FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan)
|
|
- Hendri Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan)
2 INTRODUCTION Nama : Ismuyadi, S.E., M.Pd.I TTL : Kananga Sila Bima, 01 Februari 1971 Alamat : Tlogomas IV/40A Malang No. Hp : Fb : ismulyadi_abufathin@yahoo.com
3 DEFINISI FILSAFAT KETUHANAN Filsafat Ketuhanan adalah cabang dari ilmu filsafat yang menyelidiki secara mendalam masalah ketuhanan sehingga diperoleh hasil berupa pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan memahami bagaimana sikap manusia setelah mencapai pengetahuan itu. Objek formal : Filsafat Objek material : Masalah-masalah Ketuhanan (pengenalan terhadap Tuhan, argumen keberadaan dan Tuhan, konsep dan aliran ketuhanan, pensifatan Tuhan dan lainnya).
4 PERKEMBANGAN ALIRAN KETUHANAN Prawacana: Sejak mula pemikiran manusia sudah mengenal adanya kekuatan-kekuatan yang mengatasi dirinya, sesuatu yang dianggap maha kuasa, dapat mendatangkan kebaikan maupun bencana serta dapat mengabulkan doa dan keinginan. Kekuatan-kekuatan supra natural tersebut diberi nama seperti mana, numia, dewa, tuhan, dan sebagainya. Berbagai macam sebutan dan model serta bentuk keyakinan itu secara sederhana dikelompokkan dalam beberapa kategori baik yang didasarkan pada kuantitas maupun kualitas (hubungan/sifat) tertentu.
5 Lanjutan.. Kategori Ketuhanan bedasarkan kuantitas TEISME MONOTEISME PANTEISME & PANENTEISME OLIGATEISME DAN HENOTEISME POLITEISME DEISME AGNOSTISISME ATEISME ANIMISME DAN DINAMISME Kategori Ketuhanan bedasarkan kualitas
6 Definisi kategori Ketuhanan berdasarkan kuantitas Animisme : Doktrin atau kepercayaan bahwa segala sesuatu (baik yang bernyawa atau tidak) memiliki roh. Dinamisme : Keyakinan bahwa benda-benda tertentu memiliki tuah atau kekuatan tertentu. Politeisme : Keyakinan menyembah Tuhan yang banyak termasuk menyembah arwah nenek moyang dan arwah leluhur. Oligateisme : Oligateisme mrpk bagian dari politeisme, akan tetapi paham ini mempercayai bahwa hanya beberapa dewa yang mempunyai fungsi dan kedudukan lebih tinggi daripada yang lain.
7 Lanjutan. Henoteisme : Kepercayaan akan banyak dewa namun ada Tuhan Tunggal yang disembah oleh seluruh pemeluknya. Monoteisme : Paham yang mengakui hanya ada satu Tuhan, dan secara tegas menolak keberadaan tuhantuhan atau dewa-dewa lain. Wujud monoteisme yang pertama secara historis adalah pemujaan pada matahari sebagai penguasa tunggal oleh Raja Mesir, Ikhnaton. Tuhan dilihat sebagai A personal Being, sebagai penguasa tertinggi, pencipta dan pengatur segala sesuatu.
8 Definisi kategori Ketuhanan berdasarkan kualitas Ateisme : Ateisme bukanlah percaya bahwa Tuhan tidak ada melainkan tidak percaya bahwa Tuhan ada. Dengan kata lain, ateisme bukan merupakan kepercayaan atau keyakinan melainkan sistem ketidakpercayaan atau ketidakyakinan. Ateisme bukan merupakan suatu agama, tidak memiliki ajaran resmi selayaknya agama pada umumnya. Ateisme juga bukan sebuah pemikiran anti-agama dan antituhan namun sering kali dikacaukan dengan Antiteisme yg mrpk suatu pemikiran anti-agama atau anti-tuhan. Ateisme bukanlah agama karena tidak punya ajaran tertentu, tidak punya kitab suci tertentu, dan tidak juga menyembah apapun. Ateisme sebagai pandangan filosofi adalah posisi yang tidak mempercayai akan keberadaan tuhan dan dewa (nonteisme) atau menolak teisme sekaligus.
9 Lanjutan.. Agnostisisme : Paham yang menganggap bahwa adanya Tuhan tidak dapat diketahui secara filosofis. Sehingga kaum agnostisisme tidak akan mengambil pusing untuk berdebat masalah Tuhan. Mereka tidak mempedulikan keberadaan Tuhan namun juga tidak menolak keberadaan Tuhan. Kaum agnostisisme menempatkan mereka dalam posisi apatis. Deisme : Paham yang meyakini bahwa Tuhan jauh berada di luar alam. Tuhan menciptakan alam dan sesudah alam diciptakan, Tuhan tidak lagi memperhatikan alam tersebut. Alam telah dilengkapi dengan peraturan-peraturan berupa hukum-hukum alam yang tetap dan tidak berubah, sehingga secara mekanis akan berjalan dengan sendirinya. Tuhan ibarat pembuat jam (the clockmaker) yang tidak campur tangan lagi dalam proses bergeraknya jam setelah jam itu selesai dibuat.
10 Lanjutan. Panteisme : Panteisme, berasal dari kata pan (seluruh) dan teisme (paham ketuhanan), suatu kepercayaan bahwa Tuhan berada dalam segala sesuatu, dan bahwa segala sesuatu adalah Tuhan. Kosmos ini adalah Tuhan. Tuhan diidentikkan dengan segala sesuatu, karena kehadirannya yang langsung dan aktif di dunia ini mengenakan bentuk yang nyata. Panenteisme : Panenteisme, berasal dari kata pan-en-teisme (segala sesuatu ada di dalam Tuhan). K.C.F. Krause (perumus istilah ini), mengatakan bahwa dunia tidak dicampuradukkan dengan Tuhan, namun tidak pula dipisahkan. Dunia merupakan ungkapan empiris Tuhan yang berada di dalam segala hal secara imanen dan sekaligus transenden. Teisme : Keyakinan akan Tuhan yang Maha Kuasa akan segalagalanya dan Maha Kudus.
11 Pandangan Ketuhanan Menurut Filsuf St. Agustinus: Manusia tahu dari pengalamannya bhw di alam ini ada kebenaran. Pd saat yg sama ia ragu. Dgn kata lain, akal manusia mengetahui bhw ada kebenaran tetap yg tidak berubah ubah yg mjd sumber dan cahaya bg akal dlm usaha mengetahui apa yg benar. Kebenaran tetap dan kekal itulah kebenaran mutlak yaitu Tuhan Immanuel Kant : Manusia merasa bhw dlm dirinya ada perintah mutlak utk mengerjakan yg baik dan menjauhi yg buruk dan kalau perintah ini diperoleh bukan dari pengalaman ttp telah tdpt dlm diri manusia, mk perintah ini mesti dari suatu zat yg tahu akan baik dan buruk. Zat inilah yg disebut Tuhan.
12 Lanjutan Thomas Aquinas: Rasio & wahyu merupakan metode yang valid untuk mencapai kebenaran namun ada wilayah tertentu yang masing-masing di antara mereka kompeten & penting untuk membedakan mereka. Masalah yg berkaitan dg penyelamatan manusia, trinitas, inkarnasi, kehidupan sesudah mati, dan berbagai topik yg berkaitan dengan teologi tidak dapat dimengerti lepas dari wahyu Ilahi. Mereka tidak dapat dibuktikan maupun dibantah dengan menggunakan argumen rasional. Mereka secara ketat merupakan masalah iman.
13 Lanjutan. Rene Descartes Descartes mengemukakan bahwa Filsafat Ketuhanan berawal dari fungsi iman yang kemudian menemukan Tuhan. Tanpa Iman manusia cenderung menolak keberadaan Tuhan Georg Wilhelm Friedrich Hegel ( ) Dalam pandangan Hegel, seluruh kenyataan merupakan suatu kejadian dan kejadian itu merupakan kejadian Roh. Dan Roh itu adalah Dia Yang Absolut atau Allah. Menurut Hegel, Roh sebagai realitas Absolut sesungguhnya merupakan suatu ide yang melewati alam. Hegel memahami alam sebagai satu tahap dalam kejadian Allah. Oleh karena itu, Hegel mengajukan bahwa dalam Roh mutlak itu terdapat Roh subyektif, yaitu subyek yang memiliki kesadaran terhadap dirinya sendiri. Apa yang disebut sebagai Roh subyektif ini mengalami suatu perubahan menjadi Roh obyektif yang menciptakan suatu gambaran tentang hukum, moral, dan lain sebagainya. Karena Roh ini mengalami perubahan, maka puncak dari perkembangan Roh ini adalah Roh Absolut sebagai realitas yang sempurna.
14 Lanjutan.. Scheleirmacher ( ) Scheleiermacher adalah penganut Immanuel Kant yang berpendapat bahwa dalam menelusuri tentang Tuhan sebaiknya tidak ditelusuri hanya dengan metafisika saja namun harus dilakukan pula dengan kontemplasi mendalam. Sehingga Scheleirmacher dalam mendekati Tuhan tidak melalui pendekatan moral-praktis atau teori spekulatif belaka namun melalui pendekatan intuitif-batin atau kontemplasi-perasaan.
15 ARGUMEN KEBERADAAN TUHAN o Argumen melalui rancangan/desain (dalil al-inayah) Ibnu Rusyd Hal-hal yg ada di dunia tercipta untuk kepentingan manusia dalam arti kenyamanan dan kebahagiaannya. Ini bukti adanya Tuhan yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang rahmat-nya tersebar di seluruh alam. Ciptaan yang menakjubkan dan keserasian yg ada di dalamnya tidaklah mungkin kebetulan belaka. o Argumen melalui kebaruan (dalil al-huduts) Al-Kindi Dunia itu terbatas, dan segala yg terbatas tidak mungkin mempunyai awal yg tidak terbatas karena kalau begitu, itu berarti bahwa yg tidak terbatas telah diseberangi sehingga menjadi terbatas. Oleh karena itu tidak mungkin alam yg terbatas bersifat azali (tak mempunyai awal), ia mestilah mempunyai titik awal dalam waktu, dan tidak mungkin surut ke belakang secara tak terhingga (tasalsul).
16 Lanjutan Argumen keberadaan Tuhan menurut Thomas Aquinas ( ): Argumen 1 didasarkan pd sifat gerak Argumen 2 didasarkan pd kausalitas Argumen 3 didasarkan pd kemungkinan dan kemestian Argumen 4 didasarkan pd konsep gradasi Argumen 5 didasarkan pd keteraturan alam Argumen Keberadaan Tuhan menurut William Paley ( ): Alam mempunyai tujuan dalam evolusinya. Alam sendiri tidak bisa menentukan tujuan itu, yg menentukan haruslah suatu zat yg lebih tinggi dari alam sendiri, yaitu Tuhan.
17 SEKIAN TERIMA KASIH
BAB IV ALIRAN-ALIRAN SEPUTAR EKSISTENSI TUHAN
BAB IV ALIRAN-ALIRAN SEPUTAR EKSISTENSI TUHAN Aliran-aliran pemikiran seputar keberadaan Tuhan lahir dan berbagai sikap baik yang menerima, menolak, maupun yang acuh tak acuh. Masing-masing kemudian membangun
Lebih terperinciKONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM A. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM Tuhan(ilah) sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-nya. Tercakup didalamnya
Lebih terperinciKONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM DR. Ramlan Yusuf Rangkuti, M.A. Disampaikan Pada Mata Ajar Agama Islam Pogram BHP 2 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara A. Filsafat Ketuhanan dalam Islam Siapakah
Lebih terperinciKONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM KELOMPOK 1 1 Anggota. Harish Ghani (10510023) Anita Yuwita (10510003) Karina Dewi (10510014) Ratih Fauziah (10510039) Yusran abdillah M (10510055) 2 Tuhan itu ada???? Lalu
Lebih terperinciBAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR
69 BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR A. Implementasi Simbol dalam Perespektif Hermeneutika Paul Ricoeur Lempar ayam merupakan prosesi atau cara yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM. Tujuan bab : Setelah membaca bab ini anda diharapkan dapat menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam
BAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM Tujuan bab : Setelah membaca bab ini anda diharapkan dapat menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam Sasaran bab : Anda dapat: 1. Menjelaskan falsafah ketuhanan dalam
Lebih terperinciKonsep Ketuhanan Dalam Islam
1 Konsep Ketuhanan Dalam Islam Disusun Oleh : Natasya Coniyanti Putri 10510013 Dedana Demisyarep 10510018 Rizki Fitriani 10510024 Nungky Anandhyta 10510030 Deasy Anisa Natalia R 10510044 Sejarah Pemikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad pencerahan (Aufklarung) telah membawa sikap kritis atas metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke- 19) di Jerman,
Lebih terperinciSek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara
Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara Pengertian ilmu filsafat 1. Etimologi Falsafah (arab),philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom)
Lebih terperinciBAB II PENGENALAN TERHADAP TUHAN
BAB II PENGENALAN TERHADAP TUHAN A. Kemampuan Manusia Mengenal Tuhan. Manusia diakui memiliki kemampuan yang Iebih dibanding makhluk Iainnya untuk mengetahui kebenaran, membedakan yang baik dan yang buruk.
Lebih terperinci7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS
Diskripsi Mata Kuliah Diskripsi Mata Kuliah Daftar Materi Kuliah Mata kuliah memuat tentang Ilmu dan Pengetahuan; Metode Ilmiah; ontologi, epistimologi, aksiologi Filsafat & sains (ilmu); Rasionalisme,
Lebih terperinciMISTERI TUHAN ANTARA ADA DAN TIADA
ADAADNAN ABDULLA ADNAN ABDULLAH MISTERI TUHAN ANTARA ADA DAN TIADA Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com DAFTAR ISI Daftar Isi 3 Pendahuluan.. 5 1. Terminologi Tuhan. 10 2. Agama-agama di Dunia..
Lebih terperinciFILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd
FILSAFAT????? am_nien@yahoo.co.id PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Modul ke: Pendidikan Agama Islam Manusia dan Ketuhanan Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perkataan yang selalu diterjemahkan Tuhan, dalam al-qur`an
Lebih terperinciFilsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan
Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia هللا Wahyu كونية قولية Para Rasul Alam Akal Manusia Aktivitas Kehidupan 1 pg. Filsafat Islam Problem Tuhan berpisah dengan alam Tuhan bersatu
Lebih terperinciWAWASAN DUNIA KRISTEN. Dosen Pengampu: Amirrudin Zalukhu, M.Th
WAWASAN DUNIA KRISTEN Dosen Pengampu: Amirrudin Zalukhu, M.Th Baca Buku EFESUS 6:10-11 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata
Lebih terperinciArgumen Ontologis Masih ada kaitan dengan tema gagasan bawaan, namun dengan lebih banyak pembuktian atau demonstrasi, adalah Argumen Ontologis yang di
ALLAH, KEBERADAAN Bahwa Allah ada merupakan ajaran dasar Alkitab, yang tanpanya ajaran tentang penebusan, pembenaran, serta semua ajaran lain menjadi tak bermakna. Karena itu, kepercayaan Kristen didasarkan
Lebih terperinciALLAH SEBAGAI PENCIPTA
ALLAH SEBAGAI PENCIPTA Bacaan Alkitab: Kej. 1:1-31 Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan bumi AT : Allah adalah Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. AK : Allah sebagai sumber dan Penyebab Awal
Lebih terperinciSebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan
Subjudul Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. Sesuatu yang didapat
Lebih terperincihttp://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id Mengapa Filsafat Eropa.? KEBUDAYAAN YUNANI (PLATO DAN ARISTOTELES) ==> ALEXANDER AGUNG (ROMAWI) PENYEBARAN HELLENISME PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 1. ZAMAN YUNAN-_ROMAWI
Lebih terperinciPengetahuan dan Kebenaran
MODUL PERKULIAHAN Pengetahuan Kebenaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 08 M-603 Shely Cathrin, M.Phil Abstract Kompetensi Kebenaran pengetahuan Memahami pengetahuan
Lebih terperinciModul 3 OBYEK DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI AGAMA
Obyek dan Metode Penelitian Psikologi Agama Modul 3 OBYEK DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI AGAMA PENDAHULUAN Psikologi Agama pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) disajikan untuk membantu mahasiswa
Lebih terperinciIDEALISME (1) Idealis/Idealisme:
Idealis/Idealisme: IDEALISME (1) Orang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika dan agama serta menghayatinya; Orang yang dapat melukiskan dan menganjurkan suatu rencana atau program yang belum
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika
Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasejarah. Pada zaman yunani kuno misalnya, sudah mulai mempertanyakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan fenomena universal yang dapat kita temui disetiap kehidupan manusia. Eksistensi agama telah ada sejak lama, bahkan sejak zaman prasejarah. Pada zaman
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Konsep Tuhan Dalam Perspektif Agama Islam, Kristen, Dan Hindu. berbilang tidak bergantung pada siapa-siapa melainkan ciptaan-nyalah
124 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Konsep Tuhan Dalam Perspektif Agama Islam, Kristen, Dan Hindu Antara Lain: Agama Islam Tuhan adalah Allah, Esa, Ahad, Ia merupakan dirin-nya sendiri tunggal dalam sifatnya
Lebih terperinciHubungan Sains dan Agama
Hubungan Sains dan Agama Pendahuluan Di akhir dasawarsa tahun 90-an sampai sekarang, di Amerika Serikat dan Eropa Barat khususnya, berkembang diskusi tentang sains (ilmu pengetahuan) dan agama (kitab suci).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kebenaran selalu aktual di zaman yang dipengaruhi perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Berbagai perkembangan yang terjadi di dunia memungkinkan manusia
Lebih terperinciPertemuan XIV AGAMA, GEREJA DAN IBADAT
Pertemuan XIV AGAMA, GEREJA DAN IBADAT STRUKTUR (SISTEM) AGAMA SETIAP AGAMA MEMILIKI 4 SEGI POKOK : 1. SEGI YANG MENYANGKUT KESELURUHAN HIDUP (Segi eksistensial) 2. SEGI YANG MENYANGKUT PEMAHAMAN (Segi
Lebih terperinciOta Rabu Malam. Musik Ritual. Disusun oleh Hanefi
Ota Rabu Malam Musik Ritual Disusun oleh Hanefi MUSIK RITUAL Disusun oleh Hanefi Sistem Kepercayaan Pendekatan Sosiologis Tokoh: Emile Durkheim (1858-19170 Bentuk agama yang paling elementer dapat ditemukan
Lebih terperinciEPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR
EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur Pengantar Epistemologi merupakan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS
Lebih terperinciPlotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani
KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN Plotinus Endah Kusumawardani Kehidupan sebagai proses makhluk Tuhan untuk menjalani waktu di dunia ini tidak dapat terlepas dari yang namanya masalah. Bahkan terdapat
Lebih terperinciPara Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan
Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates
Lebih terperinciKE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA KRISTEN. Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta sundoyo59@gmail.com AGAMA Bahasa Indonesia -------> Bahasa Sanskerta A + gam + a A = tidak, Gam = Pergi, berjalan. a-> bunyi sengau Tidak
Lebih terperinciTinjauan Buku. Alvin Plantinga, Where The Conflict Really Lies: Science, Religion and Naturalism (New York: Oxford University, 2011), 376 halaman.
Tinjauan Buku Alvin Plantinga, Where The Conflict Really Lies: Science, Religion and Naturalism (New York: Oxford University, 2011), 376 halaman. Tesis utama Plantinga dalam buku ini ialah bahwa konflik
Lebih terperinciMENYANGKAL TUHAN KARENA KEJAHATAN DAN PENDERITAAN? Ikhtiar-Filsafati Menjawab Masalah Teodise M. Subhi-Ibrahim
MENYANGKAL TUHAN KARENA KEJAHATAN DAN PENDERITAAN? Ikhtiar-Filsafati Menjawab Masalah Teodise M. Subhi-Ibrahim Jika Tuhan itu ada, Mahabaik, dan Mahakuasa, maka mengapa membiarkan datangnya kejahatan?
Lebih terperinciKETUHANAN YANG MAHA ESA
Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila Judul Makalah : KETUHANAN YANG MAHA ESA Disusun Oleh : Nama : Dewi Retno Ningsih NIM : 11.02.7993 Kelompok : A Program Studi : D3 Jurusan Dosen : Manajemen Informatika
Lebih terperinciMAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU
Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat
Lebih terperinciJURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UJIAN AKHIR SEMESTER Mata Kuliah Dosen Hari / Tanggal Waktu Tempat : Pengantar Filsafat dan Teori Administrasi
Lebih terperinciDies Communitatis FF UNPAR 48 Akar Akar Intoleransi
1 Dies Communitatis FF UNPAR 48 Akar Akar Intoleransi Dr. Haidar Bagir (MIZAN) 1. Melihat Intoleransi dari Perspektif Mistisisme Intoleransi erat kaitannya dengan problem kemiskinan. Maka wajar jika orang
Lebih terperinciTERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN
KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS
Lebih terperinciPertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA A. Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna Tetapi, apakah manusia adalah makhluk terkuat
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PANCASILA DAN ILMU PENGETAHUAN 2 TM 12 Indikator: 1. Mampu melakukan kajian dalam3 berbagai
Lebih terperinciNATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme
NATURALISME (1) Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan realitas. Naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR SILA KEDUA DARI PANCASILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Nama : NARISWARI NIM : 11.02.7968 Kelompok : A Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Manajemen Informatika Dosen : KALIS PURWANTA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa tentang asal kata filsafat dan pengertiannya. Pada bab isi makalah ini, kami mencoba menggali apa yang dimaksud dari
Lebih terperinciKerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto
Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, 24 25 Ev. Andrew Kristanto Dalam Kitab Suci, Tuhan membangkitkan orang-orang untuk membuka jalan bagi Yesus Kristus. Salah satunya adalah Yohanes Pembaptis. Tuhan juga menggunakan
Lebih terperinciA. Dari segi metodologi:
Lampiran 1 UNSUR-UNSUR PEMBEDA ANTARA DENGAN SEBAGAI BAGIAN DARI RUMPUN ILMU HUMANIORA UNSUR Cakupan Ilmu dan Kurikulum Rumpun Ilmu Agama merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji keyakinan tentang
Lebih terperinciJohn Locke, David Hume, Immanuel Kant (Sari Pengantar Filsafat Barat Harun Hadiwiyono)
Bahan Bacaan Mahasiswa Kelas filsafat Barat John Locke, David Hume, Immanuel Kant (Sari Pengantar Filsafat Barat Harun Hadiwiyono) JOHN LOCKE (1632-1704), baginya yang penting bukan memberi pandangan metafisis
Lebih terperinciKAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA
KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA Pertemuan ke 4 suranto@uny.ac.id 1 Pengetahuan, Ilmu Empiris, dan Filsafat Manusia adalah makhluk berpikir (animal rationale). Dengan kemampuan pikirnya, manusia memiliki
Lebih terperinciGEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN
GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa
Lebih terperinciEllen White & Tes Kesempurnaan yang Salah
Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Orang-orang yang percaya pada pelayanan Ellen G. White sebagai seorang nabi sejati, seringkali menjadi yang paling sulit untuk menerima Sabat lunar. Alasannya
Lebih terperinciMETODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH. Topik ke-3
METODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH Topik ke-3 A. Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA Metode ilmiah sbg pangkal kelahiran IPA Berawal dr kelemahan penalaran deduktif (abstrak dan lepas dr pengalaman)
Lebih terperinciPANTUN FILSAFAT ADA ORANG YG TDK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TAHU DI TIDKTAHUNYA ADA ORANG YANG TIDAK TAHU DI TIDAK TAHUNYA
ILMU DAN FILSAFAT PANTUN FILSAFAT ADA ORANG YANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TAHU DI TIDKTAHUNYA ADA ORANG YG TDK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG YANG TIDAK TAHU DI TIDAK TAHUNYA BGM CARANYA AGAR MENDAPAT
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DALAM LINTASAN SEJARAH
BAB III TUJUAN DALAM LINTASAN SEJARAH Yang dimaksud di sini tentu bukan Tuhan sesungguhnya yang lalu ditulis biografinya oleh manusia, namun yang ingin digagas dan bab ini adalah sejarah perkembangan ide-ide
Lebih terperinciMETODE RISET (TMK602)
METODE RISET (TMK602) MATERI MINGGU I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN 1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN Aspek Statis Pertanyaan Gejala Alam Ingin Tahu Penelitian Kebenaran Ilmiah Aspek Dinamis Jawaban 2 DASAR-DASAR
Lebih terperinciManusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda dengan makhluk
A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak sesuai dengan etika dan
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari
Lebih terperinciBAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM
BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM Dari hasil paparan bab sebelumnya, yang telah mengupas secara jelas problematika ataupun permaslahan teologi,
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
KEWARGANERAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas FEB SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id SEJARAH SINGKAT LAHIRNYA PANCASILA Istilah Pancasila pertama
Lebih terperinciFilsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum
Lebih terperinciAlkitab. Persiapan untuk Penelaahan
Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan Filsafat merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan masalah kebijaksanaan. Hal yang ideal bagi hidup manusia adalah ketika manusia berpikir
Lebih terperinciAkal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)
Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat
Lebih terperinci1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;
IDEALISME Arti kata IDEALIS secara umum: 1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya; 2. Seseorang yang dapat melukiskan dan menganjurkan suatu rencana
Lebih terperinciGagasan tentang Tuhan yang dibentuk oleh sekelompok manusia pada satu generasi bisa saja menjadi tidak bermakna bagi generasi lain.
TUHAN? Gagasan manusia tentang Tuhan memiliki sejarah, karena gagasan itu selalu mempunyai arti yang sedikit berbeda bagi setiap kelompok manusia yang menggunakannya di berbagai periode waktu. Gagasan
Lebih terperinciMATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]
MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Peranan dan ruang lingkup riset PERBEDAAN METODE ILMIAH DENGAN LOGIKA Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning), jika suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dikenal sebagai seorang raja Kediri yang hebat, tetapi juga dikenal dengan
28 BAB II KAJIAN TEORI A. Petilasan Sri Aji Jayabaya Petilasan Jayabaya merupakan warisan zaman dahulu yang selalu didatangi oleh banyak orang, terlebih dari berbagai daerah di Indonesia. Jayabaya tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Rumusan masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Pengertiaan Agama Berbicara tentang agama berarti berbicara tentang Allah. Kadang kalah di pikiran kita timbul apa itu Agama? Agama adalah suatu pencariaan manusia
Lebih terperinciFilsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 02 Pengantar ke Alam Filsafat 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Obyek Kajian Filsafat Obyek Materi: segala sesuatu yang ada atau yang mungkin
Lebih terperinciSAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai
Lebih terperinciDASAR FILSAFAT PENDIDIKAN
DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Pentingnya Filsafat Perubahan cepat yang terjadi dalam masyarakat memerlukan filsafat pendidikan jasmani yang kokoh bagi profesi agar tetap dapat bertahan
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
1 MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK IMAN KATOLIK Fakultas Program Studi Tatap Muka Reguler Kode MK Disusun Oleh MKCU PSIKOLOGI 02 MK900022 Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Abstract Pada Bab
Lebih terperinciALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS Tugas Makalah pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen: Drs. Yusuf A. Hasan, M. Ag. Oleh: Wahyu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan perkawinan adalah persoalan yang selalu aktual dan selalu menarik untuk dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat dan hajat hidup
Lebih terperinciJIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN?
JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? Salah satu prinsip yang diterapkan untuk mengambil arti dari nas-nas Alkitab adalah agama sejati
Lebih terperinciThe State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS)
The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Filipi 2:1-1111 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran, Janji,
Lebih terperinciPengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian
Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi Metode + Logi (/ logy dari kata logos = ilmu ) Ilmu : Suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi Penelitian : Suatu penyelidikan yang hati-hati serta
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU KALAM. Muttaqin Choiri
PENGANTAR ILMU KALAM Muttaqin Choiri Kata Orang Tidak ada suatu cabang ilmu yang di dalamnya paling banyak pertentangan dan paling banyak perbedaan pendapat selain Ilmu Kalam (Hassan Hanafi) Ilmu Kalam
Lebih terperinciPertemuan 1 NISBAH (RELASI DAN RELEVANSI) ANTARA ILMU FILSAFAT DAN AGAMA
1 Pertemuan 1 NISBAH (RELASI DAN RELEVANSI) ANTARA ILMU FILSAFAT DAN AGAMA A. Institusi Kebenaran Manusia merupakan makhluk yang senantiasa menunjukkan eksistensinyan dengan terus berupaya mencari kebenaran.
Lebih terperinciRahasia Alkitab. "Dapatkah engkau menemukan Allah"
Rahasia Alkitab "Dapatkah engkau menemukan Allah" Pengetahuan Tentang ALLAH adalah Rahasia Tidak ada pikiran fana yang dapat memahami sepenuhnya akan tabiat atau hasil karya Yang Maha Kekal. Dengan mencari
Lebih terperinciRESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)
RESUME MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI oleh: Muhammad Zidny Naf an (107091002928 / TI 1C) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann
Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinciAGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL. Oleh : Erna Karim
AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL Oleh : Erna Karim DEFINISI AGAMA MENGUNDANG PERDEBATAN POLEMIK (Ilmu Filsafat Agama, Teologi, Sosiologi, Antropologi, dan Ilmu Perbandingan Agama) TIDAK ADA DEFINISI AGAMA YANG
Lebih terperinciIndonesia merupakan masyarakat majemuk dengan beragam etnis, Bahasa dan budaya Suku 300 Etnik Bahasa pulau
Indonesia merupakan masyarakat majemuk dengan beragam etnis, Bahasa dan budaya 1.340 Suku 300 Etnik 1.211 Bahasa 17.504 pulau Berfikir dengan menggunakan disiplin berfikir yang tinggi Berfikir secara sistematis
Lebih terperinciFilsafat Manusia. Sosialitas Manusia. Cathrin, M.Phil. Modul ke: 03Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: 03Fakultas Shely PSIKOLOGI Filsafat Manusia Sosialitas Manusia Cathrin, M.Phil Program Studi Psikologi Pokok Bahasan Abstract Membahas mengenai sosialitas manusia menurut pemikiran filsuf mengenai
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT Pengertian Filasat Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia : philo/philos/philen yang artinya cinta/pencinta/mencintai. Jadi filsafat adalah cinta akan kebijakan
Lebih terperinciPancasila sebagai Sistem Filsafat
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa
Lebih terperinciALLAH, UNIVERSALITAS, DAN PLURALITAS
ALLAH, UNIVERSALITAS, DAN PLURALITAS Achmad Jainuri, PhD IAIN Sunan Ampel, Surabaya Abstraksi Harold Coward menulis sebuah buku menarik, Pluralism Challenge to World Religions. Gagasan pluralisme dewasa
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
FILSAFAT ILMU & LOGIKA Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto 1. Tujuan Mata Kuliah : 1.1 Agar Mhs Mempunyai Falsafah dari Ilmu yang Telah Dimilikinya. 1.2 Agar Mhs Memahami Tentang Apa yang Disebut dengan
Lebih terperinci62 Pandangan Salah (6)
62 Pandangan Salah (6) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id PAHAM SPEKULATIF TENTANG MASA DEPAN (44) (APARANTAKAPPIKA) I. Paham tentang Pemusnahan
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciMATA KULIAH ETIKA BISNIS
MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS SEBUAH PROFESI ETIS BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS? Etika Terapan Etika Profesi Menuju Bisnis Sebagai Profesi Luhur Bisnis, bisa menjadi sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat Indonesia telah bertuhan dan menjunjung tinggi prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Prof. Dr. Purbatjaraka
Lebih terperinciThe Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th
The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Kel. 14:15-31 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT?
Lebih terperinci