Perbankan Korporasi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perbankan Korporasi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan"

Transkripsi

1 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis Perbankan Korporasi Laporan Tahunan Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Tinjauan

2 Perbankan korporasi melakukan identifikasi dan berhasil memanfaatkan peluang penyaluran kredit pada tahun 2016 dengan menerapkan suku bunga yang kompetitif dan tetap fokus kepada nasabah berkualitas. Perbankan korporasi BCA terus memperkuat sinergi dengan berbagai unit bisnis untuk meraih peluang-peluang usaha. Portofolio Kredit Korporasi (dalam miliar Rupiah) Penyaluran kredit korporasi difokuskan kepada basis nasabah berkualitas yang telah memiliki rekam jejak yang teruji, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Kemampuan dalam menawarkan suku bunga kredit yang kompetitif telah memungkinkan perbankan korporasi BCA untuk memanfaatkan berbagai peluang penyaluran kredit yang ada, serta mengoptimalkan penyaluran kredit di setiap siklus peningkatan permintaan kredit. Penyaluran kredit dilakukan secara terdiversifikasi ke sektor-sektor usaha sesuai dengan pola bisnis, potensi pertumbuhan dan permintaan Rupiah Valuta Asing Sinergi dengan berbagai unit bisnis terus ditingkatkan untuk memberikan solusi keuangan yang menyeluruh kepada para nasabah. Solusi tersebut termasuk layanan perbankan transaksi, layanan valuta asing, pembiayaan perdagangan dan pembiayaan pasar modal. Melalui ragam produk dan layanan yang andal, BCA berupaya meningkatkan hubungan erat dengan basis nasabah korporasi yang berkualitas. PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan

3 02 Laporan PHOTO AP1 01 Ikhtisar Data 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian 04 Penyaluran Kredit Korporasi yang Sehat Untuk lebih mendalami sektor usaha debitur, tim Relationship Pada tahun 2016 BCA mempertahankan posisinya sebagai Manager dikelompokkan berdasarkan keahlian dan pengetahuan salah satu penyalur kredit korporasi terbesar di Indonesia. BCA khusus di bidang sektor usaha tertentu. Melalui tim Relationship mampu membukukan pertumbuhan portofolio kredit korporasi Manager yang andal, Perbankan Korporasi BCA senantiasa yang sehat, meningkat 9,6% menjadi Rp 154,9 triliun pada membangun komunikasi secara aktif dengan para nasabah guna akhir tahun 2016, berkontribusi 37,2% terhadap total portofolio lebih memahami kondisi lingkungan usaha mereka yang dinamis. kredit Bank. Kredit modal kerja tumbuh 17,8% menjadi Rp 78,1 Upaya ini mendukung BCA dalam memberikan kontribusi bagi triliun sedangkan kredit investasi meningkat 2,4% menjadi pertumbuhan usaha debitur melalui penyediaan solusi produk Rp 76,8 triliun. Penyaluran kredit korporasi diprioritaskan bagi dan layanan yang tepat, termasuk apabila debitur menghadapi perusahaan-perusahaan terkemuka di masing-masing sektor tantangan usaha maupun finansial. industrinya dan yang telah menjalin hubungan jangka panjang dengan BCA. Kredit Korporasi berdasarkan Penggunaan (dalam miliar Rupiah) Kredit korporasi BCA terus dikembangkan dengan menitikberatkan pada upaya pendalaman hubungan dengan nasabah dalam mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Dalam memberikan layanan yang berkualitas bagi para nasabah, BCA didukung oleh Grup Relationship Manager yang andal dan berpengalaman BCA secara konsisten berupaya meningkatkan kompetensi Relationship Manager dan menyediakan sumber daya pendukung yang diperlukan, termasuk pengetahuan industri tertentu, sistem manajemen risiko serta pemahaman produk dan layanan Investasi 118 PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan Modal Kerja

4 Dengan dukungan sumber pendanaan yang solid, BCA senantiasa melakukan pemantauan kondisi debitur dan kinerja sektor- menyesuaikan tingkat suku bunga korporasi agar tetap kompetitif sektor industri. Bank secara proaktif meminimalisasi eksposur dan sesuai dengan kondisi pasar. Melalui kebijakan penyesuaian dan mendorong nasabah-nasabah pada industri yang berisiko suku bunga kredit yang cermat, BCA dapat mengoptimalkan tinggi untuk mengelola neraca mereka secara prudent, termasuk penyerapan kredit di sepanjang tahun, serta memanfaatkan dengan mengurangi pinjamannya. siklus peningkatan permintaan kredit. Pada tahun 2016, secara umum para nasabah korporasi cenderung berhati-hati dalam Dalam beberapa tahun terakhir, BCA membatasi penyaluran pengelolaan usahanya termasuk dalam perencanaan modal kerja kredit untuk industri perhotelan dengan mempertimbangkan dan belanja modal perusahaan sehingga jumlah permintaan cepatnya pertumbuhan pembangunan hotel baru di Indonesia kredit relatif datar di sepanjang tahun, kecuali menjelang hari serta semakin ketatnya kompetisi di sektor tersebut. Kredit pada raya Idul Fitri dan akhir tahun. Hal ini sejalan dengan kondisi industri ini diberikan secara prudent kepada debitur yang memiliki perekonomian dalam negeri dan kondisi bisnis secara umum. usaha yang mapan dengan agunan yang berkualitas. BCA relatif tidak memiliki eksposur langsung pada sektor pertambangan Penyaluran kredit secara hati-hati ke segmen pasar yang batu bara namun Bank terus melakukan pemantauan kondisi terdiversifikasi dan terpetakan secara jelas telah meminimalkan usaha debitur terutama yang bergerak di industri pendukung eksposur risiko yang dapat timbul akibat penurunan kinerja bisnis pertambangan, seperti bidang usaha jasa angkutan industri tertentu. Diversifikasi portofolio kredit dilakukan ke laut dan sungai yang terkena dampak dari penurunan volume sektor-sektor potensial, diantaranya sektor Perkebunan dan pengangkutan hasil tambang. Per akhir tahun 2016 eksposur Pertanian; Jasa ; Bahan Kimia dan Plastik; serta BCA pada sektor jasa angkutan laut relatif rendah sebesar Pembiayaan Konsumen. Per akhir tahun 2016, 10 portofolio Rp 2,4 triliun atau 1,6% dari total portofolio kredit korporasi kredit terbesar berdasarkan sektor industri mencakup 64,9% Bank. Tekanan kualitas kredit pada sektor ini diperkirakan telah dari total kredit korporasi BCA. Diversifikasi tersebut mendukung mencapai puncaknya sejalan dengan siklus harga komoditas BCA dalam meminimalisasi risiko konsentrasi. Di tengah tren batu bara yang mulai menunjukkan perbaikan. kenaikan kredit bermasalah sektor perbankan, BCA senantiasa PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan

5 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Tinjauan Bisnis Perbankan Korporasi Guna meminimalisasi risiko nilai tukar, BCA menetapkan batasan (ceiling) dalam penyaluran kredit korporasi valuta asing. Penyaluran kredit dalam valuta asing ditujukan untuk nasabah korporasi yang pendapatan utamanya dalam bentuk valuta asing. Kredit dalam denominasi valuta asing tumbuh 29,2% menjadi Rp 21,4 triliun, sementara kredit dalam denominasi Rupiah meningkat 7,0% menjadi Rp 133,5 triliun pada tahun Secara keseluruhan, mayoritas kredit korporasi BCA diberikan dalam bentuk mata uang Rupiah yaitu 86,2% dari total kredit korporasi, sedangkan kredit korporasi dalam valuta asing hanya sebesar 13,8%. Dengan penerapan prinsip prudent dan upaya-upaya dalam meminimalisasi risiko, BCA dapat menjaga kualitas kredit korporasi yang sehat dengan rasio kredit bermasalah Non- Performing Loan (NPL) sebesar 0,8%, meskipun mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 0,3%. Tingkat NPL korporasi tetap terjaga dalam batasan risk appetite Bank. Kenaikan NPL kredit korporasi ini terutama karena pelemahan kinerja usaha debitur di bidang pendukung industri telekomunikasi serta beberapa korporasi kecil di yang tersebar di berbagai sektor ekonomi termasuk sektor jasa angkutan laut. Kredit Sindikasi Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pemerintah merupakan peluang yang berhasil dimanfaatkan oleh BCA melalui aktivitas kredit sindikasi. Likuiditas dan permodalan yang solid telah memberikan kapasitas dan menjadikan BCA sebagai salah satu pemain utama di bidang kredit sindikasi di Indonesia. Pada akhir tahun 2016 BCA telah menyelesaikan kredit sindikasi sebesar Rp 27,3 triliun, naik 5,6% dibandingkan Rp 25,9 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya. Total partisipasi kredit sindikasi yang dibukukan BCA mencapai Rp 7,2 triliun, meningkat 69,6% dibandingkan Rp 4,2 triliun pada tahun sebelumnya. Selain memberikan pendapatan bunga, kredit sindikasi juga sumber bagi perolehan fee-based income, dimana BCA dapat berperan sebagai agen fasilitas, agen jaminan, atau agen rekening dana sementara. Sebagian besar kredit sindikasi BCA digunakan untuk membiayai infrastruktur antara lain dalam pembangunan bandara, pengembangan jalan tol, pre-financing kontraktor dan pembangunan transmisi listrik. BCA berpartisipasi dalam proyek pembangunan beberapa bandara di bawah naungan Angkasa Pura I; kredit sindikasi kepada Listrik Negara (PLN) untuk pembangunan transmisi yang merupakan bagian dari Jaringan Transmisi Sumatera 500 KV; dan pembiayaan dana talangan untuk jalan tol ruas Pandaan-Malang. Atas partisipasi BCA dalam penyediaan kredit sindikasi pada pengembang jalan tol, BCA meraih peluang untuk memperkuat bisnis perbankan transaksi di area pembayaran non-tunai melalui kartu pra-bayar Flazz untuk pembayaran tiket tol. 10 Portofolio Kredit Korporasi Terbesar Berdasarkan Sektor Industri Sektor Industri Perkebunan dan Pertanian 11,0% 10,5% Jasa * 7,7% 4,0% Bahan Kimia dan Plastik 6,5% 7,8% Pembiayaan Konsumen 6,4% 4,9% Pembangkit Energi dan Tenaga Listrik 6,1% 5,8% Bahan Bangunan dan Besi Konstruksi Lainnya 6,0% 5,1% Telekomunikasi 5,8% 7,5% Transportasi dan Logistik 5,4% 5,6% Makanan dan Minuman 5,3% 4,5% Pariwisata 4,7% 5,5% Total 64,9% 61,2% * Termasuk fasilitas kredit kepada bank lain 120 PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2016

6 Pengembangan Layanan yang Beragam Melengkapi penyediaan fasilitas kredit, Perbankan Korporasi BCA berupaya mengembangkan solusi bisnis yang menyeluruh bagi para nasabah. Perbankan Korporasi menerapkan pendekatan single view of customer dalam mengidentifikasi dan menyediakan kebutuhan nasabah. Langkah strategis ini mendukung penggunaan produk dan layanan BCA yang beragam antara lain valuta asing, pembiayaan perdagangan (trade finance), pembiayaan pasar modal, cash management, serta solusi perbankan transaksi lainnya. BCA secara konsisten menyelenggarakan kegiatankegiatan rutin seperti seminar, business matching dan gathering untuk mempererat hubungan antara nasabah dengan BCA dan dengan sesama nasabah yang memiliki komunitas dan sektor industri yang berhubungan. Melalui layanan cash management, BCA memperluas jaringan nasabah yang mencakup rantai bisnis supplier dan distributor. Layanan cash management berperan dalam memperkuat bisnis inti BCA di bidang perbankan transaksi. Mengikuti perkembangan teknologi terkini, BCA terus memperkuat platform layanan cash management untuk menyediakan solusi keuangan yang komprehensif di sepanjang rantai suatu industri. Pada tahun 2015 BCA telah meluncurkan layanan KlikBCA Bisnis Integrated Solution yang merupakan pengembangan dari platform KlikBCA Bisnis dengan fitur yang lebih lengkap, tampilan yang lebih menarik dan beragam kemudahan lainnya. BCA terus melanjutkan pengembangan aplikasi internet banking KlikBCA Bisnis Integrated Solution ini guna memenuhi kebutuhan akan layanan corporate cash management dengan lebih baik. Pada tahun 2016 telah terdapat 53 nasabah korporasi yang menggunakan layanan KlikBCA Bisnis Integrated Solution. BCA menyadari pentingnya pengelolaan layanan cash management berbasis komunitas bisnis untuk mendukung penghimpunan dana CASA dan fee-based income. Beberapa komunitas yang telah dikelola diantaranya adalah komunitas migas, pasar modal, pasar berjangka, dan telekomunikasi. Pada komunitas migas, khususnya SPBU, sebanyak 75% SPBU di Jakarta telah menjadi merchant BCA yang sebagian besar melakukan pembayaran produk ke prinsipal melalui sistem BCA. BCA mengoptimalkan peluang perkembangan bisnis di industri penerbangan dan online travel agent dengan menghubungkan kedua komunitas tersebut melalui layanan pembayaran virtual account. Melangkah ke Depan BCA mencermati kondisi berbagai sektor usaha untuk memahami sektor yang berpotensi ataupun sektor yang perlu mendapat perhatian khusus. Bank berupaya mendukung nasabah berkualitas secara berkesinambungan atas kebutuhan kredit korporasi dan senantiasa membangun hubungan yang lebih erat untuk bertumbuh bersama kedepannya. Sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur, BCA akan menjajaki dan meraih peluang atas program tersebut, diantaranya melalui penyaluran kredit sindikasi. Selain itu, fokus pada cash management akan menjadi kunci dalam meraih aktivitas pembayaran nasabah korporasi. BCA akan meningkatkan kemampuan para Relationship Manager di bidang supply chain financing dan cash management, serta mempelajari sektor-sektor dan industri-industri baru yang potensial untuk bisnis di masa depan. Melanjutkan program kerja yang sudah dijalankan dalam beberapa tahun terakhir, BCA akan terus berupaya memahami dan mengantisipasi kebutuhan nasabah. Perbankan Korporasi akan membangun kerja sama yang erat dengan unit-unit bisnis lainnya di BCA dan anak-anak usaha agar dapat memberikan layanan yang lebih baik. Kerja sama dengan bank-bank asing di kawasan Asia akan terus dipererat guna menangkap peluang-peluang aktivitas transaksi antar negara serta layanan trade finance dan valuta asing. Melalui referral dari bank-bank asing tersebut, BCA akan terus menjajaki peluang permintaan kredit baru dari para grup usaha investor asing yang berencana melakukan investasi langsung di Indonesia. PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan

7 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan UKM Laporan Tahunan Laporan Konsolidasian

8 Di tengah rendahnya permintaan kredit usaha pada tahun 2016, BCA berupaya mengoptimalkan penyerapan kredit dengan memanfaatkan kesempatan di setiap siklus peningkatan kredit dan menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif kepada debitur Bank. BCA terus memperkokoh infrastruktur kredit serta melakukan penyederhanaan proses pengolahan dengan tetap memperhatikan prinsip manajemen risiko yang prudent. Portofolio Kredit Komersial dan UKM (dalam miliar Rupiah) Penyaluran kredit komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM) BCA didukung dengan jaringan cabang yang tersebar luas dan berlokasi strategis di kota-kota besar dan sentra perdagangan utama di Indonesia. Pada tahun 2016 BCA dihadapkan pada kondisi permintaan kredit yang belum sepenuhnya kondusif dan penurunan tingkat suku bunga. BCA merespon kondisi ini dengan menurunkan tingkat suku bunga kredit usaha untuk mempertahankan daya saing serta memanfaatkan peningkatan permintaan kredit usaha pada periode perayaan Idul Fitri dan menjelang akhir tahun. BCA menutup tahun 2016 dengan posisi kredit komersial dan UKM sebesar Rp 149,3 triliun, meningkat 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Komersial Melengkapi aktivitas penyaluran kredit komersial dan UKM, BCA menekankan pentingnya peran cash management sebagai sarana pengelolaan posisi kas bagi para nasabah usaha kecil dan menengah. Aktivitas cash management mendukung PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan

9 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian dan memperkuat bisnis inti perbankan transaksi BCA. Guna memaksimalkan penyerapan kredit, BCA menawarkan suku Pengembangan layanan cash management tidak hanya berupa bunga yang kompetitif sesuai permintaan pasar dan sejalan pengembangan teknologi, tetapi juga dalam hal peningkatan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Sebagai service level dengan memanfaatkan jaringan yang luas dan intermediasi keuangan, BCA berupaya menyalurkan kredit ragam produk yang ada. ke berbagai sektor yang memiliki potensi pertumbuhan dan ketahanan bisnis di tengah proses pemulihan perekonomian Kredit Komersial dan UKM Indonesia. Pada tahun 2016, secara umum para pengusaha cenderung 124 berhati-hati dalam pengelolaan usahanya termasuk dalam Kategori kredit komersial disalurkan bagi perusahaan dan perencanaan modal kerja dan kegiatan investasi. Hal ini pemilik bisnis berskala menengah dengan nilai pinjaman menyebabkan jumlah permintaan kredit yang relatif datar berkisar antara Rp 10 miliar hingga Rp 350 miliar. Pada tahun di sepanjang tahun, kecuali periode menjelang hari raya Idul 2016 kredit komersial BCA mencapai Rp 97,1 triliun, meningkat Fitri dan akhir tahun. Rendahnya tingkat permintaan kredit 6,4%, dan berkontribusi 65,0% terhadap total portofolio kredit sejalan dengan inisiatif para nasabah dalam menyesuaikan komersial dan UKM. Kenaikan portofolio kredit komersial di aktivitas bisnisnya berdasarkan kondisi terkini perekonomian tahun 2016 terutama berasal dari sektor Distributor, Retailer & dalam negeri. Toserba; Properti & Konstruksi; serta Tekstil dan Produk Tekstil. Meskipun permintaan kredit masih relatif lemah, dengan basis BCA menyempurnakan proses internal untuk lebih meningkatkan penyaluran kredit yang tersebar luas, BCA berhasil membukukan kualitas layanan. Proses pengolahan kredit disederhanakan pertumbuhan kredit komersial dan UKM. Pada tahun 2016 BCA dengan tetap memperhatikan prinsip manajemen risiko. mencatat peningkatan portofolio kredit komersial dan UKM Selanjutnya, Bank memanfaatkan tahun 2016 untuk terus sebesar 3,7% menjadi Rp 149,3 triliun. memperkokoh infrastruktur kredit, diantaranya dengan PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2016

10 memperkuat Sentra Bisnis Komersial yang berfungsi mengelola portofolio kredit komersial pada tingkat wilayah. Pada akhir tahun 2016 Sentra Bisnis Komersial tersedia sebanyak 14 sentra yang berlokasi di kota-kota pusat bisnis dan perdagangan di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Bandung dan Surabaya maupun di kota-kota luar Jawa seperti Medan, Palembang, Makassar dan Denpasar. Dalam upaya membangun hubungan dengan debitur komersial, Bank secara rutin menyelenggarakan kegiatan gathering yang dikoordinasikan oleh Sentra Bisnis Komersial. Di kategori UKM, Bank menyediakan fasilitas kredit dengan nilai hingga Rp 10 miliar. Pada akhir tahun 2016 penyaluran kredit UKM BCA tercatat sebesar Rp 52,2 triliun, relatif stabil dibandingkan Rp 52,8 triliun pada tahun sebelumnya. Sebagian besar nasabah UKM terdiri dari pemilik usaha keluarga, pemilik toko dan restoran serta pemilik pabrik berskala kecil. Penyaluran kredit segmen UKM dilayani melalui kantor cabang yang tersebar pada lokasi-lokasi strategis di pusat perdagangan dan perkotaan di Indonesia, dan didukung oleh sistem penilaian aplikasi pengajuan kredit serta manajemen risiko secara online dan tersentralisasi. Untuk dapat menjangkau pasar kredit UKM secara lebih luas, BCA bekerja sama dengan beberapa mitra institusi, seperti Bank Perkreditan Rakyat dan koperasi guna memberikan fasilitas pinjaman secara langsung melalui program channeling. Selain itu, BCA bekerja sama dengan entitas anak, BCA Syariah dalam pengembangan produk dan layanan bagi nasabah segmen mikro, kecil dan menengah. Posisi permodalan dan likuiditas BCA yang solid mendukung pengembangan portofolio kredit Bank melalui berbagai program perkreditan di berbagai segmen. Pada tahun 2016 BCA meningkatkan sinergi pembiayaan kredit korporasi komersial dan UKM melalui pendekatan value chain financing. BCA terus mengembangkan distributor financing maupun supplier financing serta berfokus pada perusahaan-perusahaan di sektor industri yang memiliki potensi pertumbuhan seperti sektor perdagangan. Pada tahun 2016 BCA membentuk skema kredit khusus untuk area perdagangan tertentu, dimana nasabah dapat menggunakan agunan utama berupa kios dengan suku bunga yang kompetitif. Bank senantiasa mengkaji kecukupan jumlah account officer yang ditempatkan pada kantor cabang agar memadai secara kuantitas untuk menangani pengolahan keseluruhan portofolio kredit. Guna memberikan layanan yang berkualitas, BCA membekali para account officer dengan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan perkreditan, evaluasi bisnis, dan kemampuan dalam menjalin hubungan dengan nasabah. PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan

11 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Tinjauan Bisnis Perbankan Komersial dan UKM Keunggulan BCA di bidang perbankan transaksi telah mendukung pengembangan portofolio kredit komersial dan UKM. BCA melayani sebagian besar transaksi keuangan para nasabah sehingga memungkinkan untuk lebih memahami kebutuhan maupun arus kas dari para nasabah komersial dan UKM. Pengolahan informasi nasabah terus disempurnakan sehingga mendukung para account officer dalam menyediakan fasilitas kredit kepada nasabah yang berkualitas, serta melakukan pemantauan kondisi keuangan debitur untuk mempertahankan kualitas kredit. Guna mempermudah proses kerja para account officer dalam memperoleh dan menganalisa informasi tersebut, analytical tools yang berbasis komputer dan piranti mobile telah dikembangkan oleh BCA. BCA menerapkan kebijakan penyaluran kredit yang berhati-hati dengan prioritas penyaluran kredit bagi debitur yang memiliki prospek usaha menjanjikan dan telah menjalin hubungan baik dengan Bank. Pada tahun 2016 kondisi kualitas kredit komersial dan UKM tetap terjaga pada level yang sehat. Adapun terdapat peningkatan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loans NPL) segmen komersial menjadi 2,8% pada tahun 2016 dibandingkan 1,2% pada tahun 2015, yang tersebar di berbagai sektor industri terutama pada sektor jasa angkutan laut serta sektor properti dan konstruksi. Namun demikian, peningkatan rasio NPL komersial tersebut telah diperkirakan sebelumnya dan masih dalam batasan risk appetite BCA. Pada triwulan IV 2016 laju kenaikan tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Sementara itu, NPL segmen UKM relatif stabil sebesar 1,1% pada akhir tahun 2016 dibandingkan 1,0% pada akhir tahun Dengan demikian, secara keseluruhan NPL segmen komersial dan UKM pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar 2,2% dibandingkan 1,1% pada tahun Cash Management BCA menyediakan layanan cash management dalam melayani transaksi berbagai perusahaan dari beragam sektor industri yang meliputi transaksi Business-to-Business (B2B) maupun Business-to-Consumer (B2C). Target bisnis utama layanan ini adalah segmen korporasi dan komersial serta perusahaan yang berada dalam rantai bisnis segmen nasabah tersebut. Pada tahun 2016 jumlah perusahaan yang menggunakan solusi cash management BCA telah mencapai lebih dari 100 ribu, dimana jumlah tersebut termasuk perusahaan yang terhubung dalam rantai bisnis perusahaan besar maupun komunitas bisnis. Pengguna layanan virtual account BCA yang merupakan salah satu fitur cash management terus meningkat signifikan. Bank menyediakan solusi virtual account dan notifikasi yang dapat menginformasikan pergerakan dana secara real-time sehingga dapat mempercepat informasi pembayaran pelanggan dan mempermudah proses rekonsiliasi transaksi. BCA memperluas layanan cash management dalam bentuk komunitas yaitu kelompok perusahaan yang terkait satu sama lain dalam mata rantai bisnis dari supplier hingga ke distributor. Beberapa komunitas yang telah dikelola antara lain Komunitas Migas, Komunitas Pasar Modal, Komunitas Pasar Berjangka dan Komunitas Telekomunikasi. Pada Komunitas Pasar Modal, sekitar 70% perusahaan efek telah melakukan kerja sama Pembukaan Rekening Dana Nasabah dengan BCA, dimana market share Rekening Dana Nasabah mencapai hampir 50%. Pada tahun 2016 BCA turut mendukung program Bursa Efek Indonesia untuk mengedukasi masyarakat mengenai investasi di pasar modal dengan berpartisipasi dalam membawakan materi edukasi di Sekolah Pasar Modal. Pada Komunitas Migas, sebanyak 75% SPBU di Jakarta telah menjadi merchant BCA yang mana sebagian besar melakukan pembayaran produk ke prinsipal melalui sistem Bank. Pada sektor industri pelayanan publik, BCA menyediakan solusi bagi nasabah pebisnis yang memerlukan sarana pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi karyawannya. Disamping itu, Bank juga menawarkan layanan pembayaran iuran kepesertaan BPJS Kesehatan nasabah perorangan melalui auto debet kartu kredit BCA. Untuk mengembangkan layanan dan solusi terpadu cash management yang meliputi transaksi payment, collection, account & liquidity management terutama untuk intensitas dan skala transaksi yang besar, BCA menyediakan layanan system to system dan host to host. Layanan terpadu ini dipasarkan dengan branding KlikBCA Bisnis Integrated Solution yang merupakan pengembangan dari KlikBCA Bisnis dengan fitur yang lebih komprehensif termasuk supply chain financing. Dalam penyediaan layanan cash management yang menyeluruh, BCA melakukan penyesuaian (customize) sistem, produk dan layanan guna memenuhi kebutuhan nasabah maupun komunitas. 126 PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2016

12 Di tahun 2016, BCA juga mengembangkan pengelolaan Komunitas Digital Business yang merupakan salah satu bisnis potensial di tengah pertumbuhan pesat bisnis e-commerce dan perusahaan startup teknologi di Indonesia. Perkembangan teknologi tersebut telah membuka peluang dalam perkembangan pasar cash management system BCA, terutama pada perusahaan e-commerce. Bank memberikan layanan pembayaran real-time kepada online merchant dalam memproses transaksi dengan mudah, aman dan terpercaya. Selain itu, BCA menjalankan pilot project pengembangan Application Programming Interface (API) platform yang memungkinkan para pelaku fin-tech ataupun e-commerce terhubung dengan layanan perbankan Bank untuk melayani kebutuhan transaksi keuangannya. Pada tahun 2017 BCA akan terus berupaya memperkuat layanan cash management untuk meningkatkan pertumbuhan fee-based income serta memperkokoh perbankan transaksi BCA. Dalam penyediaan layanan cash management, BCA akan terus mengkaji prioritas sektor bisnis dan komunitas yang akan digarap dengan memperhatikan potensi dan risikonya. Salah satu industri bisnis yang akan dijajaki untuk layanan cash management di tahun 2017 adalah industri yang berhubungan dengan transportasi sejalan dengan program pengembangan sarana infrastruktur yang semakin gencar dicanangkan oleh Pemerintah; serta industri yang berhubungan dengan logistik sejalan dengan pertumbuhan pasar e-commerce yang tidak terlepas dari bisnis pengiriman barang. Rencana ke Depan Pada tahun 2017 BCA akan mencermati perkembangan kondisi perekonomian Indonesia dan fokus kepada sektor-sektor yang berpotensi maupun yang perlu mendapat perhatian khusus. Bank senantiasa mempererat hubungan dengan nasabah untuk mendukung kebutuhan mereka akan fasilitas kredit dan memperluas peluang bisnis dengan nasabah berkualitas. Dalam mendukung pertumbuhan kredit komersial dan UKM kedepannya, BCA akan melanjutkan penyempurnaan prosedur dan infrastruktur kredit, termasuk pengembangan kualitas dan penambahan account officer baru, penjajakan produk baru dan penyederhanaan proses kredit. Pendekatan value chain financing akan terus dikembangkan melalui sinergi antara pembiayaan kredit korporasi dengan kredit komersial dan UKM. PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian LAPORAN POSISI KEUANGAN BCA membukukan posisi keuangan yang solid, didukung oleh posisi permodalan dan likuiditas

Lebih terperinci

Mempertahankan Soliditas

Mempertahankan Soliditas Hasil Kinerja Semester I 2017 Mempertahankan Soliditas Public Expose 2017 PT Bank Central Asia Tbk Jakarta, 9 Agustus 2017 Daftar Isi Tinjauan Makro Ekonomi halaman Kondisi makro ekonomi 4 Ikhtisar kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, pemanfaatan teknologi tersebut dalam dunia bisnis merupakan satu tahapan penting guna mendukung pengembangan

Lebih terperinci

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Individu Perbankan Individu Tahun

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. Rp 162,5 triliun

10,3% Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. Rp 162,5 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Tresuri dan Internasional Perbankan

Lebih terperinci

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama Laporan Utama Utama 16 Laporan Tahunan Danamon 2007 Kami berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan di berbagai bidang... Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan bangga saya laporkan bahwa dalam segala

Lebih terperinci

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil Tinjauan Bisnis 04 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial Pendukung Bisnis Tinjauan Perbankan Tresuri dan Internasional Kang Iman cari

Lebih terperinci

Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan

Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 128 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan Pendukung Bisnis Perbankan Individu Laporan Tahunan 2016 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab

Lebih terperinci

KlikACC P2P Lending Solusi Pembiayaan untuk UMKM

KlikACC P2P Lending Solusi Pembiayaan untuk UMKM KlikACC P2P Lending Solusi Pembiayaan untuk UMKM Agenda Peluang Pasar UMKM saat ini Filosofi KlikACC Siapa KlikACC? Cara Kerja P2P KlikACC Kunci Sukses Langkah Berikutnya Pasar Pembiayaan UMKM: Sela antara

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK Bagaimana kinerja PT Bank Mandiri Persero (Tbk) dari awal 2014 sampai

Lebih terperinci

04 Analisis dan Pembahasan Manajemen

04 Analisis dan Pembahasan Manajemen 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian 04 Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tinjauan Pada tahun 2016 BCA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar pendapatan bank berasal dari pendapatan bunga yang berasal dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya pertumbuhan

Lebih terperinci

OPSI SAHAM PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT

OPSI SAHAM PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA Visi dan Misi BCA ditetapkan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

Kinerja BNI Semester I Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7%

Kinerja BNI Semester I Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7% Kinerja BNI Semester I - 2017 Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7% Jakarta, 12 Juli 2017 --- Pada paruh I tahun 2017, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBNI) mencatatkan

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

Perbankan Transaksi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan

Perbankan Transaksi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 108 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis Perbankan Transaksi Laporan Tahunan 2016 06 Tanggung Jawab

Lebih terperinci

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan Analisis Manajemen Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerima simpanan (deposit) dari masyarakat, kemudian simpanan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerima simpanan (deposit) dari masyarakat, kemudian simpanan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otorisasi perbankan untuk menerima simpanan (deposit) dari masyarakat, kemudian simpanan tersebut disalurkan

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun

Lebih terperinci

Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris 34 PT Bank Central Asia Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1992 dan 1997 dengan tingkat pertumbuhan aset sebesar

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

Banking Weekly Hotlist (24 Juli 28 Juli 2017)

Banking Weekly Hotlist (24 Juli 28 Juli 2017) Banking Weekly Hotlist (24 Juli 28 Juli 2017) FINTECH DAN INOVASI DIGITAL Hadapi Fintech, Bank Kedepankan Inovasi Digital Di tengah pesatnya pertumbuhan industri financial technology (fintech) dianggap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sales Promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung

Lebih terperinci

Banking Weekly Hotlist (10 Juli 14 Juli 2017)

Banking Weekly Hotlist (10 Juli 14 Juli 2017) Banking Weekly Hotlist (10 Juli 14 Juli 2017) PENJAMINAN SIMPANAN Hingga Mei 2017, LPS Jamin 212,6 Juta Rekening Simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data mengenai pertumbuhan jumlah rekening

Lebih terperinci

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 8. Memantau kepatuhan BCA dengan prinsip pengelolaan bank yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui unit kerja

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah

Lebih terperinci

9

9 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan ARTAJASA didirikan PT Aplikanusa Lintasarta (LINTASARTA) yang merupakan induk perusahaan telah menjadi mitra industri perbankan di Indonesia. Setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan resikonya.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat menyediakan berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat. Indonesia sebagai salah satu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa keuangan berbasis Islam

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa keuangan berbasis Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perbankan syariah di Indonesia, dikarenakan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa keuangan berbasis Islam sangat tinggi. Seiring dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka manajemen BNI memutuskan menggarap pasar bank syariah sebagai salah satu upaya untuk memperkuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah luput dari permasalahan ekonomi. Dengan situasi yang cepat berubah, masyarakat memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan yang bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat konvensional adalah

Lebih terperinci

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya; KEPALA EKSEKUTIF PENGAWASAN PERBANKAN OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR FORUM KOMUNIKASI DIREKTUR KEPATUHAN PERBANKAN PENERAPAN TATA KELOLA DAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN JAKARTA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sebelum krisis tahun 1998 sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tidak dilirik oleh perbankan karena mereka menilai sektor ini tidak layak untuk dibiayai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam memajukan perekonomian negara, perbankan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini karena bank mempunyai fungsi utama untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lampiran 2 Ringkasan tanya jawab dalam Public Expose Tahun 2017: Pertanyaan 1: Berapa total dividen yang akan dibagikan tahun ini dan tanggal berapa pembagiannya. Untuk tahun 2017, berapa target

Lebih terperinci

Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Sambutan Gubernur Bank Indonesia Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Diskusi dan Peluncuran buku Kajian Stabilitas Keuangan Yang kami hormati, Jakarta, 10

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

Percaya pada keyakinan Anda

Percaya pada keyakinan Anda Laporan Tahunan 2004 Percaya pada keyakinan Anda iii Bp. Erlan Cahyana, nasabah DSP Khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bekerja di kawasan industri dan pabrik, kami membuka 57 unit DSP pada tahun

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha BAB l PENDAHULUAN I I. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Aktivitas sektor perbankan dalam suatu negara memegang peranan penting dalam memajukan kehidupan masyarakatnya. Setiap orang dalam melakukan transaksi finansial yang berhubungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia terus mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bank-bank dituntut untuk menjadi lebih dinamis terhadap perubahan agar siap bersaing

Lebih terperinci

Financial Support in in Sustainable Renewable Energy Across Indonesia (Case : Electricity)

Financial Support in in Sustainable Renewable Energy Across Indonesia (Case : Electricity) Financial Support in in Sustainable Renewable Energy Across Indonesia (Case : Electricity) Disampaikan oleh : Edi Pujiyanto Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sekilas Bank Mandiri Jaringan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen 8,60% sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Valuta Asing. dalam batas yang diperkenankan ketentuan BI maksimal

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/29

OVERVIEW 1/29 OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri. Arti penting analisis industri untuk menyeleksi sekuritas. Metode yang digunakan untuk mengestimasi tingkat keuntungan, earning per share, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak dimana 99,7% atau

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak dimana 99,7% atau I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2006 jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak 48.936.840 dimana 99,7% atau sebesar 48.822.925 merupakan Usaha Kecil

Lebih terperinci

14 juta. Perbankan Transaksi. Tinjauan Bisnis. Rp 581,1 triliun

14 juta. Perbankan Transaksi. Tinjauan Bisnis. Rp 581,1 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Transaksi Aman, nyaman dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar

Lebih terperinci

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007 KINERJA PERBANKAN (per ) R e f A. Sumber Dana Bank A.1. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama dana perbankan. Hingga total sumber dana bank umum mencapai Rp1.746,80 triliun atau naik 10,89% dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk mengetahui, meniru dan menyusun cara-cara untuk mematahkan. terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk mengetahui, meniru dan menyusun cara-cara untuk mematahkan. terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman informasi dan globalisasi, kompetisi yang terjadi pada seluruh bidang usaha menjadi semakin ketat ditandai dengan semakin banyaknya lini produk

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Kota

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1). I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perbankan adalah lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai pengumpul dana masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka menggerakan roda

Lebih terperinci

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Momentum bisnis yang kuat serta pencapaian rekor kinerja yang konsisten Ringkasan: Laba Group meningkat

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi keuangan, moneter dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Modal. BPR. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5849) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia

MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. A member of MUFG, a global financial group For Immediate MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia

Lebih terperinci

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015 Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference The Future of Asia s Finance: Financing for Development Jakarta, 2 September 2015 Yang terhormat Managing Director

Lebih terperinci

Solusi Cerdas Bisnis Anda

Solusi Cerdas Bisnis Anda PermataSME Cash Management Solusi Cerdas Bisnis Anda GRATIS biaya transaksi LLG, RTGS, Transfer online melalui Permatae-Business sampai dengan 31 Desember 2015 Jutaan Keluarga. Satu Bank. SME Cash Management

Lebih terperinci

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK 1 Sekilas CCB Indonesia CCB Indonesia PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk ( CCB Indonesia ) adalah Bank Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian yang baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian yang baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian yang baru ternyata mengamanatkan untuk dibentuknya suatu lembaga pembiayaan industri sendiri yang mandiri. Pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kinerja Bank BUMN PT. XYZ pada tahun 2016 mencatat laba bersih sebesar Rp. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. 9,07

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN MASALAH

BAB 3 PERUMUSAN MASALAH BAB 3 PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

I. UMUM II. PASAL...

I. UMUM II. PASAL... PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 19 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM I. UMUM Dalam rangka mendukung tujuan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan pembangunan ekonomi tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dengan cara mencapai pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada prinsipnya pengertian agribisnis adalah merupakan usaha komersial (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan

Lebih terperinci

5.1 Kesimpulan. Universitas Kristen Maranatha

5.1 Kesimpulan. Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh selama melakukan penelitian mengenai analisis kinerja kredit dan pengaruhnya terhadap perolehan laba PT Bank Central

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi industri perbankan nasional saat ini menunjukkan perkembangan yang positif didukung dengan kinerja rentabilitas dan efisiensi yang tergolong baik. Hal

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko

Lebih terperinci

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham*** PRESS RELEASE 24 April 2018 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2018 Ikhtisar Laba bersih per saham turun 2% menjadi 123 Pangsa pasar mobil dan motor

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

UMKM & Prospek Ekonomi 2006 UMKM & Prospek Ekonomi 2006 Oleh : B.S. Kusmuljono Ketua Komite Nasional Pemberdayaan Keuangan Mikro Indonesia (Komnas PKMI) Komisaris BRI Disampaikan pada : Dialog Ekonomi 2005 & Prospek Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komoditas dunia

Lebih terperinci