FILSAFAT, SEBUAH PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FILSAFAT, SEBUAH PENGANTAR"

Transkripsi

1 FILSAFAT, SEBUAH PENGANTAR Oleh Handoko, S.S, M.Hum 1. Pendahuluan Jauh sebelum istilah filsafat itu ada, manusia telah lebih dahulu berfilsafat. Hal ini dapat dilihat dari majunya peradaban manusia dan berbagai temuantemuan sejarah tentang peradaban manusia. Mesir, misalnya telah mengembangkan peradabannya jauh sebelum Pythagoras menjelaskan konsep trigonometrinya. Piramida yang begitu megah dan tersusun rapi tidaklah dapat bangun kecuali dengan perhitungan dan logika yang cermat. Bangsa Saba di Yaman telah mengembangkan sistem irigasi yang mampu mengantarkannya menjadi bangsa yang makmur. Jauh sebelum Aristoteles mendirikan Lyceum, peradaban-peradaban di berbagai belahan dunia telah mengenal aksara dan perhitungan, bahkan beberapa peradaban telah memiliki sistem penanggalan dan ilmu falak. Semua peradaban manusia yang menakjupkan itu tidaklah ada begitu saja melainkan hasil dari pemikiran dan perenungan manusia akan alam dan sistem yang ada padanya. Proses kontemplasi ini muncul dari dorongan dalam diri manusia yang terwujud dalam bentuk rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang kemudian dirumuskan dan menjadi disiplin yang dikenal dengan filsafat. 1

2 2. Definisi Filsafat Secara bahasa, kata filsafat berasal dari kata philo dan sofia. Philo artinya cinta, sophia artinya hikmah, kebijakan 1. Jadi filsafat dapat diartikan sebagai cinta kebijakan (the love of wisdom). Banyak filosof yang telah mendefenisikan filsafat, diantaranya: 1. Plato ( S.M) mendefinisikan filsafat sebagai penemuan kenyataan atau kebenaran mutlak Aristoteles ( S.M) menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda Neoplatoisme berpendapat bahwa filsafat adalah bersekutu dengan ilahi Hegel ( ) berpendapat bahwa filsafat bertugas untuk mendeduksi kategori-kategori untuk menemukan hakikat semua hal 5. Dalam Kamus Filsafat (Bagus, 2005: 242) secara istilah filsafat dapat diartaikan sebagai: 1. Upaya spekulatif untuk mengkaji suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas. 2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata. 3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan; sumbernya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya. 4. Penyelidikan kritis tentang pengandaian-pengandaian dan peryataanpernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang. 1 A. Pablo Iannone, Dictionary of World Philosophy, Routledge: New York (2001) hal Loren Bagus. Kamus FilsafatI. Gramedia:Jakarta (2005), hal Ibid. hal Ibid. 5 Ibid. 2

3 5. Disiplin ilmu yang membantu anda melihat apa yang Anda katakana dan untuk mengatakan apa yang Anda lihat. Dalam tulisan ini, penulis mengutip pendapat Blocker (1999:3) menggunakan pendekatan teknis yang mendefenisikan filsafat sebagai refleksi kritis tentang pertanyaan-pertanyaan normatif dasar dan umum yang dapat dipertahankan secara logis dan sistematis untuk menjawab pertanyaanpertanyaan mendasar. (Philosophy is critical reflection on basic and general normative questions with the aim to providing defensible and systematic answers to some very fundamental questions). Dari defenisi diatas terdapat 5 sifat penting, yaitu refleksif (reflective), normatif (normative), kritis (critical), rasional (rational), sistematis (systematic). Refleksif berarti filsafat menelaah asumsi dasar tentang budaya. Normatif berarti filsafat berhubungan dengan muatan nilai, seperti benar dan salah, baik dan buruk, dan sebagainya. Filsafat bersifat kritis maksudnya adalah filsafat tidak didapat begitu saja, namun melalui tantangan terhadap kepercayaankepercayaan tradisional. Filsafat adalah sesuatu yang rational maksudnya filsafat membutuhkan alasan-alasan untuk mempercayai sebuah teori dari teori lainnya. Terakhir, filsafat bersifat bersifat sistematis yaitu bagaimana melihat segala sesuatu saling berhubungan. 3. Sejarah dan Perkembangan Filsafat Filsafat, terutama Filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak lagi menggantungkan diri kepada dogma agama untuk mencari jawaban atas yang pertanyaan-pertanyaan yang muncul. 3

4 Phytagoras dianggap sebagai orang pertama yang membawa filsafat ke Yunani. Namun demikian, orang pertama yang digelari filosof adalah Thales (sekitar abad ke-6 S.M) dari Mileta karena dia-lah yang pertama kali menjelaskan asal-usul dunia yang terlepas dari kepercayaan akan mitos-mitos kuno. Kemudian, muridnya Aneximander ( S.M) menjelaskan lebih dalam tentang asal-usul dunia dan alam semesta yang kemudian dikenal dengan teori kosmologi. Selain itu juga ada beberapa filosof lain seperti Xenophanes dari Colophon ( S.M) yang berargumentasi tentang satu tuhan sebagai penguasa alam semesta yang kekal, Permenides dari Elea (lahir sekitar tahun 515 S.M), Heraklitus dari Ephesus ( S.M), Anaxagoras dari Clazomenae ( S.M), dan Democritus ( S.M). Dalam banyak literatur filsafat para filosof ini dikelompokkan sebagai filosof pra-sokrates. Fase berikutnya dalam filsafat barat adalah fase Sokrates ( S.M). Pemikirannya telah mempengaruhi filsafat barat dari dahulu sampai sekarang. Walaupun Socrates tidak menulis apapun, namun dia melakukan dialog-dialog dengan di kumpulan-kumpulan kecil orang-orang yang mengaguminya seperti Plato dan Xenophon. Diskusi-diskusinya membahas topik-topik kritis seperti mitos-mitos klasik, pemerintahan dan kehidupan sosial, Dia dianggap sebagai pembangkang dan kemudian dihukum dengan meminum racun. Pemikiranpemikirannya kemudian dilanjutkan oleh murid-muridnya, salah satunya adalah Plato ( S.M) yang mebahas tentang estetika, politik, teologi, epeistimologi, dan filsafat bahasa. Pemikiran-pemikirannya tertuang dalam bukubuku seperti Phaedo dan Repblic. Muridnya yang paling terkenal adalah Aristoteles ( ) yang mendirikan sekolah Lyceum sebagai pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Bersama gurunya Plato, Aristotels menjadi figur yang paling berpengaruh dalam filsafat barat. Setelah Aristotels, 4

5 filsafat berkembang pesat sehingga menghasilkan berbagai penemuan-penmuan dan pengembangan-pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang. Walaupun kata filsafat berasal dari bahasa Yunani dan telah menjadi tradisi bangsa Yunani kuno sejak abad ke-7 S.M, tidak berarti hanya bangsa Yunani-lah yang berfilsafat. Di berbagai belahan dunia lain juga telah berkembang berbagai pemikiran-pemikiran falsafi. Di Cina muncul filosof seperti Konfusius ( S.M), Lao Tse (sekitar abad ke-6 S.M), Mau Tsu ( S.M). Di India sejak 1000 tahun sebelum masehi muncul pemikir-pemikir yang disebut sebagai Brahmana, kemudian pada abad ke-6 muncul Sidharta Gautama dengan membawa ajaran Budha. Di Persia juga telah ada ajaran Zoroaster yang muncul pada abad ke-7 sebelum masehi. Setelah kematian Aristoteles, filsafat menyebar luas diberbagai penjuru dunia. Filsafat yunani kemudian berbenturan dengan sistem pemikiran yang berbeda, seperti di timur filsafat yunani berbenturan dengan agama Budha, di Persia filsafat Yunani berbenturan dengan Zoroaster, dan di Palestina mereka berhadapan dengan Yahudi, Dari benturan-benturan pemikiran ini, maka terjadilah asimilasi pemikiran yang kemudian memunculkan pemikiran-pemikiran baru hasil sintesa filsafat yunani dengan filsafat lain. Perkembangan filsafat barat juga tidak bisa dilepaskan dari perkembangan peradaban Islam yang member kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Islam yang berkembang pada abad ke 7 di jazirah arab menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru. Pada masa awal perkembangan islam belum dikenal istilah filsafat islam. Namun, seiring dengan perkebangan islam dan kebutuhan akan pemahaman keislaman, banyak ulama-ulama islam yang mulai menggali aspek-aspek filsafat, terutama filsafat Plato dan Aristoteles. 5

6 Diatara filosof islam generasi awal seperti Al-Kindi ( M), Al-Farabi ( M), Ar-Razi (925 M). Kemudian muncul filosof generasi berikutnya seperti Ibnu Sina ( M), Ibnu Miskawayh (w. 1030), Al-Ghazali (w. 1111), Ibnu Rushd ( ), Fakhruddin Ar-Razi (w.1209), Suhrawardi (w.1193), Ibnu Arabi (w.1240). Sejarah Filsafat Barat bisa dibagi menurut pembagian berikut: Filsafat Klasik, Abad Pertengahan, Modern dan Kontemporer. a. Klasik (600 S.M 500 M) Pra Sokrates : Thales, Anaximander, Anaximenes, Pythagoras, Xenophanes, Parmenides, Zeno, Herakleitus, Empedocles, Democritus, Anaxagoras. Zaman Keemasan: Sokrates, Plato, Aristoteles Helenisme: Epecureanisme, Stoikisme, dan Skeptisisme. b. Abad pertengahan ( ) Pada abad pertengahan filsafat yang berkembang banyak membicarakan permasalahan teologis dan alam. Diatara filosof abad pertengahan adalah: Boethius, Maximus, Peter Damian, Thomas Aquinas c. Moderen Filsafat barat modern dimulai pada tahun 1500 yang dapat dikelompokkan kedalam beberapa periode, yaitu: Renaisans ( ):pada periode ini tema-tema pemikiran para filosof pada saat itu berkisar pada masalah humanisme, sosial dan politik. Diantara filosof pada fase ini adalah: Niccòlo Machiavelli, Sir Francis Bacon, Thomas Hobbes, 6

7 Periode modern awal ( ):, Pada periode ini didominasi oleh pemikiran empiris dan rational. Filosof pada periode ini diantaranya: René Descartes, Nicolaus Copernicus, Johannes Kepler, Galileo Galilei, Leonardo da Vinci, Jean-Jacques Rousseau, Benedict de Spinoza, Immanuel Kant Periode Pencerahan ( ): Pada periode ini filsafat didominasi pemikiran bertemakan Tuhan, Akal, Alam dan kemanusiaan. Diantara filosof periode ini adalah: John Locke, George Berkeley, David Hume, John Stuart Mill, Henry Sidgwick, Karl Marx, Charles Darwin, Georg Wilhelm Friedrich Hegel, Auguste Comte, Charles Sanders Peirce, Friedrich Nietzsche. d. Kontemporer (1900 present). Filsafat pada abad ke-20 di tandai dengan pemisahan dua tradisi pemikiran, yaitu, analisa logis yang di perkenalkan oleh Locke and Hume, dengan analisa Spekulatif oleh Heggel. Para filosof pada periode ini seperti; Michel Foucault, Martin Heidegger, Karl Popper, Bertrand Russell, Jean-Paul Sartre, Albert Camus, Jurgen Habermas, Richard Rotry, Feyerabend, Jacques Derrida, Mahzab Frankfurt Seriing dengan sejarah panjang filsafat, muncul banyak filosof-filosof dari berbagai penjuru dunia. Baik filsafat barat ataupun filsafat timur saling mengisi dan saling menkoreksi satu sama lain yang menghasilkan sintesa dan pemahaman baru bagi manusia dalam memahami diri dan alam sekitaranya. Selama manusia masih berfikir, maka selama itulah filsafat itu ada. 4. Objek dan Landasan Filsafat Objek dalam kajian filsafat adalah Tuhan, alam, manusia, segala yang ada dan yang mungkin ada. Plato membagi objek filsafat menjadi 2 yaitu: 7

8 1. Objek Materia: segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat, segala sesuatu yang dimasalahkan oleh atau dalam filsafat; yakni segala yang ada yang meliputi hakikat Tuhan, alam dan manusia. 2. Objek Forma: mencari keterangan yang sedalam-dalamnya (radikal) tentang objek materia filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkn ada). Ada 3 landasan yang digunakan filsafat untuk menjelaskan hakikat ilmu: Ontologi : membahas tentang hakikat objek. Landasan ini menjadi sentral dalam filsafat metafisika. Epistemologi : disebut juga sebagai teori ilmu, membahas bagaimana pengetahuan itu diperoleh. Hal ini mencakup bagaimana prosedur memperoleh pengetahuan, apa yang harus diperhatikan untuk memperoleh pengetahuan yang benar, apa itu kebenaran, apa criteria kebenaran, bagaimana cara dan teknik memperoleh pengetahuan, dan sarana apa saja yang dibutuhkan untuk memperoleh kebenaran. Aksiologi : landasan filsafat yang membahas tentang nilai-nilai, yaitu untuk apa pengatahuan itu digunakan. Ketiga landasan filsafat menjadi dasar perkembangan cabang-cabang dan aliranaliran filsafat. 5. Cabang-cabang Filsafat Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, filsafat berkebang luas dan mencakup hamper seluruh sendi-sendi kehidupan. Aristoteles membagi filsafat menjadi, logika, etika, estetika, psikologi, politik, fisika, dan metafisika. 8

9 Cristian Wolff membagi bidang filsafat menjadi: logika, filsafat pertama, ontologi, teologi, kosmologi, psikologi rasional, etika dan teiri pengetahuan. Ia kemudian mengelompokkan bidangi-bidang tersebut menjadi 3 bagian, yaitu teoritis, praktis dan kriteriologis. 6 Secara umum maka filsafat dapat dikelompokkan menjadi: 1. Metafisika: filsafat tentang hakekat yang ada di balik fisika, tentang hakekat yang bersifat transenden, di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia. 2. Logika: filsafat tentang pikiran benar dan salah 3. Etika: filsafat tentang perilaku baik dan buruk 4. Estetika: filsafat tentang kreasi indah dan jelek 5. Epistemologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan. Sedangkan aliran filsafat pada awal hanya dikenal 3 aliran, yaitu: 1. Metafisika: mengkaji hakikat dibalik fisik. Beberapa objek kajiannya adalah, realitas benda, kosmologi, antropologi, dan teologi. 2. Rasionalis: filsafat yang bersumberkan pada rasio/akal. 3. Empiris: Filsafat yang bersumberkan pada pengalaman yang ditangkap oleh indra manusia. Dalam perkembangannya, filsafat berkembang pesat dan membentuk aliranaliran pemikiran,sesuai dengan instrumen dan landasan yang menjadi sarana dalam memperoleh pengetahuan, diatara: 1. Rasionalis: René Descartes, Antoine Arnauld, Nicolas Malebranche, Benedict de Spinoza, Gottfried von Leibniz. 6 Loren Bagus. Kamus Filsafat. Gramedia:Jakarta (2005), hal

10 2. Empiris: John Locke, David Hume, Thomas Reid, Voltaire, Jean-Jacques Rousseau. 3. Idealis: George Berkeley, Immanuel Kant, Johann Schiller, Frederick Schelling, George Hegel, Arthur Schopenhauer. 4. Liberalis: Adam Smith, Mary Wollstonecraft, Thomas Paine, Jeremy Bentham, John Stuart Mill. Auguste Comte 5. Evolusionis: Charles Darwin, Henri Louis Bergson, A.N. Whitehead. 6. Pragmatis: Ernst Mach, Charles Peirce, William James, John Dewey. 7. Materialis: Karl Marx, Friedrich Engels, Vladimir Lenin, Sigmund Freud, Carl Jung, John Maynard Keynes. 8. Eksistensialis: Søren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche, Edmund Husserl, Martin Heidegger, Jean-Paul Sartre, Albert Camus, Simone de Beauvoir. 9. Linguis: Gottlob Frege, Bertrand Russell, Ludwig Wittgenstein, Ferdinand de Saussure, George Edward Moore, Moritz Schlick, Lev Vygotsky, Rudolph Carnap, J. L. Austin, Noam Chomsky, 10. Posmodernis: Claude Levi-Strauss, Michel Foucault, Jacques Derrida. Sering dengan perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat menjadi dasar pada setiap cabang-cabang ilmu pengetahuan. Konsekuensinya hampir seluruh bidang ilmu memiliki filsafat, dan membentuk cabang filsafat tersendiri, maka mulcullah filsafat antropologi, filsafat biologi, filsafat seni, filsafat pendidikan, filsafat hukum, dan filsafat-filsafat lainnya., 6. Kesimpulan Manusia sebagai sebuah entitas dibekali akal, indra dan potensi-potensi lainnya untuk memperoleh pengetahuan. Rasa ingin tahu menjadi daya dorong manusia untuk berfikir dan mencari jawaban atas-pertanyaan-pertanyan yang muncul, baik tentang dirinya, tentang masyarakat, tentang alam, bahkan tentang 10

11 Tuhan. Filsafat sebagai sebuah hasil pemikiran dan perenungan manusia menjadi instrumen dalam mencari hakikat kebenaran, sedangkan filsafat sebagai sebuah ilmu menjadi kerangka untuk mencapai kemaslahatan manusia itu sendiri. Referensi Audi, Robert The Cambridge Dictionary of Philosophy (Second Edition). Cambridge University Press: Cambridge. Bagus, Loren Kamus Filsafat. Gramedia:Jakarta. Duignan, Brian (Ed) Ancient Philosophy: from 600 BCE to 500 CE. Britanica Educational Publisshing: New York Modern Philosophy : from 1500 CE to the Present. Britanica Educational Publisshing: New York Medieval Philosophy : from 500 to 1500 CE. Britanica Educational Publisshing: New York. Ianonne, A. Pablo Dictionary of World Philosophy. Rutledge: New York. Kartanegara, Mulyadi. Gerbang Kearifan. Lentera hati: Jakarta Kenny, Anthony John Patrick An Illustrated Brief History of Western Philosophy. Blackwell: Australia. Leaman, Oliver Key Concepts of Eastern Philosophy. Rutledge: New York. 11

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd FILSAFAT????? am_nien@yahoo.co.id PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan Akal dan hati ibarat

Lebih terperinci

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara Pengertian ilmu filsafat 1. Etimologi Falsafah (arab),philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom)

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat Kendali Manusia Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : FILSAFAT UMUM KODE MATAKULIAH /SKS = IT / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : FILSAFAT UMUM KODE MATAKULIAH /SKS = IT / 2 SKS Tujuan: Agar mahasiswa memahami dudukan dan peran filsafat dalam permbangan dunia ilmu, khususnya Psikologi. 1 Pengertian Filsafat 2 Jagad Filsafat Bangsa2. A. Definisi Filsafat : memahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

Renaissance. Encep Supriatna

Renaissance. Encep Supriatna Renaissance Encep Supriatna Pengertian Lahir kembali budaya Yunani-Romawi kuno Enligtenment menjunjung tinggi reason, Metode Ilmiah,dan Kemampuan Manusia untuk menyempurnakan dirinya dan masyarakat sekitarnya.

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Review. Arie Suciyana S., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Review. Arie Suciyana S., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 7 Review Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., M.Si. APA ITU FILSAFAT? Filsafat = Philosophia (Yunani) = Philosophy Philien = mencintai Sophia = kebijakasanaan

Lebih terperinci

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi.

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi. Nama Mata Kuliah Modul ke: Filsafat Manusia Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Template Modul Membantu para mahasiswa agar semakin memiliki

Lebih terperinci

Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang bersifat umum dan mendasar.

Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang bersifat umum dan mendasar. Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang bersifat umum dan mendasar. Kata filsafat Berasal dari bahasa Yunani Φιλοσοφία philosophia, yang berarti love of wisdom atau mencintai

Lebih terperinci

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B Filsafat dan Teori Pendidikan Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan : A. Filsafat Pendidikan Progresivisme Progresivisme

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PANCASILA DAN ILMU PENGETAHUAN 2 TM 12 Indikator: 1. Mampu melakukan kajian dalam3 berbagai

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS

Lebih terperinci

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090) Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : FILSAFAT UMUM KODE MATAKULIAH /SKS = MKK / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : FILSAFAT UMUM KODE MATAKULIAH /SKS = MKK / 2 SKS 1 Pengertian 2 Pengertian A. Definisi : memahami dan menjelaskan definisi etimologis dan definisi nominalis dari filsafat B. Latar Belakang Timbulnya : memahami dan menjelaskan timbulnya giatan berfilsafat

Lebih terperinci

FILSAFAT BARAT MODERN

FILSAFAT BARAT MODERN FILSAFAT BARAT MODERN Oleh : Firdaus M. Yunus 1 Pendahuluan Secara historis abad modern dimulai sejak adanya krisis abad pertengahan. Selama dua abad (abad 15 dan 16) di Eropa muncul sebuah gerakan yang

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: 05Fakultas Dr. PSIKOLOGI FILSAFAT ILMUDAN LOGIKA SEJARAH FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id SEJARAH FILSAFAT ; Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari

Lebih terperinci

Filsafat Pendidikan. Oleh Fiqi Kurnia Rachman TP-B

Filsafat Pendidikan. Oleh Fiqi Kurnia Rachman TP-B Filsafat Pendidikan Oleh Fiqi Kurnia Rachman 15105244011 TP-B 2015 http://fiqirachman.blogs.uny.ac.id/ Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang pendidikan sampai

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa tentang asal kata filsafat dan pengertiannya. Pada bab isi makalah ini, kami mencoba menggali apa yang dimaksud dari

Lebih terperinci

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Pendahuluan Sudah menjadi suatu hal yang lazim dalam pembahasan sebuah konsep dimulai dari pemaknaan secara partikuler dari masing-masing

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Filsafat Barat MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05

Filsafat Umum. Filsafat Barat MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05 MODUL PERKULIAHAN Filsafat Barat Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 MK61003 Arie Suciyana S., M.Si Abstract Sejarah Filsafat Barat; Filsafat Yunani; Filsafat

Lebih terperinci

SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN. Dra.Erika Revida. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN. Dra.Erika Revida. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN Dra.Erika Revida Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN I. IDEALISME Idealisme adalah

Lebih terperinci

METODE RISET (TMK602)

METODE RISET (TMK602) METODE RISET (TMK602) MATERI MINGGU I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN 1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN Aspek Statis Pertanyaan Gejala Alam Ingin Tahu Penelitian Kebenaran Ilmiah Aspek Dinamis Jawaban 2 DASAR-DASAR

Lebih terperinci

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU Sumber Dilampirkan Dosen Pengasuh: Prof. Dr. Slamet Widodo, MS., MM. OLEH NAMA : TOMMY LIM NIM : 07011281520163

Lebih terperinci

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX Konstruksi Hukum Berdasarkan Sejarah Filsafat Hukum Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX MATA KULIAH : FILSAFAT HUKUM DOSEN : Dr. L. Wira Pria Suhartana, SH., MH. OLEH : ACHMAD SYAUQI NIM. 12B012003 PROGRAM

Lebih terperinci

Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu

Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu Filsafat Sejarah Latar belakang Masalah Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu sejarah berbicara mengenai masa lalu,

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011 FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011 FILSAFAT ILMU Apa itu FILSAFAT??? KonTRak kuliah MaTReRi LiTRerAtUR ETIMOLOGIS philos (friend)/

Lebih terperinci

OLEH ENCEP SUPRIATNA

OLEH ENCEP SUPRIATNA TRADISI INTELEKTUAL BANGSA YUNANI-ROMAWI OLEH ENCEP SUPRIATNA FAKTOR PENDORONG: FAKTOR GEOGRAFIS; SEMENANJUNG YUNANI YANG BERBUKIT-BUKIT, LAHAN SEMPIT, REKATIF SUBUR, BERPINDAH-----PINDAH PELAUT/MARITIM

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU RESENSI BUKU Judul : Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan Penulis : Mohammad Muslih Penerbit : Belukar Yogyakarta Cetakan : I, 2005 Tebal : XI + 269 halaman

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

Nama Mata Kuliah FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: Nama Mata Kuliah FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Pokok Bahasan Fakultas Fakultas Nama Dosen: Masyhar Program Studi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN FILSAFAT Kata filsafat berasal

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia

Lebih terperinci

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Kel. 14:15-31 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT?

Lebih terperinci

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu CATATAN: Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu Makalah ini saya peroleh dari http://bisikanpena.wordpress.com/2010/10/08/suatu-pengantar-untukmemahami-filsafat-ilmu/. Isinya cukup baik untuk memberikan

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat

Lebih terperinci

Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari

Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari 1 Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari (i.e. keperawatan, kedokteran, biologi, antropologi,

Lebih terperinci

TOKOH TOKOH FILSAFAT BARAT DAN TIMUR SERTA PENGARUHNYA TERHADAP FILSAFAT BANGSA INDONESIA

TOKOH TOKOH FILSAFAT BARAT DAN TIMUR SERTA PENGARUHNYA TERHADAP FILSAFAT BANGSA INDONESIA TOKOH TOKOH FILSAFAT BARAT DAN TIMUR SERTA PENGARUHNYA TERHADAP FILSAFAT BANGSA INDONESIA I. TOKOH FILSAFAT BARAT Mempelajari Filsafat barat tidak bisa lepas dari filsafat histories yaitu kajian yang ditinjau

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Pemikiran Filsafat : Suatu Pengantar Kearah Filsafat Ilmu. Oleh: Budi Setiawan 1 (PJMK MKWU: Filsafat Ilmu & Logika)

Sejarah Perkembangan Pemikiran Filsafat : Suatu Pengantar Kearah Filsafat Ilmu. Oleh: Budi Setiawan 1 (PJMK MKWU: Filsafat Ilmu & Logika) Sejarah Perkembangan Pemikiran Filsafat : Suatu Pengantar Kearah Filsafat Ilmu Oleh: Budi Setiawan 1 (PJMK MKWU: Filsafat Ilmu & Logika) 1. Sejarah Perkembangan Pemikiran Yunani Kuno: Dari Mitos ke Logos

Lebih terperinci

BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2)

BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2) BAB I PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2) Apakah Filsafat itu? Seorang yang berfilsafat digambarkan oleh Jujun S. Suriasumantri seperti orang yang berpijak di bumi sedang tengadah memandang bintang-bintang

Lebih terperinci

Hakikat Ilmu Filsafat

Hakikat Ilmu Filsafat M A K A L A H Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT ILMU Dosen : Dr. Nandang Hidayat, M.Pd. Disusun oleh : AJIZ SULAEMAN NPM. 072115020 UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENGERTLAN FILSAFAT

BAB I PENGERTLAN FILSAFAT BAB I PENGERTLAN FILSAFAT A. Arti Kata Filsafat 1. Arti Secara Etimologi. Cara yang mudah untuk mengetahui arti dan suatu pengertian atau kata adalah dan segi etimologi yaitu membahas istilah itu dari

Lebih terperinci

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN JENIS MANUSIA BERDASARPENGETAHUAN ADA ORANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TAHU DI TIDAKTAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TIDAKTAHUNYA PENGETAHUAN DIMULAI

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 02 Pengantar ke Alam Filsafat 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Obyek Kajian Filsafat Obyek Materi: segala sesuatu yang ada atau yang mungkin

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu

Lebih terperinci

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Etika Akademik Oleh Deki Zulkarnain 130910202062 Program Studi

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ABSTRACT Menjelaskan Pengertian,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU

PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU Makalah PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU Oleh: FHASRA AKHMAD AKBAR PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Zaman Kegelapan dan Dominasi Gereja Dalam Kehidupan Masyarakat Zaman Renaisans, Pencerahan, dan Aufklarung

Lebih terperinci

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan Subjudul Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. Sesuatu yang didapat

Lebih terperinci

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1) PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di

Lebih terperinci

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah kebintang-bintang.

Lebih terperinci

RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2

RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2 RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2 Filsafat Modern merupakan pembagian dalam sejarah filsafat barat pada abad ke-17 hingga awal abad ke-20, sekaligus menjadi tanda berakhirnya

Lebih terperinci

PENGETAHUAN FILOSOFIS

PENGETAHUAN FILOSOFIS Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 PENGETAHUAN FILOSOFIS Mata Kuliah: Filsafat Ilmu Sosial Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2 Secara Harfiah: Berasal dari bahasa Yunani philein artinya cinta dan sophia

Lebih terperinci

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

DASAR-DASAR FILSAFAT. Sutrisna Wibawa (UNY)

DASAR-DASAR FILSAFAT. Sutrisna Wibawa (UNY) DASAR-DASAR FILSAFAT Sutrisna Wibawa (UNY) PENGERTIAN FILSAFAT Driyarkara (2006:999-1001) menyatakan dari keinginan akan mengerti, akan kebenaran, timbul ilmu-ilmu pengetahuan, dan akhirnya muncullah filsafat.

Lebih terperinci

FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN. Elisati Hulu

FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN. Elisati Hulu FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN Elisati Hulu 33212002 Pendahuluan Filsafat, ratunya ilmu-ilmu, yang muncul tidak terlepas dari konteks kultural masyarakat dimana ia berkembang. Kritis, adalah kata kunci

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto

FILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto FILSAFAT ILMU & LOGIKA Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto 1. Tujuan Mata Kuliah : 1.1 Agar Mhs Mempunyai Falsafah dari Ilmu yang Telah Dimilikinya. 1.2 Agar Mhs Memahami Tentang Apa yang Disebut dengan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. mempunyai objek kajian sebagaimana dijelaskan Wolff dibagi menjadi 3

BAB VI PENUTUP. mempunyai objek kajian sebagaimana dijelaskan Wolff dibagi menjadi 3 342 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab demi bab di atas, maka dapat penulis simpulkan: 1. Metafisika merupakan proto philosophy atau filsafat utama yang membahas segala sesuatu yang

Lebih terperinci

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M Tugas Filsafat Mohamad Kashuri 090810530M PROGRAM STUDI ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI PASCA SARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA 2008 1. Pendahuluan Sejalan dengan kemajuan pola berpikir manusia saat ini, ilmu

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan

BAB VII PENUTUP. dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Pemikiran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme menarik untuk dicermati dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan hasil penelitian ini

Lebih terperinci

http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id Mengapa Filsafat Eropa.? KEBUDAYAAN YUNANI (PLATO DAN ARISTOTELES) ==> ALEXANDER AGUNG (ROMAWI) PENYEBARAN HELLENISME PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 1. ZAMAN YUNAN-_ROMAWI

Lebih terperinci

Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. AssyariAbdullah

Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. AssyariAbdullah Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. AssyariAbdullah 2 nd Meet Mengenal Filasafat Dari saya, tidak belajar, saya mengajar kalian berfilsafat, bukan pemikiran-pemikiran untuk di tiru, akan tetapi bagaimana

Lebih terperinci

Deskripsi Mata Kuliah

Deskripsi Mata Kuliah Minggu ke Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini menyajikan bahasan tentang: manusia dan hakekatnya, arti filsafat dan Kristen, manusia dan filsafat, manusia dan, aliran-aliran filsafat, filsafat Kristen,

Lebih terperinci

Bahasan Kajian Filsafat

Bahasan Kajian Filsafat PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Secara harfiah istilah filsafat

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LOGIKA 1

DASAR-DASAR LOGIKA 1 DASAR-DASAR LOGIKA 1 PENGERTIAN UMUM LOGIKA Filsafat dan matematika adalah bidang pengetahuan rasional yang ada sejak dahulu. Jauh sebelum matematika berkembang seperti sekarang ini dan penerapannya menyentuh

Lebih terperinci

ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT

ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT Authors: Angga Debby Frayudha MANAJEMEN PENDIDIKAN S2 UNNES mpyenk@gmail.com BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dewasa ini terlihat gejala-gejala kemerosotan etika.

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme:

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme: EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme: Filsafat eksistensialisme merupakan pemberontakan terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan masyarakat modern. Eksistensialisme suatu protes terhadap

Lebih terperinci

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN)

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN) Filsafat Manusia (PERKULIAHAN) Modul ke: Manusia mengakui diri dan yang-lain sebagai substansi dan subjek Fakultas Psikologi Firman Alamsyah Ario Buntaran Program Studi S1 - Psikologi http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Bagian 1: Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Rene Descartes, Spinoza dan Leibniz aliran rasionalisme

Bagian 1: Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Rene Descartes, Spinoza dan Leibniz aliran rasionalisme Bagian 1: Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Buku Menyoal Objektivisme Ilmu Pengetahuan : dari David Hume sampai Thomas Kuhn, Donny Gahral Adian, Penerbit Teraju, Jakarta 2002 Filsafat, ratunya ilmu-ilmu, yang

Lebih terperinci

PRINSIP VERIFIKASI: POKOK PIKIRAN ALFRED JULES AYER DALAM KHASANAH FILSAFAT BAHASA

PRINSIP VERIFIKASI: POKOK PIKIRAN ALFRED JULES AYER DALAM KHASANAH FILSAFAT BAHASA PRINSIP VERIFIKASI: POKOK PIKIRAN ALFRED JULES AYER DALAM KHASANAH FILSAFAT BAHASA Iman Santoso 1 Abstrak Dalam dunia filsafat bahasa dikenal seorang filsuf kebangsaan Inggris bernama Alfred Jules Ayer

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari seluruh lini kehidupan.

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada

Lebih terperinci

Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Afid Burhanuddin Berfilsafat diumpamakan seseorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang, dia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kemestaangalaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup maupun benda (objek) yang ada di dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup maupun benda (objek) yang ada di dunia ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap makhluk hidup maupun benda (objek) yang ada di dunia ini mempunyai nilai keindahan. Nilai keindahan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang menjadi

Lebih terperinci

7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS

7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS Diskripsi Mata Kuliah Diskripsi Mata Kuliah Daftar Materi Kuliah Mata kuliah memuat tentang Ilmu dan Pengetahuan; Metode Ilmiah; ontologi, epistimologi, aksiologi Filsafat & sains (ilmu); Rasionalisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aristoteles pada kalimat pertama dalam bukunya, Metaphysics,

BAB I PENDAHULUAN. Aristoteles pada kalimat pertama dalam bukunya, Metaphysics, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Aristoteles pada kalimat pertama dalam bukunya, Metaphysics, mengungkapkan bahwa semua manusia secara kodrati memiliki hasrat untuk mengetahui (All men by nature desire

Lebih terperinci

Pengertian Filsafat. Modul 1 PENDAHULUAN

Pengertian Filsafat. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Pengertian Filsafat Prof. Dr. Anna Poedjiadi Prof. Dr. Suwarma Al Muchtar, S.H., M.Pd. M PENDAHULUAN odul ini merupakan modul pertama dari serangkaian modul pada mata kuliah Filsafat Ilmu. Dalam

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PREVIEW PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

19 October 2016 RGS 1

19 October 2016 RGS 1 PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN Rahmad Gurusinga, S.Kep, Ns.,M.Kep 19 October 2016 RGS 1 PENGERTIAN ILMU Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang memiliki ciri adanya suatu

Lebih terperinci

BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA

BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA A. PENGANTAR Filsafat Cina bermula pada masa awal seribu tahun pertama sebelum Masehi. Pada awal abad ke-8 sampai dengan abad ke-5 sebelum Masehi filsafat Cina mempunyai

Lebih terperinci

BAB 7 LOGIKA. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI UMA 2017

BAB 7 LOGIKA. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI UMA 2017 BAB 7 LOGIKA Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI UMA 2017 LOGIKA Logika berasal dari kata Yunani Kuno yaitu λσγσς (Logos) yang artinya hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan

Lebih terperinci

PENGANTAR PENELITIAN PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY SEMESTER GENAP METODE PENELITIAN KOMUNIKASI

PENGANTAR PENELITIAN PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY SEMESTER GENAP METODE PENELITIAN KOMUNIKASI PENGANTAR PENELITIAN PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY SEMESTER GENAP 2016-2017 METODE PENELITIAN KOMUNIKASI SEJARAH LAHIRNYA PENELITIAN DAN BERKEMBANGNYA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA Pertemuan ke-1 BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA Apakah arti penting Logika? Mengapa kita perlu belajar Logika? Logika (logike; logos; manifestasi pikiran manusia) adalah Ilmu yang mempelajari sistematika berpikir

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Rekonstruksi teologi antroposentris Hassan Hanafi merupakan

BAB V PENUTUP. 1. Rekonstruksi teologi antroposentris Hassan Hanafi merupakan 344 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan tiga rumusan masalah yang ada dalam penelitian tesis berjudul Konstruksi Eksistensialisme Manusia Independen dalam Teologi Antroposentris Hassan Hanafi, maka

Lebih terperinci

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT Pengetahuan adalah sesuatu yang sangat vital dan krusial dalam masa kehidupan manusia. Berbagai kajian telah dilakukan untuk kepentingan pengembangan

Lebih terperinci

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James)

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James) ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James) Oleh: Muhammad Hasmi Yanuardi Dosen Jurusan Sejarah FIS UNJ Abstrak.

Lebih terperinci

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA KEMATIAN. Ahmad Sabir, M. Phil. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA KEMATIAN. Ahmad Sabir, M. Phil. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI. Modul ke: FILSAFAT MANUSIA KEMATIAN Fakultas PSIKOLOGI Ahmad Sabir, M. Phil. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Kematian Manusia Kematian merupakan batas historisitas manusia yang telah dimengerti

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA (14144600192) MOHAMAD RISTYO NUGROHO (14144600204) NOVI TRISNA ANGGRAYNI (14144600199) YOSSY MAHALA CHRISNA S (14144600262) ZAFITRIA SYAHADATIN (14144600195) Rekonstruksionalisme

Lebih terperinci

BAB IV ALIRAN-ALIRAN SEPUTAR EKSISTENSI TUHAN

BAB IV ALIRAN-ALIRAN SEPUTAR EKSISTENSI TUHAN BAB IV ALIRAN-ALIRAN SEPUTAR EKSISTENSI TUHAN Aliran-aliran pemikiran seputar keberadaan Tuhan lahir dan berbagai sikap baik yang menerima, menolak, maupun yang acuh tak acuh. Masing-masing kemudian membangun

Lebih terperinci

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS Tugas Makalah pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen: Drs. Yusuf A. Hasan, M. Ag. Oleh: Wahyu

Lebih terperinci

Filsafat Manusia. Sosialitas Manusia. Cathrin, M.Phil. Modul ke: 03Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Filsafat Manusia. Sosialitas Manusia. Cathrin, M.Phil. Modul ke: 03Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: 03Fakultas Shely PSIKOLOGI Filsafat Manusia Sosialitas Manusia Cathrin, M.Phil Program Studi Psikologi Pokok Bahasan Abstract Membahas mengenai sosialitas manusia menurut pemikiran filsuf mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makalah Pengenalan Kearah FIlsafat 1

BAB I PENDAHULUAN. Makalah Pengenalan Kearah FIlsafat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kirakira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan

Lebih terperinci

FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan)

FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan) FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan) INTRODUCTION Nama : Ismuyadi, S.E., M.Pd.I TTL : Kananga Sila Bima, 01 Februari

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diajukan dalam rumusan masalah skripsi. Dalam rumusan masalah skripsi ini,

BAB V PENUTUP. diajukan dalam rumusan masalah skripsi. Dalam rumusan masalah skripsi ini, BAB V PENUTUP Pada bab V penulis menyimpulkan keseluruhan pembahasan dalam skripsi. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan penulis ajukan dalam pembatasan masalah. Disamping itu penulis

Lebih terperinci