STATISTIK DISTRIBUSI

Transkripsi

1 STATISTIK DISTRIBUSI Perdagangan Harga Konsumen Harga Perdagangan Besar Harga Produsen DI SUSUN OLEH: RINO GALANG PRABOWO DIAN PRAVITASARI SRI SISKA WIRDANIYATI GALIH ALAM INDRAYANA WURI PERMADININGTYAS 1

2 PERBANDINGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI YOGYAKARTA DAN JAKARTA TAHUN 213 KONSEP Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka/indeks yang menunjukkan perbandingan relatif antara tingkat (konsumen/enceran) pada saat bulan survei dan harga tersebut pada bulan sebelumnya. Indeks Harga Konsumen (IHK) mengukur harga sekumpulan barang tertentu (seperti bahan makanan pokok, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa) yang dibeli konsumen. Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahan harga beli di tingkat konsumen (purchasing cost) dari sekelompok tetap barang dan jasa (fixed basket) yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat. Inflasi adalah satu ukuran yang dapat digunakan untuk memantau gejolak perubahan harga do sektro rill yang terjadi di masyarakat yang berkaitan dengan mekanisme pasar. 2

3 GRAFIK 1 : PERKEMBANGAN INFLASI YOGYAKARTA, SEPTEMBER 212 SEPTEMBER 213 (%) GRAFIK 2 : PERKEMBANGAN INFLASI DKI JAKARTA, SEPTEMBER 212 SEPTEMBER 213 (%)

4 3.5 GRAFIK 3 : PERBANDINGAN PERKEMBANGAN INFLASI YOGYAKARTA DAN DKI JAKARTA, SEPTEMBER 212 SEPTEMBER 213 (%) Yogyakarta Jakarta Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep Kelompok Pengeluaran Persentase (1) (2) Umum,87 Bahan Makan,36 Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau,19 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar,12 Sandang,7 Kesehatan,1 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga,9 Sumber : BPS TABEL 1 : SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI YOGYAKARTA 213 (%) 4

5 TABEL 2 : SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI DKI JAKARTA 213 (%) Kelompok Pengeluaran Persentase (1) (2) Umum,21 Bahan Makanan -,45 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau,13 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar,9 Sandang,51 Kesehatan, Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga,7 Sumber : BPS 1 GRAFIK 4: PERBANDINGAN SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI YOGYAKARTA DAN DKI JAKARTA 213 (%) Yogyakarta DKI Jakarta

6 TABEL 3: IHK DAN LAJU INFLANSI YOGYAKARTA AGUSTUS 213 MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN (%) Kelompok Pengeluaran IHK Agustus 212 IHK Agustus 213 Laju Inflasi Tahun 213 (1) (2) (3) (4) Umum 133,8 144,58 6,53 Bahan Makanan 162,53 192,56 15,67 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 141,71 152,42 4,89 Perumahan 13,89 137,39 3,74 Sandang 139,2 139,56-1,95 Kesehatan 122,2 126,19 2,36 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 122,89 124,42 1,2 Sumber : BPS TABEL 4: IHK DAN LAJU INFLANSI DKI JAKARTA AGUSTUS 213 MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN (%) Kelompok Pengeluaran IHK Agustus 212 IHK Agustus 213 Laju Inflasi Tahun 213 (1) (2) (3) (4) Umum Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Sumber : BPS 133,58 142,7 7,5 166,34 191,67 12,49 15,6 159,99 7,36 127,19 131,68 3,92 145,29 14,4 1,83 12,13 123,89 3,12 117,45 117,75 1,21 6

7 GRAFIK 5: IHK DAN LAJU INFLANSI YOGYAKARTA DAN DKI JAKARTA AGUSTUS 213 MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN (%) Yogyakarta Jakarta PERBANDINGAN INDEKS HARGA PRODUSEN DI PULAU JAWA TAHUN

8 KONSEP Nilai Tukar Petani adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam presentase. Petani adalah orang yang mengusahakan usaha pertanian atas resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual, baik sebagai pemilik maupun petani penggarap. Harga yang diterima petani (It) adalah rata-rata harga produsen dari hasil produksi petani sebelum ditambahkan biaya transportasi/pengangkutan dan biaya pengepakan ke dalam harga penjualannya Harga yang dibayar petani (Ib) adalah rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian. Harga yang diterima petani (It) adalah rata-rata harga produsen dari hasil produksi petani sebelum ditambahkan biaya transportasi/pengangkutan dan biaya pengepakan ke dalam harga penjualannya KONSEP Harga yang dibayar petani (Ib) adalah rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli atau tempat yang biasanya terdapat penawaran dan permintaan. Harga eceran pedesaan adalah harga transaksi antara penjual dan pembeli secara eceran dipasar setempat untuk setiap jenis barang yang dibeli dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kepada pihak lain. 8

9 KONSEP Secara Konseptual NTP adalah Pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumat tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian. Formula : NTP : It x 1 Ib Keterangan : NTP :Nilai Tukar Petani It : Indeks Harga yang diterima petani Ib : Indeks harga yang dibayar petani KONSEP Arti angka NTP 1. NTP > 1 Artinya, petani mengalami Surplus. 2. NTP = 1 Artinya, petani mengalami impas/break even. 3. NTP < 1 Artinya,petani mengalami defisit 9

10 KONSEP Dari Indeks Harga diterima Petani (it) KEGUNAAN NTP Dari Indeks harga dibayar petani (ib) Dari NTP TABEL 1 : NILAI TUKAR PETANI DI PULAU JAWA Propinsi Tahun Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur (1) (2) (3) (4) (5) 23 Rata- Rata 132,6 124,5 133,28 121,24 24 Ratarata* 117,11 91,42 122,73 87, Rata-rata 113,12 91, ,5 89,81 Sumber : BPS 1

11 GRAFIK 1 : NILAI TUKAR PETANI DI PULAU JAWA Rata-rata 6 24 Rata-rata 25 Rata-rata 4 2 Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur TABEL 2 : INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI DI PULAU JAWA Provinsi Tahun Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur (1) (2) (3) (4) (5) 23 Rata-Rata 63,11 623,14 592,31 714,25 24 Rata- Rata* 54,95 43,81 571, ,93 25 Rata-Rata 527,18 442,8 621,5 443,92 Sumber : BPS 11

12 8 GRAFIK 2 : INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI DI PULAU JAWA Rata-rata 24 Rata-rata 3 25 Rata-rata 2 1 Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur TABEL 3 : INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI DI PULAU JAWA Tahun Provinsi Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur (1) (2) (3) (4) (5) 23 Rata-rata 454,73 52,8 444,42 589,29 24 Rata- Rata* 25 Rata- Rata 431,36 441,66 466,5 452,33 466,48 481,91 57,23 493,9 Sumber : BPS 12

13 GRAFIK 3 : INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI DI PULAU JAWA Rata-rata 3 24 Rata-rata 235 Rata-rata 2 1 Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur KESIMPULAN UNTUK INDEKS HARGA KONSUMEN Kota Yogyakarta pada bulan September 213 mengalami deflasi sebesar,24 persen. Deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh berubahnya indeks harga konsumen. Pada bulan September, lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan dan satu kelompok lainnya mengalami penurunan. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik,6 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik,11 persen, kelompok sandang naik 2,28 persen, kelompok kesehatan naik,1 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 1,78 persen. Sedangkan kelompok jasa keuangan mengalami penurunan,57 persen. Pada bulan september 213, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi,21 persen. Inflasi yang terjadi pada bulan September terutama disebabkan naiknya hargaharga pada kelompok sandang. Empat kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompo sandang 5,38 persen, kelompol pendidikan, rekreasi dan olahraga,95 persen, kelompok makanan jad, minuman, rokok dan tembakau,75 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, 37 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan 2,37 persen dan kelompok kesehatan,1 persen. Berdasarkan hal tersebut, indeks harga konsumen mempunyai manfaat besar sebagai berikut : a)mengukur daya beli konsumen suatu daerah; b)menggambarkan besaran inflasi pada sektor konsumben; c)menggambarkan tingkat Effective Demand dalam negeri; d)kebijakan dalam menentukan UMR suatu daerah; e)perhitungan inflasi secara keseluruhan; 13

14 KESIMPULAN UNTUK INDEKS HARGA KONSUMEN Dari Indeks Harga Yang Diterima Petani (It), dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian. Dari Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib), dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat di pedesaan, serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan Ib juga dapat menggambarkan perkembangan inflasi di pedesaan. NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga. Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan. SARAN Pemerintah Indonesia harus segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lebih memperhatikan masyarakat dan harus melindungi masyarakat dari inflasi. Karena inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga sangat menyengsarakan masyarakat miskin. Dengan terus menaiknya inflasi kesejahteraan masyarakat Indonesia pun kian berkurang. Namun tidak hanya pemerintah yang berusaha untuk mengatasi masalah inflasi ini tapi masyarakat juga harus mendukung pemerintah dengan ikut serta dalam penghematan pemakaian bahan bakar minyak dengan melakukan efisiensi energi pada sektor transportasi. Tidak berbeda jauh dengan saran inflasi, pemerintah Indonesia juga harus segera mengambil tindakan tegas guna untuk melihat kesejahteraan petani dan mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam berprodusi dan konsumsi barang dan jasa untuk keperluan rumah tangga. 14