Interpersonal Communication Skill

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Interpersonal Communication Skill"

Transkripsi

1 Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan & Komunikasi Pemasaran

2 KARAKTER Karakter adalah pemberian pandangan tentang berbagai macam nilai hidup, seperti kepedulian, kejujuran, kecerdasan, dan sebagainya. Itu semua adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu dibina dan dikembangkan. KARAKTER TIDAK SAMA DENGAN KEPRIBADIAN, Karakter dapat dibangun dan dikembangkan secara sadar, bertahap, melalui hari demi hari dengan suatu proses yang tidak instan.

3 KEPRIBADIAN & KARAKTER Kepribadian bukanlah Karakter Kepribadian hadir dari sang pencipta saat manusia dilahirkan. Dan setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda Terdapat kelemahannya dan kelebihannya di setiap aspek kehidupan sosial dan kepribadian manusia Saat setiap manusia belajar untuk mengatasi kelemahannya, memperbaiki kelemahannya, dan memunculkan kebiasaan positif yang baru maka inilah yang disebut dengan karakter

4 TIPE KEPRIBADIAN Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bos atas dirinya sendiri. Sanguin : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan sosial dan bersenang-senang. Plegmatis : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti. Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, perfeksionis, suka instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai.

5 POTENSI DIRI Potensi berasal dari Bahasa Inggris : To potent yang berarti keras, kuat. Kamus Umum Bahasa Indonesia : Potensi berarti kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.

6 JENIS POTENSI DIRI (1) A. Potensi Fisik (Psych motoric) Organ fisik manusia yang dapat dipergunakan dan diberdayakan untuk berbagai kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya: kaki untuk berjalan, mulut untuk berbicara, telinga untuk mendengar dan lain sebagainya. B. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient) Potensi kecerdasan yang ada dalam otak manusia. Potensi ini berfungsi untuk menganalisis, merencanakan, menghitung dan lain sebagainya. C. Potensi Emosional (Emotional Quotient) Potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (otak belahan kanan). Potensi berfungsi untuk mengendalikan marah, bertanggung jawab, motivasi, kesadaran diri dan lain sebagainya.

7 JENIS POTENSI DIRI (2) D. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient) Potensi kecerdasan dalam diri sendiri yang berhubungan dengankearifan di luar jiwa sadar (bukan hanya mengetahui nilai tetapi menemukan nilai. Spiritual quotient dapat terbentuk melalui pendidikan agama formal. E. Potensi Ketahan-Malangan (Adversity Quotient) Potensi kesadaran manusia yang bersumberkan pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang. AQ adalah faktor spesifik sukses (prestasi) seseorang karena mampu merespon berbagai kesulitan. Melalui AQ manusia mampu mengubah suatu rintangan sebagai penghalang menjadi peluang.

8 Kembangkan Potensi Diri Bergaul dengan yang bukan satu profesi. Pilihlah teman yang dapat diajak diskusi dan tidak mudah tersinggung, serta mau memberi umpan balik yang sesuai realita. Bersikap dan berpikir positif terhadap sesama. Biasakan mengucapkan berterima kasih. Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain. Biasakan berbicara aktif

9 Ciri Individu Berpotensi Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan Tidak menyalahkan orang lain mau pun keadaan Bersikap tulus Bertanggung jawab Menerima kritik saran Berjiwa optimis tidak mudah putus asa

10 Terima Kasih Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Definisi Pendidikan Karakter 2.1.1 Pendidikan Karakter Menurut Lickona Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah ETIK UMB

Nama Mata Kuliah ETIK UMB Modul ke: Nama Mata Kuliah ETIK UMB MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas Ilmu Komunikasi Nama Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Tak ada yang istimewa yang pernah

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KULTUR BERKARAKTER MELALUI KEGIATAN DISKUSI ILMIAH RUMPUN KEILMUAN MANAJEMEN KEUANGAN

PENGEMBANGAN KULTUR BERKARAKTER MELALUI KEGIATAN DISKUSI ILMIAH RUMPUN KEILMUAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGEMBANGAN KULTUR BERKARAKTER MELALUI KEGIATAN DISKUSI ILMIAH RUMPUN KEILMUAN MANAJEMEN KEUANGAN Oleh: Naning Margasari, Muniya Alteza, Lina Nur Hidayati FE Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Keprihatinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat persaingan yang semakin ketat dalam bidang jasa, terutama jasa psikologi. Masyarakat psikologi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok utama, sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok utama, sehubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan manusia dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok utama, sehubungan dengan hakikat manusia, yaitu sebagai makhluk berketuhanan, makhluk individual,

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 01Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan pemahaman Soft Skill Eppstian Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan

Lebih terperinci

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI Modul ke: ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari hari, manusia selalu mengadakan bermacammacam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari hari, manusia selalu mengadakan bermacammacam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, manusia selalu mengadakan bermacammacam aktivitas. Salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan yang dinamakan keija (As'ad, 1991:

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika Modul ke: 02 Inggar Fakultas Fakultas Ilmu Komputer ETIK UMB Memahami Potensi Diri Saputra, S.Pd, M.Si Program Studi Informatika Latar Belakang Setiap individu memiliki permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet semakin banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi terutama organisasi bisnis, kegiatan dunia usaha yang menggunakan teknologi internet

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Self Image PR Profesional. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Self Image PR Profesional. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Self Image PR Profesional Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 9 Syerli Haryati,

Lebih terperinci

Interpersonal Skills Communications

Interpersonal Skills Communications Modul ke: Interpersonal Skills Communications Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi MARKOM & PERIKLANAN http://www.mercubuana.ac.id Soft Skills & Hard Skills Hard Skills kemampuan

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur. Kewirausahaan Modul ke: Etika Bisnis Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Etika Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN Bab V Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran Penelitian BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa manajemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 07 Dra. Fakultas FIKOM Interpersonal Communication Skill Kecerdasan Emosi Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Emotional Equotion (Kecerdasan Emosi) Selama ini, yang namanya

Lebih terperinci

BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL

BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL 1. DEFINISI KETRAMPILAN INTERPERSONAL Ketrampilan interpersonal didefinisikan sebagai ketrampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku,

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill Sabtu, 3 September 2016, Pk 12.00, @ UMB Menteng Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna. Pendidikan juga merupakan

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan peranan penting bagi kehidupan seseorang. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk menjadikan manusia yang lebih baik dan berkualitas.

Lebih terperinci

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA MODEREN

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA MODEREN PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA MODEREN Oleh Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & DIKLAT Provinsi NTB) ABSTRAKSI Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan potensi tersebut, seseorang akanmenjadi manfaat atau tidak untuk dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan potensi tersebut, seseorang akanmenjadi manfaat atau tidak untuk dirinya BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha untuk membantu peserta didik mengembangkan seluruh potensinya (hati, pikir, rasa, dan karsa, serta raga). Dengan potensi

Lebih terperinci

PETERPAN AND CINDERELLA SYNDROME

PETERPAN AND CINDERELLA SYNDROME PETERPAN AND CINDERELLA SYNDROME by superadmin - Thursday, November 26, 2015 http://rahmadi.dosen.akademitelkom.ac.id/index.php/2015/11/26/peterpan-2/ PETER PAN AND CINDERELLA SYNDROME Menghindari perceraian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman melalui globalisasi, perubahan teknologi dan informasi membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini masalah pendidikan yang menyangkut akhlak, moral, etika, tata krama dan budi pekerti luhur mencuat di permukaan, karena banyak perilaku yang menyimpang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga diharapkan dapat memiliki kecerdasan dan mengerti nilai-nilai baik dan

BAB I PENDAHULUAN. juga diharapkan dapat memiliki kecerdasan dan mengerti nilai-nilai baik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk membentuk karakteristik seseorang agar menjadi lebih baik. Melalui jalur pendidikan formal, warga negara juga diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan Arus kemajuan zaman dan teknologi pada era globalisasi saat ini pendidikan selalu suatu hal yang tidak dapat dihindari. Sama halnya dalam mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan secara sengaja, teratur dan terprogram dengan tujuan untuk mengubah dan mengembangkan perilaku maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kontribusi ini dilihat dari segi laba maupun kemampuannya menyerap sebagian

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar untuk perkembangan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar untuk perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar untuk perkembangan manusia dan menjadi kebutuhan bagi semua manusia. Pemerintah juga memberikan kewajiban setiap

Lebih terperinci

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi. ETIK UMB Modul ke: 13 MANFAAT SOFT SKILL Fakultas Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR McKinsey Global Institute, memperkirakan, pada 2030 Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangat pesat sehingga pendidikan juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan langsung

Lebih terperinci

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc. EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk John Doe ID UH555438 Tanggal Oktober 20, 2014 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan

Lebih terperinci

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 IMPLEMENTASI K-13 TERHADAP PENGEMBANGAN EQ PADA SISWA KELAS IV SDN 7 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2017/2018 Yuni Latifa, Resti Nur Azilah, Trianah Agustin, Rizki Amalia Universitas Sebelas Maret yunilatifa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan mahluk yang diciptakan oleh Alloh SWT dengan memiliki perbedaan dengan mahluk yang lainnya. Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill?

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill? INTERPERSONAL SKILL Interpersonal Skill adalah kecakapan dalam berinteraksi dengan orang dan atau pihak lain. Oleh karena itu dalam keterampilan interpersonal ini dibutuhkan kemampuan berkomunikasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia, aspek paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

ETIK UMB MENGENALI POTENSI DIRI AHMAD GOZALI,SHI,MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

ETIK UMB MENGENALI POTENSI DIRI AHMAD GOZALI,SHI,MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI. ETIK UMB Modul ke: MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas EKONOMI DAN BISNIS AHMAD GOZALI,SHI,MH. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Perkuliahan 2 MENGENALI POTENSI DIRI PEKERJAAN, KARIER dan

Lebih terperinci

4 Temperamen Manusia

4 Temperamen Manusia 4 Temperamen Manusia Seseorang tidak mungkin seorang koleris murni, terkadang dipengaruhi juga oleh sifat melankolis sehingga temperamennya menjadi koleris-melankolis Di sisi lain seorang phlegmatis seringkali

Lebih terperinci

Interpersonal Skills Communications

Interpersonal Skills Communications Modul ke: Interpersonal Skills Communications Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi MARKOM & PERIKLANAN http://www.mercubuana.ac.id Interpersonal Communications (Mendengarkan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan

Lebih terperinci

KEPRIBADIAN DAN APARAT KEHUMASAN

KEPRIBADIAN DAN APARAT KEHUMASAN KEPRIBADIAN DAN KEPERCAYAAN DIRI DIRI SOFTSKILL APARAT KEHUMASAN Creative Trauma Cleansing Practioner.- Visi Sukses Glass Walking Instructor Training - IFGWI Train For Motivator Ongky Hojanto Resources

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Soft skill mahasiswa menurut pendapat Setditjend Dikti (2010)

BAB I PENDAHULUAN. Soft skill mahasiswa menurut pendapat Setditjend Dikti (2010) BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Soft skill mahasiswa menurut pendapat Setditjend Dikti (2010) dikatakan bahwa Sarjana lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih sulit bersaing dengan lulusan luar

Lebih terperinci

PIDATO SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN TRAINING ESQ DI JAKARTA SABTU, 13 FEBRUARI 2010

PIDATO SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN TRAINING ESQ DI JAKARTA SABTU, 13 FEBRUARI 2010 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO SAMBUTAN KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN TRAINING ESQ DI JAKARTA SABTU, 13 FEBRUARI 2010 Assalamu alaikum Warahmatullahi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program pendidikan yang ada diperlukan kerja keras

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Manajemen & Komunikasi dalam Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Organisasi pada dasarnya adalah

Lebih terperinci

Soft Skills dalam Berbisnis

Soft Skills dalam Berbisnis Soft Skills dalam Berbisnis Soft Skills keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan memegang peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Pendidikan bersifat umum bagi semua orang dan tidak terlepas dari segala hal yang berhubungan

Lebih terperinci

KEPRIBADIAN MERUPAKAN MODAL PENTING UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN SESEORANG DALAM KEHIDUPANNYA. ADA UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM

KEPRIBADIAN MERUPAKAN MODAL PENTING UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN SESEORANG DALAM KEHIDUPANNYA. ADA UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM PENGEMBANGAN SIFAT POSITIF KEPRIBADIAN MERUPAKAN MODAL PENTING UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN SESEORANG DALAM KEHIDUPANNYA. ADA UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN 1 HARUS DIGARISBAWAHI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan yang terus berkembang membuat banyak teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan yang terus berkembang membuat banyak teori-teori BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan yang terus berkembang membuat banyak teori-teori baru bermunculan, termasuk teori mengenai kecerdasan. Apabila dulu kecerdasan hanya diukur dengan prestasi

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations IDENTITAS DIRI DAN TIPOLOGI KEPRIBADIAN Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id IDENTITAS DIRI DAN TIPOLOGI

Lebih terperinci

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan LAMPIRAN 70 Lampiran 1 Kuesioner tes DISC Data Diri Nama : Tempat, tanggal lahir : Usia : Jenis Kelamin : No. Telfon : TES DISC Instruksi : Silahkan pilih salah satu dari empat kelompok kata di bawah ini

Lebih terperinci

4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4.

4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4. 4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4. TIPE PLEGMATIS 4 tipe tersebut adalah tipe kepribadian dasar yang Insya Allah dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014, disebutkan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tinggi dalam bidang akuntansi saat ini dan kedepannya dituntut untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan di bidang akademik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

A K A D E M I S E K R E T A R I B U D I L U H U R No. Dokumen : F2.UPM.03.01

A K A D E M I S E K R E T A R I B U D I L U H U R No. Dokumen : F2.UPM.03.01 Nama Mata Kuliah : Interpersonal Skill Kode Mata Kuliah : UM038 A K A D E M I S E K R E T A R I B U D I L U H U R No. Dokumen : F2.UPM.03.01 No. Revisi : 0 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Tgl. Berlaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa dapat dikatakan sebagai kelompok dari generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu di perguruan tinggi, dengan jurusan atau program tertentu.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 MENGEMBANGKAN DIRI

PERTEMUAN 3 MENGEMBANGKAN DIRI PERTEMUAN 3 MENGEMBANGKAN DIRI Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri Arti mengembangkan diri adalah: Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya.

ANGKET PENELITIAN. Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya. ANGKET PENELITIAN I. Pengantar Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya bermaksud mengadakan penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin. Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN Fakultas TEKNIK Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id Bagian Isi A. Kontrak Perkuliahan B. Pembentukan Kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu. berkembang dan memaknai kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu. berkembang dan memaknai kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah pembelajar sejati, yang terus belajar dari ia lahir sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu keharusan bagi manusia dan untuk

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 58 BAB 6 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bagian ini peneliti memaparkan mengenai kesimpulan yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian berdasarkan analisis data yang telah dilakukan; diskusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas X. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL Komunikasi Interpersonal adalah interaksi yang melibatkan dua orang atau lebih dan dilakukan secara tatap muka (face to face communication). Adanya interaksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula dengan persaingan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan generasi muda yang berperan sebagai penerus cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan generasi muda yang berperan sebagai penerus cita-cita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan generasi muda yang berperan sebagai penerus cita-cita bangsa, oleh karena itu remaja diharapkan dapat mengembangkan potensi diri secara optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya mempunyai tujuan untuk membangun manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa tujuan pendidikan adalah

Lebih terperinci

Mengenali Potensi Diri

Mengenali Potensi Diri Modul ke: Mengenali Potensi Diri Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id SIAPAKAH AKU? Seringkah anda mengeluh, sudah bekerja keras, sudah mencoba semua usaha namun tidak ada pernbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guru adalah orang yang memiliki kemampuan merencanakan program

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guru adalah orang yang memiliki kemampuan merencanakan program BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Guru adalah orang yang memiliki kemampuan merencanakan program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan baru semakin memperburuk suasana. Dalam sebuah survei yang dilakukan Princeton Survey Research

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan baru semakin memperburuk suasana. Dalam sebuah survei yang dilakukan Princeton Survey Research BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Karyawan didalam suatu perusahaan merupakan asset perusahaan karena dianggap sebagai salah satu faktor penggerak bagi setiap kegiatan didalam perusahaan.

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK 1.1 Perkembangan Emosi... 1.3 Latihan... 1.13 Rangkuman... 1.13 Tes Formatif 1..... 1.14

Lebih terperinci

Human Character & Behavior

Human Character & Behavior Human Character & Behavior Human Character & Behavior 1 Kedewasaan Diri & Merancang Kehidupan 1-14 kedewasaan diri & merancang kehidupan tujuan pembelajaran umum Mahasiswa akan dapat menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan!

Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan! Membangun : & Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan! Bagian I Teori Kesuksesan dan Kekayaan Percaya Bahwa Anda Akan Kaya dan Sukses Percaya Anda akan sukses, maka sukseslah Anda. Berpikir positif

Lebih terperinci

ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 2015/2016

ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 2015/2016 ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 215/216 Bakri M * ) E-mail: bakrim6@yahoo.co.id Sudarman Bennu * ) E-mail: sudarmanbennu@untad.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan yang dimiliki. Kecerdasan tersebut terdiri dari kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudikan oleh orangtua. Kartini Kartono menyebutkan bahwa keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kemudikan oleh orangtua. Kartini Kartono menyebutkan bahwa keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin, wanita dan pria serta anakanak yang mereka lahirkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan momen yang amat penting bagi tumbuh kembang anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu masa dimana semua

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausahaan I

Modul ke: Kewirausahaan I Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Kewirausahaan I Berisi tentang Kontrak Perkuliahan, Pembentukan Kelompok, Rancangan Pembelajaran, Ruang Lingkup Matakuliah Kewirausahaan I, Tugas I : pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient pada Guru SLB-C Islam di Kota Bandung

Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient pada Guru SLB-C Islam di Kota Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient pada Guru SLB-C Islam di Kota Bandung 1 Rery Adjeng Putri, 2 Milda Yanuvianti 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan negara Republik Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur dalam batang tubuh UUD 1945

Lebih terperinci

Pertemuan 3 MENGEMBANGKAN DIRI

Pertemuan 3 MENGEMBANGKAN DIRI Pertemuan 3 MENGEMBANGKAN DIRI Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri Arti mengembangkan diri adalah: Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari kemajuan ekonomi Negara tersebut. Sedangkan perkembangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci