Hakikat Ilmu Filsafat
|
|
- Glenna Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 M A K A L A H Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT ILMU Dosen : Dr. Nandang Hidayat, M.Pd. Disusun oleh : AJIZ SULAEMAN NPM UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN BOGOR 2015
2 Mengapa belajar filsafat sering dirasakan begitu sulit? Itu kemungkinan karena salah memulainya. Mulailah lebih dahulu dari pengantar filsafat, lalu ketahui sistematikanya, Setelah itu barulah anda membaca buku-buku filsafat. Filsafat tidak sulit karena filsafat itu pemikiran, dan setiap orang mempunyai alat untuk berpikir. Prof. Dr. Ahmad Tafsir
3 FILSAFAT ILMU Hakikat Ilmu Filsafat Oleh : Ajiz Sulaeman Dalam perjalanan kehidupannya manusia senantiasa dihadapkan dengan permasalahan dan pertanyaan tentang segala hal yang dihadapi dalam kehidupan nyata maupun menerawang dalam alam pikirannya. Seolah tak pernah berhenti manusia berpikir tentang pengetahuan yang ditemukan dalam kesehariannya. Begitu banyaknya sampai-sampai ia tidak tahu lagi berapa banyak pengetahuannya dan tidak tahu lagi apa saja yang diketahuinya. Setiap pengetahuan yang kemudian dikembangkan dengan secara rasional dengan pembuktian secara empiris yang kemudian melahirkan pemahaman manusia akan sebuah kesimpulan bahwa pengetahuan itu benar. Penting ketika manusia mengetahui sejauh mana pemikirannya menyatakan pengetahuan itu menjadi benar atau tidak atau kegiatan berpikir seperti apa yang akan menuntun manusia pada kebenaran. Pada makalah ini akan kita bahas hakikat ilmu filsafat sebagai kegiatan berpikir. Dengan permasalahan pokok yang akan dikemukakan tentang pengertian filsafat, objek filsafat, metode filsafat, kebenaran filsafat, kegunaan filsafat dan pembagian filsafat. A. PENGERTIAN FILSAFAT Hatta mengatakan pengertian filsafat lebih baik tidak dibicarakan lebih dulu; nanti bila orang telah banyak mempelajari filsafat orang itu akan mengerti dengan sendirinya apa filsafat itu (Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1996, I:3). Langeveld juga berpendapat seperti itu. Katanya, setelah orang berfilsafat sendiri, barulah ia maklum apa filsafat itu; mungkin dalam ia berfilsafat akan semakin mengerti ia apa filsafat itu (Langeveld, Menudju ke Pikiran Filsafat, 1996:9) 1 1 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 66
4 Pada kenyataannya manusia berpikir tentang sebuah keyakinan dan pengetahuan tentang bagaimana kegiatan berpikir dikategorikan sebagai kegiatan berfilsafat atau bukan. Tentu hal ini menjadi pertimbangan untuk mengetahui tentang pengertian filsafat secara etimologis sebagai titik awal perkenalan kita tentang filsafat. Poedjawijatna (1979:1) menyatakan bahwa kata filsafat berasal dari kata Arab yang berhubungan dengan kata Yunani, bahkan asalnya memang dari kata Yunani. Kata Yunaninya ialah philosophia. Dalam bahasa Yunani kata philosophia merupakan kata majemuk yang terdiri atas philo dan sophia; philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkannya itu; shopia artinya kebijakan yang artinya pandai, pengertian yang mendalam. Jadi menurut namanya saja filsafat boleh diartikan ingin mencapai pandai,cinta pada kebijakan. 2 Melalui pengertian di atas disimpulkan bahwa filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philo dan sophia yang berarti kecintaan akan rasa ingin tahu tentang pengertian yang mendalam tentang kebijakan. Pengertian filsafat secara istilah. Poedjawijatna (1974:11) mendefinisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. Hasbullah Bakry (1971:11) mengatakan bahwa filsafat ialah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu. Plato menyatakan bahwa filsafat itu ialah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli, dan 2 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Rosdakarya, 2005, h.9
5 bagi Aristoteles filsafat adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika; dan bagi Al-Farabi filsafat ialah pengetahuan tentang alam ujud bagaimana hakikatnya yang sebenarnya; Pythagoras, orang yang mula-mula menggunakan kata filsafat, memberikan definisi filsafat sebagai the love for wisdom. Menurut Pythagoras, manusia yang paling tinggi nilainya ialah manusia pecinta kebijakan (lover of wisdom), sedangkan yang dimaksud olehnya dengan wisdom ialah kegiatan perenungan tentang Tuhan. Ia membagi kualitas manusia menjadi tiga tingkatan ; lover of wisdom, lover of succes, dan lovers of pleasure (mayer, 1950:26). Imanuel Kant mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan yang menjadi pokok pangkal segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan : Apa yang dapat diketahui? (jawabannya Metafisika) ; Apa yang seharusnya diketahui? (jawabannya Etika) ; Sampai dimana harapan kita? (jawabannya Agama) ; Apa itu manusia? (jawabannya antropologi) (Bakri, 1971:11) 3 Al-Kindi menyatakan filsafat merupakan pengetahuan tentang kebenaran. Filosof Muslim, sebagaimana filosof Yunani, percaya bahwa kebenaran jauh berada di atas pengalaman; bahwa kebenaran itu abadi di alam dan dialami. Batasan filsafat dalam risalah Al-Kindi tentang Filsafat Awal, berbunyi demikian : Filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala suatu dalam berteori ialah mencapai kebenaran, dan dalam berpraktek, ialah menyesuaikan dengan kebenaran. 4 Al-Farabi berpendapat bahwa pada hakekatnya filsafat merupakan satu kesatuan. Karena itu, para filosof besar harus menyetujui bahwa satu-satunya tujuan adalah mencari kebenaran. Plato dan Aristoteles ýang menjadi cikal bakal filsafat dan pencipta unsur-unsur dan prinsip-prinsipnya dan penanggung jawab terakhir kesimpulan-kesimpulan dan canag-cabangnya, sangat setuju meski ada beberapa perbedaan formal dan jelas antar mereka. 3 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Rosdakarya, 2005, h Ahmad Fuad El-Ehwani,Ph.D, Para Filosof Muslim, Bandung: Mizan, 1985, h.15
6 Maka dari itu, Al-Farabi sangat yakin banhwa hanya ada satu aliran filsafat, yaitu aliran kebenaran. 5 Melalui pendapat di atas nyata bahwa perbedaan pengertian tentang filsafat berlatar belakang atas kepercayaan, lingkungan dan masa dimana para filosof tersebut. Namun dari kesemua pengertian dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah upaya pemikiran rasional tentang kebenaran secara teoritis dan sikap yang seharusnya dinampakkan setelah mengetahui kebenaran itu dalam bentuk pola pikir dan perilaku. B. OBJEK FILSAFAT Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, yang terdalam. Jika hasil pemikiran itu disusun, maka susunan itulah yang kita sebut sistematika filsafat. Sistematika atau struktur filsafat dalam garis besar terdiri atas ontologi, epistimologi dan aksiologi. 6 Ontologi atau dikenal dengan teori hakikat diartikan setelah membenahi cara memperoleh pengetahuan, filosof mulai menghadapi objek-objeknya untuk memperoleh pengetahuan. Objek-objek itu dipikirkan secara mendalam sampai pada hakikatnya. 7 Epistimologi membicarakan tentang sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuannya. Tatkala manusia baru lahir, ia tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun. Nanti, tatkala ia 40 tahunan, pengetahuannya banyak sekali sementara kawannya yang seumur dengan dia mungkin mempunyai pengetahuan yang lebih banyak daripada dia dalam bidang yang sama atau berbeda. Bagaimana mereka masing-masing mendapat 5 Ibrahim Madkour,Ph.D, Para Filosof Muslim, Bandung: Mizan, 1985, h.64 6 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Rosdakarya, 2005, h.28
7 pengetahuan itu? Mengapa dapat juga berbeda tingkat akurasinya? Hal-hal semacam ini dibicarakan di dalam epistimologi. 8 Aksiologi memaparkan tentang kegunaan daripada filsafat. Isi setiap cabang filsafat ditentukan oleh objek apa yang diteliti (dipikirkan)- nya. Jika ia memikirkan pendidikan maka jadilah Filsafat Pendidikan. Jika yang dipikirkannya hukum maka hasilnya tentulah Filsafat Hukum, dan seterusnya. Seberapa luas yang mungkin dapat dipikirkan? Luas sekali. Yaitu semua yang ada dan mungkin ada. Inilah objek filsafat. Jika ia memikirkan pengetahuan jadilah ia Filsafat Ilmu, jika memikirkan etika jadilah Filsafat Etika, dst. 9 Pengetahuan tentang apa filsafat sebenarnya telah mencakup pemahaman apa objek materia filsafat. Objek materia filsafat, yaitu objek yang diteliti oleh filsafat, ialah semua yang ada dan yang mungkin ada, yang diselidiki ialah bagian yang abstrak tentang objek itu. Jadi, jika yang diteliti manusia, maka yang dihadapinya adalah manusia, tetapi yang hendak diketahuinya ialah bagian yang abstrak tentang manusia itu, orang mengatakan bagian yang merupakan hakikat tentang manusia tersebut. 10 C. METODE FILSAFAT Bagaimana manusia memperoleh pengetahuan filsafat? Dengan berpikir secara mendalam, tentang sesuatu yang abstrak. Mungkin juga objek pemikirannya sesuatu yang konkret, tetapi yang hendak diketahuinya ialah bagian dibelakang objek konkret itu. Dus abstrak juga Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Rosdakarya, 2005, h.23 9 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Rosdakarya, 2005, h Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 85
8 Secara tekbis, untuk meneliti atau mempelajari filsafat ditempuh tiga cara: historis, sistematis, dan kritis. Para pemula sebaiknya menempuh metode historis. 12 Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai metode tertentu diantaranya sebagai berikut : a. Perenungan (Contemplative) Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu, tanpa keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya, misalnya makna hidup, kebenaran, keadilan, keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu sedalam-dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh dalam kesendirian atau kapan dan dimanapun.. b. Deductive Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat berusaha mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode agar saling komplimentasi, selain melengkapi. Filsafat melahirkan ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya perkembangan berfikir seorang pribadi, melalui proses : 1. Tingkat indra 2. Tingkat ilmiah (rasional kritis, objektif, sistematis) 3. Tingkat filosofis (reflective thinking) 4. Tingkat religius c. Metode historis/ sejarah Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya. Akan tetapi harus agak panjang untuk penulaannya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman. 12 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Rosdakarya, 2005, h.46
9 d. Metode Ikhtisar Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan jawaban. e. Metode Sistematis Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya f. Metode Kombinasi Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya 13 D. KEBENARAN FILSAFAT Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis tidak empiris. Pernyataan ini menjelaskan bahwa ukuran kebenaran filsafat ialah logis tidaknya pengetahuan itu. Bila logis benar bila tidak logis, salah. Kebenaran teori filsafat ditentukan oleh logis tidaknya teori itu. Ukuran logis atau tidaknya tersebut akan terlihat pada argumen yang menghasilkan kesimpulan (teori) itu. Fungsi argumen dalam filsafat sangatlah penting, sama dengan fungsi data pada pengetahuan sains. 14 Ibn Rusyd membuka risalahnya dengan mengajukan pertanyaan tentang apakah filsafat itu sah, dilarang, dianjurkan atau diharuskan dalam Syari ah (hukum Islam). Jawabannya, sejak dini, yaitu bahwa filsafat diwajibkan atau paling tidak dianjurkan dalam agama (agama dalam pengertian ini dianggap Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 88
10 sama dengan Syari ah, terutama Islam). Sebab fungsi filsafat hanyalah membuat spekulasi atas yang maujud dan memikirkannya selama membawa kepada pengetahuan akan Sang Pencipta. Al-Qur an memerintahkan manusia untuk berpikir (i tibar) dalam banyak ayatnya seperti : Berpikirlah, wahai yang bisa melihat. Al-i tibar merupakan suatu ungkapan Qur ani yang berarti sesuatu yang lebih dari sekedar spekulasi atau refleksi (nalar). Jadi Al-Qur an memerintahkan manusia untuk mempelajari filsafat, karena manusia harus membuat spekulasi atas alam raya ini dan merenungkan bermacam-macam kemaujudan. Kini kita telah lewati bidang fiqh yang absah dan menuju bidang filsafat, meskipun keduanya berbeda. Sasaran agama secara filosofis yakni: agama berfungsi sebagai pencapai teori yang benar dan perbuatan yang benar (al- ilm al-haq wal a mal al-haqq). Hal ini mengingatkan kita kepada definisi filsafat Al-Kindi dan para pengikutnya, yang sampai saat ini tetap dipakai dalam filsafat Islam. Pengetahuan sejati ialah pengetahuan tentang Tuhan, tentang kemaujudan lainnya, dan tentang kebahagiaan serta kesengsaraan di akhirat. Ada dua cara untuk mendapatkan pengetahuan, yaitu pencerapan dan persesuaian. Persesuaian bisa bersifat demonstratif, dialektis atau teoritis. Ketiga macam persesuaian ini digunakan dalam Al-Qur an. Manusia terdiri atas tiga golongan: filosof, para teolog dan orang-orang awam (al-jumhur). Para filosof ialah kaum yang menggunakan cara demonstratif. Para teolog yaitu orang-orang al-sy ariah, yang ajaran-ajaran mereka menjadi ajaranajaran resmi pada masa ibn Rusyd ialah kaum yang lebih rendah tingkatannya, karena mereka memulai dari penalaran dialektis dan bukan dari kebenaran ilmiah. Orang awam ialah orang-orang retoris yang hanya bisa mencerap sesuatu lewat contoh-contoh dan pemikiran puitis. 15 E. KEGUNAAN FILSAFAT Apa guna pengetahuan filsafat? Atau, apa kegunaan filsafat? Tidak setiap orang perlu mengetahui filsafat. Tetapi orang yang merasa perlu 15 Ahmad Puad El-Ehwani,Ph.D Para Filosof Muslim, Bandung: Mizan, 1985, h
11 berpartisipasi dalam membangun dunia perlu mengetahui filsafat. Mengapa? Karena dunia dibangun oleh dua kekuatan: agama dan filsafat. Untuk mengetahui kegunaan filsafat, kita dapat memulainya dengan filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahan masalah, ketiga filsafat sebagai pandangan hidup (philosophy of life). 16 Filsafat sebagai philosophy of life sama dengan agama, dalam hal sama mempengaruhi sikap dan tindakan penganutnya. Bila agama dari Tuhan atau dari langit, maka filsafat (sebagai pandangan hidup) berasal dari pemikiran manusia. Seandainya ditanyakan kepada Socrates atau Nietzsche apa guna filsafat, agaknya mereka akan menjawab bahwa filsafat dapat menjadi manusia menjadi manusia. Dengan filsafat orang akan mungkin menjadi orang bijaksana. Filsafat sebagai kumpulan teori filsafat digunakan untuk memahami dan mereaksi dunia pemikiran. Filsafat sebagai philosophy of life dalam posisi ini filsafat menjadi jalan atau petunjuk dalam menjalani kehidupan. Filsafat sebagai methodology dalam memecahkan masalah. Ada berbagai cara yang ditempuh orang bila ia hendak menyelesaikan sesuatu masalah. Masalah artinya kesulitan. Sesuai dengan sifat filsafat, ia menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian masalah secara mendalam artinya ia menyelesaikan masalah dengan cara pertama-tama mencari penyebab yang paling awal munculnya masalah. Universal artinya melihat masalah dalam hubungan seluas-luasnya dari berbagai sudut pandang. 16 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 89
12 F. PEMBAGIAN FILSAFAT a. Menurut Pendapat ahli 1. Alcuinus, salah seorang tokoh Filsafat Scholastik pada zaman abad pertengahan membagi filsafat sebagai berikut : a) Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab-sebabnya sesuatu itu ada. b) Bagian etika yang menentukan tata hidup. c) Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti. 2. Al-Kindi ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat menjadi tiga bagian yaitu : a) Ilmu fisika, tingkatan terendah b) Ilmu matematika, tingkatan tengah c) Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi 3. Al-Farabi dan Ibnu Sina membagi dua bagian yaitu filsafat teori dan filsafat praktek. 4. Prof. DR. M. J. Langeveld membagi filsafat dalam tiga lingkungan masalah, yaitu : a) Lingkungan masalah-masalah keadaan (metafisika, manusia dan lain-lain) b) Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori pengetahuan, teori kebenaran, logika). c) Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai, etika, estetika, yang bernilai berdasarkan religi). 5. Prof. Alburey Castell membagi filsafat ke dalam enam bagian sebagai berikut : a) Masalah theologies. b) Masalah metafisika. c) Masalah epistimologi.
13 d) Masalah etika. e) Masalah politik. f) Masalah sejarah. 6. H.De Vos membagi filsafat ke dalam sembilan golongan sebagai berikut : a) Logika b) Metafisika c) Ajaran tentang ilmu pengetahuan d) Filsafat alam e) Filsafat kebudayaan f) Filsafat sejarah. g) Etika h) Estetika i) Anthropologi. 7. Plato membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai berikut : a) Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian-pengertian umum. b) Fisika, tentang dunia materil. c) Etika, tentang kebaikan. 8. Aristoteles membagi 4 cabang yaitu : a) Logika b) Filsafat teoritis c) Filsafat praktis d) Filsafat peotika b. Pembagian filsafat menurut bagan induktif a. Metafisika a) Metafisika fundamental, yaitu kritikan b) Metafisika sistematis, yaitu ontology dan theodyca
14 b. Filsafat tentang : a) Alam, yaitu kosmologia b) Manusia, yaitu anthropologi c. Filsafat rasional-logika a) Logika umum/formal, yaitu logika b) Logika khusus/material, yaitu filsafat tentang ilmu pengetahuan. d. Filsafat praktis atau tentang kebudayaan 1. Filsafat praktis (tentang keseluruhan kegiatan manusia) a) Filsafat etika, yaitu etika umum dan etika khusus b) Filsafat tentang agama 2. Filsafat kebudayaan (tentang perbuatan lahiriah manusia) a) Bagian umum : filsafat kebudayaan b) Bagian khusus : filsafat tentang bahasa, kesenian, hukum, pendidikan, manusia, dan lain-lain. c. Pembagian filsafat menurut bagan deduktif a) Pengetahuan adalah kesadaran akan hal sesuatu, kesadaran akan diri kita sendiri. b) Pengakuan bahwa aku ini ada. Karena andaikata aku tak ada bagaimanakah aku dapat berdiri di alun-alun dan sadar akan diriku sendiri. c) Pengakuan bahwa kodrat saya adalah sadar akan diriku sendiri, mengerti akan diriku sendiri, ini adalah aspek rohani. Tetapi berdiri di suatu tempat adalah aspek jasmani. d) Pengakuan dunia yang ku injak itu yaitu di alun-alun. e) Penilaian perbuatan ini, artinya dalam kenyataan setiap perbuatan itu apakah baik atau tidak baik, sesuai dengan kodrat saya atau tidak sesuai dengan kodrat saya.
15 f) Dan mengenai perbuatan ini saya yakin harus memberikan pertanggungjawaban terhadap suara batin saya sebagai suatu kekuasaan yang berada di dalam maupun di atas yang akhirnya terhadap Tuhan. Dalam eksistensinya yang baru filsafat mempunyai beberapa bagian atau cabang yaitu : a. Logika, filsafat tentang pikiran dan cara berpikir benar atau salah. b. Metafisika, filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika dan hakikat yang bersifat transcendental yaitu di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia. c. Etika, filsafat tentang pola tingkah laku yang baik dan yang buruk. d. Estetika, filsafat tentang pola cita rasa atau kreasi yang indah dan yang jelek. e. Epistimologi, filsafat tentang ilmu pengetahuan. Filsafat-filsafat khususnya lainnya, yaitu filsafat bahasa, filsafat kesenian, filsafat teknik, filsafat ekonomi, filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat manusia, filsafat pendidikan, filsafat agama, filsafat pekerjaan sosial dan sebagainya.
16 DAFTAR PUSTAKA 1. Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung: Rosdakarya, Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Rosdakarya, M.M. Syarif,MA.,Para Filosof Muslim, Bandung
EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT
EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT Pengetahuan adalah sesuatu yang sangat vital dan krusial dalam masa kehidupan manusia. Berbagai kajian telah dilakukan untuk kepentingan pengembangan
Lebih terperinciFILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd
FILSAFAT????? am_nien@yahoo.co.id PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia
Lebih terperinciTUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU
TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU Sumber Dilampirkan Dosen Pengasuh: Prof. Dr. Slamet Widodo, MS., MM. OLEH NAMA : TOMMY LIM NIM : 07011281520163
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT Pengertian Filasat Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia : philo/philos/philen yang artinya cinta/pencinta/mencintai. Jadi filsafat adalah cinta akan kebijakan
Lebih terperinciSek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara
Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara Pengertian ilmu filsafat 1. Etimologi Falsafah (arab),philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom)
Lebih terperinciThe Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th
The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Kel. 14:15-31 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT?
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan Filsafat merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan masalah kebijaksanaan. Hal yang ideal bagi hidup manusia adalah ketika manusia berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa tentang asal kata filsafat dan pengertiannya. Pada bab isi makalah ini, kami mencoba menggali apa yang dimaksud dari
Lebih terperinciPengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Afid Burhanuddin Berfilsafat diumpamakan seseorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang, dia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kemestaangalaksi
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman
Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada
Lebih terperinciMAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA
Lebih terperinciETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT
ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT Authors: Angga Debby Frayudha MANAJEMEN PENDIDIKAN S2 UNNES mpyenk@gmail.com BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dewasa ini terlihat gejala-gejala kemerosotan etika.
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PREVIEW PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika
Modul ke: Filsafat Ilmu dan Logika Pokok Bahasan: Cabang-cabang Filsafat Fakultas Fakultas Masyhar zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Cabang-cabang Filsafat Pokok Permasalahan yang
Lebih terperinciFilsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum
Lebih terperincimakalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis
makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah kebintang-bintang.
Lebih terperinciAssyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. AssyariAbdullah
Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. AssyariAbdullah 2 nd Meet Mengenal Filasafat Dari saya, tidak belajar, saya mengajar kalian berfilsafat, bukan pemikiran-pemikiran untuk di tiru, akan tetapi bagaimana
Lebih terperinciDASAR-DASAR FILSAFAT. Sutrisna Wibawa (UNY)
DASAR-DASAR FILSAFAT Sutrisna Wibawa (UNY) PENGERTIAN FILSAFAT Driyarkara (2006:999-1001) menyatakan dari keinginan akan mengerti, akan kebenaran, timbul ilmu-ilmu pengetahuan, dan akhirnya muncullah filsafat.
Lebih terperinciFilsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah
Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Pendahuluan Sudah menjadi suatu hal yang lazim dalam pembahasan sebuah konsep dimulai dari pemaknaan secara partikuler dari masing-masing
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011
FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011 FILSAFAT ILMU Apa itu FILSAFAT??? KonTRak kuliah MaTReRi LiTRerAtUR ETIMOLOGIS philos (friend)/
Lebih terperinciKE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian
Lebih terperinciMAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS
MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Etika Akademik Oleh Deki Zulkarnain 130910202062 Program Studi
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PANCASILA DAN ILMU PENGETAHUAN 2 TM 12 Indikator: 1. Mampu melakukan kajian dalam3 berbagai
Lebih terperinciTinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu
Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Oleh : Agustina Abdullah *) Arti dan Pentingnya Filsafat Ilmu Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah,
Lebih terperinciPancasila sebagai Sistem Filsafat
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia
Lebih terperinciFILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI
FILSAFAT PENGANTAR Kata-kata filsafat, filosofi, filosofis, filsuf, falsafi bertebaran di sekeliling kita. Apakah pemakaiannya dalam kalimat-kalimat sudah tepat atau sesuai dengan arti yang dimilikinya,
Lebih terperinciMAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU
Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat
Lebih terperinci7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS
Diskripsi Mata Kuliah Diskripsi Mata Kuliah Daftar Materi Kuliah Mata kuliah memuat tentang Ilmu dan Pengetahuan; Metode Ilmiah; ontologi, epistimologi, aksiologi Filsafat & sains (ilmu); Rasionalisme,
Lebih terperinciPENGERTIAN FILSAFAT (1)
PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di
Lebih terperinciEPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN FILSAFAT
EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN FILSAFAT cabang-cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam setiap cabang itu. Yang dibicarakan disini hanyalah cabang-cabang saja, itupun hanya sebagian.
Lebih terperinciMakna dari pandangan hidup bangsa indonesia
Makna dari pandangan hidup bangsa indonesia Bangsa istilah lain Nation Ernest Renan bangsa adalah Soal perasaan jadi Segerombolan manusia yang mau bersatu, dan merasa dirinya bersatu Sedangkan Otto Bauer
Lebih terperinciALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS Tugas Makalah pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen: Drs. Yusuf A. Hasan, M. Ag. Oleh: Wahyu
Lebih terperinciPANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.
PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ABSTRACT Menjelaskan Pengertian,
Lebih terperinciPancasila sebagai Sistem Filsafat
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN OLEH LASIYO UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN OLEH LASIYO UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015 PENDAHULUAN MANUSIA PUNYA TUJUAN DAN CITA- CITA HIDUP MANUSIA MELAKUKAN AKTIVITAS: 1. MENCIPTAKAN 2. MENELITI 3. MEREFLEKSI 4. MEMPERCAYAI
Lebih terperinciIlmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu
Filsafat Sejarah Latar belakang Masalah Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu sejarah berbicara mengenai masa lalu,
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika
Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan
Lebih terperinciPENGERTIAN FILSAFAT (1)
PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di
Lebih terperinciEtika dan profesi humas
Etika dan profesi humas NURJANAH, M.SI Falsafah sbg landasan teoritis etika Kata Filsafat dari bhs Yunani Philosopia Philo atau philien artinya cinta Sophia artinya :kebenaran Scr istilah falisafat berarti:
Lebih terperinciBAB II PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
BAB II PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT A. PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi, filsafat adalah istilah atau kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata yaitu
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT 1 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Filsafat (Philosophia) : - Philo/Philos/Philein yang berarti cinta/pecinta/mencintai. - Sophia yang berarti kebijakan/kearifan/hikmah/hakekat
Lebih terperinciKONTRIBUSI PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM DALAM ILMU PENDIDIKAN. Dede Rohaniawati, M.Pd. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
KONTRIBUSI PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM DALAM ILMU PENDIDIKAN Dede Rohaniawati, M.Pd. UIN Sunan Gunung Djati Bandung I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filsafat merupakan pengetahuan yang wajib dipahami
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
FILSAFAT ILMU & LOGIKA Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto 1. Tujuan Mata Kuliah : 1.1 Agar Mhs Mempunyai Falsafah dari Ilmu yang Telah Dimilikinya. 1.2 Agar Mhs Memahami Tentang Apa yang Disebut dengan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. mempunyai objek kajian sebagaimana dijelaskan Wolff dibagi menjadi 3
342 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab demi bab di atas, maka dapat penulis simpulkan: 1. Metafisika merupakan proto philosophy atau filsafat utama yang membahas segala sesuatu yang
Lebih terperinciFilsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 02 Pengantar ke Alam Filsafat 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Obyek Kajian Filsafat Obyek Materi: segala sesuatu yang ada atau yang mungkin
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ILMU DAN FILSAFAT Oleh: Sugiaryo
HUBUNGAN ANTARA ILMU DAN FILSAFAT Oleh: Sugiaryo Abstraks : Tugas ilmu adalah memepelajari gejala-gejala sosial melalui observasi dan eksperimen. Keinginan melakukan observasi dan eksperimen dapat diorong
Lebih terperinciBahasan Kajian Filsafat
PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Secara harfiah istilah filsafat
Lebih terperinciTugas Filsafat. Mohamad Kashuri M
Tugas Filsafat Mohamad Kashuri 090810530M PROGRAM STUDI ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI PASCA SARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA 2008 1. Pendahuluan Sejalan dengan kemajuan pola berpikir manusia saat ini, ilmu
Lebih terperinciPERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA
PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA Pengantar Definisi tidak pernah dapat menampilkan dengan sempurna pengertian sesuatu yang dikandungnya. Logika mengantarkan kita ke arah pemahaman garis besar tentang suatu
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen
Modul ke: 06Fakultas Gunawan Ekonomi PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen Latar belakang Teori dan Konsep Globalisasi telah mengancam bahkan menguasai
Lebih terperinciBAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,
BAB IV. PENUTUP 4. 1. Kesimpulan Pada bab-bab terdahulu, kita ketahui bahwa dalam konteks pencerahan, di dalamnya berbicara tentang estetika dan logika, merupakan sesuatu yang saling berhubungan, estetika
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika
Filsafat Ilmu dan Logika Matematika dan Statistika MATEMATIKA Matematika sebagai Bahasa Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambing-lambang
Lebih terperinciUNIVERSITAS PADJADJARAN
BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. PENGERTIAN TENTANG FILSAFAT
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas 2 Latar belakang Teori dan Konsep Globalisasi telah mengancam bahkan menguasai eksistensi
Lebih terperinciEtika dan Filsafat. Komunikasi
Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Pengantar Kepada Bidang Filsafat Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Rasa
Lebih terperinciFilsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan
Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia هللا Wahyu كونية قولية Para Rasul Alam Akal Manusia Aktivitas Kehidupan 1 pg. Filsafat Islam Problem Tuhan berpisah dengan alam Tuhan bersatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makalah Pengenalan Kearah FIlsafat 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kirakira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan
Lebih terperinciBerfikir Filsafat:Sebagai Pembentukan Kerangka Berfikir Untuk Bertindak
Jurnal Studi Al-Qur an; Vol. 11, No. 1, Tahun. 2015 Membangun Tradisi Berfikir Qur ani Doi:doi.org/10.21009/JSQ.011.1.06 Berfikir Filsafat:Sebagai Pembentukan Kerangka Berfikir Untuk Bertindak Universitas
Lebih terperinciNOVIA KENCANA, S.IP, MPA
NOVIA KENCANA, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT???? Cabang ilmu Cara berpikir ILMU FILSAFAT Alkisah bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana
Lebih terperinciBAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2)
BAB I PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2) Apakah Filsafat itu? Seorang yang berfilsafat digambarkan oleh Jujun S. Suriasumantri seperti orang yang berpijak di bumi sedang tengadah memandang bintang-bintang
Lebih terperinciModul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 07 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Modul ini membahas mengenai Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, Pengertan Filsafat, filsafat pancasila, karakteristik sistem filsafat
Lebih terperinciPendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis
Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pancasila
Lebih terperinciM. Hamid Anwar, M. Phil.
M. Hamid Anwar, M. Phil. Email: m_hamid@uny.ac.id Objek material Objek Formal : Pendidikan : Filsafat Philein/ Philos : Cinta Shopos/ Shopia : Kebijaksanaan Sebuah Upaya untuk mencapai kebijaksanaan dengan
Lebih terperinciALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,
Lebih terperinciJURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UJIAN AKHIR SEMESTER Mata Kuliah Dosen Hari / Tanggal Waktu Tempat : Pengantar Filsafat dan Teori Administrasi
Lebih terperinciJENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN
JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Di masa perkembangannya, ilmu telah mengalami banyak kemajauan. Kini telah banyak ditemukan berbagai macam bentuk pengetahuan maupun jenis penerapan ilmu yang ada.
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Oleh : FEBI GELAR RAMADHAN UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciOBJEK MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT ILMU
BAB I PENDAHULUAN Filsafat Ilmu mulai merebak di awal abad ke 20, namun di abad ke 19 merupakan dasar filsafat ilmu dengan metode yang dimilikinya, metode induksi. Filsafat ilmu mengedepankan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciResume. Etika dan Filsafat Bab II Dasar Dasar Filsafat. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. : Muhammad Syarifudin Noor :
Resume Etika dan Filsafat Bab II Dasar Dasar Filsafat Namaa : Muhammad Syarifudin Noor NIM : 10.034.100.010 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Jember
Lebih terperinciOleh: Margono, M.Pd. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universtias Negeri Yogyakarta
FILSAFAT OLAHRAGA Oleh: Margono, M.Pd. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universtias Negeri Yogyakarta Pengertian Filsafat Philosophia /Philosophos - Philia/Philein: cinta, persahabatan - Sophia : kebijaksanaan,
Lebih terperinciMata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari
1 Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari (i.e. keperawatan, kedokteran, biologi, antropologi,
Lebih terperinciLandasan dan Prinsip PengembanganKurikulum
Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum A. Landasan Pengembangan Kurikulum Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
Lebih terperinciFILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp
FILSAFAT PENDIDIKAN Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp. 0274 870194 Pengertian Filsafat Pendidikan Pengertian Filsafat Berasal dari kata Philos, philore (cinta) dan sophos atau sophia (kebajikan,
Lebih terperinciMEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL
MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL Oleh : Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si (Kaprogdi Akuntansi - FE) Pendahuluan Ilmu pengetahuan merupakan karya budi yang logis serta imajinatif,
Lebih terperinciFalsafah PANTUN FILSAFAT ADA ORANG YANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TAHU DI
Falsafah Komunikasi NURJANAH, M.Si Nurjanah,M.Si Komunikasi PANTUN FILSAFAT ADA ORANG YANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TAHU DI TIDKTAHUNYA ADA ORANG YG TDK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TIDAK TAHU
Lebih terperinciPENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari
Lebih terperinciPancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem Filsafat 1 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PANCASILA Pengertian Filsafat Istilah filsafat secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang
Lebih terperinciONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh) A. Rumusan Konsep 1. Rumusan Konsep Ontologi Menurut bahasa, ontologi ialah berasal
Lebih terperinciSebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan
Subjudul Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. Sesuatu yang didapat
Lebih terperinciLandasan Pendidikan. Pengantar. Landasan Pendidikan. Afid Burhanuddin 1. Afid Burhanuddin
Landasan Pendidikan Afid Burhanuddin Pengantar Kompetensidasar: Mengetahui landasandan asas-asas pendidikan serta penerapannya. Indikator: Mahasiswa mampu memahami Mahasiswa mampu memahami landasan filosofis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,
Lebih terperinciA. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU
KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika
Lebih terperinciSebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika
Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika A. MATEMATIKA Matematika Sebagai Bahasa Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada bahasa maka kita berpaling kepada
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Bab I Pendahuluan A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Pasal 37 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciPendidikan Pancasila KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU
DASAR-DASAR ILMU Ilmu adalah hal mendasar di dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan mengetahui hakikat dirinya dan dunia sekitarnya. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009
BAB I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Berangkat dari sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa Estetika sebagai logika, mengantarkan saya untuk mencoba mendalami dan menelusuri tentang keduanya, serta
Lebih terperinciSAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Sebagai Sistem Filsafat)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Sebagai Sistem Filsafat) Modul 2 Oleh : Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH 11 1. Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu memahami
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 02Fakultas Dr. PSIKOLOGI CABANG FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id CABANG- CABANG FILSAFAT Standar Kompetensi Setelah perkualiahan
Lebih terperinciPANCASILA. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen.
PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara etimologi, kata falsafah berasal
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat
Lebih terperinciMATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis
MATERI KULIAH ETIKA BISNIS Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis Latar Belakang Di zaman yang serba modern ini, nilai, etika, norma,dan moral seringkali diabaikan oleh rakyat Indonesia,
Lebih terperinciSejarah Perkembangan Ilmu
Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan Akal dan hati ibarat
Lebih terperinciBAB PERTAMA FILSAFAT. Agung Suharyanto, M.Si PSIKOLOGI UMA
BAB PERTAMA FILSAFAT Agung Suharyanto, M.Si PSIKOLOGI UMA A. Sejarah Timbulnya Filsafat Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah lahirnya filsafat dimana-mana
Lebih terperinci