Sebagai persiapan, lahan diolah seperti kebiasaan kita dalam mengolah tanah sebelum tanam, dengan urutan sebagai berikut.

Lebih terperinci

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU ( Nicotiana tabacum L. ) Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya A. Pendahuluan Penanam dan penggunaan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Karangsewu terletak di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun batas wilayah Desa Karangsewu adalah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah Yayasan Paguyuban Ikhlas Usaha jamur tiram putih di Yayasan Paguyuban Ikhlas didirikan oleh bapak Hariadi Anwar. Usaha jamur tiram putih ini merupakan salah

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim 10 KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Iklim Vin s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengolahan dan agrowisata stroberi. Vin s Berry Park

Lebih terperinci