要旨数字の学習の中で SMK GAJAH MADA MEJAYAN の 3 年生の障害物は番号の習得である 単調な学習なので 学生は授業にあまりやる気がない そのことから SMK GAJAH MADA

Transkripsi

1 Pengaruh Metode Pembelajar Kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournament) deng Menggunak Media Soal Teka-teki Silg Terhadap Penguasa Bilg Bahasa Jepg Pada Siswa Kelas XII A di SMK GAJAH MADA MEJAYAN tahun ajar 2013/2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOAL TEKA-TEKI SILANG TERHADAP PENGUASAAN BILANGAN BAHASA JEPANG PADA SISWA KELAS XII A DI SMK GAJAH MADA MEJAYAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Dr. Subdi, M.Litt, Eny Styoningasih Program Studi Pendidik Bahasa Jepg, Fakultas Bahasa d Seni, Universitas Negeri Surabaya. Hisa16eny@gmail.com Abstrak Hambat siswa kelas XII SMK GAJAH MADA dalam bahasa Jepg adalah penguasa bilg. Karena yg monoton sehingga siswa kurg bersemgat dalam mengikuti pelajar. Oleh karena itu, metode Tournament) deng k media soal teka-teki silg digunak untuk meningkatk penguasa bilg bahasa Jepg siswa kelas XII A SMK GAJAH MADA tahun ajar 2013/2014. Peneliti ini memiliki tiga tuju yaitu, pertama untuk mengetahui pengaruh metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament), kedua untuk mengetahui pengaruh media soal tekateki silg sebagai media pendukung dalam metode Tournament), d ketiga untuk mengetahui respon siswa terhadap pengguna metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg. Pada peneliti ini yg menjadi kelas kontrol adalah kelas XII B sedgk yg menjadi kelas eksperimen adalah kelas XII A SMK GAJAH MADA MEJAYAN. Peneliti ini merupak peneliti kombinasi tara peneliti kutitatif deng kualitatif d termasuk dalam peneliti True experiment atau eksperimen murni. Berdasark hasil lembar observasi diketahui bahwa metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) lebih berpengaruh terhadap peningkat siswa dalam bilg bahasa Jepg. Hal tersebut dikarenak metode tersebut mampu meningkatk motivasi siswa, sehingga siswa lebih memperhatik yg dilakuk oleh guru. Sedgk dari hasil perhitung t-test, hasil yg didapat adalah 4,12. Nilai tersebut lebih besar daripada nilai pada tabel yaitu 2,000 d 2,660. Sehingga disimpulk bahwa metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silgberpengaruh secara signifik terhadap peningkat penguasa bilg bahasa Jepg siswa kelas XII A SMK GAJAH MADA tahun ajar 2013/2014. Angket respon siswa digunak untuk mengetahui respon siswa terhadap pengguna metode Tournament) deng k media soal tekateki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg siswa kelas eksperimen. Dari 31 org siswa, lebih dari 85% menjawab deng pernyata bahwa metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg sgat efektif. Kata Kunci: bilg, metode s Tournaments), media teka-teki silg. 要旨数字の学習の中で SMK GAJAH MADA MEJAYAN の 3 年生の障害物は番号の習得である 単調な学習なので 学生は授業にあまりやる気がない そのことから SMK GAJAH MADA MEJAYAN の 2013/2014 年度 XIIA クラスの学生に数字の習得をかいぜん ; 改善するためにクロスワード問題のメディアを使用して TGT(Teams Game Tournament) 協調学習法が使用されている この研究の結果は 3 つあり まずは TGT(Teams Game Tournament) 協調学習法の効果を理解するため 二番目は TGT(Teams Game Tournament) 協調学習法にサポートメディアとしてクロスワード問題の効果を理解するため そして三番目は学生に数字の習得に対してクロスワード問題のメディアを使用して TGT(Teams Game Tournament) 協調学習法の使用に学生の回答を理解するためである この研究の中で コントロールのクラスは SMK GAJAH MADA MEJAYAN の XIIB クラスとトライアルクラスは XIIA クラスである この研究は定量的な研究と質的な研究を組み合わせ そして純粋な研究に属している 1

2 Hikari. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, 観察シートの結果によると TGT(Teams Game Tournament) 協調学習法は数字の学習に学生の能力の改善に対してもっと効果がある その方法は学生のモチベーションを改善することができるから 教師に教える授業に集中ことができる そして t-test の計算結果から 4,12 点ができた その結果は表にある点数 2,000 と 2,660 より高い だから クロスワード問題のメディアを使用して TGT(Teams Game Tournament) 協調学習法は SMK GAJAH MADA MEJAYAN の 2013/2014 年度 XIIA クラスの学生に数字の習得の改善するために著しく効果がある 学生の回答アンケートは実験的なクラスに数字の習得に対してクロスワード問題のメディアを使用して TGT(Teams Game Tournament) 協調学習法. 学生の 31 人の中には 85% 以上のが 使用したクロスワードパズルについてのメディアで協同的な学習方法 TGT( チームゲームトーナメント ) タイプは数字の語彙を習得するのが非常に強力なカテゴリー という応答は賛成を得た ーワード : 数字 TGT(Teams Game Tournament) 協調学習法 クロスワードメディア PENDAHULUAN Pada umummnya kegiat belajar mengajar yg diterapk di tingkat sekolah menengah atas (SMA) ataupun sekolah menengah kejuru (SMK) masih dilakuk deng metode ceramah. Artinya belum ada variasi dalam pengguna metode yg digunak. Padahal pengguna metode yg tepat serta pengguna media sgatlah penting. Melalui penerap metode yg tepat deng disertai pengguna media yg mampu mendukung pelaksa metode, maka proses ak lebih memudahk siswa dalam memahami materi yg diberik. terkecuali dalam bahasa jepg. Dalam bahasa jepg ada byak sekali unsur-unsur yg harus dipelajari, terutama kosakata. Hal tersebut dikarenak kosakata merupak perbendahara kata yg menjadi dasar seseorg untuk dapat berbahasa, karena semakin byak kosakata yg dimiliki seseorg, maka semakin baik pula kemampu berbahasya. Sesuai pernyata Tarig bahwa kualitas keterampil berbahasa seseorg jelas tergtung kepada kutitas d kualitas kosakata yg dimilikinya (1993:2). Kosakata yg ada dalam bahasa Jepg bermacam-macam, satu ditarya adalah suushi (kata bilg). Sudjito mengatak bahwa Suushi adalah kelompok kata nomina yg menyatak bilg, jumlah, d urut atau tingkat (1996:56). Dalam bilg bahasa Jepg terdapat beberapa bilg yg memiliki cara baca lebih dari satu. Hal tersebut membuat siswa lebih sulit memahami bilg bahasa Jepg apabila cara pgajar yg digunak tidak tepat. Berdasark hasil prapeniliti, ditemuk msalah dalam bilg bahasa Jepg pada siswa kelas XII A di SMK GAJAH MADA MEJAYAN. Hasil nilai ulg hari siswa pada mata pelajar bahasa Jepg khususnya materi kata bilg sgat kurg. Terbukti dari 31 siswa dikelas tersebut terdapat 26 siswa yg memiliki nilai dibawah nilai stdart ketuntas minimal (SKM) yaitu 75. Kesulit yg dihadapi siswa kelas XII A dalam memahami d menguasai kosakata, khususnya kata bilg bahasa Jepg ini disebabk oleh kurgnya variasi metode yg digunak serta belum adya pengguna media yg tepat saat proses belajar mengajar. Salah satu cara untuk mengatasi masalah seperti di atas adalah deng adya inovatif yg menyengk serta pemfaat media yg baik. Pembelajar inovatif yg dimaksud berupa metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) yg dipaduk deng media soal teka-teki silg. Pembelajar kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) adalah salah satu metode inovatif yg dapat digunak pada kosakata. Hal ini dikarenak dalam metode tersebut terdapat hal-hal yg mendukung yg baik bagi siswa, seperti pengelompok siswa dalam kelompok belajar, adya permain yg mampu memberik unsur keseng saat proses d kompetisi (turnamen) tar siswa untuk menunjukk kemampunya dalam menguasai materi. Pernyata tersebut diperkuat deng pernyata yg diutarak oleh Suyatno, bahwa kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) merupak penggabung tara kelompok belajar, game, d turnamen dalam proses belajarnya (2009:54). Dalam metode ini terdapat unsur game atau permain. Permain yg digunak dalam metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) ini adalah teka-teki silg yg diwujudk dalam bentuk soal yg digunak pada saat pelaksa turnamen. Materi yg difokusk pada peneliti ini adalah materi bilg bahasa Jepg dari puluh hingga 2

3 Pengaruh Metode Pembelajar Kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournament) deng Menggunak Media Soal Teka-teki Silg Terhadap Penguasa Bilg Bahasa Jepg Pada Siswa Kelas XII A di SMK GAJAH MADA MEJAYAN tahun ajar 2013/2014 juta. Berikut adalah contoh media soal teka-teki silg yg digunak sebagai media pendukung pelaksa metode Tournament). Gambar 1.1 Soal teka-teki silg 4. にじ 5. ろゅ 1. い く う 6. は ち じ ゅ う き ゅ う 3. ゅ じ ゅ う い ち う う な 2. ろ 7. な な ひ ゃ く に Soal Tate Yoko 1. (1) 3. (11) 2 (6) 6. (89) 4. (29) 7. (702) 5. (67) Melalui penerap metode d media ini diharapk dapat mempermudah siswa dalam memahami d menguasai materi pelajar khususnya materi tentg bilg, sehingga dapat diperoleh hasil belajar siswa yg maksimal. METODE Peneliti yg digunak oleh peneliti adalah peneliti eksperimen, dima peneliti memberik perlakuk yg berbeda kepada kelas tertentu kemudi dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Desain peneliti eksperimen yg digunak pada peneliti ini diadaptasi dari desain yg dikemukak oleh Sugiyono. Berikut adalah gambar desain peneliti eksperimen dari Sugiyono. (2009:112) Dari desain di atas peneliti menyesuaik pada peneliti metode Tournament) deng k media soal teka-teki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg. \ Subjek peneliti yg terdapat pada peneliti ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK GAJAH MADA MEJAYAN tahun ajar 2013/2014. Sampel adalah sebagi atau wakil populasi yg diteliti (Arikunto, 2006:131). Dalam peneliti ini pengambil sampel dilakuk deng k teknik rdom sampling atau secara acak. Berdasark hasil rdom diperoleh sampel yaitu siswa kelas XII A, deng jumlah siswa sebyak 31 siswa sebagai kelas eksperimen d kelas XII B deng jumlah siswa sebyak 31 siswa sebagai kelas kontrol, sehingga keseluruh sampel yg digunak berjumlah 62 siswa. Teknik pengumpul data pada peneliti ini menghasilk tiga data yaitu data observasi berupa lembar pengamat yg digunak untuk mengetahui pengaruh pengguna metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) terhadap penguasa bilg bahasa Jepg, data tes berupa hasil pre-test d post-test yg digunak untuk mengetahui pengaruh pengguna media soal teka-teki silg sebagai media pendukung dalam penerap metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament), d data gket yg digunak untuk mengetahui respon siswa terhadap pengaruh metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg. Teknik alisis data yg digunak disesuaik deng kebutuh ketiga data yg diperoleh. Teknik alisis data pada peneliti ini k pendekat kutitatif d kualitatif. Pendekat kutitatif digunak untuk mengalisis data tes (pre-test d posttest), karena data tersebut berwujud gka. Sedgk pendekat kualitatif digunak untuk mengalisis data observasi serta data gket yg berupa pernyata. Secara terperinci data observasi dialisis deng k skala pengukur model rating scale. Peneliti k skala pengukur deng model rating scale ini dikarenak, data observasi yg didapat peneliti berupa gka. Data observasi yg berupa gka tersebut seljutnya dialisis pada tiap pertemunya, kemudi hasil alisis dideskripsik. Pada data tes (pretest d post-test) sebelum alisis dilakuk, terlebih dahulu dilakuk uji normalitas terhadap data yg diperoleh untuk mengetahui apakah data tes berdistribusi normal. Perhitung uji normalitas pada hasil data tes k rurmus Chi Kuadrat (X²) sebagai berikut : Keterg : : nilai chi kuadrat 3

4 Hikari. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, fo : frekuensi observasi fh : frekuensi yg diharapk Arikunto (2010: ) Setelah uji normalitas dilakuk pada data tes, alisis lebih ljut dari hasil data tes guna mengetahui efektifitas dapat dilakuk. Berikut adalah rumus yg digunka untuk mengetahui efektifitas yg dilakuk oleh guru. Keterg : Md = me dari perbeda pre-test d post-test (post-test - pre-test) = deviasi masing-masing subjek (d-md) = jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel d.b = ditentuk deng N-1 (Arikunto, 2006: ) Apabila efektifitas pada kedua kelas diketahui, alisis seljutnya berkait deng hasil belajar siswa. Pada alisis ini dapat dilihat perbeda hasil belajar siswa pada kelas yg k media soal teka-teki silg sebagai media pendukung dalam penerap metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng kelas yg k hya media power point sebagai media pendukung metode ceramah. Analisis yg dilakuk k rumus : Keterg : M = nilai rata-rata hasil per kelompok N = byaknya subjek = deviasi setiap nilai d = deviasi setiap nilai d (Arikunto, 2010:354) Data gket yg diperoleh dialisis deng k statistik deskripsi, yaitu alisis prosentase (%) per butir pertya. Menurut Riduw (2009:23) gket dihitung deng cara menghitung frekuensi pemilih jawab dari gket tersebut deng rumus: Keterg : = prosentase = frekuensi = jumlah keseluruh siswa Setelah dialisis prosentase per butir pernyata, kemudi untuk menarik kesimpul dari aspek-aspek yg ada dalam gket dilakuk alisis deng k skala likert, sebagai berikut: Hasil kesimpul tersebut diklasifikasik sesuai deng pengelompok pernyata. Menurut Riduw (2009:23), klasifikasi prosentase responden dapat disajik dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1 Kriteria Interpretasi Skor Skala Likert PROSENTASE KRITERIA 0% - 20% Sgat lemah 21% - 40% Lemah 41% - 60% Cukup 61% - 80% Kuat 81% - 100% Sgat kuat Peneliti k kriteria Interpretasi skor skala likert dikarenak skala tersebut lebih mudah untuk digunak dalam penarik kesimpul pada data gket yg telah dialisis. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) terhadap penguasa bilg bahasa Jepg pada siswa kelas XII A di SMK GAJAH MADA MEJAYAN tahun ajar 2013/2014. a) Analisis hasil observasi kelas eksperimen (XII A) 1. Aktifitas guru Pada peneliti ini yg bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri. Secara kesekuruh aspekaspek yg berhubung deng aktifitas guru telah dilaksak deng sgat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tahap yg dilakuk guru pada kedua pertemu. Ada dua tahap utama yg dilkauk oleh guru selama proses di kelas eksperimen, tahap persiap serta tahap pelaksa. Pada tahap persiap baik pertemu pertama maupun pertemu kedua guru telah mempersiapk deng baik. Tahap persiap tersebut meliputi persiap instrumen (Renca Pelaksa Pembelajar (RPP) d media soal teka-teki silg), d persiap kelas sebelum dilaksak. Tahap pelaksa merupak tahap setelah persiap selesai dilakuk. Pada tahap ini ada kegiat yg dilakuk oleh guru yg meliputi pendahulu, kegiat inti, d penutup. Dalam tahap pelaksa 4

5 Pengaruh Metode Pembelajar Kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournament) deng Menggunak Media Soal Teka-teki Silg Terhadap Penguasa Bilg Bahasa Jepg Pada Siswa Kelas XII A di SMK GAJAH MADA MEJAYAN tahun ajar 2013/2014 selain ketiga kegiat tersebut guru juga dituntut untuk mengelola waktu serta mengelola kondisi kelas. 2. Aktifitas siswa Aktifitas siswa selama sudah sgat baik. Hal tersebut terbukti selama berlgsung siswa sgat termotivasi untuk mengikuti setiap kegiat yg diinstruksik oleh guru, serta perhati siswa terpusat pada guru. Keada tersebut mendukung kelcar selama proses dilakuk. b) Analisis hasil observasi kelas kontrol (XII B) 1. Aktifitas guru Proses yg dilakuk oleh guru pada kelas XII B hampir sama seperti pada kelas XII A. Aktifitas guru pada kelas XII B terdapat pada tahap persiap serta tahap pelaksa. Pada tahap persiap ini guru menyiapk instrumen yg digunak sebagai pedom selama guru melaksak di kelas XII B. Instrumen tersebut yaitu Renca Pelaksa Pembelajar (RPP) serta media yg berupa media power point. Secara umum persiap yg dilakuk oleh guru telah baik. Tahap pelaksa, dilakuk setelah proses persiap selesai. Materi bilg bahasa Jepg yg diberik pada kelas XII B sama deng materi yg diberik pada kelas XII A. Namun terdapat perbeda pada penerap metode yg digunak untuk menyampaik materi. Secara keseluruh tahap pelaksa sudah berjal deng baik. 2. Aktifitas siswa Aspek-aspek yg berkait deng aktiftas siswa pada kelas XII B dinilai kurg baik pada pertemu pertama maupun pertemu kedua. Berdasark hasil observasi, siswa kurg termotivasi deng kegiat yg dilakuk oleh guru. Adya motivasi siswa yg kurg terhadap tersebut menyebabk perhati siswa juga kurg berpusat kepada guru. Berdasark hasil keseluruh dari kedua alisis di atas maka dapat disimpulk bahwa metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) baik digunak sebagai metode dalam pengajar bilg bahasa Jepg, daripada hya k metode ceramah. Hal tersebut terbukti deng adya perbeda sikap dari siswa selama proses berlgsung. Apabila guru hya k metode ceramah, maka motivasi siswa kurg sehingga perhati siswa terhadap guru dalam proses juga kurg. Sedgk saat guru k metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament), maka motivasi siswa meningkat, sehingga siswa lebih memperhatik yg dilakuk oleh guru. 2. Pengaruh media teka-teki silg sebagai media pendukung penerap metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament). a. Analisis data kelas kontrol sebelum hasil nilai tes dialisis, terlebih dahulu dilakuk uji normalitas. Uji normalitas dilakuk untuk menguji apakah data nilai post-test pada kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak, sehingga alisis data yg digunak untuk mengetahui efektifitas kelas kontrol dapat dilaksak. Nilai post-test berdistribusi normal jika Chi Kuadrat (X²) hitung lebih kecil dari Chi Kuadrat (X²) tabel (Arikunto, 2010: ). Dari hasil nilai Chi Kuadrat hitung (X²) diperoleh nilai sebesar 10,56, sedgk Chi Kuadrat (X²) tabel deng taraf kepercaya 99% (1%, 5) adalah 15,1. Sehingga dapat diambil kesimpul bahwa hasil dari perhitung tersebut lebih kecil dari Chi Kuadrat (X²) tabel (1%) yaitu 15,1 atau = 10,56 < 15,1 =, d dapat dinyatak distribusi frekuensi nilai post-test di kelas kontrol berdistribusi normal. Seljutnya dilakuk alisis lebih ljut untuk mengetahui seberapa efektif media power point dalam bilg bahasa Jepg. Berikut adalah hasil tabel penolong efektifitas kelas kontrol. Tabel 2 No. Deskripsi Hasil nilai 1. Jumlah keseluruh pengurg nilai post-test 555 deng nilai pre-test ( ) 2. Jumlah kuadrat pengurg nilai post-test deng nilai pre-test ( ²) 3. Jumlah kuadrat deviasi ( ) ,71 4. Jumlah sampel ( ) 31 Melalui hasil tersebut dilakuk perhitung t- signifiksi guna mengetahui efektifitas kelas kontrol. Dari hasil perhitung t- signifiksi yg dilakuk dari nilai pre-test d post-test pada kelas kontrol diperoleh hasil sebesar 16,18. Hasil tersebut lebih besar dari t-signifiksi 5

6 Hikari. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, tabel yaitu sehingga dari hasil tersebut ditarik kesimpul bahwa ada perbeda yg signifik tara Mpre d Mpost pada kelas kontrol sebelum d sesudah pemberi materi. b. Analisis data kelas eksperimen Proses alisis data tes yg dilakuka pada kelas eksperimen sama deng yg dilakuk pada kelas kontrol. Uji normalitas dilakuk terlebih dahulu pada hasil data tes yg diperoleh dari kelas eksperimen. Dari hasil perhitung uji normalitas denga k rumus Chi Kuadrat (X²) disimpulk bahwa data nilai post-test di kelas eksperimen berdistribusi normal. Deng nilai Chi Kuadrat hitung (X²) lebih kecil dari nilai Chi Kuadrat (X²) yaitu 4,28 < 15,1. Setelah hasil uji normalitas diketahui, alisis keefektifsn proses di kelas eksperimen dilakuk. Hasil yg didapat dari alisis tersebut adalah ada perbeda yg signifik tara Mpre d Mpost pada kelas eksperimen. Deng nilai perhitung dari t-signifiksi sebesar 23,07. c. Analisis data kelas kontrol d kelas eksperimen Analisis ini digunak untuk mengetahui perbeda hasil belajar yg disebabk oleh perbeda perlaku tara kelas kontrol (XII B) d kelas eksperimen (XII A), yg kemudi ak digunak sebagai alat untuk mengukur apakah media soal teka-teki silg sebagai media pendukung dalam metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) mampu meningkatk penguasa siswa terhadap bilg bahasa Jepg. Sesuai hasil alisis yg dilakuk diperoleh hasil bahwa ada perbeda yg signifik tara hasil belajar kelas kontrol d kelas eksperimen. Artinya hasil belajar siswa di kelas XII A yg k media soal teka-teki silg sebagai media pendukung dalam metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) lebih baik daripada kelas XII B yg hya k media power point deng metode ceramah. 3. Respon siswa terhadap pengguna metode Tournament) deng k media soal teka-teki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg. Dalam peneliti ini data gket terdiri dari 5 butir pertya deng rinci 1 butir untuk mengetahui pemaham siswa tentg materi kata bilg bahasa Jepg, 2 butir untuk mengetahui respon siswa tentg proses deng k metode Tournament) deng k media soal tekateki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg, d 2 butir untuk mengetahui respon siswa mengenai efektivitas pengguna metode Tournament) deng k soal teka-teki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg. Hasil gket disajik dalam tabel berikut : Tabel 3 Tabel Analisis Jawab Butir Soal Angket Respon Siswa No Pernyata 1. Menguasai kata bilg dalam bahasa Jepg sulit 2. Proses bilg bahasa Jepg k metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tourname nt) deng k soal teka-teki silg sgat menarik d menyen gk 3. Proses metode Respon siswa Jumlah siswa Prosentase Sgat 87% 27 Setuju 4 13% Kurg Sgat 22 71% Setuju 7 23% Kurg 2 6% Sgat 18 58% Setuju 11 35% 6

7 Pengaruh Metode Pembelajar Kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournament) deng Menggunak Media Soal Teka-teki Silg Terhadap Penguasa Bilg Bahasa Jepg Pada Siswa Kelas XII A di SMK GAJAH MADA MEJAYAN tahun ajar 2013/2014 kooperatif tipe TGT (Teams Game Tourname nt) deng k soal teka-teki silg membtu saya dalam memahami d menguasai bilg bahasa Jepg 4. Proses bilg metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tourname nt) deng k soal teka-teki silg membtu saya menyelesai k tugas/tes secara individu 5. Penggunaa n metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Kurg 2 6% Sgat 20 65% Setuju 8 25% Kurg 3 10% Sgat 20 65% Setuju 10 32% Kurg 1 3% Tourname nt) deng k soal teka-teki silg dapat meningkat k penguasaa n saya terhadap bilg bahasa Jepg Berdasark hasil alisis gket respon siswa pada tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 31 siswa yg ada, lebih dari 85% siswa terhadap pengguna metode Tournament) deng k media soal teka-teki silg dalam bilg bahasa Jepg. Hal tersebut dikarenak pengguna metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silg sgat efektif untuk bilg bahasa Jepg. Selain itu, metode tersebut sgat menarik, menyengk, serta mampu membuat siswa termotivasi untuk belajar, sehingga penguasa siswa terhadap bilg bahasa Jepg dapat meningkat. PENUTUP Simpul Berdasark hasil pembahas pada bab IV, peneliti berupa metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg ini telah menjawab ketiga rumus masalah. Berikut adalah kesimpul dari ketiga pembahas pada peneliti ini. 1. Hasil data observasi menunjukk bahwa pengajar kata bilg bahasa Jepg deng k metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) lebih berhasil daripada pengajar bilg bahasa Jepg yg hya k metode ceramah. 2. Hasil data tes (pre-test d post-test) menunjukk adya peningkat kemampu siswa dalam penguasa bilg bahasa Jepg. Hal ini dibuktik deng adya peningkat dari Mpre (me pre-test) ke Mpost (me post-test) pada kelas XII A (kelas eksperimen) yg diberi perlaku khusus media soal teka-teki silg 7

8 Hikari. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, sebagai media pendukung dalam metode Tournament) terhadap penguasa bilg bahasa Jepg. Selain peningkat pada Mpre d Mpost, dari hasil t-test (perbding dua me) yg didapat yaitu 4,12 > t (0,05.60) = 2,000 > t (0,01.60) = 2,660, menunjukk bahwa ada perbeda yg signifik tara hasil belajar kelas kontrol d kelas eksperimen. Deng kata lain hasil belajar siswa dikelas eksperimen jauh lebih baik daripada di kelas kontrol. Kesimpul dari hasil di atas adalah pengguna media soal teka-teki silg sebagai media pendukung dalam metode Tournament) berpengaruh secara signifik terhadap peningkat penguasa bilg bahasa Jepg siswa kelas XII A SMK GAJAH MADA MEJAYAN tahun ajar 2013/2014. Hal tersebut dikarenak media soal teka-teki silg lebih mampu meningkatk penguasa siswa daripada yg hya k media power point deng menerapk metode ceramah. 3. Hasil alisis gket respon siswa menunjukk pengguna metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) k media soal teka-teki silg sgat efektif dalam bilg bahasa Jepg. Hal ini dikarenak metode tesebut dapat meningkatk motivasi siswa saat pengajar bilg dilaksak, sehingga penguasa siswa terhadap bilg bahasa Jepg dapat meningkat. Kesimpul yg diperoleh dari hasil di atas adalah metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) k media soal tekateki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg mendapatk respon positif dari siswa kelas XII A SMK GAJAH MADA MEJAYAN. Dari ketiga hasil di atas maka dapat disimpulk bahwa metode Tournament) deng k media soal teka-teki silg berpengaruh positif terhadap penguasa bilg bahasa Jepg siswa. Metode tersebut mampu menumbuhk motivasi belajar pada siswa, sehingga dapat berjal secara efektif. Sar Berdasark hasil peneliti yg telah dilakuk, ada beberapa sar yg perlu diperhatik dalam pengguna metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silg terhadap penguasa bilg bahasa Jepg : 1) Pengelola waktu untuk penerap metode Tournament) deng k media soal tekateki silg harus dipertimbgk d dipersiapk deng baik. Hal ini agar proses di dalam kelas dapat berlgsung deng lcar. 2) Penjelas tata cara permain metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silg pada saat peneliti kurg begitu jelas, sehingga siswa byak yg kebingung dalam melaksak permain d sering bertya lagi pada saat permain. Sebaiknya penjelas untuk metode yg k permain harus disampaik deng bahasa yg mudah, agar siswa dapat deng mudah mengerti d memahami. Sehingga waktu yg digunak tidak terbug siasia d siswa tidak perlu bertya ulg ketika permain berlgsung. 3) Penerap metode kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) deng k media soal teka-teki silg baik digunak dalam bilg bahasa Jepg. Untuk peneliti seljutnya diharapk dapat k metode pengajar lain d memaduknya deng media permain. Hal ini dimaksudk agar siswa dapat termotivasi untuk belajar, sehingga diperoleh peningkat hasil belajar siswa secara maksimal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Prosedur peneliti. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharmisi Prosedur Peneliti: suatu Pendekat Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Cdra.T Pelajar Bahasa Jepg Jilid Pertama. Jakarta Pusat: Evergreen Japese Course. Departemen Pendidik d Kebudaya Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Kridalaksa, Harimurti Kelas Tata Bahasa dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka utama. Muneo, Kimura Dasar-Dasar Metodologi Pengajar Bahasa Jepg. Bdung: IKIP Bdung d The Jap Foundation. Muslimin, Ibrahim dkk Pembelajar Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Riduw Belajar Mudah Peneliti Untuk Gurukaryaw d Peneliti Pemula. Bdung :Alphabeta 8

9 Pengaruh Metode Pembelajar Kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournament) deng Menggunak Media Soal Teka-teki Silg Terhadap Penguasa Bilg Bahasa Jepg Pada Siswa Kelas XII A di SMK GAJAH MADA MEJAYAN tahun ajar 2013/2014 Riduw d Sunarto Pengtar statistika: untuk peneliti pendidik, sosial, ekonomi, komunikasi, d bisnis. Bdung : alphabeta Sjaya, Na Perenca d Design Sistem Pembelajar. Jakarta: Kenca Prenada Media Group. Silberm, Melvin L Active Learning 101 Cara Belajar siswa Aktif. Bdung: Nusamedia. Slavin, Robert E Cooperatif Learning: teori, riset, d Praktik. Terjemah oleh Lita. Bdung: Nusa Media. Soebakri Statistik Terap. Surabaya: IKIP Surabaya. Sudjito Gramatika Bahasa Jepg Modern. Jakarta: Kesaint Ble. Sugiyono Metode Peneliti Pendidik: Pendekat Kutitatif, Kualitatif, d R&D. Bdung: Alfabeta. Suryosubroto Proses Belajar Mengajar Sekolah. Jakarat: PT. Rineka Cipta. Susto, Ahmad Teori Belajar & Pembelajar di Sekolah Dasar. Jakarta : Kenca Prenada Media Group. Suyatno Menjelajah Pembelajar Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Bua Pustaka. Tarig, H.G Pengajar Kosakata. Bdung : Angkasa. Tim Penyusun pedom skripsi Pdu Penulis d Penilai skripsi. Surabaya: Univerisitas Negeri Surabaya. Tri Hatmti, Gendis Pengaruh Pembelajar Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) terhadap Penguasa Kosakata Bahasa Jepg Pada Siswa Kelas X-9 SMAN 19 SURABAYA Tahun Ajar 2009/2010. Skripsi: Universitas Negeri Surabaya. ( diterbitk) Warsono d Hariyto Pembelajar Aktif. Teori d Asesmen. Bdung : Remaja Rosdakarya. Yunita, Etiek Kemampu Menggunak Kata Bilg Bahasa Jepg Pada Siswa Kelas XI IA SMA NEGERI 1 MAGETAN. Skripsi; Universitas Negeri Surabaya. ( diterbitk) 9